Anda di halaman 1dari 250

WORKSHOP MANUAL

SERI TBR

MESIN
MODEL - 4JA1-L

BAGIAN 6
PEMBERITAHUAN

Sebelum menggunakan buku Workshop Manual ini untuk


membantu dalam melakukan pekerjaan perbaikan dan perawatan,
dianjurkan agar anda membaca dan memahami terlebih dahulu
seluruh informasi yang terkandung di dalam Bagian - 0A dengan
judul “PETUNJUK PERBAIKAN UMUM” dan “CARA
MENGGUNAKAN BUKU MANUAL INI”.

Seluruh materi yang terkandung dalam buku manual ini adalah


data dan informasi terbaru pada saat buku ini dipublikasikan.
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang merubah isi
buku ini tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemegang hak.

Model yang dipergunakan : TBR

Buku manual ini ditujukan penggunaanya untuk model tahun 2007


ke atas.
BUKU MANUAL INI MELIPUTI BAGIAN-BAGIAN BERIKUT:

NO. BAGIAN ISI

6 Troubleshooting

6A Mekanisme Mesin

6B Pendingin Mesin

6C Sistem Bahan Bakar

6D Kelistrikan Mesin

6E Exhaust Gas Recirculation (EGR) System

6F Exhaust System

6H Accelerator Control
TROUBLESHOOTING 6 - 1

BAGIAN 6
TROUBLESHOOTING

DAFTAR ISI

HALAMAN
Susah Starting ........................................................................................................................ 6-3
Starter Tidak Bekerja ........................................................................................................ 6-3
Starter Motor Bekerja Namun Mesin Tidak Bisa Berputar ........................................... .6-4
Mesin Bisa Berputar Tapi Tidak Bisa Hidup ................................................................... 6-5
Idling Tidak Stabil .................................................................................................................. 6-8
Tenaga Kurang ................................................................................................................... .6-11
Bahan Bakar Boros ............................................................................................................. .6-15
Oli Boros ............................................................................................................................. ..6-17
Overheating ......................................................................................................................... ..6-18
Asap Gas Buang Berwarna Putih .................................................................................... ...6-20
Asap Gas Buang Berwana Hitam ..................................................................................... ..6-21
Tekanan Oli Tidak Naik ..................................................................................................... ...6-22
Suara Mesin Tidak Normal ............................................................................................... ...6-24
Turbocharger ...................................................................................................................... ..6-27
6 - 2 TROUBLESHOOTING

Ikuti petunjuk troubleshooting dibawah ini untuk menemukan dan memperbaiki kerusakan pada mesin secara
cepat.
1. Bagian ini dibagi ke dalam sepuluh sub-bagian.
Lihat pada isi tabel.
2. Setiap bagan troubleshooting terdiri dari tiga kolom:
Contoh:

3. TENAGA MESIN KURANG

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

NG
Jalur bahan bakar Fuel filter catridge mampet Ganti fuel filter
atau rusak

NG
Jalur bahan bakar mampet Bersihkan jalur bahan bakar

OK

NG
Fuel pump Fuel pump rusak Ganti fuel pump

3. Periksalah bagian yang mudah pada bagian permulaan tabel troubleshooting, prosedur menjadi lebih
kompleks pada tabel lanjutan.
4. Dianjurkan agar anda memulai pekerjaan troubleshooting dari titik awal. Jangan pernah memulai dari tengah.
5. Bisa juga dimungkinkan bahwa masalah pada mesin tidak ada hubungannya dengan mesin. Misalnya: mesin
tenaganya kurang. Hal ini bisa dimungkinkan karena rem yang macet atau clutch yang selip, bukan kesalahan
dari mesinnya. Lihat tabel troubleshooting lainnya bilamana perlu.
6. Peralatan tambahan & variasi sudah termasuk di dalam tabel troubleshooting.
Jika kendaraan yang sedang anda perbaiki tidak dilengkapi dengan peralatan tambahan atau variasi yang
masuk dalam kolom “Bagian yang Diperiksa”, maka abaikan kolom tersebut dan pindahlah ke kolom berikutnya.
TROUBLESHOOTING 6 - 3

1. SUSAH STARTING

1. STARTER TIDAK BEKERJA

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Battery NG Kabel terminal battery kendor. Bersihkan atau/dan kencangkan


Koneksi lemah karena berkarat kembali terminal kabel battery

NG Battery lemah atau tidak mengisi Isi kembali atau ganti battery

NG Fan belt kendor atau rusak Setel atau ganti fan belt

OK

Main fuse NG Main fuse putus Ganti main fuse

OK

Starter switch NG Starter switch atau starter relay Ganti starter switch atau starter
rusak relay

OK

NG
Starter motor Magnetic switch atau starter Perbaiki atau ganti Magnetic
relay rusak switch

NG
Starter motor rusak Perbaiki atau ganti starter motor
6 - 4 TROUBLESHOOTING

2. STARTER MOTOR BEKERJA TETAPI MESIN TIDAK BERPUTAR

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Battery NG Kabel terminal battery kendor. Bersihkan atau/dan kencangkan


Koneksi lemah karena berkarat kabel terminal battery

NG Isi battery habis atau lemah Isi kembali atau ganti battery

NG Fan belt kendor atau rusak Setel atau ganti fan belt

OK

Starter Motor NG Pinion gear rusak Ganti pinion gear

NG Magnetic switch rusak Perbaiki atau ganti magnetic


switch

NG Brush aus
Brush spring lemah Ganti brush dan/atau brush
spring

OK

NG
Mesin Piston, crank bearing aus atau Perbaiki atau ganti komponen
mengalami kerusakan lainnya yang berhubungan
TROUBLESHOOTING 6 - 5

3. MESIN BISA BERPUTAR NAMUN TIDAK BISA HIDUP

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Mekanisme engine stop Fuel cut solenoid valve rusak Ganti fuel cut solenoid valve

BAHAN BAKAR TIDAK MENGALIR KE INJECTION PUMP

Bahan bakar NG Tangki bahan bakar kosong Isi kembali tangki bahan bakar

OK

Tersumbat atau rusak saluran Perbaiki atau ganti saluran


Pipa bahan bakar NG bahan bakar bahan bakar
Sambungan saluran bahan bakar Kencangkan sambungan saluran
kendor bahan bakar

OK

NG Perbaiki atau ganti katup overlow


Fuel filter Katup overflow fuel fileter tidak fuel filter
mau menutup

NG
Fuel filter tersumbat Ganti elemen fuel filter atau
catridge

OK

Sistem bahan bakar NG Ada udara di dalam sistem Keluarkan udara dari dalam
bahan bakar sistem bahan bakar

OK

NG
Fuel feed pump Feed pump rusak Perbaiki atau ganti feed pump
6 - 6 TROUBLESHOOTING

BAHAN BAKAR TIDAK MENGALIR KE INJECTION PUMP

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

NG
Bahan bakar Salah memekai bahan bakar Gunakan bahan bakar yang
tepat

NG Ada partikel air di dalam bahan Ganti bahan bakar


bakar

OK

Sistem bahan bakar NG Ada udara di dalam injection Buang udara dari dalam sistem
pump bahan bakar

OK

Injectio nozzle NG Injection nozzle macet Ganti injection nozzle

Tekanan awal injection nozzle


rendah Setel atau ganti injection nozzle
NG Kondisi pengabutan tidak bagus

OK

Fuel injection nozzle rusak yang


Injection pump NG diakibatkan menetesnya bahan Ganti delivery valve
bakar setelah pengabutan

NG Injection pump plunger aus Ganti rakitan plunger Injection


atau macet pump

Bersambung ke halaman berikutnya


TROUBLESHOOTING 6 - 7

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan dari halaman sebelumnya

OK

Poros penggerak injection


Injection pump NG pump aus atau mengalami Ganti poros penggerak
kerusakan lainnya injection pump

Pegas governor injection pump


NG aus Ganti pegas governor injection
pump
6 - 8 TROUBLESHOOTING

2. PUTARAN TIDAK STABIL

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sistem idling NG Setelan idling tidak tepat Setel idling

OK

Perbaiki atau ganti alat


NG Alat pengontrol putaran fast pengontrol putaran fast idle
Alat pengontrol putaran fast
idle rusak
idling

OK

Sistem pengontrol akselerasi NG Setelan sistem pengontrol Setel Sistem pengontrol


akselerasi tidak benar akselerasi

OK

Sistem bahan bakar NG Sistem bahan bakar bocor atau Perbaiki atau ganti sistem bahan
tersumbat bakar

OK
Buang udara dari sistem bahan
NG Ada udara di dalam sistem bakar
bahan bakar

NG
Ada partikel air di dalam bahan Ganti bahan bakar
bakar

NG
Fuel filter Fuel filter tersumbat Ganti elemen fuel filter atau
fuel filter cartridge

Bersambung ke halaman berikutnya


TROUBLESHOOTING 6 - 9

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan halaman sebelumnya

Fuel feed pump NG Fuel feed pump rusak Ganti fuel feed pump

OK

NG Injection nozzle macet Ganti injection nozzle


Injection nozzle

Tekanan awal injection nozzle


NG rendah Ganti delivery valve
Kondisi pengabutan tidak bagus

OK

Delivery valve
Injection pump NG rusakmengakibatkan solar Ganti delivery valve
menetes setelah pengabutan

NG Setelan injection timing tidak Setel injection timing


tepat

NG Volume injeksi kurang Setel volume injeksi

NG Idlle spring rusak Ganti idle spring

Bersambung ke halaman berikutnya


6 - 10 TROUBLESHOOTING

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan halaman sebelumnya

OK

Injection pump NG Governor lever rusak Perbaiki atau ganti governor


lever

NG Setelan regulator valve tidak Setel regulator valve


tepat

NG Plunger spring rusak Ganti plunger spring

NG Plunger aus Ganti plunger assembly

NG Cam disc aus Ganti cam disc

OK

NG
Celah Katup Setelan celah katup tidak tepat Setel celah katup

OK

Cylinder head gasket hangus,


NG
Tekanan kompresi cylinder liner aus, Piston ring Ganti komponen yang
macet atau rusak, Dudukan antara berhubungan
valve dan valve seat tidak pas
TROUBLESHOOTING 6 - 11

3. TENAGA KURANG
Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Air cleaner NG Elemen air cleaner tersumbat Bersihkan atau ganti elemen
air cleaner

OK

Ada partikel air di dalam bahan


Bahan bakar NG bakar Ganti bahan bakar

OK

Fuel filter
NG Elemen fuel filter tersumbat Ganti elemen fuel filter atau fuel
filter catridge

OK

Perbaiki atau ganti Fuel feed


NG
Fuel feed pump Fuel feed pump rusak pump

OK

NG Ganti Injection nozzle


Injection nozzle Injection nozzle macet

Tekanan awal injection nozzle


NG rendah Setel atau ganti injection nozzle
Kondisi pengabutan tidak tepat

OK

NG Ganti fuel injection pipes


Fuel injection pipes Fuel injection pipes rusak atau
terhambat

Bersambung ke halaman berikutnya


6 - 12 TROUBLESHOOTING

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan halaman sebelumnya


OK

Injection pump NG Regulating valve rusak Perbaiki atau ganti regulating


valve

NG Delivery valve rusak Perbaiki atau ganti delivery


valve

NG Timer rusak Perbaiki atau ganti timer

NG Cam disk rusak Ganti cam disk

NG
Kerja control lever tidak tepat Perbaiki atau ganti control lever

Setel injection timing


NG
Injection timing rusak Perbaiki atau ganti timer
injection pump

NG Governor spring lemah Ganti governor spring

Bersambung ke halaman berikutnya


TROUBLESHOOTING 6 - 13

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan halaman sebelumnya

OK

Injection pump NG Plunger aus Ganti plunger assembly

NG Cam disc aus Ganti cam disk

OK

Turbocharger NG Pipa booster compensator Ganti pipa booster compesator


Rusak atau retak

Ada kebocoran gas dari


NG exhaust system Perbaiki atau ganti part yang
Udara bocor dari intake berhubungan
system

NG Waste gate rusak Perbaiki atau ganti waste gate

NG Turbocharger assembly rusak Ganti Turbocharger assembly

NG Cylinder head gasket hangus


Tekanan kompresi cylinder liner aus, Piston ring Ganti part yang rusak
macet atau rusak, Dudukan antara
valve dan valve seat tidak pas

Bersambung ke halaman berikutnya


6 - 14 TROUBLESHOOTING

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan halaman sebelumnya

OK

Celah katup NG Setelan celah katup tidak benar Setel celah katup

OK

Valve spring NG Valve spring lemah atau patah Ganti valve spring

OK

Exhaust system NG
Pipa gas buang tersumbat Bersihkan pipa gas buang

OK

Full load seal baut penyetel NG Terbuka dan seal pada Setel dan pasang kembali seal
adjusting screw tidak tepat pada adjusting screw
TROUBLESHOOTING 6 - 15

4. BAHAN BAKAR BOROS


Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sistem bahan bakar NG Bahan bakar bocor Perbaiki atau ganti part sistem
bahan bakar yang bermasalah

OK

Air cleaner NG Elemen air cleaner tersumbat Bersihkan atau ganti element
air cleaner

OK

NG
Idling speed Setelah kecepatan idling tidak Setel putaran idling
tepat

OK

Tekanan awal injection nozzle


Injection nozzle NG rendah Setel atau ganti injection
Kondisi pengabutan tidak tepat nozzle

OK

Fuel injection timing NG Setelan fuel injection timing Setel fuel injection timing
tidak tepat

OK

NG Delivery valve rusk akibatnya solar


Injection pump menetes setelah pengabutan Ganti delivery valve

OK

NG
Turbocharger Kebocoran udara dari sisi Perbaiki sisi Turbocharger
Turbocharger intake intake
6 - 16 TROUBLESHOOTING

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi


Sambungan halaman sebelumnya

OK

Turbocharger NG Turbocharger assembly rusak Ganti Turbocharger

OK

Celah katup NG Setelan celah katup tidak benar Setel celah katup

OK

Cylinder head gasket hangus


Tekanan kompresi
NG cylinder liner aus, Piston ring Ganti komponen yang rusak
macet atau rusak, Dudukan antara
valve dan valve seat tidak pas

OK

Valve spring NG Valve spring lemah atau rusak Ganti valve spring
TROUBLESHOOTING 6 - 17

5. OLI BOROS
Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Oli mesin NG Oli mesin tidak cocok Ganti oli mesin


Oli mesin teralu banyak Betulkan jumlah volume olinya

OK

NG Kebocoran oli dari oil seal dan Ganti oil seal dan atau gasket
Oil seal dan gasket
atau gasket

OK

Air cleaner NG Air breather tersumbat Bersihkan air breather

OK

Intake dan exhaust valve NG Valve steam dan valve guide aus Ganti intake dan exhaust valve
dan valve guide
6 - 18 TROUBLESHOOTING

6. OVERHEATING

Air pendingin NG Air pendingin kurang Tambahkan kembali air


pendingin

OK

NG
Fan coupling (jika dilengkapi) Oli bocor dari fan coupling Ganti fan coupling

OK

Fan belt kendor atau retak


Fan belt NG mengakibatkan selip Ganti fan belt

OK

Radiator cap rusak atau radiator


Radiator NG core mampet Ganti radiator cap atau bersihkan
radiator core

OK

Water pump NG Water pump rusak Ganti atau perbaiki water pump

OK

NG
Cylinder head dan cylinder Sealing cap rusak Ganti sealing cap
body sealing cap mengakibatkan air bocor

OK

Thermostat NG Thermostat rusak Ganti thermostat

Bersambung ke halaman berikutnya


TROUBLESHOOTING 6 - 19

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi


Sambungan halaman sebelumnya

OK

Sistem pendingin NG Sistem pendingin tersumbatt Bersihkan benda asing dari


oleh benda asing sistem pendingin

OK

Fuel injection timing NG Setelan fuel injection timing tidak Setel fuel injection timing
tepat
6 - 20 TROUBLESHOOTING

7. ASAP GAS BUANG BERWANA PUTIH


Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Bahan bakar NG Ada partikel air di dalam bahan Ganti bahan bakar
bakar

OK

Fuel injection timing NG Fuel injection timing terlambat Setel fuel injection timing

OK

Cylinder head gasket hangus


Tekanan kompresi NG cylinder liner aus, Piston ring Ganti part yang bermasalah
macet atau rusak, Dudukan antara
valve dan valve seat tidak pas

OK

Turbocharger NG Turbocharger rusak Ganti Turbocharger assembly

OK

Inlet dan exhaust valve Valve seal rusak


Valve seal NG Valve stem dan valve guide Ganti valve seat, valve, dan
rusak valve guide
TROUBLESHOOTING 6 - 21

8. ASAP GAS BUANG BERWANA HITAM


Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Air cleaner NG Elemen air cleaner tersumbat Bersihkan atau ganti elemen air
cleaner

OK

Tekanan awal injection nozzle


Injection nozzle NG rendah Setel atau ganti injection nozzle
Kondisi pengabutan tidak tepat

OK

Fuel injection timing NG Setelan fuel injection timing tidak Setel fuel injection timing
tepat

OK

Delivery valve rusk akibatnya


Injection pump NG solar menetes setelah Ganti delivery valve
pengabutan

NG Volume injeksi berlebihan Setel volume injeksi


6 - 22 TROUBLESHOOTING

9. TEKANAN OLI TIDAK NAIK

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Kekentalan oli yang dipakai Ganti oli mesin


Oli mesin NG tidak cocok Betulkan volume oli mesin
Oli mesin kurang

OK

Oil pressure gauge unit rusak Perbaiki atau ganti oil pressure
Oil pressure gauge atau unit NG Lampu indicator rusak gauge atau
lampu Ganti lampu indicator
Indikator tekanan oli

OK

Ganti elemen oil filter atau oil


Oil filter
NG Elemen oil filter mampet filter catridge

OK

Relief valve macet dad/atau


Relief valve dan bypass valve NG bypass valve spring lemah Ganti relief valve dan/atau
relive bypass valve spring

OK

Oil pump NG Oil pump strainer tersumbat Bersihkan oil pump strainer

NG
Part yang terkait dengan oil Ganti part oil pump yang
pump aus bermasalah

OK

Rocker arm shaft NG Rocker arm bushing aus Ganti rocker arm bushing

Bersambung ke halaman berikutnya


TROUBLESHOOTING 6 - 23

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan dari halaman sebelumnya

OK

Camshaft NG Camshaft dan camshaft Ganti camshaft dan camshaft


bearing rusak bearings

OK

Crankshaft dan bearings NG Crankshaft dan bearings aus Ganti crankshaft dan/atau
bearings
6 - 24 TROUBLESHOOTING

10. MESIN NOISE TIDAK NORMAL


Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Bahan bakar NG Bahan bakar tidak baik Ganti bahan bakar

OK

Fuel injection timing NG Setelan fuel injection timing tidak Setel fuel injection timing
tepat

OK
Tekanan awal injection nozzle
Injection nozzle NG rendah Setel atau ganti injection nozzle
Kondisi pengabutan tidak tepat

OK

Tekanan kompresi NG Head gasket hangus Ganti head gasket atau piston
Piston ring rusak ring

2. Bunyi kebocoran gas

Sambungan exhaust Kencangkan sambungan


Exhaust pipe NG Pipes kendor exhaust pipe
Exhaust pipes rusak Ganti exhaust pipes

OK

NG Ganti washers
Injection nozzle Injection nozzles kendor Kencangkan injection nozzles

Bersambung ke halaman berikutnya


TROUBLESHOOTING 6 - 25

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan dari halaman sebelumnya

OK

Exhaust manifold NG Sambungan exhaust Kencangkan sambungan


manifold dan/atau glow plugs exhaust manifold
kendor

OK

Cylinder head gasket NG Cylinder head gasket rusak Ganti gasket cylinder head

3. Bunyi secara kontinyu

Fan belt NG Fan belt kendor Setel kembali tegangan fan belt

OK

Cooling fan NG Cooling fan kendor Kencangkan kembali cooling


fan

OK

Water pump bearing NG Water pump bearing aus atau Ganti water pump bearing
rusak

OK
Generator atau vacuum
Generator or vacuum pump NG Pump rusak Perbaiki atau ganti alternatof
atau vacuum pump

OK

Valve clearance NG Setelan valve clearance tidak Setel celah katup


benar
6 - 26 TROUBLESHOOTING

4. Noise Bergetar

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Celah katup NG Setelan celah katup tidak benar Setel celah katup

OK

Rocker arm NG Rocker arm rusak Ganti rocker arm

OK

Flywheel NG Baut-baut flywheel kendor Kencangkan baut-baut flywheel

OK

Crankshaft and thrust bearings NG Crankshaft dad/atau thrust Ganti crankshat dan/atau thrust
bearings aus atau rusak bearing

OK

Crankshaft dan/atau Ganti crankshaft dan/atau


Crankshaft and connecting rod NG connecting rod bearings aus connecting rod bearings
bearings atau rusak

OK

Connecting rod bushing and Ganti connecting rod


NG
Connecting rod bushing and piston pin aus atau rusak bushing dan/atau piston pin
piston pin

OK

NG Piston dan cylinder liner aus


Piston dan cylinder liner atau rusak Ganti piston dan cylinder liner
Ada benda asing di dalam
cylinder
TROUBLESHOOTING 6 - 27

TURBOCHARGER
1) TENAGA MESIN KURANG DARI NORMAL

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Air cleaner NG Tersumbat Bersihkan atau ganti

OK

Intake pipe dan hose NG Tersumbat Bersihkan atau ganti

OK

Compressor/intake manifold NG Kendor (bocor) Perbaiki

OK

Exhaust manifold/turbine inlet NG Kendor (bocor) Perbaiki

OK

Exhaust piping and silencers NG Tersumbat Bersihkan atau ganti

OK

Air breather NG Tersumbat Bersihkan atau ganti

Bersambung ke halaman berikutnya


6 - 28 TROUBLESHOOTING

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan dari halaman sebelumnya

OK

Compressor wheel NG Rusak terbentur Ganti Turbocharger assembly

OK

Turbine wheel NG Rusak terbentur Ganti Turbocharger assembly

NG Timbunan kerak karbon Ganti Turbocharger assembly

OK

Rotating assembly NG Melenceng atau aus Ganti Turbocharger assembly


TROUBLESHOOTING 6 - 29

2) ASAP BIRU ATAU HITAM


Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Air cleaner atau intercooler NG Tersumbat Bersihkan, perbaiki atau ganti

OK

Turbocharger oil seal NG Bocor Ganti

OK

Turbocharger oil drain pipe NG Tersumbat Perbaiki atau ganti

OK

PCV system NG Rusak Perbaiki atau ganti

OK

Crankcase NG Kelebihan tekanan Perbaiki

OK

NG
Compressor wheel Rusak terbentur Ganti

OK

Turbine wheel NG Rusak terbentur Ganti Turbocharger assembly

Bersambung ke halaman berikutnya


6 - 30 TROUBLESHOOTING

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan dari halaman sebelumnya

OK

Saluran pembuangan tengah NG Bersihkan atau ganti


housing oil Tersumbat
TROUBLESHOOTING 6 - 31

3) KONSUMSI OLI BOROS


Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

P.C.V. system NG Rusak Perbaiki atau ganti

OK

Crankcase NG Kelebihan tekanan Perbaiki

OK

Turbocharger oil seal NG Bocor Ganti

OK

Turbocharger oil drain pipe NG Tersumbat Bersihkan atau ganti

OK

Turbine wheel NG Rusak terbentur Ganti Turbocharger assembly

OK

NG
Compressor wheel Rusak terbentur Ganti compressor housing dan
rotating assembly

OK

Oil Pressure NG Berlebihan Perbaiki

Bersambung ke halaman berikutnya


6 - 32 TROUBLESHOOTING

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan dari halaman sebelumnya

OK

Saluran pembuangan tengah NG Tersumbat Bersihkan atau ganti


housing oil
TROUBLESHOOTING 6 - 33

4) BUNYI BERLEBIHAN PADA TURBOCHARGER

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Kontak Intake dan exhaust NG kendor Perbaiki


system

OK

Intake and exhaust system NG Rusak Perbaiki


gaskets

OK

Bagian berputar pada NG Putaran tidak normal Ganti Turbocharger assembly


turbocharger

OK

NG
Compressor wheel Bersentuhan dengan housing Perbaiki Turbocharger assembly

NG Rusak Ganti Turbocharger assembly

OK

NG
Turbine wheel Bersentunhan dengan housing Ganti Turbocharger assembly

NG
Rusak Ganti Turbocharger assembly

Bersambung ke halaman berikutnya


6 - 34 TROUBLESHOOTING

Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

Sambungan dari halaman sebelumnya

NG Endapan kerak karbon Bersihkan atau ganti

OK

Ketinggian oli NG Terlalu rendah Perbaiki

NG Tercampur Ganti oli

OK

Pipa penyalur oli turbocharger NG Mampet Perbaiki atau ganti

OK

Turbine housing NG Endapan kerak karbon Bersihkan

OK
NG Bersihkan
Compressor housing Kotor

OK

NG
Turbine shaft bearings Aus Ganti Turbocharger assembly
TROUBLESHOOTING 6 - 35

5) KEAUSAN PADA KOMPONEN YANG BERPUTAR


Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi

NG Tercampur Ganti
Oli mesin

NG Salah jenis atau grade oli Ganti

OK

Pipa penyalur turbocharger NG Tersumbat Bersihkan atau ganti

OK

Turbocharger oil seal NG Rusak Ganti

OK

Saluran pembuangan oli pada NG Tersumbat Bersihkan atau ganti


center housing

OK

NG
Turbine shaft Endapan oli Ganti Turbocharger assembly

OK

NG
Sistem pelumasan mesin Suplai oli tidak sesuai Perbaiki
MEKANISME MESIN 6A - 1

BAGIAN 6A

MEKANISME MESIN

DAFTAR ISI
HALAMAN
Data dan Spesifikasi .......................................................................................................... 6A- 3
Spesifikasi Pengencangan................................................................................................. 6A- 5
Standar Baut ................................................................................................................. 6A- 5
Baut dan Mur Khusus ................................................................................................... 6A- 6
Gasket Cair yang Direkomedasikan ............................................................................... 6A- 15
Prosedur Pemakaian LOCTITE ...................................................................................... 6A- 16
Servis ............................................................................................................................... 6A- 17
Mengenal Model .......................................................................................................... 6A- 17
Air Cleaner .................................................................................................................. 6A- 17
Sistem Pelumasan ...................................................................................................... 6A- 18
Sistem Bahan Bakar .................................................................................................... 6A- 19
Sistem Pendingin ........................................................................................................ 6A- 21
Penyetelan Valve Clearance ..................................................................................... 6A- 25
Mengukur Tekanan Kompresi .................................................................................. 6A- 26
Penyetelan Injection Timing ...................................................................................... 6A- 27
Engine Control ........................................................................................................... 6A- 28
Penjelasan Umum ............................................................................................................ 6A- 31
Melepas dan Memasang .................................................................................................. 6A- 32
Melepas . ...................................................................................................................... 6A- 32
Memasang ................................................................................................................... 6A- 37
Mengganti Coolant .............................................................................................. . 6A- 40
Memanaskan Mesin ......................................................................................... ..... 6A- 41
Engine Repair Kit ........................................................................................................ ..... 6A- 42
Engine Overhaul.. ......................................................................................................... ... 6A- 43
6A - 2 MEKANISME MESIN

Melepas ............................................................................................................................. 6A- 43


Komponen Bagian Luar .................................................................................................. 6A- 43
Membongkar...................................................................................................................... 6A- 47
Komponen Bagian Dalam ........................................................................................... 6A- 47
Komponen Utama .................................................................................................. 6A- 47
Komponen Kecil..................................................................................................... 6A- 56
Rocker Arm Shaft dan Rocker Arm .. ............................................................. 6A- 56
Cylinder Head. .................................................................................................. 6A- 57
Piston dan Connecting Rod . .......................................................................... 6A- 59
Pemeriksaan dan Perbaikan ........................................................................................... 6A- 61
Cylinder Head ............................................................................................................. 6A- 61
Rocker Arm Shaft dan Rocker Arm............................................................................ 6A- 68
Cylinder Body .. .......................................................................................................... 6A- 69
Camshaft ...................................................................................................................... 6A- 77
Crankshaft dan Bearing .............................................................................................. 6A- 79
Memilih Crankshaft Bearing ...................................................................................... 6A- 84
Crankshaft Pilot Bearing ............................................................................................ 6A- 85
Flywheel dan Ring Gear .............................................................................................. 6A- 86
Piston ........................................................................................................................... 6A- 87
Memilih Cylinder Head Gasket .................................................................................. 6A- 89
Connecting Rod..... ..................................................................................................... 6A- 90
Idler Gear Shaft dan Idler Gear .................................................................................. 6A- 91
Timing Gear Case Cover ............................................................................................. 6A- 92
Memasang Kembali .......................................................................................................... 6A- 93
Komponen Bagian Dalam .......................................................................................... 6A- 93
Komponen Kecil..................................................................................................... 6A- 93
Rocker Arm Shaft dan Rocker Arm ... ........................................................... 6A- 93
Cylinder Head ... .............................................................................................. 6A- 94
Piston dan Connecting Rod .. ........................................................................ 6A- 96
Positive Crankcase Ventilation (PCV) Valve.................................................. 6A- 99
Komponen Utama ................................................................................................ 6A- 101
MEKANISME MESIN 6A - 3

DATA DAN SPESIFIKASI


6A - 4 MEKANISME MESIN

*IHI : Ishikawajima-Harima Heavy Industries Ltd.


MEKANISME MESIN 6A - 5

SPESIFIKASI PENGENCANGAN

STANDAR BAUT
Nilai momen pengencangan yang diberikan pada tabel dibawah ini harus benar-benar dilaksanakan meskipun
nantinya nilai spesifikasi momen pengencangannya tidak disebutkan.

N·m (kg·m/lb·ft)
Kekuatan baut 8.5
4.8 (4T) (7T)
Refined Non- 9.8 (9T)
Refined

Identias
Diameter baut x baut
pitch (mmm)

M 6 × 1.0 5.88 ± 1.96 7.35 ± 2.45 -


(0.60 ± 0.20/4.33 ± 1.44) (0.75 ± 0.25/5.43 ± 1.80)
M 8 × 1.25 12.74 ± 4.90 17.15 ± 5.39 23.52 ± 6.86
(1.30 ± 0.50/9.40 ± 3.62) (1.75 ± 0.55/12.66 ± 4.00) (2.40 ± 0.70/17.36 ± 5.06)
M 10 × 1.25 27.44 ± 6.86 36.75 ± 9.31 49.98 ± 12.74
(2.80 ± 0.70/20.25 ± 5.06) (3.75 ± 0.95/27.12 ± 6.87) (5.10 ± 1.30/36.89 ± 9.40)
M 12 × 1.25 61.25 ± 12.25 75.95 ± 15.19 94.57 ± 19.11
(6.25 ± 1.25/45.21 ± 9.04) (7.75 ± 1.55/56.06 ± 11.21) (9.65 ± 1.95/69.80 ± 14.10)
M 14 × 1.5 95.55 ± 19.11 116.13 ± 23.03 142.10 ± 28.42
(9.75 ±1.95/70.52 ± 14.10) (11.85 ± 2.35/85.71 ± 17.00) (14.50 ± 2.90/104.88 ± 21.00)
M 16 × 1.5 130.34 ± 26.46 169.54 ± 34.30 199.92 ± 40.18
(13.30 ± 2.70/96.20 ± 19.53) (17.30 ± 3.50/125.13 ± 25.32) (20.40 ± 4.10/147.55 ± 29.66)
M 18 × 1.5 188.16 ± 37.24 244.02 ± 49.00 287.14 ± 57.82
(19.20 ± 3.80/138.87 ± 27.49) (24.90 ± 5.00/180.10 ± 36.17) (29.30 ± 5.90/211.93 ± 42.67)
M 20 × 1.5 257.74 ± 51.94 337.12 ± 67.62 395.92 ± 79.38
(26.30 ± 5.30/190.23 ± 38.33) (34.40 ± 6.90/248.82 ± 49.41) (40.40 ± 8.10/292.21 ± 58.59)
M 22 × 1.5 332.22 ± 81.34 453.25 ± 90.65 530.18 ± 105.84
(33.90 ± 8.30/245.20 ± 60.03) (46.25 ± 9.25/334.53 ± 66.91) (54.10 ± 10.80/391.30 ± 78.12)
M 24 × 2.0 448.84 ± 90.16 570.36 ± 140.14 691.88 ± 138.18
(45.80 ± 9.20/331.27 ± 66.54) (58.20 ± 14.30/420.96 ± 103.43) (70.60 ± 14.10/510.65 ± 101.99)
* M 10 × 1.5 26.46 ± 6.86 36.26 ± 8.82 48.02 ± 11.76
(2.70 ± 0.70/19.53 ± 5.06) (3.70 ± 0.90/26.76 ± 6.50) (4.90 ± 1.20/35.44 ±8.68)
* M 12 × 1.5 56.84 ± 11.76 70.56 ± 13.72 89.18 ± 17.64
(5.80 ± 1.20/41.95 ± 8.68) (7.20 ± 1.40/52.08 ± 10.13) (9.10 ± 1.80/65.82 ± 13.02)
* M 14 × 2.0 89.18 ± 17.64 109.76 ± 21.56 133.28 ± 26.46
(9.10 ± 1.80/65.82 ± 13.02) (11.20 ± 2.20/81.01 ± 15.91) (13.60 ± 2.70/98.37 ± 19.53)
* M 16 × 2.0 124.46 ± 24.50 161.70 ± 32.34 191.10 ± 38.22
(12.70 ± 2.50/91.86 ± 18.08) (16.50 ± 3.30/119.34 ± 23.87) (19.50 ± 3.90/141.04 ± 28.21

Tanda asterisk (*) adalah baut yang digunakan untuk drat cewek (female threaded) yang terbuat dari
material halus seperti casting. Angka di dalam tanda kurung adalah kekuatan menggunakan angka standar
lama.

FLARE NUT
Diameter Pipa mm Pipe diameter mm
Torsi (momen) Torsi (momen)
(in) (in)
4.76 (0.187) 15.2 ± 2.45(1.55 ±0.25/11.2 ± 1.8) 10.00 (0.394) 53.95 ± 4.90(5.50 ± 0.5 /39.7 ± 3.6)
6.35 (0.250) 26.48 ± 2.94(2.70 ± 0.30/19.5 ± 2.1) 12.00 (0.472) 88.29 ± 9.80(9.00 ± 1.0/65.0 ± 7.2)
8.00 (0.315) 44.14 ± 4.90(4.50 ± 0.50/32.5 ± 3.6) 15.00 (0.591) 105.45 ± 12.26(10.75 ± 1.25/77.7 ± 9.0)
6A - 6 MEKANISME MESIN

MUR DAN BAUT KHUSUS


Cylinder Head Cover, Cylinder Head, dan Rocker Arm Shaft Bracket
N·m (kg·m/lb·ft)
MEKANISME MESIN 6A - 7

N·m (kg·m/lb·ft)
6A - 8 MEKANISME MESIN

Timing Gear Case, Pulley Housing, Timing Gear, dan Camshaft


N·m (kg·m/lb·ft)
MEKANISME MESIN 6A - 9

Sistem Pendingin dan Pelumas


N·m (kg·m/lb·ft)
6A - 10 MEKANISME MESIN

Intake Manifold dan EGR Valve


MEKANISME MESIN 6A - 11

Exhaust Manifold dan Turbocharger


N·m (kg·m/lb·ft)
6A - 12 MEKANISME MESIN

Kelistrikan Mesin
N·m (kg·m/lb·ft)
MEKANISME MESIN 6A - 13

Sistem Injeksi Bahan Bakar


6A - 14 MEKANISME MESIN

Engine mounting bracket


MEKANISME MESIN 6A - 15

GASKET CAIR YANG DIREKOMENDASIKAN

Tipe Nama Produk Pabrik Pembuat Keterangan

RTV* ThreeBond 1207B Three Bond


Silicon Base ThreeBond 1207C Three Bond
Water Base ThreeBond 1141E Three Bond
ThreeBond 1215 Three Bond
Solvent ThreeBond 1104 Three Bond
Belco Bond 4 Isuzu
Belco Bond 401 Isuzu
Belco Bond 402 Isuzu
Anaerobic LOCTITE 515 Loctite Dianjurkan untuk
LOCTITE 518 Loctite perbaikan transaxle
LOCTITE 262 Loctite

* RTV : Room Temperature Vulcanizer

Catatan:
1. Penting sekali untuk menggunakan gasket cair pada kendaraan sesuai dengan daftar tabel diatas atau
dengan kualitas dan spesifikasi yang sama.
2. Hati-hati untuk menggunakan gasket cair sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan.
Ikuti selalu petunjuk dari pabrik pembuatnya.
3. Pastikan untuk membersihkan seluruh oli dan uap lembab yang menempel pada permukaan sebelum
memberikan gasket cair.
Permukaan yang akan diberi gasket cair harus benar-benar dalam keadaan kering.
4. LOCTITE 515 dan LOCTITE 518 dipakai untuk permukaan metal.
Jangan memberikan LOCTITE 515 atau LOCTITE 518 antara kedua permukaan metal yang mempunyai
clearance lebih besar dari 0.25 mm (0.01 in). Karena bisa mengakibatkan daya lekatnya kurang.
6A - 16 MEKANISME MESIN

PROSEDUR PEMAKAIAN LOCTITE

Tipe LOCTITE Warna LOCTITE Langkah penggunaan


LOCTITE 242 Biru 1. Hilangkan semua oli dan kotoran dari permukaan ulir baut
pada komponen yang akan disatukan. Permukaannya
harus benar-benar kering.
LOCTITE 262 Merah
2. Oleskan LOCTITE ke baut.
LOCTITE 270 Hijau Berikan LOCTITE minimal
1/3 dari area ulir
LOCTITE 271 Merah

3. Kencangkan baut sesuai momen pengencangannya.


4. Tunggu minimal satu jam sebelum melanjutkan
pemasangan.

LOCTITE 515 Ungu 1. Bersihkan semua oli dan kotoran dari permukaan yang
akan dipasang.
Permukaan yang akan disambungkan harus benar-benar
dalam keadaan kering.
2. Berika perekat LOCTITE 2.0 – 2.5 mm untuk satu titik
sambungan.
Pemberiannya harus rata jangan sampai ada yang
terputus.

3. Kencangkan baut-baut sesuai dengam momen


pengencangannya.
4. Biarkan sambungan yang baru dipasang selama 30
menit agar benar-benar kering.
MEKANISME MESIN 6A - 17

PERBAIKAN
Perbaikan berpedoman pada prosedur perawatan umum yang dilakukan oleh personil bengkel yang berkualitas.

IDENTIFIKASI MODEL
Nomor Mesin
Nomor mesin terdapat di sisi kiri belakang cylinder body.
Nomor mesin juga diketok diatas pelat di ruang mesin.

AIR CLEANER
Prosedur membersihkan elemen air cleaner bermacam-
macam tergantung dari kondisi elemennya.

Elemen Kotor Berdebu


Putar elemen mengunakan tangan sambil menyemprotkan
angin bertekanan ke bagian dalam elemen untuk
mengeluarkan debu yang menempel.

Tekanan angin kPa (kg/cm2 /psi)

392 – 490 (4 – 5/57 – 71)

PERHATIAN:
Pada saat membersihkan, jangan sampai membenturkan
elemen ini dengan benda lainnya, karena dapat merusak
elemen.
6A - 18 MEKANISME MESIN

SISTEM PELUMASAN

Main Oil Filter (Cartridge Tipe Elemen Kertas)

Prosedur Penggantian
1. Keluarkan oli mesin.
2. Kencangkan drain plug.
3. Kendurkan oil filter lama dengan cara memutarnya ke arah
kebalikan dari putaran jarum jam menggunakan filter
wrench.
Filter Wrench: 5-8840-0200-0

4. Bersihkan permukaan dudukan oil cooler. Dengan cara ini


oil filter baru bisa dipasang dengan benar.
5. Oleskan sedikit oli mesin ke filter O-ring.
6. Putar oil filter baru sampai filter O-ring terpasang dengan
kuat terhadap sealing face.
7. Kencangkan dengan menambah setengah putaran
menggunakan filter wrench.
8. Periksa tinggi oli mesin dan jika diperlukan tambahkan
sesuai dengan spesifikasi jumlahnya.
Penggantian oli mesin (4JA1L) MAX Liter (US/UK gal)
Kondisi Mesin Oil filter juga Tanpa
kering diganti penggantian oil
Model filter
4x2 6.2 4.3–5.2 (1.14– 3.2–4.2 (0.85–
(1.64/1.6) 1.37/0.95–1.14) 1.11/0.70–0.92)
MEKANISME MESIN 6A - 19

SISTEM BAHAN BAKAR

Prosedur Penggantian Fuel Filter


1. Lepas fuel filter dengan cara memutarnya ke arah
kebalikan dari arah jam menggunakan filter wrench.
Filter Wrench: 5-8840-0253-0 (J-22700)
Catatan:
Hati-hati jangan sampai bahan bakar tertumpah dari
filter cartridge.
2. Bersihkan permukaan fuel filter cartridge. Dengan cara ini
fuel filter baru bisa dipasang dengan benar.
3. Oleskan sedikit oli mesin ke O-ring.
4. Putar fuel filter sampai permukaan sealing bersentuhan
dengan O-ring.
5. Putar kembali fuel filter sebanyak 2/3 putaran
menggunakan filter wrench.
Filter Wrench : 5-8840-0253-0 (J-22700)
6A - 20 MEKANISME MESIN

6. Jalankan priming pump sampai udara benar-benar keluar


dari sistem bahan bakar .
7. Start mesin kemudian periksa apakah ada kebocoran
bahan bakar .
Catatan:
Dianjurkan untuk menggunakan CHEVROLET genuine fuel
filter.

Prosedur Mengeluarkan Air


Lampu indikator akan menyala apabila tinggi air di dalam
water separator melebihi batas tertentu. Keluarkan air dan
benda asing dari water separator (di dalam chassis frame)
dengan prosedur sebagai berikut:.

1. Tempatkan drain pan di bawah drain plug.


2. Kendurkan drain plug kemudian keluarkan air.
3. Setelah air dikeluarkan, kencangkan drain plug.
4. Jalankan priming pump pada fuel filter beberapa kali
kemudian periksa apakah ada kebocoran pada bahan
bakar.
5. Periksa lampu indikator water separator. Lampu tersebut
seharusnya mati.
MEKANISME MESIN 6A - 21

Air Bleeding (Buang Angin)


1. Jalankan priming pump sampai udara benar-benar keluar
dari sistem bahan bakar.
2. Start mesin kemudian periksa apakah ada kebocoran
pada bahan bakar.

SISTEM PENDINGIN

Jumlah Coolant
Periksa jumlah coolant dan tambahan tangki cadangan
radiator bilamana perlu.
Jika tinggi coolant level turun di bawah garis “MIN”, periksa
secara seksama sistem pendingin dari kemungkinan bocor.
Kemudian tambahkan coolant secukupnya agar ketinggiannya
mencapai “MAX” .
6A - 22 MEKANISME MESIN

Prosedur pengisian coolant


1. Pastikan bahwa mesin dalam keadaan dingin
Peringatan:
Jika coolant masih dalam keadaan panas, pastikan
untuk tidak mengendurkan atau melepas radiator cap.
Jika dilakukan anda kemungkinan bisa mengalami
luka bakar oleh uap panas atau air yang mendidih.
Untuk membuka radiator cap, gunakan sepotong kain
yang diletakkan di atas tutup radiator kemudian
kendurkan tutupnya secara perlahan untuk
mengurangi tekanan ketika coolant sudah mendingin.
2. Buka radiator cap, kemudian tuangkan coolant melalui
filler neck.
3. Tuangkan coolant ke dalam reservoir tank sampai
tingginya mencapai garis “MAX”
4. Kencangkan radiator cap kemudian start mesin. Setelah
idling selama 2 sampai 3 menit, matikan mesin kemudian
buka kembali radiator cap. Jika jumlah airnya berkurang,
tambahkan kembali.
5. Setelah mengisi coolant kencangkan radiator cap,
panaskan mesin dengan putaran 2000 rpm. Posisikan
setelan heater ke posisi temperatur tertinggi, dan biarkan
coolant bersirkulasi di dalam heater water system.
6. Periksa untuk memeriksa thermometer, teruskan idling
selama 5 menit kemudian matikan mesin.
7. Ketika mesin sudah dingin, periksa filler neck untuk
melihat tinggi air, tambahkan bilamana perlu. Jika jumlah
air coolant berkurang banyak, periksa sistem coolant dan
selang reservoir tank dari kemungkinan bocor.
8. Tuangkan coolant ke dalam reservoir tank mencapai garis
“MAX”.

Pemeriksaan Sistem Pendingin


Pasang radiator filler cap tester ke radiator. Berikan tes
tekanan untuk memeriksa apakah ada kebocoran pada sistem
pendingin. Tes tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi
spesifikasi.

Tes tekanan kPa(kg/cm2 /psi)

150 (1.5/21)

Pemeriksaan Radiator Cap


Radiator filler cap dirancang untuk menjaga tekanan coolant di
dalam sistem sekitar 103 kPa(1.05 kg/cm2, 15psi). periksa
radiator filler cap menggunakan radiator filler cap tester.
Radiator filler cap harus diganti jika gagal menahan tekanan
tertentu selama prosedur pengetesan.
Tekanan Buka Katup Radiator Cap
kPa(kg/cm2 /psi)

90 – 120 (0.9 – 1.2/13 – 17)

Negative Valve (Referensi) kPa(kg/cm2 /psi)

1.9 – 4.9 (0.02 – 0.05/0.28 – 0.71)


MEKANISME MESIN 6A - 23

Mengetes Kerja Thermostat


1. Rendamlah thermostat di dalam air.
2. Panaskan airnya.
Aduk dengan rata air untuk menghindari agar panas tidak
langsung mengenai thermostat.
3. Periksa di temperatur berapa thermostat mulai terbuka.
Temperatur awal terbukanya thermostat °C (°F)

82 (180)

4. Periksa di temperatur berapa thermostat terbuka penuh.


Temperatur thermostat terbuka penuh °C (°F)

95 (203)

Valve terbuka di posisi terbuka penuh mm (in)

9.5 (0.37)
6A - 24 MEKANISME MESIN

Penyetelan Drive Belt


Periksa drive belts dari kemungkinan aus atau rusak, ganti
dengan yang baru bilamana perlu. Periksa kelenturan belts,
dan setel bilamana perlu.
1 Crankshaft damper pulley
2 Generator pulley
3 Cooling fan pulley
4 P/S pump pulley or idler pulley
5 A/C Compressor pulley or idler pulley

Cooling Fan Pulley Drive Belt


Kelenturan fan belt disetel dengan cara menggerakkan
generator.
Tekan titik tengah drive belt dengan sebesar 10 kg (22
lb/98N).
Kelenturan Cooling Fan Drive Belt mm (in)

Belt baru 4 - 7 (0.16 - 0.28)


Belt lama 6 - 9 (0.24 - 0.35)

1 Crankshaft damper pulley


2 Generator pulley
3 Cooling fan pulley

A/C Compressor Drive Belt


Kelenturan compressor belt disetel dengan menggerakkan P/S
pumppulley.
Tekan titik tengah drive belt sebesar 98N (10 kg/22 Ib).
Kelenturan A/C Compressor Drive Belt mm (in)

New belt 9 - 10 (0.35 - 0.39)


Reuse belt 12 - 13 (0.47 - 0.51)

1 Crankshaft damper pulley


2 P/S pump pulley
2 A/C Compressor pulley
MEKANISME MESIN 6A - 25

PENYETELAN CELAH KATUP


1. Posisikan piston cylinder No. 1 atau cylinder No. 4 ke
posisi TMA pada langkah kompresi dengan cara memutar
crankshaft sampai garis crankshaft damper pulley TMA
lurus dengan titik timing.

2. Periksa mur bracket rocker arm shaft dari kemungkinan


kendur. Kencangkan mur bracket rocker arm shaft
sebelum melakukan penyetelan valve clearance.

Torsi mur bracket rocker Arm Shaft


N.m kg.m /lb.ft)

54 (5.5/40)

3. Periksa gerak main intake No. 1 dan exhaust valve push


rods. Jika cylinder intake No. 1 dan exhaust valve push
rods mempunyai gerak main, artinya piston No. 1 berada
di posisi TMA lakah kompresi. Jika cylinder intake No. 1
dan exhaust valve push rods tertekan, artinya piston No. 4
berada pada posisi TMA langkah kompresi.

Setel cylinder valve clearance No.1 atau No. 4 pada saat


cylinder tersebut berada di posisi TMA langkah kompresi.
Valve Clearance (saat dingin) mm (in)

0.4 (0.016)

4. Kendurkan masing-masing valve clearance adjusting


screw seperti tampak pada gambar.
5. Sisipkan feeler gauge dengan ketebalan yang sesuai
antara rocker arm dan ujung valve stem.
6. Putar valve clearance adjusting screw sampai terasa
menyentuh feeler gauge.
7. Kencangkan lock nut dengan kuat.
8. Putar crankshaft sebesar 360°.
9. Luruskan garis titik crankshaft damper pulley TDC dengan
timing pointer.
10. Setel celah katup lainnya seperti tampak pada gambar.
6A - 26 MEKANISME MESIN

MENGUKUR TEKANAN KOMPRESI


1. Start mesin dan biarkan berputar idle sampai temperatur
temperature mencapai 70 – 80 °C (158 – 176 °F).
2. Lepas komponen berikut:
• Leak off pipe
• Injection nozzle holder bracket
• Injection nozzle holder
3. Pasang komponen berikut:
• Posisikan adapter dan compression gauge (SST) ke
lubang injection nozzle cylinder No.1.
• Injection nozzle holder bracket

Torsi baut Injection nozzle holder bracket


N.m (kg.m /lb.ft)

37 (3.8/27)

Compression Gauge: 5-8840-2675-0


Adapter; Compression Gauge: 5-8531-7001-0

4. Putar mesin melalui starter motor kemudian lihat hasilnya


pada compression gauge.

Tekanan kompresi MPa (kg/cm2 /psi) di putaran 200 rpm

Standar Batas
3.0 (31.0/441) 2.1 (21.7/309)

5. Ulangi prosedur (langkah 3 dan 4) untuk sisa cylinder yang


lain. Jika hasil pengukuran lebih rendah dari batas
spesifikasi, lihat “Troubleshooting” pada buku panduan ini.
MEKANISME MESIN 6A - 27

MENYETEL INJECTION TIMING


1. Periksa garis coak pada injection pump flange lurus
dengan front plate atau garis coak timing gear case.

2. Posisikan piston di dalam cylinder No. 1 ke posisi TMA


langkah kompresi dengan cara memutar crankshaft
sampai garis crankshaft pulley TMA lurus dengan timing
mark.

Catatan:
Periksa gerak main intake No. 1 dan exhaust valve push
rod.
Jika cylinder intake No. 1 dan exhaust valve push rod
mempunyai gerak main, artinya piston No. 1 berada di
posisi TMA langkah kompresi.

3. Lepas injection pipe dari injection pump


4. Lepas satu baut dari distributor head.
5. Pasang static timing gauge.
Probe pada gauge harus ditekan ke dalam sekitar 2 mm
(0.079 in). Static Timing Gauge: 5-8840-0145-0 (J-28827)

6. Putar crankshaft untuk membawa piston di dalam cylinder


No. 1 ke titik 30 - 40° sebelum TMA.
7. Setel jarum timing gauge ke angka nol.
8. Gerakkan crankshaft pulley secara perlahan ke kiri dan ke
kanan untuk memeriksa apakah gauge dalam keadaan
stabil.
6A - 28 MEKANISME MESIN

9. Putar crankshaft searah jarum jam kemudian lihatlah


angka yang muncul pada gauge ketika crankshaft pulley
timing mark (8°) lurus dengan pointer.

Injection Timing : sebelum TMA 8° ± 2°

Nilai Standar mm (in)

0.5 (0.02)

Jika injection timing diluar dari batas spesifikasi, lanjutkan


langkah berikut.
10. Kendurkan mur pengikat injection pump dan baut-baut
bracket.
11. Setel sudut injection pump.

Jika lebih besar dari nilai Jika lebih kecil dari nilai
standar standar
R A

A: Gerakkan injection pump ke arah mesin.


R: Pindahkan injection pump keluar dari mesin.

ENGINE CONTROL

Penyetelan Kecepatan Idling


1. Aktifkan parking brake kemudian ganjal ban menggunakan
balok.
2. Tempatkan transmisi di posisi netral.
3. Start mesin dan biarkan idle sampai temperatur coolant
mencapai 70 - 80°C (158 - 176°F).

4. Lepas kabel engine control dari control lever.


5. Pasang tachometer ke mesin.
6. Periksa kecepatan ilding mesin.
Jika kecepatan idling mesin diluar spesifikasi, maka harus
disetel.
Kecepatan idling mesin : 730 ± 25 rpm
MEKANISME MESIN 6A - 29

Penyetelan kecepatan Idling


1. Kendurkan idling set screw lock nut c yang terdapat pada
injection pump idling set bolt.
2. Setel kecepatan idling sesuai dengan spesifikasi dengan
cara memutar idling set bolt d.
3. Kunci engine set nut c dengan idling set bolt lock nut.
4. Periksa apakah kabel idling control sudah kuat (tidak
kendur). Jika diperlukan kencangkan kabel yang kendor.

Pemeriksaan Kecepatan Fast Idling


1. Pasang tachometer ke mesin.
2. Lepas vacuum hose c dari fast idle actuator g yang
terdapat pada injection pump.
3. Lepas vacuum hose lainnya d. dari vacuum switching
valve e dan hubungkan ke fast idle actuator g.
Vacuum line sekarang bisa dihubungkan langsung dari
vacuum pump f ke fast idle actuator.
4. Persika kecepatan fast idling mesin.
Jika kecepatan idling mesin diluar spesifikasi, maka harus
disetel.
Kecepatan Fast Idling rpm

850 ± 25

Penyetelan kecepatan Fast Idling


1. Kendurkan baut-baut fast idle actuator bracket.

2. Setel kecepatan fast idling dengan cara menggerakkan


actuator bracket, sehingga clearance “S” bisa sebesar1 ~
2 mm (0.04 ~ 0.08 in.).
3. Kencangkan baut-baut bracket.
6A - 30 MEKANISME MESIN

Penyetelan Kabel Accelerator Control


1. Kendurkan baut kabel clamp accelerator c.
2. Periksa apakah idling control knob dalam posisi mesin
idle.
3. Tahan accelerator lever d di posisi tertutup penuh dan
buatlah tanda pada control cable e dengan arah seperti
tampak pada gambar (panah) agar tidak kendor.
MEKANISME MESIN 6A - 31

PENJELASAN UMUM

Mesin diesel seri 4J mempunyai ruang bakar DESAIN KHUSUS di dalam piston. Dirangcang agar hemat bahan
bakar untuk segala macam kondisi berkendara.
Auto-thermatic pistons dengan cast steel struts digunakan untuk mengurangi ekspansi thermal dan menghasilkan
noise pada mesin ketika mesin dalam keadaan dingin.
Cylinder liners berjenis Chrome plated dry mempunyai ketahanan yang paling tinggi.
Laminated steel sheet cylinder head gasket sangat tahan lama dan dapat meningkatkan ketahanan head gasket.
Crankshaft yang kuat memberikan daya pakai yang lebih lama. Dikarenakan crankshaft ini dibuat sangat keras
sekali sehingga tidak bisa dikikir atau digerinda.
Mesinnya dilengkapi dengan distributor injection pump tipe VE.
Mesin 4JA1-L dilengkapi dengan turbocharger.
6A - 32 MEKANISME MESIN

MELEPAS DAN MEMASANG


Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini sebelum memulai pekerjaan membongkar dan
memasang.

Pekerjaan Penting - Melepas


ƒ Secara hati-hati lepas pipa-pipa, selang, wiring harness
connectors, kabel-kabel engine control, dan control rods
dari mesin.
ƒ Lepas clutch sleeve cylinder, back up light switch
connector, dan kabel speedometer dari transmisi.

Battery
1. Lepas kabel negatif battery cable c dan kabel positif
battery cable d dari terminal battery.
2. Lepas battery clamp d .
Hati-hati jangan sampai terjadi short pada battery akibat
bersentuhan dengan spanner atau alat lainnya.
3. Lepas battery.
4. Lepas kabel battery pada starter motor dan kabel ground
di cylinder body.

Engine Hood
Buatlah tanda setelan ke engine hood c dan engsel engine
hood hinges d sebelum melepas engine hood.
Dengan tanda ini engine hood bisa dipasang kembali ke posisi
aslinya.

Sedimeter
1. Tarik fuel hose dari fuel filter c .
2. Tutuplah fuel hose agar bahan bakar tidak tumpah keluar.
3. Lepas fuel filter dan water separator.

Air Cleaner
Lepas air cleaner duct dari mesin.
MEKANISME MESIN 6A - 33

Power Steering Pump


Kendurkan baut plat penyetel pompa power steering,
kemudian lepas power steering pump assembly. Tempatkan
power steering pump assembly mengikuti pipa di atas body.

Air conditioner compressor


1. Lepas air compressor magnet connector.
2. Lepas air conditioner compressor. Tempatkan air
conditioner compressor mengikuti pipa di atas body.

Vacuum Piping
Lepas vacuum pipe dari vacuum pump, EGR valve, injection
pump FICD.

Coolant
Lepas coolant drain plug (di baign kiri bawa mesin) dan
radiator drain plug. Biarkan air coolant keluar semuanya.
6A - 34 MEKANISME MESIN

Tuas Pemindah Gigi


1. Tempatkan tuas pemindah gigi di posisi netral.
2. Lepas front console dari floor panel.
3. Tarik gear shift lever grommet dan dust cover ke atas gear
shift lever.
4. Lepas baut tutup tuas pemindah gigi.
5. Lepas tuas pemindah gigi.
6. Lepas tutup lubang tuas pemindah gigi atau center
console dari lantai.
7. Lepas quadrant box pada tutup belakang transmisi.

Catatan:
Tutuplah lubang quadrant box untuk mencegah agar tidak
ada benda asing yang masuk ke dalam transmisi.

Radiator
1. Lepas cooling fan c , pulley d , dan belt 3e .
2. Lepas selang radiator bagian atas f dan selang radiator
bagian bawah g dari mesin.
3. Lepas radiator shroud h .
4. Lepas radiator grille dari deflector panel.
5. Lepas radiator i .
Hati-hati jangan sampai merusak radiator core.
6. Lepas radiator undercover dari chassis frame.

Menopang Kendaraan
1. Dongkraklah kendaraan.
2. Tempatkan chassis stand di titik angkat depan dan
belakang kendaraan.
3. Lepas roda-roda dari kendaraan.

Mengeluarkan Oli Mesin


Lepas oil pan drain plug untuk mengeluarkan oli mesin.
Lakukan ini pada saat mesin masih panas.
Jangan lupa memasang kembali drain plug setelah seluruh oli
mesin dikeluarkan.
MEKANISME MESIN 6A - 35

Mengaluarkan Oli Transmisi


1. Lepas transmission oil drain plug.
2. Ganti drain plug setelah oli dikeluarkan.

Kabel Kontrol atau Rod


1. Lepas kabel kontrol kopling atau hydraulic cylinder dari
transmisi.
2. Lepas kabel parking brake control dari rear wheel brake
back plate.
3. Lepas kabel speedometer drive dari transmisi.

Exhaust Pipe
1. Lepas exhaust pipe dari Manifold Converter.

Propeller Shaft
1. Lepas propeller shaft flange yoke yang ada pada drive
pinion c.
6A - 36 MEKANISME MESIN

Transmisi
1. Periksa untuk memastikan bahwa kawat pengait c
terpasang dengan kuat.
2. Jalankan hoist secara perlahan untuk menaikkan mesin.
Peringatan:
Hati-hati jangan sampai chassis terangkat dari chassis
stands.
Jika anda secara tidak sengaja mengangkat chassis
dari chassis stands, pastikan bahwa chassis stands
sudah diposisikan dengan benar sebelum
menurunkan chassis.

Catatan:
Gunakan SST (Engine hanger attachment) jika sisi
belakang kawatnya menyentuh body panel. Pasang
SST ke engine hanger sisi belakang.

3. Tempatkan jack d dibawah transmission case.


4. Lepas crossmember No.3.
5. Operasikan dongkrak secara perlahan untuk menaikkan
transmisi.

6. Lepas baut-baut pengikat bagian bawah transmission


member e yang mengikat transmission member ke
chassis frame rail.

7. Kendurkan baut engine mounting dan mur f yang ada


pada rubber mounting.
8. Gunakan dongkrak untuk menurunkan transmisi secara
perlahan.
9. Lepas sisa baut pengikat transmisi.
10. Pisahkan transmisi dari mesin. Hati-hati jangan sampai
merusak transmisi, mesin dan komponen lainnya.
MEKANISME MESIN 6A - 37

11. Gunakan dongkrak untuk menurunkan transmisi secara


perlahan bersama dengan mounting member ke lantai.

12. Lepas baut-baut engine mounting g dari chassis frame.

13. Gunakan hoist untuk mengangkat mesin dari ruang mesin.

Pekerjaan Penting - Pemasangan


Prosedur memasang adalah kebalikan dari prosedur melepas.
Perhatikan poin-poin penting selama prosedur pemasangan.

Mesin
1. Pasang kawat pengangkat ke engine lifting hanger.
Catatan:
Gunakan SST (Engine hanger attachment) yang
digunakan pada saat melepas.
2. Jalankan hoist untuk memposisikan mesin diatas ruang
mesin. Tahan bagian depan mesin lebih tinggi dari bagian
belakang.
3. Secara perlahan turunkan mesin ke dalam ruang mesin.
Hati-hati jangan sampai merusak brake pipes, fuel pipes,
dan komponen lainnya.
6A - 38 MEKANISME MESIN

4. Topanglah oil pan dengan dongkrak.


5. Kencangkan sedikit mur-mur engine front mounting rubber
untuk sementara waktu.

Transmisi
1. Oleskan molybdenum disulfide grease ke bagian atas gear
shaft spline.
2. Tempatkan transmisi dengan mounting rubbers di atas
transmission jack.
3. Secara perlahan pindahkan transmission jack transmisi ke
posisinya disamping ckbin.

4. Secara perlahan naikkan transmission jack sampai bagian


depan transmisi lurus dengan engine flywheel. Kemiringan
mesin dan transmisi harus sama.
5. Luruskan top gear shaft spline dengan clutch driven plate
internal spline.
6. Pasang transmisi ke mesin. Kencangkan mur pengikat
transmisi dan buat-baut sesuai dengan
pengencangannya.

Mur dan baut pengikat transmisi


Torsi N.m(kgf.m/lb.ft)

37.2±7.8 (3.8±0.8/27.5±5.8)

7. Pasang mounting member c to the mounting rubber d .


8. Kencangkan mur mounting member e tsesuai dengan
momen pengencangannya.

Torsi Mur Mounting Rubber


N.m(kgf.m/lb.ft)

41.2±4.9(4.2±0.5/30.4±3.6)
MEKANISME MESIN 6A - 39

9. Pasang mounting member ke crossmember No.3.


10. Kencangkan baut-baut mounting member sesuai
spesifikasinya.

Torsi Baut Mounting Member


N.m(kgf.m/lb.ft)

76.0±15.2(7.8±1.6/56.1±11.2)

11. Kencangkan mur-mur engine mounting sesuai


spesifikasiya.
Torsi Mur Engine Mounting Rubber
N.m(kgf.m/lb.ft)

41.2±4.9(4.2±0.5/30.4±3.6)

Exhaust Pipe
Hubungkan exhaust pipe ke exhaust manifold.
Torsi N.m(kgf.m/lb.ft)

67±5(7.8±0.5/49±3.6)

Propeller Shaft
1. Masukkan splined yoke c ke dalam transmission main
shaft spline d .
2. Hubungkan drive pinion side e .
Baut Propeller shaft Flange Yoke
Torsi N.m(kgf.m/lb.ft)

35.3±2.9(3.6±0.3/26.0±2.2)

Gear Shift Lever


1. Isikan transmission case dan transfer case dengan oli
yang sesuai.
Oli Transmission dan Transfer Case lit(US/UK gal)

1.55(0.41/0.34)

2. Pasang quadrant box ke transmission rear cover.


6A - 40 MEKANISME MESIN

3. Pasang gear shift lever ke transmission case.


4. Kencangkan baut-baut gear shift lever cover sesuai
pengencangannya .
Torsi Shift Lever Cover N.m(kgf.m/lb.ft)

17.7 (1.8
+5.0
−6.0 /13.0)
+5.0
−6.0
+3.6
−4.3

5. Pasang dust cover dan grommet.

Radiator
1. Pasang radiator i .
Hati-hati jangan sampai merusak radiator core.
2. Pasang cooling fan c ,pully d , belt e , dan fan shroud h .
3. Hubungkan selang radiator bagian atas f dan selang
bagian bawah g .
4. Pasang radiator undercover ke chassis frame.
5. Pasang radiator grille ke deflector panel.

Menurunkan Kendaraan
1. Pasang roda-roda ke kendaraan.
2. Tempatkan dongkrak di bawah kendaraan.
3. Naikkan dongkrak untuk melepas chassis stands.
4. Turunkan kendaraan ke bawah.

Penggantian Coolant
Penggantian sistem pendingin dengan coolant.
Ketika radiator kosong (untuk penggantian coolant, dsb.):
Setelah mengisi coolant sampai sesuai dengan jumlah yang
diharuskan, tutuplah radiator cap dan biarkan mesin dalam
keadaan idle selama 5 sampai dengan 6 menit. Kemudian
lepas radiator cap dan periksa kembali tinggi coolant. Jika
coolant berkurang, tambahkan radiator begitu juga dengan
reservoir tank.
Jika tinggi coolant di dalam reservoir tank di bawah garis MIN,
tambahkan coolant hanya untuk reservoir tank. Apabila tidak
ada coolant di dalam tangkinya, pastikan apakah
penurunannya akibat temperatur coolant dan tambahkan
coolant melalui lubang inlet radiator. Kemudian lepas tutup
radiator dan periksa tinggi coolant setelah mesin idling selama
5 sampai dengan 6 menit. Kemudian tambahkan coolant ke
dalam reservoir tank sampai mencapai garis FULL.

Kapasitas Coolant lit(US/UK gal)


7.0(1.8/1.5)
MEKANISME MESIN 6A - 41

Penggantian Oli Mesin


1. Isikan mesin melalui lubang pengisian dengan oli mesin
baru sesuai dengan spesifikasi grade-nya.
Spesifikasi dan Kapasitas Oli Mesin lit (US/UK gal)

Kapasitas 6.2 (1.6/1.3)


Spesifikasi Oli Mesin Besco Multi 10W-30

2. Start mesin dan biarkan idle selama beberapa menit.


3. Matikan mesin dan tunggu selama 5 menit agar olinya
benar-benar turun.
4. Cek kembali tinggi oli dan tambahkan bilamana perlu.

Engine Hood
Luruskan tanda lurus (yang dibuat pada saat melepas) pada
engine hood c dan engine hood hinges d untuk memasang
engine hood.

Battery
1. Periksa tinggi air aki dan spesifikasi grafitinya.
2. Kuncilah battery positif dengan battery clamp. Jangan
terlalu kuat mengencangkan battery clamp.
3. Hubungkan kabel positive battery d dan kabel negative
battery c ke battery.
4. Hubungkan kabel positive battery ke starter motor dan
kabel negative ke cylinder body.
5. Berikan grease ke terminal battery.

Memanaskan Mesin
Setelah prosedur perawatan selesai dilakukan, start mesin dan
biarkan mesin berputar idle untuk memanaskan mesin.
Periksa item berikut:
1. Kecepatan idling mesin
Lihat "SERVICING" untuk prosedur penyetelan kecepatan
idle.
2. Tingkat kebisingan mesin.
3. Sistem pelumasan dan pendingin
Periksa secara seksama apakah ada kebocoran dari oli
dan coolant bocor.
4. Kerja kabel engine control
5. Pertautan clutch
6. Kerja lampu indikator peringatan
6A - 42 MEKANISME MESIN

ENGINE REPAIR KIT

1. Cylinder head gasket 11. Vacuum pump gasket


2. Head cover gasket 12. Water pump O-ring
3. Head cover cap nut gasket 13. Water outlet pipe gasket
4. Drain cock gasket 14. Intake pipe gasket
5. Crankshaft rear oil seal 15. Thermostat housing gasket
6. Gear case gasket 16. Intake manifold gasket
7. Oil pan drain plug gasket 17. Exhaust manifold gasket
8. Oil pan gasket 18. Nozzle holder O-ring
9. Oil filter gasket 19. Nozzle holder gasket
10. Joint bolt gasket 20. Crankshaft front oil seal

CATATAN:
Lepas seluruh O-rings, gasket, dan seal dan satu kesatuan kemudian ganti dengan yang baru.
Menggunakan kembali komponen-komponen bekas pakai tersebut dapat mengakibatkan kebocoran oli, air
dan gas.
MEKANISME MESIN 6A - 43

ENGINE OVERHAUL
MELEPAS
EXTERNAL PARTS

Langkah Melepas

1. Clutch Assembly or Flex Plate 15. Fuel Leak Off Pipe


2. Intake Pipe and Throttle Body 16. Oil Cooler Water Pipe
3. EGR Pipe 17. Cooling Fan Pulley
4. EGR Valve 18. Heat Protector
5. Oil Level Gauge 19. Catalytic Converter
6. Fuel Filter Assembly 20. Turbocharger
7. Fuel Filter Bracket 21. Compressor Bracket
8. Fuel Injection Pipe with Clip 22. Vacuum Pump Oil Return Hose
9. Power Steering Oil Pump Bracket 23. Generator dan Adjusting Plate
10. Intake Manifold 24. Water Inlet Pipe
11. Engine Mounting Bracket and Foot 25. Generator Bracket
12. Injection Pump 26. Oil Cooler with Oil Filter
13. Starter Motor 27. Exhaust Manifold
14. Oil Pressure Warning Switch
6A - 44 MEKANISME MESIN

Melepas
1. Clutch Assembly
Lepas clutch assembly atau flex plate.

2. Intake Pipe dan Throttle Body


1) Kendurkan hose clamp antara turbocharger dan intake
duct.
2) Lepas rubber hose.

3. EGR Pipe
1) Lepas dua baut dari exhaust manifold.
2) Lepas dua mur dari EGR valve adapter.
3) Lepas EGR pipe dengan gasket-gasketnya.

4. EGR Valve
1) Lepas empat baut dan lepas EGR valve assembly dari
intake manifold.
2) Lepas empat baut dan lepas adapter dari EGR valve
assembly.

5. Oil Level Gauge


1) Lepas selang PCV.
2) Lepas kedua baut dan lepas engine oil level gauge.
MEKANISME MESIN 6A - 45

6. Fuel Filter Assembly


1) Lepas selang bahan bakar.
2) Lepas kedua bautnya dan lepaskan fuel filter.

7. Fuel Filter Bracket


Lepas ketiga baut dan lepaskan fuel filter bracket dengan
leak pipe.

8. Fuel Injection Pipe dengan Clip


1) Kendurkan mur injection pipe sleeve yang ada di bagian
pump dan nozzle.
Jangan terlalu keras memberikan tekanan ke injection
pipes.
2) Kendurkan injection pipe clips.
3) Lepas injection pipe.
CATATAN:
Tutuplah lubang delivery holder dengan penutup agar
benda asing tidak bisa masuk ke dalam.

9. Power Steering Oil Pump Bracket

10. Intake Manifold


1) Lepas selang PCV dari cylinder head cover.
2) Lepas intake manifold with gasket.

11. Engine Mounting Bracket dan Foot


12. Injection Pump
1) Lepas injection pump bracket.
2) Lepas injection pump dari timing gear case.
13. Starter Motor
14. Oil Pressure Warning Switch
15. Fuel Leak Off Pipe
16. Oil Cooler Water Pipe
17. Cooling Fan Pulley
18. Heat Protector
6A - 46 MEKANISME MESIN

19. Catalytic Converter

20. Turbocharger
1) Lepas water hose antara thermostat housing cover dan
turbocharger.
2) Lepas water hose antara water inlet pipe dan
turbocharger.
3) Lepas oil feed pipe.
4) Lepas oil return pipe.
5) Lepas turbocharger dan gasket.
CATATAN:
Tutuplah lubang oli turbocharger body dan lubang air
setelah melepas turbocharger assembly untuk mencegah
agar tidak ada benda asing yang masuk ke dalam.

21. Compressor Bracket


22. Vacuum Pump Oil Return Hose
23. Generator dan Adjusting Plate
24. Water Inlet Pipe
25. Generator Bracket
26. Oil Cooler dengan Oil Filter
27. Exhaust Manifold
MEKANISME MESIN 6A - 47

MEMBONGKAR
INTERNAL PARTS
MAJOR COMPONENTS

Langkah-1 Membongkar
1. Water bypass hose 5. Rocker arm shaft dan rocker
2. Thermostat housing with thermo armswitch 6. Push rod
3. Cylinder head cover 7. Cylinder head
4. Injection nozzle dan bracket 8. Cylinder head gasket
6A - 48 MEKANISME MESIN

Langkah-2 Membongkar
9. Crankshaft damper pulley
10. Timing gear case cover
11. Water pump
12. Idle gear "B" dan shaft
13. Idle gear "A"
14. Idle gear shaft
15. Crankshaft timing gear
16. Injection pump
MEKANISME MESIN 6A - 49

Langkah-3 Membongkar
17. Flywheel 27. Piston and connecting rod with
18. Crank case upper bearing 28. Crankshaft bearing cap with
19. Oil pump with oil pipe 29. Crankshaft thrust bearing
20. Camshaft timing gear lower bearing 30. Crankshaft
21. Camshaft thrust plate 31. Crankshaft upper bearing
22. Camshaft 32. Tappet
23. Timing gear case 33. Crankshaft rear oil seal
24. Cylinder body rear plate 34. Cylinder body
25. Piston cooling oil jet
26. Connecting rod bearing cap dengan
lower bearing
6A - 50 MEKANISME MESIN

Membongkar
1. Water Bypass Hose
2. Thermostat Housing dengan Thermo Switch
3. Cylinder Head Cover
4. Injection Nozzle dan Bracket
1. Lepas baut-baut injection nozzle bracket.

2. Gunakan injection nozzle remover dan sliding


hammer untuk melepas injection nozzle secara
bersama-sama.
Injection Nozzle Remover: 5-8840-2723-0
Sliding Hammer: 5-8840-0019-0

5. Rocker Arm Shaft dan Rocker Arm


Kendurkan baut-baut rocker arm shaft bracket sesuai
dengan nomor urut pada gambar disamping .
Catatan:
Kesalanan mengendurkan baut-baut rocker arm shaft
bracket sesuai dengan urutannya dapat berpengaruh
terhadap rocker arm shaft.

6. Push Rod

7. Cylinder Head
Kendurkan baut-baut cylinder head sesuai dengan urutan
pada gambar .
Note:
Kesalahan mengendurkan baut-baut cylinder head
sesuai dengan urutannya dapat berpengaruh terhadap
permukaan bagian bawah cylinder head.

8. Cylinder Head Gasket


9. Crankshaft Damper Pulley
MEKANISME MESIN 6A - 51

10. Timing Gear Case Cover


Timing gear case dikencangkan bersama dengan injection
pump yaitu pada 6 titik seperti tampak pada gambar .

11. Water Pump

12. Idle Gear B dan shaft


Sebelum melepas idle gear B, pasang baut (M6,L=30) ke
lubang yang ditandai dengan panah pada gambar di
samping untuk menahan hold the scissor gear pada
tempatnya.

13. Idler Gear "A"


1. Ukurlah camshaft timing gear backlash dan crankshaft
timing gear backlash sebelum melepas idler gear.
2. Ukurlah gerak main idler gear sebelum melepas idler
gear.
CATATAN:
Lihat item berikut untuk prosedur pengukuran backlash
dan gerak main (end play).

Mengukur Timing Gear Backlash


1. Untuk pengukuran, pasanglah dial indicator ke timing gear.
Tahan kedua gear yang akan dicek dan adjusting gear
agar tidak bergerak.
2. Gerakkan gear yang akan dicek sejauh mungkin ke kiri
dan kanan . Lihat hasil ukurannya pada dial indicator. Jika
hasil ukurannya melebihi batas, timing gear harus diganti .

Timing Gear Backlash mm (in)


Standar Batas
0.10 - 0.17 (0.0039 - 0.0067) 0.30 (0.012)
6A - 52 MEKANISME MESIN

Mengukur End Play Idler Gear "A"


Sisipkan feeler gauge antara idler gear dan thrust collar untuk
mengukur gap kemudian idler gear end play. Jika hasil
ukurannya melebihi batas , thrust collar harus diganti.

Idler Gear End Play mm (in)


Standar Batas
0.07 (0.0028) 0.2 (0.0079)

14. Idle Gear Shaft


15. Crankshaft Timing Gear

16. Injection Pump


1. Lepas injection pump bracket.
2. Tarik injection pump dengan injection pump timing
gear bebas mengarah ke belakang mesin.
CATATAN:
Tutuplah lubang injection pump delivery dengan petutup
untuk menghindari agar tidak kemasukan benda asing.

17. Flywheel
Kendurkan baut-baut flywheel dengan urutan sesuai
dengan gambar disamping.
Gunakan gear stoper untuk menghentikan flywheel gear.
Gear stoper: 5-8840-0214-0

18. Crank Case

19. Oil Pump dengan Oil Pipe

20. Camshaft Timing Gear


1. Gunakan dial indicator untuk mengukur camshaft end
play. Prosedur ini harus dilakukan sebelum melepas
camshaft gear. Jika camshaft end play melebihi batas,
thrust plate harus diganti.

Camshaft End Play mm (in)


Standar Batas
0.050 - 0.114 0.20
(0.002 - 0.0044) (0.008)
MEKANISME MESIN 6A - 53

2. Remove the camshaft timing gear bolt from the


camshaft.
Catatan:
Tahan camshaft untuk agar tidak berputar.
3. Lepas sensor rotor plate.
4. Gunakan universal puller untuk menarik camshaft
timing gear.
Universal Puller: 5-8521-0002-0
5. Lepas thrust plate.

21. Camshaft Thrust Plate

22. Camshaft
Putar ke kiri dan kanan camshaft dengan tangan anda agar
bisa bebas keluar dari mesin.

23. Timing Gear Case

24. Cylinder Body Rear Plate

25. Piston Cooling Oil Jet


Oiling jet menggunakan tabung baja yang mudah
bengkok. Bila terjadi benturan antara oiling jet dan cylinder
body, piston, atau alat lainnya dapat merusak oiling jet.
Jangan sekali-kali mencoba memperbaiki oiling jet yang
rusak. Ganti dengan yang baru.

26. Connecting Rod Bearing Cap dengan Lower Bearing


Jika connecting rod lower bearings akan dipasang
kembali, tandailah posisi pemasangannya dengan
memberikan tulisan untuk masing-masing bearing dengan
nomor cylinder number lokasi bearing tersebut dilepas.
6A - 54 MEKANISME MESIN

27. Piston dan Connecting Rod dengan Upper Bearing


1. Lepas kerak karbon dari dinding cylinder bagian atas
dengan alat scraper sebelum melepas piston dan
connecting rod.
2. Gerakkan piston ke atas cylinder kemudian pukullah
dengan hammer grip atau benda sejenis dari sisi
bagian bawah connecting rod untuk mengarahkannya
keluar.

Jika connecting rod upper bearings akan dipasang


kembali, buatlah tanda dengan memberikan tulisan untuk
masing-masing pasangan bearing dengan nomor cylinder
dimana bearing tersebut dilepas.

28. Crankshaft Bearing Cap dengan Lower Bearing


1. Ukurlah crankshaft end play dari center journal yang
ada pada crankshaft.
Lakukan ini sebelum melepas crankshaft bearing
caps.
Jika hasil pengukurannya melebihi batas, crankshaft
thrust bearing harus diganti.
Crankshaft End Play mm (in)

Standar Batas
0.10 (0.004) 0.30 (0.012)

2. Kendurkan baut-baut crankshaft bearing cap dengan


urutan sesuai pada gambar di samping .
Jika crankshaft bearings akan dipasang kembali,
buatlah tanda dengan memberikan tulisan untuk
masing-masing pasangan bearing dengan nomor
cylinder dimana bearing tersebut dilepas..

29. Crankshaft Thrust Bearing

30.Crankshaft

31. Crankshaft Upper Bearing


Jika crankshaft upper bearings akan dipasang kembali,
buatlah tanda dengan memberikan tulisan untuk masing-
masing pasangan bearing dengan nomor cylinder dimana
bearing tersebut dilepas..
MEKANISME MESIN 6A - 55

32. Tappet
Jika tappet akan dipasang kembali, buatlah tanda
pemasangan tappet dengan nomor cylinder dimana tappet
tersebut dilepas .

33. Crankshaft Rear Oil Seal


• Dengan oil seal ditekan ke dalam , pasanglah special
tool seperti tampak pada gambar kemudian lepas oil
seal.
Oil Seal Remover: 5-8840-2360-0

34. Cylinder Body


6A - 56 MEKANISME MESIN

MINOR COMPONENTS

ROCKER ARM SHAFT DAN ROCKER ARM

Langkah Membongkar
1. Rocker arm shaft snap ring 5. Rocker arm shaft spring
2. Rocker arm 6. Rocker arm shaft snap ring
3. Rocker arm shaft bracket 7. Rocker arm shaft

Membongkar

1. Rocker Arm Shaft Snap Ring


2. Rocker Arm
3. Rocker Arm Shaft Bracket
1. Gunakan sepasang pliers untuk melepas snap rings.
2. Lepas rocker arms.
3. Lepas rocker arm shaft brackets.
Jika rocker arms dan rocker arm shaft brackets akan
digunakan kembali, buatlah tanda posisi
pemasangannya dengan cara menulis masing-masing
rocker arm dan rocker arm shaft bracket dengan
nomor cylinder tempat mereka dilepas.
4. Rocker Arm
5. Rocker Arm Shaft Spring
6. Rocker Arm Shaft Snap Ring
7. Rocker Arm Shaft
MEKANISME MESIN 6A - 57

CYLINDER HEAD

Langkah Membongkar
1. Intake manifold 6. Intake dan exhaust valve
2. Intake manifold gasket 7. Valve stem oil seal
3. Split collar 8. Valve spring lower seat
4. Valve spring upper seat 9. Cylinder head
5. Valve spring
6A - 58 MEKANISME MESIN

Membongkar

1. Intake Manifold
2. Intake Manifold Gasket
3. Split Collar
1. Tempatkan cylinder head pada permukaan karyu yang
rata.
2. Gunakan spring compressor untuk melepas split
collars.
Jangan biarkan valve sampai terjatuh dari cylinder
head.
Spring Compressor: 9-8523-1423-0
4. Valve Spring Upper Seat
5. Valve Spring

6. Intake and Exhaust Valve


Jika intake dan exhaust valves akan digunakan kembali ,
buatlah tanda posisi pemasangannya dengan cara
menulis masing-masing valve dengan nomor cylinder
tempat mereka dilepas. Jika intake dan exhaust valves
akan diganti , valve guides juga harus diganti.
7. Valve Stem Oil Seal
8. Valve Spring Lower Seat
9. Cylinder Head
MEKANISME MESIN 6A - 59

PISTON DAN CONNECTING ROD

Langkah Membongkar
1. Connecting rod bearing 4. Piston pin
2. Piston ring 5. Connecting rod
3. Piston pin snap ring 6. Piston
6A - 60 MEKANISME MESIN

Membongkar
1. Connecting Rod Bearing
Jika connecting rod bearing akan dipasang kembali,
buatlah tanda posisi pemasangannya dengan cara
menulis masing-masing bearing dengan nomor cylinder
tempat mereka dilepas.

2. Piston Ring
1. Jepitlah connecting rod di dalam vise.
Hati-hati jangan sampai merusak connecting rod.
2. Gunakan piston ring replacer untuk melepas piston
rings.
Piston Ring Replacer
Jangan sekali-kali menggunakan alat lain untuk
melepas piston rings. Piston ring yang tergores dapat
mengurangi kekerasan piston ring.

3. Piston Pin Snap Ring


gunakan sepasang pliers untuk melepas piston pin snap
rings.

4. Piston Pin
5. Connecting Rod
6. Piston
Dorong keluar piston pin menggunakan sebuah palu dan
brass bar.
Jika pistons dan piston pins akan dipasang kembali,
buatlah tanda pemasangan masing-masing piston dan
piston pin dengan nomor cylinder tempat dimana mreka
dilepas.
MEKANISME MESIN 6A - 61

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN


Lakukan penyetelan, perbaikan, dan penggantian part bilamana perlu jika ditemukan kerusakan atau aus selama
pemeriksaan .

CYLINDER HEAD
Penyimpangan (Warpage) Permukaan Bagian
Bawah Cylinder Head
1. Gunakan straight edge dan feeler gauge untuk mengukur
penyimpangan keempat sisi dan dua ukuran diagonal
pada permukaan bagian bawah cylinder head.
2. Jika hasil pengukuran penyimpangan cylinder head
permukaan bagian bawah melebihi batas, maka harus
diganti.

Penyimpangan Permukaan Bagian Bawah Cyl. Head mm (in)


Standar Batas
0.05 0.20
(0.0079) (0.002) atau kurang

CATATAN:
Cylinder head lower face tidak bisa di-ground ulang.

Ketinggian Cylinder Head (H) (Referensi) mm (in)


Standar
91.95 – 92.05
(3.620 – 3.624)

Positive Crankcase Ventilation (PCV) Valve


1. Lepas PCV valve assembly dari cylinder head cover.
2. Periksa diaphragm dari kemungkinan patah .
3. Periksa spring dari kemungkinan patah atau lemah.
4. Jika ditemukan kejanggalan, ganti PCV valve assembly.
6A - 62 MEKANISME MESIN

Penyimpangan Permukaan Dudukan Manifold


Gunakan straight edge dan feeler gauge untuk mengukur
penyimpangan manifold cylinder head. Gerinda kembali
permukaan manifold cylinder head, jika hasil ukurannya lebih
besar dari batas namun lebih kecil dari maksimal batas
gerinda yang diperbolehkan .
Jika hasil ukurannya melebihi batas maksimal gerinda yang
diperbolehkan, cylinder head harus diganti.

Penyimpangan Permukaan Manifold mm (in)


Maksimal gerinda yang
Standar Batas
diperbolehkan
0.05 0.20 0.40
(0.002) atau kurang (0.008) (0.016)

Penyimpangan Exhaust Manifold


Gunakan straight edge dan feeler gauge untuk mengukur
penyimpangan permukaan manifold cylinder head.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, manifold harus diganti.

Penyimpangan Exhaust Manifold mm (in)


Standar Batas
0.05 (0.002) atau kurang 0.20 (0.008)

Clearance Antara Valve Stem dan Valve Guide


Metode Pengukuran-I

1. Dengan valve stem dimasukkan ke dalam valve guide,


aturlah jarum dial indicator ke angka "0".
2. Gerakkan valve head dari satu sisi ke sisi yang lain .
Lihatlah nilainya pada dial indicator.
Catat hasil tertinggi yang ada pada dial indicator.
Jika hasilnya melebihi batas , valve dan valve guide harus
diganti dalam satu set.

Valve Stem Clearance mm (in)


Standar Batas
Intake Valve 0.039 - 0.071 0.200
(0.0015 - 0.0028) (0.008)
Exhaust Valve 0.064 - 0.096 0.250
(0.0025 - 0.0038) (0.0098)
MEKANISME MESIN 6A - 63

Metode Pengukuran-II
1. Ukurlah diameter luar valve stem.
Lihat item "Diameter Luar Valve Stem ".
2. Gunakan caliper calibrator atau telescoping gauge untuk
mengukur diameter dalam valve guide.

Penggantian Valve Guide

Melepas Valve Guide


Gunakan palu dan valve guide replacer untuk mengeluarkan
valve guide dari perlukaan cylinder head bagian bawah.
Valve Guide Replacer: 9-8523-1212-0

Pemasangan Valve Guide


1. Oleskan oli mesing kesekeliling bagian luar valve guide.
2. Pasang valve guide installer ke valve guide.
3. Gunakan palu untuk memasukkan valve guide ke dalam
permukaan cylinder head bagian atas.
Valve Guide Replacer: 9-8523-1212-0

4. Ukurlah tinggi ujung atas valve guide dari permukaan


bagian atas cylinder head.

Tinggi ujung atas Valve Guide (H) (Referensi) mm (in)

12.8-13.2 (0.50-0.52)

CATATAN:
Jika valve guide sudah dilepas, kedua valve dan valve
guide harus diganti dalam satu set.
MEKANISME MESIN 6A - 64

Diameter Luar Valve Stem


Ukurlah diameter luar valve stem di tiga titik tempat.
Jika hasil ukurannya kurang dari batas, valve dan valve guide
harus diganti dalam satu set.

Diameter Luar Valve Stem mm (in)


Standar Batas
Intake Valve 7.946 - 7.961 7.880
(0.3128 - 0.3134) (0.3102)
Exhaust Valve 7.921 - 7.936 7.850
(0.3119 - 0.3124) (0.3090)

Ketebalan Valve
Ukurlah ketebalan valve.
Jika hasil ukurannya kurang dari batas, valve dan valve guide
harus diganti dalam satu set.

Ketebalan Intake dan Exhaust Valve mm (in)


Standar Batas
4JA 1-L 1.8 (0.07) 1.5 (0.06)

Depresi Valve
1. Pasang valve (1) ke cylinder head (2).
2. Gunakan depth gauge atau straight edge dengan garisan
besi untuk mengukur depresi valve dari permukaan bawah
cylinder head.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, valve seat insert
harus diganti.

Valve Depression mm (in)


Standar Batas
4JA1-L Inlet 0.73 (0.029) 1.28 (0.050)
Exhaust 0.70 (0.028) 1.20 (0.047)
MEKANISME MESIN 6A - 65

Lebar Kontak Valve


1. Periksa kontak permukaan valve apakah kasar atau tidak
rata. Buatlah agar permukaan valve menjadi halus.
2. Ukurlah lebar kontak valve.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, valve seat insert
harus diganti.

Lebar Kontak Valve mm (in)


Standard Batas
Intake 1.7 (0.067) 2.2 (0.087)
Exhaust 2.0 (0.079) 2.5 (0.078)

Penggantian Valve Seat Insert


Melepas Valve Seat Insert
1. Panaskan keliling bagian dalam (1) pada valve seat insert
(2).
2. Biarkan valve seat insert beberapa menit agar dingin.
Dengan cara ini valve seat insert dapat dilepas dengan
mudah.
3. Gunakan screwdriver (3) untuk membongkar valve seat
insert. Hati-hati jangan sampai merusak cylinder head (4).
4. Secara perlahan buang karbon dan benda asing dari
lubang cylinder head insert.
MEKANISME MESIN 6A - 66

Pemasangan Valve Seat Insert


1. Secara hati-hati tempatkan attachment (1) (mempunyai
diameter dalam lebih kecil dari valve seat insert) pada
valve seat insert (2).

CATATAN:
Bagian halus yang ada pada attachment harus menyentuh
valve seat insert.

2. Gunakan bench press (3) untuk menekan secara perlahan


valve seat insert agar masuk ke dalam tempatnya.

CATATAN:
Jangan memberikan tekanan secara berlebihan dengan
bench press, karena dapat mengakibatkan kerusakan
pada valve seat insert.

Koreksi Valve Seat Insert


1. Lepas kerak kabron yang menempel dari permukaan valve
seat insert.
2. Gunakan valve cutter (15°, 45°, and 75° blades) agar
valve seat insert tidak baret dan menjadi kasar. Dengan
cara ini lebar kontaknya akan kembali ke nilai standar.
Yang dibersihkan hanya daerah yang kasar dan tergores.
Jangan memotong terlalu banyak. Hati-hati jangan sampai
memotong bidang sela yang ada pada permukaan valve
seat.

Sudut Valve Seat Derajat


45

CATATAN:

Gunakan valve cutter pilot yang dapat disetel.


Jangan biarkan valve cutter pilot menggoyang bagian
dalam valve guide.

3. Berikan abrasive compound ke permukaan valve seat


insert.
4. Masukkan valve ke dalam valve guide.
5. Purat valve sambil menekan agar valve seat insert bisa
masuk.
6. Periksa apakah lebar kontak valve sudah benar.
7. Periksa apakah permukaan valve seat insert sudah kontak
dengan sekeliling valve.
MEKANISME MESIN 6A - 67

Ketinggian Valve Spring


Gunakan vernier caliper untuk mengukur ketinggian valve
spring.
Jika hasil ukurannya kurang dari batas, valve spring harus
diganti.

Tinggi Spring Free mm (in)


Standar Batas
Inner spring 45.3 (1.78) 44.4 (1.75)
Outer spring 49.7 (1.96) 48.2 (1.90)

Kerataan Valve Spring


Gunakan permukaan pelat dan garisan untuk mengukur
kerataan valve spring.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, valve spring harus
diganti.
Kerataan Spring mm (in)
Batas
Inner spring 3.0 (0.120)
Outer spring 3.2 (0.126)

Kelenturan Valve Spring


Gunakan spring tester untuk mengukur kelenturan valve
spring.
Jika hasil ukurannya kurang dari batas, valve spring harus
diganti.

Kelenturan Valve Spring N (kg/lb)


Ketinggan Standar Batas
Inner spring 37.0mm 57.9 49.0
(1.46in) (5.9/13.0) (5.0/11.0)
Outer spring 39.0mm 205.0 177.4
(1.54in) (20.9/46.0) (18.1/39.8)
MEKANISME MESIN 6A - 68

ROCKER ARM SHAFT DAN ROCKER ARM


Run-Out Rocker Arm Shaft
1. Tempatkan rocker arm shaft di atas V-block.
2. Gunakan dial indicator untuk mengukur proporsi run-out
pada rocker arm shaft.
Jika run-out sangat sedikit, betulkan run-out pada rocker
arm shaft menggunakan mesin press. rocker arm harus
dalam keadaan dingin.
Jika hasil ukuran run-out pada rocker arm shaft melebihi
batas, rocker arm shaft harus diganti.

Run-Out Rocker Arm Shaft mm (in)


Batas
0.3 (0.012)

Diameter Luar Rocker Arm Shaft


Gunakan micrometer untuk mengukur diameter luar rocker
arm .
Jika hasil ukurannya kurang dari batas , rocker arm shaft
harus diganti .

Diameter Luar Rocker Arm Shaft mm (in)


Standar Batas
18.98–19.00 (0.747–0.748) 18.90 (0.744)

Celah Rocker Arm Shaft dan Rocker Arm


1. Gunakan vernier caliper atau dial indicator untuk
mengukur diameter dalam rocker arm.
Diameter dalam Rocker Arm mm (in)
Standar Batas
19.010–19.030 19.100 (0.752)
(0.748–0.749)

2. Ukurlah diameter luar rocker arm shaft.


Jika hasil ukurannya melebihi tas , ganti rocker arm atau
rocker arm shaft.

Celah Rocker Arm Shaft dan Rocker Arm mm (in)


Standar Batas
0.01–0.05 0.20 (0.008)
(0.0004–0.0020)
MEKANISME MESIN 6A - 69

3. Periksa apakah lubang oli rocker arm terhalang atau tidak.


Jika perlu ganti, gunakan tekanan angin untuk
membersihkan lubang oli rocker arm.

Koreksi Rocker Arm


Periksa kontak permukaan rocker arm valve stem untuk step
wear (1) dan scoring (2).
Jika kontak permukaannya sedikit aus atau meyimpang
sedikit, bisa dibetulkan dengan cara digosok menggunakan
batu asah.
Jika keausah atau penyimpangannya cukup besar , rocker arm
must harus diganti.

CYLINDER BODY

Penyimpangan Cylinder Body Bagian Atas


1. Lepas cylinder body dowel.
2. Lepas cylinder liner.
Lihat "Penggantian Cylinder Liner".

3. Gunakan straight edge (1) dan feeler gauge (2) untukk


mengukur keempat sisi dan dua ukuran diagonal pada
permukaan atas cylinder body.
Jika hasil ukurannya melebihi batas , cylinder body harus
diganti.

Penyimpangan Permukaan Cylinder Body Bagian Atas


mm (in)
Standar Batas
0.05 (0.002) atau 0.20 (0.008)

Tinggi Cylinder Body (H) (Referensi) mm (in)


Standar
244.945-245.055 (9.6435-9.6478)

4. Pasang kembali cylinder liner.


Lihat "Mengganti Cylinder Liner".
5. Pasang kembali cylinder body dowel.
MEKANISME MESIN 6A - 70

Mengukur Lubang Cylinder Liner


Gunakan cylinder indicator untuk mengukur lubang cylinder
bore pada titik pengukuran (1) di dalam thrust (2-2) dan sumbu
(3-3) arah crankshaft.

Titik pengukuran (1): 20 mm (0.79 in)


Jika hasil ukurannya melebihi batas, cylinder liner harus
diganti.

Lubang Cylinder Liner mm (in)


Standar Batas
93.00 (3.6614) 93.08 (3.6646)

CATATAN:
Bagian dalam cylinder liner tipe dry terbuat dari pelat
chrome. Bagian ini tidak dapat dibor ulang atau diasah .
Jika hasil pengukuran bagian dalam cylinder liner diluar
spesifikasi atau mengalami hangus, cylinder liner harus
diganti.

Pemeriksaan Proyeksi Cylinder Liner


1. Tahan straight edge diujung cylinder liner yang akan
diukur.
2. Gunakan feeler gauge untuk mengukur masing-masing
proyeksi cylinder liner.

Proyeksi Cylinder Liner mm (in)


Standar
0-0.1 (0-0.004)

Perbedaan dalam tinggi proyeksi cylinder liner antara dua


cylinders yang berdekatan tidak boleh melebihi 0.03mm
(0.0012 in).

Penggantian Cylinder Liner


Melepas Cylinder Liner
1. Masukkan cylinder liner remover (1) ke dalam cylinder
body (dari sisi bawah cylinder body) sampai bersentuhan
dengan cylinder liner.
Cylinder Liner Remover: 5-8840-2304-0
2. Gunakan bench press (2) secara perlahan untuk menekan
cylinder liner dari cylinder body.

CATATAN:
Hati-hati jangan sampai merusak bagian atas cylinder
body pada saat melepas cylinder liner.

3. Ukurlah cylinder body upper face warpage. Lihat "Cylinder


Body Upper Face Warpage".
MEKANISME MESIN 6A - 71

Pemilihan Grade Cylinder Liner


Bagilah hasil pengukuran rata-rata lubang cylinder body
dengan rata-rata diameter luar cylinder liner untuk
memperolah fitting interference.

Fitting Interference mm (in)


Standar
-0.0010*-0.019 (-0.00004*-0.0007)

* A minus (-) adalah angka yang menunjukkan dimana lubang


cylinder body lebih kecil dari diameter luar liner.

Mengukur Lubang Cylinder Body


1. Ukurlah titik (1) dengan posisi menyilang 1-1 dan 2-2.
Ukuran titik (1):
13,48,83,118,153 mm (0.51,1.89,3.27,4.65,6.02 in)

Memilih Grade Cylinder Liner dan Standar


Fitting Interference
Pengukuran secara akurat fitting interference dan pemilihan
grade cylinder liner merupakah hal yang sangat penting.
Jika cylinder liner fitting interference terlalu kecil, efisiensi
akan berpengaruh terhadap pendinginan mesin.
Jika cylinder liner fitting interference terlalu besar, cylinder liner
akan susah dimasukkan ke dalam cylinder body.
MEKANISME MESIN 6A - 72

Tanda yang terdapat pada sisi kiri cylinder block adalah angka
grade liner.
Grade liner (misalnya 1.2.3.4) dibuat diketok diatas metal.

Grade Cylinder Liner

Diamter
Diameter Lubang Diameter Luar Grade Ukuran Lubang Liner
Luar
Cylinder Body Liner Lubang Liner Service
Liner
95.001-95.010 95.011-95.020 AX 93.035-93.050 (3.6628-3.6634)
1
(3.7402-3.7405) (3.7406-3.7409) CX 93.051-93.066 (3.6634-3.6640)
95.011-95.020 95.021-95.030 AX 93.035-93.050 (3.6628-3.6634)
2
(3.7406-3.7409) (3.7410-3.7413) CX 93.051-93.066 (3.6634-3.6640)
95.021-95.030 95.031-95.040 AX 95.035-93.050 (3.6628-3.6634)
3
(3.7410-3.7413) (3.7414-3.7417) CX 93.051-93.066 (3.6634-3.6640)
95.031-95.040 95.041-95.050 AX 93.035-93.050 (3.6628-3.6634)
4
(3.7414-3.7417) (3.7418-3.7421) CX 93.051-93.066 (3.6634-3.6640)
MEKANISME MESIN 6A - 73

Pemasangan Cylinder Liner


1. Pemasangan Cylinder Liner menggunakan Special Tool
1. Gunakan minyak tanah atau solar untuk
membersihkan cylinder liners dan lubang-lubangnya.
2. Gunakan tekanan angin untuk menyemprot
permukaan cylinder liner dan lubangnya.

CATATAN:
Semua benda asing yang ada harus dibuang dari cylinder
liner dan lubang cylinder sebelum dipasang.

3. Masukkan cylinder liner (1) ke dalam cylinder body (2) dari


atas cylinder body.

4. Posisikan cylinder liner installer (3) ke bagian atas cylinder


liner.
Cylinder Liner Installer : 5-8840-2040-0
5. (3) langsung dibawah tengah shaft mesin press (4).

CATATAN:
Periksa apakah cylinder liner diposisikan tegak lurus pada
mesin press dan tidak bergoyang.

6. Gunakan mesin press untuk memberikan tekanan sebesar


4,900 N (500 kg/1,100 Ib) ke cylinder liner.
7. Berikan tekanan sebesar 24,500 N (2,500 kg/5,500 Ib)
untuk memasukkan cylinder liner.
8. Setelah memasang cylinder liner, ukurlah proyeksi cylinder
liner.
Lihat "Pemeriksaan Cylinder Liner Projection ".

2. Pemasangan Cylinder Liner menggunakan Dry Ice


Tipe Cylinder liner adalah pelat yang di chrome,
disarankan menggunakan dry ice selama proses
pemasangannya. Dinginkan cylinder liner dengan dry ice
akan menyebabkan cylinder liner to contract, sehingga
pemasangannya lebih mudah.

CATATAN:
Penting bahwa cylinder liner segera dimasukkan ke
dalam cylinder setelah dingin.

PERINGATAN:
Penggunaan dry ice harus secara hati-hati.
Kecerobohan pemakaian dry ice dapat mengakibatkan
kebekuan.
MEKANISME MESIN 6A - 74

Pemilihan Grade Piston Grade


Ukurlah lubang cylinder liner setelah pemasangan cylinder
liner. Kemudian pilihlah grade piston yang sesuai untuk
dipasang di dalam cylinder liner.

1. Ukurlah lubang cylinder liner.


Lihat "Pengukuran Lubang Cylinder Liner "

Cylinder Liner Bore (Service Part) Grade mm (in)


Grade Ukuran Lubang (Bore)
93.035-95.050
AX
(3.6628-3.6634)
93.051-95.066
CX
(3.6634-3.6640)

CATATAN:
Penting sekali untuk menggunakan grade piston yang
tepat. Kesalahan pemilihan grade piston dapat
mengakibatkan masalah pada mesin . Ukurlah selalu
lubang cylinder bore dan pilihlah grade piston yang benar.

2. Ukurlah diameter piston.

Ukuran Piston mm (in)


78 (3.07)

Piston Grade (Service Part) mm (in)


92.979-92.994
AX
(3.6606-3.6612)
92.995-93.010
CX
(3.6612-3.6618)

Cylinder Liner dan Celah Piston mm (in)


0.041-0.071 (0.0016-0.0027)

CATATAN:
Celah pada cylinder liner kembali ke angka baku.
namun, proses pemasangan cylinder liner bisa
membuat clearance pada cylinder liner sedikit
berubah. Ukurlah selalu cylinder liner clearance
setelah dipasang untuk memastikan bahwa angkanya
benar.
MEKANISME MESIN 6A - 75

TAPPET DAN PUSH ROD


Periksalah secara visual kontak permukaan tappet dari
kemungkinan gompal, retak dan kondisi tidak normal lainnya.
Tappet harus diganti jika ditemukan kondisi seperti dibawah
ini.
Lihat gambar di samping.
1. Kontak normal
2. Retak
3. Gompal
4. Kontak yang tidak rata
5. Kontak haya pada salah satu sisi

CATATAN:
Permukaan tappet berbentuk lingkaran. Jangan sekali-kali
untuk menggerindanya dengan batu asah atau alat lainnya
untuk memperbaiki tappet. Jika tappet rusak, harus
diganti.

Diameter Luar Tappet


Ukurlah diameter luar tappet dengan alat micrometer.
Jika hasilnya kurang dari batas, tappet harus diganti.

Diameter Luar Tappet mm (in)


Standar Batas
12.97 - 12.99 12.95 (0.510)
(0.510 - 0.511)

Celah Antara Tappet dan Cylinder Body mm (in)


Standar Batas
0.01 - 0.046(0.0004 - 0.0018) 0.10 (0.004)
MEKANISME MESIN 6A - 76

Kelengkungan Push Rod


1. Letakkan push rod dipermukaan yang rata.
2. Gulingkan push rod sepanjang permukaan pelat kemudian
ukurlah lekukan push rod menggunakan alat thickness
gauge.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, push rod harus
diganti.

Kelengkungan Pushrod mm (in)


Batas
0.3 (0.012)

3. Periksalah secara visual kedua ujung push rod dari


kemungkinan aus atau rusak. Push rod harus diganti jika
kondisi tersebut ditemukan selama pemeriksaan.
MEKANISME MESIN 6A - 77

CAMSHAFT
Secara visual periksa journals, cams, oil pump drive gear, dan
camshaft bearings dari kemungkinan aus dan rusak. Camshaft
dan camshaft bearings harus diganti jika ditemukan kondisi
tersebut pada saat pemeriksaan.

Diameter Camshaft Journal


Gunakan micrometer untuk mengukur setiap diameter
camshaft journal diameter dalam dua arah (1 dan 2). Jika hasil
ukurannya kurang dari batas, camshaft harus diganti.

Diameter Camshaft Journal mm (in)


Standar Batas
49.945 - 49.975 49.60 (1.953)
(1.9663 - 1.9675)

Tinggi Cam
Ukurlah tinggi cam (H) menggunakan micrometer. Jika hasil
ukurannya kurang dari batas, camshaft harus diganti.

Tinggi Cam (H) mm (in)


Standar Batas
42.016 (1.6542) 41.65 (1.640)

Run-Out Camshaft
1. Tempatkan camshaft di atas V-Blocks.
2. Ukurlah run-out menggunakan dial indicator.
Jika hasilnya melebihi batas, camshaft harus diganti.

Run-Out Camshaft mm (in)

Standar Batas
0.02 (0.0008) 0.10 (0.004)
MEKANISME MESIN 6A - 78

Celah antara Camshaft dan Camshaft Bearing


Gunakan inside dial indicator untuk mengukur diameter dalam
camshaft bearing.
Diameter Dalam Crankshaft Bearing mm (in)
Standar Batas
50.00 - 50.03 50.08 (1.972)
(1.968 - 1.970)

Jika celah antara diameter dalam camshaft bearing dan


journal melebihi batas, camshaft bearing harus diganti.

Celah pada Camshaft Bearing mm (in)


Standar Batas
0.055 (0.0022) 0.12 (0.005)

Penggantian Camshaft Bearing


Melepas Camshaft Bearing
1. Lepas cylinder body plug plate.
2. Gunakan bearing replacer untuk melepas camshaft
bearing.
Bearing Replacer: 5-8840-2038-0

Memasang Camshaft Bearing


1. Luruskan lubang oli dengan lubang oli di cylinder body.
2. Gunakan replacer untuk memasang camshaft bearing.
Bearing Replacer: 5-8840-2038-0
MEKANISME MESIN 6A - 79

CRANKSHAFT DAN BEARING


Periksa permukaan crankshaft journals dan crankpins dari
kemungkinan aus dan rusak.
Periksa permukaan oil seal dari kemungkinan aus dan rusak.
Periksa lubang oi dari kemungkinan tersumbat.

CATATAN:
Crankshaft telah melalui proses tuff riding( nitrizing
treatment) agar lebih keras. Oleh karena itu,
permukaan crankshaft tidak boleh digerinda.
Karenanya tidak tersedia bearing ukuran lebih kecil.

Pemeriksaan Kekerasan Crankshaft


1. Gunakan pembersih organik untuk membersihkah
crankshaft. Permukaanya tidak boleh ada sisa oli pada
saat akan diperiksa.
2. Siapkan larutan ammonium cuprous chloride (air suling).
Sebanyak 5 sampai 10%
3. Gunakan alat syringe untuk mengoleskan larutan tersebut
ke permukaan yang akan diperiksa.
Tahan permukaan yang diperiksa secara horizontal untuk
mencegah agar larutannya tidak melenceng.

CATATAN:
Jangan biarkan larutan tersebut mengenai lubang oli dan
daerah sekitarnya.

Memutuskan Hasil

1. Tunggulah sekitar 30 sampai 40 detik.


Jika setelah masa tersebut tidak terjadi perubahan warna,
artinya crankshaft masih bisa dipakai.
Jika terjadi perubahan warna (permukaan yang diteteskan
berubah warna seperti tembaga), crankshaft harus diganti.
2. Bersihkan permukaan crankshaft segera setelah proses
pengetesan selesai.

CATATAN:
Laturan ammonium cuprous chloride sangatlah
mengandung karat. Oleh karena itu segera bersihkan
permukaan yang telah dites dengan segera setelah
pengetesan selesai.
MEKANISME MESIN 6A - 80

Run-Out Crankshaft
1. Posisikan dial indicator di tengah-tengah crankshaft
journal.
2. Secara perlahan putar crankshaft.
Lihat angkanya pada dial indicator begitu anda memutar
crankshaft.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, crankshaft harus
diganti.

Run-Out Crankshaft mm (in)


Standar Batas
0.05 (0.002) or less 0.08 (0.003)

Bearing Spread
Gunakan vernier caliper untuk mengukur bearing spread.
Jika hasil ukurannya kurang dari batas, bearing harus diganti.

Bearing Spread mm (in)


Batas
Connecting Rod Bearing 64.5 (2.54)
Connecting Rod Bearing 56.5 (2.22)

Diameter Crankshaft Journal dan Crankpin


1. Gunakan micrometer untuk mengukur diameter crankshaft
journal pada titik silang 1 - 1 dan 2 - 2.
2. Gunakan micrometer untuk mengukur diameter crankshaft
journal diameter di kedua titik (3 dan 4).
3. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk mengukur diameter
crankpin.
Jika hasil ukurannya kurand dari batas, crankshaft harus
diganti.

Diameter Crankshaft Journal mm (in)


Standar Batas
59.921-59.928(2.3591- 59.91 (2.3586)
2.3594)

Diameter Crankpin Diameter mm (in)


Standar Batas
52.915 - 52.930 52.90 (2.083)
(2.0833 - 2.0839)

Keausan Crankshaft Journal dan Crankpin mm (in)


Standar Batas
0.05 (0.002) or less 0.08 (0.003)
MEKANISME MESIN 6A - 81

Diameter Crankshaft Journal dan Crankpin


Jika clearance antara diameter dalam bearing dan diameter
crankshaft journal melebihi batas, bearing dan/atau
crankshaft harus diganti.

Clearance Crankshaft Journal dan Bearing mm (in)


Standar Batas
0.032 - 0.077 0.110 (0.0043)
(0.0013 - 0.0030)

Diameter Dalam Bearing Connecting Rod


1. Pasang bearing ke connecting rod big end.
2. Kencangkan bearing cap dengan metode pengencangan
anglar dua tahap.

Torsi Connecting Rod Bearing


N·m (kg·m/Ib ft)
83 (8.5/61)

3. Gunakan dial indicator untuk mengukur diameter dalam


connecting rod bearing.

Celah Crankpin dan Bearing


Jika celah antara diameter dalam bearing dan crankpin
melelbihi batas, bearing dan/atau crankshaft harus diganti.

Celah Crankpin dan Bearing mm (in)


Standar Batas
0.029-0.066 0.100(0.0039)
(0.0011-0.0026)

Mengukur Celah (Dengan Plastigage)


Celah Antara Crankshaft Journal dan Bearing
1. Bersihkan cylinder body, permukaan journal bearing,
bearing caps, dan bearings.
2. Pasang bearings ke cylinder body.
3. Secara hati-hati tempatkan crankshaft pada bearings.
4. Putar crankshaft sekitar 30° untuk menempatkan bearing.
5. Tempatkan Plastigage (tanda panah) pada crankshaft
journal selebar bearing.
6. Pasang bearing caps dengan bearing.
MEKANISME MESIN 6A - 82

7. Kencangkan bearing caps sesuai torsinya.

Torsi Baut Crankshaft Bearing Cap


mm (in)
167 (17/123)

Jangan biarkan crankshaft berputar pada saat bearing cap


dipasang dan dikencangkan.
8. Lepas bearing cap.

9. Bandingkan lebar Plastigage yang terpasang pada


crankshaft atau bearing dengan skala yang tertulis pada
Plastigage.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, lakukan langkah
tambahan berikut.
1. Gunakan micrometer untuk mengukur diameter luar
crankshaft.
2. Gunakan dial indicator untuk mengukur diameter
dalam bearing.
Jika celah antara crankshaft journal dan bearing
melebihi batas, crankshaft dan/atau bearing harus
diganti.

Celah Antara Crankshaft Journal dan Bearing mm (in)


Standar Batas
0.031-0.064
0.110 (0.0043)
(0.0012-0.0025)
MEKANISME MESIN 6A - 83

Celah antara Crankpin dan Bearing


1. Bersihkan crankshaft, connecting rod, bearing cap, dan
bearings.
2. Pasang bearing ke connecting rod dan bearing cap.
Jangan biarkan crankshaft bergerak pada memasang
bearing cap.
3. Tahan agar connecting rod tidak bergerak.
4. Pasang Plastigage ke crankpin.
Oleskan oli mesin ke Plastigage agar lengket dan dan
tidak jatuh.
5. Pasang bearing cap kemudian kencangkan melalui dua
tahap metode pengencangan anglar.
Jangan biarkan connecting rod bergerak pada saat
memasang dan mengencangkan bearing cap.

Torsi Baut Connecting Rod Bearing Cap


N.m (kg.m/Ib.ft)
83 (8.5/61)

6. Lepas bearing cap.


7. Bandingkan lebar Plastigage yang terpasang pada
crankshaft atau bearing dengan skala yang tertulis pada
Plastigage.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, lakukan langkah
tambahan berikut
1. Gunakan micrometer untuk mengukur diameter luar
crankpin.
2. Gunakan dial indicator untuk mengukur diameter
dalam bearing.
Jika clearance antara crank pin dan bearing melebihi
batas, crankshaft dan/atau bearing harus diganti.

Celah Antara Crankpin dan Bearing mm (in)


Standar Batas
0.029-0.066
0.100 (0.0039)
(0.0011-0.0026)
MEKANISME MESIN 6A - 84

MEMILIH CRANKSHAFT BEARING


Pemilihan Crankshaft bearing berdasarkan pengukuran
diameter pada crankshaft journals dan bearing inserts.
Cocokkan tanda grade yang terdapat pada crankshaft bearing
housing dan tanda grade yang ada pada crankshaft journal di
tabel berikut untuk menentukan ukuran crankshaft bearing
yang benar.

Posisi Tanda Grade Crankshaft Bearing Housing


Tanda grade 1 atau 2 pada Crankshaft bearing housing
distempel di sisi kanan belakang cylinder body.

Posisi Tanda Grade Crankshaft Journal


Tanda grade (1 atau -) pada crankshaft journal ditempel
dimasing-masing crankshaft journal.
Setelah pemasangan crankshaft dan crankshaft bearings,
celah antara crankshaft journal dan bearing harus sama satu
sama lainnya.

CATATAN:
Tanda crankshaft journal mark No. 4 distempel di
crankshaft No. 4 journal sisi depan atau belakang.
MEKANISME MESIN 6A - 85

REFERENSI

Diameter Cylinder Diameter Ketebalan Oil


Blockc Crankshaft Bearing Clearance
e ø 63.975-63.983
eø 59.917-59.922 d2.006-2.009 0.035-0.0536
(2.5187-2.5190)
(2.3598-2.3591) (0.0790-0.0791) (0.0014-0.0021)

dø 59.922-59.927 d2.006-2.009 0.03-0.0486


(2.3591-2.3593) (0.0790-0.0791) (0.0012-0.0019)

cø 59.927-59.932 c2.003-2.006 0.031-0.05


(2.3593-2.3595) (0.0789-0.0790) (0.0012-0.0020)
d ø 63.983-63.992
(2.5190-2.5194) eø 59.917-59.922 f2.012-2.015 0.031-0.051
(2.3589-2.3591) (0.0792-0.0793) (0.0012-0.0020)

dø 59.922-59.927 e2.009-2.012 0.032-0.052


(2.3591-2.3593) (0.0791-0.0792) (0.0013-0.0020)

cø 59.927-59.932 d2.006-2.009 0.033-0.0526


(2.3593-2.3595) (0.0790-0.0791) (0.0013-0.0021)

① ø 63.992-64.000 eø 59.917-59.922 g 2.015-2.018 0.034-0.053


(2.5194-2.5197) (2.3589-2.3591) (0.0793-0.0794) (0.0013-0.0021)

dø 59.922-59.927 f2.012-2.015 0.035-0.054


(2.3591-2.3539) (0.0792-0.0793) (0.0014-0.0021)

cø 59.927-59.932 f2.012-2.015 0.03-0.049


(2.3593-2.3595) (0.0792-0.0793) (0.0012-0.0019)

Bearing
Warna Ketebalan
Grade
2.003-2.006
c HIJAU (0.0789-0.0790)
2.006-2.009
d HITAM (0.0790-0.0791)
2.009-2.012
e BIRU (0.0791-0.0792)
2.012-2.015
f COKLAT (0.0792-0.0793)
2.015-2.018
g KUNING (0.0793-0.0794)

CRANKSHAFT PILOT BEARING


Periksa crankshaft pilot bearing dari kemungkinan aus atau
rusak, ganti bilamana perlu.

Penggantian Crankshaft Pilot Bearing


Melepas Crankshaft Pilot Bearing
Gunakan pilot bearing remover untuk melepas crankshaft pilot
bearing.
Pilot Bearing Remover: 5-8840-2000-0
Sliding Hammer: 5-8840-0019-0
MEKANISME MESIN 6A - 86

Pemasangan Crankshaft Pilot Bearing


1. Tempatkan crankshaft pilot bearing pada sudut yang
benar menyilang ke lubang pemasangan crankshaft
bearing.
2. Pukullah sekeliling bagian luar crankshaft pilot bearing
dengan palu untuk mengarahkan bearing masuk ke dalam
lubang pemasangan.
Pilot Bearing Installer: 5-8522-0024-0

CATATAN:
Pukul hanya bagian luar crankshaft pilot bearing saja
dengan palu. Jangan memukul bagian dalam bearing,
karena dapat merusak bearing sehingga mengurangi usia
bering.

FLYWHEEL DAN RING GEAR

Flywheel
1. Periksa permukaan flywheel yang bergesekan dari
kemungkinan aus dan retak.
2. Ukurlah kedalaman permukaan yang bergesekan.
Jika hasil ukurannya masih dalam batas servis, flywheel
masih bisa di-reground.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, flywheel harus
diganti.

Kedalaman Permukaan Flywheel yg Bergesekan (1)


mm (in)
Standar Batas
20 (0.7874) 21 (0.8267)

Ring Gear
Periksa ring gear.
Jika gigi ring gear ada yang patah atau aus, ring gear harus
diganti.

Penggantian Ring Gear


Melepas Ring Gear
Pukullah bagian pinggir ring gear dengan palu dan pahat untuk
melepasnya.
MEKANISME MESIN 6A - 87

Pemasangan Ring Gear


1. Panaskan ring gear secara merata menggunakan alat
pengelas untuk memuaikan ring gear.
Jangan sampai dipanasi melebihi 200°C (390°F).
2. Pasang ring gear jika sudah cukup panas.
Ring gear harus dipasang dengan bagian opal menghadap
ke clutch.

PISTON

Mengukur Pemilihan Grade Piston dan Lubang


Cylinder
Lihat bagian "Cylinder Body", Item "Mengukur Lubang
Cylinder" untuk mengetahui cara mengukur grade piston dan
lubang cylinder liner secara detail.

Piston Ring Gap


1. Masukkan piston ring secara horizontal (diasumsikan
posisi piston seperti itu) ke dalam cylinder liner.

2. Tekan piston ring ke dalam lubang cylinder sampai titik


pengukuran 1 atau 2 pada lubang cylinder liner adalah
yang terkecil.

Jangan biarkan piston ring menceng ke salah satu sisi.


Pemasangannya harus benar-benar horizontal.
Titik ukur 1 : 10 mm (0.4 in)
Atau
Titik Ukur 2: 120 mm (4.7 in)
MEKANISME MESIN 6A - 88

3. Gunakan feeler gauge untuk mengukur piston ring gap.


Jika hasil ukurannya melebihi batas, piston ring harus
diganti.

Piston Ring Gap mm (in)


Standar Batas
1st Compression Ring 0.2-0.4
(0.008-0.016)
2nd Compression Ring 1.5
(0.059)
0.1-0.3
Oil Ring
(0.004-0.012)

Celah antara Piston Ring dan Alur Piston Ring


Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah antara piston
ring dan alur piston ring di beberapa titik sekitar piston.
Jika celah antara piston ring dan alur piston ring melebihi
batas, harus diganti.

Celah antara Piston Ring dan Alur Piston Ring


mm (in)
Standar Batas
0.09-0.125
1st Compression Ring
(0.0035-0.0049)
0.05-0.085 1.5
2nd Compression Ring
(0.0020-0.0033) (0.0059)
0.03-0.070
Oil Ring
(0.0012-0.0028)

4. Secara visual periksa piston rings.


Jika alur piston ring rusak atau bengkok, piston harus
diganti.

Diameter Piston Pin


Gunakan micrometer untuk mengukur diameter piston pin di
beberapa titik.
Jika hasil ukurannya kurang dari batas, piston pin harus
diganti.

Diameter Piston Pin mm (in)


Standar Batas
30.995-31.000 30.97
(1.2202-1.2204) (1.2193)
MEKANISME MESIN 6A - 89

Celah antara Piston Pin dan Piston


Gunakan dial indicator untuk mengukur lubang piston pin (di
dalam).

Lubang Piston Pin mm (in)


31.002-31.010 (1.2206-1.2208)

Celah antara Piston Pin dan Lubang Piston Pin mm (in)


0.002-0.015 (0.00008-0.0006)

PEMILIHAN GASKET CYLINDER HEAD


Cylinder head gasket ditentukan oleh proyeksi kepala piston
head dari permukaan bagian atas cylinder body, tujuannya
adalah untuk meningkatkan performa mesin.
Ada tiga tipe gasket yang tersedia dengan dengan ketebalan
yang berbeda. Pilih salah satu yang paling tepat dari ketiga
gasket tersebut berdasarkan prosedur berikut.
Sebelum mengukur, bersihkan kerak kabor dari kepala piston
dan permukaan cylinder body dan juga bersihkan area dimana
gasket akan dipasang.

Titik Pengukuran Proyeksi Kepala Piston


1. Gunakan dial indicator untuk mengukur proyeksi piston.
2. Lihat gambar disamping untuk titik-titik Kepala piston yang
diukur.
Seluruh posisi yang diukur sebisa mungkin harus dekat
dengan cylinder liner.

3. Ukurlah titik 1, 2, 3, 4 kemudian dua titik yang berbeda 1-


2 dan 3-4 pada masing-masing cylinder.
Hitunglah rata-rata nilai proyeksi kepala piston head untuk
setiap cylinder.
4. Ambil angka maksimal untuk keempat cylinders.
5. Tentukan grade gasket yang cocok berdasarkan
penjelasan diatas mengikuti tabel berikut.
MEKANISME MESIN 6A - 90

Kombinasi Cylinder Head Gasket


mm (in)
Ketebalan
Tanda Grade
Proyeksi Piston Gasket
Gasket
(Referensi)
0.718-0.773 1.6
A
(0.0283-0.0304) (0.0630)
0.773-0.819 1.65
B
(0.0304-0.0322) (0.0650)
0.819-0.874 1.70
C
(0.0322-0.0344) (0.0669)

NOTE:
Perbedaan untuk masing-masing proyeksi piston harus
sama atau dalam 0.1 mm (0.004 in).

CONNECTING ROD

Kelurusan Connecting Rod


Gunakan connecting rod aligner untuk mengukur
penyimpangan dan kelurusan antara connecting rod big end
hole dan connecting rod small end hole.
Jika penyimpangannya atau kesejajarannya melebihi batas,
connecting rod harus diganti.

Kelurusan Connecting Rod Per panjang 100 mm (3.94 in)


mm (in)
Standar Batas
Penyimpangan 0.08 (0.003) atau kurang 0.20 (0.008)
Kesejajaran 0.05 (0.002) atau kurang 0.15 (0.006)

Celah pada Connecting Rod


1. Pasang connecting rod ke crankpin.
2. Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah antara sisi
permukaan connecting rod big end dan sisi muka
crankpin.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, connecting rod harus
diganti.

Celah Connecting Rod Big End dan Permukaan Sisi Crankpin


mm (in)
Standar Batas
0.23 (0.009) 0.35 (0.014)
MEKANISME MESIN 6A - 91

Celah antara Piston Pin dan Connecting Rod


Small End
Gunakan caliper calibrator dan dial indicator untuk mengukur
piston pin dad connecting rod small end bushing. Jika celah
antara piston pin dan connecting rod small end bushing
melebihi batas, ganti piston pin dan/atau connecting rod.

Celah antara Piston Pin dan Connecting Rod Small End


Bushing
mm (in)
Standar Batas
0.008-0.020
0.050 (0.002)
(0.003-0.0008)

IDLER GEAR SHAFT DAN IDLER GEAR


Diameter Luar Idler Gear "A" Shaft
Gunakan micrometer untuk mengukur diameter luar idler gear
shaft.
Jika hasil ukurannya kurang dari batas, idler gear shaft harus
diganti.

Diameter Luar Idler Gear "A" Shaft mm (in)


Standar Batas
44.945-44.975
44.845 (1.755)
(1.7695-1.7707)

Diameter Dalam Idler Gear "A" Shaft


1. Gunakan dial indicator atau micrometer untuk mengukur
diameter dalam idler gea.

Diameter Dalam Idler Gear mm (in)


Standar Batas
45.0-45.03
45.10 (1.7756)
(1.7717-1.7718)

Jika celah antara diameter luar idler gear shaft dan diameter
dalam idler gear melebihi batas, idler gear harus diganti.

Celah antara Idler Gear Shaft dan Idler Gear mm (in)


Standar Batas
0.025-0.085
0.200 (0.0079)
(0.0010-0.0033)
MEKANISME MESIN 6A - 92

TIMING GEAR CASE COVER


Ganti crankshaft front oil seal jika sudah aus atau rusak.

Penggantian Crankshaft Front Oil Seal


Melepas Oil Seal

Gunakan palu plastik dan obeng untuk mengluarkan oil seal


dari gear case cover.
Hati-hati jangan sampai merusak permukaan bibir oil seal.

Pemasangan Oil Seal


Gunakan special tool untuk memasang front oil seal.
Front Oil Seal Installer: 5-8840-2361-0
1. Dengan oil seal terpasang ke sleeve, masukkan oil seal ke
ujung bagian depan crankshaft.
2. Dengan bagian ujung oil seal terpasang dengan kuat ke
crankshaft, kencangkan baut tengah sampai sleeve
menyentuh ujung bagian depan crankshaft dengan kuat.
3. Lepas sleeve.
4. Dengan oil seal ditekan ke dalam, periksa dimensi oil seal.
Dimensi Standar = 1.0 ± 0.03mm

CATATAN:
Pasang oil seal setelah merakit timing pulley housing.
Daerah bibir oil seal lip dioleskan oli. Hati-hati arah
pemasangan oil seal jangan sampai terbalik.
MEKANISME MESIN 6A - 93

MERAKIT KEMBALI
INTERNAL PARTS
MINOR COMPONENTS
ROCKER ARM SHAFT DAN ROCKER ARM

Langkah Merakit
1. Rocker arm shaft 5. Rocker arm
2. Rocker arm shaft snap ring 6. Rocker arm shaft spring
3. Rocker arm 7. Rocker arm shaft snap ring
4. Rocker arm shaft bracket

Merakit Kembali
1. Rocker Arm Shaft
1. Posisikan rocker arm shaft dengan lubang yang oli
besar (4φ) menghadap ke depan mesin.
2. Pasang rocker arm shaft bersama dengan rocker arm,
rocker arm shaft bracket, dan spring.
2. Rocker Arm Shaft Snap Ring
3. Rocker Arm
4. Rocker Arm Shaft Bracket
5. Rocker Arm
6. Rocker Arm Shaft Spring
7. Rocker Arm Shaft Snap Ring
MEKANISME MESIN 6A - 94

CYLINDER HEAD

Langkah Merakit
1. Cylinder head 6. Valve spring upper seat
2. Valve spring lower seat 7. Split collar
3. Valve stem oil seal 8. Intake manifold gasket
4. Intake and exhaust valve 9. Intake manifold
MEKANISME MESIN 6A - 95

Merakit Kembali
1. Cylinder Head
2. Valve Spring Lower Seat
3. Valve Stem Oil Seal
1. Oleskan oli mesin ke permukaan bagian dalam oil
seal.
2. Gunakan oil seal installer untuk memasang valve
guide.
Oil Seal Installer: 5-8840-2033-0

4. Intake dan Exhaust Valve


1. Oleskan oli mesin ke setiap valve stem sebelum
dipasang.
2. Pasang intake dan exhaust valves.
3. Putar cylinder head ke atas untuk memasang valve
springs. Hati-hati jangan sampai valve yang dipasang
terjatuh.

5. Valve Spring
Pasang valve spring dengan tanda di ujungnya (dicat)
Menghadap ke bawah.

6. Valve Spring Upper Seat

7. Split Collar
1. Gunakan spring compressor untuk menekan valve
spring ke dalam.
Spring Compressor: 9-8523-1423-0
2. Pasang split collars ke valve stem.
3. Posisikan split collars dengan memukul bagian kepala
split collar dengan palu karet.

8. Intake manifold gasket


9. Intake manifold
1. Pasang manifold gasket dengan bagian ujungnya
yang lancip menghadap ke depan mesin.
2. Kencangkan intake manifold ke cylinder head.
3. Kencangkan baut/mur sesuai torsinya.

Torsi Baut/Mur Manifold N·m(kg·m/lbft)


Bolt 19 (1.9/14)
Nut 24 (2.4/17)
MEKANISME MESIN 6A - 96

PISTON DAN CONNECTING ROD

Langkah Merakit
1. Piston 4. Piston pin
2. Connecting rod 5. Piston ring
3. Piston pin snap ring 6. Connecting rod bearing
MEKANISME MESIN 6A - 97

Merakit Kembali
1. Piston
2. Connecting Rod
1. Jepitlah connecting rod pada vise. Hati-hati jangan
sampai merusak connecting rod.
2. Gunakan sepasang pliers untuk memasang piston pin
snap ring ke piston.

Pasang piston ke connecting rod sehigga tanda depan


kepala piston (1) dan tanda connecting rod (2) arahnya
sama.

3. Piston Pin Snap Ring

4. Piston Pin
1. Oleskan oli mesin ke piston pin dan lubang piston pin.
2. Gunakan tangan anda untuk mendorong piston pin ke
dalam piston sampai bersentuhan dengan snap ring.

5. Piston Pin Snap Ring


1. Gunakan tangan anda untuk menekan piston pin snap
ring ke dalam piston snap ring groove.
2. Periksa apakah connecting rod bisa bergerak dengan
lancar pada piston pin.
MEKANISME MESIN 6A - 98

6. Piston Ring
1. Gunakan piston ring replacer untuk memasang ketiga
piston rings.
Piston Ring Replacer
Pasang piston rings dengan urutan seperti tampak pada
gambar.
1. Oil ring
2. 2nd compression ring
3. 1st compression ring

CATATAN:
Pasang compression rings dengan sisi yang
distempel menghadap ke atas.
Masukkan expander coil ke dalam alur oil ring
sehingga tidak ada celah pada sisi expander coil
sebelum memasang oil ring.

2. Oleskan oli mesin ke permukaan piston ring.


3. Periksa apakah piston rings bisa berputar dengan
lancar di dalam piston ring grooves

7. Connecting Rod Bearing


Secara hati-hati bersihkan oli atau benda asing yang
menempel dari bagian belakang connecting rod bearing
dan permukaan jepitan connecting rod bearing.
MEKANISME MESIN 6A - 99

POSITIVE CRANKCASE VENTILATION (PCV) VALVE

Langkah Merakit
1. Positive Crankcase Ventilation 5. Fixing bolt
(PCV) Valve 6. Oil filler cap
2. Rubber space
3. Cylinder head insulator cover
4. Breather pipe
MEKANISME MESIN 6A - 100

Merakit Kembali
1. PCV Valve
Pasang PCV valve kemudian kencangkan baut-
bautnya sesuai torsinya.

Torsi Baut PCV Valve


N·m(kg·m/lb in)
2 (0.2/17)

2. Rubber Spacer
3. Cylinder Head Insulator Cover

4. Breather Hose
Berikan LOCTITE 262 atau yang setingkat
dengannya ke breather pipe yang baru. Jangan
menggunakan breather pipe bekas pakai.

5. Baut Fixing

Torsi Baut Fixing N·m(kg·m/lb in)


19 (1.9/14)

6. Oil Filler Cap


MEKANISME MESIN 6A - 101

MAJOR COMPONENTS

Langkah-1 Merakit Kembali


1. Cylinder body 10. Camshaft timing gear
2. Tappet 11. Piston and connecting rod dengan upper bearing
3. Crankshaft upper bearing 12. Connecting rod bearing cap dengan lower bearing
4. Crankshaft 13. Piston cooling oil pipe
5. Crankshaft thrust bearing 14. Oil pump dengan oil pipe
6. Crankshaft bearing cap dengan lower bearing 15. Crankshaft rear oil seal
7. Camshaft 16. Crank case
8. Timing gear case 17. Cylinder body rear plate
9. Camshaft thrust plate 18. Flywheel
MEKANISME MESIN 6A - 102

Langkah-2 Merakit Kembali


19. Crankshaft timing gear 23. Injection pump
20. Idler gear shaft 24. Water pump
21. Idler gear "A" 25. Timing gear case cover
22. Idler gear "B" dan shaft 26. Crankshaft damper pulley
MEKANISME MESIN 6A - 103

Langkah-3 Merakit Kembali


27. Cylinder head gasket 31. Thermostat housing dengan thermo switch
28. Cylinder head 32. Water by-pass hose
29. Push rod 33. Injection nozzle dan bracket
30. Rocker arm shaft dan rocker arm 34. Cylinder head cover dengan gasket
MEKANISME MESIN 6A - 104

Merakit Kembali
1. Cylinder Body
Gunakan tekanan angin untuk membersihkan bagian
dalam dan permukaan luar cylinder body, lubang oli dan
water jackets.

2. Tappet
1. Oleskan oli mesin ke tappet dan lubang cylinder body
tappet inser.
2. Posisikan berdasarkan tanda yang dibuat pada saat
pekerjaan membongkar (Jika tappet lama akan dipakai
kembali).

CATATAN:
Tappet harus dipasang sebelum pemasangan
camshaft.

3. Crankshaft Upper Bearing


Crankshaft upper bearings mempunyai lubang oli dan alur
oli. Sedangkan lower bearings tidak.
1. Secara perlahan bersihkan debu dan benda asing dari
upper bearing.

CATATAN:
Jangan memberikan oli ke bagian belakang bearing
dan permukaan cylinder body bearing.

2. Posisikan berdasarkan tanda yang dibuat pada saat


pekerjaan membongkar jika upper bearings lamanya
akan dipasang kembali.

4. Crankshaft
Apply an ample coat of engine oil to the crankshaft
journals and the crankshaft bearing surfaces before
installing the crankshaft.
MEKANISME MESIN 6A - 105

5. Crankshaft Thrust Bearing


Oleskan oli mesin ke thrust bearings sebelum dipasang.
Pasang thrust bearings ke crankshaft center journal.
Thrust bearing oil grooves harus menghadap ke bagian
yang bergeser (slinding).

6. Crankshaft Bearing Cap dengan Lower Bearing


Sebelum crankshaft bearing dipasang, pilihlah terlebih
dahulu bearings yang tepat sesuai dengan petunjuk yang
diberikan pada bab PEMILIHAN BEARING di bagian
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN.
1. Berikan lgasket cair seuai anjuran atau setingkat
dengannya ke crankshaft permukaan bearing cap
cylinder body No. 5 di titik seperti tampak pada
gambar.

CATATAN:
Pastikan bahwa permukaan bearing cap bebas dari oli
sebelum diberikan liquid gasket. Jangan biarkan
gasket cair mengenai lubang cylinder thread dan
bearings.

2. Pasang bearing caps dengan tanda panah pada


bearing cap head menghadap ke depan mesin. Nomor
bearing cap harus menghadap ke atas.
3. Oleskan oli mesin ke baut crankshaft bearing cap.

4. Kencangkan baut-baut crankshaft bearing cap sesuai


dengan torsinya dengan urutan pemasangan seperti
tampak pada gambar.

Torsi Crankshaft Bearing Cap N·m(kg·m/lbft)


167 (17/123)

5. Periksa crankshaft apakah bisa berputar dengan lancar


dengan cara memutarnya secara manual.
MEKANISME MESIN 6A - 106

7. Camshaft
1. Oleskan oli mesin ke camshaft dan camshaft bearings.
2. Pasang camshaft ke cylinder body. Hati-hati jangan
sampai merusak camshaft bearings.

8. Timing Gear Case


Kencangkan timing gear case dengan timing gear case
gasket sesuai torsinya.

Torsi Baut Timing Gear Case N·m(kg·m/lbft)


19 (1.9/14)

9. Camshaft Thrust Plate


Pasang thrust plate ke cylinder body kemudian
kencangkan baut-baut thrust plate sesuai spesifikasi.

Torsi Baut Thrust Plate N·m(kg·m/lbft)


19 (1.9/14)

10. Camshaft Timing Gear


1. Pasang camshaft timing gear ke camshaft. Tanda
timing gear harus menghadap ke luar.
2. Kencangkan timing gear sesuai spesifikasi.

Torsi Baut Timing Gear N·m(kg·m/lbft)


110 (11.2/82)
MEKANISME MESIN 6A - 107

CATATAN:
Luruskan key groove pada rotor plate dengan camshaft
gear key groove ketika memasang rotor plate. Tanda
depan pada rotor plate menghadap ke depan mesin.

11. Piston dan Connecting Rod dengan Upper Bearing


12. Connecting Rod Bearing Cap dengan Lower Bearing
1. Oleskan oli mesin ke sekeliling piston ring dan piston.
2. Posisikan piston ring gaps seperti tampak pada
gambar.
1. Oil ring
2. 2nd compression ring
3. 1st compression ring

3. Oleskan molybdenum disulfide grease pada kedua


piston skirts.
Tujuannya adalah untuk memperhalus piston ketika
pertama kali mesin di-start setelah dirakit kembali.
4. Oleskan oli mesin ke permukaan upper bearing.
5. Oleskan oli mesin ke dinding cylinder.

6. Posisikan tanda depan kepala piston menghadap ke


depan mesin.
7. Gunakan piston ring compressor untuk menekan
piston rings.
Piston Ring Compressor: 5-8840-9018-0
8. Gunakan palu untuk mendorong piston kedalam
sampai connecting rod bersentuhan dengan crankpin.
Pada saat yang sama, putarlah crankshaft sampai
crankpin berada di posisi TMB.

9. Luruskan tanda nomor bearing cap cylinder dengan


tanda nomor connecting rod cylinder.
Nomor tanda cylinder harus diputar ke arah exhaust
manifold.
MEKANISME MESIN 6A - 108

10. Oleskan sedikit oli mesin ke alur dan permukaan


setiap baut connecting rod cap.
11. Kencangkan connecting rod cap melalui dua tahap
metode pengencangan.

Torsi Baut Connecting Rod Bearing Cap


N·m(kg·m/lbft)
1st step 29 (3.0/22)
2nd step 45° - 60°

13. Piston Cooling Oil Jet


1. Pasang piston cooling oil jet ke cylinder body.
2. Kencangkan baut-baut oil jetdan relief valve sesuai
torsinya.

Torsi Baut Oil Jet N·m(kg·m/lbft)


M8 × 1.25 19 (1.9/14)
M6 × 1.00 8 (0.8/6)

Torsi Relief Valve N·m(kg·m/lbft)


30 (3.1/22)

CATATAN:
Periksa apakah tidak ada penghalang antara piston
dan oiling jet dengan cara memutar crankshaft secara
perlahan.

14. Oil Pump dengan Oil Pipe


Pasang oil pump dengan oil pipe dan kencangkan baut-
bautnya sesuai torsinya.

Torsi Baut Oil Pump N·m(kg·m/lbft)


19 (19/14)

CATATAN:
Hati-hati jangan sampai merusak O-rings ketika
mengencangkan baut oil pipe.

15. Crankshaft Rear Oil Seal


Gunakan oil seal install untuk memasang crankshaft rear
oil seal.
Oil Seal Installer : 5-8840-2359-0
MEKANISME MESIN 6A - 109

16. Crank Case


1. Gunakan gasket cair sesuai anjuran (Three bond
1207C) atau yang setingkat dengannya ke lingkar
permukaan gasket seperti tampak pada gambar.
2. Pasang crank case front gasket (1) ke lingkar timing
gear case.
Proyeksi gasket (2) harus menghadap ke depan.

3. Pasang lingkar gasket belakang (2) ke bearing cap


No. 5. Gunakan tangan anda untuk mendorong
kelengkungan gasket ke dalam alur bearing cap. Hati-
hati jangan sampai permukaan luar gasket tergores.
Juga berikan gasket cair yang direkomendasikan
(1207C) atau setingkat dengannya ke area
pemasangan kelengkungan gasket seperti tampak
pada gambar.

4. Berikan gasket cair atau yang setingkat dengannya ke


alur permukaan pemasangan crank case seperti
tampak pada gambar.

CATATAN:
Pastikan bahwa permukaan crank case yang akan
diberikan gasket cair telah bersih bebas dari oli dan
debu.

5. Pasang crank case ke cylinder body.


6. Kencangkan baut-baut crank case sesuai dengan torsi
dengan urutan pemasangan seperti tampak pada
gambar.

Torsi Baut Crank Case N·m(kg·m/lbft)


19 (1.9/14)

17. Cylinder Body Rear Plate


1. Luruskan rear plate dengan cylinder body knock pins.
2. Kencangkan rear plate sesuai dengan torsinya.

Torsi Rear Plate N·m(kg·m/lbft)


82 (8.4/61)
MEKANISME MESIN 6A - 110

18. Flywheel
1. Oleskan oli mesin ke ulir baut-baut flywheel.
2. Luruskan flywheel dengan crankshaft dowel pin.
3. Kencangkan baut-baut flywheel dengan urutan seperti
tampak pada gambar.
Gear stoper: 5-8840-0214-0

Torsi Baut Flywheel N·m(kg·m/lbft)


118 (12/87)

19. Crankshaft Timing Gear


Gunakan crankshaft timing gear installer (1) untuk
memasang crankshaft timing gear (2).
Tanda pemasangan crankshaft timing gear harus
menghadap ke luar.
Crankshaft Timing Gear Installer: 9-8522-0020-0

20. Idler Gear Shaft


21. Idler Gear "A"
1. Putar crankshaft searah jarum jam untuk mengeset
piston No.1 ke posisi DTC.
2. Oleskan oli mesin ke idler gear dan idler gear shaft.
Lubang oli idler gear shaft (A) harus menghadap ke
atas.
3. Posisikan tanda pemasangan idler gear sedemikan
rupa agar dapat mengarah ke depan mesin.

4. Luruskan tanda pemasangan idler gear dengan tanda


pemasangan crankshaft timing gear (1).
5. Luruskan tanda pemasangan idler gear dengan tanda
pemasangan camshaft timing gear (2).
6. Pasang thrust collar dan baut-baut ke cylinder body
melalui shaft. Lubang oli thrust collar harus
menghadap ke atas, dan bagian thrust collar yang
opal harus menghadap ke luar.
7. Kencangkan baut idler gear sesuai torsinya.

Torsi Baut Idler Gear "A" N·m(kg·m/lbft)


30 (3.1/22)
MEKANISME MESIN 6A - 111

22. Idler Gear "B" dan Shaft


1. Oleskan oli mesin ke idler gear dan idler gear shaft.
2. Luruskan tanda pemasnagan idler gear "B" (3) dengan
tanda pemasangan idler gear "A" (4).
3. Kencangkan baut idler gear sesuai dengan torsinya.
4. Pastikan untuk melepas baut pengunci (5) dari idle
gear “B”.
Torsi Baut Idler Gear "B"
N·m(kg·m/lbft)
76 (7.7/56)

5. Jika idle gear “B” dibongkar, prosedur pemasangan-


nya adalah sebagai berikut.
1) Arahkan pin-pin ke dalam main gear, front gear,
dan the rear gear.

2) Berikan tekanan ke main gear bearing dari sisi


depan main gear (bagian sisi yang mempunyai
alur).

3) Tempatkan special tool di dalam vise sehingga


main gear bisa didorong ke atas mengarah ke sisi
belakang.
Scissor gear setting tool
Base 5-8673-9149-0

4) Posisikan spring seperti tampak pada gambar.


MEKANISME MESIN 6A - 112

5) Posisikan rear gear sehingga pin lurus dengan


ujung spring.

6) Pasang snap ring ke main gear groove.

7) Tempatkan lubang rear gear ke pin yang ada pada


special tool.
8) Tempatkan special tool di dalam vise sehingga
main gear bisa didorong kedepan.
9) Ulangi langkah 3, 4, dan 5.

10) Gunakan special tool untuk mengaitkan gigi front


gear, main gear, dan rear gear.
Scissor gear setting tool
Lever 5-8673-9150-0

11) Masukkan baut pengunci (M6×1 L=30) ke dalam


lubang scissor gear untuk mencegah agar scissor
gear tidak ikut berputar.
MEKANISME MESIN 6A - 113

23. Injection Pump


1. Pasang O-ring (1) ke injection pump flange (2).
2. Pasang noise insulator rubber ke cylinder body .
3. Pasang injection pump ke timing gear case. Align the
idler gear "B" (3) mark with the injection pump timing
gear (4) mark.

4. Kencangkan baut-baut injection pump sesuai torsinya.


5. Pasang injection pump bracket (4) dan baut-baut
bracket (5) dan (6) ke cylinder body. Sedikit
kencangkan untuk sementara waktu baut-baut
bracket.
6. Kencangkan baut-baut bracket (5) sesuai torsinya.
7. Kencangkan baut-baut bracket bolts (6) sesuai
torsinya.
Torsi baut Injection pump Bracket N·m(kg·m/lbft)
19 (1.9/14)

24. Water Pump


1. Oleskan gasket cair sesuai rekomendasi atau yang
setingkat dengannya ke water pump pada posisi
seperti tampak pada gambar. Jangan terlalu banyak
memberikan gasket cair.
2. Kencangkan baut-baut water pump sesuai torsinya.
Torsi Baut Water Pump N·m(kg·m/lbft)
20 (2.0/14)

25. Timing Gear Case Cover


1. Luruskan gear case dengan timing gear case knock
pin kemudian pasang timing gear case cover.
2. Kencangkan baut-baut gear case cover sesuai dengan
torsinya.

Torsi Baut Gear Case Cover N·m(kg·m/lbft)


M8 19 (1.9/14)
M12 76 (7.7/56)
MEKANISME MESIN 6A - 114

26. Crankshaft Damper Pulley


Kencangkan baut crankshaft damper pulley sesuai torsi
spesifikasi.
Catatan:
Tahan flywheel ring gear untuk mencegah agar
crankshaft tidak ikut berputar ketika baut damper
pulley dikencangkan.

Torsi Baut Crankshaft Damper Pulley N·m(kg·m/lbft)


206 (21/152)

Hati-hati jangan sampai merusak damper pulley boss.

27. Cylinder Head Gasket


Tanda “TOP pada cylinder head gasket harus menghadap
ke atas.

CATATAN:
Sebelum pemasangan gasket, ukurlah proyeksi kepala
piston dan pilihlah head gasket yang tepat.
Lihat bagian "PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN",
"Memilih Cylinder Head Gasket".

28. Cylinder Head


1. Luruskan cylinder body dowels dengan lubang cylinder
head dowel.
Secara perlahan tempatkan cylinder head ke cylinder
head gasket.
2. Oleskan oli mesin ke baut cylinder head dan daerah
yang akan dipasang.

3. Kencangkan baut-baut cylinder head melalui tiga


tapap pengencangan.
Ikuti urutan pemasangannya seperti tampak pada
gambar.

Torsi Baut Cylinder Head N·m(kg·m/lbft)


Langkah ke 1 49 (5.0/36)
Langkah ke 2 60° - 75°
Langkah ke 3 60° - 75°
MEKANISME MESIN 6A - 115

30. Rocker Arm Shaft dan Rocker Arm


Kencangkan baut-baut rocker arm shaft bracket dengan
urutan seperti tampak pada gambar.

Torsi Baut Rocker Arm Shaft Braket


N·m(kg·m/lbft)
54 (5.5/40)

31. Thermostat Housing


1. Pasang thermostat housing.
2. Kencangkan baut-baut thermostat housing sesuai
torsinya.

Torsi Baut Thermostat Housing


N·m(kg·m/lbft)
19 (1.9/14)

33. Injection Nozzle Holder


1. Pasang injection nozzle gasket dan O-ring ke injection
nozzle holder.
Pastikan bahwa O-ring terpasang dengan baik di
dalam injection nozzle groove.
2. Pasang nozzle holder bersama dengan nozzle holder
bracket ke cylinder head.
3. Kencangkan baut nozzle holder bracket sesuai
torsinya.

Torsi Baut Injection Nozzle Holder N·m(kg·m/lbft)


37 (3.8/28)

Catatan Saat Menyetel Celah Valve


Celah valce harus disetel sebelum cylinder head cover
dipasang. Lihat bagian "Penyetelan Celah Valve" baris
"Servis" pada buku panduan ini.

Celah Valve (saat dingin) mm(in)


0.4 (0.0157)
MEKANISME MESIN 6A - 116

34. Cylinder Head Cover


1. Oleskan oli mesin ke rocker arm dan valve spring.
2. Pasang cylinder head cover gasket ke head cover.
Periksa apakah ada daerah pada head cover gasket
yang tidak terpasang.
3. Kencangkan mur cylinder head cover dengan urutan
seperti tampak pada gambar.

Torsi Baut Cylinder Head Cover N·m(kg·m/lbft)


19 (1.9/14)

4. Hubungkan selang positive crankcase ventilation


(PCV) ke cylinder head cover.
PENDINGIN MESIN 6B - 1

BAGIAN 6B

PENDINGIN MESIN
DAFTAR ISI

HALAMAN
Data dan Spesifikasi ......................................................................................................... 6B - 2
Penjelasan Umum ............................................................................................................. 6B - 3
Water Pump ....................................................................................................................... 6B - 5
Thermostat ........................................................................................................................ 6B - 7
Fan Clutch dengan Cooling Fan ...................................................................................... 6B - 9
6B - 2 PENDINGIN MESIN

DATA DAN SPESIFIKASI


Item Keterangan

Tipe Water pump Centrifugal


Rasio kecepatan pump ke crankshaft (ke 1) 1.1
Delivery volume lit (US/UK gal)/min 100 (26.3/22.2)
Kecepatan Pump adalah 3000 rpm
Water temperature pada di at 30°C (86°F)
Pump bearing type Double row shaft

Tipe Thermostat Wax pellet dengan jiggle valve


Valve initial opening temperature °C (°F) 82 (180)
Valve full opening temperature °C (°F) 95 (203)
Valve lift at fully open position mm (in) 9.5 (0.37)
PENDINGIN MESIN 6B - 3

PENJELASAN UMUM
ALIRAN AIR PENDINGIN

Sistem pendingin mesin terdiri dari radiator, water pump, cooling fan, dan thermostat.
Untuk mendinginkan temperatur air engine secara cepat agar mesin bisa bekerja dengan baik, air coolant
disirkulasikan oleh water pump dan thermostat melalui selang bypass dan kembali ke cylinder body.
Air coolant tidak bersikulasi melalui radiator.
Ketika temperatur air coolant mencapai angka tertentu, thermostat akan mulai membuka dan secara bertahap
menambahkan jumlah coolant yang bersirkulasi melalui radiator.
Thermostat akan terbuka penuh jika temperatur coolant mencapai angka tertentu . seluruh coolant sekarang
bersirkulasi melalui radiator untuk mendinginkan mesin secara lebih efektif.
6B - 4 PENDINGIN MESIN

WATER PUMP

Water pump tipe sentrifugal mensirkulasikan coolant melalui sistem pendingin.


Tipe water pump ini tidak bisa dibongkar pasang.

THERMOSTAT

Tipe thermostat yang dipakai adalah wax pellet.


Jiggle valve mempercepat proses pemanasan mesin (warming up).
PENDINGIN MESIN 6B - 5

WATER PUMP
MELEPAS DAN MEMASANG
Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini sebelum memulai pekerjaan membongkar dan
memasang.

Melepas
1. Radiator Upper Hose
1) Keluarkan sebagian coolant.
2) Lepas radiator upper hose.
2. Upper Fan Shroud
1) Lepas Upper Fan Shroud.

3. Fan and Fan Clutch


1) Kendurkan mur-mur fan clutch.
2) Lepas fan bersama dengan fan clutch. Hati-hati jangan
sampai merusak radiator core.
4. Fan Drive Belt dan Pulley
1) Kendurkan baut tension adjust pada generator.
2) Lepas fan drive belt dengan fan pulley.

5. Water Pump
1) Lepas TDC sensor harness connector.
2) Lepas baut-baut water pump.
3) Lepas water pump.

Pemeriksaaan dan Perbaikan


Tipe water pump yang dipergunaan tidak bisa dibongkar
pasang.
Ganti komponen seperlunya jika terdapat kerusakan atau
keausan pada saat proses pemeriksaan. Jika terjadi
masalah seperti yang disebutkan dibawah ini, maka
keseluruhan water pump assembly harus diganti.
° Water pump body retak
° Ada kebocoran coolant dari seal unit
° Fan center oblak atau sangat berisik ketika diputar oleh
tangan
° Thrust play yang berlebihan pada fan center (Standard
play: kurang dari 0.2mm)
6B - 6 PENDINGIN MESIN

° Retak atau karat di dalam impeller

Memasang
1. Water Pump
1) Pasang water pump dengan gasket baru.
2) Kencangkan baut-baut dan murnya sesuai dengan
torsinya.
Torsi Baut Water Pump
N.m(kg.m/lb.ft)
20 (2.0/14)
3) Hubungkan TDC sensor harness connector.

2. Fan Drive Belt dan Pulley


1) Pasang fan drive belt dan fan pulley.
2) Berikan tekanan pada fan drive belt dengan cara
menggerakkan generator.
3) Berikan tekanan sebesar 98N(10kg/22 lb) ke titik
tengah drive belt untuk memeriksa kelenturan drive
belt.
Kelenturan Fan Drive Belt mm (in)
New belt: 4-7(0.16-0.28)
Reuse belt: 6-9(0.24-0.35)

3. Fan dan Fan Clutch


1) Pasang fan dan fan clutch ke pulley.
2) Kencangkan mur-murnya sesuai dengan torsinya.
Torsi Mur Fan Clutch N.m(kg.m/lb.in)
8(0.8/69)

4. Upper Fan Shroud


1) Pasang Upper Fan Shroud.

5. Radiator Upper Hose


1) Hubungkan selang radiator bagian atas ke water outlet
pipe.
2) Isikan kembali air coolant.
PENDINGIN MESIN 6B - 7

THERMOSTAT
MELEPAS DAN MEMASANG
Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini sebelum memulai pekerjaan membongkar dan
memasang.

Melepas
1. Radiator Upper Hose
1) Keluarkan sebagian coolant.
2) Lepas radiator upper hose.

2. Water Outlet Pipe


1) Lepas turbocharger-cooling pipe dari outlet pipe.
2) Kendurkan fixing bolt kemudian lepas baut water
outlet.
3. Thermostat
Lepas thermostat dari thermostat housing.
Hati-hati jangan sampai merusak thermostat.

Pemeriksaan dan Perbaikan


Ganti komponen seperlunya jika terdapat kerusakan atau
keausan pada saat proses pemeriksaan. Jika terjadi
masalah seperti yang disebutkan dibawah ini, maka
keseluruhan water pump assembly harus diganti..

Pengetesan Thermostat
1. Rendam thermostat di dalam air.
2. Panaskan airnya.
Aduk air secara merata untuk menghindari pemanasan
langsung ke thermostat.
3. Periksa temperatur awal terbukanya thermostat .

Temperatur Awal Terbukanya Thermostat °C (°F)


82 (180)

4. Periksa temperatur thermostat terbuka penuh.

Temperatur Thermostat Terbuka Penuh °C (°F)


95 (203)

Posisi Valve Terangkat Penuh mm (in)


9.5 (0.37)
6B - 8 PENDINGIN MESIN

c Thermometer
d Agitating rod
e Wooden piece

Memasang
1. Thermostat
Pasang thermostat ke thermostat housing.
2. Water Outlet Pipe
1) Pasang water outlet pipe dengan gasket baru ke
thermostat housing.
2) Kencangkan baut outlet pipe sesuai spesifikasi.

Torsi Baut Outlet Pipe N.m(kg.m/lb.ft)


19 (1.9/14)

3) Hubungkan turbocharger-cooling pipe ke outlet pipe.

3. Radiator Upper Hose


1) Hubungkan radiator upper hose ke water outlet pipe.
2) Isikan kembali air coolant.
PENDINGIN MESIN 6B - 9

FAN CLUTCH DENGAN COOLING FAN


PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN
Lakukan perbaikan seperlunya adau penggantian part jika ditemukan adanya kerusakan, keausan atau kejanggalan
selama proses pemeriksaan.

Secara visual periksa dari kemungkinan rusak, bocor leak


(sillicon grease) atau kondisi abnormal lainnya.
1. Pemeriksaan (diatas kendaraan)
1) Putar fan clutch dengan tangan pada saat temperatur
dalam kondisi dingin sebelum men- starting mesin, dan
pastikan bahwa fan clutch dapat diputar.
2) Start mesin untuk memanaskannya sampai temperatur
di titik fan clutch mencapai 80°C. Kemudian matikan
mesin dan pastikan bahwa fan clutch dapat diputar
dengan sedikit tenaga (torsi clutch) ketika diputar oleh
tangan.
Jika fan clutch dapat diputar lebih ringan, artinya ada
kebocoran silicone grease. Ganti fan clutch dengan
yang baru.

2. Pemeriksaan (unit fan clutch)


Panaskan bimetal yang ada pada fan clutch menggunakan
heat gun sampai temeraturnya mencapai sekitar 80°C
(diukur mengggunakan thermistor). Kemudian pastikan
bahwa fan clutch dapat diputar dengan sedikit tenaga (torsi
clutch).
Jika fan clutch dapat diputar lebih ringan, artinya ada
kebocoran silicone grease. Ganti fan clutch dengan yang
baru.
6B - 10 PENDINGIN MESIN

CATATAN
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 1

BAGIAN 6C
SISTEM BAHAN BAKAR

DAFTAR ISI
HALAMAN
Data dan Spesifikasi ......................................................................................................... 6C - 2
Penjelasan Umum ............................................................................................................. 6C - 3
Aliran Bahan Bakar ..................................................................................................... 6C - 3
Fuel Filter Dengan Built - in Water Separator ........................................................... 6C - 4
Injection Pump.............................................................................................................. 6C - 5
Injection Nozzle ........................................................................................................... 6C - 6
Fuel Tank ........................................................................................................................... 6C - 7
Melepas ...................................................................................................................... 6C - 7
Memasang ................................................................................................................... 6C - 8
Injection Pump .................................................................................................................. 6C - 9
Melepas dan Memasang .............................................................................................. 6C - 9
Membongkar ............................................................................................................. 6C - 11
Merakit Kembali ........................................................................................................ 6C - 12
Memasang ................................................................................................................. 6C - 12
Prosedur Penyetelan Potensiometer ........................................................................... 6C - 16
Data Kalibrasi Injection Pump ...................................................................................... 6C - 18
Injection Nozzle .............................................................................................................. 6C - 20
Membongkar ............................................................................................................. 6C - 20
Merakit Kembali ......................................................................................................... 6C - 21
6C - 2 SISTEM BAHAN BAKAR

DATA DAN SPESIFIKASI

Penjelasan
Item
4JA1-L
Injection pump type Bosch distributor VE type
Governor type Mechanical variable (Variable half all speed)
Timer type Oil pressure
Fuel feed pump type Vane with input shaft
Injection nozzle type Hole type
Number of injection nozzle orifices 5
Injection nozzle orifices
Inside diameter mm (in) 0.19 (0.0074)
Injection nozzle opening kPa (kg/cm2) 1st 19,613 - 20,594 (200 - 210)
2nd 25,497 - 26,968 (260 - 275)
Main fuel filter type Disposable cartridge paper element
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 3

PENJELASAN UMUM
ALIRAN BAHAN BAKAR

Sistem bahan bakar terdiri dari fuel tank, fuel filter, water separator, injection pump, dan injection nozzle.
Bahan bakar dari fuel tank mengalir melalui water separator dan fuel filter dimana partikel air dan benda asing akan
dipisahkan dari bahan bakar.
Bahan bakar, yang disalurkan oleh injection pump plunger, dialirkan ke injection nozzle dengan jumlah dan waktu
yang yang sudah diperhitungkan agar mesin dapat bekerja secara efisien.
CATATAN:
1 Jika ditemukan ada yang tidak normal pada fuel injector, lihat bagian 6E ENGINE DRIVEABILITY
DAN EMISI.
2 Jangan menambahkan aditif ke bahan bakar.
6C - 4 SISTEM BAHAN BAKAR

FUEL FILTER LENGKAP DENGAN WATER SEPARATOR

Dikarenakan bagian dalam injection pump dilumasi oleh bahan bakar sambil memompanya, bahan bakar yang
digunakan harus benar-benar bersih. Fuel filter dan water separator membuang partikel air dan benda asing lainnya
dari bahan bakar sebelum mencapai injection pump.
Water separator mempunyai float di dalamnya. Apabila pelampung mencapai tinggi tertentu, lampu peringatan akan
menyala untuk memberitahukan ke pengemudi agar segera mengeluarkan air dari water separator.
Priming pump tipe diapragma terpasang pada bagian atas fuel filter, yang mana digunakan selama prosedur
membuang udara.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 5

INJECTION PUMP

Tipe injection pump yang digunakan adalah Bosch Distributor. Plunger tunggal bolak-balik/berputar menghantarkan
bahan bakar dengan jumlah yang sama ke injection nozzle sesuai dengan jumlah silindernya.
Governor, injection timer, dan feed pump semuanya terbungkus di dalam injection pump housing. Bentuk injection
pump adalah kompak, ringan dan tahan terhadap putaran tinggi.
Fast idle actuator tipe vacuum menaikkan kecepatan idle mesin untuk memberikan tenaga tambahan yang
diperlukan untuk menjalankan air conditioner.
Pergerakan fast idler diaphragm dihasilkan dari perubahan tekanan negatif dari vacuum pump di dalam mesin.
Gerakan diaphragm disalurkan ke injection pump control lever untuk menaikkan atau mengurangi kecepatan idling.
6C - 6 SISTEM BAHAN BAKAR

INJECTION NOZZLE

Tipe injection nozzle adalah tipe berlubang (dengan 5 lubang). Komponen ini terdiri dari nozzle body dan needle
valve assembly. Injection nozzle assembly menyemprotkan bahan bakar bertekanan dari injection pump ke dalam
ruang bakar melalui lubang injeksi nozzle body.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 7

FUEL TANK

Langkah Melepas
1. Fuel filter hose
2. Fuel hose
3. Fuel tank

Melepas
Persiapan:
• Lepas kabel ground battery.
• Kendurkan fuel filler cap untuk mengurangi tekanan di
dalam fuel tank.
• Dongkraklah Kendaraan.
1. Fuel filler hose
Lepas fuel filler hose dan air breather hose.
Lepas kabel ground dari frame.
2. Fuel hose
Lepas fuel hose (Feed dan return).
3. Fuel tank band
1) Tahan fuel tank oleh dongkrak.
2) Lepas keenam baut pengikat fuel tank assembly.
4. Fuel tank
1) Turunkan fuel tank.
2) Lepas fuel gauge harness connector.
6C - 8 SISTEM BAHAN BAKAR

Pemasangan
1. Fuel tank
1) Naikkan fuel tank menggunakan dongkrak.
2) Hubungkan fuel gauge harness connector.
3) Kencangkan keenam bautnya sesuai dengan
Torsinya.

Torsi Baut N.m (kg.m / lb.ft)


36.3 (3.7 / 27)

2. Fuel hose
Hubungkan fuel hose. (feed dan return)
3. Fuel filler hose
Hubungkan fuel filler hose dan air breather hose dan
evapo hose.
4. Fuel filler cap
Kencangkan fuel filler cap kurang dari 3 klik.
5. Kabel ground battery
Hubungkan kabel ground battery.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 9

INJECTION PUMP

MELEPAS DAN MEMASANG

Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini.Pelajari bagian ini secara seksama sebelum melakukan
pekerjaan melepas dan memasang .

Melepas
1. Battery
Lepas battery dari battery tray.
2. Radiator Hose
1) Lepas selang radiator bagian atas dari mesin.
2) Lepas selang radiator bagian bawah dar radiator.

3. Fan Guide

4. Radiator
1) Lepas radiator bracket.
2) Lepas radiator assembly. Hati-hati jangan sampai
merusak radiator core.

5. Drive Belt
1) Kendurkan adjust bolt yang terdapat pada power
steering pump pulley.
2) Lepas drive belt.
6. Power Steering Pump Assembly
7. Engine Harness
8. Accelerator Control Cable
Lepas kabel accelerator dari injection pump.
9. Vacuum Hose
Lepas vacuum hose dari EGR valve dan intake throttle.
10. Fan
11. Intake Pipe
12. Power Steering Pump Bracket
13. EGR Pipe
6C - 10 SISTEM BAHAN BAKAR

14. Oil Level Gauge


15. Water Pipe
Lepas water pipe dari intake manifold.
16. Fuel Pipe
1) Lepas fuel hoses dari fuel filter.
2) Lepas fuel hoses dari injection pump.
17. Fuel Filter Assembly

18. Leak Off Hose


Lepas leak off hose yang ada pada injection pump.
19. Injection Pipe Clip
20. Injection Pipe
1) Kendurkan mur injection pipe sleeve yang ada pada
delivery valve dan injection nozzle.

Catatan:
Jangan memberikan tekanan yang berlebihan ke
injection pipes.
2) Kendurkan injection pipe clip.
3) Lepas injection pipes.
Catatan:
Tutuplah lubang delivery holder dengan penutup
untuk mencegah agar tidak kemasukan benda asing.

21. Intake Manifold dengan EGR Valve


22. Timing Check Hole Cover
1) Lepas timing check hole cover.
2) Untuk mempermudah dalam pemasangan kembali
injection pump, luruskan tanda timing yang ada pada
timing gear case cover dengan cara memutar
crankshaft menggunakan kunci.
Catatan:
Jika check hole cover dipasang kembali dengan lock
bolt masih dalam tempatnya, crank pulley tidak akan
berputar.
3) Masukkan lock bolt (M6 x 30) ke dalam lubang
scissors gear untuk mencegah agar scissors gear
tidak ikut berputar.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 11

MEMBONGKAR

Langkah Membongkar
1. Nut dan washer
2. Baut
3. Center block
4. Gear

CATATAN:
ƒ Hati-hati jangan sampai benda asing masuk ke dalam injection pump pada saat proses melepas timing
control valve, fuel temperature sensor, inlet pipe dan return pipe.
ƒ Jangan melepas komponen lainnya selain gear, timing control valve, fuel temperature sensor, inlet pipe
dan return pipe.

Membongkar
1. Nut dan washer
2. Baut
3. Center block
4. Gear
6C - 12 SISTEM BAHAN BAKAR

Memasang kembali
1. Gear
2. Center block
3. Baut
Pasang gear dan center block, kemudian kencangkan
sesuai Torsinya.
Torsi Baut N.m(kg.m / lb.ft)
25 (2.5 / 18)

9. Nut
Pasang gear assembly ke injection pump, kemudian
kencangkan baut sesuai dengan Torsinya.
Torsi Mur N.m(kg.m / lb.ft)
64 (6.5 / 47)

Memasang
1. Injection Pump

1) Posisikan piston di dalam cylinder No.1 ke posisi TDC


langkah kompresi dengan cara memutar crankshaft
sampai garis crankshaft pulley TDC lurus dengan
tanda timing.
2) Pasang noise insulator rubber ke cylinder body.

3) Pasang injection pump ke timing gear case dengan


tanda timing pada pump gear lurus dengan tanda
panah yang ada pada timing gear case cover.
4) Periksa apakah tanda pemasangan pada injection
pump gear dan idler gear B sudah lurus.
5) Kencangkan baut-baut pengikat injection pump sesuai
dengan Torsinya.
Torsi Baut Injection Pump N.m(kg.m / lb.ft)
19 (1.9 / 14)
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 13

2. Injection Pump Bracket


1) Pasang injection pump bracket (4) dan baut-baut
bracket (5) dan (6) ke cylinder body. Kencangkan
untuk sementara baut-baut bracket.
2) Kencangkan baut-baut bracket (5) sesuai dengan
Torsinya.
3) Kencangkan baut-baut bracket (6) sesuai Torsinya.
Torsi Injection Pump Bracket N.m(kg.m / lb.ft)
19 (1.9 / 14)

3. Timing Check Hole Cover


Pasang timing check hole cover kemudian kencangkan
baut-bautnya sesuai dengan Torsinya.
Torsi Timing Check Hole Cover N.m(kg.m / lb.ft)
8 (0.8 / 69)

4. Intake Manifold with EGR Valve


Pasang intake manifold dengan gasket.
Torsi Baut-baut Intake Manifold N.m(kg.m / lb.ft)
19 (1.9 / 14)

Torsi Mur Intake Manifold N.m(kg.m / lb.ft)


24 (2.4 / 17)

5. Injection Pipe
Pasang injection pipe.
Torsi Injection Pipe N.m(kg.m / lb.ft)
29 (3.0 / 22)

6. Injection Pipe Clip


Pasang injection pipe clip.
Torsi Injection Pipe Clip N.m(kg.m / lb.in)
8 (0.8 / 69)

7. Leak Off Hose


Hubungkan leak off hose ke injection pump.

8. F uel Filter Bracket


Pasang fuel filter bracket kemudian kencangkan baut-
bautnya sesuai dengan Torsinya.

Torsi Baut Fuel Filter Bracket N.m(kg.m / lb.ft)


21 (2.1 / 15)
6C - 14 SISTEM BAHAN BAKAR

9. Fuel Filter Assembly


Pasang fuel filter assembly ke bracket kemudian
kencangkan baut-bautnya sesuai dengan Torsinya.
Torsi Baut Fuel Filter Assembly N.m(kg.m / lb.ft)
21 (2.1 / 15)

10. Fuel Pipe


1) Hubungkan fuel hoses ke fuel filter.
2) Hubungkan fuel hoses ke injection pump.
11. Water Pipe
Pasang water pipe ke intake manifold.
12. Oil Level Gauge
Pasang oil level gauge kemudian kencangkan baut-
bautnya sesuai Torsinya.
Torsi Baut Oil Level Gauge N.m(kg.m / lb.ft)
M8: 19 (1.9 / 14)

13. EGR Pipe


Pasang EGR pipe dengan gaskets kemudian kencangkan
baut dan murnya seuai dengan Torsinya.
Torsi Baut danMur EGR Pipe N.m(kg.m / lb.ft)
27 (2.8 / 20)

14. Power Steering Pump Bracket


15. Throttle Body
16. Intake Pipe
1) Pasang throttle body dengan gasket ke intake
manifold.
2) Pasang intake pipe dengan gasket.
3) Kencangkan baut dan mur sesuai dengan Torsinya.
Torsi Throttle Body dan Intake Pipe N.m(kg.m / lb.ft)
Baut : 19 (1.9 / 14)
Mur : 24(2.4/17)

21. Fan
22. Vacuum Hose
Hubungkan vacuum hose ke EGR valve dan intake
throttle.
23. Accelerator Control Cable
Hubungkan accelerator cable ke injection pump.
24. Engine Harness
25. Power Steering Pump Assembly
26. Drive Belt
Pasang drive belt dan setel kelenturan belt.
27. Radiator
28. Fan Guide
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 15

29. Radiator Hose


1) Pasang radiator hoses.
2) Tambahkan air coolant.
30. Battery
6C - 16 SISTEM BAHAN BAKAR

PROSEDUR PENYETELAN POTENSIOMETER


Gambar Potensiometer
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 17

1. Digital Volt Meter dan Power Supply Tegangan DC


konstan.
1) Hubungkan digital volt meter ke konektor B dan C
yang terdapat pada wiring harness di potentiometer.
2) Hubungkan Power supply tegangan DC konstan ke
konektor A (untuk arus positif) dan konektor C (untuk
arus negatif) yang terdapat pada wire harness di
potensiometer.
3) Berikan tegangan DC 10V ke konektor antara A dan
C.
4) Ukurlah tegangan output dari potensiometer pada saat
posisi fuel control lever dalam keadaan idle.
Tegangan Output Posisi Idling Volt
1.53 ± 0.61

5) Ukurlah tegangan output dari potentiometer pada saat


fuel control lever dalam posisi beban penuh.
Tegangan Output di posisi putaran 2840rpm Volt
4.33 ± 0.03
IDLE: 1.38 ± 0.03
FULL: 6.88 ± 0.83

2. Penyetelan tegangan output dari Potentiometer


Jika hasil pengukuran tegangannya diluar standar diatas,
setel kembali posisi potentiometer sebagai berikut.
1) Kendurkan baut-baut potentiometer.
2) Pertahankan fuel control lever dalam posisi idling
kemudian geser potentiometer sampai tegangannya
mencapai nilai standar.
3) Pada saat yang sama lihatlah tegangan output dengan
beban penuh pada control lever.
4) Pastikan bahwa fuel control lever kembali ke posisi
idling oleh return spring.
6C - 18 SISTEM BAHAN BAKAR

DATA KALIBRASI INJECTION PUMP

PENYETELAN VOLUME INJEKSI


KONDISI PENGETESAN

Item Kondisi
Injection nozzle Bosch Part No.: 105118-7722
Injection nozzle holder Bosch Part No.: 10548-2231
Injection nozzle opening pressure 1: 19.1 Mpa
kg/cm2 (psi/kPa) 2: 25.0 Mpa
Injection line dimensions mm (in) 1.8 (0.071)
Diameter dalam 6.35 (0.249)
Dimater luar 435 (17.1)
Panjang 0.2 (2.84/19.6)
Fuel delivery pressure kg/cm2 (psi/kPa) Bosch Diesel Fuel OL61V11
Test fuel SAE Standard Test Diesel Fuel (SAE967D)
Test fuel temperature °C (°F) 45 – 50 (113 – 122)
Identification numbers MT ISZ: 8980220011/BSH: 1047465810
ISZ: 8980220030/BSH: 1047465830

PELAT DAN NOMOR INDENTIAS


Gunakan data nomor pengenal injection pump untuk menyetel
volume injeksi.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 19

DIAGRAM PERFORMA VOLUME INJEKSI DAN GOVERNOR


Nomor Identitas : xxxxxx-xxxx/xxxx (GM-INDIA Part Number xxxxxxxxxx/xxxxxxxxxx)
Test Fuel: Standard Diesel Fuel SAE J967D (atau ISO 4113)

Setelan Governor

Diagram Performa Timer


6C - 20 SISTEM BAHAN BAKAR

INJECTION NOZZLE
MEMBONGKAR

Langkah Mengongkar
1. Retaining nut 9. Collar
2. Nozzle & pin 10. Spring seat
3. Spacer & pin 11. First spring
4. Lift Piece 12. Shim (First nozzle opening pressure adjustment)
5. Spring seat 13. Nozzle holder body
6. Push rod 14. Eye bolt
7. Shim (Second nozzle opening 15. Gasket
pressure adjustment)
8. Second spring

Langkah Penting
Two-spring nozzle holder telah dikembangkan untuk
mengurangi NOx (Nitrogen Oxides) dan meneliti gas buang
yang dikeluarkan dari mesin diesel direct injection.
Sebelum membongkar, hilangkah dulu endapan karbon dari
nozzle dan nozzle holder menggunakan sikat kawat kemudian
bersihkan bagian luar nozzle holder assembly.
Perhatian:
Jangan menyentuh lubang-lubang nozzle dengan sikat
kawat selama membersihkannya.
Bongkarlah nozzle holder assembly berdasarkan urutannya.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 21

MERAKIT KEMBALI

Langkah Membongkar
1. Nozzle holder body 9. Spring seat
2. Shim (First opening pressure adjustment) 10. Lift Piece
3. First spring 11. Spacer & pin
4. Spring seat 12. Nozzle & pin
5. Collar 13. Retaining nut
6. Second spring 14. Gasket
7. Push rod 15. Eye bolt
8. Shim (Second opening pressure
adjustment)

Langkah Penting
Nozzle holder disetel yang dibongkar dengan urutan
memasang seperti tampak pada gambar di atas.
Sebagai media penyetelnya adalah dua-spring nozzle holder
dibuat dalam perseratur millimeter, bersihkan komponen-
komponen menggunakan oli ringan untuk melepas kotoran
dan benda asing lainnya.
6C - 22 SISTEM BAHAN BAKAR

PROSEDUR PEMASANGAN &


PENYETELAN

1 Penyetelan tekanan buka nozzle pertama Setel tekanan buka nozzle pertama menggunakan shim.

Pastikan waktu needle valve terbuka penuh dan metode


2 Konfirmasi needle valve terangkat penuh tutupnya.

Pastikan waktu awal bukaannya dan metode tutupnya.


3 Konfirmasi pembukaan awal PERHATIAN:
Jika tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti nozzle
assembly, lift piece, pins dan spacer menggunakan nozzle
service kit.
4 Konfirmasi tekanan buka nozzle kedua
Pastikan tekanan buka nozzle kedua dan metode tutupnya.

5 Penyetelan tekanan buka nozzle kedua


Setel tekanan buka nozzle kedua menggunakan shim.

6 Pemeriksaan akhir
Pastikan kondisi pengabutan bahan bakar dengan nozzle dan
nozzle holder assembled.

Penyetelan tekanan buka nozzle pertama


Nozzle needle valve full-lift 0.25 mm (0.0098 in)
Nozzle needle valve pre-lift 0.04 mm(0.0016 in) at 204 kg/cm2 (2901 psi, 20,000 kpa)
Nozzle pressure 1st Stage 199-209 kg/cm2 (2830-2972 psi, 19.5-20.5 Mpa)
2nd Stage 265-275 kg/cm2 (3768-3911 psi, 26.0-27.0 Mpa)
at lift 0.09 mm (0.0035 in)
= (pre lift + 0.05 mm (0.0020 in))
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 23

Penyetelan Injection Nozzle


Penyetelan tekanan buka nozzle pertema
1. Jepitlah nozzle holder di dalam vise.

2. Pasang shim, first spring dan spring seat di dalam


nozzle holder.

3. Pasang collar, second spring, shim, spring seat dan


pushrod di dalam nozzle holder.

4. Pasang pins, lift piece dan spacer di dalam nozzle


holder.
6C - 24 SISTEM BAHAN BAKAR

5. Pasang pins di daam spacer.


6. Pasang nozzle pada spacer.

7. Kencangkan dengan tangan mur penyetel bersama


dengan gasket ke nozzle holder.
Retaining nut: 157892-3200 (Bosch AS)
Gasket: 157892-5100 (Bosch AS)
(Bosch AS = Bosch Automotive Systems Corporation)

8. Kencangkan mur penyetelnya sesuai dengan Torsinya.


Torsi : 5.1 kg.m (36.9 Ib.ft/50 N.m)

9. Posisikan nozzle holder ke nozzle tester.


10. Jalankan nozzle tester kemudian ukurlah tekanan buka
nozzle pertama.
11. Jika tekanan buka nozzle pertama diluar spesifikasi,
bongkar nozzle holder dan gantilah shim sampai
tekanannya sesuai dengan spesifikasi.

PERHATIAN:
• Gunakan micrometer untuk mengukur ketebalan shim.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 25

Penyetelan tekanan buka nozzle pertama menggunakan shim


Parts No. Ketebalan (mm)
115349-0420 0.40
115349-0430 0.50
115349-0440 0.52
115349-0450 0.54
115349-0460 0.56
115349-0470 0.58
115349-0480 0.60
115349-0490 0.70

Konfirmasi needle valve terangkat penuh


1. Pasang gasket dan plug pada mur penyetel.
Gasket: 026508-1140 (Bosch AS)
894227-6020 (ISUZU)
Plug: 157892-1600 (Bosch AS)

2. Posisikan nozzle holder dengan nozzle menghadap ke


bawah kemudian pasang dial gauge holder pada nozzle
holder.
Dial gauge holder: 157892-5000 (Bosch AS)

3. Pasang mur pada dial gauge holder.


Mur: 157892-1000 (Bosch AS
6C - 26 SISTEM BAHAN BAKAR

4. Pasang pin ke dial gauge.

Catatan:
Panjang pins tidak termasuk bagian alur.
Pin (L=100 mm): 157892-5200 (Bosch AS)
Dial gauge: 157954-3800 (Bosch AS)
185317-0150 (ISUZU)

5. Kuncilah dial gauge ke nozzle holder menggunakan mur


sehingga pin bertemu dengan ujung spring seat pertama.

PERHATIAN:
• Kuncilah dial gauge sehingga langkah sebesar 2 mm
dapat diukur.
• Jangan terlaku kuat dalam mengencangkan mur karena
dapat membuat dial gauge shaft macet. (Lihatlah dari
dial gauge apakah shaft dapat bergerak dengan lancar.)

6. Posisikan nozzle holder ke nozzle tester kemudian setel


jarum pada dial gauge ke angka nol.
7. Jalankan nozzle tester untuk mengeluarkan udara dari
dalam retaining nut dan untuk memastikan bahwa tidak
ada kebocoran pada bahan bakar.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 27

8. Jalankan nozzle tester dan tambahkan tekanan sebesar


34.3 - 44.1 MPa (350 - 450 kg/cm2) sehingga needle valve
pada nozzle bergerak terangkat. Catat saat terbuka penuh
‘L’. (Lihat pada dial gauge)
Nozzle Terangkat Penuh mm (in)
0.25 ± 0.02 (0.0098 ± 0.00008)

Catatan:
Pemeriksaan diatas tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah nozzle seat sudah aus atau tidak
dan apakah nozzle assembly dalam kondisi baik atau
tidak.

Konfirmasi Pre-lift
1. Dengan needle valve terangkat penuh, lepaslah nozzle
tester handle.
Catatan:
Tekanan in-line akan turun dan needle valve lift
(seperti yang terlihat pada dial gauge) juga akan
sedikit turun.

2. Lihat angka needle valve “pre-lift” pada dial gauge (pada


saat needle valve turun ketika second spring berhenti
bekerja).
Titik Pengukuran Pre-lift:
Lihat pada dial gauge pada sat tekanan buka nozzle pertama
sekitar 1 MPa (10 kg/cm2).
Pre-lift mm
Tekanan kg/cm2
Lift mm (in)
(psi/kpa)
204
0.04 (0.0016)
(2,901/20,000)

Catatan:
Titik dapat diketahui pada saat tekanannya turun.
6C - 28 SISTEM BAHAN BAKAR

3. Pastikan bahwa pre-lift sesuai spesifikasi.

4. Jika pre-lift tidak sesuai spesifikasi, ganti pins, lift piece,


spacer dan nozzle assembly sebagai satu kesatuan yang
terdapat pada service kit.
Service kit
105017-2990 (Bosch AS)
897302-3070 (ISUZU)

Konfirmasi tekanan buka nozzle kedua


1. Setelah konfirmasi pre-lift, jalankan nozzle tester untuk
menaikkan tekanan in-line sebesar 34.3 - 44.1 MPa (350 –
450 kg/cm2) sehingga needle valve pada nozzle bergerak
terangkat penuh.

2. Lepas nozzle tester handle sehingga tekanannya turun.


Catatan:
Tekanan in-line akan turun dan needle valve lift
(seperti yang terlihat pada dial gauge) juga akan turun.

3. Kemudian, lihatlah tekanannya pada dial gauge (tekanan


buka nozzle kedua) yaitu tekanan dimana needle valve
terangkat (biasanyay pre-lift + 0.05 mm).
Tekanan Buka Nozzle Kedua
Terangkat mm (in) Tekanan kg/cm2 (psi/Mpa)
265 – 275
0.09 (0.0035)
(3768-3911/26.0-27.0)
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 29

Penyetelan tekanan buka nozzle kedua


Jika tekanan buka nozzle kedua diluar spesifikasi, bongkarlah
nozzle dari nozzle holder kemudian ganti shim sampai
tekanannya sesuai dengan spesifikasi.

PERHATIAN:
• Dikarenakan tekanan buka kedua berubah ketika
tekanan buka pertama berubah, maka tekanan buka
kedua harus disetel jika tekanan buka pertama
berubah.
• Gunakan micrometer untuk mengukur ketebalan shim.
• Gunakan kombinasi setelan 3 shim untuk menyetel
tekanan.
• Shim Setelan Tekanan Buka Nozzle Kedua
Part No. Ketebalan Part No. Ketebalan
(ISUZU) (mm) (ISUZU) (mm)
897116-0290 0.10 897116-0380 0.53
897116-0320 0.20 897116-0390 0.54
897116-0330 0.30 897116-0400 0.55
897116-0340 0.40 897116-0410 0.56
897116-0350 0.50 897116-0420 0.57
897116-0360 0.51 897116-0430 0.58
897116-0370 0.52 897116-0440 0.59

Pemeriksaan akhir
1. Lepas dial gauge, mur dan dial gauge holder.

2. Lepas adjustment retaining nut dan gasket.


3. Pasang original retaining nut, pastikan bahwa pin-pin
dimasukkan ke dalam nozzle, kemudian kencangkan
retaining nut. Kemudian kencangkan original retaining nut
sesuai Torsinya.
Torsi : 7.0 kg.m (50.6 Ib.ft/69 N.m)
6C - 30 SISTEM BAHAN BAKAR

4. Pasang nozzle holder ke nozzle tester kemudian


periksalah tekanan buka nozzle pertama, kondisi
semptotannya, kekencangan seat oil dan komponen lain
dari kemungkinan bocor.
5. Ketika mengganti nozzle, gantilah nozzle, lift piece, pins
dan spacer dalam satu set yang tersedia pada nozzle
service kit.
PERHATIAN:
Pre-lift tidak akan sesuai dengan spesifikasi jika hanya
nozzle saja yang diganti.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 1

BAGIAN 6D
KELISTRIKAN MESIN

DAFTAR ISI

HALAMAN
Data dan Spesifikasi .......................................................................................................... 6D - 2
Penjelasan Umum ............................................................................................................. 6D - 3
Kode Kabel ......................................................................................................................... 6D - 5
Simbol dan Singkatan ...................................................................................................... 6D - 7
Spesifikasi Torsi ............................................................................................................... 6D-10
Generator........................................................................................................................... 6D-12
Melepas dan Memasang .............................................................................................. 6D-12
Membongkar ................................................................................................................ 6D-14
Pemeriksaan dan Perbaikan ....................................................................................... 6D-17
Merakit Kembali .......................................................................................................... 6D-24
Starter Motor ...................................................................................................................... 6D-28
Melepas dan Memasang .............................................................................................. 6D-28
Membongkar (Untuk Denso) ....................................................................................... 6D-29
Pemeriksaan dan Perbaikan ....................................................................................... 6D-32
Merakit Kembali (Untuk Denso) ................................................................................. 6D-35
6D - 2 KELISTRIKAN MESIN

DATA DAN SPESIFIKASI


Penjelasan
Item
4JA1-L
Generator
Tipe AC brush dengan IC regulator dan vacuum pump
Hitachi LR150-449C (50A)
Hitachi LR160-453B (60A)
Tegangan V 12
Penggerak dan putaran V-belt, searah jarum jam dilihat dari drive pulley
Ground polarity Negative
Output maximum A 50 atau 60
Rasio Kecepatan Mesin sampai dengan 1 1.788
Maximum putaran rpm 11,000
Berat dengan vacuum pump kg(lb) 5.8 (50)/6.1 (60)

Vacuum Pump
Volume Aliran cm3/rev 30
Karakteristik Exhaust Time to evacuate 7 tank to – 66.7 kPa (-500 mmHg)
35 detik atau kurang di 1,000 rpm
Time to evacuate 7 tank to – 66.7 kPa (-500 mmHg)
10 detik atau kurang di 5,000 rpm
Maximum vacuum -90.7 kPa (-680 mmHg) atau lebih di 5,000 rpm
Starter Motor
Tipe Solenoid Control
Denso ADXKJD
Rated voltage V 12
Rated output kW 2.0
Karakter Beban
Tegangan terminal V 7.5
Arus beban A 500
Berat kg(Ib)
4.6 (10.1)
KELISTRIKAN MESIN 6D - 3

PENJELASAN UMUM
GENERATOR

STARTER MOTOR

Dasar sistem pengisian (charging) adalah sistem pengisian IC integral regulator. Komponen-komponen di
dalamnya dihubungkan seperti tampak pada diagram sirkuit.
Fitur generator adalah solid state regulator yang dipasang di dalam generator. Semua komponen-komponen
regulator dikumpulkan menjadi satu di dalam sebuah mold padat, dan unit ini bersama dengan brush holder
assembly dipasang ke slip ring end frame.
Setingan tegangan generator tidak dapat disetel.
Siskuit starter motor terdiri dari 4-kutup 4-brush tipe motor seri arus searah (DC), starter switch dengan safety lock,
dsb. Starter motor circuit menggunakan polaritas ground negatif.
6D - 4 KELISTRIKAN MESIN

DIAGRAM SIRKUIT CHARGING

DIAGRAM SIRKUIT STARTING


KELISTRIKAN MESIN 6D - 5

KODE KABEL

PENJELASAN
Kode digunakan pada diagram sirkuit untuk menyebutkan
ukuran dan warna kabel c.
Contoh : 0.5 R
Warna kabel (Red/Merah)
Ukuran kabel (0.5 mm2)

UKURAN KABEL
Ukuran kabel sangat spesifik menggunakan satuan ukuran
metrik.
Sistem ukuran metrik ini menyebutkan ukuran suatu kawat yang
diukur dalam satuan milimiter kubik.

SPESIFIKASI UKURAN KABEL


Ukuran Kabel Nomor kabel/ Tahanan pada suhu ruangan Maximum arus yang
2 Diameter kabel normal 20°C (68°F) diperbolehkan
mm AWG
mm (in.) Ω/m (Ω/ft.) A
0.5 20 7/0.32 (0.013) 0.03250 (0.00991) 11.3
0.85 18 11/0.32 (0.013) 0.02050 (0.00625) 14.8
1.25 16 16/0.32 (0.013) 0.01410 (0.00430) 18.8
2 14 26/0.32 (0.013) 0.00867 (0.00264) 25.4
3 12 41/0.32 (0.013) 0.00550 (0.00168) 34.2
5 10 65/0.32 (0.013) 0.00347 (0.00106) 45.9
8 8 50/0.45 (0.018) 0.00228 (0.00070) 59.8
15 6 84/0.45 (0.018) 0.00136 (0.00042) 82.8
20 4 41/0.80 (0.031) 0.00087 (0.00027) 110.9
30 2 70/0.80 (0.031) 0.00051 (0.00016) 147.0
6D - 6 KELISTRIKAN MESIN

WARNA KABEL
Seluruh kabel yang digunakan mempunyai kode warna.
Kabel-kabel yang termasuk dalam satu kesatuan wiring harness
utama akan mempunyai warna tunggal. Kabel-kabel yang
termasuk dalam main harness mempunyai warna tunggal c.
Kabel-kabel yang termasuk dalam sub-sirkuit akan mempunyai
garis warna d.
Garis-garis warna tersebut mengandung ari sebagai berikut.

Contoh: 0.5 G R
Ukuran Kabel (0.5 mm2)
Green (Warna dasar)
Red (Warna garis)

Ada beberapa singkatan-singkatan di dalam sebuah sirkuit yang


mengandung.
Lihat tabel berikut

KODE WARNA KABEL

Kode Warna Arti Sirkuit


B Black Starter circuit dan grounding circuit
W White Charging circuit
R Red Lighting circuit
G Green Signal circuit
Y Yellow Instrument circuit
L Blue Wiper circuit
O Orange
Br Brown
Lg Light green
Gy Grey Sirkuit lainnya

P Pink
Sb Sky blue
V Violet
KELISTRIKAN MESIN 6D - 7

SIMBOL DAN SINGKATAN

PENJELASAN
Digunakannya simbol-simbol dan singkatan pada sirkuit adalah
untuk mempermudah pembacaan dan pamahaman diagram.

SIMBOL
Gambar disebelah kiri adalah contoh penggunaan simbol di
dalam suatu diagram sirkuit c.
Lihat tabel berikutnya.
6D - 8 KELISTRIKAN MESIN

SIMBOL DAN ARTI

Simbol Arti Simbol Arti

Fuse Single filament valve

Main Fure Double filament valve

Fusible link wire Motor

Switch Variable resistor

Switch Coil (inductor)

Contact wiring
Relay
Battery

Diode Connector

Komponen elektronik Light emitting diode

Resistor Reed switch

Speaker Condenser

Buzzer Horn

Circuit breaker Vacuum switch


KELISTRIKAN MESIN 6D - 9

SINGKATAN
Gambar disebelah kiri adalah salah satu contoh singkatan yang
digunakan dalam suatu diagram sirkuit.
Singkatan-singkatan ini akan muncul pada tulisan berikutnya.
Lihat tabel dibawah ini.

SINGKATAN DAN ARTI

Singkatan Arti Singkatan Arti


RH Right-hand side STD Standard equipment
LH Left-hand side OPT Optional equipment
SW Switch W/ With
M/T Manual transmission WO/ Without
FT Front ACC Accessories
RR Rear A/C Air conditioner
FLW Fusible link wire ATF Automatic transmission fluid
TEMP Temperature VSV Vacuum switching valve
ECM Electronic control module
6D - 10 KELISTRIKAN MESIN

SPESIFIKASI TORSI
GENERATOR
N.m (kg.m/Ib.ft)
KELISTRIKAN MESIN 6D - 11

N.m (kg.m/Ib.ft)

Untuk starter Denso


6D - 12 KELISTRIKAN MESIN

GENERATOR
MELEPAS DAN MEMASANG
Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini.

Langkah Penting - Melepas

Cooling Fan Belt


1. Lepas kabel battery dari terminal battery.
2. Kendurkan dan lepas baut-baut adjusting plate.
3. Lepas fan beltdari generator drive pulley.

Generator
Lepas baut generator dan generator dari bracket.

Langkah Penting - Memasang


Prosedur memasang adalah kebalikan dari prosedur
melepas. Perhatikan petunjuk penting selama melakukan
proses pemasangan.

Generator
1. Pasang generator ke bracket.
2. Kencangkan baut generator sesuai Torsinya.
Torsi Baut Generator
N.m (kg.m/Ib.ft)
40 (4.1/30)
KELISTRIKAN MESIN 6D - 13

Cooling Fan Drive Belt


1. Tahan generator dari mesin.
2. Pasang fan belt ke tiga pulleys.
1 Crankshaft pulley
2 Generator pulley
3 Cooling fan drive pulley

3. Setel kelenturan fan belt


Kelenturan fan belt disetel dengan cara menggerakkan
generator.
Tekan titik tengah drive belt sebesar 98N (10kg/22 Ib).
Kelenturan Cooling Fan Drive Belt mm (in)
Belt baru4 - 7 (0.16 - 0.28)
Belt lama 6 - 9 (0.24 - 0.35)

4. Kencangkan baut-baut adjusting plate sesuai dengan


Torsinya.

Baut Adjusting Plate N.m (kg.m/lb.ft)


19 (1.9/14)

5. Hubungkan kembali kabel battery ke battery.


6D - 14 KELISTRIKAN MESIN

MEMBONGKAR

Langkah Membongkar
1. Vacuum pump 14. Front cover
2. Cover 15. Ball bearing
3. Brush 16. Bearing retainer
4. Through bolt 17. Screw
5. Pulley assembly 18. Terminal bolt and nut
6. Pulley nut 19. Condenser
7. Pulley 20. Rear cover
8. Fan 21. Stator
9. Rotor assembly 22. Diode
10. Spacer 23. Holder plate
11. Ball bearing 24. Brush holder
12. Rotor 25. IC regulator assembly
13. Front cover assembly 26. Lead wire
KELISTRIKAN MESIN 6D - 15

Langkah Penting
1. Vacuum Pump
1. Kendurkan baut-baut vacuum pump.
2. Topanglah vacuum pump center plate.
3. Lepas vacuum pump dengan hati-hati.

2. Cover
3. Brush
1. Lepas cover.
2. Lepas baut-baut brush.
3. Lepas brush dari brush holder.

4. Through Bolt
9. Rotor Assembly
1. Kendurkan baut-baut through.
2. Lepas rotor dan front cover assembly dari stator dan
rear cover assembly.
Jangan biarkan stator terpisah dari rear cover.
Hati-hati jangan sampai merusak oil seal.
3. bungkuslah rotor splines untu mencegah agar tidak
rusak.

5. Pulley Assembly
1. Secara hati-hati jepitlah rotor assembly di dalam vise.
2. Kendurkan pulley nut.
3. Lepas pulley dan front cover dari rotor.
6D - 16 KELISTRIKAN MESIN

13. Front Cover Assembly


1. Lepas front cover bearing retainer screws.
2. Lepas bearing.

18. Terminal Nut dan Bolt


20. Rear Cover
21. Stator
22. Diode
1. Kendurkan baut-baut dan mur-mur terminal.
2. Lepas insulators dan washers.
3. Lepas stator bersama dengan diodes.
4. Lepas stator coil leads antara diode dan terminal N
dengan cara melumerkan koneksi soldernya. Tahan
lead wire antara solder dan diode menggunakan pliers
(tang) panjang, sehingga panas tidak menyebar dan
merusak diode.

25. IC Regulator Assembly


1. Lumerkan soldernya dari terminal IC regulator holder
plate.
2. Lepas IC regulator assembly.

Lepas center plate, rotor dan vane di dalam vacuum pump.


KELISTRIKAN MESIN 6D - 17

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN


Lakukan penyetelan, perbaikan serperlunya dan gantilah komponen jika ditemukan sudah aus atau rusak selama
proses pemeriksaan.

ROTOR ASSEMBLY
1. Periksa permukaan slip ring dari kemungkinan kotor
dan berlubang.
Bersihkan semua kotoran dengan kain yang diberi
alkohol.
2. Ukurlah diameter slip ring.
Diameter Slip Ring mm (in)
Standar Batas

’ 31.6 (1.245) 30.6 (1.183)

Jika diameter slip ring lebih kurang dari batas, slip rings harus
diganti.

3. Measure the rotor coil resistance.


Rotor Coil Resistance at 20°C (68°F) Ohm
Standar 4.2


4. Periksa kontinuitas antara slip rings dan rotor core atau
shaft.
Jika ada kontinuitas, seluruh rotor assmbly harus diganti
6D - 18 KELISTRIKAN MESIN

STATOR COIL ASSEMBLY


1. Periksa kontinuitas stator coils.
Jika tidak ada kontinuitas, stator coils harus diganti.
Tahanan antara Terminal “N” dan ujung Coil
(Reference) ohm
Standard 0.1

2. Periksa kontinuitas antara masing-masing stator coils dan


stator core.
Jika ada kontinuitas, stator coils harus diganti.

BRUSH
Setiap brush mempunyai sebuah garis untuk menandakan
bahwa brush masih layak dipakai atau tidak.
Jika garis tersebut tidak terlihat, brush harus diganti.
Panjang Brush (Reference) mm (in)
Standar Batas
20 (0.8) 6 (0.2)

DIODE
1. Periksa kontinuitas antara battery dan ketiga stator coil
lead terminals.
Jika ada kontinuitas, diode masih normal.
Jika tidak ada kontinuitas, diode harus diganti.
2. Lakukan pengetesan polaritas dengan posisi test
probes dibalik.
Jika tidak ada kontinuias, diode masih normal.
Jika tidak ada kontinuitas, diode harus diganti.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 19

IC REGULATOR
IC regulator boleh dites menggunakan alat circuit tester
lainnya atau menggunakan sepasang voltmeter standar.
Lihat gambar.
1. Circuit tester (atau voltmeter) dengan range dari 0 ke
50 volts dengan kenaikan 0.5 volt.
2. Memerlukan dua battery 12-volt.
3. Catatlah variable resistor.
4. Besar resistor adalah 100 watts atau 3 ohms.

Mengetes IC Regulator
Lihat wiring diagram pada gambar ketika mengetes IC
regulator.
6D - 20 KELISTRIKAN MESIN

1. Hubungkan batteries secara serie.


2. Ukurlh tenaga battery (tegangan).
Tegangan Battery V
20 – 26

3. Hubungkan circuit tester (atau voltmeter V2) seperti


tampak pada gambar.
4. Setel variable resistor 3 ke angka nol.
5. Secara perlahan naikkan tahanan variable resistor sedikit
demi sedikit.
Ukurlah tegangan antara E dan F.
Selama tahannya dibawah angka build-up point, tegangan
yang terbaca harus stabil dan kurang dari dua volt.
Jika tahanannya melebihi angka build-up point,
tegangannya harus dua volt atau lebih.
Jika tegangannya tidak melebihi dua volt setelah
mencapai angka build-up, the IC regulator must be
replaced.
6. Kembalikan variable resistor ke angka nol.
7. Hubungkan circuit tester (atau voltmeter V1) seperti
tampak pada gambar.
8. Ukurlah tegangan pada terminals S, L, dan E.
9. Secara perlahan naikkan variable resistor.
Catatlah titik dimana tegangan terlihat antara 2 dan 6 volt.
Yang menunjukkan titik dimana voltage regulator mulai
bekerja.
Jika pengukuran tegangan diluar batas, voltage regulator
harus diganti.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 21

10. Ulangi langkah 3 sampai langkah 5 untuk mengukur


tegangan antara terminal B, L, dan E.
Lihat gambar.
Regulator voltage harus antara 0.5 dan 3 volt lebih besar
dari tegangan yang diukur.
Jika regulator voltage diluar dari range ini, voltage
regulator harus diganti.

Oil Seal
Periksa rear cover oil seal bore dari kebocoran.

Mengganti Oil Seal


1. Gunakan screwdriver untuk melepas oil seal dari rear
cover.
Hati-hati jangan sampai merusak oil seal bore.
2. Buang oil seal bekas.
3. Gunakan oil seal installer untuk memasang oil seal
baru.

Vacuum Pump

Membongkar Vacuum Pump


1. Lepas center plate dari vacuum pump housing.
2. Lepas vacuum pump rotor dan vanes dari housing.

Pemeriksaan
Vacuum Pump Housing dan Center Plate
Periksa vacuum pump housing dan center plate dari
kemungkinan aus, terkikis, dan baret.
Jika ditemukan kondisi seperti disebutkan diatas, vacuum
pump housing dan center plate harus diganti.
6D - 22 KELISTRIKAN MESIN

Vane
Periksa vanes dari kemungkinan aus dan rusak.
Ganti keempat vanes jika ditemukan kondisi seperti diatas.
Jangan sekali-kali hanya menganti satu vane.

Rotor
1. Periksa rotor dari kemungkinan aus, terkikis dan baret.
Perhatikan terhadap spline di dalamnya.
Ganti rotor jika ditemukan kondisi seperti diatas.
2. Periksa backlash pada generator rotor shaft splines.
Ganti rotor jika terdapat backlash.

Check Valve
1. Secara hati-hati tekan valve dari sisi “B” seperti
tampak pada gambar.
Valve harus bisa bergerak dengan lancar.
Jika tidak, check valve harus diganti.
2. Apply compressed air to the “A” side.
Tekanan udara kPa (kg/cm2/psi)
98 - 490 (1-5/14 – 71)
Periksa apakah ada kebocoran udara dari check valve.
Jika ada kebocoran udara, valve harus diganti.

Merakit Kembali Vacuum Pump


1. Pasang vanes ke rotor slits.
Bagian bulat pada vanes harus menghadap ke rotor
housing.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 23

2. Pasang rotor dengan sisi cekung menghadap ke center


plate.

3. Pasang center plate ke rotor housing.


Pastikan untuk menggunakan O-ring baru.
6D - 24 KELISTRIKAN MESIN

MERAKIT KEMBALI

Langkah Merakit Kembali


1. Rear cover 14. Bearing retainer
2. Lead wire 15. Rotor assembly
3. IC regulator assembly 16. Ball bearing
4. Brush holder 17. Rotor
5. Holder plate 18. Spacer
6. Diode 19. Pulley assembly
7. Stator 20. Fan
8. Screw 21. Pulley
9. Condenser 22. Nut and washer
10. Terminal bolt and nut 23. Through bolt
11. Front cover assembly 24. Brush
12. Front cover 25. Cover
13. Ball bearing 26. Vacuum pump
KELISTRIKAN MESIN 6D - 25

Langkah Penting
2. Lead Wire
3. IC Regulator
Solderlah IC regulator lead wires.

6. Diode
7. Stator
Gunakan tang jepit panjang untuk menghubungkan stator
coil leads dan diode leads.
Selesaikan pekerjaan tersebut secepat mungkin untuk
mencegah agar diode tidak terkena panas dari solder.

15. Rotor Assembly


19. Pulley Assembly
Jepitlah rotor di dalam vise kemudian pasanglah pulley
nut.
Torsi Mur Pulley N.m (kg.m/lb.ft)
49 (5.0/36)

Lepaskan tape dari splines.

23. Through Bolt


1. Tempatkan sebuah pilot bar ke dalam lubang baut
untuk meluruskan front cover dan rear cover.
2. Pasang through bolt kemudian kencangkan sesuai
dengan Torsinya.
Torsi Through Bolt N.m (kg.m/lb.ft)
7 (0.7/4.7)
6D - 26 KELISTRIKAN MESIN

24. Brush
Pasang brush ke dalam brush holders.

25. Cover
Pasang brush cover kemudian kencangkan baut-baut
cover sesuai dengan Torsinya.
Torsi Baut Brush Cover N.m (kg.m/lb.ft)
4 (0.4/2.5)

26. Vaccum Pump


Posisikan rotor dengan gerigi boss menghadap ke center
plate dan housing.
Luruskan lubang-lubang di dalam center plate dan rotor.

Pasang vanes ke celah rotor.


Vanes harus dipasang dengan bagian opal menghadap ke
luar.

Pasang vacuum pump housing.


Pastikan bahwa O-ring tidak terpasang diluar celah center
plate.
Hati-hati jangan sampai membuat vane baret karena
terbentur dengan housing.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 27

Pasang housing di dalam generator kemudian pasanglah


ketiga baut-bautnya.
Berikan oli mesin (5cc atau lebih) dari lubang oli kemudian
periksalah apakah generator pulley dapat diputar dengan
lancar oleh tangan anda.
Torsi Baut Generator N.m (kg.m/lb.ft)
7 (0.7/4.7)
6D - 28 KELISTRIKAN MESIN

MOTOR STARTER
MELEPAS DAN MEMASANG

Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini sebelum memulai pekerjaan membongkar dan
memasang.

Langkah Penting - Melepas


Motor Starter
1. Lepas kabel battery dan kabel ground dari terminal
battery.
2. Lepas kabel magnetic switch dari baut terminal.
3. Lepas kabel battery dari starter motor dan kabel
ground dari cylinder body.
4. Lepas starter motor dari mesin.

Langkah Penting – Memasang


Pekerjaan memasang adalah kebalikan dari prosedur
pekerjaan melepas. Perhatikan hal-hal penting selama
proses pemasangan.

Motor Starter
1. Kencangkan starter motor ke rear plate.
2. Kencangkan baut-baut starter sesuai Torsinya.
Torsi Baut Starter Motor N.m (kg.m/lb.ft)
85 (8.7/63)

3. Hubungkan kembali kabel battery ke starter motor dan


kabel ground ke cylinder body.
4. Hubungkan kembali kabel battery dan kabel ground ke
terminal battery.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 29

MEMBONGKAR (Untuk Denso)

Langkah Membongkar
1. Baut Yoke Cover 10. Magnetic Switch
2. Yoke Cover 11. Mur dan Washer untuk Terminal M
3. Through Bolt 12. Return Spring
4. Brush Holder 13. Steel Ball
5. Mur dan Washer untuk Terminal C 14. Overrunning Clutch
6. Yoke 15. Housing
7. Bearing 16. Baut Housing
8. Armature 17. Retainer dengan Roller
9. Brush Spring 18. Idle Gear
6D - 30 KELISTRIKAN MESIN

Membongkar
1. Lepas lead wire (1) dari magnetic switch.
2. Lepas through bolts (2).

Keterangan
1. Lead Wire
2. Through Bolt

3. Lepas yoke dari magnetic.


4. Lepas yoke cover.
5. Gunakan plier jepit panjang untuk melepas brush dan
brush holder.

Keterangan
1. Spring
2. Brush

6. Lepas armature.
7. Lepas housing
8. Lepas overrunning clutch dari housing.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 31

9. Lepas return spring dari magnetic switch.

10. Lepas steel ball dari overrunning clutch.

11. Lepas idle pinion dari magnetic switch.

12. Lepas retainer dari magnetic switch.

13. Lepas magnetic switch.


6D - 32 KELISTRIKAN MESIN

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN


Perbaiki atau ganti komponen jika ditemukan kerusakan atau keausan yang parah pada saat melakukan
pemeriksaan.

Armature
Periksa kontinuitas antara segment dan segment pada
commutator. Ganti commutator jika tidak ada kontinuitas
(misalnya terputus).

Periksa kontinuitas antara commutator dan shaft. juga, Periksa


kontinuitas antara commutator dan armature core, armature
core dan shaft. Ganti commutator jika tidak ada kontinuitas
(misalnya korsleting).

Ukurlah runout pada commutator menggunakan dial gauge.


Perbaiki atau ganti jika sudah melebihi batas.
Batas:0.4 mm (0.0157 in)

Haluskan permukaan commutator menggunakan amplas


#500 sampai #600 jika kasar.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 33

Ukurlah kedalaman insulator di dalam commutator. Ganti jika


sudah dibawah batas.
Standar: 0.45 mm s/d 0.75 mm (0.0177 in s/d 0.0295 in)
Batas; 0.2 mm (0.008 in)

Keterangan
1. Insulator
2. Kedalaman Insulator
3. Commutator Segments

Brush
Ukurlah panjang brush.
Ganti dengan yang baru jika dibawah batas.
Standar: 15 mm (0.5906 in)
Batas: 11 mm (0.43 in)

Brush Holder
Periksa kontinuitas antara brush holder (+) (4) dan base (-).
Ganti jika tidak ada kontinuitas (misalnya pembungkusnya
rusak).

Brush Spring
Gunakan sring balancer untuk mengukur tekanan spring ketika
melepas spring dari brush.
Standar: 17.65 - 23.54 N (38.9 - 51.9 Ib)
Batas: 11.77 N (25.9 Ib)

Magnetic Switch
Untuk sementara hubungkan magnetic switch antara
overrunning clutch dan housing.
Pemeriksaan tersebut dilakukan dalam 3 sampai 5 detik.
6D - 34 KELISTRIKAN MESIN

1. Pull in test
Hubungkan kutup battery negative (-) ke terminal C dan
magnetic switch body.
Pastikan bahwa pinion dapat bergerak ketika kutup battery
positive (+) dihubungkan ke terminal 50.

2. Hold in test
Pastikan bawa pinion kembali ke posisinya ketika lead
wire dilepas dari terminal C.

3. Return test
Hubungkan kutup battery negative (-) ke terminal 50 dan
magnetic switch body.
Pastikan bahwa pinion dapat bergerak ketika kutup battery
positive (+) dihubungkan ke terminal C.
dan pinion kembali keposisinya begitu lead wire dilepas
dari terminal 50.

Field Coil
1. Periksa kontinuitas antara ujung field coil dan yoke
body.
Ganti field coil, jika tidak ada kontinuitas.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 35

2. Periksa kontinuitas antara lead wire pada terminal C


dan brush.
Ganti yoke assembly, jika tidak ada kontinuitas.

Overrunning Clutch
1. Periksa secara visual adapakah ada kerusakan atau
keausan yang belebihan.
2. Periksa apakah pinion dapat berputar denga lancar searah
jarum jam, jika diputar ke arah kebalikan dari jarum jam
pinion harus mengunci.

Bearing
1. Periksa apakah ada kerusakan atau atau keausan
yang berlebihan.
Ganti bearing jika terdengan suara noise yang tidak
normal saat diputar.

Merakit Kembali (Untuk Denso)


Prosedur memasang kembali adalah kebalikan dari
prosedur melepas,
Perhatikan hal-hal berikut:
Tempat pemberian grease
• Bearing di dalam rear cover
• Gears di dalam reduction gear
• Bagian pinion yang bergerak
SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) 6E - 1

BAGIAN 6E
SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)
DAFTAR ISI
HALAMAN
Penjelasan Umum ..............................................................................................................6E -2
Diagram EGR System .........................................................................................................6E -3
Prinsip Kerja EGR System ................................................................................................6E -3
Pemeriksaan ........................................................................................................................6E -4
6E - 2 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)

PENJELASAN UMUM

Sistem ini mengontrol kandungan gas buang NOx dengan cara mensirkulasikan kembali gas buang ke dalam ruang
bakar melalui intake manifold.
Kedua EGR valves dikontrol oleh dua VSV yang dikontrol oleh EGR controller berdasarkan sinyal dari berbagai
sensor.
Jumlah EGR tergantung dari jumlah putaran mesin dan bukaan accelerator.
SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) 6E - 3

DIAGRAM SISTEM EGR

CARA KERJA SISTEM EGR


Periksa gerakan EGR valve secara visual pada saat merubah putaran mesin tanpa beban dan setelah mesin
dipanaskan.

• Poin pemeriksaan (RPM Mesin)

MT
RPM Idling 2000 2750 3250
VSV-1 Sisi mesin bagian depan ON ON ON ON
VSV-2 Sisi mesin bagian belakang ON ON ON OFF

AT
RPM Idling 2000 2750 3250
VSV-1 Sisi mesin bagian depan ON OFF OFF OFF
VSV-2 Sisi mesin bagian belakang OFF ON ON ON

ON : Berarti VSV menerima sinyal untuk menggerakkan EGR valve


OFF : Berarti VSV tidak menerima sinyal untuk menggerakkan EGR valve
6E - 4 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)

PEMERIKSAAN
Vacuum switch valve (VSV)
Gunakan circuit tester untuk mengukur tahanan V.S.V.
Tahanan V.S.V Ω (suhu 20°C)
35 ~ 45

Jika tahannya diluar spesifikasi , ganti VSV.

EGR Valve
Berikan vacuum ke EGR valve, periksa untuk melihat fungsi
kerja katupnya.
Tekanan Negatif
Kurang dari 120 mmHg Tidak Bekerja
Lebih dari 180 mmHg Bekerja
SISTEM GAS BUANG 6F - 1

BAGIAN 6F
SISTEM GAS BUANG
DAFTAR ISI
HALAMAN
Data dan Spesfikasi ...........................................................................................................6F - 2
Penjelasan Umum ..............................................................................................................6F - 3
Melepas dan Memasang ....................................................................................................6F - 4
Pemeriksaan dan Perbaikan .............................................................................................6F - 6
Turbocharger .....................................................................................................................6F - 7
Data dan Spesifikasi .....................................................................................................6F - 7
Penjelasan Umum ..............................................................................................................6F - 8
Pemeriksaan dan Perbaikan .............................................................................................6F - 9
Special Tools ....................................................................................................................6F -10
Service Network IHI ...........................................................................................................6F -11
6F - 2 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)

DATA DAN SPESIFIKASI


Exhaust system
Pipe outside diameter × thickness
Front pipe mm (in) 50.8 × 1.6 (2.0 × 0.063)
Middle pipe (4 × 4) mm (in) 50.8 × 1.6 (2.0 × 0.063)
Silencer & Tail pipe Circular section-shell construction
Tipe of double skin and end plates,
Pipe outside diameter × thickness internal construction of baffles
Tail pipe mm (in) and perforated tubes.
Panjang mm (in) 50.8 × 1.6 (2.0 × 0.063)
Mounting Sekitar 1335 (52.6)
Jumlah titik suspensi 4
Type Rubber
SISTEM GAS BUANG 6F - 3

PENJELASAN UMUM
6F - 4 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)

MELEPAS DAN MEMASANG

Langkah Melepas Langkah Memasang


1. Support rubber 14. Exhaust manifold - front exhaust
2. Support rubber pipe gasket
3. Exhaust pipe nut 13. Front exhaust pipe "A" assembly
4. Silencer & tail pipe assembly
 12. Front exhaust pipe "A" nut
5.
6.
Exhaust pipe gasket
Support rubber  11. Bracket clamp nut
10. Exhaust pipe gasket
7. Support rubber 9. Front exhaust pipe "B" assembly
8.
9.
Exhaust pipe nut
Front exhaust pipe "B" assembly
 8. Exhaust pipe nut
7. Support rubber
10. Exhaust pipe gasket 6. Support rubber
11. Bracket clamp nut 5. Exhaust pipe gasket
12. Front exhaust pipe "A" nut
 4. Silencer & tail pipe assembly
13.
14.
Front exhaust pipe "A" assembly
Exhaust manifold - front exhaust
 3. Exhaust pipe nut
2. Support rubber
pipe gasket 1. Support rubber
SISTEM GAS BUANG 6F - 5

Langkah Penting - Memasang


Prosedur memasang adalah kebalikan dari prosedur
membongkar. Perhatikan hal-hal penting selama melakukan
prosedur memasang .

12. Front Exhaust Pipe "A" Nut


Hubungkan exhaust pipe ke exhaust manifold.
Torsi Pengencangan N.m(kgf.m/lb.ft)

11. Bracket Clamp Nut


Kencangkan pipa, band, dan baut bracket sesuai Torsi
pengencangannya.
Torsi Pengencangan N.m(kgf.m/lb.ft)
26.5±4.9 (2.7±0.5/19.6±3.6)

8. Exhaust Pipe Nut


Hubungkan flange pada exhaust pipe "A" dan "B", kemudian
kencangkan mur sesuai dengan Torsi pengencangannya.
Torsi Pengencangan N.m(kgf.m/lb.ft)
43.1±12.7(4.4±1.3/31.9±9.4)

4. Silencer & Tail Pipe Assembly


Berikan muffler sealer untuk menghubungkan pipa-pipa.

3. Exhaust Pipe Nut


Hubungkan front exhaust pipe "B" dan flange pada silencer,
kemudian kencangkan mur sesuai dengan Torsi
pengencangannya.
Torsi Pengencangan N.m(kgf.m/lb.ft)
43.1±12.7(4.4±1.3/31.9±9.4)
6F - 6 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN

Bilamana perlu, lakukan penyetelan, perbaikan dan penggantian part jika pada saat pemeriksaan ditemukan
adanya kerusakan atau tingkat keausan yang berlebihan.

Front Exhaust Pipe "A", "B"


Silence & Tail Pipe Assembly
Periksa pipa-pipa dari kemungkinan berkarat, retak, rusak atau
bengkok dan perbaiki bila dianggap perlu.
Periksa rubber rings dari kemungkinan melar atau rusak dan
perbaiki bila memang dianggap perlu.
SISTEM GAS BUANG 6F - 7

TURBOCHARGER
DATA DAN SPESIFIKASI

4JA1-L
Model IHI RHF 4H
Turbine type Mixed fl ow
Compressor type Radial outflow Backward and Rake
Maximum permissible speed rpm 190,000

IHI : Ishikawajima Harima Heavy Industries., Ltd.


6F - 8 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)

PENJELASAN UMUM

Mekanisme bagian dalam turbocharger terdiri dari turbine wheel, compressor wheel, dan radial bearings.
Komponen-komponen ini dikemas di dalam bearing housing.
Mekanisme bagian luar turbocharger terdiri dari compressor housing air intake port dan turbine housing air exhaust
port.
Kegunaan turbocharger adalah untuk meningkatkan efisiensi air intake. Sehingga dapat menaikkan tenaga mesin,
mengurangi konsumsi bahan bakar dan meminimalkan mesin noise.
Turbocharger bekerja dengan kecepatan dan temperatur yang sangat tinggi. Komponen-komponen yang
digunakan merupakan bahan pilihan dan dibuat dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.
Perbaikan turbocharger memerlukan penanganan yang hati-hati dan keahlian yang cukup.
Jika performa turbocharger menurun, periksa mesin dari kemungkinan rusak atau aus. Jika pada mesin tidak
ditemukan kerusakan atau aus, maka kerusakannya berasal dari turbocharger.
SISTEM GAS BUANG 6F - 9

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN

Safety valve check


Jalankan valve dengan tangan anda untuk memeriksa kondisi
kerjanya. Periksa valve seal dari kemungkinan aus atau rusak.

Hubungi bengkel resmi “ISUZU” atau “IHI SERVICE FACILITY”


untuk mendapatkan perawatan dan perbaikan.

Berikut adalah informasi penting mengenai standar dan batas


wheel shaft end play dan bearing clearance.

Wheel Shaft End Play


Gunakan dial indicator untuk mengukur wheel shaft end play.
Berikan tekanan sebesar 1.2 kg (2.6 lb/11.8N) ke compressor
wheel end dan turbine wheel end.
Wheel Shaft End Play mm (in)
Standar Batas
0.03 - 0.06
0.09 (0.004)
(0.001 - 0.002)

Celah antara Wheel Shaft dan Bearing


Gunakan dial indicator untuk mengukur clearance antara wheel
shaft dan bearing.
Clearance Antara Wheel Shaft dan Bearing mm (in)
Standar Batas
0.056 - 0.127
0.127 (0.0050)
(0.0022 - 0.0050)
6F - 10 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)

SPECIAL TOOL

GAMBAR NOMOR PART NAMA PART

5-8840-0075-0 Pressure Gauge


SISTEM GAS BUANG 6F - 11

SERVICE NETWORK IHI


Untuk mendapatkan informasi tentang turbochargers, silahkan hubungi distributor ISUZU atau fasilatas layanan
Turbocharger IHI terdekat.

HEADQUARTERS
ISHIKAWAJIMA HARIMA HEAVY INDUSTRIES CO., LTD.(IHI)
General Machinery Division
Tokyo Chuo Building 1-6-2 Marunouchi Chiyoda-ku
Tokyo 100-0005 JAPAN
TEL: 81-(3)-3286-2405 to 2407 (3 lines)
FAX: 81-(3)-3286-2430

CHINA
IHI BEIJING OFFICE
Room 705, China World Trade Center, No. 1 Jian Guo Men Wai Avenue
Beijing, People’s Republic of CHINA
TEL: 86-(1)-505-4997, 0408
FAX: 86-(1)-505-4350
TLX: 210343 IHIPK CN

TAIWAN
IHI TAIPEI OFFICE
Room 1202, Chia Hsin Building, No. 96 Chung Shan
North Road, Section 2, Taipei, TAIWAN
TEL: 886-(2)-542-5520, 5521, 5523
FAX: 886-(2)-542-4362
TLX: 11320 IHICO

THAILAND
IHI BANGKOK OFFICE
8th Floor, Thaniya Building, 62 Silom Road, Bangkok, THAILAND
TEL: 66-(2)-236-3490, 7356, 9099
FAX: 66-(2)-236-7340
TLX: 82375 IHICO TH

MALAYSIA
IHI KUALA LUMPUR OFFICE
Letter Box No. 52, 22nd Floor, UBN Tower,
10 Jin. P. Ramlee 50250 Kuala Lumpur, MALAYSIA
TEL: 60-(3)-232-1255, 1271
FAX: 60-(3)-232-1418
TLX: IHI KLMA 20257

INDONESIA
IHI JAKARTA OFFICE
9th Floor, Skyline Building JI. M. H. Thamrin, No. 9, Jakarta, INDONESIA
TEL: 62-(21)-32-2147, 390-2211
FAX: 62-(21)-32-3273
TLX: 44175 IHIJKT
6F - 12 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)

CATATAN
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
ACCELERATOR CONTROL 6H - 1

BAGIAN 6H
ACCELERATOR CONTROL
DAFTAR ISI

HALAMAN
Melepas dan Memasang .................................................................................................. 6H - 2
Melepas ...................................................................................................................... 6H - 3
Memeriksa .................................................................................................................... 6H - 3
Memasang .................................................................................................................... 6H - 3
6H - 2 ACCELERATOR CONTROL

MELEPAS DAN MEMASANG


ACCELERATOR CONTROL 6H - 3

Melepas
1. Lepas kabel accelerator control dari accelerator pedal
dan dash panel.
2. Lepas cable clips.
3. Lepas kabel accelerator control cable dari accelerator
control cable bracket.
4. Lepas kabel accelerator control cable dari throttle.

Memeriksa
Periksa item-item dibawah ini dan ganti kabel control jika bila
ditemukan sesuatu yang janggal.
• Kabel control harus bisa bergerak dengan lancar.
• Kabel control tidak boleh bengkok atau terjepit.
• Kabel control tidak boleh rusak atau berkarat.

Memasang
1. Pasang kabel accelerator control ke accelerator control
pedal dash panel.
2. Pasang kabel accelerator control ke throttle.
Pasang T-END ke throttle lever pada mesin.
3. Pasang kabel accelerator control ke accelerator bracket.
1) Secara perlahan tarik screw cap dengan tahan
kearah jarum jam.
2) Dengan screw cap ditarik seperti yang dijelaskan
pada langkah 1), setel clearance antara nut A dan
bracket sebesar 2 – 3.5mm.
3) Dengan nut A dibiarkan diam, putar nut B untuk
memasang kabel ke braket.
Momen pengencangan : 12.7±5 N.m (1.3±0.5 kgf.m)
4) Make sure that pedal play is 3 – 8 mm.
4. Pasang cable clip ke kabel accelerator control.

CATATAN:
Pastikan bahwa apabila accelerator pedal dalam kaadaan
langkah penuh maka, throttle (pada mesin) juga harus
dalam keadaan langkah penuh.
TB4JE-WE-0771 IN

Pemesanan buku manual ini dapat dilakukan


menggunakan nomor publikasi diatas.

Buku manual ini penggunaanya untuk kendaraan


yang dijual di Indonsia.

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Buku


manual ini tidak boleh diperbanyak baik sebagian
maupun secara keseluruhan, tanpa izin
persetujuan tertulis dari ISUZU MOTORS
LIMITED.

Diterbitkan oleh
ISUZU MOTORS LIMITED
INTERNATIONAL SERVICE DEPARTMENT

Tokyo, Japan

Edisi Pertama Januari, 2007


TB4JE-WE-0771 IN

Anda mungkin juga menyukai