Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BULANAN

IGD

JANUARI 2019
LAPORAN BULANAN IGD RS BUNDA

1.LATAR BELAKANG

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan maupun paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat. Hal tersebut sangat diperlukan dalam penyelenggaraan
upaya peningkatan kesehatan. Pada hakekat nya Rumah sakit adalah tempat penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang
cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka
kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu.
Adapun kegiatan yang dilakukan selama di instalansi gawat darurat yaitu
:penerimaan pasien baru, anamnesa pasien, pemeriksaan fisik, diagnosis
penyakit,pemberian terapi dan peresepan pada pasien rawat jalan,konsul dokter
spesialis pada pasien rawat inap untuk mendapatkan terapi serta pemberian
edukasi pada pasien rawat jalan maupun rawat inap.

II.POLA KETENAGAAN

A. Pelaksanaan
Saat ini instalasi gawat darurat terdiri dari 10 orang staf yang di bagi dalam
 1 orang KUPP
Mengantikan posisi KUPP
 3 orang KATIM
1 orang katim ( Dwi P ) habis kontrak dan saat ini diperpanjang paruh
waktu sampai ada penganti
 5 orang Pelaksana
1 orang habis kontrak di bulan 5 dan tidak memperpanjang kontrak,1
orang sebagai PJ shiff dan rencana induksi menjadi Katim
B. Evaluasi ketenagaan
Di bulan Januari 19 untuk kebutuhan tenaga di ruangan sesuai dengan hasil
penghitungan pola ketenagaan seharusnya didapatkan jumlah tenaga dengan
total 11 staff.dengan rincian 1 orang KUPP 4 orang katim (saat ini baru ada 3
orang katim) dan 6 orang pelaksana.dari jumlah tersebut berarti IGD
memerlukan 4 orang perawat baru.

C. Evaluasi kinerja staf


1 Jam kedatangan
Selama bulan januari masih didapatkan staff yang datang melebihi jam
yang sudah di tentukan (terlambat)
2 Pelaksanaan uraian tugas
Pelaksanaan uraian tugas di bulan pebruari masih ada yang tidak sesuai
dengan SPO yaitu
a. Kelengkapan BRM rajal maupun ranap
b. Cuci tangan tidak sesuai SPO
c. Pengunaan atribut yang tidak sesuai aturan (pengunaan
sepatu,jilbab,name tag)
3 Pembinaan staff
Untuk pembinaan staff di instalasi gawat darurat dilakukan dengan cara
a. Sosialisasi untuk kelengkapan BRM dan cuci tangan yang benar
sesuai SPO
b. Dilakukan review dan observasi pada staff yang melakukan
kesalahan atau tidak menjalankan peraturan sesuai dengan
ketentuan RS
4 Peningkatan kualitas staff
Program diklat
Dari 10 staff IGD saat ini ada 3 staff yang tidak memiliki sertifikat
kegawat daruratan
III.HASIL KEGIATAN

A. Jumlah pasien rajal selama bulan maret adalah 1950 pasien atau rata – rata 70
pasien /hari.
B. Jumlah pasien ranap selama bulan pebruari adalah 317 pasien
Dengan rincian
1. Px rawat inap dari IGD adalah 167 px
2. Px rawat inap dari poli adalah 31 pasien
3. Px rawat inap obgin dari igd adalah 78 pasien
4. Px rawat inap obgin dari poli adalah 41 pasien
Dari jumlah pasien di atas terdapat 10 pasien yang dirujuk4 pasien yang
meninggal dan 17 pasien yang pulang paksa / menolak untuk rawat inap

IV MUTU UNIT
a. Penerimaan pasien baru sudah sesuai SOP ,dengan memperhatikan tingkat kegawatan
pasien
b. CP : masih di temukan pasien dengan rawat inap tetapi tidak di sertai CP
c. Indikator Mutu Unit
Indikator mutu saat ini membutuhkan pengawasaan yang berkelanjutan agar di dapatkan
mutu yang sesuai dengan standar
d. Program PPI
Saat ini untuk program ppi yaitu cuci tangan belum berjalan maksimal (penggunaan
perhiasan saat cuci tangan), Action plain di lakukan pengawasan berkala dengan bantuan
katim.

V SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Semua pasien yang datang ke IGD RS Bunda akan di tangani berdasarkan tingkat
kegawatan pasien dan setelah di lakukan identifikasi maka pasien akan di lakukan penanganan
dan diberikan pagar pengaman untuk mencegah pasien jatuh,dibri tanda resiko jatuh pada pasien
yang resiko atau rawan jatuh dan de beri gelang identitas pada pasien pasien yang akan di
berikan tindakan.
VI PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI

 Monitoring ketat tentang pengisian kelengkapan BRM pasien


 Monitoring pengisian survey kepuasan pasien
 Monitoring program PPI tentang cuci tangan
 Pelatihan PPGD pada perawat yang belum mempunyai sertifikat

Anda mungkin juga menyukai