A. Minyak bumi
Gas alam merupakan campuran beberapa hidro karbon dengan kadar karbon
yang kecil, terutama metan, propan dan butan yang digunakan sebagi bahan
bakar. Terdapat dua macam gas alam cair yang diperdagangkan yaitu Liquified
Natural atau gas alam cair (LNG) dan Gas Liquified Petroleum Gas atau gas
minyak bumi cair (LPG), dipasarkan dengan nama elpiji dengan tabung gas.
Elpiji ini yang digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan pemanas lainnya.
Daerah persebarannya di Arun, NAD (Sumatera), Kamojang (Jawa Timur),
Bontang dan Kalimantan Timur (Kalimantan).
C. Batu bara
E. Kaolin
Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau tanah liat
putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi sebagai akibat proses
pelapukan dan hydrothermal alterasi pada batuan beku yang banyak mengandung
feldspar dimana mineral potassium alumunium silikat dan feldspar dirubah
menjadi kaolin. Persebarannya terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan,
Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Maluku.
F. Batu kapur
Batu kapur terbentuk dari pelapukan makhluk hidup laut, seperti karang dan
sarang binatang laut. Batu kapur ini banyak terdapat di Pulau Sumatera dan Pulau
Jawa.
G. Pasir kuarsa
H. Pasir besi
Pasir besi berasal dari batuan pasir yang banyak mengandung zat besi.
Persebaran pasir besi yaitu di pantai seltan Wates, Kulon Progo bagian barat
sampai ke timur Cilacap (Pulau Jawa).
I. Marmer/batu pualam
Batu aji/batu akik merupakan mineral yang cukup keras. Warna batu aji ini
bermacam-macam seperti merah, hijau, biru, ungu, putih, kuning dan hitam. Batu
ini banyak digunakan untuk perhiasan. Batu akik banyak ditemukan di daerah
pegunungan dan di sekitar aliran sungai. Banyak terdapat di daerah seperti Pulau
Jawa.
K. Bauksit
Bauksit terjadi dari hasil pelapukan prafis yang efektif pada batuan beku
yang kaya akan alumina. Bauksit merupakan bahan dasar pembuatan alumunium.
Persebaran bauksit adalah di Pulau Bintan, Loban, Tanjung Saluh, Pulau Kijang,
Angkut, Tembeling, Kelong dan Koyan (Riau), Pulau Singkep, Bangka Belitung,
daerah Kapuas dan Tayun (Kalimantan Barat).
l. Timah
Timah dapat dibedakan menjadi dua yaitu timah primer dan timah sekunder
(alluvial). Timah primer merupakan timah yang mengendap pertama kali pada
batuan granit, sedangkan timah sekunder adalah timah yang sudah berpindah dari
tempat asalnya akibat proses pelapukan dan erosi. Persebaran timah yaitu di
Pulau Bangka, Belitung, Singkep, Bangkinang, Riau daratan, dan lepas pantai
Pulau Tujuh (Pulau Sumatera).
M. Nikel
Nikel terbentuk karena proses pelapukan dan pencucian oleh air hujan pada
batuan peridotit yang massif. Hasil pelapukan kemudian teronggok di permukaan
sebagai mineral-mineral. Mineral ini mengandung nikel. Daerah persebaran nikel
terdapat di Soroako, Bulubulang, Pamaloa Utara, dan Pamaloa Selatan (Sulawesi
Tenggara).
N. Tembaga
Tembaga berasal dari larutan cair magma yang kemudian menyusup dan
mengisi celah-celah pada patahan (diaklas). Tembaga dalam jumlah kecil
merupakan hasil sampingan dalam penambangan emas dan perak. Persebarannya
di Tembagapura (Papua/Irian Jaya), Cikotok, Cirotan dan Palasari (Jawa).
O. Emas dan perak
Emas dan perak merupakan logam mulia. Pertambangan emas dan perak di
Indonesia dilakukan dengan cara pertambangan secara terbuka, dan
mengeruk/mendulang pasir/lumpur sungai yang mengandung emas. Daerah
persebaran di Pulau Jawa yaitu: Cikotok (Jawa Barat), dan daerah Rejang
Lembong (Bengkulu).
P. Mangan
Pada temperature yang tinggi, bijih besi dicampur dengan kokas dan besi
tua. Percampuan diatur dan dibakar secara merata. Kotoran dalam bijih besi
dihilangkan melalui proses reduksi yaitu mengambil unsure oksigen dari bijih
besi. Proses pembakaran pada suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan
tersebut dicetak dalam bentuk tertentu. Bijih besi merupakan besi yang
kandungan/campuran karbonnya rendah.
R. Belerang
Belerang ini terdapat di Kab. Aceh Besar, Aceh Tenggara, Sumatera Utara
(Kab. Taput), Sumatera Barat (Kab. Solok), Jambi (Kab. Kerinci), Jawa Barat (G.
