Anda di halaman 1dari 640

PEDOMAN PERBAIKAN

N-SERIES

MESIN SERI 4H

BAGIAN 6

International Service & Parts


Tokyo, Japan
CATATAN
Sebelum menggunakan Pedoman Perbaikan ini untuk membantu
anda dalam melakukan perbaikan dan perawatan kendaraan,
dianjurkan kepada anda untuk membaca dengan hati-hati dan
mengerti secara menyeluruh informasi yang terdapat pada Bagian -
0A di bawah judul “INSTRUKSI PERBAIKAN UMUM” dan
“BAGAIMANA MENGGUNAKAN PEDOMAN INI”.

Semua material yang terdapat pada Pedoman ini berdasarkan


informasi produk terakhir yang tersedia pada saat publikasi.
Semua perubahan dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa pemberita-
huan lebih lanjut.

Aplikasi Model:

N-Series

Pedoman ini dapat diaplikasikan pada model tahun 2005.


PEDOMAN INI TERDIRI DARI BAGIAN-BAGIAN BERIKUT INI:

No. BAGIAN DAFTAR ISI


00 INFORMASI PERBAIKAN
6A MEKANIKAL MESIN
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 /
6A3
4HG1-T)
6B PENDINGINAN MESIN
6C SISTEM BAHAN BAKAR
6D KELISTRIKAN MESIN
6E DIAGNOSA EMISI DAN KELISTRIKAN
6F PEMBUANGAN
6G TURBOCHARGER
INFORMASI PERBAIKAN 00-1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 00

INFORMASI PERBAIKAN
Daftar Isi
PEMECAHAN MASALAH .................................. 00-2 Gear Train, Camshaft, Rocker Arm Shaft,
Susah Start .................................................... 00-2 Front Retainer, Flywheel Housing 00-59
Idle Tidak Stabil ............................................. 00-8 Inlet Cover dan Exhaust Manifold ........... 00-60
Kurang Tenaga ............................................... 00-9 Turbocharger, Water Pipe dan Oil Pipe .. 00-62
Konsumsi Bahan Bakar Boros ........................ 00-10 Water Pump, Water Outlet Pipe, Oil
Konsumsi Oli Boros ........................................ 00-10 Pump, Oil Cooler dan Oil Filter ............... 00-63
Overheating ................................................... 00-10 Generator, Starter dan Glow Plug ........... 00-64
Asap Gas Buang Putih ................................... 00-11 Engine Mounting .................................... 00-65
Asap Gas Buang Hitam .................................. 00-11 Injection Pump, Injection Pipe dan Fuel
Tekanan Oli Tidak Naik .................................. 00-11 Pipe ....................................................... 00-66
Suara Mesin Tidak Normal ............................. 00-12 ALAT KHUSUS ......................................... 00-67
Masalah Pendinginan Mesin ........................... 00-13 Alat Khusus ............................................ 00-67
Motor Starter Tidak Berhenti .......................... 00-14 SISTEM PELUMASAN .............................. 00-69
SPESIFIKASI DAN DATA UTAMA .................... 00-15 Gambaran Umum ................................... 00-69
Spesifikasi dan Data Utama ........................... 00-15
STANDAR PERBAIKAN .................................... 00-25
Mesin ............................................................. 00-25
Cylinder Head ................................................ 00-25
Camshaft ....................................................... 00-26
Rocker Arm dan Rocker Arm Shaft ................ 00-27
Valve .............................................................. 00-27
Cylinder Body ................................................. 00-28
Crankshaft ...................................................... 00-30
Piston ............................................................. 00-31
Piston Pin ....................................................... 00-31
Piston Ring ..................................................... 00-32
Connecting Rod .............................................. 00-32
Flywheel ......................................................... 00-33
Gear Train ...................................................... 00-34
Sistem Pelumasan ......................................... 00-34
Sistem Pendinginan ....................................... 00-35
Sistem Bahan Bakar ....................................... 00-36
Kelistrikan Mesin ............................................ 00-36
PERBAIKAN ...................................................... 00-39
Identifikasi Model ........................................... 00-39
Air Cleaner ..................................................... 00-39
Sistem Pelumasan ......................................... 00-40
Sistem Bahan Bakar ....................................... 00-42
Sistem Pendinginan ....................................... 00-46
Kontrol Mesin ................................................. 00-49
Kontrol Akselerasi .......................................... 00-49
Kontrol Pemberhentian Mesin ........................ 00-50
Penyetelan Celah Katup ................................. 00-50
Penyetelan Waktu Penginjeksian ................... 00-52
Pengukuran Tekanan Kompresi ...................... 00-55
Sistem Quick-On-Start II ................................ 00-55
TORSI PENGENCANGAN ................................ 00-56
Cylinder Head, Head Gasket dan Head Cover ... 00-56
Crankshaft, Flywheel, Damper Pulley, Connect-
ing Rod dan Oil Pan .......................................... 00-58
00-2 INFORMASI PERBAIKAN

PEMECAHAN MASALAH
Susah start
1. Starter Tidak Bekerja
Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Battery Terminal kabel battery kendur Bersihkan dan/atau kencangkan kabel
Hubungan buruk karena karat terminal battery
Battery kosong atau lemah Isi kembali atau ganti battery
Fan belt kendur atau rusak Setel atau ganti fan belt
Fusible link Fusible link shataut Ganti fusible link
Starter switch Starter switch atau starter relay rusak Ganti starter switch atau starter relay
Magnetic switch atau starter relay rusak Perbaiki atau ganti magnetic switch
Starter motor
Rusak starter motor Perbaiki atau ganti starter motor

2. Starter Motor Bekerja Tetapi Mesin Tidak Berputar


Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Battery Terminal kabel battery kendur Bersihkan dan/atau kencangkan kabel
Hubungan buruk karena karat terminal battery
Battery kosong atau lemah Isi kembali atau ganti battery
Fan belt kendur atau rusak Setel atau ganti fan belt
Starter motor Pinion gear rusak Ganti pinion gear
Magnetic switch rusak Perbaiki atau ganti magnetic switch
Brush aus, brush spring lemah Ganti brush dan/atau brush spring
Mesin Piston, crank bearing rusak, atau Perbaiki atau ganti komponen terkait
kerusakan lain

3. Mesin Berputar Tetapi Tidak Hidup


Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Mekanisme
Fuel cut solenoid valve rusak Ganti fuel cut solenoid valve
pemberhentian mesin

Bahan Bakar Tidak Terkirim ke Injection Pump


Bahan bakar Fuel tank kosong Isi fuel tank
Fuel piping Fuel line tersumbat atau rusak Perbaiki atau ganti fuel lines
Hubungan fuel line kendur Kencangkan hubungan fuel line
Fuel filter Fuel filter overflow valve tidak menutup Perbaiki atau ganti fuel filter overflow
valve
Ganti fuel filter element atau filter
Tersumbat fuel filter element
cartridge
Sistem bahan bakar Udara dalam sistem bahan bakar Buang udara dari sistem bahan bakar
Fuel feed pump Feed pump rusak Perbaiki atau ganti feed pump

Bahan Bakar Terkirim ke Injection Pump


Penggunaan bahan bakar yang salah Gunakan bahan bakar yang benar
Bahan bakar
Partikel air dalam bahan bakar Isi bahan bakar
Sistem bahan bakar Udara dalam injection pump Buang udara dari sistem bahan bakar
INFORMASI PERBAIKAN 00-3

Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Injection nozzle macet Ganti injection nozzle
Injection nozzle Tekanan awal penginjeksian Injection Setel atau ganti injection nozzle
nozzle terlalu rendah
Kondisi pengabutan tidak tepat
Injection pump Fuel injection nozzle rusak sehingga ada Ganti delivery valve
tetesan bahan bakar setelah fuel injection
Kerja injection pump control rack tidak Perbaiki atau ganti injection pump con-trol
benar rack
Injection pump plunger aus atau macet Ganti injection pump plunger assembly
Injection pump drive shaft rusak Ganti injection drive shaft

Injection pump governor spring rusak Ganti injection pump governor spring

4. Sistem Quick-on Start


Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan
1. Fusible link wire rusak Ganti fusible link wire
Glow plug indicator
2. indicator light fuse putus Ganti indicator light fuse
light tidak hidup
3. indicator bulb rusak Ganti indicator light bulb
1. Fusible link wire short rusak Ganti fusible link wire
2. Glow plug relay connector rusak Ganti / perbaiki glow plug relay connector
Preheating system
3. Glow plug connector rusak Ganti atau Perbaiki glow plug connector
tidak bekerja
4. Quick-on start timer connector rusak Ganti atau Perbaiki quick-on start timer
connector
1. Thermo switch rusak termasuk keru- Ganti thermo switch
Preheating time terlalu sakan wiring harness
lama atau short 2. Glow plug rusak Ganti glow plug
3. Timer unit rusak Ganti timer unit
00-4 INFORMASI PERBAIKAN
Periksa apakah battery normal, kemudian lakukan diagnosa berikut.

STARTER TIDAK BERPUTAR

PERIKSA BATTERY

KERUSAKAN PENGISIAN ATAU UMUR PERIKSA BATTERY

PERIKSA BATTERY PERIKSA HUBUNGAN TERMINAL

HUBUNGAN BERMASALAH HUBUNGAN TERMINAL NORMAL

BERSIHKAN TERMINAL BATTERY, PERIKSA STARTER ATAU STARTER SWITCH


HUBUNGKAN KEMBALI

RUSAK

PERBAIKI ATAU

HIDUPKAN HEAD LAMP DAN STARTER SWITCH

HEAD LAMP TIDAK MENYALA ATAU GELAP HEAD LAMP MENYALA

a) PENGISIAN BATTERY KURANG a) LEPAS SIRKUIT STARTER


b) STARTER COIL SHORT CIRCUIT b) LEPAS STARTER COIL
c) KOMPONEN STARTER RUSAK c) KUNCI KONTAK RUSAK

N6A0001E
INFORMASI PERBAIKAN 00-5

PERTAUTAN PINION DAN RING GEAR SALAH

PERIKSA ADANYA TEGANGAN BATTERY PADA


TERMINAL “S” MAGNETIC SWITCH SAAT KUNCI
KONTAK DIPUTAR KE “START (ST)”

YA TIDAK

ATAU
PADA KONDISI INI, PERIKSA APAKAH TE-
GANGAN KONEKTOR 3BW PADA MAGNETIC
AUS BERLEBIHAN DARI TAHANAN GESEK SWITCH DARI RESTART RELAY NORMAL
PINION DAN RING GEAR STARTER BESAR

PERBAIKI ATAU GANTI PERBAIKI ATAU


STARTER, GANTI YA TIDAK
GANTI STARTER
RING GEAR

HUBUNGAN PUTUS
PERIKSA APAKAH
ATAU LEPAS ANTARA
ADA TEGANGAN DI
KUNCI KONTAK DAN
KONEKTOR 3BW PA-
MAGNETIC SWITCH
DA KUNCI KONTAK
DARI RESTART RELAY

PERBAIKI

YA TIDAK

HUBUNGAN KUNCI
HUBUNGAN PUTUS
KONTAK PUTUS
ATAU LEPAS ANTARA
KUNCI KONTAK DAN
BATTERY

GANTI KUNCI KONTAK

PERBAIKI

N6A0002E
00-6 INFORMASI PERBAIKAN

MAGNETIC SWITCH TIDAK BEKERJA SAAT


KUNCI KONTAK DIPUTAR KE “START (ST)”

PERIKSA ADANYA TEGANGAN PADA


TERMINAL “S” MAGNETIC SWITCH SAAT KUNCI
KONTAK DIPUTAR KE “START (ST)”

YA TIDAK

PERIKSA KABEL MASSA


PERIKSA APAKAH LAMPU INDIKATOR PADA
METER MENYALA NORMAL

YA TIDAK

YA TIDAK

PERBAIKI

ATAU PERIKSA HUBUNGAN HUBUNGAN PUTUS


KUNCI KONTAK DAN ATAU LEPAS ANTARA
TERMINAL “S” BATTERY DAN KUNCI
KOMPONEN PINION MAGNETIC SWITCH
MAGNETIC SWITCH KONTAK
TIDAK BERGERAK ATAU COIL LEPAS
ATAU TERBAKAR

PERBAIKI

PERBAIKI ATAU
GANTI STARTER PERIKSA STARTER HUBUNGAN PUTUS
RELAY ATAU KUNCI KONTAK

PERIKSA CLUTCH
GANTI KUNCI KONTAK
START SWITCH

N6A0003E
INFORMASI PERBAIKAN 00-7

PINION BERHUBUNGAN DENGAN RING GEAR


TETAPI MESIN TIDAK BERPUTAR

PERIKSA KABEL MASSA

YA TIDAK

PERBAIKI ATAU GANTI


KABEL MASSA

HUBUNGAN ANTARA MAGNETIC FIELD COIL RUSAK ARMATURE COIL PINION


BRUSH DAN STARTER SWITCH ATAU PUTUS RUSAK ATAU PUTUS CLUTC
KOMUTATOR PUTUS TERBAKAR H SLIP

PERBAIKI ATAU GANTI STARTER

N6A0004E
00-8 INFORMASI PERBAIKAN

Idle Tidak Stabil

Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Sistem Idle Penyetelan idle salah Setel idle
Fast idling speed con- Fast idling speed control device rusak Perbaiki atau ganti fast idling speed
trol device control device
Sistem kontrol Penyetelan sistem kontrol akselerasi
Setel sistem kontrol akselerasi
akselerasi salah
Sistem bahan bakar bocor atau tersumbat Perbaiki atau ganti sistem bahan bakar
Sistem bahan bakar Udara dalam sistem bahan bakar Buang udara dari sistem bahan bakar
Partikel air dalam sistem bahan bakar Ganti bahan bakar
Fuel filter Fuel filter element tersumbat Ganti fuel filter element atau fuel
filter cartridge
Fuel feed pump Fuel feed pump rusak Perbaiki atau ganti fuel feed pump
Injection nozzle macet Ganti injection nozzle
Tekanan awal penginjeksian Injection Setel atau ganti injection nozzle
Injection nozzle
nozzle terlau rendah
Kondisi pengabutan tidak tepat
Injection pump Delivery valve rusak menyebabkan bahan Ganti delivery valve
Bakar menetes setelah fuel injection
Penyetelan injection timing salah Setel injection timing
Injection volume tidak mencukupi Setel injection volume
Idle spring rusak Ganti idle spring
Kerja governor lever tidak tepat Perbaiki atau ganti governor lever
Penyetelan regulator valve salah Setel atau ganti regulator valve
Plunger spring rusak Ganti plunger spring
Plunger aus Ganti plunger assembly
Cam disc aus Ganti cam disc
Celah katup Penyetelan celah katup salah Setel celah katup
Tekanan kompresi Cylinder head gasket rusak Ganti komponen terkait
Cylinder liner aus
Piston ring menganjal antara valve dan
valve seat
INFORMASI PERBAIKAN 00-9

Kurang Tenaga

Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Air cleaner Air cleaner element tersumbat Bersihkan atau ganti air cleaner element
Fuel Water particle in the fuel Ganti fuel
Fuel filter Fuel filter element tersumbat Ganti fuel filter element atau fuel
filter cartridge
Fuel feed pump Fuel feed pump rusak Perbaiki atau ganti fuel feed pump
Injection nozzle macet Ganti injection nozzle
Tekanan awal penginjeksian injection Setel atau ganti injection nozzle
Injection nozzle
nozzle terlalu rendah
Kondisi pengabutan tidak tepat
Fuel injection pipes Fuel injection pipe rusak atau terganggu Ganti fuel injection pipe
Regulating valve rusak Perbaiki atau ganti regulating valve
Delivery valve rusak Ganti delivery valve
Timer rusak Perbaiki atau ganti timer
Cam disk aus Ganti cam disk
Injection pump Kerja control lever tidak tepat Setel atau ganti control lever
Injection timing salah Setel injection timing
Perbaiki atau ganti injection pump timer
Lemah governor spring Ganti governor spring
Plunger aus Ganti plunger assembly
Tekanan kompresi Cylinder head gasket rusak Ganti komponen terkait
Cylinder liner aus
Piston ring macet
Celah katup Penyetelan celah katup salah Setel celah katup
Valve spring Valve spring lemah atau patah Ganti valve spring
Sistem pembuangan Exhaust pipe tersumbat Bersihkan exhaust pipe
Full load adjusting Adjusting screw seal pengesetan salah Setel dan segel kembali adjusting screw
screw seal atau terbuka
00-10 INFORMASI PERBAIKAN

Konsumsi Bahan Bakar Boros

Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Sistem bahan bakar Bahan bakar bocor Perbaiki atau ganti komponen terkait
pada sistem bahan bakar
Air cleaner air cleaner element tersumbat Bersihkan atau ganti air cleaner element
Idling speed Penyetelan idling speed tidak tepat Setel idling speed
Injection nozzle Tekanan awal penginjeksian injection Setel atau ganti injection nozzle
nozzle terlalu rendah
Kondisi pengabutan tidak tepat
Fuel injection timing Fuel injection timing tiadk tepat Setel fuel injection timing
Injection pump Delivery valve rusak menyebabkan bahan Ganti delivery valve
bakar menetes setelah fuel injection
Celah katup Celah katup penyetelan salah Setel celah katup
Tekanan kompresi Cylinder head gasket rusak Ganti komponen terkait
Cylinder liner aus
Piston ring macet
Valve spring Valve spring lemah atau patah Ganti valve spring

Konsumsi Oli Boros

Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Oli mesin Oli mesin tidak cocok Ganti oli mesin
Oli mesin terlalu banyak Perbaiki level oli mesin
Oil seal dan gasket Oli bocor dari oil seal dan/atau Ganti oil seal dan/atau gasket
gasket
Air breather Air breather tersumbat Bersihkan air breather
Intake dan exhaust valve stem dan valve guide aus Ganti intake dan exhaust valve dan valve
valve guide

Overheating

Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Air pendingin Air pendingin tidak cukup Isi kembali air pendingin
Fan clutch Oli bocor dari fan clutch Ganti fan clutch
Fan belt Fan belt kendur atau retak sehingga slip Ganti fan belt
Radiator Radiator cap rusak atau radiator core Ganti radiator cap atau bersihkan radiator
tersumbat core
Water pump Water pump rusak Perbaiki atau ganti water pump
Cylinder head dan cyl- Sealing cap rusak sehingga air bocor Ganti sealing cap
inder body sealing cap
Thermostat Thermostat rusak Ganti thermostat
Sistem pendinginan Sistem pendinginan tersumbat oleh Bersihkan benda asing dari sistem
benda asing pendinginan
Fuel injection timing penyetelan fuel injection timing salah Setel fuel injection timing
INFORMASI PERBAIKAN 00-11

Asap Gas Buang Putih

Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Bahan bakar Partikel air dalam bahan bakar Ganti fuel
Fuel injection timing Fuel injection timing terlambat Setel fuel injection timing
Tekanan kompresi Cylinder head gasket rusak Ganti komponen terkait
Cylinder liner aus
Piston ring macet
Inlet dan exhaust Valve seal rusak Ganti valve seal, valve, dan valve guide
valve Aus valve stem dan valve guide
Valve seal

Asap Gas Buang Hitam

Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Air cleaner Air cleaner element tersumbat Bersihkan atau ganti air cleaner element
Injection nozzle Tekanan awal penginjeksian injection Setel atau ganti injection nozzle
nozzle terlalu rendah
Kondisi pengabutan tidak tepat
Fuel injection timing Penyetelan fuel injection timing salah Setel fuel injection timing
Injection pump Delivery valve rusak sehingga bahan Ganti delivery valve
Bakar menetes setelah fuel injection
Injection volume berlebihan Setel injection volume

Tekanan Oli Tidak Naik

Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Oli mesin Kekentalan oli mesin salah Ganti oli mesin
Oli mesin kurang Perbaiki volume oli mesin
Oil pressure gauge Oil pressure gauge atau unit rusak Perbaiki atau ganti oil pressure gauge
atau unit Indicator light rusak atau unit
Oil pressure indicator Ganti indicator light
light
Oil filter Tersumbat oil filter element Ganti oil filter element atau oil filter
cartridge
Relief valve dan by- Relief valve macet dan/atau by-pass Ganti relief valve dan/atau by-pass
pass valve valve spring lemah valve spring
Oil pump Tersumbat oil pump strainer Bersihkan oil pump strainer
Aus oil pump komponen terkait Ganti oil pump komponen terkait
Rocker arm shaft Aus rocker arm bushing Ganti rocker arm bushing
Camshaft Aus camshaft dan camshaft bearing Ganti camshaft dan camshaft
bearing
Crankshaft dan bear- Aus crankshaft dan bearing Ganti crankshaft dan/atau bear-
ing ing
00-12 INFORMASI PERBAIKAN

Suara Mesin Tidak Normal


1. Detonasi Mesin
Periksa apakah mesin telah dipanaskan sebelum memulai prosedur pemecahan masalah.
Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Bahan bakar Bahan bakar tidak tepat Ganti bahan bakar
Fuel injection timing Penyetelan fuel injection timing salah Setel fuel injection timing
Injection nozzle Tekanan awal injection nozzle dan kondi- Setel atau ganti injection nozzle
si pengabutan tidak tepat
Tekanan kompresi Head gasket rusak Piston ring patah
Ganti head gasket atau piston ring

2. Suara Gas Bocor


Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Exhaust pipe Hubungan exhaust pipe kendur Kencangkan hubungan exhaust pipe
Exhaust pipe rusak Ganti exhaust pipe
Injection nozzle dan/ Injection nozzle dan /atau glow plug Ganti washer
atau glow plug kendur Kencangkan injection nozzle dan/atau
glow plug
Exhaust manifold Hubungan exhaust manifold dan/ atau Kencangkan hubungan exhaust manifold
glow plug kendur
Cylinder head gasket Cylinder head gasket rusak Ganti cylinder head gasket

3. Suara Terus-menerus
Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Fan belt Fan belt kendur Setel kembali ketegangan fan belt
Cooling fan Cooling fan kendur Kencangkan cooling fan
Water pump bearing Water pump bearing aus atau rusak Ganti water pump bearing
Alternator atau Alternator atau vacuum pump rusak Perbaiki atau ganti alternator atau va-
vacuum pump cuum pump
Celah katup Setelan celah tidak benar Setel celah katup

4. Suara Ketukan
Titik Pemeriksaan Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Celah katup Penyetelan celah katup salah Setel celah katup
Rocker arm Rocker arm rusak Ganti rocker arm
Flywheel Baut flywheel kendur Kencangkan baut flywheel
Crankshaft dan thrust Crankshaft dan/atau thrust bearing Ganti crankshaft dan/atau thrust
bearing aus atau rusak bearing
Crankshaft dan con- Crankshaft dan/atau connecting rod Ganti crankshaft dan/atau connecting
necting rod bearing bearing aus atau rusak rod bearing
Connecting rod bush- Connecting rod bushing dan piston pin Ganti connecting rod bushing dan/
ing dan piston pin aus atau rusak atau piston pin
Piston dan cylinder Piston dan liner aus atau rusak Ganti piston dan cylinder liner
liner Benda asing dalam cylinder
INFORMASI PERBAIKAN 00-13

Masalah Pendinginan Mesin

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Mesin overheating Level air pendingan rendah Isi kembali
Thermo unit rusak Ganti
Thermostat rusak Ganti
Coolant unit rusak Perbaiki atau ganti
Radiator tersumbat Bersihkan atau ganti
Radiator cap rusak Ganti
Level oli mesin rendah atau penggunaan
Kuras atau ganti oli
oli mesin yang tidak sesuai
Cylinder head gasket rusak Ganti
Exhaust system tersumbat bersihkan exhaust system atau ganti
komponen yang rusak
Fan belt kendur Setel
Injeksi bahan bakar berlebihan Setel
Injection timing tidak benar Setel
Mesin overcooling Thermostat rusak Ganti
Pemanasan mesin Thermostat rusak Ganti
terlalu lama
Thermo unit rusak Ganti
00-14 INFORMASI PERBAIKAN

Motor Starter Tidak Berhenti

STARTER TIDAK BERHENTI MESKIPUN


KUNCI KONTAK DIKEMBALIKAN KE “ON

LEPAS KONEKTOR KUNCI KONTAK, DAN PERIKSA KERJA KUNCI KONTAK

HARUS TIDAK ADA HUBUNGAN KECUALI GARIS DI ATAS

YA TIDAK

KONTAK MAGNETIC SWITCH LUMER DAN GANTI KUNCI KONTAK


TIDAK BERGERAK, ATAU RETURN SPRING
PATAH ATAU LEMAH

GANTI MAGNETIC SWITCH

N6A0005E
INFORMASI PERBAIKAN 00-15

DATA DAN SPESIFIKASI UTAMA


Data dan Spesifikasi Utama
Model Mesin
4HF1 4HF1-2
Tipe mesin 4 langkah, overhead camshaft, pendingin air
Tipe ruang bakar Direct injection
Tipe cylinder liner Dry liner, special compound metal
Sistem penggerak timing Gigi
Jumlah silinder — Diameter x
langkah mm (in) 4 — 112 x 110 (4 — 4.41  4.33)
Jumlah piston ring Ring kompresi : 2, Ring oli : 1
3 3
Volume silinder total cm (in ) 4334 (264.5)
Rasio kompresi berbanding : 1 19
Tekanan kompresi
kPa (kg / cm2 / psi) — rpm 3,040 (31/441) — 200 3,226 (32.9/468) — 200
Urutan injeksi bahan bakar 1—3—4—2
Waktu injeksi bahan bakar
(BTDC) derajat 8 12
Tipe bahan bakar SAE No. 2 diesel fuel
Putaran Idle rpm 550 — 600 575 — 625
Sistem Katup
Celah katup Hisap mm (in) 0.4 (0.016)
(Saat dingin): Buang mm (in) 0.4 (0.016)
Item
Waktu pembukaan katup (Pada
celah katup 0.4 mm (0.016 in))
Katup hisap Terbuka saat derajat 18
(BTDC)
Tertutup saat derajat 50
(ABDC)
Katup buang Terbuka saat derajat 51
(BBDC)
Tertutup saat derajat 17
(ATDC)
Sistem bahan bakar
Tipe pompa injeksi Bosch tipe in-line dengan Bosch “VE” distributor dengan
automatic timer automatic timer
Diameter luar plunger mm (in) 9.5 (0.374) 12 (0.472)
Pengangkatan plunger mm (in) 11.0 (0.433) 2.8 (0.110)
Tipe governor RLD-F mechanical (Variable Half all speed governor
speed)
Tipe automatic timer SCDM, centrifugal, flyweight Hydraulic speed sensing tipe
Tipe fuel feed pump Piston Vane
00-16 INFORMASI PERBAIKAN

Model Mesin
4HF1 4HF1-2
Tipe injection nozzle Tipe hole (dengan 5 orifice)
Tekanan pembukaan nozzle
MPa (kg/cm2 / psi) 18.1 (185 / 2,631)
Penyetelan tekanan Shim
Tipe fuel filter utama Disposal spin-on cartridge dan remote mounted water separator
Sistem pelumasan
Metode pelumasan Full flow pressure circulation
Standar oli mesin (API grade) CD atau lebih baik
2
Tekanan oli kPa (kg/cm / psi) - rpm 147 (1.5 / 21) - 700
(SAE 10W-30 API CD grade oli mesin pada 80°C (176°F))
Tipe oil pump Tipe Gigi
Tipe oil filter Spin-on cartridge
Kapasitas oli lit (US / UK gal) 10.5 (2.77 / 2.31)
Tipe oil cooler Pendingin air
Sistem pendinginan
Tipe radiator Corrugated fin dengan reserve tank
kapasitas coolant lit (US / UK gal) 12 (3.17 / 2.64)
Tipe water pump Centrifugal impeller, V-belt drive
Rasio putaran pump terhadap
Item crankshaft berbanding : 1 1.16 (175 / 151)
Volume pengiriman 200 (52.8 / 44.0)
lit (US / UK gal)/min (Putaran pump 3,300 rpm Temperatur air 82°C (180°F))
Tipe pump bearing Double row shaft
Tipe thermostat Wax pellet
Temperatur awal terbukanya valve Dengan jiggle valve: 85±1.5 (182 — 188)
°C (°F) Tanpa jiggle valve: 82±1.5 (177 — 182)
Valve lift mm (in) Dengan jiggle valve: 8 (0.3) atau lebih pada 100°C (212°F)
Tanpa jiggle valve: 8 (0.3) atau lebih pada 95°C (203°F)
Tipe air cleaner Dry paper element
Tipe battery Volt-amp.hr. 55D23R / 12 — 60 : 2 buah
Generator
Tipe AC brush dengan IC regulator dan vacuum pump
Tegangan V 24
Penggerak dan arah putar V-belt, searah jarum jam dilihat dari drive pulley
Polaritas massa Negatif
Output maksimum A 50 pada 5,000 rpm (untuk Indonesian)
60 pada 5,000 rpm 80 pada 5,000 rpm
Putaran maksimum rpm 7,500 — 10,000
INFORMASI PERBAIKAN 00-17

Model Mesin
4HF1 4HF1-2
Regulator
Tipe IC
Tegangan pengaturan V 28 — 29
Vacuum pump
Waktu pencapaian -66.7 kPa (-500 13 detik atau kurang pada 1,000 rpm
mmHg / -9.67 psi) 4 detik atau kurang pada 5,000 rpm
Vakum maksimum -90.7 kPa (-680 mmHg / -13.1 psi) atau lebih pada 5,000 rpm
Starter motor
Tipe Magnetic solenoid-controlled
Model S25-168
Tegangan dasar V 24
Output dasar kW 4.0
Item Karakteristik beban
Tegangan terminal V 18.55
Arus beban A 250
Torsi N.m (kg.m / lb.ft) 14.22 (1.45 / 10.49) pada 1,500 rpm atau lebih
Preheating system Quick-On-Start System II
Exhaust system
Pipa diameter luar x ketebalan
Pipa depan mm (in) 60.5 x 2.0 (2.38  0.079)
Pipa tengah mm (in) 60.5 x 2.0 (2.38  0.079)
Pipa belakang mm (in) 60.5 x 1.6 (2.38  0.063)
Tipe silencer Circular section-shell construction of triple skin dan end plates,
internal construction of baffles dan perforated tubes
Diameter Dalam mm (in) Kira-kira 200 (7.87)
00-18 INFORMASI PERBAIKAN

Model Mesin
4HG1 4HG1-T
Tipe mesin 4 langkah, overhead camshaft, pendingin air
Tipe ruang bakar Direct injection
Tipe cylinder liner Dry liner, special compound metal
Sistem penggerak timing Gigi
Jumlah silinder — Diameter x
langkah mm (in) 4 — 115 x 110 (4 — 4.53 x 4.33)
Jumlah piston ring Ring kompresi : 2, Ring oli : 1
3 3
Volume silinder total cm (in ) 4570 (278.9)
Rasio kompresi berbanding : 1 19
Tekanan kompresi
kPa (kg / cm2 / psi) — rpm 3,226 (32.9/468) — 200
Urutan injeksi bahan bakar 1—3—4—2
Waktu injeksi bahan bakar
(BTDC) derajat 9 7 (Kecuali Kolombia)
Tipe bahan bakar 9 (Untuk Kolombia)
Putaran Idle rpm SAE No. 2 diesel fuel
Sistem Katup 550 — 600 600 — 650
Celah katup Hisap mm (in)
(Saat dingin): Buang mm (in) 0.4 (0.016)
Item
Waktu pembukaan katup (Pada 0.4 (0.016)
celah katup 0.4 mm (0.016 in))
Katup hisap Terbuka saat derajat
(BTDC) 18
Tertutup saat derajat
(ABDC) 50
Katup buang Terbuka saat derajat
(BBDC) 51
Tertutup saat derajat
(ATDC) 17
Sistem bahan bakar
Tipe pompa injeksi
Bosch tipe in-line dengan automatic timer
Diameter luar plunger mm (in)
Pengangkatan plunger mm (in) 9.5 (0.374) 10.5 (0.413)
Tipe governor 11.0 (0.433)
RLD-F mechanical (Variable speed)
Tipe automatic timer SCDM, centrifugal, flyweight
Tipe fuel feed pump Piston
INFORMASI PERBAIKAN 00-19

Model Mesin
4HG1 4HG1-T
Tipe injection nozzle Hole tipe (dengan 5 orifices)
Tekanan pembukaan nozzle 18.1 (185 / 2,631) 1st 18.1 (185 / 2,631)
2
MPa (kg/cm / psi) 2nd 21.1 (215 / 3,057)
Penyetelan tekanan Penyetelan shim
Tipe fuel filter utama Disposal spin-on cartridge dan remote mounted water separator
Sistem pelumasan
Metode pelumasan Full flow pressure circulation
Standar oli mesin (API grade) CD atau lebih baik
2
Tekanan oli kPa (kg/cm / psi) - rpm 147 (1.5 / 21) — 700
(SAE 10W-30 API CD grade oli mesin pada 80°C (176°F))
Tipe oil pump Tipe gigi
Tipe oil filter Spin-on cartridge
Kapasitas oli lit (US / UK gal) 10.5 (2.77 / 2.31)
Tipe oil cooler Pendingin air
Sistem pendinginan
Tipe radiator Corrugated fin dengan reserve tank
kapasitas coolant lit (US / UK gal) 12 (3.17 / 2.64)
Tipe water pump Centrifugal impeller, V-belt drive
Rasio putaran pump terhadap 1.19 (175 / 147)
Item crankshaft berbanding : 1
Volume pengiriman 200 (52.8 / 44.0)
lit (US / UK gal)/min (Putaran pompa pada 3,300 rpm Temperatur air pada 82°C
Tipe pump bearing (180°F))
Tipe thermostat Double row shaft
Temperatur awal terbukanya valve Wax pellet
°C (°F) Dengan jiggle valve: 85±1.5 (182 — 188)
Valve lift mm (in) Tanpa jiggle valve: 82±1.5 (177 — 182)
Dengan jiggle valve: 8 (0.3) atau lebih pada 100°C (212°F)
Tipe air cleaner Tanpa jiggle valve: 8 (0.3) atau lebih paad 95°C (203°F)
Tipe battery Volt-amp.hr. Dry paper element atau oil bath
Generator 75D23R / 12-65 : 2 buah
Tipe
Tegangan V AC brush dengan IC regulator dan vacuum pump
Penggerak dan arah putar 24 12 atau 24
Polaritas massa V-belt, searah jarum jam dilihat dari drive pulley
Output maksimum A Negative
35 pada 5,000 rpm 50 pada 5,000 rpm
Putaran maksimum rpm 60 pada 5,000 rpm 80 (12V) pada 5,000 rpm
7,500 — 10,000
00-20 INFORMASI PERBAIKAN

Model Mesin
4HG1 4HG1-T
Regulator
Tipe IC
Tegangan pengaturan V 28 — 29 14.40.3 28 — 29
Vacuum pump
Waktu pencapaian -66.7 kPa (-500 13 detik atau kurang pada 1,000 rpm
mmHg / -9.67 psi) 4 detik atau kurang pada 5,000 rpm
Vakum maksimum -90.7 kPa (-680 mmHg / -13.1 psi) atau lebih pada 5,000 rpm
Starter motor
Tipe Magnetic solenoid-controlled
Model S25-168 R3.0 S25-168
Tegangan dasar V 24 12 24
Output dasar kW 4 3 4
Karakteristik beban
Tegangan terminal V 18.55 14 18.55
Item
Arus beban A 250 890 (MAX) 250
Torsi N.m (kg.m / lb.ft) 14.22 (1.45 / 10.49) 29.4 (2.99 / 14.22 (1.45 /
pada 1,500 rpm atau lebih 21.63) 10.49)
pada 860 rpm pada 1,500
atau lebih rpm atau lebih
Preheating system Quick-On-Start System II
Exhaust system
Pipa diameter luar x ketebalan
Pipa depan mm (in) 60.5 x 2.0 (2.38  0.079)
Pipa tengah mm (in) 60.5 x 2.0 (2.38  0.079)
Pipa belakang mm (in) 60.5 x 1.6 (2.38  0.063)
Tipe silencer Circular section-shell construction of triple skin dan end plates,
internal construction of baffles dan perforated tubes
Diameter Dalam mm (in) Kira-kira 200 (7.87)

Model Mesin
INFORMASI PERBAIKAN 00-21

4HE1-TC (4HE1-XS, XN) 4HE1-TC (4HE1-XS)


98EPA SPEC. EURO3
Tipe mesin 4 langkah, overhead camshaft, pendingin air
Tipe ruang bakar Direct injection
Tipe cylinder liner Dry liner, special compound metal
Sistem penggerak timing Gigi
Jumlah silinder — Diameter x
langkah mm (in) 4 — 110 x 125 (4 — 4.33  4.92)
Jumlah piston ring Ring kompresi : 2, Ring oli : 1
Volume silinder total 3
cm (in ) 3 4751(289.9)
Rasio kompresi berbanding : 1 17.3
Tekanan kompresi
kPa (kg / cm2 / psi) — rpm 3,040 (31/441) — 200
Urutan injeksi bahan bakar 1—3—4—2
Waktu injeksi bahan bakar 8 9

(BTDC) derajat
Tipe bahan bakar SAE No. 2 diesel fuel
Item 775 — 825
Putaran Idle rpm
Sistem Katup
0.4 (0.016)
Celah katup Hisap mm (in)
0.4 (0.016)
(Saat dingin): Buang mm (in)
Waktu pembukaan katup (Pada
celah katup 0.4 mm (0.016 in))
14
Katup hisap Terbuka saat derajat
(BTDC)
51
Tertutup saat derajat
(ABDC)
49
Katup buang Terbuka saat derajat
(BBDC)
16
Tertutup saat derajat
(ATDC)

Model Mesin
00-22 INFORMASI PERBAIKAN

4HE1-TC (4HE1-XS, XN) 4HE1-TC (4HE1-XS)


98EPA SPEC. EURO3
Sistem bahan bakar
Tipe pompa injeksi Bosch in-line MI-TICS
Different injection fuel quantity between 98EPA dan EURO3, atau
XS dan XN
Diameter luar plunger mm (in) 11 (0.433)
Pengangkatan plunger mm (in) 12 (0.472)
Tipe governor RLD-M mechanical (Variable speed)
Tipe automatic timer Electronic control
Tipe fuel feed pump Piston
Tipe injection nozzle Hole tipe
Tekanan pembukaan nozzle (dengan 6  0.22⎞ orifices) (dengan 6  0.21⎞ orifices)
2
MPa (kg/cm / psi) 21.6 (220 / 3,128)
Penyetelan tekanan Penyetelan shim
Tipe fuel filter utama Disposal spin-on cartridge dan remote mounted water separator
Sistem pelumasan
Metode pelumasan Full flow pressure circulation
Standar oli mesin (API grade) CD atau above
2
Tekanan oli kPa (kg/cm / psi) - rpm 147 (1.5 / 21) — 700
(SAE 10W-30 API CD grade oli mesin pada 80°C (176°F))
Item Tipe oil pump Tipe gigi
Tipe oil filter Spin-on cartridge
Kapasitas oli lit (US / UK gal) 13 (3.43 / 2.86)
Tipe oil cooler Pendingin air
Sistem pendinginan
Tipe radiator Corrugated fin dengan reserve tank
kapasitas coolant lit (US / UK gal) 11 (3.70 / 3.08)
Tipe water pump Centrifugal impeller, V-belt drive
Rasio putaran pump terhadap 1.19
crankshaft berbanding : 1
Volume pengiriman 200 (52.8 / 44.0)
lit (US / UK gal)/min (Putaran pompa pada 3,300 rpm Temperatur air pada 82°C
Tipe pump bearing (180°F))
Tipe thermostat Double row shaft
Temperatur awal terbukanya valve Wax pellet
°C (°F) Dengan jiggle valve: 85±1.5 (182 — 188)
Tanpa jiggle valve Primary: 82  2 (176 — 183)
Secondary: 85  2 (181 — 189)
Valve lift mm (in) Dengan jiggle valve: 8 (0.3) atau lebih pada 100°C (212°F)
Tanpa jiggle valve: 8 (0.3) atau lebih pada 95°C (203°F)

Model Mesin
INFORMASI PERBAIKAN 00-23

4HE1-TC (4HE1-XS, XN) 4HE1-TC (4HE1-XS)


98EPA SPEC. EURO3
Tipe air cleaner Dry paper element atau wet paper element
Tipe battery Volt-amp.hr. 80D26R / 12-65 : 2 pcs
Generator
Tipe AC brush dengan IC regulator dan vacuum pump
Tegangan V 12 (Untuk Venezuela)
24 (Kecuali Venezuela)
Penggerak dan arah putar V-belt, searah jarum jam dilihat dari drive pulley
Polaritas massa Negative
Output maksimum A 12 / 80 pada 5,000 (Hitachi)
(Untuk Venezuela)
Putaran maksimum rpm 24 / 50 pada 5,000, 24 / 60 pada 5,000 (Hitachi)
24 / 80 pada 5,000 (Hitachi)
(Kecuali Venezuela)
7,500 — 10,000
Regulator
Tipe IC
Tegangan pengaturan V 28 — 29 (Kecuali Venezuela)
Vacuum pump
Waktu pencapaian -66.7 kPa (-500 13 detik atau kurang pada 1,000 rpm
Item
mmHg / -9.67 psi) 4 detik atau kurang pada 5,000 rpm
Vakum maksimum -90.7 (-680 / -13.1) atau lebih pada 5,000 rpm
Starter motor
Tipe Magnetic solenoid-controlled
Model R3.0 (Untuk Venezuela)
S25-505D (Kecuali Venezuela)
Tegangan dasar V 12 (Untuk Venezuela)
24 (Kecuali Venezuela)
Output dasar kW 3 (Untuk Venezuela)
4.5 (Kecuali Venezuela)
Karakteristik beban
Tegangan terminal V 14.3 (Kecuali Venezuela)
Arus beban A 890 (MAX) (Untuk Venezuela)
400 (Kecuali Venezuela)
Torsi N.m (kg.m / lb.ft) 29.4 (2.99 / 21.63) pada 860 rpm atau lebih (Untuk Venezuela)
25.0 (2.55 / 18.4) pada 1,000 rpm atau lebih (Kecuali Venezuela)

Model Mesin
00-24 INFORMASI PERBAIKAN

4HE1-TC (4HE1-XS, XN) 4HE1-TC (4HE1-XS)


98EPA SPEC. EURO3
Preheating system Quick-On-Start System II
Exhaust system
Pipa diameter luar x ketebalan
Pipa depan mm (in) 60.5 x 2.0 (2.38 × 0.079)
Pipa tengah mm (in) 60.5 x 2.0 (2.38 × 0.079)
Item Pipa belakang mm (in) 60.5 x 1.6 (2.38 × 0.063)
Tipe silencer Silencer dengan built-in catalytic Silencer dengan built-in
converter (platinum) catalytic converter (iron oxide)
Diameter Dalam mm (in) Kira-kira 200 (7.87)
Exhaust gas recirculation system Dilengkapi Dilengkapi (pendingin)
(EGR)
INFORMASI PERBAIKAN 00-25

STANDAR PERBAIKAN
Mesin
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
2
Tekanan kompresi KPa (kg/cm / psi) / 3040 (31 / 441) atau lebih
rpm Perbedaan tekanan antara silinder 2,157 (22 / 312)
kurang dari 294 (3 / 43) / 200

Cylinder Head
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Depresi Inlet dan Exhaust Valve Seat
mm (in) 0.7 — 1.2 (0.028 — 0.047) 2.5 (0.098)
Pengukuran harus dilakukan dengan
menggunakan valve baru

N6A1400E
Kelengkungan Cylinder Head Lower Face
mm (in) 0.05 (0.002) atau kurang 0.2 (0.008)
Jangan membubut cylinder head lower
face.
Kelengkungan Manifold Fitting Face
mm (in) 0.05 (0.002) atau kurang 0.2 (0.008)

Tes kebocoran air kPa (kg/cm2 / psi) 490 (5 / 71) — 3 minutes Perbaiki atau ganti
yang bocor.

Pemilihan Cylinder Head Gasket 4HF1/4HF1-2/4HG1-T


Catatan: Pemilihan Cylinder Head Gasket
Tanda pada cylinder head gasket ditunjukkan dengan
coakan pada sisi kiri depan dari gasket.

4HE1-TC
00-26 INFORMASI PERBAIKAN
Pemilihan Cylinder Head Gasket

Camshaft
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Cam Height mm (in) 52.75 — 52.91 (2.076 — 2.083) 51.8 (2.039)

N6A1407E
Perbedaan keausan Camshaft Journal
mm (in) 0.015 (0.0006) atau kurang 0.05 (0.002)
Keausan Camshaft Journal mm (in) 39.950 — 39.975 (1.5728 — 1.5738) 39.850 (1.569)
Celah Camshaft Journal dan Bearing
mm (in) 0.025 — 0.087 (0.00098 — 0.00343) 0.15 (0.0059)
Camshaft Run-Out mm (in) 0.04 (0.0016) atau kurang 0.05 (0.002)
Terhadap adjacent journal
INFORMASI PERBAIKAN 00-27

Rocker Arm dan Rocker Arm Shaft


Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Keausan Rocker Arm Shaft mm (in) 21.979 — 22.000 (0.8653 — 0.8661) 21.85 (0.860)
Keausan Rocker Arm Bushing mm (in) 22.010 — 22.035 (0.8665 — 0.8675) 22.15 (0.872)
Celah Rocker Arm dan Rocker Arm Shaft
mm (in) 0.010 — 0.056 (0.0004 — 0.0022) 0.2 (0.008)
Rocker Arm Shaft Run-Out mm (in) 0.3 (0.012)
Celah Rocker Arm Roller dan Pin mm (in) 0.040 — 0.084 (0.0016 — 0.0033) 0.5 (0.020)
Permukaan Roller Saat terdapat
keausan berlebihan
excessive aus atau
deformasi, ganti.
Saat tergores
sedikit, perbaiki
dengan oil stone.

Valve

Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan


Keausan Valve Stem mm (in) 8.946 — 8.961 (0.3522 —
Inlet 8.88 (0.35)
0.3528)
8.921 — 8.936 (0.3512 —
Exhaust 8.80 (0.34)
0.3529)
Celah Valve Stem dan mm (in) 0.038 — 0.071 (0.0015 —
Valve Guide Inlet 0.20 (0.0079)
0.0028)
0.064 — 0.096 (0.0025 —
Exhaust 0.25 (0.0098)
0.0038)
Valve Guide dan Cylinder mm (in) 0.005 — 0.040 (0.0002 — 0.0016)
Head Interference Tekan ke dalam dengan valve guide
dengan oli mesin.
Ketebalan Valve mm (in) Ukuran nominal 1.80
Inlet (0.071) 1.3 (0.051)
Exhaust Ukuran nominal 1.75 1.3 (0.051)
(0.069)

N6A1408E
Lebar Persinggungan Valve mm (in) Inlet Ukuran nominal 2.5 (0.098) 3.0 (0.118)
Exhaust Ukuran nominal 2.0 (0.079) 2.5 (0.098)

N6A1409E
00-28 INFORMASI PERBAIKAN

Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan


Tinggi Valve Guide Upper End mm (in) 14.1±0.2 (0.555±0.008)

N6A1410E

Keausan Valve Stem Seal Lip mm (in) 8.3 — 8.7 (0.3268 — 0.3425) 8.8 (0.346)
Ketegangan Valve Spring N (kg / lb) 414 — 477 (42.2 — 48.6 / 93 — 107) 40.9 (98 / 401)
Panjang pengesetan 47.0 mm (1.85 in)
Tinggi Bebas Valve Spring mm (in) Ukuran nominal 62.5 (2.46) 59.4 (2.34)
Kelurusan Valve Spring mm (in) 1.0 (0.04)

N6A1411E

Celah katup (Saat dingin) mm (in) 0.4 (0.016)


Keausan Valve Stem Cap mm (in) 0.5 (0.02)
Ganti saat aus atau
Berubah bentuk
berlebihan.

N6A1412E

Cylinder Body
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Keausan Cylinder Liner Bore mm (in) 4HF1: 112.021 — 112.050 112.20 (4.417)
4HF12: (4.4103 — 4.4114)
4HG1: 115.021 — 115.050 115.20 (4.535)
4HG1-T: (4.5284 — 4.5295)
4HE1-TC: 110.041 — 110.080 115.20 (4.535)
(4.3323 — 4.3338)
N6A1413E

1. 20 mm (0.79 in)
2. 90 mm (3.54 in)
3. 160 mm (6.30 in)
Tonjolan Cylinder Liner mm (in) 0.10 — 0.14 (0.0039 — 0.0055) Harus terdapat
Perbedaan pada tinggi tonjolan cylinder Tonjolan pada
liner antara dua silinder yang menonjol cylinder liner.
Tidak boleh lebih dari 0.03 (0.0012)

Kelengkungan Cylinder Body Upper Face 0.05 (0.002) atau kurang 0.02 (0.008)
mm (in) Jangan membubut cylinder body upper
face.
INFORMASI PERBAIKAN 00-29

Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan


2
Tes Kebocoran Air kPa (kg/cm / psi) 490 (5 / 71) — 3 menit Perbaiki atau ganti
yang mengalami
kebocoran air.

Pemilihan Cylinder Liner Grade


Catatan:
Posisi Tanda Cylinder Bore Grade
Tanda (1, 2 atau 3) dari cylinder bore diketok pada posisi disamping setiap silinder pada sisi kiri atas (di atas dari sisi
pemasangan oil cooler) dari cylinder body.
Posisi Tanda Cylinder Liner
Tanda diameter luar (1, 2 atau 3) dari cylinder liner diketok pada posisi kira-kira 160mm dari sisi atas liner.
4HF1/4HF1-2

Line Cylinder Bore Diameter Service Diameter Luar Liner


Grade mm (in) Grade mm (in)
115.001 — 115.010 114.991 — 115.000
1 1X
(4.5276 — 4.5279) (4.5272 — 4.5276)
115.011 — 115.020
2
(4.5280 — 4.5283) 115.001 — 115.010
3X
115.021 — 115.030 (4.5276 — 4.5279)
3
(4.5284 — 4.5287)

4HG1 / 4HG1-T

Line Cylinder Bore Diameter Service Diameter Luar Liner


Grade mm (in) Grade mm (in)
118.001 — 118.010 117.991 — 118.000
1 1X
(4.6457 — 4.6461) (4.6453 — 4.6457)
118.011 — 118.020
2
(4.6461 — 4.6464) 118.001 — 118.010
3X
118.021 — 118.030 (4.6457 — 4.6461)
3
(4.6465 — 4.6468)

4HE1-TC

Line Cylinder Bore Diameter Service Diameter Luar Liner


Grade mm (in) Grade mm (in)
115.001 — 115.010 115.021 — 115.030
1 1X
(4.5276 — 4.5279) (4.5284 — 4.5287)
115.011 — 115.020
2
(4.5280 — 4.5283) 115.031 — 115.040
3X
115.021 — 115.030 (4.5289 — 4.5291)
3
(4.5284 — 4.5287)
00-30 INFORMASI PERBAIKAN

Crankshaft
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Perbedaan keausan Crankshaft Journal dan 0.05 (0.002)
Crankpin mm (in)
Keausan Crankshaft Journal No. 1, 2, 4 dan 5 81.905 — 81.925 (3.2246 — 3.2254) 81.85 (3.2224)
mm (in) No. 3 81.890 — 81.910 (3.2240 — 3.2248) 81.85 (3.2224)
Celah Crankshaft Journal
No. 1, 2, 4 dan 5 0.037 — 0.072 (0.0015 — 0.0028) 0.11 (0.0043)
dan Bearing
mm (in) No. 3 0.051 — 0.086 (0.0020 — 0.0034) 0.11 (0.0043)
Keausan Crankpin 4HF1, 4HG1, 4HG1-T: 65.85 (2.5925)
65.902 — 65.992 (2.5946 — 2.5954)
4HE1-TC: 72.850 (2.8681)
72.920 — 72.922 (2.8709 — 2.8433)
Crankshaft Journal Bearing mm (in) 87 (3.43)
Spread
Crankshaft End Play mm (in) 0.104 — 0.205 (0.0041 — 0.0081) 0.35 (0.014)
Crankshaft Run-Out mm (in) 0.05 (0.002) atau kurang 0.3 (0.012)
Keausan Crankshaft Front dan Rear Oil Seal Saat ditemukan
dan Slinger Kebocoran oli, oil
seal dan slinger
harus diganti
sebagai satu set.
Pasang
dengan baik meng-
gunakan alat khusus.

Pemilihan Crankshaft Journal Bearing


Catatan:
Posisi Tanda Crankshaft Bearing Housing Grade
Tanda crankshaft bearing housing grade (1 atau 2) diketok secara kolektif untuk semua silinder pada sisi bawah dari
bagian depan kiri cylinder body.
Posisi Tanda Crankshaft Journal Grade
Tanda crankshaft journal grade (1 atau 2) diketok secara kolektif untuk semua silinder pada sisi depan dari
crankshaft No. 1 balancer
Posisi Tanda Crankshaft Bearing Grade
Kode identifikasi warna (hitam, coklat atau biru) dari tanda crankshaft journal bearing grade digunakan pada sisi
setiap bearing.
Crankshaft Journal No. 1, 2, 4 dan 5
Bearing Housing Crankshaft Journal
(Referensi) (Referensi) Kode Warna Crankshaft
Grade Grade Bearing
Diameter Dalam Diameter Luar
Mark Mark
mm (in) mm (in)
81.905 — 81.915
1 (3.2246 — 3.2250) Hitam
87.000 — 87.009
1
(3.4252 — 3.4255) 81.916 — 81.925
2 (3.2250 — 3.2254) Coklat

81.905 — 81.915
1 (3.2246 — 3.2250) Biru
87.010 — 87.019
2
(3.4256 — 3.4259) 81.916 — 81.925
2 (3.2250 — 3.2254) Hitam
INFORMASI PERBAIKAN 00-31

Crankshaft Journal No. 3


Bearing Housing Crankshaft Journal
(Referensi) (Referensi) Kode Warna Crankshaft
Grade Grade Bearing
Diameter Dalam Diameter Luar
Mark Mark
mm (in) mm (in)
81.890 — 81.900
1 (3.2240 — 3.2244) Hitam
87.000 — 87.009
1
(3.4252 — 3.4255) 81.901 — 81.910
2 (3.2244 — 3.2248) Coklat

81.890 — 81.900
1 (3.2240 — 3.2244) Biru
87.010 — 87.019
2
(3.4256 — 3.4259) 81.901 — 81.910
2 (3.2244 — 3.2248) Hitam

Piston
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Celah Piston dan Cylinder Liner 4HG1: 0.081 — 0.116 (0.0032 — 0.0044)
mm (in)
4HF1: 0.081 — 0.113 (0.0032 — 0.0044)
4HE1-TC: 0.091 — 0.131 (0.0036 — 0.0052)

Pemilihan Piston Grade


Catatan:
Posisi Tanda Piston Grade
Tanda piston grade (A, B, C) diketok pada sisi atas piston.

Posisi Pengukuran Diameter Luar Piston


Lakukan pengukuran dari Piston pada posisi 82mm (3.23 in) dari atas dalam arah dari diameter terpanjang.
Piston Grade

Piston
Tipe Cylinder Liner Bore Diameter Diameter Luar Piston
Service
Mesin mm (in) mm (in)
Grade
4HF1 112.041 — 112.060 111.947 — 111.960
4HF1-2 (4.4111 — 4.4118) — (4.4074 — 4.4079)
4HG1 115.040 — 115.060 114.944 — 114.959
4HG1-T (4.5291 — 4.5299) — (4.5253 — 4.5259)
110.066 — 110.075 109.944 — 109.959
(4.3333 — 4.3337) AX (4.3285 — 4.3291)
4HE1-TC
110.076 — 110.085 109.960 — 109.975
(4.3337 — 4.3340) CX (4.3291 — 4.3297)

Piston Pin
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Keausan Piston Pin mm (in) 4HF1
4HF1-2 35.995 — 36.000
4HG1 35.970 (1.4161)
(1.4171 — 1.4173)
4HG1-T

39.995 — 40.000
4HE1-TC (1.5746 — 1.5748) 39.970 (1.5736)
00-32 INFORMASI PERBAIKAN

Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan


Celah Piston dan Piston Pin mm (in) 0.004 — 0.017 (0.0002 — 0.0007) 0.04 (0.0016)
Celah harus cukup lebar untuk memasukkan Saat terdengar
piston pin saat piston dipanaskan sampai suara pukulan
temperatur 80C sampai 100C (176F abnormal, ganti
sampai 212F). piston dan piston
pin.

Piston Ring
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
1st Compression Ring 0.24 — 0.39 (0.0094 — 0.0153) 1.50 (0.0591)
4HF1
2nd Compression Ring 0.35 — 0.50 (0.0138 — 0.0197) 1.50 (0.0591)
4HF1-2
Oil Ring 0.02 — 0.40 (0.0008 — 0.0157) 1.50 (0.0591)

Celah 1st Compression Ring 0.24 — 0.39 (0.0094 — 0.0153) 1.50 (0.0591)
Piston 4HG1
2nd Compression Ring 0.35 — 0.50 (0.0138 — 0.0197) 1.50 (0.0591)
Ring 4HG1-T
Oil Ring 0.15 — 0.35 (0.00591 — 0.0138) 1.50 (0.0591)
(Dalam
silinder) 1st Compression Ring 0.24 — 0.40 (0.0094 — 0.0157) 1.50 (0.0591)
mm (in)
2nd Compression Ring 0.30 — 0.40 (0.0118 — 0.0157) 1.50 (0.0591)
4HE1-TC 3rd Compression Ring 0.30 — 0.40 (0.0118 — 0.0157) 1.50 (0.0591)
Oil Ring 0.02 — 0.40 (0.0008 — 0.0157) 1.50 (0.0591)
1st Compression Ring 0.062 — 0.092 (0.0024 — 0.0036) 0.2 (0.0078)
2nd Compression Ring 0.04 — 0.08 (0.0015 — 0.0031) 0.15 (0.0059)
4HF1
Oil Ring 0.02 — 0.06 (0.0008 — 0.0024) 0.15 (0.0059)
4HF1-2
Celah 1st Compression Ring 0.062 — 0.092 (0.0024 — 0.0036) 0.2 (0.0078)
Piston
2nd Compression Ring 0.04 — 0.08 (0.0015 — 0.0031) 0.15 (0.0059)
Ring &
4HG1
Piston Oil Ring 0.02 — 0.06 (0.0008 — 0.0024) 0.15 (0.0059)
4HG1-T
Ring
1st Compression Ring 0.09 — 0.13 (0.0035 — 0.0051) 0.2 (0.0078)
Groove
mm (in) 2nd Compression Ring 0.09 — 0.13 (0.0035 — 0.0051) 0.2 (0.0078)
3rd Compression Ring 0.09 — 0.13 (0.0035 — 0.0051) 0.2 (0.0078)
4HE1-TC Oil Ring 0.03 — 0.07 (0.0012 — 0.0028) 0.15 (0.0059)
Arah dari piston ring connecting end Terpisah 180°. Jangan posisikan
connecting end pada sisi arah tekan.
Tempatkan connecting end dari oil ring
dan expander coil terpisah 180.

Connecting Rod
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Connecting Rod Align- mm (in) Distorsi 0.05 (0.002) atau kurang 0.20 (0.008)
ment Parallelism 0.05 (0.002) atau kurang 0.20 (0.008)
Celah Connecting Rod Small End mm (in) 0.012 — 0.027 (0.0005 — 0.0011) 0.05 (0.002)
Bushing dan Piston Pin Clearance Harus terdapat celah yang cukup untuk
Memutar piston pin dengan lembut
saat dipegang pada large end fixed.
Connecting Rod Bearing Spread mm (in) 70 (2.77) atau lebih
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
INFORMASI PERBAIKAN 00-33

Celah Connecting Rod Bearing mm (in) 0.036 — 0.077 (0.0014 — 0.0030) 0.10 (0.004)
dan Crankpin
Perbedaan berat antara N (gr / lb) 0.2 (20 / 0.28)
connecting rod dan piston
Saat dirakit.

Pemilihan Connecting Rod Bearing


Catatan:
Tanda diameter dalam connecting rod big end grade (A atau B) diketok di atas tanda cylinder number align pada big
end.
4HF1 / 4HF1-2 / 4HG1 / 4HG1-T
Connecting Rod Big End Crankpin Kode
(Referensi) (Referensi) Warna
Grade Big End
Diameter Dalam Diameter Luar
Mark Bearing
mm (in) mm (in)
69.985 — 69.992 65.902 — 65.922
A (2.7553 — 2.7556) (2.5946 — 2.5954) Green

69.993 — 70.000 65.902 — 65.922


B (2.7556 — 2.7559) (2.5946 — 2.5954) Yellow

4HE1-TC
Connecting Rod Big End Crankpin Kode
(Referensi) (Referensi) Warna
Grade Big End
Diameter Dalam Diameter Luar
Mark Bearing
mm (in) mm (in)
77.985 — 77.992 72.902 — 72.922
A (3.0702 — 3.0705) (2.8702 — 2.8709) Hijau

77.993 — 78.000 72.902 — 72.922


B (3.0706 — 3.0709) (2.8702 — 2.8709) Kuning

Flywheel
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Ketebalan Flywheel mm (in) 31.4 — 31.6 (1.236 — 1.244)
(Sisi gesek flywheel— crankshaft 31.0 (1.22)
setting face)
Run-Out Sisi Gesek mm (in) 0.2 (0.008)
Kekasaran Sisi Gesek mm (in) 0.006 (0.0002) atau kurang
Ring Gear Gigi harus lancip.
Ganti jika rusak.
00-34 INFORMASI PERBAIKAN

Gear Train
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Timing Gear Backlash Gigi ke Gigi mm (in) 0.10 — 0.17 (0.0039 — 0.0067) 0.30 (0.012)
(Dalam arah garis normal) Tahan kedua gigi yang diperiksa dan
gigi tengah yan tidak bergerak.
Crankshaft Gear dan Crankshaft mm (in) 0.03 — 0.093 (0.0012 — 0.0037)
Interference
Camshaft Gear dan Camshaft Inter- mm (in) 0.015 — 0.023 (0.0006 — 0.0009)
ference
Keausan Idle Gear Shaft mm (in) 29.959 — 29.980 (1.1795 — 1.1803) 29.80 (1.1732)
Keausan Idle Gear Bushing mm (in) 30.000 — 30.021 (1.1811 — 1.1819) 30.1 (1.185)
Celah Idle Gear Bushing dan Idle
mm (in) 0.020 — 0.062 (0.0008 — 0.0024) 0.2 (0.008)
Gear Shaft
Idle Gear End Play mm (in) 0.058 — 0.115 (0.0002 — 0.005) 0.2 (0.008)

Sistem Pelumasan
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Celah Gear Teeth
Oil Pump dan Inner Wall mm (in) 0.125 — 0.220 (0.0049 — 0.0087) 0.3 (0.012)
Celah Gear dan
Pump Cover mm (in) 0.064 — 0.109 (0.0018 — 0.0043) 0.2 (0.008)
Keausan Gear Shaft mm (in) 15.989 — 16.000 (0.6295 — 0.6299) 15.9 (0.626)
Celah Gear Shaft dan
Bushing mm (in) 0.04 — 0.07 (0.0016 — 0.0028) 0.2 (0.012)
Volume Pengiriman 16.54 (1.0)
cc(cu.in)/putaran Tekanan Pengiriman: 392kPa (4
kg/cm2 / 56.9 psi)
Temperatur Oli: 50 ± 2°C (122 ± 3.6°F)

Viskositas Oli: SAE 30


Tekanan Pembukaan Relief Oil Gallery 441.3 (4.5 / 64.0) (Referensi)
Valve kPa (kg/cm2 / psi) Oil Pump 784.5 (8.0 / 113.8) (Referensi)
INFORMASI PERBAIKAN 00-35

Sistem Pendinginan
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Water Pump Tampilan Luar Periksa berikut:
 Keretakan dan kerusakan dari pump body
 Keretakan dan korosi dari impeller
 Kebocoran air dari seal unit
Saat ditemukan kondisi abnormal, ganti water pump sebagai
satu unit.
Seal Unit Tekan fan center pada arah radial sambil memutarnya dan
periksa seal unit dari gerakan berlebihan atau suara abnormal.
Saat ditemukan kondisi abnormal, ganti water pump sebagai
satu unit.
Delivery Volume 200 atau lebih
lit (US / UK gal) / min Kecepatan Water Pump: 3,300 rpm
Temperatur Air: 80 ± 2°C (176 ± 3.6°F)
Ketegangan Fan Drive Belt mm (in) 8 — 12 (0.31 — 0.47) ... Belt baru
10 — 14 (0.39 — 0.55) ... Belt bekas
Tekan bagian tengah drive belt dengan
tekanan 98N (10kg / 22Ib)
Thermostat Temperatur Awal Pembukaan 85 ± 1.5 (185 ± 2.7)
Dengan Valve °C (°F)
Jiggle
Valve Valve Lift Pada 100°C (212°F) 8 (0.31) atau lebih
mm (in)
Thermostat Temperatur Awal Pembukaan 82 ± 1.5 (177 — 182)
Dengan-Out Valve °C (°F)
Jiggle Valve Valve Lift Pada
mm (in) 8 (0.31) atau lebih
95°C
(203°F)
Radiator Tampilan Luar  Periksa radiator dari korosi, kebocoran air, kerusakan fin,
atau tersumbat. Saat ditemukan kondisi abnormal, perbaiki
radiator atau ganti.
 Saat deteriorasi, retak atau bocor ditemukan pada selang
karet, ganti selang karet.
Tekanan Pembukaan Pressure 103.0 ± 14.7 (1.05 ± 0.15 / 14.9 ± 2.1)
Valve kPa kg/cm2 / psi)
Tekanan Pembukaan Vacuum 1.0 — 4.9 (0.01 — 0.05 / 0.14 — 0.71)
Valve kPa kg/cm2/ psi)
Cooling Fan Kecepatan Cooling rpm 3,900 Putar fan dengan
Fan Pulley tangan, dan jika
Kondisi Dingin (Bi- rpm 900 atau lebih rendah tidak berputar
metal lebih rendah dengan lembut,
dari 40°C (104°F) atau saat terdapat
Kondisi Panas (Bi- rpm 3,300 ± 150 kebocoran oli dari
metal lebih tinggi fan clutch, ganti fan
dari 70°C (158°F) clutch.
Rasio Pulley 175 / 151
(Crankshaft/Fan)
00-36 INFORMASI PERBAIKAN

Sistem Bahan Bakar


Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Fuel Feed Kapasitas Penghisapan Penghisapan harus selesai dalam 25 kali atau kurang.
Pump Kecepatan Priming Pump: 60 — 100 kali/menit
Diameter Dalam Pipa: 8mm (0.31in)
Panjang Pipa Hisap: 2,000mm (78.7 in)
Tinggi Penghisapan: 1,000mm (39.4in)
Injection Kondisi Pengabutan  Pengabutan harus halus dan
Nozzle menyebar
 Injeksi harus diarahkan pada arah
tengah tanpa tetesan.
 Pengabutan dari setiap nozzle hole
harus menyebar

Kelistrikan Mesin
Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan
Generator Ball bearing Saat tidak berputar
lembut atau timbul
bunyi abnormal,
atau saat ada
kebocoran oli dari
seal, ganti.

Diameter Slip Ring mm (in) Ukuran nominal 31.6 (1.244) 30.6


Rotor Tahanan Ω Tahanan nominal 12.6 Saat tahanan
Kumparan berbeda sekali dari
nilai standar, atau
Tahanan Insulasi 1 atau lebih saat insulasi buruk
Kumparan MΩ (500 volt megger tester) ditemukan, ganti.
Stator Tahanan Ω Tahanan nominal 0.17
Kumparan (Between coil end dan each coil end)
Tahanan Insulasi
1 atau lebih (500 volt megger tester)
Kumparan MΩ
Panjang Brush mm (in) Ukuran nominal 20 (0.79) 6 (0.24)
IC Voltage Rectifier Rectifier normal saat terdapat hubungan Saat terdapat
Regulator dengan tester - terminal dihubungkan ke hubungan dalam
terminal “B” (battery) dan terminal + ke kedua arah, atau
rectifier holder, dan tidak terdapat saat tidak ada
hubungan saat hubungannya dibalik. hubungan dalam
kedua arah, ganti
rectifier.
Battery Power V <4HF1 / 4HF1-2 / 4HG1 / 4HG1-T>
LR 250 — 504 (24V -60A) 28 — 29
LR 250 — 508B (24V -50A) 28 — 29
DENSO (12V -35A) 27.8 — 28.8
<4HE1-TC>
LR 250 — 510 (24V -50A) 28 — 29
LR 180 — 510 (12V -80A) 14.1 — 14.7
INFORMASI PERBAIKAN 00-37

Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan


IC Voltage Arus Output A 1300 2000 4000
Regulator rpm rpm rpm
<4HF1 / 4HF1-2 / 4HG1 / 4HG1-T>
LR 250 — 504 18 35 53
LR 250 — 508B 15 32 46
DENSO 12 18 37
<4HE1-TC>
LR 250 — 510 15 32 43
LR 180 — 510 25 58 82
Rasio Pulley 175 / 82
(Crankshaft/Generator)
Vacuum Diameter Dalam Pump mm (in) 60.0 — 60.1 (2.362) (Referensi)
Pump Housing
Panjang Vane mm (in) 14.2 — 15.2 (0.559 — 0.598) (Referensi)
Kemampuan 1,000 rpm 13 detik atau kurang
Waktu yang dibutuhkan untuk 1,000 rpm 35 detik atau kurang (hanya
mendapat tekanan -66.7kPa (- LR 180 — 510) 5,000 rpm 4 detik atau
500mmHg / -9.7psi). kurang
5,000 rpm 10 detik atau kurang (hanya
LR 180 — 510 only)
Viskositas Oli: SAE 30
Temperatur Oli: 70 ± 5°C (158 ± 9°F)
Tekanan Oli: 441kPa (4.5 kg / cm2 /
64psi)

Kapasitas Tangki: 7,000cc (427 cu·in)


Periksa Valve • Berikan udara bertekanan 98 — 490 kPa (1 — 5 kg/cm2
14-71 psi) pada sisi pump dari periksa valve.
• Periksa kebocoran udara dari periksa valve.
• Jika terdapat kebocoran udara, periksa valve harus diganti.
Starter Run-Out Commutator mm (in) 0.05 (0.002) atau kurang 0.2 (0.008)
Diameter Luar mm (in) 36.5 (1.437) 35.5 (1.398)
Commutator
Kedalaman Segmen Mica 0.5 — 0.8 (0.020 — 0.031) 0.2 (0.008)
mm (in)
Panjang Brush mm (in) 15.0 (0.591) 10.5 (0.413)
Ketegangan Brush Spring 24.5 — 34.3 (2.5 — 3.5 / 5.5 — 7.7)
N (kg / lb)
00-38 INFORMASI PERBAIKAN

Item Standar Perbaikan Limit Perbaikan


Starter Karakteristik Beban
Tegangan Terminal V 18.55
Arus Beban A 250
Torsi N.m (kg.m / lb.ft) 14.2 (1.45 / 10.5) atau lebih
Kecepatan rpm 860

Preheating Waktu untuk menyalakan glow 3.5


system indicator detik Setelah kunci kontak diputar ke posisi
(QOSII) ON tanpa mesin hidup.
Waktu yang dibutuhkan tegangan 18
sumber untuk dikirim ke glow plug Setelah kunci kontak diputar ke posisi
detik ON tanpa mesin hidup.
Tahanan Kumparan Glow Relay Tahanan nominal 51.5

Temperatur Kerja Thermo Switch OFF  ON: 7 — 13 (44.6 — 55.4)
C (F) ON  OFF: Kurang dari 3 (37.4)

Hubungan Glow Plug Jika tidak terdapat


hubugan, harus
diganti.
INFORMASI PERBAIKAN 00-39

PERBAIKAN
Perbaikan lihat ke prosedur perawatan umum untuk
dilakukan oleh personel service yang terlatih.
Identifikasi model
Nomor Serial Mesin
Nomor mesin diketok pada sisi kiri depan dari
cylinder body.

Keterangan
1. Dust indicator
2. Warna merah
Tipe Dry Washable Paper Element
Keterangan Prosedur pembersihan element bervariasi tergantung
1. Mesin tipe adari kondisi element.
2. Mesin number

Air Cleaner
Dust Indicator
1. Dust indicator terpasang pada air cleaner.
(untuk Australia dan GCC)
Periksa dust indicator. Jika indicator plate
merah, air cleaner element harus dibersihkan
atau diganti.
2. Bersihkan air cleaner element sekali dan
pasang kembali.
Tekan dust indicator button untuk menghapus
dust indicator.

Element Penuh Debu


Putar element dengan tangan anda sambil
menyemprotkan udara bertekanan ke bagian dalam
element. Ini akan menghilangkan debu.
Tekanan udara tidak boleh lebih dari 686 kPa
(7 kg/cm2 / 99.6 psi).
00-40 INFORMASI PERBAIKAN

Element Penuh Karbon dan Debu 4. Keringkan element pada area berventilasi baik.
1. Siapkan cairan pembersih Isuzu Genuine Kipas listrik akan mempercepat pengeringan.
Element Cleaner (Donaldson D1400) dicampur Perhatian:
dengan air. Jangan menggunakan udara bertekanan atau api
2. Celupkan element dalam cairan selama dua untuk mengeringkan element dengan cepat. Element
puluh menit. akan rusak.
Biasanya memakan waktu dua atau tiga hari untuk
element kering menyeluruh. Karenanya, sangatlah
perlu untuk mempunyai cadangan.

3. Keluarkan element dari cairan dan bilas sampai


bersih dengan air mengalir.
Tekanan air tidak boleh lebih dari 274 kPa (2.8
kg/cm2 / 39.8 psi).
Sistem Pelumasan
Main Oil Filter (Disposable Spin-On Cartridge
Element)
Prosedur Penggantian
1. Kendurkan oil filter bekas dengan memutarnya
berlawanan jarum jam dengan filter wrench.
Filter Wrench: 1-85221-097-0
INFORMASI PERBAIKAN 00-41

2. Bersihkan sisi pemasangan oil filter.


Penggantian Oli Mesin
Ini memungkinkan oil filter baru duduk dengan
Pengurasan
baik.
1. Lepas drain plug untuk menguras oli mesin.
3. Berikan lapisan tipis oli mesin pada O-ring.
Lakukan ini saat mesin masih panas.
2. Ganti drain plug.
3. Kencangkan drain plug sesuai torsi.
Kencangkan:
Drain plug sampai 78 N.m (8.0 kg.m/58 lb.ft)

4. Putar oil filter baru sampai filter O-ring terpasang


terhadap sealing face.
5. Gunakan filter wrench untuk memutar filter satu
putaran penuh lagi.
6. Periksa level oli mesin dan ganti sesuai level
Penggantian
yang dibutuhkan.
1. Lepas filler cap.
2. Tuangkan oli mesin ke dalam crankcase melalui
Penggantian Oli Mesin lit (US/UK gal) oil filler.
3. Ganti filler cap.
0.7 (0.19/0.15)

7. Hidupkan mesin dan periksa dari kebocoran oli


pada main oil filter.
Kapasitas Crankcase dan Oil Filter lit (US/UK gal)
10.5 (2.8/2.3)
00-42 INFORMASI PERBAIKAN

4. Hidupkan mesin dan biarkan idle selama 2. Bersihkan upper cover fitting face.
beberapa menit. Ini memungkinkan fuel filter baru duduk dengan
5. Matikan mesin. baik.
6. Gunakan dipstick untuk memeriksa level oli.
Jika level oli di bawah garis “MIN”, tambah oli
melalui oil filler.
Jika level oli di atas garis “MAX”, buang
kelebihan oli melalui drain plug.

3. Berikan lapisan tipis oli mesin pada O-ring.

Sistem Bahan Bakar


Fuel Filter
Prosedur Penggantian
1. Kendurkan fuel filter bekas dengan memutar
berlawanan arah jarum jam menggunakan
universal filter wrench.
INFORMASI PERBAIKAN 00-43

Perhatian:
Periksa dari kebocoran bahan bakar dari sekeliling
injection pump dan fuel filter.

4. Berikan bahan bakar ke fuel filter baru untuk


mempermudah bleeding.
5. Putar fuel filter baru sampai filter O-ring
terpasang pada sealing face.
Hati-hati untuk mencegah bahan bakar tumpah.
6. Gunakan filter wrench untuk memutar fuel filter
tambahan 1/3 sampai 2/3 putaran.
7. Operasikan priming pump untuk membuang
udara dari fuel line dam prosedur berikut.
• Kendurkan priming pump cap (2).
• Kendurkan air bleeding plug (3).
(Hanya model 4HG1-T)
• Operasikan priming pump.
Pompa primer pump sampai aliran bahan bakar
bebas dari gelembung udara.
(Kecuali model 4HG1-T)
• Kencangkan air bleeding plug (3).
(Hanya model 4HG1-T)
• Kendurkan bleeding plug (1).
• Operasikan priming pump.
Pompa primer pump sampai aliran bahan bakar
bebas dari gelembung udara.
• Kencangkan bleeder plug (1).
• Operasikan priming pump.
Pompa primer pump sampai aliran bahan bakar 8. Hidupkan mesin.
bebas dari gelembung udara. Starter mesin selama 10 detik atau sampai
(Kecuali 4HE1-TC model) hidup.
• Kendurkan bleeding plug pada injection pump (4) Jika mesin tidak hidup setelah 10 detik, ulangi
(Hanya model 4HE1-TC) langkah 7.
• Operasikan priming pump.
Pompa primer pump sampai aliran bahan bakar Sub Fuel Filter (Dual Tipe)
bebas dari gelembung udara. Prosedur Penggantian
(Hanya model 4HE1-TC) 1. Kendurkan fuel filter dengan memutar
• Kencangkan bleeding plug pada injection pump berlawanan jarum jam dengan universal filter
(4). wrench.
(4HE1-TC model only) 2. Bersihkan upper cover fitting face.
• Kunci priming pump cap (2). Ini memungkinkan fuel filter baru duduk dengan
baik.
00-44 INFORMASI PERBAIKAN

3. Berikan lapisan tipis oli mesin pada O-rings.


3. Setelah pengurasan, kencangkan drain plug dan
air intake plug dengan kuat.

4. Pasang filter assembly.


Hati-hati putar setiap assembly searah jarum
jam sampai O-ring terpasang pada filter cover
sealing face.
5. Gunakan filter wrench untuk memutar setiap 4. Kemudian, operasikan priming pump pada
filter assembly tambahan 1/3 sampai 2/3 injection pump untuk membuang udara pada
putaran. sistem bahan bakar.
6. Operasikan priming pump pada fuel filter untuk 5. Setelah menghidupkan mesin, periksa apakah
membuang udara pada sistem bahan bakar. terdapat kebocoran bahan bakar dari drain plug.
Lihat ke “PEMBUANGAN UDARA” untuk Injection Nozzle
informasi lebih lengkap. Periksa Kondisi Tekanan dan Pengabutan
Prosedur Pengurasan Pre-fuel Filter Water 1. Gunakan nozzle tester untuk memeriksa
Lampu indikator akan menyala saat level aier pada tekanan pembukaan injection nozzle.
water separator melebihi level tertentu. Jika tekanan pembukaan di atas atau di bawah
Kuras air dan benda asing dari water separator nilai standar, injection nozzle harus diganti atau
dengan prosedur berikut. disetel.
1. Tempatkan ujung dari selang (di bawah drain Lihat ke “Penyetelan.”
plug) dalam bak.
2. Kendurkan air intake plug dan drain plug,
kemudian kuras air.
INFORMASI PERBAIKAN 00-45

Tekanan Pembukaan Injection Nozzle Penyetelan


Mpa (kg/cm2/psi) 1. Klem injection nozzle holder (1) di ragum (2).
2. Gunakan wrench untuk melepas injection
4HF1/4HF1-2/4HG1 18.14 (185/2,631) nozzle retaining nut (3).
4HE1-TC 21.57 (220/3,128)
4HG1-T 1st: 18.1 (185/2,631)
2nd: 21.1 (215/3,057)

3. Lepas injection nozzle holder dari ragum.


4. Lepas injection nozzle (4), spacer (5), spring
seat (6) spring (7) dan adjusting shim (8).

2. Periksa kondisi pengabutan.


Lihat gambar.
Kondisi Pengabutan

5. Pasang adjusting shim baru, spring, spring seat,


spacer, injection nozzle, dan retaining nut.
6. Klem injection nozzle holder in the ragum.
7. Kencangkan injection nozzle holder retaining
1) Benar nut sesuai torsi.
2) Tidak benar (Orifice tersumbat) Kencangkan:
3) Tidak benar (Menetes) Injection nozzle holder retaining nut sampai 34 N.m
Jika kondisi pengabutan buruk, injection nozzle (3.5 kg.m/ 25 lb.ft)
harus diganti atau disetel. 8. Lepas injection nozzle holder dari ragum.
Lihat ke “6C SISTEM BAHAN BAKAR”.
00-46 INFORMASI PERBAIKAN
9. Pasang injection nozzle holder ke injection nozzle 4. Operasikan priming pump beberapa kali dan
tester. periksa dari kebocoran bahan bakar.
10.Berikan tekanan ke nozzle tester untuk 5. Kencangkan air bleeding plug.
memeriksa bahwa injection nozzle terbuka pada 6. Pastikan bahwa warning light pada instrument
tekanan standar. panel off. (Kecuali model 4HE1-TC)
Jika injection nozzle tidak terbuka pada tekanan
standar, pasang atau lepas nomor yang sesuai
atau adjusting shim untuk menyetelnya. Sistem Pendinginan
Melepas atau memasang satu shim akan me- Level Air Pendingin
nambah atau mengurangi tekanan pembukaan Periksa level air pendingin dan ganti radiator reserve
nozzle kira-kira 370 kPa (3.77 kg/cm2 / 53.6 psi). tank jika diperlukan.
Adjust Shim Arailability mm (in) Jika level air pendingin di bawah garis “MIN”, hati-hati
periksa sistem pendinginan dari kebocoran.
Range 0.5 — 1.5 (0.02 — 0.06) Kemudian tambah cukup air pendingin sampai level
Penambahan 0.025 (0.001) naik ke garis “MAX”.

Jumlah Total Shim 41

Pembuangan Udara (Kecuali hanya model 4HF1-2)


Lihat ke “SISTEM BAHAN BAKAR” pada bagian ini.
Pembuangan Udara (Hanya model 4HF1-2)
1. Operasikan priming pump (1) untuk mengirimkan
udara dalam sistem bahan bakar ke injection
pump.
2. Kendurkan sedimenter air bleeding plug (2) dan
operasikan priming pump sampai gelembung
hilang.
3. Kencangkan air bleeding plug (2) dengan kuat.

Perhatian:
Jangan mengisi reserve tank berlebihan.
Lepas radiator filler cap hanya saat benar-benar
dibutuhkan.
Selalu periksa level air pendingin saat mesin dingin.
Selalu lihat ke tabel kiri untuk menentukan rasio
pencampuran air pendingin dan antifreeze solution
yang benar

4. Coba untuk menghidupkan mesin. Jika mesin


tidak hidup dalam 10 detik, lakukan pembuangan
udara sekali lagi.
5. Periksa bahwa tidak terdapat kebocoran bahan
bakar, dan kencangkan priming pump.
Pembuangan Air
Jika terdapat air melebihi batas, warning light menyala.
Pada kondisi ini, ikuti prosedur pembuangan air
berikut:
1. Tempatkan bak (Kira-kira kapasitas 0.2 liter) di
bawah drain plug pada separator.
2. Kendurkan drain plug dan air bleeding plug.
3. Setelah pembuangan, kencangkan drain plug.
INFORMASI PERBAIKAN 00-47

Tekanan pembukaan radiator valve


kPa (kg/cm2/psi)
93 — 123 (0.95 — 1.25/13.5 — 17.8)

Lepas radiator valve dan periksa negative pressure


valve pada bagian tengah valve seat side. Jika
negative pressure valve tidak bekerja dengan lembut,
bersihkan atau ganti radiator valve.
Kencangkan:
Radiator valve sampai 6 N.m (0.6 kg.m/4 lb.ft)
Lakukan pemeriksaan kebocoran sistem pendinginan
setelah pemsangan kembali radiator valve.
Tes Kerja Thermostat
1. Celupkan thermostat dalam air.
2. Panaskan air.
Aduk air secara konstan untuk mencegah panas
langsung ke thermostat.
3. Periksa temperatur awal pembukaan valve.
Keterangan
1. Ethylene glycol anti-freeze kualitas baik Temperatur Awal Pembukaan Valve °C (°F)
2. Titik beku
Standar
3. Rasio pencampuran
Tanpa Primary valve 83 — 87 (181 — 189)
Pemeriksaan Kebocoran Sistem Pendinginan jiggle Secondary
Sumbat reserver tank hose dengan hati-hati dan valve 80 — 84 (176 — 183)
valve
periksa sistem pendinginan dari kebocoran dengan 83.5 — 86.5 (182 —
radiator cap tester dengan memberikan tekanan udara Dengan jiggle valve 188)
196 kPa (2 kg/cm2/28 psi) dari filler neck ke dalam
radiator. 4. Periksa temperatur pembukaan penuh valve.
Saat radiator upper tank dilengkapi dengan valve,
tekanan gagal naik lebih tinggi dari tekanan
pembukaan valve kecuali hose tersumbat. Temperature Pembukaan Penuh Valve °C (°F)
Standard
Tanpa jiggle valve 95 (203)
Dengan jiggle valve 100 (212)

Pemeriksaan Radiator Valve


Berikan tekanan udara dari filler neck menggunakan
radiator cap tester dan periksa tekanan pembukaan
radiator valve.
Jika tekanan pembukaan valve diluar nilai standar,
ganti dengan radiator valve baru.
00-48 INFORMASI PERBAIKAN

Keterangan
1. Thermometer
2. Aditating rod
3. Wooden piece
4. Thermostat
5. Heat

Fan Belt
Periksa ketegangan drive belt.
Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya 98 N (10
kg/22 lb).

Defleksi Drive Belt mm (in)


8 — 12 (0.31 — 0.47) ... Belt baru
10 — 14 (0.39 — 0.55) ... Belt lama

Periksa drive belt dari keretakan dan kerusakan lain.


• Crankshaft damper pulley
• Generator pulley Jika dilengkapi dengan A/C compressor, kendurkan
• Cooling fan pulley A/C drive belt tension pulley setel baut dan lock nut.
Kemudian bebaskan A/C drive belt.
Saat akhir penyetelan fan belt, Setel A/C drive belt dan
periksa ketegangan belt.

Air Conditioning (A/C) Compressor Drive Belt


Periksa ketegangan drive belt.
• Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya 98 N
(10 kg/22 lb).
Defleksi Drive Belt mm (in)
16 — 20 (0.63 — 0.79) ... Belt baru
18 — 22 (0.71 — 0.87) ... Belt lama
Periksa the drive belt dari keretakan dan kerusakan
lain.
Ketegangan A/C compressor drive belt disetel dengan
menggerakkan tension pulley.
Saat akhir penyetelan fan drive belt, kemudian setel
A/C drive belt.
Kencangkan:
Locking nut sampai 27 N.m (2.8 kg.m/20 lb.ft)
Penyetelan Fan Belt
Ketegangan fan belt disetel dengan menggeser
generator.
Kencangkan:
Baut 1 sampai 40 N.m (4.1 kg.m/30 lb.ft)
Baut 2 sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
Baut 3 sampai 46 N.m (4.7 kg.m/34 lb.ft)
INFORMASI PERBAIKAN 00-49

Keterangan
1. A/C compressor pulley
2. Tension pulley
3. Generator pulley
4. Crankshaft damper pulley
5. Tension pulley lock nut

Kontrol Mesin
Pemeriksaan Putaran Idle
1. Pasang rem parkir kendaraan dan ganjal roda.
2. Posisikan transmisi di netral.
3. Hidupkan mesin dan biarkan panas.
4. Periksa bahwa idling control knob pada posisi
mesin idle.
5. Pasang tachometer ke mesin.
6. Periksa putaran idle mesin.
Putaran idle mesin harus seperti di bawah.

Putaran Idle Mesin rpm


4HF1 M/T 550 — 625 Pemeriksaan & Penyetelan Putaran Idling
4HF1-2 M/T 575 — 625 (Hanya model 4HF1-2)
4HG1 M/T 550 — 600 1. Panaskan mesin.
2. Ukur putaran idling dengan tachometer.
4HG1-T M/T 600 — 650 3. Jika putaran idling di luar standar, setel dengan
4HE1-TC idling setel bolt (ditunjukkan tanda panah).
(4HE1-TC-XS, M/T 775 — 825 Putaran Idling: 575 — 625 rpm
XN) 98EPA
4HE1-TC
(4HE1-TC-XS,
XN) SPEC. M/T 775 — 825
EURO3

Jika putaran idle mesin di luar nilai standar, harus


disetel.

Penyetelan Putaran Idling


1. Kendurkan idling set bolt lock nut pada injection
pump.
2. Setel putaran idling speed dengan idling set bolt.
3. Kencangkan lock nut.

Kontrol Akselerasi
Penyetelan Kabel Kontrol Akselerasi
1. Kendurkan accelerator cable clamp bolt (1).
2. Periksa bahwa idling control knob pada posisi
idling mesin.
3. Tahan accelerator lever (2) pada posisi tertutup
penuh dan panjangkan control cable (3) dalam
arah yang ditunjukkan panah untuk menghilang-
kan kekenduran.
00-50 INFORMASI PERBAIKAN

Kontrol Pemberhentian Mesin Keterangan


Penyetelan 1. Full stroke 0 — 2 mm (0 — 0.079 in)
1. Periksa bahwa kunci kontak pada posisi “LOCK” 2. Stopper bolt
atau dilepas dari mesin. 3. Accelerator pedal
2. Kendurkan bolt (1).
3. Tarik fuel cut lever (2) sejauh mungkin dan tahan. Penyetelan Celah Katup
4. Hilangkan kekenduran kabel (A) dengan menarik 1. Posisikan piston No.1 cylinder atau No.4 cylinder
kabel ke arah panah pada gambar. ke TMA pada langkah kompresi dengan memutar
5. Kencangkan bolt (1). crankshaft sampai crankshaft tanda timing
damper pulley lurus dengan garis notch TMA.
Perhatian:
Jika terdapat dua tanda pada crank pulley, tanda
depan untuk mengeset BTDC 49 dan tanda belakang
untuk mengeset TMA.

Penyetelan Pedal Gas


1. Tekan pedal gas ke floorboard dan tahan.
2. Gunakan stopper bolt (2) untuk menyetel celah
antara stopper bolt end dan accelerator pedal (3)
lower face.
Celah Pedal Gas mm (in)
2. Kencangkan baut dan mur rocker arm shaft
0 — 2 (0 — 0.079) bracket sesuai torsi dengan urutan seperti pada
gambar.
INFORMASI PERBAIKAN 00-51

Kencangkan:
Mur dan baut Rocker arm shaft bracket sampai Celah katup mm (in)
• Mur (A) 27 N.m (2.8 kg.m/20 lb.ft) Saat dingin 0.40 (0.016)
• Baut (B) 56 N.m (5.7 kg.m/41 lb.ft)
• Baut (C) 27 N.m (2.8 kg.m/20 lb.ft) 4. Kendurkan setiap sekrup penyetel celah katup
seperti pada gambar.

 Berikan oli mesin pada ulir dari mur yang


ditandai dengan “A” dan baut dengan “B”
seperti pada gambar, dan kencangkan sesuai 5. Masukkan feeler gauge yang ketebalannya
torsi. sesuai antara rocker arm dan valve stem end.
3. Periksa gerakan pada intake dan exhaust valve 6. Putar sekrup penyetel celah katup adjusting
rocker arm No.1. screw sampai terasa sediit gesekan pada feeler
Jika cylinder intake dan exhaust valve rocker arm gauge.
No.1 bergerak, piston No.1 posisi TMA saat 7. Kencangkan lock nut dengan kuat.
langkah kompresi. 8. Putar crankshaft 360 derajat.
Jika cylinder intake dan exhaust valve rocker arm 9. luruskan kembali crankshaft damper pulley timing
No.1 tertekan, piston No.4 posisi TMA saat mark dengan garis notch TMA.
langkah kompresi. 10.Setel celah untuk katup yang tersisa seperi
terlihat pada gambar.

Setel celah katup silinder No.1 atau No.4


tergantung posisi silinder mana yang TMA saat
langkah kompresi.
00-52 INFORMASI PERBAIKAN

Penyetelan Waktu Penginjeksian Injection Timing derajat


Pemeriksaan Garis Notch Injection Pump 4HF1 4HE1-TC
1. Periksa injection pump bracket nuts (1) dari BTDC 8
(4HE1-XS, XN)
kekenduran.
Kencangkan seperlunya. 4HG1 BTDC 9
2. Periksa bahwa garis notch (2) pada injection 4HEI-T BTDC 7
pump bracket dan timing gear case lurus.
4HE1-TC
Jika garis notch tidak lurus, injection timing harus BTDC 9 (Spec EURO3)
(4HE1-XS)
diperiksa.

3. Kadang, periksa injection timing pada crank


damper pulley.
Jika injection timing tidak benar, injection timing 2. Lepas dua foam rubber.
harus disetel kembali. 3. Kendurkan empat injection pump fixing nut (1).
Inimemungkinkan pump untuk digerakkan.
Penyetelan Waktu Penginjeksian Jangan membengkokkan atau menggores fuel
1. Putar crankshaft sampai tanda timing pada pipe.
crankshaft damper pulley lurus dengan tanda
BTDC (injection timing dari setiap model mesin)
mark seperti pada gambar.

4. Luruskan garis notch antara injection pump


bracket dan timing gear case.
Pastikan bahwa tanda timing pada crank damper
pulley lurus dengan injection timing yang benar.
INFORMASI PERBAIKAN 00-53

Perhatian:
Injection Timing Periksa (Hanya model 4HF1-2)
Jika crank pulley memiliki dua tanda seperti pada
1. Set silinder No. 1 ke TDC saat langkah kompresi.
gambar, (1) tanda BTDC 49 pada coakan kedua dan
2. Lepas Injection Pipe.
(2) tanda TDC pada coakan ketiga (dilihat dari depan),
3. Turunkan Wax CSD lever, masukkan spacer
pastikan untuk mengeset pada tanda (2). (Jika
dengan ketebalan 10 — 20 mm (0.39 — 0.47 in)
terdapat dua tanda berbeda dan coakan yang sama,
antara plunger dan baut penyetel, dan batalkan
set pada tanda yang kedua saat diputar dengan arah
Wax CSD.
normal.)
Tanda (1) digunakan saat memasang injection pump
untuk 4HF1-2.

Keterangan
1. Wax CSD
2. Spacer
5. Kencangkan injection pump fixing nut (1) sesuai 3. Lever
torsinya. 4. Water hose
Kencangkan:
Injection pump fixing nut sampai 25 N.m (2.6 kg.m / 19 4. Lepas pump rear plug, hubungkan dial gage dan
lb.ft set pengangkatan pada 1 mm (0.039 in). Special
Tool
Alat ukur: 5-8840-0145-0
00-54 INFORMASI PERBAIKAN

5. Set tanda TDC crankshaft damper pulley ke


Penyetelan Waktu Penginjeksian (Hanya
pointer atau 45 sebelum TDC.
model 4HF1-2 )
Jika injection timing di luar standar, ikuti prosedur
penyetelan berikut:
1. Kendurkan injection pump fixing nut (1) dan
bracket bolt (2).
2. Setel sudut pemasangan injection pump:
 Jika injection timing terlalu cepat, dekatkan
injection pump ke mesin.
 Jika injection timing terlalu lambat, jauhkan
injection pump dari mesin.
3. Saat dial gage menampilkan nilai standar,
kencangkan fixing nut (1) dan bolt (2) sesuai
torsi:
Kencangkan:
Fixing nut sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
Kencangkan:
Bracket bolt sampai 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft)

6. Set dial gage ke posisi “0”.


7. Putar crankshaft ke kiri dan kanan sedikit dan
pastikan bahwa jarum tetap pada posisi “0”.
8. Putar crankshaft pada arah normal dan baca alat
ukur pada 12 sebelum posisi TMA.
Perhatian:
Jika tidak ada tanda 12, set di tengah antara tanda
11 dan 13.
Nilai standar: 0.5 mm (0.0197 in)
INFORMASI PERBAIKAN 00-55
4. Lepas dial gage, pasang dan kencangkan plug
Tekanan kompresi
sesuai torsi. (Pastikan copper washer terpasang
kPa (kg/cm2/psi) pada 200 rpm
pada plug)
Kencangkan: Standar Lebih dari 2,942 (30/426)
Pump rear plug sampai 17 N.m (1.7 kg.m/12 lb.ft)
5. Bebaskan wax CSD dan hubungkan injection Limit penggunaan 2,157(22/312)
pipe. Variasi tekanan antar
Kurang dari 294 (3/43)
Kencangkan: silinder
Pipe sleeve nut sampai 29 N.m (3.0 kg.m / 22 lb.ft)
Jika nilai pengukuran kurang dari limit, lihat ke Bagian
Pengukuran Tekanan Kompresi “PEMECAHAN MASALAH” pada manual ini.
1. Hidupkan mesin dan panaskan.
Temperatur Coolant Mesin: Di atas 80C (176F) Quick-On-Start II System
2. Matikan mesin.
Prosedur Pemeriksaan
3. Lepas komponen berikut.
1. Lepas hubungan thermoswitch pada thermostat
 Glow plug.
outlet pipe.
 Pada VE pump;
2. Putar kunci kontak ke posisi “ON”.
Fuel cut solenoid connector.
Jika Quick-ON-Start II system bekerja dengan
 Pada line pump; benar, glow relay akan berbunyi klik dalam waktu
F-9 fuse pada fuse box. tiga detik.
4. Pasang adapter dan compression gauge ke No.1 3. Ukur tegangan terminal glow plug dengan circuit
cylinder glow plug hole. tester secepatnya setelah kunci kontak di-“ON”.
Compression Gauge: 5-8840-2675-0
Adapter; Compression Gauge: 5-8531-7001-0

4. Periksa waktu pemanasan glow plug.


5. Hubungkan tachometer dan periksa bahwa
putaran mesin saat start 200 rpm atau lebih
tinggi.
6. Putar mesin dengan starter motor dan lakukan
pembacaan compression gauge.
7. Ulangi prosedur (langkah 4,5 dan 6) untuk silinder
yang lain.
Kira-kira Waktu Pemanasan Glow Plug detik
18
00-56 INFORMASI PERBAIKAN

TORSI PENGENCANGAN
Cylinder Head, Head Gasket dan Head Cover
Kecuali Untuk 4HE1-TC (Mesin)

N6A0064E
INFORMASI PERBAIKAN 00-57

4HE1-TC (Mesin)
00-58 INFORMASI PERBAIKAN

Crankshaft, Flywheel, Damper Pulley, Connecting Rod dan Oil Pan

N6A1616E
INFORMASI PERBAIKAN 00-59

Gear Train, Camshaft, Rocker Arm Shaft, Front Retainer, Flywheel Housing

N6A0067E
00-60 INFORMASI PERBAIKAN

Inlet Cover dan Exhaust Manifold

N6A1617E
INFORMASI PERBAIKAN 00-61

4HE1-TC Mesin
00-62 INFORMASI PERBAIKAN

Turbocharger, Water Pipe dan Oil Pipe


INFORMASI PERBAIKAN 00-63

Water Pump, Water Outlet Pipe, Oil Pump, Oil Cooler dan Oil Filter

N6A0072E
00-64 INFORMASI PERBAIKAN

Generator, Starter dan Glow Plug

N6A0073E
INFORMASI PERBAIKAN 00-65

Engine Mounting

N6A1618E
00-66 INFORMASI PERBAIKAN

Injection Pump, Injection Pipe dan Fuel Pipe

N6A0075E
INFORMASI PERBAIKAN 00-67

ALAT KHUSUS
Alat Khusus
00-68 INFORMASI PERBAIKAN
INFORMASI PERBAIKAN 00-69

SISTEM PELUMASAN
Gambaran Umum
Aliran Oli Pelumas
Model 4HF1, 4HF1-2, 4HG1-T

N6A1619E

Model 4HE1-TC
INFORMASI PERBAIKAN 00-69

Sistem pelumasan mesin adalah tipe full flow.


Oli pelumas dipompa dari oil pump ke cylinder body oil gallery melalui oil filter dan oil cooler. Kemudian dikirim ke
komponen-komponen vital dari mesin dari cylinder body oil gallery.
Oil jet yang terpasang pada cylinder body menyemprotkan oli mesin ke bagian dalam piston untuk mencapai efek
pendinginan maksimum.
00-70 INFORMASI PERBAIKAN
MEKANIKAL MESIN 6A-1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6A

MEKANIKAL MESIN
Daftar Isi
CYLINDER HEAD..................................................... 6A-2
Komponen ............................................................. 6A-2
Membongkar .......................................................... 6A-2
Membersihkan ....................................................... 6A-3
Memeriksa dan Memperbaiki ................................. 6A-3
Merakit .................................................................. 6A-4
VALVE SPRING, VALVE GUIDE OIL SEAL, VALVE,
VALVE GUIDE ......................................................... 6A-8
Komponen ............................................................. 6A-8
Membongkar .......................................................... 6A-8
Memeriksa dan Memperbaiki ................................. 6A-9
Merakit .................................................................. 6A-14
CAMSHAFT ............................................................. 6A-16
Komponen ............................................................. 6A-16
Membongkar .......................................................... 6A-16
Memeriksa dan Memperbaiki ................................. 6A-17
Merakit .................................................................. 6A-18
ROCKER ARM ASSEMBLY ..................................... 6A-19
Komponen ............................................................. 6A-19
Membongkar .......................................................... 6A-19
Memeriksa dan Memperbaiki ................................. 6A-20
Merakit .................................................................. 6A-22
OIL PUMP ................................................................ 6A-24
Komponen ............................................................. 6A-24
Membongkar .......................................................... 6A-24
Memeriksa dan Memperbaiki ................................. 6A-26
Merakit .................................................................. 6A-27
CRANKSHAFT ......................................................... 6A-31
Komponen ............................................................. 6A-31
Membongkar .......................................................... 6A-32
Memeriksa dan Memperbaiki ................................. 6A-36
Merakit .................................................................. 6A-46
PISTON DAN CONNECTING ROD .......................... 6A-55
Komponen ............................................................. 6A-55
Membongkar .......................................................... 6A-55
Memeriksa dan Memperbaiki ................................. 6A-57
Merakit .................................................................. 6A-61
CYLINDER BLOCK .................................................. 6A-65
Komponen ............................................................. 6A-65
Membongkar .......................................................... 6A-66
Memeriksa dan Memperbaiki ................................. 6A-70
Merakit .................................................................. 6A-75
6A-2 MEKANIKAL MESIN

CYLINDER HEAD
Komponen

Keterangan
1. Glow plug connector 6. Camshaft bearing cap
2. Glow plug 7. Camshaft bearing upper
3. Injection nozzle holder assembly 8. Camshaft assembly
4. Rocker arm shaft assembly 9. Camshaft bearing lower
5. Valve cap 10. Cylinder head

Perhatian: 1) Kendurkan mur dan baut rocker arm shaft


 Selama membongkar, pastikan bahwa komponen bracket sesuai urutannya sedikit demi sedikit
valve train disatukan dan diidentifikasi sehingga dan lepas rocker arm shaft assembly dengan
mereka dapat dirakit kembali pada lokasi aslinya.N6A0098E camshaft bracket.
 Sebelum melepas cylinder head dari mesin dan 2) Biarkan baut (A) tidak dilepas saat ini, karena
sebelum membongkar mekanisme katup, lakukan ia adalah baut rocker arm.
tes kompresi dan catat hasilnya. Peringatan:
Salah mengendurkan mur dan baut rocker arm shaft
Membongkar bracket sesuai urutannya sedikit demi sedikit akan
1. Glow Plug Connector mempengaruhi rocker arm shaft.
2. Glow Plug
3. Injection Nozzle Holder Assembly
Tanda posisi memasang nozzle holder
assemblies dengan memberi tanda setiap nozzle
holder assembly dengan nomor silinder dimana
nozzle dilepas.
4. Rocker Arm Shaft Assembly
MEKANIKAL MESIN 6A-3

5. Valve Cap
Peringatan: Membersihkan
Hati-hati jangan membiarkan valve cap jatuh ke dalam
 Baut cylinder head
gear case atau oil return hole.
 Cylinder head
6. Camshaft Bearing Cap
Hati-hati hilangkan semua pernis, jelaga dan karbon
7. Camshaft Bearing Upper
dari besi. Jangan menggunakan motor sikat kawat
8. Camshaft Assembly
pada permukaan gasket.
9. Camshaft Bearing Lower
Jika camshaft bearing akan dipasang kembali,
tanda posisi memasang mereka dengan Memeriksa dan Memperbaiki
menandai setiap bearing dengan nomor silinder Lakukan penyetelan, perbaikan yang diperlukan dan
dimana bearing dilepas. mengganti part jika keausan berlebihan atau
kerusakan ditemukan selama pemeriksaan.
 Cylinder head gasket dan permukaan gesek
dari kebocoran, korosi dan blow-by. Jika gasket
rusak, tentuka penyebab;
– Salah memasang
– Cylinder head kendur atau bengkok
– Torsi baut cylinder head kurang
– Permukaan case bengkok
1. Baut cylinder head dari kerusakan ulir atau mulur
dan kerusakan kepala disebabkan oleh
penggunaan alat yang tidak benar.
Peringatan:
Baut yang dicurigai harus diganti.
2. Cylinder head dari keretakan, khususnya
antarvalve seat dan dalam exhaust port.
3. Cylinder head deck dari korosi, partikel pasir
dalam head dan porosity.
Peringatan:
Jangan mencoba mengelas cylinder head. Ganti.

10.Cylinder Head Kelengkungan Cylinder Head Lower Face


Kendurkan baut cylinder head sesuai urutannya 1. Gunakan straight edge dan feeler gauge untuk
sedikit demi sedikit. mengukur empat sisi dan dua diagonal dari
Peringatan: permukaan cylinder head.
Kesalahan dalam mengendurkan baut cylinder head 2. Jika nilai pengukuran melebihi limit, cylinder head
sesuai urutannya sedikit demi sedikit akan akan harus diganti.
mempengaruhi cylinder head lower permukaan.
• Lihat ke Bagian 6A3 “CYLINDER HEAD”.
6A-4 MEKANIKAL MESIN

Perhatian:
Kelengkungan Exhaust Manifold
Jangan membubut cylinder head lower face.
Gunakan straight edge dan feeler gauge untuk
Kelengkungan Cylinder Head Lower Face mengukur kelengkungan manifold cylinder head fitting
mm (in) face.
Standar Limit Jika hasil pengukuran melebihi limit, manifold harus
diganti.
0.05 (0.002) atau kurang 0.2 (0.008) Kelengkungan Exhaust Manifold
mm (in)
Standar Limit
0.05 (0.002) atau kurang 0.24 (0.008)

Kelengkungan Manifold Fitting Face


Gunakan a straight edge dan feeler gauge untuk
mengukur kelengkungan manifold cylinder head fitting
face.
Bubut manifold cylinder head fitting faces jika hasil Merakit
pengukuran lebih besar dari limit. Pasang cylinder head gasket dengan tanda “NO
Manifold Fitting Face PART” menghadap ke atas dan kiri mesin.
Kelengkungan mm (in)
Peringatan:
Standar Limit Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.
Lihat ke “CYLINDER BLOCK” bagian pada manual ini.
0.05 (0.002) atau kurang 0.2 (0.008)

1. Cylinder Head
MEKANIKAL MESIN 6A-5
1) Luruskan cylinder body dowel dan lubang cylinder
head dowel hole.
2) Hati-hati menempatkan cylinder head pada
cylinder head gasket.

2. Camshaft Bearing Lower


3. Camshaft Assembly
1) Putar crankshaft dalam arah puataran normal
sampai tanda timing pada crankshaft damper
pulley lurus dengan coakan TDC. (Pastikan
3) Berikan lapisan molybdenum disulfide grease
bahwa No. 1 cylinder piston pada kompresi
pada ulir baut M14 cylinder head dan permukaan
titik mati atas.)
pemasangan dan berikan lapisan oli mesin pada
ulir baut M10 cylinder head dan permukaan
pemasangan.
4) Gunakan metode pengencangan sudut untuk
mengencangkan baut (M14) sesuai torsinya
dalam tiga langkah mengikuti urutan sesuai pada
gambar.
Kencangkan:
Baut cylinder head (M14: (1) — (18)) sampai
 Langkah 1: 98 N.m (10 kg.m / 72 lb.ft)
 Langkah 2: 147 N.m (15 kg.m / 108 lb.ft)
 Langkah 3: 30 — 60
5) Kencangkan cylinder head pada baut flywheel
housing (M10) sesuai torsinya.
Kencangkan:
Baut cylinder head sampai (M10: (19) — (20)) sampai
38 N.m (3.9 kg.m / 28 lb.ft)

2) Berikan oli mesin pada camshaft journal dan


permukaan camshaft bearing sebelum
memasang.
3) Hati-hati luruskan camshaft gear tanda “I” dan
cylinder head permukaan atas terlihat pada
gambar.
4. Camshaft Bearing Upper
5. Camshaft Bearing Cap
1) Pasang bearing cap dengan tanda bearing
cap head (panah) menghadap ke depan.
6A-6 MEKANIKAL MESIN

2) Berikan lapisan oli mesin pada ulir baut dan 7. Rocker Arm Shaft Assembly
stud bearing cap. 1) Sementara kencangkan baut yang ditandai
3) Kencangkan baut dan stud bearing cap dengan panah pada gambar.
sesuai torsinya.
Kencangkan:
Mur dan baut Camshaft bearing cap sampai 27 N.m
(2.8 kg.m / 20 lb.ft)

2) Kendurkan sekrup penyetel rocker arm dan


berikan oli mesin pada bagian rocker arm
roller.
3) Pasang rocker arm assembly pada cylinder
6. Valve Cap head.
Berikan oli mesin pada bagian dalam valve cap 4) Kencangkan mur dan baut rocker arm shaft
dan pasang mereka pada valve stem end. bracket sesuai torsinya dalam urutan sedikit
Peringatan: demi sedikit seperti terlihat pada gambar.
Hati-hati jangan sampai valve cap jatuh ke dalam gear. Kencangkan:
Mur dan baut rocker arm shaft bracket sampai
 Mur (A): 27 N.m (2.8 kg.m / 20 lb.ft)
 Baut (B): 56 N.m (5.7 kg.m / 41 lb.ft)
 Baut (C): 27 N.m (2.8 kg.m / 20 lb.ft)
MEKANIKAL MESIN 6A-7

5) Berikan oli mesin pada bagian ulir dari mur 9. Glow Plug
yang ditandai dengan “A” dan baut dengan “B” Kencangkan:
terlihat pada gambar kiri, dan kencangkan Glow Plug sampai 23 N.m (2.3 kg.m / 17 lb.ft)
sesuai torsinya.
Setel celah katup. 10. Glow Plug Connector
Celah katup mm (in)
Saat dingin 0.4 (0.016)

Lihat ke “PERBAIKAN” “PENYETELAN CELAH


KATUP” bagian sebelumnya pada manual ini.

8. Injection Nozzle Holder Assembly


Kencangkan mur nozzle holder flange pada
sesuai torsinya dalam urutan terlihat pada
gambar.
Kencangkan:
Nozzle holder flange mur sampai 19 N.m (1.9 kg.m /
14 lb.ft)
6A-8 MEKANIKAL MESIN

VALVE SPRING, VALVE GUIDE OIL SEAL, VALVE, VALVE GUIDE


Komponen

N6A0116E
6A-8 MEKANIKAL MESIN
Keterangan
1. Split collar 4. Intake dan exhaust valve
2. Spring upper seat 5. Valve guide seal
3. Valve spring 6. Spring lower seat

Membongkar
Persiapan
 Lepas semua komponen hanya dengan cylinder Jangan biarkan valve jatuh dari cylinder head.
head assembly yang tersisa. Valve Spring Compressor: 5-8840-2228-0
(Lihat ke bagian “CYLINDER HEAD GASKET” 2. Spring Upper Seat
6A3 pada manual ini.) 3. Valve Spring
1. Cotter Collar
1) Tempatkan cylinder head pada permukaan
kayu yang rata.
2) Gunakan valve spring compressor untuk
melepas cotter collar.
MEKANIKAL MESIN 6A-9

4. Intake dan Exhaust Valve


Jika intake dan exhaust valve akan dipasang Memeriksa dan Memperbaiki
kembali, Lakukan perbaikan, penyetelan seperlunya, dan
Tanda posisi memasangnya dengan memberi mengganti part jika keausan berlebihan atau
tanda setiap valve dengan nomor silinder dimana kerusakan ditemukan selama pemeriksaan.
katup dilepas.
Jika intake dan exhaust valves akan diganti, Tinggi Bebas Valve Spring
valve guides harus diganti juga. Gunakan vernier caliper untuk mengukur tinggi bebas
valve spring.
Jika hasil pengukuran kurang dari limit, valve spring
harus diganti.

Tinggi Bebas Valve Spring 4HF1: mm (in)


4HF1-2: 4HG1: 4HG1-T
Ukuran Nominal Limit
62.5 (2.46) 59.4 (2.34)

5. Valve Guide Seal


6. Spring Lower Seat
4HE1-TC: mm (in)
Ukuran
Limit
Nominal
Intake Inner 53.2 (2.094) 50.1 (1.972)
Intake Outer 55.6 (2.189) 52.5 (2.067)
Exhaust Inner 58.6 (2.307) 55.5 (2.185)
Exhaust Outer 62.0 (2.441) 58.9 (2.319)
6A-10 MEKANIKAL MESIN

Kelurusan Valve Spring


Gunakan permukaan plate dan square untuk mengukur Valve Guide
kelurusan valve spring. Peringatan:
Jika hasil pengukuran melebihi limit, valve spring harus Hati-hati jangan merusak valve seat contact
diganti. permukaan, saat membersihkan karbon pada valve
Kelurusan Valve Spring mm (in) head.
Periksa dengan hati-hati valve stem dari goresan atau
Limit 1.0 (0.04) keausan abnormal. Jika ada, valve dan valve guide
harus diganti satu set.

Celah Valve Stem dan Valve Guide


(Metode Pengukuran-I)
1. Set dial indicator pada titik pengukuran valve
stem.
2. Gerakkan valve stem end dari sisi ke sisi.
Bacdial indicator.
Catat pembcaan total indicator.
Jika hasil pengukuran melebihi limit, valve dan
valve guide harus diganti satu set.

Ketegangan Valve Spring


Gunakan spring tester untuk mengukur ketegangan
valve spring.
Jika hasil pengukuran kurang dari limit, valve spring
harus diganti.
6A-10 MEKANIKAL MESIN
Pembacaan Total Dial Indicator mm (in)
(Celah Valve Stem dan Valve
Guide)
Valve Standar Limit
0.038 — 0.071
Intake Valve (0.0015 — 0.20 (0.0079)
0.0028)
0.064 — 0.096
Exhaust (0.0025 — 0.25 (0.0098)
Valve 0.0038)

Ketegangan Valve Spring N (kg/lb)


Panjang
Pengesetan Standar Limit
mm (in)
414 — 477 (42.2 —
47.0 (1.85) 401 (40.9/98)
48.6/93 — 107)
MEKANIKAL MESIN 6A-11

Diameter Luar Valve Stem mm (in)


Valve Standar Limit
8.946 — 8.962
Intake Valve (0.3522 — 8.88 (0.350)
0.3528)
8.921 — 8.936
Exhaust Valve (0.3512 — 8.80 (0.346)
0.3529)

(Metode Pengukuran-II)
1. Mengukur diameter luar valve stem.
Lihat ke “Diameter Luar Valve Stem”.
2. Gunakan caliper calibrator atau telescoping gauge
untuk mengukur diameter dalam valve guide.
3. Kalkulasi celah antara diameter dalam valve guide
dan diameter luar valve stem.
Jika celah melebihi limit, valve dan valve guide
harus diganti satu set.

Mengganti Valve Guide


Melepas Valve Guide
Gunakan palu dan valve guide replacer untuk menge-
luarkan valve guide dari cylinder head lower face.
Valve Guide Replacer: 5-8840-2227-0

Diameter Luar Valve Stem


Mengukur diameter valve stem pada tiga titik.
Jika hasil pengukuran kurang dari limit, valve dan valve
guide harus diganti satu set.

Memasang Valve Guide


1. Berikan oli mesin pada keliling luar valve guide.
2. Pasang valve guide installer pada valve guide.
Valve Guide Replacer: 5-8840-2227-0
6A-12 MEKANIKAL MESIN
3. Gunakan palu untuk masukkan valve guide ke
dalam posisinya pada cylinder head permukaan Ketebalan Intake dan Exhaust Valve mm (in)
atas. Valve Ukuran Nominal Limit
Inlet 1.8 (0.071) 1.3 (0.051)
Exhaust 1.75 (0.069) 1.3 (0.051)

4. Mengukur tinggi (H) dari valve guide upper end


pada cylinder head permukaan atas.
Tinggi Valve Guide Upper End (H) mm (in)
14.1 ± 0.2 (0.555 ± 0.008) 2. Pasang valve (1) baru pada cylinder head (2).

Perhatian:
Jikvalve guide telah dilepas, keduvalve dan valve guide
harus diganti satu set.

3. Gunakan depth gauge atau straight edge dengan


penggaris besi untuk mengukur depresi valve dari
cylinder head lower permukaan.
Jika hasil pengukuran melebihi limit, valve seat insert
dan/atau valve harus diganti.
Valve dan Valve seat insert
Depresi Intake dan Exhaust Valve
Ketebalan dan Depresi Valve
mm (in)
1. Mengukur valve ketebalan.
Jika hasil pengukuran kurang dari limit, valve dan Standar Limit
valve seat insert harus diganti satu set. 0.7 — 1.2
2.5(0.098)
(0.028 — 0.047)
MEKANIKAL MESIN 6A-13

Lebar kontak valve


1. Periksa permukaan kontak valve dri kekasaran
dan ketidak-rataan.
Haluskan permukaan kontak valve.
2. Mengukur lebar kontak valve.
Jika hasil pengukuran melebihi limit, valve seat
insert harus diperbaiki atau diganti.

Lebar Kontak Valve mm (in)


Ukuran
Valve Limit
Nominal
Intake 2.5 (0.098) 3.0 (0.118)
Exhaust 2.0 (0.079) 2.5 (0.098)

Mengganti Valve seat insert


Melepas Valve seat insert
1. Las seluruh keliling dalam (1) dari valve seat
insert (2).
2. Dinginkan valve seat insert selama beberapa
menit.
Ini akan menyebabkan kontraksi dan pelepasan
dari valve seat insert lebih mudah.
3. Gunakan obeng (3) untuk melepas valve seat
insert. Hati-hati jangan merusak cylinder head (4).
4. Hati-hati lepas karbon dan material asing lain dari
cylinder head masukkan bore.

Sudut Permukaan Kontak Pada valve Seat Pada


valve
1. Mengukur sudut permukaan kontak pada valve
seat.
2. Jika hasil pengukuran melebihi limit, ganti valve,
valve guide dan valve seat satu set.

Standar Derajat
45°

Memasang Valve seat insert


1. Hati-hati tempatkan attachment (1) (memiliki
diameter luar lebih kecil dari valve seat insert)
pada valve seat insert (2).
Perhatian:
Sisi halus dari attachment harus berhubungan dengan
valve seat insert.
6A-14 MEKANIKAL MESIN
2. Gunakan bench press (3) untuk memberikan
tekanan bertahap pada attachment dan press Sudut Valve Seat Derajat
valve seat insert pada tempatnya. 45°
Peringatan:
Jangan berikan tekanan yang berlebihan dengan Perhatian:
bench press. Kerusakan pada valve seat insert akan Gunakan adjustable valve cutter pilot.
terjadi.
Jangan biarkan valve cutter pilot untuk menghaluskan
bagian dalam valve guide.

3. Valve harus diberi cairan sebelum pemasangan


akhir untuk memastikan valve seal yang baik.
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “Memperbaiki
3. Berikan abrasive compound pada valve seat
Valve seat insert” pada manual ini.
insert permukaan.
4. Masukkan valve ke dalam valve guide.
Memperbaiki Valve seat insert 5. Putar valve sambil mengepaskannya ke dalam
1. Bersihkan karbon dari valve seat insert valve seat insert.
permukaan.
2. Gunakan valve cutter (15, 45, dan 75 blade)
untuk meminimalkan area goresan dan kasar
lainnya. Ini akan menyebabkan lebar kontak
belakang pada nilai standar. Lepas hanya area
goresan dan kasar. Jangan memotong terlalu
banyak. Hati-hati jangan memotong area yang
baik dari valve seat permukaan.

6. Periksa untuk melihat apakah lebar kontak valve


benar.
7. Periksa untuk melihat apakah permukaan valve
seat insert berhubungan dengan seluruh keliling
dari valve.
Merakit
1. Spring Lower Seat
MEKANIKAL MESIN 6A-15
2. Valve Guide Seal
1) Berikan lapisan oli mesin pada valve guide seal
inner face.
2) Gunakan valve guide seal installer untuk
memasang valve guide seal pada valve guide
Valve Guide Seal Installer: 8-9439-6815-0

5. Spring Upper Seat


6. Cotter Collar
1) Gunakan valve spring compressor untuk
menekan valve spring ke posisinya.
Valve Spring Compressor: 5-8840-2228-0
2) Pasang cotter collar pada valve stem.
3) Set cotter collar dengan mengetok sekitar
3. Intake dan Exhaust Valve
kepala dari collar dengan palu karet.
1) Berikan lapisan oli mesin untuk setiap valve
stem sebelum memasang.
2) Pasang intake dan exhaust valve.

3) Putar cylinder head ke atas untuk memasang


valve spring. Jangan membiarkan valve yang
terpasang jatuh.
4. Valve Spring
Pasang valve spring dengan sisi ujung pitch halus
(atau dicat) di bawah.
6A-16 MEKANIKAL MESIN

CAMSHAFT
Komponen

Keterangan
1. Rocker arm shaft assembly 5. Camshaft assembly
2. Valve cap 6. Camshaft bearing lower
3. Camshaft bearing cap 7. Camshaft gear
4. Camshaft bearing upper 8. Key

Membongkar
1. Rocker Arm Shaft Assembly
2. Valve Cap
3. Camshaft Bearing Cap
4. Camshaft Bearing Upper N6A0142E
5. Camshaft Assembly
6. Camshaft Bearing Lower
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
7. Camshaft Gear
Gunakan universal puller untuk menarik camshaft
gear.
Universal puller: 5-8840-2027-0/5-8840-0086-0
8. Key
MEKANIKAL MESIN 6A-17

Memeriksa dan Memperbaiki


Lakukan perbaikan, penyetelan seperlunya, dan
mengganti part jika keausan berlebihan atau kerusakan
ditemukan selama pemeriksaan.

Camshaft End Play


Gunakan thickness gauge untuk mengukur celah
antara camshaft gear (1) dan camshaft bracket (2).
Jika hasil pengukuran melebihi limit, camshaft gear
atau camshaft harus diganti.

Camshaft End Play mm (in)


Standar Limit
0.085 — 0.205
0.25 (0.0098)
(0.0033 — 0.0081)

Tinggi Cam
Mengukur tinggi cam “H” dengan micrometer. Jika
hasil pengukuran kurang dari limit, camshaft harus
diganti.
Tinggi Cam “H” mm (in)
Tipe Mesin Standar Limit
Kecuali 4HE1-
52.8 (2.078) 51.8 (2.039)
TC
4HE1-TC 53.6 (2.110) 52.6 (2.071)

Diameter Camshaft Journal


Gunakan micrometer untuk mengukur setiap diameter
camshaft journal dalam dua arah ((1) dan (2)). Jika
hasil pengukuran kurang dari limit, camshaft harus
diganti.

Camshaft Journal Diameter


mm (in)
Standar Limit
39.950 — 39.975
39.850 (1.569)
(1.5728 — 1.5738)

Camshaft Run-Out
1. Tempatkan camshaft pada V-block.
2. Ukur run-out dengan dial indicator.
Jika hasil pengukuran melebihi limit, camshaft
harus diganti.
Camshaft Run-Out mm (in)
Limit 0.05 (0.002)
6A-18 MEKANIKAL MESIN

Merakit
1. Key
2. Camshaft Gear
 Dengan tonjolan dari camshaft gear center
boss diputar pada sisi camshaft, set pada
knock pin dan pasang camshaft gear.
Kencangkan:
Baut camshaft gear sampai 142 N.m (14.5 kg.m / 105
lb.ft)

Celah Camshaft dan Camshaft Bearing


Gunakan inside dial indicator untuk mengukur diameter
dalam camshaft bearing.
Diameter Dalam Camshaft Bearing
mm (in)
40.000 — 40.037
Standar (1.5748 — 1.5763)

Jika celah antara diameter dalam camshaft bearing


dan journal melebihi limit, camshaft bearing harus 3. Camshaft Bearing Lower
diganti. 4. Camshaft Assembly
5. Camshaft Bearing Upper
Celah Camshaft Bearing 6. Camshaft Bearing Cap
mm (in) 7. Valve Cap
Standar Limit 8. Rocker Arm Shaft Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
0.025 — 0.087 HEAD” pada manual ini.
0.15 (0.0059)
(0.00098 — 0.00343)
MEKANIKAL MESIN 6A-19

ROCKER ARM ASSEMBLY


Komponen

N6A0150E

Keterangan
1. Rocker arm shaft assembly 5. Spring
2. Valve cap 6. Rocker arm bracket
3. Camshaft bracket 7. Camshaft bracket
4. Rocker arm 8. Rocker arm shaft

Membongkar
1. Rocker Arm Shaft Assembly
1) Kendurkan mur dan baut rocker arm shaft
bracket dalam urutan sedikit demi sedikit dan
lepas rocker arm shaft assembly dengan
camshaft brackets
2) Biarkan baut (1) tidak dilepas pada saat ini,
karena ia baut rocker arm.
Peringatan:
Kesalahan dalam mengendurkan mur dan baut rocker
arm shaft bracket dalam urutan sedikit demi sedikit
akan mempengaruhi rocker arm shaft.

2. Valve Cap
Peringatan:
Hati-hati jangan sampai valve cap jatuh ke dalam gear
MEKANIKAL MESIN 6A-19
case atau oil return hole.
3. Camshaft Bracket
4. Rocker Arm
5. Spring
6. Rocker Arm Bracket
7. Camshaft Bracket
6A-20 MEKANIKAL MESIN
8. Rocker Arm Shaft

Memeriksa dan Memperbaiki


Lakukan perbaikan, penyetelan seperlunya, dan
mengganti part jika keausan berlebihan atau kerusakan
ditemukan selama pemeriksaan.

Rocker Arm Shaft Run-Out


1) Tempatkan rocker arm shaft pada V-blocks.
2) Gunakan dial indicator untuk mengukur run-out
bagian tengah rocker arm shaft.
Jika run-out sangat kecil, perbaiki run-out
rocker arm shaft dengan bench press. Rocker
arm harus saat kondisi dingin.
Jika pengukuran run-out rocker arm shaft
melebihi limit, rocker arm shaft harus diganti.

Run-Out Rocker Arm Shaft mm (in)


Limit 0.3 (0.012)
Diameter Dalam Rocker Arm Bushing
Gunakan apakah vernier caliper atau dial indicator
untuk mengukur diameter dalam rocker arm bushing.
Diameter Dalam Rocker Arm Bushing
mm (in)
Standar Limit
22.010 — 22.035
22.15 (0.8720)
(0.8665 — 0.8675)

Rocker Arm dan Rocker Arm Shaft Celah


mm (in)
Standar Limit
0.010 — 0.056
0.2 (0.0079)
(0.0004 — 0.0022)

Diameter Luar Rocker Arm Shaft


Gunakan micrometer untuk mengukur diameter luar
bagian pemasangan rocker arm.
Jika hasil pengukuran kurang dari limit, rocker arm
shaft harus diganti.

Diameter Luar Rocker Arm Shaft


mm (in)
Standar Limit
21.979 — 22.000
21.85 (0.8602)
(0.8653 — 0.8661)

Periksa untuk melihat apakah lubang oli rocker arm


bebas dari hambatan.
MEKANIKAL MESIN 6A-21
Jika perlu, gunakan udara bertekanan untuk Keterangan
membersihkan rocker arm oil port. 1. Roller
2. Depth gauge

Keausan Valve Cap


Periksa permukaan valve cap yang berhubungan
dengan rocker arm menggunakan dial gauge.
Jika keausan melebihi limit, ganti valve cap dengan
yang baru.

Keausan Valve Cap mm (in)


Limit 0.1 (0.004)

Rocker Arm Roller dan Rocker Arm Pin


1. Masukkan tali melalui celah rocker arm-roller dan
ukur roller protrusion sambil menarik kedua ujung
dari tali sesuai tanda panah untuk mendorong
roller ke luar.
2. Tanda titik pengukuran dan keluarkan tali.
Ukur kembali roller protrusion sambil menekan
roller ke dalam.
3. Catat perbedaan pada pengukuran di atas dalam
celah standar roller-rocker arm pin.
Jika celah melebihi limit, ganti rocker arm.
Celah Rocker Arm Roller dan Pin
mm (in)
Standar Limit
0.040 — 0.084
0.5 (0.02)
(0.0016 — 0.0033)

Merakit
6A-22 MEKANIKAL MESIN

N6A0158E

Keterangan
A. Tanda depan 4. Spring
1. Rocker arm shaft 5. Rocker arm bracket
2. Camshaft bracket 6. Valve cap
3. Rocker arm

1. Rocker Arm Shaft 3. Rocker Arm


1) Gunakan udara bertekanan untuk membersih- Berikan oli mesin pada rocker arm bushing dan
kan secara menyeluruh lubang oli rocker arm roller pin dan kemudian pasang pada rocker arm
shaft. shaft.
2) Berikan lapisan oli mesin pada rocker arm
shaft.
3) Pasang rocker arm shaft dengan tanda
“Depan” menghadap ke atas dan depan dari
mesin.
2. Camshaft Bracket
Pasang camshaft bracket pada rocker arm shaft
dan sementara kencangkan baut camshaft
bracket seperti terlihat pada gambar.

4. Spring
Masukkan ujung spring ke dalam rocker arm.
MEKANIKAL MESIN 6A-23

5. Rocker Arm Bracket

6. Camshaft Bracket
Sementara kencangkan baut camshaft bracket.
7. Valve Cap
8. Rocker Arm Shaft Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
6A-24 MEKANIKAL MESIN

OIL PUMP
Komponen

Keterangan
1. Power steering pump idle gear cover 7. Cotter pin
2. Power steering pump idle gear 8. Spring seat
3. Flywheel housing 9. Oil relief valve spring
4. Idle gear A 10. Oil relief valve
5. Oil pump assembly 11. Pump cover
6. Driven gear dan shaft

Membongkar
1. Power Steering Pump Idle Gear Cover
2. Power Steering Pump Idle Gear

N6A0163E
MEKANIKAL MESIN 6A-25

3. Flywheel Housing 5. Oil Pump Assembly


Perhatian:
Hati-hati jangan lupa untuk melepas baut yang
terlihat pada gambar.

6. Driven Gear dan Shaft

4. Idle Gear A
6A-26 MEKANIKAL MESIN
7. Cotter Pin
8. Spring Seat
9. Oil Relief Valve Spring
10.Oil Relief Valve
11.Pump Cover

Celah Gear dan Cover


Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah antara
cover dan gear.
Jika celah antara gear dan cover melebihi limit, oil
pump assembly harus diganti.
Memeriksa dan Memperbaiki
Lakukan perbaikan, penyetelan seperlunya, dan Celah Gear dan Cover
penggantian komponen jika keausan berlebihan atau mm (in)
kerusakan ditemukan selama pemeriksaan.
Standar Limit
Celah Gear Teeth dan Cover Inner Wall 0.064 — 0.109
0.2 (0.008)
Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah antara (0.0025 — 0.0043)
gear teeth dan cover inner wall.
Jika celah antara gear teeth dan cover inner wall
melebihi limit, oil pump assembly harus diganti.

Gear Teeth dan Cover Inner Wall Celah


mm (in)
Standar Limit
0.125 — 0.220
0.3 (0.012)
(0.0049 — 0.0087)

Celah Driven Gear Shaft dan Bushing


1. Gunakan micrometer untuk mengukur diameter
luar gear shaft.
MEKANIKAL MESIN 6A-27

Merakit
Diameter Luar Gear Shaft
1. Pump Cover mm (in)
2. Oil Relief Valve
Standar Limit 3. Oil Relief Valve Spring
15.989 —16.000 4. Spring Seat
15.9 (0.626) 5. Cotter Pin
(0.6295 — 0.6299)

6. Driven Gear dan Shaft


2. Gunakan inside dial indicator atau inside Berikan oli mesin pada driven gear shaft.
micrometer untuk mengukur diameter dalam
pump cover bushing dan diameter dalam cylinder
body.
Jika celah antara gear shaft dan bushing melebihi
limit, oil pump assembly harus diganti.
Celah Gear Shaft dan Bushing
mm (in)
Standar Limit
0.04 — 0.07
0.2 (0.012)
(0.0016 — 0.0028)

7. Oil Pump Assembly


1) Hati-hati bersihkan material asing dari
permukaan belakang cylinder body.
2) Berikan gasket cair yang direkomendasikan
(Three Bond 1141E) atau sejenisnya pada
area yang ditandai pada gambar.
Peringatan:
Hati-hati jangan sampai gasket cair masuk ke dalam
lubang yang ditandai panah pada gambar dan bagian
dalam dari oil pump cover.
6A-28 MEKANIKAL MESIN

3) Pasang oil pump pada cylinder body. 2) Luruskan crankshaft gear dengan tanda
4) Kencangkan oil pump sesuai torsinya. pemasangan dari idle gear dan pasang idle
Kencangkan: gear A.
Baut oil pump sampai 31 N.m (3.2 kg.m / 23 lb.ft) Kencangkan:
Baut idle gear A sampai 133 N.m (13.6 kg.m / 98 lb.ft)

8. Idle Gear A
1) Putar crankshaft searah jarum jam sehingga
9. Flywheel Housing
tanda pemasangan dari crankshaft gear face
1) Hati-hati bersihkan material asing dari cylinder
untuk shaft center dari idle gear A dan No.1
body permukaan belakang.
cylinder piston pada titik mati atas.
2) Berikan gasket cair yang direkomendasikan
(Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada
area yang ditandai pada gambar.
MEKANIKAL MESIN 6A-29

3) Luruskan cylinder body knock pin dengan 10.Power Steering Pump Idle Gear
lubang flywheel housing knock pin. 1) Berikan oli mesin pada idle gear shaft.
4) Kencangkan baut flywheel housing sesuai 2) Pasang idle gear shaft (1) dengan idle gear (2)
torsinya seperti terlihat pada gambar. pada bagian cylinder body “A” seperti terlihat
Kencangkan: pada gambar.
Baut Flywheel housing sampai Kencangkan:
 A: 96 N.m (9.8 kg.m / 71 lb.ft) Baut idle gear shaft sampai 133 N.m (13.6 kg.m / 98
 B: 48 N.m (4.9 kg.m / 35 lb.ft) lb.ft)
 C: 94 N.m (9.6 kg.m / 69 lb.ft)
 D: 25 N.m (2.6 kg.m / 19 lb.ft)
 E: 76 N.m (7.7 kg.m / 56 lb.ft)
 F: 38 N.m (3.9 kg.m / 28 lb.ft)
 Kencangkan baut yang ditandai dengan “E”
atau “B” dari sisi injection pump, dan dengan
“F” dari sisi cylinder body.

Kencangkan:
Baut flywheel housing (G) untuk 96 N.m (9.8 kg.m / 71
lb.ft)
6A-30 MEKANIKAL MESIN

11.Power Steering Pump Idle Gear Cover


Pasang gear cover dengan O-ring.
Kencangkan:
Baut gear cover sampai 19 N.m (1.9 kg.m / 14 lb.ft)
MEKANIKAL MESIN 6A-31

CRANKSHAFT
Komponen

N6A1621E
6A-32 MEKANIKAL MESIN

Keterangan
1. Cylinder head assembly 24. Oil pan
2. Cylinder head gasket 25. Oil pump strainer
3. Clutch pressure plate assembly 26. Water pump pulley
4. Driven plate 27. Water pump
5. Engine control wire 28. Front retainer
6. Engine control lever assembly 29. Oil thermo valve
7. Oil pipe 30. Power steering pump idle gear cover
8. Oil filter assembly 31. Power steering pump idle gear
9. Vacuum pump oil pipe 32. Flywheel housing
10. Vacuum pump rubber hose 33. Idle gear A
11. Fan belt 34. Oil pump assembly
12. Generator 35. Connecting rod cap assembly
13. Engine foot 36. Connecting rod lower bearing
14. Injection pump assembly 37. Piston dan connecting rod assembly
15. Fan belt adjust plate 38. Crankcase
16. Generator bracket 39. Thrust bearing lower
17. Crankshaft damper pulley 40. Crankshaft bearing lower
18. Crankshaft front oil seal 41. Crankshaft assembly
19. Crankshaft front slinger 42. Thrust bearing upper
20. Flywheel 43. Crankshaft bearing upper
21. Crankshaft rear oil seal 44. Crankshaft gear
22. Crankshaft rear slinger 45. Crankshaft
23. Spacer rubber

Membongkar 1) Kendurkan baut damper pulley dan lepas


1. Cylinder Head Assembly damper pulley.
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
2. Cylinder Head Gasket
Peringatan:
Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.
3. Clutch Pressure plate Assembly
4. Driven Plate
5. Engine control Wire
6. Engine control Lever Assembly
7. Oil Pipe
8. Oil Filter Assembly
9. Vacuum Pump Oil Pipe
10. Vacuum Pump Rubber Hose
11. Fan Belt
12. Generator
13. Engine foot
14. Injection Pump Assembly
15. Fan Belt Adjust plate
16. Generator Bracket
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
BLOCK” pada manual ini.
17. Crankshaft Damper Pulley 18. Crankshaft Front Oil Seal
1) Gunakan crankshaft stopper untuk Peringatan:
mencegah crankshaft berputar. Hati-hati jangan merusak crankshaft oil seal
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0 permukaan kontak selama prosedur melepas.
MEKANIKAL MESIN 6A-33

Keterangan
1. Oil seal
2. Slinger
3. Felt

19. Crankshaft Front Slinger


Gunakan slinger puller untuk menarik slinger.
Slinger Puller: 5-8840-2360-0
Perhatian:
Jika oil seal telah dilepas, kedua oil seal dan slinger
harus diganti satu set.

Keterangan
1. Washer
2. Pilot bearing

21. Crankshaft Rear Oil Seal


Peringatan:
Hati-hati jangan merusak crankshaft oil seal
permukaan kontak selama prosedur melepas.

20. Flywheel Assembly


1) Gunakan crankshaft stopper untuk
mencegah crankshaft berputar.
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0
2) Kendurkan flywheel baut dalam urutan sedikit
demi sedikit seperti terlihat pada gambar.
3) Lepas flywheel stopper dan flywheel
assembly.
6A-34 MEKANIKAL MESIN

Keterangan 28. Front Retainer


1. Oil seal Pasang tiga baut front retainer pada lubang
2. Slinger pengganti front retainer seperti terlihat pada
3. Felt gambar, dan kencangkan baut secara
menyilang sedikit demi sedikit.
22. Crankshaft Rear Slinger
Gunakan slinger puller untuk menarik slinger.
Slinger Puller: 5-8840-2360-0

29. Oil Thermo Valve (4HF1, 4HF1-2, 4HG1, 4HG1-


T)
Keluarkan thermo valve dari cylinder body.
23. Spacer Rubber
24. Oil Pan
25. Oil Pump Strainer
26. Water Pump Pulley
27. Water Pump
MEKANIKAL MESIN 6A-35

1) Agar piston dapat dilepas dengan mudah,


bersihkan karbon dari bagian atas dari
dinding silinder menggunakan scraper atau
sejenisnya.

30. Bypass Valve (4HE1-TC)


Keluarkan bypass valve dari cylinder body.
31. Power Steering Pump Idle Gear Cover
32. Power Steering Pump Idle Gear
33. Flywheel Housing
34. Idle Gear A 2) Lepas piston dan connecting rod assembly
35. Oil Pump Assembly ke atas dengan menekan pada ujung dari
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PUMP” connecting rod dengan gagang palu atau
pada manual ini. sejenisnya.
36. Connecting Rod Cap Assembly 3) Jika connecting rod bearing untuk dipasang
37. Connecting Rod Lower Bearing kembali, tanda posisi pemasangan dengan
1) Keluarkan baut connecting rod bearing cap memberi tanda setiap bearing dengan nomor
dan lepas bearing cap dengan lower bearing. silinder dari dimana bearing dilepas.
2) Jika connecting rod lower bearing untuk Peringatan:
dipasang kembali, tanda posisi pemasangan Jangan membengkokkan atau merusak oiling jet.
dengan menandai setiap bearing dengan Perhatian:
nomor silinder cylinder dimana bearing Saat melepas piston dan connecting rod assembly,
dilepas. tarik connecting rod pararel dengan cylinder bore.
39. Crankcase
1) Kendurkan baut crankcase dalam urutan
sedikit demi sedikit.
2) Pasang tiga baut crankcase (Lihat tanda
panah kiri) pada crankcase replacer hole
seperti terlihat pada gambar, dan
kencangkan baut menyilang sedikit demi
sedikit.
Perhatian:
Saat melepas crankcase, pastikan untuk melepas oil
pump dan generator bracket sebelumnya.

38. Piston dan Connecting Rod Assembly


6A-36 MEKANIKAL MESIN

40. Thrust Bearing Lower 45. Crankshaft Gear


41. Crankshaft Bearing Lower 1) Gunakan crankshaft gear remover untuk
melepas crankshaft gear.
Crankshaft Gear Remover: 8-9439-6818-0
2) Lepas crankshaft feather key.

42. Crankshaft Assembly


43. Thrust Bearing Upper
44. Crankshaft Bearing Upper
46. Crankshaft

Memeriksa dan Memperbaiki


Lakukan perbaikan, penyetelan seperlunya, dan
penggantian komponen jika keausan berlebihan atau
kerusakan ditemukan selama pemeriksaan.
Crankshaft End Play
1. Set dial indicator pada crankshaft end dan ukur
end play.
2. Jika hasil pengukuran melebihi limit, thrust
bearing harus diganti.
MEKANIKAL MESIN 6A-37

Crankshaft End Play mm (in)


Standar Limit
0.104 — 0.205
0.35 (0.014)
(0.0041 — 0.0081)

Bearing Spread
Gunakan vernier caliper untuk mengukur bearing
spread.
Jika hasil pengukuran kurang dari limit, bearing harus
diganti.

Bearing Spread mm (in)


Crankshaft dan Bearing Limit 87 (3.43)
Periksa permukaan dari crankshaft journal dan
crankpin dari keausan berlebihan dan kerusakan.
Periksa permukaan pemasangan oil seal dari keausan
berlebihan dan kerusakan.
Periksa oil ports dari hambatan.
Crankshaft Run-Out
1. Set dial indicator pada center dari crankshaft
journal.
2. Putar perlahan crankshaft dalam arah putaran
normal.
Baca dial indicator saat anda memutar crankshaft.
Jika hasil pengukuran melebihi limit, crankshaft harus
diganti.

Crankshaft Run-Out mm (in)


Standar Limit
0.05 (0.002) atau kurang 0.30 (0.012)

Crankshaft Journal dan Crankpin Diameter


1. Gunakan micrometer untuk mengukur crankshaft
journal diameter pada titik (1) — (1) dan (2) — (2).
2. Gunakan micrometer untuk mengukur crankshaft
journal diameter pada dua titik (3) dan (4).
6A-38 MEKANIKAL MESIN

3. Ulangi Langkah 1 dan 2 untuk mengukur crankpin


diameter. 4. Kencangkan crankcase sesuai torsinya dalam
Jika hasil pengukuran kurang dari limit, crankshaft urutan seperti terlihat pada gambar.
harus dibubut atau diganti. Kencangkan:
Baut crankcase (M14: (1) — (10)) sampai
Crankshaft Journal dan Crankpin Diameter  Langkah 1: 98 N.m (10 kg.m / 72 lb.ft)
mm (in)  Langkah 2: 132 N.m (13.5 kg.m / 98 lb.ft)
 Langkah 3: 30 — 60
Tipe
Standar Limit
Mesin
81.905 —
No.1,2,4
81.925 81.85
SEMUA dan 5
(3.2246 — (3.2224)
Journal
3.2254)
81.891 —
81.911 81.85
SEMUA No.3 Journal (3.2240 — (3.2224)
3.2248)
65.902 —
Kecuali 65.922 65.85
Crankpin
4HE1-TC (2.5946 — (2.5925)
2.5954)
72.902 —
72.922 72.85
4HE1-TC Crankpin (2.8702 — (2.8681)
2.8433)

Perbedaan Keausan Crankshaft Journal dan


Crankpin Diameter Kencangkan:
mm (in) Crankcase baut (M10: (1) — (17)) sampai 37 N.m (3.8
Kecuali 4HE1-TC 0.050 (0.002) kg.m / 27 lb.ft)
Limit
4HE1-TC 0.0050 (0.0002)
Crankshaft Journal dan Bearing Celah
1. Bersihkan cylinder body dan crankcase,
permukaan pemasangan journal bearing, dan
journal bearing.
2. Pasang bearing pada cylinder body dan
crankcase.
3. Pasang crankcase pada cylinder body.
MEKANIKAL MESIN 6A-39

5. Gunakan dial indicator untuk mengukur diameter


dalam crankshaft journal.
6. Jika celah antara crankshaft journal dan bearing
melebihi limit, crankshaft harus dibubut atau
diganti.
Celah Crankshaft Journal dan Bearing
mm (in)

Standar Limit
Crankshaft Journal Grade Tanda Posisi
No.1, 2, 4 0.037 — 0.072 Crankshaft journal grade marks (1 atau 2) are stamped
dan 5 (0.0015 — 0.11 (0.0043) collectively dari all cylinders pada front sisi dari
Journal 0.0028) crankshaft No.1 balancer.
0.051 — 0.086 Celah antara crankshaft journal dan the
No.3 Journal (0.0020 — 0.11 (0.0043) bearing harus be the same dari setiap posisi setelah
0.0034) memasang dari crankshaft dan crankshaft bearing.

7. Lepas crankcase dan bearing.


Ketersediaan Undersized Crankshaft Journal
Bearing (Kecuali 4HE1-TC)
mm (in)
0.25 (0.01) 0.50 (0.02)

Pemilihan Crankshaft Bearing


Lihat ke tabel berikut saat mengganti crankshaft
dan/atau crankshaft bearing.
Pemilihan crankshaft bearing didasarkan pada
pengukuran diameter dari crankshaft journal dan
bearing housing.
Cocokkan tanda crankshaft bearing housing grade dan
tanda crankshaft journal grade pada tabel di bawah
untuk menentukan ukuran crankshaft bearing yang
benar.
Posisi Tanda Crankshaft Bearing Insert Grade
Tanda crankshaft bearing housing grade (1 atau 2)
diketok secara kolektif dari semua silinder pada sisi
bawah dari bagian kiri depan crankcase.
6A-40 MEKANIKAL MESIN
MEKANIKAL MESIN 6A-41

Celah Crankpin dan Connecting Rod Bearing 7. Jika celah antara hasil pengukuran diameter dalam
1. Membersihkan crankshaft, connecting rod, bearing dan crankpin melebihi limit, bearing
bearing cap, dan bearing. dan/atau crankshaft harus diganti atau dibubut.
2. Pasang bearing pada connecting rod dan bearing (Kecuali 4HE1-TC)
cap. 8. Lepas bearing cap dan bearing.
3. Berikan lapisan dari molybdenum disulfide grease
pada ulir baut bearing cap dan permukaan
pemasangan. Ketersediaan Undersized Connecting Rod Bearing
4. Mencegah connecting rod dari bergerak. mm (in)
5. Kencangkan bearing cap sesuai torsinya.
0.25 (0.01) 0.50 (0.02)
Kencangkan:
Baut connecting rod bearing cap sampai
 Langkah 1: 39 N.m (4.0 kg.m / 29 lb.ft) Pemilihan Connecting Rod Bearing
 Langkah 2: 60 Lihat ke tabel berikut saat memasang atau mengganti
connecting rod bearing.
 Langkah 3: 30
Perhatikan tanda ukuran pada big end dari connecting
6. Gunakan dial indicator untuk mengukur diameter
rod.
dalam connecting rod bearing.
Jangan salah antara tanda ukuran pada big end dari
Crankpin dan Connecting Rod Bearing Celah connecting rod dengan tanda silinder No. (1).
mm (in)
Standar Limit
0.036 — 0.077
0.10 (0.004)
(0.0014 — 0.0030)
6A-42 MEKANIKAL MESIN

Pengukuran Celah (Dengan Plastigage) 5. Tempatkan Plastigage (panah) di atas crankshaft


Celah Crankshaft Journal dan Bearing journal sepanjang bearing.
1. Bersihkan cylinder body dan crankcase,
permukaan pemasangan journal bearing, dan
journal bearing.
2. Pasang bearing pada cylinder body dan
crankcase.
3. Hati-hati tempatkan crankshaft pada bearing.
4. Putar crankshaft kira-kira 30 derajat untuk seat
bearing.

