ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI

Disusun Oleh :

Nama : Nur Adin Rahsanjani

NIM : 222170055
Kelas : D (Transfer)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
 ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI

KARBURATOR EFI , MULTEC

MESIN KONVENSIONAL VVT-I , V TEC ,VANOS

PLATINA , DISTRIBUTOR ESA , DLI

TRANSMISI MANUAL ECT, TCU

REM KONVENSIONAL ABS , TRAC , EBD ECU / ECM

SUSPENSI KONVENSIONAL EMS

KELISTRIKAN BODY KONVENSIONAL WIRING MULTIPLEX

PERLENGKAPAN KONVENSIONAL IMOBILIZER , SMART KEY

MULTI MEDIA
ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI

IIA
EFI MEMPERBAIKI
ESA AFR
MULTEC
DLI
ECU/ MEMPERBAIKI
ECM KEMAMPUAN
MESIN
ABS MEMPERBAIKI
VTEC EFISIENSI
TRAC
ECT VVT-I PENGISIAN
BH.BK &
EBD VANOS UDARA
EMS
 ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
EFI , MULTEC
MEMPERBAIKI AFR SEHINGGA MENDEKATI KEBUTUHAN SETIAP KONDISI
/ BEBAN / PUTARAN MESIN.
KEUNGGULAN : - KONSTRUKSI LEBIH SEDERHANA
- DENGAN ALAT KHUSUS MUDAH MENCARI KERUSAKAN
- TENAGA MESIN MERATA PADA SEMUA PUTARAN
- DAPAT DILAKUKAN PEMOGRAMAN
- MEMILIKI FAIL SAFE
VTEC , VVT-I , VANOS
MEMPERBAIKI EFISIENSI PENGISIAN BH.BK & UDARA DENGAN CARA MENGATUR
SAAT DAN BESARNYA KATUP MEMBUKA.
KEUNGGULAN : - TORSI MERATA PADA SEMUA PUTARAN
- EFISIENSI PEMBAKARAN MERATA PADA SEMUA PUTARAN
- EMISI GAS BUANG LEBIH RAMAH LINGKUNGAN

IIA , ESA , DLI

MEMPERBAIKI EFISIENSI PENGAPIAN DENGAN CARA MENGHILANGKAN KABEL
TEGANGAN TNGGI DAN INDEPENDEN COIL PER SILINDER.
KEUNGGULAN : - MENGHILANGKAN MASALAH HUBUNGAN KABEL TEG.TINGGI
- PENGAPIAN SETIAP SILINDER SEMAKIN AKURAT
 ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
SISTEM PADA EFI DAN MULTEC
ELECTRONIC CONTROL SYSTEMFUEL SYSTEM AIR INDUCTION SYSTEM
SENSOR
SENSOR TEMPERATUR UDARA FUEL TANK AIR FILTER
SENSOR TEKANAN UDARA
SENSOR POSISI THROTLE
SENSOR POSISI POROS ENGKOL
SENSOR TEMPERATUR MESIN FUEL PUMP AIR FLOW METER
SENSOR PUTARAN MESIN
SENSOR PUTARAN RODA
SENSOR OKSIGEN , DLL
FUEL FILTER THROTLE BODY

ENGINE RPM DELIVERY PIPE

AIR INTAKE CHAMBER
PRESSURE REGULATOR

ECU / ECM INJEKTOR INTAKE MANIFOLD

AIR FLOW METER

ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
SISTEM PADA EFI DAN MULTEC
Komponen Sistem Bahan Bakar :
1. Tangki Bensin
2. Pompa Bensin
3. Saringan Bensin
4. Pipa Pembagi
5. Regulator Tekanan Bensin
6. Injektor

Komponen Sistem Aliran Udara :

1. Pengukur Aliran Udara
2. Katup/Throttle Gas
3. Saklar Posisi Katup Gas
4. Sekrup Penyetel Putaran Idle
5. Sekrup Penyetel CO
6. ECU

Komponen Sistem Start Dingin dan

Penambah udara :
1. Injektor Start Dingin
2. Sensor Waktu Start Dingin
3. Katup Pengatur Penambah Udara
4. Sensor Temperatur Air Pendingin

Rangkaian Listrik Pengendali :

1. Kunci Kontak
2. Koil Pengapian
3. Relai Pompa Bensin
 ALIRAN BAHAN BAKAR SISTEM EFI

Sistem injeksi elektronik ( EFI) adalah Sistem penyemprotan bahan

bakar yang dikontrol secara elektronik dengan menggunakan ECU
atau ECM berdasarkan informasi yang diberikan oleh sensor-sensor,
antara lain : Sensor volume dan suhu udara yang masuk, suhu air
pendingin, beban dan putaran motor, posisi katup gas, dan lain-lain.
ALIRAN UDARA SISTIM EFI
 Common-rail Diesel.

