Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Otak adalah pusat sistem saraf pada vertebrata dan banyak invertebrata
lainnya. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti
detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak
manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran
manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel
saraf di dalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan
mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung
jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan
segala bentuk pembelajaran lainnya.
Otak adalah satu-satunya organ tubuh yang dimiliki oleh manusia untuk
memproses informasi yang didapat oleh manusia melalui pengalaman yang dialami.
Selain memproses informasi, otak juga memiliki kemampuan untuk menyimpan
informasi tersebut dalam bentuk memori atau ingatan. Semua informasi yang kita
dapatkan akan direkam oleh otak dalam bentuk ingatan, namun tidak semua ingatan
tersebut akan bertahan lama dikarenakan berbagai macam faktor yang
mempengaruhinya. Suatu informasi akan bertahan lama sebagai ingatan di dalam otak
hanya apabila dalam pemrosesan informasi tersebut terdapat perhatian (attention)
yang akan melahirkan suatu pemahaman.
Salah satu kegiatan pengorganisasian informasi dan pengetahuan yang
dialami manusia adalah belajar. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku
yang disebabkan oleh pengalamandengan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan baru, pemahaman-pemahaman, nilai-nilai dan pilihan-pilihan baru yang
melibatkan proses sintesis dengan jenis informasi yang berbeda-beda.
Berdasarkan uraian di atas penulis membuat makalah ini dengan judul
“Pengorganisasian Informasi Atau Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia”.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah pengorganisasian informasi atau pengetahuan dalam ingatan
manusia?
2. Sifat informasi yang bagaimanakah yang mudah diingat dalam ingatan manusia?

1
C. TUJUAN
Makalah ini dubuat dengan tujuan agar kita dapat mengetahui dan memahami
tentang :
1. Pengorganisasian informasi atau pengetahuan dalam ingatan manusia.
2. Sifat informasi yang mudah diingat dalam ingatan manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Informasi atau Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia


Pengorganisasian informasi akan membantu seseorang dalam menyimpan,
mengorganisasikan serta mengungkapkan kembali informasi yang telah tersimpan di
dalam memori mereka. Informasi yang tersimpan di dalam ingatan manusia mencakup
berbagaimacam pengetahuan baik itu yang tertulis seperti dalam buku, artikel,
majalah, maupun yang berbentuk lisan seperti pidato, ceramah dan percakapan. Ada
tiga struktur memori berdasarkan kemampuan otak untuk menyimpan informasi yaitu:
1. Sensory Memory atau Memori Keindraan
Yaitu proses penyimpanan memori melalui jalur syaraf-syaraf sensoris
yang berlangsung dalam waktu amat pendek yang dibawa oleh panca indra. juga
dikenal sebagai penyimpanan indera atau register sensoris, menyimpan informasi
dalam relatif baku, bentuk yang belum diolah untuk waktu yang singkat setelah
stimulus fisik tidak lagi tersedia. Dengan demikian, memori sensoris cukup pendek,
dan biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan berakhir.
Sebagai contoh, ketika anda melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan
selama beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat,
itu segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda di antara
sekian banyak yang ditangkap indera penglihatan.
2. Short Term Memory atau Memori jangka pendek
Yaitu suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi
yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan.
Memori jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita
pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan
jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori
sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya
dalam ingatan jangka pendek.

3. Long Term Memory atau Memori Jangka Panjang


Adalah memori yang dapat menyimpan informasi lebih banyak dan lebih
lama. Bisa dikatakan Long Term Memory adalah sistem penyimpanan informasi
yang permanen yang berasal dari memori jangka pendek yang selalu diulang-ulang
dan menimbulkan kesan terhadap seseorang sehingga informasi akan bersifat
permanen dan akan lebih mudah untuk dipanggil dan diingat pada saat dibutuhkan.

3
Ingatan terdiri dari struktur yang terorganisasi dengan proses penelusurannya
yang bergerak secara hirarkis dari informasi yang bersifat paling umum ke informasi
yang bersifat paling khusus dan rinci sampai informasi yang dicari diperoleh. Dalam
proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding),
penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage).
1. Encoding
Encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam
bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme atau yang lebih mudah
diingat. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam
memori. Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan
dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contoh konkritnya dapat kita lihat pada
anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak disengaja, misalnya
bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika ia menangis keras-keras sambil
berguling-guling.
Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan
pengetahuan ke dalam ingatannya. Contohnya seperti apabila kita belajar sesuatu
hal di sekolah atau perguruan tinggi.

2. Storage
Storage adalah proses penyimpanan informasi yang telah diproses dalam
encoding. Sesuatu yang telah dipelajari disimpan dalam bentuk jejak-jejak dalam
jiwa seseorang. Jejak ini untuk sementara disimpan dalam ingatan yang pada suatu
waktu dapat ditimbulkan kembali, disebut sebagai memory traces. Tetapi tidak
semua memory traces akan tetap tinggal dengan baik, karena pada suatu waktu
memory traces dapat hilang, dalam hal ini orang mengalami kelupaan.

3. Retrival
Retrival adalah proses mengingat kembali. Proses mengingat kembali merupakan
suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori
untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat
kembali sangat membantu seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan
sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar dari Pengalaman” karena ia mampu
menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat ini juga.

4
B. Sifat Informasi Yang Mudah Diingat Dalam Ingatan Manusia
Dari berbagaimacam informasi yang diterima dan diolah oleh otak manusia
tidak semua dapat diingat dan dapat dikses dengan mudah untuk diingat kembali.
Sebagian besar ingatan yang berisi informasi kadangkala hilang atau kelupaan.
Namun ada beberapa ingatan yang dapat melekat kuat dalam memori otak. Antara
lain adalah informasi yang unik atau tidak umum dibandingkan dengan informasi
lainnya. Informasi yang unik akan mendapat perhatian yang lebih besar sehingga
mudah terintegrasi ke dala ingatan. Contohnya adalah melihat atau merasakan
fenomena alam yang jarang atau tidak pernah terjadi sebelumnya. Ingatan bermuatan
emosi yang tinggi kapasitasnya juga akan mudah diingat oleh seseorang. Begitu
besarnya ingatan tersebut kadang dapat memanggil ulang ingatan lama yang sejenis
dengan ingatan tersebut. Misalnya ingatan masa kecil dengan orang tua. Yang terakhir
adalah tingkat kedetailan informasi akan membuat informasi itu akan mudah diingat,
misalnya bertemu dengan seseorang dengan baju yang sama persis dengan yang kita
pakai, ketika bertemu dengan orang itu lagi maka kita akan kembali mengingat orang
tersebut.

5
BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan apa yang dipaparkan oleh penulis di dalam makalah ini, maka
dapat diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Proses pengorganisasian informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian
informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri
dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam
ingatan (retrieval).
2. Sifat informasi yang mudah diingat oleh manusia yaitu informasi yang unik,
bermuatan emosi, dan kedetailan.

Anda mungkin juga menyukai