Anda di halaman 1dari 51

Mesin

1
1. Konsep

Design baru mesin 3SZ-VE yang dipasang. 3SZ-VE yang


dipasang adalah mesin dengan long stroke generasi baru.

- Lebih kompak

- Performa tinggi dan konsumsi bahan bakar

rendah

- Emisi rendah

Fitur

- VVT-i (Variable Valve Timing - intelligent)

- Offset crank

- Fuel return less system

- Three way catalytic converter


2
2. Pandangan

3
3. Spesifikasi
Item 3SZ-VE
Jumlah dan susunan silinder 4-Cylinder, In-line
Ruang bakar Pent roof
Mekanisme katup 16-Valve DOHC+VVT-i, Chain Drive
Susunan Intake dan exhaust Cross flow
Displacement cm3 1,495
Bore x stroke mm 72.0 x 91.8
Kompresi rasio 10.0
Max. Output 80kW @6,000 Rpm
Max. Torque 141 N·m@4,400 Rpm
Terbuka 32°~ -10° BTDC
Intake
Valve Tertutup 18°~ 60° ABDC
Timing Terbuka 30° BBDC
Exhaust
Tertutup 2° ATDC
Sistem Bahan Bakar D-type EFI
Sistem Pengapian Full Transistorized DIS type
4
Research Octane Number Unleaded, RON 90
80kW/6,000rpm

141Nm/4,400rpm

5
4. VVT-i (Variable Valve Timing - intelligent)

4-1. Effects of VVT-i

Untuk mengimbangi antara


 Konsumsi bahan bakar rendah
 Output tinggi
 Gas buang yang bersih
VVT-i pengaturan valve timing sesuai dengan kondisi kerja mesin
dengan secara terus menerus dalam perubahan sudut camshaft.

6
4-2. Kontrol VVT-i

VVT-i controller
Maju

Mundur

Intake cam shaft


OCV

Exhaust cam shaft

Oil pump

Engine revolution sensor


ECU
Setiap sensor
7
4-2-1. Oil control valve
Arah gerakan spool valve

Besar Duty Kecil


ratio
Advance Retard
chamber chamber

Drain Pump Drain Spool valve

8
4-2-2. VVT-i controller

Lock pin
Hydraulic
pressure Spring
force

Saat mesin hidup Saat mesin mati

Mundur
Maju

(Bersatu dengan housing)

(Bersatu dengan intake camshaft)


9
4-3. Operasi

Pada temperatur rendah, mesin start, saat idling atau beban ringan

Besarnya overlap bertambah

Mengurangi udara yang balik ke intake port

Pembakaran stabil

Lebih ekonomis

10
Kecepatan dan beban sedang

Besarnya overlap bertambah

Internal EGR rate bertambah Pumping loss berkurang

NOx berkurang, Lebih ekonomis


membakar kembali HC

11
Kecepatan tinggi dan beban berat

Saat menutupnya valve intake diperlambat


Berdasarkan kecepatan putaran

Waktu penutupan disesuaikan dengan


gaya inersia udara masuk

Menambah efesiensi volumetrik

12
5. Offset crank
5-1-1. Mengurangi side force piston
Tekanan Tekanan
Tekanan pembakaran maksimum pembakaran pembakaran
maksimum bekerja pada piston
setelah ATDC.

Piston

Connecting rod

Titik tengah
crankshaft

Ilustrasi di kanan menggambarkan


saat terjadi tekanan maksimum
lurus kearah piston. Sebanarnya
gaya reaksi terjadi.
Offset crank Center crank
(ATDC) (ATDC)

- Memindahkan gaya tekanan pembakaran ke crankshaft efisien.

13
- Mengurangi friction loss yang disebabkan gaya ke samping saat
terjadi langkah usaha.
5-1-2. Perubahan kecepatan piston
Preoses Proses
kompresi pembakaran

Kecepatan piston Area dimana


tekanan
pembakaran
tinggi

Tekanan
Sudut
crank

Volume

Area dimana kecepatan Offset crank


mesin rendah. Crank konpensional

Pada awal proses pembakaran, kecepatan mesin sangat rendah.


Akibat dari perubahan kecepatan piston, tekanan pembakaran
14 akan menjadi tinggi dan dan thermal efficiency naik.
6. Fuel return less system

Bahan bakar kembali


hanya di dalam tangki

Untuk mengurangi emisi penguapan digunakan fuel return-less system.


