Anda di halaman 1dari 6

Pengembangan Trainer Instalasi...

(Febri Catur Prayogo) 73

PENGEMBANGAN TRAINER INSTALASI AUDIO MOBIL SEBAGAI


MEDIA PEMBELAJARAN KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
TRAINER DEVELOPMENT OF CAR AUDIO INSTALLATION AS A LEARNING MEDIA
CLASS XII AUDIO VIDEO ENGINEERING PROGRAM IN SMK MUHAMMADIYAH 3
YOGYAKARTA

Oleh: Febri Catur Prayogo, Universitas Negeri Yogyakarta, e m a i l : Catoer.pra@gmail.com

Abstrak
Tujuan Penelitian membuat dan menguji kelayakan trainer instalasi audio mobil sebagai media
pembelajaran kelas XII Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Pendekatan penelitian pengembangan mengacu pada model pengembangan 4-D dari Thiagarajan, yaitu
define (pendefinisian), design (perencanaan), develop (pengembangan) dan dissemination (diseminasi).
Hasil penilaian tingkat kelayakan trainer yang dilakukan oleh ahli materi memperoleh tingkat kelayakan
88,67% (sangat layak). Sedangkan penilaian tingkat kelayakan oleh ahli media 82,95% (sangat layak).
Respon peserta didik terhadap trainer secara keseluruhan memperoleh penilaian 80,82% (layak).
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan trainer instalasi audio mobil layak dan sesuai untuk digunakan
sebagi media pembelajaran peserta didik kelas XII program keahlian teknik audio video di SMK
Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Trainer Instalasi Audio Mobil, Teknik Audio Video

Abstract
Research Objectives trainers make and test the feasibility of car audio installation as a learning medium
class XII Audio Video Engineering Program at SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. This development
research approach refers to the 4-D development model of Thiagarajan which is define, design, develop
and dissemination. The result of the feasibility assessment of the trainer conducted by the material expert
obtained eligibility level at 88.67% (very feasible). While the feasibility rating by media experts 82.95%
(very feasible). Student's response to the trainer as a whole received an 80.82% rating (feasible). This
research data can be concluded that car audio trainer trainer is feasible and suitable for use as learners
medium of audio video engineering expertise program class XII learners at SMK Muhammadiyah 3
Yogyakarta.

Keywords: Learning Media, Trainer Car Audio Installation, Audio Video Engineering
74 Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Elektronika Volume 7 Nomor 4 Tahun 2018

yang kuat. Metode pembelajaran konvensional


PENDAHULUAN
membuat siswa SMK kurang tanggap terhadap
Pendidikan dilaksanakan untuk
materi yang disampaikan, peran guru masih
mengembangkan manusia menjadi manusia yang
dominan dan dalam menyampaiakan materi di
berilmu dan bermanfaat bagi lingkungan.
depan kelas kelas. Pembelajaran konvensional
Pendidikan dilaksanakan melaui aktifitas belajar
penyampaian materi menjadi tidak efektif karena
mengajar dalam bembelajaran. “Pembelajaran
siswa cenderung pasif hanya sekedar menerima
adalah proses interaksi peserta didik dengan
dan menjawab permasalahan yang diberikan.
pendidik serta sumber belajar pada suatu
Adapun sarana yang dibutuhkan pada
lingkungan belajar” (Undang-Undang Sistem
sekolah menengah kejuruan adalah kebutuhan
pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003).
pratikum, mulai dari alat, bahan, dan tempat.
Pada kurukulum 2013 yang
Ketersediaan sarana sangat menentukan
disempurnakan membutuhkan media belajar
keberhasilan pendidikan pada SMK.
yang cukup banyak. Beberapa diantaranya
Trainer papan percobaan adalah bagian
instalasi audio mobil, instalasi audio panggung,
dari sarana yang dibutuhkan untuk menunjang
instalasi home theater. Dalam pelaksanaan
keberhasilan pendidikan. Trainer merupakan
pemberlakuan kurikulum K13 terlalu cepat,
media belajar dalam bentuk papan percobaan
sehingga menyebabkan ketidaksiapan sekolah
yang digunakan dalam praktikum oleh peserta
mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran.
didik. Adanya trainer diharapkan peserta didik
Kurikulum 2013 menekankan pada kemandirian
dapat memahami pembelajaran dengan cepat dan
belajart peserta didik.
mendalam.
Sekolah menengah kejuruan (SMK)
Berdasarkan observasi yang dilakukan
merupakan sekolah menengah yang menyiapkan
penulis pada tanggal 11 Agustus sampai 10
peserta didik untuk memasuki dunia industri.
September 2015 diperoleh data bahwa program
Menurut Nugroho Wibowo (2016) masalah
keahlian Teknik Audio Video SMK
kesenjangan antara Sekolah Menengah Kejuruan
Muhammadiyah 3 Yogyakarta membutuhkan alat
dengan dunia industri yaitu: (a) ada celah antara
peraga/simulasi berupa trainer. Kebutuhan trainer
kompetensi yang dibutuhkan industri dengan
beserta buku petunjuk diketahui saat observasi
lulusan yang dihasilkan oleh SMK. (b) lulusan
kelas dan wawancara dengan guru pengampu Ibu
SMK belum mempunyai dua kompetensi pokok
Sri Wahyuni mata pelajaranan Perencanaan dan
yang dibutuhkan oleh industri yaitu hard skills
Instalasi Sistem Audio. Instalasi audio mobil
dan soft skills atau terkadang salah satu yang
adalah kompetensi dasar yang masuk dalam mata
dikuasai dengan baik. Materi yang disampaikan
pelajaran Perencanaan dan Instalasi Sistim Audio
harus sesuai dengan bidang yang ditekuni
pada kelas XII program keahlian Teknik Audio
sehingga dapat menumbuhkan kemauan belajar
Pengembangan Trainer Instalasi...(Febri Catur Prayogo) 75

Video. Kondisi pembelajaran instalasi audio


mobil di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
hanya dilakukan secara teori. Materi
pembelajaran pun hanya sampai pada digram
blok dan diagram instalasi. Hal ini terjadi karena
ketidak tersediaan trainer instalasi audio mobil
sebagai media pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah
memperoleh realisai trainer dan mengetahui
tingkat kelayakan trainer audio mobil sebagai
media pembelajaran kelas XII Program Keahlian
Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3
Yogyakarta

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam Gambar 1. Prosedur R&D
pengembangan media pembelajaran trainer audio
mobil adalah metode penelitian pengembangan
atau dikenal dengan Research and Development Teknik Pengumpulan Data
(R & D). Menurut Sugiyono (2014:297), Teknik pengumpulan data pada
Research and Development merupakan sebuah penelitian ini, menggunakan wawancara,
model penelitian yang digunakan untuk observasi dan angket/kuisioner. Wawancara dan
menghasilkan suatu produk tertentu. observasi digunakan untuk menjaring data

Prosedur pengembangan potensi dan masalah pada penelitian ini. Angket

Model penelitian dan pengembangan digunakan untuk mengumpulkan data.

secara garis besar mengadopsi model 4-D Instrumen Penelitian

(Thiagarajani, 1974). Prosedur penelitian dan Instrumen yang ada pada penelitian ini
pengembangan yang berlandaskan pada model 4- terbagi menjadi 2 (dua) validitas yaitu: validitas
D disajikan pada Gambar 1. isi berupa isi serta media dan validitas konstruk
berupa respon pengguna.

Validitas isi materi adalah kualitas isi


materi. Validitas isi media meliputi kualitas
76 Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Elektronika Volume 7 Nomor 4 Tahun 2018

tampilan dan kualitas teknis. Validitas konstruk Persentase kelayakan dapat dicari dengan
adalah kualitas teknis sebagai pengguna media. merubah hasil rerata skor jawaban menggunakan
Teknik Analisis Data rumus berikut:
Persentase Kelayakan ሺ%ሺ = Skor yang di observasi x
ͳͳͳ% Skor yang diharapkan
Skala Linkert digunakan untuk
Selanjutnya, kategori kelayakan digolongkan
mengkonversi Data yang diperoleh dari
menggunakan skala pada tabel 1:
penelitian. Skala Likert memiliki gradasi dari
Tabel 1. Klasifikasi Kelayakan
sangat positif sampai sangat negatif yang
No Rerata Skor Persentase Kategori Kelayakan
diwujudkan dalam beragam kata-kata. Tingkatan 1 >3,26 – 4,00 81,50% - 100% Sangat Layak
bobot nilai yang digunakan sebagai skala 2 >2,51 – 3,25 62,75% - 81,25% Layak
3 >1,76 – 2,50 44,00% - 62,75% Tidak Layak
pengukuran adalah 4, 3, 2, 1. Menghitung skor
4 1,00 – 1,75 25,00% - 43,75% Sangat Tidak Layak
rata-rata hasil penilaian tiap komponen Media
Pembelajaran Instalasi Audio Mobil dari data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
instrumen penelitian dan bobot setiap
tanggapanya dengan menggunakan rumus: Penilaian materi dari dosen dan guru sebagai ahli

X materi di tinjau melalui kualitas isi. Data

X= n presentase ditunjukan pada tabel 2.


Keterangan:
Tabel 2 Hasil Validasi Materi
X = skor rata-rata
N = jumlah penilai Aspek Jumlah
Presentase Kategori
Penilaian Rerata
X = skor total masing-masing Kualitas
60,34 88,67%
Sangat
Isi Layak
penilai
Data pelilaian kelayakan menunjukan 88,67%
Penunjukkan kelayakan dari produk yang dibuat
sehingga dikategorikan sangat layak.
dari rerata berlandas pada skala pengukuran
(Rating Scale) yang mengubah data kuantitatif Penilaian media dari dosen sebagai ahli

menjadi kualitatif. Pengukuran Rating Scale data medai ditinjau dari aspek tampilan dan aspek

mentah yang diperoleh berupa angka kemudian teknis. Data presentase ditunjukan pada tabel 3.

