SERI TBR
MESIN
MODEL - 4JA1-L
BAGIAN 6
PEMBERITAHUAN
6 Troubleshooting
6A Mekanisme Mesin
6B Pendingin Mesin
6D Kelistrikan Mesin
6F Exhaust System
6H Accelerator Control
TROUBLESHOOTING 6 - 1
BAGIAN 6
TROUBLESHOOTING
DAFTAR ISI
HALAMAN
Susah Starting ........................................................................................................................ 6-3
Starter Tidak Bekerja ........................................................................................................ 6-3
Starter Motor Bekerja Namun Mesin Tidak Bisa Berputar ........................................... .6-4
Mesin Bisa Berputar Tapi Tidak Bisa Hidup ................................................................... 6-5
Idling Tidak Stabil .................................................................................................................. 6-8
Tenaga Kurang ................................................................................................................... .6-11
Bahan Bakar Boros ............................................................................................................. .6-15
Oli Boros ............................................................................................................................. ..6-17
Overheating ......................................................................................................................... ..6-18
Asap Gas Buang Berwarna Putih .................................................................................... ...6-20
Asap Gas Buang Berwana Hitam ..................................................................................... ..6-21
Tekanan Oli Tidak Naik ..................................................................................................... ...6-22
Suara Mesin Tidak Normal ............................................................................................... ...6-24
Turbocharger ...................................................................................................................... ..6-27
6 - 2 TROUBLESHOOTING
Ikuti petunjuk troubleshooting dibawah ini untuk menemukan dan memperbaiki kerusakan pada mesin secara
cepat.
1. Bagian ini dibagi ke dalam sepuluh sub-bagian.
Lihat pada isi tabel.
2. Setiap bagan troubleshooting terdiri dari tiga kolom:
Contoh:
NG
Jalur bahan bakar Fuel filter catridge mampet Ganti fuel filter
atau rusak
NG
Jalur bahan bakar mampet Bersihkan jalur bahan bakar
OK
NG
Fuel pump Fuel pump rusak Ganti fuel pump
3. Periksalah bagian yang mudah pada bagian permulaan tabel troubleshooting, prosedur menjadi lebih
kompleks pada tabel lanjutan.
4. Dianjurkan agar anda memulai pekerjaan troubleshooting dari titik awal. Jangan pernah memulai dari tengah.
5. Bisa juga dimungkinkan bahwa masalah pada mesin tidak ada hubungannya dengan mesin. Misalnya: mesin
tenaganya kurang. Hal ini bisa dimungkinkan karena rem yang macet atau clutch yang selip, bukan kesalahan
dari mesinnya. Lihat tabel troubleshooting lainnya bilamana perlu.
6. Peralatan tambahan & variasi sudah termasuk di dalam tabel troubleshooting.
Jika kendaraan yang sedang anda perbaiki tidak dilengkapi dengan peralatan tambahan atau variasi yang
masuk dalam kolom “Bagian yang Diperiksa”, maka abaikan kolom tersebut dan pindahlah ke kolom berikutnya.
TROUBLESHOOTING 6 - 3
1. SUSAH STARTING
NG Battery lemah atau tidak mengisi Isi kembali atau ganti battery
NG Fan belt kendor atau rusak Setel atau ganti fan belt
OK
OK
Starter switch NG Starter switch atau starter relay Ganti starter switch atau starter
rusak relay
OK
NG
Starter motor Magnetic switch atau starter Perbaiki atau ganti Magnetic
relay rusak switch
NG
Starter motor rusak Perbaiki atau ganti starter motor
6 - 4 TROUBLESHOOTING
NG Isi battery habis atau lemah Isi kembali atau ganti battery
NG Fan belt kendor atau rusak Setel atau ganti fan belt
OK
NG Brush aus
Brush spring lemah Ganti brush dan/atau brush
spring
OK
NG
Mesin Piston, crank bearing aus atau Perbaiki atau ganti komponen
mengalami kerusakan lainnya yang berhubungan
TROUBLESHOOTING 6 - 5
Mekanisme engine stop Fuel cut solenoid valve rusak Ganti fuel cut solenoid valve
Bahan bakar NG Tangki bahan bakar kosong Isi kembali tangki bahan bakar
OK
OK
NG
Fuel filter tersumbat Ganti elemen fuel filter atau
catridge
OK
Sistem bahan bakar NG Ada udara di dalam sistem Keluarkan udara dari dalam
bahan bakar sistem bahan bakar
OK
NG
Fuel feed pump Feed pump rusak Perbaiki atau ganti feed pump
6 - 6 TROUBLESHOOTING
NG
Bahan bakar Salah memekai bahan bakar Gunakan bahan bakar yang
tepat
OK
Sistem bahan bakar NG Ada udara di dalam injection Buang udara dari dalam sistem
pump bahan bakar
OK
OK
OK
OK
OK
OK
Sistem bahan bakar NG Sistem bahan bakar bocor atau Perbaiki atau ganti sistem bahan
tersumbat bakar
OK
Buang udara dari sistem bahan
NG Ada udara di dalam sistem bakar
bahan bakar
NG
Ada partikel air di dalam bahan Ganti bahan bakar
bakar
NG
Fuel filter Fuel filter tersumbat Ganti elemen fuel filter atau
fuel filter cartridge
Fuel feed pump NG Fuel feed pump rusak Ganti fuel feed pump
OK
OK
Delivery valve
Injection pump NG rusakmengakibatkan solar Ganti delivery valve
menetes setelah pengabutan
OK
OK
NG
Celah Katup Setelan celah katup tidak tepat Setel celah katup
OK
3. TENAGA KURANG
Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi
Air cleaner NG Elemen air cleaner tersumbat Bersihkan atau ganti elemen
air cleaner
OK
OK
Fuel filter
NG Elemen fuel filter tersumbat Ganti elemen fuel filter atau fuel
filter catridge
OK
OK
OK
NG
Kerja control lever tidak tepat Perbaiki atau ganti control lever
OK
OK
OK
Celah katup NG Setelan celah katup tidak benar Setel celah katup
OK
Valve spring NG Valve spring lemah atau patah Ganti valve spring
OK
Exhaust system NG
Pipa gas buang tersumbat Bersihkan pipa gas buang
OK
Full load seal baut penyetel NG Terbuka dan seal pada Setel dan pasang kembali seal
adjusting screw tidak tepat pada adjusting screw
TROUBLESHOOTING 6 - 15
Sistem bahan bakar NG Bahan bakar bocor Perbaiki atau ganti part sistem
bahan bakar yang bermasalah
OK
Air cleaner NG Elemen air cleaner tersumbat Bersihkan atau ganti element
air cleaner
OK
NG
Idling speed Setelah kecepatan idling tidak Setel putaran idling
tepat
OK
OK
Fuel injection timing NG Setelan fuel injection timing Setel fuel injection timing
tidak tepat
OK
OK
NG
Turbocharger Kebocoran udara dari sisi Perbaiki sisi Turbocharger
Turbocharger intake intake
6 - 16 TROUBLESHOOTING
OK
OK
Celah katup NG Setelan celah katup tidak benar Setel celah katup
OK
OK
Valve spring NG Valve spring lemah atau rusak Ganti valve spring
TROUBLESHOOTING 6 - 17
5. OLI BOROS
Bagian yang Diperiksa Penyebab Kerusakan Cara Mengatasi
OK
NG Kebocoran oli dari oil seal dan Ganti oil seal dan atau gasket
Oil seal dan gasket
atau gasket
OK
OK
Intake dan exhaust valve NG Valve steam dan valve guide aus Ganti intake dan exhaust valve
dan valve guide
6 - 18 TROUBLESHOOTING
6. OVERHEATING
OK
NG
Fan coupling (jika dilengkapi) Oli bocor dari fan coupling Ganti fan coupling
OK
OK
OK
Water pump NG Water pump rusak Ganti atau perbaiki water pump
OK
NG
Cylinder head dan cylinder Sealing cap rusak Ganti sealing cap
body sealing cap mengakibatkan air bocor
OK
OK
OK
Fuel injection timing NG Setelan fuel injection timing tidak Setel fuel injection timing
tepat
6 - 20 TROUBLESHOOTING
Bahan bakar NG Ada partikel air di dalam bahan Ganti bahan bakar
bakar
OK
Fuel injection timing NG Fuel injection timing terlambat Setel fuel injection timing
OK
OK
OK
Air cleaner NG Elemen air cleaner tersumbat Bersihkan atau ganti elemen air
cleaner
OK
OK
Fuel injection timing NG Setelan fuel injection timing tidak Setel fuel injection timing
tepat
OK
OK
Oil pressure gauge unit rusak Perbaiki atau ganti oil pressure
Oil pressure gauge atau unit NG Lampu indicator rusak gauge atau
lampu Ganti lampu indicator
Indikator tekanan oli
OK
OK
OK
Oil pump NG Oil pump strainer tersumbat Bersihkan oil pump strainer
NG
Part yang terkait dengan oil Ganti part oil pump yang
pump aus bermasalah
OK
Rocker arm shaft NG Rocker arm bushing aus Ganti rocker arm bushing
OK
OK
Crankshaft dan bearings NG Crankshaft dan bearings aus Ganti crankshaft dan/atau
bearings
6 - 24 TROUBLESHOOTING
OK
Fuel injection timing NG Setelan fuel injection timing tidak Setel fuel injection timing
tepat
OK
Tekanan awal injection nozzle
Injection nozzle NG rendah Setel atau ganti injection nozzle
Kondisi pengabutan tidak tepat
OK
Tekanan kompresi NG Head gasket hangus Ganti head gasket atau piston
Piston ring rusak ring
OK
NG Ganti washers
Injection nozzle Injection nozzles kendor Kencangkan injection nozzles
OK
OK
Cylinder head gasket NG Cylinder head gasket rusak Ganti gasket cylinder head
Fan belt NG Fan belt kendor Setel kembali tegangan fan belt
OK
OK
Water pump bearing NG Water pump bearing aus atau Ganti water pump bearing
rusak
OK
Generator atau vacuum
Generator or vacuum pump NG Pump rusak Perbaiki atau ganti alternatof
atau vacuum pump
OK
4. Noise Bergetar
Celah katup NG Setelan celah katup tidak benar Setel celah katup
OK
OK
OK
Crankshaft and thrust bearings NG Crankshaft dad/atau thrust Ganti crankshat dan/atau thrust
bearings aus atau rusak bearing
OK
OK
OK
TURBOCHARGER
1) TENAGA MESIN KURANG DARI NORMAL
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
NG
Compressor wheel Rusak terbentur Ganti
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
NG
Compressor wheel Rusak terbentur Ganti compressor housing dan
rotating assembly
OK
OK
OK
OK
OK
NG
Compressor wheel Bersentuhan dengan housing Perbaiki Turbocharger assembly
OK
NG
Turbine wheel Bersentunhan dengan housing Ganti Turbocharger assembly
NG
Rusak Ganti Turbocharger assembly
OK
OK
OK
OK
NG Bersihkan
Compressor housing Kotor
OK
NG
Turbine shaft bearings Aus Ganti Turbocharger assembly
TROUBLESHOOTING 6 - 35
NG Tercampur Ganti
Oli mesin
OK
OK
OK
OK
NG
Turbine shaft Endapan oli Ganti Turbocharger assembly
OK
NG
Sistem pelumasan mesin Suplai oli tidak sesuai Perbaiki
MEKANISME MESIN 6A - 1
BAGIAN 6A
MEKANISME MESIN
DAFTAR ISI
HALAMAN
Data dan Spesifikasi .......................................................................................................... 6A- 3
Spesifikasi Pengencangan................................................................................................. 6A- 5
Standar Baut ................................................................................................................. 6A- 5
Baut dan Mur Khusus ................................................................................................... 6A- 6
Gasket Cair yang Direkomedasikan ............................................................................... 6A- 15
Prosedur Pemakaian LOCTITE ...................................................................................... 6A- 16
Servis ............................................................................................................................... 6A- 17
Mengenal Model .......................................................................................................... 6A- 17
Air Cleaner .................................................................................................................. 6A- 17
Sistem Pelumasan ...................................................................................................... 6A- 18
Sistem Bahan Bakar .................................................................................................... 6A- 19
Sistem Pendingin ........................................................................................................ 6A- 21
Penyetelan Valve Clearance ..................................................................................... 6A- 25
Mengukur Tekanan Kompresi .................................................................................. 6A- 26
Penyetelan Injection Timing ...................................................................................... 6A- 27
Engine Control ........................................................................................................... 6A- 28
Penjelasan Umum ............................................................................................................ 6A- 31
Melepas dan Memasang .................................................................................................. 6A- 32
Melepas . ...................................................................................................................... 6A- 32
Memasang ................................................................................................................... 6A- 37
Mengganti Coolant .............................................................................................. . 6A- 40
Memanaskan Mesin ......................................................................................... ..... 6A- 41
Engine Repair Kit ........................................................................................................ ..... 6A- 42
Engine Overhaul.. ......................................................................................................... ... 6A- 43
6A - 2 MEKANISME MESIN
SPESIFIKASI PENGENCANGAN
STANDAR BAUT
Nilai momen pengencangan yang diberikan pada tabel dibawah ini harus benar-benar dilaksanakan meskipun
nantinya nilai spesifikasi momen pengencangannya tidak disebutkan.
N·m (kg·m/lb·ft)
Kekuatan baut 8.5
4.8 (4T) (7T)
Refined Non- 9.8 (9T)
Refined
Identias
Diameter baut x baut
pitch (mmm)
Tanda asterisk (*) adalah baut yang digunakan untuk drat cewek (female threaded) yang terbuat dari
material halus seperti casting. Angka di dalam tanda kurung adalah kekuatan menggunakan angka standar
lama.
FLARE NUT
Diameter Pipa mm Pipe diameter mm
Torsi (momen) Torsi (momen)
(in) (in)
4.76 (0.187) 15.2 ± 2.45(1.55 ±0.25/11.2 ± 1.8) 10.00 (0.394) 53.95 ± 4.90(5.50 ± 0.5 /39.7 ± 3.6)
6.35 (0.250) 26.48 ± 2.94(2.70 ± 0.30/19.5 ± 2.1) 12.00 (0.472) 88.29 ± 9.80(9.00 ± 1.0/65.0 ± 7.2)
8.00 (0.315) 44.14 ± 4.90(4.50 ± 0.50/32.5 ± 3.6) 15.00 (0.591) 105.45 ± 12.26(10.75 ± 1.25/77.7 ± 9.0)
6A - 6 MEKANISME MESIN
N·m (kg·m/lb·ft)
6A - 8 MEKANISME MESIN
Kelistrikan Mesin
N·m (kg·m/lb·ft)
MEKANISME MESIN 6A - 13
Catatan:
1. Penting sekali untuk menggunakan gasket cair pada kendaraan sesuai dengan daftar tabel diatas atau
dengan kualitas dan spesifikasi yang sama.
2. Hati-hati untuk menggunakan gasket cair sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan.
Ikuti selalu petunjuk dari pabrik pembuatnya.
3. Pastikan untuk membersihkan seluruh oli dan uap lembab yang menempel pada permukaan sebelum
memberikan gasket cair.
Permukaan yang akan diberi gasket cair harus benar-benar dalam keadaan kering.
4. LOCTITE 515 dan LOCTITE 518 dipakai untuk permukaan metal.
Jangan memberikan LOCTITE 515 atau LOCTITE 518 antara kedua permukaan metal yang mempunyai
clearance lebih besar dari 0.25 mm (0.01 in). Karena bisa mengakibatkan daya lekatnya kurang.
6A - 16 MEKANISME MESIN
LOCTITE 515 Ungu 1. Bersihkan semua oli dan kotoran dari permukaan yang
akan dipasang.
Permukaan yang akan disambungkan harus benar-benar
dalam keadaan kering.
2. Berika perekat LOCTITE 2.0 – 2.5 mm untuk satu titik
sambungan.
Pemberiannya harus rata jangan sampai ada yang
terputus.
PERBAIKAN
Perbaikan berpedoman pada prosedur perawatan umum yang dilakukan oleh personil bengkel yang berkualitas.
IDENTIFIKASI MODEL
Nomor Mesin
Nomor mesin terdapat di sisi kiri belakang cylinder body.
Nomor mesin juga diketok diatas pelat di ruang mesin.
AIR CLEANER
Prosedur membersihkan elemen air cleaner bermacam-
macam tergantung dari kondisi elemennya.
PERHATIAN:
Pada saat membersihkan, jangan sampai membenturkan
elemen ini dengan benda lainnya, karena dapat merusak
elemen.
6A - 18 MEKANISME MESIN
SISTEM PELUMASAN
Prosedur Penggantian
1. Keluarkan oli mesin.
2. Kencangkan drain plug.
3. Kendurkan oil filter lama dengan cara memutarnya ke arah
kebalikan dari putaran jarum jam menggunakan filter
wrench.
Filter Wrench: 5-8840-0200-0
SISTEM PENDINGIN
Jumlah Coolant
Periksa jumlah coolant dan tambahan tangki cadangan
radiator bilamana perlu.
Jika tinggi coolant level turun di bawah garis “MIN”, periksa
secara seksama sistem pendingin dari kemungkinan bocor.
Kemudian tambahkan coolant secukupnya agar ketinggiannya
mencapai “MAX” .
6A - 22 MEKANISME MESIN
150 (1.5/21)
82 (180)
95 (203)
9.5 (0.37)
6A - 24 MEKANISME MESIN
54 (5.5/40)
0.4 (0.016)
37 (3.8/27)
Standar Batas
3.0 (31.0/441) 2.1 (21.7/309)
Catatan:
Periksa gerak main intake No. 1 dan exhaust valve push
rod.
Jika cylinder intake No. 1 dan exhaust valve push rod
mempunyai gerak main, artinya piston No. 1 berada di
posisi TMA langkah kompresi.
0.5 (0.02)
Jika lebih besar dari nilai Jika lebih kecil dari nilai
standar standar
R A
ENGINE CONTROL
850 ± 25
PENJELASAN UMUM
Mesin diesel seri 4J mempunyai ruang bakar DESAIN KHUSUS di dalam piston. Dirangcang agar hemat bahan
bakar untuk segala macam kondisi berkendara.
Auto-thermatic pistons dengan cast steel struts digunakan untuk mengurangi ekspansi thermal dan menghasilkan
noise pada mesin ketika mesin dalam keadaan dingin.
Cylinder liners berjenis Chrome plated dry mempunyai ketahanan yang paling tinggi.
Laminated steel sheet cylinder head gasket sangat tahan lama dan dapat meningkatkan ketahanan head gasket.
Crankshaft yang kuat memberikan daya pakai yang lebih lama. Dikarenakan crankshaft ini dibuat sangat keras
sekali sehingga tidak bisa dikikir atau digerinda.
Mesinnya dilengkapi dengan distributor injection pump tipe VE.
Mesin 4JA1-L dilengkapi dengan turbocharger.
6A - 32 MEKANISME MESIN
Battery
1. Lepas kabel negatif battery cable c dan kabel positif
battery cable d dari terminal battery.
2. Lepas battery clamp d .
Hati-hati jangan sampai terjadi short pada battery akibat
bersentuhan dengan spanner atau alat lainnya.
3. Lepas battery.
4. Lepas kabel battery pada starter motor dan kabel ground
di cylinder body.
Engine Hood
Buatlah tanda setelan ke engine hood c dan engsel engine
hood hinges d sebelum melepas engine hood.
Dengan tanda ini engine hood bisa dipasang kembali ke posisi
aslinya.
Sedimeter
1. Tarik fuel hose dari fuel filter c .
2. Tutuplah fuel hose agar bahan bakar tidak tumpah keluar.
3. Lepas fuel filter dan water separator.
Air Cleaner
Lepas air cleaner duct dari mesin.
MEKANISME MESIN 6A - 33
Vacuum Piping
Lepas vacuum pipe dari vacuum pump, EGR valve, injection
pump FICD.
Coolant
Lepas coolant drain plug (di baign kiri bawa mesin) dan
radiator drain plug. Biarkan air coolant keluar semuanya.
6A - 34 MEKANISME MESIN
Catatan:
Tutuplah lubang quadrant box untuk mencegah agar tidak
ada benda asing yang masuk ke dalam transmisi.
Radiator
1. Lepas cooling fan c , pulley d , dan belt 3e .
2. Lepas selang radiator bagian atas f dan selang radiator
bagian bawah g dari mesin.
3. Lepas radiator shroud h .
4. Lepas radiator grille dari deflector panel.
5. Lepas radiator i .
Hati-hati jangan sampai merusak radiator core.
6. Lepas radiator undercover dari chassis frame.
Menopang Kendaraan
1. Dongkraklah kendaraan.
2. Tempatkan chassis stand di titik angkat depan dan
belakang kendaraan.
3. Lepas roda-roda dari kendaraan.
Exhaust Pipe
1. Lepas exhaust pipe dari Manifold Converter.
Propeller Shaft
1. Lepas propeller shaft flange yoke yang ada pada drive
pinion c.
6A - 36 MEKANISME MESIN
Transmisi
1. Periksa untuk memastikan bahwa kawat pengait c
terpasang dengan kuat.
2. Jalankan hoist secara perlahan untuk menaikkan mesin.
Peringatan:
Hati-hati jangan sampai chassis terangkat dari chassis
stands.
Jika anda secara tidak sengaja mengangkat chassis
dari chassis stands, pastikan bahwa chassis stands
sudah diposisikan dengan benar sebelum
menurunkan chassis.
Catatan:
Gunakan SST (Engine hanger attachment) jika sisi
belakang kawatnya menyentuh body panel. Pasang
SST ke engine hanger sisi belakang.
Mesin
1. Pasang kawat pengangkat ke engine lifting hanger.
Catatan:
Gunakan SST (Engine hanger attachment) yang
digunakan pada saat melepas.
2. Jalankan hoist untuk memposisikan mesin diatas ruang
mesin. Tahan bagian depan mesin lebih tinggi dari bagian
belakang.
3. Secara perlahan turunkan mesin ke dalam ruang mesin.
Hati-hati jangan sampai merusak brake pipes, fuel pipes,
dan komponen lainnya.
6A - 38 MEKANISME MESIN
Transmisi
1. Oleskan molybdenum disulfide grease ke bagian atas gear
shaft spline.
2. Tempatkan transmisi dengan mounting rubbers di atas
transmission jack.
3. Secara perlahan pindahkan transmission jack transmisi ke
posisinya disamping ckbin.
37.2±7.8 (3.8±0.8/27.5±5.8)
41.2±4.9(4.2±0.5/30.4±3.6)
MEKANISME MESIN 6A - 39
76.0±15.2(7.8±1.6/56.1±11.2)
41.2±4.9(4.2±0.5/30.4±3.6)
Exhaust Pipe
Hubungkan exhaust pipe ke exhaust manifold.
Torsi N.m(kgf.m/lb.ft)
67±5(7.8±0.5/49±3.6)
Propeller Shaft
1. Masukkan splined yoke c ke dalam transmission main
shaft spline d .
2. Hubungkan drive pinion side e .
Baut Propeller shaft Flange Yoke
Torsi N.m(kgf.m/lb.ft)
35.3±2.9(3.6±0.3/26.0±2.2)
1.55(0.41/0.34)
17.7 (1.8
+5.0
−6.0 /13.0)
+5.0
−6.0
+3.6
−4.3
Radiator
1. Pasang radiator i .
Hati-hati jangan sampai merusak radiator core.
2. Pasang cooling fan c ,pully d , belt e , dan fan shroud h .
3. Hubungkan selang radiator bagian atas f dan selang
bagian bawah g .
4. Pasang radiator undercover ke chassis frame.
5. Pasang radiator grille ke deflector panel.
Menurunkan Kendaraan
1. Pasang roda-roda ke kendaraan.
2. Tempatkan dongkrak di bawah kendaraan.
3. Naikkan dongkrak untuk melepas chassis stands.
4. Turunkan kendaraan ke bawah.
Penggantian Coolant
Penggantian sistem pendingin dengan coolant.
Ketika radiator kosong (untuk penggantian coolant, dsb.):
Setelah mengisi coolant sampai sesuai dengan jumlah yang
diharuskan, tutuplah radiator cap dan biarkan mesin dalam
keadaan idle selama 5 sampai dengan 6 menit. Kemudian
lepas radiator cap dan periksa kembali tinggi coolant. Jika
coolant berkurang, tambahkan radiator begitu juga dengan
reservoir tank.
Jika tinggi coolant di dalam reservoir tank di bawah garis MIN,
tambahkan coolant hanya untuk reservoir tank. Apabila tidak
ada coolant di dalam tangkinya, pastikan apakah
penurunannya akibat temperatur coolant dan tambahkan
coolant melalui lubang inlet radiator. Kemudian lepas tutup
radiator dan periksa tinggi coolant setelah mesin idling selama
5 sampai dengan 6 menit. Kemudian tambahkan coolant ke
dalam reservoir tank sampai mencapai garis FULL.
Engine Hood
Luruskan tanda lurus (yang dibuat pada saat melepas) pada
engine hood c dan engine hood hinges d untuk memasang
engine hood.
Battery
1. Periksa tinggi air aki dan spesifikasi grafitinya.
2. Kuncilah battery positif dengan battery clamp. Jangan
terlalu kuat mengencangkan battery clamp.
3. Hubungkan kabel positive battery d dan kabel negative
battery c ke battery.
4. Hubungkan kabel positive battery ke starter motor dan
kabel negative ke cylinder body.
5. Berikan grease ke terminal battery.
Memanaskan Mesin
Setelah prosedur perawatan selesai dilakukan, start mesin dan
biarkan mesin berputar idle untuk memanaskan mesin.
Periksa item berikut:
1. Kecepatan idling mesin
Lihat "SERVICING" untuk prosedur penyetelan kecepatan
idle.
2. Tingkat kebisingan mesin.
3. Sistem pelumasan dan pendingin
Periksa secara seksama apakah ada kebocoran dari oli
dan coolant bocor.
4. Kerja kabel engine control
5. Pertautan clutch
6. Kerja lampu indikator peringatan
6A - 42 MEKANISME MESIN
CATATAN:
Lepas seluruh O-rings, gasket, dan seal dan satu kesatuan kemudian ganti dengan yang baru.
Menggunakan kembali komponen-komponen bekas pakai tersebut dapat mengakibatkan kebocoran oli, air
dan gas.
MEKANISME MESIN 6A - 43
ENGINE OVERHAUL
MELEPAS
EXTERNAL PARTS
Langkah Melepas
Melepas
1. Clutch Assembly
Lepas clutch assembly atau flex plate.
3. EGR Pipe
1) Lepas dua baut dari exhaust manifold.
2) Lepas dua mur dari EGR valve adapter.
3) Lepas EGR pipe dengan gasket-gasketnya.
4. EGR Valve
1) Lepas empat baut dan lepas EGR valve assembly dari
intake manifold.
2) Lepas empat baut dan lepas adapter dari EGR valve
assembly.
20. Turbocharger
1) Lepas water hose antara thermostat housing cover dan
turbocharger.
2) Lepas water hose antara water inlet pipe dan
turbocharger.
3) Lepas oil feed pipe.
4) Lepas oil return pipe.
5) Lepas turbocharger dan gasket.
CATATAN:
Tutuplah lubang oli turbocharger body dan lubang air
setelah melepas turbocharger assembly untuk mencegah
agar tidak ada benda asing yang masuk ke dalam.
MEMBONGKAR
INTERNAL PARTS
MAJOR COMPONENTS
Langkah-1 Membongkar
1. Water bypass hose 5. Rocker arm shaft dan rocker
2. Thermostat housing with thermo armswitch 6. Push rod
3. Cylinder head cover 7. Cylinder head
4. Injection nozzle dan bracket 8. Cylinder head gasket
6A - 48 MEKANISME MESIN
Langkah-2 Membongkar
9. Crankshaft damper pulley
10. Timing gear case cover
11. Water pump
12. Idle gear "B" dan shaft
13. Idle gear "A"
14. Idle gear shaft
15. Crankshaft timing gear
16. Injection pump
MEKANISME MESIN 6A - 49
Langkah-3 Membongkar
17. Flywheel 27. Piston and connecting rod with
18. Crank case upper bearing 28. Crankshaft bearing cap with
19. Oil pump with oil pipe 29. Crankshaft thrust bearing
20. Camshaft timing gear lower bearing 30. Crankshaft
21. Camshaft thrust plate 31. Crankshaft upper bearing
22. Camshaft 32. Tappet
23. Timing gear case 33. Crankshaft rear oil seal
24. Cylinder body rear plate 34. Cylinder body
25. Piston cooling oil jet
26. Connecting rod bearing cap dengan
lower bearing
6A - 50 MEKANISME MESIN
Membongkar
1. Water Bypass Hose
2. Thermostat Housing dengan Thermo Switch
3. Cylinder Head Cover
4. Injection Nozzle dan Bracket
1. Lepas baut-baut injection nozzle bracket.
6. Push Rod
7. Cylinder Head
Kendurkan baut-baut cylinder head sesuai dengan urutan
pada gambar .
Note:
Kesalahan mengendurkan baut-baut cylinder head
sesuai dengan urutannya dapat berpengaruh terhadap
permukaan bagian bawah cylinder head.
17. Flywheel
Kendurkan baut-baut flywheel dengan urutan sesuai
dengan gambar disamping.
Gunakan gear stoper untuk menghentikan flywheel gear.
Gear stoper: 5-8840-0214-0
22. Camshaft
Putar ke kiri dan kanan camshaft dengan tangan anda agar
bisa bebas keluar dari mesin.
Standar Batas
0.10 (0.004) 0.30 (0.012)
30.Crankshaft
32. Tappet
Jika tappet akan dipasang kembali, buatlah tanda
pemasangan tappet dengan nomor cylinder dimana tappet
tersebut dilepas .
MINOR COMPONENTS
Langkah Membongkar
1. Rocker arm shaft snap ring 5. Rocker arm shaft spring
2. Rocker arm 6. Rocker arm shaft snap ring
3. Rocker arm shaft bracket 7. Rocker arm shaft
Membongkar
CYLINDER HEAD
Langkah Membongkar
1. Intake manifold 6. Intake dan exhaust valve
2. Intake manifold gasket 7. Valve stem oil seal
3. Split collar 8. Valve spring lower seat
4. Valve spring upper seat 9. Cylinder head
5. Valve spring
6A - 58 MEKANISME MESIN
Membongkar
1. Intake Manifold
2. Intake Manifold Gasket
3. Split Collar
1. Tempatkan cylinder head pada permukaan karyu yang
rata.
2. Gunakan spring compressor untuk melepas split
collars.
Jangan biarkan valve sampai terjatuh dari cylinder
head.
Spring Compressor: 9-8523-1423-0
4. Valve Spring Upper Seat
5. Valve Spring
Langkah Membongkar
1. Connecting rod bearing 4. Piston pin
2. Piston ring 5. Connecting rod
3. Piston pin snap ring 6. Piston
6A - 60 MEKANISME MESIN
Membongkar
1. Connecting Rod Bearing
Jika connecting rod bearing akan dipasang kembali,
buatlah tanda posisi pemasangannya dengan cara
menulis masing-masing bearing dengan nomor cylinder
tempat mereka dilepas.
2. Piston Ring
1. Jepitlah connecting rod di dalam vise.
Hati-hati jangan sampai merusak connecting rod.
2. Gunakan piston ring replacer untuk melepas piston
rings.
Piston Ring Replacer
Jangan sekali-kali menggunakan alat lain untuk
melepas piston rings. Piston ring yang tergores dapat
mengurangi kekerasan piston ring.
4. Piston Pin
5. Connecting Rod
6. Piston
Dorong keluar piston pin menggunakan sebuah palu dan
brass bar.
Jika pistons dan piston pins akan dipasang kembali,
buatlah tanda pemasangan masing-masing piston dan
piston pin dengan nomor cylinder tempat dimana mreka
dilepas.
MEKANISME MESIN 6A - 61
CYLINDER HEAD
Penyimpangan (Warpage) Permukaan Bagian
Bawah Cylinder Head
1. Gunakan straight edge dan feeler gauge untuk mengukur
penyimpangan keempat sisi dan dua ukuran diagonal
pada permukaan bagian bawah cylinder head.
2. Jika hasil pengukuran penyimpangan cylinder head
permukaan bagian bawah melebihi batas, maka harus
diganti.
CATATAN:
Cylinder head lower face tidak bisa di-ground ulang.
Metode Pengukuran-II
1. Ukurlah diameter luar valve stem.
Lihat item "Diameter Luar Valve Stem ".
2. Gunakan caliper calibrator atau telescoping gauge untuk
mengukur diameter dalam valve guide.
12.8-13.2 (0.50-0.52)
CATATAN:
Jika valve guide sudah dilepas, kedua valve dan valve
guide harus diganti dalam satu set.
MEKANISME MESIN 6A - 64
Ketebalan Valve
Ukurlah ketebalan valve.
Jika hasil ukurannya kurang dari batas, valve dan valve guide
harus diganti dalam satu set.
Depresi Valve
1. Pasang valve (1) ke cylinder head (2).
2. Gunakan depth gauge atau straight edge dengan garisan
besi untuk mengukur depresi valve dari permukaan bawah
cylinder head.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, valve seat insert
harus diganti.
CATATAN:
Bagian halus yang ada pada attachment harus menyentuh
valve seat insert.
CATATAN:
Jangan memberikan tekanan secara berlebihan dengan
bench press, karena dapat mengakibatkan kerusakan
pada valve seat insert.
CATATAN:
CYLINDER BODY
CATATAN:
Bagian dalam cylinder liner tipe dry terbuat dari pelat
chrome. Bagian ini tidak dapat dibor ulang atau diasah .
Jika hasil pengukuran bagian dalam cylinder liner diluar
spesifikasi atau mengalami hangus, cylinder liner harus
diganti.
CATATAN:
Hati-hati jangan sampai merusak bagian atas cylinder
body pada saat melepas cylinder liner.
Tanda yang terdapat pada sisi kiri cylinder block adalah angka
grade liner.
Grade liner (misalnya 1.2.3.4) dibuat diketok diatas metal.
Diamter
Diameter Lubang Diameter Luar Grade Ukuran Lubang Liner
Luar
Cylinder Body Liner Lubang Liner Service
Liner
95.001-95.010 95.011-95.020 AX 93.035-93.050 (3.6628-3.6634)
1
(3.7402-3.7405) (3.7406-3.7409) CX 93.051-93.066 (3.6634-3.6640)
95.011-95.020 95.021-95.030 AX 93.035-93.050 (3.6628-3.6634)
2
(3.7406-3.7409) (3.7410-3.7413) CX 93.051-93.066 (3.6634-3.6640)
95.021-95.030 95.031-95.040 AX 95.035-93.050 (3.6628-3.6634)
3
(3.7410-3.7413) (3.7414-3.7417) CX 93.051-93.066 (3.6634-3.6640)
95.031-95.040 95.041-95.050 AX 93.035-93.050 (3.6628-3.6634)
4
(3.7414-3.7417) (3.7418-3.7421) CX 93.051-93.066 (3.6634-3.6640)
MEKANISME MESIN 6A - 73
CATATAN:
Semua benda asing yang ada harus dibuang dari cylinder
liner dan lubang cylinder sebelum dipasang.
CATATAN:
Periksa apakah cylinder liner diposisikan tegak lurus pada
mesin press dan tidak bergoyang.
CATATAN:
Penting bahwa cylinder liner segera dimasukkan ke
dalam cylinder setelah dingin.
PERINGATAN:
Penggunaan dry ice harus secara hati-hati.
Kecerobohan pemakaian dry ice dapat mengakibatkan
kebekuan.
MEKANISME MESIN 6A - 74
CATATAN:
Penting sekali untuk menggunakan grade piston yang
tepat. Kesalahan pemilihan grade piston dapat
mengakibatkan masalah pada mesin . Ukurlah selalu
lubang cylinder bore dan pilihlah grade piston yang benar.
CATATAN:
Celah pada cylinder liner kembali ke angka baku.
namun, proses pemasangan cylinder liner bisa
membuat clearance pada cylinder liner sedikit
berubah. Ukurlah selalu cylinder liner clearance
setelah dipasang untuk memastikan bahwa angkanya
benar.
MEKANISME MESIN 6A - 75
CATATAN:
Permukaan tappet berbentuk lingkaran. Jangan sekali-kali
untuk menggerindanya dengan batu asah atau alat lainnya
untuk memperbaiki tappet. Jika tappet rusak, harus
diganti.
CAMSHAFT
Secara visual periksa journals, cams, oil pump drive gear, dan
camshaft bearings dari kemungkinan aus dan rusak. Camshaft
dan camshaft bearings harus diganti jika ditemukan kondisi
tersebut pada saat pemeriksaan.
Tinggi Cam
Ukurlah tinggi cam (H) menggunakan micrometer. Jika hasil
ukurannya kurang dari batas, camshaft harus diganti.
Run-Out Camshaft
1. Tempatkan camshaft di atas V-Blocks.
2. Ukurlah run-out menggunakan dial indicator.
Jika hasilnya melebihi batas, camshaft harus diganti.
Standar Batas
0.02 (0.0008) 0.10 (0.004)
MEKANISME MESIN 6A - 78
CATATAN:
Crankshaft telah melalui proses tuff riding( nitrizing
treatment) agar lebih keras. Oleh karena itu,
permukaan crankshaft tidak boleh digerinda.
Karenanya tidak tersedia bearing ukuran lebih kecil.
CATATAN:
Jangan biarkan larutan tersebut mengenai lubang oli dan
daerah sekitarnya.
Memutuskan Hasil
CATATAN:
Laturan ammonium cuprous chloride sangatlah
mengandung karat. Oleh karena itu segera bersihkan
permukaan yang telah dites dengan segera setelah
pengetesan selesai.
MEKANISME MESIN 6A - 80
Run-Out Crankshaft
1. Posisikan dial indicator di tengah-tengah crankshaft
journal.
2. Secara perlahan putar crankshaft.
Lihat angkanya pada dial indicator begitu anda memutar
crankshaft.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, crankshaft harus
diganti.
Bearing Spread
Gunakan vernier caliper untuk mengukur bearing spread.
Jika hasil ukurannya kurang dari batas, bearing harus diganti.
CATATAN:
Tanda crankshaft journal mark No. 4 distempel di
crankshaft No. 4 journal sisi depan atau belakang.
MEKANISME MESIN 6A - 85
REFERENSI
Bearing
Warna Ketebalan
Grade
2.003-2.006
c HIJAU (0.0789-0.0790)
2.006-2.009
d HITAM (0.0790-0.0791)
2.009-2.012
e BIRU (0.0791-0.0792)
2.012-2.015
f COKLAT (0.0792-0.0793)
2.015-2.018
g KUNING (0.0793-0.0794)
CATATAN:
Pukul hanya bagian luar crankshaft pilot bearing saja
dengan palu. Jangan memukul bagian dalam bearing,
karena dapat merusak bearing sehingga mengurangi usia
bering.
Flywheel
1. Periksa permukaan flywheel yang bergesekan dari
kemungkinan aus dan retak.
2. Ukurlah kedalaman permukaan yang bergesekan.
Jika hasil ukurannya masih dalam batas servis, flywheel
masih bisa di-reground.
Jika hasil ukurannya melebihi batas, flywheel harus
diganti.
Ring Gear
Periksa ring gear.
Jika gigi ring gear ada yang patah atau aus, ring gear harus
diganti.
PISTON
NOTE:
Perbedaan untuk masing-masing proyeksi piston harus
sama atau dalam 0.1 mm (0.004 in).
CONNECTING ROD
Jika celah antara diameter luar idler gear shaft dan diameter
dalam idler gear melebihi batas, idler gear harus diganti.
CATATAN:
Pasang oil seal setelah merakit timing pulley housing.
Daerah bibir oil seal lip dioleskan oli. Hati-hati arah
pemasangan oil seal jangan sampai terbalik.
MEKANISME MESIN 6A - 93
MERAKIT KEMBALI
INTERNAL PARTS
MINOR COMPONENTS
ROCKER ARM SHAFT DAN ROCKER ARM
Langkah Merakit
1. Rocker arm shaft 5. Rocker arm
2. Rocker arm shaft snap ring 6. Rocker arm shaft spring
3. Rocker arm 7. Rocker arm shaft snap ring
4. Rocker arm shaft bracket
Merakit Kembali
1. Rocker Arm Shaft
1. Posisikan rocker arm shaft dengan lubang yang oli
besar (4φ) menghadap ke depan mesin.
2. Pasang rocker arm shaft bersama dengan rocker arm,
rocker arm shaft bracket, dan spring.
2. Rocker Arm Shaft Snap Ring
3. Rocker Arm
4. Rocker Arm Shaft Bracket
5. Rocker Arm
6. Rocker Arm Shaft Spring
7. Rocker Arm Shaft Snap Ring
MEKANISME MESIN 6A - 94
CYLINDER HEAD
Langkah Merakit
1. Cylinder head 6. Valve spring upper seat
2. Valve spring lower seat 7. Split collar
3. Valve stem oil seal 8. Intake manifold gasket
4. Intake and exhaust valve 9. Intake manifold
MEKANISME MESIN 6A - 95
Merakit Kembali
1. Cylinder Head
2. Valve Spring Lower Seat
3. Valve Stem Oil Seal
1. Oleskan oli mesin ke permukaan bagian dalam oil
seal.
2. Gunakan oil seal installer untuk memasang valve
guide.
Oil Seal Installer: 5-8840-2033-0
5. Valve Spring
Pasang valve spring dengan tanda di ujungnya (dicat)
Menghadap ke bawah.
7. Split Collar
1. Gunakan spring compressor untuk menekan valve
spring ke dalam.
Spring Compressor: 9-8523-1423-0
2. Pasang split collars ke valve stem.
3. Posisikan split collars dengan memukul bagian kepala
split collar dengan palu karet.
Langkah Merakit
1. Piston 4. Piston pin
2. Connecting rod 5. Piston ring
3. Piston pin snap ring 6. Connecting rod bearing
MEKANISME MESIN 6A - 97
Merakit Kembali
1. Piston
2. Connecting Rod
1. Jepitlah connecting rod pada vise. Hati-hati jangan
sampai merusak connecting rod.
2. Gunakan sepasang pliers untuk memasang piston pin
snap ring ke piston.
4. Piston Pin
1. Oleskan oli mesin ke piston pin dan lubang piston pin.
2. Gunakan tangan anda untuk mendorong piston pin ke
dalam piston sampai bersentuhan dengan snap ring.
6. Piston Ring
1. Gunakan piston ring replacer untuk memasang ketiga
piston rings.
Piston Ring Replacer
Pasang piston rings dengan urutan seperti tampak pada
gambar.
1. Oil ring
2. 2nd compression ring
3. 1st compression ring
CATATAN:
Pasang compression rings dengan sisi yang
distempel menghadap ke atas.
Masukkan expander coil ke dalam alur oil ring
sehingga tidak ada celah pada sisi expander coil
sebelum memasang oil ring.
Langkah Merakit
1. Positive Crankcase Ventilation 5. Fixing bolt
(PCV) Valve 6. Oil filler cap
2. Rubber space
3. Cylinder head insulator cover
4. Breather pipe
MEKANISME MESIN 6A - 100
Merakit Kembali
1. PCV Valve
Pasang PCV valve kemudian kencangkan baut-
bautnya sesuai torsinya.
2. Rubber Spacer
3. Cylinder Head Insulator Cover
4. Breather Hose
Berikan LOCTITE 262 atau yang setingkat
dengannya ke breather pipe yang baru. Jangan
menggunakan breather pipe bekas pakai.
5. Baut Fixing
MAJOR COMPONENTS
Merakit Kembali
1. Cylinder Body
Gunakan tekanan angin untuk membersihkan bagian
dalam dan permukaan luar cylinder body, lubang oli dan
water jackets.
2. Tappet
1. Oleskan oli mesin ke tappet dan lubang cylinder body
tappet inser.
2. Posisikan berdasarkan tanda yang dibuat pada saat
pekerjaan membongkar (Jika tappet lama akan dipakai
kembali).
CATATAN:
Tappet harus dipasang sebelum pemasangan
camshaft.
CATATAN:
Jangan memberikan oli ke bagian belakang bearing
dan permukaan cylinder body bearing.
4. Crankshaft
Apply an ample coat of engine oil to the crankshaft
journals and the crankshaft bearing surfaces before
installing the crankshaft.
MEKANISME MESIN 6A - 105
CATATAN:
Pastikan bahwa permukaan bearing cap bebas dari oli
sebelum diberikan liquid gasket. Jangan biarkan
gasket cair mengenai lubang cylinder thread dan
bearings.
7. Camshaft
1. Oleskan oli mesin ke camshaft dan camshaft bearings.
2. Pasang camshaft ke cylinder body. Hati-hati jangan
sampai merusak camshaft bearings.
CATATAN:
Luruskan key groove pada rotor plate dengan camshaft
gear key groove ketika memasang rotor plate. Tanda
depan pada rotor plate menghadap ke depan mesin.
CATATAN:
Periksa apakah tidak ada penghalang antara piston
dan oiling jet dengan cara memutar crankshaft secara
perlahan.
CATATAN:
Hati-hati jangan sampai merusak O-rings ketika
mengencangkan baut oil pipe.
CATATAN:
Pastikan bahwa permukaan crank case yang akan
diberikan gasket cair telah bersih bebas dari oli dan
debu.
18. Flywheel
1. Oleskan oli mesin ke ulir baut-baut flywheel.
2. Luruskan flywheel dengan crankshaft dowel pin.
3. Kencangkan baut-baut flywheel dengan urutan seperti
tampak pada gambar.
Gear stoper: 5-8840-0214-0
CATATAN:
Sebelum pemasangan gasket, ukurlah proyeksi kepala
piston dan pilihlah head gasket yang tepat.
Lihat bagian "PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN",
"Memilih Cylinder Head Gasket".
BAGIAN 6B
PENDINGIN MESIN
DAFTAR ISI
HALAMAN
Data dan Spesifikasi ......................................................................................................... 6B - 2
Penjelasan Umum ............................................................................................................. 6B - 3
Water Pump ....................................................................................................................... 6B - 5
Thermostat ........................................................................................................................ 6B - 7
Fan Clutch dengan Cooling Fan ...................................................................................... 6B - 9
6B - 2 PENDINGIN MESIN
PENJELASAN UMUM
ALIRAN AIR PENDINGIN
Sistem pendingin mesin terdiri dari radiator, water pump, cooling fan, dan thermostat.
Untuk mendinginkan temperatur air engine secara cepat agar mesin bisa bekerja dengan baik, air coolant
disirkulasikan oleh water pump dan thermostat melalui selang bypass dan kembali ke cylinder body.
Air coolant tidak bersikulasi melalui radiator.
Ketika temperatur air coolant mencapai angka tertentu, thermostat akan mulai membuka dan secara bertahap
menambahkan jumlah coolant yang bersirkulasi melalui radiator.
Thermostat akan terbuka penuh jika temperatur coolant mencapai angka tertentu . seluruh coolant sekarang
bersirkulasi melalui radiator untuk mendinginkan mesin secara lebih efektif.
6B - 4 PENDINGIN MESIN
WATER PUMP
THERMOSTAT
WATER PUMP
MELEPAS DAN MEMASANG
Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini sebelum memulai pekerjaan membongkar dan
memasang.
Melepas
1. Radiator Upper Hose
1) Keluarkan sebagian coolant.
2) Lepas radiator upper hose.
2. Upper Fan Shroud
1) Lepas Upper Fan Shroud.
5. Water Pump
1) Lepas TDC sensor harness connector.
2) Lepas baut-baut water pump.
3) Lepas water pump.
Memasang
1. Water Pump
1) Pasang water pump dengan gasket baru.
2) Kencangkan baut-baut dan murnya sesuai dengan
torsinya.
Torsi Baut Water Pump
N.m(kg.m/lb.ft)
20 (2.0/14)
3) Hubungkan TDC sensor harness connector.
THERMOSTAT
MELEPAS DAN MEMASANG
Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini sebelum memulai pekerjaan membongkar dan
memasang.
Melepas
1. Radiator Upper Hose
1) Keluarkan sebagian coolant.
2) Lepas radiator upper hose.
Pengetesan Thermostat
1. Rendam thermostat di dalam air.
2. Panaskan airnya.
Aduk air secara merata untuk menghindari pemanasan
langsung ke thermostat.
3. Periksa temperatur awal terbukanya thermostat .
c Thermometer
d Agitating rod
e Wooden piece
Memasang
1. Thermostat
Pasang thermostat ke thermostat housing.
2. Water Outlet Pipe
1) Pasang water outlet pipe dengan gasket baru ke
thermostat housing.
2) Kencangkan baut outlet pipe sesuai spesifikasi.
CATATAN
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 1
BAGIAN 6C
SISTEM BAHAN BAKAR
DAFTAR ISI
HALAMAN
Data dan Spesifikasi ......................................................................................................... 6C - 2
Penjelasan Umum ............................................................................................................. 6C - 3
Aliran Bahan Bakar ..................................................................................................... 6C - 3
Fuel Filter Dengan Built - in Water Separator ........................................................... 6C - 4
Injection Pump.............................................................................................................. 6C - 5
Injection Nozzle ........................................................................................................... 6C - 6
Fuel Tank ........................................................................................................................... 6C - 7
Melepas ...................................................................................................................... 6C - 7
Memasang ................................................................................................................... 6C - 8
Injection Pump .................................................................................................................. 6C - 9
Melepas dan Memasang .............................................................................................. 6C - 9
Membongkar ............................................................................................................. 6C - 11
Merakit Kembali ........................................................................................................ 6C - 12
Memasang ................................................................................................................. 6C - 12
Prosedur Penyetelan Potensiometer ........................................................................... 6C - 16
Data Kalibrasi Injection Pump ...................................................................................... 6C - 18
Injection Nozzle .............................................................................................................. 6C - 20
Membongkar ............................................................................................................. 6C - 20
Merakit Kembali ......................................................................................................... 6C - 21
6C - 2 SISTEM BAHAN BAKAR
Penjelasan
Item
4JA1-L
Injection pump type Bosch distributor VE type
Governor type Mechanical variable (Variable half all speed)
Timer type Oil pressure
Fuel feed pump type Vane with input shaft
Injection nozzle type Hole type
Number of injection nozzle orifices 5
Injection nozzle orifices
Inside diameter mm (in) 0.19 (0.0074)
Injection nozzle opening kPa (kg/cm2) 1st 19,613 - 20,594 (200 - 210)
2nd 25,497 - 26,968 (260 - 275)
Main fuel filter type Disposable cartridge paper element
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 3
PENJELASAN UMUM
ALIRAN BAHAN BAKAR
Sistem bahan bakar terdiri dari fuel tank, fuel filter, water separator, injection pump, dan injection nozzle.
Bahan bakar dari fuel tank mengalir melalui water separator dan fuel filter dimana partikel air dan benda asing akan
dipisahkan dari bahan bakar.
Bahan bakar, yang disalurkan oleh injection pump plunger, dialirkan ke injection nozzle dengan jumlah dan waktu
yang yang sudah diperhitungkan agar mesin dapat bekerja secara efisien.
CATATAN:
1 Jika ditemukan ada yang tidak normal pada fuel injector, lihat bagian 6E ENGINE DRIVEABILITY
DAN EMISI.
2 Jangan menambahkan aditif ke bahan bakar.
6C - 4 SISTEM BAHAN BAKAR
Dikarenakan bagian dalam injection pump dilumasi oleh bahan bakar sambil memompanya, bahan bakar yang
digunakan harus benar-benar bersih. Fuel filter dan water separator membuang partikel air dan benda asing lainnya
dari bahan bakar sebelum mencapai injection pump.
Water separator mempunyai float di dalamnya. Apabila pelampung mencapai tinggi tertentu, lampu peringatan akan
menyala untuk memberitahukan ke pengemudi agar segera mengeluarkan air dari water separator.
Priming pump tipe diapragma terpasang pada bagian atas fuel filter, yang mana digunakan selama prosedur
membuang udara.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 5
INJECTION PUMP
Tipe injection pump yang digunakan adalah Bosch Distributor. Plunger tunggal bolak-balik/berputar menghantarkan
bahan bakar dengan jumlah yang sama ke injection nozzle sesuai dengan jumlah silindernya.
Governor, injection timer, dan feed pump semuanya terbungkus di dalam injection pump housing. Bentuk injection
pump adalah kompak, ringan dan tahan terhadap putaran tinggi.
Fast idle actuator tipe vacuum menaikkan kecepatan idle mesin untuk memberikan tenaga tambahan yang
diperlukan untuk menjalankan air conditioner.
Pergerakan fast idler diaphragm dihasilkan dari perubahan tekanan negatif dari vacuum pump di dalam mesin.
Gerakan diaphragm disalurkan ke injection pump control lever untuk menaikkan atau mengurangi kecepatan idling.
6C - 6 SISTEM BAHAN BAKAR
INJECTION NOZZLE
Tipe injection nozzle adalah tipe berlubang (dengan 5 lubang). Komponen ini terdiri dari nozzle body dan needle
valve assembly. Injection nozzle assembly menyemprotkan bahan bakar bertekanan dari injection pump ke dalam
ruang bakar melalui lubang injeksi nozzle body.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 7
FUEL TANK
Langkah Melepas
1. Fuel filter hose
2. Fuel hose
3. Fuel tank
Melepas
Persiapan:
• Lepas kabel ground battery.
• Kendurkan fuel filler cap untuk mengurangi tekanan di
dalam fuel tank.
• Dongkraklah Kendaraan.
1. Fuel filler hose
Lepas fuel filler hose dan air breather hose.
Lepas kabel ground dari frame.
2. Fuel hose
Lepas fuel hose (Feed dan return).
3. Fuel tank band
1) Tahan fuel tank oleh dongkrak.
2) Lepas keenam baut pengikat fuel tank assembly.
4. Fuel tank
1) Turunkan fuel tank.
2) Lepas fuel gauge harness connector.
6C - 8 SISTEM BAHAN BAKAR
Pemasangan
1. Fuel tank
1) Naikkan fuel tank menggunakan dongkrak.
2) Hubungkan fuel gauge harness connector.
3) Kencangkan keenam bautnya sesuai dengan
Torsinya.
2. Fuel hose
Hubungkan fuel hose. (feed dan return)
3. Fuel filler hose
Hubungkan fuel filler hose dan air breather hose dan
evapo hose.
4. Fuel filler cap
Kencangkan fuel filler cap kurang dari 3 klik.
5. Kabel ground battery
Hubungkan kabel ground battery.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 9
INJECTION PUMP
Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini.Pelajari bagian ini secara seksama sebelum melakukan
pekerjaan melepas dan memasang .
Melepas
1. Battery
Lepas battery dari battery tray.
2. Radiator Hose
1) Lepas selang radiator bagian atas dari mesin.
2) Lepas selang radiator bagian bawah dar radiator.
3. Fan Guide
4. Radiator
1) Lepas radiator bracket.
2) Lepas radiator assembly. Hati-hati jangan sampai
merusak radiator core.
5. Drive Belt
1) Kendurkan adjust bolt yang terdapat pada power
steering pump pulley.
2) Lepas drive belt.
6. Power Steering Pump Assembly
7. Engine Harness
8. Accelerator Control Cable
Lepas kabel accelerator dari injection pump.
9. Vacuum Hose
Lepas vacuum hose dari EGR valve dan intake throttle.
10. Fan
11. Intake Pipe
12. Power Steering Pump Bracket
13. EGR Pipe
6C - 10 SISTEM BAHAN BAKAR
Catatan:
Jangan memberikan tekanan yang berlebihan ke
injection pipes.
2) Kendurkan injection pipe clip.
3) Lepas injection pipes.
Catatan:
Tutuplah lubang delivery holder dengan penutup
untuk mencegah agar tidak kemasukan benda asing.
MEMBONGKAR
Langkah Membongkar
1. Nut dan washer
2. Baut
3. Center block
4. Gear
CATATAN:
Hati-hati jangan sampai benda asing masuk ke dalam injection pump pada saat proses melepas timing
control valve, fuel temperature sensor, inlet pipe dan return pipe.
Jangan melepas komponen lainnya selain gear, timing control valve, fuel temperature sensor, inlet pipe
dan return pipe.
Membongkar
1. Nut dan washer
2. Baut
3. Center block
4. Gear
6C - 12 SISTEM BAHAN BAKAR
Memasang kembali
1. Gear
2. Center block
3. Baut
Pasang gear dan center block, kemudian kencangkan
sesuai Torsinya.
Torsi Baut N.m(kg.m / lb.ft)
25 (2.5 / 18)
9. Nut
Pasang gear assembly ke injection pump, kemudian
kencangkan baut sesuai dengan Torsinya.
Torsi Mur N.m(kg.m / lb.ft)
64 (6.5 / 47)
Memasang
1. Injection Pump
5. Injection Pipe
Pasang injection pipe.
Torsi Injection Pipe N.m(kg.m / lb.ft)
29 (3.0 / 22)
21. Fan
22. Vacuum Hose
Hubungkan vacuum hose ke EGR valve dan intake
throttle.
23. Accelerator Control Cable
Hubungkan accelerator cable ke injection pump.
24. Engine Harness
25. Power Steering Pump Assembly
26. Drive Belt
Pasang drive belt dan setel kelenturan belt.
27. Radiator
28. Fan Guide
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 15
Item Kondisi
Injection nozzle Bosch Part No.: 105118-7722
Injection nozzle holder Bosch Part No.: 10548-2231
Injection nozzle opening pressure 1: 19.1 Mpa
kg/cm2 (psi/kPa) 2: 25.0 Mpa
Injection line dimensions mm (in) 1.8 (0.071)
Diameter dalam 6.35 (0.249)
Dimater luar 435 (17.1)
Panjang 0.2 (2.84/19.6)
Fuel delivery pressure kg/cm2 (psi/kPa) Bosch Diesel Fuel OL61V11
Test fuel SAE Standard Test Diesel Fuel (SAE967D)
Test fuel temperature °C (°F) 45 – 50 (113 – 122)
Identification numbers MT ISZ: 8980220011/BSH: 1047465810
ISZ: 8980220030/BSH: 1047465830
Setelan Governor
INJECTION NOZZLE
MEMBONGKAR
Langkah Mengongkar
1. Retaining nut 9. Collar
2. Nozzle & pin 10. Spring seat
3. Spacer & pin 11. First spring
4. Lift Piece 12. Shim (First nozzle opening pressure adjustment)
5. Spring seat 13. Nozzle holder body
6. Push rod 14. Eye bolt
7. Shim (Second nozzle opening 15. Gasket
pressure adjustment)
8. Second spring
Langkah Penting
Two-spring nozzle holder telah dikembangkan untuk
mengurangi NOx (Nitrogen Oxides) dan meneliti gas buang
yang dikeluarkan dari mesin diesel direct injection.
Sebelum membongkar, hilangkah dulu endapan karbon dari
nozzle dan nozzle holder menggunakan sikat kawat kemudian
bersihkan bagian luar nozzle holder assembly.
Perhatian:
Jangan menyentuh lubang-lubang nozzle dengan sikat
kawat selama membersihkannya.
Bongkarlah nozzle holder assembly berdasarkan urutannya.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 21
MERAKIT KEMBALI
Langkah Membongkar
1. Nozzle holder body 9. Spring seat
2. Shim (First opening pressure adjustment) 10. Lift Piece
3. First spring 11. Spacer & pin
4. Spring seat 12. Nozzle & pin
5. Collar 13. Retaining nut
6. Second spring 14. Gasket
7. Push rod 15. Eye bolt
8. Shim (Second opening pressure
adjustment)
Langkah Penting
Nozzle holder disetel yang dibongkar dengan urutan
memasang seperti tampak pada gambar di atas.
Sebagai media penyetelnya adalah dua-spring nozzle holder
dibuat dalam perseratur millimeter, bersihkan komponen-
komponen menggunakan oli ringan untuk melepas kotoran
dan benda asing lainnya.
6C - 22 SISTEM BAHAN BAKAR
1 Penyetelan tekanan buka nozzle pertama Setel tekanan buka nozzle pertama menggunakan shim.
6 Pemeriksaan akhir
Pastikan kondisi pengabutan bahan bakar dengan nozzle dan
nozzle holder assembled.
PERHATIAN:
• Gunakan micrometer untuk mengukur ketebalan shim.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C - 25
Catatan:
Panjang pins tidak termasuk bagian alur.
Pin (L=100 mm): 157892-5200 (Bosch AS)
Dial gauge: 157954-3800 (Bosch AS)
185317-0150 (ISUZU)
PERHATIAN:
• Kuncilah dial gauge sehingga langkah sebesar 2 mm
dapat diukur.
• Jangan terlaku kuat dalam mengencangkan mur karena
dapat membuat dial gauge shaft macet. (Lihatlah dari
dial gauge apakah shaft dapat bergerak dengan lancar.)
Catatan:
Pemeriksaan diatas tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah nozzle seat sudah aus atau tidak
dan apakah nozzle assembly dalam kondisi baik atau
tidak.
Konfirmasi Pre-lift
1. Dengan needle valve terangkat penuh, lepaslah nozzle
tester handle.
Catatan:
Tekanan in-line akan turun dan needle valve lift
(seperti yang terlihat pada dial gauge) juga akan
sedikit turun.
Catatan:
Titik dapat diketahui pada saat tekanannya turun.
6C - 28 SISTEM BAHAN BAKAR
PERHATIAN:
• Dikarenakan tekanan buka kedua berubah ketika
tekanan buka pertama berubah, maka tekanan buka
kedua harus disetel jika tekanan buka pertama
berubah.
• Gunakan micrometer untuk mengukur ketebalan shim.
• Gunakan kombinasi setelan 3 shim untuk menyetel
tekanan.
• Shim Setelan Tekanan Buka Nozzle Kedua
Part No. Ketebalan Part No. Ketebalan
(ISUZU) (mm) (ISUZU) (mm)
897116-0290 0.10 897116-0380 0.53
897116-0320 0.20 897116-0390 0.54
897116-0330 0.30 897116-0400 0.55
897116-0340 0.40 897116-0410 0.56
897116-0350 0.50 897116-0420 0.57
897116-0360 0.51 897116-0430 0.58
897116-0370 0.52 897116-0440 0.59
Pemeriksaan akhir
1. Lepas dial gauge, mur dan dial gauge holder.
BAGIAN 6D
KELISTRIKAN MESIN
DAFTAR ISI
HALAMAN
Data dan Spesifikasi .......................................................................................................... 6D - 2
Penjelasan Umum ............................................................................................................. 6D - 3
Kode Kabel ......................................................................................................................... 6D - 5
Simbol dan Singkatan ...................................................................................................... 6D - 7
Spesifikasi Torsi ............................................................................................................... 6D-10
Generator........................................................................................................................... 6D-12
Melepas dan Memasang .............................................................................................. 6D-12
Membongkar ................................................................................................................ 6D-14
Pemeriksaan dan Perbaikan ....................................................................................... 6D-17
Merakit Kembali .......................................................................................................... 6D-24
Starter Motor ...................................................................................................................... 6D-28
Melepas dan Memasang .............................................................................................. 6D-28
Membongkar (Untuk Denso) ....................................................................................... 6D-29
Pemeriksaan dan Perbaikan ....................................................................................... 6D-32
Merakit Kembali (Untuk Denso) ................................................................................. 6D-35
6D - 2 KELISTRIKAN MESIN
Vacuum Pump
Volume Aliran cm3/rev 30
Karakteristik Exhaust Time to evacuate 7 tank to – 66.7 kPa (-500 mmHg)
35 detik atau kurang di 1,000 rpm
Time to evacuate 7 tank to – 66.7 kPa (-500 mmHg)
10 detik atau kurang di 5,000 rpm
Maximum vacuum -90.7 kPa (-680 mmHg) atau lebih di 5,000 rpm
Starter Motor
Tipe Solenoid Control
Denso ADXKJD
Rated voltage V 12
Rated output kW 2.0
Karakter Beban
Tegangan terminal V 7.5
Arus beban A 500
Berat kg(Ib)
4.6 (10.1)
KELISTRIKAN MESIN 6D - 3
PENJELASAN UMUM
GENERATOR
STARTER MOTOR
Dasar sistem pengisian (charging) adalah sistem pengisian IC integral regulator. Komponen-komponen di
dalamnya dihubungkan seperti tampak pada diagram sirkuit.
Fitur generator adalah solid state regulator yang dipasang di dalam generator. Semua komponen-komponen
regulator dikumpulkan menjadi satu di dalam sebuah mold padat, dan unit ini bersama dengan brush holder
assembly dipasang ke slip ring end frame.
Setingan tegangan generator tidak dapat disetel.
Siskuit starter motor terdiri dari 4-kutup 4-brush tipe motor seri arus searah (DC), starter switch dengan safety lock,
dsb. Starter motor circuit menggunakan polaritas ground negatif.
6D - 4 KELISTRIKAN MESIN
KODE KABEL
PENJELASAN
Kode digunakan pada diagram sirkuit untuk menyebutkan
ukuran dan warna kabel c.
Contoh : 0.5 R
Warna kabel (Red/Merah)
Ukuran kabel (0.5 mm2)
UKURAN KABEL
Ukuran kabel sangat spesifik menggunakan satuan ukuran
metrik.
Sistem ukuran metrik ini menyebutkan ukuran suatu kawat yang
diukur dalam satuan milimiter kubik.
WARNA KABEL
Seluruh kabel yang digunakan mempunyai kode warna.
Kabel-kabel yang termasuk dalam satu kesatuan wiring harness
utama akan mempunyai warna tunggal. Kabel-kabel yang
termasuk dalam main harness mempunyai warna tunggal c.
Kabel-kabel yang termasuk dalam sub-sirkuit akan mempunyai
garis warna d.
Garis-garis warna tersebut mengandung ari sebagai berikut.
Contoh: 0.5 G R
Ukuran Kabel (0.5 mm2)
Green (Warna dasar)
Red (Warna garis)
P Pink
Sb Sky blue
V Violet
KELISTRIKAN MESIN 6D - 7
PENJELASAN
Digunakannya simbol-simbol dan singkatan pada sirkuit adalah
untuk mempermudah pembacaan dan pamahaman diagram.
SIMBOL
Gambar disebelah kiri adalah contoh penggunaan simbol di
dalam suatu diagram sirkuit c.
Lihat tabel berikutnya.
6D - 8 KELISTRIKAN MESIN
Contact wiring
Relay
Battery
Diode Connector
Speaker Condenser
Buzzer Horn
SINGKATAN
Gambar disebelah kiri adalah salah satu contoh singkatan yang
digunakan dalam suatu diagram sirkuit.
Singkatan-singkatan ini akan muncul pada tulisan berikutnya.
Lihat tabel dibawah ini.
SPESIFIKASI TORSI
GENERATOR
N.m (kg.m/Ib.ft)
KELISTRIKAN MESIN 6D - 11
N.m (kg.m/Ib.ft)
GENERATOR
MELEPAS DAN MEMASANG
Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini.
Generator
Lepas baut generator dan generator dari bracket.
Generator
1. Pasang generator ke bracket.
2. Kencangkan baut generator sesuai Torsinya.
Torsi Baut Generator
N.m (kg.m/Ib.ft)
40 (4.1/30)
KELISTRIKAN MESIN 6D - 13
MEMBONGKAR
Langkah Membongkar
1. Vacuum pump 14. Front cover
2. Cover 15. Ball bearing
3. Brush 16. Bearing retainer
4. Through bolt 17. Screw
5. Pulley assembly 18. Terminal bolt and nut
6. Pulley nut 19. Condenser
7. Pulley 20. Rear cover
8. Fan 21. Stator
9. Rotor assembly 22. Diode
10. Spacer 23. Holder plate
11. Ball bearing 24. Brush holder
12. Rotor 25. IC regulator assembly
13. Front cover assembly 26. Lead wire
KELISTRIKAN MESIN 6D - 15
Langkah Penting
1. Vacuum Pump
1. Kendurkan baut-baut vacuum pump.
2. Topanglah vacuum pump center plate.
3. Lepas vacuum pump dengan hati-hati.
2. Cover
3. Brush
1. Lepas cover.
2. Lepas baut-baut brush.
3. Lepas brush dari brush holder.
4. Through Bolt
9. Rotor Assembly
1. Kendurkan baut-baut through.
2. Lepas rotor dan front cover assembly dari stator dan
rear cover assembly.
Jangan biarkan stator terpisah dari rear cover.
Hati-hati jangan sampai merusak oil seal.
3. bungkuslah rotor splines untu mencegah agar tidak
rusak.
5. Pulley Assembly
1. Secara hati-hati jepitlah rotor assembly di dalam vise.
2. Kendurkan pulley nut.
3. Lepas pulley dan front cover dari rotor.
6D - 16 KELISTRIKAN MESIN
ROTOR ASSEMBLY
1. Periksa permukaan slip ring dari kemungkinan kotor
dan berlubang.
Bersihkan semua kotoran dengan kain yang diberi
alkohol.
2. Ukurlah diameter slip ring.
Diameter Slip Ring mm (in)
Standar Batas
Jika diameter slip ring lebih kurang dari batas, slip rings harus
diganti.
’
4. Periksa kontinuitas antara slip rings dan rotor core atau
shaft.
Jika ada kontinuitas, seluruh rotor assmbly harus diganti
6D - 18 KELISTRIKAN MESIN
BRUSH
Setiap brush mempunyai sebuah garis untuk menandakan
bahwa brush masih layak dipakai atau tidak.
Jika garis tersebut tidak terlihat, brush harus diganti.
Panjang Brush (Reference) mm (in)
Standar Batas
20 (0.8) 6 (0.2)
DIODE
1. Periksa kontinuitas antara battery dan ketiga stator coil
lead terminals.
Jika ada kontinuitas, diode masih normal.
Jika tidak ada kontinuitas, diode harus diganti.
2. Lakukan pengetesan polaritas dengan posisi test
probes dibalik.
Jika tidak ada kontinuias, diode masih normal.
Jika tidak ada kontinuitas, diode harus diganti.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 19
IC REGULATOR
IC regulator boleh dites menggunakan alat circuit tester
lainnya atau menggunakan sepasang voltmeter standar.
Lihat gambar.
1. Circuit tester (atau voltmeter) dengan range dari 0 ke
50 volts dengan kenaikan 0.5 volt.
2. Memerlukan dua battery 12-volt.
3. Catatlah variable resistor.
4. Besar resistor adalah 100 watts atau 3 ohms.
Mengetes IC Regulator
Lihat wiring diagram pada gambar ketika mengetes IC
regulator.
6D - 20 KELISTRIKAN MESIN
Oil Seal
Periksa rear cover oil seal bore dari kebocoran.
Vacuum Pump
Pemeriksaan
Vacuum Pump Housing dan Center Plate
Periksa vacuum pump housing dan center plate dari
kemungkinan aus, terkikis, dan baret.
Jika ditemukan kondisi seperti disebutkan diatas, vacuum
pump housing dan center plate harus diganti.
6D - 22 KELISTRIKAN MESIN
Vane
Periksa vanes dari kemungkinan aus dan rusak.
Ganti keempat vanes jika ditemukan kondisi seperti diatas.
Jangan sekali-kali hanya menganti satu vane.
Rotor
1. Periksa rotor dari kemungkinan aus, terkikis dan baret.
Perhatikan terhadap spline di dalamnya.
Ganti rotor jika ditemukan kondisi seperti diatas.
2. Periksa backlash pada generator rotor shaft splines.
Ganti rotor jika terdapat backlash.
Check Valve
1. Secara hati-hati tekan valve dari sisi “B” seperti
tampak pada gambar.
Valve harus bisa bergerak dengan lancar.
Jika tidak, check valve harus diganti.
2. Apply compressed air to the “A” side.
Tekanan udara kPa (kg/cm2/psi)
98 - 490 (1-5/14 – 71)
Periksa apakah ada kebocoran udara dari check valve.
Jika ada kebocoran udara, valve harus diganti.
MERAKIT KEMBALI
Langkah Penting
2. Lead Wire
3. IC Regulator
Solderlah IC regulator lead wires.
6. Diode
7. Stator
Gunakan tang jepit panjang untuk menghubungkan stator
coil leads dan diode leads.
Selesaikan pekerjaan tersebut secepat mungkin untuk
mencegah agar diode tidak terkena panas dari solder.
24. Brush
Pasang brush ke dalam brush holders.
25. Cover
Pasang brush cover kemudian kencangkan baut-baut
cover sesuai dengan Torsinya.
Torsi Baut Brush Cover N.m (kg.m/lb.ft)
4 (0.4/2.5)
MOTOR STARTER
MELEPAS DAN MEMASANG
Pelajari bab ini dengan seksama sebelum melakukan pekerjaan melepas dan memasang. Bab ini menerangkan
hal-hal penting yang perlu anda ketahui dan juga urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Pastikan bahwa anda
telah memahami seluruh isi yang terkandung dalam bab ini sebelum memulai pekerjaan membongkar dan
memasang.
Motor Starter
1. Kencangkan starter motor ke rear plate.
2. Kencangkan baut-baut starter sesuai Torsinya.
Torsi Baut Starter Motor N.m (kg.m/lb.ft)
85 (8.7/63)
Langkah Membongkar
1. Baut Yoke Cover 10. Magnetic Switch
2. Yoke Cover 11. Mur dan Washer untuk Terminal M
3. Through Bolt 12. Return Spring
4. Brush Holder 13. Steel Ball
5. Mur dan Washer untuk Terminal C 14. Overrunning Clutch
6. Yoke 15. Housing
7. Bearing 16. Baut Housing
8. Armature 17. Retainer dengan Roller
9. Brush Spring 18. Idle Gear
6D - 30 KELISTRIKAN MESIN
Membongkar
1. Lepas lead wire (1) dari magnetic switch.
2. Lepas through bolts (2).
Keterangan
1. Lead Wire
2. Through Bolt
Keterangan
1. Spring
2. Brush
6. Lepas armature.
7. Lepas housing
8. Lepas overrunning clutch dari housing.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 31
Armature
Periksa kontinuitas antara segment dan segment pada
commutator. Ganti commutator jika tidak ada kontinuitas
(misalnya terputus).
Keterangan
1. Insulator
2. Kedalaman Insulator
3. Commutator Segments
Brush
Ukurlah panjang brush.
Ganti dengan yang baru jika dibawah batas.
Standar: 15 mm (0.5906 in)
Batas: 11 mm (0.43 in)
Brush Holder
Periksa kontinuitas antara brush holder (+) (4) dan base (-).
Ganti jika tidak ada kontinuitas (misalnya pembungkusnya
rusak).
Brush Spring
Gunakan sring balancer untuk mengukur tekanan spring ketika
melepas spring dari brush.
Standar: 17.65 - 23.54 N (38.9 - 51.9 Ib)
Batas: 11.77 N (25.9 Ib)
Magnetic Switch
Untuk sementara hubungkan magnetic switch antara
overrunning clutch dan housing.
Pemeriksaan tersebut dilakukan dalam 3 sampai 5 detik.
6D - 34 KELISTRIKAN MESIN
1. Pull in test
Hubungkan kutup battery negative (-) ke terminal C dan
magnetic switch body.
Pastikan bahwa pinion dapat bergerak ketika kutup battery
positive (+) dihubungkan ke terminal 50.
2. Hold in test
Pastikan bawa pinion kembali ke posisinya ketika lead
wire dilepas dari terminal C.
3. Return test
Hubungkan kutup battery negative (-) ke terminal 50 dan
magnetic switch body.
Pastikan bahwa pinion dapat bergerak ketika kutup battery
positive (+) dihubungkan ke terminal C.
dan pinion kembali keposisinya begitu lead wire dilepas
dari terminal 50.
Field Coil
1. Periksa kontinuitas antara ujung field coil dan yoke
body.
Ganti field coil, jika tidak ada kontinuitas.
KELISTRIKAN MESIN 6D - 35
Overrunning Clutch
1. Periksa secara visual adapakah ada kerusakan atau
keausan yang belebihan.
2. Periksa apakah pinion dapat berputar denga lancar searah
jarum jam, jika diputar ke arah kebalikan dari jarum jam
pinion harus mengunci.
Bearing
1. Periksa apakah ada kerusakan atau atau keausan
yang berlebihan.
Ganti bearing jika terdengan suara noise yang tidak
normal saat diputar.
BAGIAN 6E
SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)
DAFTAR ISI
HALAMAN
Penjelasan Umum ..............................................................................................................6E -2
Diagram EGR System .........................................................................................................6E -3
Prinsip Kerja EGR System ................................................................................................6E -3
Pemeriksaan ........................................................................................................................6E -4
6E - 2 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)
PENJELASAN UMUM
Sistem ini mengontrol kandungan gas buang NOx dengan cara mensirkulasikan kembali gas buang ke dalam ruang
bakar melalui intake manifold.
Kedua EGR valves dikontrol oleh dua VSV yang dikontrol oleh EGR controller berdasarkan sinyal dari berbagai
sensor.
Jumlah EGR tergantung dari jumlah putaran mesin dan bukaan accelerator.
SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) 6E - 3
MT
RPM Idling 2000 2750 3250
VSV-1 Sisi mesin bagian depan ON ON ON ON
VSV-2 Sisi mesin bagian belakang ON ON ON OFF
AT
RPM Idling 2000 2750 3250
VSV-1 Sisi mesin bagian depan ON OFF OFF OFF
VSV-2 Sisi mesin bagian belakang OFF ON ON ON
PEMERIKSAAN
Vacuum switch valve (VSV)
Gunakan circuit tester untuk mengukur tahanan V.S.V.
Tahanan V.S.V Ω (suhu 20°C)
35 ~ 45
EGR Valve
Berikan vacuum ke EGR valve, periksa untuk melihat fungsi
kerja katupnya.
Tekanan Negatif
Kurang dari 120 mmHg Tidak Bekerja
Lebih dari 180 mmHg Bekerja
SISTEM GAS BUANG 6F - 1
BAGIAN 6F
SISTEM GAS BUANG
DAFTAR ISI
HALAMAN
Data dan Spesfikasi ...........................................................................................................6F - 2
Penjelasan Umum ..............................................................................................................6F - 3
Melepas dan Memasang ....................................................................................................6F - 4
Pemeriksaan dan Perbaikan .............................................................................................6F - 6
Turbocharger .....................................................................................................................6F - 7
Data dan Spesifikasi .....................................................................................................6F - 7
Penjelasan Umum ..............................................................................................................6F - 8
Pemeriksaan dan Perbaikan .............................................................................................6F - 9
Special Tools ....................................................................................................................6F -10
Service Network IHI ...........................................................................................................6F -11
6F - 2 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)
PENJELASAN UMUM
6F - 4 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)
Bilamana perlu, lakukan penyetelan, perbaikan dan penggantian part jika pada saat pemeriksaan ditemukan
adanya kerusakan atau tingkat keausan yang berlebihan.
TURBOCHARGER
DATA DAN SPESIFIKASI
4JA1-L
Model IHI RHF 4H
Turbine type Mixed fl ow
Compressor type Radial outflow Backward and Rake
Maximum permissible speed rpm 190,000
PENJELASAN UMUM
Mekanisme bagian dalam turbocharger terdiri dari turbine wheel, compressor wheel, dan radial bearings.
Komponen-komponen ini dikemas di dalam bearing housing.
Mekanisme bagian luar turbocharger terdiri dari compressor housing air intake port dan turbine housing air exhaust
port.
Kegunaan turbocharger adalah untuk meningkatkan efisiensi air intake. Sehingga dapat menaikkan tenaga mesin,
mengurangi konsumsi bahan bakar dan meminimalkan mesin noise.
Turbocharger bekerja dengan kecepatan dan temperatur yang sangat tinggi. Komponen-komponen yang
digunakan merupakan bahan pilihan dan dibuat dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.
Perbaikan turbocharger memerlukan penanganan yang hati-hati dan keahlian yang cukup.
Jika performa turbocharger menurun, periksa mesin dari kemungkinan rusak atau aus. Jika pada mesin tidak
ditemukan kerusakan atau aus, maka kerusakannya berasal dari turbocharger.
SISTEM GAS BUANG 6F - 9
SPECIAL TOOL
HEADQUARTERS
ISHIKAWAJIMA HARIMA HEAVY INDUSTRIES CO., LTD.(IHI)
General Machinery Division
Tokyo Chuo Building 1-6-2 Marunouchi Chiyoda-ku
Tokyo 100-0005 JAPAN
TEL: 81-(3)-3286-2405 to 2407 (3 lines)
FAX: 81-(3)-3286-2430
CHINA
IHI BEIJING OFFICE
Room 705, China World Trade Center, No. 1 Jian Guo Men Wai Avenue
Beijing, People’s Republic of CHINA
TEL: 86-(1)-505-4997, 0408
FAX: 86-(1)-505-4350
TLX: 210343 IHIPK CN
TAIWAN
IHI TAIPEI OFFICE
Room 1202, Chia Hsin Building, No. 96 Chung Shan
North Road, Section 2, Taipei, TAIWAN
TEL: 886-(2)-542-5520, 5521, 5523
FAX: 886-(2)-542-4362
TLX: 11320 IHICO
THAILAND
IHI BANGKOK OFFICE
8th Floor, Thaniya Building, 62 Silom Road, Bangkok, THAILAND
TEL: 66-(2)-236-3490, 7356, 9099
FAX: 66-(2)-236-7340
TLX: 82375 IHICO TH
MALAYSIA
IHI KUALA LUMPUR OFFICE
Letter Box No. 52, 22nd Floor, UBN Tower,
10 Jin. P. Ramlee 50250 Kuala Lumpur, MALAYSIA
TEL: 60-(3)-232-1255, 1271
FAX: 60-(3)-232-1418
TLX: IHI KLMA 20257
INDONESIA
IHI JAKARTA OFFICE
9th Floor, Skyline Building JI. M. H. Thamrin, No. 9, Jakarta, INDONESIA
TEL: 62-(21)-32-2147, 390-2211
FAX: 62-(21)-32-3273
TLX: 44175 IHIJKT
6F - 12 SISTEM EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)
CATATAN
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
ACCELERATOR CONTROL 6H - 1
BAGIAN 6H
ACCELERATOR CONTROL
DAFTAR ISI
HALAMAN
Melepas dan Memasang .................................................................................................. 6H - 2
Melepas ...................................................................................................................... 6H - 3
Memeriksa .................................................................................................................... 6H - 3
Memasang .................................................................................................................... 6H - 3
6H - 2 ACCELERATOR CONTROL
Melepas
1. Lepas kabel accelerator control dari accelerator pedal
dan dash panel.
2. Lepas cable clips.
3. Lepas kabel accelerator control cable dari accelerator
control cable bracket.
4. Lepas kabel accelerator control cable dari throttle.
Memeriksa
Periksa item-item dibawah ini dan ganti kabel control jika bila
ditemukan sesuatu yang janggal.
• Kabel control harus bisa bergerak dengan lancar.
• Kabel control tidak boleh bengkok atau terjepit.
• Kabel control tidak boleh rusak atau berkarat.
Memasang
1. Pasang kabel accelerator control ke accelerator control
pedal dash panel.
2. Pasang kabel accelerator control ke throttle.
Pasang T-END ke throttle lever pada mesin.
3. Pasang kabel accelerator control ke accelerator bracket.
1) Secara perlahan tarik screw cap dengan tahan
kearah jarum jam.
2) Dengan screw cap ditarik seperti yang dijelaskan
pada langkah 1), setel clearance antara nut A dan
bracket sebesar 2 – 3.5mm.
3) Dengan nut A dibiarkan diam, putar nut B untuk
memasang kabel ke braket.
Momen pengencangan : 12.7±5 N.m (1.3±0.5 kgf.m)
4) Make sure that pedal play is 3 – 8 mm.
4. Pasang cable clip ke kabel accelerator control.
CATATAN:
Pastikan bahwa apabila accelerator pedal dalam kaadaan
langkah penuh maka, throttle (pada mesin) juga harus
dalam keadaan langkah penuh.
TB4JE-WE-0771 IN
Diterbitkan oleh
ISUZU MOTORS LIMITED
INTERNATIONAL SERVICE DEPARTMENT
Tokyo, Japan