A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi C33-304 tentang Diagnosa Sistem Starter, peserta didik
diharapkan mampu:
1. menguraikan skema kerja motor starter
2. menganalisis beragai gejala kerusakan pada motor starter
3. memeriksa kerusakan pada komponen motor starter
4. menentukan kerusakan komponen starter
5. menerapkan prosedur perbaikan motor starter
dengan rasa ingin tahu, disiplin, tanggung jawab dan bersikap jujur serta berinteraksi
sesuai prosedur.
B. Uraian Materi
Pada saat starting engine, berbagai kemungkinan masalah yang dapat terjadi
yang sebabkan oleh kondisi sistem starter. Secara umum terdapat 3 (tiga)
masalah yang sering terjkadi saat memulai menghidupkan engine (engine
starting), yaitu:
a. Motor starter tidak bergerak sama sekali
b. Motor starter berputar tapi gagal menghidupkan mesin
c. Terdengar noise abnormal
Keterangan:
(1) Pinion drive lever (7) Pull-in Coil
(2) Pinion & over-running clutch (8) Motor starting
(3) Magnetic switch (9) Starting motor control relay
(4) Hold-in coil (10) Ignition & starter switch
(5) Plunger (11) Baterai
(6) Magnetic switch contact (12) Ke ECM
Saat terjadi malfungsi pada motor starter, misalnya engine tidak dapat berputar
saat kunci kontak pada posisi terminal ST, jangan terburu-buru melepas motor
starter dari engine. Periksa terlebih dahulu item berikut untuk mempersempit
cakupan pemeriksaan kemungkinan penyebab kerusakan.
a. Memastikan kondisi atau gejala dari trouble yang terjadi
b. Kencangkan terminal baterai (termasuk sambungan kabel masa pada sisi
mesin) dan terminal motor starter.
c. Baterai discharge
d. Mounting motor starter
Berikut ini beberapa kondisi atau gejala kerusakan, kemungkinan penyebab dan
alternatif penuelesaian atau perbaikan pada sistem starter.
1) Pull-In Test
a) Hubungkan baterai ke switch magnet seperti diperlihatkan
b) Periksa plunger dan pinion bergerak keluar
c) Jiak punger dan pinion tidak bergerak, ganti magnetic switch
Keterangan:
(1) Terminal Switch 50 (S)
(2) Terminal M (2)
(3) Kabel Utama Baterai Terminal 30
Catatan:
Setiap test ini harus dilakukan dalam waktu 3 sampai 5 detik
untuk mencegah coil terbakar
Sebelum testing, lepaskan kabel (3) dari terminal M (2)
2) Hold-In Test
Catatan:
Arus standar (tes kemampuan tanpa beban), yaitu: 70 A
Maximum pada 11 V
1) Plunger:
Periksa kerusakan plunger, ganti bila
perlu.
2) Magnetic Switch:
Dorong plunger dan bebaskan.
Plunger harus kembali dengan cepat
ke posisi aslinya. Ganti bila perlu.
6) Panjang brush
Ukur panjang brush jika di bawah
limit, ganti brush.
Standar: 12.4 mm (0.488 in.)
Limit: 6.0 mm (0.24 in.)
Pasang brush pada setiap brush
holder dan periksa untuk dapat
bergerak lembut
7) Pegas (Spring)
Periksa brush spring untuk keausan,
rusak atau kondisi abnormal lain.
Ganti bila perlu.
CATATAN
Spesifikasi berikut mengandaikan
bahwa armatur bebas dari bengkok
Armature bengkok harus di ganti.
[A]: Benar
[B]: Salah
13) Kebocoran/Short
Periksa commutator dan armature
core. Jika ada kontinuitas, armature
ke masa dan harus diganti.
14) Kontinuitas
Periksa kontinuitas antara segment.
Jika tidak ada kontinuitas pada setiap
titik tes, ada open circuit dan
armature harus diganti
15) Gear
Periksa internal gear dan planetary
gear untuk keausan, rusak atau
kondisi abnormal lain. Ganti bila
perlu
C. Daftar Pustaka