6. Pasang crankcase pada cylinder body.


MEKANIKAL MESIN 6A-43

7. Kencangkan crankcase sesuai torsinya dalam Jangan biarkan crankshaft berputar saat
urutan seperti terlihat pada gambar. memasang dan mengencangkan bearing cap.
Kencangkan: 8. Lepas bearing beam dan crankcase dengan
Crankcase baut (M14: (1) — (10)) sampai bearing.
 Langkah 1: 98 N.m (10 kg.m / 72 lb.ft) 9. Bandingkan lebar dari plastigage yang terpasang
 Langkah 2: 132 N.m (13.5 kg.m / 98 lb.ft) untuk setiap crankshaft atau bearing dengan
 Langkah 3: 30 — 60 skala yang terdapat pada kertas plastigage.
Crankshaft Journal dan Bearing Celah
mm (in)
Standar Limit
No.1, 2, 4 0.037 — 0.072
dan 5 (0.0015 — 0.11 (0.0043)
Journal 0.0028)
0.051 — 0.086
No.3 Journal (0.0020 — 0.11 (0.0043)
0.0034)

Kencangkan:
Crankcase baut (M10: (1) — (17)) sampai 3.90.7 N.m
(285 kg.m / 387 lb.ft)

10. Jika hasil pengukuran melebihi limit, lakukan


langkah tambahan berikut.
6A-44 MEKANIKAL MESIN

 Gunakan micrometer untuk mengukur 8. Bandingkan lebar dari plastigage yang terpasang
diameter luar crankshaft. untuk setiap crankshaft atau bearing dengan
 Gunakan inside dial indicator untuk mengukur skala yang terdapat pada kertas plastigage.
diameter dalam bearing.
Jika celah crankshaft journal dan bearing
melebihi limit, crankshaft dan/atau bearing Crankpin dan Connecting Rod Bearing Celah
harus dibubut (Kecuali 4HE1-TC) atau diganti. mm (in)

Ketersediaan Undersized Crankshaft Journal Standar Limit


Bearing (Kecuali 4HE1-TC) 0.036 — 0.077
mm (in) 0.10 (0.004)
(0.0014 — 0.0030)
0.25 (0.01) 0.50 (0.02)

11. Lepas crankshaft dan bearing.

Celah Crankpin dan Connecting Rod Bearing


1. Bersihkan crankshaft, connecting rod, bearing
cap, dan bearing.
2. Pasang bearing pada connecting rod dan bearing
cap.
Jangan biarkan crankshaft bergerak saat
memasang bearing cap.
3. Cegah connecting rod dari bergerak.
4. Pasang plastigage pada crankpin.
Berikan oli mesin pada plastigage untuk jangan
sampai jatuh.

9. Jika hasil pengukuran melebihi limit, lakukan


langkah tambahan berikut.
 Gunakan micrometer untuk mengukur
diameter luar crankpin.
 Gunakan inside dial indicator untuk mengukur
diameter dalam bearing.
Jika celah antara crankpin dan bearing
melebihi limit, crankshaft dan / atau bearing
harus dibubut (kecuali 4HE1-TC) atau diganti.

Undersized Connecting Rod Bearing Ketersediaan


(Kecuali 4HE1-TC)
mm (in)

5. Berikan lapisan dari molybdenum disulfide grease 0.25 (0.01) 0.50 (0.02)
pada ulir baut bearing cap dan permukaan
pemasangan. Membubut Crankshaft (Kecuali 4HE1-TC)
6. Pasang bearing cap dan kencangkan sesuai Untuk memastikan reliabilitas crankshaft, perhatikan
torsinya. item berikut selama dan setelah prosedur membubut
Jangan biarkan connecting rod bergerak saat crankshaft journal dan crankpin.
memasang dan mengencangkan bearing cap.
Kencangkan:
Baut Connecting rod bearing cap sampai
 Langkah 1: 39 N.m (4.0 kg.m / 29 lb.ft)
 Langkah 2: 60
 Langkah 3: 30

7. Lepas bearing cap.


6A-44 MEKANIKAL MESIN
Ketersediaan Undersized Bearing
mm (in)
0.25 (0.01) 0.50 (0.02)
MEKANIKAL MESIN 6A-45

Limit Pembubutan Crankshaft Journal dan Crankpin  Keausan berlebihan dan kerusakan pada
(Referensi) permukaan dari crankpin.
mm (in)  Keausan berlebihan dan kerusakan pada oil
81.405 permukaan pemasangan seal.
No.1, 2, 4, 5 (3.2049)
Journal  Periksa oil port dari hambatan.
81.390 2. Periksa permukaan crankshaft soft nitrided
No.3 (3.2043) (Taftriding).
65.402 Soft nitrided crankshaft diberikan untuk
Crankpin (2.5749) menambah kekuatan crankshaft.
Because dari itu, tidak mungkin untuk membubut
Crankshaft Membubut Prosedur (Kecuali 4HE1-TC) permukaan crankshaft.
1. Bubut crankshaft journal dan crankpin. 1) Kondisi pemeriksaan.
2. Potong radius crankshaft journal dan crankpin  Bersihkan oli dan material lain pada area
minimum dari R 4.80.2 mm (0.1890.0078 in). pemeriksaan crankshaft.
Jangan ada siku di sekitar area potong.  Bagian yang dites harus dipegang secara
horisontal sehingga cairan tes tidak
mengalir.
 Cairan tes harus diberikan kira-kira area 10
mm (0.39 in) di sekeliling oil port (2).
2) Metode pemeriksaan
 Gunakan pembersih organik untuk
membersihkan secara menyeluruh
crankshaft. Harus tidak ada permukaan oli
yang diperiksa.
 Siapkan 5 — 10 persen cairan ammonium
cupric chloride (dicampur air suling).
 Gunakan semprotan berikan cairan (1)
pada permukaan yang diperiksa. Pegang
permukaan yang diperiksa horisontal
smpurna untuk mencegah larinya cairan.
3) Penilaian
 Tunggu tiga puluh sampai empat puluh
detik. Jika tidak ada perubahan warna
setelah tiga puluh sampai empat puluh
detik, crankshaft dapat digunakan. Jika
3. Selesaikan crankshaft journal, crankpin, dan perubahan warna muncul (permukaan yang
sudut oil port untuk permukaan halus yang dites akan berwarna tembaga), crankshaft
memiliki chamfer radius 1 mm (0.04 in). harus diganti.
 Bersihkan permukaan crankshaft dengan
Kekasaran Crankshaft Journal dan Crankpin steam secepatnya setelah selesai
0.4 μm atau kurang pemeriksaan.
Perhatian:
4. Periksa celah crankshaft journal dan crankpin. Cairan ammonium cupric chloride solution sangat
Lihat ke “Celah Crankshaft Journal dan Bearing” korosif.
dan “Celah Crankpin dan Connecting Rod Because dari itu, sangatlah penting untuk
Bearing”. membersihkan permukaan yang diperiksa secepatnya
5. Periksa crankshaft run-out. setelah pemeriksaan selesai.
Lihat ke the “Crankshaft Run-Out”.
Peringatan:
Permukaan crankshaft dari 4HE1-TC diberi soft nitrided
(Taftriding). Karena itu, crankshaft dari 4HE1-TC tidak
bisa dibubut.

Prosedur Pemeriksaan dari Soft Nitrided


(Taftriding) Crankshaft (Dari 4HE1-TC)
1. Periksa crankshaft, poin-poin berikut.
 Keausan berlebihan dan kerusakan pada
permukaan dari crankshaft journal.
6A-46 MEKANIKAL MESIN

Keterangan
1. Tanda pemasangan

3. Crankshaft Bearing Upper


Saat mengganti crankshaft atau crankshaft
bearing dengan yang baru, pilih crankshaft
bearing sesuai dengan grade yang diketok pada
crankshaft dan cylinder body.
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT”
pada manual ini.
Semua upper bearing memiliki alur oli.
1) Hati-hati bersihkan material asing dari upper
bearing.
Peringatan:
Jangan berikan oli mesin pada bagian belakang dan
permukaan pemasangan cylinder body bearing.
2) Temukan tanda posisi yang diberikan saat
membongkar jika upper bearing yang dilepas
akan digunakan kembali.

Merakit
1. Crankshaft
2. Crankshaft Gear
1) Gunakan piston heater untuk memanaskan
crankshaft gear sampai 170 — 250C (338 —
482F).
2) Dengan tanda pemasangan “S” pada sisi dari
crankshaft gear diputar keluar, luruskan alur
pada sisi gear dengan posisi crankshaft pin
dan palu sampai masuk dengan crankshaft
gear installer sampai dasarnya.
Peringatan:
Saat memalu masuk dengan gear miring, crankshaft
gear dapat tersangkut ditengah dan tidak dapat dipalu
penuh. Palu pelan-pelan dan jangan biarkan garis shaft
sepanjang gear dan crankshaft miring.
Crankshaft Gear Installer: 8-9439-6819-0

4. Thrust Bearing Upper


1) Pasang thrust bearing upper pada sisi depan
dari cylinder body No.5 journal. Paad saat ini,
thrust bearing upper dapat dilekatkan pada
cylinder body dengan gemuk. Akan tetapi,
bersihkan gemuk yang berlebihan.
2) Alur oli thrust bearing harus menghadap
permukaan yang bergesekan.
MEKANIKAL MESIN 6A-47

7. Thrust Bearing Lower


1) Pasang thrust bearing lower pada sisi
belakang dari crankcase No.5 journal.
2) Alur oli thrust bearing harus menghadap
permukaan gesek.

5. Crankshaft Assembly
1) Berikan banyak lapisan dari oli mesin pada
permukaan crankshaft journal dan crankshaft
bearing sebelum memasang crankshaft
dengan timing gear.
2) Dengan crankshaft terpasang dipress pada sisi
belakang, pasang thrust bearing upper pada 8. Crankcase
sisi belakang dari cylinder body No.5 journal. 1) Berikan sebanyak 3 mm (0.12 in) dari gasket
3) Alur oli thrust bearing harus menghadap cair yang direkomendasi (Three Bond 1207C)
permukaan yang bergesekan. atau sejenisnya pada permukaan atas
crankcase seperti terlihat pada gambar.
2) Hati-hati tempatkan crankcase pada cylinder
body.
 Pasang crankcase dalam 20 menit setelah
pemberian gasket cair.

6. Crankshaft Bearing Lower


Semua lower bearing tidak memiliki alur oli.
1) Hati-hati bersihkan material asing dari lower
bearing.
Peringatan:
Jangan berikan oli mesin pada permukaan belakang
bearing dan permukaan pemasangan crankcase
bearing.
2) Temukan tanda posisi yang diberikan saat
membongkar jika dilepas lower bearing akan
digunakan kembali.
6A-48 MEKANIKAL MESIN

N6A1622E

Keterangan
1. Gasket cair

3) Kencangkan crankcase sesuai torsinya dalam


urutan seperti terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut crankcase (M14: (1) — (10)) sampai
 Langkah 1: 98 N.m (10 kg.m / 72 lb.ft)
 Langkah 2: 132 N.m (13.5 kg.m / 98 lb.ft)
 Langkah 3: 30 — 60
6A-48 MEKANIKAL MESIN
Kencangkan:
Crankcase baut (M10: (1) — (17)) untuk 37 N.m (3.8
kg.m / 27 lb.ft)

Angle gauge: 5-8840-0266-0


9. Piston dan Connecting Rod Assembly
10. Connecting Rod Lower Bearing
MEKANIKAL MESIN 6A-49
11. Connecting Rod Cap Assembly retainer yang terlihat pada gambar.
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “PISTON DAN 3) Pasang the O-ring (2 buah) pada front
CONNECTING ROD” pada manual ini. retainer.
12. Oil Pump Assembly
 Pasang front retainer dalam 7 menit
13. Idle Gear A
setelah pemberian gasket cair.
14. Flywheel Housing
 Dari dislokasi gasket cair, lihat pada
15. Power Steering Pump Idle Gear
gambar.
16. Power Steering Pump Idle Gear Cover
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PUMP”
pada manual ini.
17. Oil Thermo Valve (4HF1, 4HF1-2, 4HG1, 4HG1-
T). Masukkan oil thermo valve ke dalam cylinder
body.

Keterangan
1. O-ring
2. Gasket cair

4) Luruskan cylinder body knock pin dengan


18. Bypass Valve (4HE1-TC) lubang front retainer knock pin.
Masukkan bypass valve ke dalam cylinder body. Kencangkan:
Front retainer baut sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)

19. Front Retainer


1) Hati-hati bersihkan material asing dari
cylinder body front face.
2) Berikan sebanyak 2.5 — 3.5 mm (0.10 — 20. Water Pump Assembly
0.14 in) gasket cair yang direkomendasikan 21. Water Pump Pulley
(Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada 22. Oil Pump Strainer
alur dari permukaan pemasangan front
6A-50 MEKANIKAL MESIN
23. Oil Pan
24. Spacer Rubber
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
BLOCK” pada manual ini.
25. Crankshaft Rear Slinger
Press slinger menggunakan oil seal setting tool
kit.
1) Masukkan slinger (1) ke dalam ujung dari
adapter (2) dan pasang adapter pada
crankshaft.

Perhatian:
Pastikan untuk ganti slinger dan oil seal satu set.
Oil Seal Setting Tool Kit: 5-8840-2431-0

Rear slinger dan oil seal setting tool


Part Name Stamp Slinger Oil Seal
Adapter RR < <
Sleeve RR < <
2) Tutup sleeve (3) dan kencangkan baut Oil seal adapter ring RR <
sampai sleeve berhubungan dengan adapter Center bolt — < <
stopper (4).
Adapter bolt — < <
Adapter bolt collar RR < <

3) Pastikan standar pengukuran pada gambar


juga dari defleksi slinger.
(A): 17.3  0.3 mm (0.681  0.012 in)
(B): 10.8  0.1 mm (0.425  0.004 in)
MEKANIKAL MESIN 6A-51

Keterangan
1. Slinger
2. Crankshaft
3. Adapter
4. Adapter bolt
5. Center bolt
6. Collar
7. Sleeve

26. Crankshaft Rear Oil Seal


1) Berikan oli mesin pada bibir dari oil seal.
2) Press oil seal menggunakan rear oil seal
setting tool kit.
3) Lepas slinger sleeve dan masukkan oil seal
(5) ke dalam adapter (2).
4) Pasang adapter ring ke dalam sleeve.
5) Pasang oil seal sleeve (6) pada adapter (2)
dan kencangkan center bolt sampai sleeve
berhubungan dengan adapter stopper (7).

Keterangan
6) Dengan oil seal di-press, pastikan standar
1. Oil seal
pengukuran pada gambar.
2. Adapter
(C): 7.8  0.3 mm (0.307  0.012 in) 3. Ring
4. Adapter bolt
5. Collar
6. Sleeve
7. Center bolt

27. Flywheel Assembly


1) Berikan molybdenum disulfide grease pada
ulir baut flywheel dan permukaan
pemasangan.
2) Luruskan flywheel dengan crankshaft knock
pin dan kencangkan sementara baut
flywheel.
3) Gunakan crankshaft stopper untuk
mencegah crankshaft berputar.
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0
4) Pasang washer dan baut flywheel dan
kencangkan sesuai torsinya dalam urutan
seperti pada gambar.
6A-52 MEKANIKAL MESIN

Kencangkan:
Flywheel baut sampai
 Langkah 1: 78 N.m (8.0 kg.m / 58 lb.ft)
 Langkah 2: 90 — 120

Keterangan
1. Crankshaft
2. Slinger
3. Adapter
4. Adapter bolt
Keterangan 5. Sleeve
1. Washer 6. Washer (5 mm (0.20 in))
2. Pilot bearing 7. Center bolt
5) Lepas crankshaft stopper. 1) Masukkan slinger (2) ke dalam ujung dari
28. Crankshaft Front Slinger adapter (3) dan pasang adapter pada
Press in slinger menggunakan oil seal setting crankshaft.
tool kit.
Oil Seal Setting Tool Kit: 5-8840-2431-0

Front slinger dan oil seal setting tool


Part Name Stamp Slinger Oil Seal
Adapter FT < <
Sleeve FT < <
Oil seal adapter
ring
FT <
Center bolt — < <
Adapter bolt — < <

2) Tutup sleeve (5)dan kencangkan baut


sampai sleeve berhubungan dengan adapter
stopper (8).
MEKANIKAL MESIN 6A-53

6) Pastikan dari pengukuran standar sesuai


3) Pastikan dari pengukuran standar seperti gambar.
pada gambar juga dari defleksi slinger. (A): 31  0.3 mm (1.220  0.012 in)
(A): 40.5  0.3 mm (1.594  0.012 in)
(B): 34.0  0.1 mm (1.339  0.004 in)
Perhatian:
Pastikan untuk mengganti slinger dan oil seal satu set.
Gunakan plain washer dengan ketebalan 5mm (0.20
in) pada center bolt.

29. Crankshaft Front Oil Seal


1) Berikan oli mesin pada bibir dari oil seal.
2) Press oil seal menggunakan front oil seal
setting tool kit.
3) Lepas slinger sleeve dan masukkan oil seal
(4) ke dalam adapter (2).
4) Pasang adapter ring ke dalam sleeve.
5) Pasang oil seal sleeve (1) pada adapter (2)
dan kencangkan center bolt sampai sleeve
berhubungan dengan adapter stopper (3).
6A-54 MEKANIKAL MESIN

Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER HEAD”


Keterangan pada manual ini.
1. Oil seal
2. Adapter
3. Ring
4. Adapter bolt
5. Sleeve
6. Washer (5 mm (0.20 in))
7. Center bolt

30. Crankshaft Damper Pulley


1) Berikan lapisan oli mesin pada ulir dari baut.
2) Luruskan damper pulley dengan crankshaft
knock pin dan kencangkan baut sesuai
torsinya dalam urutan.
Kencangkan:
Damper pulley baut sampai 200 N.m (20.4 kg.m / 147
lb.ft)

31. Generator Bracket


32. Fan Belt Adjust plate
33. Injection Pump Assembly
34. Engine foot
35. Generator
36. Fan Belt
37. Fan Belt Adjustment
38. Vacuum Pump Rubber Hose
39. Vacuum Pump Oil Pipe
40. Oil Filter Assembly
41. Oil Pipe
42. Engine control Lever Assembly
43. Engine control Wire
44. Driven Plate
45. Clutch Pressure plate Assembly
46. Cylinder Head Gasket
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
BLOCK” pada manual ini.
47. Cylinder Head Assembly
MEKANIKAL MESIN 6A-55

PISTON DAN CONNECTING ROD


Komponen

N6A0251E
MEKANIKAL MESIN 6A-55
Keterangan
A. Dari 4HE1-TC 7. Piston dan connecting rod
1. Cylinder head assembly 8. Connecting rod bearing
2. Cylinder head gasket 9. Piston ring
3. Spacer rubber 10. Piston pin snap ring
4. Oil pan 11. Piston pin
5. Oil pump strainer 12. Connecting rod
6. Connecting rod cap 13. Piston

Membongkar
1. Cylinder Head Assembly 3. Spacer Rubber
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER 4. Oil Pan
HEAD” pada manual ini. 5. Oil Pump Strainer
2. Cylinder Head Gasket
Peringatan:
Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.
6A-56 MEKANIKAL MESIN

6. Connecting Rod Cap 2) Lepas piston dan connecting rod assembly ke


1) Lepas baut connecting rod bearing cap dan atas dengan menekan pada ujung dari
lepas bearing cap dengan lower bearing. connecting rod dengan gagang palu atau
2) Jika connecting rod lower bearing akan sejenisnya.
dipasang kembali, tanda posisi pemasangan 3) Jika connecting rod bearing untuk dipasang
dengan memberi tanda setiap bearing dengan kembali, tanda posisi pemasangan dengan
nomor silinder dimana bearing dilepas. menandai setiap bearing dengan nomor
silinder dimana bearing dilepas.
Peringatan:
Jangan membengkokkan atau merusak oiling jet.
Perhatian:
Saat melepas piston dan connecting rod assembly,
pull connecting rod in parallel dengan cylinder
bore.
8. Connecting Rod Bearing
Jika connecting rod bearing untuk dipasang
kembali, tanda posisi pemasangan dengan
memberi tanda setiap bearing dengan nomor
silinder dimana bearing dilepas.

7. Piston dan Connecting Rod Assembly


1) Untuk melepas dari piston dengan mudah,
bersihkan karbon dari bagian atas dari dinding
silinder menggunakan scraper atau sejenisnya.
MEKANIKAL MESIN 6A-57
9. Piston Ring
1) Klem connecting rod pada ragum. Memeriksa dan Memperbaiki
Hati-hati jangan merusak connecting rod. Lakukan perbaikan, penyetelan seperlunya, dan
2) Gunakan piston ring replacer untuk melepas penggantian komponen jika keausan berlebihan atau
piston ring. kerusakan ditemukan selama pemeriksaan.
Jangan mencoba untuk menggunakan alat lain Pengukuran Piston Grade Pemilihan dan Cylinder
untuk melepas piston ring. Meregangnya Bore
piston ring akan menyebabkan tegangan Lihat ke bagian “CYLINDER BLOCK”, Item “Cylinder
piston ring berkurang. Liner Bore Pengukuran” dari detail pada pengukuran
piston grade pemilihan dan cylinder liner bore.

Piston Ring
Piston Ring Gap
1. Masukkan piston ring secara horisontal (dalam
posisi seperti jika terpasang pada piston) ke
dalam cylinder liner bore.

10. Piston Pin Snap Ring


Gunakan sepasang snap ring plier untuk melepas
piston pin snap ring.
11. Piston Pin
12. Connecting Rod
13. Piston
Ketok keluar piston pin dengan palu dan batang
kuningan. Jika piston untuk dipasang kembali, 2. Tekan piston ring ke dalam cylinder liner bore
tanda posisi pemasangan dengan menandai sampai bertemu titik (1) dimana cylinder liner bore
setiap piston dengan nomor silinder dimana piston terkecil.
dilepas. Jangan biarkan piston ring miring ke satu sisi.
Piston ring harus benar-benar horisontal.
MEKANIKAL MESIN 6A-57
Titik Pengukuran mm (in)
Kira-kira 150 (6)
6A-58 MEKANIKAL MESIN

Piston Ring dan Piston Ring Groove Celah


1. Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah
antara piston ring dan piston ring groove pada
beberapa titik di sekeliling piston.

3. Gunakan feeler gauge untuk mengukur piston ring


gap.
Jika hasil pengukuran melebihi limit, piston ring
harus diganti.
Celah Piston Ring dan Piston Ring
Celah Piston Ring / 4HF1 / 4HF1-2 mm (in) Groove / 4HF1, 4HF1-2, 4HG1,
Standar Limit 4HG1-T mm (in)
Celah 1st 0.24 — 0.39 Standar Limit
compression ring (0.0094 — 0.0153) 1st Compression 0.062 — 0.092 0.20
Celah 2nd 0.35 — 0.50 1.50 Ring (0.0024 — 0.0036) (0.0079)
compression ring (0.0138 — 0.0197) (0.0591) 2nd Compression 0.04 — 0.08
0.02 — 0.40 Ring (0.0015 — 0.0031) 0.15
Celah Oil ring
(0.0008 — 0.0157) 0.02 — 0.06 (0.0059)
Celah Oil ring (0.0008 — 0.0024)
Celah Piston Ring / 4HG1 / 4HG1-T mm (in)
Standar Limit Celah Alur / 4HE1-TC mm (in)
Celah 1st 0.24 — 0.39 Standar Limit
compression ring (0.0094 — 0.0153) Celah 1st 0.24 — 0.40
Celah 2nd 0.35 — 0.50 1.50 compression ring (0.0094 — 0.0157)
compression ring (0.0138 — 0.0197) (0.0591) Celah 2nd dan
0.30 — 0.450 1.50
0.15 — 0.35 3rd
Celah Oil ring (0.00591 — compression ring (0.0118 — 0.0177) (0.0591)
0.0138)
0.20 — 0.40
Oil ring gap (0.0078 — 0.0157)
Piston Ring Gap / 4HE1-TC mm (in) 2. Periksa piston ring groove secara visual. Jika
Standar Limit piston ring groove rusak atau berubah bentuk,
piston harus diganti.
1st compression 0.24 — 0.40
ring gap (0.0094 — 0.0157)
Piston Pin
2nd dan 3rd com- 0.30 — 0.450 1.50 Piston Pin Diameter
pression ring gap (0.0118 — 0.0177) (0.0591) Gunakan micrometer untuk mengukur diameter luar
0.20 — 0.40 piston pin pada beberapa titik.
Oil ring gap Jika hasil pengukuran kurang dari limit, piston pin
(0.0078 — 0.0157)
harus diganti.
MEKANIKAL MESIN 6A-59

Jika inside dial indicator tidak tersedia, gunakan


prosedur berikut untuk memeriksa celah piston pin.
1. Gunakan piston heater untuk memanaskan
piston kira-kira 80 — 100C (176 — 212F)
2. Tekan dengan kuat piston pin dengan ibu jari
anda. Piston pin harus bergerak dengan lembut
dengan sedikit atau tanpa tahanan.

Diameter Piston Pin mm (in)


Tipe Mesin Standar Limit
35.995 —
Kecuali 4HE1- 36.000 (1.4171 35.970
TC — 1.4173) (1.4161)

39.995 —
39.970
4HE1-TC 40.000 (1.5746 Connecting Rod
(1.5736)
Kelurusan Connecting Rod
— 1.5748)
Gunakan connecting rod aligner untuk mengukur
distorsi dan pararelisme antara connecting rod big end
Celah Piston Pin Hole dan Piston Pin hole dan connecting rod small end hole.
Gunakan inside dial indicator untuk mengukur piston Jika hasil pengukuran distorsi dan pararelisme
pin hole (pada piston). melebihi limit, connecting rod harus diganti.
Celah Piston Pin Hole dan Piston Pin
mm (in) Kelurusan Connecting Rod mm (in)
Standar Limit
0.004 — 0.017 Per Panjang 100 (3.94)
(0.00016 — 0.00067) 0.04 (0.0016)
Standar Limit
Distorsi 0.05 (0.002)
Pararelisme 0.20 (0.008)
atau kurang
6A-60 MEKANIKAL MESIN

Connecting Rod Bushing Replacer: 5-8840-2340-0


2. Kencangkan dengan tangan mur (5) sampai tidak
ada celah.

Celah Piston Pin dan Connecting rod Small End


Bushing
Gunakan caliper calibrator dan dial indicator untuk
mengukur celah antara piston pin dan connecting
rod small end bushing. 3. Pasang connecting rod bushing replacer base (6)
Jika celah antara piston pin dan connecting rod small ke bench press.
end bushing melebihi limit, ganti piston pin dan/atau 4. Pasang connecting rod pada connecting rod
connecting rod bushing. bushing replacer base.
Celah Piston Pin dan Connecting Rod Small End 5. Kencangkan baut (7).
Bushing
mm (in)
Standar Limit
0.012 — 0.027
0.05 (0.002)
(0.0005 — 0.0011)

6. Gunakan bench press untuk memasukkan


bushing dari connecting rod.
Memasang Connecting Rod Bushing
1. Pasang connecting rod bushing replacer base (1)
pada bench press.
Mengganti Connecting Rod Bushing Connecting Rod Bushing Replacer: 5-8840-2340-0
Melepas Connecting Rod Bushing 2. Pasang connecting rod pada connecting rod
1. Set collar (1), connecting rod (2), dan collar (3) replacer base.
pada setting bar (4). Connecting rod harus benar-benar horisontal.
3. Kencangkan baut (2) untuk menahan connecting
rod small end pada tempatnya.
MEKANIKAL MESIN 6A-61

4. Pasang two collar (3) dan bushing (4) baru pada


setting bar (5). Merakit
Luruskan bushing clinch line dan tanda 1. Piston
pemasangan collar. 2. Piston Pin Snap Ring
Kencangkan mur (6). Gunakan sepasang snap ring plier untuk
memasang piston pin snap ring pada piston.

5. Gunakan bench press untuk mengepress bushing


baru ke posisinya dalam connecting rod.
Periksa bahwa lubang oli bushing dan lubang oli 3. Connecting Rod
connecting lurus. 1) Clamp connecting rod in a vise.
6. Gunakan pinhole grinder untuk finishing bushing Hati-hati jangan merusak connecting rod.
baru. 2) Pasang connecting rod sehingga tanda piston
head front (1) dan tanda forging (menonjol)
connecting rod (2) terpasang dengan arah
Diameter Dalam Connecting Rod Small End yang sama.
Bushing
mm (in)
36.012 — 36.022
Kecuali 4HE1-TC
(1.4178 — 1.4182)
40.012 — 40.022
4HE1-TC
(1.5753 — 1.5767)
6A-62 MEKANIKAL MESIN

4. Piston Pin Keterangan


Jika piston pin tidak bisa dipasang, 1. 1st compression ring
direkomendasikan untuk melepasnya dengan 2. 2nd compression ring
prosedur berikut. 4. Oil ring
1) Gunakan piston heater untuk memanaskan
piston sampai 80 — 100C (176 — 212F).

Keterangan
A. Dari 4HE1-TC
2) Berikan lapisan oli mesin pada piston pin. 1. 1st compression ring
3) Gunakan jari anda untuk menekan piston pin 2. 2nd compression ring
ke dalam piston sampai bersentuhan dengan 3. 3rd compression ring (Dari 4HE1-TC)
snap ring. 4. Oil ring
4) Periksa untuk melihat apakah connecting rod
bergerak lembut pada piston pin. Perhatian:
5. Snap Ring Masukkan expander coil ke dalam oil ring groove
6. Piston Ring sehingga tidak terdapat celah pada kedua sisi dari
1) Gunakan piston ring replacer untuk memasang expander coil sebelum memasang oil ring.
tiga piston ring. Pasang compression ring dengan sisi bertanda
Pasang piston ring sesuai urutan seperti menghadap ke atas.
terlihat pada gambar. 2) Berikan oli mesin pada permukaan piston ring.
MEKANIKAL MESIN 6A-63
3) Periksa untuk melihat jika piston ring berputar Keterangan
dengan lembut dalam piston ring groove. A. Tanda depan
7. Connecting Rod Bearing 1. 1st compression ring
Hati-hati bersihkan oli atau material asing lain dari 2. 2nd compression ring
bagian belakang connecting rod bearing dan 3. 3rd compression ring (Dari 4HE1-TC hanya)
permukaan pemasangan connecting rod bearing. 4. Oil ring
5. Coil expander

3) Berikan lapisan dari molybdenum disulfide


grease untuk kedua piston skirt.
Ini untuk memungkinkan pergerakan lembut
saat mesin pertama dihidupkan setelah
perakitan.
4) Berikan lapisan dari oli mesin pada permukaan
upper bearing.
5) Berikan lapisan dari oli mesin pada dinding
silinder.
6) Posisikan tanda depan piston head sehingga
menghadap depan dari mesin.
7) Gunakan piston ring compressor untuk
menekan piston ring.
Piston Ring Compressor: 5-8840-9018-0
8) Gunakan gagang palu grip untuk menekan
piston ke dalam sampai connecting rod
berhubungan dengan crankpin.
Pada saat yang sama, putar crankshaft
sampai crankpin pada titik mati bawah.
8. Piston dan Connecting Rod Assembly
Perhatian:
Saat memasang connecting rod dan/atau connecting
rod bearing baru, lihat ke tabel pemilihan. Pekerjaan di
atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT” pada manual ini.
1) Berikan lapisan dari oli mesin pada sekeliling
dari setiap piston ring dan piston.
2) Posisikan piston ring gap seperti terlihat pada
gambar.

Peringatan:
Jangan membengkokkan atau merusak oiling jet.
9. Connecting Rod Cap
1) Pasang connecting rod bearing cap.
2) Sesuaikan tanda nomor silinder bearing cap
(1) dan tanda nomor silinder connecting rod
(1).
3) Berikan lapisan molybdenum disulfide grease
untuk ulir dan permukaan pemasangan dari
setiap baut connecting rod cap.
6A-64 MEKANIKAL MESIN

14. Cylinder Head Assembly


Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.

Keterangan
1. Alignment
2. Boss membedakan depan dari belang

4) Kencangkan connecting rod cap sesuai


torsinya.
Kencangkan:
Baut connecting rod bearing cap sampai
• Langkah 1: 39 N.m (4.0 kg.m / 29 lb.ft)
• Langkah 2: 60
• Langkah 3: 30
Angle gauge: 5-8840-0266-0

10. Oil Pump Strainer


11. Oil Pan
12. Spacer Rubber
13. Cylinder Head Gasket
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
BLOCK” pada manual ini.
MEKANIKAL MESIN 6A-65

CYLINDER BLOCK
Komponen

N6A1624E
6A-66 MEKANIKAL MESIN

Keterangan
1. Cylinder head assembly 29. Crankshaft rear oil seal
2. Cylinder head gasket 30. Crankshaft rear slinger
3. Clutch pressure plate assembly 31. Spacer rubber
4. Driven plate 32. Oil pan
5. Engine control wire 33. Oil pump strainer
6. Engine control lever assembly 34. Water pump pulley
7. Oil pipe 35. Water pump
8. Oil filter assembly 36. Front retainer
9. Tachometer sensor 37. Oil thermo valve
10. Fuel pipe bracket 38. Power steering pump idle gear cover
11. Vacuum pump oil pipe 39. Power steering pump idle gear
12. Vacuum pump rubber hose 40. Flywheel housing
13. Fan belt 41. Idle gear A
14. Generator 42. Idle gear B
15. Engine foot 43. Idle gear B shaft
16. Injection pump assembly 44. Oil pump assembly
17. Injection pump rubber spacer 45. Connecting rod cap
18. Idle pulley bracket 46. Connecting rod lower bearing
19. Heater pipe 47. Piston dan connecting
20. Water suction pipe 48. Crankcase
21. Oil cooler assembly 49. Thrust bearing lower
22. Fan belt adjust plate 50. Crankshaft bearing lower
23. Generator bracket 51. Crankshaft assembly
24. Cover 52. Thrust bearing upper
25. Crankshaft pulley 53. Crankshaft bearing upper
26. Crankshaft front oil seal 54. Piston oil jet
27. Crankshaft front slinger 55. Cylinder block
28. Flywheel assembly

Membongkar
1. Cylinder Head Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
2. Cylinder Head Gasket
Peringatan:
Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.
3. Clutch Pressure plate Assembly
1) Masukkan clutch pilot slinger pada clutch
assembly.
Clutch Pilot Aligner: 5-8840-2240-0
2) Kendurkan baut pressure plate sesuai
urutannya sedikit demi sedikit seperti terlihat
pada gambar.

Keterangan
A. Knock pin

1) Lepas the pressure plate assembly.


4. Driven Plate
Lepas driven plate dengan clutch pilot aligner.
MEKANIKAL MESIN 6A-67

Keterangan 11. Vacuum Pump Oil Pipe (11)


1. Clutch pilot aligner 12. Vacuum Pump Rubber Hose (12)
2. Clutch pressure plate assembly
3. Driven plate

5. Engine control Wire


6. Engine control Lever Assembly
7. Oil Pipe

13. Fan Belt


14. Generator
15. Engine foot

8. Oil Filter Assembly


9. Tachometer Sensor
10. Fuel Pipe Bracket
6A-68 MEKANIKAL MESIN

16. Injection Pump Assembly 19. Heater Pipe


1) Lepas baut injection pump bracket dan baut 20. Water Suction Pipe
injection pump rear bracket.
2) Kemudian lepas injection pump assembly.

Keterangan
A. 4HF1-2
17. Injection Pump Rubber Spacer
18. Idle Pulley Bracket (Jika dilengkapi dengan A/C) 21. Oil Cooler Assembly
1) Lepas baut oil cooler.
2) Pasang baut oil cooler pada oil cooler replacer
hole seperti terlihat pada gambar, dan
kencangkan baut secara menyilang sedikit
demi sedikit.
MEKANIKAL MESIN 6A-69

Keterangan 24. Cover


1. 4HE1-TC
2. 4HF1, 4HG1-T

22. Fan Belt Adjust plate

23. Generator Bracket


6A-70 MEKANIKAL MESIN

Keterangan
1. Cover

25. Crankshaft Damper Pulley


26. Crankshaft Front Oil Seal
27. Crankshaft Front Slinger
28. Flywheel Assembly
29. Crankshaft Rear Oil Seal
30. Crankshaft Rear Slinger
31. Space Rubber (Hanya model NKR)
32. Oil Pan
33. Oil Pump Strainer
34. Water Pump Pulley
35. Water Pump
36. Front Retainer
37. Oil Thermo Valve
38. Power Steering Pump Idle Gear Cover
39. Power Steering Pump Idle Gear
40. Flywheel Housing
41. Idle Gear A
55. Cylinder Block
42. Idle Gear B
43. Idle Gear B Shaft
44. Oil Pump Assembly Memeriksa dan Memperbaiki
45. Connecting Rod Cap Lakukan perbaikan, penyetelan seperlunya, dan
46. Connecting Rod Lower Bearing penggantian komponen jika keausan berlebihan atau
47. Piston dan Connecting Rod Assembly kerusakan ditemukan selama pemeriksaan.
48. Crankcase 1. Bersihkan gasket dan material lain yang
49. Thrust Bearing Lower menempel pada permukaan atas dari cylinder
50. Crankshaft Bearing Lower block.
51. Crankshaft Assembly Hati-hati jangan biarkan benda apapun tidak
52. Thrust Bearing Upper sengaja masuk ke dalam cylinder block.
53. Crankshaft Bearing Upper Hati-hati jangan menggores cylinder block.
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT” 2. Hati-hati bersihkan permukaan seal pemasangan
pada manual ini. oil pump, rear oil seal, dan oil pan.
54. Piston Oiling Jet 3. Bersihkan cylinder block.
Kendurkan check valve untuk melepas kedua
check valve dan oiling jet. Kelengkungan Permukaan Atas Cylinder Body
Hati-hati jangan membengkokkan atau merusak 1. Lepas cylinder body dowel.
oiling jets. 2. Lepas cylinder liner.
Lihat ke “Mengganti Cylinder Liner”.
MEKANIKAL MESIN 6A-71
3. Gunakan straight edge dan feeler gauge untuk
mengukur empat sisi dan dua diagonal dari Cylinder Liner Bore mm (in)
permukaan atas cylinder body. Standar Limit
4. Jika hasil pengukuran melebihi limit, cylinder body
harus diganti. 4HF1 112.021 — 112.050
112.20 (4.417)
Peringatan: 4HF1-2 (4.4103 — 4.4114)
Jangan membubut permukaan atas cylinder body. 4HG1 115.021 — 115.050
115.20 (4.535)
4HG1-T (4.5284 — 4.5295)
Kelengkungan Permukaan Atas Cylinder Body 110.041 — 110.080
mm (in) 4HE1-TC 110.23 (4.340)
(4.3323 — 4.3338)
Standar Limit
0.05 (0.002) atau kurang 0.20(0.008)

Cylinder Body Tinggi (H) mm (in)


(Referensi)
Standar
279.965 — 280.035 (11.022 — 11.025)

Perhatian:
Bagian dalam dari cylinder liner tipe kering terbuat dari
besi tuang. Sehingga tidak dapat dibubut.
Jika bagian dalam dari cylinder liner tergores atau
rusak, cylinder liner harus diganti.

Pemeriksaan Tonjolan Cylinder Liner


Gunakan dial gauge untuk mengukur tonjolan dari
setiap cylinder.
5. Pasang kembali cylinder liner.
Lihat ke the “Pengukuran Cylinder Body Bore”. Tonjolan Cylinder Liner mm (in)
6. Pasang kembali cylinder body dowel.
Standar
Pengukuran Cylinder Liner Bore 0.09 — 0.14 (0.0035 — 0.0055)
Gunakan cylinder indicator untuk mengukur cylinder
bore pada titik-titik pengukuran (1), (2) dan (3) pada Perbedaan tinggi tonjolan cylinder liner antara silinder
arah A — A dan B — B dari crankshaft. harus tidak melebihi 0.03 mm (0.0012 in).
Titik-titik pengukuran:
1. 20 mm (0.79 in)
2. 90 mm (3.54 in)
3. 160 mm (6.30 in)
Jika hasil pengukuran melebihi limit, cylinder liner
harus diganti.
6A-72 MEKANIKAL MESIN

Pemilihan Cylinder Liner Grade dan Fitting


Interference Standar
pengukuran akurat fitting interference dan pemilihan
cylinder liner grade yang benar sangatlah penting.
Jika fitting interference cylinder liner terlalu kecil,
efisiensi pendinginan mesin akan terpengaruh.
Jika cylinder liner fitting interference terlalu besar, akan
sulit untuk memasukkan cylinder liner ke dalam
cylinder body.
Tanda iketok pada kiri sisi dari cylinder block saat
produksi untuk mengindikasikan liner yang benar. Liner
grade (contoh 1, 2, 3) diindikasikan dengan tanda
ketok.

Mengganti Cylinder Liner


Melepas Cylinder Liner
Jika cylinder liner tidak dapat dilepas,
direkomendasikan untuk melepas dengan prosedur
berikut.
1. Pasang cylinder liner remover (1) pada cylinder
liner (3).
2. Periksa untuk melihat jika remover shaft ankle (2)
dengan kuat memegang sisi bawah cylinder liner.
3. Putar perlahan remover shaft handle (4) searah
jarum jam untuk menarik bebas cylinder liner.
Cylinder Liner Remover: 9-8523-1169-0
Cylinder Liner Remover Ankle: 5-8840-2220-0
Ankle: 5-8840-2397-0 (4HG1)
Cylinder Liner Grade
• 4HF1 / 4HF1-2

Peringatan:
Hati-hati jangan merusak permukaan atas cylinder
body selama prosedur melepas cylinder liner.
Cylinder Bore Diameter Luar
Line Service
Diameter Liner
Grade Grade
mm (in.) mm (in.)
6A-72 MEKANIKAL MESIN
115.001 — 114.991 —
115.010 115.000
1 (4.5276 — 1X (4.5272 —
4.5279) 4.5276)
115.011 —
115.020
2 (4.5280 — 115.001 —
4.5283) 115.010
3X (4.5276 —
115.021 —
4.5279)
115.030
3 (4.5284 —
4.5287)
MEKANIKAL MESIN 6A-73
• 4HG1 / 4HG1-T
Cylinder Bore Diameter Luar
Line Service
Diameter Liner
Grade Grade
mm (in.) mm (in.)
118.001 — 114.991 —
118.010 115.000
1 (4.6457 — 1X (4.5272 —
4.6461) 4.5276)
118.011 —
118.020
2 (4.6461 —
4.6464) 118.001 —
3X 118.010
118.021 —
118.030 (4.6457 —
3 (4.6465 — 4.6461)
4.6468)

• 4HE1-TC
Cylinder Bore Diameter Luar Memasang Cylinder Liner (Dari 4HE1-TC Mesin)
Line Service 1. Memasang Cylinder Liner Menggunakan Special
Diameter Liner
Grade Grade Tool
mm (in.) mm (in.)
 Gunakan minyak tanah atau solar baru untuk
115.001 — 115.021 — membersihkan secara menyeluruh cylinder
115.010 115.030 liners dan bores.
1 (4.5276 — 1X (4.5284 —  Gunakan udara bertekanan untuk
4.5279) 4.5287) mengeringkan permukaan cylinder liner dan
115.011 — bore.
115.020 Peringatan:
2 (4.5280 — Semua benda asing harus dibersihkan dengan hati-hati
115.031 — dari cylinder liner dan cylinder bore sebelum
4.5283)
3X 115.040 pemasangan.
115.021 — (4.5289 —  Masukkan cylinder liner (1) ke dalam cylinder
115.030 4.5291) body (2) dari atas cylinder body.
3 (4.5284 —
 Pasang cylinder liner installer (3) di atas
4.5287)
cylinder liner.
Cylinder Liner Installer: 5-8840-2337-0
Cylinder liner grade diketok diluar cylinder liner.
Memasang Cylinder Liner (Dari Mesin 4HF1, 4HF1-
2, 4HG1 dan 4HG1-T)
1. Gunakan minyak tanah atau solar baru untuk
membersihkan secara menyeluruh cylinder liner
dan bore.
2. Gunakan udara bertekanan untuk mengeringkan
permukaan cylinder liner dan bore.
Peringatan:
Semua material asing harus dengan hati-hati
dibersihkan dari cylinder liner dan cylinder bore
sebelum memasang.
3. Pasang cylinder liner dengan lurus pada cylinder
bore. Jangan memberikan tekanan yang
berlebihan seperti mengetok saat memasukkan
cylinder liner ke dalam cylinder bore.

 (3) tepat di bawah bench press shaft center


(4).
6A-74 MEKANIKAL MESIN

Cylinder Liner Bore mm (in)


Standar Limit
4HF1 112.021 — 112.050
112.20 (4.417)
4HF1-2 (4.4103 — 4.4114)
4HG1 115.021 — 115.050
115.20 (4.535)
4HG1-T (4.5284 — 4.5295)
110.041 — 110.080
4HE1-TC 110.23 (4.340)
(4.3323 — 4.3338)

Peringatan: cylinder liner yang terpasang.


Periksa bahwa cylinder liner terpasang lurus pada 1. Mengukur diameter cylinder liner bore. Lihat
bench press dan tidak goyang. ke “Pengukuran Cylinder Liner Bore”.
 Gunakan bench press untuk memberikan Pengukuran Titik (1) 20 mm (0.79 in)
tekanan pemasangan 4,900 N (500 kg / Pengukuran Titik (2) 90 mm (3.54 in)
1,102.5 lb) pada cylinder liner. Pengukuran Titik (3) 160 mm (6.30 in)
 Berikan tekanan 24,500 N (2,500 kg / 5,512.5
lb) untuk cylinder liner masuk penuh.
 Setelah memasang cylinder liner, ukur tonjolan
cylinder liner.
Lihat ke “Pemeriksaan Tonjolan Cylinder
Liner”.
2. Memasang Cylinder Liner Menggunakan Dry Ice
Jika cylinder liner adalah chrome plated dry type,
disarankan untuk menggunakan dry ice selama
prosedur pemasangan.
Mendinginkan cylinder liner dengan dry ice akan
menyebabkan cylinder liner untuk mengkerut,
sehingga membuat pemasangan lebih mudah.
Peringatan:
Sangatlah penting bahwa cylinder liner dimasukkan
pada cylinder body secepatnya setelah didinginkan.
Peringatan:
DRY ICE HARUS DIGUNAKAN DENGAN HATI-HATI.
PENANGANAN YANG CEROBOH DAPAT
MENYEBABKAN LUKA.

Pemilihan Piston Grade


Ukur cylinder liner bore setelah memasang cylinder
liner. Kemudian pilih piston grade yang sesuai untuk
6A-74 MEKANIKAL MESIN

Peringatan:
Sangatlah penting untuk menggunakan piston
grade yang benar. Kesalahan memilih piston
grade akan menyebabkan kerusakan mesin.
Selalu ukur cylinder bore dan pilih piston grade
yang benar.
2. Ukur diameter luar piston (Referensi).
Piston Pengukuran Titik (4): 82 mm (3.23
in)

Celah Cylinder Liner dan Piston


mm (in)
4HF1 / 4HF1-2: 0.081 — 0.113 (0.0032 — 0.0044)
4HG1 / 4HG1-T: 0.081 — 0.116 (0.0032 — 0.0046)
4HE1-TC: 0.091 — 0.131 (0.0036 — 0.0052)
MEKANIKAL MESIN 6A-75

Piston grade (contohnya A, B, C) diindikasikan dengan Keterangan


ketokan pada permukaan atas piston. 1. Part No.
2. Grade
3. Tanda Depan
Piston Grade
Diameter Peringatan:
Piston Diameter
Tipe Cylinder Liner Celah cylinder liner kit sudah diset. Akan tetapi,
Service Luar Piston
Mesin Bore prosedur pemasangan cylinder liner dapat
mm (in) Grade mm (in)
menyebabkan sedikit pengurangan celah cylinder liner.
112.041 — 111.944 — Selalu ukur celah cylinder liner setelah pemasangan
4HF1 112.060 111.959 untuk memastikan bahwa itu benar.
4HF1-2 (4.4111 — — (4.4072 —
4.4118) 4.4078) Merakit
115.041 — 114.944 — 1. Cylinder Block
4HG1 115.060 114.959 Gunakan udara bertekanan untuk secara
4HG1-T (4.5292 — — (4.5253 — menyeluruh membersihkan permukaan bagian
dalam dan luar dari cylinder body, oil hole, dan
4.5299) 4.5259)
water jacket.
110.066 — 109.944 — 2. Piston Oiling Jet
110.075 109.959 1) Pasang oiling jet bersama dengan check valve.
AX
(4.3333 — (4.3285 — Hati-hati jangan merusak oiling jet nozzles.
4HE1- 4.3337) 4.3291) 2) Kencangkan check valve dan oiling jet sesuai
TC torsinya.
110.076 — 109.960 —
Kencangkan:
110.085 109.975
CX Check valve dan oiling jet sampai 21 N.m (2.1 kg.m /
(4.3337 — (4.3291 — 15 lb.ft)
4.3340) 4.3297)
6A-76 MEKANIKAL MESIN

14. Idle Gear B


Muka dari idle gear B dengan boss lebih panjang
harus diposisikan menghadap sisi belakang
seperti terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Idle gear B baut sampai 110 N.m (11.2 kg.m / 81 lb.ft)

3. Crankshaft Bearing Upper


4. Thrust Bearing Upper
5. Crankshaft Assembly
6. Crankshaft Bearing Lower
7. Thrust Bearing Lower
8. Crankcase
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT”
pada manual ini. 15. Idle Gear A
9. Piston dan Connecting Rod Assembly 16. Flywheel Housing
10. Connecting Rod Lower Bearing 17. Power Steering Pump Idle Gear
11. Connecting Rod Cap 18. Power Steering Pump Idle Gear Cover
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “PISTON DAN Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PUMP”
CONNECTING ROD” pada manual ini. pada manual ini.
12. Oil Pump Assembly 19. Oil Thermo Valve
13. Idle Gear B Shaft 20. Front Retainer
Kencangkan: Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT”
Idle gear B shaft baut sampai 31 N.m (3.2 kg.m / 23 pada manual ini.
lb.ft) 21. Water Pump Assembly
Berikan oli mesin pada idle gear shaft setelah 1) Berikan sebanyak 3 — 4 mm (0.12 — 0.16 in)
pemasangan. gasket cair yang direkomendasikan (Three
Bond 1207C) atau sejenisnya pada permukaan
pemasangan water pump.
2) Pasang water pump ke front retainer.
Kencangkan:
Baut water pump sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
 Pasang water pump dalam 7 menit setelah
pemasangan gasket cair.
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat pada
gambar.
MEKANIKAL MESIN 6A-77

Kencangkan:
Baut oil pump strainer sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17
lb.ft)

Keterangan
1. Gasket Cair

Peringatan:
Baut klem water pump juga digunakan untuk 24. Oil Pan
mengencangkan front retainer. Jadi, pasang water Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PAN” pada
pump sebelum gasket cair kering setelah memasang manual ini.
front retainer. 25. Spacer Rubber
22. Water Pump Pulley Kencangkan:
Kencangkan: Baut spacer rubber sampai 76 N.m (7.7 kg.m / 56 lb.ft)
Baut water pump pulley sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 26. Crankshaft Rear Slinger
lb.ft) 27. Crankshaft Rear Oil Seal
28. Flywheel Assembly
29. Crankshaft Front Slinger
30. Crankshaft Front Oil Seal
31. Crankshaft Damper Pulley
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT”
pada manual ini.
32. Cover
Kencangkan:
Baut cover sampai 13 N.m (1.3 kg.m / 9 lb.ft)

Keterangan
1. Pulley
2. Set Plate

23. Oil Pump Strainer


Pasang O-ring (1) pada oil pump strainer pipe dan
pasang oil pump strainer pada cylinder body
seperti terlihat pada gambar.
6A-78 MEKANIKAL MESIN

4HE1-TC 34. Fan Belt Adjust Plate


Mesin 4HE1-TC menggunakan rubber spacer yang Pasang adjust plate dan sementara kencangkan
lebih besar dibandingkan mesin lain. baut adjust plate.

Keterangan 35. Oil Cooler Assembly


1. Cover 1) Berikan sebanyak 2 — 3 mm (0.08 — 0.12 in)
gasket cair yang direkomendasikan (Three
33. Generator Bracket Bond 1207C) atau sejenisnya pada permukaan
Kencangkan: pemasangan oil cooler.
Baut generator bracket sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35 2) Berikan lapisan oli mesin pada O-ring (2 buah)
lb.ft) dan pasang O-ring pada oil cooler.
MEKANIKAL MESIN 6A-79

Bond 1207C) atau sejenisnya pada alur dari


permukaan pemasangan water suction pipe.
2) Pasang water suction pipe pada oil cooler.
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat ke
gambar.

Keterangan
1. O-ring
2. Gasket Cair

Perhatian:
Pastikan bahwa O-ring terkena gasket cair.
 Pasang dalam 7 menit setelah pemberian Keterangan
gasket cair. 1. Gasket Cair
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat ke
gambar. Kencangkan:
3) Kencangkan baut dan mur oil cooler sesuai Baut dan mur water suction pipe sampai 24 N.m (2.4
torsinya sedikit demi sedikit dalam urutan kg.m / 17 lb.ft)
seperti terlihat pada gambar. Perhatian:
Kencangkan: Pasang water suction pipe secepatnya setelah
Baut dan mur oil cooler sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 memasang oil cooler.
lb.ft)

37. Heater Pipe


36. Water Suction Pipe 1) Pasang O-ring pada heater pipe.
1) Berikan sebanyak 2 — 3 mm (0.08 — 0.12 in) 2) Pasang heater pipe pada oil cooler.
gasket cair yang direkomendasikan (Three
6A-80 MEKANIKAL MESIN

Kencangkan:
Baut heater pipe sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)

40. Injection Pump Assembly (Kecuali 4HF1-2)


1) Putar crankshaft sampai tanda timing pada
crankshaft damper pulley lurus dengan garis
Keterangan
“13”.
A. 4HF1-2
Perhatian:
BTDC 13 yang harus diluruskan disini adalah sudut
38. Idle Pulley Bracket (Jika dilengkapi dengan A/C)
dimana injection pump dipasang, dan tidak ada
Kencangkan:
hubungannya dengan injection timing.
Baut idle pulley bracket sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35
lb.ft)

2) Lepas tutup lubang pemeriksaan dari cylinder


body.
39. Injection Pump Rubber Spacer
3) Pasang O-ring pada injection pump bracket.
Tempelkan rubber spacer pada lokasi yang
4) Luruskan injection pump bracket slit dengan
ditunjukkan pada gambar dengan pressure
timer slit.
sensitive adhesive double coated tape.
5) Pasang injection pump assembly pada cylinder
body.
Perhatian:
Saat perkaitan injection pump buruk saat memasang
assembly pada cylinder body, masukkan obeng ke
dalam slit pada timer peripheral dengan pump bracket
MEKANIKAL MESIN 6A-81
slit sebagai acuan, dan gerakan ke atas dan bawah Injection Timing derajat
sampai masuk.
4HF1 4HE1-TC
BTDC 8
(4HE1-XS, XN)
4HG1 BTDC 9
BTDC 7 (Kecuali Colombia)
4HG1-T
BTDC 9 (Dari Colombia)
4HE1-TC (4HE1-XS) BTDC 9 (Spec EURO3)

6) Setelah memasang dari injection pump,


injection timing dapat diperiksa pada lubang
periksa timing yang disediakan pada injection
pump bracket.
Set No.1 cylinder untuk BTDC (Injection timing
dari setiap tipe mesin) pada langkah kompresi.
Saat pointer dari lubang periksa timing segaris
dengan tanda pada timer periphery dari
injection pump seperti terlihat pada gambar,
Keterangan
injection timing normal. Setelah selesai
A. Dari 4HF1-TC
memeriksa injection timing, kencangkan tutup
1. Lubang Periksa Timing
lubang periksa sesuai torsinya.
2. Tanda 8
3. Tanda 13
4. Pointer

7) Putar crankshaft sampai tanda timing pada


crankshaft damper pulley lurus dengan garis
“8” (98EPA) atau “9” (Spec EURO3).
Perhatian:
Posisikan dalam arah putaran normal. (Hanya untuk
4HE1-TC)

Keterangan
1. Pointer
2. Tanda Luar Timer
3. Lubang periksa timing
6A-82 MEKANIKAL MESIN

(Jika terdapat dua tanda berbeda pada satu dan


coakan yang sama, set pada tanda yang kedua saat
diputar dalam arah normal.)
Tanda (1) digunakan saat memasang injection pump
dari 4HF1-2.

8) Setel injection pump ke bawah sehingga “8”


(98EPA) atau “9” (Spec EURO3) ke posisinya
dalam lubang periksa timing. (Hanya untuk
4HE1-TC)
Perhatian:
Kapan pun injection pump diganti, pastikan untuk
menyetel injection timing untuk detail penyetelan,
lihat ke “BAGIAN 00 PERBAIKAN: PEMERIKSAAN 9) Kencangkan mur dan baut injection pump
DAN PENYETELAN INJECTION TIMING.” bracket sesuai torsinya.
Kencangkan:
Mur dan baut injection pump bracket (1) sampai 48
N.m (4.9 kg.m / 35 lb.ft)

Keterangan
1. Lubang Periksa Timing
2. Tanda 8
3. Tanda 13
10) Pasang injection pump rear bracket.
4. Pointer
Kencangkan:
Baut injection pump rear bracket sampai 48 N.m (4.9
Perhatian:
kg.m / 35 lb.ft)
Jika crank pulley memiliki dua tanda seperti pada
11) Pasang tutup lubang pemeriksaan.
gambar, (1) tanda BTDC 49 pada coakan kedua dan
Kencangkan:
(2) tanda TDC pada coakan ketiga (seperti terlihat dari
Tutup lubang pemeriksaan sampai 48 N.m (4.9 kg.m /
sisi depan), pastikan untuk mengeset pada tanda (2).
35 lb.ft)
41. Injection Pump Assembly (Hanya model 4HF1-2)
MEKANIKAL MESIN 6A-83
1) Putar crankshaft sehingga No.1 cylinder diset
pada 49 sebelum TDC pada langkah
kompresi.
(49 adalah sudut pemasangan pompa, tidak
berhubungan dengan injection timing.)

7) Kencangkan baut dan mur klem injection


pump sesuai torsinya:
Kencangkan:
Baut sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35 lb.ft)
Kencangkan:
Mur sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
2) Pasang O-ring pada injection pump. 8) Dengan Referensi Pemeriksaan &
3) Berikan cat pada tanda sisi  (Z) dari Penyetelan Injection Timing, set No. 1
injection pump gear. Cylinder pada 12 sebelum TDC.
4) Luruskan tanda pump bracket dengan gigi Perhatian:
(sisi bawah dari pompa) sebelum tanda gigi  Jika crank pulley memiliki dua tanda seperti pada
(Z). gambar, (1) tanda BTDC 49 pada coakan kedua dan
(2) tanda TDC pada coakan ketiga (seperti terlihat dari
sisi depan), pastikan untuk mengeset pada tanda (2).
(Jika terdapat dua tanda berbeda pada satu dan
coakan yang sama, set pada tanda yang kedua saat
diputar dalam arah normal.)

5) Masukkan pump menggunakan block side


dari baut stud sebagai pengarah.
6) Setelah memasang injection pump, lepas
tachometer sensor dari housing, dan
pastikan bahwa gigi yang dicat berada di
tengah sensor mounting hole. 42. Periksa Injection Timing (Hanya model 4HF1-2)
1) Set No. 1 Cylinder pada TDC saat langkah
kompresi.
6A-84 MEKANIKAL MESIN
2) Lepas Injection Pipe. 7) Putar crankshaft ke kiri dan kanan sedikit dan
3) Matikan Wax CSD lever, masukkan spacer pastikan bahwa jarum tetap pada posisi “0”.
ketebalan 10 — 20 mm (0.39 — 0.47 in)
antara plunger dan baut penyetelan, dan
gagalkan Wax CSD.

8) Putar crankshaft dalam arah normal dan baca


hasil pengukuran pada alat saat 12 sebelum
posisi TDC.
Keterangan Perhatian:
1. Water house Jika tidak ada tanda 12, set di tengah antara tanda
2. Wax CSD 11 dan 13.
3. Spacer Nilai standar: 0.5 mm (0.0197 in)
4. Lever

4) Lepas tutup belakang pompa, hubungkan dial


gage dan set pengangkatan 1 mm (0.039 in).
Special Tool
Alat ukur: 5-8840-0145-0

43. Penyetelan Injection Timing (Hanya model 4HF1-


2)
Jika injection timing di luar spesifikasi, ikuti
prosedur penyetelan berikut:
1) Kendurkan mur pemegang injection pump dan
baut bracket.
2) Setel sudut mounting dari injection pump:
5) Set tanda TDC crankshaft damper pulley ke  Jika injection timing terlalu cepat, dekatkan
pointer atau 45 sebelum TDC. injection pump pada mesin.
6) Set dial gage pada posisi “0”.  Jika injection timing terlalu lambat, jauhkan
injection pump dari mesin.
MEKANIKAL MESIN 6A-85
3) Saat dial gage menunjukkan nilai standar,
kencangkan mur dan baut sesuai torsinya:
Kencangkan:
Mur sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
Kencangkan:
Baut sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35 lb.ft)
4) Lepas dial gage, pasang dan kencangkan
tutup sesuai torsinya. (Pastikan copper washer
terpasang pada plug)
Kencangkan:
Pump rear plug sampai 17 N.m (1.7 kg.m / 12 lb.ft)
5) Bebaskan wax CSD dan pasang injection pipe.
Kencangkan:
Pipe sleeve sampai 29 N.m (3.0 kg.m / 22 lb.ft)
Perhatian:
Jika terdapat dua tanda pada crank pulley, sisi depan
dari tanda adalah 49BTDC dan sisi belakang dari
tanda adalah TDC.

45. Generator
Perhatian:
Sebelum mengencangkan generator dengan aman,
kencangkan sementara setelah menyetel fan belt.
Masukkan baut pemegang bawah melalui sisi belakang
dan kencangkan dengan mur pada sisi depan seperti
terlihat pada gambar.

Keterangan
1. Baut
2. Mur

44. Engine foot


Kencangkan:
Baut engine foot sampai 51 N.m (5.2 kg.m / 38 lb.ft)

46. Fan Belt


Periksa ketegangan drive belt.
Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya 10
kg (22 lb / 98 N).

Defleksi Drive Belt mm (in)


Belt baru 8 — 12 (0.31 — 0.47)
Belt lama 10 — 14 (0.39 — 0.55)

Periksa drive belt dari keretakan dan kerusakan lain.


6A-86 MEKANIKAL MESIN

47. Fan Belt Adjustment 50. Fuel Pipe Bracket


Tegangan Fan belt disetel dengan menggerakkan 51. Tachometer Sensor
alternator.
Kencangkan:
Kencangkan: Baut tachometer sampai 8 N.m (0.8 kg.m / 6 lb.ft)
Baut sampai
 (1): 40 N.m (4.1 kg.m / 30 lb.ft)
 (2): 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
 (3): 46 N.m (4.7 kg.m / 34 lb.ft)

52. Oil Filter Assembly

Kencangkan:
Baut oil filter sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35 lb.ft)
48. Vacuum Pump Rubber Hose
49. Vacuum Pump Oil Pipe 53. Oil Pipe

Kencangkan: Kencangkan:
Cylinder body side pipe sampai 41 N.m (4.2 kg.m / 30 Baut oil pipe joint sampai 17 N.m (1.7 kg.m / 12 lb.ft)
lb.ft)

Kencangkan:
Generator side pipe sampai 23 N.m (2.3 kg.m / 17 lb.ft)
MEKANIKAL MESIN 6A-87

54. Engine control Lever Assembly Keterangan


1. Clutch pilot aligner
Kencangkan: 2. Clutch pressure plate assembly
Baut engine control lever sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 3. Driven plate
lb.ft)
57. Clutch Pressure plate Assembly
55. Engine control Wire 1) Luruskan clutch pressure plate dengan
flywheel knock pin.
2) Kencangkan baut pressure plate dalam urutan
sesuai torsinya.
Kencangkan:
Baut clutch pressure plate sampai 40 N.m (4.1 kg.m /
30 lb.ft)

56. Driven Plate


Gunakan clutch pilot aligner untuk memasang the
driven plate.
Clutch Pilot Aligner: 5-8840-2240-0

Keterangan
A. Knock pin

58. Cylinder Head Gasket


6A-88 MEKANIKAL MESIN
1) Saat salah satu dari cylinder block, crankshaft,
 Berdasarkan pada Timax yang didapat, pilih
crankshaft bearing, connecting rod, connecting
gasket dengan grade yang sesuai.
rod bearing, dan piston diganti dengan yang
baru, ketebalan cylinder head gasket harus
ditentukan kembali.
2) Saat mengganti cylinder head gasket saja
tanpa mengganti komponen yang disebutkan
1) di atas, gasket yang digunakan harus sama
grade-nya dengan sebelumnya.
3) Ketebalan cylinder head gasket sangatlah
penting. Memasang ketebalan gasket yang
salah dapat menyebabkan performa mesin
jauh berkurang.
4) Terdapat tiga cylinder head gasket yang
tersedia.
59. Pengukuran Tonjolan Piston Head
 Pilih cylinder head gasket.
 Bersihkan secara menyeluruh sisi atas dari piston
head dan cylinder body.
 Gunakan dial gauge untuk mengukur tonjolan
piston head.
Lakukan pengukuran pada dua lokasi dari setiap
cylinder.
 Titik pengukuran point dari piston head dan titik 4HF1/4HF1-2/4HG1-T
referensi dari cylinder body terlihat pada gambar. Pemilihan Cylinder Head Gasket
Titik pengukuran: Titik G1 dan G2 dari piston
head
Titik referensi: Titik R pada sisi atas dari cylinder
body

Perhatian:
Catat bahwa terdapat tiga tipe dari cylinder head
gasket tersedia seperti terlihat pada tabel berikut,
sesuai untuk tonjolan piston.
 Dari setiap cylinder, kalkulasi nilai rata-rata (Ti)
dari tonjolan piston.
 Temukan nilai maksimum (Timax) dari nilai rata-
rata (Ti) dari setiap cylinder.
MEKANIKAL MESIN 6A-89

4HE1-TC
Pemilihan Cylinder Head Gasket

Keterangan
1. Bead width (3

 Pasang cylinder head gasket dengan tanda


“PART NUMBER” menghadap ke atas dan kiri
mesin.
Peringatan:
Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.
60. Cylinder Head Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian 6A3 “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.

 Berikan sebanyak 3 mm (0.12 in) gasket cair


yang direkomendasikan atau sejenisnya pada
area yang ditandai pada gambar.
6A-90 MEKANIKAL MESIN
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6A3

MESIN
(4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Daftar Isi
DESKRIPSI UMUM ...................................... 6A3-3 Melepas ................................................ 6A3-48
Cylinder Head ........................................... 6A3-5 Memasang ............................................ 6A3-49
Cylinder Block ........................................... 6A3-5 CYLINDER HEAD .................................... 6A3-51
Piston, Connecting Rod dan Crankshaft .... 6A3-6 Komponen ............................................ 6A3-51
Valve Train ............................................... 6A3-7 Melepas ................................................ 6A3-53
Sistem Bahan Bakar ................................. 6A3-8 Memasang ............................................ 6A3-55
Sistem Pemasukan dan Pembuangan ....... 6A3-8 KOMPONEN DI SEKITAR CYLINDER
Sistem Pelumasan .................................... 6A3-9 HEAD ...................................................... 6A3-61
Sistem Pendinginan .................................. 6A3-9 Komponen ............................................ 6A3-61
Operasi Penting ........................................ 6A3-10 Melepas ................................................ 6A3-61
ENGINE MOUNT (RH,LH) ........................... 6A3-11 Memasang ............................................ 6A3-62
Komponen ................................................ 6A3-11 OIL FILTER ASSEMBLY ......................... 6A3-67
Melepas .................................................... 6A3-11 Komponen ............................................ 6A3-67
Memasang ................................................ 6A3-12 Melepas ................................................ 6A3-67
CYLINDER HEAD COVER ........................... 6A3-13 Pemeriksaan ........................................ 6A3-67
Komponen ................................................ 6A3-13 Memasang ............................................ 6A3-67
Melepas .................................................... 6A3-13 OIL FILTER CARTRIDGE ........................ 6A3-69
Memasang ................................................ 6A3-13 Komponen ............................................ 6A3-69
INLET COVER / INLET CASE ...................... 6A3-15 Melepas ................................................ 6A3-69
Komponen ................................................ 6A3-15 Memasang ............................................ 6A3-69
Melepas .................................................... 6A3-15 OIL COOLER ........................................... 6A3-70
Memasang ................................................ 6A3-17 Komponen ............................................ 6A3-70
EXHAUST GAS RECIRCULATION SISTEM Melepas ................................................ 6A3-71
(EGR) .......................................................... 6A3-21 Membongkar ......................................... 6A3-73
Komponen ................................................ 6A3-21 Merakit ................................................. 6A3-73
Melepas .................................................... 6A3-21 Memasang ............................................ 6A3-73
Memasang ................................................ 6A3-21 OIL PAN .................................................. 6A3-74
EXHAUST GAS RECIRCULATION SISTEM Komponen ............................................ 6A3-79
(EGR) .......................................................... 6A3-24 Melepas ................................................ 6A3-79
Komponen ................................................ 6A3-24 Memasang ............................................ 6A3-79
Melepas .................................................... 6A3-24 OIL PUMP ASSEMBLY ........................... 6A3-82
Memasang ................................................ 6A3-24 Komponen ............................................ 6A3-82
EXHAUST MANIFOLD ................................. 6A3-26 Melepas ................................................ 6A3-83
Komponen ................................................ 6A3-26 Memasang ............................................ 6A3-84
Melepas .................................................... 6A3-26 OIL RELIEF VALVE ................................. 6A3-87
Memasang ................................................ 6A3-27 Melepas ................................................ 6A3-87
PENGGANTIAN TIMING GEAR ................... 6A3-29 Pemeriksaan dan Perbaikan ................. 6A3-87
Komponen ................................................ 6A3-29 Memasang ............................................ 6A3-87
Melepas .................................................... 6A3-30 PISTON, PISTON RING, PISTON PIN
Pemeriksaan ............................................ 6A3-34 DAN CONNECTING ROD ....................... 6A3-88
Memasang ................................................ 6A3-35 Komponen ............................................ 6A3-88
VALVE GUIDE SEAL & VALVE SPRING ..... 6A3-40 Melepas ................................................ 6A3-88
Komponen ................................................ 6A3-40 Memasang ............................................ 6A3-90
Melepas .................................................... 6A3-40 FLYWHEEL DAN PILOT BEARING ......... 6A3-93
Memasang ................................................ 6A3-42 Komponen ............................................ 6A3-93
ROCKER ARM SHAFT ASSEMBLY ............ 6A3-45 Melepas ................................................ 6A3-93
Komponen ................................................ 6A3-45 Pemeriksaan dan Perbaikan ................. 6A3-95
Melepas .................................................... 6A3-45 Memasang ............................................ 6A3-96
Memasang ................................................ 6A3-46 CRANKSHAFT FRONT OIL SEAL ........... 6A3-98
CAMSHAFT ASSEMBLY ............................ 6A3-48 Komponen ............................................ 6A3-98
Komponen ................................................ 6A3-48
6A3-2 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Melepas .................................................... 6A3-98
Memasang ................................................ 6A3-100
CRANKSHAFT REAR OIL SEAL .................. 6A3-104
Komponen ................................................ 6A3-104
Melepas .................................................... 6A3-104
Memasang ................................................ 6A3-105
CRANKSHAFT ............................................. 6A3-108
Komponen ................................................ 6A3-108
Melepas .................................................... 6A3-109
Memasang ................................................ 6A3-114
CYLINDER BLOCK ...................................... 6A3-122
Komponen ................................................ 6A3-122
Melepas .................................................... 6A3-123
Memasang ................................................ 6A3-130
ENGINE ASSEMBLY ................................... 6A3-146
Komponen ................................................ 6A3-146
Melepas .................................................... 6A3-150
Memasang ................................................ 6A3-152
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-3

GAMBARAN UMUM
Mesin adalah empat-langkah, empat silinder, in-line, Untuk 4HG1-T
mesin diesel tipe direct fuel injection dengan piston
displacement 4,334 cc. fiturnya adalah gear driven
OHC (overhead camshaft) timing train dan mekanisme
dan sistem unik didesain untuk cleanness, economy
dan durabilitas yang sangat baik. Karakteristik torsi
menjanjikan pengendaraan dinamis pada putaran
tinggi, tenaga besar pada putaran rendah, dan torsi
halus dan terus menerus pada putaran medium ke
tinggi.

Untuk 4HF1

Untuk 4HG1-T

Untuk 4HF1
6A3-4 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Untuk 4HG1-T Untuk 4HE1-TC (4HE1-XS) 98EPA

Untuk 4HE1-TC (4HE1-XS) 98EPA Untuk 4HE1-TC (4HE1-XS) SPEC. EURO3


MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-5

Untuk 4HE1-TC (4HE1-XS) SPEC. EURO3 gasket dengan variasi ketebalan meminimalkan
ruang terbuang antara piston dan cylinder head
untuk mempertahankan performa pada level
tinggi.
 Cylinder head cover terbuat dari aluminum untuk
mengurangi suara.

Untuk 4HE1-TC (4HE1-XS) SPEC. EURO3

Cylinder Head
 Cylinder head terbuat dari besi tuang dan
memiliki crossflow layout dengan intake sistem di
sisi kiri dan exhaust sistem di sisi kanan,
dirancang untuk mengurangi tahanan pada intake
dan exhaust sistem.
 Diameter valve dinaikkan untuk meng-offset Cylinder Block
massa sistem kerjvalve dikurangi dengan  Cylinder block (1) terbuat dari besi tuang memiliki
menggunakan mekanisme OHC. dry cylinder liner dan lima bearing.
Sebagai tambahan, intake dan exhaust port Bearing cap memiliki konstruksi ladder frame (2)
dihaluskan dan layout tahanan yang lebih kecil menjadi satu dengan crankcase untuk menaikkan
dan efisiensi exhaust. kekakuan.
 Cylinder head gasket adalah laminated steel  Cylinder liner terbuat dari baja tipis ditambah
dengan kelelahan terkecil dalam kombinasi campuran khusus dan dikombinasikan dengan
dengan metode pengencangan baut angular chrome-plated piston ring pada memastikan
cylinder head, dirancang untuk menaikkan tahanan yang baik terhadap keausan.
reliabilitas terhadap keocoran gas dan air,  Oil pan terbuat dari vibration-damping steel untuk
sebagai tambahan, pemasangan selektif dari mengurangi suara.
6A3-6 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan
1. Ring trigger
2. Strut

Piston, Connecting Rod dan Crankshaft


 Piston terbuat dari aluminum alloy. Ring trigger
dicor ke dalam top ring groove dan chrome
plating diberikan pada empat sisi dari top ring
pada memastikan kekuatan yang cukup dan
tahanan keausan dari ring dan ring groove.
Bagian bawah piston memiliki thermal flow shape
untuk menaikkan efisiensi pendinginan dari oiling
jet. Desain ini mengurangi beban thermal saat
menaikkan kekakuan (lihat gambar).
 Ruang bakar memiliki square shelf dari performa
yang terbukti untuk memastikan stabilitas yang
sangat baik dalam pengontrolan gas buang (lihat
gambar).
Keterangan
 Autothermatic piston dan offset piston pin
1. Chrome plated
mengurangi piston flapping dan suara lain.
2. Top ring
3. 2nd ring
4. Nitriding
5. Oil ring expander

 Crankshaft terbuat dari cast carbon steel dengan


lima bearing dan delapan counterweight untuk
mengurangi beban putaran pada bearing. Desain
ladder frame yeng mengintegrasi bearing cap dan
crankcase menaikkan kekakuan bearing. Metode
pengencangan angular dari baut bearing terus
menaikkan reliabilitas dan durabilitas.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-7

 Connecting rod terbuat dari cast carbon steel dan


cap dibaut dengan dengan metode
pengencangan angular untuk mempertahankan
reliabilitas.
 Bearing, juga crank journal dan crank pin bearing,
terbuat dari Kelmet metal.
Celah oli dikontrol secara akurat melalui
pemasangan selektif dengan ketebalan untuk
mengurangi suara dan menaikkan reliabilitas.
 Crankshaft adalah axial type oil seal yang secara
drastis memperbaiki durabilitas dan reliabilitas.
Bandingkan dengan conventional radial type (bibr
dalam orientasi radial), axial type oil seal memiliki
bibir dalam orientasi aksial untuk meminimalkan
keausan bibir. Juga hindari bibir mengelupas dan
rusak, dislokasi pegas dan problem lain yang
berhubungan dengan radial type oil seal (lihat
gambar).

Keterangan
1. Camshaft gear
2. Power steering pump gear
3. Power steering pump idle gear
4. Crankshaft gear
5. Oil pump drive gear
6. Injection pump gear
7. Idle gear A
8. Idle gear B
Keterangan 9. Idle gear C
A. Crankshaft oil seal
1. Axial type
 Gear adalah forged type. Gear di-tufftride untuk
2. Radial type
memastikan durabilitas yang cukup.
3. Slinger
 Camshaft terbuat dari carbon steel dengan lima
bearing. Cam nose dan journal adalah induction-
Valve Train hardened untuk memastikan durabilitas yang
 Gear train terletak pada ujung dari cylinder block cukup.
untuk meminimalkan pengaruh dari vibrasi  Cam memiliki Fourier-dyne profile untuk
torsional dari crankshaft dan suara radiant. Suara memaksimalkan pengangkatan intake dan
kemudian dikurangi, untuk level yang sama exhaust valve dan waktu pembukaan dan
seperti timing belt driven sistem, dengan pemurupan valve dioptimalkan untuk menaikkan
menggunakan crank gear dengan crankshaft efisiensi intake dan exhaust.
yang shrink fit dan perputaran hati-hati dari  Valve spring adalah satu spring memiliki bagian
presisi gigi, rasio persinggungan gigi, backlash, eggshaped cross untuk mengurangi berat saat
kekakuan bearing, frekuensi nertal, dll. (Lihat mengurangi tegangan. Disambung dengan profil
gambar). cam unit, spring menaikkan limit lompatan -dan
pantulan-bebas pada operasi putaran tinggi untuk
menghasilkan karakteristik cadangan.
 Rocker arm terbuat dari diecast aluminum dan
center pivot type memiliki roller. Ini menaikkan
reliabilitas saat mengurangi gesekan dan meng-
6A3-8 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Kontribusi kenaikan tenaga output dan efisiensi Aneroid compensator tersedia sebagai pilihan
bahan bakar (Lihat gambar). untuk kendaraan yang beroperasi pada dataran
tinggi. Ia menyetel rasio pencampuran bahan
bakar dan udara.

Injection Nozzle
 Injection nozzle adalah P type untuk membawa
sedekat mungkin ke bagian tengah dari ruang
bakar. Inklinasi nozzle juga dikurangi sampai
minimum untuk menaikkan efisiensi pembakaran.
Nozzle memiliki lima jet dan tekanan pembukaan
valve diset pada 185 kg/cm2 (2,630 psi ; 18,142
kPa) (Lihat gambar).

Keterangan
1. Pin
2. Roller

 Rocker shaft di-chrome plated untuk


mengamankan durabilitas yang cukup.

Sistem Bahan Bakar


LINE Pump
 Injection pump adalah Bosch A type dengan
diameter luar plunger 9.5 mm (0.37 in) dan cam
lift 9 mm (0.35 in).  Injection pipe dipasang sedemikian rupa
Plunger memiliki notch spesial untuk memajukan sehingga panjang keseluruhan diminimalkan
timing saat start. untuk menaikkan performa.
 Governor adalah mechanical RLD type untuk
memastikan tenaga yang tetap pada putaran Sistem Pemasukan dan Pembuangan
tinggi.  Resin-made intake manifold adalah cover type
 Timer adalah SCDM (eccentric) type. yang memiliki inner cover terbuat dari rubber dan
VE Pump steel. Ini didesain secara efektif mengurangi
 Bosch Distributor Type injection Pump digunakan. suara radiant dan suara transmitted.
Satu plunger yang maju mundur / berputar  Intake manifold memiliki vane pelurus di dalam
mengirimkan bahan bakar secara menyeluruh ke untuk menstabilkan swirl dan memperbaiki
injection nozzle, tidak dipengaruhi dengan jumlah performa. Juga terdapat built-in Positive
silinder. Crankcase Ventilation (PCV) valve untuk
 Governor, injection timer, dan feed pump terdapat meminimalkan ukuran keseluruhan (Lihat
adlam injection pump housing. gambar).
Injection pump compact, ringan, dan  Exhaust manifold terbuat dari besi tuang dan
menghasilkan operasi putaran tinggi yang dapat campuran tahan panas. Port dibentuk secara
diandalkan. hati-hati untuk meminimalkan tahanan exhaust.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-9

Keterangan Keterangan
1. Straightening wall 1. Oil pump gear

Sistem Pelumasan Sistem Pendinginan


 Oil pump digerakkan secara langsung oleh crank  Water pump digerakkan oleh V-belt dan pump
gear untuk menaikkan durabilitas sambil body terbuat dari die cast aluminum. Komponen
mempertahankan pengiriman yang cukup. dari swirl chamber terpasang ke dalam engine
Pump body sebagian digabungkan dengan front cover untuk mengurangi ukuran dan berat
cylinder block untuk mengurangi ukuran dan keseluruhan.
berat keseluruhan (Lihat gambar) Sintered carbon type seal unit dipilih untuk
 Oil filter adalah cartridge type yang reliabilitas. Shaft bearing dikombinasikan dengan
menggabungkan full flow filter dan bypass filter roller bearing dan ball bearing pada
sebagai satu unit. Ini memberikan beberapa mempertahankan durabilitas.
keuntungan seperti interval penggantian oli yang Outlet untuk menguras terletak di belakang pulley
lebih lama dan perawatan yang jauh lebih mudah untuk mencegah debu masuk ke sistem
sehingga biaya berkurang. Bypass valve sebanyak mungkin. (Lihat gambar)
terpasang pada body untuk menghindari aliran  Kerja cooling fan diatur oleh temperature-
dari benda asing karena oli di-bypass sehingga sensitive clutch untuk menaikkan efisiensi bahan
mempertahankan reliabilitas yang cukup. bakar juga mengurangi suara.
 Oil cooler adalah kapasitas besar large-capacity,
air-cooled dan multiple-partition type terpasang
ke dalam sisi dari cylinder block. Ini didesain
mempertahankan stabilitas yang dibutuhkan
dalam temperatur oli. Juga memiliki bypass valve
untuk meminimalkan keterlambatan dari
pembangkitan tekanan pada oil gallery saat start
dingin.
6A3-10 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan
1. Fan center
2. Fan pulley
3. Seal unit
4. Roller bearing
5. Ball bearing
6. Impeller

Operasi Penting
1. Axial Type Oil Seal
 Karencrankshaft front dan rear oil seal keduanya axial type, perhatian harus dilakukan sebagai berikut:
Saat mengganti, ganti oil seal dan slinger sebagai set.
 Pastikan untuk menggunakan spesial tool dengan benar karena oil seal dan slinger harus dipasang dengan
akurat dalam arah longitudinal.

2. Valve Cap
 Karena intake dan exhaust valves memiliki cap, hati-hati jangan menjatuhkan mereka ke dalam gear case
atau oil return hole selama membongkar atau merakit.

3. Pemberian gasket cair


 Oil pan, crankcase, oil cooler, retainer front, dan water pump tidak di-seal dengan sheet gasket tetapi hanya
dengan gasket cair.
 Sebelum penggunaan, pastikan untuk membersihkan gasket cair lama atau oli dari permukaan dimana
gasket baru akan diberikan. Selanjutnya, jika gasket lama tidak dapat dibersihkan, tutup permukaan tadi
dengan gasket remover (Three Bond PANDO-391D; ISUZU Genuine Parts No. 1-8844-0542-0) atau
sejenisnya sesuai dengan manual instruksi.
 Gasket cair harus diberikan secara merata sehingga tidak pecah dan penghilangan dapat dilakukan.
Selanjutnya, jika O-ring digunakan jangan terkena gasket cair.

4. Plastic-Region Angular Baut Pengencangan Metode


 Baut klem dari connecting rod dan cylinder head (hanya M14) dikencangkan dengan metode pengencangan
angular baut plastic region. Metode ini diberikan dengan ulir baut dan permukaan pemasangan dilapisi
dengan molybdenum disulfide grease.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-11

ENGINE MOUNT (RH,LH)


Komponen

N6A0379E

Keterangan 2) Lepas mur yang memegang engine foot dan


1. Transmission panel engine mount.
2. Fan guide 3) Lepas baut pemasangan pada sisi chassis
frame dari engine mount.
Melepas 4) Kerek engine assembly sedikit, dan lepas
Persiapan engine mount.
 Lepas kabel massa battery.
 Jungkitkan cab.
1. Transmission Panel
2. Fan Guide
Lepas fan guide dan gantung pada sisi fan.
3. Engine Mount
1) Gantung mesdengan hoist sebelum melepas
engine mount.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-11

3. Engine mount
6A3-12 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Memasang
1. Engine Mount
Kencangkan baut pemegang sesuai torsinya.
Kencangkan:
Baut sisi chassis frame sampai 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft)
Kencangkan:
Mur sisi engine foot sampai 82 N.m (8.4 kg.m/61 lb.ft)
2. Fan Guide
3. Transmission Panel
1) Hubungkan kabel negatif battery.
2) Turunkan cab
3) Hidupkan mesin, dan periksa kondisi abnormal
dari engine mount.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-13

CYLINDER HEAD COVER


Komponen

Keterangan
1. Nozzle cover 3. Cylinder head cover gasket
2. Cylinder head cover 4. Rubber plug

Melepas 1) Berikan sebanyak 3 — 4 mm (0.12 — 0.16 in)


Persiapan dari gasket cair yang direkomendasikan
(Three Bond 1207B) atau sejenisnya untuk
 Lepas kabel massa battery.
cylinder head front dan rear plug arch.
 Jungkitkan cab.
2) Pasang rubber plug sampai permukaan atas
1. Nozzle Cover
cylinder head.
2. Cylinder Head Cover
3) Berikan sebanyak 3 — 4 mm (0.12 — 0.16 in)
3. Cylinder Head Cover Gasket
dari gasket cair yang direkomendasikan
4. Rubber Plug
(Three Bond 1207B) atau sejenisnya untuk
rubber plug dan permukaan atas cylinder
Memasang head. Lihat panah pada gambar.
1. Rubber Plug N6A0381E
6A3-14 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Pasang cylinder head cover dalam 7 menit


setelah pemberian gasket cair.
2. Cylinder Head Cover Gasket
Pasang gasket untuk cylinder head cover.
3. Cylinder Head Cover
1) Pasang cylinder head cover.
2) Kencangkan cylinder head cover mur dan baut
sesuai torsinya dengan urutan terlihat pada
gambar.
Kencangkan:
Mur dan baut cylinder head cover sampai 18 N.m (1.8
Keterangan
kg.m / 13 lb.ft)
1. Mounting rubber
2. Mur
3. Baut
4. Stud
5. Gasket
6. Head cover

4. Nozzle Cover
 Hubungkan kabel negatif battery.
 Turunkan cab.
 Hidupkan mesin dan periksa dari kebocoran
oli dengan hati-hati.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-15

INLET COVER / INLET CASE


Komponen
Untuk 4HF1

N6A0384E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-15

Keterangan
1. Intake air duct 7. Injection pipe
2. Vacuum hose 8. Engine harness
3. Nozzle cover 9. Oil level guide tube
4. Leak off pipe 10. Inlet cover
5. Fuel pipe 11. Inlet case
6. PCV hose

Melepas 1) Lepas klip pada hubungan dengan inlet cover


Persiapan dan dengan air cleaner.
 Lepas kabel massa battery. 2) Lepas intake air duct dengan connector hose
 Jungkitkan cab. terpasang.
1. Intake Air Duct 2. Vacuum Hose
3. Nozzle Cover
6A3-16 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
4. Leak off Pipe

7. Fuel Injection Pipe


1) Kendurkan mur sleeve injection pipe (1).
5. Fuel Pipe
2) Jangan berikan gaya yang berlebihan pada
Jangan berikan gaya yang berlebihan pada fuel
injection pipe (5).
pipe.
3) Kendurkan injection pipe clip (3).
4) Lepas injection pipe assembly.
Tutup delivery valve holder (2) port dan nozzle
holder (4) port dengan cap untuk mencegah
masuknya benda asing.

Keterangan
1. Fuel filter
2. Leak off

6. Positive Crankcase Ventilation (PCV) Hose 8. Engine Harness


Lepas PCV hose dari inlet cover (1). Lepas thermometer unit, thermo switch,
tachometer sensor dan glow plug harness
connector dan pisahkan harness dari clip.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-17

Keterangan Keterangan
1. Engine harness 1. Inlet cover
2. Inlet case
9. Oil Level Guide Tube 3. Gasket
Lepas baut pemegang guide tube dan tarik keluar
guide tube.
Memasang
1. Inlet Case
1) Berikan sebanyak 2 — 3 mm (0.08 — 0.12 in)
gasket cair yang direkomendasikan (Three
Bond 1207C) atau sejenisnya pada groove (1)
dari permukaan pemasangan inlet case seperti
terlihat pada gambar.
 Bersihkan permukaan pemasangan inlet
case dari cylinder head.

10. Inlet Cover


11. Inlet Case
Melepas inlet case saat melepas gasket cair.

2) Pasang inlet case ke cylinder head.


 Pasang inlet case dalam 7 menit setelah
pemberian gasket cair.
3) Kencangkan inlet case sesuai torsinya.
6A3-18 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Kencangkan: 1) Pasang O-ring ke bagian bawah guide tube


Mur dan baut inlet case sampai 19 N.m (1.9 kg.m/ 14 dan masukkan guide tube secara penuh ke
lb.ft) cylinder body.
2. Inlet Cover 2) Kencangkan baut guide tube sesuai torsinya.
1) Pasang harness clip ((1), (6) dan (7)) dan Kencangkan:
kencangkan baut dan mur inlet cover sesuai Baut guide tube sampai 13 N.m (1.3 kg.m/9.4 lb.ft)
torsinya dengan urutan terlihat pada gambar.

4. Engine Harness
2) Tanda terletak pada posisi mur. Hubungkan thermometer unit, thermo switch,
Kencangkan: tachometer sensor dan glow plug harness
Baut dan mur inlet cover sampai 13 N.m (1.3 kg.m / 9 connector dan kencangkan engine harness
lb.ft) dengan clip.

Keterangan 5. Injection Pipe


1. Inlet cover 1) Pasang injection pipe assembly dan
2. Mounting rubber kencangkan sementara mur sleeve injection
3. Baut pipe.
2) Pasang clip pada posisi seperti terlihat paad
3. Oil Level Guide Tube gambar.
Perhatian:
Pastikan bahwa clip diposisikan dengan benar.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-19

Clip yang diposisikan tidak benar akan menyebabkan


rusaknya injection pipe dan suara fuel pulsing.
Kencangkan:
Clip screw sampai 3 N.m (0.3 kg.m/26 lb.in)

3) Kencangkan mur sleeve injection pipe untuk


sesuai torsinya.
Kencangkan:
Mur sleeve injection pipe sampai 29 N.m (3 kg.m / 22
lb.ft)
6. Positive Crankcase Ventilation (PCV) Hose
3) Kencangkan mur sleeve injection pipe sesuai
torsinya.
Kencangkan:
Mur sleeve injection pipe sampai 29 N.m (3 kg.m / 22
lb.ft)

Injection Pipe (hanya tipe 4HF1-2)


1) Pasang injection pipe assembly dan
kencangkan sementara mur sleeve injection
pipe.
2) Pasang clip pada posisi seperti terlihat paad
gambar.
Perhatian:
Pastikan bahwa clip diposisikan dengan benar.
Clip yang diposisikan tidak benar akan menyebabkan
rusaknya injection pipe dan suara fuel pulsing.
Kencangkan:
Clip screw sampai 3 N.m (0.3 kg.m/26 lb.in)

Keterangan
1. Inlet cover

7. Fuel Pipe
Jangan berikan gaya yang berlebihan pada fuel
pipe.
6A3-20 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Kencangkan:
baut fuel pipe joint (1) sampai 41 N.m (4.2 kg.m / 30
lb.ft)
Kencangkan:
Baut fuel pipe joint (2) untuk 23 N.m (2.3 kg.m/17 lb.ft)
Kencangkan:
Clip screw sampai 4 N.m (0.4 kg.m/35 lb.in)

9. Nozzle Cover
10. Vacuum Hose
11. Intake Air Duct
 Hubungkan kabel negatif battery.
 Turunkan cab.
 Hidupkan mesin dan periksa dari kebocoran
bahan bakar dengan hati-hati.

Keterangan
1. Fuel pipe joint baut
2. Fuel pipe joint baut
3. Clip

8. Leak Off Pipe


Kencangkan:
Baut leak-off pipe joint sampai 13 N.m (1.3 kg.m /
113 lb.in)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-21

4HE1-TC (4HE1-XS) untuk EURO3


EXHAUST GAS RECIRCULATION SISTEM (EGR)
Komponen

N6A0401E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-21

Keterangan
1. Air hose (out) 5. EGR valve
2. Air hose (in) 6. EGR cooler
3. EGR pipe (sisi kanan) 7. EGR cooler bracket
4. EGR pipe (sisi kiri)

Melepas Memasang
1. Air hose (keluar) 1. EGR Cooler Bracket
2. Air hose (masuk) Kencangkan sementara EGR cooler bracket (B)
3. EGR pipe (sisi kanan) ke EGR cooler bracket (A).
4. EGR pipe (sisi kiri) Kencangkan:
5. EGR valve Baut EGR cooler bracket (A) sampai 31 N.m (3.2 kg.m
6. EGR cooler / 23 lb.ft)
7. EGR cooler bracket
6A3-22 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

2. EGR Cooler Keterangan


1) Kencangkan sementara baut sisi kiri EGR 1. EGR valve
cooler.
2. Inlet case
2) Kencangkan baut sisi kanan EGR cooler.
Kencangkan:
4. EGR Pipe (sisi kiri)
Baut (sisi kanan) EGR cooler bracket sampai 33 N.m Masukkan gasket ke dalam EGR pipe kiri (1).
(3.4 kg.m / 25 lb.ft) Pasang pipe antara EGR valve (2) dan EGR
cooler (3).
Kencangkan:
Baut EGR pipe (sisi kiri) sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17
lb.ft)

Keterangan
1. EGR cooler
2. Sisi kiri
3. Sisi kanan
5. EGR Pipe (sisi kanan)
3. EGR Valve 1) Masukkan gasket ke dalam EGR pipe kanan
Masukkan gasket dan pasang EGR valve ke (lihat gambar). Pasang pipe antara exhaust
intake manifold. manifold dan EGR cooler.
Kencangkan: Kencangkan:
Baut EGR valve sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft) Mur dan baut EGR pipe sampai 28 N.m (2.9 kg.m / 21
lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-23

Keterangan Keterangan
1. EGR pipe 1. Air hose (masuk)
2. Exhaust manifold 2. Clip
3. EGR cooler
4. TAB 7. Air Hose (keluar)
Masukkan clip (2) sehingga rahang menghadap
2) Setel posisi bracket untuk menghilangkan ke mesin.
gerak bebas menggunakan lubang penyetelan Pasang clip (3) sehingga rahang menjauhi mesin.
bracket. Kencangkan baut seperti terlihat pada
panah di gambar.
Kencangkan:
Baut EGR cooler bracket sampai
 Sisi kanan (1): 26 N.m (2.7 kg.m/20 lb.ft)
 Sisi kiri (2): 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)

Keterangan
1. Air hose (keluar)
2. Clip
3. Clip
4. Band clip
6. Air Hose (masuk)
Atur clip sehingga rahang menghadap ke mesin.

4HE1-TC (98EPA)
6A3-24 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

EXHAUST GAS RECIRCULATION SISTEM (EGR)


Komponen

N6A1601E
6A3-24 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Keterangan
1. EGR pipe assembly 2. EGR valve

Melepas Kencangkan:
1. EGR pipe assembly Baut EGR valve sampai 23.5  5 N.m (2.4  0.5 kg.m /
2. EGR valve 17  3.7 lb.ft)

Memasang
1. EGR valve
Masukkan gasket dan pasang EGR valve ke
intake manifold.
Catatan:
Gasket dari 4HE1-XS dan 4HE1-XN berbeda.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-25

Keterangan
1. EGR valve
2. Inlet case

2. EGR Pipe assembly


Pasang EGR pipe assembly untuk exhaust
manifold dan EGR valve dengan gasket.
Kencangkan:
A: Baut sampai 23.5  5 N.m (2.4  0.5 kg.m / 17  3.7
lb.ft)
B: Mur sampai 28.4  4 N.m (2.9  0.4 kg.m/21  3.1
lb.ft)
C: Baut sampai 23.5  5 N.m (2.4  0.5 kg.m/17  3.7
lb.ft)
6A3-26 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

EXHAUST MANIFOLD
Komponen

N6A0411E
6A3-26 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Keterangan
1. A/C compressor (Jika dilengkapi dengan A/C) 4. Heat protector
2. A/C compressor bracket (Jika dilengkapi dengan 5. Exhaust manifold
A/C) 6. Exhaust gasket
3. Front Exhaust Pipe

Melepas 2) Lepas compressor bersama dengan hose dari


Persiapan A/C compressor bracket, dan kencangkan
 Lepas kabel massa battery. pada lokasi yang sesuai dengan kabel.
 Jungkitkan cab. 2. A/C Compressor Bracket (Jika dilengkapi dengan
1. Air Conditioning (A/C) Compressor (Jika A/C)
dilengkapi dengan A/C) 3. Front Exhaust Pipe
1) Lepas magnetic clutch harness connector. 4. Heat Protector
5. Exhaust Manifold
6. Exhaust Gasket
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-27

Memasang
1. Exhaust Gasket
Masukkan gasket ke dalam stud yang disediakan
ke cylinder head (dengan tonjolan (1) dari gasket
pada sisi ini).