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif Dari data tabel 3 menunjukan bahwa


(Sugiyono, 2014:97). Penentuan jarak interval media yang digunakan memperoleh tingkat
tiap kelas dalam penentuan tabel penunjukkan kelayakan 82,86% sehingga masuk kategori
predikat kelayakan, diperlukan rumus berikut: sangat layak.
𝑎ℎሺሺሺሺሺሺ ͳͳሺሺ − 𝑔𝑔𝑖ሺ𝑖ͳሺሺሺ ͳͳሺሺ
𝑎‫= ܬ‬
‫ݒܬܬݐܬܬ ܬ𝑎ܬ𝑎ܬ‬4−1 ሺ𝑎ͳሺሺͳሺሺ ‫𝑎ݏ‬ሺሺ‫𝑎 ܭ‬ℎሺሺ‫ܬݑ‬
‫ͳ = = ܬ𝑎ݒܬܬݐܬܬ ܬ𝑎ܬ𝑎ܬ‬,75
4
(widoyoko, 2012:110)
Pengembangan Trainer Instalasi...(Febri Catur Prayogo) 77

Tabel 4. Hasil Validasi Media Kelayakan Trainer Instalasi Audio Mobil

100
Aspek Jumlah
Presentase Kategori 90
Penilaian Rerata

(%)
80 88,67
82,95 80,82
70

Presentase kelayakan
Ahli Media
Kualitas Sangat 60
40,50 84,37% 50 Ahli Materi
Teknis Layak 40
30 Respon Peserta Didik
Kualitas Sangat 20
32,50 81,35%
Tampilan Layak 10
0

Rerata Sangat Evaluator


36,50 82,86
Keseluruhan Layak
Data penilaian oleh ahli materi dan ahli Gambar 2. Diagram Presentase Keseluruhan
media difungsikan untuk melihat kekurangan
SIMPULAN DAN SARAN
pada media sebelum di uji cobakan dalam
pembelajaran. Perbaikan beberapa saran dari ahli Simpulan
media di terapkan sebelum ujicoba dilakukan Realisasi pengembangan trainer untuk
berupa penambahan simbol, pembenahan kelas XII teknik audio video berupa instalasi
kelistrikan dan pembenahan labsheet. audio mobil. Trainer terdiri dari 9 komponen
Penilaian peserta didik berupa penilaian yaitu, head unit, preamp, speaker coaxial, power
angket pada siswa kelas XII Program Keahlian amplifier, speaker subwoofer, capasitor bank,
Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3 power supply (pengganti accu), kabel jumper dan
Yogyakarta. Data uji coba lapangan respon kabel RCA. Hasil penilaian kelayakan trainer
peserta didik ditunjukan pada tabel 4. yang disertai labsheet yang dilakukan oleh ahli
materi memperoleh penialaian 87,67%, dengan
Tabel 4. Hasil uji coba peserta didik
kategori sangat layak. Oleh ahli media
Aspek Jumlah memperoleh penilaian 82,95% dengan ketegori
Presentase Kategori
Penilaian Rerata
sangat layak. Penilaian respon peserta didik kelas
Kualitas
54,90 80,82% Layak XII TAV di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Teknis
Dari data tabel 3 menunjukan uji coba sebesar 80, 82% dengan kategori layak dan dapat
peserta didik tingkat kelayakan 80,82% sehingga digunakan sebagai media pembelajaran peserta
termasuk kategori layak. Data hasil uji coba didik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
membuktikan bahwa trainer audio mobil dapat Kriteria media pembelajaran dengan tampilan
digunakan sebagai media pembelajaran dalam menarik dan belajar menjadi lebih
kelas. menyenangkan harus di pertahankan. Kriteria
media pembelajaran pemilihan warna dan latar
Gambar 2 merupakan prosentase diagram
belakang yang serasi dan kemudahan
keseluruhan dari validasi materi, validasi media,
pengoprasian perlu di tingkatkan.
dan ujicoba kepada peserta didik.
78 Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Elektronika Volume 7 Nomor 4 Tahun 2018

Saran Thiagarajan, Sivasailan, dkk.


(1974).Instructional Development for
Berdasarkan keterbatasan produk
Training Teachers of Exceptional
maupun waktu penelitian, maka penulis
Children. Virginia: The Council For
menyarankan bagi para peneliti yang akan
Exceptional Children.
melanjutkan penelitian, dapat mengembangkan
trainer audio mobil sebagai media pembelajaran Widodo C.S., d. J. (2008). Panduan Menyusun
yang dilengkapi dengan troubleshooting. Bahan Ajar Berbasis Kompetensi.
Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo. Nugroho.(2016). Upaya Memperkecil
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kesenjangan Kompetensi Lulusan
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet.
Sekolah Menengah Kejuruan Dengan
Thiagarajan, Sivasilam, Semmel, Dorothy S.,
Tuntutan Dunia Industri. Yogyakarta:
Semmel Melvyn I. 1974.
JPTK UNY. Volume 23, Nomor 1, Mei
Instructional Development for Training
2016.
Teachers of Exceptional Children.
Widoyoko. EP. (2012). Teknik Penyusunan
Bloomington, Indiana: Indiana
Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
University
Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai