Bab 1
Mesin
DAFTAR ISI
Memeriksa EVAP Canister Purge ....................... 1B-1 Uraian Konstruksi Mesin .....................................1D-1
Memeriksa EVAP Canister Purge Valve Uraian Sistim Camshaft Position Control
dan Sirkuitnya ................................................... 1B-1 (VVT- Variable Valve Timing)............................1D-3
Memeriksa Saluran Vacuum ............................... 1B-2 Informasi dan Prosedur Diagnosa......................1D-5
Memeriksa Selang Vacuum ................................ 1B-3 Memeriksa Kompresi ..........................................1D-5
Memeriksa EVAP Canister Purge Valve ............. 1B-3 Memeriksa Kevacuuman Mesin ..........................1D-6
Memeriksa EVAP Canister ................................. 1B-4 Memeriksa (Celah) Valve Lash ...........................1D-7
Melepas dan Memasang EGR Valve Petunjuk Perbaikan............................................1D-10
(Jika Dilengkapi) ............................................... 1B-4 Komponen Sistem Air Intake.............................1D-10
Memeriksa EGR Valve (Jika Dilengkapi) ............ 1B-4 Melepas dan Memasang Air Cleaner Filter.......1D-10
Memeriksa PCV Hose......................................... 1B-5 Memeriksa dan Membersihkan Air Cleaner
Memeriksa PCV Valve ........................................ 1B-5 Filter ................................................................1D-10
Special Tool dan Perlengkapan ..........................1B-5 Melepas dan Memasang Air Cleaner Assy .......1D-11
Special Tool ........................................................ 1B-5 Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover 1D-11
Komponen Throttle Body dan Intake Manifold ..1D-13
Kelengkapan Kelistrikan Mesin.............. 1C-1 Memeriksa Throttle Body pada Kendaraan.......1D-14
Petunjuk Perbaikan..............................................1C-1 Melepas dan Memasang Electric
Melepas dan Memasang Engine Control Module Throttle Body Assy. .........................................1D-14
(ECM)................................................................1C-1 Membersihkan Throttle Body ............................1D-14
Memeriksa Manifold Absolute Pressure (MAP) Melepas dan Memasang Intake Manifold .........1D-15
Sensor (Jika Dilengkapi) ...................................1C-2 Komponen Engine Mounting.............................1D-16
Memeriksa Electric Throttle Body Assy pada Melepas dan Memasang Mesin Assy. ..............1D-17
Kendaraan ........................................................1C-2 Komponen Timing Chain Cover ........................1D-22
Kalibrasi Sistem Electric Throttle Body ...............1C-5 Melepas dan Memasang Timing Chain Cover ..1D-23
Memeriksa Accelerator Pedal Position (APP) Memeriksa Timing Chain Cover........................1D-25
Sensor Assy pada Kendaraan ..........................1C-5 Melepas dan Memasang Oil Control Valve
Melepas dan Memasang Accelerator Pedal (Untuk mesin dengan VVT).............................1D-26
Position (APP) Sensor Assy .............................1C-5 Memeriksa Oil Control Valve (Untuk mesin
Memeriksa Accelerator Pedal Position dengan VVT) ...................................................1D-26
(APP) Sensor Assy ...........................................1C-6 Komponen Timing Chain dan Chain Tensioner 1D-27
Melepas dan Memasang Engine Coolant Melepas dan Memasang Timing Chain dan
Temperature (ECT) Sensor ..............................1C-7 Chain Tensioner..............................................1D-27
Memeriksa Engine Coolant Temperature Memeriksa Timing Chain dan Chain Tensioner 1D-31
(ECT) Sensor ....................................................1C-7 Komponen Camshaft, Tappet dan Shim ...........1D-32
Memeriksa Heated Oxygen Sensor (HO2S-1 Melepas dan Memasang Camshaft, Tappet
dan HO2S-2) Heater pada Kendaraan (Jika dan Shim .........................................................1D-33
Dilengkapi) ........................................................1C-8 Memeriksa Camshaft, Tappet dan Shim...........1D-36
Melepas dan Memasang Heated Oxygen Sensor Komponen Valve dan Cylinder Head ................1D-39
(HO2S-1 dan HO2S-2) (Jika Dilengkapi) ..........1C-8 Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder
Melepas dan Memasang Camshaft Head................................................................1D-40
Position (CMP) Sensor .....................................1C-9 Membongkar dan Merakit Valve dan Cylinder
Memeriksa Camshaft Position (CMP) Sensor.....1C-9 Head................................................................1D-42
Melepas dan Memasang Crankshaft Memeriksa Valve dan Valve Guide ...................1D-45
Position (CKP) Sensor ....................................1C-10 Memeriksa Cylinder Head.................................1D-47
Memeriksa Crankshaft Position (CKP) Sensor .1C-11 Memeriksa Valve Spring ...................................1D-48
Melepas dan Memasang Knock Sensor ...........1C-11 Komponen Piston, Piston Ring, Connecting
Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay, Starting Rod dan Cylinder ............................................1D-49
Motor Control Relay, Throttle Actuator Control Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring,
Relay dan Radiator Cooling Fan Relay...........1C-12 Connecting Rod dan Cylinder .........................1D-49
Memeriksa Mass Air Flow (MAF) dan Intake Air Membongkar dan Merakit Piston, Piston Ring,
Temperature (IAT) Sensor pada Kendaraan ..1C-12 Connecting Rod dan Cylinder .........................1D-51
Melepas dan Memasang Mass Air Flow (MAF) Memeriksa Cylinder, Piston dan Piston Ring ....1D-52
dan Intake Air Temperature (IAT) Sensor .......1C-13 Memeriksa Piston Pin dan Connecting Rod......1D-54
Memeriksa Intake Air Temperature Memeriksa Crank Pin dan Connecting Rod
(IAT) Sensor....................................................1C-13 Bearing............................................................1D-55
Spesifikasi ..........................................................1C-14 Komponen Main Bearing, Crankshaft dan
Spesifikasi Momen Pengencangan...................1C-14 Cylinder Block .................................................1D-59
Melepas dan Memasang Main Bearing,
Mekanisme Mesin .................................... 1D-1 Crankshaft dan Cylinder Block........................1D-60
Uraian Umum........................................................1D-1
1-iv Daftar Isi
Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan untuk Mesin
S6RW0D1000001
Peringatan Air Bag
Lihat “Peringatan Air Bag di Bab 00”
yang muncul lebih dulu dan ikuti intruksi yang ada di • Sebelum melakukan perbaikan, pastikan untuk
bawahnya. Jika tidak ada instruksi, perbaiki DTC yang membaca “Pencegahan saat Memeriksa Sirkuit ECM”
muncul berikutnya. • Saat mengukur tegangan sirkuit, resistan dan/atau
a. Selain DTC P0171 / P0172 (Sistem bahan bakar sinyal pulsa pada konektor ECM, hubungkan special
terlalu kurus / kaya), DTC P0300 / P0301 / P0302 tool pada ECM dan/atau konektor ECM sesuai
/ P0303 / P0304 (Terdeteksi salah pengapian) dan “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”..
DTC P0401 / P0402 (Aliran EGR tidak berfungsi) • Setelah selesai pemeriksaan dan perbaikan, lakukan
b. DTC P0171 / P0172 (Sistem bahan bakar terlalu “Prosedur Menentukan DTC” dan pastikan bahwa
kurus / kaya) dan DTC P0401 / P0402 (Aliran masalah tidak muncul kembali.
EGR tidak berfungsi)
c. DTC P0300 / P0301 / P0302 / P0303 / P0304 Pencegahan pada Pemeriksaan Sirkuit ECM
S6RW0D1100004
(Terdeteksi salah pengapian)
• Soket ECM adalah anti air. Setiap terminal pada soket
• Pastikan membaca “Pencegahan saat Perawatan ECM diberikan seal grommet. Jangan memasukkan
Sirkuit Kelistrikan di Bab 00” sebelum memeriksa dan probe tester pada seal terminal dari sisi kabel pada
ikuti petunjuuk yang ada di dalamnya. saat mengukur sirkuit tegangan, tahanan atau sinyal
• Mengganti ECM: pulsa pada soket ECM, sambungkan special tool ke
Ketika mengganti ECM, periksa kondisi berikut. soket ECM. masukkan probe tester pada soket
Megabaikan pemeriksaan berikut dapat special tool dari sisi kabel, kemudian ukur tegangan,
menyebabkan kerusakan ECM. tahanan dan sinyal pulsa, Jika tidak kemungkinan
– Tahanan semua relay dan actuator sesuai ECM dan sirkuitnya dapat rusak.
spesifikasi. • Warna kabel pada soket special tool berbeda dengan
– MAP sensor, electric load current sensor, A/C warna kabel pada soket ECM. Tetapi susunan sirkuit
refrigerant pressure sensor (jika dilengkapi dengan soket special tool dan ECM sama. Memeriksa atau
A/C), accelerator pedal position (APP) sensor, TP mengukur tegangan dan tahanan sirkuit dengan
sensor dan CO adjust resistor (jika tidak dilengkapi mengidentifikasi lokasi terminal yang diukur.
dengan A/F sensor) dalam kondisi baik dan tidak
ada sirkuit power dari sensor yang terhubung ke Pencegahan pada Kalibrasi Sistem Kelistrikan
ground. Throttle Body
S6RW0D1100005
• ECM, BCM, combination meter, keyless start control
Setelah melakukan salah satu pekerjaan berikut, hal ini
module (jika dilengkapi dengan sistem keyless start
penting untuk melakukan register ulang referensi posisi
control), 4WD control module (jika dilengkapi), TCM
throttle valve tertutup penuh tersimpan di dalam
(untuk A/T model) dan ABS control module, dapat
memori ECM. (Untuk lebih jelas, lihat “Uraian Kalibrasi
diidentifikasi dengan CAN (Controller Area Network).
Sistem Electric Throttle Body”.) Untuk prosedur register
(Untuk lebih jelasnya mengenai CAN communication
data pada ECM, lihat “Kalibrasi Sistem Electric Throttle
untuk ECM, Lihat “Uraian Sistem Komunikasi CAN”).
Body”.
Oleh karena itu, tangani sistem komunikasi CAN
dengan baik sesuai “Pencegahan Sistem Komunikasi • Untuk mematikan backup power ECM, seperti saat
CAN di Bab 00”. melepas battery atau sikring “DOME”
• Setelah mengganti ECM, lakukan regristasi • Untuk menghapus DTC P0122, P0123, P0222,
Immobilizer transponder code. P0223, P2101, P2102, P2103, P2111, P2119 dan/
Ketika mengganti ECM dengan yang baru, pastikan atau P2135
meregristasi immobilizer transponder code dengan • Untuk mengganti ECM
benar sesuai “P“Procedure after ECM Replacement in • Untuk mengganti throttle body dan/atau accelerator
Section 10C”. pedal position (accelerator pedal position (APP))
sensor assy.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-3
[A]
1
5
4
9
[B]
1
5
4
9
: [C]
: [D]
: [E]
I6RW0D110001-01
1A-4 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
[A]: Non-Taiwan model [C]: CAN high line (RED) [E]: K-line
[B]: Taiwan model [D]: CAN low line (WHT)
No. Nama Komponen Komunikasi dengan scan tool Monitor dengan CAN-DTC
1. ABS control module K-line Tidak tersedia
2. ECM CAN Tersedia
3. TCM CAN Tersedia
4. BCM K-line Tersedia
5. Keyless start control module Tidak tersedia Tersedia
6. 4WD control module K-line Tersedia
7. Combination meter Tidak tersedia Tidak tersedia
8. CAN junction connector — —
9. DLC — —
CAN-DTC
Saat DTC yang berhubungan dengan CAN (= CAN-DTC) seperti di bawah ini terdeteksi, tidak bisa begitu saja
menentukan masalah dengan CAN-DTC itu sendiri. Pastikan untuk melakukan perbaikan sesuai “Perbaikan untuk
CAN-DTC”.
Tabel CAN-DTC
Control Module CAN-DTC
ECM U0073/U0101/U0121/U0140/P1618
TCM U0073/U0100
BCM U0073/U0100/U0101/U0155/U1144
4WD control module U0073/U0100/U0121/U0155
Keyless start control module No.31/No.33
Uraian Umum
Kebersihan dan Perawatan Uraian Umum Diagnosa Mesin
S6RW0D1101001 S6RW0D1101002
Mesin pada kendaraan merupakan susunan dari CATATAN
komponen-komponen yang mempunyai ukuran sangat Ada dua jenis sistem OBD tergantung dari
presisi dengan toleransi hingga 1/1.000 milimeter, spesifikasi kendaraan. Untuk identifikasi, lihat
sehingga diperlukan kecermatan dan kebersihan saat “Pencegahan pada Sistem On-Board Diagnostic
perawatan. (OBD)”.
Dalam bagian ini ada hal-hal yang harus diperhatikan
saat perawatan pada bagian mesin terutama bagian Kendaraan ini dilengkapi sistem kontrol mesin dan
yang harus mendapat pelumasan. Di bawah ini emisi yang dikontrol oleh ECM.
dijelaskan prosedur perawatan bagian-bagian pada Sistem kontrol mesin dan emisi pada kendaraan ini
mesin. dikontrol oleh ECM. ECM memiliki sistem On-Board
• Saat memasang, lumasi dengan oli mesin yang bersih Diagnostic yang mendeteksi tidak berfungsinya sistem
untuk bagian komponen yang bergesekan. dan ketidak normalan pada komponen emisi gas
• Jika komponen seperti valve, piston, piston ring, buang. Ketika mendiagnosa masalah pada mesin,
connecting rod, rod bearing dan crankshaft journal perhatikan “Uraian Sistem On-Board Diagnostic” dan
dilepas, komponen tersebut harus dipasang sesuai “Pencegahan saat Diagnosa Masalah” dan lakukan
tempat semula. diagnosa sesuai “Memeriksa Sistem Kontrol Mesin dan
Emisi”.
• Kabel battery harus dilepas sebelum melakukan
Terdapat hubungan antara mekanisme mesin, sistem
perbaikan pada mesin. Jika tidak, dapat
pendingin mesin, sistem pengapian, sistem gas buang
menyebabkan kerusakan pada kabel atau komponen
dll. serta sistem kontrol mesin dan emisi pada struktur
kelistrikan lainnya.
dan cara kerjanya. Jika terjadi masalah pada mesin,
• Keempat cylinder mesin diidentifikasi dengan meskipun lampu check engine tidak menyala, lakukan
pemberian nomor : No.1 (1), No.2 (2), No.3 (3) dan diagnosa sesuai “Memeriksa Sistem Kontrol Mesin dan
No.4 (4) mulai dari sisi pulley crankshaft ke arah sisi Emisi”.
flywheel.
Uraian Sistem On-Board Diagnostic
S6RW0D1101003
CATATAN
Ada dua jenis sistem OBD tergantung dari
spesifikasi kendaraan. Untuk identifikasi, lihat
“Pencegahan pada Sistem On-Board Diagnostic
(OBD)”.
1 2 3
4 Euro OBD model
I3RM0A110001-01 ECM pada kendaraan ini berfungsi sebagai berikut.
• Ketika kunci kontak di-ONkan dan kondisi mesin mati,
lampu check engine (1) menyala, hal ini untuk
memeriksa sirkuit lampu check engine (1).
• Ketika ECM mendeteksi kerusakan pada mesin yang
mempengaruhi emisi saat mesin hidup, lampu check
engine (1) pada meter cluster panel instrumen akan
menyala atau berkedip (berkedip saat terdeteksi
salah pengapian (misfire) yang dapat menyebabkan
kerusakan catalyst) dan kerusakan tersebut
tersimpan dalam memori ECM.
(Jika terdeteksi normal pada 3 driving cycle setelah
terdeteksi kerusakan, meski demikian, lampu check
engine (1) akan OFF meski DTC pada memory akan
tetap tersimpan).
• Kondisi pendeteksian satu kerusakan pada sistem
dimonitor oleh ECM dan dengan nyala lampu check
engine (1), selama 2 driving cycle detection logic
untuk mencegah kesalahan pendeteksian.
1A-6 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
• Jika terdeteksi kerusakan pada mesin, kerusakan 2 Driving Cycle Detection Logic
tersebut akan tersimpan pada memori ECM sebagai Kerusakan yang terdeteksi pada driving cycle pertama
freeze frame data (untuk perinciannya, lihat akan tersimpan di dalam memori ECM (dalam bentuk
penjelasan pada "Freeze Frame Data”). pending DTC) tetapi lampu check engine tidak
• Berkomunikasi melalui DLC (3) tidak hanya bisa menyala. Lampu check engine akan menyala pada
dilakukan dengan SUZUKI scan tool (2) tetapi juga pendeteksian yang kedua dengan masalah yang sama
dengan CAN communication OBD generic scan tool. pada driving cycle berikutnya.
(Informasi diagnosa harus bisa dilakukan
menggunakan scan tool.) Pending DTC
Pending DTC adalah DTC yang terdeteksi dan
tersimpan sementara pada 1 driving cycle dari DTC
yang terdeteksi pada 2 driving cycle detection logic.
3 2
I5RW0C110001-01
Warm-Up Cycle
Pengoperasian kendaraan hingga suhu coolant
minimal 22°C (40°F) dari mesin mulai hidup hingga
suhu coolant minimal 70°C (160°F).
Driving Cycle
Satu “Driving Cycle” adalah mesin mulai hidup (start
up) dan mesin mati.
I5RW0C110028-03
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-7
Pada frame 2 sampai 4, setiap freeze frame data setiap kerusakan disimpan sesuai dengan urutan pendeteksian.
Data-data tersebut tidak ter-update.
Tabel berikut adalah contoh penyimpanan 2 atau lebih freeze frame data yang terdeteksi.
Frame
Urutan kerusakan yang Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4
terdeteksi Freeze frame data Freeze frame data Freeze frame data Freeze frame data
untuk di-update pertama kedua ketiga
Tidak ada kerusakan Tidak ada freeze frame data
Terdeteksi P0401 (EGR) Terdeteksi data pada Terdeteksi data
1 — —
P0401 pada P0401
Terdeteksi P0171 (Sistem Terdeteksi data pada Terdeteksi data Terdeteksi data
2 —
bahan bakar) P0171 pada P0401 pada P0171
Terdeteksi P0300 Terdeteksi data pada Terdeteksi data Terdeteksi data Terdeteksi data
3
(Pengapian tidak tepat) P0171 pada P0401 pada P0171 pada P0300
Terdeteksi P0301 Terdeteksi data pada Terdeteksi data Terdeteksi data Terdeteksi data
4
(Pengapian tidak tepat) P0171 pada P0401 pada P0171 pada P0300
Menghapus freeze frame data: ECM dan MIL bekerja sebagai berikut.
Freeze frame data akan terhapus bersamaan dengan • MIL menyala saat kunci kontak ON (mesin mati)
saat menghapus DTC. dengan tidak meng-groundkan diagnosis switch
terminal dan tidak ergantung oleh kondisi sistem
Non-Euro-OBD Model kontrol mesin dan emisi.
ECM mendiagnosa masalah pada komponen berikut
• Jika pada sistem kontrol mesin dan emisi tidak ada
saat kunci kontak ON dan mesin hidup melalui
masalah setelah mesin distarter (mesin hidup), maka
penyalaan lampu check engine atau malfunction
MIL akan OFF.
indicator lamp (MIL) (1).
• Saat ECM mendeteksi masalah, maka MIL akan ON
• Heated oxygen sensor-1
saat mesin hidup untuk mengingatkan pengemudi
• Heated oxygen sensor-2 adanya masalah dan pada saat yang sama
• ECT sensor menyimpan area masalah pada ECM back-up
• TP sensor memory. (Memory tersebut tetap tersimpan meskipun
• Throttle actuator masalah ini hanya sementara dan langsung hilang.
• MAF sensor Dan tidak akan terhapus sampai power ke ECM
• IAT sensor diputus untuk jangka waktu tertentu atau dihapus
• CMP sensor menggunakan SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT) (2).)
• CKP sensor Untuk informasi lebih jelas mengenai detail mengenai
• Knock sensor prosedur memeriksa / menghapus, lihat ”Memeriksa
• Wheel speed sensor DTC” atau “Menghapus DTC”.
• CPU (Central Processing Unit) of ECM
• APP sensor
• Oil control valve (VVT model)
• Barometric pressure sensor
• A/C refrigerant pressure sensor
• ECM backup power supply
• Fuel level sensor
• CAN
1A-8 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
2
3
16 15 14 13 12 11 10 9
8 7 6 5 4 3 2 1
6 5
4
3 2 1
I5RW0C110001-01
3. DLC
2. B + (positif battery)
4. ECM ground (Signal ground)
5. Kendaraan body ground (Chassis ground)
[A]
7
6
4 1
2
5
[B]
7
6
4 1
2
5
I6RW0D110002-01
Sistem komunikasi CAN menggunakan komunikasi serial untuk data yang dikirim pada kecepatan tinggi. Sistem
tersebut menggunakan saluran ganda untuk data transmisi dalam kecepatan tinggi. Salah satu cirinya beberapa
control module dapat berkomunikasi dalam waktu yang bersamaan. Fungsi lainnya, sistem tersebut dapat mendeteksi
kesalahan (error) secara otomatis. Tiap module menerima dan mengirimkan data. Hubungan kontrol data ECM
dengan control module lainnya sebagai berikut.
1A-10 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Keyless Start
Combination 4WD Control
TCM BCM Control
Meter Module
Module
3
6
I5RW0A110006-02
Cara Kerja
ECM (5) mendeteksi pembukaan (tekanan) pedal gas berdasarkan tegangan sinyal dari accelerator pedal position
(APP) sensor (1) dan penggunaan data dan kondisi kerja mesin, ECM menghitung pembukaan optimal throttle valve.
Dengan kata lain, ECM mendeteksi pembukaan throttle valve berdasarkan tegangan sinyal dari throttle position
sensor (3) pada throttle body (2) dan dibandingkan dengan perhitungan pembukaan optimum throttle valve. Ketika
1A-12 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
ada perbedaan diantaranya, ECM mengontrol duty ratio (100% – 0%) throttle actuator control sesusai perbedaan
yang terjadi untuk menggerakkan throttle actuator (motor) (4) pada throttle body. Ketika tidak ada perbedaan, ECM
mengontrol duty ratio throttle actuator control sekitar 15% untuk menjaga pembukaan throttle valve. Dengan demikian,
throttle valve (17) membuka dan menutup untuk mencapai pembukaan throttle valve yang optimal.
Pada sistem ini, dengan throttle position sensor dan accelerator pedal position (APP) sensor masing-masing memiliki
2 sensor (main dan sub), deteksi kerusakan dan kontrol dengan akurasi dan kemampuan tinggi. Dan juga, ketika ECM
mendeteksi kerusakan pada sistem, akan meng-offkan relay throttle actuator CONTROL (8) untuk menghentikan
kontrol throttle actuator. Ketika relay throttle actuator control off, throttle valve pada pembukaan tetap sekitar 7° dari
posisi menutup penuh (default buka) dengan adanya gaya return spring dan pembukaan spring pada throttle body.
Throttle body tidak dilengkapi IAC valve pada putaran idle control. Putaran idle control dilakukan oleh throttle actuator
yang membuka/menutup throttle valve.
8 16
9
10
18
5
11
2 12 3 6
13
1
7
17
14
15
I4RS0B110007-02
6. CPU 11. APP sensor (main) signal 15. Drive signal dari throttle actuator
7. Drive circuit dari throttle actuator 12. APP sensor (sub) signal 16. Power supply dari throttle actuator
9. Dari “THR MOT” fuse 13. Throttle position sensor (main) signal 18. Control signal dari throttle actuator control relay
10. Dari main relay 14. Throttle position sensor (sub) signal
Uraian Sistem Kontrol Elektronik • Sistem kontrol oxygen sensor heater (jika dilengkapi)
Sistem kontrol elektronik terdiri dari 1) sensor sensor • Sistem kontrol A/C (jika dilengkapi A/C)
yang mendeteksi kondisi mesin dan kondisi
• Sistem kontrol immobilizer (jika dilengkapi)
pengendaraan, 2) ECM yang mengontrol berbagai
peralatan berdasarkan sinyal dari sensor dan 3) • Sistem kontrol generator
berbagai peralatan kontrol lainnya. • Sistem komunikasi controller (computer)
Fungsinya, dibagi ke dalam beberapa sub sistem
berikut: Khususnya, ECM (Engine Control Module), BCM (Body
• Sistem kontrol penginjeksian bahan bakar (fuel electrical Control Module), combination meter, TCM
injection control sistem) (Transmission Control Module (model A/T)), ABS
hydraulic unit / control module assy., dan keyless start
• Sistem kontrol pengapian (ignition control sistem)
control module (jika dilengkapi) saling berkomunikasi
• Intake manifold tuning valve control sistem dengan adanya CAN (Controller Area Network)
• Sistem kontrol electric throttle body communication.
• Sistem kontrol pompa bahan bakar (fuel pump control
sistem)
• Sistem kontrol cooling kipas radiator (kontrol kipas
radiator sistem)
• Sistem kontrol evaporative emission (jika dilengkapi)
• Sistem EGR
• Sistem kontrol A/F sensor heater (jika dilengkapi)
Udara Uap
EVAP
canister Fuel level sensor
I6RW0D110004-03
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-13
1A-14 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
1 +B
3 26 +BB
BRN E01-35 E01-45 BRN
27
GRN E01-37 E01-32 GRN
BLU E01-52
2 C01-45 BLU
RED E01-34
C01-44 YEL 29
YEL E01-36 3
C01-43 RED 28
WHT E01-51
C01-54 GRN
4 +B BLK E01-50 30
C01-40 WHT
C01-42 BLK
RED/YEL C01-20 C01-41 GRY
31
5 C01-1 BLU/YEL
C01-2 32
PNK C01-21 BLU/WHT
BLK/ORN 33
C01-16 BLU/RED
34
6 3 ORN C01-57 C01-17 BLU/ORN
IG1 35
WHT C01-10 C01-29 BLU/BLK
BLK/RED C01-46 36
BLK/WHT C01-4 GRN/RED
7 3 C01-3 GRN/ORN
C01-19 WHT/RED
BRN C01-11 C01-18 BRN/YEL
RED/BLU C01-47
37
C01-60 GRN/RED RED
8 62
RED C01-56 C01-59 GRN/WHT YEL IG1
+B 38
E01-15 GRN/WHT
BLK 39 PNK
9 GRN/BLK C01-26 40
GRY C01-27 E01-46 LT GRN
41 BLU/RED
GRY/BLU BLK/YEL C01-25
42
GRY/RED C01-14 GRY
10 E01-47
43 46
GRY/BLU RED/BLK C01-53
44
11 70 E01-58 RED/BLK
GRY/BLU LT GRN C01-24
GRY/BLU C01-55 45
12 47
RED/BLU E01-55
+BB 48
13 C01-6 GRN/YEL
WHT/BLK E01-57
IG2
14 ORN E01-54 C01-5 GRN/WHT
16 49
E01-26 RED/BLU
15 BLU/WHT E01-19
E01-4 BRN
50 IG2 GRY
BLU/WHT E01-19 52
51 53
17 E01-20 GRN/WHT
18 66
19 E01-29 BLK/WHT
58
E01-2 WHT/RED
54 59 IG1
20 BLU/YEL C01-28 E01-60 BRN/WHT 60 IG2 64 WHT
E01-1 BLK/RED ST
RED 65 BLK
E01-3 61
21 WHT E01-18 E01-16 BLK/RED
55 62 WHT
RED C01-13 E01-30 WHT 56 63
23 WHT C01-12 C01-48 YEL/GRN
24 22
YEL/RED E01-24 C01-58 BLK/ORN 57 67
C01-15 BLK
25 C01-30 BLK
YEL/BLK E01-31 BLK
E01-28 68
C01-52 RED/WHT 69
YEL/RED E01-13
: 71 : 72 : 5V : 12V
I6RW0D110005-03
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-15
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110014-01
1A-16 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Konektor: C01
Terminal Warna kabel Sirkuit Terminal Warna kabel Sirkuit
1 BLU/YEL Output fuel injector No.1 31 — —
2 BLU/WHT Output fuel injector No.2 32 — —
Output EGR valve (stepper
3 GRN/ORN 33 — —
motor coil 2)
Output EGR valve (stepper
4 GRN/RED 34 — —
motor coil 1)
Output ignition coil No.2 dan
5 GRN/WHT 35 — —
No.3
Output ignition coil No.1 dan
6 GRN/YEL 36 — —
No.4
7 — — 37 — —
8 — — 38 — —
9 — — 39 — —
Oxygen signal of heated oxygen Throttle position sensor (sub)
10 WHT 40 WHT
sensor-1 signal
Oxygen signal of heated oxygen Ground shield wire dari sirkuit
11 BRN 41 GRY
sensor-2 (jika dilengkapi) TP sensor
CAN communication line (active
12 WHT low signal) ke TCM (untuk A/T 42 BLK Ground throttle position sensor
model)
CAN communication line (active
Output 5 V power source dari
13 RED high signal) ke TCM (untuk A/T 43 RED
throttle position sensor
model)
Output 5V power source untuk
MAP sensor (jika dilengkapi)
14 GRY/RED 44 YEL Output throttle actuator
dan A/C refrigerant pressure
sensor (A/C model)
15 BLK Ground ECM 45 BLU Output of throttle actuator
Heater output of heated
16 BLU/RED Output fuel injector No.3 46 BLK/RED
oxygen sensor-1
Heater output of heated
17 BLU/ORN Output fuel injector No.4 47 RED/BLU oxygen sensor-2 (jika
dilengkapi)
Output EGR valve (stepper
18 BRN/YEL 48 YEL/GRN Signal motor starter
motor coil 4) (jika dilengkapi)
Output EGR valve (stepper
19 WHT/RED 49 — —
motor coil 3) (jika dilengkapi)
20 RED/YEL CMP sensor signal 50 WHT/BLU Ground ECM untuk shield wire
21 PNK CKP sensor signal 51 — —
22 — — 52 — —
Manifold absolute pressure
23 — — 53 RED/BLK (MAP) sensor signal (jika
dilengkapi)
Engine coolant temp. (ECT) Throttle position sensor (main)
24 LT GRN 54 GRN
sensor signal signal
Intake air temp. (IAT) sensor
25 BLK/YEL 55 GRY/BLU Ground untuk sensor-sensor
signal
Mass air flow (MAF) sensor
26 GRN/BLK 56 RED Knock sensor signal
signal
27 GRY Ground MAF sensor 57 ORN Ground untuk sensor-sensor
28 BLU/YEL Output generator control 58 BLK/ORN Ground ECM
Ground oil control valve
Output EVAP canister purge
29 BLU/BLK 59 GRN/WHT (untuk mesin dengan sistem
valve
VVT)
Output oil control valve
30 BLK Ground ECM 60 GRN/RED (untuk mesin dengan sistem
VVT )
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-17
Konektor: E01
Terminal Warna kabel Sirkuit Terminal Warna kabel Sirkuit
1 BLK/RED Main power supply 31 BLK Ground ECM
Power source untuk memory Power supply sirkuit throttle
2 WHT/RED 32 GRN
internal ECM actuator drive.
CAN communication line (active
3 RED high signal) ke ABS control 33 — —
module assy.
Output engine revolution signal Output 5 V power source dari
4 BRN 34 RED
untuk EPS control module APP sensor (sub)
Output 5 V power source dari
5 — — 35 BRN
APP sensor (main)
6 — — 36 YEL APP sensor (sub) signal
7 — — 37 GRN APP sensor (main) signal
8 — — 38 — —
9 — — 39 — —
10 — — 40 — —
11 — — 41 — —
12 — — 42 — —
Clock signal untuk immobilizer
13 YEL/RED 43 — —
coil antenna
14 — — 44 — —
Output relay throttle actuator
15 GRN/WHT Output relay fuel pump 45 BRN
control
Output relay radiator cooling
16 BLK/RED Main power supply 46 LT GRN
fan
Output relay compressor A/C
17 — — 47 GRY
(jika dilengkapi A/C)
CAN communication line (active
18 WHT low signal) ke ABS control 48 — —
module assy.
Electric load signal untuk heater
19 BLU/WHT 49 — —
blower motor
Ground shield wire dari APP
20 GRN/WHT Signal switch lampu rem 50 BLK
sensor
Ground APP sensor (sub)
21 — — 51 WHT
signal
Ground APP sensor (main)
22 — — 52 BLU
signal
23 — — 53 — —
24 YEL/RED Fuel level sensor signal 54 ORN Ground sensor-sensor
A/C refrigerant pressure
25 — — 55 RED/BLU sensor signal
(jika dilengkapi A/C)
26 RED/BLU EPS signal 56 WHT/GRN —
A/C evaporator outlet air temp.
27 — — 57 WHT/BLK sensor signal
(jika dilengkapi A/C)
Serial communication line untuk
28 YEL/BLK 58 RED/BLK —
immobilizer coil antenna
29 BLK/WHT Kunci kontak signal 59 — —
Output relay kontrol motor Output relay main power
30 WHT 60 BRN/WHT
starter supply
1A-18 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
FUEL INJECTOR
HO2S HEATER
MAIN RELAY
INPUT
MIL
BAROMETRIC PRESSURE SENSOR
START SWITCH
KUNCI KONTAK
ECT SENSOR
TP SENSOR
APP SENSOR
CMP SENSOR
CKP SENSOR
KNOCK SENSOR
27
42
41
25
34
33
32
28
20
19
22
31
40
21
43
36
35
45
46
24
30
16
29
18
15
17
39
37
38
3
23
14
12
13
1
10
11
44
9
5
26
2
I5RW0C110009-02
1A-20 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
1. Filter udara 17. Radiator cooling fan 33. Switch A/C (A/C model)
2. EVAP canister purge valve 18. A/C condenser cooling fan 34. A/C evaporator outlet air temp. sensor (manual A/C
model)
3. MAF dan IAT sensor 19. Combination meter 35. Immobilizer coil antenna
4. TP sensor 20. BCM 36. Main relay
5. MAP sensor (jika dilengkapi) 21. Kunci kontak 37. Wheel speed sensor (VSS) (untuk M/T model)
6. EGR valve (jika dilengkapi) 22. Starter magnetic switch 38. Oil control valve
7. EVAP canister 23. Heated oxygen sensor (HO2S)-2 39. ABS control module
(jika dilengkapi)
8. Tank pressure control valve (built-in fuel pump) 24. DLC 40. Starting motor control relay
9. Fuel pump (dengan pressure regulator) 25. Electric load 41. A/C refrigerant pressure sensor (A/C model)
10. Ignition coil assembly 26. Fuel level sensor 42. APP sensor
11. Fuel injector 27. Lampu rem 43. Throttle actuator control relay
12. Heated oxygen sensor (HO2S)-1 28. Switch lampu rem 44. Throttle actuator
13. Knock sensor 29. ECM 45. TCM (untuk A/T model)
14. ECT sensor 30. Barometric pressure sensor 46. Output shaft speed sensor (VSS) (untuk A/T model)
15. CMP sensor 31. Battery
16. CKP sensor 32. Relay compressor A/C (A/C model)
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-21
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistem Kontrol Elektronik
S6RW0D1103001
CATATAN
Gambar di bawah ini adalah kendaraan dengan setir kiri. Untuk kendaraan dengan setir kanan,
komponen dengan tanda (*) terpasang pada sisi sebaliknya.
10
B*
E*
H*
K*
13 3* G*
12*
8 b D f
1 2
k
J
a h
n
i d
c
4 F
7 j
g
9
A
5
11
6
14 5-1
I6RW0D110016-03
CATATAN
Form standar ini hanya sebagai contoh. Harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik negara
tujuan pemasaran.
1A-24 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Langkah 2: Memeriksa, Mencatat dan Menghapus Memeriksa Lampu Check Engine (MIL)
DTC / Freeze Frame Data S6RW0D1104002
Pertama, periksa DTC (termasuk pending DTC) sesuai 1) ON kunci kontak (mesin mati) dan periksa nyala
“Memeriksa DTC”. Jika muncul DTC, print DTC, freeze lampu check engine (1). Jika lampu check engine
frame data atau catat kemudian hapus sesuai tidak menyala (atau lampu check engine redup)
“Menghapus DTC”. Munculnya DTC menunjukkan tetapi mesin hidup, lanjut ke “Lampu Check Engine
adanya kerusakan yang terjadi dalam sistem tetapi Tidak Menyala saat Kunci Kontak di-ONkan, Mesin
DTC tersebut tidak menunjukkan kapan kerusakan Mati (tetapi Mesin Bisa Distarter)” untuk perbaikan.
tersebut terjadi. Untuk memeriksa hal tersebut, periksa Jika lampu check engine tidak menyala saat kunci
gejala masalah berdasarkan langkah 5 dan periksa kontak ON dan mesin tidak dapat hidup setelah
kembali DTC berdasarkan langkah 6 dan 7. distarter, lanjut ke “Memeriksa Sirkuit Power dan
Diagnosa analisa masalah berdasarkan DTC atau Ground ECM”.
kesalahan menghapus DTC pada langkah ini akan 2) Hidupkan mesin dan pastikan lampu check engine
mengarah pada diangosa yang salah, diagnosa OFF. Jika lampu check engine tetap ON dan tidak
masalah pada sirkuit normal atau kesulitan saat ada DTC tersimpan pada ECM, lanjut ke “Lampu
perbaikan. Check Engine Menyala Terus setelah Mesin Hidup”
untuk perbaikan.
Langkah 3 dan 4: Memeriksa secara Visual
Sebagai langkah awal, lakukan pemeriksaan secara
langsung pada item tersebut, apakah berfungsi dengan
baik atau tidak, lihat “Memeriksa secara Visual”.
Langkah 5: Menentukan Gejala Masalah
Berdasarkan informasi pada Langkah 1 dan Langkah
2, pastikan gejala masalahnya. Dan juga, pastikan
DTC sesuai “Prosedur Menentukan DTC”
sebagaimana masing-masing flow diagnosa DTC.
Langkah 6 dan 7: Pemeriksaan kembali dan 1
CATATAN
DTC dan freeze frame data yang tersimpan dalam
memori ECM juga akan terhapus. Hati-hati untuk
tidak menghapus DTC dan freeze frame data
sebelum mencatatnya.
• Ketika power ke ECM OFF (dengan melepas
kabel battery, melepas fuse atau konektor
ECM).
• Ketika kerusakan (DTC) yang sama tidak
terdeteksi selama mesin dipanaskan 40 cycle.
1 (A) (lihat “Warm-Up Cycle” pada “Uraian Sistem
I5RW0C110011-01
On-Board Diagnostic”.)
3) ON-kan kunci kontak dan pastikan lampu check
engine menyala.
4) Baca DTC, pending DTC dan freeze frame data Perbaikan untuk Communication Error dengan
berdasarkan instruksi yang muncul pada scan tool Scan Tool Menggunakan CAN
S6RW0D1104083
kemudian catat atau tulis. Untuk lebih jelasnya, lihat Lakukan prosedur berikut saat komunikasi antara scan
buku pedoman penggunaan scan tool. tool dan ECM/TCM tidak bisa dilakukan.
Jika tidak ada komunikasi antara scan tool dan
ECM, periksa dengan cara menghubungkan scan CATATAN
tool ke ECM pada kendaraan lain. Jika tidak ada
• Saat melakukan perbaikan, pastikan untuk
masalah, menunjukkan scan tool dalam keadaan
memahami dengan baik “Pencegahan pada
baik. Kemudian periksa data link konektor dan sirkuit
Perbaikan CAN”.
serial data line. Jika kondisinya baik, periksa sirkuit
power supply dan ground ECM dan DLC, lihat • Fuse putus atau tegangan battery yang lemah
"Memeriksa Sirkuit Power ECM dan Ground". bisa menyebabkan masalah pada CAN.
Sebelum perbaikan, pastikan fuse, tegangan
5) Setelah selesai pemeriksaan, OFF-kan kunci kontak
battery dan generator dalam kondisi normal.
dan lepas scan tool dari data link konektor.
• Saat melepas konektor setiap control module
akan menyebabkan munculnya DTC. Pastikan
Menghapus DTC
S6RW0D1104004 untuk menghapus DTC berikut setelah selesai
CATATAN perbaikan.
Ada dua jenis sistem OBD tergantung dari – ECM
spesifikasi kendaraan. Untuk identifikasi, lihat – BCM
“Pencegahan pada Sistem On-Board Diagnostic – TCM
(OBD)”.
– Keyless start control module
1) Hubungkan OBD generic scan tool atau SUZUKI – 4WD control module
scan tool ke DLC dengan cara yang sama. – HVAC control module (Auto A/C model)
2) OFF-kan kunci kontak kemudian ON-kan. – P/S control module
3) Hapus DTC dan pending DTC berdasarkan instruksi
yang ditampilkan scan tool. Untuk lebih jelasnya,
lihat buku pedoman penggunaan scan tool.
Jika komunikasi antara scan tool dan ECM tidak
bisa, lihat “Perbaikan untuk Communication Error
dengan Scan Tool Menggunakan CAN”.
4) Setelah selesai menghapus, OFF-kan kunci kontak
dan Lepas scan tool dari data link konektor.
1A-26 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Diagram Kelistrikan
[A]
RED C06-17 7
G26-22 RED WHT C06-7
4
G26-23 WHT
WHT C01-13
RED C01-12
G241-9 WHT RED E01-3 1
8
G241-6 RED WHT E01-18
G241-7 RED
G241-10 WHT
5
WHT E08-12
RED E08-1
RED E08-2 2
WHT E08-13
G16-19 RED
6
G16-18 WHT
WHT E04-2
RED E04-1
9 RED G04-4 3
WHT G04-2
RED G04-3
WHT G04-1
[B]
4 G26-22 RED RED C06-17
G26-23 WHT 7
WHT C06-7
WHT C01-13
G241-9 WHT 8 RED C01-12
G241-6 RED RED E01-3 1
G241-7 RED WHT E01-18
5
G241-10 WHT
WHT E08-12
RED E08-1
RED E08-2 2
G16-19 RED WHT E08-13
6
G16-18 WHT
9 RED G05-1
WHT G05-3
3
RED G05-2
WHT G05-4
[D]
[E] G26
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13
45 44 43 42 41 40 3938 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 3938 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 5453 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 5453 52 51 50 49 48 47 46
[F] C06
[C] [G] G16
6 5 4 3 2 1
16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 4 3 2 1
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7
24 23 22 21 20 19 18 17 40 39 38 37 36 35 34 28 27 26 25 24 23 22 21
8 7 6 5 4 3 2 1
[J] E08
[K] G241
22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
26 25 24 23
11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 17 18 19 20 2122 23 24 25 26 27 28 29 30 3132
I6RW0D110017-01
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-27
[A]: Non-Taiwan model [K]: Konektor combination meter (dilihat dari sisi terminal)
[B]: Taiwan model 1. ECM
[C]: Konektor DLC (dilihat dari sisi terminal) 2. ABS control module
[D]: Konektor ECM (dilihat dari sisi harness) 3. BCM
[E]: Konektor 4WD control module (dilihat dari sisi harness) 4. 4WD control module
[F]: Konektor TCM (dilihat dari sisi harness) 5. Combination meter
[G]: Konektor keyless start control module (dilihat dari sisi harness) 6. Keyless start control module
[H]: Konektor BCM (dilihat dari sisi harness) (Non-taiwan model) 7. TCM
[I]: Konektor BCM (dilihat dari sisi harness) (Taiwan model) 8. CAN junction connector
[J]: Konektor ABS control module (dilihat dari sisi terminal) 9. DLC
Area masalah
• Scan tool
• Konektor yang berhubungan dengan CAN line (termasuk dalam DLC)
• CAN line
• Sirkuit power atau ground DLC
• Control module yang menggunakan CAN
– ECM
– TCM
– ABS control module
– BCM
– Combination meter
– Keyless start control module
– 4WD control module
• Sirkuit power atau ground dari control module yang menggunakan CAN
1A-28 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Perbaikan
Langkah Perbaikan Ya Tidak
1 Memeriksa scan tool Ke Langkah 2. Scan tool rusak.
1) Lepas scan tool dari DLC saat kunci kontak OFF. Lihat petunjuk
penggunaannya.
2) Periksa kondisi sambungan semua terminal konektor
scan tool.
3) Jika baik, hubungkan scan tool pada kendaraan lain
yang sama tipenya dengan kunci kontak OFF.
4) Periksa komunikasi antara scan tool dan ECM
dengan memeriksa DTC pada ECM.
2
1
16 15 14 13 12 11 10 9
8 7 6 5 4 3 2 1
I7RW01110096-01
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Memeriksa sirkuit ground DLC Ke Langkah 4. Perbaiki sirkuit ground.
1) OFF-kan kunci kontak.
2) Periksa sirkuit ground DLC (1) sebagai berikut.
• Ukur resistan antara signal terminal ground (2)
DLC dan body ground.
• Ukur resistan antara terminal body ground (3) of
DLC dan kendaraan body ground.
16 15 14 13 12 11 10 9
8 7 6 5 4 3 2 1
2 3
I7RW01110097-01
Tabel DTC
S6RW0D1104005
CATATAN
• Ada dua jenis sistem OBD tergantung dari spesifikasi kendaraan. Untuk identifikasi, lihat
“Pencegahan pada Sistem On-Board Diagnostic (OBD)”.
• Untuk non-Euro-OBD model, beberapa no. DTC dengan tanda delta (U) pada tabel berikut, sesuai
spesifikasi kendaraan, tidak bisa dideteksi dengan ECM.
• Dengan CAN communication generic scan tool, hanya no. DTC yang bertanda bintang (*) pada tabel
berikut yang bisa terbaca.
• 1 driving cycle: MIL menyala saat DTC terdeteksi pada 1 driving cycle.
• 2 driving cycles: MIL menyala saat DTC yang sama juga terdeteksi pada driving cycle berikutnya
setelah DTC terdeteksi dan disimpan sementara pada driving cycle pertama.
• *2 driving cycles:
MIL berkedip atau menyala. Lihat “DTC P0300 / P0301 / P0302 / P0303 / P0304: Terdeteksi Salah
Pengapian Secara Acak / Terdeteksi Salah Pengapian pada Cylinder 1 / Cylinder 2 / Cylinder 3 /
Cylinder 4” untuk lebih jelasnya.
Kondisi pendeteksian
No. DTC Bagian yang terdeteksi MIL
(DTC muncul saat terdeteksi:)
Sirkuit camshaft position actuator 1 driving
) *P0010 Sirkuit oil control valve putus atau koslet.
(utk mesin dgn sistem VVT) cycle
Camshaft position – timing terlalu
2 driving
) *P0011 maju atau performance sistem
Nilai aktual pada advanced valve timing tidak mencapai cycles
(utk mesin dgn sistem VVT)
nilai target, atau valve timing maju meskipun ECM
Camshaft position – timing terlalu
memerintahkan untuk mundur. 2 driving
) *P0012 mundur
cycles
(utk mesin dgn sistem VVT)
Sirkuit HO2S heater control 2 driving
) *P0031 Arus heater kurang dari spesifikasi saat heater ON.
(Sensor-1) rendah cycles
Sirkuit HO2S heater control 2 driving
) *P0032 Arus heater lebih dari spesifikasi saat heater ON.
(Sensor-1) tinggi cycles
) Sirkuit HO2S heater control 2 driving
Arus heater kurang dari spesifikasi saat heater ON.
U*P0037 (Sensor-2) rendah cycles
) Sirkuit HO2S heater control 2 driving
Arus heater lebih dari spesifikasi saat heater ON.
U*P0038 (Sensor-2) tinggi cycles
) Range/performance sirkuit mass air 2 driving
Volume MAF sensor lebih atau kurang dari spesifikasi.
U*P0101 flow cycles
Input rendah pada sirkuit mass air 1 driving
) *P0102 Tegangan output dari MAF sensor kurang dari spesifikasi.
flow cycle
Input tinggi pada sirkuit mass air 1 driving
) *P0103 Tegangan output dari MAF sensor lebih dari spesifikasi.
flow cycle
Perbedaan antara nilai max. manifold absolute pressure
) Range/performance sirkuit manifold dan nilai min. manifold pressure kurang dari spesifikasi 2 driving
U*P0106 absolute pressure atau perbedaan antara nilai barometric pressure dan nilai cycles
manifold pressure kurang dari spesifikasi
) Input rendah pada sirkuit manifold 1 driving
Tegangan output dari MAP sensor kurang dari spesifikasi.
U*P0107 absolute pressure cycle
) Input tinggi pada sirkuit manifold 1 driving
Tegangan output dari MAP sensor lebih dari spesifikasi.
U*P0108 absolute pressure cycle
) Range/performance sirkuit intake air Nilai intake air temperature dari mulai mesin hidup kurang 2 driving
U*P0111 temperature sensor dari spesifikasi cycles
Sirkuit intake air temperature sensor 1 driving
) *P0112 Tegangan sirkuit IAT sensor kurang dari spesifikasi.
rendah cycle
Sirkuit intake air temperature sensor 1 driving
) *P0113 Tegangan sirkuit IAT sensor lebih dari spesifikasi.
tinggi cycle
) Range/performance sirkuit engine Engine coolant temperature kurang dari spesifikasi untuk 2 driving
U*P0116 coolant temperature jangka waktu tertentu dari mulai mesin hidup. cycles
1A-32 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Kondisi pendeteksian
No. DTC Bagian yang terdeteksi MIL
(DTC muncul saat terdeteksi:)
Sirkuit engine coolant temperature 1 driving
) *P0117 Tegangan sirkuit ECT sensor kurang dari spesifikasi.
rendah cycle
Sirkuit engine coolant temperature 1 driving
) *P0118 Tegangan sirkuit ECT sensor lebih dari spesifikasi.
tinggi cycle
Sirkuit throttle position sensor Tegangan output throttle position sensor (main) kurang 1 driving
) *P0122
(main) rendah dari spesifikasi. cycle
Sirkuit throttle position sensor Tegangan output throttle position sensor (main) lebih dari 1 driving
) *P0123
(main) tinggi spesifikasi. cycle
) Tegangan sirkuit O2 sensor (HO2S) 2 driving
Tegangan output max. HO2S-1 kurang dari spesifikasi.
U*P0131 rendah (Sensor-1) cycles
) Tegangan sirkuit O2 sensor (HO2S) 2 driving
Tegangan output min. HO2S-1 lebih dari spesifikasi.
U*P0132 tinggi (Sensor-1) cycles
) Respon sirkuit O2 sensor (HO2S) Waktu respon tegangan output HO2S-1 antara kondisi 2 driving
U*P0133 lambat (Sensor-1) kaya dan kurus lebih lama dari spesifikasi. cycles
Terdeteksi tidak ada aktivitas pada Tegangan output HO2S-1 lebih atau kurang dari 2 driving
) *P0134
sirkuit O2 sensor (HO2S)(Sensor-1) spesifikasi. (atau sirkuit HO2S-1 putus atau koslet) cycles
Tegangan output HO2S-2 kurang dari spesifikasi saat
) Tegangan sirkuit O2 sensor (HO2S) mesin pada putaran idle setelah berjalan dengan beban 2 driving
U*P0137 rendah (Sensor-2) mesin tinggi dan tegangan output max. HO2S-2 minus cycles
tegangan output min. HO2S-2 kurang dari spesifikasi.
Tegangan output HO2S-2 lebih dari spesifikasi saat mesin
) Tegangan sirkuit O2 sensor (HO2S) pada putaran idle setelah berjalan dengan beban mesin 2 driving
U*P0138 tinggi (Sensor-2) tinggi dan tegangan output max. HO2S-2 minus tegangan cycles
output min. HO2S-2 kurang dari spesifikasi.
) Terdeteksi tidak ada aktivitas pada Tegangan output HO2S-2 lebih dari spesifikasi setelah 2 driving
U*P0140 sirkuit O2 sensor (HO2S)(Sensor-2) pemanasan. cycles
) Total fuel trim lebih dari spesifikasi dalam jangka waktu 2 driving
Sistem terlalu kurus
U*P0171 tertentu atau lebih. (Fuel trim pengayaan besar.) cycles
) Total fuel trim kurang dari spesifikasi dalam jangka waktu 2 driving
Sistem terlalu kaya
U*P0172 tertentu atau lebih. (Fuel trim pengurusan besar.) cycles
Sirkuit throttle position sensor (sub)Tegangan output throttle position sensor (sub) kurang dari 1 driving
) *P0222
rendah spesifikasi. cycle
Sirkuit throttle position sensor (sub)Tegangan output throttle position sensor (sub) lebih dari 1 driving
) *P0223
tinggi spesifikasi. cycle
) Terdeteksi salah pengapian secara
U*P0300 acak
) Terdeteksi:
Salah pengapian pada kondisi tertentu dapat merusak *2 driving
U*P0301 / Cylinder 1 salah pengapian
three way catalyst atau berakibat pada emisi yang buruk. cycles
U*P0302 / Cylinder 2 salah pengapian
U*P0303 / Cylinder 3 salah pengapian
U*P0304 Cylinder 4 salah pengapian
1 driving
) *P0327 Sirkuit knock sensor rendah Tegangan output knock sensor kurang dari spesifikasi.
cycle
1 driving
) *P0328 Sirkuit knock sensor tinggi Tegangan output knock sensor lebih dari spesifikasi.
cycle
Tidak ada signal CKP sensor dalam jangka waktu tertentu 1 driving
) *P0335 Sirkuit crankshaft position sensor
meskipun signal motor starter masuk. cycle
1 driving
) *P0340 Sirkuit camshaft position sensor CMP sensor pulse tidak sesuai spesifikasi.
cycle
) Exhaust gas recirculation flow Perbedaan intake manifold absolute pressure antara EGR 2 driving
U*P0401 terdeteksi tidak cukup valve terbuka dan tertutup kurang dari spesifikasi. cycles
) Exhaust gas recirculation flow Perbedaan intake manifold absolute pressure antara EGR 2 driving
U*P0402 terdeteksi berlebihan valve terbuka dan tertutup lebih dari spesifikasi. cycles
) Sirkuit exhaust gas recirculation Tegangan output berbeda pada output command sebesar 1 driving
U*P0403 control satu pole sampai 4 pole. cycle
) Efisiensi sistem catalyst di bawah 2 driving
Bentuk gelombang output HO2S-1 dan HO2S-2 sama.
U*P0420 ambang batas cycles
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-33
Kondisi pendeteksian
No. DTC Bagian yang terdeteksi MIL
(DTC muncul saat terdeteksi:)
Signal monitor EVAP canister purge valve berbeda dari
) Sirkuit evaporative emission sistem 2 driving
command signal. (sirkuit putus atau koslet dengan
U*P0443 purge control valve cycles
ground)
) P0462 Sirkuit fuel level sensor rendah Tegangan sirkuit fuel level sensor kurang dari spesifikasi. —
) P0463 Sirkuit fuel level sensor tinggi Tegangan sirkuit fuel level sensor lebih dari spesifikasi. —
) Signal monitor relay radiator cooling fan berbeda dari 1 driving
Sirkuit fan 1 control
U*P0480 command signal. cycle
) Signal monitor relay A/C condenser cooling fan berbeda
Sirkuit fan 2 control —
UP0481 dari command signal.
Tidak ada signal VSS selama fuel cut dalam jangka waktu 2 driving
) *P0500 Kendaraan speed sensor
tertentu atau lebih. cycles
Sirkuit A/C refrigerant pressure Tegangan output A/C refrigerant pressure sensor kurang
) P0532 —
sensor rendah dari spesifikasi.
Sirkuit A/C refrigerant pressure Tegangan output A/C refrigerant pressure sensor lebih
) P0533 —
sensor tinggi dari spesifikasi.
Pemeriksaan memory internal 1 driving
) *P0601 Penulisan atau pemeriksaan data error.
control module error cycle
1 driving
) P0602 Control module programming error Data programming error.
cycle
1 driving
) *P0607 Performance control module Data programming error.
cycle
) Signal starter bertegangan rendah meskipun mesin 2 driving
Sirkuit relay motor starter rendah
U*P0616 distarter saat kendaraan berhenti. cycles
) Signal starter bertegangan tinggi dalam jangka waktu 2 driving
Sirkuit relay motor starter tinggi
U*P0617 tertentu saat mesin hidup. cycles
Tegangan backup power diluar spesifikasi setelah mesin 1 driving
) *P1510 ECM backup power supply rusak
dihidupkan. cycle
Range/performance sirkuit throttle Signal output monitor throttle actuator (duty output) tidak 1 driving
) *P2101
actuator control motor sesuai dengan throttle actuator control command. cycle
Tegangan power supply sirkuit throttle actuator control
Sirkuit throttle actuator control 1 driving
) *P2102 kurang dari spesifikasi meskipun jika relay throttle
motor rendah cycle
actuator control diON-kan.
Tegangan power supply sirkuit throttle actuator control
Sirkuit throttle actuator control 1 driving
) *P2103 lebih dari spesifikasi meskipun jika relay throttle actuator
motor tinggi cycle
control diOFF-kan.
Pembukaan standar throttle valve lebih besar dari 8° dari
Sistem throttle actuator control 1 driving
) *P2111 posisi tertutup saat diagnosa throttle valve pada kondisi
terbuka cycle
kunci kontak OFF.
Perbedaan antara sudut pembukaan aktual dan sudut
Range/performance throttle 1 driving
) *P2119 pembukaan throttle valve yang dihitung oleh ECM lebih
actuator control throttle body cycle
dari spesifikasi.
Input sirkuit pedal position sensor Tegangan output pedal position sensor (main) kurang dari 1 driving
) *P2122
(main) rendah spesifikasi. cycle
Input sirkuit pedal position sensor Tegangan output pedal position sensor (main) lebih dari 1 driving
) *P2123
(main) tinggi spesifikasi. cycle
Input sirkuit pedal position sensor Tegangan output pedal position sensor (sub) kurang dari 1 driving
) *P2127
(sub) circuit rendah spesifikasi. cycle
Input sirkuit pedal position sensor Tegangan output pedal position sensor (sub) lebih dari 1 driving
) *P2128
(sub) tinggi spesifikasi. cycle
Tegangan yang berhubungan Perbedaan antara sudut pembukaan sesuai throttle
1 driving
) *P2135 dengan throttle position sensor position sensor (main) dan sudut pembukaan sesuai
cycle
(main / sub) throttle position sensor (sub) lebih dari spesifikasi.
Perbedaan antara sudut pembukaan sesuai accelerator
Tegangan yang berhubungan
pedal position sensor (main) dan sudut pembukaan 1 driving
) *P2138 dengan pedal position sensor (main
sesuai accelerator pedal position sensor (sub) lebih dari cycle
/ sub)
spesifikasi.
1A-34 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Kondisi pendeteksian
No. DTC Bagian yang terdeteksi MIL
(DTC muncul saat terdeteksi:)
Perbedaan antara nilai barometric pressure value dan
) Range/performance sirkuit 2 driving
intake manifold pressure lebih dari spesifikasi saat mesin
U*P2227 barometric pressure cycles
hidup.
Sirkuit barometric pressure circuit Tegangan barometric pressure sensor kurang dari 1 driving
) *P2228
rendah spesifikasi. cycle
Sirkuit barometric pressure circuit Tegangan barometric pressure sensor lebih dari 1 driving
) *P2229
tinggi spesifikasi. cycle
Transmission error yang menyebabkan ketidaksamaan
Control Module Communication Bus antara transmission data dan data transmission monitor
) U0073 —
Off (CAN bus monitor) terdeteksi lebih dari 30 kali secara
terus menerus.
Penerimaan error pada communication data untuk TCM
Hilang Komunikasi dengan 1 driving
) *U0101 terdeteksi lebih lama dari spesifikasi secara terus
Transmission Control Module cycle
menerus.
Penerimaan error pada communication data untuk ESP®
Hilang Komunikasi dengan Anti-
control module atau ABS hydraulic unit / control module 1 driving
) *U0121 Lock Brake Sistem (ABS) Control
assy. terdeteksi lebih lama dari spesifikasi secara terus cycle
Module
menerus.
Penerimaan error pada communication data untuk BCM
Hilang Komunikasi dengan Body
)U0140 terdeteksi lebih lama dari spesifikasi secara terus —
Control Module
menerus.
P1614 Respon transponder error —
ID code tidak teregistrasi
P1615 (hanya untuk kendaraan dengan —
sistem keyless start)
Registrasi ID code berbeda (hanya
P1616 untuk kendaraan dengan sistem —
keyless start)
CAN communication error
(penerimaan keyless start control
P1618 —
module error) (hanya kendaraan Lihat “Tabel DTC pada Bab 10C”.
dengan sistem keyless start)
Immobilizer communication line
P1621 —
error
P1622 EEPROM error —
P1623 Transponder tidak teregistrasi —
P1625 Immobilizer antenna error —
Informasi registrasi immobilizer
P1636 —
salah
P1638 Informasi immobilizer tidak sama —
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-35
Saat menggunakan CAN communication OBD generic scan tool, selain DTC ECM yang bertanda bintang (*), DTC
berikut juga akan terdisplay pada CAN communication OBD generic scan tool secara bergantian.
Kondisi pendeteksian
No. DTC Bagian yang terdeteksi
(DTC muncul saat terdeteksi:)
P0705 Sirkuit transmission range sensor rusak (input PRNDL)
P0707 Sirkuit transmission range sensor rendah
P0711 Range/performance sirkuit transmission fluid temperature sensor “A”
P0712 Sirkuit transmission fluid temperature sensor rendah
P0713 Sirkuit transmission fluid temperature sensor tinggi
P0717 Tidak ada signal input/sirkuit turbine speed sensor
P0722 Tidak ada signal sirkuit output speed sensor (VSS)
P0741 Performance sirkuit torque converter clutch atau off terus
P0742 Sirkuit torque converter clutch on terus
P0751 Performance shift solenoid-A (No.1) atau off terus
P0752 Shift solenoid-A (No.1) on terus
P0756 Performance shift solenoid-B (No.2) atau off terus
P0757 Shift solenoid-B (No.2) on terus
P0787 Sirkuit shift/timing solenoid control rendah
P0788 Sirkuit sift/timing solenoid control tinggi
P0961 Range/performance sirkuit pressure control solenoid “A” control Lihat “Tabel DTC di Bab 5A”.
P0962 Sirkuit pressure control solenoid control rendah
P0963 Sirkuit pressure control solenoid control tinggi
P0973 Sirkuit shift solenoid-A (No.1) control rendah
P0974 Sirkuit shift solenoid-A (No.1) control tinggi
P0976 Sirkuit shift solenoid-B (No.2) control rendah
P0977 Sirkuit shift solenoid-B (No.2) control tinggi
P1702 Pemeriksaan memory internal control module error
P1723 Range select switch rusak
P1878 Torque converter clutch getar
Range/performance sirkuit torque converter clutch (TCC) pressure
P2762
control solenoid control
Sirkuit torque converter clutch pressure control solenoid control
P2763
tinggi
Sirkuit torque converter clutch pressure control solenoid control
P2764
rendah
U0100 Komunikasi dengan ECM/PCM “A” terputus
Fail-Safe Table
S6RW0D1104006
Saat DTC di bawah ini terdeteksi, ECM memasuki mode fail-safe selama masalah terjadi dan berhenti sampai ECM
mendeteksi keadaan normal kembali.
No. DTC Bagian yang terdeteksi Bekerjanya fail-safe
) P0102 Input sirkuit mass air flow rendah • ECM mengontrol injector drive time (volume
penginjeksian bahan bakar) sesuai pembukaan
) P0103 Input sirkuit mass air flow tinggi throttle valve (posisi throttle tertutup atau tidak).
• ECM menghentikan EGR control.
) P0112 Sirkuit intake air temperature sensor rendah ECM mengontrol aktuator dengan asumsi intake air
) P0113 Sirkuit intake air temperature sensor tinggi temperature sebesar 20 °C (68 °F).
) P0117 Sirkuit engine coolant temperature rendah • ECM mengontrol aktuator dengan asumsi engine
coolant temperature 80 °C (176 °F).
) P0118 Sirkuit engine coolant temperature tinggi
• ECM mengoperasikan radiator cooling fan.
1A-36 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
CATATAN
• Ada dua jenis sistem OBD tergantung dari spesifikasi kendaraan. Untuk identifikasi, lihat “Pencegahan
pada Sistem On-Board Diagnostic (OBD)”.
• CAN communication generic scan tool, hanya dapat membaca data dengan tanda bintang (*) pada tabel
berikut.
• Ketika memeriksa data dengan mesin hidup pada putaran idle atau tinggi, pindahkan tuas transmisi ke
posisi netral (M/T) dan posisi “P” (A/T) dan tarik rem tangan penuh. Jika mengindikasikan tidak ada
beban, matikan A/C (jika dilengkapi A/C), semua beban kelistrikan, P/S dan switch lainnya.
Kondisi normal/
Data scan tool Kondisi kendaraan
referensi
) COOLANT TEMP
* Pada putaran idle setelah pemanasan 80 – 100 °C, 176 – 212 °F
(ENGINE COOLANT TEMP.)
–5 °C (23 °F) + suhu di sekitar.
* ) INTAKE AIR TEMP. Pada putaran idle setelah pemanasan hingga 40 °C (104 °F) + suhu
di sekitar.
* ) PUTARAN MESIN Pada putaran idle tanpa beban setelah pemanasan Desired idle speed ± 50 rpm
Putaran idle dengan radiator cooling fan berhenti
) DESIRED IDLE
dan semua komponen kelistrikan OFF setelah 700 rpm
(DESIRED IDLE SPEED)
pemanasan, M/T pada posisi netral
1.0 – 4.0 g/s 0.14 – 0.52 lb/
Pada putaran idle tanpa beban setelah pemanasan
) MAF min.
*
(MASS AIR FLOW RATE) 4.0 – 9.0 g/s 0.53 – 1.58 lb/
Pada 2500 rpm tanpa beban setelah pemanasan
min.
) CALC LOAD Pada putaran idle tanpa beban setelah pemanasan 16 – 36%
* (CALCULATED LOAD
Pada 2500 rpm tanpa beban setelah pemanasan 10 – 30%
VALUE)
) MAP
(INTAKE MANIFOLD
* Pada putaran idle tanpa beban setelah pemanasan 24 – 38 kPa, 7.1 – 11.2 in.Hg
ABSOLUTE PRESSURE)
(jika dilengkapi)
) THROTTLE POSITION Kunci kontak ON / Pedal gas dilepas 0 – 12%
* (RELATIVE THROTTLE hentikan saat mesin
Pedal gas ditekan penuh 90 – 100%
POSITION) panas
* ) BAROMETRIC PRES — Barometric pressure terdisplay
) FUEL TANK LEVEL Kunci kontak ON 0 – 100%
* ) BATTERY VOLTAGE Kunci kontak ON / mesin mati 10 – 14 V
Pedal rem dilepas OFF
) BRAKE SWITCH Kunci kontak ON
Pedal rem diinjak ON
) SISTEM BAHAN BAKAR
B1
* Pada putaran idle setelah pemanasan CLSD (closed loop)
(SISTEM BAHAN BAKAR
STATUS)
* ) O2S B1 S1
(HEATED OXYGEN Pada putaran idle setelah pemanasan 0.1 – 0.95 V
SENSOR-1)
) O2S B1 S2
Pada 2000 rpm selama 3 menit atau lebih setelah
* (HEATED OXYGEN 0.1 – 0.95 V
pemanasan
SENSOR-2) (jika dilengkapi)
1A-38 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Kondisi normal/
Data scan tool Kondisi kendaraan
referensi
) SHORT FT B1
* Pada putaran idle setelah pemanasan –20 – +20%
(SHORT TERM FUEL TRIM)
) LONG FT B1
* Pada putaran idle setelah pemanasan –20 – +20%
(LONG TERM FUEL TRIM)
) TOTAL FUEL TRIM B1 Pada putaran idle setelah pemanasan –35 – +35%
Mesin pada kondisi fuel cut ON
) FUEL CUT
Mesin pada kondisi fuel cut OFF
) O2S B1 S2 ACT
(HEATED OXYGEN
Pada putaran idle setelah pemanasan ACTIVE
SENSOR-2) (jika
dilengkapi)
) O2S B1 S1 ACT
(HEATED OXYGEN Pada putaran idle setelah pemanasan ACTIVE
SENSOR-1)
* ) CANIST PRG DUTY
(EVAP CANISTER PURGE Pada putaran idle setelah pemanasan 0%
FLOW DUTY)
) IGNITION ADVANCE
(IGNITION TIMING
* Pada putaran idle tanpa beban setelah pemanasan 5 – 15° BTDC
ADVANCE UNTUK NO.1
CYLINDER)
* ) EGR VALVE OPENING
(jika dilengkapi) Pada putaran idle setelah pemanasan 0%
) VVT GAP
(TARGET-ACTUAL Pada putaran idle setelah pemanasan 0 – 3°
POSITION) (VVT model)
Selama 2 detik setelah kunci kontak ON atau
ON
) FUEL PUMP mesin hidup
Mesin mati dengan kunci kontak ON OFF
) STARTER SW
Kunci kontak pada posisi ST (starter mesin) ON
(STARTER SWITCH)
1350 – 1650 kPa untuk lebih
A/C ON (A/C bekerja) pada jelasnya, lihat tekanan pada
suhu luar: 30 °C (86 °F) dan high pressure gauge pada
kelembaban: 50% “Memeriksa Kinerja Sistem A/
) A/C PRESSURE
C Tipe Manual di Bab 7B”.
(A/C REFERIGERANT Mesin hidup
A/C OFF (A/C tidak bekerja)
ABSOLUTE PRESSURE)
pada suhu luar: 30 °C (86 °F) 600 – 1000 kPa setelah lebih
dan engine coolant dari 10 menit dari switch A/C
temperature: 90 – 100 °C diOFFkan
(194 – 212 °F)
Mesin hidup setelah pemanasan, A/C tidak bekerja OFF
) A/C SWITCH
Mesin hidup setelah pemanasan, A/C bekerja ON
Switch A/C dan switch motor
ON
blower ON
) A/C COMP RELAY Mesin hidup
Switch A/C dan switch motor
OFF
blower OFF
Switch blower fan: posisi 2
ON
atau lebih
) BLOWER FAN Kunci kontak ON
Switch blower fan: posisi di
OFF
bawah 1
Kunci kontak ON / lampu besar, lampu kecil OFF OFF
) ELECTRIC LOAD
Kunci kontak ON / lampu besar, lampu kecil ON ON
Engine coolant temp.: lebih
) RADIATOR FAN OFF
kecil dari 97.5 °C (207.5 °F)
(RADIATOR COOLING FAN Kunci kontak ON
Engine coolant temp.:
CONTROL RELAY) ON
100 °C (212 °F)
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-39
Kondisi normal/
Data scan tool Kondisi kendaraan
referensi
Switch motor blower dan
) A/C COND FAN
switch A/C ON / ECT lebih ON
(A/C CONDENSER
Mesin hidup dari 102.5 °C (216.5 °F)
COOLING FAN CONTROL
Switch motor blower dan/
RELAY) OFF
atau switch A/C OFF
) TP SENSOR 1 VOLT Pedal gas dilepas 0.48 – 0.90 V
(THROTTLE POSITION Kunci kontak ON
SENSOR (MAIN) OUTPUT setelah pemanasan Pedal gas diinjak penuh 3.37 – 4.55 V
VOLTAGE)
) TP SENSOR 2 VOLT Pedal gas dilepas 1.36 – 1.75 V
(THROTTLE POSITION Kunci kontak ON
SENSOR (SUB) OUTPUT setelah pemanasan Pedal gas diinjak penuh 3.58 – 4.76 V
VOLTAGE)
) APP SENSOR 1 VOLT Pedal gas dilepas 0.69 – 0.81 V
(ACCELERATOR PEDAL Kunci kontak ON
POSITION (APP) SENSOR setelah pemanasan Pedal gas diinjak penuh 3.43 – 4.56 V
(MAIN) OUTPUT VOLTAGE)
) APP SENSOR 2 VOLT Pedal gas dilepas 0.31 – 0.44 V
(ACCELERATOR PEDAL Kunci kontak ON
POSITION (APP) SENSOR setelah pemanasan Pedal gas diinjak penuh 1.71 – 2.29 V
(SUB) OUTPUT VOLTAGE)
* ) ACCEL POSITION Pedal gas dilepas 0 – 3%
Kunci kontak ON
(RELATIVE ACCELERATOR
setelah pemanasan Pedal gas diinjak penuh 90 – 100%
PEDAL POSITION)
* ) TARGET THROTTLE Pedal gas dilepas 0 – 3%
POSI Kunci kontak ON
(TARGET THROTTLE setelah pemanasan Pedal gas diinjak penuh 90 – 100%
VALVE POSITION)
) IAC THROTTLE
OPENING
(IDLE AIR CONTROL Pada putaran idle tanpa beban setelah pemanasan 5 – 25%
THROTTLE VALVE
OPENNING)
) THROTTLE MOTOR
Kunci kontak ON / mesin mati 10.0 – 14.0 V
VOLT
) CLOSED THROTTLE Throttle valve pada posisi idle ON
POS
(CLOSED THROTTLE Throttle valve terbuka lebih besar dari posisi idle OFF
POSITION)
) THROTTLE MOTOR
Pada putaran idle setelah pemanasan ON
RELAY
* ) KENDARAAN SPEED Kendaraan berhenti 0 km/jam
) INJ PULSE WIDTH Pada putaran idle tanpa beban setelah pemanasan 1.5 – 3.5 msec.
(FUEL INJECTION PULSE
Pada 2500 rpm tanpa beban setelah pemanasan 1.5 – 3.0 msec.
WIDTH)
1A-40 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
CANIST PRG DUTY A/C COND FAN (A/C CONDENSER COOLING FAN
(EVAP CANISTER PURGE FLOW DUTY, %) CONTROL RELAY, ON/OFF)
Parameter ini menunjukkan valve ON (valve terbuka) ON: Command untuk relay A/C condenser cooling fan
waktu rata-rata siklus EVAP canister purge valve yang control dikeluarkan.
mengontrol jumlah EVAP purge. OFF: Command utk bekerjanya relay tidak dikeluarkan.
IGNITION ADVANCE (IGNITION TIMING ADVANCE TP SENSOR 1 VOLT (THROTTLE POSITION SENSOR
UNTUK NO.1 CYLINDER, °) (MAIN) OUTPUT VOLTAGE, V)
Waktu pengapian cylinder No.1 dari ECM. Waktu Throttle Position Sensor (Main) membaca pembukaan
pengapian aktual harus diperiksa dengan timing light. throttle valve dalam bentuk tegangan.
I5RW0A110014-01
11 Periksa bekerjanya fuel pump Lakukan “Memeriksa Lakukan “Memeriksa
Tekanan Bahan Bakar”. Fuel Pump dan
Apakah suara bekerjanya fuel pump terdengar dari fuel Sirkuitnya”.
filler selama 2 detik setelah kunci kontak ON dan stop?
12 Periksa pengapian busi Ke langkah 13. Lakukan “Diagnosa
1) Periksa pengapian busi sesuai “Memeriksa Pengapian Gejala Sistem
Busi di Bab 1H”. Pengapian”.
CATATAN:
Bunyi mekanis, pastikan
bahwa:
• Busi sesuai spesifikasi.
• Bahan bakar sesuai.
Mesin bunyi kasar – bunyi Piston, ring dan diameter silinder aus “Memeriksa Cylinder, Piston dan Piston Ring di
pada connecting rod Bab 1D”
Rod bearing aus “Memeriksa Crank Pin dan Bearing
CATATAN: Connecting Rod di Bab 1D”
Sebelum memeriksa Crank pin aus “Memeriksa Crank Pin dan Bearing
bunyi mekanis, pastikan: Connecting Rod di Bab 1D”
• Busi sesuai spesifikasi. Mur connecting rod kendur “Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring,
Connecting Rod dan Cylinder di Bab 1D”
• Bahan bakar sesuai.
Tekanan oli rendah Kondisi “Tekanan oli rendah”
Mesin bunyi kasar – Tekanan oli rendah Kondisi “Tekanan oli rendah”
Crankshaft bunyi kasar Bearing aus “Memeriksa Main Bearing di Bab 1D”
Crankshaft journal aus “Memeriksa Crankshaft di Bab 1D”
CATATAN: Baut bearing cap kendur “Melepas dan Memasang Main Bearing,
Sebelum memeriksa Crankshaft dan Cylinder Block di Bab 1D”
bunyi mekanis, pastikan: Play crankshaft thrust terlalu besar “Memeriksa Crankshaft di Bab 1D”
• Busi sesuai spesifikasi.
• Bahan bakar sesuai.
Mesin panas (overheat) Thermostat tidak bekerja “Memeriksa Thermostat di Bab 1F”
Water pump lemah “Memeriksa Water Pump di Bab 1F”
Radiator tersumbat atau bocor “Memeriksa dan Membersihkan Radiator pada
Kendaraan di Bab 1F”
Grade oli mesin tidak standar “Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli di Bab 0B”
Oil strainer atau filter oli tersumbat “Memeriksa Tekanan Oli di Bab 1E”
Oil pump lemah “Memeriksa Tekanan Oli di Bab 1E”
Sistem kontrol radiator fan rusak “Memeriksa Sistem Kontrol Radiator Cooling
Fan”
Rem macet Kondisi “Rem macet” pada “Diagnosa Gejala
Rem di Bab 4A”
Kopling selip (untuk M/T) Kondisi “Kopling selip” pada “Diagnosa Gejala
Sistem Kopling di Bab 5C” untuk M/T
Gasket cylinder head rusak “Memeriksa Cylinder Head di Bab 1D”
Terdapat udara di dalam sistem
pendingin mesin
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-47
Lampu Check Engine Tidak Menyala Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Mati (Mesin Bisa Distarter)
S6RW0D1104011
Diagram Kelistrikan
16 14 7
RED RED C01-13
WHT WHT C01-12
9 14
RED RED E01-3
WHT WHT E01-18
15
14
8
6 RED/BLK RED RED
5 WHT WHT
GRN
2
4 13
BLK/ORN
G241-31 G241-16
WHT BLK/YEL
BLK/WHT E01-29
C01-58 BLK/ORN
11
3 C01-15 BLK
12 10
C01-30 BLK
BLK/YEL BRN/WHT E01-60
E01-31 BLK
1
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
BLK/RED E01-16
[A]
I6RW0D110018-02
[A]: Konektor ECM (dilihat dari sisi harness) 5. Fuse “IG COIL” 11. Sirkuit individual fuse box No.1
[B]: Konektor combination meter (dilihat dari sisi harness) 6. Fuse “METER” 12. Fuse “IGN”
1. Main fuse box 7. ECM 13. BCM
2. Kunci kontak 8. Junction block assy. 14. CAN communication line
3. Main relay 9. ABS control module 15. Ke control module lain (jika dilengkapi)
4. Lampu check engine pada combination meter 10. Fuse “FI” 16. TCM (untuk A/T model)
Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak di ON kan, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact point menutup). Kemudian ECM
meneruskan power untuk memberikan sinyal ON Lampu Check Engine ke combination meter agar lampu tersebut
ON. Kemudian, combination meter meng-ONkan Lampu Check Engine. Ketika mesin mulai hidup dan tidak terdeteksi
adanya kerusakan, ECM mengirim sinyal OFF ke combination meter agar Lampu Check Engine OFF. Kemudian,
combination meter meng-OFF kan Lampu Check Engine, tetapi jika terdeteksi adanya kerusakan, lampu check
engine tetap ON walaupun mesin hidup.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-53
Perbaikan
CATATAN
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Memeriksa Sirkuit ECM”.
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”.
Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak di-ONkan, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact point menutup). Kemudian ECM
meneruskan power untuk memberikan sinyal ON lampu check engine ke combination meter agar lampu tersebut ON.
Kemudian, combination meter meng-ONkan lampu check engine. Ketika mesin mulai hidup dan tidak terdeteksi
adanya kerusakan, ECM mengirim sinyal OFF ke combination meter agar lampu check engine OFF. Kemudian,
combination meter meng-OFFkan lampu check engine, tetapi jika terdeteksi adanya kerusakan lampu check engine
tetap ON walaupun mesin hidup.
Perbaikan
CATATAN
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Memeriksa Sirkuit ECM”.
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”.
DTC P0010: Sirkuit Camshaft Position Actuator (Untuk Mesin dengan Sistem VVT)
S6RW0D1104013
Diagram Kelistrikan dan Sistem
3
2
C01-15 BLK
C01-30 BLK
E01-31 BLK
4 5
1
6
[A]:
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110019-01
Keterangan Sirkuit
Valve timing tidak dapat mendekati target advance level dari setiap fungsi walaupun fungsi advance control atau
fungsi retarded advance control dalam kondisi baik.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
DTC P0011 / P0012: Camshaft Position - Timing Terlalu Maju atau Performance Sistem (Untuk Mesin
dengan Sistem VVT)
S6RW0D1104014
Uraian Sistem
Nilai aktual majunya valve timing tidak sesuai dengan nilai target.
Valve timing dimajukan meskipun perintah ECM adalah untuk memundurkan.
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah sesuai?
4 Memeriksa camshaft position control Ganti ECM dengan Ke langkah 5.
1) Jalankan kendaraan dengan kondisi berikut. yang kondisinya baik
dan periksa kembali.
• Kecepatan pada 80 km/jam (50 mile/h).
• Transmisi pada posisi gigi 5th atau D range.
2) Pastikan “VVT GAP” yang muncul pada SUZUKI scan
tool adalah sebesar 0 – 5°.
Apakah sesuai?
5 Memeriksa oil control circuit secara visual Ke langkah 6. Perbaiki atau ganti.
1) Lepas cylinder head cover sesuai “Melepas dan
Memasang Cylinder Head Cover di Bab 1 D”.
2) Periksa kebocoran tekanan oli dari sirkuit oil control.
DTC P0031 / P0032: Sirkuit HO2S Heater Control Rendah / Tinggi (Sensor-1)
S6RW0D1104015
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-59
Diagram Kelistrikan
9
4
GRN BLK/WHT E01-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK BLK/RED C01-46
WHT
7
1 11
WHT BLU WHT C01-10
12 8
ORN C01-57
10
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110020-01
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 0 V?
6 Memeriksa sirkuit HO2S-1 heater drive Ke langkah 7. Kabel “BLK/RED”
1) Pasang konektor HO2S-1 saat kunci kontak OFF. putus.
2) ON-kan kunci kontak.
3) Ukur tegangan antara terminal “C01-46” dari konektor
ECM dan body ground dengan konektor dilepas dari
ECM.
DTC P0037 / P0038: Sirkuit HO2S Heater Control Rendah / Tinggi (Sensor-2)
S6RW0D1104016
Diagram Kelistrikan
9
4
GRN BLK/WHT E01-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK RED/BLU C01-47
WHT
7 5V
2
1 11
WHT BLU BRN C01-11
12 8
ORN C01-57
10
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110021-01
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 0 V?
6 Memeriksa sirkuit HO2S-2 heater drive Ke langkah 7. Sirkuit kabel “RED/
1) Pasang konektor HO2S-2 saat kunci kontak OFF. BLU” putus.
2) ON-kan kunci kontak.
3) Ukur tegangan antara terminal “C01-47” dari konektor
ECM yang dilepas dan body ground.
C01-58 BLK/ORN
3 C01-15 BLK
WHT
C01-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60 BLK
E01-31
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
1 BLK/RED E01-16
BLK/RED
GRN/BLK C01-26
GRY C01-27
5V
BLK/YEL C01-25
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110022-02
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I4RS0A110020-01
Apakah tegangan 10 – 14 V?
6 Memeriksa sirkuit ground MAF sensor Ke langkah 8. Ke langkah 7.
1) OFF-kan kunci kontak, ukur resistan antara terminal
kabel “GRY” dari konektor MAF dan IAT sensor dan
engine ground.
Apakah tegangan 0 V?
1A-66 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Memeriksa sirkuit ground MAF sensor Ke langkah 6. Ke langkah 5.
1) OFF-kan kunci kontak, ukur resistan antara terminal
kabel “GRY” dari konektor MAF dan IAT sensor dan
engine ground.
Apakah tegangan 0 V?
7 Memeriksa sirkuit signal MAF sensor Ke langkah 8. Kabel “GRN/BLK”
1) Ukur resistan antara “GRN/BLK” dari konektor MAF koslet dengan sirkuit
dan IAT sensor dan engine ground saat kunci kontak ground.
OFF.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Memeriksa sirkuit ground MAF sensor Ke langkah 6. Ke langkah 5.
1) OFF-kan kunci kontak, ukur resistan antara terminal
kabel “GRY” dari konektor MAF dan IAT sensor dan
engine ground.
Apakah tegangan 0 V?
7 Memeriksa signal output MAF sensor Ganti ECM dengan MAF dan IAT sensor
1) Pasang konektor MAF dan IAT sensor dan ECM saat yang kondisinya baik rusak.
kunci kontak OFF. dan periksa kembali.
2) Ukur tegangan antara terminal “C01-26” dan “C01-27”
dari konektor ECM sesuai “Memeriksa Mass Air Flow
(MAF) dan Intake Air Temperature (IAT) Sensor pada
Kendaraan di Bab 1C”.
4
2
1 5V
GRY/RED GRY/RED C01-14
5V
RED/BLK C01-53
C01-58 BLK/ORN
GRY/BLU GRY/BLU C01-55
C01-15 BLK
C01-30 BLK
3 E01-31 BLK
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110023-01
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I5RW0A110021-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa sirkuit power supply MAP sensor A/C refrigerant Kabel “GRY/RED”
1) Lepas konektor A/C refrigerant pressure sensor (jika pressure sensor rusak koslet dengan sirkuit
dilengkapi A/C) saat kunci kontak OFF. (jika dilengkapi A/C). ground.
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara engine Jika kondisi kabel baik,
ground dan terminal kabel “GRY/RED” dari konektor ganti ECM dengan
MAP sensor. yang kondisinya baik
dan periksa kembali.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Memeriksa sirkuit signal MAP sensor Ke langkah 7. Ke langkah 6.
1) Ukur tegangan antara terminal kabel “RED/BLK” dari
konektor MAP sensor dan engine ground.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
6 Memeriksa sirkuit signal MAP sensor Ke langkah 7. Kabel “RED/BLK”
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. koslet dengan sirkuit
ground.
2) Ukur resistan antara terminal “C01-53” dari konektor
ECM dan body ground.
CATATAN
Jika DTC P0113 dan P0118 muncul secara bersamaan, bisa dipastikan sirkuit kabel “GRY/BLU” putus.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I5RW0A110021-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa sirkuit power supply MAP sensor A/C refrigerant Kabel “GRY/RED”
1) Lepas konektor A/C refrigerant pressure sensor (jika pressure sensor rusak putus atau koslet
dilengkapi A/C) saat kunci kontak OFF. (jika dilengkapi A/C). dengan sirkuit power.
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara engine
ground dan terminal kabel “GRY/RED” dari konektor
MAP sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Memeriksa sirkuit ground MAP sensor Ke langkah 7. Ke langkah 6.
1) Ukur resistan antara terminal kabel “GRY/BLU” dari
konektor MAP sensor dan engine ground saat kunci
kontak OFF.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
8 Memeriksa sirkuit signal MAP sensor Kabel “RED/BLK” Sirkuit kabel “RED/
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. koslet dengan sirkuit BLK” putus atau
power supply. resistan tinggi.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “RED/BLK” dari
konektor MAP sensor dan terminal “C01-53” dari
konektor ECM.
4
2
1
BLK/RED
GRN/BLK C01-26
GRY C01-27
5V
BLK/YEL C01-25
GRY/BLU
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110024-01
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I4RS0B110020-01
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I4RS0B110020-01
CATATAN
Jika DTC P0108 dan P0118 muncul bersamaan, kemungkinan sirkuit kabel “GRY/BLU” putus.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I4RS0B110020-01
1 5V
2
LT GRN C01-24
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110025-01
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
1A-82 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I5RW0A110024-01
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I5RW0A110025-01
CATATAN
Jika DTC P0108 dan P0113 muncul bersamaan, kemungkinan sirkuit kabel “GRY/BLU” putus.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I5RW0A110025-01
9 3
GRN BLK/WHT E01-29
C01-58 BLK/ORN
4 C01-15 BLK
C01-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60
10 E01-31 BLK
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
1-2
RED C01-43
GRN C01-54
1-3
WHT C01-40
BLK C01-42
GRY C01-41
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110026-01
CATATAN
Jika DTC P0122 dan P0222 muncul bersamaan, kemungkinan sirkuit kabel “RED” putus.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-89
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
“BLK” “WHT”
“RED”
“YEL”
“BLU” “GRN”
I5RW0C110016-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa tegangan ECM Sirkuit kabel “RED” Ke langkah 5.
1) OFF-kan kunci kontak. putus atau resistan
tinggi.
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM
tetap terpasang.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C01-43”.
4) Jika baik, ukur tegangan antara terminal “C01-43” dari
konektor ECM dan engine ground saat kunci kontak
diON-kan.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
1A-90 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Apakah tegangan 4 – 6 V?
7 Memeriksa wire harness Ke langkah 8. Kabel “GRN” koslet
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. dengan kabel “BLK”.
2) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C01-54” dan “C01-42”.
3) Jika baik, ukur resistan antara terminal kabel “GRN”
dan “BLK” dari konektor electric throttle body assy..
CATATAN
Jika DTC P0123 dan P0223 muncul bersamaan, kemungkinan kabel “RED” koslet ke sirkuit power dan/
atau kabel “BLK” putus.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
“BLK” “WHT”
“RED”
“YEL”
“BLU” “GRN”
I5RW0C110016-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa wire harness Ganti ECM dengan Kabel “RED” koslet
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. yang kondisinya baik dengan sirkuit power.
dan periksa kembali.
2) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C01-43”.
3) Ukur tegangan antara terminal “C01-43” dari konektor
ECM dan engine ground saat kunci kontak diON-kan.
Apakah tegangan 0 V?
5 Memeriksa wire harness Ke langkah 9. Ke langkah 6.
1) Ukur tegangan antara terminal kabel “GRN” dari
konektor electric throttle body assy. dan engine
ground saat kunci kontak diON-kan.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
1A-92 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Apakah tegangan 4 – 6 V?
7 Memeriksa wire harness Ke langkah 8. Kabel “GRN” koslet ke
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. kabel “RED”.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “GRN” dan “RED”
dari konektor electric throttle body assy..
Apakah tegangan 0 V?
9 Memeriksa sirkuit ground Ke langkah 11. Ke langkah 10.
1) OFF-kan kunci kontak.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “BLK” dari
konektor electric throttle body assy. dan engine
ground.
DTC P0131 / P0132: Tegangan Sirkuit O2 Sensor (HO2S) Rendah / Tinggi (Sensor-1)
S6RW0D1104031
Diagram Kelistrikan
9
4
GRN BLK/WHT E01-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK BLK/RED C01-46
WHT
7
1 11
WHT BLU WHT C01-10
12 8
ORN C01-57
10
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110027-01
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 0 V?
8 Memeriksa sirkuit HO2S-1 heater Ke langkah 9. Perbaiki sirkuit HO2S-
1) Periksa sirkuit HO2S-1 heater sesuai “DTC P0031 / 1.
P0032: Sirkuit HO2S Heater Control Rendah / Tinggi
(Sensor-1)”.
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
DTC P0137 / P0138: Tegangan Sirkuit O2 Sensor (HO2S) Rendah / Tinggi (Sensor-2)
S6RW0D1104034
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-99
Diagram Kelistrikan
9
4
GRN BLK/WHT E01-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK RED/BLU C01-47
WHT
7 5V
2
1 11
WHT BLU BRN C01-11
12 8
ORN C01-57
10
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110028-01
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 0 V?
8 Memeriksa sirkuit HO2S-2 heater Ke langkah 9. Perbaiki sirkuit HO2S-2
1) Periksa sirkuit HO2S-2 heater sesuai “DTC P0037 /
P0038: Sirkuit HO2S Heater Control Rendah / Tinggi
(Sensor-2).
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 0 V?
5 Memeriksa sirkuit HO2S-2 heater Ke langkah 6. Perbaiki sirkuit HO2S-
1) Periksa sirkuit HO2S-2 heater sesuai “DTC P0037 / 2. Jika kondisi sirkuit
P0038: Sirkuit HO2S Heater Control Rendah / Tinggi baik, ganti ECM
(Sensor-2). dengan yang
kondisinya baik dan
Apakah sirkuit dalam kondisi baik? periksa kembali.
6 Memeriksa sistem gas buang Ke langkah 4 pada Perbaiki kebocoran
1) Periksa sistem gas buang dari kebocoran. “DTC P0171 / P0172: pada sistem gas
Sistem Bahan Bakar buang.
Terlalu Kaya / Kurus”.
Jika kondisinya baik,
Apakah kondisinya baik? ke langkah 10.
7 Memeriksa sistem air intake Ganti HO2S-2 sesuai Perbaiki atau ganti
1) Periksa sistem air intake dari kemungkinan tersumbat “Melepas dan sistem air intake.
dan bocor. Memasang Heated
Oxygen Sensor
(HO2S-1 dan HO2S-2
(Jika Dilengkapi) di
Bab 1C”.
Jika DTC masih ada,
ganti ECM dengan
yang kondisinya baik
Apakah kondisinya baik? dan periksa kembali.
1A-104 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
9 3
GRN BLK/WHT E01-29
C01-58 BLK/ORN
4 C01-15 BLK
C01-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60
10 E01-31 BLK
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
1-2
RED C01-43
GRN C01-54
1-3
WHT C01-40
BLK C01-42
GRY C01-41
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110029-01
CATATAN
Jika DTC P0122 dan P0222 muncul bersamaan, kemungkinan sirkuit kabel “RED” putus.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-107
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
“BLK” “WHT”
“RED”
“YEL”
“BLU” “GRN”
I5RW0C110016-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa tegangan ECM Sirkuit kabel “RED” Ke langkah 5.
1) OFF-kan kunci kontak. putus atau resistan
tinggi.
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM
tetap terpasang.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C01-43”.
4) Jika baik, ukur tegangan antara terminal kabel “C01-
43” dari konektor ECM dan engine ground saat kunci
kontak diON-kan.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
1A-108 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Apakah tegangan 4 – 6 V?
7 Memeriksa wire harness Ke langkah 8. Kabel “WHT” koslet ke
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. kabel “BLK”.
2) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C01-40” dan “C01-42”.
3) Jika baik, ukur resistan antara terminal kabel “WHT”
dan “BLK” dari konektor electric throttle body assy..
CATATAN
Jika DTC P0123 dan P0223 muncul bersamaan, kemungkinan kabel “RED” koslet ke sirkuit power dan/
atau kabel “BLK” putus.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
“BLK” “WHT”
“RED”
“YEL”
“BLU” “GRN”
I5RW0C110016-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa wire harness Ganti ECM dengan Kabel “RED” koslet ke
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. yang kondisinya baik sirkuit power.
dan periksa kembali.
2) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C01-43”.
3) Ukur tegangan antara terminal “C01-43” dari konektor
ECM dan engine ground saat kunci kontak diON-kan.
Apakah tegangan 0 V?
5 Memeriksa wire harness Ke langkah 9. Ke langkah 6.
1) Ukur tegangan antara terminal kabel “WHT” dari
konektor electric throttle body assy. dan engine
ground saat kunci kontak diON-kan.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
1A-110 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Apakah tegangan 4 – 6 V?
7 Memeriksa wire harness Ke langkah 8. Kabel “WHT” koslet ke
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. kabel “RED”.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “WHT” dan “RED”
dari konektor electric throttle body assy..
Apakah tegangan 0 V?
9 Memeriksa sirkuit ground Ke langkah 11. Ke langkah 10.
1) OFF-kan kunci kontak.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “BLK” dari
konektor electric throttle body assy. dan engine
ground.
DTC P0300 / P0301 / P0302 / P0303 / P0304: Terdeteksi Salah Pengapian Secara Acak / Terdeteksi
Salah Pengapian pada Cylinder 1 / Cylinder 2 / Cylinder 3 / Cylinder 4
S6RW0D1104039
Uraian Sistem
ECM mengukur sudut crankshaft berdasarkan pulse signal dari CKP sensor dan CMP sensor untuk setiap cylinder.
Jika terdeteksi perubahan besar dari sudut crankshaft, hal ini akan menyebabkan salah pengapian. Saat jumlah
kesalahan pengapian dihitung oleh ECM di luar Kondisi Pendeteksian DTC, maka akan diketahui cylinder mana yang
mengalami salah pengapian dengan memberikan output berupa DTC.
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Jika kendaraan berjalan dengan kondisi bahan bakar kurang (misalnya fuel pump lemah), DTC untuk
kesalahan pengapian mungkin saja muncul dikarenakan rendahnya tekanan bahan bakar meskipun
tidak ada kerusakan pada Sistem Mesin dan Emisi.
Oleh karena itu, jika DTC tidak dapat dikenali melalui “Menentukan Gejala Kerusakan” yang terdapat
pada “Memeriksa Sistem Kontrol Mesin dan Emisi”, kemungkinan penyebab bisa berasal dari masalah
supply bahan bakar saat DTC salah pengapian terdeteksi.
1
5V
RED C01-56
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110030-01
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I2RH01110089-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa sirkuit knock sensor dari kemungkinan Sirkuit kabel “RED” Ke langkah 5.
putus putus.
1) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara terminal
“C01-56” dari konektor ECM dan engine ground
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Memeriksa sirkuit knock sensor dari kemungkinan Ke langkah 6. Kabel “RED” koslet
koslet dengan sirkuit ground.
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. Jika kondisi kabel baik,
2) Ukur resistan antara terminal “C01-56” dari konektor ganti ECM dengan
ECM dan body ground. yang kondisinya baik
dan periksa kembali.
Apakah resistan tak terhingga?
6 Memeriksa sirkuit knock sensor dari kemungkinan Ke langkah 7. Kabel “RED” koslet
koslet dengan sirkuit lain.
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF.
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara terminal
“C01-56” dari konektor ECM dan body ground.
Apakah tegangan 0 V?
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-115
3
12
GRN BLK/WHT E01-29
5 7
11
GRN/WHT RED/WHT WHT E01-30
10 4 C01-15 BLK
13
C01-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60
E01-31 BLK
WHT/BLU 12V 5V
9 BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
1 5V
BLK/RED BLK/RED E01-16
8
PNK C01-21
14
2 BLK/ORN
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110036-01
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I2RH0B110048-01
8 3
C01-58 BLK/ORN
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110032-02
1A-118 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Uraian Sistem
CMP sensor terletak pada cylinder head berdekatan dengan transmisi (VVT model) atau pada timing chain cover
(non-VVT model) terdiri dari signal generator (magnetic sensor) dan signal rotor (intake camshaft portion (VVT model)
atau exhaust camshaft timing sprocket (non-VVT model)). Signal generator membangkitkan sinyal referensi melalui
celah pada slit plate yang berputar bersama dengan putaran camshaft.
Signal referensi
CMP sensor membangkitkan 6 pulsa dari setiap sinyalnya dan mempunyai panjang gelombang yang tidak sama
dalam satu kali putaran penuh camshaft. Lihat “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”.
Berdasarkan sinyal-sinyal tersebut, ECM menetapkan cylinder mana dalam langkah kompresi dan putaran mesin.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I4RS0B110031-01
I4RS0B110094-01
DTC P0401 / P0402: Aliran Exhaust Gas Recirculation Terdeteksi Tidak Cukup / Berlebihan
S6RW0D1104043
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-121
I6RW0D110034-01
1. EGR valve 4. Sensed information 7. Sikring “IG COIL” 10. Main relay
2. Intake manifold 5. Fresh air 8. Main fuse box 11. Sikring “FI”
3. ECM 6. Exhaust gas 9. Kunci kontak 12. Sikring “IGN”
1A-122 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperatur saat mesin hidup: –10 °C (14°F) sampai 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) sampai 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) atau lebih
• Ketinggian (tekanan barometric): 2500 m, 8200 ft atau kurang (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
GRN/RED C01-4
BLK/RED
GRN/ORN C01-3
BLK/RED
WHT/RED C01-19
BRN/YEL C01-18
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110037-01
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Memeriksa sirkuit kabel Ke langkah 4. Kabel rusak, koslet
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. dengan sirkuit lain.
2) ON-kan kunci kontak. Jika kondisi kabel baik,
ganti ECM dengan
3) Ukur tegangan antara engine ground dan setiap
yang kondisinya baik
terminal kabel “GRN/RED”, “GRN/ORN”, “WHT/RED”,
dan periksa kembali.
“BRN/YEL” dari konektor EGR valve.
WHT C01-10
BRN C01-11
2
1
3
4
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110038-01
Keterangan Sirkuit
ECM memonitor konsentrasi oksigen didalam gas buang yang melalui three way catalytic converter menggunakan
HO2S-2. Jika catalyst berfungsi dengan baik, variasi tegangan output HO2S-2 lebih kecil dari tegangan output HO2S-
1 sebab sejumlah oksigen di dalam gas buang telah tersimpan di dalam three way catalytic converter.
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN
Periksa kondisi berikut ini saat menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature at engine start: –10 (14 °F) to 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) to 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temp.: 70 °C, 158 °F atau lebih
• Altitude (barometric pressure): 2500 m, 8200 ft atau less (560 mmHg, 74.4 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
BLU/BLK C01-29
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110039-01
1. EVAP canister purge valve 3. Sikring “IG COIL” 5. Kunci kontak 7. Sikring “FI”
2. Main relay 4. Main fuse box 6. ECM 8. Sikring “IGN”
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
! PERINGATAN
Untuk mencegah terjadinya kebakaran dan kecelakaan kerja, lakukan pekerjaan di tempat dengan
ventilasi yang baik dan jauh dari sumber api.
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Memeriksa sirkuit kabel Ke langkah 4. Kabel “BLU/BLK”
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. koslet dengan sirkuit
ground.
2) Ukur resistan antara terminal “C01-29” dari konektor
ECM dan body ground.
Apakah tegangan 0 V?
5 Memeriksa sirkuit kabel Ke langkah 6. Sirkuit kabel “BLU/
1) Pasang konektor purge control valve saat kunci BLK” putus.
kontak OFF.
2) ON-kan kunci kontak dan ukur tegangan antara
terminal “C01-29” dari konektor ECM dan body
ground.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
6 Memeriksa EVAP canister purge control valve Ke langkah 7. EVAP canister purge
1) Periksa EVAP canister purge control valve sesuai control valve rusak.
“Memeriksa EVAP Canister Purge Valve di Bab 1B”.
3
2
12 V
1
YEL/RED 12 V
BLK/ORN
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110040-01
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
6
2
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60
8 C01-15 BLK
C01-30 BLK
5V E01-31 BLK
5
LT GRN C01-24
ORN C01-55
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110041-01
1. Sirkuit individual fuse box No.1 4. Radiator cooling fan motor 7. Sikring “FI”
2. Main relay 5. ECT sensor 8. Sikring “RDTR”
3. Radiator cooling fan relay 6. ECM
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I5RW0A110036-02
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Memeriksa sirkuit kabel Ke langkah 7. Ke langkah 4.
1) Pasang relay radiator cooling fan ke sirkuit individual
fuse box No.1 saat kunci kontak OFF.
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara body
ground dan terminal “E01-46” dari konektor ECM saat
engine coolant temp. di bawah 100 °C (212 °F).
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Memeriksa sirkuit kabel Ke langkah 5. Kabel “LT GRN” koslet
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. dengan sirkuit ground.
2) Lepas relay radiator cooling fan dari sirkuit individual
fuse box No.1.
3) Ukur resistan antara terminal “E01-46” dari konektor
ECM dan ground.
Apakah tegangan 0 V?
6 Memeriksa relay radiator cooling fan Sirkuit kabel “LT GRN” Ganti relay.
1) Periksa relay radiator cooling fan sesuai “Memeriksa putus.
Relay Radiator Cooling Fan di Bab 1F”.
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110042-01
1. Sirkuit individual fuse box No.1 5. Motor cooling fan condenser A/C 9. Sikring “A/C”
2. Kunci kontak 6. Compressor A/C 10. Sikring “IG COIL”
3. A/C condenser cooling fan relay 7. ECM
4. Relay compressor A/C 8. Sikring “FI”
Keterangan Sirkuit
Motor cooling fan condenser A/C diON/OFF-kan oleh relay yang dikontrol oleh ECM. Motor cooling fan condenser A/C
ON saat ECM mengeluarkan signal A/C ON atau saat engine coolant temp. 110 °C, 230 °F atau lebih.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
I5RW0A110038-02
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Memeriksa sirkuit kabel Relay control Ke langkah 4.
1) Lepas relay compressor A/C control (1) dari sirkuit compressor A/C rusak.
individual fuse box No.1 saat kunci kontak OFF.
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara engine
ground dan terminal kabel “BLK/WHT” dari konektor
relay control fan condenser A/C.
I5RW0A110039-02
Apakah tegangan 10 – 14 V?
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-135
Apakah tegangan 10 – 14 V?
6 Memeriksa sirkuit kabel Ke langkah 7. Kabel “RED/BLK”
1) Lepas relay control cooling fan condenser A/C dari koslet dengan sirkuit
sirkuit individual fuse box No.1 saat kunci kontak OFF. ground.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “E01-58” dari
konektor ECM dan body ground.
Apakah tegangan 0 V?
8 Memeriksa relay control cooling fan condenser A/C Sirkuit kabel “RED/ Ganti relay.
1) Periksa relay control cooling fan condenser A/C BLK” putus.
sesuai “Memeriksa Relay Sistem A/C: Tipe Manual di
Bab 7B”.
Diagram Kelistrikan
3
[A]
4
12V
WHT RED/BLK RED RED E01-3
1 WHT WHT E01-18
BLK RED
12V
WHT WHT/BLK
2
BLK WHT
4
[B]
6
RED RED C01-13
IG1 WHT WHT C01-12
5 12 V
BLK/WHT
PPL
BLK/ORN
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110043-02
[A]: Untuk model M/T 2. Wheel speed sensor (VSS 2) roda depan kanan 5. Output shaft speed sensor
[B]: Untuk model A/T 3. ABS control module 6. TCM
1. Front left side wheel speed sensor (VSS 1) 4. ECM
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester.
5) Lepas pedal gas dan biarkan engine brake bekerja, biarkan kendaraan meluncur selama 6 detik atau lebih
(kondisi fuel cut selama 5 detik atau lebih) dan hentikan kendaraan.
6) Periksa pending DTC dan DTC.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
4
2
1 5V
GRY/RED GRY/RED C01-14
5V
RED/BLU E01-55
C01-58 BLK/ORN
ORN ORN E01-54
C01-15 BLK
C01-30 BLK
3 E01-31 BLK
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110044-01
Perbaikan
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
3 Memeriksa sirkuit power supply A/C refrigerant MAP sensor rusak. Ke langkah 4.
pressure sensor
1) Lepas konektor MAP sensor saat kunci kontak OFF.
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara engine
ground dan terminal kabel “GRY/RED” dari konektor
A/C refrigerant pressure sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa sirkuit power supply A/C refrigerant Ke langkah 6. Kabel “GRY/RED”
pressure sensor koslet dengan sirkuit
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. ground.
2) Ukur resistan antara engine ground dan terminal
“C01-14” dari konektor ECM.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
6 Memeriksa sirkuit signal A/C refrigerant pressure Ke langkah 7. Kabel “RED/BLU”
sensor koslet dengan sirkuit
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. ground.
2) Ukur resistan antara engine ground dan terminal
“E01-55” dari konektor ECM.
Perbaikan
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
3 Memeriksa sirkuit power supply A/C refrigerant MAP sensor rusak. Kabel “GRY/RED”
pressure sensor putus atau koslet
1) Lepas konektor MAP sensor saat kunci kontak OFF. dengan sirkuit power.
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara engine
ground dan terminal kabel “GRY/RED” dari konektor
A/C refrigerant pressure sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa sirkuit signal A/C refrigerant pressure Ke langkah 6. Ke langkah 5.
sensor
1) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara engine
ground dan terminal kabel “RED/BLU” dari konektor
A/C refrigerant pressure sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-141
DTC P0601 / P0602 / P0607: Pemeriksaan Memory Internal Control Module Error / Control Module
Programming Error / Performance Control Module
S6RW0D1104053
Uraian Sistem
Internal control module terpasang dalam ECM.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
1
6
GRN BLK/WHT E01-29
3 5
7
GRN/WHT RED/WHT WHT E01-30
WHT
9 2
YEL/GRN
WHT/BLU
C01-58 BLK/ORN
8
C01-15 BLK
4 C01-30 BLK
E01-31 BLK
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110045-01
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
1A-144 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Apakah tegangan 0 – 1 V?
4 Memeriksa sirkuit kabel Periksa relay control Kunci kontak rusak,
1) Ukur tegangan antara terminal kabel “RED/WHT” dari motor starter. Jika baik, periksa kunci kontak
konektor relay control motor starter dan body ground ganti ECM dengan sesuai “Memeriksa
saat kunci kontak diON-kan. yang kondisinya baik Kunci Kontak di Bab
dan periksa kembali. 9C”. Jika kondisi kunci
kontak baik, periksa
sirkuit dari koslet
antara kunci kontak
dan relay control motor
Apakah tegangan 0 – 1 V? starter ke sirkuit power.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-145
3
WHT WHT/RED E01-2
80A 50A
2
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110046-02
Keterangan Sirkuit
Dengan adanya tegangan battery, memori DTC, engine control oleh ECM, dll. tersimpan di dalam ECM meski kunci
kontak OFF.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
9 3
GRN BLK/WHT E01-29
C01-58 BLK/ORN
4 C01-15 BLK
C01-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60
10 E01-31 BLK
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
1-2
RED C01-43
GRN C01-54
1-3
WHT C01-40
BLK C01-42
GRY C01-41
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110047-01
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
“BLK” “WHT”
“RED”
“YEL”
“BLU” “GRN”
I5RW0C110016-01
Apakah tegangan 0 V?
3 Memeriksa sirkuit throttle actuator Ke langkah 4. “BLU” wire dan/atau
1) OFF-kan kunci kontak. “YEL” wire is koslet
dengan sirkuit ground.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “BLU” dari
konektor electric throttle body assy. dan engine
ground, antara terminal kabel “YEL” dari konektor
electric throttle body assy. dan engine ground.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Apakah sikring “THR MOT” dalam kondisi baik? Ke langkah 4. Ganti sikring dan
periksa sirkuit yang
terkait dengan fuse
putus.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-149
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Apakah tegangan 0 V?
3 Memeriksa sirkuit relay throttle actuator control Ke langkah 4. Kabel “BRN” koslet
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. dengan sirkuit ground.
2) Ukur resistan antara engine ground dan terminal “E01-
45” dari konektor ECM.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
“BLK” “WHT”
“RED”
“YEL”
“BLU” “GRN”
I5RW0C110016-01
5V
1
3
1-1 BRN E01-35
GRN E01-37
BLU E01-52 5V
YEL E01-36
WHT E01-51
BLK E01-50
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110048-01
1. APP sensor assy. 1-2. APP sensor (sub) 3. Ground APP sensor dengan shield wire
1-1. APP sensor (main) 2. ECM
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
"YEL" "BRN"
"BLU"
"WHT"
"RED" "GRN"
I4RS0B110048-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Memeriksa tegangan ECM Sirkuit kabel “BRN” Ke langkah 6.
1) OFF-kan kunci kontak. putus atau resistan
tinggi.
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM
tetap terpasang.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “E01-35”.
4) Jika baik, ukur tegangan antara terminal “E01-35” dari
konektor ECM dan engine ground saat kunci kontak
diON-kan.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-155
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
"YEL" "BRN"
"BLU"
"WHT"
"RED" "GRN"
I4RS0B110048-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Memeriksa wire harness Ganti ECM dengan Kabel “BRN” koslet ke
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. yang kondisinya baik sirkuit power.
dan periksa kembali.
2) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “E01-35”.
3) Jika baik, ukur tegangan antara terminal dari “E01-35”
dari konektor ECM dan engine ground saat kunci
kontak diON-kan.
Apakah tegangan 0 V?
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-157
Apakah tegangan 0 V?
8 Memeriksa sirkuit ground Ke langkah 10. Ke langkah 9.
1) Pasang konektor ECM saat kunci kontak OFF.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “BLU” dari
konektor APP sensor assy. dan body ground.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
"YEL" "BRN"
"BLU"
"WHT"
"RED" "GRN"
I4RS0B110048-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Memeriksa tegangan ECM Sirkuit kabel “RED” Ke langkah 6.
1) OFF-kan kunci kontak. putus atau resistan
tinggi.
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM
tetap terpasang.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “E01-34”.
4) Jika baik, ukur tegangan antara terminal “E01-34” dari
konektor ECM dan engine ground saat kunci kontak
diON-kan.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-159
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
"YEL" "BRN"
"BLU"
"WHT"
"RED" "GRN"
I4RS0B110048-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Memeriksa wire harness Ganti ECM dengan Kabel “RED” koslet ke
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. yang kondisinya baik sirkuit power.
dan periksa kembali.
2) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “E01-34”.
3) Jika baik, ukur tegangan antara terminal dari “E01-34”
dari konektor ECM dan engine ground saat kunci
kontak diON-kan.
Apakah tegangan 0 V?
6 Memeriksa wire harness Ke langkah 7. Kabel “YEL” koslet ke
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. kabel “BRN” dan/atau
“RED”.
2) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “E01-35”, “E01-36” dan “E01-34”.
3) Jika baik, ukur resistan antara terminal kabel “YEL”
dengan masing-masing terminal kabel “BRN”, “RED”
dari konektor APP sensor assy..
Apakah tegangan 0 V?
8 Memeriksa sirkuit ground Ke langkah 10. Ke langkah 9.
1) Pasang konektor ECM saat kunci kontak OFF.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “WHT” dari
konektor APP sensor assy. dan body ground.
DTC P2135: Tegangan yang Berhubungan dengan Throttle Position Sensor (Main / Sub)
S6RW0D1104066
Diagram Kelistrikan
9 3
GRN BLK/WHT E01-29
C01-58 BLK/ORN
4 C01-15 BLK
C01-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60
10 E01-31 BLK
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
1-2
RED C01-43
GRN C01-54
1-3
WHT C01-40
BLK C01-42
GRY C01-41
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110049-02
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
“BLK” “WHT”
“RED”
“YEL”
“BLU” “GRN”
I5RW0C110016-01
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Memeriksa wire harness Ke langkah 5. Kabel “RED” koslet
1) Lepas konektor ECM saat kunci kontak OFF. dengan sirkuit lain.
2) Ukur resistan antara terminal “C01-43” dari konektor
ECM dan engine ground.
Apakah tegangan 0 V?
1A-164 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
DTC P2138: Tegangan yang Berhubungan dengan Pedal Position Sensor (Main / Sub)
S6RW0D1104067
Diagram Kelistrikan
5V
1
3
1-1 BRN E01-35
GRN E01-37
BLU E01-52 5V
YEL E01-36
WHT E01-51
BLK E01-50
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110050-01
1. APP sensor assy. 1-2. APP sensor (sub) 3. Ground APP sensor untuk shield wire
1-1. APP sensor (main) 2. ECM
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.“Precautions for DTC
Troubleshooting”.
"YEL" "BRN"
"BLU"
"WHT"
"RED" "GRN"
I4RS0B110048-01
Uraian Sistem
Barometric pressure sensor terpasang di dalam ECM.
DTC P2227:
! PERINGATAN
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
CATATAN
Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Perbaikan DTC”.
CATATAN
• Saat melakukan perbaikan, pastikan untuk memahami dan mengikuti “Pencegahan pada Perbaikan
untuk CAN-DTC”.
• Sistem CAN dapat mengalami masalah dikarenakan fuse putus atau tegangan battery rendah.
Sebelum perbaikan, pastikan fuse, tegangan battery dan generator pada kondisi normal.
• Saat melakukan “Memeriksa Communication Bus” menggunakan SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
di setiap langkah perbaikan berikut, gunakan tabel di bawah ini untuk menentukan apakah control
module dalam kondisi baik atau tidak.
Juga, saat melakukan “Memeriksa Communication Bus”, jangan melakukan pekerjaan lain selain
yang dijelaskan dalam prosedur perbaikan. Jika tidak, maka data control module/sensor yang
muncul dalam layar SUZUKI-SDT dan/atau warna background akan berubah.
• Ketika melepas setiap konektor control module saat perbaikan, maka DTC akan terdeteksi. Pastikan
untuk menghapus DTC pada control module berikut setelah selesai melakukan perbaikan.
– ECM
– BCM
– TCM
– Keyless start control module
– 4WD control module
– HVAC control module (Auto A/C model)
– P/S control module
Diagram Kelistrikan
Lihat “Perbaikan untuk Komunikasi Error dengan Scan Tool menggunakan CAN”.
Area Masalah
Lihat “Perbaikan untuk Komunikasi Error dengan Scan Tool menggunakan CAN”.
Perbaikan
Langkah Perbaikan Ya Tidak
1 Memeriksa DTC Lihat perbaikan DTC Ke langkah 2.
1) OFF-kan kunci kontak. selain CAN-DTC.
2) Pasang scan tool ke DLC.
3) Periksa DTC pada control module berikut.
• ECM
• TCM
• BCM
• Keyless start control module
• 4WD control module
16 15 14 13 12 11 10 9
8 7 6 5 4 3 2 1
1
I7RW01110098-01
Apakah resistan 57 – 67 Ω?
7 Mengganti dan memeriksa kembali ECM Selesai. Ganti combination
1) Ganti ECM dengan yang kondisinya baik dan periksa meter dengan yang
kembali. kondisinya baik dan
periksa kembali. Jika
hasilnya tidak baik, ke
Apakah dalam kondisi baik? langkah 11.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-173
! PERHATIAN
ECM tidak bisa diperiksa secara terpisah. Dilarang menghubungkan voltmeter atau ohmmeter pada
ECM dengan kondisi konektor terlepas dari ECM.
Memeriksa Tegangan
1) Lepas ECM (1) dari bracketnya sesuai “Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM) di Bab 1C”.
2) Pasang special tool di antara ECM dan konektor ECM dengan baik.
Special tool
(A): 09933–06320
3) Periksa tegangan dan/atau pulse signal menggunakan voltmeter (2) dan oscilloscope (3).
CATATAN
• Semua tegangan terminal sangant tergantung kepada tegangan battery, oleh karena itu pastikan
tegangan battery 11 V atau lebih saat kunci kontak ON.
• Tegangan dengan tanda asterisk (*) tidak bisa diukur menggunakan voltmeter karena merupakan
pulse signal. Jika perlu, gunakan oscilloscope untuk memeriksanya.
• Sebelum pemeriksaan, pastikan untuk membaca “Pencegahan saat Memeriksa Sirkuit ECM”.
(A)
I5JB0A110073-01
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110051-01
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-175
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 0.6 V
↑↓
10 – 14 V Signal output adalah
BLU/ Output fuel injector (“Referensi bentuk active low pulse.
C01-1 Mesin hidup pada putaran
YEL No.1 gelombang No.1:”, Frekwensi pulse berubah-
idle setelah pemanasan.
“Referensi bentuk ubah tergantung dari
gelombang No.2:” putaran mesin.
dan “Referensi bentuk
gelombang No.28:”)
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 0.6 V
↑↓ Signal output adalah
BLU/ Output fuel injector 10 – 14 V active low pulse.
C01-2 Mesin hidup pada putaran
WHT No.2 (“Referensi bentuk Frekwensi pulse berubah-
idle setelah pemanasan.
gelombang No.1:” ubah tergantung dari
dan “Referensi bentuk putaran mesin.
gelombang No.3:”)
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 1 V Signal output adalah
Output EGR valve
GRN/ ↑↓ active low duty pulse.
C01-3 (stepper motor coil Kunci kontak pada posisi
ORN 10 – 14 V Seberapa sering pulse
2) (jika dilengkapi) ST (starter).
(“Referensi bentuk dihasilkan tergantung dari
gelombang No.4:”) kondisi kendaraan.
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 1 V Signal output adalah
Output EGR valve
GRN/ ↑↓ active low duty pulse.
C01-4 (stepper motor coil Kunci kontak pada posisi
RED 10 – 14 V Seberapa sering pulse
1) (jika dilengkapi) ST (starter).
(“Referensi bentuk dihasilkan tergantung dari
gelombang No.4:”) kondisi kendaraan.
0 – 0.6 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 0.6 V
↑↓ Signal output adalah
GRN/ Output ignition coil 3–5V active high pulse.
C01-5 Mesin hidup pada putaran
WHT No.2 dan No.3 (“Referensi bentuk Frekwensi pulse berubah-
idle setelah pemanasan.
gelombang No.5:” ubah tergantung dari
dan “Referensi bentuk putaran mesin
gelombang No.6:”)
0 – 0.6 V kunci kontak diON-kan. —
*0 – 0.6 V
↑↓
3–5V Signal output adalah
GRN/ Output ignition coil (“Referensi bentuk active high pulse.
C01-6 Mesin hidup pada putaran
YEL No.1 dan No.4 gelombang No.6:”, Frekwensi pulse berubah-
idle setelah pemanasan.
“Referensi bentuk ubah tergantung dari
gelombang No.7:” putaran mesin
dan “Referensi bentuk
gelombang No.28:”)
C01-7 — — — — —
C01-8 — — — — —
C01-9 — — — — —
1A-176 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
0–1V Kunci kontak diON-kan.
*Berbelok antara lebih
dari 0.5 V dan kurang
Signal oksigen Saat mesin hidup pada
dari 0.45 V
C01-10 WHT heated oxygen 2,000 rpm selama 1 menit —
(“Referensi bentuk
sensor-1 atau lbih setelah
gelombang No.8:”
pemanasan.
dan “Referensi bentuk
gelombang No.9:”)
4–5V Kunci kontak diON-kan.
Signal oksigen *Berbelok antara lebih Saat mesin hidup pada
heated oxygen dari 0.5 V dan kurang 2,000 rpm atau lebih
C01-11 BRN —
sensor-2 (jika dari 0.45 V setelah kendaraan
dilengkapi) (“Referensi bentuk berjalan lebih dari 30 km/
gelombang No.10:”) jam selama 5 menit
CAN (low)
communication line *0.5 – 2.5 V
C01-12 WHT (active low signal) (“Referensi bentuk CAN communication line
ke TCM (untuk A/T gelombang No.23:”) signal adalah pulse. Pulse
model) Kunci kontak ON, kondisi signal terdisplay dengan
CAN (high) mesin mati. frekwensi sedang,
communication line *2.5 – 4.5 V berubah-ubah tergantung
C01-13 RED (active high signal) (“Referensi bentuk dari kondisi mesin.
ke TCM (untuk A/T gelombang No.23:”)
model)
Output 5 V dari
power source
untuk MAP sensor
GRY/
C01-14 dan A/C refrigerant 4.5 – 5.5 V Kunci kontak diON-kan. —
RED
pressure sensor
(jika dilengkapi A/
C)
C01-15 BLK Ground untuk ECM Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 0.6 V
↑↓ Signal output adalah
BLU/ Output fuel injector 10 – 14 V active low pulse.
C01-16 Mesin hidup pada putaran
RED No.3 (“Referensi bentuk Frekwensi pulse berubah-
idle setelah pemanasan.
gelombang No.1:” ubah tergantung dari
dan “Referensi bentuk kondisi mesin.
gelombang No.11:”)
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 0.6 V
↑↓ Signal output adalah
BLU/ Output fuel injector 10 – 14 V active low pulse.
C01-17 Mesin hidup pada putaran
ORN No.4 (“Referensi bentuk Frekwensi pulse berubah-
idle setelah pemanasan.
gelombang No.1:” ubah tergantung dari
dan “Referensi bentuk kondisi mesin.
gelombang No.12:”)
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 1 V Signal output adalah
Output EGR valve
BRN/ ↑↓ active low duty pulse.
C01-18 (stepper motor coil Kunci kontak pada posisi
YEL 10 – 14 V Seberapa sering pulse
4) (jika dilengkapi) ST (starter).
(“Referensi bentuk dihasilkan tergantung dari
gelombang No.14:”) kondisi kendaraan.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-177
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 1 V Signal output adalah
Output EGR valve
WHT/ ↑↓ active low duty pulse.
C01-19 (stepper motor coil Kunci kontak pada posisi
RED 10 – 14 V Seberapa sering pulse
3) (jika dilengkapi ST (starter).
(“Referensi bentuk dihasilkan tergantung dari
gelombang No.4:”) kondisi kendaraan.
0 – 1 V atau 4 – 5 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 0.6 V
Signal sensor adalah
↑↓
pulse. Frekwensi pulse
RED/ 4–5V
C01-20 Signal CMP sensor Mesin hidup pada putaran berubah-ubah tergantung
YEL (“Referensi bentuk
idle setelah pemanasan. dari putaran mesin.
gelombang No.13:”
(6 pulse dihasilkan oleh 1
dan “Referensi bentuk
putaran camshaft.)
gelombang No.14:”)
0 – 1 V atau 4 – 5 V Kunci kontak diON-kan. —
*4 – 5 V Signal sensor adalah
↑↓ pulse. Frekwensi pulse
0 – 0.6 V berubah-ubah tergantung
C01-21 PNK Signal CKP sensor Mesin hidup pada putaran
(“Referensi bentuk dari putaran mesin.
idle setelah pemanasan.
gelombang No.13:” (30 (36 – 6) pulse
dan “Referensi bentuk dihasilkan oleh 1 putaran
gelombang No.14:”) crankshaft.)
C01-22 — — — — —
C01-23 — — — — —
Kunci kontak diON-kan,
3.5 – 4.0 V
ECT pada 0 °C, 32 °F.
Signal engine
Kunci kontak diON-kan,
C01-24 LT GRN coolant temp. 1.38 – 1.72 V —
ECT pada 50 °C, 122 °F.
(ECT) sensor
Kunci kontak diON-kan,
0.40 – 0.53 V
ECT pada 100 °C, 212 °F.
Kunci kontak diON-kan,
3.18 – 3.67 V
IAT pada 0 °C, 32 °F.
BLK/ Signal intake air Kunci kontak diON-kan,
C01-25 1.32 – 1.65 V —
YEL temp. (IAT) sensor IAT pada 40 °C, 104 °F.
Kunci kontak diON-kan,
0.46 – 0.60 V
IAT pada 80 °C, 176 °F.
Kunci kontak ON, kondisi
0.5 – 1.5 V
mesin mati.
GRN/ Signal mass air
C01-26 1.5 – 2.0 V —
BLK flow (MAF) sensor Mesin hidup pada putaran
(“Referensi bentuk
idle setelah pemanasan.
gelombang No.15:”)
Ground untuk MAF
C01-27 GRY Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
sensor
Mesin: Mati
0–1V
BLU / Output signal Kunci kontak: ON
C01-28 —
YEL general control Mesin: Putaran idle
10 – 14 V
setelah pemanasan
Kunci kontak ON, kondisi
10 – 14 V —
mesin mati.
Output EVAP *0 – 0.6 V Setel EVAP canister purge Signal output adalah
BLU/
C01-29 canister purge ↑↓ valve sebesar 52% active low duty pulse. Duty
BLK
valve 10 – 14 V menggunakan “Engine / ratio berubah-ubah
(“Referensi bentuk Active Test” pada scan tergantung dari kondisi
gelombang No.16:”) tool. kendaraan.
C01-30 BLK Ground ECM Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
C01-31 — — — — —
C01-32 — — — — —
C01-33 — — — — —
1A-178 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
C01-34 — — — — —
C01-35 — — — — —
C01-36 — — — — —
C01-37 — — — — —
C01-38 — — — — —
C01-39 — — — — —
Kunci kontak diON-kan
1.57 – 1.90 V dan pedal gas pada posisi
Signal throttle idle setelah pemanasan.
C01-40 WHT position sensor Kunci kontak diON-kan —
3.88 – 4.45 V
(sub) dan pedal gas diinjak
(“Referensi bentuk
penuh setelah
gelombang No.29:”)
pemanasan.
Ground untuk
C01-41 GRY shield wire sirkuit Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
TP sensor
Ground throttle
C01-42 BLK Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
position sensor
Output 5 V power
C01-43 RED source dari throttle 4.5 – 5.5 V Kunci kontak diON-kan. —
position sensor
Kunci kontak diON-kan
0–1V dan pedal gas pada posisi
idle setelah pemanasan.
Signal output adalah
*0 – 1 V
pulse. Duty ratio berubah-
Output throttle ↑↓
C01-44 YEL Kunci kontak diON-kan ubah tergantung posisi
actuator 10 – 14 V
dan pedal gas diinjak throttle valve dan pedal
(“Referensi bentuk
penuh setelah gas.
gelombang No.26:”
pemanasan.
dan “Referensi bentuk
gelombang No.27:”)
Kunci kontak diON-kan
dan pedal gas diinjak
0–1V
penuh setelah
pemanasan. Signal output adalah
*0 – 1 V pulse. Duty ratio berubah-
Output throttle
C01-45 BLU ↑↓ ubah tergantung posisi
actuator
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan throttle valve dan pedal
(“Referensi bentuk dan pedal gas pada posisi gas.
gelombang No.26:” idle setelah pemanasan.
dan “Referensi bentuk
gelombang No.27:”)
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
*0 – 2 V
↑↓
Output heater dari Signal output adalah
BLK/ 10 – 14 V
C01-46 heated oxygen Mesin hidup pada putaran active low duty pulse.
RED (“Referensi bentuk
sensor-1 idle setelah pemanasan. Duty ratio berubah-ubah
gelombang No.8:”
tergantung kondisi mesin.
dan “Referensi bentuk
gelombang No.9:”)
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan.
Output heater dari
Mesin hidup pada posisi
RED/ heated oxygen 0–1V
C01-47 idle setelah kendaraan —
BLU sensor-2 (jika (“Referensi bentuk
berjalan lebih dari 30 km/
dilengkapi) gelombang No.10:”)
jam selama 5 menit
YEL/ 0–1V Kunci kontak diON-kan.
C01-48 Signal motor starter —
GRN 6 – 14 V Saat mesin distarter.
C01-49 — — — — —
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-179
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
WHT/ Ground ECM untuk
C01-50 Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
BLU shield wire
C01-51 — — — — —
C01-52 — — — — —
Sekitar 4 V Kunci kontak diON-kan,
(“Referensi bentuk barometric pressure pada
Signal manifold gelombang No.17:”) 100 kPa, 760 mmHg.
RED/ absolute pressure Saat mesin hidup pada
C01-53 —
BLK (MAP) sensor (jika 0.4 – 2.0 V putaran idle setelah
dilengkapi) (“Referensi bentuk pemanasan, barometric
gelombang No.18:”) pressure pada 100 kPa,
760 mmHg.
Kunci kontak diON-kan
0.75 – 1.08 V dan pedal gas pada posisi
Signal throttle idle setelah pemanasan.
C01c01-
GRN position sensor Kunci kontak diON-kan —
54 3.67 – 4.24 V
(main) dan pedal gas diinjak
(“Referensi bentuk
penuh setelah
gelombang No.29:”)
pemanasan.
GRY/ Ground untuk
C01-55 Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
BLU sensor-sensor
2–3V Kunci kontak diON-kan.
(“Referensi bentuk
Signal knock
C01-56 RED gelombang No.19:” Mesin hidup pada 4000 —
sensor
dan “Referensi bentuk rpm setelah pemanasan.
gelombang No.20:”)
Ground untuk
C01-57 ORN Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
sensor-sensor
BLK/
C01-58 Ground untuk ECM Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
ORN
Ground oil control
GRN/
C01-59 valve (utk mesin Kurang dari 1.3 V Kunci kontak diON-kan. —
WHT
dgn sistem VVT)
*0 – 0.6 V
↑↓ Signal output adalah
Output oil control 10 – 14 V active high pulse. Duty
GRN/ Saat kunci kontak diON-
C01-60 valve (utk mesin (“Referensi bentuk ratio berubah-ubah
RED kan.
dgn sistem VVT) gelombang No.21:” tergantung dari kondisi
dan “Referensi bentuk kendaraan.
gelombang No.22:”)
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
BLK/
E01-1 Main power supply 10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
RED
Power source
WHT/
E01-2 untuk ECM internal 10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
RED
memory
Signal CAN
CAN (high) communication line adalah
communication line *2.5 – 4.5 V pulse. Pulse signal
Kunci kontak diON-kan,
E01-3 RED (active high signal) (“Referensi bentuk terdisplay dengan
mesin mati.
ke ABS control gelombang No.23:”) frekwensi sedang,
module berubah-ubah tergantung
dari kondisi mesin.
1A-180 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
Kunci kontak diON-kan,
0 – 0.8 V —
mesin mati.
*0 – 1 V Signal output adalah
Output signal
↑↓ pulse. Frekwensi pulse
putaran mesin
E01-4 BRN 8 – 14 V berubah-ubah tergantung
untuk P/S control
(“Referensi bentuk Saat mesin hidup. dari putaran mesin. (2
module
gelombang No.24:” pulse dihasilkan oleh 1
dan “Referensi bentuk putaran crankshaft.)
gelombang No.25:”) (3000 rpm = 100 Hz)
E01-5 — — — — —
E01-6 — — — — —
E01-7 — — — — —
E01-8 — — — — —
E01-9 — — — — —
E01-10 — — — — —
E01-11 — — — — —
E01-12 — — — — —
Clock signal untuk
YEL/
E01-13 immobilizer coil 10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
RED
antenna
E01-14 — — — — —
Selama 2 detik dari kunci
0 – 2.5 V kontak is diON-kan atau
GRN/ Output fuel pump saat mesin hidup.
E01-15 —
WHT relay Saat dan setelah 2 detik
10 – 14 V dari kunci kontak diON-
kan atau saat mesin mati.
BLK/
E01-16 Main power supply 10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
RED
E01-17 — — — — —
Signal CAN
CAN (low) communication line adalah
communication line *0.5 – 2.5 V pulse. Pulse signal
Kunci kontak diON-kan,
E01-18 WHT (active low signal) (“Referensi bentuk terdisplay dengan
mesin mati.
ke ABS control gelombang No.23:”) frekwensi sedang,
module berubah-ubah tergantung
dari kondisi mesin.
Kunci kontak: ON
Blower selector diatas
posisi 3 (Manual A/C)
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Electric load signal
E01-19 BLU/ Blower selector diatas
untuk heater —
WHT posisi 2 (Auto A/C)
blower motor
Kunci kontak: ON
0–1V Blower selector diatas
posisi 2
Kunci kontak diON-kan,
0–1V
GRN/ Signal switch lampu rem tidak menyala.
E01-20 —
WHT lampu rem Kunci kontak diON-kan,
10 – 14 V
lampu rem menyala.
E01-21 — — — — —
E01-22 — — — — —
E01-23 — — — — —
Kunci kontak diON-kan.
YEL/ Signal fuel level
E01-24 0–6V Tegangan berubah sesuai —
RED sensor
jumlah bahan bakar.
E01-25 — — — — —
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-181
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
10 – 14 V Kunci kontak diON-kan.
RED/ Mesin hidup pada putaran
E01-26 Signal EPS —
BLU 0–1V idle, dan setir diputar
penuh ke kiri dan kanan.
E01-27 — — — — —
Serial
YEL/ communication line
E01-28 10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
BLK untuk immobilizer
coil antenna
BLK/ 0–1V Kunci kontak OFF.
E01-29 Signal kunci kontak —
WHT 10 – 14 V Kunci kontak diON-kan.
0–1V Kunci kontak diON-kan.
Output relay motor
E01-30 WHT Kunci kontak pada posisi —
starter control 0–1V
ST (starter mesin).
E01-31 BLK Ground untuk ECM Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
Power supply
E01-32 GRN sirkuit throttle 10 – 14 V Kunci kontak diON-kan. —
actuator drive
E01-33 — — — — —
Output 5 V power
E01-34 RED source dari APP 4.5 – 5.5 V Kunci kontak diON-kan. —
sensor (sub)
Output 5 V power
E01-35 BRN source dari APP 4.5 – 5.5 V Kunci kontak diON-kan. —
sensor (main)
Kunci kontak diON-kan
0.37 – 0.38 V dan pedal gas pada posisi
idle setelah pemanasan.
Signal APP sensor
E01-36 YEL Kunci kontak diON-kan —
(sub) 1.70 – 2.00 V
dan pedal gas diinjak
(“Referensi bentuk
penuh setelah
gelombang No.30:”)
pemanasan.
Kunci kontak diON-kan
0.75 – 0.85 V dan pedal gas pada posisi
idle setelah pemanasan.
Signal APP sensor
E01-37 GRN Kunci kontak diON-kan —
(main) 3.46 – 4.24 V
dan pedal gas diinjak
(“Referensi bentuk
penuh setelah
gelombang No.30:”)
pemanasan.
E01-38 — — — — —
E01-39 — — — — —
E01-40 — — — — —
E01-41 — — — — —
E01-42 — — — — —
E01-43 — — — — —
E01-44 — — — — —
Output relay
E01-45 BRN throttle actuator 0–1V Kunci kontak diON-kan. —
control
Kunci kontak diON-kan
dan ECT pada 97.5 °C
10 – 14 V
(206 °F) atau kurang
Output relay
E01-46 LT GRN tanpa menghidupkan A/C. —
radiator cooling fan
Kunci kontak diON-kan
0–2V dan ECT pada 100 °C
(212 °F) atau lebih.
1A-182 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
Mesin hidup, switch A/C
Output relay 10 – 14 V
dan blower selector OFF.
compressor A/C
E01-47 GRY Mesin hidup, switch A/C —
(jika dilengkapi A/
0–1V ON dan blower selector
C)
pada position 1 atau lebih.
E01-48 — — — — —
E01-49 — — — — —
Ground untuk
E01-50 BLK shield wire APP Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
sensor
Ground untuk APP
E01-51 WHT Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
sensor (sub)
Ground untuk APP
E01-52 BLU Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
sensor (main)
E01-53 — — — — —
Ground untuk
E01-54 ORN Kurang dari 0.3 V Kunci kontak diON-kan. —
sensor-sensor
Mesin hidup, switch A/C
dan blower selector OFF,
1.38 – 1.52 V
tekanan refrigerant A/C:
800 kPa (116 psi)
Mesin hidup, switch A/C
Signal A/C
ON dan blower selector
refrigerant
RED / 2.15 – 2.38 V pada position 1 atau lebih,
E01-55 pressure sensor —
BLU tekanan refrigerant A/C:
(jika dilengkapi A/
1400 kPa (203 psi)
C)
Mesin hidup, switch A/C
ON dan blower selector
2.67 – 2.95 V pada position 1 atau lebih,
tekanan refrigerant A/C:
1800 kPa (261 psi)
E01-56 — — — — —
Kunci kontak diON-kan
3.4 – 3.7 V saat A/C evaporator outlet
Signal A/C temperature 0 °C (32 °F).
evaporator outlet Kunci kontak diON-kan
air temp. sensor 2.5 – 2.8 V saat A/C evaporator outlet
(jika dilengkapi A/ temperature 15 °C (59 °F).
WHT/ C) (Manual A/C) Kunci kontak diON-kan
E01-57 —
BLK 1.7 – 2.0 V saat A/C evaporator outlet
temperature 30 °C (86 °F).
Signal A/C
evaporator outlet
air temp. sensor 0–2V Kunci kontak diON-kan
(jika dilengkapi A/
C) (Automatic A/C)
Blower speed selector ON
A/C atau defroster switch
Relay A/C ON. Mesin hidup atau
0–1V
RED/ condenser fan Engine coolant temp. lebih
E01-58 —
BLK (jika dilengkapi A/ dari 110 °C (230 °F) saat
C) mesin hidup.
Selain kondisi di atas saat
10 – 14 V
mesin hidup
E01-59 — — — — —
BRN/ Output relay main 10 – 14 V Kunci kontak OFF.
E01-60 —
WHT power supply 0–2V Kunci kontak diON-kan.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-183
I4RS0B110050-01
I4RS0B110051-01
I4RS0B110053-01
I4RS0B110052-01
I4RS0B110055-02
I4RS0B110054-01
I4RS0B110058-01
Signal heated oxygen sensor-1 heater (2) saat mesin 1. Batas atas signal heated oxygen sensor-2
idling 2. Batas bawah signal heated oxygen sensor-2
I4RS0B110059-01
I4RS0B110062-01 I4RS0B110063-01
I4RS0B110065-01
I4RS0B110064-01
[A]: Untuk VVT model
[A]: Untuk VVT model
[B]: Untuk non-VVT model
[B]: Untuk non-VVT model
1. Cylinder reference signal (CMP reference signal)
1. Cylinder reference signal (CMP reference signal)
2. CKP signal
2. CKP signal
3. 30° crank angle
3. 360° crank angle
4. 10° crank angle
4. 4 – 5 V
5. 360° crank angle
5. 36 – 6 = 30 CKP pulse
6. 36 – 6 = 30 CKP pulse
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-189
I4RS0B110066-01
I4RS0B110070-01
2. Signal throttle position sensor
3. Digas 2. Signal throttle position sensor
4. Idle
Referensi bentuk gelombang No.18
Referensi bentuk gelombang No.16 Signal manifold absolute pressure sensor (1) saat
Signal EVAP canister purge valve mesin digas
Terminal yang Terminal yang CH1: “C01-53” ke “C01-55”
CH1: “C01-29” ke “C01-58”
diukur diukur CH2: “C01-54” ke “C01-55”
Setelan CH1: 10 V/DIV Setelan CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV
oscilloscope TIME: 40 ms/DIV oscilloscope TIME: 200 ms/DIV
• Setelah pemanasan hingga • Setelah pemanasan hingga
Kondisi temperatur kerja normal
temperatur kerja normal
Kondisi pengukuran
• EVAP canister purge valve disetel • Mesin digas
pengukuran
pada 52% menggunakan “Engine
/ Active Test” pada scan tool.
I4RS0B110071-01
I4RS0B110072-01 I4RS0B110074-01
I4RS0B110073-01
I4RS0B110075-01
I4RS0B110076-01
I4RS0B110077-01
I4RS0B110081-02
I4RS0B110078-01
I4RS0B110082-02
Referensi bentuk gelombang No.26
1. Signal throttle actuator drive (terminal “C01-45”)
Throttle actuator signal output with kunci kontak diON- 2. Signal throttle actuator drive (terminal “C01-44”)
kan 3. ON signal
Terminal yang CH1: “C01-45” ke “C01-58” 4. OFF signal
diukur CH2: “C01-44” ke “C01-58” 5. One duty cycle
Setelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 5 V/DIV
oscilloscope TIME: 2 ms/DIV
• Setelah pemanasan hingga
Kondisi temperatur kerja normal
pengukuran • Kunci kontak diON-kan dan pedal
gas pada posisi idle
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-193
3 4 3
I5RW0C110023-01
I4RS0B110083-01
3 4 3
I5RW0C110024-01
Memeriksa Resistan
1) Lepas ECM dari bracket sesuai “Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM) di Bab 1C”.
! PERHATIAN
Jangan menyentuh terminal ECM atau menghubungkan langsung voltmeter atau ohmmeter (2).
CATATAN
Jangan menghubungkan konektor special tool yang lainnya ke ECM.
Special tool
(A): 09933–06320
3) Periksa resistan antara setiap pasang terminal dari konektor special tool (1) yang dijelaskan pada tabel berikut.
! PERHATIAN
• Pastikan untuk menghubungkan probe ohmmeter dari sisi soket wire harness.
• Pastikan untuk mengOFF-kan kunci kontak dalam pemeriksaan ini.
• Resistan pada tabel berikut adalah hasil pengukuran dengan temperatur komponen 20 °C (68 °F).
2
3
(A)
I7RW01110032-02
4 11 6
10
WHT/RED E01-2
WHT 2
GRN BLK/WHT E01-29
5 C01-58 BLK/ORN
3 C01-15 BLK
C01-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60 E01-31 BLK
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
WHT BLK/RED E01-16
GRY/RED C01-14
12
RED/BLK C01-53
13
7 RED/BLU E01-55
ORN E01-54
8 9
GRY/BLU C01-55
BRN E01-35
14-1 GRN E01-37
BLU E01-52
1 RED E01-34
14-2 YEL E01-36
WHT E01-51
BLK E01-50
BLU C01-45
YEL C01-44
RED C01-43
15-1 GRN C01-54
15-2 WHT C01-40
BLK C01-42
GRY C01-41
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110052-01
1. Main fuse box 7. Sirkuit individual fuse box No.1 13. A/C refrigerant pressure sensor (jika dilengkapi A/C)
2. Kunci kontak 8. Sikring “IGN” 14-1. APP sensor (main)
3. Main relay 9. Sikring “FI” 14-2. APP sensor (sub)
4. BCM (termasuk di dalam junction block assembly) 10. Sikring “DOME” 15-1. TP sensor (main)
5. Sikring “IG COIL” 11. DLC 15-2. TP sensor (sub)
6. ECM 12. MAP sensor (jika dilengkapi)
Keterangan Sirkuit
Saat kunci kontak ON, main relay ON (contact point menutup) dan main power dikirim ke ECM.
1A-196 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Perbaikan
CATATAN
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Memeriksa Sirkuit ECM”.
• Ketika mengukur tegangan, resistan atau sirkuit signal pulse pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM sesuai “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Memeriksa signal pengapian Ke langkah 4. Sirkuit kabel “BLK/
1) ON-kan kunci kontak. WHT” atau “GRN”
putus.
2) Ukur tegangan antara terminal “E01-29” dari konektor
ECM dan body ground.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Memeriksa sirkuit main relay Ke langkah 5. Ke langkah 9.
1) OFF-kan kunci kontak.
2) Periksa fuse “FI” (1) (15 A) dalam sirkuit individual
fuse box No.1 dari kemungkinan putus.
I5RW0A110058-02
Apakah tegangan 10 – 14 V?
5 Memeriksa sirkuit main relay Ke langkah 7. Ke langkah 6.
1) Pasang konektor ECM saat kunci kontak OFF.
2) ON-kan kunci kontak.
3) Ukur tegangan antara terminal “E01-60” dari konektor
ECM dan body ground.
Apakah tegangan 0 – 1 V?
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-197
Apakah tegangan 10 – 14 V?
8 Memeriksa sirkuit main relay Ke langkah 9. Sirkuit kabel “BLK/
1) Lepas main relay (1) dari sirkuit individual fuse box RED” putus atau
No.1. resistan tinggi.
I5RW0A110059-02
Apakah tegangan 10 – 14 V?
10 Memeriksa main relay Sirkuit kabel “BRN/ Ganti main relay.
1) Periksa main relay sesuai “Memeriksa Main Relay, WHT” putus atau
Fuel Pump Relay, Starting Motor Control Relay, resistan tinggi.
Throttle Actuator Control Relay dan Radiator Cooling
Fan Relay di Bab 1C”.
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110053-01
1. Main fuse box 4. Injector No.1 7. Injector No.4 10. Sikring “FI”
2. Main relay 5. Injector No.2 8. Sikring “IG COIL” 11. Sikring “IGN”
3. ECM 6. Injector No.3 9. Kunci kontak
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-199
Perbaikan
CATATAN
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Memeriksa Sirkuit ECM”.
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM sesuai “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”.
Apakah tegangan 0 V?
7 Memeriksa signal fuel injector drive Periksa fuel injector Sirkuit kabel “BLU/
1) Pasang konektor masing-masing fuel injector dan sesuai “Memeriksa YEL”, “BLU/WHT”,
ECM saat kunci kontak OFF. Fuel Injector di Bab “BLU/RED” dan/atau
1G”. Jika hasil “BLU/ORN” putus.
2) ON-kan kunci kontak.
pemeriksaan sesuai,
3) Ukur tegangan antara masing-masing terminal “C01- ganti ECM dengan
1”, “C01-2”, “C01-16”, “C01-17” dari konektor ECM yang kondisinya baik
dan body ground. dan periksa kembali.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
1A-200 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
WHT
9
BLK/YEL 5 C01-58 BLK/ORN
BLK
BLK/RED C01-15 BLK
8
2 C01-30 BLK
1
E01-31 BLK
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
BLK/RED E01-16
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110054-01
Perbaikan
CATATAN
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Memeriksa Sirkuit ECM”.
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM sesuai “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”.
I2RH01110132-01
2 Memeriksa power supply relay fuel pump Ke langkah 3. Kabel “BLK/WHT”
1) Lepas relay fuel pump dari sirkuit individual fuse box putus atau koslet
No.1 saat kunci kontak OFF. dengan sirkuit ground.
2) Periksa kondisi sambungan setiap terminal relay fuel
pump.
3) Jika baik, ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara
terminal kabel “BLK/WHT” dari konektor relay fuel
pump dan engine ground.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Memeriksa power supply relay fuel pump Ke langkah 4. Sirkuit kabel “BLK/
1) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara terminal RED” putus.
kabel “BLK/RED” dari konektor relay fuel pump dan
engine ground.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Memeriksa relay fuel pump Ke langkah 5. Relay rusak.
1) Periksa relay fuel pump sesuai “Memeriksa Main
Relay, Fuel Pump Relay, Relay Control Motor Starter,
Throttle Actuator Control Relay dan Relay Radiator
Cooling Fan di Bab 1C”.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
1A-202 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Apakah tegangan 0 – 1 V?
7 Memeriksa sirkuit kabel Ke langkah 8. Kabel “PNK” koslet ke
1) OFF-kan kunci kontak. ground.
2) Lepas fuel tank sesuai “Melepas dan Memasang Fuel
Tank di Bab 1G”.
3) Lepas konektor fuel pump.
4) Ukur resistan antara terminal kabel “PNK” dari
konektor fuel pump dan body ground.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
9 Memeriksa sirkuit fuel pump Fuel pump rusak. Sirkuit kabel “BLK”
1) OFF-kan kunci kontak. putus.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “BLK” dari
konektor fuel pump dan body ground.
I3RM0A110081-01
Perbaikan
CATATAN
Sebelum mengikuti prosedur berikut, pastikan tegangan battery lebih dari 11 V. Jika tegangan battery
rendah, maka tekanan akan lebih rendah dari spesifikasi meskipun fuel pump dan saluran bahan bakar
dalam kondisi baik.
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110055-01
1. Sirkuit individual fuse box No.1 5. Motor cooling fan condenser A/C 9. Sikring “A/C”
2. Kunci kontak 6. Compressor A/C 10. Sikring “IG COIL”
3. Relay A/C condenser cooling fan 7. ECM
4. Relay compressor A/C 8. Sikring “FI”
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-205
Perbaikan
Langkah Perbaikan Ya Tidak
1 Periksa sistem A/C condenser fan control Masalah yang Ke langkah 2.
terkadang muncul.
Apakah A/C condenser fan hidup saat A/C bekerja? Periksa sesuai
“Memeriksa Masalah
yang Terkadang
Muncul dan
Sambungan Kendur di
Bab 00”.
2 Memeriksa relay A/C condenser fan dan sirkuitnya Lihat “DTC P0841: Ke langkah 3.
1) Pasang scan tool ke DLC saat kunci kontak OFF. Sirkuit Cooling Fan 2
(A/C Condenser Fan)
2) Periksa pending DTC dan DTC dengan scan tool.
Control”.
Apakah DTC P0481 muncul?
3 Memeriksa refrigerant A/C Ke langkah 4. Isi kembali refrigerant.
1) Periksa jumlah refrigerant A/C sesuai “Memeriksa
Kinerja Sistem A/C: Tipe Manual di Bab 7B”.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
6 Memeriksa sirkuit kabel Sirkuit kabel “BLU/ Kabel “BLU/YEL”
1) Lepas fuse “A/C” “20 A” dari sirkuit individual fuse box YEL” putus. Jika baik, koslet dengan sirkuit
No.1 saat kunci kontak OFF. ke langkah 7. ground.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “BLU/YEL” dari
konektor main fuse dan engine ground.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
10 Memeriksa sirkuit kabel Ke langkah 11. Sirkuit kabel “BLK”
1) Lepas konektor A/C condenser cooling fan saat kunci putus atau resistan
kontak OFF. tinggi.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “BLK” dari
konektor A/C condenser cooling fan dan engine
ground.
4
17
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60
10
BLK/RED RED/BLK E01-58
BLU/YEL RED 11 BLK
18 8
BLK/RED GRY E01-47
6 BLU/YEL WHT
GRN
9
22 3
BLK/YEL 20 BLK/WHT BLU/WHT E01-19
BLU YEL
23
14 BLU/WHT E01-19
24 19 21
WHT
GRN/WHT WHT WHT E01-18
25 WHT/BLU
RED RED E01-3
12 7 16 13 1 WHT WHT 2
RED RED
GRY/RED C01-14
15 RED/BLU E01-55
80A 5
WHT/BLK E01-57
ORN E01-54
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110056-01
1. BCM 10. Relay motor cooling fan condenser A/C 19. Switch A/C
2. ABS control module 11. Motor cooling fan condenser A/C 20. Motor blower
3. Blower speed selector (Auto A/C model) 12. Sikring “FI” 21. Blower speed selector (Manual A/C model)
4. ECM 13. Sikring “IGN” 22. Relay motor blower
5. A/C evaporator outlet air temp. sensor (Manual 14. Kunci kontak 23. Sikring “IG2 SIG”
A/C model)
6. Sikring “IG COIL” 15. A/C refrigerant pressure sensor 24. Sikring “BACK”
7. Sikring “A/C” 16. Sikring “BLW” 25. Sirkuit individual fuse box No.1
8. Relay compressor A/C 17. Main relay
9. A/C compressor 18. Junction block assy.
1A-208 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Perbaikan
CATATAN
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Memeriksa Sirkuit ECM”.
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM sesuai “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”.
• Saat A/C evaporator outlet air temp. kurang dari 2.5 °C (36.5 °F), A/C akan terus OFF (tegangan
terminal “E01-47” menjadi 10 – 14 V). Kondisi ini adalah normal.
Resistance
10 0 10 20 30
20 30 40 50 60 70 80
Temperature
I3RB0A110053-01
6 9
7
GRN BLK/WHT E01-29
C01-58 BLK/ORN
8
5 YEL
10 C01-15 BLK
BLU C01-30 BLK
BLK/YEL BRN/WHT E01-60 E01-31 BLK
12V 5V
WHT 11 BLK/YEL BLK/RED E01-1
WHT BLK/RED E01-16
/BLU 13
BLK
BLK/YEL BLU/WHT E01-19
4 3 2 1
12
BLU/WHT E01-19
BLK/WHT
14
[A] 16 17
WHT WHT WHT WHT E01-18
15
RED RED RED RED E01-3
[B] 16 18 17
WHT WHT WHT E01-18
15
RED RED RED E01-3
19
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110057-02
[A]: Junction block dengan BCM model 6. Junction block assembly 13. Blower speed selector (Auto A/C)
[B]: Junction block tanpa BCM model 7. Sikring “IG COIL” 14. Blower speed selector (Manual A/C)
1. Sirkuit individual fuse box No.1 8. Sikring “IG2 SIG” 15. Electric load signal (rear defogger signal dan headlight
signal), dll.
2. Sikring “BLW” 9. ECM 16. BCM
3. Sikring “FI” 10. Main relay 17. ABS control module
4. Sikring “IGN” 11. Relay motor blower 18. CAN junction connector
5. Kunci kontak 12. Motor blower 19. Ke control module lain yang terhubung dengan CAN
1A-212 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Perbaikan
CATATAN
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Memeriksa Sirkuit ECM”.
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM sesuai “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”.
6
2
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60
8 C01-15 BLK
C01-30 BLK
5V E01-31 BLK
5
LT GRN C01-24
ORN C01-55
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D110058-01
1. Sirkuit individual fuse box No.1 3. Radiator cooling fan relay 5. ECT sensor 7. Sikring “FI”
2. Main relay 4. Radiator cooling fan motor 6. ECM 8. Sikring “RDTR”
Perbaikan
! PERINGATAN
Untuk mencegah terjadinya cedera, jauhkan tangan, alat-alat dan pakaian dari radiator cooling fan.
Fan tersebut bekerja secara electric dan bisa berputar dengan atau tanpa mesin hidup dan berputar
secara otomatis sesuai pembacaan ECT sensor saat kunci kontak pada posisi “ON”.
CATATAN
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah “Perhatian pada Memeriksa Sirkuit ECM”.
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya”.
1A-214 Diagnosa dan Informasi Umum Mesin
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Memeriksa sirkuit kabel radiator cooling fan Ke langkah 5. Sirkuit kabel “BLK”
1) OFF-kan kunci kontak. putus atau resistan
tinggi.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “BLK” dari
konektor radiator cooling fan motor yang dilepas dan
body ground.
Petunjuk Perbaikan
Memeriksa Idle Speed dan Pembukaan IAC Setelah semua kondisi tersebut diperiksa, periksa idle
Throttle Valve speed dan pembukaan IAC throttle sebagai berikut.
S6RW0D1106001
Sebelum memeriksa idle speed, pastikan hal berikut. CATATAN
• Lead wire dan selang-selang electronic fuel injection Sebelum menghidupkan mesin, Netral-kan tuas
dan sistem kontrol mesin dan emisi terpasang dengan transmisi, tarik rem tangan dan ganjal roda.
baik.
• Valve lash sudah diperiksa sesuai jadwal perawatan
berkala.
• Ignition timing sesuai spesifikasi.
• Semua aksesories (wiper, heater, lampu-lampu, A/C,
dsb.) dalam kondisi OFF.
• Air cleaner sudah terpasang dengan benar dan dalam
kondisi baik.
• Tidak ada kebocoran udara dalam sistem air intake.
Diagnosa dan Informasi Umum Mesin 1A-215
1) Pasang SUZUKI scan tool ke DLC (1) saat kunci 2) Hidupkan mesin hingga mencapai temperatur kerja.
kontak OFF. 3) Periksa idle speed dan “pembukaan IAC throttle”
Special tool menggunakan mode “Data List” pada scan tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT) untuk memeriksa “Pembukaan IAC throttle”.
4) Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi,
periksa electric throttle body assy. sesuai
“Memeriksa Electric Throttle Body Assy. pada
Kendaraan di Bab 1C”.
Idle speed dan pembukaan IAC throttle valve
A/C OFF A/C ON
700 ± 50 rpm
750 ± 50 rpm
5 – 25%
09912–58490 09933–06320
3-way joint & hose ECM check harness
(120P)
) )/)
1 (A)
I5RW0C110011-01
Petunjuk Perbaikan
Memeriksa EVAP Canister Purge Memeriksa EVAP Canister Purge Valve dan
S6RW0D1206001
CATATAN
Sirkuitnya
S6RW0D1206002
Sebelum memeriksa, pastikan tuas transmisi ! PERINGATAN
pada posisi neutral dan tuas rem tangan ditarik
penuh. Jangan membuat kevacuuman menggunakan
mulut; hal ini untuk mencegah uap beracun
1) Lepas purge hose (1) dari purge pipe. terhisap.
2) Letakkan jari pada ujung hose yang dilepas dan
pastikan kevacuuman tidak terasa saat mesin dingin ! PERHATIAN
dan biarkan mesin hidup pada putaran idle. Jika Jangan memberikan kevacuuman lebih dari –86
hasil pemeriksaan tidak memuaskan, periksa EVAP kPa (–12.47 psi); karena bisa merusak EVAP
canister purge valve, wire harness dan ECM. canister purge valve.
1
I5RW0A120006-01
1B-2 Peralatan Kontrol Emisi
1) Siapkan pengoperasian EVAP canister purge valve 2) Periksa bekerjanya purge valve dan saluran vacuum
sebagai berikut. dari kemungkinan tersumbat saat valve diON dan
a) Menggunakan SUZUKI scan tool: OFF-kan menggunakan SUZUKI scan tool atau
service wire.
i) Pasang SUZUKI scan tool ke DLC (1) saat
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, periksa
kunci kontak OFF dan lepas selang-selang
selang-selang vacuum, EVAP canister purge valve,
vacuum purge valve dari intake manifold dan
wire harness dan sambungan-sambungan.
EVAP canister.
ii) ON-kan kunci kontak, hapus DTC dan pilih Spesifikasi EVAP canister purge valve
mode “Engine / Active Test” pada SUZUKI [A] Valve OFF: Saat vacuum (–60 kPa (–8.7 psi))
scan tool. diberikan pada selang (1), kevacuuman terjadi.
[B] Valve ON: Saat vacuum diberikan pada
Special tool selang (1), kevacuuman tidak terjadi.
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
Special tool
(A): 09917–47011
[A] [B]
(A) (A)
1 (A)
I5RW0C110011-01
CATATAN I5RW0A120008-01
“C01-29”
I5RW0A120003-01
“A”
“B”
I6RW0D120001-01
Peralatan Kontrol Emisi 1B-3
Memeriksa Selang Vacuum 3) Periksa resistan antara dua terminal EVAP canister
S6RW0D1206004 purge valve.
Periksa sambungan-sambungan dan kondisi selang dari Jika resistan tidak sesuai spesifikasi, ganti EVAP
kemungkinan bocor, tersumbat dan berubah bentuk. canister purge valve.
Ganti jika perlu.
Resistan EVAP canister
30 – 34 Ω at 20 °C (68 °F)
I3RM0A120008-01
! PERINGATAN
I6RW0D120002-02
Jangan menghirup udara melalui valve. Uap
1. Purge hose (sisi EVAP canister purge valve)
bahan bakar di dalam valve sangat berbahaya.
2. Purge pipe (sisi EVAP canister)
Special tool
Memeriksa EVAP Canister Purge Valve
S6RW0D1206005 (A): 09917–47011
! PERINGATAN
Jangan membuat kevacuuman menggunakan (A)
mulut; hal ini untuk mencegah uap beracun
terhisap.
! PERHATIAN
1
Jangan memberikan kevacuuman lebih dari –86
kPa (–12.47 psi); karena bisa merusak EVAP
canister purge valve.
I3RB0A120007-01
1
4
3
2 I2RH0B120005-01
! PERHATIAN
Jangan menggunakan alat dengan ujung tajam
untuk membersihkan carbon.
Hati-hati untuk tidak merusak atau
membengkokkan EGR valve (1), valve seat (3)
I6RW0D120003-01
dan rod.
Melepas dan Memasang EGR Valve (Jika 3) Periksa valve (2), valve seat dan rod dari kerusakan,
Dilengkapi) retak, bengkok atau kerusakan lainnya.
S6RW0D1206007
Melepas Jika ditemukan kerusakan, ganti EGR valve
1) Lepas kabel negative battery. assembly.
2) Lepas air intake pipe.
3) Lepas EGR pipe dan gasketnya.
4) Lepas konektor EGR valve.
5) Lepas EGR valve dan gasketnya dari cylinder head.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas dengan
memperhatikan hal berikut.
• Bersihkan permukaan yang bersentuhan antara valve
dan cylinder head. I2RH0B120006-01
• Gunakan gasket baru.
Peralatan Kontrol Emisi 1B-5
Memeriksa PCV Hose 5) Letakkan jari pada ujung PCV valve (1) untuk
S6RW0D1206009 memeriksa kevacuuman.
CATATAN Jika tidak ada kevacuuman, periksa valve dari
Pastikan PCV valve atau selang-selangnya tidak kemungkinan tersumbat. Ganti jika perlu.
tersumbat sebelum memeriksa pembukaan IAC
throttle valve, hal ini bisa mengganggu akurasi
penyetelan.
I2RH0B120008-01
(a)
I5RW0A130002-01
I4RS0B130021-01
2
I5RW0A130001-01
I4RS0B130022-01
I4RS0A130004-01
1C-2 Kelengkapan Kelistrikan Mesin
Memeriksa Manifold Absolute Pressure (MAP) Memeriksa Electric Throttle Body Assy pada
Sensor (Jika Dilengkapi) Kendaraan
S6RW0D1306002 S6RW0D1306003
1) Lepas air cleaner assembly. ! PERINGATAN
2) Lepas konektor dari MAP sensor.
Jangan memegang throttle valve dengan jari
3) Lepas MAP sensor. saat kunci kontak diON-kan dan pedal ditekan.
4) Siapkan 3 battery 1.5 V baru (2) secara seri Hal tersebut bisa mengakibatkan tangan terjepit
(pastikan tegangan total 4.5 – 5.0 V) dan hubungkan antara throttle valve dan throttle body housing.
terminal positif pada terminal “Vin” sensor dan
terminal negatif pada terminal “Ground”. Kemudian ! PERHATIAN
periksa tegangan antara “Vout” dan “Ground”.
Pastikan pula tegangan berkurang saat diberikan • Jangan membongkar electric throttle body
kevacuuman hingga 400 mmHg menggunakan assy.
vacuum pump (3). • Electric throttle body assy tidak boleh
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, ganti MAP terbentur atau terjatuh. Jika terbentur keras
sensor (1). atau pernah terjatuh, electric throttle body
Tegangan output (Saat tegangan input 4.5 – 5.5 assy harus diganti.
V, temp. luar 20 – 30 °C, 68 – 86 °F) • Throttle body housing dan/atau throttle valve
Ketinggian Tegangan harus bebas dari segala jenis kotoran ( debu
Tekanan barometric dan/atau partikel logam).
(Referensi) output
(ft) (m) (mmHg) (kPa) (V) Jika tidak, throttle body assy akan terkikis
0 – 2000 0 – 610 760 – 707 100 – 94 3.3 – 4.3 oleh gerakan throttle valve .
2001 – 611 – < 707 • Jangan mengoperasikan throttle valve secara
94 – 85 3.0 – 4.1
5000 1524 > 634 berlebihan saat pemeriksaan kinerja throttle
5001 – 1525 – < 634 valve dan/atau TP sensor.
85 – 76 2.7 – 3.7
8000 2438 > 567 jika tidak, throttle body assy akan rusak
8001 – 2439 – < 567 sehingga merusak bagian dalam komponen
76 – 70 2.5 – 3.3
10000 3048 > 526 gear dari throttle valve actuator.
CATATAN
Setelah mengganti electric throttle body assy,
lakukan kalibrasi electric throttle body assy
sesuai “Kalibrasi Sistem Electric Throttle Body”.
I3RM0A130005-01
Memeriksa Throttle Valve secara Visual Memeriksa Kerja Electric Throttle Body Assy
1) Lepas air cleaner outlet hose. 1) Lepas air cleaner outlet hose.
2) Pastikan tidak ada kotoran di antara throttle valve 2) ON-kan kunci kontak.
dan throttle body housing. Jika ada, bersihkan 3) Injak pedal gas secara bertahap dan pastikan
setelah melepas throttle body sesuai Melepas dan throttle valve bergerak halus hingga terbuka penuh.
Memasang Electric Throttle Body Assy di Bab 1D”
4) Lepas pedal gas dan pastikan throttle valve (1)
dan bersihkan bagian dalam throttle body.
bergerak kembali pada posisi standar (throttle valve
terbuka 7° (2) dari posisi tertutup penuh).
Memeriksa Kerja Throttle Valve
1) Lepas air cleaner outlet hose.
2) OFF-kan kunci kontak.
3) Gerakkan throttle valve dengan tangan hingga posisi 1
I4RS0B130005-01
2 1
2
I4RS0B130005-01
I4RS0B130023-01
1C-4 Kelengkapan Kelistrikan Mesin
Memeriksa Kinerja Throttle Position Sensor Jika tegangan sensor tidak sesuai spesifikasi dan
1) Lepas air cleaner outlet hose. perubahan linear sesuai grafik berikut, ganti electric
throttle body assy.
2) OFF-kan kunci kontak.
3) Lepas konektor dari electric throttle body assy. Tegangan output TP sensor
TP sensor (main) [A]: 0.45 – 4.88 V, berubah-ubah
4) Periksa tegangan output throttle position sensor
sesuai bukaan throttle valve dengan jari (Tegangan
(main dan sub) sebagai berikut.
harus berubah 0.04 V setiap 1° bukaan valve)
a) Untuk throttle position sensor (main), pasang 3 TP sensor (sub) [B]: 1.33 – 5.007 V, berubah-ubah
battery 1.5 V baru (1) secara seri (pastikan sesuai bukaan throttle valve dengan jari (Tegangan
tegangan total 4.5 – 5.0 V) dan pasang terminal harus berubah 0.032 V setiap 1° bukaan valve)
positif pada terminal “Vin” (2) dan terminal
negatif pada terminal “Ground” (3) dari sensor.
Gunakan voltmeter, pasang terminal positif pada
terminal “Vout 1” (4) dari sensor dan terminal
negatif pada battery.
4 2 3
I4RS0B130007-02
[C] [D]
b) Untuk throttle position sensor (sub), pasang 3 (V) (V)
battery 1.5 V baru (1) secara seri (pastikan 4.000 - 4.880
4.097 - 5.007
3.883 - 4.453
tegangan total 4.5 – 5.0 V) dan pasang terminal 3.675 - 4.245
positif terminal “Vin” (2) dan terminal negatif [B]
pada terminal “Ground” (3) dari sensor. Gunakan [A]
voltmeter, pasang terminal positif pada terminal 1.604 - 1.916
1.33 - 1.63
“Vout 2” (4) dari sensor dan terminal negatif pada 0.724 - 1.036
battery. 0.45 - 0.75
[E]
4 [F] [G]
2 3
[H]
I7RW01130019-05
I4RS0B130008-01
Kalibrasi Sistem Electric Throttle Body 4) Pastikan tegangan APP sensor berubah-ubah
S6RW0D1306004 seperti grafik berikut.
CATATAN Jika tegangan sensor tidak sesuai spesifikasi dan
Jika perbaikan yang dijelaskan dalam perubahan linear sesuai grafik berikut, periksa APP
“Pencegahan pada Kalibrasi Sistem Electric sensor assy sesuai “Memeriksa Accelerator Pedal
Throttle Body di Bab 1A” dilakukan, lakukan Position (APP) Sensor Assy”.
kalibrasi sistem sebagai berikut.
CATATAN
Setelah mengganti APP sensor assy, lakukan
kalibrasi electric throttle valve sesuai “Kalibrasi
Sistem Electric Throttle Body”.
1C-6 Kelengkapan Kelistrikan Mesin
1, (a)
1
I5RW0A130006-02
2, (a)
3) Ukur perubahan tegangan output saat pedal gas
ditekan dan dilepas sesuai grafik berikut.
Jika tegangan sensor tidak sesuai spesifikasi dan
perubahan linear sesuai grafik berikut, ganti APP sensor
assy.
I5RW0A130004-01
3 4 2 [C]: Tegangan
[D]: Pedal gas pada posisi idle
[E]: Pedal gas pada posisi diinjak penuh
1
I5RW0A130005-01
Kelengkapan Kelistrikan Mesin 1C-7
Melepas dan Memasang Engine Coolant Memeriksa Engine Coolant Temperature (ECT)
Temperature (ECT) Sensor Sensor
S6RW0D1306008 S6RW0D1306009
Melepas Rendam komponen sensor temperatur dari ECT sensor
1) Lepas kabel negatif battery. (1) dalam air (atau es) dan ukur resistan antara terminal
sensor saat air dipanaskan secara bertahap.
2) Keluarkan coolant sesuai “Mengosongkan Sistim
Jika resistan terukur tidak sesuai grafik berikut, ganti
Pendinginan di Bab 1F”.
ECT sensor.
! PERINGATAN
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan
melepas/membuka radiator cap saat kondisi
mesin dan radiator masih panas. Hal ini bisa
mengakibatkan cairan panas dan bertekanan
tinggi dapat menyembur keluar jika cap dibuka.
I2RH0B130008-01
Memasang
Kebalikan prosedur melepas dengan memperhatikan hal
berikut.
• Bersihkan bagian yang bersentuhan pada ECT
sensor dan water outlet.
• Periksa O-ring dari kerusakan dan ganti, jika perlu.
• Kencangkan ECT sensor (1) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
ECT sensor (a): 15 N·m (1.5 kgf-m, 11.0 lb-ft)
1,(a)
I2RH0B130009-01
[A]
Dilihat dari sisi terminal
I4RS0A130006-01 1, (a)
[A]: HO2S-1 [B]: HO2S-2
[B]
3) Pasang konektor sensor dengan baik.
Melepas
! PERINGATAN
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan 1, (a)
I3RM0A130007-01
menyentuh sistem exhaust saat masih panas.
[A]: HO2S-1 [B]: HO2S-2
Melepas oxygen sensor harus dilakukan setelah
kondisi sistem dingin.
Melepas dan Memasang Camshaft Position Memeriksa Camshaft Position (CMP) Sensor
S6RW0D1306013
(CMP) Sensor Memeriksa secara visual
S6RW0D1306012
Melepas • Pastikan O-ring bebas dari kerusakan.
1) Lepas kabel negatif battery. • Pastikan ujung permukaan sensor dan gigi signal
2) Lepas konektor dari CMP sensor. rotor bebas dari kotoran dan kerusakan.
3) Lepas camshaft position sensor dari timing chain
cover (non-VVT model) atau cylinder head (VVT
model).
Memasang
1) Pasang camshaft position sensor pada timing chain
cover (non-VVT model) atau cylinder head (VVT
model).
Momen pengencangan
Baut CMP sensor (non-VVT model) (a):
10 N·m (1.0 kgf-m, 7.5 lb-ft) I4RS0B130015-01
Baut CMP sensor (VVT model) (b):
11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
I6RW0D130002-02
I2RH0B130012-01
Memasang
1) Pasang crankshaft position sensor pada cylinder
block. Kencangkan baut CKP sensor sesuai
spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut CKP sensor (a):
11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
(a)
I4RS0A130007-01
Memeriksa Crankshaft Position (CKP) Sensor Melepas dan Memasang Knock Sensor
S6RW0D1306015 S6RW0D1306016
Melepas
Memeriksa secara visual 1) Lepas kabel negatif battery.
• Pastikan O-ring bebas dari kerusakan. 2) Angkat kendaraan.
• Pastikan ujung permukaan sensor dan gigi signal 3) Lepas drive shaft sebelah kanan sesuai “Melepas
pulley bebas dari kotoran dan kerusakan. dan Memasang Drive Shaft Depan Assembly di Bab
3A”.
4) Lepas konektor knock sensor (1).
5) Lepas knock sensor (2) dari cylinder block.
Memasang
Kebalikan prosedur melepas untuk memasang.
Momen pengencangan
I3RB0A130006-01 Knock sensor (a): 22 N·m (2.2 kgf-m, 16.0 lb-ft)
Memeriksa kinerja 1
1) Bersihkan kotoran pada ujung permukaan CKP
sensor, jika ada.
2, (a)
2) Siapkan battery 12 V (1) dan pasang terminal positif
pada terminal “Vin” (2) dan terminal negatif pada
terminal “Ground” (3) dari sensor. Gunakan
ohmmeter untuk mengukur resistan antara terminal
“Vout” (4) dari sensor dan terminal negatif dari
battery menggunakan magnet (5) yang dilewatkan
dengan jarak sekitar 1 mm (0.03 in.) di ujung
permukaan CKP sensor. I5RW0A130009-01
Jika resistan tidak berubah sesuai spesifikasi di
bawah, ganti CKP sensor.
Resistan CKP sensor
Resistan berubah-ubah mulai kurang dari 220 Ω (ON)
sampai tak terhingga (OFF) atau sebaliknya
I4RS0B130017-01
Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay, 1) Lepas kabel negatif battery.
Starting Motor Control Relay, Throttle Actuator 2) Lepas konektor MAF dan IAT sensor.
Control Relay dan Radiator Cooling Fan Relay 3) Pasang voltmeter pada terminal kabel “BLK/RED”
S6RW0D1306017
(2) dari konektor MAF dan IAT sensor (1) yang
1) Lepas kabel negatif battery.
dilepas dan ground.
2) Lepas main relay (1), fuel pump relay (3), starting
motor control relay (2), throttle actuator control relay
(4) dan/atau radiator cooling fan relay (5) dari sirkuit
individual fuse box No.1.
3) Pastikan tidak ada hubungan antara terminal “C” dan
“D”. Jika ada hubungan, ganti relay.
4) Pasang terminal positif (+) battery pada terminal “B”
dari relay. Pasang terminal negative (–) battery pada I3RB0A130009-01
terminal “A” dari relay. Periksa hubungan antara 4) ON-kan kunci kontak dan pastikan tegangannya
terminal “C” dan “D”. Jika tidak ada hubungan saat adalah tegangan battery.
relay dihubungkan ke battery, ganti relay. Jika tidak, periksa apakah wire harness putus atau
sambungannya kendur.
5 5) OFF-kan kunci kontak dan pasang konektor MAF
dan IAT sensor.
2
6) Lepas ECM dari bracketnya sesuai “Melepas dan
1 Memasang Engine Control Module (ECM)”.
3 4 7) Pasang special tool antara ECM dan konektor ECM
sesuai “Memeriksa ECM dan Sirkuitnya di Bab 1A”.
8) ON-kan kunci kontak dan periksa tegangan MAF
signal antara sirkuit terminal “C01-26” dan “C01-27”
dari special tool.
I5RW0A130014-01
Melepas dan Memasang Mass Air Flow (MAF) Memeriksa Intake Air Temperature (IAT) Sensor
S6RW0D1306020
dan Intake Air Temperature (IAT) Sensor
S6RW0D1306019
! PERHATIAN
! PERHATIAN Jangan memanaskan MAF dan IAT sensor lebih
• Jangan membongkar MAF dan IAT sensor. dari 100 °C (212 °F). Jika tidak, MAF dan IAT
sensor akan rusak.
• MAF dan IAT sensor tidak boleh terkena
benturan.
• Periksa O-ring sensor (1) dari kerusakan dan
• Jangan membersihkan MAF dan IAT sensor. perubahan bentuk. Ganti jika perlu.
• Ganti MAF dan IAT sensor jika pernah terjatuh. • Tiupkan udara panas pada komponen sensor (2) dari
• Jangan menyemprotkan udara bertekanan MAF dan IAT sensor (3) menggunakan hot air drier (4)
seperti dari air gun atau sejenisnya. dan ukur resistan antara terminal sensor saat udara
• Jangan menyentuh MAF dan IAT sensor panas ditiupkan secara bertahap.
dengan jari atau benda lain. Hal ini bisa Jika resistan terukur tidak sesuai spesifikasi, ganti
berakibat sensor tidak berfungsi. MAF dan IAT sensor.
Resistan intake air temperature sensor
Melepas –20 °C (–4 °F): 13.6 – 18.4 kΩ
1) Lepas kabel negatif battery. 20 °C (68 °F): 2.21 – 2.69 kΩ
2) Lepas konektor MAF dan IAT sensor. 60 °C (140 °F): 0.493 – 0.667 kΩ
3) Lepas air cleaner case (1).
4) Lepas MAF dan IAT sensor (2) dari air cleaner case. 5
1 3
[D]
I6RW0D130004-02
Memasang [C]
Kebalikan prosedur melepas dengan memperhatikan hal
berikut.
• Kencangkan sekrup MAF dan IAT sensor sesuai
spesifikasi. (2.45) [B]
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S6RW0D1307001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kgf-m lb-ft
Baut pengikat ECM 8 0.8 6.0 )
ECT sensor 15 1.5 11.0 )
Heated oxygen sensor 45 4.5 32.5 )
Baut CMP sensor (non-VVT model) 10 1.0 7.5 )
Baut CMP sensor (VVT model) 11 1.1 8.0 )
Baut CKP sensor 11 1.1 8.0 )
Knock sensor 22 2.2 16.0 )
Sekrup MAF dan IAT sensor 1.5 0.15 1.1 )
Referensi:
Untuk momen pengencangan baut / mur yang tidak dijelaskan pada Bab ini, lihat “Informasi Baut dan Mur di Bab 0A”.
Mekanisme Mesin 1D-1
Mekanisme Mesin
Uraian Umum
Uraian Konstruksi Mesin
S6RW0D1401001
Mesin berpendingin air, in line 4 cylinder, 4 langkah berbahan bakar bensin dengan mekanisme valve DOHC (Double
Over Head Camshaft) konfigurasi valve tipe “V” dan 16 valve (4 valve / cylinder). Double overhead camshaft terletak di
atas cylinder head; digerakkan oleh crankshaft melalui timing chain, tanpa push rod pada sistem valve train.
I5RW0C140032-01
1D-2 Mekanisme Mesin
I5RW0C140033-01
[A]: Untuk mesin dengan sistem VVT [B]: Untuk mesin tanpa sistem VVT
Mekanisme Mesin 1D-3
1
7
2
3
8 9
12
11
10
Crank angle
Overlap of valves
I5RW0C140002-01
4. Saluran oli ke chamber untuk memundurkan timing 8. Oil filter 10. Oil pan
5. Saluran oli ke chamber untuk memajukan timing 9. Oil pump 11. Control signal dari ECM
1D-4 Mekanisme Mesin
I5RW0C140034-01
I5RW0C140036-01
Cam Timing Sprocket
Cam timing sprocket dilengkapi dengan chamber untuk Memundurkan Timing
timing percepatan (2) dan perlambatan (3) yang Ketika duty ratio sinyal output dari ECM ringan, spool
dipisahkan oleh rotor (5). Rotor berputar / bergerak valve dari oil control valve bergerak ke kanan (ke arah
setelah menerima tekanan hydraulic pada kedua coil). Dengan pergerakan spool ini menyebabkan oli
chamber. Sprocket (1) dipasang pada housing (4) dan bertekanan masuk ke chamber perlambatan dan oli
rotor terpasang pada intake camshaft dengan pada chamber percepatan akan dikeluarkan. Kerja
pengencangan baut. Dengan demikian gerakan rotor tersebut akan menggerakkan rotor (3) dan akibatnya
menimbulkan perbedaan fase antara sprocket dan timing intake valve diperlambat.
intake camshaft.
2 4
3
1
I5RW0C140037-01
I3RH0B140004-01
6. Seal
Memajukan Timing
Ketika duty ratio output sinyal dari ECM berat, spool
valve (4) oil control valve bergerak ke kiri (berlawanan
arah dengan coil (5)). Dengan gerakan spool valve ini,
oli bertekanan (1) masuk ke chamber untuk
mempercepat timing dan oli pada chamber perlambatan
dikeluarkan. Kerja tersebut akan menggerakkan rotor (3)
dan akibatnya timing intake valve dipercepat.
1 2
4
I5RW0C140035-01
2. Drain
Mekanisme Mesin 1D-5
ganjal roda.
(B)
I3RH0B140009-01
1D-6 Mekanisme Mesin
8) Injak pedal kopling (1) (untuk mengurangi beban Memeriksa Kevacuuman Mesin
mesin saat starter) untuk M/T, dan injak penuh pedal S6RW0D1404002
gas (2) untuk membuat throttle terbuka penuh. Kevacuuman mesin yang terjadi pada saluran intake
merupakan indikator yang baik atas kondisi mesin.
Prosedur memeriksa kevacuuman adalah sebagai
berikut:
1) Hidupkan mesin hingga mencapai temperatur kerja.
CATATAN
Setelah pemanasan mesin, pindahkan tuas
teransmisi pada posisi “Neutral” (posisi “P”
untuk A/T model), tarik tuas rem tangan dan
ganjal roda.
I2RH0B140005-01 2) Matikan mesin dan semua beban kelistrikan.
9) Starter mesin dengan kondisi battery full charged, 3) Lepas air cleaner assy berikut air suction hose
dan lihat tekanan tertinggi pada compression gauge. sesuai “Melepas dan Memasang Air Cleaner Assy”.
CATATAN 4) Lepas PCV hose (1) dari PCV valve (2).
• Untuk mengukur tekanan kompresi, starter
mesin minimum 250 r/min. dengan kondisi
battery full charged.
• Jika tekanan kompresi kurang dari spesifikasi,
periksa kondisi pemasangan special tool. Jika
terpasang dengan benar, kemungkinan terjadi 1 2
kebocoran kompresi dari kontak piston ring
dan valve.
Tekanan kompresi
Standar: 1400 kPa (14.0 kgf/cm2, 199.0 psi) I5RW0C140038-01
Batas: 1100 kPa (11.0 kgf/cm2, 156.0 psi) 5) Pasang special tool (Vacuum gauge) pada PCV
Maksimum perbedaan antara dua cylinder: hose (1).
100 kPa (1.0 kgf/cm2, 14.2 psi)
Special tool
10) Lakukan Langkah 7) sampai 9) untuk semua (A): 09915–67311
cylinder.
6) Tutup PCV valve (2) menggunakan tape (3) atau
11) Setelah pemeriksaan, pasang busi dan ignition coil
sejenisnya.
assy berikut high-tension cord sesuai “Melepas dan
Memasang Busi di Bab 1H”.
(A)
12) Pasang soket ignition coil.
13) Pasang kabel fuel injector pada bagian soketnya.
14) Pasang cylinder head upper cover. 3
1
15) Pasang air cleaner assy berikut air section hose
sesuai “Melepas dan Memasang Air Cleaner Assy”.
2
I5RW0A140003-02
Mekanisme Mesin 1D-7
2) Turunkan valve dengan memutar crankshaft 4) Putar camshaft sekitar 90° searah jarum jam dan
sebanyak 360°. lepas shim (3).
3) Tahan tappet pada posisi di atas dengan
menggunakan special tool sebagai berikut.
! PERINGATAN
a) Lepas baut housing. Jangan memasukkan tangan di antara camshaft
b) Periksa nomor housing dan pilih special tool dan tappet.
sesuai nomor housing, lihat “Tabel peemilihan
special tool”.
I2RH0B140013-01
I2RH0B140014-01
6) Pilih nomor shim baru (1) dengan ketebalan yang 8) Angkat valve dengan memutar crankshaft
paling mendekati. berlawanan arah jarum jam (kebalikan arah pada
Langkah 4)) dan lepas special tool.
Nomor shim baru yang tersedia
Ketebalan Nomor Ketebalan Nomor Special tool
mm (in.) Shim mm (in.) Shim (A): 09916–67020
2.175 (0.0856) 218 2.600 (0.1024) 260 (A): 09916–67021
2.200 (0.0866) 220 2.625 (0.1033) 263
2.225 (0.0876) 223 2.650 (0.1043) 265
(A) 2
2.250 (0.0886) 225 2.675 (0.1053) 268
2.275 (0.0896) 228 2.700 (0.1063) 270
2.300 (0.0906) 230 2.725 (0.1073) 273
2.325 (0.0915) 233 2.750 (0.1083) 275
2.350 (0.0925) 235 2.775 (0.1093) 278
2.375 (0.0935) 238 2.800 (0.1102) 280
2.400 (0.0945) 240 2.825 (0.1112) 283
2.425 (0.0955) 243 2.850 (0.1122) 285 1
2.450 (0.0965) 245 2.875 (0.1132) 288
I3RM0A140006-01
2.475 (0.0974) 248 2.900 (0.1142) 290
1. Tappet 2. Camshaft
2.500 (0.0984) 250 2.925 (0.1152) 293
2.525 (0.0994) 253 2.950 (0.1161) 295
2.550 (0.1004) 255 2.975 (0.1171) 298 9) Pasang camshaft housing (1) dan kencangkan baut
2.575 (0.1014) 258 3.000 (0.1181) 300 sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
7) Pasang shim dengan nomor shim menghadap ke Baut camshaft housing (a): Kencangkan 11 N⋅m
tappet. (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft) dengan prosedur khusus
I2RH0B140015-01
I2RH0B140149-01
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistem Air Intake
S6RW0D1406045
I6RW0B140001-01
Melepas dan Memasang Air Cleaner Filter Memeriksa dan Membersihkan Air Cleaner Filter
S6RW0D1406001 S6RW0D1406002
Melepas
1) Buka air cleaner case (1) dengan membuka clamp Memeriksa
(2). Periksa air cleaner filter dari kemungkinan kotor. Ganti
filter yang sudah kotor.
Membersihkan
2
Semprotkan udara bertekanan dari arah luar filter.
1
I5RW0C140004-01
Memasang
Kebalikan prosedur melepas untuk memasang.
I2RH0B140150-01
Mekanisme Mesin 1D-11
Melepas dan Memasang Air Cleaner Assy Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover
S6RW0D1406046 S6RW0D1406003
Melepas Melepas
1) Lepas kabel negatif battery. 1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas konektor MAF sensor (1). 2) Lepas air cleaner assy berikut air suction hose
3) Lepas EVAP canister purge valve (2). sesuai “Melepas dan Memasang Air Cleaner Assy”.
4) Lepas air cleaner assy (3) berikut air suction hose 3) Lepas cylinder head upper cover (1).
(4).
1
I5RW0A140005-01
4 4) Lepas semua ignition coil assy berikut high-tension
cord dari cylinder head cover sesuai “Melepas dan
Memasang Ignition Coil Assy (Termasuk Ignitor) di
Bab 1H”.
5) Lepas oil level gauge (1).
6) Lepas PCV hose (2) dari PCV valve (3) dan lepas
breather hose (4) dari cylinder head cover.
7) Lepas baut cylinder head cover sesuai urutan (“1”
3
sampai “7”) seperti pada gambar.
I5RW0A140004-02
Memasang
Kebalikan prosedur melepas dengan memperhatikan hal
berikut.
• Kencangkan baut bracket EVAP canister purge valve
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut bracket EVAP canister purge valve:
5 N·m (0.5 kgf-m, 4.0 lb-ft)
I2RH0B140033-01
I6RS0B141004-01
1D-12 Mekanisme Mesin
I2RH0B140037-01
CATATAN
Saat memasang cylinder head cover, pastikan
cylinder head cover gasket atau spark plug hole
gasket terpasang dengan benar dan tidak jatuh.
I2RH0B140036-01
I3RH0B140016-01
I6RW0D140001-01
1. Intake manifold 8. Ke cylinder head cover 15. Brake booster hose 22. Throttle body outlet water hose
No.2
2. O-ring 9. Gasket (dengan EGR) 16. Ke brake booster 23. EGR pipe plate (tanpa EGR)
3. Throttle body: Jangan 10. MAP sensor 17. Baut throttle body 24. MAP sensor plate (tanpa MAP
dibongkar sensor)
: Pastikan arah cat menghadap
ke atas.
4. Baut intake manifold 11. PCV valve hose 18. Ke EGR valve : Jangan dipakai lagi.
5. Mur intake manifold 12. Breather pipe 19. Breather hose No.1
6. Ke PCV valve 13. Ke EVAP canister purge valve 20. Breather hose No.2
hose
7. EGR pipe 14. EVAP canister purge valve hose 21. Throttle body outlet water hose No.1
1D-14 Mekanisme Mesin
! PERHATIAN
Jangan membongkar electric throttle body
karena bisa merubah kinerja aslinya. Jika
ditemukan kelainan, ganti dengan yang baru.
I4RS0B140005-01
Melepas 2) Pasang electric throttle body assy (1) pada intake
1) Lepas kabel negatif battery. manifold.
2) Keluarkan coolant sesuai “Mengosongkan Sistem 3) Pasang konektor (2) pada electric throttle body assy
Pendingin Mesin di Bab 1F”. dengan baik.
3) Lepas air cleaner assy sesuai “Melepas dan 4) Pasang selang-selang coolant mesin (3) dan
Memasang Air Cleaner Assy”. breather hose (4) pada electric throttle body assy
4) Lepas selang-selang coolant mesin (1) dan breather (1).
hose (2) dari electric throttle body assy (3).
5) Lepas konektor (4) dari electric throttle body assy.
2 1
3
4 I5RW0C140008-01
3 1
4
1
2
I5RW0A140007-02
I6RW0D140002-01
[A]: Untuk 4WD model 4. Engine mounting kiri 12. Dynamic damper
: Pastikan tanda cat menghadap ke depan.
[B]: Untuk 2WD model 5. Engine mounting belakang 13. Mounting member cushion
: Pastikan tanda cat menghadap ke depan.
[C]: Untuk M/T model 6. Bracket engine mounting belakang No.1 14. Tanda kuning
[D]: Untuk A/T model 7. Bracket engine mounting belakang No.2 15. Mounting member
Mekanisme Mesin 1D-17
F: Bagian depan kendaraan 8. Bracket engine mounting depan : 55 N⋅m (5.5 kgf-m, 40.0 lb-ft)
1. Bracket engine mounting kanan 9. Engine mounting depan : 95 N⋅m (9.5 kgf-m, 69.0 lb-ft)
: P{astikan tanda kuning menghadap ke depan.
2. Engine mounting kanan 10. Transfer : 65 N⋅m (6.5 kgf-m, 47.0 lb-ft)
3. Bracket engine mounting kiri 11. Suspension frame : 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
Melepas dan Memasang Mesin Assy. 13) Lepas kabel-kabel / konektor dan clamp berikut.
S6RW0D1406013
Melepas • TP sensor (1)
1) Keluarkan tekanan bahan bakar sesuai “Prosedur • MAP sensor (2)
Mengeluarkan Tekanan Bahan Bakar di Bab 1G”. • ECT sensor (3)
2) Lepas kabel negatif dan positif battery. • EGR valve (4)
3) Lepas konektor ECM. • CMP sensor (5)
4) Lepas battery dan battery tray berikut ECM. • Ignition coil assy (6)
5) Lepas engine under cover sisi kanan dan kiri. • Injector (7)
6) Lepas belt compressor A/C sesuai “Melepas dan • HO2S (8)
Memasang Drive Belt Compressor: Tipe Manual di • Oil control valve (9) (mesin dengan sistem VVT)
Bab 7B” atau “Melepas dan Memasang Drive Belt • Engine oil pressure switch (10)
Compressor: Tipe Otomatis di Bab 7B”.
• CKP sensor (12)
7) Kosongkan oli mesin sesuai “Mengganti Oli Mesin
dan Filter di Bab 0B”. • Knock sensor (13)
8) Kosongkan oli transaxle sesuai “Mengganti Oli • Generator (14)
Transaxle Manual di Bab 5B” atau “Mengganti • Motor starter (15)
Minyak A/T di Bab 5A”. • Ground terminal (16) dari cylinder block
9) Kosongkan coolant sesuai “Mengosongkan Sistem • Kabel ground battery (17) dari transaxle
Pendingin Mesin di Bab 1F”. • Switch lampu mundur (18) (M/T model)
10) Lepas air cleaner assy sesuai “Melepas dan • Torque sensor (19)
Memasang Air Cleaner Assy”.
• P/S motor (20)
11) Dengan selang terpasang, lepas compressor A/C
• Output shaft speed sensor (VSS) (29) (A/T model)
dari bracketnya sesuai “Melepas dan Memasang
Compressor Assy: Tipe Manual di Bab 7B” atau • Solenoid valve (30) (A/T model)
“Melepas dan Memasang Compressor Assy: Tipe • Transmission range sensor (31) (A/T model)
Otomatis di Bab 7B”. • Input shaft speed sensor (32) (A/T model)
! PERHATIAN 14) Lepas kabel berikut dan lepas control cable bracket
(23)
Gantung compressor A/C yang dilepas di tempat
• Gear select control cable (21) (M/T model)
aman yang tidak menghalangi saat melepas dan
memasang mesin assy. • Gear shift control cable (22) (M/T model)
• A/T select cable (33) (A/T model)
12) Lepas cylinder upper cover (1). 15) Lepas selang berikut.
• Brake booster hose (24) dari intake manifold
1
• Radiator inlet dan outlet hose (25) dari radiator
• Heater inlet dan outlet hose (26) dari heater core
• Fuel feed hose (27) dari fuel feed pipe
• Fuel vapor hose (11) dari fuel vapor pipe
• Clutch hose (28) dari transaxle (M/T model)
• A/T fluid cooler hose (A/T model)
I5RW0A140009-01
1D-18 Mekanisme Mesin
10
16) Lepas bracket oil pressure switch (1).
9 8 1
7 A
2
5
6
4 1 I5RW0A140011-01
2. Exhaust manifold
[A]
17) Lepas suspension control arm sesuai “Melepas dan
Memasang Suspension Control Arm / Bushing di
Bab 2B”.
18) Lepas drive shaft joint kiri dan kanan dari differential
15 gear sesuai “Melepas dan Memasang Drive Shaft
14 Depan Assy di Bab 3A”.
19) Lepas exhaust No.1, No.2 dan center pipe sesuai
“Komponen Sistem Gas Buang di Bab 1K”.
12
20) Lepas steering lower shaft dari pinion shaft sesuai
16
“Melepas dan Memasang Steering Lower Shaft di
13 Bab 6B”.
[B] 23 21 22 [C] 29 21) Ikat radiator ke body dengan tali untuk mencegah
30
radiator terjatuh saat lower cross member depan
18
diturunkan.
31
22) Tahan suspension frame depan, lower cross
member depan dan oil pan menggunakan dongkrak
pada bagian yang berlubang (1) pada gambar.
32
28
17
25 17
33
11
26 1
27 1
I5RW0A140012-01
24
19
20
34
I5RW0C140010-01
23) Lepas engine mounting bracket kanan (1) dan baut 25) Turunkan mesin berikut transaxle, suspension frame
engine mounting bush kiri (2). depan, lower cross member depan dan steering gear
case.
! PERHATIAN
Sebelum menurunkan mesin, untuk mencegah
kerusakan pada compressor A/C, buat jarak
dengan cara mengangkatnya.
1
26) Lepas steering gear case dari suspension frame
sesuai “Komponen Steering Gear Case Assembly di
Bab 6C”, jika perlu.
27) Lepas transaxle dari mesin sesuai “Melepas dan
2 Memasang Transaxle Manual Unit di Bab 5B” atau
“Melepas dan Memasang Transaxle Otomatis di Bab
5A”, jika perlu.
28) Lepas clutch cover dan clutch disc sesuai “Melepas
dan Memasang Clutch Cover, Clutch Disc dan
Flywheel di Bab 5C”, jika perlu.
Memasang
1) Pasang clutch cover dan clutch disc sesuai “Melepas
I5RW0C140012-01 dan Memasang Clutch Cover, Clutch Disc dan
24) Lepas baut suspension frame (1) dan baut lower Flywheel di Bab 5C”, jika dilepas.
cross member depan (2). 2) Pasang transaxle ke mesin sesuai “Melepas dan
Memasang Transaxle Manual Unit di Bab 5B” atau
“Melepas dan Memasang Transaxle Otomatis di Bab
2
5A”, jika dilepas.
3) Pasang steering gear case ke suspension frame
sesuai “Komponen Steering Gear Case Assembly di
Bab 6C”, jika dilepas.
4) Angkat mesin berikut transaxle, suspension frame
1 depan, lower cross member depan dan steering gear
case pada engine compartment dengan dongkrak.
! PERHATIAN
I5RW0A140014-01
Sebelum menurunkan mesin, untuk mencegah
kerusakan pada compressor A/C, buat jarak
dengan cara mengangkatnya.
1D-20 Mekanisme Mesin
5) Pasang engine mounting bracket kanan (1) dan baut 7) Pasang steering lower shaft dari pinion shaft sesuai
engine mounting bush kiri (2), dan kencangkan baut “Melepas dan Memasang Steering Lower Shaft di
dan mur sesuai spesifikasi. Bab 6B”.
Momen pengencangan 8) Pasang exhaust No.1, No.2 dan center pipe sesuai
Mur engine mounting bracket kanan (a): “Komponen Sistem Gas Buang di Bab 1K”.
65 N·m (6.5 kgf-m, 47.0 lb-ft) 9) Kebalikan dari langkah melepas selang, kabel dan
Baut engine mounting bush kanan (b): kabel kelistrikan untuk memasangnya kembali
55 N·m (5.5 kgf-m, 40.0 lb-ft) dengan memperhatikan hal berikut.
Baut engine mounting bush kiri (c): • Kencangkan baut dan mur sesuai spesifikasi.
85 N·m (8.5 kgf-m, 61.5 lb-ft)
Momen pengencangan
(a) Mur terminal motor starter (a):
11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
Mur terminal generator (b):
5 N·m (0.5 kgf-m, 4.0 lb-ft)
Baut ground battery (c):
25 N·m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
Baut terminal ground (d):
1 11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
(b)
2,(c)
(a)
(d)
(b)
I5RW0C140031-01
[A]
6) Pasang baut suspension frame (1) dan baut lower
cross member depan (2). Dan kencangkan baut
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut suspension frame (a)
150 N·m (15.0 kgf-m, 108.5 lb-ft)
Baut lower cross member depan (b):
55 N·m (5.5 kgf-m, 40.0 lb-ft)
(c)
2,(b)
[B]
1,(a)
I5RW0A140016-01 (c)
I5RW0C140013-02
I5RW0A140009-01
1D-22 Mekanisme Mesin
I5RW0C140041-01
[A]: Mesin dengan VVT 8. Mur timing chain cover 17. Oil control valve
[B]: Mesin tanpa VVT 9. Oil gallery pipe No.1 18. Mur oil control valve
1. Baut pulley crankshaft 10. Copper washer 19. Cap
2. Pulley crankshaft 11. Baut oil gallery pipe No.1 : 11 N⋅m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
3. Oil seal 12. Oil gallery pipe No.2 : 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
: Berikan oli mesin pada bibir oil seal.
4. Timing chain cover 13. Baut oil gallery pipe No.2 : 30 N⋅m (3.0 kgf-m, 22.0 lb-ft)
: Berikan sealant 99000-31140 pada permukaan
cylinder dan cylinder head yang bersentuhan.
: Berikan sealant 99000-31260 pada permukaan
timing chain coverpada permukaan sesuai
gambar Langkah 4) pada “Memasang” dalam
“Melepas dan MemasangTiming Chain Cover”.
5. Pin 14. Oil gallery pipe No.3 : 150 N⋅m (15.0 kgf-m, 108.5 lb-ft)
6. Cap baut 15. Baut oil gallery pipe No.3 : Jangan dipakai lagi.
7. Baut timing chain cover 16. O-ring
: Berikan oli mesin.
Mekanisme Mesin 1D-23
Melepas dan Memasang Timing Chain Cover 5) Lepas cylinder head cover sesuai “Melepas dan
S6RW0D1406015 Memasang Cylinder Head Cover”.
! PERHATIAN 6) Lepas oil pan sesuai "Melepas dan Memasang Oil
Pan dan Oil Pump Strainer di Bab 1E”.
• Meja kerja, tool dan tangan harus selalu bersih
7) Lepas pulley water pump.
selama overhaul.
8) Lepas bracket A/C dari cylinder block.
• Hati-hati saat menangani komponen yang
terbuat dari aluminum. 9) Untuk mesin dengan VVT, lepas oil gallery pipe No.2
(1) dan No.3 (2).
• Jaga kebersihan komponen yang dilepas dan
jangan sampai terkena debu.
1
Melepas
1) Lepas mesin assy dari kendaraan sesuai “Melepas
dan Memasang Mesin Assy”.
2) Lepas drive belt water pump / generator sesuai
“Melepas dan Memasang Drive Belt Water Pump / 2
Generator di Bab 1F”.
3) Lepas baut pulley crankshaft.
Untuk mengunci pulley crankshaft (1), gunakan I3RH0B140021-01
special tool seperti pada gambar. 10) Lepas cap (1) dari timing chain cover (2).
Special tool 11) Lepas timing chain cover (2).
(A): 09917–68221
2
I5RW0C140042-01
12) Untuk mesin dengan VVT, lepas oil control valve dari
I2RH0B140051-01 timing chain cover sesuai "Melepas dan Memasang
4) Lepas pulley crankshaft (1). Oil Control Valve (Untuk mesin dengan VVT)”.
Jika susah dilepas, gunakan special tool seperti
pada gambar.
Special tool
(A): 09944–36011
(B): 09926–58010
I2RH0B140052-01
1D-24 Mekanisme Mesin
Memasang
1) Bersihkan bagian timing chain cover, cylinder block
dan cylinder head yang akan diberi sealant.
Bersihkan oil, sealant lama dan debu dari
permukaan yang akan diberi sealant.
2) Pasang oil seal (1) pada timing chain cover, jika
dilepas.
CATATAN
Saat memasang oil seal baru, press fit pada
timing chain cover (2) menggunakan special tool
(bearing installer) seperti pada gambar.
Kedalaman
“a”: 1.0 mm (0.04 in.)
Special tool
(A): 09913–75810
I5RW0C140043-01
CATATAN
Sebelum memasang timing chain cover, pastikan
I2RH0B140058-01 pin telah terpasang dengan baik.
3) Untuk mesin dengan VVT, pasang oil control valve
pada timing chain cover sesuai "Melepas dan Momen pengencangan
Memasang Oil Control Valve (Untuk mesin dengan Baut timing chain cover (a):
VVT)”. 25 N·m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
4) Berikan sealant “A” pada bagian cylinder dan Mur timing chain cover (b):
cylinder head yang bersentuhan dan “B” pada 25 N·m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
bagian timing chain cover yang bersntuhan seperti 6) Berikan oli mesin pada O-ring baru (2) dan
pada gambar. pasangkan pada cap (3).
“A”: Water tight sealant 99000–31140 (SUZUKI 7) Pasang cap (3) pada timing chain cover (1).
Bond No.1207B) Kencangkan baut sesuai spesifikasi.
“B”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond Momen pengencangan
No.1217G) Baut cap (c): 25 N·m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
Jumlah sealant untuk timing chain cover
Lebar “a”: 3 mm (0.12 in.) 3
Tinggi “b”: 2 mm (0.08 in.) 2
(c)
(b)
1
(a)
I4RS0B140011-02
Mekanisme Mesin 1D-25
8) Untuk mesin dengan VVT, pasang O-ring baru (1) Memeriksa Timing Chain Cover
pada oil gallery pipe No.2 (2) dan No.3 (3). S6RW0D1406016
9) Untuk mesin dengan VVT, pasang oil gallery pipe Oil Seal
No.2 dan No.3 pada cylinder head (4) dan timing Periksa bibir oil seal dari kerusakan. Ganti jika perlu.
chain cover (5).
Kencangkan baut sesuai spesifikasi. Timing Chain Cover (Untuk mesin dengan VVT)
Momen pengencangan Periksa strainer (1) dari saluran oli untuk driving intake
Baut oil gallery pipe No.2 dan No.3 (a): cam timing sprocket assy (VVT actuator).
11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft) Bersihkan strainer jika tersumbat atau terdapat kotoran.
(a)
1
2
3
(a)
4 1
I3RH0B140028-01
I3RH0B140027-01
I2RH0B140056-01
Melepas dan Memasang Oil Control Valve Memeriksa Oil Control Valve (Untuk mesin
(Untuk mesin dengan VVT) dengan VVT)
S6RW0D1406017 S6RW0D1406018
Momen pengencangan
Baut oil gallery pipe No.1 (b):
30 N·m (3.0 kgf-m, 21.5 lb-ft)
4 I3RM0A140028-01
(a)
5
3
1
3
1 2
I3RH0B140030-01
(b)
5
I3RM0A140027-01
Mekanisme Mesin 1D-27
I5RW0C140044-01
1. Crankshaft timing sprocket 5. Timing chain tensioner adjuster assy : 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
2. Timing chain 6. Baut chain tensioner adjuster : 11 N⋅m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
: Berikan oli mesin.
3. Timing chain No.1 guide 7. Baut timing chain tensioner
: Berikan oli mesin pada bagian bergeser.
4. Timing chain tensioner 8. Baut guide timing chain No.1
: Berikan oli mesin pada bagian bergeser.
Melepas dan Memasang Timing Chain dan 4) Lepas timing chain tensioner (6).
Chain Tensioner 5) Lepas guide timing chain No.1 (7).
S6RW0D1406020
6) Lepas timing chain (8) berikut crankshaft timing
Melepas sprocket (9).
! PERHATIAN 8
1
1
2 Approx.
Approx.
60
30
“b” “b” “b” “b”
“a” “a”
5 [B] 2
1
5 1
Approx.
Approx.
60
3 30
I4RS0A140021-01
“a”: 90° 4. Batas putar camshaft (IN dan EX) yang diperbolehkan.
Dari posisi tanda pada camshaft lurus dengan garis pada
cylinder head, sejauh 15° ke arah kiri dan kanan.
“b”: 15° 5. Batas putar crankshaft yang diperbolehkan.
Dari posisi key crankshaft berada di atas, sebanyak 90° ke
arah kiri dan kanan.
4
3
I5RW0C140018-01
[A]: Untuk mesin dengan VVT [B]: Untuk mesin tanpa VVT
Mekanisme Mesin 1D-29
5) Berikan oli mesin pada bagian bergeser dari guide 7) Pastikan tanda segitiga (2) dan/atau tanda bulat (5)
timing chain No.1 (1) dan pasang seperti pada pada intake dan exhaust camshaft timing sprocket
gambar. lurus dengan plat biru tua (1) dari timing chain dan
Kencangkan guide baut sesuai spesifikasi. tanda (4) pada crankshaft timing sprocket lurus
dengan plat emas (3) dari timing chain.
Momen pengencangan
Baut guide timing chain No.1 (a):
11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft) [A]
[C]
C
1 2
1
Approx.
Approx.
I2RH0B140062-01
4
I2RH0B140063-01 3
I4RS0B140012-04
[A]: Untuk mesin dengan VVT [B]: Untuk mesin tanpa VVT
1D-30 Mekanisme Mesin
8) Kencangkan plunger (1) dengan memutar body (2) 10) Berikan oli mesin pada timing chain, kemudian putar
searah tanda panah dan pasang retainer (3) (kawat) crankshaft searah jarum jam sebanyak 2 putaran
untuk menahan plunger. dan pastikan tanda (1) pada posisi sebagai berikut.
• Intake dan exhaust camshaft timing sprocket lurus
dengan tanda garis (2) pada cylinder head.
• Crankshaft sprocket key (3) berada di bagian atas
crankshaft seperti pada gambar.
[A]
I2RH0B140065-01
2
9) Pasang timing chain tensioner adjuster assy (1)
berikut retainer (2).
Kencangkan baut adjuster sesuai spesifikasi
kemudian lepas retainer dari chain tensioner
adjuster assy.
Momen pengencangan
Baut timing chain tensioner adjuster (a):
11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
3
[B]
1
1
2
I2RH0B140066-01
I5RW0C140022-01
[A]: Untuk mesin dengan VVT [B]: Untuk mesin tanpa VVT
I2RH01140077-01
I2RH0B140068-01
I2RH0B140071-01
I2RH0B140069-01
I2RH0B140070-01
1D-32 Mekanisme Mesin
I4RS0B140014-03
Melepas dan Memasang Camshaft, Tappet dan 4) Kendurkan baut camshaft housing dengan urutan
Shim seperti pada gambar dan lepaskan.
S6RW0D1406023
“12” “13” “20” “21” “16” “17” “8” “9”
! PERHATIAN
“2”
• Meja kerja, tool dan tangan harus selalu bersih
“5”
selama overhaul.
“3”
• Hati-hati saat menangani komponen yang “4”
terbuat dari aluminum.
“1”
• Jaga kebersihan komponen yang dilepas dan
jangan sampai terkena debu. “10” “11” “18” “19” “14” “15” “6” “7”
I3RM0A140031-01
! PERHATIAN
Jangan mengendurkan baut dengan menahan di
bagian intake cam timing sprocket assy. Hal ini
bisa menyebabkan kerusakan pada lock pin.
Jangan mengendurkan baut “a” karena intake
cam timing sprocket assy tidak bisa diperbaiki.
I5RW0C140023-01
I3RM0A140030-01
I2RH0B140074-01
1D-34 Mekanisme Mesin
CATATAN CATATAN
Saat memasang shim, pastikan arah nomor shim Sebelum memasang camshaft, putar crankshaft
menghadap tappet. hingga posisi key menghadap ke atas.
Lihat "Melepas dan Memasang Timing Chain dan
Chain Tensioner”.
[A] 2
1
“a”
3
I2RH0B140075-01 4
2) Untuk mesin dengan VVT, pasang camshaft bearing
5
(1) pada cylinder head (2) dan camshaft housing (3).
[B]
! PERHATIAN 1 2
4 4
5
I4RS0B140015-01
I5RW0C140024-01
I3RM0A140033-01
Mekanisme Mesin 1D-35
6) Periksa posisi camshaft housing. 8) Untuk mesin dengan VVT, tahan bagian hexagonal
Tanda emboss terdapat di setiap camshaft housing (1) pada intake camshaft (2) menggunakan kunci
yang berfungsi sebagai petunjuk posisi dan arah pas atau sejenisnya dan kencangkan baut intake
pemasangan. Pasang housing mengikuti petunjuk cam timing sprocket assy (3) sesuai spesifikasi.
tersebut.
Momen pengencangan
Baut intake cam timing sprocket (a):
60 N·m (6.0 kgf-m, 43.5 lb-ft)
3 1
2
(a)
I2RH0B140078-01
“20”
“17”
“19”
“18”
“21”
1 2
I2RH0B140081-01
I2RH0B140080-01
Mekanisme Mesin 1D-37
Periksa celah menggunakan gauging plastic. [Untuk mesin tanpa sistem VVT]
Prosedurnya adalah sebagai berikut. Standar Batas
1) Bersihkan housing dan camshaft journal. 0.045 – 0.087 mm 0.12 mm
2) Lepas semua tappet berikut shim. (0.0018 – 0.0034 in.) (0.0047 in.)
3) Pasang camshaft pada cylinder head.
4) Letakkan gauging plastic di sepanjang lebar journal
camshaft (paralel dengan camshaft).
5) Pasang camshaft housing.
6) Kencangkan baut camshaft housing sedikit demi
sedikit dan bertahap sesuai urutan (“1” sampai “21”)
dengan mengulangi pengencangan dua atau tiga
kali hingga mencapai spesifikasi.
CATATAN
Jangan memutar camshaft saat gauging plastic
I2RH0B140083-01
terpasang.
Jika celah camshaft journal melebihi batas, ukur
Momen pengencangan diameter dalam (bore) journal (housing) dan
Baut camshaft housing (a) diameter luar camshaft journal. Ganti camshaft atau
11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft) cylinder head assy. jika perbedaan melebihi
spesifikasi.
“10” “9” “2” “1”,(a) “6” “5” “14” “13”
Diameter camshaft journal [A]
“20” [Untuk mesin dengan sistem VVT]
“17” Bagian Standar
26.940 – 26.955 mm
“19” Housing No.1 sisi intake
“18”
(1.0606 – 1.0612 in.)
Housing No.1 sisi 26.934 – 26.955 mm
“21”
exhaust (1.0604 – 1.0612 in.)
“12” “11” “4” “3” “8” “7” “16” “15” 22.934 – 22.955 mm
Lain-lain
I3RH0B140041-01 (0.9029 – 0.9037 in.)
7) Lepas housing, dan gunakan ukuran (2) pada
gauging plastic untuk mengukur lebar gauging [Untuk mesin tanpa sistem VVT]
plastic (1) pada bagian yang terlebar. Item Standar
Celah camshaft journal Housing No.1 sisi intake 26.934 – 26.955 mm
[Untuk mesin dengan sistem VVT] dan exhaust (1.0604 – 1.0612 in.)
22.934 – 22.955 mm
Standar Batas Lain-lain
(0.9029 – 0.9037 in.)
Housing No.1 0.020 – 0.072 mm 0.10 mm
sisi intake (0.0008 – 0.0028 in.) (0.0039 in.) Camshaft journal bearing bore [B]
0.045 – 0.087 mm 0.12 mm [Untuk mesin dengan sistem VVT]
Lain-lain
(0.0018 – 0.0034 in.) (0.0047 in.)
Item Standar
30.000 – 30.015 mm
Housing No.1 sisi intake
(1.1811 – 1.1816 in.)
Housing No.1 sisi 27.000 – 27.021 mm
exhaust (1.0630 – 1.0638 in.)
23.000 – 23.021 mm
Lain-lain
(0.9055 – 0.9063 in.)
1D-38 Mekanisme Mesin
I2RH0B140085-01
I2RH0B140084-01
I2RH0B140086-01
Mekanisme Mesin 1D-39
I4RS0A140015-01
Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder 8) Periksa sekeliling cylinder head dari kemungkinan
Head komponen yang perlu dilepaskan, lepas jika perlu.
S6RW0D1406026 9) Lepas exhaust manifold, jika perlu lihat "Melepas
dan Memasang Exhaust Manifold pada Bab 1K".
Melepas 10) Lepas cylinder head berikut intake manifold dan
1) Lepas mesin assy dari kendaraan sesuai “Melepas exhaust manifold. Gunakan lift, jika perlu.
dan Memasang Mesin Assy”.
2) Lepas oil pan sesuai "Melepas dan Memasang Oil Memasang
Pan dan Oil Pump Strainer di Bab 1E”. 1) Bersihkan permukaan antara cylinder head dan
3) Lepas cylinder head cover sesuai “Melepas dan cylinder block. Buang oli, gasket lama dan kotoran
Memasang Cylinder Head Cover”. yang ada.
4) Lepas timing chain cover sesuai Langkah 2) sampai 2) Pastikan oil jet (venturi plug) (1) tidak tersumbat.
11) pada “Melepas” dalam “Melepas dan Memasang Jika tidak terpasang, pasang sesuai spesifikasi.
Timing Chain Cover”. Momen pengencangan
5) Lepas timing chain sesuai langkah 2) sampai 6) Venturi plug (a): 5 N·m (0.5 kgf-m, 3.5 lb-ft)
pada “Melepas” dalam "Melepas dan Memasang
Timing Chain dan Chain Tensioner".
6) Lepas intake dan exhaust camshaft sesuai langkah
3) sampai 8) pada “Melepas” dalam "Melepas dan
Memasang Camshaft, Tappet dan Shim".
7) Kendurkan baut cylinder head sesuai urutan seperti
pada gambar, gunakan kunci socket 12 sudut dan
lepaskan.
CATATAN
Jangan lupa melepas baut (M8) (1) seperti pada
gambar.
I2RH0B140089-01
I2RH0B140088-01
I5RW0C140025-01
Mekanisme Mesin 1D-41
5) Pasang cylinder head ke cylinder block. Pengukuran diameter baut cylinder head
Berikan oli mesin ke baut cylinder head baru dan “a”: 83.5 mm (2.81 in.)
kencangkan bertahap sebagai berikut. “b”: 115 mm (4.53 in.)
a) Kencangkan baut cylinder head (“1” – “10”) Perbedaan diameter baut cylinder (berubah)
hingga 20 N·m (2.0 kg-m, 14.5 lb-ft) sesuai Batas (“A” – “B”): 0.1 mm (0.004 in.)
urutan nomor seperti gambar menggunakan
kunci shock 12 sudut. 1
b) Dengan cara yang sama seperti langkah a), “A” “B”
CATATAN
Kencangkan baut M8 “A” setelah
mengencangkan baut lainnya.
Momen pengencangan
Baut cylinder head M8 (a):
Kencangkan 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft) I2RH0B140092-01
dengan prosedur khusus 6) Pasang camshaft, tappet dan shim sesuai "Melepas
Baut cylinder head M10 (b):
7) dan Memasang Camshaft, Tappet dan Shim".
Kencangkan 20 N⋅m (2.0 kgf-m, 14.5 lb-ft), 40
N⋅m (4.0 kgf-m, 29.0 lb-ft), 60° dan 60° dengan 8) Pasang timing chain sesuai "Melepas dan
prosedur khusus Memasang Timing Chain dan Chain Tensioner".
9) Pasang timing chain cover sesuai "Melepas dan
Memasang Timing Chain Cover".
10) Pasang cylinder head cover sesuai "Melepas dan
Memasang Cylinder Head Cover".
11) Pasang oil pan sesuai "Melepas dan Memasang Oil
Pan dan Oil Pump Strainer pada Bab 1E".
I5RW0C140030-01
CATATAN
• Jika baut cylinder head (M10) dipakai lagi,
periksa diameter ulir baut cylinder head (1)
dari kemungkinan berubah bentuk, ganti baru
jika perbedaan diameter ulir melebihi batas.
• Ukur setiap diameter ulir baut cylinder head
(1) pada “A” 83.5 mm (2.81 in.) dari sisi baut
seat flange dan “B” pada 115 mm (4.53 in.) dari
sisi baut seat flange menggunakan
micrometer (2).
Kemudian hitung perbedaan diameter (“A” –
“B”). Jika melebihi batas, ganti dengan yang
baru.
1D-42 Mekanisme Mesin
Membongkar dan Merakit Valve dan Cylinder 3) Lepas special tool (valve lifter), dan lepas spring
Head retainer dan valve spring.
S6RW0D1406027
4) Lepas valve dari sisi combustion chamber.
Membongkar 5) Lepas valve stem seal (1) dari valve guide dan valve
spring seat (2).
1) Untuk memudahkan perawatan cylinder head, lepas
intake manifold, injector, exhaust manifold dari CATATAN
cylinder head.
Jangan dipakai lagi valve stem seal yang sudah
2) Gunakan special tool (valve lifter), tekan valve spring dilepas. Pastikan memakai seal baru saat
dan kemudian lepas valve cotter (1) menggunakan memasang.
special tool (forcep).
Special tool
(A): 09916–14510
(B): 09916–14521
(C): 09916–84511
I2RH0B140094-01
CATATAN
Jangan dipakai lagi valve guide yang sudah
pernah dilepas. Pastikan untuk memakai valve
guide yang baru (oversize) saat memasang.
I2RH0B140093-01
I2RH0B140095-01
I2RH0B140096-01
CATATAN
• Jangan menggunakan valve guide yang telah
dilepas. Gunakan valve guide baru (Oversize).
• Intake dan exhaust valve guide sama.
I2RH0B140097-01
1D-44 Mekanisme Mesin
I2RH0B140100-01
CATATAN
Ketika meng-compress valve spring, hati-hati
bagian dalam permukaan lubang pemasangan
tappet harus bebas dari rusak.
I2RH0B140098-01
I2RH0B140099-01 I2RH0B140101-01
Valve Guide
I4RS0B140016-01
IYSQ01141096-01
I2RH01140135-01
1D-46 Mekanisme Mesin
I2RH0B140103-01
I5RW0A140024-01
Mekanisme Mesin 1D-47
I2RH0B140105-01
permukaan di 6 lokasi. Jika kerusakan melebihi batas, Perubahan permukaan dudukan manifold:
perbaiki permukaan gasket dengan plate dan amplas Periksa permukaan dudukan cylinder head manifold,
no. 400 (amplas anti air silicon carbide), amplas gunakan mistar baja dan thickness gauge, untuk
permukaan plate, dan permukaan dengan gasket menentukan apakah cylinder head dapat diperbaiki
untuk menghilangkan bagian yang tinggi. Jika hal ini atau diganti.
masih tidak dapat mencapai standar pengukuran
thickness gauge, ganti cylinder head. Kebocoran gas Perubahan permukaan cylinder head pada intake
buang dari gasket joint sering terjadi karena dan exhaust manifold
permukaan gasket tidak rata, sehingga menyebabkan Batas: 0.05 mm (0.002 in.)
kurangnya tenaga mesin kendaraan.
I2RH0B140107-01
1D-48 Mekanisme Mesin
I2RH01140144-01
I2RH01140143-01
Mekanisme Mesin 1D-49
I5RW0C140045-01
Melepas
1) Lepas mesin assy dari kendaraan sesuai “Melepas
dan Memasang Mesin Assy”.
2) Lepas cylinder head sesuai "Melepas dan
Memasang Cylinder Head dan Valve".
3) Tandai nomor cylinder semua piston, connecting rod
dan connecting rod cap gunakan pensil silver atau
cat cepat kering.
I2RH0B140109-01
4) Lepas rod bearing cap. 6) Bersihkan karbon di bagian atas cylinder sebelum
5) Pasang selang guide (1) pada ulir baut rod. melepas piston dari cylinder.
Hal ini untuk mencegah kerusakan bearing journal 7) Tekan piston dan connecting rod assy. melalui
dan ulir baut rod saat melepas connecting rod. bagian atas cylinder.
1D-50 Mekanisme Mesin
I2RH0B140111-01
CATATAN
Sebelum memasang bearing cap, pastikan sudah
memeriksa baut connecting rod. Lihat
"Memeriksa Pin Piston dan Connecting Rod".
Momen pengencangan
Mur bearing cap connecting rod (a):
I2RH0B140110-01 Kencangkan 15 N⋅m (1.5 kgf-m, 11.0 lb-ft), 45°
A: Sisi pulley crankshaft B: Sisi flywheel dan 45° dengan prosedur khusus
I2RH0B140112-01
I5RW0C140026-01
I2RH0B140114-01
Merakit I6RW0B140011-01
1) Bersihkan karbon pada kepala piston dan lekuk ring 4) Setelah memasang ketiga ring (pertama, kedua dan
gunakan alat yang sesuai. oil ring), pasang ujung gap seperti ditunjukkan pada
gambar.
2) Pasang pin piston ke piston (1) dan connecting rod
(2):
a) Setelah diberikan oli mesin ke pin piston, lubang
pin piston pada piston dan connecting rod.
b) Pasang connecting rod pada piston.
CATATAN
Be sure to position front mark (4) on piston dan
oil hall (5) of connecting rod pada specified
position seperti pada gambar.
I5RW0C140046-01
c) Pasang pin piston ke piston dan connecting rod. 1. Tanda menghadap ke depan 4. Oil ring upper rail gap
d) Pasang piston pin circlip (3). 2. Gap ujung ring pertama 5. Oil ring lower rail gap
3. Gap ujung ring kedua dan spacer oil ring
1D-52 Mekanisme Mesin
Cylinder
I2RH01140157-01
Mekanisme Mesin 1D-53
Celah piston
Ukur diameter cylinder dan diameter piston untuk
mengetahui perbedaan celah piston. Celah piston harus
diantara spesifikasi berikut. Jika melebihi spesifikasi,
bubut cylinder dan gunakan piston oversize.
CATATAN
Diameter cylinder yang digunakan di sini diukur
di dua posisi.
Celah piston
Standar (piston bekas): I2RH01140159-01
0.032 – 0.061 mm (0.0013 – 0.0024 in.)
Standar (piston baru dengan coating): Piston Ring
0.010 – 0.051 mm (0.0004 – 0.0020 in.)
Batas: 0.161 mm (0.0065 in.) Celah ujung ring piston
Untuk mengukur celah ujung ring piston, pasang ring
piston (2) ke cylinder bore kemudian ukur celah
menggunakan thickness gauge (1).
Jika hasil pengukuran melebihi batas, ganti ring.
CATATAN
Bersihkan carbon dan kotoran lainnya dibagian
atas cylinder sebelum memasukkan ring piston.
I4RH01140053-01
I4RS0A140023-01
Mekanisme Mesin 1D-55
Perubahan baut connecting rod (pengencangan Memeriksa Crank Pin dan Connecting Rod
baut plastik) Bearing
Ukur setiap diameter ulir baut connecting rod (2) pada S6RW0D1406036
Tidak bundar
A–B
Meruncing
a–b
Crank pin yang meruncing dan tidak bundar
Batas: 0.01 mm (0.0004 in.)
I2RH0B140119-01
I2RH0B140120-01
1D-56 Mekanisme Mesin
Informasi Umum Bearing Connecting Rod 4) Pasang rod bearing cap (1) ke connecting rod.
Bearing connecting rod tersedia dalam ukuran standar Saat memasang cap, pastikan tanda panah (2) pada
dan 0.25 mm (0.0098 in.) bearing undersize, dan ukuran cap mengarah ke pulley crankshaft, seperti pada
bearing standar memiliki 5 macam bearing yang gambar. Setelah memberikan oli mesin ke baut rod,
berbeda toleransinya. kencangkan mur cap (3) perlahan sebagai berikut.
Untuk mengidentifikasi bearing undersize, dicat merah a) Kencangkan semua mur cap 15 N⋅m (1.5 kgf-m,
pada posisi seperti gambar, ketebalan bearing undersize 11.0 lb-ft)
1.605 – 1.615 mm (0.0632 – 0.0635 in.) di bagian
b) Kencangkah lagi hingga 45°
tengahnya.
c) Ulangi langkah b) sekali lagi.
Momen pengencangan
Mur bearing cap connecting rod (a):
Kencangkan 15 N⋅m (1.5 kgf-m, 11.0 lb-ft) 45°
dan 45° dengan prosedur khusus
I2RH01140164-01
1. Cat merah
I2RH0B140121-01
I2RH0B140123-01
Memilih Bearing Connecting Rod 2) Selanjutnya, periksa diameter crankshaft pin. Pada
crank web No.3, terdapat empat huruf tertera seperti
CATATAN ditunjukkan pada gambar.
• Jika kondisi bearing rusak atau celah bearing Tiga huruf (“A”, “B” dan “C”) menunjukkan diameter
di luar spesifikasi, pilih bearing standar baru crankshaft pin berikut.
sesuai prosedur berikut dan pasangkan. Sebagai contoh, tertera “A” menunjukkan diameter
crankshaft pin 41.994 – 42.000 mm (1.6533 –
• Ketika mengganti bearing crankshaft atau
1.6534 in.).
connecting rod karena sesuatu hal, pilih
bearing standar baru untuk dipasang dengan Diameter luar crankshaft pin
melihat angka yang tertera pada connecting Huruf
rod dan cap dan/atau huruf yang tertera pada yang Diameter crankshaft pin
crank web cylinder No.3. tertera
A 41.9940 – 42.0000 mm (1.6533 – 1.6534 in.)
1) Periksa angka yang tertera pada connecting rod dan B 41.9880 – 41.9939 mm (1.6531 – 1.6532 in.)
cap seperti ditunjukkan. C 41.9820 – 41.9879 mm (1.6529 – 1.6530 in.)
Tiga angka (“1”, “2” dan “3”) menunjukkan diameter
dalam ujung besar connecting rod berikut
Sebagai contoh, tertera angka “1” menunjukkan
diameter dalam ujung besar connecting rod 45.000 –
45.006 mm (1.7717 – 1.7718 in.).
Diameter dalam ujung besar connecting rod
Nomor
Diameter dalam ujung besar
yang
connecting rod
tertera
1 45.0000 – 45.0060 mm (1.7717 – 1.7718 in.)
2 45.0061 – 45.0120 mm (1.7719 – 1.7721 in.)
3 45.0121 – 45.0180 mm (1.7722 – 1.7723 in.)
I3RH0A140018-01
I3RH0A140017-01
3) Ada lima macam bearing standar yang berbeda 4) Dari nomor yang tertera pada connecting rod dan
ketebalannya. Untuk menentukannya, dicat sesuai cap dan huruf yang tertera pada crank web No.3,
warna berikut pada posisi seperti pada gambar. tentukan bearing standar baru untuk dipasang ke
Masing-masing warna berikut menunjukkan bagian dalam ujung besar connecting rod, lihat tabel.
ketebalan di bagian tengah bearing. Sebagai contoh, jika nomor yang tertera pada
connecting rod dan cap “1” dan huruf yang tertera
Standar ukuran ketebalan bearing connecting rod
pada crank web No.3 “B”, pasang bearing standar
Warna baru bercat “Hitam” ke bagian dalam ujung besar
Ketebalan bearing
cat connecting rod.
Biru 1.4991 – 1.5020 mm (0.05902 – 0.05913 in.)
Kuning 1.4961 – 1.4990 mm (0.05890 – 0.05901 in.) Spesifikasi bearing standar baru connecting rod
Polos 1.4931 – 1.4960 mm (0.05878 – 0.05889 in.) Nomor yang tertera pada
Hitam 1.4901 – 1.4930 mm (0.05867 – 0.05877 in.) connecting rod dan cap
Hijau 1.4870 – 1.4900 mm (0.05855 – 0.05866 in.) (diameter dalam ujung
besar connecting rod)
1 2 3
Huruf yang tertera A Hijau Hitam Polos
pada crank web B Hitam Polos Kuning
No.3 (Diameter
C Polos Kuning Biru
crankshaft pin)
Bearing standar baru yang
akan dipasang.
I3RH0A140019-01
1. Cat
Mekanisme Mesin 1D-59
I6RW0D140003-01
1. CKP sensor 11. Oil seal belakang 21. Baut oil filter adapter
: Lihat “A”
2. Knock sensor 12. Input shaft bearing 22. Spring pin
3. Cylinder block 13. Flywheel atau drive plate 23. Baut sensor plate
4. Venturi plug 14. Main bearing cap 24. Oil pressure switch
1D-60 Mekanisme Mesin
5. Main bearing 15. Baut flywheel atau drive plate : 22 N⋅m (2.2 kgf-m, 16.0 lb-ft)
: Lihat “B”
6. Sensor plate 16. Baut rear oil seal housing : 5 N⋅m (0.5 kgf-m, 4.0 lb-ft)
7. Crankshaft timing sprocket key 17. Baut main bearing cap No.2 : 70 N⋅m (7.0 kgf-m, 51.0 lb-ft)
8. Crankshaft 18. Baut main bearing cap No.1 : Kencangkan 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft) dengan
: Lihat “D” prosedur khusus.
9. Thrust bearing 19. O-ring : Kencangkan 30 N⋅m (3.0 kgf-m, 22.0 lb-ft), 50 N⋅m (5.0
kgf-m, 36.5 lb-ft) dan 60° dengan prosedur khusus.
10. Rear oil seal housing 20. Oil filter adapter case : 11 N⋅m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
: Lihat “C”
“A”: Saat memasang CKP sensor, gunakan baut sensoryang baru. : 13 N⋅m (1.3 kgf-m, 9.5 lb-ft)
“B”: Setengah bagian bearing memiliki alur oli. : 10 N⋅m (1.0 kgf-m, 7.5 lb-ft)
Jangan berikan oli antara connecting rod dan bearing atau antara bearing cap dan
bearing.
“C”: Berikan sealant 99000-31250 pada bagian sambungan. : 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
“D”: Pastikan baut main bearing cap No.1 berubah saat digunakan kembali karena : Jangan dipakai lagi.
plastik berubah jika dikencangkan lihat "Memeriksa Main Bearing".
: Berikan oli mesin ke bagian dalam / permukaan yang
bergeser.
Melepas dan Memasang Main Bearing, 5) Kendurkan baut main bearing cap No.1 dan No.2
Crankshaft dan Cylinder Block dengan urutan seperti pada gambar dan lepaskan.
S6RW0D1406038
Melepas
1) Lepas mesin assy dari kendaraan sesuai "Melepas
dan Memasang Mesin Assy".
2) Lepas clutch cover, disc clutch dan flywheel (drive
plate untuk A/T) gunakan special tool.
Special tool
(A): 09924–17810
I2RH0B140127-01
Memasang
CATATAN
• Gunakan baut bearing cap No.1 yang baru.
Baut tersebut akan berubah jika sudah
I2RH0B140125-01 digunakan karena jenis baut yang digunakan
3) Lepas piston dan connecting rod, lihat "Membongkar adalah plastic deformation tightening bolt.
dan Memasang Piston, Piston Ring, Connecting Rod • Semua komponen yang akan dipasang harus
dan Cylinder". benar-benar bersih.
4) Lepas oil seal housing belakang (1). • Berikan oli ke crankshaft journal, journal
bearing, thrust bearing, crankpin, bearing
connecting rod, piston, ring piston dan
diameter dalam cylinder.
• Journal bearing, bearing cap, connecting rod,
rod bearing, rod bearing cap, piston dan ring
piston terpasang satu set.
Jangan membongkar komponen tersebut dan
pastikan setiap komponen dipasang kembali
ke tempat semula.
I2RH0B140126-01
Mekanisme Mesin 1D-61
1) Pasang sensor plate (1) ke crankshaft (2) dan 4) Pasang crankshaft ke cylinder block.
kencangkan baut sesuai spesifikasi. 5) Pasang thrust bearing (1) ke cylinder block di antara
cylinder No.2 dan No.3. Hadapkan alur oli (2) ke
CATATAN
arah crank web.
Ketika memasang sensor plate, luruskan spring
pin (3) pada crankshaft dan lubang sensor plate.
Momen pengencangan
Baut sensor plate (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
I6RW0B140014-01
I6RW0B140013-02
1D-62 Mekanisme Mesin
I2RH0B140131-01
7) Jika perlu, press-fit oil seal belakang (1) ke oil seal I4RS0A140019-01
Special tool
(A): 09911–97821 10) Pasang flywheel (drive plate untuk A/T).
Gunakan special tool, kunci flywheel, dan
Posisi pemasangan crank oil seal belakang kencangkan baut flywheel sesuai spesifikasi.
(dimensi)
“a”: 2 mm (0.08 in.) CATATAN
Gunakan baut flywheel atau drive plate yang
baru.
Special tool
(A): 09924–17810
Momen pengencangan
Flywheel atau drive plate baut (a):
70 N·m (7.0 kgf-m, 51.0 lb-ft)
I5RW0C140027-01
15) Pasang timing chain cover sesuai "Melepas dan b) Dengan cara yang sama seperti langkah a),
Memasang Timing Chain Cover". kencangkan pada 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft).
16) Pasang cylinder head cover sesuai "Melepas dan c) Dengan cara yang sama seperti langkah a),
Memasang Cylinder Head Cover". kencangkan kembali hingga 60°.
17) Pasang oil pan sesuai "Komponen Oil Pan dan Oil d) Kencangkan baut (11) – (20) hingga 25 N⋅m (2.5
Pump Strainer pada Bab 1E" kg-m, 18.0 lb-ft) berdasarkan nomor ururt seperti
18) Pasang mesin assy pada kendaraan sesuai pada gambar.
"Melepas dan Memasang Mesin Assy". Momen pengencangan
Baut main bearing cap No.1 ((1) – (10)):
Memeriksa Crankshaft Kencangkan 30 N⋅m (3.0 kgf-m, 22.0 lb-ft), 50
S6RW0D1406039
N⋅m (5.0 kgf-m, 36.5 lb-ft) dan 60° dengan
prosedur khusus
Runout Crankshaft
Baut main bearing cap No.2 ((11) – (20)):
Gunakan dial gauge, ukur runout di bagian tengah
Kencangkan 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
journal. Putar crankshaft perlahan. Jika runout melebihi
dengan prosedur khusus
batas, ganti crankshaft.
Runout crankshaft
Batas: 0.02 mm (0.0008 in.)
I2RH0B140137-01
I2RH0B140135-01 3) Gunakan dial gauge untuk membaca pergerakan
axial (thrust) crankshaft.
Thrust Play Crankshaft Jika melebihi batas, ganti thrust bearing dengan
1) Ukur play dengan crankshaft terpasang di cylinder yang baru (standar) atau oversize agar tercapai
block secara normal, dengan thrust bearing (1) dan thrust play standar.
journal bearing cap dipasang.
Play crankshaft thrust
Ketebalan thrust bearing crankshaft Standar: 0.11 – 0.31 mm (0.0043 – 0.0122 in.)
Standar: 2.470 – 2.520 mm (0.0972 – 0.0992 in.) Batas: 0.35 mm (0.0138 in.)
Oversize (0.125 mm (0.0049 in.)):
2.533 – 2.583 mm (0.0997 – 0.1017 in.) CATATAN
Setelah memeriksa thrust play, pastikan
perubahan ulir setiap baut bearing cap No.1,
lihat “Baut Main Bearing Cap No.1” pada
"Memeriksa Main Bearing".
I2RH0B140136-01
Journal Tidak Bundar dan Tirus (Keausan Tidak Memeriksa Secara Visual
Merata) Periksa bearing dari kemungkinan lubang, gores, aus
Keausan yang tidak merata pada crankshaft journal atau rusak.
menyebabkan adanya perbedaan diameter secara Jika kondisinya rusak, ganti bagian atas dan bawah.
menyilang atau sepanjang journal (atau keduanya). Jangan mengganti hanya salah satunya saja.
Perbedaan ini, dapat diketahui melalui micrometer. Jika
journal terlalu rusak atau jika keausannya melebihi Celah Main Bearing
batas, gerinda/bubut atau ganti crankshaft.
CATATAN
Tidak bundar atau tirus pada crankshaft
Jangan memutar crankshaft saat gauging plastic
Batas: 0.01 mm (0.0004 in.)
dipasang.
Tidak bundar
A–B Periksa celah menggunakan plastic gauge sesuai
prosedur berikut.
Tirus
a–b 1) Lepas bearing cap.
2) Bersihkan bearing dan main journal.
3) Pasang plastic gauge (1) setebal bearing (paralel ke
crankshaft) pada journal, hindari lubang oli.
I2RH0B140138-01
I2RH0B140139-01
Mekanisme Mesin 1D-65
Bearing standar
Jika bearing kondisinya rusak, atau celah bearing di luar
spesifikasi, pilih bearing standar baru sesuai prosedur
berikut dan pasang.
1) Pertama periksa diameter journal. Seperti pada
gambar, crank web No.2 memiliki angka.
Ada tiga angka (“1”, “2” dan “3”) menunjukkan
diameter journal berikut.
Angka pada crank web No.2 menunjukkan diameter
journal yang ditandai dengan tanda panah seperti
I2RH0B140137-01
pada gambar. Sebagai contoh pada mesin M15,
5) Lepas bearing cap dan gunakan skala (1) pada nomor “1” menunjukkan diameter journal 51.9940 –
envelop plastic gauge (2), ukur tebal plastic gauge 52.0000 mm (2.0471 – 2.0472 in.).
pada titik maksimum. Jika celah melebihi batas,
ganti bearing. Ganti bagian atas dan bawah sebagai Diameter crankshaft journal
satu unit. Angka
Bearing standar baru mempunyai celah yang tepat. yang Diameter journal
Jika tidak, crankshaft journal perlu digerinda untuk tertera
menggunakan bearing undersize 0.25 mm. 51.9940 – 52.0000 mm
1
Setelah memilih bearing baru, periksa celah. (2.0471 – 2.0472 in.)
51.9880 – 51.9939 mm
2
Celah main bearing (2.0468 – 2.0470 in.)
Standar: 0.021 – 0.041 mm (0.0008 – 0.0016 in.) 51.9820 – 51.9879 mm
3
Batas: 0.054 mm (0.0021 in.) (2.0465 – 2.0467 in.)
I2RH0B140141-01
I2RH0B140142-01
1D-66 Mekanisme Mesin
I2RH01140191-01
1. Cat
4) Dari angka yang tertera pada crank web No.2 dan huruf yang tertera pada cylinder block, dapat ditentukan bearing
standar baru yang akan dipasang ke journal, dengan melihat tabel berikut.
Sebagai contoh, jika angka yang tertera pada crank web No.2 adalah “1” dan huruf yang tertera pada cylinder
block adalah “B”, pasang bearing standar baru berwarna “Coklat” pada journal tersebut.
Spesifikasi crankshaft main bearing standar baru
Nomor yang tertera pada crank web No.2
(diameter journal )
1 2 3
A atau Ungu Coklat Hijau
1
Huruf yang tertera pada cylinder B atau Coklat Hijau Hitam
block (diameter dalam cap ) 2
C atau Hijau Hitam Polos
3
Bearing standar baru yang akan dipasang
Mekanisme Mesin 1D-67
5) Gunakan skala (1) pada gauging plastic (2), periksa celah bearing dengan bearing standar baru.
Jika celah masih melebihi batas, gunakan bearing yang lebih tebal dan periksa kembali celahnya.
I2RH0B140141-01
6) Ketika mengganti crankshaft atau cylinder block, pilih bearing standar baru yang akan dipasang lihat nomor yang
tertera pada crankshaft baru atau huruf yang tertera pada cylinder block baru.
I2RH01140192-01
1. Cat
1D-68 Mekanisme Mesin
• Jika perlu, Jika perlu, gerinda/bubut crankshaft journal dan pilih bearing undersize yang akan digunakan sebagai
berikut.
a. Gerinda/bubut journal sehingga berdiameter akhir berikut.
Diameter akhir journal
51.732 – 51.750 mm (2.0367 – 2.0374 in.)
b. Gunakan micrometer, ukur diameter journal setelah digerinda/bubut.
Pengukuran harus dilakukan di dua tempat di sekelilingnya untuk memeriksa kondisi tidak bundar.
c. Gunakan diameter journal hasil pengukuran di atas dan huruf yang tertera pada cylinder block, pilih bearing
undersize, lihat tabel berikut.
Periksa celah bearing dengan bearing undersize baru.
I2RH0B140144-01
Spesifikasi crankshaft main bearing undersize baru
Diameter journal
51.7320 – 51.7379 mm 51.7380 – 51.7439 mm 51.7440 – 51.7500 mm
(2.0367 – 2.0369 in.) (2.0370 – 2.0371 in.) (2.0372 – 2.0373 in.)
A (1) Merah dan Hijau Merah dan Coklat Merah dan Ungu
Huruf yang tertera
B (2) Merah dan Hitam Merah dan Hijau Merah dan Coklat
pada cylinder block
C (3) Merah Merah dan Hitam Merah dan Hijau
Bearing undersize yang akan dipasang
Mekanisme Mesin 1D-69
pada “A” sebesar 60 mm (2.36 in.) dari dudukan flange Periksa dengan teliti oil seal (1) dari kemungkinan aus
bolt dan “B” pada 90 mm (3.54 in.) dari dudukan flange atau rusak. Ganti jika terdapat kerusakan.
bolt gunakan micrometer (2).
Perbedaan diameter (“A” – “B”).
Jika melebihi batas, ganti dengan yang baru.
Titik pengukuran diameter baut main bearing cap
No.1
“a”: 60 mm (2.36 in.)
“b”: 90 mm (3.54 in.)
Perbedaan diameter baut main bearing cap No.1
Batas (“A” – “B”): 0.2 mm (0.008 in.)
I4RS0A140020-01
1
“A” “B” Memeriksa Flywheel
S6RW0D1406043
Runout flywheel
Periksa runout flywheel dengan dial gauge.
Jika runout melebihi batas, ganti flywheel.
Runout flywheel
Batas: 0.2 mm (0.0079 in.)
I2RH0B140145-01
I2RH01140198-01
I2RH01140199-01
1D-70 Mekanisme Mesin
Bubut atau Reboring Cylinder 4) Rebore dan hone cylinder sesuai dimensi berikut.
1) Jika cylinder perlu dibubut (reboring), seluruh
CATATAN:
cylinder lainnya juga harus dilakukan pembubutan.
Sebelum pembubutan, pasang semua main
2) Pilih piston oversize sesuai keausan cylinder.
bearing cap dan kencangkan sesuai
spesifikasi untuk menghindari kerusakan
Spesifikasi piston oversize bore bearing.
Oversize 0.50:
78.453 – 78.468 mm (3.0887 – 3.0893 in.)
Diameter cylinder yang akan dibubut
3) Gunakan micrometer, ukur diameter piston.
Oversize 0.50: 78.500 – 78.514 mm (3.0906 –
3.0911 in.)
Posisi pengukuran diameter piston
“a”: 19.5 mm (0.77 in.) 5) Ukur piston clearance setelah honing.
Celah piston
0.032 – 0.061 mm (0.0013 – 0.0024 in.)
I2RH01140157-01
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S6RW0D1407001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kgf-m lb-ft
Baut camshaft housing Kencangkan 11 N⋅m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft) )/)
dengan prosedur khusus
Baut bracket EVAP canister purge valve 5 0.5 4.0 )/)
Baut cylinder head cover Kencangkan 8 N⋅m (0.8 kgf-m, 6.0 lb-ft) )
dengan prosedur khusus
Mur bracket engine mounting kanan 65 6.5 47.0 )
Baut bush engine mounting kanan 55 5.5 40.0 )
Baut bush engine mounting kiri 85 8.5 61.5 )
Baut suspension frame 150 15.0 108.5 )
Baut lower cross member depan 55 5.5 40.0 )
Mur terminal motor starter 11 1.1 8.0 )
Mur terminal generator 5 0.5 4.0 )
Baut ground battery 25 2.5 18.0 )
Baut terminal ground 11 1.1 8.0 )
Baut timing chain cover 25 2.5 18.0 )
Mur timing chain cover 25 2.5 18.0 )
Baut cap 25 2.5 18.0 )
Baut oil gallery pipe No.2 dan No.3 11 1.1 8.0 )
Baut pulley crankshaft 150 15.0 108.5 )
Mur oil control valve 11 1.1 8.0 )
Baut oil gallery pipe No.1 30 3.0 21.5 )
Baut guide timing chain No.1 11 1.1 8.0 )
Baut timing chain tensioner 25 2.5 18.0 )
Baut timing chain tensioner adjuster 11 1.1 8.0 )
Baut intake cam timing sprocket 60 6.0 43.5 )
Baut camshaft housing 11 1.1 8.0 )
Venturi plug 5 0.5 3.5 )
Baut cylinder head M8 Kencangkan 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft) )
dengan prosedur khusus
Mekanisme Mesin 1D-71
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kgf-m lb-ft
Baut cylinder head M10 Kencangkan 20 N⋅m (2.0 kgf-m, 14.5 lb-ft), )
40 N⋅m (4.0 kgf-m, 29.0 lb-ft), 60° dan 60°
dengan prosedur khusus
Mur connecting rod bearing cap Kencangkan 15 N⋅m (1.5 kgf-m, 11.0 lb-ft), )/)
45° dan 45° dengan prosedur khusus
Baut sensor plate 11 1.1 8.0 )
Baut main bearing cap No.1 Kencangkan 30 N⋅m (3.0 kgf-m, 22.0 lb-ft), )/)/)
50 N⋅m (5.0 kgf-m, 36.5 lb-ft) dan 60°
dengan prosedur khusus
Baut main bearing cap No.2 Kencangkan 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft) )/)/)
dengan prosedur khusus
Baut oil seal housing belakang 11 1.1 8.0 )
Baut flywheel atau drive plate 70 7.0 51.0 )
CATATAN
Spesifikasi momen pengencangan juga dijelaskan pada.
“Komponen Sistem Air Intake”
“Komponen Engine Mounting”
"Komponen Timing Chain Cover"
"Komponen Timing Chain dan Chain Tensioner"
"Komponen Camshaft, Tappet dan Shim"
"Komponen Valve dan Cylinder Head"
"Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder"
"Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Cylinder Block"
Referensi:
Untuk momen pengencangan yang tidak dijelaskan pada Bab ini, lihat Informasi Baut dan Mur di Bab 0A”.
1D-72 Mekanisme Mesin
CATATAN
Service material yang dianjurkan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Timing Chain Cover"
"Komponen Timing Chain dan Chain Tensioner"
"Komponen Camshaft, Tappet dan Shim"
"Komponen Valve dan Cylinder Head"
"Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder"
"Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Cylinder Block"
Special Tool
S6RW0D1408002
09911–97720 09911–97821
Oil seal installer Oil seal installer
) )
09913–75810 09915–64512
Bearing installer Compression gauge
) )
09915–64530 09915–67010
Compression gauge hose Compression gauge
attachment (C)
) )
09915–67311 09916–14510
Vacuum gauge Valve lifter
) )/)
09916–14521 09916–34542
Valve spring compressor Reamer handle
attachment
)/) )/)
Mekanisme Mesin 1D-73
09916–34550 09916–37320
Reamer handle Valve guide outer reamer
(10.5 mm)
) )
09916–44910 09916–56011
Valve guide installer & Valve guide installer
remover attachment (protrusion: 11.5
mm)
) )
09916–58210 09916–67020
Valve guide installer handle Tappet holder (Overseas)
)/) )/)
09916–67021 09916–77310
Tappet holder Piston ring compressor (50-
125 mm)
)/) )
09916–84511 09917–68221
Forceps Camshaft pulley holder
)/) )/)
09917–98221 09924–17810
Valve guide stem Flywheel holder (drive plate
attachment stopper)
) )/)
09926–58010 09944–36011
Bearing remover attachment Steering wheel remover
) )
Sistim Pelumasan Mesin 1E-1
I5RW0C150002-01
1E-2 Sistim Pelumasan Mesin
CATATAN
Sebelum memeriksa tekanan oli, periksa hal-hal
berikut ini.
• Jumlah oli pada oil pan
Jika jumlah oli sedikit, tambahkan hingga
tanda penuh/Full (lubang) (1) pada oil level
gauge, lihat "Mengganti Oli Mesin dan Filter
Oli pada Bab 0B". I2RH0B150004-01
CATATAN
Pastikan tuas transmisi pada posisi “Neutral”,
tarik rem tangan dan ganjal roda.
I2RH0B150003-01
I2RH0B150005-01
I2RH0B150006-01
Petunjuk Perbaikan
Komponen Oil Pan dan Oil Pump Strainer
S6RW0D1506001
3 7 (b)
2 13 (d)
14
6 (b)
12
5 (a)
15 (d)
10 (c)
11
9 (b)
8 (b)
10 (c)
I5RH0A150002-02
1. Oil pan: 6. Baut strainer 11. Dowel pin : 35 N⋅m (3.5 kgf-m, 25.5 lb-ft)
Berikan sealant 99000-31260 pada
permukaan sambungan.
2. Strainer 7. Baut bracket 12. Baffle plate : Kencangkan 11 N⋅m (1.1 kgf-m,
8.0 lb-ft) dengan prosedur khusus.
3. O-ring 8. Mur oil pan 13. Baut baffle plate : 55 N⋅m (5.5 kgf-m, 40.0 lb-ft)
4. Gasket 9. Baut oil pan 14. Clutch housing lower plate (M/T) : 11 N⋅m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
(M6) atau torque converter housing lower
plate (A/T)
5. Drain plug 10. Baut oil pan 15. Baut lower plate : Jangan dipakai lagi.
(M10)
1E-4 Sistim Pelumasan Mesin
Melepas
1) Lepas oil level gauge.
2) Keluarkan oli mesin dengan membuka drain plug.
3) Lepas clutch housing lower plate (1).
I4RS0A150005-01
I2RH0B150010-01
I4RS0A150006-01
Memasang
1) Pasang O-ring baru (2) dengan posisi seperti pada
gambar dan pasang oil pump strainer (1).
Kencangkan baut strainer (3) terlebih dulu dan
kemudian baut bracket (4) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut ol pump strainer (a):
11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
Baut bracket oil pump strainer (b):
11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
I2RH0B150012-01
4) Pasang oil pan pada cylinder block sementara. 9) Pasang clutch housing lower plate (1) dan kemudian
5) Masukkan dowel pin (1) pada lubang (2) di oil pan kencangkan clutch housing lower plate bolt sesuai
untuk pemasangan oil pan secara tepat. spesifikasi.
1,(a)
I5RW0A150003-01
2
1 10) Pasang oil level gauge.
I4RS0A150007-01
11) Isi kembali oli mesin sesuai “Mengganti Oli Mesin
6) Setelah memasang oil pan pada cylinder block,
dan Filter Oli di Bab 0B”.
pasang baut-bautnya dan mulai kencangkan dari
bagian tengah: pindah ke arah luar, kencangkan 12) Pastikan tidak ada kebocoran oli mesin dan gas
satu baut pada saat yang sama. Kencangkan baut buang pada setiap sambungan.
dan mur sesuai spesifikasi.
Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump Strainer
Momen pengencangan S6RW0D1506003
Baut oil pan (M6) (a): 11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft) • Bersihkan bagian yang akan diberi sealant antara oil
Baut oil pan (M10) (c): pan dan cylinder block.
55 N·m (5.5 kgf-m, 40.0 lb-ft) Bersihkan oli, sealant lama, dan debu dari bagian
Mur oil pan (e): 11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft) yang akan diberi sealant.
7) Setelah memberi oli mesin pada drain plug, pasang • Bersihkan oil pump strainer screen (1).
gasket dan drain plug baru pada oil pan.
Kencangkan drain plug sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Oil pan drain plug (b):
35 N·m (3.5 kgf-m, 25.5 lb-ft)
8) Kencangkan baut stiffener transaxle sesuai
spesifikasi.
Momen pengencangan I2RH0B150016-01
(a)
(b)
I4RS0A150010-01
1. Rotor plate 6. Baut rotor plate : 11 N⋅m (1.1 kgf-m 8.0 lb-ft)
2. O-ring 7. Relief valve : Jangan dipakai lagi.
3. Outer rotor 8. Spring : Berikan sedikit oli mesin pada bagian yang bergesekan.
Melepas dan Memasang Oil Pump 2) Lepas outer rotor (1) dan inner rotor (2).
S6RW0D1506005
Oil pump menjadi satu dengan timing chain cover.
Untuk melepas dan memasang, lihat "Melepas dan
Memasang Timing Chain Cover di Bab 1D".
Membongkar
1) Lepas rotor plate (1) dengan melepas bautnya.
I2RH0B150019-01
I2RH0B150018-01
I2RH0B150020-01
Sistim Pelumasan Mesin 1E-7
I2RH0B150023-01
Oil Pump
• Periksa outer (1) dan inner rotor (2), rotor plate, dan
oil pump case dari kemungkinan aus atau rusak.
I2RH0B150019-01
4) Berikan oli mesin pada relief valve (1) dan spring (2),
dan pasangkan bersama retainer (3) dan circlip baru
(4) pada rotor plate (5).
I2RH0B150019-01
I2RH0B150025-01
I2RH0B150022-01
1E-8 Sistim Pelumasan Mesin
I2RH0B150026-01
Side clearance
Gunakan mistar baja (1) dan thickness gauge (2), ukur
side clearance.
Jika side clearance melebihi batas, ganti oil pump assy.
Side clearance oil pump inner rotor
Batas: 0.15 mm (0.0059 in.)
I2RH01150023-01
I2RH0B150027-01
Sistim Pelumasan Mesin 1E-9
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S6RW0D1507001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kgf-m lb-ft
Oil pressure switch 13 1.3 9.5 )
Baut oil pump strainer 11 1.1 8.0 )
Baut bracket oil pump strainer 11 1.1 8.0 )
Baut oil pan (M6) 11 1.1 8.0 )
Baut oil pan (M10) 55 5.5 40.0 )
Mur oil pan 11 1.1 8.0 )
Oil pan drain plug 35 3.5 25.5 )
Baut stiffener transaxle 55 5.5 40.0 )
Baut clutch housing lower plate 11 1.1 8.0 )
Baut oil pump rotor plate 11 1.1 8.0 )
CATATAN
Spesifikasi Momen pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Oil Pan dan Oil Pump Strainer"
"Komponen Oil Pump"
Referensi:
Untuk momen pengencangan yang tidak dijelaskan di Bab ini, lihat pada “Informasi But dan Mur di Bab 0B”.
CATATAN
Material perbaikan yang diperlukan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Oil Pan dan Oil Pump Strainer"
"Komponen Oil Pump"
Special Tool
S6RW0D1508002
09915–77310 09915–78211
Oil pressure gauge (0-10kg/ Oil pressure gauge
cm2) attachment
) )
Sistim Pendingin Mesin 1F-1
Kapasitas coolant
• Untuk kendaraan M/T
Engine, radiator dan heater:
6.8 liter (14.37/11.97 US/lmp pt.)
Tangki cadangan: 0.7 liters (1.48/1.23 us/lmp pt.)
Total: 7.5 liter (15.85/13.20 US/lmp pt.)
• Untuk kendaraan A/T
Engine, radiator dan heater:
6.9 liter (14.58/16.63 US/lmp pt.)
Tangki cadangan: 0.7 liter (1.48/1.23 us/lmp pt.)
Total: 7.6 liter (16.06/13.38 US/lmp pt.)
1F-2 Sistim Pendingin Mesin
2
8
I5RW0C160001-02
Ketika coolant dipanaskan hingga suhu kerja normal dan thermostat terbuka, coolant mengalir ke radiator core untuk
didinginkan sebagai berikut.
2
8
I5RW0C160002-02
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistem Pendingin Mesin
S6RW0D1606001
I5RW0C160012-01
1. Radiator 11. Pipa outlet thermostat case 21. Selang heater outlet No.1
2. Tangki cadangan 12. Thermostat case 22. Rangkaian Radiator cooling fan
Untuk membongkar dan memasang,
lihat “Radiator Cooling Fan
Disassembly and Reassembly”.
3. Radiator cap 13. Thermostat 23. Ke cylinder head
4. Drain plug 14. Thermostat cap 24. Ke water pump
5. Selang outlet radiator 15. Selang water bypass No.1 25. Ke heater core
6. Selang inlet radiator 16. Pipa water inlet No.1 : 15 N⋅m (1.5 kgf-m, 11.0 lb-ft)
7. Water outlet cap 17. Selang water inlet : 33 N⋅m (3.3 kgf-m, 24.0 lb-ft)
8. ECT sensor 18. Pipa water inlet No.2 : Jangan digunakan kembali.
9. Gasket water outlet cap 19. Baut bracket radiator support
10. O-ring 20. Selang Heater inlet
Sistim Pendingin Mesin 1F-5
Memeriksa Jumlah Coolant 2) Cuci tutup radiator dan lubang pengisian dengan air
S6RW0D1606002 saat mesin sudah dingin.
! PERINGATAN 3) Periksa jumlah coolant dan zat anti beku.
Untuk menghindari bahaya dan luka bakar, 4) Gunakan pressure tester (1), periksa tekanan pada
jangan melepas tutup radiator saat mesin sistim dan tutup radiator (2).
dan radiator panas. Cairan mendidih dan uap Jika perlu mengganti tutup radiator, gunakan yang
panas bertekanan dapat menyembur keluar sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
jika tutup radiator terlalu cepat dibuka.
CATATAN
Untuk memeriksa jumlahnya, angkat kap mesin dan lihat Setelah memasang tutup radiator, pastikan
ke tangki cadangan “tembus pandang”. bagian kupingnya lurus dengan radiator.
Untuk memeriksa jumlah coolant tidak perlu melepas
tutup radiator. Tekanan pada sistim dan tutup radiator (untuk
pemeriksaan)
Ketika mesin dingin, periksa jumlah coolant 110 kPa (1.1 kgf/cm2, 15.6 psi)
pada tangki
cadangan (1).
Jumlah coolant normal adalah antara tanda
FULL (2)
dan LOW (3) pada tangki cadangan (1).
Jika jumlah coolant di bawah tanda LOW (3),
lepas tutup tangki cadangan (4) dan tambahkan
coolant ke tangki
cadangan hingga tanda FULL (2).
CATATAN
Jika sudah menggunakan antifreeze yang
sesuai spesifikasi, tidak perlu menambahkan
zat additive lainnya untuk meningkatkan
kerja sistim. Hal ini dapat mengganggu kerja
sistim, dan hanya menambah biaya yang
tidak perlu.
I5RH01160001-01
1
I4RS0A160003-01
Sistim Pendingin Mesin 1F-7
I3RM0A160008-01
3
2
1
I6RW0B160008-01 I2RH01160012-01
“a” “c”
I5RW0A160004-01
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas connector motor kipas pendingin.
3) Kuras coolant, lihat “Menguras Sistim Pendingin”.
I5RW0A160005-01
4) Lepas selang inlet radiator (1) dan reservoir (2).
Pemeriksaan Relay Kipas Pendingin Radiator
S6RW0D1606010
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas relay kipas pendingin radiator (1) dari main
fuse box.
3) Periksa apakah ada hubungan antara terminal “c”
2
dan “d”. Jika terdapat hubungan, ganti relay.
4) Hubungkan terminal positif (+) battery ke terminal “b”
dari relay dan terminal negatif (–) battery ke terminal 1
“a” dari relay, kemudian periksa hubungan antara
I6RW0B160004-02
terminal “c” dan “d”. Jika terdapat hubungan, ganti
relay.
Sistim Pendingin Mesin 1F-9
5) Lepas baut mounting kipas pendingin (1). Memeriksa dan Membersihkan Radiator pada
6) Lepas rangkaian kipas pendingin radiator (2). Kendaraan
S6RW0D1606012
Memeriksa
Periksa radiator dari kebocoran atau rusak, luruskan fin
yang bengkok, jika ada.
Membersihkan
Bersihkan bagian depan radiator core.
I5RW0C160014-01
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas perhatikan hal-hal
berikut. I2RH01160014-01
Memasang
Kebalikan dari prosedur memasang, perhatikan hal-hal
berikut.
Kencangkan baut bracket support radiator sesuai
I5RW0C160005-01
spesifikasi.
Memasang Momen Pengencangan
Kebalikan dari prosedur melepas. Baut Bracket Support Radiator: 33 N·m (3.3 kgf-m,
24.0 lb-ft)
• Isi kembali sistim pendingin, lihat langkah 7) s/d 17)
“Mengisi dan Membilas Sistim Pendingin”.
• Setelah memasang, pastikan tidak ada kebocoran
coolant di setiap sambungan.
1F-10 Sistim Pendingin Mesin
Memeriksa dan Menyetel Ketegangan Belt 5) Periksa ketegangan belt sesuai spesifikasi setelah
Water pump / Belt Generator memutar crankshaft dua putaran searah jarum jam.
S6RW0D1606014
6) Kencangkan baut penyetel generator (1) sesuai
! PERINGATAN spesifikasi.
• Lepas kabel negatif battery sebelum Momen Pengencangan
memeriksa dan menyetel ketegangan belt. Baut Penyetel Generator (c): Tighten 7.0 N⋅m
• Untuk menghindari bahaya dan luka bakar, (0.7 kgf-m, 5.0 lb-ft) dengan prosedur sesuai
jangan melepas tutup radiator saat mesin dan spesifikasi.
radiator panas. cairan mendidih dan uap
1, (c)
panas bertekanan dapat menyembur keluar
jika tutup radiator terlalu cepat dibuka. 2, (a)
Ketegangan belt Water pump / Belt Generator 7) Pasang kabel negatif battery.
“a”: 4.5 – 5.5 mm (0.18 – 0.22 in.) perubahannya /
100 N (10kgf, 22lbs) Melepas dan Memasang Water Pump / Belt
Generator
CATATAN S6RW0D1606015
I5RW0C160006-01
4
Memasang Memasang
1) Pasang belt (1) ke pulley water pump (2), pulley 1) Berikan sealant ke permukaan water pump (1)
crankshaft (3) dan pulley generator (4). sebagaimana gambar.
2) Setel ketegangan belt, lihat “Menyetel dan “A”: Water tight sealant 99000–31250 (SUZUKI
Memeriksa Ketegangan Drive Belt Generator / Water Bond No.1207F)
Pump”.
Jumlah sealant (ke permukaan water pump)
3) Jika kendaraan dilengkapi A/C, pasang belt
Lebar “a”: 3 mm (0.12 in.)
compressor lihat “Melepas dan Memasang Drive
Tinggi “b”: 2 mm (0.08 in.)
Belt Compressor: Tipe Manual di Bab 7B” atau
“Melepas dan Memasang Drive Belt Compressor:
Tipe Otomatis di Bab 7B.
I3RM0A160016-01
I5RW0C160010-01
! PERHATIAN
Jangan membongkar water pump.
Jika perlu perbaikan pump, ganti assy.
I2RH0B160019-01
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S6RW0D1607001
Momen pengencangan
Bagian yang Dikencangkan Catatan
N⋅m kgf-m lb-ft
Baut bracket support radiator 33 3.3 24.0 )
Baut bracket generator 25 2.5 18.0 )
Baut pivot generator pivot bolt 50 5.0 36.0 )
Baut penyetelan generator Kencangkan 7.0 N⋅m (0.7 kgf-m, 5.0 lb-ft) )
dengan prosedur sesuai spesifikasi.
Baut dan mur water pump 25 2.5 18.0 )
CATATAN
Spesifikasi Momen pengencangan juga diterangkan berikut ini.
“Komponen Sistim Pendingin”.
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat “Informasi Pengencang di Bab 0A”.
Uraian Umum
Uraian Sistim Bahan Bakar Uraian Fuel Pump
S6RW0D1701001 S6RW0D1701003
! PERHATIAN Fuel pump (1) adalah tipe in-tank electric pump. Di
dalam pump assy. terdapat; fuel filter (2) dan fuel
Mesin ini hanya menggunakan bahan bakar pressure regulator (3) dan fuel level sensor (gauge) (4).
tanpa timbal. Bahan Bakar bertimbal atau
berkadar timbal rendah dapat merusak dan
mengurangi efektifitas sistim kontrol emisi.
6 2
1
7 3
5 9
I7RW01170002-02
Special tool 1
(A): 09912–58442 I5RW0A170002-02
(B): 09912–58432
(C): 09912–58490
1G-4 Sistim Bahan Bakar
4) Periksa tegangan battery 11 V atau lebih. 7) Lepas special tool dari fuel delivery pipe dan selang
5) Ukur tegangan bahan bakar di setiap kondisi. Jika fuel feed.
tekanan di luar spesifikasi, lihat “Memeriksa tekanan 8) Pasang selang fuel feed ke fuel delivery pipe dan
bahan bakar pada Bab 1A” dan periksa clamp dengan baik.
kemungkinan kerusakan pada komponen. Ganti jika 9) Dengan mesin OFF dan kunci kontak ON, periksa
ada yang rusak. kebocoran bahan bakar.
a) ON-kan kunci kontak untuk menghidupkan fuel
pump dan OFF-kan setelah 2 detik. Ulangi 3 Memeriksa Fungsi Fuel Cut
atau 4 kali dan periksa tekanan bahan bakar. S6RW0D1704002
CATATAN
Spesifikasi tekanan bahan bakar
Fuel pump bekerja dan mesin mati: 360 – 400 Sebelum memeriksa, tuas transmisi pada
kPa (3.6 – 4.0 kgf/cm2, 51.2 – 56.9 psi) posisi netral (posisi “P” untuk A/T), A/C OFF
dan rem tangan ditarik penuh.
b) Hidupkan mesin dan panaskan hingga tercapai
suhu kerja normal, dan ukur tekanan bahan 1) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal.
bakar pada putaran idle. 2) Saat mendengarkan suara injector (2) dengan sound
Spesifikasi tekanan bahan bakar scope (1) atau sejenisnya, naikkan putaran mesin
Pada putaran idle: 360 – 400 kPa (3.6 – 4.0 hingga lebih dari 3,000 rpm
kgf/cm2, 51.2 – 56.9 psi)
c) Matikan mesin, dan ukur tekanan bahan bakar
satu menit setelah dimatikan.
Spesifikasi tekanan bahan bakar
1 menit setelah mesin (fuel pump) mati
(tekanan akan terus berkurang): Lebih dari
250 kPa (2.5 kgf/cm2, 35.6 psi)
6) Setelah memeriksa tekanan bahan bakar, lepas fuel
pressure gauge.
I2RH0B170004-01
! PERINGATAN
3) Periksa apakah suara injector berhenti ketika throttle
Dengan adanya tekanan tinggi pada saluran valve menutup dan terdengar kembali ketika putaran
bahan bakar, keluarkan tekanan bahan bakar mesin turun sekitar. 2,000 rpm atau kurang.
berdasarkan prosedur berikut.
• Letakkan tempat penampung bahan bakar
(container) di bawah joint.
• Tutup joint dengan kain dan kendurkan
mur joint perlahan untuk mengeluarkan
tekanan bahan bakar secara perlahan.
I5RW0A170003-01
Sistim Bahan Bakar 1G-5
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistim Bahan Bakar
S6RW0D1706001
I6RW0D170001-01
1. Tangki bahan bakar 11. Saluran uap bahan bakar 21. Baut Fuel pump
2. Fuel pump assy 12. Pelindung tangki bahan bakar 22. Valve inlet tangki bahan bakar
3. Selang filler tangki bahan 13. 23.
Insulator Gasket Fuel pump
bakar
4. Fuel filler neck 14. Ke EVAP canister purge valve 24. Bracket ground
5. Tutup tangki bahan bakar 15. Fuel filler packing : 45 N⋅m (4.5 kgf-m, 33.0 lb-ft)
6. Ke EVAP canister 16. Delivery pipe : 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
7. Saluran bahan bakar 17. Fuel injector : 11 N⋅m (1.1 kgf-m, 8.0 lb-ft)
1G-6 Sistim Bahan Bakar
CATATAN
Pasang selang ke spool pipe dengan baik.
I7RW01170005-01
Melepas
1) Bersihkan lumpur, kotoran atau benda asing antara
pipa (1) dan quick joint (2) dengan menyemprotkan
angin.
2) Buka lock joint dengan memasukkan special tool
antara pipa dan quick joint.
Special tool
(A): 09919–47020
3) Lepas quick joint dari pipa.
1
2 (A)
2
1
I4RS0A170019-01
Memasang
Pasang quick joint ke pipa bahan bakar hingga
mengunci dengan baik (terdengar suara klik), dan
pastikan quick joint tidak dapat dilepas dengan tangan.
CATATAN
Jika terdeteksi DTC setelah perbaikan, hapus
DTC, lihat “DTC Clearance in Section 1A”.
6) Hidupkan mesin hingga mati dengan sendirinya Melepas dan Memasang Pipa Bahan Bakar
(bahan bakar bocor). Ulangi cranking mesin 2 – 3 S6RW0D1706006
I5RW0A170008-01
Sistim Bahan Bakar 1G-9
I2RH0B170007-01
I5RW0A140002-01
1
I2RH0B170008-01
4
3) Pasang connector ke injector dengan baik.
3
3
I5RW0A170010-01
1G-10 Sistim Bahan Bakar
(B)
(A)
2 (C)
(A)
I6RW0B170014-01
I3RM0A170011-01
4) Pasang vinyl tube ke injector nozzle untuk 7) Berikan arus battery ke injector (1) selama 15 detik
mencegah bahan bakar menyembur saat injeksi. dan ukur volume bahan bakar yang diinjeksikan
5) Letakkan cylinder di bawah injector.. dengan gelas ukur. Tes setiap injector dua atau tiga
kali. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti injector.
6) Operasikan fuel pump dan berikan tekanan ke
injector sebagai berikut:: Volume penginjeksian bahan bakar
a) Ketika menggunakan scan tool: Kira-kira 46 cc/15 sec. (1.62/1.55 US/lmp oz/15
sec.)
i) Pasang scan tool ke DLC dengan kunci
kontak OFF.. 8) Periksa kebocoran bahan bakar dari nozzle injector.
ii) ON kan kunci kontak, hapus DTC dan pilih Jangan mengoperasikan injector saat pemeriksaan
mode “MISC TEST” pada scan tool. ini (tetapi fuel pump harus tetap bekerja). Jika ada
kebocoran (1) lebih dari spesifikasi berikut, ganti.
iii) ON-kan fuel pump dengan menggunakan
scan tool. Kebocoran bahan bakar
Kurang dari 1 tetes/menit.
Special tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
I2RH0B170013-01
I5RW0A170011-02
1G-12 Sistim Bahan Bakar
I2RH0B170018-01
! PERHATIAN
Hati-hati jangan merusak inlet valve tangki
bahan bakar (1) dengan rod pipih (2) atau
sejenisnya.
I2RH0B170019-01
Sistim Bahan Bakar 1G-13
Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar 6) Lepas exhaust center pipe lihat “Melepas dan
S6RW0D1706011 Memasang Pipa Exhaust dan Muffler di Bab 1K”
! PERINGATAN 7) Karena tidak adanya drain plug tangki bahan bakar,
Sebelum memulai prosedur berikut, kuras tangki bahan bakar dengan memompa bahan
perhatikan "Pencegahan pada Perbaikan bakar keluar melalui pengisi tangki bahan bakar.
Sistim Bahan Bakar" untuk mengurangi Gunakan pompa tangan untuk menguras tangki
resiko atau bahaya terbakar. bahan bakar.
! PERHATIAN
Melepas
1) Lepas tekanan pada saluran masuk bahan bakar, • Jangan paksakan selang pompa masuk ke
lihat “Prosedur melepas tekanan bahan bakar”. dalam tangki bahan bakar.
2) Lepas kabel negatif battery. • Jangan menyimpan bahan bakar di tempat
3) Lepaskan tutup tangki bahan bakar. terbuka untuk menghindari terbakar atau
meledak.
4) Masukkan selang dari pompa tangan ke dalam
selang pengisi bahan bakar (1) dan kuras hose of a 8) Lepas joint pipa bahan bakar dan selang bahan
hand operated pump into fuel filler hose (1) and bakar (1) dari pipa bahan bakar (2), lihat "Melepas
drain fuel in space “A” as shown in figure. dan Memasang Selang Bahan Bakar"..
! PERHATIAN
Jangan paksakan selang pompa masuk ke
dalam tangki bahan bakar.
2
I5RW0A170014-02
I4RS0B170022-01
9) Tahan tangki bahan bakar (1) dengan jack (2) dan
2. Inlet check valve lepas bautnya (3).
2 3
1
3
3
I5RW0A170013-01
I7RW01170009-01
1G-14 Sistim Bahan Bakar
I5RW0A170018-01
! PERINGATAN
terjadi ledakan atau kecelakaan. 2) OFF kan kunci kontak dan biarkan lebih dari 10
menit. Setelah kunci kontak ON, tekanan harus
dapat dirasakan pada selang fuel feed (1) selama 2
! PERHATIAN
detik.
Setelah mencuci, bersihkan air di bagian Jika tidak, lihat "Memeriksa Tekanan Bahan Bakar
dalam tangki, jika tidak bagian dalam tangki pada Bab 1A".
bahan bakar akan berkarat.
4
2 3
1
1
I5JB0A171025-01
2
3) Pasang gasket baru (2) dan fuel pump assy. (1) I4RS0A170016-01
dengan plate (3) ke tangki bahan bakar (4).
Melepas
Momen pengencangan
Baut fuel pump assy (a): 11 N·m (1.1 kgf-m, 8.0 1) Lepas fuel pump assy. dari tangki bahan bakar, lihat
lb-ft) "Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy".
2) Lepas connector main fuel level sensor (3).
3) Dengan menekan bagian snap-fit part (2), lepas fuel
(a) 5
level sensor (1) dengan menggeser ke arah yang
3 sempit seperti pada gambar..
1 2 4
2
1
1
I7RW01170012-01
1
Memasang
Untuk memasang, kebalikan dengan prosedur melepas.
I7RW01170011-01
Sistim Bahan Bakar 1G-17
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S6RW0D1707001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Note
N⋅m kgf-m lb-ft
Baut fuel delivery pipe 25 2.5 18.0 )
Baut kabel ground 11 1.1 8.0 )
Baut tangki bahan bakar 45 4.5 33.0 )
Clamp selang pengisian bahan bakar 1.5 0.15 1.0 )
Baut Fuel pump assy 11 1.1 8.0 )
CATATAN
Momen Pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Sistim Bahan Bakar"
"Melepas dan Memasang Selang Bahan Bakar pada Bab 1G"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
1G-18 Sistim Bahan Bakar
09912–58490 09919–47020
3-way joint & hose Quick joint remover
) )
Sistim Pengapian
Uraian Umum
Konstruksi Sistim Pengapian
S6RW0D1801001
Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian elektronik tanpa distributor (distributorless). Terdiri dari
komponen-komponen berikut ini.
• ECM
Berfungsi mendeteksi kondisi mesin dan kendaraan melalui sinyal dari sensor-sensor, untuk menentukan waktu
pengapian yang tepat dan waktu mengalirnya arus listrik ke lilitan primer dan mengirim sinyal ke ignitor (power unit)
di coil ignition assy.
• Ignition coil assy (termasuk ignitor)
Ignition coil dimana terdapat ignitor di dalamnya (assy.) akan bekerja meng-ON dan OFF-kan aliran listrik ke lilitan
primer sesuai sinyal dari ECM. Ketika arus yang mengalir ke lilitan primer diputus, maka akan terjadi tegangan yang
tinggi pada lilitan sekunder.
• Kabel busi dan busi
• CMP sensor (Camshaft position sensor) dan CKP sensor (Crankshaft position sensor)
Dengan sinyal dari CMP sensor dan CKP sensor, ECM mengidentifikasi cylinder mana yang pistonnya pada
langkah kompresi, mendeteksi sudut crank dan menyetel waktu pengapian secara otomatis.
• TP sensor, ECT sensor, MAP sensor, MAF sensor, IAT sensor, knock sensor dan sensor / switch lainnya
Meski sistim pengapian tidak dilengkapi distributor, tetapi dilengkapi dengan ignition coil (ignition coil pertama untuk
busi No.1 dan No.4 dan ignition coil kedua untuk busi No.2 dan No.3). Ketika sinyal pengapian dikirim dari ECM ke
ignitor (terdapat di ignition coil) untuk busi No.1 dan No.4, tegangan tinggi pada lilitan sekunder diteruskan melalui
kabel busi sehingga pada busi No.1 dan No.4 terjadi bunga api secara bersamaan. Terjadi hal yang sama, ketika
sinyal pengapian dikirim ke ignitor pada ignition coil kedua, akan terjadi bunga api pada busi No.2 dan No.3 secara
bersamaan.
1H-2 Sistim Pengapian
10 9
BLK/WHT
8
5V
7 5V
3 4
GRN/WHT C01-5
GRN/YEL C01-6
16
BLK/WHT E01-29
GRN 2
17
11
1 BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01-60
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
WHT
13
14 BLK/RED E01-16
BLK/RED
5 5V C01-58 BLK/ORN
15
12 RED/YEL C01-20
C01-15 BLK
80A BLK BLK 5V
C01-30 BLK
PNK C01-21
E01-31 BLK
6 BLK/ORN
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I6RW0D180001-01
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistim Pengapian
S6RW0D1803001
CATATAN
Gambar yang ditampilkan adalah untuk kendaraan setir kiri . untuk kendaraan setir kanan, kompopnen
dengan tanda (*) dipasang di sisi sebaliknya.
12*
15*
6 8 9 13
14
5
16
3 11 4 7
2
10
I5RW0C180002-01
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi ” ke langkah 2. Lihat "Pemeriksaan
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
5 Pemeriksaan kabel busi Ke langkah 6. Ganti kabel busi.
1) Periksa tahanan kabel busi lihat "Memeriksa kabel busi".
Tes Percikan Bunga Api pada Busi 5) Starter mesin dan periksa apakah setiap busi
S6RW0D1804004 memercikkan api.
1) Lepas filter udara dengan air intake pipe.
2) Lepas seluruh coupler injector dari injector.
! PERINGATAN
Tanpa melepas coupler injector, gas
pembakaran akan keluar dari lubang busi
selama tes dan mungkin akan terjadi
percikan api di ruang mesin.
4) Jika baik, hubungkan coupler ignition coil ke ignition 6) Jika tidak ada percikan, periksa komponen yang
coil dan hubungkan busi ke ignition coil atau kabel berhubungan sebagaimana diuraikan pada
busi. Groundkan busi.. "Diagnosa Gejala Masalah Sistim Pengapian".
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Kabel busi Memasang
S6RW0D1806001
Melepas 1) Pasang kabel busi cylinder No.1 (2) dan No.3 (3) ke
busi dan ignition coil assy. (1) sambil memegang
1) Lepas filter udara dengan air intake pipe dan
cap.
cylinder head cover atas.
2) Lepas kabel busi pada cylinder No.1 (2) dan cylinder ! PERHATIAN
No.3 (3) dari ignition coil. (1) sambil memegang
setiap capnya.. • Jangan menggunakan kabel busi metal
conductor sebagai komponen pengganti.
• Pasang setiap cap penuh saat memasang
kabel busi.
I4RS0A180003-01
! PERHATIAN
I4RS0A180004-01
• Melepas kabel busi bersama clamp
dianjurkan agar tidak merusak kabel
dalamnya (conductor resistif).
• Untuk alasan yang sama, tarik setiap
sambungan dengan memegang cap.
Sistim Pengapian 1H-7
IYSQ01181012-01
1H-8 Sistim Pengapian
Melepas dan Memasang Ignition Coil Assy. Memeriksa Ignition Coil (termasuk ignitor)
S6RW0D1806006
(termasuk ignitor) Ukur tahanan lilitan sekunder. Jika tahanan tidak sesuai
S6RW0D1806005
Melepas spesifikasi, ganti ignition coil assy.
1) Lepas kabel negatif battery. Tahanan sekunder
2) Lepas filter udara dengan air intake pipe dan 7.6 – 10.2 kΩ at 20 ° (68 °F)
cylinder head cover atas.
3) Lepas coupler ignition coil.
4) Lepas kabel busi (3) dari ignition coil assy. (2).
5) Lepas baut ignition coil (1) dan tarik ignition coil
assy.
I2RH0B180007-01
1 (A)
I5RW0C110011-01
I3RM0A180004-01
2) Hidupkan mesin dan panaskan hingga mencapai 7) Jika waktu pengapian tidak sesuai spesifikasi,
suhu kerja normal. periksa hal-hal berikut..
3) Pastikan beban kelistrikan sudah di-OFFkan kecuali • CKP sensor
kunci kontak. • CKP sensor plate
4) Periksa putaran idle sesuai spesifikasi. • TP sensor
5) Perbaiki waktu pengapian gunakan “Fixed Spark • CMP sensor
Control” dari “Engine / Active Test” mode pada scan
tool. • Rotor tooth camshaft CMP sensor
6) Set timing light (1) ke kabel busi untuk cylinder No.1 • Vehicle speed signal dari ABS hydraulic unit /
dan periksa waktu pengapian sesuai spesifikasi.. control module
• Knock sensor
Waktu pengapian (disesuaikan dengan SUZUKI
scan tool) • Memasang timing chain cover
5 ± 3° BTDC (pada putaran idle) 8) Setelah memeriksa waktu pengapian, rubah
penyetelan waktu pengapian dengan scan tool.
Urutan pengapian
9) Dengan putaran idle (pembukaan throttle pada
1–3–4–2
10) posisi menutup dan kendaraan berhenti), periksa
Special tool waktu pengapian sekitar 5° – 15° BTDC (Perubahan
(A): 09930–76420 tetap beberapa derajat dari 5° – 15° BTDC tidak
menunjukkan kondisi tidak normal tetapi
membuktikan sistim kontrol elektronik timing
bekerja.) Dan periksa juga bahwa meningkatnya
putaran mesin mempengaruhi waktu pengapian.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, periksa
10 0
CKP sensor dan ECM.
1, (A)
I3RB0A180004-01
1H-10 Sistim Pengapian
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S6RW0D1807001
Momen Pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kgf-m lb-ft
Busi 25 2.5 18.0 )
Baut Ignition coil 11 1.1 8.0 )
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Sistem Starter
Skema dan Diagram Sistem Starter
Diagram Sirkuit Sistem Starter
S6RW0D1902001
I4RS0A190001-01
1. Pinion drive lever 6. Magnetic switch contacts 11. Ignition & Starter switch
2. Pinion & Over-running clutch 7. Pull-in coil 12. Battery
3. Magnetic switch 8. Starting motor 13. To ECM
4. Hold-in coil 9. Starting motor control relay
5. Plunger 10. A/T: Transmission range sensor (shift switch)
CATATAN:
Sebelum tes, lepas kabel utama dari terminal “M”
(2).
I2RH01190004-01
I2RH01190002-01
1. Terminal “S”
3. Lead wire (switch to motor)
Tes Hold-In
Saat terhubung seperti pada gambar dengan plunger
keluar, lepas kabel negatif dari terminal “M”.
Periksa apakah plunger dan pinion masih di luar. I2RH01190005-01
Jika plunger dan pinion masuk, ganti magnetic switch.
I2RH01190003-01
1I-4 Sistem Starter
Petunjuk Perbaikan
Membongkar dan Merakit Motor Starter
S6RW0D1906001
I4RS0A190002-01
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas kabel magnetic switch (1) dan kabel battery (2) dari terminal motor starter.
3) Lepas bracket kabel tuas transmisi (model M/T).
4) Lepas baut motor starter (3) dan mur (4).
5) Lepas motor starter (5).
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut.
• Kencangkan mur kabel battery (6) sesuai pesifikasi.
Momen pengencangan
Mur kabel battery motor starter (a) 9.8 N·m (0.98 kg-m, 7.0 lb-ft)
Sistem Starter 1I-5
I4RS0A190003-01
I2RH01190011-01
I2RH01190008-01
I2RH01190012-01
Brush
I2RH01190009-01 • Periksa brush dari aus.
Tes sirkuit lilitan pull-in dari kemungkinan Ukur panjang brush dan jika di bawah batas, ganti
putus brush.
Periksa hubungan antara magnetic switch terminal “S”
Panjang brush
(1) dan terminal “M” (2). Jika tidak ada hubungan, lilitan
Standar: 12.3 mm (0.48 in.)
putus dan harus diganti.
Batas: 7.0 mm (0.28 in.)
I2RH01190010-01
I2RH01190013-01
I2RH01190016-01
3. Magnetic stand
Armature
• Periksa commutator dari kotoran atau hangus.
Perbaiki dengan amplas, jika perlu.
I2RH01190017-01
I7RW01190005-02
I2RH01190021-01
I3RH0A190005-01
[A]: Perbaiki
[B]: Tidak benar
I2RH01190019-01
I2RH01190020-01
I2RH01190024-01
Gear
Periksa internal gear dan planetary gear dari aus, rusak
atau kondisi abnormal lainnya. Ganti jika perlu.
Sistem Starter 1I-9
Spesifikasi
Spesifikasi Sistem Starter
S6RW0D1907002
Tegangan 12 volt
Output 1.2 kW
Rating 30 detik
Arah putaran Searah jarum jam dilihat dari sisi pinion
Panjang brush Standar: 12.3 mm (0.48 in.) Batas: 7.0 mm (0.28 in.)
Jumlah gigi pinion 8
Kinerja Kondisi Jaminan
90 A maximum
Tanpa beban 11.0 V
2370 r/min minimum
7.5 V 10.65 N⋅m (1.065 kgf-m, 7.70 lb-ft) minimum
Sekitar 20 °C (68 Dengan beban
300 A 840 r/min minimum
°F)
780 A maximum
Terkunci 4.0 V
20 N⋅m (2.0 kgf-m, 14.5 lb-ft) minimum
Tegangan magnetic switch 8 volt maximum
CATATAN:
Spesifikasi Momen pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Membongkar dan Merakit Motor Starter"
"Komponen Motor Starter"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A"
Sistim Pengisian
Uraian Umum
Uraian Battery
S6RW0D1A01001 Indicator (Jika Dilengkapi)
Battery memiliki tiga fungsi utama pada sistim
Pada battery terdapat indikator kompensasi temperature
kelistrikan.
di bagian atas battery. Indikkator ini digunakan melalui
• Sebagai sumber energi listrik untuk starter mesin. prosedur diagnosa. Saat pemeriksaan indikator,
• Berfungsi sebagai stabilizer tegangan untuk sistim pastikan bagian atas battery bersih.
kelistrikan. Pada kondisi kerja normal ada tiga macam indikasi yang
• Untuk sementara waktu, dapat juga menyediakan ditunjukkan sebagai berikut
energi ketika beban kelistrikan melebihi output • Titik hijau
generator Battery terisi penuh dan siap untuk pengetesan.
• Gelap
Penahan dan Pengikat Battery harus diisi sebelum di-tes. Jika ada masalah
Penahan battery harus dalam kondisi baik. Sebelum cranking, battery harus di-tes sebagaimana yang
memasang battery, penahan battery dan clamp pengikat dijelaskan pada "Pemeriksaan Battery". Sistim
harus bersih dan bebas dari karat dan pastikan tidak ada Charging dan kelistrikan harus diperiksa bersama-
benda lain pada carrier. sama.
Untuk mencegah battery bergerak, baut-baut pengikat
• Terang atau kuning muda
harus kencang tetapi tidak terlalu kencang.
Jumlah cairan di bawah hydrometer. Kemungkinan
penyebabnya adalah charging yang terlalu lama, case
Electrolyte Freezing
patah, tipping berlebihan atau kerusakan normal
Titik beku electrolyte tergantung pada gaya gravitasi
battery. Jika battery sebagaimana kondisi tersebut,
tertentu. Kondisi beku dapat merusak battery, hal ini
kemungkinan disebabkan tegangan pengisian tinggi
dapat dicegah dengan selalu terisi/charge penuh ketika
karena kerusakan sistim charging dan oleh sebab itu,
disimpan. Jika battery membeku tiba-tiba, tidak boleh
sistim pengisian dan sistim kelistrikan perlu diperiksa.
diisi / charge sebelum kondisinya dihangatkan.
Jika masalah pada cranking dan hal ini menyebabkan
battery lemah, battery harus diganti.
Pembentukan Kristal Asam Sulfat
Bila battery dibiarkan terlalu lama dan tidak disetrum
kembali akan terjadi pembentukan kristal sulfat, kristal
ini adalah hasil proses reaksi kimia pada battery. Battery
yang sudah mengalami kristalisasi sulfat membutuhkan
waktu yang lama bila dicharge dan kapasitasnya lebih
rendah dari sebelumnya.
I2RH011A0001-01
1J-2 Sistim Pengisian
Merawat battery
! PERINGATAN
• Jangan meletakkan battery dekat api atau aliran listrik karena dapat menyebabkan kebakaran dan
ledakan.
• Hindari cairan battery mengenai mata, kulit dan permukaan cat. Jika hal ini terjadi, bilas segera
dengan air.
• Jauhkan battery dari jangkauan anak-anak.
1) Battery adalah komponen yang penting, yang perlu perawatan secara berkala.
• Jaga agar braket battery selalu bersih.
• Hindari karat di bagian terminal.
• Jaga agar jumlah cairan di setiap sel sama banyak.
• Untuk battery lama, ikuti petunjuk berikut.
– Seminggu sekali, hidupkan mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal pada putaran mesin 2.000 - 3.000
rpm. Semua switch elektrik harus dalam kondisi OFF sebelum kendaraan disimpan.
– Recharge battery dua kali sebulan untuk mencegah battery soak. Hal ini harus dilakukan jika suhu di luar
dingin.
– Battery akan soak jika kendaraan disimpan terlalu lama. Cairan battery akan membeku dan battery dapat
pecah jika pada suhu dingin battery tidak di-charge.
Battery akan soak meski tidak digunakan dalam waktu lama.
2) Jaga kebersihan kabel battery.
Khususnya terminal posistip (+), sering terjadi karat di bagian permukaan konduktor yang mana terjadi aliran
listrik.
Bersihkan terminal dan fitting secara berkala dan lumasi grease untuk mencegah karat.
3) Selalu perhatikan kondisi pengisian/charge battery. Cara mudah untuk mengetahui kondisi pengisian dari battery
adalaj dengan melakukan hydrometer test. Hydrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery.
Berat jenis elektrolit menunjukkan kondisi pengisian. Lihat "Pemeriksaan Battery".
Sistim Pengisian 1J-3
Uraian Umum
S6RW0D1A01002
Generator yang digunakan adalah tipe kecil dengan kemampuan tinggi yang di dalamnya terdapat IC regulator.
Seluruh komponen di dalamnya terhubung secara elektronik seperti pada gambar berikut..
5 B IG
4 3 C
4 FR
3 7 L
8
6
2
F
1 E
9
10
I6RW0D1A0002-01
1
14 9
B
7 8
IG
10
13 6 IG1
4
L
3
2
11 12
[A]
FR
I6RW0D1A0001-03
[A]: Jika dilengkapi dengan sensor arus beban 4. Dioda 8. Battery 12. Combination meter
listrik
1. Generator dengan regulator assy. 5. Field coil (rotor coil) 9. Electric load current sensor (if equipped) 13. CAN driver
2. I.C. regulator 6. Lampu indicator 10. ECM 14. Main fuse box
Charging
3. Stator coil 7. Switch utama 11. BCM
1J-4 Sistim Pengisian
I6RW0D1A0003-01
Tes Generator (Pemeriksaan Battery Jika tegangan lebih tinggi dari standar, periksa
Undercharge) grounding brush.
S6RW0D1A04003 Jika brush tidak grounding, ganti IC regulator.
Kondisi ini dapat diketahui dari sulitnya menstarter Jika tegangan lebih rendah dari standar, lakukan
mesin yang disebabkan oleh satu atau beberapa gejala pemeriksaan berikut.
di bawah ini, meskipun lampu indikator bekerja normal. Spesifikasi battery undercharge (pemeriksaan
Prosedur berikut dapat digunakan pada kendaraan
tanpa beban)
dengan voltmeter dan ammeter.
Arus: 10 A
• Pastikan kondisi battey lemah tidak disebabkan oleh Tegangan: 14.2 – 14.8 V at Hi (H) (at 25 °C, 77 °F)
penggunaan accessories dalam waktu yang lama. Tegangan: 12.5 – 13.1 V at Lo (L) (at 25 °C, 77 °F)
• Periksa ketegangan belt.
CATATAN:
• Jika battery rusak, lihat "Uraian Battery".
Perhatikan adanya perubahan tegangan
• Periksa wiring, sambungan kabel battery, starter dan
sesuai perubahan suhu regulator case
kabel ground ignition
sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
Pemeriksaan Tanpa Beban
1) Hubungkan voltmeter dan ammeter sebagaimana 16.0
ditunjukkan pada gambar.
15.3
14.8 14.8
15.0
CATATAN:
Gunakan battery yang penuh (full charge). 14.0
14.2 14.2 H
[A] 13.6
13.1 13.3
13.0 13.1
12.5 12.5 L
12.0
11.6
11.0
-30 0 25 135
[B]
I2RH0B1A0005-01
I2RH011A0006-01
1. Generator
2. Ammeter (antara generator terminal “B” dan terminal battery (+))
3. Voltmeter (antara generator terminal “B” dan ground)
4. Battery
5. Beban
6. Switch
3) Groundkan terminal “F” dan hidupkan mesin, Tes Generator (Pemeriksaan Battery
kemudian ukur tegangan terminal “B” seperti pada Overcharge)
gambar. S6RW0D1A04004
• Tegangan lebih tinggi dari standar. Hal ini 1) Untuk menentukan kondisi battery, lihat "Uraian
menunjukkan bahwa generator dalam kondisi baik Battery".
tetapi IC regulator rusak, ganti IC regulator. 2) Jika terjadi overcharge sebagaimana diketahui dari
• Tegangan lebih rendah dari standar. Hal ini banyaknya penguapan / semburan electrolyte, ukur
menunjukkan adanya masalah pada generator, tegangan terminal generator “B” pada 2000 rpm..
periksa generator. 3) Jika tegangannya lebih tinggi dari batas atas,
bongkar generator.
4) Periksa ground brush. Jika brush tidak grounding,
ganti IC regulator. Kemudian periksa ground field
coil dan hubungan pendek.
16.0
15.3
14.8 14.8
15.0
14.2 14.2 H
14.0
[A] 13.6
13.1 13.3
13.0 13.1
I2RH011A0008-01
12.5 12.5 L
Pemeriksaan Beban 12.0
2) Ukur arus dan jika kurang dari 20A, perbaiki atau -30 0 25 135
ganti generator. [B]
I2RH0B1A0005-01
PETUNJUK PERBAIKAN
Menjumper Battery pada Kondisi Darurat ! PERINGATAN
S6RW0D1A06001
Dengan Battery Lain
• Mengabaikan prosedur berikut dapat
mengakibatkan:
! PERHATIAN – Kerusakan mata, battery meledak, sifat
Untuk kendaraan dengan transmisi manual asam battery, atau percikan api dari
dan dilengkapi catalytic converter, untuk listrik.
menghidupkan mesin tidak boleh dengan – Kerusakan komponen elektronik.
cara didorong atau ditarik. Hal ini dapat • Lepas cincin dan perhiasan lainnya
merusak sistim emisi atau komponen • Gunakan kacamata pelindung.
lainnya.rong atau ditarik.
• Jangan sampai peralatan jumper atau
Hati-hati saat menyambung kabel jumper pada booster peralatan logam lainnya menyentuh
dan battery yang lemah. Ikuti petunjuk di bawah ini, dan terminal positif (+) battery. Hal ini untuk
jangan sampai menimbulkan percikan api. menghindari terjadinya koslet.
• Jangan menghubungkan langsung kabel
negatif ke terminal battery negatif (battery
yang lemah).
Sistim Pengisian 1J-7
CATATAN
Ketika mengganti belt baru, atur tegangan
belt menjadi 4.0 – 4.5mm (0.16 – 0.18 in.)
1J-8 Sistim Pengisian
Momen Pengencangan
Baut bracket generator (a) 25 N·m (2.5 kgf-m, 1
18.0 lb-ft)
Baut pivot generator (b): 50 N·m (5.0 kgf-m, 36.0
lb-ft)
5) Periksa tegangan belt sesuai spesifikasinya setelah
memutar crankshaft dua kali putaran searah jarum
jam. 2
6) Kencangkan baut pengatur generator (1) sesuai 3
I5RW0C160008-01
spesifikasi.
Momen pengencangan Memasang
Baut pengatur generator (c): Pengencangan 7.0 1) Pasang belt (1) ke pulley water pump (2), pulley
N·m (0.7 kgf-m, 5.0 lb-ft) sesuai dengan crankshaft (3) dan pulley generator (4).
prosedur. 2) Atur tegangan belt, lihat “Pemeriksaan dan
Pengaturan Tegangan Belt Water Pump / Generator
1, (c)
3) Jika kendaraan dilengkapi dengan A/C, pasang drive
2, (a) belt compressor lihat “Melepas dan Memasang
Compressor Drive Belt : Tipe Manual di Bab 7B”
atau “Melepas dan Memasang Compressor Drive
Belt : Tipe Otomatis di Bab 7B”.
3, (b) 1
I5RW0C160007-01
3
4
I5RW0C160009-01
I6RW0D1A0004-01
1. Mur terminal “B” 5. Baut pivot generator : 25 N⋅m (2.5 kgf-m, 18.0 lb-ft)
2. Kabel terminal “B” 6. Generator drive belt : 50 N⋅m (5.0 kgf-m, 36.0 lb-ft)
3. Connector 7. Generator
4. Baut bracket generator : 5.0 N⋅m (0.5 kg⋅m, 4.0 lb-ft)
1J-10 Sistim Pengisian
Komponen Generator
S6RW0D1A06004
I4RS0A1A0004-01
1. Mur pulley 7. Bearing retainer 13. Seal plate 19. Brush holder cover : 3.6 N⋅m (0.36 kgf-m,
3.0 lb-ft)
2. Pulley 8. Rotor 14. Rectifier 20. Rear end cover : 2.0 N⋅m (0.2 kgf-m,
1.5 lb-ft)
3. Drive end frame 9. End housing bearing 15. Insulator 21. Terminal plate : 4.5 N⋅m (0.45 kgf-m,
3.5 lb-ft)
4. Stator 10. Bearing cover 16. Regulator : 111 N⋅m (11.1 kgf-m, : 3.8 N⋅m (0.38 kgf-m,
80.5 lb-ft) 3.0 lb-ft)
5. Stud bolt 11. Wave washer 17. Brush : 9.8 N⋅m (0.98 kgf-m,
7.0 lb-ft)
6. Drive end bearing 12. Rear end frame 18. Brush holder : 3.0 N⋅m (0.3 kgf-m, 2.5
lb-ft)
Sistim Pengisian 1J-11
Pemeriksaan Generator
S6RW0D1A06005
Rotor
1) Gunakan ohmmeter, hubungkan terminal positip ke terminal “FR” terminal dan hubungkan terminal negatip ke
terminal “B” dari generator, cek hubungan terminal “B” dan terminal “FR”. Jika tidak ada hubungan, ganti rotor atau
regulator.
I5JB0A1A0012-01
2) Gunakan ohmmeter, periksa hubungan antara slip 3) Gunakan ohmmeter, periksa apakah tidak ada
ring rotor. Jika tidak ada hubungan, ganti rotor. hubungan antara slip ring dan rotor. Jika ada
hubungan, ganti rotor.
Standar tahanan antar slip ring rotor
2.7 – 3.1 Ω at 20 °C (68 °F)
IYSQ011A0043-01
IYSQ011A0042-01
1J-12 Sistim Pengisian
IYSQ011A0047-01
Rectifier
1) Gunakan ohmmeter, hubungkan salah satu probe
tester ke terminal “B” (1) dan yang lainnya ke
terminal rectifier (2).
IYSQ011A0044-01
Stator
1) Gunakan ohmmeter, periksa hubungan seluruh
kabel. Jika tidak ada hubungan, ganti stator.
I1JA011A0002-01
I2RH011A0015-01
Spesifikasi
Spesifikasi Sistim Charging
S6RW0D1A07003
CATATAN
Battery yang digunakan pada kendaraan ada dua jenis, tergantung pada spesifikasi.
Battery
Tipe Battery 46B24R 55B24R
Kapasitas rata-rata AH/5HR, 12 Volt 40.6 42.5
Electrolyte L (US / lmp pt.) — 2.8 (5.92 / 4.93)
Generator
Tipe 70 A
Tegangan rata-rata 12 V
Output 70 A
Putaran maximum 18,000 rpm.
Putaran tanpa beban 1020 r/min. (rpm)
Regulated voltage 14.2 – 14.8 V (Hi), 12.5 – 13.1 V (Lo)
Panjang brush Standar: 10.5 mm (0.41 in.)
Batas: 1.5 mm (0.05 in.)
Suhu luar yang diperbolehkan –30 hingga 90 °C (–22 hingga 194 °F)
Kutub Massa negatif
Putaran Searah jarum jam dilihat dari pulley
CATATAN
Momen pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Membongkar dan Memasang Generator"
"Komponen Generator"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum pada bab ini, lihat “Informasi Pengencangan pada Bab0A”.
Sistim Gas Buang 1K-1
Pada saat pemeriksaan berkala atau untuk saat kendaraan dinaikkan ke atas lift, periksa juga sistem gas buang sbb.:
• Periksa kerusakan atau posisi karet mounting.
IYSY011B0003-01
• Periksa kebocoran, kendur, bengkok atau rusak pada sistem gas buang.
• Jika baut atau mur kendur, kencangkan sesuai spesifikasi.
• Periksa kondisi rusak, hilang, bergesar, terkelupas, berlubang, kendur atau lainnya yang memungkinkan masuknya
gas buang ke dalam kabin kendaraan.
• Periksa jarak antara komponen sistem gas buang dengan bodi bagian bawah, untuk menghindari terjadinya
rambatan panas yang terlalu besar yang dapat membakar karpet.
• Kerusakan pada sistim harus diperbaiki segera.
1K-2 Sistim Gas Buang
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistem Gas Buang
S6RW0D1B06001
! PERINGATAN
Untuk menghindari bahaya terbakar (luka bakar), jangan menyentuh sistem gas buang saat panas.
Perbaikan pada sistem gas buang harus dilakukan saat dingin.
12
20
21 26
25
22 (d) 11 12
2
13 (e)
14 (b)
1
12
17 (b) 10
19 (c)
23 18 (c)
13 (e)
15 (b) 12
7
9
5 6
19 (c)
8
24 (a)
18 (c)
16 (b)
26 12
4 (a)
I5RW0C1B0001-01
[A]: Letak pemasangan mur dan baut exhaust 11. Muffler 22. Baut exhaust pipe clamp
manifold.
1. Exhaust manifold gasket 12. Mounting No.1 23. Engine hook
2. Exhaust manifold 13. Mur heat insulator 24. HO2S-1 (warna konektor: hitam)
3. Exhaust manifold stiffener 14. Baut exhaust manifold 25. Heat insulator
4. HO2S-2 (warna konektor: hijau) 15. Mur exhaust manifold 26. Mounting No.2
5. Exhaust pipe No.1 gasket 16. Baut exhaust No.1 pipe : 45 N⋅m (4.5 kgf-m, 32.5 lb-ft)
6. No.1 seal ring 17. Baut exhaust manifold stiffener : 50 N⋅m (5.0 kgf-m, 36.5 lb-ft)
7. No.2 seal ring 18. Baut exhaust No.2 pipe : 43 N⋅m (4.3 kgf-m, 31.0 lb-ft)
8. Exhaust No.1 pipe 19. Baut exhaust center pipe : 29 N⋅m (2.9 kgf-m, 21.0 lb-ft)
Sistim Gas Buang 1K-3
9. Exhaust No.2 pipe 20. Exhaust pipe No.2 gasket : 2 N⋅m (0.2 kgf-m, 1.5 lb-ft)
10. Exhaust center pipe 21. Exhaust pipe clamp : Jangan digunakan lagi.
Melepas dan Memasang Exhaust Manifold 6) Lepas exhaust manifold (1) dan gasketnya dari
S6RW0D1B06002 cylinder head.
Melepas 1
! PERINGATAN
Untuk menghindari bahaya terbakar (luka bakar),
jangan menyentuh sistem gas buang saat panas.
Perbaikan pada sistem gas buang harus
dilakukan saat dingin.
Memasang
1) Pasang gasket baru pada cylinder head. Kemudian
pasang exhaust manifold.
Kencangkan baut (1) dan mur (2) manifold sesuai
spesifikasi.
Momen pengencangan
1
Baut exhaust manifold (a):
50 N·m (5.0 kgf-m, 36.5 lb-ft)
Mur exhaust manifold (b):
2 50 N·m (5.0 kgf-m, 36.5 lb-ft)
I5RW0C1B0002-01
2
I5RW0A1B0003-01
I5RW0A1B0005-01
1K-4 Sistim Gas Buang
2) Pasang seal ring baru dan pasang exhaust No.1 6) Pasang konektor HO2S-1 (1) (warna konektor:
pipe (1) pada exhaust manifold. hitam) dan konektor HO2S-2 (2) (warna konektor:
Kencangkan baut dan mur pipe sesuai spesifikasi. hijau), dan pasang soket pada bracket dengan baik.
Momen pengencangan
Baut exhaust No.1 pipe (a):
50 N·m (5.0 kgf-m, 36.5 lb-ft)
3) Pasang exhaust manifold stiffener (2). Kencangkan
pengikat exhaust manifold stiffener sesuai
spesifikasi.
Momen pengencangan 1
Baut exhaust manifold stiffener (b):
50 N·m (5.0 kgf-m, 36.5 lb-ft)
2
4) Pasang seal ring baru dan pasang exhaust No.1
pipe (1) pada exhaust No.2 pipe. Kencangkan I5RW0C1B0002-01
(b)
I5RW0A1B0006-01
Sistim Gas Buang 1K-5
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S6RW0D1B07001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kgf-m lb-ft
Baut exhaust manifold 50 5.0 36.5 )
Mur exhaust manifold 50 5.0 36.5 )
Baut exhaust No.1 pipe 50 5.0 36.5 )
Baut exhaust manifold stiffener 50 5.0 36.5 )
Baut exhaust No.2 pipe 43 4.3 31.0 )
CATATAN
Spesifikasi momen pengencangan juga dijelaskan berikut ini.
“Komponen Sistem Gas Buang”
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Baut dan Mur pada Bab 0A".