Sistem Mechatro Control

3.
SISTEM MECHATRO CONTROL
3-1
3. SISTEM MECHATRO CONTROL
3-2
3.1 PENYETELAN MECHATRO CONTROLLER

3.1.1 INPUT / OUTPUT ENGINE CONTROL
E-27:
C-8: EMERGENCY
ACCEL
ENGINE CONTROLLER
INJECTOR
E-1:
C-2: FUSE&RELAY
GAUGE CLUSTER BOX
ENGINE
ENGINE SPEED
SENSOR
PUMP
PROPORTIONAL
C-1: VALVE
STARTER ACCEL MECHATRO CONTROLLER
SWITCH POTENTIO METER
Gbr. 3-1 INPUT / OUTPUT
3.1.2 PENYETELAN (ADJUSTMENT) MECHATRO CONTROLLER OUTPUT (PENYETELAN A-B-C)
3.1.2.1 TUJUAN PENYETELAN

Seperti diperlihatkan dibawah ini, ada 3 jenis penyetelan mechatro controller; tiap penyetelan merupakan fungsi
yang esensial dalam menjamin performa mesin.
(1) Penyetelan engine (Penyetelan “A”)
Penyetelan ini dilakukan untuk menentukan hubungan diantara output voltase perintah akselerasi (acceleration
command voltage output) dari mechatro controller kepada engine controller dan kecepatan engine.
(2) Penyetelan pompa (Penyetelan “B”)
Penyetelan ini dilakukan untuk mengoreksi variasi output dengan mengkoordinasi tekanan hidrolik yg dioutput
dengan out nominal engine.
(3) Penyetelan unloading valve (Penyetelan “C”)
Penyetelan ini dilakukan untuk mengoreksi variasi bukaan unloading valve guna meningkatkan kemampuan
operasi lebih lanjut.
3.1.2.2 DALAM HAL DIPERLUKAN PENYETELAN MECHATRO CONTROLLER

Bila parts berikut ini diganti atau diperbaiki, penyetelan harus dilakukan.
(1) Mechatro controller
(2) Engine atau engine controller
(3) Hydraulic pump atau hydraulic pump proportional valve
(4) Unloading proportional valve, spool dari unloading valve
3-3
3.1.2.3 PERSIAPAN
(1) Naikkan suhu minyak hingga kira2 50° 122°F) untuk menghangatkan engine.
(2) Matikan air-conditioner (OFF).
(3) Putar starter key switch ke OFF untuk mematikan engine.
Bila mechatro controller yang diganti, akan diperagakan error code berikut ini, karena data penyetelan tidak
dimasukkan (enter).
A215, A225, A015, A035.
Karena kode2 error selain yang disebutkan diatas bisa menyiratkan kerusakan pada mesin, perbaikilah mesin
sampai kembali ke kondisinya semula sesuai dengan Error Code List (Daftar Kode Kesalahan).
Catatan
Pada mesin2 yang diperlengkapi dengan lifting magnet, matikan generator OFF.
3-4
3.1.2.4 PROSEDUR PENYETELAN
MULTI DISPLAY
BUZZER STOP SWITCH WORK MODE SELECT SWITCH
WASHER SWITCH
WIPER SWITCH
SELECTOR SWITCH
Gbr. 3-3 Gauge cluster

(1) Penyetelan engine (Penyetelan “A”)
Prosedur
1) Putar starter key switch ke posisi ON dengan menekan terus work mode MULTI DISPLAY
selector switch pada gauge cluster, dan tahan selama 5 ~10 detik, kemudian (CONTOH)
lepaskan. (Kalau engine distart, indikasi berikut ini tidak diperagakan. Karena
itu engine jangan distart.)
10:25
2) Tekan terus stop switch di gauge cluster selama 5 detik lalu lepaskan, maka
muncul screen untuk memilih penyetelan. Bila data penyetelan tidak dimasuk- ADJUST
READY
kan (enter) kedalam mechatro controller, akan tampil “READY”. Kalau penye-
FEED
telan sudah dilakukan, akan tampil “:FIN”.
Lever lock solenoid otomatis akan dibebaskan, sehingga semua pengoperasian
tidak bisa dilakukan.
3) Tekan selector switch pada gauge cluster untuk memperagakan “START ENG”. START ENG
ENGINE SPEED
Akan ditampilkan “Engine SPEED”, P1, P2 “PUMP PRESSURE” dan “STEP” 2000rpm
PUMP PRESSURE
(voltase command akselerasi). C-1 00.0M C-2 00.0M
STEP
140
4) Setelah menstart engine, tekan selector switch pada gauge cluster, maka yang MEMORY ENG
diperagakan adalah “MEMORY ENG”, kedepatan engine akan otomatis ber- ENGINE SPEED
1000rpm
PUMP PRESSURE
tambah, dan penyetelan engine pun telah dilaksanakan. C-1 01.0M C-2 00.0M
STEP
(Bila mencoba limit kedepatan engine, tekan selector switch pada gauge cluster 140
pada kecepatan apadanya, maka penyetelan engine pun berakhir. Penyetelan

torque dan penyetelan unloading yang diperlukan kemudian tidak dilaksanakan,
dan nilai default sudah tertulis.)
5) Bila yang dideteksi adalah kedepatan HIGH idling yang normal, penyetelah telah FINISH ENG
rampung. Maka yang diperagakan adalah “FINISH ENG”. ENGINE SPEED
2000rpm
PUMP PRESSURE
(Tekan buzzer stop switch pada gauge cluster selagi peragaab ini muncul, maka C-1 2.0M C-2 2.0M
STEP
penyetelan engine pun selesai. Penyetelan torque dan penyetelan unloading yang 400
diperlukan kemudian tidak dilaksanakan, dan nilai default sudah tertulis.)
3-5
(2) Penyetelan pompa (Penyetelan “B”)

Prosedur
1) Penyetelan otomatis beralih dari engine ke pump (pompa), kecepatan bergeser
MEMORY PUMP
dari LOW idling ke HIGH idling. Maka yang diperagakan ialah “MEMORY PUMP”. ENGINE SPEED
2000rpm
Unloading proportional valve dan pump proportional valve bekerja, sehingga PUMP PRESSURE
C-1 2.0M C-2 2.0M
loading pompa meningkat. PROPO-VALVE
E-1 300mA E-2 300mA
Yang diperagakan ialah “ENGINE SPEED”, P1, P2 “PUMP PRESSURE” dan

arus P1, P2 PROPO-VALVE” (nilai command).
2) Setelah mendeteksi kecepatan engine nominal, penyetelan pompa otomatis
FINISH PUMP
selesai. Maka yang diperagakan adalah “FINISH PUMP” ENGINE SPEED
2000rpm
(Tekan buzzoer stop switch pada gauge cluster selagi peragaan ini tampil dan PUMP PRESSURE
C-1 35.0M C-2 35.0M
penyetelan selesai. Penyetelan unloading yang diperlukan kemudian tidak di- PROPO-VALVE
E-1 300mA E-2 300mA
laksanakan, dan nilai default sudah tertulis.)
(3) Penyetelan unloading valve

Prosedur
1) Penyetelan beralih dari pompa (pump ke unloading, dan unloading valve
MEMORY UNLOAD
bekerja, sehingga karenanya tekanan pompa (pump pressure) terdeteksi. ENGINE SPEED
2000rpm
Yang diperagakan adalah “MEMORY UNLOAD”. PUMP PRESSURE
C-1 2.0M C-2 2.0M
Akan diperlihatkan “ENGINE SPEEED”, P1, P2 “PUMP PRESSURE” dan PROPO-VALVE
D-1 300mA D-2 300mA
P1, P2 PROPO-VALVE” voltage (nilai command).
2) Bila unloading valve bekerja dengan nilai yang ditentukan, penyetelan un-
FINISH UNLOAD
loading proportional valve otomatis berakhir. Yang diperagakan ialah “FINISH ENGINE SPEED
2000rpm
UNLOAD”. PUMP PRESSURE
C-1 2.0M C-2 2.0M
Kecepatan bergeser ke kecepatan yang sesuai dengan acceleration potentio- PROPO-VALVE
D-1 300mA D-2 300mA
meter. Nilai arus penyetelan ditampilkan pada peragaan arus P1, P2 unloading
proportional valves. Kisaran penyetelan biasanya antara 520 ~ 635 mA.
Matikan engine.(Data yang disetel otomatis disimpan.)

(4) Tindakan korektif yang dilakukan bila penyetelan tidak bisa dilakukan:
ERROR ENG.
1) Bilamana terjadi penyetelan engine tidak bisa dilaksanakan: AKAN diperagakan ENGINE SPEED
2000rpm
“ERROR ENG” PUMP PRESSURE
C-1 2.0M C-2 2.0M
STEP
Kondisi penilaian : Engine speed yang terbaca 50rpm lebih rendah dari nilai yang 400
terakhir.
Dianggap bahwa error disebabkan oleh kesalahan bacaan kecepatan, beban pompa
yang diberikan pada engine dan voltase command acceleration yang tidak biasa yang
diberikan pada engine controller selama penyetelan berlangsung.
a. Mengecek speed sensor : Periksa apakah sensor bebas dari bacaan yang salah
mengenai kecepatan yang ditimbulkan oleh getaran (vibrasi) engine.
b. Mengecek beban (load) yang diberikan kepada pump. Periksa apakah pompa
tidak terpengaruh oleh kenaikan tekanan pompa selama penyetelan engine
dilakukan dengan cara menyetel screen.
c. Mengecek voltase acceleration command: Ukur voltase acceleration com-
mand mulai dari mechatro ontroller hingga ke engine controller. :Periksa
apakah sinyal secara teratur diinput ke engine controller dengan ukuran
vootase yang sesungguhnya atau dengan alat diagnosa engine controller
yang salah.
3-6
2) Bila terjadi penyetelan pompa tidak bisa dilaksanakan, dan tampil peragaan
ERROR PUMP
“ERROR PUMP” ENGINE SPEED
2000rpm
Kondisi penilaian/kesimpulan 1: PUMP PRESSURE
C-1 35.0M C-2 35.0M
Tekanan rata2 pompa P1 dan P2 pada waktu penyetelan selesai 25Mpa atau PROPO-VALVE
E-1 300mA E-2 300mA
kurang dari itu.

Kondisi penilaian/kesimpulan 2:
Penyetelan tidak selesai walalupun arus pump proportional valve mencapai
nilai yang sesuai dengan spesifikasi.
Tekanan pompa P1 dan P2 biasanya naik menjadi 33~38Mpa (4785 ~5510psi)

Bila tekanan tidak naik:
a. Cari penyebab tekanan tidak naik.
• Periksa apakah relief valve bekerja normal.
• Periksa apakah sirkit hidrolik tidak mengalami kebocoran tekanan.
• Periksa apakah sensor tekanan bekerja normal.
Dan sebagainya.
b. Cari penyebab tingkat arus aktual tidak naik.
• Periksa apakah pump proportional valve bekerja normal.
• Periksa apakah pump regulator bekerja normal.
Dan sebagainya.
3) Dalam kasus2 dimana unloading valve tidak bisa dilaksanakan : “ERROR
ERROR UNLOAD
UNLOAD” akan diperagakan. ENGINE SPEED
2000rpm
Kondisi penilaian/kesimpulan 1 : PUMP PRESSURE
C-1 2.0M C-2 2.0M
Tekanan pompa tidak meningkat untuk mencapai tekanan yang berada PROPO-VALVE
E-1 300mA E-2 300mA
dalam kisaran penyetelan yang sesuai dengan spesifikasi. Atau tekanan

yang dinaikkan tetap pada seperti apa adanya.
Kondisi penilaian/keseimpulan 2 :
Sensor tekanan Pump1 maupun P2 gagal berfungsi.
Dalam keadaan normal, tekanan pompa P1 dan P2 berangsur naik sampai

10 ~25MPA (1450~3625psi).
Kenaikan ini bisa dipengaruhi oleh suhu operasi minyak.)
Bilamana tekanan pompa tidak naik :
a. Cari apa yang menyebabkan tekanan tidak naik.
• Periksa apakah relief valve bekerja normal.
• Periksa apakah sirkit hidrolik tidak mengalami kebocoran.
• Periksa apakah sensor tekanan berfungsi normal.
Dan sebagainya.
(5) Hal2 lain yang perlu diwaspasdai.
1) Bila terjadi kegagalan, adakalanya karena penyetelan tidak terlaksana
dengan normal.
Pertama-tama service mesin, kemudian lakukan penyetelan.
2) Dalam kondisi engine dengan konstan mendapat beban besar, penyetelan
tidak bisa dilaksanakan secara normal.
Catatan
Pada mesin2 yang dilengkapi dengan lifting magnet, generator harus dimatikan (OFF).
3-7
(6) Bila hanya penyetelan unloading valve saja yang dilaksanakan: (Penyetelan “C”)
Dalam kasus hanya unloading valve dan unloading proportional valve saja yang
diganti, lakukan penyetelan unloading valve saja.
Prosedur
1) Putar starter key switch ke posisi On dan tekan terus work mode selector switch MULTI DISPLAY
yang ada di gauge cluster, tahan selama 5~10 detik, kemudian lepaskan. (CONTOH)
(Jika engine distart lalu hidup, maka indikasi berikut ini tidak akan diperagakan.
Karena itu engine jangan distart.)
10:25
2)Tekan terus buzzer stop switch yang ada di gauge cluster selama 5 detik
ADJUST
kemudian lepaskan, maka akan diperagakan screen untuk memilih tipe
READY
penyetelan. Yang diperagakan adalah”ADJUST”.
FEED
Bila data penyetelan tidak dimasukkan ke mechatro controller, yang tampil
“READY”. Kalau adjustment telah sekali dilaksanakan, yang tampil adalah
“FIN”.Maka lever lock solenoid otomatis beban, dan pengoperasian tidak
bisa dilaksanakan.
3) Ganti yang akan disetel dengan washer switch ( ) dan wiper switch ( ), ADJUST UNLOAD
lalu pilih “ADJUST UNLOAD”. (Lihat Gambar 3-2) READY
Seperti pada penyetelan output, bila data penyetelan tidak dimasukkan ke
FEED
mechatro controller,yang diperagakan adalah “READY”. Kalau adjustment
dilaksanakan maka yang diperagakan adalah “FIN”.
4) Tekan selector switch pada gauge cluster untuk memperagakan “START ENG”.
START ENG
Yang ditampilkan adalah “ENGINE SPEED”, P1, P2 “PUMP PRESSURE” dan ENGINE SPEED
2000rpm
“STEP” (arus command akselerasi). PUMP PRESSURE
C-1 00.0M C-2 00.0M
STEP
140
5) Sesudah engine distart, tekan selector switch pada gauge cluster. Yang di-
MEMORY UNLOAD
peragakan adalah “MEMORY UNLOADED”. Kecepatan engiomatis bertambah ENGINE SPEED
2000rpm
dan penyetelan unloading valve telah dilaksanakan. PUMP PRESSURE
C-1 2.0M C-2 2.0M
Yang ditampilkan adalah”ENGINE SPEED”. P1, P2 “PUMP PRESSURE” dan PROPO-VALVE
D-1 300mA D-2 300mA
“PROPO-VALVE” (arus command akselerasi).
6) Bila unloadng proportional valve bekerja sesuai dengan nilai yang ditentukan
FINISH UNLOAD
dalam spesifikasi, penyetelan unloading proportional valve otomatis selesai. ENGINE SPEED
Yang diperagakan adalah “FINISH UNLOAD”. 2000rpm

PUMP PRESSURE
C-1 2.0M C-2 2.0M
Kecepatan bergeser ke kecepatan yang sesuai dgn acceleration potentiometer. PROPO-VALVE
D-1 300mA D-2 300mA
Nilai arus penyetelan diperlihatkan pada peragaan arus unloading proportional
valves P1 dan P2. Kisaran penyetelan dalam kondisi normal biasanya antara
520~635mA.
Matikan mesin. (Data yang disetel otomatis disimpan.)
3-8
3.2 IKHTISAR MULTI DISPLAY

Konversi informasi elektro-hidrolik diperagakan pada multidisplay di gauge cluster.
(1) Alat2 kontrol
EMERGECY ACCEL DIAL

SWING PARKING
BRAKE RELEASE
GAUGE SWITCH
CLUSTER
SAFETY
LOCK
LEVER
RIGHT
CONTROL
LEVER
DGN ATT
BOOST SW.
FUSE &
STARTER SWITCH RELAY BOX
ACCEL DIAL
RINCIAN A
(2) Gauge cluster
No. Nama
11 1 Engine coolant temperature gauge
2 Fuel level gauge
22:00
3 Screen change switch
H
4 Buzzer stop switch
5 Work mode select switch
1
6 Washer switch
7 Wiper switch
2
3 8 Travel high speed, low speed select switch
9 Auto accel switch
10 10 Select switch
6
4 9 8 5 7 11 Multi display (LCD)
3-9
(3) Pemilihan screen (layar) dengan work mode select switch

Sesudah engine distart biasanya yang disetel adal;ah “S” mode.
Work mode dipilih menurut urutan “S”, “H”, “B”, dan “A” setiap kali ( ) ditekan.
Pilih work mode yang efisien sesuai dengan kondisi pekerjaan dan tujuannya dari tabel dibawah ini.
Mode yang dipilih diperagakan pada sudut kiri bawah multi-display.
• S mode : Untuk pekerjaan menggali yang standar

• H mode : Untuk pekerjaan menggali dengan beban berat
• B mode : Untuk pekerjaan yang menggunakan breaker
• A mode : Untuk pekerjaan dengan crusher (nibbler) 10:25
H
Work mode Peragaan Uraian
S mode
10:25 “S” mode" cocok untuk pekerjaan menggali dan memuat (loading)
yang standar dan menghemat bahan baker. Hubungan yang seim-
bang dengan beban kerja bisa dipelihara dengan baik.
H mode
10:25 "H mode" cocok untuk pekerjaan menggali yang berat yang memberi-
kan prioritas pada beban kerja dengan kecepatan tinggi.
B mode
10:25 Untuk pekerjaan yang mengggunakan breaker, “B mode” yang harus
dipilih.
A mode
10:25 Untuk pekerjaan yang menggunakan crusher (nibbler), pilih “A mode”.
3-10
1) Penyetelan tingkat aliran (flow rate) pump (A mode / B mode)

No. Switch 1 2 3 4
3 KPSS work mode select switch
4 Washer switch
5 Wiper switch
6 Travel speed select switch
7 Auto accel switch 5
8 Select switch 8 7 6
Gbr. 3-3
Tingkat aliran untuk sirkit service perlu diubah, sesuai dengan jenis attachment yang digunakan. Ubah tingkat aliran
(flow rate) sesuai dengan prosedur yang digambarkan dibawah ini.
Pada mesin ini, tingkat aliran yang terfakhir ditetapkan telah disimpan dan tingkat aliran awal adalah 210L/menit.
Penyetelan (menaikkan/menurunkan) tingkat aliran bisa diubah dengan langkah 10L/menit .
Main screen Attachment mode (A mode)
10:25 Flow
rate 130 L/m
Flow
rate 100 L/m
Flow
rate 100 L/m
Enter
H A A
(a) (b) (d)
Bertambah/Berkurang
In Breaker mode (B mode)
Flow Flow Flow

rate 130 L/m rate 100 L/m rate 100 L/m
Enter
B B
(c) (d)
Screen in Attachment/Breaker mode Bertambah/Berkurang
A mode B mode Bila swtch conflux yang ditune on, yang
diperagakan adalah tingkat aliran ganda
Flow Flow
rate 130 L/m rate 130 L/m
A B
(b) (c)
1. Putar starter key switch ke posisi ON dan peragakan screen utama (a).
2. Peragaan di sudut kiri bawah screen berubah menurut urutan”S” “H” “B” “A” setiap kali switch “MODE”
(3) ditekan dalam kondisi screen (a) yang diperagakan.
3. Pilih “A” maka yang diperagakan screen A mode, dan pilih “B” maka yang diperagakan screen B mode.
4. Tekan select switch (8) pada screen peragaan A/B mode (b)/(c) maka nilai tingkat aliran balik menjadi hitam
dan yang diperagakan adalah screen (d). Dalam kondisi ini tekan FEED (4)/ (5) maka tingkat aliran akan
bertambah atau berkurang.
5. Pilih nilai setting yang dikehendaki dan tekan select switch (8) maka tingkat aliran disetel sesuai nilai yang
dikehendaki.
3-11
3. MECHATRO CONTROL SYSTEM
(4) PERAGAAN LAYAR PEMELIHARAAN (MAINTENANCE SCREEN)

Layar (screen) ini memperagakan sisa waktu sebelum akhir interval (selang-waktu) masa penggantian/penukaran
yang direkomendasikan untu minyak/filter.
Mengenai nilai awal yang ditetapkan utk waktu penggantian/penukaran yg direkomendasikan, baca tabel berikut ini.
Selang-waktu (interval) penggantian

Item Default
Engine oil 500 jam
Fuel filter 500 jam
Hydraulic oil filter 1,000 jam
ASIA 2,000 jam
Hydraulic oil
OCEANIA 5,000 jam
Menu ini bisa digunakan untuk konfirmasi item2 sebagai dibawah ini. Layar maintenance (maint. screen) berubah
tiap kali switch perubahan layar ditekan.
1. Sisa waktu yang diperagakan sebelum penggantian minyak engine.

Peragaan ini menunjukkan sisa waktu sampai penggantian minyak 492Hr
engine yang akan datang. ENGINE OIL
H
2. Sisa waktu yang diperagakan sebelum penggantian engine fuel filter

Peragaan ini menunjukkan sisa waktu sampai penggantian engine 492Hr
fuel filter yang akan datang. FUEL FILTER
H
3. Sisa waktu yang diperagakan sebelum penggantian hydraulic oil filter.

Peragaan ini menunjukkan sisa waktu sampai penggantian hydraulic 992Hr
oil filter yang akan datang. HYD. FILTER
H
4. Sisa waktu yang diperagakan sampai penggantian hydraulic oil yang

akan datang. 1992Hr
Peragaan ini menunjukkan sisa waktu sampai penggantian minyak HYD. OIL
hidrolik yang akan datang. H
Catatan
• Peragaan otomatis berubah menjadi layar utama (main screen), kalau switch tidak dioperasikan selama
30 detik.
• Mengenai prosedur setting waktu maintenance (pemeliharaan) yang dilaksanakan sebelum pergantian
minyak yang akan datang pada tiap jenis dan pergantian filter, baca 3.7 PROSEDUR MENYUSUN
JADWAL PEMELIHARAAN.
3-12
(5) Peragaan gauge cluster

Setelah key diswitch dan tanda logo hilang, diperagakan layar (screen) untuk operator di multiscreen. Fungsi2
peragaan multidisplay diuraikan dibawah ini.
PERAGAAN JAM
DIAGNOSA SENDIRI DAN

PERINGATAN
KONDISI MESIN
H
1) Fungsi peragaan untuk operator ............Layar yang lazimnya diperagakan selama beroperasi.
1.1 Fungsi peragaan jam ........... Memperagakan waktu pada saat kejadian (sekarang).
1.2 Fungsi diagnosa sendiri .......Bila hal2 abnormal terdeteksi dalam sistem mechatro seperti sensor, pro-
portional valve, dsb. fungsi ini memperagakan error code.
1.3 Peragaan peringatan ...........Bila mesin berada dalam kondisi berbahaya, atau gagal berfungsi, materi
peringatan diperagakan dengan simbol dan pernyataan. (Mengenai materi
peringatan, baca simbol2 dan pernyataan dibawah ini).
1.4 Peragaan kondisi mesin ....... Memperagakan kondisi pengoperasian mesin.
2) Peragaan fungsi pemeliharaan ....... Memperagakan sisa waktu menjelang penggantian/penukaran parts
sebagai berikut :
(1) Engine oil (2) Fuel filter (3) Hydraulic oil filter (4) Hydraulic oil
3) Fungsi peragaan sejarah kerusakan ..... Menyimpan hal2 abnormal yang terjadi pada sistem mechatro
dimasa lalu dan diperagakan untuk masa sekarang.
4) Peragaan penyetelan mechatro ............ Memperagakan prosedur penyetelan sistem mechatro seperti penye-
telan output dan penyetelan unload dsb.
5) Peragaan diagnosa service .................. Memperagakan informasi seperti nilai yang diindera oleh sensor te-
kanan (pressure sensor), proportional valve command, dsb., output oleh mechatro controller
6) Fungsi peragaan failure diagnosis mode ........Memperinci bagian2 yang gagal/rusak secara otomatis
mengenai kegagalan/kerusakan yang tidak terdeteksi oleh diagnosa sendiri dan memperagakan hasilnya.
• Peringatan
CAUTION LOW ENG OIL

PREHEAT
ATTACHMENT PRESS.
HIGH ENG
AUTO IDLE STOP WATER TEMP.
CHARGE ERROR
POWER BOOST LOW ENG WATER

ON LEVEL
LOW FUEL LEVEL
WARM FINISH WARM-UP DRAIN WATER SEPA WARM AUTO WARMING UP
DATA
CPU COMMUNICATION CLOGGED AIR FLTR CHANGE ENG OIL
ERROR
SWING BRAKE
ENGINE STOP
DISENGAGED
3-13
3.3 PERAGAAN DIAGNOSA SENDIRI

(1) Garis besar
Fungsi ini mengidentifikasi hal2 yang abnormal pada control I/O signal seperti tekanan, proportional valve, dsb
selama mesin dioperasikan dengan diagnosa sendiri. Hal2 yang gagal/rusak diperagakan pada multidisplay
yang ada di gauge cluster. Mengenai No. Connector dan No. Pin, lihat bagian “C-1 Mechatro controller” yang
akan dijelaskan kemudian. Diagram sirkit listrik atau harness dapat digunakan untuk mengidentifikasi No. Wire
dan warna wire.
(2) Konfigurasi I/O
CONTROL
Pressure sensor, engine controller SERIAL COMMUNICATION
INPUT Proportional valve, battery relay
GAUGE CLUSTER
Selector valve (SOL) (Buzzer sound)
(3) Peragaan diagnosa sendiri

As-displayed clock (biasanya main screen). Bila terjadi error, memperinci bagian yang gagal/rusak dan tipe ke-
gagalan/kerusakan dengan bantuan error code.
Alfabet: Menetapkan kegagalan sistem yg tejadi

10:25 B 01 3 Digit ke-2 dan ke-3 terakhir; Menunjukkan bagian yg gagal
B013
Digit ke-1; menunjukkan tipe yang gagal
Simbol kegagalan ini diperagakan bersamaan dgn error coder selama diagnosa error
KODE ERROR
A B C D E F G H I K P R
2, 3 digit Controller Low pressure High pressure Proportional Proportional Solenoid Speed sensor Potentiometer Communication Battery relay Engine ECU Relay output
terakhir memory sensor sensor valve for valves valve for pumps valve etc
Data penyetelan Boom up P1 pump P1 unload P1 pump ATT boost Acceleration Battery relay Wiper ark
01 Engine prevention relay
Data penyetelan Boom down P2 pump P2 unload P2 pump Swing parking Boom angle Wiper ark forward
02 Torque rotation relay
Data penyetelan Arm out Boom head Travel straight Travel 1,2 Angle sensor Arm angle Wiper ark reverse
03 Unload speed for shovel rotation relay
Data penyetelan Arm in Boom rod Option Angle sensors for Washer motor
04 Boom up selector shovel & ECU
Data penyetelan Bucket Bucket stroke
05 Arm in digging limit
Data penyetelan Bucket Arm 2 spool
06 Arm out dump utk arm in
Swing
07
08
Travel right Fuel sensor Lihat halaman beruikut (Engine)
09
Travel left
10
Deteksi posisi CAN
11 selector communication
12
Swing flasher
13 right relay
Swing flasher
14 left relay
Travel alarm
15 relay
P1 side option AIS relay 2
16
P2 side option Engine stop
17 relay
Safety lock
18 lever relay
19
Adjustment Safety relay
21 data sector 1
Adjustment
22 data sector 2
Hourmeter
23 sector 1
Hourmeter
24 sector 2
Proportional
25 valve adjust data
Cluster
31 communication
Lihat halaman beruikut (Engine)
Lebih besar dari Lebih besar dari

0 kisaran normal kisaran normal
Transistor OFF CAN error
failure / Grounding
1 - short circuit
Output salah Output salah Gagal tran- Gagal tran- Waktu habis
2 - sistor ON sistor ON
Putus Putus Putus Putus Gagal tran- Putus Putus Waktu habis
sistor ON /
3 - Putus
Power source Power source Sumber listrik Titik kontak lebur Sumber listrik
4 - short circuit short circuit korslet dan melekat korslet
3-14
ERROR CODE ENGINE

SEBAB YANG MUNGKIN MASALAH
Atmospheric pressure sensor fungsi abnormal (LOW) Daya engine tidak cukup
Atmospheric pressure sensor fungsi abnormal (HI) Daya engine tidak cukup
Atmospheric pressure sensor fungsi abnormal (LOW) Daya engine tidak cukup
Atmospheric pressure sensor fungsi abnormal (HI) Daya engine tidak cukup
Common rail pressure sensor fungsi abnormal Daya engine tidak cukup
Boost pressure sensor fungsi abnormal (LOW) Daya engine tidak cukup
Boost pressure sensor fungsi abnormal (HI) Daya engine tidak cukup
Coolant temperature sensor fungsi abnormal (LOW) Daya engine tidak cukup
SISTEM SENSOR Coolant temperature sensor fungsi abnormal (HI) Daya engine tidak cukup
Fuel temperature sensor fungsi abnormal (LOW)
Fuel temperature sensor fungsi abnormal (HI)
Engine speed main sensor circuit fungsi abnormal Engine tdk mau distart/Engine mati (stop)
Engine speed sub sensor circuit fungsi abnormal
Accelerator sensor 1 dan 2 fungsi abnormal Daya engine tdk cukup(Low idle 800rpm mandek)
Accelerator sensor 1 fungsi abnormal (LOW)
Accelerator sensor 1 fungsi abnormal (HI)
Accelerator sensor 2 fungsi abnormal (LOW)
Accelerator sensor 2 fungsi abnormal (HI)
Preheat circuit fungsi abnormal (Terbuka/GND hubungan pendek) Sulit menstart engine
SWITCH, Preheat circuit fungsi abnormal (+B hubungan pendek) Sulit menstart engine
SISTEM RELAY Starter fungsi abnormal
Main relay fungsi abnormal
Supply pump SCV fungsi abnormal (Kabel sumber daya hubungan pendek) Engine sukar distart / Engine mati
Supply pump SCV fungsi abnormal (Full discharge mode) Output rendah
SISTEM
Supply pump catatan tekanan abnormal
SUPPLY PUMP
Supply pump SCV macet Output rendah
Tekanan common rail berlebihan Output rendah
Injector common 1 ground hubungan pendek Output rendah
Injector common 2 ground hubungan pendek Output rendah
Injector common 1 sirkit terbuka Output rendah
Injector common 2 sirkit terbuka Output rendah
Injector correction data conformity error
Injector circuit fungsi abnormal – cylinder 1 Output rendah
SISTEM INJECTION Injector circuit fungsi abnormal – cylinder 4 Output rendah
Cylinder 1 contribution / balance cacat
EGR solenoid 1 fungsi abnormal (Terbuka/ground hubungan pendek) Masalah lain
EGR solenoid 1 fungsi abnormal (Kabel sumbre daya hubungan pendek) Masalah lain
EGR valve 1 macet Masalah lain
EGR lift sensor 1 circuit input rendah Masalah lain
EGR lift sensor 1 circuit input tinggi Masalah lain
SISTEM EGR
EGR lift sensor 2 circuit input rendah
EGR lift sensor 2 circuit input tinggi
EGR valve 2 macet
EGR solenoid 2 fungsi abnormal (Terbuka/ground hubungan pendek)
EGR solenoid 2 fungsi abnormal (VB hubungan pendek)
SISTEM TURBOCHARGER Turbo charger overboost Output rendah
Engine overheat Output rendah
KONDISI ENGINE
Engine overrun
KOMUNIKASI Interupsi komunikasi CAD (Mesin)
ECU charge circuit input rendah Output rendah
ECU charge circuit input tinggi Output rendah
SISTEM ECU Flash ROM error Output rendah
CPU fungsi abnormal (Deteksi sukar) Engine tdk bisa distart / Engine mati
Monitoring IC fungsi abnormal didalam CPU Output rendah
SISTEM INJECTOR Injection correction data conformity error Output rendah
SISTEM SUPPLY PUMP Tekanan common rail berlebihan, supply pump forced feed berlebihan Output rendah
SISTEM SUPPLY PUMP Supply pump fungsi abnormal Output rendah
3-15
3.4 FUNGSI PERAGAAN DIAGNOSA SERVICE

Diagnosa service sekarang diperagakan pada multidisplay berdasarkan data yang diterima dari mechatro controller.
Bagian ini menjelaskan porsedur pengoperasian dan contoh2 masing2 screen. Nilai2 yang diperagakan berubah2
sesuai kondisi2 seperti kecepatan engine, posisi attachment dsb.
(1) Prosedur pengoperasian layar peragaan (display screen) diagnosa service
1) Putar starter switch ke posisi ON sambil menekan terus buzzer stop switch.
2) Setelah merk logo diperagakan, screen berubah menjadi service daignosis mode.
Yang diperagakan lebih dulu service diagnosis screen “Mode no.1”, “Screen no.1”.
Service diagnosis digolongkan dalam tida mode, 1, 2, 3, dan mode sekarang diperagakan dalam “Screen no.1”.
Nomor screen masing2 mode bisa berbeda peragaannya. Nomor scree yang diperagakan oleh masingmode
seperti berikut ini.
• Mode No.1 : Screen No.1~No.30
• Mode No.2 : Screen No.1, Screen No.31~No.40
• Mode No.3 : Screen No.1, Screen No.41~No.50
3) Screen berubah tiap kali tiap switch ditekan sejak saat ini.
Washer switch : Screen mendapat 1 menurut urutan (No.2 No.3 No.4 …)
Wiper switch : Screen kehilangan 1 menurut urutan (No.24 No.23 No.22 …)
Auto idling switch : Nomor diagnosa service maju dari No.l1 ke No.3, dan kembali ke No.1.
(No.1 No.2 No.3 No.1 ...)
Travel speed 1, 2 switch : Nomor diagnosa service maju dari No.3 ke No.1, kemudian kembali ke No.3.
No.3. (No.3 No.2 No.1 No.3 ...)
4) Putar key switch ke posisi OFF maka peragaan diagnosa service diturup.
3-16
(2) Layar peragaan diagnosa service (Contoh)

Dibawah ini diperlihatkan daftar layar peragaan diagnosa service. Kondisi2 peragaannya adalah H mode,
kecepatan engine rendah dan lever di posisi netral.
1) Service diagnosa mode No. 1
No. Peragaan Isi No. Peragaan Isi
1 4
NO.1 NO.4 RELAY
MAIN CONT. P/N
YN22E00001F1 P/No. indication K-1 AIS RELAY 2 OFF Indicated value
PROGRAM VERSION K-2 SAFETY RLY OFF Indicated value
1-VER 11.11 Program version indication K-3 ENG STOP OFF Indicated value
2-VER 00.00 MERIT controller program version KEY SWITCH OFF Key switch
START SWITCH OFF Starter switch
SERVICE DIAG 1 Service diagnosis mode CHARGE LIVE Alternator
K-4 LOCK LEVER OFF Indicated value
SWITCH OFF Switch
2 5
NO.2 ENG NO.5 PRESS.SENSOR
G-3 SPEED SET 2205 No load setting rpm B-1 BOOM RAISE
MEAS1 2201 Actual rpm 1 3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
MEAS2 2201 Actual rpm 2 (Engine controller) B-2 BOOM LOWER
G-5 ENG PRS. LIVE Engine oil pressure 3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
WATER TEMP 100 OFF Coolant temperaturre sensor B-3 ARM OUT
MODE HM Work mode 3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
H-1 ACCEL VOLT. 4.2V Potentiometer voltage B-4 ARM IN
POS. 100% Voltage % indication 3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
ECU OUTPUT 0.5V Accel output voltage to engine B-5 BUCKET DIG
controller 3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
B-6 BUCKET DUMP
3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
3 6
NO.3 SOL.VALVE NO.6 PRESS.SENSOR
F-1 POWER BOOST B-7 SWING
COMP. OFF Set value in computer 3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
MEAS. OFF Measured value B-9 TRAVEL(R)
SWITCH OFF Switch 3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
F-2 SWING-BRAKE B-10 TRAVEL(L)
MEAS. OFF Measured value B-16 P1 OPT.
RELEASE SW OFF Switch 3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
F-3 1/2-TRAVEL B-17 P2 OPT.
MEAS. OFF Measured value B-18 DOZER 1
SWITCH OFF Switch 3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
B-19 DOZER 2
3.5V 2.6M Sensor voltage / Pressure converted value
3-17
Peragaan Isi Peragaan Isi

7 16
NO.7 P.SENSOR PROPO-V NO.16 PRESS.SENSOR
C-1 PUMP P1 B-11
3.5V 32.6M Sensor voltage / Pressure converted value 3.5V 12.6M Sensor voltage / Pressure converted value
C-2 PUMP P2 B-12
C-3 BOOM-HEAD B-13
C-4 BOOM-ROD B-14
PROPO-VALVE B-15
E-3 OPT RELIEF 1 Set value in computer / Converted value from pressure 3.5V 12.6M Sensor voltage / Pressure converted value
COMP. 600mA 14.5M Measured value / Converted value from pressure B-20
MEAS. 600mA 14.5M 3.5V 12.6M Sensor voltage / Pressure converted value
E-4 OPT RELIEF 2 Set value in computer / Converted value from pressure
COMP. 600mA 14.5M Measured value / Converted value from pressure
8 NO.8 PROPO-VALVE
18
NO.18 DIGITAL INPUT
D-1 P1 UN-LOAD(BP-CUT) DI1 OFF ON/OFF indication
COMP. 600mA 4.5M Set value in computer / Converted value from pressure DI2 OFF ON/OFF indication
MEAS. 600mA 4.5M Measured value / Converted value from pressure DI3 OFF ON/OFF indication
D-2 P2 UN-LOAD(BP-CUT) DI4 OFF ON/OFF indication
See
D-3 S-TRAVEL DI7 OFF ON/OFF indication
Mechatro
controller
connector
D-6 ARM IN-2-SPEED DI10 OFF ON/OFF indication
DI13 OFF ON/OFF indication
9 19 NO.19 DIGITAL INPUT
NO.9 PROPO-VALVE
E-1 P1 PUMP DI15 OFF ON/OFF indication
POWER SHIFT 100mA Power shift DI18 OFF ON/OFF indication
FLOW RATE 100L Flow rate of pump P1 DI19 OFF ON/OFF indication
E-2 P2 PUMP DI20 OFF ON/OFF indication
POWER SHIFT 100mA Power shift DI23 OFF ON/OFF indication
FLOW RATE 100L Flow rate of pump P2 DI24 OFF ON/OFF indication
10 20
NO.10 SENSOR,SWITCH NO.20 DIGITAL INPUT
H-9 FUEL LEVEL DI29 OFF ON/OFF indication
4.5V 90 Fuel level DI30 OFF ON/OFF indication
H-10 HYD.OIL TEMP DI31 OFF ON/OFF indication
4.5V 30 Hydraulic oil temperature DI32 OFF ON/OFF indication
GLOW OFF Glow switch DI33 OFF ON/OFF indication
AIR FILTER LIVE Air filter clogging DI34 OFF ON/OFF indication
WATER SEPA. LIVE Water separator clogging DI35 OFF ON/OFF indication
ENG OIL FILTER LIVE Engine oil filter clogging DI36 OFF ON/OFF indication
FRONT WINDOW OFF Front window open/close switch DI37 OFF ON/OFF indication
DOUBLE FLOW ON Conflux/Single flow select switch DI38 OFF ON/OFF indication
KPSS SW OFF KPSS switch DI39 OFF ON/OFF indication
HEATER OFF Command from air heater DI40 OFF ON/OFF indication
ENG OIL LEVEL LIVE Engine oil level DI41 OFF ON/OFF indication
COOLANT LEVEL LIVE Coolant level DI42 OFF ON/OFF indication
11 21
NO.11 SOL.VALVE NO.21 DIGITAL OUTPUT
F-4 OPT SELECT DO1 COMP. OFF Set value in computer
COMP. OFF Set value in computer MEAS. OFF Measured value
MEAS. OFF Measured value (Feed back value) DO2 COMP. OFF Set value in computer
MEAS. OFF Measured value
SPOOL POS. NIB Spool position DO3 COMP. OFF Set value in computer
SELECT SWITCH NIB Mode of selector valve MEAS. OFF Measured value
F-5 FAN PUMP DO4 COMP. OFF Set value in computer
COMP. OFF Set value in computer MEAS. OFF Measured value
MEAS. OFF Measured value DO5 COMP. OFF Set value in computer
F-6 MEAS. OFF Measured value
COMP. OFF Set value in computer DO6 COMP. OFF Set value in computer
MEAS. OFF Measured value MEAS. OFF Measured value
DO7 COMP. OFF Set value in computer
12 22
NO.12 POTENTIO. NO.22 DIGITAL OUTPUT
H-2 BOOM DO8 COMP. OFF Set value in computer
3.5V 137 Sent value from sensor / Converted value from angle MEAS. OFF Measured value
H-3 ARM DO9 COMP. OFF Set value in computer
3.5V 137 Sent value from sensor / Converted value from angle MEAS. OFF Measured value
3-18

23 27
NO.23 DIGITAL OUTPUT NO.27 MERIT SYSTEM
MEAS. OFF Measured value COMMUNICATION OFF Status of communication in MERIT controller
DO16 COMP. OFF Set value in computer 4
DO18 COMP. OFF Set value in computer 0412051200
24 28
NO.24 DIGITAL OUTPUT NO.28 ENG CONT.
DO22 COMP. OFF Set value in computer TRANS.COUNT. 100 Counted number of transmission error
MEAS. OFF Measured value RECEIVE COUNT. 100 Counted number of reception error
DO23 COMP. OFF Set value in computer DIAG STATUS 9 Diagnosis status
MEAS. OFF Measured value NUMBER OF DIAG 100 Numbers of error
DO24 COMP. OFF Set value in computer BOOST PRESS. 100 Boost pressure
MEAS. OFF Measured value BOOST TEMP. -100 Boost temperature
DO25 COMP. OFF Set value in computer BAROMETRIC P. 100 Atmospheric pressure
MEAS. OFF Measured value FUEL TEMP. -100 Fuel temperature
DO26 COMP. OFF Set value in computer FUEL CONS. 200 Fuel consumption
MEAS. OFF Measured value INTAKE TEMP. -100 Intake air temperature
DO27 COMP. OFF Set value in computer ENG PRESS. 300 Engine oil pressure
MEAS. OFF Measured value GLOW OFF Glow output from ECU
DO28 COMP. OFF Set value in computer ENG STOP OFF Engine stop command from ECU
MEAS. OFF Measured value TORQUE 1000 Calculated torque of ECU
25
NO.25 WIPER SYSTEM
WIPER SW OFF Wiper switch
RISEUP SW OFF Wiper rise-up switch
REVERSE SW OFF Wiper reverse rotation switch
PREVENT ARC OFF Wiper motor ark prevention
CW MOTOR RLY OFF relay
CCW MOTOR RLY OFF Wiper normal rotation relay
WASHER SW OFF Wiper reverse rotation relay
MOTOR RELAY OFF Washer switch
Washer motor relay
2) Service diagnosis mode No.2

1 33
NO.1 NO.33 BUCKET
MAIN CONT. P/N C-1 P1-PRES 13.9M Pump pressure sensor
YN22E00001F1 P/No. indication C-2 P2-PRES 13.9M Pump pressure sensor
PROGRAM VERSION E-1 P1-PSV 600mA Command current
1-VER 11.11 Program version indication E-2 P2-PSV 600mA Command current
2-VER 00.00 MERIT controller program version D-1 P1-UL(BPC) 600mA Command current
D-2 P2-UL(BPC) 600mA Command current
SERVICE DIAG 2 Service diagnosis mode D-3 S-TRAVEL 600mA Command current
B-5 BUCKET DIG 1.9M Bucket digging pressure sensor
B-6 BUCKET DUMP 1.9M Bucket dump pressure sensor
G-3 ENG SPEED 2205 Engine actual speed
POWER SHIFT 100mA Power shift current
31 NO.31 BOOM
34
NO.34 TRAVEL
C-1 P1-PRES 13.9M Pump pressure sensor C-1 P1-PRES 13.9M Pump pressure sensor
E-1 P1-PSV 600mA Command current E-1 P1-PSV 600mA Command current
D-1 P1-UL(BPC) 600mA Command current D-1 P1-UL(BPC) 600mA Command current
B-1 BOOM RAISE 1.9M Boom up pressure sensor D-3 S-TRAVEL 600mA Command current
B-2 BOOM LOWER 1.9M Boom down pressure sensor B-9 TRAVEL(R) 13.9M Travel right pressure sensor
G-3 ENG SPEED 2205 Engine actual speed B-10 TRAVEL(L) 13.9M Travel left pressure sensor
POWER SHIFT 100mA Power shift current Pi-P1 13.9M Pilot pressure at travel straight (P1 side)
Pi-P2 13.9M Pilot pressure at travel straight (P2 side)
G-3 ENG SPEED 2205 Engine actual rpm
POWER SHIFT 100mA Power shift current
32 35
NO.32 ARM,SWING NO.35 OPT
D-3 S-TRAVEL 600mA Command current D-3 S-TRAVEL 600mA Command current
D-6 ARM-IN-2 600mA Command current E-3 OPT RELIEF 600mA Command current
B-3 ARM OUT 13.9M Arm out pressure sensor B-16 P1 OPT 1.9M P1 side option pressure sensor
B-4 ARM IN 13.9M Arm in pressure sensor B-17 P2 OPT 1.9M P2 side option pressure sensor
B-1 BOOM RAISE 13.9M Boom up pressure sensor F-4 OPT SELECT NIB Optional selector SOL (Nibbler line)
B-7 SWING 13.9M Swing pressure sensor DOUBLE FLOW SW NIB Conflux/ Single selector switch
G-3 ENG SPEED 2205 Engine actual speed G-3 ENG SPEED 2205 Engine actual rpm
POWER SHIFT 100mA Power shift current POWER SHIFT 100mA Power shift current
3-19
3) Service diagnosis mode No.3

1 43
NO.1 NO.43 MACHINE-INFORM.
MAIN CONT. P/N HOUR METER 3550 Hour meter of controller
YN22E00001F1 P/No. indication TRIP METER 3500 Trip meter of controller
PROGRAM VERSION OPERATION 3300 All accumulated operating time
1-VER 11.11 Program version indication TRAVEL 300 All accumulated traveling time
2-VER 00.00 MERIT controller program version SWING 3000 All accumulated swing time
HAMMER 100 All accumulated breaker operating time
SERVICE DIAG 3 Service diagnosis mode CRANE 100 All accumulated high-reach crane operating time
STARTER 1200 All accumulated starter operating time
41 44
NO.41 ADJUSTMENT 1 NO.44 MACHINE-INFORM.
ENG PUMP PRESS.
HI-IDLE 2205 Engine speed high idle TOTAL 10Hr Pump pressure distribution (%)
PUMP LEVEL1 24% 22% Total / In the last 10 hours
ACT I 515mA Current at pump adjustment LEVEL2 50% 50% Total / In the last 10 hours
15mA Current correction at pump adjustment LEVEL3 25% 25% Total / In the last 10 hours
PUMP P 35.0M Pressure at pump adjustment LEVEL4 1 % 3% Total / In the last 10 hours
ESS N 2040 Engine speed sensor rpm
UN-LOAD WATER TEMP.
P1 600mA P1 unload corrective current TOTAL 10Hr Coolant temperature distribution (%)
P2 600mA P2 unload corrective current LEVEL1 24% 22% Total / In the last 10 hours
BOOM 137 137 Angle adjustment LEVEL2 50% 50% Total / In the last 10 hours
ARM 137 137 Angle adjustment LEVEL3 25% 25% Total / In the last 10 hours
OFFSET 137 137 Angle adjustment LEVEL4 1 % 3% Total / In the last 10 hours
INTER-B 137 137 Angle adjustment
3-20
(3) Daftar service diagnosis data (SK200-8)

Pendahuluan dan himbauan untuk berhati2.
Berikut ini adalah data yang diputuskan sebagai status normal sesudah diagnosa service utuk tiap pengoperas-
ian. Guna data ini untuk memutuskan status normal/abnormal.
• Nilai2 pada peragaan berikut ini adalah nilai2 referensi bilamana attachment terpasang pada mesin.
• Nilai sensor tekanan (pressure sensor) dikalkulasi dengan memperhitungkan variasi. Bila membandingkan
dengan kriteria referensi pengecekan performa, ukurlah dengan bantuan instrumen ukur yang terkalibrasi.
• Arus proportional valve bukan nilai yang terukur, melainkan nilai command. Nilai terukur harus dikonfirmasi
dengan nilai dalam nilai2 yang diperagakan untuk masing2 proportional valve.
• Nilai arus pump proportional valve adalah nilai referensi, karena nilai ini berubah2 sesuai dengan nilai
tekanan pompa dan nilai torque yang disetel.
• Nilai pada peragaan selama pengoperasian adalah nilai dalam keadaan stabil, ketimbang pada permulaan
pengoperasian.
• Cek pada mesin sesudah mesin dipanaskan secukupnya (warming up).
• Nilai pada peragaan mungkin berbeda tergantung versi softwarenya. Hubungi dealer/distributor kami.
Pengoperasian No. 1 : Tidak ada pengoperasian Pengoperasian No. 2 : Tidak ada pengoperasian
H mode Hi idle S mode Hi idle
No.32 ARM, SWING No.32 ARM, SWING
C-1 P1-PRES 0.2~1.5 M C-1 P1-PRES 0.2~1.5 M
C-2 P2-PRES 0.2~1.5 M C-2 P2-PRES 0.2~1.5 M
E-1 P1-PSV 350 mA E-1 P1-PSV 350 mA
D-1 P1-UL(BPC) 750 mA D-1 P1-UL(BPC) 750 mA
D-3 S-TRAVEL 350 mA D-3 S-TRAVEL 350 mA
D-6 ARM-IN-2 750 mA D-6 ARM-IN-2 750 mA
B-3 ARM OUT 0.0 M B-3 ARM OUT 0.0 M
B-4 ARM IN 0.0 M B-4 ARM IN 0.0 M
B-1 BOOM RAISE 0.0 M B-1 BOOM RAISE 0.0 M
B-7 SWING 0.0 M B-7 SWING 0.0 M
G-3 ENG SPEED 1970~2030 G-3 ENG SPEED 1770~1830
POWER SHIFT 0 mA POWER SHIFT 0 mA
Pengoperasian No. 3 : Boom naik lever dioperasikan penuh & relief Pengoperasian No. 4 : Boom naik lever dioperasikan penuh & beroperasi
H mode Hi idle H mode Hi idle
No.31 BOOM No.31 BOOM

