Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH KMB II

KASUS
THYPOID & APANDESITIS

OLEH

SUKMAWATY P
(142 2018 0078)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2018 - 2019
TUGAS

1. Menganalisis data subjektif dan data objektif dari kasus


2. Menetapkan diagnose keperawatan
3. Menentukan intervensi keperawatan
KASUS I

THYPOID

Seorang pasien usia 12 tahun masuk rumah sakit pada pukul 19.30 Wita dengan
keluhan demam sejak 10 hari yang lalu disertai sakit perut, BAB 3 kali sehari disertai
darah sejak 2 hari yang lalu. Pada hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD:90/60 mmHg.
N:68 x/m, P:20 x/m, S 400 C, kesadaran composmentis, coated tongue, nausea, vomiting,
myalgia, hepatomegali, meteorismus, melena. Menurut ibu klien, demam yang dialami
pasien hanya terjadi pada malam hari saja, kalau pagi dan siang badan anakya teraba
dingin, awalnya hanya dianggap flu biasa karena anaknya merasa nyeri sendi dan sakit
kepala sehingga diberi obat flu namun tidak ada perubahan malah keadaan anaknya
semakin parah sehingga ibu membawa pasien ke rumah sakit. pasien dan keluarganya
tinggal dilingkungan dengan sanitasi yang kurang bersih. Hasi pemeriksaan laboratorium
Hb 9 mg/dl, WBC 15.000/mm3 , Widal tes O : 1/320, H : 1/640

1. Menganalisis data subjektif dan data objektif dari kasus


Data Subjektif :
 Keluhan demam sejak 10 hari yang lalu desertai sakit perut
 Bab 3x sehari disertai darah sejak 2 hari yang lalu
 Nausea : mual
 Vomiting : muntah

Data Objektif

 Demam yang dialami pasien hanya terjadi pada malam hari saja, kalau
pagi dan siang badan anaknya teraba dingin
 TD: 90/60mmHg
 N:68x/m
 P:20x/m
 S:400C
 Kesadaran : komposmentis
 Coasted tongue : selaput putih pada lidah
 Myalgia :
 Hepatomegaly : pembesaran pada hati
 Meteorismus
 Melena
 Hb 9mg/dl (menurun n= 10-16mg/dl)
 WBC 15.000/mm3
 Widal tes O: 1/320
 Widal tes H: 1/640

2. Menetapkan diagnose keperawatan


a. Hipertermia b.d Proses penyakit (Infeksi, kanker)
b. Hipovelemia b.d Kehilangan intake cairan
c. Deficit nutrisi b.d Ketidakmampuan menelan makanan
d. Nyeri akut b.d Agen pencendera fisiologis
e. Gangguan Mobilitas fisik b.d Nyeri
f. Deficit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
g. Resiko infeksi d.d Peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan

3. Menentukan intervensi keperawatan


a) Hipertermia b.d Proses penyakit
Manejemen Hipertermia
 Observasi
Monitor suhu tubuh
Monitor kadar elektrolit
Monitor komplikasi akibat hipertermia
 Treaputik
Sediakan lingkungan yang dingin
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih jika mengalami hyperhidrosis
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan o2, jika perlu
 Edukasi
Anjurkan tirah baring
 Kaloberasi
Kaloberasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu

b) Hipovelemia b.d Kehilangan intake cairan


Manajemen hipovelemia
 Observasi
Periksa tanda dan gejala hipovelemia
Monitor intake dan output cairan
 Terapiutik
Hitung kebutuhan cairan
Berikan asupan cairan
 Edukasi
Anjurkan memperbanyak cairan oral
 Kaloberasi
Kaloberasi pemberian cairan IV isotonis

c) Deficit nutrisi b.d Ketidakmampuan menelan makanan


Manajemen nutrisi
 Observasi
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi status allergi dan intoleransi makanan
Identifikasi kebutuhan kalori dan nutrient
Identifikasi makanan yang disukai
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
 Terapiutik
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Berikan supplement makanan, jika perlu
 Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika perlu
 Kalaborasi
Kalaborasi pemberian medikasi sebelum makan
Kaloberasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

d) Nyeri akut b.d Agen pencendera fisiologis


Manajemen Nyeri
 Observasi :

Identifikasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas


nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respons nyeri non ferbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan meringankan nyeri
Identifikasi pengetahuan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Monitor efek samping pengunaan analgetik
 Terapeutik :
berikan tekhnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur.
 Edukasi :
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Hancurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
 Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.

e) Gangguan Mobilitas fisik b.d Nyeri


Dukungan Mobilisasi
 Observasi
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lain
Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
 Terapuitik
Fasilitasi aktivitas mobilitas dengan alat bantu
Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
 Edukasi
Jelaskan tujuan dan mobilisasi fisik
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan

f) Deficit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi


Edukasi Kesehatan
 Observasi :

Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi


Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perikalu hidup bersih dan sehat.
 Terapeutik :
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya.
 Edukasi :
Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat.
KASUS II

APENDISITIS

Nn. Susia 15 tahun dengan keluhan perut kuadran kanan bawah disertai demam. Pada
hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD:110/70 mmHg, N:88 x/m, P:20x/m, suhu: 280C,
kesadaran komopsmentis, tanda Rovsing +, nyeri skala 6. Hasil pemeriksaan
laboratorium Hb: 12mg/dl, WBC 20.000/mm3. Kolaborasi tim medik dengan Citooperasi.

1. Menganalisis data subjektif dan data objektif dari kasus


Data Subjektif :
 Keluhan perut kuadran kanan bawah disertai demam

Data Objektif :

 TD: 110/70mmHg
 N: 88x/m
 P: 20x/m
 Suhu: 280C
 Kesadaran komposmentis
 Hb: 12mg/dl
 WBC: 20.000/mm3
 Citooperasi

2. Menetapkan diagnose keperawatan


a. Nyeri akut b.d Agen pencendera fisiologis
b. Hipertermia b.d Proses penyakit (Infeksi, kanker)
c. Defisit nutrisi b.d Ketidakmampuan menelan makanan
d. Resiko Hipovolemia d.d kekurangan intake cairan
e. Resiko Infeksi b.d Peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan

3. Menentukan intervensi keperawatan


a) Nyeri akut b.d Agen pencendera fisiologis
Manajemen Nyeri
 Observasi :
Identifikasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respons nyeri non ferbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan meringankan nyeri
Identifikasi pengetahuan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Monitor efek samping pengunaan analgetik
 Terapeutik :
berikan tekhnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur.
 Edukasi :
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Hancurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
 Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.

b) Hipertermia b.d Proses penyakit (Infeksi, kanker)


Manejemen Hipertermia
 Observasi
Monitor suhu tubuh
Monitor kadar elektrolit
Monitor komplikasi akibat hipertermia
 Treaputik
Sediakan lingkungan yang dingin
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih jika mengalami hyperhidrosis
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan o2, jika perlu
 Edukasi
Anjurkan tirah baring
 Kaloberasi
Kaloberasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu

c) Deficit nutrisi b.d Ketidakmampuan menelan makanan


Manajemen nutrisi
 Observasi
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi status allergi dan intoleransi makanan
Identifikasi kebutuhan kalori dan nutrient
Identifikasi makanan yang disukai
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
 Terapiutik
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Berikan supplement makanan, jika perlu
 Edukasi
g) Anjurkan posisi duduk, jika perlu
 Kalaborasi
h) Kalaborasi pemberian medikasi sebelum makan
i) Kaloberasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai