A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah,menalar,menyaji,dan menciptadalamranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektifdan kreatif,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
D. Materi Pembelajaran
Pengukuran
Fakta
1. adanya beberapa alat ukur panjang (meterran, mistar, jangka sorong, micrometer sekrup)
2. kesalahan pengukuran
Konsep
1. cara membaca alat ukur
2. ketepatan dan ketelitian alat ukur
3. Angka penting
Prinsip
1. Ketelitian pengukuran
2. Kesalahan relative, Aturan angka penting
Prosedur
1. langkah kerja ilmiah.
2. Penyajian dan pengolahan data.
3. Percobaan pengukuran menggunakan alat ukur panjang, dan massa.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Spidol, papan tulis
Jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, stopwatch, penggaris
G. Sumber Belajar
Buku Fisika Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Tahap/Sintaks Estimasi
No Kegiatan
Model Waktu
1 Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdoa sebelum 15 menit
pembelajaran dimulai;
2. Meminta siswa untuk mengecek kebersihan
kelas secara bersama-sama, minimal sekitar
tempat duduknya tidak ada sampah.
3. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan;
4. Melalui tanya jawab membahas tentang
fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari;
5. Merekam (memperhatikan dan menulis
ungkapan yang dikemukakan peserta didik di
papan tulis), memberikan sedikit ulasan;
6. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang
akan dicapai berkaitan fenomena fisika
7. Menyampaikan garis besar cakupan materi
fenomena fisika yang akan dilakukan;
8. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas
materi konsep fenomena fisika
9. Membentuk kelompok siswa yang heterogen
dari segi kemampuan berpikir, agama, suku,
dan lain-lain
2 Kegiatan Inti 105 Menit
a. Stimulation 1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati
(memberi penggunaan alat ukur panjang dalam kehidupan
stimulus) sehari-hari, yaitu : pengukuran diameter gotri
dengan menggunakan jangka sorong
disajikankan lewat tayangan gambar atau video
Pertemuan II
Tahap/Sintaks Estimasi
No Kegiatan
Model Waktu
1 Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdoa sebelum 15 menit
pembelajaran dimulai;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan;
3. Melalui tanya jawab membahas tentang besaran
pokok yang ada dalam kehidupan sehari-hari;
4. Merekam (memperhatikan dan menulis
ungkapan yang dikemukakan peserta didik di
papan tulis), memberikan sedikit ulasan;
5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang
akan dicapai berkaitan besaran pokok, besaran
turunan serta menentukan dimensi dari suatu
besaran
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi
besaran turunan dan dimensi besaran kegiatan
yang akan dilakukan;
7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas
materi konsep besaran pokok, besaran turunan
dan dimensi.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
1. Portofolio : penilaian laporan
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
memenuhi KKM ketuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan
Bahan Ajar
Alat Ukur
Untuk mengukur suatu besaran, panjang , massa di gunakan berbagai jenis alat. Jenis alat
yang di gunakan bergantung pada beberapa hal antara lain :
a. Ketelitian yang diinginkan
b. Ukuran benda yang di ukur
c. Bentuk benda yang di ukur
Alat ukur panjang yang sering di pakai di laboratorium yaitu mistar, jangka sorong dan
micrometer skrup.
a. Jangka Sorong
Mempunyai ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm. Bagian jangka sorong terdiri atas :
Rahang tetap, skala panjang yang tertera di sebut skala utama
Rahang geser, skala pendek yang tertera di sebut skala nonius
Skala terkecil = skala utama – 1 skala nonius = 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm
Skala terkecil = 0,1 mm
Ketidakpastian = ½ x skala terkecil = ½ x 0,1 mm
Ketidakpastian(Dx) = 0,05 mm
1. Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka nol pada
nonius. Pada gambar angka tersebut adalah antara 2,1 cm dan 2,2 cm.
2. Perhatikan garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama.
Pada gabar garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama
adalah garis ke-5. Ini berarti, x = 2,1 cm + 5 x0,01 cm= 2,15 cm (2 desimal).
Karena Dx= 0,005 cm (3 desimal) maka x harus dinyatakan dengan 3 desimal
3. Hasil pengukurannya adalah L = (2,150 ± 0.005) cm
b. Mikrometer Sekrup
Mempunyai ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm, micrometer mempunyai bagian skala
utama dan skala nonius atau putar.
Skala terkecil pada mikrometer adalah skala terkecil pada skala utama dibagi jarak
maju mundur rahang geser, yaitu:
Skala terkecil = 0,5 mm/50 = 0,01 mm
Ketidakpastian (Dx) = ½ x skala terkecil = ½ x 0,01 mm
Ketidakpastian (Dx) = 0,005 mm
Contoh pengukuran ketebalan dengan mikrometer:
Contoh:
Dua kelompok siswa melakukan pengukuran massa jenis air murni di
laboratorium fisika. Kedua kelompok tersebut melakukan pengukuran berulang
dan diperoleh hasil seperti pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Hasil pengukuran
Kelompok Massa jenis air murni dari 5 pengukuran
3. Kesalahan pengukuran ada dua jenis, yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak
(random).
a. Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang terkait dengan kesalatan
pengaturan alat, kalibrasi alat, dan pengaruh linkungan.
b. Kesalahan acak disebabkan oleh ketidak sempurnaan manusia dan alat.
Pada hasil pengukuran, kesalahan ini dinyatakan dalam tanda plus minus ( ).
Kesalahan ini dapat diperkecil pengaruhnya, contohnya dengan cara malkukan
pengukuran berulang.
B. Angka Penting
1. Angka penting seperti berikut.
a. Semua angka hasil pengukuranmerupakan angka penting.
b. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
c. Angka nol termasuk angka penting jika terletak di antara bukan nol/di belakang
koma.
d. Angka penting menunjukkan ketelitian suatu pengukuran.
2. Operasi angka penting memiliki aturan seperti berikut.
a. Penjumlahan dan pengurangan angka penting memeuhi:
Angka pasti ditambah/dikurangi angka pasti hasilnya adalah angka pasti.
Angka pasti ditambah/dikurangi angka taksiran hasilnya adalah angka taksiran.
Angka taksiran ditambah/dikurangi angka taksiran hasilnya adalah angka
taksiran.
b. Perkalian dan pembagian angka penting dapat menggunakan aturan: “Hasil
perkalian atau pembagian angka penting akan memiliki jumlah angka penting yang
sama dengan bilangan yang angka pentingya lebih sedikit. Misalnya bilangan A
(memiliki 2 angka penting) dikalikan bilangan B (memiliki 4 angka penting) maka
hasilnya akan memiliki 2 (dua) angka penting.
Soal
Pedoman pensekoran :
2 Panjang (meter) 1 7
Massa (kilogram) 1
Waktu (sekon) 1
Suhu (kelvin) 1
Kuat arus listrik (Ampere) 1
Intensitas cahaya(candela) 1
Jumlah Zat (mol) 1
3 Luas (L2) 1 6
Volume ( L3) 1
Kecepatan ( LT-1) 1
Percepatan ( LT-2) 1
1
Gaya (MLT-2)
1
Usaha ( ML2 T – 2 )
4 300 ( 3 x 102) 1 4
0,0045 ( 4,5 x 10-3) 1
852000 ( 8,52 x 105) 1
0,052 (5,2 x 10-2) 1
5 0,05 ( 3 AP) 1 6
2006 ( 4 AP) 1
412,80 ( 5 AP) 1
120,9 (4 AP) 1
1
100 (1 AP)
1
101,00 (5 AP)
6 a. Pengukuran jangka sorong 6
Skala utama = 25,2 cm 1
Skala nonius = 5 skala ( 5 x 0,01 cm = 0,05 cm) 1
1
Hasil pengukuran = 25,2 cm + 0,05 cm = 25,25 cm 1
a. Skala utama = 16,5 cm 1
Skala nonius = 5 skala ( 5 x 0,01 cm =0,05 cm) 1
Hasil pengukuran = 16,5 cm +0,05 cm =16,55 cm
Skor maksimum 34
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
Contoh Tugas:
Tugas Individu
Buatlah:
1. Rancangan alat peraga bentuk molekul menggunakan bahan yang ada dalam
kehidupan sehari-hari selain balon karet!
2. Alat peraga bentuk molekul menggunakan bahan yang ada dalam kehidupan sehari-
hari selain balon karet sesuai rancangan yang telah Anda buat!
Lembar kerja praktik
D. Kegiatan Pengukuran
a. Tentukanlah Nilai Skala terkecil dari masing-masing alat ukur yang digunakan
b. Ukurlah Panjang,lebar dan tebal balok kaca Plan Paralel dengan Mistar geser
c. Ukurlah tebal benda dengan mikrometer sekrup ulangi sebanyak 3 kali
d. Ukurlah Waktu tempuh benda dengan menggunakan StopwatchSebanyak 2 Kali
e. Ukurlah Massa Benda dengan Menggunakan Neraca Ohauss 311 gram dan Neraca
Ohaus 2610 gram
E. Hasil Pengamatan.
Nilai Skala terkecil Skala Utama (NST) SU =………cm
Nilai Skala Terkecil Skala Nonius (NST) SN =…………..mm=………….cm
Pengukuran panjang,lebar dan tebal balok kaca Plan Paralel dengan jangka sorong
Tabel Pengamatan :
Pengukuran Balok Penunjukan
Penunjukan Hasil
No Kaca Plan Paralel Skala
Skala Utama Pengukuran
dengan jangka sorong Nonius
1 Panjang balok
2 Lebar balok
3 Tebal balok
Tabel Pengamatan :
Pengukuran benda Penunjukan
Penunjukan Hasil
No dengan mikrometer Skala
Skala Utama Pengukuran
sekup Nonius
1
3
Pengukuran Massa Benda dengan Menggunakan Neraca Ohaus 311 gram
Lengan 1 = ……………gram
Lengan 2 =…………….gram
Lengan 3 =…………….gram
Lengan 4 =…………….gram
Hasil Pengukuran Massa Benda =…………….gram
Pengukuran dengan Neraca Ohaus 2610 gram
Lengan 1 = ……………gram
Lengan 2 =…………….gram
Lengan 3 =…………….gram
Hasil Pengukuran Massa Benda =…………….gram
Hasil Hasil
Pengukuran pengukuran
No Jumlah ayunan
(NST 0,1 (NST 0,2
sekon) sekon)
5 kali
1
10 kali
2
3
15 kali
F. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………
buatlah laporan praktik dengan struktur seperti berikut
Rubrik Penilaian
Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………
Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal