Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny.X


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke 2 ( Fase Kerja )
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di luar ruang makan pasien ruang Mawar
lingkungan tenang dan aman.
Deskripsi klien : Klien tampak terlihat ada sikap ingin marah tapi tetap kooperatif
Tujuan (berorientasi pada klien) : Mengidentifikasi penyebab dan tanda gejala marah dan mengajarkan cara mengontrol marah
dengan cara fisik yaitu teknik napas dalam
Nama Mahasiswa : Irma Hardiyanti Setia Ningsih
Tanggal : Rabu, 20 Maret 2019
Jam : 09.00 – 09.20 wib
Tempat : Ruang Mawar, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jakarta

ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
P : Assalamualaikum , P : duduk berhadapan, Perawat memulai Klien tampak bingung Klien telah bersedia
selamat pagi mbak tersenyum, badan percakapan dengan sikap dengan kedatangan melakukan interaksi
agak terbuka perawat. pertemuan ke dua, hal
membungkuk atau ini menunjukkan bahwa
condong ke depan, antara klien dan
tubuh sikap perawat telah terbina
terbuka, hubungan saling
mengulurkan percaya. Sesuai dengan
tangan untuk teori bahwa
berjabat tangan keberhasilan membina
hubungan saling
percaya sangat
dipengaruhi oleh
komunikasi verbal dan
non verbal yang
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
disampaikan oleh
perawat.
Ucapan salam
merupakan pembuka
pertemuan,
penghargaan dan
perhatian perawat
kepada klien
K :Waalaikum salam, pagi K : klien memandang Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Jawaban salam klien
ners. perawat, posisi duduk ingin dengan salam yang menunjukan mulai
menjawab salam interaksi terus berlanjut. disampaikan oleh terbina hubungan
dari perawat, perawat terapeutik Perawat-
mengulurkan klien.
tangan untuk
bersalaman
P : bagaimana mbak P : mempertahankan Perawat berharap Klien merespon baik Menanyakan kabar
kabarnya hari ini? sikap terbuka, keadaan klien stabil dan dan menjawab kepada klien
K : kabar saya baik ners suara jelas, dapat melanjutkan pertanyaan perawat menunjukkan sikap
tersenyum, interaksi empati terhadap klien.
memandang klien
dengan bersahabat
K : klien memandang
perawat, suara
jelas,
P : mbak apakah masih P : suara jelas, tetap Perawat mencoba Klien mengingat Memvalidasi bertujuan
ingat dengan janji kita tersenyum, mengingatkan klien serta dengan baik janji yang untuk mengingat bahwa
jika sekarang kita akan mempertahankan mengajukan kontrak telah dibuat sebelumnya sudah
berbicara sekitar 20 sikap terbuka, waktu dan tempat sebelumnya pernah bertemu. Dan
menit disini, apakah memandang klien merupakan upaya untuk
mbak bersedia? dengan bersahabat membantu daya ingat
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
K : iya ners K : memandang klien juga sebagai
perawat, suara jelas penghargaan atas
kemampuan klien
dalam mengingat
kontrak yang telah
dibuat sebelumnya.
Kontrak awal dan
kesediaan klien sangat
penting dalam interaksi
untuk BHSP dengan
klien lebih baik.
P : Bagaimana perasaan P : Tersenyum, kontak Perawat berusaha Klien mengungkapkan Mengeksplorasi
mbak hari ini? mata dengan klien. perasaannya kepada perasaan klien penting
mengeksplorasi apa
K : saya kesal ners K : suara jelas, kontak perawat untuk mengetahui
mata dengan yang dirasakan klien perkembangan keadaan
perawat klien selama di RSJ
selama di rawat di RSJ
dan Perawat berharap
keadaan klien stabil
sehingga dapat
melanjutkan interaksi.

P : apa yang P : bicara jelas, Berharap klien Ada banyak keinginan Klien mengungkapkan
menyebabkan mbak lambat, mata menatap mengungkapkan untuk mengungkapkan perasaan penyebab
kesal? klien. perasaannya sesuai yang perasaannya marah ini merupakan
K : Kontak mata dialami data bagi perawat untuk
sebentar, terlihat melakukan kelanjutan
interaksi.
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
kesal, tangan
mengepal
K : saya kesal karena K : ekpresi wajah Untuk menilai Klien menyebutkan Analisa perawat
orang tua saya terus sesuai, kooperatif kesesuaian verbal penyebab marah kesesuaian verbal dan
menerus memaksa untuk P : memperhatikan dengan non verbal klien. non verbal klien untuk
menjodohkan saya verbal dan menjadikan rencana
nonverbal klien. komuniksi selanjutnya.

P : apa yang mbak rasakan P : bicara lambat, Berharap klien bersedia Berusaha memahami Sikap terapeutik
saat terjadi penyebab suara jelas, selalu untuk menyampaikan pertanyaan klien perawat
marah? kontak mata dengan penyebab marahnya mempertahankan
klien. kontak mata bertujuan
K : mendengarkan, untuk menyatakan
kontak mata dengan bahwa perawat
perawat mempertahankan
interaksi.
K : panas, jantung saya K : kontak mata Memberikan perhatian Berupaya memberikan Sikap terapeutik
berdebar-debar, tangan dengan perawat, pada klien, dan berharap penjelasan pada perawat
saya mengepal, rasanya bercerita dengan klien bisa menyebutkan perawat. mempertahankan
saya ingin memukul ekspresi wajah tanda gejala ketika kontak mata dan sikap
apapun yang ada didepan serius sedang merasa marah terbuka bertujuan untuk
saya P : Kontak mata menyatakan bahwa
dengan klien, perawat
berusaha untuk mempertahankan
fokus interaksi dan perawat
mendengarkan siap mendengarkan apa
dan tetap yang akan disampaikan
oleh klien
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
mempertahankan
sikap terbuka
P : ketika tanda gejala P : kontak mata, Memberikan perhatian Berupaya memahami Membuat pertanyaan
marah seperti yang mbak menunjukkan pada klien, memberikan pertanyaan perawat. yang berkaitan
sebutkan tadi muncul, apa sikap terbuka pertanyaan yang dilakukan untuk
yang mba lakukan? berkaitan menghubungkan antara
tanda gejala yang
muncul dengan perilaku
yang dilakukan
K : saya sering K : kontak mata Memberikan perhatian Berupaya memberikan Sikap terapeutik
membanting barang- dengan perawat, pada klien penjelasan pada perawat
barang yang ada disekitar bercerita dengan perawat. mempertahankan
saya, saya juga suka ekspresi wajah kontak mata dan sikap
memukul orang serius terbuka bertujuan untuk
P : kontak mata, menyatakan bahwa
menunjukkan perawat
sikap terbuka mempertahankan
interaksi dan perawat
siap mendengarkan apa
yang akan disampaikan
oleh klien
P : apa yang mba rasakan P : kontak mata, Memberikan perhatian Berupaya memahami Membuat pertanyaan
setelah membanting menunjukkan pada klien, memberikan pertanyaan perawat yang berkaitan
barang dan memukul sikap terbuka pertanyaan yang dilakukan untuk
orang ? K : mendengarkan, berkaitan menghubungkan antara
kontak mata perilaku yang dilakukan
dengan perawat dan akibat yang terjadi
setelahnya
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
K : saya menyesal karena K : kontak mata Memberikan kesempatan Berupaya memberikan Sikap terapeutik
telah menyakiti orang lain dengan perawat, pada klien untuk penjelasan pada perawat
dan juga membuat barang- bercerita dengan menyadari akibat dari perawat. mempertahankan
barang saya rusak ekspresi wajah perilakunya kontak mata dan sikap
menyesal dan terbuka bertujuan untuk
sedikit menunduk menyatakan bahwa
P : kontak mata, perawat
menunjukkan mempertahankan
sikap terbuka interaksi
P : baik mba, bagaimana P : Bicara jelas, Berharap klien dapat Klien mengungkapkan Pertanyaan terbuka
jika sekarang kita berlatih menyentuh tangan menyetujui kegiatan keinginan untuk merupakan salah satu
cara mengontrol amarah klien, berlatih cara tehnik komunikasi
dengan tidak melukai mba mempertahankan mengontrol amarah terapeutik perawat
, tidak melukai orang lain kontak mata dan dengan baik untuk memberikan
dan juga tidak merugikan sikap tubuh penghargaan untuk
lingkungan, apakah mba terbuka. klien bicara sesuai
mau ? K : mendengarkan, keinginan.
K : Iya boleh ners menganggukan Kesediaan klien dapat
kepala, ekspresi mempermudah
wajah tenang pemahaman informasi
yang diberikan oleh
Perawat
P : Baik mba, jadi ada 5 P: kontak mata baik, Perawat menjelaskan Klien mendengarkan Teknik informasi
cara untuk mengontrol badan condong dengan penuh perhatian dan fokus pada merupakan suatu
marah. Yang pertama kedepan, dan tentang cara-cara penjelasan yang kegiatan terapeutik
cara fisik dengan perhatian penuh mengontrol marah disampaikan perawat dengan memberikan
teknik napas dalam pada klien informasi yang
atau memukul bantal, K: mendengar dengan diperlukan klien
yang kedua dengan seksama
cara bercerita atau penjelasan
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
menulis, yang ketiga perawat,
dengan cara menganggukan
beraktivitas, yang kepala
keempat dengan cara
spiritual dan yang
kelima dengan cara
patuh minum obat.
Sekarang kita akan
berlatih cara yang
pertama yaitu cara fisik
dengan teknik relaksasi
napas dalam ya mbak .
K : Iya ners
P : Jika tanda-tanda marah P : suara jelas, Perawat berharap Klien paham atas Penguatan terhadap
muncul, mba bisa mempertahankan pemberian penjelasan penjelasan perawat penjelasan penting
mengambil posisi sikap terbuka, dapat menambah untuk meningkatkan
rileks lalu mba tarik berfokus pemahaman klien pemahaman klien dan
nafas dalam melalui memandang klien, meminimalisir
hidung tahan selama 3 mencontohkan terjadinya kebingungan
detik dan hembuskan cara teknik
perlahan-lahan melalui relaksasi napas
mulut, rasakan bahwa dalam
kekesalan mba K : menganggukkan
perlahan-lahan keluar kepala, pandangan
melalui hembusan serius, kontak
napas mba. Apakah mata dengan
mba mengerti ? perawa
K : Mengerti ners
P : bagus sekali mbak P : tersenyum, Perawat menawarkan Klien memberikan Perawat memberikan
sudah mengerti, suara jelas, sikap untuk membuat jadwal respon baik dan tertarik reinforcement positif
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
selanjutnya bagaimana terbuka, kegiatan dan berharap dengan yang terhadap keberhasilan
kalau kita memasukkan memandang klien klien mau ditawarkan oleh klien. Hal ini sesuai
teknik napas dalam ke dengan ramah memasukannya kedalam perawat dengan teori bahwa
jadwal kegiatan mbak. K : kontak mata jadwal latihan setiap keberhasilan
Jika nanti perasaan dengan perawat, klien meskipun hanya
ingin marah muncul mengangguk. sedikit harus diberikan
maka mbak bisa umpan balik agar klien
melakukan latihan fisik termotivasi untuk
seperti menarik nafas melaksanakan latihan-
dalam ini. latihan berikutnya.