3. Heat Protector
Kencangkan:
Baut heat protector sampai 10 N.m (1.0 kg.m / 7 lb.ft)

2. Exhaust Manifold
1) Pasang exhaust manifold gasket (1), exhaust
manifold (2), distance piece (3), dish washer
(4) dan mur (5) untuk baut stud terlihat pada
gambar.

4. Front Exhaust Pipe


Kencangkan:
Front exhaust pipe sampai
 Sisi exhaust manifold: 67 N.m (6.8 kg.m / 49
lb.ft)
 Sisi exhaust brake: 17 N.m (1.7 kg.m / 12 lb.ft)
5. Air Conditioning (A/C) Compressor Bracket (Jika
dilengkapi dengan A/C)
2) Kencangkan mur sesuai torsinya dengan
Kencangkan baut pemegang sesuai torsinya.
urutan terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Kencangkan:
Baut A/C compressor bracket sampai 48 N.m (4.9
Mur exhaust manifold sampai 34 N.m (3.5 kg.m / 25
kg.m / 35 lb.ft)
lb.ft)
6A3-28 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

6. A/C Compressor (Jika dilengkapi dengan A/C) Keterangan


1) Kencangkan baut pemegang sesuai torsinya. 1. Defleksi belt
Kencangkan:
Baut A/C compressor sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35 Kencangkan:
lb.ft) Mur pengunci sampai 27 N.m (2.8 kg.m/20 lb.ft)
Catatan:
 Hubungkan kabel negatif battery.
Saat pengencangan baut pemegang compressor,
 Turunkan cab.
pertama kencangkan dahulu 2 baut pada sisi
belakang, dan kemudian 2 sisanya di depan.  Hidupkan mesin dan periksa untuk kebocoran
gas dengan hati-hati.

2) Pasang drive belt dan setel ketegangan belt


dengan baut penyetel dan kencangkan mur
pengunci sesuai torsinya.
3) Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya
98 N (10 kg/22 Ib).

Defleksi Drive Belt mm (in)


16 — 20 (0.63 — 0.79) ... Belt baru
18 — 22 (0.71 — 0.87) ... Belt baru
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-29

MENGGANTI TIMING GEAR


Komponen

N6A1633E
6A3-30 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan
1. Engine assembly 16. Engine control lever assembly
2. Nozzle cover 17. Oil pipe
3. Cylinder head cover 18. Injection pump assembly
4. Head cover gasket 19. Flywheel
5. Rocker arm shaft assembly 20. Rear oil seal
6. Valve cap 21. Slinger
7. Camshaft bearing cap 22. Spacer rubber
8. Camshaft bearing upper 23. Oil pan
9. Camshaft assembly 24. Power steering pump idle gear cover
10. Camshaft bearing lower 25. Power steering pump idle gear
11. Cylinder head assembly 26. Flywheel housing
12. Cylinder head gasket 27. Idle gear A
13. Clutch pressure plate assembly 28. Idle gear B
14. Driven plate 29. Idle gear B shaft
15. Engine control wire

Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery.
 Jungkitkan cab.
 Kuras air pendingin dan oli mesin.
1. Engine Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE
ASSEMBLY” pada manual ini.
2. Nozzle Cover
3. Cylinder Head Cover
4. Head Cover Gasket
5. Rocker Arm Shaft Assembly
1) Kendurkan mur dan baut rocker arm shaft
bracket dengan urutan sedikit demi sedikit dan
lepas rocker arm shaft assembly dengan
camshaft bracket.
2) Biarkan baut (1) tidak dilepas saat ini , karena
ini baut pemegang rocker arm.
Perhatian:
Kesalahan dalam mengendurkan mur dan baut rocker
arm shaft bracket dengan urutan sedikit demi sedikit 6. Valve Cap
dapat merusak rocker arm shaft. Perhatian:
Hati-hati jangan membiarkan valve cap jatuh ke dalam
gear case atau oil return hole.
7. Camshaft Bearing Cap
8. Camshaft Bearing Upper
9. Camshaft Assembly
10. Camshaft Bearing Lower
Jika camshaft bearing pada dipasang kembali,
tandai posisi pemasangan dengan memberi
tanda setiap bearing dengan nomor silinder
dimana ia dilepas.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-31

Keterangan Keterangan
1. Camshaft bearing cap A. Knock pin
2. Camshaft bearing upper
3. Camshaft assembly 3) Lepas pressure plate assembly.
4. Camshaft bearing lower 14. Driven Plate
Lepas driven plate dengan clutch pilot aligner.
11. Cylinder Head Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
12. Cylinder Head Gasket
Perhatian:
Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.

Keterangan
1. Clutch pilot aligner
2. Clutch pressure plate assembly
3. Driven plate

15. Engine Control Wire


13. Clutch Pressure Plate Assembly
16. Engine Control Lever Assembly
1) Masukkan clutch pilot aligner ke clutch
assembly.
Clutch Pilot Aligner: 5-8840-2240-0
2) Kendurkan baut pressure plate dalam urutan
sedikit demi sedikit seperti terlihat pada
gambar.
6A3-32 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

17. Oil Pipe 2) Kendurkan baut flywheel dengan urutan sedikit


18. Injection Pump Assembly demi sedikit seperti terlihat pada gambar.
1) Lepas baut injection pump bracket dan baut
injection pump rear bracket.
2) Kemudian melepas injection pump assembly.

Keterangan
1. Washer
2. Pilot bearing
19. Flywheel
1) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah 3) Lepas flywheel stopper dan flywheel assembly.
crankshaft berputar. 20. Crankshaft Rear Oil Seal
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0 Perhatian:
Hati-hati jangan merusak permukaan kontak
crankshaft oil seal selama prosedur melepas.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-33

Keterangan 26. Flywheel Housing


1. Oil seal Catatan:
2. Slinger Hati-hati jangan lupa untuk melepas baut yang terlihat
3. Felt pada gambar.
21. Crankshaft Rear Slinger
Gunakan slinger puller untuk tarik keluar slinger.
Slinger Puller: 5-8840-2360-0

27. Idle Gear A


28. Idle Gear B
29. Idle Gear B shaft

22. Spacer Rubber


(Lepas stiffener sebelum melepas spacer rubber.)
23. Oil Pan
24. Power Steering Pump Idle Gear Cover
25. Power Steering Pump Idle Gear
6A3-34 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Idler Gear End Play mm (in)


Standar Limit
0.058 — 0.115
0.2 (0.008)
(0.002 — 0.005)

Pemeriksaan collar untuk mengukur celah dan tentukan idler gear


Pengukuran Idle Gear Backlash end play.
1. Pasang dial indicator pada timing gear yang akan Jika hasil pengukuran melebihi limit, thrust collar harus
diukur. diganti.
Tahan kedua gigi yang akan diperiksa dan gigi
tengah tidak bergerak.
2. Gerakkan gigi yang akan diperiksa ke kanan dan
kiri sejauh mungkin. Catat pembacaan dial
indicator.
Timing Gear Backlash Gear untuk Gear mm (in)
Standar Limit
0.10 — 0.17 (0.0039 — 0.0067) 0.30 (0.012)

Pengukuran Idler Gear End Play


Masukkan feeler gauge antara idler gear dan thrust
6A3-34 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Diameter Luar Idler Gear Shaft


Gunakan micrometer untuk mengukur diameter
luar idler gear shaft.
Jika hasil pengukuran kurang dari limit, idler
gear harus diganti.
Diameter Luar Idler Gear Shaft mm (in)
Standar Limit
29.959 — 29.980 29.80
(1.1795 — 1.1803) (1.1732)

Diameter Dalam Idler Gear


Gunakan inside dial indicator atau inside
micrometer untuk mengukur diameter dalam
idler gear.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-35

Diameter Dalam Idler Gear mm (in)


Standar Limit
30.000 — 30.021 30.100
(1.1811 — 1.1819) (1.1850)

2. Idle Gear B
Permukaan dari idle gear B dengan boss lebih panjang
harus di diposisikan menghadap sisi belakang seperti
terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut idle gear B sampai 110 N.m (11.2 kg.m / 81 lb.ft)

Jika celah antara diameter luar idler gear shaft dan


diameter dalam idler gear melebihi limit, idler gear
harus diganti.

Idler Gear Shaft dan Idler Gear celah


mm (in)
Standar Limit
0.020 — 0.062
0.200 (0.0079)
(0.0008 — 0.0024)

Memasang
1. Idler Gear B Shaft
Kencangkan:
Baut idle gear B shaft sampai 31 N.m (3.2 kg.m / 23
lb.ft)
Berikan oli mesin pada idle gear shaft setelah
memasang.

3. Idle Gear A
1) Putar crankshaft searah jarum jam sehingga
tanda pemasangan dari crankshaft gear
menghadap shaft center dari idle gear A dan
the No.1 cylinder piston pada top dead center.
2) Luruskan crankshaft gear dengan tanda
pemasangan dari idle gear dan pasang idle
gear A.
Kencangkan:
Baut idle gear A sampai 133 N.m (13.6 kg.m/98 lb.ft)
6A3-36 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Posisi Tanda Pemasangan untuk Setiap Gear


6A3-36 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

N6A0441E

Keterangan
1. Camshaft gear 6. Injection pump gear
2. Power steering pump gear 7. Idle gear A
3. Power steering pump idle gear 8. Idle gear B
4. Crankshaft gear 9. Idle gear C
5. Oil pump drive

4. Flywheel Housing 1) Berikan gasket cair yang direkomendasikan


1) Dengan hati-hati bersihkan benda asing dari (Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada
permukaan belakang cylinder body. area yang ditandai pada gambar.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-37

2) Luruskan cylinder body knock pin dengan 5. Power Steering Pump Idle Gear
flywheel housing knock pin hole. 1) Berikan oli mesin pada idle gear shaft.
3) Kencangkan baut flywheel housing sampai 2) Pasang idle gear shaft (1) dengan idle gear (2)
sesuai torsinya seperti terlihat pada gambar. pada bagian cylinder body A seperti terlihat
Kencangkan: pada gambar.
Baut flywheel housing sampai Kencangkan:
 (A): 96 N.m (9.8 kg.m/71 lb.ft) Baut idle gear shaft sampai 135 N.m (13.6 kg.m /
 (B): 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft) 98 lb.ft)
 (C): 94 N.m (9.6 kg.m/69 lb.ft)
 (D): 25 N.m (2.6 kg.m/19 lb.ft)
 (E): 76 N.m (7.7 kg.m/56 lb.ft)
 (F): 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft)

 Kencangkan baut ditandai dengan “E” atau “B”


dari sisi injection pump, dan dengan “F” dari sisi
cylinder body.
Kencangkan:
Baut flywheel housing (G) sampai 96 Nm (9.8 kg.m /
71 lb.ft)
6A3-38 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

6. Power steering Pump Idle Gear Cover 14. Engine Control Lever Assembly
Pasang gear cover dengan O-ring. Kencangkan:
Kencangkan: Baut engine control lever sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17
Baut gear cover sampai 19 N.m (1.9 kg.m/14 lb.ft) lb.ft)
15. Engine Control Wire

7. Oil Pan
8. Spacer Rubber 16. Driven Plate
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PAN” pada Gunakan clutch pilot aligner untuk memasang
manual ini. driven plate.
9. Crankshaft Rear Slinger Clutch Pilot Aligner: 5-8840-2240-0
10. Crankshaft Rear Oil Seal
11. Flywheel
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
REAR OIL SEAL” pada manual ini.
12. Injection Pump Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “INJECTION
PUMP ASSEMBLY” pada manual ini.
13. Oil Pipe
Kencangkan:
Baut oil pipe joint sampai 17 N.m (1.7 kg.m/12 lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-39

19. Cylinder Head Assembly


Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD GASKET” pada manual ini.
20. Camshaft Bearing Lower
21. Camshaft Assembly
22. Camshaft Bearing Upper
23. Camshaft Bearing Cap
24. Valve Cap
25. Rocker Arm Shaft Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
26. Head Cover Gasket
27. Cylinder Head Cover
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD COVER” pada manual ini.
28. Nozzle Cover
29. Engine Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE
ASSEMBLY” pada manual ini.

Keterangan
1. Clutch pilot aligner
2. Clutch pressure plate assembly
3. Driven plate

17. Clutch Pressure Plate Assembly


1) Luruskan clutch pressure plate dengan
flywheel knock pin.
2) Kencangkan baut pressure plate sesuai
torsinya dengan urutan.
Kencangkan:
Baut clutch pressure plate sampai 40 N.m (4.1 kg.m /
30 lb.ft)

Keterangan
A. Knock pin

18. Cylinder Head Gasket


Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD GASKET” pada manual ini.
6A3-40 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

VALVE GUIDE SEAL & VALVE SPRING


Komponen

N6A0452E
6A3-40 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Keterangan
1. Nozzle cover 10. Valve cap
2. Leak off pipe 11. Camshaft bearing cap
3. Injection pipe 12. Camshaft bearing upper
4. Glow plug connector 13. Camshaft assembly
5. Glow plug 14. Camshaft bearing lower
6. Injection nozzle holder assembly 15. Cotter collar
7. Cylinder head cover 16. Spring upper seat
8. Cylinder head cover gasket 17. Valve spring
9. Rocker arm shaft assembly 18. Valve guide seal

Melepas 1. Nozzle Cover


Persiapan 2. Leak Off Pipe
 Lepas kabel massa battery. 3. Injection Pipe
 Jungkitkan cab.  Kendurkan mur sleeve injection pipe (1).
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-41

Jangan berikan gaya yang berlebihan pada 9. Rocker Arm Shaft Assembly
injection pipe (5). Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
 Kendurkan injection pipe clip (3). SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
Lepas injection pipe assembly. 10. Valve Cap
Tutup delivery valve holder (2) port dan nozzle 11. Camshaft Bearing Cap
holder (4) port dengan cap untuk mencegah 12. Camshaft Bearing Upper
masuknya benda asing. 13. Camshaft Assembly
14. Camshaft Bearing Lower
 Jika camshaft bearing pada dipasang kembali,
tandai posisi pemasangan dengan memberi
tanda setiap bearing dengan nomor silinder
dimana ia dilepas.

4. Glow Plug Connector


5. Glow Plug
6. Injection Nozzle Holder Assembly
Tanda nozzle holder assemblies posisi
pemasangan dengan memberi tanda setiap
nozzle holder assembly dengan nomor silinder
dimana ia dilepas. Keterangan
1. Camshaft bearing cap
2. Camshaft bearing upper
3. Camshaft assembly
4. Camshaft bearing lower

15. Cotter Collar


16. Spring Upper Seat
17. Valve Spring
 Berikan udara bertekanan padcylinder dari
lubang glow plug sampai menahan valve pada
tempatnya.
 Menggunakan spesial tool, tekan valve spring
dan lepas cotter collar.
Valve Spring Compressor: 5-8840-2228-0

Keterangan
1. Glow plug connector
2. Glow plug
3. Injection nozzle holder assembly

7. Cylinder Head Cover


8. Cylinder Head Cover Gasket
6A3-42 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan 2. Valve Spring


1. Cotter collar Pasang valve spring dengan ujung pitch rapat
2. Spring upper seat (atau cat) pada sisi bawah.
3. Valve spring

18. Valve Guide Seal

3. Spring Upper Seat


4. Cotter Collar
1) Gunakan valve spring compressor untuk
Keterangan menekan valve spring ke dalam posisinya.
1. Oil seal Valve Spring Compressor: 5-8840-2228-0
2) Pasang cotter collar pada valve stem.
Memasang 3) Set cotter collar dengan mengetuk sekeliling
1. Valve Guide Seal kepala dari collar dengan palu karet.
 Berikan lapisan oli mesin pada permukaan
dalam valve guide seal.
 Gunakan valve guide seal installer untuk
memasang valve guide seal untuk valve guide
Valve Guide Seal Installer: 8-9439-6815-0
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-43

Keterangan 14. Glow Plug


1. Cotter collar Kencangkan:
2. Spring upper seat Glow plug sampai 23 N.m (2.3 kg.m/17 lb.ft)
5. Camshaft Bearing Lower
6. Camshaft Assembly
7. Camshaft Bearing Upper
8. Camshaft Bearing Cap
9. Valve Cap
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
10. Rocker Arm shaft Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
11. Cylinder Head Cover Gasket
12. Cylinder Head Cover
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD COVER” pada manual ini.
13. Injection Nozzle Holder Assembly
Kencangkan mur nozzle holder flange sesuai
torsinya dengan urutan terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Mur nozzle holder flange sampai 19 N.m (1.9 kg.m / 14
lb.ft)
15. Glow Plug Connector
16. Injection Pipe
17. Leak Off Pipe
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “INJECTION
PUMP ASSEMBLY” pada manual ini.
6A3-44 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

18. Nozzle Cover


 Hubungkan kabel negatif battery
 Turunkan cab
 Hidupkan mesin dan periksa dari kebocoran bahan bakar dengan hati-hati.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-45

ROCKER ARM SHAFT ASSEMBLY


Komponen

N6A0464E

Keterangan lepas rocker arm shaft assembly dengan camshaft


1. Nozzle cover bracket.
2. Cylinder head cover 2) Biarkan baut (1) tidak dilepas saat ini, karena ia
adalah baut pemegang rocker arm.
Melepas Perhatian:
Persiapan Kesalahan dalam mengendurkan mur dan baut rocker
 Lepas kabel massa battery. arm shaft bracket dengan urutan sedikit demi sedikit
 Jungkitkan cab. dapat merusak rocker arm shaft.
1. Nozzle Cover
2. Cylinder Head Cover
3. Cylinder Head Cover Gasket
4. Rocker Arm Shaft Assembly
1) Kendurkan mur dan baut rocker arm shaft
bracket dengan urutan sedikit demi sedikit dan
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-45

3. Cylinder head cover gasket


4. Rocker arm shaft assembly
6A3-46 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Memasang Setel celah valve.


1. Rocker Arm Shaft Assembly
Celah Valve mm (in)
1) Sedikit kendurkan baut ditandai dengan panah
pada gambar. Saat dingin 0.4 (0.016)

2) Kendurkan sekrup penyetel rocker arm dan


berikan oli mesin pada bagian rocker arm Pekerjaan di atas lihat ke bagian sebelumnya
roller. “PERBAIKAN” VALVE CELAH PENYETELAN”
3) Pasang rocker arm assembly padcylinder pada manual ini.
head. 2. Cylinder Head Cover Gasket
4) Kencangkan mur dan baut rocker arm shaft Pasang gasket untuk cylinder head cover.
breaker sesuai torsinya sedikit demi sedikit 3. Cylinder Head Cover
dengan urutan seperti terlihat pada gambar. 1) Pasang cylinder head cover.
Kencangkan: 2) Kencangkan mur dan baut cylinder head cover
Mur dan baut rocker arm shaft bracket sampai sesuai torsinya dengan urutan terlihat pada
 Mur (A): 27 N.m (2.8 kg.m/20 lb.ft) gambar.
 Baut (B): 56 N.m (5.7 kg.m/41 lb.ft) Kencangkan:
 Baut (C): 27 N.m (2.8 kg.m/20 lb.ft) Mur dan baut cylinder head cover sampai 18 N.m (1.8
5) Berikan oli mesin pada bagian ulir dari mur kg.m/13 lb.ft)
yang ditandai dengan “A” dan baut dengan “B”
yang terlihat pada gambar kiri, dan kemudian
kencangkan mereka sesuai torsinya.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-47

Keterangan
1. Mounting rubber
2. Mur
3. Baut
4. Stud
5. Gasket
6. Head cover

4. Nozzle Cover
 Hubungkan kabel massa battery.
 Turunkan cab.
 Hidupkan mesin dan periksa untuk kebocoran oli
dengan hati-hati.
6A3-48 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

CAMSHAFT ASSEMBLY
Komponen

Keterangan
1. Nozzle cover 6. Camshaft bearing cap
2. Cylinder head cover 7. Camshaft bearing upper
3. Cylinder head cover gasket 8. Camshaft assembly
4. Rocker arm shaft assembly 9. Camshaft bearing lower
5. Valve cap

Melepas Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM


Persiapan SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
5. Valve Cap
 Lepas kabel massa battery.
6. Camshaft Bearing Cap
 Jungkitkan cab.
7. Camshaft Bearing Upper
1. Nozzle Cover
8. Camshaft Assembly
2. Cylinder Head Cover
9. Camshaft Bearing Lower
3. Cylinder Head Cover Gasket
4. Rocker Arm Shaft Assembly
N6A0470E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-49

 Jika camshaft bearing pada dipasang kembali,


tandai posisi pemasangan dengan memberi
tanda setiap bearing dengan nomor silinder
dimana ia dilepas.

3. Camshaft Bearing Upper


4. Camshaft Bearing Cap
 Pasang bearing cap dengan tanda (panah)
bearing cap head menghadap ke depan.
 Berikan lapisan oli mesin pada baut dan ulir
Keterangan
1. Camshaft bearing cap stud bearing cap.
2. Camshaft bearing upper
3. Camshaft assembly
4. Camshaft bearing lower

Memasang
1. Camshaft Bearing Lower
2. Camshaft Assembly
1) Putar crankshaft dengan arah putaran normal
rotation sampai tanda timing pada crankshaft
damper pulley lurus dengan garis notch TDC.
2) Berikan oli mesin pada camshaft journal dan
permukaan camshaft bearing sebelum
memasang.
3) Dengan hati-hati luruskan camshaft gear “I”
tanda dan permukaan atas cylinder head
terlihat pada gambar.

 Kencangkan baut dan stud bearing cap


sesuai torsinya.
Kencangkan:
Mur dan baut camshaft bearing cap sampai 27 N.m
(2.8 kg.m / 20 lb.ft)
6A3-50 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

5. Valve Cap
Berikan oli mesin pada bagian dalam dari valve
cap dan pasang mereka pada valve stem end.
Perhatian:
Hati-hati jangan membiarkan valve cap jatuh ke dalam
gear.

6. Rocker Arm Shaft Assembly


Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
7. Cylinder Head Cover Gasket
8. Cylinder Head Cover
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD COVER” pada manual ini.
9. Nozzle Cover
 Hubungkan kabel massa battery.
 Turunkan cab.
 Hidupkan mesin dan periksa untuk kebocoran
oli dengan hati-hati.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-51

CYLINDER HEAD
Komponen
Sisi Kanan Mesin

N6A0476E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-51

Keterangan
1. Front exhaust pipe 3. A/C compressor (Jika dilengkapi dengan A/C)
2. A/C compressor drive belt (Jika dilengkapi dengan
A/C)
6A3-52 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Sisi Kiri Mesin

N6A0477E

Keterangan 2. Vacuum hose


1. Intake air duct 3. Nozzle cover
6A3-52 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
4. Leak off pipe
5. Fuel pipe 7. Air bypass hose
6. Fuel filter dan bracket 8. PCV hose
9. Injection pipe
10. Engine harness
11. Oil level gauge guide tube
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-53

Sisi Cylinder Head

N6A0482E

Keterangan 2. Coolant Reserve tank hose/bypass hose


1. Radiator upper hose 3. Cylinder head cover
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-53
4. Cylinder head cover gasket
5. Glow plug connector 8. Valve cap
6. Injection nozzle holder assembly 9. Camshaft bearing cap
7. Rocker arm shaft assembly 10. Camshaft bearing upper
11. Camshaft assembly
Melepas 12. Camshaft bearing lower
Persiapan 13. Cylinder head assembly
 Lepas kabel massa battery 14. Cylinder head gasket
 Jungkitkan cab.
 Kuras air pendingin 2. Air Conditioning (A/C) Compressor Drive Belt
(Jika dilengkapi dengan A/C)
Sisi Kanan Mesin 3. A/C Compressor (Jika dilengkapi dengan A/C)
1. Front Exhaust Pipe 1) Lepas magnetic clutch harness connector.
2) Lepas compressor bersama dengan hose dari
A/C compressor bracket, dan kencangkan
dengan kawat pada lokasi yang sesuai.
6A3-54 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Sisi Kiri Mesin


1. Intake Air Duct
1) Lepas clip pada sambungan antara inlet cover
dengan air cleaner.
2) Lepas intake air duct dengan connecting hose
terpasang.
2. Vacuum Hose
3. Nozzle Cover
4. Leak Off Pipe
5. Fuel Pipe

10. Engine Harness


Lepas thermometer unit, thermo switch,
tachometer sensor dan glow plug harness
connector dan pisahkan harness dari clip.

Keterangan
1. Fuel filter
2. Leak off

6. Fuel filter & Bracket


7. Air Bypass Hose
8. Positive Crankcase Ventilation (PCV) Hose
9. Injection Pipe
1) Kendurkan mur sleeve injection pipe (1).
Jangan berikan gaya yang berlebihan pada
injection pipe (5).
2) Kendurkan injection pipe clip (3).
3) Lepas injection pipe assembly.
Tutup delivery valve holder (2) port dan nozzle
holder (4) port dengan cap untuk mencegah Keterangan
masuknya benda asing. 1. Engine harness

11. Oil Level Gauge Guide Tube


Lepas baut pemegang guide tube dan tarik
keluar guide tube.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-55

12. Camshaft Bearing Lower


Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
SHAFT ASSEMBLY DAN CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
13. Cylinder Head Assembly
Kendurkan baut cylinder head dengan urutan
sedikit demi sedikit.
Perhatian:
Kesalahan dalam baut mengendurkan cylinder head
dengan urutan sedikit demi sedikit dapat merusak
cylinder head permukaan bawah.

Sisi Cylinder Head


1. Radiator Upper Hose
2. Coolant Reserve Tank Hose/Bypass Hose
3. Cylinder Head Cover
4. Cylinder Head Cover Gasket
5. Glow Plug Connector
6. Injection Nozzle Holder Assembly
Tandai posisi pemasangan nozzle holder
assembly dengan memberi tanda setiap nozzle
holder assembly dengan nomor silinder dimana ia
dilepas.
14. Cylinder Head Gasket
Perhatian:
Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.

Memasang
Sisi Cylinder Head
1. Cylinder Head Gasket
1) Saat salah satu dari cylinder block, crankshaft,
crankshaft bearing, connecting rod, connecting
rod bearing, dan piston diganti dengan yang
baru, ketebalan cylinder head gasket harus
ditentukan kembali.
2) Saat mengganti cylinder head gasket saja
tanpa mengganti salah satu komponen yang
disebutkan di atas 1), gasket yang digunakan
harus sama grade-nya seperti yang digunakan
sebelumnya.
3) Ketebalan cylinder head gasket yang benar
sangatlah penting.
Pemasangan ketebalan gasket yang salah
dapat menyebabkan berkurangnya performa
Keterangan
mesin.
1. Glow plug connector
4) Terdapat tiga cylinder head gasket yang
2. Injection nozzle holder assembly
tersedia.
7. Rocker Arm Shaft Assembly
Pengukuran Tonjolan Piston Head
8. Valve Cap
9. Camshaft Bearing Cap  Pilih cylinder head gasket.
10. Camshaft Bearing Upper  Bersihkan secara menyeluruh permukaan atas
11. Camshaft Assembly dari piston head dan cylinder body.
6A3-56 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

 Gunakan dial gauge untuk mengukur tonjolan 4HF1/4HF1-2/4HG1-T


piston head. Pemilihan Cylinder Head Gasket
Lakukan pengukuran pada dua lokasi pada setiap
cylinder.
 Titik pengukuran dari piston head dan titik
referensi dari cylinder body seperti terlihat pada
gambar.

4HE1-TC
Pemilihan Cylinder Head Gasket

Titik pengukuran: Titik G1 dan G2 dari piston head


Titik referensi: Titik R pada permukaan atas dari
cylinder body

Catatan:
Catat bahwa terdapat tiga tipe dari cylinder head
gasket tersedia di bawah, sesuai dengan tonjolan
piston.
 Untuk setiap cylinder, kalkulasi nilai rata-rata (Ti)
dari tonjolan piston.
 Temukan nilai maksimum (Ti max) dari rata-rata
setiap cylinder.
 Berdasarkan pada Timax yang didapat, pilih
gasket dengan grade yang sesuai.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-57

5) Berikan sebanyak 3 mm (0.12 in) atau gasket 2. Cylinder Head Assembly


cair yang direkomendasikan (Three Bond 1) Luruskan cylinder body dowel dan lubang
1207C) atau sejenisnya untuk area yang cylinder head dowel.
ditandai seperti terlihat pada gambar. 2) Dengan hati-hati tempatkan cylinder head
pada cylinder head gasket.

Keterangan
1. Selebar  3 3) Berikan lapisan molybdenum disulfide grease
pada ulir baut M14 cylinder head dan
6) Pasang cylinder head gasket dengan tanda permukaan pemasangan dan berikan lapisan
“PART NUMBER” menghadap ke atas dan kiri oli mesin pada ulir baut M10 cylinder head dan
dari mesin. permukaan pemasangan.
Perhatian: 4) Gunakan metode pengencangan angular
Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket. untuk mengencangkan baut (M14) sesuai
torsinya dalam tiga langkah berikut dengan
urutan terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut cylinder head (M14: (1) — (18)) sampai
 Langkah 1: 98 N.m (10 kg.m/72 lb.ft)
 Langkah 2: 147 N.m (15 kg.m/108 lb.ft)
 Langkah 3: 30 — 60
6A3-58 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

5) Kencangkan cylinder head ke baut (M10) 10. Glow Plug Connector


flywheel housing sesuai torsinya. 11. Head Cover Gasket
Kencangkan: Pasang gasket untuk cylinder head cover.
Baut cylinder head (M10: (19), (20)) sampai 38 N.m 12. Cylinder Head Cover
(3.9 kg.m / 28 lb.ft) Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
3. Camshaft Bearing Lower HEAD COVER” pada manual ini.
4. Camshaft Assembly 13. Coolant Reserve Tank Hose/Bypass Hose
5. Camshaft Bearing Upper 14. Radiator Upper Hose
6. Camshaft Bearing Cap
7. Valve Cap
Sisi Kiri Mesin
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
1. Oil Level Gauge Guide Tube
ASSEMBLY” pada manual ini.
1) Pasang O-ring pada bagian bawah guide tube
8. Rocker Arm Shaft Assembly
dan masukkan guide tube secara penuh ke
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
cylinder body.
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
2) Kencangkan baut guide tube sesuai torsinya.
9. Injection Nozzle Holder Assembly
Kencangkan:
Kencangkan mur nozzle holder flange sesuai
Baut guide tube sampai 13 N.m (1.3 kg.m/113 lb.in)
torsinya dengan urutan terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Mur nozzle holder flange sampai 19 N.m (1.9 kg.m / 14
lb.ft)

2. Engine Harness
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-59

Hubungkan thermometer unit, thermo switch,


tachometer sensor dan glow plug harness connector
dan kencangkan engine harness dengan clip.

3. Fuel Injection Pipe Assembly


Pekerjaan di atas lihat ke bagian “INJECTION
PUMP ASSEMBLY” pada manual ini.
4. Positive Crankcase Ventilation (PCV) Hose
5. Air Bypass Hose
6. Fuel Filter & Bracket
Keterangan
Kencangkan:
1. Fuel pipe joint baut
Fuel filter bracket sampai 34 N.m (3.5 kg.m/25 lb.ft)
2. Fuel pipe joint baut
7. Fuel Pipe
3. Clip
Jangan berikan gaya yang berlebihan pada fuel
pipe.
8. Leak Off Pipe
Kencangkan:
Kencangkan:
Baut fuel pipe joint (1) sampai 41 N.m (4.2 kg.m / 30
Baut leak-off pipe joint sampai 13 N.m (1.3 kg.m / 113
lb.ft)
lb.in)
Kencangkan:
Baut fuel pipe joint (2) sampai 23 N.m (2.3 kg.m / 17
lb.ft)
Kencangkan:
Clip screw sampai 4 N.m (0.4 kg.m/35 lb.in)

9. Nozzle Cover
10. Vacuum Hose
6A3-60 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
11. Intake Air Duct

Sisi Kanan Mesin


1. Air Conditioning (A/C) Compressor (Jika
dilengkapi dengan A/C)
Kencangkan baut pemegang sesuai torsinya.
Kencangkan:
Baut A/C compressor sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35
lb.ft)
Catatan:
Saat pengencangan baut pemegang compressor,
pertama kencangkan 2 baut pada sisi belakang, dan
kemudian 2 sisanya pada sisi depan.

Keterangan
1. Defleksi belt

Kencangkan:
Mur pengunci sampai 27 N.m (2.8 kg.m/20 lb.ft)
3. Front Exhaust Pipe
Kencangkan:
Front exhaust pipe sampai
 Sisi exhaust manifold: 67 N.m (6.8 kg.m/49 lb.ft)
 Sisi exhaust brake: 17 N.m (1.7 kg.m/12 lb.ft)
 Hubungkan kabel negatif battery.
 Turunkan cab.
 Hidupkan mesin dan periksa dari
2. A/C Compressor Drive Belt (Jika dilengkapi kebocoran oli, bahan bakar dan air dengan
dengan A/C) hati-hati.
1) Pasang drive belt setel ketegangan belt
dengan baut penyetel dan kencangkan mur
pengunci sesuai torsinya.
2) Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya
98 N (10 kg/22 lb).

Defleksi Drive Belt mm (in)


16 — 20 (0.63 — 0.79) ... Belt baru
18 — 22 (0.71 — 0.87) ... Belt lama
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-61

KOMPONEN DI SEKELILING CYLINDER HEAD


Komponen

N6A0499E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-61
Keterangan
1. Inlet cover/inlet case 8. Idle gear C cover
2. A/C compressor bracket (Jika dilengkapi dengan 9. Idle gear C
A/C) 10. Glow plug
3. Heat protector 11. Fuel filter bracket
4. Exhaust manifold 12. Engine hanger
5. Exhaust gasket 13. Turbocharger
6. Air outlet pipe
7. Idle gear C cover

Melepas  Lepas setiap part dari cylinder head assembly.


Persiapan Untuk detailnyanya, lihat ke bagian “CYLINDER
 Lepas kabel massa battery HEAD”.
 Jungkitkan cab 1. Inlet Cover/Inlet Case
 Kuras air pendingin 2. Air Conditioning (A/C) Compressor Bracket (Jika
dilengkapi dengan A/C)
6A3-62 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

3. Heat Protector Keterangan


4. Exhaust Manifold 1. Fuel filter bracket
5. Exhaust Gasket 2. Engine hanger
6. Air Outlet Pipe
7. Thermostat
8. Idle Gear C Cover Memasang
Ketok bagian luar dari sealing cup dengan obeng 1. Engine Hanger
(1) untuk merusak satu ujungnya dan keluarkan 2. Fuel Filter Bracket
dengan tang. Kencangkan:
Baut fuel filter bracket sampai 104 N.m (10.6 kg.m / 77
lb.ft)
3. Glow Plug
Kencangkan:
Glow plug sampai 23 N.m (2.3 kg.m/17 lb.ft)
4. Idle Gear C
1) Berikan oli mesin pada idle gear shaft, bushing
dan idle gear sebelum memasang.
2) Pasang idle gear dengan sisi menghadap boss
ke camshaft seperti terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut idle gear C sampai 95 N.m (9.7 kg.m/70 lb.ft)

9. Idle Gear C
10. Glow Plug
11. Fuel Filter Bracket
12. Engine Hanger
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-63

5. Idle Gear C Cover Keterangan


1) Berikan gasket cair yang direkomendasikan 1. Gasket
(LOCTITE 262) atau sejenisnya pada bagian 2. Permukaan atas dari the head
luar dari sealing cup dan pasang pada cylinder
head. 7. Air Outlet Pipe
2) Gunakan sealing cup installer dan palu untuk Kencangkan:
memasukkan sealing cup ke posisinya dari sisi Baut air outlet pipe sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
cylinder head seperti terlihat pada gambar.
Sealing Cup Installer: 5-8840-2222-0

8. Exhaust Gasket
Masukkan gasket ke dalam stud yang disediakan
6. Thermostat
ke cylinder head (dengan the tonjolan (1) dari
Pasang gasket ke thermostat dan pasang ke
gasket pada sisi ini).
cylinder head seperti terlihat pada gambar.
6A3-64 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

9. Exhaust Manifold
1) Pasang exhaust manifold gasket (1), exhaust
manifold (2), distance piece (3), dish washer
(4) dan mur (5) untuk baut stud yang terlihat di
gambar.

10. Heat Protector


Kencangkan:
Baut heat protector sampai 10 N.m (1.0 kg.m/87 lb.in)

2) Kencangkan mur sesuai torsinya dengan


urutan terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Mur exhaust manifold sampai 34 N.m (3.5 kg.m /
25 lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-65

11. Air Conditioning (A/C) Compressor Bracket (Jika 2) Pasang inlet case ke cylinder head.
dilengkapi dengan A/C)
 Pasang inlet case dalam 7 menit setelah
Kencangkan baut pemegang sesuai torsinya.
pemberian dari gasket cair.
Kencangkan:
 Pasang harness clip ((1), (6) dan (7)) dan
Baut A/C compressor bracket sampai 48 N.m
kencangkan baut dan mur inlet cover sesuai
(4.9 kg.m / 35 lb.ft)
torsinya dengan urutan terlihat pada gambar.

12. Inlet Cover/Inlet Case


1) Berikan sebanyak 2 — 3 mm (0.08 — 0.12 in)  Tanda terletak pada posisi mur.
dari gasket cair yang direkomendasikan Kencangkan:
(Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada Baut dan mur inlet cover sampai 13 N.m (1.3 kg.m / 9
groove (1) dari permukaan pemasangan inlet lb.ft)
case yang terlihat pada gambar.
 Bersihkan permukaan pemasangan inlet case
dari cylinder head.
6A3-66 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan
1. Inlet cover
2. Mounting rubber
3. Baut

Lihat ke “CYLINDER HEAD” pada bagian ini, pasang


komponen-komponen sisanya.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-67

OIL FILTER ASSEMBLY


Komponen

N6A0515E

Keterangan
1. Oil pipe 3. Oil filter
2. Oil pressure switch 4. O-ring

Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery.
 Tempatkan bak di bawah oil filter untuk
menampung oli yang tumpah.
1. Oil Pipe
2. Oil Pressure Switch
3. Oil Filter
4. O-ring

Pemeriksaan
Oil Filter Cover
1. Periksa partial filter orifice dari tersumbat.
2. tiupkan udara ke dalam lubang yang ditandai
panah pada gambar, dan periksa untuk melihat
apakah aliran udara keluar dari lubang kecil di
center sleeve (1).

Memasang
1. O-Ring
Berikan lapisan oli mesin pada O-ring (1) dan
pasang mereka ke cylinder body.
6A3-68 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

2. Oil Filter 4. Oil Pipe


Kencangkan: Kencangkan:
Baut oil filter cover sampai 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft) Baut oil pipe joint sampai 17 N.m (1.7 kg.m/12 lb.ft)
 Hubungkan kabel massa battery.
 Hidupkan mesin dan periksa dari kebocoran oli
dengan hati-hati.

3. Oil Pressure Switch


1) Berikan gasket cair yang direkomendasikan
(LOCTITE 262) atau sejenisnya setidaknya
pada 2 — 3 dari area ulir oil pressure switch.
2) Pasang oil pressure switch dari oli filter cover.
Kencangkan:
Oil pressure switch sampai 13 N.m (1.3 kg.m/113 lb.in)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-69

OIL FILTER CARTRIDGE


Komponen

N6A0520E

Keterangan
1. Oil filter cartridge

Melepas Memasang
Persiapan 1. Oil Filter Cartridge
 Lepas kabel massa battery. 1) Bersihkan permukaan pemasangan oil filter.
 Tempatkan bak di bawah oil filter untuk 2) Berikan a light coat dari oli mesin pada O-ring.
menampung oli yang tumpah. 3) Putar di baru oil filter sampai the filter O-ring is
1. Oil Filter Cartridge fitted terhadap sealing face.
Gunakan oil filter wrench untuk melepas oil filter 4) Gunakan oil filter wrench untuk pasang the
cartridge. baru oil filter cartridge.
Oil Filter Wrench: 1-8522-1097-0 Oil Filter Wrench: 1-8522-1097-0
5-8840-2094-0 (model 4WD) 5-8840-2094-0 (model 4WD)
Kencangkan:
Oil filter sampai 64 N.m (6.5 kg.m/47 lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-69
6A3-70 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

OIL COOLER
Komponen

Keterangan
1. Vacuum hose 14. PCV hose
2. Oil level guide tube 15. Air bypass hose
3. Intake air duct 16. Injection pipe
4. Engine stop cable 17. Injection pump assembly
5. Accelerator control cable 18. Injection pump rubber spacer
6. Engine control cable 19. A/C drive belt (Jika dilengkapi dengan A/C)
7. Engine control lever assembly 20. Idle pulley bracket (Jika dilengkapi dengan A/C)
8. Oil pipe 21. Heater hose
9. Fuel return hose 22. Radiator lower hose
10. Fuel feed hose 23. Heater pipe
N6A0523E
11. Nozzle cover 24. Air suction pipe
12. Leak off pipe 25. Oil cooler assembly
13. Fuel pipe 26. O-ring
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-71

N6A0523E
Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery
 Kuras air pendingin
1. Vacuum Hose
2. Oil Level Guide Tube
Lepas baut pemegang guide tube dan tarik keluar
guide tube.
3. Intake Air Duct
4. Engine Stop Cable
Kendurkan mur pengunci pada bracket dan lepas
engine stop cable dari injection pump stop lever.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-71

5. Accelerator Control Cable


Kendurkan mur pengunci pada bracket dan
lepas accelerator control cable dari injection
pump control lever.
6A3-72 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Untuk 4HE1-TC Untuk 4HE1-TC

6. Engine Control Cable 8. Oil Pipe


7. Engine Control Lever Assembly 9. Fuel Return Hose
10. Fuel Feed Hose
Lepas fuel hose dari sisi injection pump dan hati-
hati jangan menumpahkan dan kemasukan debu.
11. Nozzle Cover
12. Leak Off Pipe
13. Fuel Pipe
14. Positive Crankcase Ventilation (PCV) Hose
15. Air Bypass Hose
16. Injection Pipe
17. Injection Pump Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “INJECTION
PUMP ASSEMBLY” pada manual ini.
18. Injection Pump Rubber Spacer (untuk 4HF1/
4HG1-T)
19. Air Conditioning (A/C) Drive Belt (Jika dilengkapi
dengan A/C)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-73

20. Idle Pulley Bracket (Jika dilengkapi dengan A/C)


Setelah melepas A/C drive belt, lepas 3 baut
pemegang bracket. Kemudian, lepas bracket
dengan tensioner dan idler terpasang.

26. O-Ring

Membongkar
(Oil Cooler Assembly)
21. Heater Hose 1. Baut Pemegang Element
22. Radiator Lower Hose 2. Element
23. Heater Pipe 3. O-Ring

Keterangan Merakit
A. 4HF1-2 1. O-Ring
Berikan lapisan oli mesin pada O-ring dan
24. Air Suction Pipe pasang O-ring oil cooler.
25. Oil Cooler Assembly 2. Element
1) Lepas baut oil cooler.
2) Pasang baut pemegang oil cooler sampai oil
cooler replace hole seperti terlihat pada
gambar, dan kencangkan baut secara
menyilang sedikit demi sedikit.
6A3-74 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan Keterangan
2. Element 1. O-ring
3. O-ring 2. Gasket cair
3. Baut Pemegang Element 3) Kencangkan baut dan mur oil cooler sesuai
Kencangkan: torsinya sedikit demi sedikit dengan urutan
Baut pemegang element sampai 20 N.m (2.0 kg.m/ 14 terlihat pada gambar.
lb.ft) Kencangkan:
Baut dan mur oil cooler sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17
Memasang lb.ft)
1. O-Ring
2. Oil Cooler Assembly
1) Berikan sebanyak 2 — 3 mm (0.08 — 0.12 in)
dari gasket cair yang direkomendasikan
(Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada
permukaan pemasangan oil cooler.
2) Berikan lapisan oli mesin pada O-ring (2 piece)
dan pasang O-ring pada oil cooler.
Catatan:
Pastikan bahwa O-ring tidak terkena gasket cair.
 Pasang oil cooler dalam 7 menit setelah
pemberian gasket cair.
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat ke gambar.

3. Air Suction Pipe


1) Berikan sebanyak 2 — 3 mm (0.08 — 0.12 in)
dari gasket cair yang direkomendasikan
(Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada
groove dari permukaan pemasangan air
suction pipe.
2) Pasang air suction pipe dari oli cooler.
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat pada
gambar.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-75

Keterangan Keterangan
1. Gasket cair A. 4HF1-2
Kencangkan: 5. Radiator Lower Hose
Baut air suction pipe sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft) 6. Heater Hose
Catatan:
Pasang air suction pipe secepatnya setelah
memasang oil cooler.

Keterangan
1. Tanda
4. Heater Pipe
7. Idle Pulley Bracket (Jika dilengkapi dengan A/C)
1) Pasang O-ring pada heater pipe.
Kencangkan:
2) 2) Pasang heater pipe ke oli cooler.
Baut idle pulley bracket sampai 48 N.m (4.9 kg.m/ 35
Kencangkan:
lb.ft)
Baut heater pipe sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
6A3-76 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

11. Injection Pipe


12. Air Bypass Hose
13. Positive Crankcase Ventilation (PCV) Hose
14. Fuel Pipe
15. Leak Off Pipe
16. Nozzle Cover
17. Fuel Feed Hose
18. Fuel Return Hose

Pembuangan Udara
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “INJECTION PUMP
ASSEMBLY” pada manual ini.
19. Oil Pipe
20. Engine Control Lever Assembly
Kencangkan:
Baut engine control lever sampai 24 N.m (2.4 kg.m/ 17
lb.ft)

8. Air Conditioning (A/C) Drive Belt (Jika dilengkapi


dengan A/C)
 Pasang drive belt setel ketegangan belt
dengan baut penyetel dan kencangkan mur
pengunci sesuai torsinya.
 Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya 8
N (10 kg/22 lb).

Defleksi Drive belt mm (in)


16 — 20 (0.63 — 0.79) ... Belt baru
18 — 22 (0.71 — 0.87) ... Belt lama

21. Engine Control Cable

Keterangan
1. Defleksi belt

Kencangkan:
Mur pengunci sampai 27 N.m (2.8 kg.m/20 lb.ft)
9. Injection Pump Rubber Spacer (4HF1/4HG1-T) 22. Accelerator Control Cable
10. Injection Pump Assembly 1) Periksa untuk melihat jika idling control knob
diputar penuh ke kiri.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-77

2) Pasang ujung tip dari cable ke engine control


lever.
3) Dengan outer cable ditarik ke depan
kendaraan, sediakan engine control wire dan
inner cable dengan gerak bebas yang sesuai.
Kemudian, kencangkan clamp dengan mur.

Untuk 4HE1-TC

Untuk 4HE1-TC

24. Intake Air Duct


25. Oil Level Gauge Guide Tube
1) Pasang O-ring pada bagian bawah guide tube
dan masukkan guide tube secara penuh ke
cylinder body.
2) Kencangkan baut guide tube sesuai torsinya.
Kencangkan:
4) Periksa untuk melihat jika control lever dari Baut guide tube sampai 13 N.m (1.3 kg.m/113 lb.in)
injection pump diset pada posisi idling (dengan
lever terpasang ke baut stopper).
23. Engine Stop Cable
1) Pasang ujung tip dari cable ke engine stop
lever.
2) Pull cable ke belakang dari kendaraan, dan
kencangkan klem dengan mur pada posisi
dimana lever berhenti.
6A3-78 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

26. Vacuum Hose


 Tuangkan air pendingin ke dalam radiator.
 Hubungkan kabel massa battery.
 Hidupkan mesin dan periksa dari kebocoran oli
dan air dengan hati-hati.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-79

OIL PAN
Komponen

Keterangan
1. Spacer rubber 3. Gasket
2. Oil pan 4. Rubber assembly

Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery
 Angkat mobil
 Kuras oli mesin
1. Spacer Rubber
 Lepas stiffener sebelum melepas spacer N6A0550E

rubber.
2. Oil Pan

Memasang
1. Oil Pan
1) Berikan sebanyak 3 mm (0.12 in) dari gasket
cair yang direkomendasikan (Three Bond
1207C) atau sejenisnya untuk area yang
ditandai pada gambar.
6A3-80 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Kecuali 4HE1-TC

 Kencangkan baut (1), (2), (3), dan (4) sesuai


urutannya.
 Kencangkan baut sisanya (tidak dibutuhkan
dengan urutan).
Kencangkan:
Mur dan baut oil pan sampai 11 N.m (1.1 kg.m/8 lb.ft)

Untuk 4HE1-TC

Keterangan
1. Gasket
2. Oil pan
3. Rubber assembly

2) Kencangkan mur dan baut oil pan sesuai


torsinya dengan urutan seperti terlihat pada
gambar.
Tanda terletak pada posisi mur.
Kencangkan:
Mur dan baut oil pan sampai 11 N.m (1.1 kg.m/8 lb.ft)

2. Spacer Rubber
Kencangkan:
Baut spacer rubber sampai 76 N.m (7.7 kg.m/56 lb.ft)
 Kencangkan spacer rubber bersama dengan
stiffener.
Kencangkan:
Baut spacer rubber sampai
 Sisi cylinder body RH: 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft)
 Sisi cylinder body LH: 128 N.m (12.9 kg.m/ 93
lb.ft)
 Sisi flywheel housing: 76 N.m (7.7 kg.m/56 lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-81

Keterangan
1. Sisi kanan
2. Sisi kiri

 Mesin 4HE1-TC menggunakan rubber


spacer yang lebih besar dari mesin lain.
Kencangkan:
Baut space rubber sampai 76 N.m (7.7 kg.m/56 lb.ft)
 Pasang rubber spacer ke bracket dari luar
spacer. Kencangkan stiffener bersama
dengan rubber spacer.

