Anda di halaman 1dari 4

Nama: Irnes wilawardani

NIM : 171310059

Kelas : B1 / IV

(Five Level Prevention)

1. Health Promotion

Promosi kesehatan (Health Promotion) merupakan upaya pencegahan


penyakit tingkat pertama. Sasaran dari tahapan ini yaitu pada orang sehat dengan
usaha peningkatan derajat kesehatan. Hal ini juga disebut sebagai pencegahan
umum yakni meningkatkan peranan kesehatan perorangan dan masyarakat secara
optimal, mengurangi peranan penyebab serta derajat risiko serta meningkatkan
secara optimal lingkungan yang sehat. (Noor, 2000)

Menurut Noor (2000), promosi kesehatan (health promotion) dalam upaya


mencegah terjadinya penyakit dapat dilakukan dengan berbagai upaya seperti:
a. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan atau
menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) sejak dini, guna mencegah
terjadinya atau masuknya agen-agen penyakit.

b. Melakukan seminar-seminar kesehatan bagi masyarakat tentang upaya-upaya


yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, seperti pola makan yang seimbang, pengurangan atau eliminasi
asupan alkohol, berhenti merokok, olahraga teratur, pengurangan berat badan dan
mengatasi stres yang baik.

2. Spesific protection

Pencegahan khusus (spesific protection) merupakan rangkaian dari health


promotion. Pencegahan khusus ini terutama ditujukan pada pejamu dan/atau
penyebab, untuk meningkatkan daya tahan tubuh maupun untuk mengurangi risiko
terhadap penyakit tertentu (Noor, 2000) dengan berbagai upaya seperti: perbaikan
status gizi perorangan maupun masyarakat, seperti: makan dengan teratur (3x
sehari), mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat-zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh sehingga terbentuk daya tahan tubuh yang lebih baik dan
dapat melawan agen penyakit pada saat masuk ke dalam tubuh.

3. Early Diagnosis and Prompt Treatment

Menurut Noor (2000), diagnosis dini dan pengobatan dini (Early Diagnosis
and Prompt Treatment) merupakan upaya pencegahan penyakit tingkat kedua.
Sasaran dari tahap ini yaitu bagi mereka yang menderita penyakit atau terancam
akan menderita suatu penyakit. Adapun tujuan dari pencegahan tingkat ke dua ini
yaitu sebagai berikut:

a. Meluasnya penyakit atau terjadinya tidak menular.

b. Menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi.

c.Melakukan screening (pencarian penderita hipertensi) melalui penerapan suatu


tes atau uji tertentu pada orang yang belum mempunyai atau menunjukkan gejala
dari suatu penyakit dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini adanya suatu
penyakit hipertensi.

d. Melakukan pengobatan dan perawatan penderita penyakit hipertensi sehingga


penderita tersebut cepat mengalami pemulihan atau sembuh dari penyakitnya.

4. Disability Limitation

Menurut Noor (2000), pembatasan kecacatan (disability limitation) merupakan


tahap pencegahan tingkat ketiga. Adapun tujuan dari tahap ini yaitu untuk
mencegah terjadinya kecacatan dan kematian karena suatu penyebab penyakit.

Pembatasan kecacatan (disability limitation) dalam upaya mencegah


terjadinya kecacatan dan kematian akibat penyakit hipertensi dapat dilakukan
dengan upaya seperti: mencegah proses penyakit lebih lanjut yaitu dengan
melakukan pengobatan dan perawatan khusus secara berkesinambungan atau
teratur sehingga proses pemulihan dapat berjalan dengan baik dan cepat. Pada
dasarnya penyakit hipertensi tidak memberikan atau membuat penderita menjadi
cacat pada bagian tubuh tertentu.

5. Rehabilitation

Menurut Noor (2000), rehabilitasi (rehabilitation) merupakan serangkaian dari


tahap pemberantasan kecacatan (Disability Limitation). Rehabilitasi ini bertujuan
untuk berusaha mengembalikan fungsi fisik, psikologis dan sosial seoptimal
mungkin.

Rehabilitasi yang dapat dilakukan dalam menangani penyakit hipertensi yaitu


sebagai berikut:

a. Rehabilitasi fisik jika terdapat gangguan fisik akibat penyakit hipertensi.

b. Rehabilitasi mental dari penderita hipertensi, sehingga penderita tidak merasa


minder dengan orang atau masyarakat yang ada di sekitarnya karena pernah
menderita penyakit hipertensi.
c. Rehabilitasi sosial bagi penderita hipertensi, sehingga tetap dapat melakukan
kegiatan di lingkungan sekitar bersama teman atau masyarakat lainnya yang
berdayaguna.

Anda mungkin juga menyukai