Common-rail Diesel merupakan

teknologi injeksi langsung (direct
injection) yang menghasilkan tenaga
besar, komsumsi bahan bakar yang
rendah , mengurangi noise dan
vibration, serta emisi yang rendah.
Dibanding dengan mesin diesel
terdahulu,mesin Common-rail Diesel
mampu mensuplai bahan bakar
bertekanan tinggi baik pada putaran
mesin tinggi maupun putaran rendah.
Jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan dan saat penginjeksian
dikontrol oleh ECU berdasarkan
inputan data dari sensor-sensor
ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
SISTEM PADA VTEC , VVT-I DAN VANOS

CAM PHASSING : MEMAJUKAN SAAT KATUP MEMBUKA

CAM CHANGING : MEMPERBESAR CELAH PEMBUKAAN KATUP
ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
SISTEM PADA VTEC , VVT-I DAN VANOS
 VVTL-i (Variable Valve Timing & Lift - intelligent)

Rocker arm Rocker arm

Tekanan oli switch “OFF” Tekanan oli switch “OFF”
Rocker shaft Rocker shaft
ECU ECU

Katup Katup
Mekanisme pengubah Cam kontrol Mekanisme pengubah Cam kontrol
oli “OFF”
oli “ON”

Tekanan oli Drain

Tekanan oli

Cam kecepatan rendah dan medium Cam kecepatan rendah dan medium

cam kecepatan tinggi cam kecepatan tinggi

Roller Roller
Pad Pad

Keadaan kunci
Tekanan oli
Pin pengunci Bergerak bebas

Kecepatan rendah dan Kecepatan tinggi

medium
ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
SISTEM PENGAPIAN DISTRIBUTOR LESS
Conventional type
kumparan pengapian
Igniter
ECU

Distributor

DIS type

ECU

kumparan pengapiandengan igniter

Camshaft
position
sensor

Spark plug
sensor posisi crankshaft
ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
SISTEM PENGAPIAN DISTRIBUTOR LESS
Type1 Type2
Sensors Sensors

EC ECU
U IGT2
IGT1 IGT2 IGT4 IGT1
IGT3
Igniter
Igniter
Ignition
High-tension coil
Kumparan code
pengapian
(dengan igniter)

Spark Spark
plug plug
kumparan pengapian
ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
SISTEM PENGAPIAN DISTRIBUTOR LESS

Sensor
posisi Crankshaft

Sensor busi#1
IGT1
posisi Camshaft

Sensor ketukan IGT2

busi#2
ECU
Sensor
IGT3
posisi throttle

busi#3 busi#3
Meteran aliran udara IGT4

IGF

Sensor temperatur air busi#4

 ENGINE MANAGEMENT TECHNOLOGI
SISTEM PENGAPIAN DISTRIBUTOR LESS

Igniter
lgniter
IGT

kumparan utama
kumparan sekunder
ECU kumparan sekunder
kumparan Core
utama

Core

ON

Spark
plug
igniter
Plug cap
kumparan pengapian (dengan igniter)
MENGAPA HARUS ENGINE MANAGEMENT
Standar emisi di Eropa dan Amerika begitu ketat, dimana
karburator tidak bisa memenuhi syarat tersebut ,kalaupun
bisa karburator akan sangat rumit .
Dengan sistem EFI, maka
 Emisi gas buang rendah
 Hemat bahan bakar
 Tenaga mesin lebih optimal
 Konstruksi lebih sederhana

Apakah emisi gas buang itu ?

Hasil dari satu proses pembakaran yang terjadi dalam mesin

CxHy + O2  CO2 + H2O + NOx

Zat-zat beracun : Carbon Monoxide (CO), Hidrocarbon (HC),
Nitrogen Oxide (NOx), Sulfur Oxide (SOx), Plumbum Oxide
(PbOx)
PEMBAKARAN DAN KUALITAS GAS BUANG
Jumlah udara masuk
 =
jumlah udara teoritis

Jumlah udara masuk sama

=1
dengan jumlah udara teoritis

Jumlah udara masuk lebih

kecil dari jumlah udara teoritis
<1 (campuran gemuk) dalam
batas tertentu dapat
meningkatkan tenaga motor

Jumlah udara masuk lebih

besar dari jumlah udara
>1 teoritis ( campuran
kurus ), tenaga motor
kurang
Campuran sangat kurus
sehingga pembakaran
 >1,2 kemungkinan tidak dapat
terjadi pada tempat yang
lebih luas
 ALAT KHUSUS DIAGNOSA

Now Starting ….

3
 ALAT KHUSUS DIAGNOSA

CHECK

Garis Besar Sistem Diagnostik

Mesin ECU memiliki sistem diagnostik. ECU secara konstan memonitor sinyal-sinyal yang di-input oleh
berbagai sensor. Bila ECU mendeteksi kerusakan pada sinyal input, ECU merekam kerusakan dalam
bentuk DTCs (Diagnostic Trouble Codes) dan menyalakan MIL (Malfunction Indicator Lamp). Bila perlu,
ECU dapat meng-output DTCs dengan menyalakan MIL atau menampilkan DTCs atau data lain pada
layar tester genggam. Fungsi diagnostik yang meng-output DTCs dan data kerusakan pada tester genggam
adalah bentuk sistem elektronik yang canggih dan rumit. Karena sebuah sistem diagnostik harus menuruti
peraturan yang berlaku di suatu negara, isinya pun berbeda sesuai negaranya.
CONTOH TABEL DIAGSNOSIS TOYOTA
TROUBLE AREA
TROUBLE SHOOTING
SEKIAN DAN TERIMAKASIH