K : boleh ners
P : bagaimana perasaan P : tersenyum, Perawat berharap klien Klien tampak tenang Menggali perasaan
mbak setelah suara jelas, sikap
dapat mengungkapkan dan senang terhadap dapat digunakan
berbincang tentang terbuka,
masalah ini dan memandang klien perasaannya setelah interaksi. evaluasi.
mengetahui cara dengan ramah
memperoleh informasi
mengendalikan resiko K : tersenyum, kontak
perilaku kekerasan mata dengan dan berharap memahami
dengan teknik napas perawat
apa yang di ucapkan
dalam ?
K : senang ners sekarang perawat
saya jadi tahu cara
mengendalikan amarah
dengan baik
P : Alhamdulillah ya mba, K: memandang Perawat menanyakan Klien menjelaskan Memvalidasi hasil
sekarang bisa kah mba perawat dan kembali penjelasan yang kembali kegiatan yang diskusi dilakukan untuk
mengulangi apa yang menjawab sudah diberikan kepada sudah disampaikan oleh meningkatkan ingatan
kita pelajari tadi ? pertanyaan dengan klien karena ingin perawat klien
K : bisa ners, jadi nanti tenang mengetahui tingkat
jika saya ingin marah pemahaman klien
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
atau ingin membanting P: mendengarkan
barang saya harus dengan seksama
mengambil posisi
rileks lalu tarik nafas
dalam melalui hidung
tahan selama 3 detik
dan hembuskan
perlahan-lahan melalui
mulut, rasakan bahwa
kekesalan saya
perlahan-lahan keluar
melalui hembusan
napas tersebut
P : ya benar, bagus sekali. P : tersenyum, Memberikan pujian Klien memberikan Memberikan pujian atas
Jadi sudah mengerti ya menganggukkan terhadap kemampuan respon baik terhadap kemampuan klien
mbak bagaimana cara kepala, bersikap klien perawat mengulang kembali
mengendalikan resiko ramah, kegiatan yang sudah
perilaku kekerasan suara jelas, dijelaskan
dengan teknik napas kontak mata menunjukkan rasa
dalam. Mbak bisa dengan klien bangga perawat
melakukan kegiatan K : memandang terhadap klien
teknik napas dalam jika perawat,
ada perasaan marah menganggukkan
dan ingin membanting kepala
barang yang muncul.
K : iya suster
P : Mbak ini sudah 20 P: kontak mata baik, Memberi kesempatan Klien menyepakati Membuat kontrak
pada klien untuk kontrak untuk interaksi penting untuk
menit, bagaimana kalau tersenyum pada klien,
mengambil keputusan berikutnya melanjutkan interaksi
besok kita diskusi lagi berikutnya
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
PADA KLIEN
tentang cara mengontrol dan melihat jam
marah dengan pukul tangan
bantal, Kira-kira K: sedikit tersenyum,
waktunya 15 menit, menganggukan kepala
tempatnya disini apakah dan kontak mata baik
mbak bersedia?
K : iya boleh ners
P : baiklah, jika demikian K : tampak lebih ceria, Perawat mengakhiri Klien merespon Salam penutup
karena sudah 20 menit tersenyum, interaksi dengan sikap perawat dengan baik memberikan kesan yang
kita akhiri pertemuan mengulurkan ramah dan mengucapkan dan menjawab salam baik dan sopan sebelum
kita ya mbak, tangan salam penutup pada penutup dari perawat berpisah dengan klien
terimakasih sudah P : tersenyum....dan klien
meluangkan waktunya mengulurkan
untuk pertemuan hari tangan
ini. Saya permisi dulu,
Wassalamualaikum
K : iya samasama ners,
waallaikumsalam

KESAN PERAWAT :
Perawat menganalisis bahwa dalam pertemuan kedua ini menunjukkan bahwa hubungan trust perawat – klien sudah terbina dengan
baik. Latihan teknik napas dalam cukup efektif untuk klien dengan RPK. Proses interaksi dengan klien tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi kegiatan SP 1 mengendalikan risiko perilaku kekerasan dengan cara fisik teknik napas dan melakukan kegiatan
pukul bantal klien RPK.

Anda mungkin juga menyukai