Anda di halaman 1dari 7

• Antitrombotik

• Inhibitor ACE
• Beta-Blocker
a. Infark Miokard Akut Tanpa Elevasi ST (NSTEMI)
Gejala yang paling sering di keluhkan adalah nyeri dada, yang menjadi salah satu
gejala yang paling sering di dapatkan pada pasien yang datang ke IGD , di
perkirakan 5,3 juta kunjungan / tahun. Kira-kira 1/3 darinya di sebabkan oleh
unstable angina / NSTEMI, dan merupakan penyebab tersering kunjungan ke
rumah sakit pada penyakit jantung. Angka kunjungan untuk pasien unstable
angina / NSTEMI semakin meningkat sementara angka STEMI menurun
(Sjaharuddin, 2006).
Nyeri dada dengan lokasi khas substernal atau kadang kala di epigastrium dengan
ciri seperti di peras, perasaan seperti di ikat, perasaan terbakar, nyeri tumpul,rasa
penuh, berat atau tertekan, menjadi persentasi gejala yang sering di temukan pada
penderita NSTEMI. Gejala tidak khas seperti dispnea, mual, diaforesis, sinkop
atau nyeri di lengan, epigastrium, bahu atas atau leher juga terjadi dalam
kelompok yang lebih besar pada pasien-pasien berusia lebih dari 65 tahun.
Gambaran EKG, secara spesifik berupa deviasi segmen ST merupakan hal penting
yang menentukan resiko pada pasien.
Troponin T atau Troponin I merupakan pertanda nekrosis miokard yang lebih di
sukai, karena lebih spesifik daripada enzim jantung tradisional seperti CK dan
CK-MB. Pada pasien dengan infark miokard akut, peningkatan awal troponin
pada daerah perifer setelah 3-4 jam dan dapat menetap sampai 2 minggu
(Sjaharuddin, 2006).
Empat komponen utama terapi harus dipertimbangkan pada setiap pasien
NSTEMI yaitu:
 Terapi antiiskemia
 Terapi anti platelet/antikoagulan
 Terapi invasif (kateterisasi dini/ revaskularisasi)
 Perawatan sebelum meninggalkan RS dan sesudah perawatan RS.

DAFTAR PUSTAKA
Alwi Idrus, 2006. Infark Miokard Akut Dengan Elevasi ST. Dalam: Sudoyo AW,
Setiohadi Bambang, Alwi Idrus, Simadibrata MK, Setiati Siti, 2006. Ilmu
penyakit dalam: Edisi ke 4. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Bassand, J. P., 2008, The Place of Fondaparinux in the ESC and ACC/AHA Guidelines
foe Anticoagulan in Patient with non ST-Elevation Acute Coronary Syndromes,
Eur Heart J Suppl, (Supplement C).
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta:
EGC.
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi
6. Jakarta:EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. (2007). Buku ajar patologi. 7 nd ed , Vol. 1. Jakarta :
EGC.
NANDA International. (2012). Nursing Diagnosis: Definitions & Classifications 2012-
2014. Jakarta: EGC
Torpy, Janet M, et all . (2008). Acute Coronary Syndromes. USA: JAMA.
Trisnohadi ( 2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III EdisiIV. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Wilkinson, Judith.M, 2006, Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC
dan Kriteria Hasil Noc. Jakarta: EGC
DIAGNOSA DAN RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan


Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri akut berhubungan dengan: NOC : NIC :
Agen injuri (biologi, kimia, fisik, ❖ Pain Level, ▪ Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
psikologis), kerusakan jaringan ❖ pain control, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
❖ comfort level presipitasi
DS: Setelah dilakukan tindakan ▪ Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Laporan secara verbal keperawatan selama …. Pasien ▪ Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
DO: tidak mengalami nyeri, dengan dukungan
- Posisi untuk menahan nyeri kriteria hasil: ▪ Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
- Tingkah laku berhati-hati ●Mampu mengontrol nyeri (tahu suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Gangguan tidur (mata sayu, penyebab nyeri, mampu ▪ Kurangi faktor presipitasi nyeri
tampak capek, sulit atau gerakan menggunakan tehnik ▪ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
kacau, menyeringai) nonfarmakologi untuk ▪ Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
- Terfokus pada diri sendiri mengurangi nyeri, mencari relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
- Fokus menyempit (penurunan bantuan) ▪ Kolaborasi: Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
persepsi waktu, kerusakan proses ●Melaporkan bahwa nyeri ▪ Tingkatkan istirahat
berpikir, penurunan interaksi berkurang dengan menggunakan ▪ Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
dengan orang dan lingkungan) manajemen nyeri berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
- Tingkah laku distraksi, contoh : ●Mampu mengenali nyeri (skala, ketidaknyamanan dari prosedur
jalan-jalan, menemui orang lain intensitas, frekuensi dan tanda ▪ Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
dan/atau aktivitas, aktivitas nyeri) pertama kali
berulang-ulang) ●Menyatakan rasa nyaman setelah
- Respon autonom (seperti nyeri berkurang
diaphoresis, perubahan tekanan ●Tanda vital dalam rentang normal
darah, perubahan nafas, nadi dan ●Tidak mengalami gangguan tidur
dilatasi pupil)
- Perubahan autonomic dalam tonus
otot (mungkin dalam rentang dari
lemah ke kaku)
Penurunan curah jantung b/d NOC : NIC :
gangguan irama jantung, stroke ● Cardiac Pump effectiveness ❖ Evaluasi adanya nyeri dada
volume, pre load dan afterload, ● Circulation Status ❖ Catat adanya disritmia jantung
kontraktilitas jantung. ● Vital Sign Status ❖ Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
● Tissue perfusion: perifer ❖ Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
DO/DS: Setelah dilakukan asuhan ❖ Monitor balance cairan
- Aritmia, takikardia, bradikardia selama………penurunan kardiak ❖ Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
- Palpitasi, oedem output klien teratasi dengan kriteria antiaritmia
- Kelelahan hasil: ❖ Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari
- Peningkatan/penurunan JVP ❖ Tanda Vital dalam rentang kelelahan
- Distensi vena jugularis normal (Tekanan darah, Nadi, ❖ Monitor toleransi aktivitas pasien
- Kulit dingin dan lembab respirasi) ❖ Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
- Penurunan denyut nadi perifer ❖ Dapat mentoleransi aktivitas, ❖ Anjurkan untuk menurunkan stress
- Oliguria, kaplari refill lambat tidak ada kelelahan  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
- Nafas pendek/ sesak nafas ❖ Tidak ada edema paru, perifer,  Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
- Perubahan warna kulit dan tidak ada asites  Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
- Batuk, bunyi jantung S3/S4 ❖ Tidak ada penurunan kesadaran  Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
- Kecemasan ❖ AGD dalam batas normal aktivitas
❖ Tidak ada distensi vena leher  Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung
❖ Warna kulit normal  Monitor frekuensi dan irama pernapasan
 Monitor pola pernapasan abnormal
 Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
 Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian oksigen
 Sediakan informasi untuk mengurangi stress
 Kelola pemberian obat anti aritmia, inotropik, nitrogliserin
Cemas b.d. Rasa takut akan NOC : NIC :
kematian  Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
 Coping  Gunakan pendekatan yang menenangkan
Kriteria Hasil :  Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
 Klien mampu mengidentifikasi  Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
dan mengungkapkan gejala prosedur
cemas  Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
 Mengidentifikasi, mengurangi takut
mengungkapkan dan  Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan
menunjukkan tehnik untuk prognosis
mengontol cemas  Lakukan back / neck rub
 Vital sign dalam batas normal  Dengarkan dengan penuh perhatian
 Postur tubuh, ekspresi wajah,  Identifikasi tingkat kecemasan
bahasa tubuh dan tingkat  Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
aktivitas menunjukkan kecemasan
berkurangnya kecemasan  Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
 Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
 Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

Kurang pengetahuan tentang NOC : NIC :


penyakit b/d keterbatasan  Kowlwdge : disease process Teaching : disease Process
pengetahuan penyakitnya, tindakan  Kowledge : health Behavior  Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
yang dilakukan, obat obatan yang Kriteria Hasil : tentang proses penyakit yang spesifik
diberikan, komplikasi yang mungkin  Pasien dan keluarga  Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
muncul dan perubahan gaya hidup. menyatakan pemahaman ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
tentang penyakit, kondisi, cara yang tepat.
prognosis dan program  Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
pengobatan penyakit, dengan cara yang tepat
 Pasien dan keluarga mampu  Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
melaksanakan prosedur yang  Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang
dijelaskan secara benar tepat
 Pasien dan keluarga mampu  Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan
menjelaskan kembali apa yang cara yang tepat
dijelaskan perawat/tim  Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang
kesehatan lainnya. kemajuan pasien dengan cara yang tepat
 Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
 Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
 Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
 Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
 Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

Anda mungkin juga menyukai