Untuk 4HE1-TC

Keterangan
1. Flywheel housing
2. Stiffener
3. Space rubber
6A3-82 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

OIL PUMP ASSEMBLY


Komponen

Keterangan
1. Engine assembly 15. Engine control wire
2. Nozzle cover 16. Engine control lever assembly
3. Cylinder head cover 17. Oil pipe
4. Head cover gasket 18. Injection pump assembly
5. Rocker arm shaft assembly 19. Flywheel
6. Valve cap 20. Rear oil seal
7. Camshaft bearing cap 21. Slinger
8. Camshaft bearing upper 22. Spacer rubber
9. Camshaft assembly 23. Oil pan
10. Camshaft bearing lower 24. Power steering pump idle gear cover
11. Cylinder head assembly 25. Power steering pump idle gear
12. Cylinder head gasket 26. Flywheel housing
13. Clutch pressure plate assembly 27. Idle gear A
14. Driven plate 28. Oil pump assembly
N6A1637E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-83

Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery.
 Jungkitkan cab.
 Kuras air pendingin dan oli mesin
1. Engine Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE
ASSEMBLY” pada manual ini.
2. Nozzle Cover
3. Cylinder Head Cover
4. Head Cover Gasket
5. Rocker Arm Shaft Assembly
6. Valve Cap
7. Camshaft Bearing Cap
8. Camshaft Bearing Upper
9. Camshaft Assembly
10. Camshaft Bearing Lower
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
SHAFT ASSEMBLY DAN CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
11. Cylinder Head Assembly 17. Oil Pipe
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER 18. Injection Pump Assembly
HEAD” pada manual ini. 1) Lepas baut injection pump bracket dan baut
12. Cylinder Head Gasket injection pump rear bracket.
Perhatian: 2) Kemudian lepas injection pump assembly.
Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.

19. Flywheel
13. Clutch Pressure Plate Assembly 20. Crankshaft Rear Oil Seal
14. Driven Plate 21. Crankshaft Rear Slinger
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “MENGGANTI Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
TIMING GEAR” pada manual ini. REAR OIL SEAL” pada manual ini.
15. Engine Control Wire 22. Spacer Rubber
16. Engine Control Lever Assembly Lepas stiffener sebelum melepas spacer rubber.
23. Oil Pan
24. Power Steering Pump Idle Gear Cover
25. Power Steering Pump Idle Gear
26. Flywheel Housing
6A3-84 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Catatan:
Hati-hati jangan lupa untuk melepas baut yang terlihat
pada gambar.

Memasang
1. Oil Pump Assembly
1) Dengan hati-hati bersihkan benda asing dari
27. Idle Gear A permukaan belakang cylinder body.
2) Berikan gasket cair yang direkomendasikan
(Three Bond 1141E) atau sejenisnya pada
area yang ditandai pada gambar.
Perhatian:
Hati-hati bahwa tidak ada gasket cair masuk ke dalam
lubang yang ditandai panah pada gambar dan bagian
dalam dari oil pump cover.

28. Oil Pump Assembly

3) Pasang oil pump untuk cylinder body.


4) Kencangkan oil pump sesuai torsinya.
Kencangkan:
Baut oil pump sampai 31 N.m (3.2 kg.m/23 lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-85

2. Idle Gear A 3. Flywheel Housing


1) Putar crankshaft searah jarum jam sehingga 4. Power Steering Pump Idle Gear
tanda pemasangan dari crankshaft gear 5. Power Steering Pump Idle Gear Cover
menghadap shaft center dari idle gear A dan Pekerjaan di atas lihat ke bagian “MENGGANTI
the No.1 cylinder piston pada titik mati atas. TIMING GEAR” pada manual ini.
6. Oil Pan
7. Spacer Rubber
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PAN” pada
manual ini.
8. Crankshaft Rear Slinger
9. Crankshaft Rear Oil Seal
10. Flywheel
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
REAR OIL SEAL” pada manual ini.
11. Injection Pump Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “INJECTION
PUMP ASSEMBLY” pada manual ini.
12. Oil Pipe
13. Engine Control Lever Assembly
14. Engine Control Wire
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “INJECTION
PUMP ASSEMBLY” pada manual ini.
15. Driven Plate
16. Clutch Pressure Plate Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “MENGGANTI
TIMING GEAR” pada manual ini.
2) Luruskan crankshaft gear dengan tanda 17. Cylinder Head Gasket
pemasangan dari idle gear dan pasang idle Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
gear A. HEAD” pada manual ini.
Kencangkan: 18. Cylinder Head Assembly
Baut idle gear A sampai 133 N.m (13.6 kg.m/98 lb.ft) Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
19. Camshaft Bearing Lower
20. Camshaft Assembly
21. Camshaft Bearing Upper
22. Camshaft Bearing Cap
23. Valve Cap
6A3-86 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
24. Rocker Arm Shaft Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
25. Head Cover Gasket
26. Cylinder Head Cover
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD COVER” pada manual ini.
27. Nozzle Cover
28. Engine Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE
ASSEMBLY” pada manual ini.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-87

OIL RELIEF VALVE


Melepas
1. Oil Relief Valve

Pemeriksaan dan Perbaikan


Lakukan penyetelan seperlunya, perbaikan, dan
penggantian komponen jika keausan berlebihan atau
kerusakan ditemukan selama pemeriksaan.
Valve
Tekan valve dengan obeng untuk memeriksa dari
kemacetan.
Saat valve macet, ganti relief valve dengan yang baru.
Spring
Tiup valve dan periksa dari kebocoran udara. Saat
terdapat kebocoran udara, ganti it dengan yang baru.

Memasang
1. Oil Relief Valve
Kencangkan:
Oil relief valve sampai 39 N.m (4.0 kg.m/29 lb.ft)
6A3-88 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

PISTON, PISTON RING, PISTON PIN DAN CONNECTING ROD


Komponen

N6A0571E
6A3-88 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Keterangan
1. Nozzle cover 9. Camshaft bearing cap
2. Spacer rubber 10. Camshaft bearing upper
3. Oil pan 11. Camshaft assembly
4. Oil pump strainer 12. Camshaft bearing lower
5. Cylinder head cover 13. Cylinder head assembly
6. Cylinder head cover gasket 14. Cylinder head gasket
7. Rocker arm shaft assembly 15. Connecting rod cap
8. Valve cap 16. Piston dan connecting rod assembly

Melepas 1. Nozzle Cover


Persiapan 2. Spacer Rubber
 Lepas kabel massa battery. Lepas stiffener sebelum melepas spacer rubber.
 Jungkitkan cab. 3. Oil Pan
 Kuras air pendingin dan oli mesin. 4. Oil Pump Strainer
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-89

5. Cylinder Head Cover 15. Connecting Rod Cap


6. Cylinder Head Cover Gasket 1) Keluarkan baut connecting rod bearing cap
7. Rocker Arm Shaft Assembly dan lepas bearing cap dengan lower bearing.
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM 2) Jika connecting rod lower bearing akan
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini. dipasang kembali, tandai posisi pemasangan
8. Valve Cap dengan memberi tanda setiap bearing dengan
Perhatian: nomor silinder dimana ia dilepas.
Hati-hati jangan membiarkan valve cap jatuh ke dalam
gear case atau oil return hole.
9. Camshaft Bearing Cap
10. Camshaft Bearing Upper
11. Camshaft Assembly
12. Camshaft Bearing Lower
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
13. Cylinder Head Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
14. Cylinder Head Gasket
Perhatian:
Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.

16. Piston dan Connecting Rod Assembly


1) Untuk melepas piston dengan mudah,
bersihkan carbon dari bagian atas dinding
silinder menggunakan scraper atau
sejenisnya.
6A3-90 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

2) Lepas piston dan connecting rod assembly ke Keterangan


atas dengan mendorong pada ujung dari 1. 1st compression ring
connecting rod dengan gagang palu atau 2. 2nd compression ring
sejenisnya. 3. 3rd compression ring (4HE1-TC hanya)
3) Jika connecting rod bearing akan dipasang 4. Oil ring
kembali, tandai posisi pemasangan dengan 5. Coil expander
memberi tanda setiap bearing dengan nomor 6. Tanda depan
silinder dimana ia dilepas.
Perhatian: 3) Berikan lapisan molybdenum disulfide grease
Jangan membengkokkan atau merusak oiling jet. pada dua piston skirt.
Catatan: Ini akan memudahkan mesin pertama
Saat melepas piston dan connecting rod assembly, dihidupkan setelah merakit.
Tarik connecting rod pararel dengan cylinder 4) Berikan lapisan oli mesin pada permukaan
bore. atas bearing.
5) Berikan lapisan oli mesin pada dinding silinder.
Memasang 6) Posisikan tanda depan piston head sehingga
1. Piston dan Connecting Rod Assembly menghadap depan dari mesin.
Catatan: 7) Gunakan piston ring compressor untuk
Saat memasang connecting rod dan/atau connecting menekan piston ring.
rod bearing baru, lihat ke tabel seleksi. Pekerjaan di Piston Ring Compressor: 5-8840-9018-0
atas lihat ke “CRANKSHAFT” bagian 6A pada manual
ini.
1) Berikan lapisan oli mesin pada sekeliling
setiap piston ring dan piston.
2) Posisi celah piston ring seperti terlihat pada
gambar.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-91

8) Gunakan gagang palu untuk menekan piston


sampai connecting rod bersinggungan dengan
crankpin.
Pada saat yang sama, putar crankshaft
sampai crankpin pada titik mati bawah.
Caution:
Jangan membengkokkan atau merusak oiling jet.
2. Connecting Rod Cap
1) Pasang connecting rod bearing cap.
2) Sesuaikan tanda nomor silinder bearing cap
dan tanda nomor silinder connecting rod.
3) Berikan lapisan molybdenum disulfide grease
ke ulir dan permukaan pemasangan dari
setiap baut connecting rod cap.

3. Cylinder Head Gasket


Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
4. Cylinder Head Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
5. Camshaft Bearing Lower
6. Camshaft Assembly
7. Camshaft Bearing Upper
8. Camshaft Bearing Cap
9. Valve Cap
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
10. Rocker Arm Shaft Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
Keterangan
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
1. Alignment
11. Cylinder Head Cover Gasket
2. Boss discriminating the front dari rear Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
4) Kencangkan connecting rod cap sesuai 12. Cylinder Head Cover
torsinya. Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
Kencangkan: HEAD COVER” pada manual ini.
Baut connecting rod bearing cap sampai 13. Oil Pump Strainer
 Langkah 1: 39 Nm (4.0 kgm/29 lbft) Pasang O-ring (1) dari oli pump strainer pipe dan
 Langkah 2: 60 pasang oil pump strainer ke cylinder body seperti
 Langkah 3: 30 terlihat pada gambar.
Angle gauge: 5-8840-0266-0 Kencangkan:
Baut oil pump strainer sampai 24 N.m (2.4 kg.m/ 17
lb.ft)
6A3-92 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

14. Oil Pan


15. Spacer Rubber
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PAN” pada
manual ini.
16. Nozzle Cover
 Tuangkan oli mesin dan air pendingin ke
dalam mesin
 Hubungkan kabel massa battery
 Hidupkan mesin dan periksa dari kebocoran
air pendingin dan oli.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-93

FLYWHEEL DAN PILOT BEARING


Komponen

N6A1638E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-93
Keterangan
1. Transmission panel 6. Washer
2. Starter 7. Flywheel assembly
3. Transmission assembly 8. Snap ring
4. Clutch pressure plate assembly 9. Pilot bearing
5. Driven plate 10. Engine sisi

Melepas
Persiapan 2) Lepas starter assembly dari flywheel housing.
 Lepas kabel massa battery.
1. Transmission Panel
2. Starter
1) Lepas kabel battery pada motor starter.
6A3-94 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

3. Transmission Assembly Keterangan


Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE 1. Clutch pilot aligner
ASSEMBLY” pada manual ini.
2. Clutch pressure plate assembly
4. Clutch Pressure Plate Assembly
3. Driven plate
1) Masukkan clutch pilot aligner ke clutch
assembly.
6. Washer
Clutch Pilot Aligner: 5-8840-2240-0
7. Flywheel Assembly
2) Kendurkan baut pressure plate dalam urutan
1) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah
sedikit demi sedikit seperti terlihat pada
crankshaft berputar.
gambar.
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0

Keterangan 2) Kendurkan baut flywheel dengan urutan sedikit


A. Knock pin demi sedikit seperti terlihat pada gambar.
3) Lepas pressure plate assembly.
5. Driven Plate
Lepas driven plate dengan clutch pilot aligner.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-95

Keterangan Ring Gear


1. Washer Periksa ring gear
2. Snap ring Jika gigi ring gear rusak atau aus berlebihan, ring gear
3. Pilot bearing harus diganti.
3) Lepas flywheel stopper dan flywheel assembly.
Mengganti Ring Gear
8. Snap Ring
MELEPAS
Gunakan tang snap ring untuk melepas snap ring
Ketok di sekeliling tepi dari ring gear dengan palu dan
dari flywheel.
pahat untuk melepasnya.
9. Pilot Bearing

Pemeriksaan dan Perbaikan


Flywheel
1. Periksa permukaan gesek flywheel dari keausan
berlebihan dan keretakan.
2. Ukur ketebalan flywheel (t) antara permukaan
gesek flywheel dan permukaan pemasangan
crankshaft.
Jika hasil pengukuran antara standar dan limit,
flywheel dapat dibubut.
Jika hasil pengukuran melebihi limit, flywheel
harus diganti.

Ketebalan Flywheel (t) mm (in)


Tipe mesin Standar Limit
31.4 — 31.6
Lainnya 31.0 (1.220)
(1.236 — 1.244)
37.4 — 37.6
4HG1-TC 37.0 (1.457)
(1.472 — 1.480) MEMASANG
1. Panaskan ring gear secara merata dengan gas
burner sehingga terjadi pemuaian.

Kekasaran Permukaan Gesek Flywheel mm (in)


Kurang dari 0.006 (0.00024)
6A3-96 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

2. Pasang ring gear setelah cukup dipanaskan. Keterangan


Ring gear harus dipasang dengan chamfer 1. Washer
menghadap clutch.
2. Snap ring
Pilot Bearing 3. Pilot bearing
Periksa pilot bearing dari keausan atau kerusakan dan
ganti dengan yang baru jika any kondisi abnormal 4) Melepas crankshaft stopper.
ditemukan. 5. Driven Plate
Gunakan clutch pilot aligner untuk memasang
Memasang driven plate.
1. Pilot Bearing Clutch Pilot Aligner: 5-8840-2240-0
2. Snap Ring
3. Flywheel Assembly
4. Washer
1) Luruskan flywheel dengan crankshaft knock
pin dan kencangkan sementara baut flywheel.
2) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah
crankshaft berputar.
Crankshaft stopper: 5-8840-2230-0
3) Pasang washer dan baut flywheel dan
kencangkan sesuai torsinya dengan urutan
seperti terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut flywheel sampai
 Langkah 1: 78 N.m (8.0 kg.m/58 lb.ft)
 Langkah 2: 90 — 120

Keterangan
1. Clutch pilot aligner
2. Clutch pressure plate assembly
3. Driven plate

6. Clutch Pressure Plate Assembly


1) Luruskan clutch pressure plate dengan
flywheel knock pin.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-97

2) Kencangkan baut pressure plate sesuai


torsinya dengan urutan.
Kencangkan:
Clutch pressure plate baut sampai 40 N.m (4.1 kg.m/
30 lb.ft)

Keterangan
A. Knock pin

7. Transmission Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE
ASSEMBLY” pada manual ini.
8. Starter
Kencangkan:
Baut starter sampai 76 N.m (7.7 kg.m/56 lb.ft)

9. Transmission Panel
 Hubungkan kabel massa battery.
6A3-98 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

CRANKSHAFT FRONT OIL SEAL


Komponen

N6A0595E
6A3-98 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Keterangan
1. Transmission panel (Australia hanya) 7. Fan assembly
2. Starter 8. Fan belt
3. Radiator upper hose 9. Crankshaft damper pulley
4. Coolant Reserve tank hose/Bypass hose 10. Crankshaft front oil seal
5. Radiator lower hose 11. Crankshaft front slinger
6. Radiator (dengan guide)

Melepas  Lepas kabel battery pada motor starter.


Persiapan  Lepas starter assembly dari flywheel housing.
 Lepas kabel massa battery.
 Jungkitkan cab.
 Kuras air pendingin
1. Transmission Panel
2. Starter
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-99

3. Radiator Upper Hose 2) Kendurkan the damper pulley baut dan


4. Coolant Reserve Tank Hose/Bypass Hose melepas damper pulley.
5. Radiator Lower Hose 10. Crankshaft Front Oil Seal
6. Radiator (dengan Guide) Perhatian:
7. Fan Assembly Hati-hati jangan merusak permukaan kontak
crankshaft oil seal selama prosedur melepas.

8. Fan Belt
9. Crankshaft Damper Pulley Keterangan
1) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah 1. Oil seal
crankshaft berputar.
2. Slinger
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0
3. Felt

11. Crankshaft Front Slinger


Gunakan slinger puller untuk tarik keluar slinger.
Slinger Puller: 5-8840-2360-0
6A3-100 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan
1. Crankshaft
2. Slinger
3. Adapter bolt
4. Sleeve
5. Adapter
6. Washer (5 mm (0.20 in))
7. Center bolt

1) Masukkan slinger (2) ke dalam ujung dari


adapter (5) dan pasang adapter pada
crankshaft.

Memasang
1. Crankshaft Front Slinger
Press slinger menggunakan oil seal setting tool
kit.
Oil Seal Setting Tool Kit: 5-8840-2431-0 Front
slinger dan oil seal setting tool

Part Name Stamp Slinger Oil Seal


Adapter FT < <
Sleeve FT < <
Oil seal adapter ring FT <
2) Tutup sleeve (4) dan kencangkan baut
Center bolt — < < sampai sleeve bertemu dengan adapter
Adapter bolt — < < stopper (8).
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-101

3) Dengan slinger ditekan ke dalam, pastikan


pengukuran seperti pada gambar juga dari
defleksi slinger.
(A): 40.5  0.3 mm (1.594  0.012 in)
(B): 34.0  0.1 mm (1.339  0.004 in)
Catatan:
Pastikan untuk mengganti slinger dan oil seal sebagai
set.
Gunakan ketebalan kira-kira 5 mm (0.20 in) plain
washer pada center bolt.
2. Crankshaft Front Oil Seal
1) Berikan oli mesin pada bibir dari oil seal.
2) Press oil seal menggunakan front oil seal
setting tool kit.
 Lepas slinger sleeve dan masukkan oil seal
(4) ke dalam adapter (3).
 Pasang oil seal sleeve (1) ke adapter (3) dan
kencangkan center bolt sampai sleeve
bertemu dengan adapter stopper (2).
 Dengan oil seal ditekan ke dalam, pastikan
pengukuran seperti pada gambar. 3. Crankshaft Damper Pulley
(A): 31  0.3 mm (1.220  0.012 in) 1) Berikan lapisan oli mesin pada ulir dari baut.
Catatan: 2) Luruskan damper pulley dengan crankshaft
Pastikan untuk mengganti slinger dan oil seal sebagai knock pin dan kencangkan baut sesuai
set. torsinya dengan urutan.
Gunakan kira-kira ketebalan 5 mm (0.20 in) plain Kencangkan:
washer pada center bolt. Baut damper pulley sampai 200 N.m (20.4 kg.m /
147 lb.ft)
6A3-102 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

4. Fan Belt 5. Fan Assembly


Periksa ketegangan drive belt. Kencangkan:
Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya 98 Baut fan sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
N (10 kg/22 lb).

Defleksi Drive Belt mm (in)


8 — 12 (0.31 — 0.47) ... Belt baru
10 — 14 (0.39 — 0.55) ... Belt lama

Periksa drive belt dari keretakan dan kerusakan lain.

6. Radiator (dengan Guide)


Kencangkan:
Baut radiator sampai 55 N.m (5.6 kg.m/41 lb.ft)

Penyetelan Fan Belt


Ketegangan fan belt disetel dengan menggerakkan
generator.
Kencangkan:
Belt sampai
 (1): 40 N.m (4.1 kg.m/30 lb.ft)
 (2): 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
 (3): 46 N.m (4.7 kg.m/34 lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-103

Keterangan
1. Baut stud
2. Rubber
3. Washer
4. Flange nut
5. Flame side bracket
6. Radiator sisi bracket

7. Radiator Lower Hose


8. Coolant Reserve Tank Hose/Bypass Hose
9. Radiator Upper Hose
10. Starter
Kencangkan:
Baut starter sampai 76 N.m (7.7 kg.m/56 lb.ft)

11. Transmission Panel


 Hubungkan kabel massa battery.
 Tuangkan air pendingin ke dalam mesin.
6A3-104 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

CRANKSHAFT REAR OIL SEAL


Komponen

N6A1639E

Keterangan
1. Transmission panel 5. Driven plate
2. Starter 6. Flywheel assembly
3. Transmission assembly 7. Crankshaft rear oil seal
4. Clutch pressure plate assembly 8. Crankshaft rear slinger

Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery.
1. Transmission Panel
2. Starter
1) Lepas kabel battery pada motor starter.
2) Lepas starter assembly dari flywheel housing.
6A3-104 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

3. Transmission Assembly
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-105

Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE Keterangan


ASSEMBLY” pada manual ini. 1. Oil seal
4. Clutch Pressure Plate Assembly 2. Slinger
5. Driven Plate 3. Felt
6. Flywheel Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “FLYWHEEL 8. Crankshaft Rear Slinger
DAN PILOT BEARING” pada manual ini. Gunakan slinger puller untuk tarik keluar slinger.
Slinger Puller: 5-8840-2360-0

Keterangan
1. Washer
2. Pilot bearing Memasang
1. Crankshaft Rear Slinger
7. Crankshaft Rear Oil Seal Press slinger menggunakan oil seal setting tool
Perhatian: kit.
Hati-hati jangan merusak permukaan kontak  Masukkan slinger (1) ke dalam ujung dari
crankshaft oil seal selama prosedur melepas. adapter (2) dan pasang adapter ke
crankshaft.

 Tutup sleeve (3) dan kencangkan baut


sampai sleeve bertemu denganadapter
stopper (4).
6A3-106 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan
1. Crankshaft
2. Slinger
3. Adapter bolt
4. Sleeve
5. Adapter
6. Collar
7. Center bolt

2. Crankshaft Rear Oil Seal


1) Berikan oli mesin pada bibir dari oil seal.
2) Press oil seal menggunakan rear oil seal
setting tool kit.
 Lepas slinger sleeve dan masukkan oil
seal (4) ke dalam adapter (2).
 Pasang adapter ring ke dalam sleeve.
 Pasang oil seal sleeve (1) untuk adapter
(2) dan kencangkan center bolt sampai
sleeve bertemu dengan adapter stopper
(3).
 Pastikan pengukuran seperti pada gambar
juga dari defleksi slinger.
(A): 17.3  0.3 mm (0.681  0.012 in)
(B): 10.8  0.1 mm (0.425  0.004 in)
Catatan:
Pastikan untuk mengganti slinger dan oil seal sebagai
set.
Oil Seal Setting Tool Kit: 5-8840-2431-0
Rear slinger dan oil seal setting tools

Part Name Stamp Slinger Oil Seal


Adapter RR < <
Sleeve RR < <
Oil seal adapter ring RR <
Center bolt — < <
Adapter bolt — < <
Adapter bolt collar RR < <
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-107

 Pastikan pengukuran seperti pada gambar.


(A): 7.8  0.3 mm (0.307  0.012 in)

Keterangan
1. Washer
2. Pilot bearing
Keterangan
1. Adapter 5) Lepas crankshaft stopper.
2. Adapter bolt 4. Driven Plate
3. Center bolt 5. Clutch Pressure Plate Assembly
4. Oil seal Pekerjaan di atas lihat ke bagian “FLYWHEEL
5. Ring DAN PILOT BEARING” pada manual ini.
6. Collar 6. Transmission Assembly
7. Sleeve Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE
ASSEMBLY” pada manual ini.
3. Flywheel Assembly 7. Starter
1) Berikan lapisan molybdenum disulfide grease Kencangkan:
pada ulir baut dan permukaan pemasangan Baut starter sampai 76 N.m (7.7 kg.m/56 lb.ft)
flywheel.
2) Luruskan flywheel dengan crankshaft knock
pin dan kencangkan sementara baut flywheel.
3) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah
the
crankshaft berputar.
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0
4) Pasang the washer dan baut flywheel dan
kencangkan sesuai torsinya dengan urutan
seperti pada gambar.
Kencangkan:
Baut flywheel sampai
 Langkah 1: 78 N.m (8.0 kg.m/58 lb.ft)
 Langkah 2: 90 — 120

8. Transmission Panel
 Hubungkan kabel massa battery.
6A3-108 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

CRANKSHAFT
Komponen

N6A1640E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-109

Keterangan
1. Engine cover 29. Crankshaft front slinger
2. Nozzle cover 30. Flywheel
3. Cylinder head cover 31. Crankshaft rear oil seal
4. Cylinder head cover gasket 32. Crankshaft rear slinger
5. Rocker arm shaft assembly 33. Spacer rubber
6. Valve cap 34. Oil pan
7. Camshaft bearing cap 35. Oil pump strainer
8. Camshaft bearing upper 36. Water pump pulley
9. Camshaft assembly 37. Water pump
10. Camshaft bearing lower 38. Front retainer
11. Cylinder head assembly 39. Oil thermo valve
12. Cylinder head gasket 40. Power steering pump idle gear cover
13. Clutch pressure plate assembly 41. Power steering pump idle gear
14. Driven plate 42. Flywheel housing
15. Engine control wire 43. Idle gear A
16. Engine control lever assembly 44. Oil pump assembly
17. Oil pipe 45. Connecting rod cap assembly
18. Oil filter assembly 46. Connecting rod lower bearing
19. Vacuum pump oil pipe 47. Piston dan connecting rod assembly
20. Vacuum pump rubber hose 48. Crankcase
21. Fan belt 49. Thrust bearing lower
22. Generator 50. Crankshaft bearing lower
23. Engine foot 51. Crankshaft assembly
24. Injection pump assembly 52. Thrust bearing upper
25. Fan belt adjust plate 53. Crankshaft bearing upper
26. Generator bracket 54. Crankshaft gear
27. Crankshaft pulley 55. Crankshaft
28. Crankshaft front oil seal

Melepas 12. Cylinder Head Gasket


Persiapan Perhatian:
 Lepas kabel massa battery. Jangan menggunakan kembali cylinder head gasket.
 Jungkitkan cab
 Kuras air pendingin dan oli mesin
1. Engine Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE
ASSEMBLY” pada manual ini.
2. Nozzle Cover
3. Cylinder Head Cover
4. Cylinder Head Cover Gasket
5. Rocker Arm Shaft Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
6. Valve Cap
7. Camshaft Bearing Cap
8. Camshaft Bearing Upper
9. Camshaft Assembly
10. Camshaft Bearing Lower
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
11. Cylinder Head Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
13. Clutch Pressure Plate Assembly
14. Driven Plate
6A3-110 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “FLYWHEEL
DAN PILOT BEARING” pada manual ini.
15. Engine Control Wire
16. Engine Control Lever Assembly

24. Injection Pump Assembly


1) Lepas baut injection pump bracket dan baut
injection pump rear bracket.
2) Kemudian lepas injection pump assembly.
17. Oil Pipe
18. Oil Filter Assembly
19. Vacuum Pump Oil Pipe
20. Vacuum Pump Rubber Hose

25. Fan Belt Adjust Plate

Keterangan
1. Vacuum pump oil pipe
2. Vacuum pump rubber hose

21. Fan Belt


22. Generator
23. Engine Foot
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-111

26. Generator Bracket 2) Kendurkan baut damper pulley dan melepas


damper pulley.
28. Crankshaft Front Oil Seal
29. Crankshaft Front Slinger
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
FRONT OIL SEAL” pada manual ini.
30. Flywheel
1) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah
crankshaft berputar
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0

27. Crankshaft Damper Pulley


1) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah
crankshaft berputar.
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0

2) Kendurkan baut flywheel dengan urutan sedikit


demi sedikit seperti terlihat pada gambar.
3) Lepas flywheel stopper dan flywheel assembly.
6A3-112 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan 39. Oil Thermo Valve (4HF1, 4HF1-2, 4HG1, 4HG1-


1. Washer T)
2. Pilot bearing Tarik keluar thermo valve dari cylinder body.
31. Crankshaft Rear Oil Seal
32. Crankshaft Rear Slinger
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
REAR OIL SEAL” pada manual ini.
33. Spacer Rubber
Lepas stiffener sebelum melepas spacer rubber.
34. Oil Pan
35. Oil Pump Strainer

40. Bypass Valve (4HE1-TC)


Tarik keluar bypass valve dari cylinder body.

36. Water pump Pulley


37. Water pump
38. Front Retainer
Pasang tiga baut pemegang front retainer sampai
front retainer replacer hole seperti terlihat pada
gambar, dan kencangkan baut secara menyilang
sedikit demi sedikit.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-113

41. Power Steering Pump Idle Gear Cover 50. Thrust Bearing Lower
42. Power Steering Pump Idle Gear 51. Crankshaft Bearing Lower
43. Flywheel Housing
44. Idle Gear A
45. Oil Pump Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “MENGGANTI
TIMING GEAR” pada manual ini.
46. Connecting Rod Cap Assembly
47. Connecting Rod Lower Bearing
48. Piston dan Connecting Rod Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “PISTON DAN
CONNECTING ROD” pada manual ini.
49. Crankcase
1) Kendurkan baut crankcase dengan urutan
sedikit demi sedikit.
2) Pasang tiga baut pemegang crankcase (Lihat
tanda panah) pada crankcase replacer hole
seperti terlihat pada gambar, dan kencangkan
baut secara menyilang sedikit demi sedikit.
Catatan:
Saat melepas crankcase, pastikan untuk sebelumnya
melepas oil pump dan generator bracket.

52. Crankshaft Assembly


53. Thrust Bearing Upper
54. Crankshaft Bearing Upper
6A3-114 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

crankshaft pin dan palu dengan crankshaft gear


installer sampai bertemu dasarnya.
Perhatian:
Saat memalu dengan gigi miring, crankshaft
gear dapat tesangkut di tengah dan tidak dapat dipalu
dengan penuh. Masukkan gigi dengan cukup cepat
jangan membiarkan shaft line di sepanjang gear dan
crankshaft miring.
Crankshaft Gear Installer: 8-9439-6819-0

Keterangan
1. Crankshaft assembly
2. Thrust bearing upper
3. Crankshaft bearing upper

55. Crankshaft Gear


1) Gunakan crankshaft gear remover untuk
melepas crankshaft gear.
Crankshaft Gear Remover: 8-9439-6818-0

Keterangan
1. Alighment tanda

3. Crankshaft Bearing Upper


Saat mengganti crankshaft atau crankshaft
bearing dengan yang baru, pilih crankshaft
bearing sesuai dengan grade yang diketok pada
crankshaft dan cylinder body.
Lihat ke “CRANKSHAFT”.
Semua upper bearing memiliki oil groove.

2) Lepas crankshaft feather key.


56. Crankshaft
Memasang
1. Crankshaft
2. Crankshaft Gear
1) Gunakan piston heater untuk memanaskan
crankshaft gear sampai 170 — 250C (338 —
482F).
2) Dengan tanda pemasangan “S” pada sisi dari
crankshaft gear diputar keluar, luruskan
groove pada sisi gear dengan posisi
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-115

1) Dengan hati-hati bersihkan benda asing dari


upper bearing.
Perhatian:
Jangan berikan oli mesin pada permukaan belakang
bearing dan permukaan pemasangan cylinder body
bearing.
2) Temukan tanda posisi diberikan saat
membongkar jika upper bearing yang dilepas
akan digunakan kembali.
4. Thrust Bearing Upper
Pasang thrust bearing upper untuk sisi depan dari
cylinder body No.5 journal. Pada saat ini, thrust
bearing upper dapat ditempelkan ke cylinder body
dengan grease.
Akan tetapi, pastikan untuk membersihkan
kelebihan grease.
Perhatian:
Thrust bearing oil groove harus menghadap
permukaan gesek.

6. Crankshaft Bearing Lower


Semua lower bearing tidak memiliki oil groove.
1) Dengan hati-hati bersihkan benda asing dari
lower bearing.
Perhatian:
Jangan berikan oli mesin pada permukaan belakang
bearing dan permukaan pemasangan crankcase
bearing.
2) 2) Temukan tanda posisi diberikan saat
membongkar jika lower bearing yang dilepas
akan digunakan kembali.
7. Thrust Bearing Lower
Pasang thrust bearing lower ke sisi belakang dari
crankcase No.5 journal.
Perhatian:
Thrust bearing oil groove harus menghadap
permukaan gesek.

5. Crankshaft Assembly
Berikan lapisan dari oli mesin pada permukaan
crankshaft journal dan crankshaft bearing
sebelum memasang crankshaft dengan timing
gear.
 Saat menekan crankshaft yang dipasang ke
sisi belakang, masukkan thrust bearing upper
ke dalam sisi belakang dari cylinder body No.5
journal.
Perhatian:
Thrust bearing oil groove harus menghadap
permukaan gesek.
6A3-116 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
8. Crankcase 2) Dengan hati-hati tempatkan crankcase pada
1) Berikan sebanyak 3 mm (0.12 in) dari yang cylinder body.
gasket cair direkomendasikan (Three Bond
 Pasang crankcase dalam 20 menit setelah
1207C) atau sejenisnya untuk permukaan atas
pemberian gasket cair.
crankcase seperti terlihat pada gambar.

N6A1622E

Keterangan
1. Gasket cair

3) Kencangkan crankcase sesuai torsinya


dengan urutan terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut crankcase (M14: (1) — (10)) sampai
 Langkah 1: 98 N.m (10 kg.m/72 lb.ft)
 Langkah 2: 132 N.m (13.5 kg.m/98 lb.ft)
 Langkah 3: 30 — 60
Baut crankcase (M10:(1) — (17)) sampai 37 N.m (3.8
kg.m/27 lb.ft)
6A3-116 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
Angle gauge: 5-8840-0266-0
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-117

9. Piston dan Connecting Rod Assembly Keterangan


10. Connecting Rod Lower Bearing 1. O-ring
11. Connecting Rod Cap Assembly 2. Gasket cair
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “PISTON DAN
CONNECTING ROD” pada manual ini.
12. Oil Pump Assembly
13. Idle Gear A
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PUMP
ASSEMBLY” pada manual ini.
14. Flywheel Houisng
15. Power Steering Pump Idle Gear
16. Power Steering Pump Idle Gear Cover
17. Oil Thermo Valve
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “MENGGANTI
TIMING GEAR” pada manual ini.
18. Front Retainer
1) Dengan hati-hati bersihkan benda asing dari
cylinder body front face.
2) Berikan sebanyak 2.5 — 3.5 mm (0.10 — 0.14
in) dari gasket cair yang direkomendasikan
(Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada
groove dari permukaan pemasangan front
retainer terlihat pada gambar.
3) Pasang O-ring (2 piece) ke front retainer.
 Pasang front retainer dalam 7 menit
19. Water pump Assembly
setelah pemberian gasket cair.
1) Berikan sebanyak 3 — 4 mm (0.12 — 0.16 in)
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat pada dari gasket cair yang direkomendasikan
gambar. (Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada
4) Luruskan cylinder body knock pin dengan front pemasangan permukaan water pump.
retainer knock pin hole. 2) Pasang water pump ke front retainer.
Kencangkan: Kencangkan:
Baut front retainer sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft) Baut water pump sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
 Pasang water pump dalam 7 menit setelah
pemberian gasket cair.
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat pada
gambar.
Perhatian:
Baut klem water pump juga digunakan untuk
mengencangkan front retainer. Jadi, pasang water
pump secepatnya sebelum gasket cair kering setelah
6A3-118 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)
memasang front retainer.

22. Oil Pan


23. Spacer Rubber
Keterangan
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PAN” pada
1. Gasket cair
manual ini.
24. Crankshaft Rear Slinger
20. Water Pump Pulley
25. Crankshaft Rear Oil Seal
Kencangkan:
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
Water pump pulley baut sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 REAR OIL SEAL” pada manual ini.
lb.ft) 26. Flywheel
1) Luruskan flywheel dengan crankshaft knock
pin dan kencangkan sementara baut flywheel.
2) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah
crankshaft berputar.
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0
3) Pasang washer dan baut flywheel dan
kencangkan sesuai torsinya dengan urutan
seperti terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut flywheel sampai
 Langkah 1: 78 N.m (8.0 kg.m/58 lb.ft)
 Langkah 2: 90 — 120

Keterangan
1. Pulley
2. Set plate

21. Oil Pump Strainer


Pasang O-ring (1) dari oli pump strainer pipe dan
pasang oil pump strainer ke cylinder body seperti
terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut oil pump strainer sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17
lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-119

Kencangkan:
Baut generator bracket sampai 48 N.m (4.9 kg.m/35
lb.ft)

Keterangan
1. Washer
2. Pilot bearing

4) Lepas crankshaft stopper. 31. Fan Belt Adjust plate


27. Crankshaft Front Slinger Pasang adjust plate dan kencangkan sementara
28. Crankshaft Front Oil Seal baut adjust plate.
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
FRONT OIL SEAL” pada manual ini.
29. Crankshaft Damper Pulley
1) Berikan lapisan oli mesin pada ulir dari baut.
2) Luruskan damper pulley dengan crankshaft
knock pin dan kencangkan baut sesuai
torsinya dengan urutan.
Kencangkan:
Baut damper pulley sampai 200 N.m (20.4 kg.m/147
lb.ft)

32. Injection Pump Assembly


Pekerjaan di atas lihat ke bagian 6C “INJECTION
PUMP ASSEMBLY” pada manual ini.
33. Engine Foot
Kencangkan:
Baut engine foot sampai 51 N.m (5.2 kg.m/38 lb.ft)

30. Generator Bracket


6A3-120 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Kencangkan:
Baut sampai
 (1): 40 N.m (4.1 kg.m/30 lb.ft)
 (2): 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
 (3): 46 N.m (4.7 kg.m/34 lb.ft)

34. Generator
Catatan:
Saat pengencangan generator, kencangkan terlebih
dahulu fan belt sementara setelah penyetelan.
 Masukkan melalui baut pemegang bawah dari
sisi belakang seperti terlihat pada gambar, dan
kencangkan dengan mur pada sisi depan. 36. Vacuum Pump Rubber Hose (12)
35. Fan Belt 37. Vacuum Pump Oil Pipe (11)
Periksa ketegangan drive belt. Kencangkan:
Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya 98 Vacuum pump oil pipe sampai
N (10 kg/22 lb).  Sisi cylinder body: 41 N.m (4.2 kg.m/30 lb.ft)
Defleksi Drive Belt mm (in)  Generator side: 23 N.m (2.3 kg.m/17 lb.ft)
8 — 12 (0.31 — 0.47) ... Baru belt
10 — 14 (0.39 — 0.55) ... Belt baru

Periksa drive belt dari keretakan dan kerusakan lain.

38. Oil Filter Assembly


Kencangkan:
Baut oil filter sampai 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft)

Penyetelan Fan Belt


Ketegangan fan belt disetel dengan menggerakkan
generator.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-121

39. Oil Pipe 42. Driven Plate


Kencangkan: 43. Clutch Pressure Plate Assembly
Baut oil pipe joint sampai 17 N.m (1.7 kg.m/12 lb.ft) Pekerjaan di atas lihat ke bagian “FLYWHEEL
DAN PILOT BEARING” pada manual ini.
44. Cylinder Head Gasket
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
45. Cylinder Head Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
46. Camshaft Bearing Lower
47. Camshaft Assembly
48. Camshaft Bearing Upper
49. Camshaft Bearing Cap
50. Valve Cap
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
51. Rocker Arm Shaft Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
52. Cylinder Head Cover Gasket
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
53. Cylinder Head Cover
40. Engine Control Lever Assembly Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
Kencangkan: SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
Baut engine control lever sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 54. Nozzle Cover
lb.ft) 55. Engine Assembly
41. Engine Control Wire Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE
ASSEMBLY” pada manual ini.
6A3-122 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

CYLINDER BLOCK
Komponen

N6A1641E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-123

Keterangan
1. Engine assembly 34. Cover
2. Nozzle cover 35. Crankshaft pulley
3. Cylinder head cover 36. Crankshaft front oil seal
4. Cylinder head cover gasket 37. Crankshaft front slinger
5. Rocker arm shaft assembly 38. Flywheel assembly
6. Valve cap 39. Crankshaft rear oil seal
7. Camshaft bearing cap 40. Crankshaft rear slinger
8. Camshaft bearing upper 41. Spacer rubber
9. Camshaft assembly 42. Oil pan
10. Camshaft bearing lower 43. Oil pump strainer
11. Cylinder head assembly 44. Water pump pulley
12. Cylinder head gasket 45. Water pump
13. Clutch pressure plate assembly 46. Front retainer
14. Driven plate 47. Oil thermo valve
15. Engine control wire 48. Power steering pump idle gear cover
16. Engine control lever assembly 49. Power steering pump idle gear
17. Oil pipe 50. Flywheel housing
18. Oil filter assembly 51. Idle gear A
19. Tachometer sensor 52. Idle gear B
20. Fuel pipe bracket 53. Idle gear B shaft
21. Vacuum pump oil pipe 54. Oil pump assembly
22. Vacuum pump rubber hose 55. Connecting rod cap
23. Fan belt 56. Connecting rod lower bearing
24. Generator 57. Piston dan connecting
25. Engine foot 58. Crankcase
26. Injection pump assembly 59. Thrust bearing lower
27. Injection pump rubber spacer 60. Crankshaft bearing lower
28. Idle pulley bracket 61. Crankshaft assembly
29. Heater pipe 62. Thrust bearing upper
30. Air suction pipe 63. Crankshaft bearing upper
31. Oil cooler assembly 64. Piston oil jet
32. Fan belt adjust plate 65. Cylinder block
33. Generator bracket

Melepas 7. Camshaft Bearing Cap


Persiapan 8. Camshaft Bearing Upper
 Lepas kabel massa battery. 9. Camshaft Assembly
 Jungkitkan cab 10. Camshaft Bearing Lower
 Kuras air pendingin dan oli mesin Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
1. Engine Assembly ASSEMBLY” pada manual ini.
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE 11. Cylinder Head Assembly
ASSEMBLY” pada manual ini. Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
2. Nozzle Cover HEAD” pada manual ini.
3. Cylinder Head Cover 12. Cylinder Head Gasket
4. Cylinder Head Cover Gasket 13. Clutch Pressure Plate Assembly
5. Rocker Arm shaft Assembly 1) Masukkan clutch pilot aligner untuk clutch
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM assembly.
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini. Clutch Pilot Aligner: 5-8840-2240-0
6. 6. Valve Cap 2) Kendurkan baut pressure plate dalam urutan
Perhatian: sedikit demi sedikit seperti terlihat pada
Hati-hati jangan membiarkan valve cap jatuh ke dalam gambar.
gear case atau oil return hole.
6A3-124 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan 17. Oil Pipe


A. Knock pin 18. Oil Filter Assembly
3) Lepas pressure plate assembly.
14. Driven Plate
Lepas driven plate dengan clutch pilot aligner.

19. Tachometer Sensor


20. Fuel Pipe Bracket
21. Vacuum Pump Oil Pipe
22. Vacuum Pump Rubber Hose
Keterangan
1. Clutch pilot aligner
2. Clutch pressure plate assembly
3. Driven plate

15. Engine Control Wire


16. Engine Control Lever Assembly
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-125

Keterangan 27. Injection Pump Rubber Spacer


1. Vacuum pump oil pipe 28. Idle Pulley Bracket (Jika dilengkapi dengan A/C)
2. Vacuum pump rubber hose

23. Fan Belt


24. Generator
25. Engine Foot

29. Heater Pipe

26. Injection Pump Assembly


1) Lepas baut injection pump bracket dan baut
injection pump rear bracket.
2) Kemudian lepas injection pump assembly.
6A3-126 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan 33. Generator Bracket


A. 4HF1-2

30. Air Suction Pipe


31. Oil Cooler Assembly
1) Lepas baut oil cooler.
2) Pasang baut pemegang oil cooler sampai oil
cooler replacer hole seperti terlihat pada
gambar, dan kencangkan baut secara
menyilang sedikit demi sedikit.

34. Cover

32. Fan Belt Adjust plate


MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-127

35. Crankshaft Damper Pulley


1) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah
crankshaft berputar.
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0

Keterangan
1. Washer
2. Pilot bearing

39. Crankshaft Rear Seal


2) Kendurkan the damper pulley baut dan lepas
40. Crankshaft Rear Slinger
damper pulley.
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
36. Crankshaft Front Oil Seal
REAR OIL SEAL” pada manual ini.
37. Crankshaft Front Slinger
41. Spacer Rubber
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
Melepas stiffener sebelum melepas spacer
FRONT OIL SEAL” pada manual ini.
rubber.
38. Flywheel Assembly
42. Oil Pan
1) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah
43. Oil Pump Strainer
crankshaft berputar
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0

44. Water pump Pulley


45. Water pump
2) Kendurkan baut flywheel dengan urutan sedikit
46. Front Retainer
demi sedikit seperti terlihat pada gambar.
Pasang tiga baut pemegang front retainer sampai
3) Lepas flywheel stopper dan flywheel assembly.
front retainer replacer hole seperti terlihat pada
gambar, dan kencangkan baut secara menyilang
sedikit demi sedikit.
6A3-128 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

47. Oil Thermo Valve (4HF1, 4HF1-2, 4HG1, 4HG1- 49. Power Steering Pump Idle Gear Cover
T) 50. Power Steering Pump Idle Gear
Tarik keluar thermo valve dari cylinder body.

51. Flywheel Housing


48. Bypass Valve (4HE1-TC) Catatan:
Tarik keluar bypass valve dari cylinder body. Hati-hati jangan lupa untuk melepas baut yang terlihat
pada gambar.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-129

52. Idle Gear A 55. Oil Pump Assembly

53. Idle Gear B 56. Connecting Rod Cap


54. Idle Gear B Shaft 57. Connecting Rod Lower Bearing
58. Piston dan Connecting Rod Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “PISTON DAN
CONNECTING ROD” pada manual ini.
59. Crankcase
1) Kendurkan baut crankcase dengan urutan
sedikit demi sedikit.
2) Pasang tiga baut pemegang crankcase (Lihat
tanda panah) ke crankcase replacer hole
seperti terlihat pada gambar, dan kencangkan
baut secara menyilang sedikit demi sedikit.
Catatan:
Saat melepas crankcase, pastikan untuk melepas oil
pump dan generator bracket sebelumnya.
6A3-130 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan
60. Thrust Bearing Lower 1. Crankshaft assembly
61. Crankshaft Bearing Lower 2. Thrust bearing upper
3. Crankshaft bearing upper

65. Oiling Jet


Kendurkan check valve untuk melepas check
valve dan oiling jet.
Hati-hati jangan membengkokkan dan merusak
oiling jet.

62. Crankshaft Assembly


63. Thrust Bearing Upper
64. Crankshaft Bearing Upper

66. Cylinder Block


Memasang
1. Cylinder Block
Gunakan udara bertekanan untuk membersihkan
secara menyeluruh permukaan bagian dalam
dan luar dari cylinder body, oil hole, dan air
jacket.
2. Oiling Jet
1) Pasang oiling jet bersama dengan check
valve.
Hati-hati jangan merusak oiling jet nozzle.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-131

2) Kencangkan check valve dan oiling jet untuk 4. Thrust Bearing Upper
sesuai torsinya. Pasang thrust bearing upper ke sisi depan dari
Kencangkan: cylinder body No.5 journal. Pada saat ini, thrust
Check valve dan oiling jet sampai 21 N.m (2.1 kg.m/15 bearing upper dapat ditempelkan ke cylinder
lb.ft) body dengan grease.
Akan tetapi, pastikan untuk membersihkan
grease yang berlebihan.
Perhatian:
Thrust bearing oil groove harus menghadap
permukaan gesek.

3. Crankshaft Bearing Upper


Saat mengganti crankshaft atau crankshaft
bearing dengan yang baru, pilih crankshaft
bearing sesuai dengan grade yang diketok pada
crankshaft dan cylinder body.
Lihat ke bagian 6A “CRANKSHAFT”. 5. Crankshaft Assembly
Semua upper bearing memiliki oil groove. Berikan lapisan oli mesin ke permukaan
crankshaft journal dan crankshaft bearing
sebelum memasang crankshaft dengan timing
gear.

1) Dengan hati-hati bersihkan benda asing dari


upper bearing.
Perhatian:
Jangan berikan oli mesin pada permukaan belakang
bearing dan permukaan pemasangan cylinder body 6. Crankshaft Bearing Lower
bearing. Semua lower bearing tidak memiliki oil groove.
2) Temukan tanda posisi yang diberikan saat 1) Dengan hati-hati bersihkan benda asing dari
membongkar jika upper bearing yang dilepas lower bearing.
akan digunakan kembali.
6A3-132 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Perhatian:
Jangan berikan oli mesin pada permukaan belakang
bearing dan permukaan pemasangan crankcase
bearing.
2) Temukan tanda posisi diberikan saat
membongkar jika lower bearing yang dilepas
akan digunakan kembali.
7. Thrust Bearing Lower
Pasang thrust bearing lower ke sisi belakang dari
crankcase No.5 journal.
Perhatian:
Thrust bearing oil groove harus menghadap
permukaan gesek.