C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 11.0~16.0 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 11.0~16.0 M
E-1 P1-PSV 415~525 mA E-1 P1-PSV 560~750 mA
E-2 P2-PSV 415~525 mA E-2 P2-PSV 560~750 mA
B-2 BOOM LOWER 0.0 M B-2 BOOM LOWER 0.0 M
3-21
Pengoperasian No. 5 : Boom turun dengan lever dioperasi-

kan penuh & beroperasi
H mode Hi idle
No.31 BOOM
C-1 P1-PRES 12.5~16.0 M
C-2 P2-PRES 0.2~1.5 M
E-1 P1-PSV 600~617 mA
E-2 P2-PSV 350 mA
D-1 P1-UL(BPC) 427~477 mA
D-2 P2-UL(BPC) 750 mA
B-1 BOOM RAISE 0.0 M
B-2 BOOM LOWER 3.0 M
G-3 ENG SPEED 1970~2060
POWER SHIFT 0 mA
Pengoperasian No. 6 : Arm-in dengan lever dioperasikan penuh & relief Pengoperasian No. 7 : Arm-in dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 12.5~16.5 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 12.5~16.5 M
E-1 P1-PSV 415~525 mA E-1 P1-PSV 550~750 mA
E-2 P2-PSV 415~525 mA E-2 P2-PSV 550~750 mA
3-22
Pengoperasian No. 8: Pengoperasian No. 9 :

Arm-out dengan lever dioperasikan penuh & relief Arm-out dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 15.0~22.0 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 15.0~22.0 M
E-1 P1-PSV 415~525 mA E-1 P1-PSV 488~677 mA
E-2 P2-PSV 415~525 mA E-2 P2-PSV 488~677 mA
* Ukur nilai2 sesudah liwat 5 menit atau sesudah mem- * Ukur nilai2 sesudah liwat 5 menit atau sesudah mem-
bebaskan mode suhu rendah (low temperature mode). bebaskan mode suhu rendah (low temperature mode).
Pengoperasian No. 10 : Swing dengan lever dioperasikan Pengoperasian No 11 : Swing dengan lever dioperasikan
penuh & relief penuh & beroperasi
C-1 P1-PRES 0.2~1.5 M C-1 P1-PRES 0.2~1.5 M
C-2 P2-PRES 28.0~35.8 M C-2 P2-PRES 10.0~15.0 M
E-2 P2-PSV 528~750 mA E-2 P2-PSV 750 mA
3-23
Pengoperasian No. 12 : Pengoperasian No. 13 :

Bucket gali dengan lever dioperasikan penuh & relief Bucket gali dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
No.33 BUCKET No.33 BUCKET
C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 4.0~8.0 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 4.0~8.0 M
E-1 P1-PSV 415~525 mA E-1 P1-PSV 650~750 mA
E-2 P2-PSV 415~525 mA E-2 P2-PSV 540~563 mA
B-5 BUCKET DIG 3.0 M B-5 BUCKET DIG 3.0 M
B-6 BUCKET DUMP 0.0 M B-6 BUCKET DUMP 0.0 M
Pengoperasian No.14 : Pengoperasian No. 15 : Bucket timbun dengan lever

Bucket timbun dengan lever dioperasikan penuh & relief dioperasikan penuh & beroperasi
C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 6.0~15.0 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 6.0~15.0 M
E-1 P1-PSV 415~525 mA E-1 P1-PSV 577~750 mA
E-2 P2-PSV 415~435 mA E-2 P2-PSV 415~435 mA
3-24
Pengoperasian No.16 : Pengoperasian No. 17 :

Opsional sisi P2 dengan lever dioperasikan penuh & relief Opsional sisi P2 dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
A mode Hi idle B mode Hi idle
No.35 OPT No.35 OPT
C-1 P1-PRES 22.5~26.0 M C-1 P1-PRES 0.2~1.5 M
C-2 P2-PRES 22.5~26.0 M C-2 P2-PRES 22.5~26.0 M
E-1 P1-PSV 459~584 mA E-1 P1-PSV 500 mA
E-2 P2-PSV 459~584 mA E-2 P2-PSV 665~750 mA
E-3 OPT RELIEF 0 mA E-3 OPT RELIEF 0 mA
B-16 P1 OPT 0.0 M B-16 P1 OPT 0.0 M
B-17 P2 OPT 2.0~2.6 M B-17 P2 OPT 2.0~2.6 M
F-4 OPT SELECT NIB F-4 OPT SELECT BRK
DOUBLE FLOW SW. ON DOUBLE FLOW SW. OFF
* Conflux switch ON. Relief set pressure adalah nilai * Conflux switch OFF. Relief set pressure adalah nilai
ketika barang dikirimkan. ketika barang dikirimkan.

No.34 TRAVEL No.34 TRAVLE
C-1 P1-PRES 5.0~12.0 M C-1 P1-PRES 0.2~1.5 M
C-2 P2-PRES 0.2~1.5 M C-2 P2-PRES 5.0~12.0 M
B-9 TRAVEL(R) 2.0~2.5 M B-9 TRAVEL(R) 0.0 M
B-10 TRAVEL(L) 0.0 M B-10 TRAVEL(L) 2.0~2.5 M
Pi-P1 0.0 M Pi-P1 0.0 M
Pi-P2 0.0 M Pi-P2 0.0 M
3-25
(4) Daftar service diagnosis data (SK330-8)

Pendahuluan dan himbauan untuk berhati2
Berikut ini adalah data yang diputuskan sebagai status normal sesudah diagnosa service utuk tiap pengoperasi-
an. Guna data ini untuk memutuskan status normal/abnormal.
• Nilai2 pada peragaan berikut ini adalah nilai2 referensi bilamana attachment terpasang pada mesin.
• Nilai sensor tekanan (pressure sensor) dikalkulasi dengan memperhitungkan variasi. Bila membandingkan de-
ngan kriteria referensi pengecekan performa, ukurlah dengan bantuan instrumen ukuryang terkalibrasi.
• Arus proportional valve bukan nilai yang terukur, melainkan nilai command. Nilai terukur harus diikonfirmasi
dengan nilai dalam nilai2 yang diperagakan untuk masing2 proportional valve.
• Nilai arus pump proportional valve adalah nilai referensi, karena nilai ini berubah2 sesuai dengan nilai tekanan
pompa dan nilai torque yang disetel.
• Nilai pada peragaan selama pengoperasian adalah nilai dalam keadaan stabil, ketimbang pada permulaan
pengoperasian.
• Cek pada mesin sesudah mesin dipanaskan secukupnya (warming up).
• Nilai pada peragaan mungkin berbeda tergantung versi softwarenya. Hubungi dealer/distributor kami.
Pengoperasian No. 1 : Tidak ada pengoperasian Pengoperasian No. 2 : Tidak ada pengoperasian
H mode Hi idle S mode Hi idle
C-1 P1-PRES 0.2~2.0 M C-1 P1-PRES 0.2~2.0 M
C-2 P2-PRES 0.2~2.0 M C-2 P2-PRES 0.2~2.0 M
Pengoperasian No. 3 : Boom naik dengan lever dioperasikan penuh & relief Pengoperasian No. 4 : Boom naik dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
No.31 BOOM No.31 BOOM

C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 13.0~18.0 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 13.0~18.0 M
E-1 P1-PSV 470~585 mA E-1 P1-PSV 630~770 mA
E-2 P2-PSV 470~585 mA E-2 P2-PSV 630~725 mA
B-2 BOOM LOWER 0.0 M B-2 BOOM LOWER 0.0 M
3-26
Pengoperasian No. 5 : Boom turun dengan lever dioperasi-

kan penuh & beroperasi
H mode Hi idle
No.31 BOOM
C-1 P1-PRES 5.0~9.0 M
C-2 P2-PRES 0.2~2.0 M
E-1 P1-PSV 600~620 mA
E-2 P2-PSV 350 mA
D-1 P1-UL(BPC) 427~477 mA
D-2 P2-UL(BPC) 750 mA
B-1 BOOM RAISE 0.0 M
B-2 BOOM LOWER 3.0 M
G-3 ENG SPEED 2050~2200
POWER SHIFT 0 mA
Pengoperasian No. 6 : Arm-in dengan lever dioperasikan penuh & relief Pengoperasian No. 7 : Arm-in dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 9.0~13.0 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 9.0~13.0 M
E-1 P1-PSV 470~585 mA E-1 P1-PSV 750~770 mA
E-2 P2-PSV 470~585 mA E-2 P2-PSV 750~770 mA
3-27
Pengoperasian No. 8: Pengoperasian No. 9 :

Arm-out dengan lever dioperasikan penuh & relief Arm-out dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 15.0~22.0 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 15.0~22.0 M
E-1 P1-PSV 470~585 mA E-1 P1-PSV 570~680 mA
E-2 P2-PSV 470~585 mA E-2 P2-PSV 570~680 mA
* Ukur nilai2 sesudah liwat 5 menit atau sesudah mem- * Ukur nilai2 sesudah liwat 5 menit atau sesudah mem-
bebaskan mode suhu rendah (low temperature mode). bebaskan mode suhu rendah (low temperature mode).
Pengoperasian No. 10 : Pengoperasian No 11 :

Swing dengan lever dioperasikan penuh & relief Swing dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
C-1 P1-PRES 0.2~2.0 M C-1 P1-PRES 0.2~2.0 M
C-2 P2-PRES 28.0~35.8 M C-2 P2-PRES 10.0~15.0 M
E-2 P2-PSV 615~770 mA E-2 P2-PSV 770 mA
3-28
Pengoperasian No. 12 : Pengoperasian No. 13 :

Bucket gali dengan lever dioperasikan penuh & relief Bucket gali dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 7.0~11.0 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 7.0~11.0 M
E-1 P1-PSV 470~585 mA E-1 P1-PSV 670~770 mA
E-2 P2-PSV 470~585 mA E-2 P2-PSV 600~620 mA

Bucket timbun dengan lever dioperasikan penuh & relief Bucket timbun dengan lever dioperasikan penuh & beroperasi
C-1 P1-PRES 33.0~35.8 M C-1 P1-PRES 15.0~24.0 M
C-2 P2-PRES 33.0~35.8 M C-2 P2-PRES 15.0~24.0 M
E-1 P1-PSV 470~585 mA E-1 P1-PSV 550~770 mA
E-2 P2-PSV 470~585 mA E-2 P2-PSV 550~770 mA
3-29

A mode Hi idle B mode Hi idle
No.35 OPT No.35 OPT
C-1 P1-PRES 22.5~26.0 M C-1 P1-PRES 0.2~2.0 M
C-2 P2-PRES 22.5~26.0 M C-2 P2-PRES 22.5~26.0 M
E-1 P1-PSV 530~665 mA E-1 P1-PSV 350 mA
E-2 P2-PSV 530~665 mA E-2 P2-PSV 770 mA
E-3 OPT RELIEF 0 mA E-3 OPT RELIEF 0 mA
B-16 P1 OPT 0.0 M B-16 P1 OPT 0.0 M
B-17 P2 OPT 2.0~2.6 M B-17 P2 OPT 2.0~2.6 M
F-4 OPT SELECT NIB F-4 OPT SELECT BRK
DOUBLE FLOW SW. ON DOUBLE FLOW SW. OFF
* Conflux switch ON. Relief set pressure sama dengan * Conflux switch OFF. Relief set pressure sama dengan
nilai ketika barang dikirimkan. nilai ketika barang dikirimkan.
Pengoperasian No.18 : Opsional sisi P2 dengan lever Pengoperasian No. 19 :Opsional sisi P2 dengan lever
dioperasikan penuh & relief dioperasikan penuh & beroperasi
No.34 TRAVEL No.34 TRAVLE
C-1 P1-PRES 7.0~13.0 M C-1 P1-PRES 0.2~2.0 M
C-2 P2-PRES 0.2~2.0 M C-2 P2-PRES 7.0~13.0 M
B-9 TRAVEL(R) 2.0~2.5 M B-9 TRAVEL(R) 0.0 M
B-10 TRAVEL(L) 0.0 M B-10 TRAVEL(L) 2.0~2.5 M
Pi-P1 0.0 M Pi-P1 0.0 M
Pi-P2 0.0 M Pi-P2 0.0 M
3-30
3.5 DIAGNOSA SEJARAH TROUBLE (KESULITAN)

Hal2 yang merupakan error yang terdeteksi oleh fungsi diagnosa sendiri mechatro controller disimpan didalam
mechatro controller sebagai sejarah. Error2 tersebut bisa diperlihatkan pada multidisplay.
Bunyi (materi) peringatan sebagian diperlihatkan di “Layar sejarah travel” (Travel history screen)
Error code diagnosa sendiri disimpan.
(1) Cara memperagakannya

1) Hidupkan starter switch.
2) Tekan buzzer stop switch selama 10 detik terus-menerus sebanyak 5 kali maka trouble history screen
diperagakan.
(Example)
No errors NO ERROR
Error detected in the past
3) Kirimkan (transmit) trouble history data (satu atau banyak) dan hour meter ke gauge cluster.
• Hour meter dan 4 data yang salah (failure data) diperagakan di layar.
• Bila lebih dari 4 failure data , 4 data diperagakan sekaligus selama 10 detik bergiliran.
4) Paging (Naik dan turun)
• Tekan washer switch ( ) , maka item pindah keatas.
• Tekan wiper switch ( ) , maka item pindah kebawah.

5) Matikan starter switch, maka peragaan akan hilang.
(2) Cara menghapus (delete) isi trouble history

1) Peragakan layar trouble history.
2) Tekan work mode change switch dan buzzer stop switch berbarengan selama 10 detik atau lebih.
3) Bila “NO ERROR” diperagakan, penghapusan (deletion) selesai.
4) Matikan starter switch.
Catatan
Semua item yang disimpan terhapus. Tidak mungkin menghapus data sebagian.
3-31
3.6 TROUBLE DIAGNOSIS MODE

Sistem control yang ada sekarang mencakup banyak system listrik. Karenanya troubleshooting menjadi sangat sulit.
Failure diagnosis mode digunakan untuk secara otomatis memperinci bagian2 yang salah yaitu kesalahan2 (failure)
yang tidak bisa dideteksi dengan mungsi diagnosa sendiri (kesalahan bisa diperinci dengan menggunakan error code)
seperti disconnection (putus) dan output abnormal. Hal ini berguna karena menghemat waktu untuk troubleshooting.
(1) Fungsi
Ada dua tipe trouble diagnosis mode.
1) Trouble diagnosis mode 1: Digunakan untuk mendiagnosa sistem unload, sistem pompa, sistem travel lurus
dan sistem engine.
2) Trouble diagnosis mode 2: Digunakan untuk mendiagnosa sistem pilot.
Pada mode yang mana pun, selagi attachment tidak digerakkan, directional valve maupun proportional valve
diaktifkan/digerakkan secara otomatis, sensor mendeteksi status mesin dan mechatro controller mengidentifi-
kasi kondisi normal atau kondisi gagal sistem.
Mengenai rincian cara menggunakannya, baca “Bab 46 TROUBLESHOOTING TROUBLE DIAGNOSIS MODE”
dalam Shop Manual.
3-32
3.7 PROSEDUR MENYUSUN JADWAL PEMELIHARAAN

3.7.1 Untuk Asia
Mesin ini dilengkapi dengan multidisplay yang melakukan konfirmasi sisa waktu sampai waktu penggantian/penukaran
minyak engine, filter bahan bakar, filter minyak hidrolik dan minyak hidrolik yang akan datang. Bila sisa waktu mendekati
Nol (0), ganti dan tukarlah bahan2 dan parts tsb lalu lakukan setting menurut urutan berikut ini.
Screen change Buzzer stop KPSS work mode

Catatan switch switch select switch
Interval pergantian parts sebagai dibawah ini. Washer

switch
• Engine oil : 250 Hr
• Fuel filter : 500 Hr
Select Wiper
• Hydraulic filter : 1,000 Hr switch switch
Auto accel Travel speed
• Hydraulic oil : 2,000 Hr switch select switch
Prosedur Prosedur pengoperasian Peragaan pada Multidisplay

Ssdh beberapa detik pe-
ragaan otomatis berubah 10:25
1 Hidupkan starter key switch.
menjadi jam.
S
Tekan switch “ “, tekan display change

switch pada panel switch satu kali. Maka 10:25 Tekan screen change 200 Hr
2
peragaan jam berubah jadi peragaan sisa Switch sekali lagi ENGINE OIL
waktu pergantian minyak engine S S
Tekan " " switch tekan sekali select

switch maka peragaan untuk pergantian
200 Hr Tekan select switch 200 Hr
3 ENGINE OIL ENGINE OIL
minyak engine berbalik. sekali lagi.
S
Bila perlu menyetel interval sampai waktu per-

Inteval pergantian
4
gantian yad dgn 10 jam, tekan “ " switch 200 Hr berubah setiap kali 250 Hr
maka waktu sampai pergantian minyak engine ENGINE OIL ENGINE OIL
switch ditekan.
yad ditambah. Tekan “ " switch maka waktu
hingga pergantian minyak ENG yad dikurangi
Bila ingin memulihkan waktu set awal,

tekan “ ” buzzer stop switch sekali. 250 Hr Utk mengeset interval yg 250 Hr
5 Tekan “ ” select switch sekali maka ENGINE OIL diinginkan tekan select SW ENGINE OIL
waktu set disimpan. S
Catatan
1. Setelah memperagakan setting dengan menekan display change switch, setel waktu tiap pemeliharaan filter
bahan bakar. Filter minyak hidrolik, dan minyak hidrolik sambil mengulang prosedur 2 sampai 5.
2. Waktu penggantian minyak engine diperagakan pada multidisplaytiap 250 jam sebagai peringatan, tetapi buzzer
tidak berbunyi.
3-33
3.7.2 Untuk Oceania

Mesin ini dilengkapi dengan multidisplay yang melakukan konfirmasi sisa waktu sampai waktu penggantian/penukaran
minyak engine, filter bahan bakar, filter minyak hidrolik dan minyak hidrolik yang akan datang. Bila sisa waktu mendekati
Nol (0), ganti dan tukarlah bahan2 dan parts tsb lalu lakukan setting menurut urutan berikut ini.
Screen change Buzzer stop KPSS work mode

Catatan switch switch select switch
Interval pergantian parts sebagai dibawah ini. Washer

switch
• Engine oil : 500 Hr
• Fuel filter : 500 Hr
Select Wiper
• Hydraulic filter : 1,000 Hr switch switch
Auto accel Travel speed
• Hydraulic oil : 5,000 Hr switch select switch
Prosedur Prosedur pengoperasian Peragaan pada Multidisplay

Ssdh beberapa detik pe-
ragaan otomatis berubah 10:25
1 Hidupkan starter key switch.
menjadi jam.
S
Tekan switch “ “, tekan display change

switch pada panel switch satu kali. Maka 10:25 Tekan screen change 250 Hr
2 peragaan jam berubah jadi peragaan sisa ENGINE OIL
Switch sekali lagi
waktu pergantian minyak engine S S
Tekan " " switch tekan sekali select

switch maka peragaan untuk pergantian
250 Hr Tekan select switch 250 Hr
3 ENGINE OIL ENGINE OIL
minyak engine berbalik. sekali lagi.
S
Bila perlu menyetel interval sampai waktu per-

Inteval pergantian
4
gantian yad dgn 10 jam, tekan “ " switch 250 Hr berubah setiap kali 500 Hr
maka waktu sampai pergantian minyak engine ENGINE OIL switch ditekan. ENGINE OIL
yad ditambah. Tekan “ " switch maka waktu
hingga pergantian minyak ENG yad dikurangi
Bila igin memulihkan waktu set awal,

tekan “ ” buzzer stop switch sekali. 500 Hr Utk mengeset interval yg 500 Hr
5 Tekan “ ” select switch sekali maka ENGINE OIL diinginkan tekan select SW ENGINE OIL
waktu set disimpan. S
Catatan
1. Setelah memperagakan setting dengan menekan display change switch, setel waktu tiap pemeliharaan filter
bahan bakar. Filter minyak hidrolik, dan minyak hidrolik sambil mengulang prosedur 2 sampai 5.
2. Waktu penggantian minyak engine diperagakan pada multidisplaytiap 500 jam sebagai peringatan, tetapi buzzer
tidak berbunyi.
3-34
3.8 PROSEDUR MENYETEL PERAGAAN (DISPLAY)

(1) Untuk Operator
1) Auto idling stop

No. Switchs 1 2 3 4
3 KPSS work mode select switch
4 Washer switch
5 Wiper switch
6 Travel speed select switch
7 Auto accel switch 5
8 Select switch 8 7 6
Gbr. 3-4
Main screen
SWITCH STATUS
10:25 CLOCK/CONTRAST
H
(a) (b)
AUTO IDLING STOP
(d)
AUTO WARM-UP AUTO IDLE STOP AUTO IDLE STOP
OFF OFF ON
FEED FEED FEED
(c)
(e)
AUTO IDLE STOP AUTO IDLE STOP
OFF ON
OFF ON OFF ON
1. Tekan select switch (8) di main screen (a) utk operator dan peragakan “SWITCH STATUS CLOCK/
CONTRAST” pilih screen (b)
2. Tekan lagi select switch (8) dan peragakan “AUTO WARM-UP OFF” screen (c).
3. Ketika mengoperasikan FEED (4), yang diperagakan adalah “AUTO IDLE STOP OFF” screen (d).
4. Ketika mengoperasikan FEED (4), warna bagian “OFF” berbalik dan yang diperagakan adalah “AUTO
IDLE STOP OFF” screen (e).
5. Pindah dari “OFF” ke “ON” ketika mengoperasikan FEED (4), dan setel dgn menekan selector switch (8).
6. Bila auto idling sedang berfungsi, “AUTO IDLE STOP” diperagakan pada multidisplay.
7. Matikan key switch satu kali dan simpan auto idling stop setting sebagai memory.
3-35
2) Switch2 Penyetelan Jam

No. Switches 1 2 3 4
1 Screen Change Switch
2 Buzzer Stop Switch
3 KPSS Work Mode Select Switch
4 Washer Switch
5 Wiper Switch
6 Travel Speed Select Switch
7 Auto Accel Switch
5
8 Select Switch 8 7 6
Main screen (a)

SWITCH STATUS
10:25 CLOCK/CONTRAST 13:15
H H
(a) (b)
(c) (d) (e)

SWITCH STATUS ADJUST CLOCK Y M D H M Enter
CLOCK/CONTRAST ADJ CONTRAST 06 04 01 13 15
Pilih Tahun/Bulan/Hari/Jam/Menit Bertambah/Berkurang
1. Hidupkan starter key switch dan peragakan main screen (a) untuk operator, dan tekan select switch (8) dan
peragakan “SWITCH STATUS CLOCK CONTRAST” select screen (b)
2. Ketika mengoperasikan FEED (4) dan FEED (5), gerakkan cursor ke “SWITCH STATUS CLOCK CON-
TRAST” select screen (c) kemudian tekan select switch (8) maka yang diperagakan “ADJUST CLOCK ADJ
CONTRAST” screen (d).
3. Ketika mengoperasikan FEED (4) dan FEED (5), gerakkan cursor ke “SWITCH STATUS CLOCK CONTRAST”
kemudian tekan select switch (8) makayang diperagakan adalah “ADJUST CLOCK ADJ CONTRAST” screen (e).
4. Pilih yang mana saja dari “Y•M•D•H•M” ketika mengoperasikan FEED (4) dan FEED (5) dan variasikan nilai2
dalam pengoperasikan2 FEED (4) dan FEED (5).
5. Setelah penyetelan, tekan select switch (8) maka nilai2 yang disetel disimpan sebagai memory dan time setting
selesai, kemudian screen kembali ke main screen (a).
3-36
3) Switch2 Penyetelan Contrast

No. Switches 1 2 3 4
1 Screen Change Switch
2 Buzzer Stop Switch
3 KPSS Work Mode Select Switch
4 Washer Switch
5 Wiper Switch
6 Travel Speed Select Switch
7 Auto Accel Switch
5
8 Select Switch 8 7 6
Main screen
SWITCH STATUS
10:25 CLOCK/CONTRAST
H
(a) (b)
(c) (d) (a)

SWITCH STATUS ADJUST CLOCK
CLOCK/CONTRAST ADJ CONTRAST 10:25
H
(e) (f)
ADJUST CLOCK ADJ CONTRAST Enter
ADJ CONTRAST 55555
Kisaran yg bisa disetel

11111~99999 Bertambah/Berkurang
(Default 55555)
1. Hidupkan starter key switch dan peragakan main screen (a), dan tekan select switch (8) dan peragakan
“SWITCH STATUS CLOCK CONTRAST” select screen (b).
2. Ketika mengoperaskan FEED (4) dan FEED (5), gerakkan cursor ke “SWITCH STATUS CLOCK
CONTRAST” screen (c) kemudian tekan select switch (8) dan yang diperagakan ialah “ADJUST CLOCK
DJ CONTRAST” screen (d).
3. Ketika mengoperasikan FEED (4) dan FEED (5), gerakkan cursor ke “ADJUST CLOCK ADJ CONTRAST”
kemudian tekan select switch (8) maka yang diperagakan ialah “ADJUST ADJ CONTRAST” screen (e).
4. Tekan select switch (8) maka yang diperagakan ialah ”ADJ CONTRAST 55555” screen (f).
5. Variasikan nilai dgn menekan angka yang dikehendaki dalam pengoperasian FEED (4) dan FEED (5).
Kisaran setting yang ada ialah 9 langkah dari “11111” sampai “99999”.
[Contoh] 11111 (redup) 99999 (terang) * Initial set value 55555.
6. Tekan select switch (8) maka nilai2 yang disetel disimpan sebagai memory dab penyetelan contrast pun
selesai, kemudian screen kembali ke main screen (a).
3-37
(2) Fungsi untuk service

Item2 berikut ini disediakan untuk penyetelan fungsi service.
Item ISI
Bahasa Pemilihan bahasa
Angkat wiper Perubahan wiper control (Bila kabin diganti)
Idle stop ON/OF auto idle stop (penyetelan ON/OFF utk pemakai) & penyetelan waktu
Sensor tekanan P1 opsional ON/OFF diagnosa sendiri untuk sensor tekanan P1 opsional
Sensor tekanan P2 opsional ON/OFF diagnosa sendiri untuk sensor tekanan P2 opsional
Swing alarm ON/OFF swing alarm (penyetelan ON/OFF utk pemakai)
Pedal kiri untuk rotasi attachment Pedal rotasi kiri dipakai.
opsional (Unload valve tdk bekerja karena P4 pump dilengkapi di EU.)
Pembatasan tingkat aliran opsional, pembatasan tekanan relief, kombinasi
Setting peralatan opsional return selector adjustment.
Kecepatan engine ON/OFF peragaan engine rpm
Penyetelan kecepatan engine tipe auto acceleration meningkat mendadak
Auto acceleration
sekali.
Pergantian starter mode Perubahan start mode.
Pembebasan dipaksa mode suhu
Pembebasan (release) mode suhu rendah.
rendah
Kalibrasi silinder2 Adjust mode injeksi engine.
Pembebasan (release) tekanan Untuk pembebasan tekanan (pressure release).
3-38
3.9 PERALATAN MECHATRO CONTROL

(1) C-1 Mechatro controller
1) Gambaran luar
2 1 6 2 1 4 2 1 8 2 1
10
16
26
34
27 22 18 16 12 28 22
CN101 CN102 CN103 CN104
CN105 CN106 CN107 CN108 CN109

9 21 7 2 16 21 9 21 7 21
21
31 10 16 8 12 7 28 10 22 8
22 24 17 17 13 19 20 15 16
2) Daftar connector
No. Connector No. Pin Nama port Fungsi Input/output Signal level
CN101 1 GA 0V
2 A1 Boom up Input 0.5~4.5V
3 +5VA Power output 5V
5 A2 Boom down Input 0.5~4.5V
6 GA 0V
7 GA 0V
8 A3 Arm in Input 0.5~4.5V
11 A4 Arm out Input 0.5~4.5V
12 GA 0V
13 GA 0V
14 A5 Bucket digging Input 0.5~4.5V
17 A6 Bucket dump Input 0.5~4.5V
18 GA 0V
19 TXD1 Gauge cluster Transmission RS232C communication
20 RXD1 Reception RS232C communication
21 GP 0V
22 SHG1 Shield GND
23 TXD3 Down load Transmission RS232C communication
25 DL EARTH / OPEN(5V
26 GP 0V
27 CANH1 E/G ECU CAN communication
28 CANL1 E/G ECU CAN communication
29 DO 20 Cadangan Output EARTH/OPEN
30 DO 21 Safety relay Output EARTH/OPEN
31 DO 22 Cadangtan Output EARTH/OPEN
32 DO 23 Rotary light (kuning) Output EARTH/OPEN
33 DO 24 Rotary light (hijau) Output EARTH/OPEN
34 DI 36 Heavy lift Input EARTH/OPEN
3-39
3. SISTEM MECHATRO CONTROLLER
CN102 1 GA 0V
2 A8 Travel kanan Input 0.5~4.5V
5 A9 Travel kiri Input 0.5~4.5V
6 GA 0V
7 GA 0V
8 A10 Akselerasi Input 0.5~4.5V
11 A13 P1 opsional Input 0.5~4.5V
12 GA 0V
13 GA 0V
14 A14 P2 opsional Input 0.5~4.5V
17 A27 Cadangan Input 0.5~4.5V
18 GA 0V
19 GA 0V
20 A28 Cadangan Input 0.5~4.5V
22 D1 37 Cadangan Input GND / OPEN
CN103 1 GA 0V
2 A Swing Input 0.5~4.5V
5 A11 P1 pump Input 0.5~4.5V
6 GA 0V
7 GA 0V
8 A12 P2 pump Input 0.5~4.5V
11 A15 Sudut boom Input 0.5~4.5V
12 GA 0V
13 GA 0V
14 A16 Sudut arm Input 0.5~4.5V
16 Dicadangkan
3-40
CN104 1 GA 0V
2 A17 Boom head Input 0.5~4.5V
5 A18 Boom rod Input 0.5 4.5V
6 GA 0V
7 GA 0V
8 A19 Extra pressure source Input 0.5~4.5V
11 A20 Spare Input 0.5~4.5V
12 GA 0V
14 GA 0V
15 A22 Fuel level Input 0.5~4.5V
16 GP 0V
18 GA 0V
19 GA 0V
20 A24 Selector detection Input 0.5~4.5V
24 GA 0V
25 GA 0V
28 DI 1 Cab slow up and down Input GND / OPEN
CN105 1 +24V Battery relay output side 20~32V
2 +24V Battery relay output side 20~32V
(sensor analog output)
3 +24V Battery relay output side 20~32V
4 DO 7 Travel 1,2 speed select valve Output 24V/OPEN
5 DO 8 Swing P/B select valve Output 24V/OPEN
6 DO 9 Travel 1,2 speed select valve Output 24V/OPEN
7 DO 11 Attachment boost select valve Output 24V/OPEN
8 GND Battery (-) 0V
10 D10+ OPT changeable relief 1 Output +0~800mA
11 D1+ P1 unload Output +0~800mA
12 D1- -0~800mA
13 D2+ P2 unload Output +0~800mA
14 D2- -0~800mA
15 D3+ Travel straight Output +0~800mA
16 D3- -0~800mA
17 D4+ Arm in Output +0~800mA
18 D4- -0~800mA
19 D5+ P1 pump Output +0~800mA
20 D5- -0~800mA
22 D10- OPT changeable relief 1 Output -0~800mA
23 D6+ P2 pump Output +0~800mA
24 D6- -0~800mA
25 D7+ Cab slow stop valve Output +0~800mA
26 D7- -0~800mA
27 D8+ Boom cushion Output +0~800mA
28 D8- -0~800mA
29 D9+ Arm cushion Output -0~800mA
30 D9- +0~800mA
31 +24V Battery direct connection 20~32V
3-41
No. Connector No. Pin Nama port Fungsi Input/putput Signal level
CN106 1 +24V Battery relay secondary side 0 20~32V
2 SHGF Shield GND
3 F1+ Accel motor A phase (spare) Output +24V 1.5A
4 F1- Accel motor A phase (spare) Output +24V 1.5A
5 F2+ Accel motor B phase (spare) Output +24V 1.5A
6 F2- Accel motor B phase (spare) Output +24V 1.5A
7 OIL Oil level (spare) 0
8 OILG
9 D11+ OPT changeable relief 2 Output +0~800mA
10 D11- -0~800mA
11 D12+ Cadangan Output +0~800mA
12 D12- -0~800mA
14 D13- -0~800mA
16 D14- -0~800mA
19 D12- -0~800mA
20 E1+ E/G speed sensor Input XX~XXVp-p
21 E1- 0V
22 SHG3 Shiled GND
23 CANH2 Proportional vlave expand unit CAN communication
24 CANL2 CAN communication
CN107 1 DI 3 Key switch (GLOW) Input +24V/OPEN
2 DI 8 Water separetor Input EARTH / OPEN
3 DI 9 E/G oil pressure Input EARTH / OPEN
4 DI 10 Air filter Input EARTH / OPEN
5 DI 11 Stroke end check Input EARTH / OPEN
6 DI 12 Cadangan Input EARTH / OPEN
7 DI 13 E/G coolant level Input EARTH / OPEN
10 DI 20 ECU main relay Input EARTH / OPEN
12 DI 32 Hand control nibbler Input EARTH / OPEN
13 DI 38 Quick coupler Input EARTH / OPEN
14 DI 39 Extra pressure Input EARTH / OPEN
17 Dicadangkan
3-42
CN108 1 DI 2 Key switch (ON) Input +24V / OPEN
2 DI 4 Cadangan Input +24V / OPEN
3 DI 5 Swing P/B release Input GND / OPEN
4 DI 6 E/G start Input +24V / OPEN
5 DI 7 High reach hoisting at fixed position Input GND / OPEN
6 DI 16 Wiper naik Input GND / OPEN
7 DI 17 Wiper mundur Input GND / OPEN
8 DI 18 ATT boost Input GND / OPEN
9 DI 19 Nibbler open check SW Input GND / OPEN
10 DI 21 Elevator cab up check Input +24V / OPEN
12 DI 23 Lever lock Input +24V / OPEN
13 DI 24 Hand control rotation / Input
clamp open or close GND / OPEN
14 DI 25 Front window open or close Input GND / OPEN
15 DI 26 Hand control breaker Input GND / OPEN
16 DI 27 Conflux/single select Input GND / OPEN
17 DI 29 Overload select Input GND / OPEN
18 DI 30 High reach (hoist at travel) Input GND / OPEN
19 Reserved
20 GP
21 DI 33 Charge Input ~12V / 12V~
24 Dicadangkan Dicadangkan
25 H1+ Accel signal 1 0~5V
26 H2- 0V
27 H2+ Accel signal 2 0~5V
28 H2- 0V
CN109 1 DO 1 Wiper arc prevention Output GND / OPEN
2 DO 2 Wiper normal moving Output GND / OPEN
3 DO 3 Wiper reserve moving Output GND / OPEN
4 DO 4 Washer motor Output GND / OPEN
5 DO 5 Bucket move limitation Output GND / OPEN
6 DO 6 Dicadangkan Output GND / OPEN
7 DO 12 Rotary light (RH) Output GND / OPEN
8 DO 13 Swing flasher (RH) Output GND / OPEN
9 DO 14 Swing flasher (LH) Output GND / OPEN
10 DO 15 Travel alarm Output GND / OPEN
11 DO 16 Auto idle stop relay Output GND / OPEN
12 DO 17 Engine stop Output GND / OPEN
13 DO 18 Lever lock Output GND / OPEN
14 DO 19 Extra pressure release Output GND / OPEN
15 Dicadangkan
16 GP IT controller 0V
17 TXD2 Tranmission RS232C communication
19 RTS Cadangan RS232C communication
20 CTS Cadangan RS232C communication
21 SHG2 Shiled GND
22 DO 10 Cab naik dan turun switching valve SV 24V/OPEN
3-43
(2) Gauge cluster (symbol C-2)

1) Gambaran umum
MULTI
DISPLAY LCD
COOLANT
TEMPERATURE
GAUGE
FUEL LEVEL
GAUGE
MATED SIDE
AMP 040
HOUSING : 174044-2
TERMINAL : 173681-2
SCREEN CHANGE
SWITCH ETC.
BUZZER STOP SWITCH WORK MODE SWITCH
2) Connector CN-600 (Sisi Harness)
No. Nama item Warna wire No. Nama item Warna wire
Gauge cluster Mechatro
GND source (+24V Battery di- Kuning /
1 controller (RS232C communi- Putih 5
rect connection) Hitam
cation)
Mechatro controller Gauge
2 cluster (RS232C communica- Merah 6 GND Hitam
tion)
Source (+24V starter switch
3 Dicadangkan — 7 Putih
ON)
GND (RS232C communica-
4 Dicadangkan — 8 Hitam
tion)
3) Fungsi
a. Memproses sinyal2 dengan komunikasi antara gauge cluster dan mechatro controller, memperagakannya
dengan lampu2, memperagakannya di LCD dan mengaktifkan buzzer.
b. Mengoutput sinyal2 suhu dairan pendingin, sinyal2 permukaan bahan baker dan sinyal2 panel switch ke
mechatro controller melalui communication port.
4) Ikhtisar peragaan dan drive item
No. Item Keterangan

1 Monitar display LCD dot 120⋅ 168
2 Gauge display (Coolant temp., Fuel level) Stepping motor
3 —
4 Buzzer Piezo-electricity type
7 Work mode select switch
8 Back light LED
3-44
(3) Relay & fuse box (symbol E-1)

1) Gambaran umum
(Box dipandang dari atas)

LABEL DIDALAM
Catatan ) Lingkaran2 dibawah ini menunjukkan parts yang

digunakan dalam spesifikasi standar.
1 10
1 14 1 14 1 12 1 3 1 3
CN16 CN17
20 20 CN4-1 17 CN5 15 6 2 6
CN2-1 CN2-2 2
11 22 1 3 1 3
13 26 13 26 9 20 CN14 CN15
1 13 1 7 2 6 2 6
1 9
CN4-2 1 3 1 3
17
CN3-1 CN3-2 12
6 12 3 CN12 CN13
1
2 6 2 6
12 24 8 16 1 CN1
1 2 1 2 CN2-3 2 1 2
CN8 CN9 2 4 CN10
3
LOKASI CONNECTOR2 (Dipandang dari sebelah belakang)
LOKASI RELAY & FUSE
LOKASI RELAY & FUSE BOX

No. KODE DLM SIRKIT NAMA PART
3-45
2) Circuit diagram
3-46
3-47
3-48
(4) High pressure sensor : YN52S00048P1 (Sensor tekanan tinggi)
ECONOSEAL SERIES MARK (+)> SPESIFIKASI :

3POLES (KUTUB) CAP
MATING HOUSING174357-2 KISARAN TEKANAN : 0 50 MPa
VOLTASE SUMBER DAYA : 5.0+0.5V DC
BERSAMA OUTPUT : 1/10Vs-9/10Vs
OUTPUT (+) (Vs=5V DC 0.5 4.5V DC)
SUMBER DAYA (+) TAHANAN JAMINAN : 100M ATAU LEBIH
HOUSING (ANTARA CASING DAN SEMUA
TERMINAL IN/OUT TERMINAL PADA 50V DC MEGGER)
PLASTIC POTTING CONDENSER
COVER
DIAGRAM SAMBUNGAN LISTRIK
DIE
CASING (Contoh Konstruksi Internal controller)
FLEXIBLE BOARD
CIRCUIT DIAPHRAGM
O-RING P14 PIPE

JIS B2401 CLASS1B
THREAD
PF 3/8
Torque pengencangan STRUKTUR
73.5N.m (54.2lbf.ft)
(5) Low pressure sensor : YX52S00013P1 (Sensor tekanan rendah)

Torque pengencangan
Vout
29.4 34.3N.m (21.7 25.3lbf.ft)
PF1/4
Vcc GND
DIAGRAM SAMBUNGAN LISTRIK
(Contoh Konstruksi internal controller)
SPESIFIKASI :
KISARAN TEKANAN : 0 3.0 MPa
NOMINAL VOLTASE : 5.0+0.5V DC
KARAKTERISTIK OUTPUT TAHANAN JAMINAN : 50M ATAU LEBIH
ANTARA BODY DAN MASING2
TERMINAL PADA 50V DC MEGGER)
3-49
3.10 EMERGENCY MODE

Bila terjadi trouble pada peralatan mechatro, sebagai cara pemecahan darurat mesin ini bisa dioperasikan dengan
mengganti/menggeser mode peralatan ybs dari normal mode ke emergency mode. Fungsi dilengkapi dengan dua
sistem yaitu switch otomatis dan switch manual. Mesin ini dilengkapi dengan fungsi sebagai standar.
• Kontrol kecepatan engine. (Switch manual)
• Kontrol pompa. (Switch otomatis)
• Kontrol unload untuk control valve. (Switch otomatis)
HATI2
Emergency mode hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat. Kami anjurkan gar bagian yang yang cacat diper-
baiki dengan troubleshooting sedini mungkin.
(1) Emergency mode pada kontrol kecepatan engine

Mesin ini dilengkapi dengan engine controller (ECU) yang digunakan untuk mengendalikan engine. Mesin ini pun
dilengkapi dengan mechatro controller (CPU) yang digunakan untuk mengendalikan engine controller dan sistem
hidrolik-elektrik. Bilamana terjadi kesalahan pada mechatro controller (CPU), kecepatan engine bisa dikendalikan
dengan mengoperasikan accel dial untuk keadaan darurat yang disediakan disebelah belakang kursi operator.
Prosedur
1) Jika mechatro controller yang gagal berfungsi, indikasi dibawah ini tampil pada peragaan gauge cluster.
DATA
CPU COMMUNICATION
ERROR
2) Putar emergency accel dial ke posisi “NORMAL”

3) Start engine.
4) Putar emergency accel dial ke pihak”HI” dan setel kecepatan engine ke rotasi yang duperlukan.
*Engine bisa beroperasi.
5) Untuk menghentikan engine,mula2 kembalikan emergency accel dial ke posisi “NORMAL”.
HATI2
Berbahaya bila kecepatan engine dinaikkan secara mendadak segera sesudah engine distart. Untuk menghidari
bahaya ini, ikuti prosedur yang disebutkan diatas.
Jika tidak diikuti, kecepatan engine bisa bertambah cepat sekali. Bila mesin dalam kondisi normal, tahan emergency
accel dial ini di posisi “NORMAL
3-50
(2) Pump emergency mode

Bilamana pump swash plate tilting control (pump displacement control) tidak bisa mengendalikan karena ke-
rusakan mechatro controller dan/atau electromagnetic solenoid proprotional reducing valve, circuit didalam
pompa secara otomatis diswitch dan pump power control yang konstan dilakukan oleh kendali tekanan minyak.
Hendaknya Anda berhati2 karena dalam hal emergency mode kemampuan beroperasi jadi buruk, tingkat penu-
runan kecepatan engine (engine speed-down) bertambah dan engine stall dalam kisaran kecepatan sedang/
rendah.
* Pada model terdahulu SK200-6, switch dioperasikann secara manualtetapi mesin ini menggunakan switch
otomatis.
Pengoperasian dalam kondisi normal

Emengency mode spool (642) diswitch oleh tekanan sekunder electromagnetic solenoid proportional reducing
valve (079) dan tekanan sekunder electromagnetic solenoid proportional reducing valve disalurkan ke pilot
piston (643).
Pengoperasian dalam emergency mode

Electromagnetic solenoid proportional reducing valve (079) tidak diaktifkan dan emergency mode spool (642)
tidak menswitch. (Spool ditahan di posisinya seperti ditunjukkan didalam gambar.) Tekanan pimary pilot pressure
disalurkan ke compensation piston (621) dan ke pilot piston (643), dan pompa menjadi berada dalam status di-
mana tenaga pompa (pump power) bisa dikendalikan dengan tekanan sendiri. Kendali atas tenaga pompa
dilakukan oleh tekanan pompa sendiri yang disalurkan ke bagian bertingkat (stepped) dari compensation
piston (621).
079 Electro magnetic proportional reducing valve
SE22
a1 P
MAIN PUMP PSV1 A1
PSV-P1
642 Spool utk emergency mode
621 Compensation piston
643 Pilot piston
532 Servo piston

a3
Dr
Large Small
M
B1
Pilot pump
3-51
3. MECHATRO CONTROL SYSTEM
(3) Emergency mode untuk mengendalikan control valve unload

Dalam kasus dimana bleed-control pada unload valve dengan electric control tidak bisa dilaksanakan karena ke-
rusakan pada mechatro controller dan/atau electric solenoid proportional valve, bleed-control ini bisa dilaksana-
kan dengan hydraulic control. Dalam hal ini, mode otomatis bergeser menjadi emergency mode.
* Pada mesin yang dulu, masing2 spool yang mengendalikan actuator dilengkapi dengan fungsi bleed, fungsi meter-
in dan fungsi meter-out, dan selain itu bypass cut valve mempunyak fungsi bleed. Pada mesin ini unload valve terletak
pada arus paling hulu (atas) control valve, yang tujuannya meningkatkan daya operasi dan penghematan energi, dan
bleed-control dilaksanakan dengan electric control. (Dalam kondisi normal)
Pengoperasian dalam kondisi normal

Ketika engine distart, tekanan sekunder dioutout dari P1 unload proportional valve (PSV-D) dan P2 unload pro-
portional valve (PSV-B) dengan command mechatro controller.Tekanan sekunder ini bekerja pada PCb port dan
Pca port, kemudian tekanan `menswitch P1 unload valve dan P2 unload valve ke sisi yang terbuka. Dengan
serentak tekanan sekunder masing2 unload proportional valve bekerja pada PBp1 dan PBp2, kemudian tekanan
menswitch P1 bypass cut valve dan P2 bypass cut valve ke sisi yang tertutup.
Dengan memulai salah satu pengoperasian, tekanan control pilot secondary pressure menswitch spool2, dan di-
input kedalam sensor2 tekanan rendah ybs. Voltase output sensor tekanan rendah diinput ke mechatro controller,
dan mechatro controller memroses pilot signal. Mechatro controller mengoutput command sesuai dengan voltase
yang diinput ke masing2 unload pressure proportional valve.
Katup2 unload pressure proportional valve mengoutput tekanan pilot secondary pressure sesuai dengan command
oleh mechatro controller, dan tekanan secondary pressure menswitch unload spool. Dengan pengoperasian ini,
lubang bleed opening diperoleh sesuai dengan gerakan memanipulasi lever.
Pengoperasian pada emergency mode

Tekanan secondary pressure tidak dioutput dari unload proportional valve, sedangkan unload valve dan bypass
cut valve tidak diswitch. Minyak yang dikirim oleh pompa dilepas ke saluran tangki melalui center bypass passage
untuk actuator control spool dan bypass cut valve.
Dengan memulai salah satu pengoperasian, tekanan control pilot secondary pressure menswitch spool2. Dan
bleed-control dilaksanakan dibypass passage spool2 ybs. Pada pengoperasianpada emergency mode ini, daya
pengoperasian dan penghematan bahan bakar menurun, jam2 kerja yang panjang mungkin sekali menyebabkan
engine overheating.
3-52
MAIN CONTROL VALVE P2 P1 T1 T2

34.3MPa
37.8MPa
CMR1
PL
PTb CMR2
TRAVEL
P1UNLOAD PRIORITY TRAVEL LEFT
PCb
Unload valve CT2 CP2

(Bleed function) BOOM
TRAVEL RIGHT P2UNLOAD CONFLUX
PAr CT1
BR CP1
AR
PBr CCb
Dr
BOOM LCb LCs SWING
PBb
37.7MPa Center bypass

(ROD)Bb passage of spool
CRb
LCa
(HEAD)Ab
39.7MPa ARM 1
PAb
37.7MPa
BUCKET LCc
PCc
PBc
37.7MPa
CRar
(ROD)Bc
(HEAD)Ac
39.7MPa
39.7MPa
PAc
LCAT2
ARM 2
PBa2 LCAP2 OPTION
LCo
PAa2
MU
PBp1
P1 BYPASS P2 BYPASS
CUT CUT
Bypass cut valve
(T3b) (T3a) (T4a)

(P3) (P4)
3-53
[MEMO]
3-54

Sistem Mechatro Control

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sistem Mechatro Control

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

3.

SISTEM MECHATRO CONTROL

3.1 PENYETELAN MECHATRO CONTROLLER

Gbr. 3-1 INPUT / OUTPUT

3.1.2 PENYETELAN (ADJUSTMENT) MECHATRO CONTROLLER OUTPUT (PENYETELAN A-B-C)

3.1.2.1 TUJUAN PENYETELAN

3.1.2.2 DALAM HAL DIPERLUKAN PENYETELAN MECHATRO CONTROLLER

3.1.2.4 PROSEDUR PENYETELAN

BUZZER STOP SWITCH WORK MODE SELECT SWITCH

Gbr. 3-3 Gauge cluster

pada kecepatan apadanya, maka penyetelan engine pun berakhir. Penyetelan

diperlukan kemudian tidak dilaksanakan, dan nilai default sudah tertulis.)

(2) Penyetelan pompa (Penyetelan “B”)

Yang diperagakan ialah “ENGINE SPEED”, P1, P2 “PUMP PRESSURE” dan

laksanakan, dan nilai default sudah tertulis.)

(3) Penyetelan unloading valve

P1, P2 PROPO-VALVE” voltage (nilai command).

Matikan engine.(Data yang disetel otomatis disimpan.)

kurang dari itu.

Tekanan pompa P1 dan P2 biasanya naik menjadi 33~38Mpa (4785 ~5510psi)

dalam kisaran penyetelan yang sesuai dengan spesifikasi. Atau tekanan

Dalam keadaan normal, tekanan pompa P1 dan P2 berangsur naik sampai

“PROPO-VALVE” (arus command akselerasi).

Yang diperagakan adalah “FINISH UNLOAD”. 2000rpm

Matikan mesin. (Data yang disetel otomatis disimpan.)

3.2 IKHTISAR MULTI DISPLAY

EMERGECY ACCEL DIAL

(2) Gauge cluster

(3) Pemilihan screen (layar) dengan work mode select switch

• S mode : Untuk pekerjaan menggali yang standar

Work mode Peragaan Uraian

1) Penyetelan tingkat aliran (flow rate) pump (A mode / B mode)

Main screen Attachment mode (A mode)

In Breaker mode (B mode)

Flow Flow Flow

(4) PERAGAAN LAYAR PEMELIHARAAN (MAINTENANCE SCREEN)

Selang-waktu (interval) penggantian

1. Sisa waktu yang diperagakan sebelum penggantian minyak engine.

2. Sisa waktu yang diperagakan sebelum penggantian engine fuel filter

3. Sisa waktu yang diperagakan sebelum penggantian hydraulic oil filter.

4. Sisa waktu yang diperagakan sampai penggantian hydraulic oil yang

(5) Peragaan gauge cluster

DIAGNOSA SENDIRI DAN

CAUTION LOW ENG OIL

POWER BOOST LOW ENG WATER

WARM FINISH WARM-UP DRAIN WATER SEPA WARM AUTO WARMING UP

3.3 PERAGAAN DIAGNOSA SENDIRI

(3) Peragaan diagnosa sendiri

Alfabet: Menetapkan kegagalan sistem yg tejadi

Lebih besar dari Lebih besar dari

ERROR CODE ENGINE

3.4 FUNGSI PERAGAAN DIAGNOSA SERVICE

(2) Layar peragaan diagnosa service (Contoh)

Peragaan Isi Peragaan Isi

No. Peragaan Isi No. Peragaan Isi

2) Service diagnosis mode No.2

No. Peragaan Isi No. Peragaan Isi

3) Service diagnosis mode No.3

No. Peragaan Isi No. Peragaan Isi

(3) Daftar service diagnosis data (SK200-8)

No.31 BOOM No.31 BOOM

Pengoperasian No. 5 : Boom turun dengan lever dioperasi-

Pengoperasian No. 8: Pengoperasian No. 9 :