Papandayan, G. Galunggung, G. Ciremai dan Tangkuban Parahu), Jawa Tengah
(G. Dieng, Telaga Terus), Maluku, Sulawesi Utara dll.
S. Fosfat
Persebarannya terdapat di daerah Aceh yaitu kab. Aceh Besar dan Aceh
Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat ( Kab.Bogor, Kab. Sukabumi, Kab. Ciamis,
Pangandaran), Jawa tengah (Kab. Tegal, dan Kab. Wonogiri), Blitar, Sumenep,
Madura, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Irian Jaya dan Sulawesi
Tenggara.
T. Mika
Kelompok mika (muskovit, plogopit dan biotit) terbentuk pada tahap akhir
proses pembentukan magma yang kekentalannya rendah dan bersifat assam.
Kristal mika berukuran lebar dan berlapis, relatif lunak (kekerasan 2-2,5)
transparan dengan warna yang bervariasi. Muscovit ini berwarna putih, kuning
dan coklat yang memiliki sifat fleksibel dan elastis didapatkan pada batuan beku
yang kaya silica dan alumina. Sedangkan plogopit bersifat transparan dan elastis
dengan warna coklat muda atau kekuningan dan biasa terdapat pada batuan
metamorf yang kaya magnesium. Biotit berwarna hitam hingga hijau gelap,
fleksibel, elastis, dan biasa dijumpai pada batuan pegmatite, lamprophyre,
kadang-kadang pada lava batuan metaomrf.
V. Intan
X. Grafit
Grafit terbentuk pada metamorphose tingkat tinggi dari batuan yang mengandung
zat organic, dapat terjadi pula karena proses magmatisme antara lain pada pegmatite,
dan juga terdapat pada hydrothermal vein. Grafit ini sangat umum didapatkan dalam
granit, sekis, genis mika sekis ataupun batu gamping kristalin.
2. Pemanfaatan Sumber Daya Mineral
a. Minyak bumi
Minyak bumi ini setelah diolah dihasilkan minyak gas (avigas), bensol (avtur),
gasoline (bensin, premium dan super 98), karosin (minyak tanah dan minyak lampu),
minyak solar, diesel dan minyak bakar, vaselin dan paraffin (untuk industry batik dan
korek api) dan aspal. Hasil olahan tersebut dapat digunakan untuk penerangan rumah,
tenaga penggerak dan mesin pabrik, bahan bakar kendaraan bermotor, bahan bakar
pesawat terbang dan pemanfaatan lainnya.
b. Gas alam
Gas alam ini biasanya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga dan keperluan
industri lainnya.
c. Batu bara
Batu bara biasanya digunakan sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan
bahan mentah cat, obat-obatan, wangi-wangian dan bahan bakar peledak.
d. Tanah liat
Tanah liat digunakan untuk membuat gerabah dan bahan bangunan seperti batu
bata, genting dan kerajinan tangan seperti kendi dsb.
e. Kaolin
f. Batu gamping
Batu gamping digunakan sebagai bahan perekat bangunan, bahan pembuat semen,
dan pengapur dinding.
g. Pasir kuarsa
i. Marmer
Marmer ini biasa digunakan untuk membuat lantai dan hiasan dinding.
j. Batu aji
k. Alumunim
Alumunium merupakan logam ringan dan kuat yang digunakan untuk industry kapal
terbang, mobil, mesin-mesin dan alat-alat rumah tangga lainnya.
l. Timah
Timah sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri dan kawat telepon.
m. Nikel
Nikel dapat digunakan untuk bahan campuran dalam industry besi baja agar kuat dan
tahan karat.
n. Tembaga
Tembaga dapat digunakan untuk membuat bahan kapal dan industry barang-barang
perunggu dan kuningan.
o. Intan
Intan ini biasa dipergunakan untuk perhiasan bagi kaum perempuan pada umumnya.
p. Asbes
Yang hanya dapat ditambang oleh pemerintah, tetapi perusahaan domestik dan
asing dapat menjalankan “join venture”(patungan) dengan perusahaan pemerintah
berdasarkan kontrak karya atau persetujuan kerja sama. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah minyak bumi, gas alam, bitumen cair, antransit, batubara, lignit,
uranium, radium, thorium dan mineral radioaktif lainnya, nikel, cobalt, dan timah.
Yang dapat ditambang oleh BUMN, badan usaha swasta, koperasi maupun
pribadi-pribadi warganegara. Badan swasta asing hanya sebagai kontraktor
pemerintah atau anggota minoritas pada perusahaan nasional. Namun perusahaan
asing boleh menjalankan eksplorasi melalui pemegang izin swasta Indonesia.
Kelompok ini meliputi besi, manggan, molybdenum, chromit, yodim dan belerang.