Sistem ini mencegah bahan bakar mengalir ke ruang mesin dan
kembali ke tangki setelah panas, sehingga dapat mengurangi
penguapan bahan bakar pada tangki bahan bakar.
15
7. Three way catalytic converter

Digunakan three way catalytic converter tipe


maniverter. Sel sel nya dilapisi oleh platinum (Pt) dan
rhodium(Rh).
16
8. Perbedaan antara 3SZ-VE dan K3-VE
Spesifikasi-1
3SZ-VE K3-VE
Total displacement (cc) 1,495 1,297
Diameter bore (mm) 72.0 72.0
Bore center pitch (mm) 78.0 78.0
Stroke (mm) 91.8 79.7
Crank Diameter journal (mm) 46.0 46.0
shaft Diameter pin (mm) 42.0 40.0

17
Spesifikasi-2
3SZ-VE K3-VE
Intake valve Head dia. (mm) 27.8 27.8
Exhaust valve Head dia. (mm) 23.4 23.4
Intake cam Tinggi angkatan 8.0 7.3
(mm)
Sudut (derajat) 230 220
Exhaust cam Tinggi angkatan 6.7 6.7
(mm)
Sudut (derajat) 212 212
Diameter Throttle body (mm) 50 50

18
Spesifikasi-3

3SZ-VE K3-VE
Rantai Roller type Silent type
Injektor 4-hole 4-hole
Busi Nickel M12 Nickel M12
Gap: 0.9mm Gap: 0.9mm
Oil pump discharge 37.0 atau lebih 32.6 atau lebih
[at 5,100 rpm/290 kPa] (L/m) (L/m)
Oil jet Ya Tidak

19
Perbandingan part-1
F7#(Terios) 3SE-VE F6#(Xenia) K3-VE
Cylinder head
Cylinder head gasket
Cylinder head cover
Oil seal retainer
RR end plate
Cylinder block
Crankshaft bearing & bearing cap
Timing chain cover
OCV (Oil control valve)
Piston
Connecting rod, bearing
Connecting rod bolt
Crankshaft
Flywheel
Crankshaft pulley

Common part
20
Perbandingan part-2
F7#(Terios) 3SZ-VE F6#(Xenia) K3-VE
Camshaft No.1
Camshaft No.2
Camshaft sprocket
Timing chain
Chain tensioner plunger
Intake & Exhaust valve
Oil pump
Oil level gauge guide
Oil level gauge
Oil filter
Water pump pulley
Water pump
Water inlet & thermostat
Exhaust manifold
Exhaust manifold gasket
Intake manifold

Common part
21
Perbandingan part-3
F7#(Terios) 3SZ-VE F6#(Xenia) K3-VE
Cam position, crank position
sensor
Ignition coil
Spark plug
Throttle body
Injector
Fuel delivery pipe
Fuel pump
Charcoal canister, VSV
(Evaporation system)
Alternator
Starter

Common part

22
Cylinder block - 1

* Silinder blok mesin 3SZ-VE lebih tinggi 25.5mm dari mesin K3-
VE untuk menambah total displacement.

Ketinggian cylinder block


Lebih tinggi 25.5mm

3SZ-VE : 223.5 mm
K3-VE : 198 mm

23
Cylinder block - 2
Mesin lebih reliable

* Penambahan oil jet pada crankshaft main journal


* Pengeboran 2 lubang pendingin

Oil jet

Oil jet

24
Cylinder block - 3
Alur pengeboran 3SZ-VE K3-VE
pendingin

Alur pengeboran

Oil jet
(Hanya mesin 3SZ-VE)

25
Piston

Alumite coating

Mengurangi friction loss dan


memperbaiki kemampuan anti
keausan.
Tersedia spart part O/S 0.5

Resin coat

26
Connecting rod
Sehubungan dengan bertambahnya total displacement pada mesin
* Connecting rod di perpanjang
* Connecting rod cap dan baut sama seperti yang digunakan
pada mesin K3-VE.

3SZ-VE K3-VE

14mm 148.8mm 14.5mm


129.5mm

14mm 17.5mm

27
Crankshaft

Diameter Pin
3SZ-VE : 42mm
K3-VE : 40 mm

Diameter Crank
3SZ-VE : 45.85 mm
K3-VE : 39.76 mm

Diameter Main journal


3SZ-VE, K3-VE : 46 mm

28
Crankshaft pulley
* Jumlah alur berubah dari 4 menjadi 6.

Bagian berwarna : untuk mesin 3SZ-VE, bagian tidak berwarna: untuk mesin K3-VE

29
Flywheel
Sehubungan dengan mesin dengan torsi tinggi
* Diameter permukaan contact pada kopling lebih lebar dari 195mm
ke 203mm dibanding dengan flywheel untuk mesin K3-VE

30
Camshaft

Intake shaft dimodifikasi


* Menambah angkatan valve
* Sudut kerja valve berubah dari 220 menjadi 230 derajat

K3-VE 3SZ-VE
Intake side Angkatan (mm) 7.3 8.0
Sudut (derajat) 220 230
Exhaust side Angkatan (mm) 6.7
Sudut (derajat) 212

* Exhaust side sama seperti shaft pada mesin K3-VE

31
Rumah saringan udara
Rumah saringan udara dipasang diatas mesin

* Tidak ada selang tambahan dari saringan udara dan throttle


body untuk mengurangi hambatah udara dan noise mesin.
* Rumah saringan udara yang besar dipasang untuk mengurangi
hambatan udara masuk.
* Susunan udara aliran naik untuk mengurangi debu pada
element.

TERIOS Susunan udara aliran turun


Susunan udara aliran naik

32
Timing chain

3SZ-VE : Roller chain K3-VE : Silent chain

33
Pompa oli
3SZ-VE : 14mm
K3-VE : 12mm

34
Sistem pengisian

Spesifikasi alternator
F7# Terios F6# Xenia
3SZ-VE K3-VE
Rate tegangan, maximum output (V-A) 12 – 80
Karakteristik output pada 13.5 V, 5000rpm (A) 95.0 or more
Kecepatan maksimum yang diperbolehkan (rpm) 18,000
Regulator pengatur teganan (V) Hi : 14.2 - 14.8
pada 5000rpm, 10A, 25C Low : 12.5 - 13.1
Diameter pulley (mm) Dalam : 55 Dalam : 55
Luar : 61.4 Luar : 60
Jumlah alur pulley 6 4

3SZ-VE K3-VE
35
Busi

* Untuk menjaga ketepatan jarak antara busi dan valve,


digunakan busi dengan diameter baut thread ukuran M12.

16
M12

Model / Mesin F7# Terios / 3SZ-VE, F6# Xenia / K3-VE


Manufactur DENSO NGK
No. XU22PR9 DCPR7EA
Tipe Nickel
Celah 0.8-0.9 mm

36
Throttle body

* Digunakan throttle valve berdiameter 50mm


untuk menambah performa mesin.

ISC valve tipe


step motor

Diameter : 50 mm

37
Engine mounting
Digunakan engine mounting tipe
three-point supporting untuk semua
model.

Engine mounting depan kanan


sama seperti AVANZA(3SZ)

Engine mounting depan kiri


sama seperti AVANZA(3SZ)

Engine mounting belakang


design baru untuk F7#

38
9. Engine control system

39
40
Model AT
41
Drive belt serpentine layout

42
Diagnosis code - 1
4 digit 2 digit Item Trip Trouble area Fail safe
Deteksi
P0335 13 Malfungsi 1 trip Jika malfungsi terjadi pada signal dari Tidak ada fail
pada engine revolution sensor safe
rangkaian Malfugsi dari sensor, atau open wire
engine atau short circuit pada rangkaian sensor
revolution
sensor
P0340 14 Malfungsi 1 trip Jika malfungsi terjadi pada signal dari Signal dari
pada camshaft position sensor camshaft
rangkaian Malfugsi dari sensor, atau open wire position
camshaft atau short circuit pada rangkaian sensor sensor tidak
position berubah
sensor
P0350 16 Ignition 1 trip Jika ignition signal tidak masuk secara Tidak ada
primary terus menerus fail safe
system
P0325 18 Malfungsi 1 trip Jika malfungsi terjadi pada signal dari Ignition
pada camshaft position sensor timing
rangkaian Malfugsi dari sensor, atau open wire mundur
knock atau short circuit pada rangkaian sensor
sensor
P0130 21 Malfungsi 2 trip Jika ketidaknormalan terjadi dua kali Tidak ada
pada berturut turut signal dari oxygen sensor feedback
rangkaian Malfugsi dari sensor, atau open wire control
Oxygen atau short circuit pada rangkaian sensor terjadi
sensor

43
Diagnosis code - 2

4 digit 2 digit Item Trip Trouble area Fail safe


deteksi
P0135 23 Malfungsi 2 trip Jika ketidaknormalan terjadi Feedback control ke
pada pada signal dari rear oxygen open control
rangkaian sensor heater
oxygen Open wire atau short circuit
sensor pada rangkaian oxygen sensor
heater heater
P0171 25 Fuel trim 2 trip Jika perubahan air-fuel ratio dua Tidak ada fail safe
system kali berturut turut kesisi lean
terlalu oleh karena ketidaknormalan
lean dari fuel trim system
Tekanan pembakaran tidak
normal, injektor atau oxygen
sensor malfungsi
P0172 26 Fuel trim 2 trip Jika perubahan air-fuel ratio dua Tidak ada fail safe
system kali berturut turut kesisi lean
terlalu oleh karena ketidaknormalan
rich dari fuel trim system
Tekanan pembakaran tidak
normal, injektor atau oxygen
sensor malfungsi

44
Diagnosis code - 3

4 digit 2 digit Detection Trip Trouble area Fail safe


item
P0105 31 Malfungsi 1 Jika ketidaknormalan terjadi Signal dari intake
pada trip pada signal dari rangkaian manifold pressure
rangkaian manifold absolute pada harga ditentukan
Manifold pressure/barometric pressure dari sudut pembukaan
absolute Malfungsi pada sensor, atau throttle, engine speed
pressure/ open wire atau short circuit dan sudut pembukaan
barometric pada rangkaian manifold ISC. Jika sudut
pressure absolute pressure/barometric pembukaan throttle
pressure dan engine speed
melebihi harganya,
fuel cut.
P0120 41 Malfungsi 1 Jika ketidaknormalan terjadi Signal dari throttle
pada trip pada signal dari throttle sensor position sensor terjadi
Throttle Malfungsi pada sensor, atau harga yang konstan
position open wire atau short circuit
sensor pada rangkaian throttle
position sensor
P0115 42 Malfungsi 1 Jika ketidaknormalan terjadi Signal adari signal
pada trip pada signal dari engine coolant from the water
rangkaian temperature sensor temperature sensor
Engine Malfungsi pada sensor, atau terjadi harga yang
coolant open wire atau short circuit konstan
temperatu pada rangkaian engine coolant Radiator fan di ON kan
re sensor temperature sensor

45
Other diagnosis code - 4
4 digit 2 digit Detection Trip Trouble area Fail safe
item
P0110 43 Malfungsi 1 trip Jika ketidaknormalan terjadi Signal dari intake air
pada pada signal dari rangkaian temperature sensor
rangkaian intake air temperature sensor terjadi harga yang
Intake air Malfungsi pada sensor, atau konstan
temperature open wire atau short circuit
sensor pada rangkaian intake air
temperature sensor
P1530 44 Malfungsi 1 trip Jika ketidaknormalan terjadi A/C akan cut (signal
pada pada signal dari A/C evaporator dari A/C temperature
rangkaian temperature sensor. sensor terjadi harga
A/C Malfungsi pada sensor, atau yang konstan.)
evaporator open wire atau short circuit
temperature pada rangkaian A/C evaporator
sensor temperature sensor
P1520 51 Malfungsi - Dengan menjumper terminal Tidak ada fail safe
pada EFI-T
rangkaian 1.Saat switch AC ON
Switch 2.Saat pedal gas ditekan
signal
P0500 52 Malfungsi 1 trip Jika ketidaknormalan terjadi Tidak ada fail safe
pada pada signal dari vehicle speed
rangkaian sensor
Vehicle Malfungsi pada sensor, atau
speed open wire atau short circuit
sensor pada rangkaian vehicle speed
46 sensor
Other diagnosis code - 5
4 digit 2 digit Detection Trip Trouble area Fail safe
item
P1510 54 Starter 1 trip Jika ketidaknormalan terjadi Tidak ada fail safe
signal pada signal dari starter
Open wire atau short circuit
pada signal system
P0505 71 Malfungsi 1 trip Jika ketidaknormalan terjadi Tidak dilakukan kerja
pada Idle pada signal dari valve untuk ISC ISC valve.
speed Open wire atau short circuit Saat pengapian
control pada rangkaian ISC mundur atau fuel cut
system terjadi tergantung dari
sudut pembukaan
throttle dan posisi ISC
valve.
P1349 73 VVT-i 2 trip Jika ketidaknormalan terjadi Tidak ada fail safe
control dua kali terus menerus pada
system valve timing control
Tidak normal pada Oil control
valve, tersumbat oleh benda
asing pada saluran oli.
P1656 74 Malfungsi 1 trip Jika ketidaknormalan terjadi Tidak dilakukan
pada OCV pada kontrol tegangan untuk oil kontrol pengaktifan oil
control control valve. control valve
system

47
Other diagnosis code - 6
4 digit 2 digit Detection Trip Trouble area Fail safe
item
P1346 75 Malfungsi 2 trip Jika ketidaknormalan terjadi Tidak ada fail safe
pada dua kali terus menerus pada
rangkaian valve timing control
VVT sensor Deviasi dai camshaft drive dan
driven gear.
P0443 76 Malfungsi 1 trip Jika malfungsi terjadi pada Tidak ada fail safe
pada signal deteksi dari
rangkaian evaporative emission control
Evaporativ system purge control valve.
e emission Open wire atau short circuit
control pada rangkaian evaporative
system emission control system purge
purge control
control
valve
P1602 82 Komunikasi 1 trip Jika ketidaknormalan terjadi Tidak ada fail safe
error pada pada komunikasi antara EFI
AT ECU ECU dan AT ECU.

48
Monitoring data oleh DS2 - 1
Service manual Display pada DAIHATSU DS2
Nama item Measurement item Singkatan Nama item
Injektor Periode injeksi pada TAUZ Injection time
silinder No.1
IGN maju Saat pengapian maju pada ITA Ignition timing advance
silinder No.1
Knock corr. Sudut Harga koreksi Knock AKNK Knock corr. Advance
pemajuan control angle
IAC duty ratio Idle speed control valve ISCD ISC duty ratio
duty ratio
IAC learning value Learned Idle speed control DLRN ISC learning value
valve step value
IAC step POS Current idle speed control ISC step ISC step
step position
AFM Intake manifold pressure MAP Manifold absolute
(Absolute) pressure
PIM Actual intake manifold PMVTB Manifold absolute
pressure pressure2
Engine SPD Engine speed RPM Engine revolution speed

49
Monitoring data by DS2 - 2
Service manual Display pada DAIHATSU DS2
Nama item Measurement item Singkatan Nama item
Coolant Engine coolant temperature ECT Engine coolant temperature
temperature
Intake Air Temp Intake air temperature IAT Intake air temperature
Throttle POS Absolute throttle position TP Absolute throttle position
IDLE SIG Throttle position sensor IDL Idle switch position
idling position status
Vehicle SPD Vehicle speed VS Vehicle speed
O2S B1 S1 Heated oxygen sensor O2S11 Bank1-sensor1 present
output voltage for sensor1
O2FT B1 S1 Short-term fuel trim associated SHRT Short term fuel trim bank 1
with sensor 1
O2S status Air-fuel ratio status OX O2 sensor signal
compared to stoichiometric
level
Total FT #1 Total fuel trim TFAK Total fuel trim bank1
Trouble code flag DTC detection status DIGF Diagnosis flag
Battery voltage Battery voltage Battery voltage
Elect load SIG Electric load signal DSW Electric load
50
Monitoring data by DS2 - 3
Service manual Display pada DAIHATSU DS2
Nama item Measurement item Singkatan Nama item
A/C SIG A/C signal AC Air conditioner signal
PS signal Power steering signal PST Power steering signal
Stop light SW Stop light signal STP Stop lamp signal
Drive Status of shift lever DRNG Shift D range
position
VVT position VVT change angle VT Actual angle of intake
cam
VVT request POS VVT aim angle VTT Target angle of intake
cam
VVT OCV VVT control duty ratio DVT VVT control duty ratio
operation duty
VVT angle VVT angle conversion VTB TVVT angle converted val.
converted val. value
Evap purge flow EVAP VSV control duty EVAP Evaporative purge output
ratio
Purge corr. Coefficient of EVAP FPG Purge corr. Coefficient
coefficient purge correction
VF monitor Learned air-fuel ratio VF VF monitor
correction
51

Anda mungkin juga menyukai