8. Crankcase
1) Berikan sebanyak 3 mm (0.12 in) dari yang
gasket cair direkomendasikan (Three Bond
1207C) atau sejenisnya ke permukaan atas
crankcase seperti terlihat pada gambar.
2) Dengan hati-hati tempatkan crankcase pada
cylinder body.
 Pasang crankcase dalam 20 menit setelah
pemberian gasket cair.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-133

N6A1622E

Keterangan
1. Gasket cair

3) Kencangkan crankcase sesuai torsinya


dengan urutan terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut crankcase (M14: (1) — (10)) sampai
 Langkah 1: 98 N.m (10 kg.m/72 lb.ft)
 Langkah 2: 132 N.m (13.5 kg.m/98 lb.ft)
 Langkah 3: 30 — 60
Baut crankcase (M10: (1) — (17)) sampai 37 N.m (3.8
kg.m/ 27 lb.ft)
Angle gauge: 5-8840-0266-0
6A3-134 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

9. Piston dan Connecting Rod Assembly 15. Idle Gear A


10. Connecting Rod Bearing 1) Putar crankshaft searah jarum jam sehingga
11. Connecting Rod Cap tanda pemasangan dari permukaan crankshaft
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “PISTON DAN gear ke shaft center dari idle gear A dan No.1
CONNECTING ROD” pada manual ini. cylinder piston pada titik mati bawah.
12. Oil Pump Assembly 2) Luruskan crankshaft gear dengan tanda
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PUMP pemasangan dari idle gear dan pasang idle
ASSEMBLY” pada manual ini. gear A.
13. Idle Gear B Shaft Kencangkan:
Kencangkan: Baut idle gear A sampai 133 N.m (13.6 kg.m/98 lb.ft)
Baut idle gear B shaft sampai 31 N.m (3.2 kg.m/23
lb.ft)
Berikan oli mesin pada idle gear shaft setelah
memasang.

14. Idle Gear B


Permukaan dari idle gear B dengan boss lebih
panjang harus diposisikan menghadap sisi
belakang seperti terlihat pada gambar
Kencangkan:
Baut idle gear B sampai 110 N.m (11.2 kg.m/81 lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-135

16. Flywheel Housing


 Kencangkan baut yang ditandai dengan “E” atau
1) Dengan hati-hati bersihkan benda asing dari
“B” dari sisi injection pump, dan dengan “F” dari
permukaan belakang cylinder body.
sisi cylinder body.
2) Berikan gasket cair yang direkomendasikan
Kencangkan:
(Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada
Baut flywheel housing (G) sampai 96 N.m (9.8 kg.m/
area yang ditandai pada gambar.
71 lb.ft)

3) Luruskan cylinder body knock pin dengan


17. Power Steering Pump Idle Gear
flywheel housing knock pin hole.
1) Berikan oli mesin pada idle gear shaft.
4) Kencangkan baut flywheel housing sesuai
2) Pasang idle gear shaft (1) dengan idle gear (2)
torsinya seperti terlihat pada gambar.
ke bagian A cylinder body seperti terlihat pada
Kencangkan:
gambar.
Baut flywheel housing sampai
Kencangkan:
 (A): 96 N.m (9.8 kg.m/71 lb.ft)
Baut idle gear shaft sampai 133 N.m (13.6 kg.m /
 (B): 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft) 98 lb.ft)
 (C): 94 N.m (9.6 kg.m/69 lb.ft)
 (D): 25 N.m (2.6 kg.m/19 lb.ft)
 (E): 76 N.m (7.7 kg.m/56 lb.ft)
 (F): 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft)
6A3-136 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

19. Oil Thermo Valve (4HF1, 4HF1-2, 4HG1, 4HG1-


T)
Masukkan oil thermo valve ke dalam cylinder
body.

18. Power Steering Pump Idle Gear Cover


Pasang gear cover dengan O-ring.
Kencangkan:
Baut gear cover sampai 19 N.m (1.9 kg.m/14 lb.ft)

20. Bypass Valve (4HE1-TC)


Masukkan bypass valve ke dalam cylinder body.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-137

Keterangan
1. O-ring
2. Gasket cair

21. Front Retainer


1) Dengan hati-hati bersihkan benda asing dari
permukaan depan cylinder body.
2) Berikan sebanyak 2.5 — 3.5 mm (0.10 — 0.14
in) dari gasket cair yang direkomendasikan 22. Water pump Assembly
(Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada 1) Berikan sebanyak 3 — 4 mm (0.12 — 0.16 in)
groove dari permukaan pemasangan front dari gasket cair yang direkomendasikan
retainer seperti terlihat pada gambar. (Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada
3) Pasang O-ring (2 piece) ke front retainer. pemasangan permukaan water pump.
 Pasang front retainer dalam 7 menit 2) Pasang water pump ke front retainer.
setelah pemberian gasket cair. Kencangkan:
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat pada Baut water pump sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
gambar.  Pasang water pump dalam 7 menit setelah
4) Luruskan cylinder body knock pin dengan front pemberian gasket cair.
retainer knock pin hole.  Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat pada
Kencangkan: gambar.
Baut front retainer sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft) Perhatian:
Baut klem water pump juga digunakan untuk
mengencangkan front retainer. Jadi, pasang water
pump secepatnya sebelum gasket cair kering setelah
memasang front retainer.
6A3-138 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Keterangan 25. Oil Pan


1. Gasket cair Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PAN” pada
manual.
23. Water pump Pulley 26. Spacer Rubber
Kencangkan: Pekerjaan di atas lihat ke bagian “OIL PAN” pada
Baut water pump pulley sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 manual ini.
lb.ft) 27. Crankshaft Rear Slinger
28. Crankshaft Rear Oil Seal
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
REAR OIL SEAL” pada manual ini.
29. Flywheel Assembly
1) Luruskan flywheel dengan crankshaft knock
pin dan kencangkan sementara baut flywheel.
2) Gunakan crankshaft stopper untuk mencegah
crankshaft berputar.
Crankshaft Stopper: 5-8840-2230-0
3) Pasang washer dan baut flywheel dan
kencangkan sesuai torsinya dengan urutan
seperti terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut flywheel sampai
 Langkah 1: 78 N.m (8.0 kg.m/58 lb.ft)
 Langkah 2: 90 — 120

Keterangan
1. Pulley
2. Set plate

24. Oil Pump Strainer


Pasang O-ring (1) dari oli pump strainer pipe dan
pasang oil pump strainer untuk cylinder body
seperti terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut oil pump strainer sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17
lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-139

Kencangkan:
Baut cover sampai 13 N.m (1.3 kg.m/113 lb.in)

Keterangan
1. Washer
2. Pilot bearing
4HE1-TC
4) Lepas crankshaft stopper. Mesin 4HE1-TC menggunakan rubber spacer yang
30. Crankshaft Front Slinger lebih besar dari mesin lain.
31. Crankshaft Front Oil Seal
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CRANKSHAFT
FRONT OIL SEAL” pada manual ini.
32. Crankshaft Damper Pulley
1) Berikan lapisan oli mesin pada ulir dari baut.
2) Luruskan damper pulley dengan crankshaft
knock pin dan kencangkan baut sesuai
torsinya dengan urutan.
Kencangkan:
Baut damper pulley sampai 200 N.m (20.4 kg.m/147
lb.ft)

Keterangan
1. Cover

34. Generator Bracket


Kencangkan:
Baut generator bracket sampai 48 N.m (4.9 kg.m/35
lb.ft)

33. Cover
6A3-140 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

35. Fan Belt Adjust plate Keterangan


Pasang adjust plate dan kencangkan sementara 1. O-ring
baut adjust plate. 2. Gasket cair

Catatan:
Pastikan bahwa O-ring tidak terkena gasket cair.
 Pasang oil cooler dalam 7 menit setelah
pemberian gasket cair.
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat pada
gambar.
3) Kencangkan baut dan mur oil cooler sesuai
torsinya sedikit demi sedikit dengan urutan
seperti terlihat pada gambar.
Kencangkan:
Baut dan mur oil cooler sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17
lb.ft)

36. Oil Cooler Assembly


1) Berikan sebanyak 2 — 3 mm (0.08 — 0.12 in)
dari gasket cair yang direkomendasikan
(Three Bond 1207C) atau sejenisnya pada
permukaan pemasangan oil cooler.
2) Berikan lapisan oli mesin pada O-ring (2 buah)
dan pasang O-ring pada oil cooler.

37. Air Suction Pipe


1) Berikan sebanyak 2 — 3 mm (0.12 — 0.16 in)
gasket cair yang direkomendasikan (Three
Bond 1207C) atau sejenisnya pada groove
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-141

dari permukaan pemasangan air suction pipe. Kencangkan:


2) Pasang air suction pipe dari oli cooler. Baut heater pipe sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
 Untuk dislokasi dari gasket cair, lihat pada
gambar.

Keterangan
A. 4HF1-2
Keterangan
1. Gasket cair
39. Idle Pulley Bracket (Jika dilengkapi dengan A/C)
Kencangkan:
Kencangkan:
Baut idle pulley bracket sampai 48 N.m (4.9 kg.m/35
Baut dan mur air suction pipe sampai 24 N.m (2.4 lb.ft)
kg.m/17 lb.ft)
Catatan:
Pasang air suction pipe secepatnya setelah
memasang oil cooler.

40. Injection Pump Rubber Spacer


41. Injection Pump Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “INJECTION
PUMP ASSEMBLY” pada manual ini.
38. Heater Pipe 42. Engine Foot
1) Pasang O-ring pada heater pipe. Kencangkan:
2) Pasang heater pipe dari oli cooler. Baut engine foot sampai 51 N.m (5.2 kg.m/38 lb.ft)
6A3-142 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

43. Generator Penyetelan Fan Belt


Catatan: Ketegangan fan belt disetel dengan menggerakkan
Saat pengencangan generator, kencangkan dahulu generator.
fan belt sementara setelah penyetelan. Kencangkan:
 Masukkan melalui baut pemegang bawah dari sisi Baut sampai
belakang seperti terlihat pada gambar, dan  (1): 40 N.m (4.1 kg.m/30 lb.ft)
kencangkan dengan mur pada sisi depan.
 (2): 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
 (3): 46 N.m (4.7 kg.m/34 lb.ft)

44. Fan Belt


Periksa ketegangan drive belt.
45. Vacuum Pump Rubber Hose (12)
Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya 98
46. Vacuum Pump Oil Pipe (11)
N (10 kg/22 lb).
Kencangkan:
Vacuum pump oil pipe sampai
Defleksi Drive Belt mm (in)  Sisi cylinder body: 41 N.m (4.2 kg.m/30 lb.ft)
8 — 12 (0.31 — 0.47) ... Belt baru  Sisi generator: 23 N.m (2.3 kg.m/17 lb.ft)
10 — 14 (0.39 — 0.55) ... Belt lama

Periksa drive belt dari keretakan dan kerusakan lain.


MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-143

47. Fuel Pipe Bracket 50. Oil Pipe


48. Tachometer Sensor Kencangkan:
Kencangkan: Baut oil pipe joint sampai 17 N.m (1.7 kg.m/12 lb.ft)
Baut tachometer sampai 8 N.m (0.8 kg.m/69 lb.in) 51. Engine Control Lever Assembly
Kencangkan:
Baut engine control lever sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17
lb.ft)
52. Engine Control Wire

49. Oil Filter Assembly


Kencangkan:
Baut oil filter sampai 8 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft)

53. Driven Plate


Gunakan clutch pilot aligner untuk memasang
driven plate.
Clutch Pilot Aligner: 5-8840-2240-0
6A3-144 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

57. Camshaft Bearing Lower


58. Camshaft Assembly
59. Camshaft Bearing Upper
60. Camshaft Bearing Cap
61. Valve Cap
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CAMSHAFT
ASSEMBLY” pada manual ini.
62. Rocker Arm Shaft Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ROCKER ARM
SHAFT ASSEMBLY” pada manual ini.
63. Head Cover Gasket
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
64. Cylinder Head Cover
1) Pasang cylinder head cover.
2) Kencangkan mur dan baut cylinder head cover
sesuai torsinya dengan urutan seperti terlihat
pada gambar.
Kencangkan:
Mur dan baut cylinder head cover sampai 18 N.m (1.8
Keterangan kg.m/13 lb.ft)
1. Clutch pilot aligner
2. Clutch pressure plate assembly
3. Driven plate

54. Clutch Pressure Plate Assembly


1) Luruskan clutch pressure plate dengan
flywheel knock pin.
2) Kencangkan baut pressure plate sesuai
torsinya dengan urutan.
Kencangkan:
Baut clutch pressure plate sampai 40 N.m (4.1 kg.m/30
lb.ft)

Keterangan
A. Knock pin

55. Cylinder Head Gasket


56. Cylinder Head Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “CYLINDER
HEAD” pada manual ini.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-145

Keterangan
1. Mounting rubber
2. Mur
3. Baut
4. Baut stud
5. Gasket
6. Head cover

65. Nozzle Cover


66. Engine Assembly
Pekerjaan di atas lihat ke bagian “ENGINE
ASSEMBLY” pada manual ini.
6A3-146 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

ENGINE ASSEMBLY
Komponen
Sisi Transmisi

Keterangan
1. Propeller shaft assembly 8. Select cable
2. Car speed sensor connector 9. Clutch slave cylinder
3. Neutral switch connector 10. Starter earth cable
4. Back-up lamp connector 11. Starter
5. Harness connector 12. Transmission mounting nut
N6A1643E
6. Parking brake cable 13. Transmission assembly
7. Shift cable
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-147

Sisi Kiri Mesin

N6A0761E

Keterangan
1. Intake air duct 5. Accelerator control cable
2. Heater hose 6. Fuel return hose
3. Vacuum hose 7. Fuel feed hose
4. Engine stop cable
6A3-148 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Sisi Atas Mesin

N6A0762E
Sisi Depan Mesin
N6A1644E
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-149

Keterangan
1. Radiator upper hose 4. Fan guide
2. Coolant Reserve tank hose/Bypass hose 5. Radiator
3. Radiator lower hose 6. Fan

Sisi Kanan Mesin

N6A0764E

Keterangan
1. Front exhaust pipe 4. ACG vacuum hose
2. Power steering pump 5. ACG harness
3. A/C compressor
6A3-150 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Sisi Engine Mounting

N6A0765E

Keterangan
1. Engine mount 2. Engine assembly

Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery
 Jungkitkan cab
 Lepas transmission panel
 Kuras air pendingin

Sisi Transmisi
1. Propeller shaft Assembly
1) Tempatkan dahulu tanda pemasangan untuk
drum dan flange yoke.
2) Singkirkan drum dan flange yoke dan gantung
mereka dengan kawat sehingga mereka tidak
mengganggu perbaikan.
2. Car Speed Sensor Connector
3. Neutral Switch Connector
4. Back-up Lamp Connector
5. Harness Connector
Lepas connector dari harness bracket.
Pada saat itu, hati-hati jangan merusak clip.
6. Parking Brake Cable
Lepas clip dan geser cover yang disediakan di
tengah kabel. Kemudian, kendurkan mur yang
lebih panjang pada sisi depan dari kendaraan
untuk melepas parking brake cable.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-151

Lepas mur dan baut transmisi dari flywheel


housing.
 Lepas transmission dengan menariknya ke
belakang kendaraan saat menurunkan
perlahan transmission jack.

Sisi Kiri Mesin


1. Intake Air Duct
2. Heater Hose
3. Vacuum Hose
4. Engine Stop Cable
Kendurkan mur pengunci pada bracket dan lepas
engine stop cable dari injection pump stop lever.
5. Accelerator Control Cable
Kendurkan mur pengunci pada bracket dan lepas
accelerator control cable dari injection pump
control lever.
6. Fuel Return Hose
7. Fuel Feed Hose
Lepas fuel hose dari sisi injection pump dan hati-
7. Shift Cable hati jangan untuk menumpahkan dan kemasukan
8. Select cable debu.
9. Clutch Slave Cylinder
1) Lepas clutch return spring dari clutch slave Sisi Depan Mesin
cylinder. 1. Radiator Upper Hose
2) Lepas slave cylinder dari clutch shift fork. 2. Coolant Reserve Tank Hose/Bypass Hose
3. Radiator Lower Hose
4. Fan Guide
5. Radiator
6. Fan

Sisi Kanan Mesin


1. Front Exhaust Pipe
2. Power Steering Pump
Lepas power steering pump dari sisi mesin
dengan bracket terpasang, dan kencangkan
dengan kawat paad lokasi yang sesuai, bersama
dengan hose.
3. Air Conditioning (A/C) Compressor (Jika
dilengkapi dengan A/C)
1) Lepas A/C compressor drive belt.
2) Lepas compressor dari A/C compressor
bracket, dan kencangkan dengan kawat ke
lokasi yang sesuai, bersama dengan hose.
4. ACG Vacuum Hose
Lepas vacuum hose dari sisi vacuum pump.
5. ACG Harness
10. Starter Earth Cable
Lepas B terminal cable dan harness connector
11. Starter
dari generator.
1) Lepas kabel battery pada motor starter.
2) Lepas starter assembly dari flywheel housing.
Sisi Engine Mounting
12. Transmission mounting nut
1. Engine Mount
1) Periksa bahwa mesin terangkat dengan aman.
Pasang kabel pengangkat ke hanger pengangkat
2) Lepas mur engine rear mounting bracket dari
mesin dan naikkan mesin sedikit.
No.3 crossmember.
Lepas mur yang menghubungkan engine
13. Transmission Assembly
mounting rubber ke engine mounting
crossmembers.
6A3-152 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

2. Engine Assembly
1) Pastikan bahwa connecting pipe, hose, dan Memasang
cables telah dilepas dari mesin. Sisi Engine Mounting
2) Operakan hoist untuk menaikkan mesin 1. Engine Assembly
perlahan sampai terbebas dari chassis frame. 1) Pasang kawat pengangkat ke engine lifting
hanger.
2) Operasikan hoist untuk memposisikan mesin
ke atas chassis frame.
3) Dengan hati-hati turunkan mesin sampai
persis di atas chassis frame.

3) Putar mesin 90 derajat.


4) Teruskan mengangkat mesin dari chassis.
5) Dengan hati-hati gerakkan hoist dan mesin.
6) Pasang mesin pada engine stand.

4) Putar mesin 90 ke posisinya untuk


pemasangan akhir.
5) Dengan hati-hati pasang mesin ke chassis.
Bagian depan dari mesin harus lebih tinggi
dari bagian belakang pada saat ini.
Hati-hati jangan merusak komponen.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-153

1) Hubungkan B terminal cable dan harness


connector.
2) Hubungkan vacuum hose ke vacuum pump.

6) Turunkan mesin sampai berhubungan dengan


engine mounting crossmember.
7) Pasang engine mounting rubber ke engine
mounting crossmember.
8) Kencangkan sementara baut engine mounting
rubber. Keterangan
Baut akan dikencangkan penuh setelah 1. ACG vacuum hose
transmission telah terpasang ke mesin dan 2. ACG harness
engine rear mounting bracket dan No.3
crossmember terhubung. 3. Air Conditioning (A/C) Compressor
 Kencangkan baut pemegang sesuai torsinya.
Kencangkan:
Baut A/C compressor sampai 48 N.m (4.9 kg.m/35
lb.ft)
Catatan:
Saat pengencangan baut pemegang compressor,
kencangkan dahulu 2 baut pada sisi belakang, dan
kemudian 2 sisanya di depan.

2. Engine Mount
Pasang engine mount dengan mengepaskan
lubang dari engine mount crossmember.
Kemudian kencangkan sesuai torsinya.
Kencangkan:
Mur mounting rubber sampai 48 N.m (4.9 kg.m/35 lb.ft)
Sisi Kanan Mesin
1. ACG Harness
2. ACG Vacuum Hose
6A3-154 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

 Pasang drive belt setel ketegangan belt


dengan baut penyetel dan kencangkan mur
pengunci sesuai torsinya.
 Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya
98 N (10 kg/22 lb).

Defleksi drive belt mm (in)


16 — 20 (0.63 — 0.79) ... Belt baru
18 — 22 (0.71 — 0.87) ... Belt lama

5. Front Exhaust Pipe


Kencangkan:
Front exhaust pipe sampai
 Sisi exhaust manifold: 67 N.m (6.8 kg.m/49 lb.ft)
 Sisi exhaust brake: 17 N.m (1.7 kg.m/12 lb.ft)
 Sisi cylinder body: 17 N.m (1.7 kg.m/12 lbft)

Sisi Depan Mesin


1. Fan
Kencangkan:
Baut fan sampai 24 N.m (2.4 kg.m/17 lb.ft)
Keterangan
1. Defleksi belt

Kencangkan:
Mur pengunci sampai 27 N.m (2.8 kg.m/20 lb.ft)
4. Power Steering Pump
Kencangkan:
Baut sampai
 (1): 43 N.m (4.4 kg.m/32 lb.ft)
 (2): 44 N.m (4.5 kg.m/33 lb.ft)

2. Radiator
Kencangkan:
Baut radiator bracket sampai 55 N.m (5.6 kg.m/41 lb.ft)
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-155

Keterangan 3) Operasikan priming pump untuk membuang


1. Baut stud udara dari injection pump.
2. Rubber 4) Kencangkan kembali bleeder valve.
3. Washer 5) Operasikan priming pump.
4. Flange nut Periksa dari kebocoran bahan bakar di sekitar
5. Flame side bracket injection pump dan fuel filter.
6. Radiator side bracket 6) Kunci priming pump cap ke injection pump.
3. Fan Guide
Untuk 4HE1-TC
4. Radiator Lower Hose
5. Coolant Reserve Tank Hose/Bypass Hose
6. Radiator Upper Hose

Sisi Kiri Mesin


1. Fuel Feed Hose
2. Fuel Return Hose
Pembuangan Udara
1) Kendurkan priming pump cap (2) pada sisi dari
injection pump.
2) Kendurkan bleeder valve (1) (4HF1) di atas
dari fuel filter.

3. Accelerator Control Cable


1) Periksa untuk melihat apakah idling control
knob diputar penuh ke kiri.
2) Pasang ujung tip dari cable ke engine control
lever.
3) Tarik outer cable ke depan dari kendaraan,
dan sediakan engine control wire dan inner
cable dengan gerak bebas yang cukup
sebelum mengencangkan klem dengan mur.
6A3-156 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

Untuk 4HE1-TC Untuk 4HE1-TC

4) Periksa untuk melihat apakah control lever dari 5. Vacuum Hose


injection pump pada posisi idle (dengan lever 6. Heater Hose
bersinggungan dengan baut stopper). Pasang hose dengan tanda (1) ke atas.
4. Engine Stop Cable
1) Pasang ujung tip dari cable ke engine stopper
lever.
2) Tarik cable ke sisi belakang dari kendaraan,
dan kencangkan klem dengan mur pada posisi
dimana lever berhenti.
MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T) 6A3-157

7. Intake Air Duct

Sisi Transmission
1. Transmission Assembly
Kencangkan transmission ke transmission jack
dengan rantai dengan cara yang sama saat
melepasnya, dan kencangkan baut klem clutch
housing sesuai torsinya.
(Lihat pada gambar di bawah.)

2. Transmission mounting nut 2) Pasang clutch return spring pada clutch shift
Kencangkan: fork.
Transmission mounting nut sampai 40 N.m (4.1 kg.m / 6. Select cable
30 lb.ft) 7. Shift Cable
3. Starter 8. Parking Brake Cable
4. Starter Earth Cable 1) Dengan mur pengunci (1) dari parking brake
Lihat ke halaman sebelumnya. side cable dikencangkan sampai limit, putar
5. Clutch Slave Cylinder mur (2) untuk hubungkannya dengan sisi
1) Pasang clutch slave cylinder. depan cable.
Kencangkan: 2) Setelah pengencangan sisi depan mur (2)
Baut slave cylinder sampai 16 N.m (1.6 kg.m/12 lb.ft) N6A0787E untuk limit, kencangkan parking brake cable
dengan mur pengunci (1).
6A3-158 MESIN (4HF1 / 4HF1-2 / 4HE1-TC / 4HG1 / 4HG1-T)

3) Tarik parking brake lever sampai limit (dengan


gaya kira-kira 147 N (15 kg/33 lb) dengan
tangan), setel lever dengan lever adjusting nut
sehingga jumlah dari notch menjadi 6 sampai
8 notch.
9. Harness Connector
10. Back-up Lamp Connector
11. Neutral Switch Connector
12. Car Speed Sensor Connector
13. Propeller Shaft Assembly
Kencangkan:
Baut propeller shaft sampai 103 N.m (10.5 kg.m/76
lb.ft)

Pemanasan Mesin
Setelah menyelesaikan prosedur perawatan yang
dibutuhkan, hidupkan mesin dan biarkan memanas.
Kemudian periksa berikut:
1) Putaran idling mesin
Lihat ke “Perbaikan” untuk prosedur
penyetelan putaran idling.
2) Level suara mesin
3) Kebocoran oli mesin, air pendingin dan bahan
bakar
4) Kerja Engine control cable
5) Penghubungan clutch
6) Kerja Indicator warning light
PENDINGINAN MESIN 6B -1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6B

PENDINGINAN MESIN
Daftar Isi
GAMBARAN UMUM .................................. 6B-2
Water Pump ........................................... 6B-3
Thermostat ............................................. 6B-3
Radiator .................................................. 6B-4
Anti-freeze Solution ................................ 6B-4
WATER PUMP .......................................... 6B-6
Komponen .............................................. 6B-6
Melepas .................................................. 6B-6
Memeriksa .............................................. 6B-7
Memasang .............................................. 6B-7
THERMOSTAT ......................................... 6B-9
Komponen .............................................. 6B-9
Melepas .................................................. 6B-9
Memeriksa .............................................. 6B-9
Memasang .............................................. 6B-10
RADIATOR ............................................... 6B-11
Komponen .............................................. 6B-11
Melepas .................................................. 6B-11
Memeriksa .............................................. 6B-12
Memasang .............................................. 6B-12
PENYETELAN DRIVE BELT ..................... 6B-14
Komponen .............................................. 6B-14
Melepas .................................................. 6B-14
6B -2 PENDINGINAN MESIN

GAMBARAN UMUM

N6A0789E
Keterangan Saat suhu air pendingin mencapai 82C (180F),
1. Reservoir tank thermostat akan mulai membuka dan menaikkan
2. Radiator cap secara bertahap jumlah air pendingin yang akan
3. Bypass hose disirkulasikan melalui radiator.
4. Radiator Thermostat akan terbuka penuh saat suhu air pendingin
5. Drain cock mencapai 100C (212F). Semua air pendingin sekarang
6. Cooling fan bersirkulasi melalui radiator untuk pendinginan mesin
7. Water pump yang efektif.
Prosedur penggantian air pendingin mesin.
Sistem pendinginan mesin terdiri dari radiator, water 1. Untuk mengganti air pendingin mesin, pastikan
pump, cooling fan, dan thermostat. bahwa mesin dingin.
Untuk mempercepat naiknya suhu air pendingin mesin
saat mesin dingin untuk operasi mesin yang lembut, air
pendingin disirkulasikan oleh water pump dan
thermostat melalui by-pass hose dan kembali ke
cylinder body. Air pendingin tidak bersirkulasi melalui
radiator.
6B -2 PENDINGINAN MESIN

8. Air bleeding
9. Water outlet pipe
10. Thermostat
11. Thermometer unit
12. Water jacket
13. Oil cooler

PERINGATAN:
SAAT AIR PENDINGIN DIPANASKAN SAMPAI
SUHU TINGGI, PASTIKAN JANGAN
MENGENDURKAN ATAU MELEPAS RADIATOR
CAP. KALAU TIDAK ANDA AKAN MELEPUH
OLEH UAP PANAS ATAU AIR MENDIDIH.
UNTUK MEMBUKA RADIATOR CAP,
GUNAKAN KAIN TEBAL PADA CAP DAN
KENDURKAN CAP PERLAHAN UNTUK
MENGURANGI TEKANAN SAAT AIR
PENDINGIN MENJADI DINGIN.
2. Buka radiator cap dan kuras sistem
pendinginan dengan mengendurkan drain
valve pada radiator dan pada cylinder body.
Perhatian:
Untuk hasil terbaik disarankan bahwa sistem
pendinginan mesin dikuras setidaknya setahun
sekali.
PENDINGINAN MESIN 6B -3
Disarankan untuk menguras bagian dalam sistem 10. Saat mesin telah dingin, periksa filler neck untuk
pendinginan termasuk radiator sebelum menggunakan water level dan isi kembali jika dibutuhkan.
anti-freeze (ethyleneglycol based). Ganti rubber hose Jika kekuranga air pendingin ditemukan, periksa
yang rusak karena air pendingin mesin antifreeze sistem air pendingin dan reservoir tank hose dari
dapat bocor meskipun keretakan sangat kecil. kebocoran.
Isuzu merekomendasikan penggunaan Isuzu genuine 11. Isi air pendingin ke dalam reservoir tank sampai
anti-freeze (ethylene-glycol based) atau sejenisnya, garis “MAX”.
untuk sistem pendinginan dan jangan menambah
inhibitor atau additive apapun.
Perhatian: Water Pump
Kesalahan dalam pengisian sistem pendinginan mesin Coolant pump aadlah tipe centrifugal impeller dan
dengan benar dalam penggantian atau penambahan digerakkan oleh drive belt tipe V.
air pendingin kadang dapat menyebabkan air
pendingin keluar dari filler neck bahkan sebelum
mesin dan radiator penuh.
Jika mesin bekerja pada kondisi ini, kekurangan air
pendingin dapat menyebabkan mesin overheating.
Untuk mencegah masalah ini, perhatian berikut harus
diambil saat pengisian sistem.
3. untuk pengisian kembali air pendingin mesin,
tuangkan air pendingin pada filler neck
menggunakan filling hose yang memiliki diameter
luar lebih kecil dari filler neck. Jika tidak udara
antara filler neck dan filling hose akan menyumbat
pemasukan, mencegah sistem benar-benar penuh.
4. Jaga aliran pengisian 9 liter/menit atau kurang.
Pengisian melebihi nilai maksimum dapat
menyebabkan udara masuk ke dalam mesin dan
radiator. Dan juga, aliran berlebihan air pendingin
akan naik, membuatnya susah untuk menentukan,
apakah sistem sudah penuh atau belum.
5. Setelah pengisian sistem sampai penuh, tarik
keluar filling hose dan periska untuk melihat jika
udara terjebak dalam sistem keluar dan level air Thermostat
pendingin turun. Jika level air pendingin turun, Thermostat adalah tipe wax pellet dengan jiggle valve
ulangi penambahan sampai tidak adala lagi dan dipasang dalam outlet pipe.
penurunan level air pendingin.
6. Setelah pengisian langsung radiator, isi reservoir
sampai level maksimum.
7. Pasang dan kencangkan radiator cap dan
hidupkan mesin. Setelah idling selama 2 sampai 3
menit, matikan mesin dan buka kembali radiator
cap. Jika water level lebih rendah, tambahkan.
PERINGATAN:
SAAT AIR PENDINGIN DIPANASKAN SAMPAI
SUHU TINGGI, PASTIKAN JANGAN
MENGENDURKAN ATAU MELEPAS RADIATOR
CAP. KALAU TIDAK ANDA AKAN MELEPUH OLEH
UAP PANAS ATAU AIR MENDIDIH. UNTUK
MEMBUKA RADIATOR CAP, GUNAKAN KAIN
TEBAL PADA CAP DAN KENDURKAN CAP
PERLAHAN UNTUK MENGURANGI TEKANAN
SAAT AIR PENDINGIN MENJADI DINGIN.
8. Setelah pengencangan radiator cap, panaskan
mesin kira-kira 2,000 rpm.
Set penyetelan heater ke posisi suhu tertinggi, dan
biarkan air pendingin bersirkulasi juga ke sistem
heater water. Keterangan
9. Periksa untuk melihat apakah thermostat terbuka A. Tanpa jiggle valve
melalui posisi jarum dari water thermometer,
lakukan kembali idle 5-menit dan matikan mesin.
6B -4 PENDINGINAN MESIN

Anti-freeze Solution
 Hubungan antara Rasio pencampuran dan Suhu
pembekuan Titik beku dari air pendingin mesin
bervariasi dengan rasio anti-freeze solution
dalam air.
Rasio pencampuran yang sesuai dapat
ditentukan seperti pada grafik. Inhibitor atau
additive tambahan yang mengaku dapat
menaikkan kemampuan pendinginan yang belum
disetujui oleh Isuzu tidak direkomendasikan
untuk menembah sistem pendinginan.

Keterangan
A. Dengan jiggle valve

Radiator
Radiator adalah tipe tube dengan corrugated fin. Untuk
menaikkan titik didih air pendingin, radiator disetel
melalui valve terpasang pada upper tank ke range
tekanan 93 — 123 kPa (0.95 — 1.25 kg/cm2). Cap
yang terpasang ke cylinder head thermostat housing
hanya memiliki fungsi water supply.

Keterangan
1. Titik beku
2. Rasio pencampuran

 Kalkulasi rasio pencampuran

Rasio pencampuran
= Anti-freeze solution (Lit/qt.)
Anti-freeze solution (Lit/qt.) + air (Lit/qt.)

Perhatian:
Anti-freeze solution + Air = Kapasitas total sistem
pendinginan.

Jika kapasitas total sistem pendinginan 12 lit (3.17 US gal/2.64 UK gal)


Rasio pencampuran: Anti-freeze solution: L
Titik beku: °C (°F) Air: L (Imp.qt/U.S. qt)
% (Imp.qt./U.S.qt)
-18 (4) 35 4.2 (4.44/3.70) 7.8 (8.24/6.86)
-25 (-13) 42 5.0 (5.29/4.40) 7.0 (7.40/6.16)
-35 (-31) 50 6.0 (6.34/5.28) 6.0 (6.34/5.28)
-40 (-40) 53 6.4 (6.76/5.63) 5.6 (5.92/4.93)
PENDINGINAN MESIN 6B -5

 Rasio pencampuran
Periksa berat jenis air pendingin mesin dalam
sistem pendinginan pada range suhu dari 0 —
50C (32 — 122F) menggunakan hydrometer
tipe suction, kemudian tentukan rasio
pencampuran dari air pendingin dengan mengacu
pada tabel.

Keterangan
1. Specific gravity
2. Suhu air pendingin
3. Rasio pencampuran
6B -6 PENDINGINAN MESIN

WATER PUMP
Komponen

Keterangan
1. Radiator lower hose 4. Fan belt
2. Fan guide 5. Water pump pulley
3. Fan 6. Water pump assembly

Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery.
 Kuras air pendingin.
 Jungkitkan kabin.
N6A0796E

1. Radiator Lower Hose


Lepas radiator Lower hose dari radiator.
PENDINGINAN MESIN 6B -7
2. Fan Guide
Bearing Unit
3. Fan
1. Rotate the fan center while pushing it toward the
radius, dan periksa untuk see jika there adalahny
excessive
play atau noise.
2. Saat there adalahny excessive play atau noise
found,
ganti it as a water pump assembly.

4. Fan Belt
5. Water Pump Pulley
6. Water Pump Assembly
Memeriksa
Lakukan penyetelan seperlunya, perbaikan, dan
penggantian komponen jika keausan berlebihan atau Memasang
kerusakan ditemukan selama pemeriksaan. 1. Water Pump Assembly
Water Pump Assembly 1) Berikan sebanyak 3 — 4 mm (0.12 — 0.16 in)
1. Periksa pump body dari retak dan kerusakan. gasket cair yang direkimendasikan (Three
Bond 1207C) atau sejenisnya pada
2. Periksa impeller dari retak dan korosi.
permukaan pemasangan water pump.
3. Periksa kebocoran seal unit.
2) Pasang water pump ke front retainer.
4. Jika terdapat kondisi abnormal, ganti water pump
Kencangkan:
sebagai satu unit.
Baut water pump sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
 Pasang water pump dalam 7 menit setelah
pemberian gasket cair.
 Untuk dislokasi gasket cair, lihat pada gambar.
6B -8 PENDINGINAN MESIN

Keterangan
1. Gasket cair

Perhatian:
Baut klem water pump juga digunakan untuk
mengencangkan front retainer. Jadi, pasang water
pump sebelum gasket cair mengering secepatnya
setelah pemasangan front retainer.
2. Water Pump Pulley
Kencangkan:
Baut water pump pulley sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17
lb.ft)

Penyetelan Fan Belt


Ketegangan fan belt disetel dengan menggerakkan
generator.
Kencangkan:
Baut sampai
 (1): 40 N.m (4.1 kg.m / 30 lb.ft)
 (2): 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
 (3): 46 N.m (4.7 kg.m / 34 lb.ft)

Keterangan
1. Set plate
2. Pulley

3. Fan Belt
Periksa ketegangan drive belt.
Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya 98
N (10 kg / 22 lb).

Defleksi Drive Belt mm (in)


Belt baru 8 — 12 (0.31 — 0.47)
Belt lama 10 — 14 (0.39 — 0.55)

Periksa drive belt dari keretakan dan kerusakan lain.

4. Fan
Kencangkan:
Baut fan sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
5. Fan Guide
6. Radiator Lower Hose
 Tuangkan air pendingin ke dalam radiator.
 Hubungkan kabel massa battery.
 Hidupkan mesin dan periksa dari kebocoran
air dengan hati-hati.
PENDINGINAN MESIN 6B -9

THERMOSTAT
Komponen

N6A0805E
PENDINGINAN MESIN 6B -9
Keterangan
1. Radiator upper hose 3. Thermostat
2. Water outlet pipe

Melepas Memeriksa
Persiapan Lakukan penyetelan seperlunya, perbaikan, dan
 Lepas kabel massa battery penggantian komponen jika keausan berlebihan atau
 Kuras air pendingin kerusakan ditemukan selama pemeriksaan.
1. Radiator Upper Hose
Lepas radiator upper hose dari radiator. Tes Kerja
2. Water Outlet Pipe 1. Masukkan thermostat dalam air sepenuhnya.
Lepas baut mounting dan lepas outlet pipe 2. Panaskan air.
bersama dengan radiator upper hose. Aduk air terus-menerus untuk mencegah panas
3. Thermostat langsung terkena thermostat.
3. Periksa suhu pembukaan awal valve.
6B -10 PENDINGINAN MESIN

Suhu Pembukaan Awal Valve °C (°F)


Standar
80 — 84
Primary valve
Tanpa valve (176 — 183)
jiggle Secondary 83 — 87
valve (181 — 189)
83.5 — 86.5
Dengan jiggle valve
(182 — 188)

4. Periksa suhu pembukaan pengangkatan penuh


valve.

Suhu Pembukaan Pengangkatan Penuh Valve


°C (°F)
Standar
Tanpa jiggle valve 95 (203)
Dengan jiggle valve 100 (212) Keterangan
1. Dengan jiggle valve
2. Tanpa jiggle valve

2. Water Outlet Pipe


Pasang water outlet pipe dengan thermostat ke
cylinder head.
Kencangkan baut water outlet pipe sesuai
torsinya.
Kencangkan:
Baut water outlet pipe sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17
lb.ft)

Keterangan
1. Thermometer
2. Agitating rod
3. Wooden piece
4. Thermostat
5. Heat

Memasang
1. Thermostat
Pasang gasket ke thermostat dan thermostat ke
cylinder head seperti terlihat pada gambar.
3. Radiator Upper
 Hubungkan kabel massa battery.
 Tuang air pendingin
 Hidupkan mesin dan periksa kebocoran air
pendingin.
PENDINGINAN MESIN 6B -11

RADIATOR
Komponen

Keterangan
1. Radiator upper hose 4. Fan guide
2. Radiator lower hose 5. Radiator
3. Coolant Reserve tank hose

Melepas
 Lepas kabel massa battery.
 Jungkitkan kabin.
 Kendurkan drain plug untuk menguras air
pendingin.

N6A1647E
6B -12 PENDINGINAN MESIN

2. Lepas radiator valve dan periksa negative


pressure valve di bagian tengah valve seat side.
Jika negative pressure valve tidak bekerja
dengan lembut, bersihkan atau ganti radiator
valve.
Kencangkan:
Radiator valve fixing sampai 6 N.m (0.6 kg.m / 4 lb.ft)
3. Lakukan pemeriksaan kebocoran sistem
pendinginan setelah pemasangan radiator valve.
Periksa Kebocoran Sistem Pendinginan
1. Sumbat reservoir tank hose dengan hati-hati dan
periksa sistem pendinginan dari kebocoran
dengan radiator cap tester dengan memberikan
tekanan udara 196 kPa (2 kg/cm2/28 psi) dari
filler neck ke dalam radiator.
2. Karena radiator upper tank dilengkapi dengan
valve, tekanan gagal untuk naik lebih tinggi dari
tekanan pembukaan valve kecuali jika hose
tersumbat.

1. Radiator Upper Hose


2. Radiator Lower Hose
Lepas upper hose dan lower hose dari radiator.
3. Coolant Reserve Tank Hose
4. Fan Guide
5. Radiator
1) Lepas ke atas radiator assembly dengan hose,
hati-hati jangan merusak radiator core karena
fan blade.

Radiator Core
1. Radiator fin yang berubah bentuk dapat
mengurangi efek radiasi, menyebabkan overheat.
Luruskan fin. Hati-hati jangan merusak fin root.
2. Bersihkan debu dan benda asing lain.
Menguras radiator
Cuci bagian dalam radiator dan saluran air pendingin
dengan air dan deterjen netral. Lepas semua kerak
dan karat.
Memeriksa
Periksa Radiator Valve Memasang
1. Berikan tekanan udara dari filler neck 1. Radiator
menggunakan radiator cap tester dan periksa Hati-hati jangan merusak radiator core karena
tekanan pembukaan radiator valve. Jika tekanan fan blades, pasang kedua bracket dari radiator ke
pembukaan valve di luar nilai standar, ganti bracket pada frame seperti terlihat pada gambar.
dengan radiator valve baru.
Tekanan Pembukaan Radiator Valve
kPa (kg/cm2/psi)
93 — 123 (0.95 — 1.25/13.5 — 17.8)
PENDINGINAN MESIN 6B -13

Keterangan
1. Baut stud
2. Rubber
3. Washer
4. Flange nut
5. Flame side bracket
6. Radiator side bracket

2. Fan Guide
3. Coolant Reserve Tank Hose
4. Radiator Lower Hose
5. Radiator Upper Hose
 Hubungkan kabel massa battery.
 Tuang air pendingin
 Tuang air pendingin sampai atas outlet pipe
dari filler neck, dan sampai tanda MAX pada
reserve tank.
 Hidupkan mesin sampai panas, dan periksa
level air pendingin.
Isi air pendingin jika tidak mencapai outlet pipe
filler neck, dan kencangkan cap.
6B -14 PENDINGINAN MESIN

PENYETELAN DRIVE BELT


Komponen

N6A1648E

Keterangan
1. A/C compressor 4. Crank pulley
2. Tension pulley 5. Compressor drive belt
3. Baut penyetel 6. Generator drive belt

Memeriksa
Periksa drive belt dari keausan atau kerusakan, dan
ganti dengan yang baru jika perlui. Periksa ketegangan
belt, dan setel seperlunya.
1. Periksa ketegangan drive belt
2. tekan bagian tengah belt dengan gaya 98 N (10
kg / 22 lb) dan periksa setiap defleksi belt.
3. Standar defleksi
6B -14 PENDINGINAN MESIN
Defleksi Fan Drive Belt mm (in)
Belt baru 8 — 12 (0.31 — 0.47)
Belt lama 10 — 14 (0.39 — 0.55)

Defleksi A/C Drive Belt mm (in)


Belt baru 16 — 20 (0.63 — 0.79)
Belt lama 18 — 22 (0.71 — 0.87)
PENDINGINAN MESIN 6B -15

Keterangan
1. Defleksi belt

Penyetelan Ketegangan
(Lihat gambar pada halaman sebelumnya.)
1. Generator & Water Pump Pulley Drive Belt
1) Kendurkan baut penyetel dan mur pengunci
(D) Air Conditioning (A/C) drive belt tension
pulley. Kemudian bebaskan A/C drive belt.
2) Kendurkan mur pengunci adjust plate (B), baut
pemegang (A), dan baut pemegang (C) pada
sisi bawah generator.
3) Putar baut penyetel untuk menyetel belt.
4) Setelah penyetelan, kencangkan setiap bagian
sesuai torsinya.
Kencangkan:
Baut dan mur sampai
 (A): 46 N.m (4.7 kg.m / 34 lb.ft)
 (B): 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
 (C): 40 N.m (4.1 kg.m /30 lbft)
5) Setel ketegangan A/C drive belt.
2. A/C Compressor Drive Belt
1) Kendurkan mur pengunci (D) tension pulley
dan putar baut penyetel untuk menyetel belt.
Saat selesai menyetel fan drive belt, kemudian
setel A/C drive belt.
Setelah penyetelan, kencangkan mur
pengunci (D) sesuai torsinya.
Kencangkan:
Mur pengunci (D) sampai 27 N.m (2.8 kg.m / 20 lb.ft).
6B -16 PENDINGINAN MESIN
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6C

SISTEM BAHAN BAKAR


Daftar Isi
GAMBARAN UMUM ..................................... 6C-2 Menyetel Injection Volume (Mesin 4HG1-T) .. 6C-59
Aliran Bahan Bakar ................................... 6C-3 Menyetel Injection Volume (Mesin 4HE1-TC) 6C-62
Penjelasan Singkat Sistem Kontrol Emisi MENYETEL ANEROID COMPENSATOR ......... 6C-71
dan Kelistrikan ........................................... 6C-5 Komponen .................................................... 6C-71
Governor (Model RLD-M) .......................... 6C-6 MENYETEL INJECTION VOLUME ................... 6C-72
Injection Nozzle ......................................... 6C-7 Mesin 4HE1-TC (4HE1-XS) untuk EURO3 .... 6C-72
Fuel Filter dan Water Separator ................ 6C-8 FUEL TANK ..................................................... 6C-79
FUEL FILTER ASSEMBLY (Kecuali model Komponen .................................................... 6C-79
4HF1-2) ........................................................ 6C-9 Melepas ........................................................ 6C-79
Komponen ................................................. 6C-9 Memasang .................................................... 6C-79
Melepas .................................................... 6C-9 FUEL GAUGE UNIT ......................................... 6C-81
Memasang ................................................ 6C-9 Komponen .................................................... 6C-81
Penggantian Cartridge ............................... 6C-10 Melepas ........................................................ 6C-81
FUEL FILTER ASSEMBLY (Hanya model Memasang .................................................... 6C-81
4HF1-2) ........................................................ 6C-12 ACCELERATOR CONTROL CABLE ................ 6C-82
Komponen ................................................. 6C-12 Komponen .................................................... 6C-82
Melepas .................................................... 6C-12 Melepas ........................................................ 6C-82
Memasang ................................................ 6C-12 Memeriksa .................................................... 6C-82
Penggantian Cartridge ............................... 6C-12 Memasang .................................................... 6C-82
INJECTION NOZZLE ASSEMBLY ............... 6C-14 ACCELERATOR PEDAL .................................. 6C-84
Komponen ................................................. 6C-14 Komponen .................................................... 6C-84
Melepas .................................................... 6C-15 Melepas ........................................................ 6C-84
Membongkar ............................................. 6C-17 Memasang .................................................... 6C-84
Merakit ...................................................... 6C-18 IDLING CONTROL CABLE ............................... 6C-85
Membongkar ............................................. 6C-20 Komponen .................................................... 6C-85
Merakit dan Menyetel Tekanan pembukaan Melepas ........................................................ 6C-85
............................................... 6C-21 Memasang .................................................... 6C-85
Memasang ................................................ 6C-30 AIR CLEANER ELEMENT ................................ 6C-86
INJECTION PUMP ASSEMBLY (Kecuali Komponen .................................................... 6C-86
model 4HF1-2) ............................................. 6C-33 Melepas ........................................................ 6C-86
Komponen ................................................. 6C-33 Memasang .................................................... 6C-87
Melepas .................................................... 6C-33
Memasang ................................................ 6C-36
INJECTION PUMP ASSEMBLY (Hanya
model 4HF1-2) ............................................. 6C-40
Komponen ................................................. 6C-40
Memasang ................................................ 6C-40
MENYETEL INJECTION TIMING ................. 6C-45
Memeriksa Gartidakch Injection Pump ..... 6C-45
Menyetel Injection Timing (Kecuali model
4HF1-2) ..................................................... 6C-45
Memeriksa Injection Timing (hanya model
4HF1-2) ..................................................... 6C-46
Menyetel Injection Timing (hanya model
4HF1-2) ..................................................... 6C-47
Memeriksa Putaran Idle (Kecuali model
4HF1-2) ..................................................... 6C-48
Memeriksa & Menyetel Putaran Idle
(Hanya model 4HF1-2) .............................. 6C-48
DATA INJECTION PUMP ............................. 6C-49
Menyetel Injection Volume (Mesin 4HF1) .. 6C-49
Menyetel Injection Volume (Mesin 4HF1-2) 6C-54
Menyetel Injection Volume (Mesin 4HG1) .. 6C-56
6C -2 SISTEM BAHAN BAKAR

GAMBARAN UMUM
Perhatian
Saat bekerja pada sistem bahan bakar, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
 Kapan pun bekerja pada sistem bahan bakar,
lepas kabel negatif battery kecuali test dimana
tegangan battery dibutuhkan.
 Selalu sediakan dry chemical (Class B) fire
extinguisher dekat area kerja.
 Ganti semua pipa dengan pipa yang sama dan
fitting yang dilepas.
 Bersihkan dan periksa “O” ring. Ganti jika
dibutuhkan.
 Selalu bebaskan tekanan garis sebelum
memperbaiki komponen sistem bahan bakar.
 Jangan mencoba memperbaiki sistem bahan
bakar sampai anda telah membaca instruksi dan
memriksa gambar yang terkait dengan perbaikan.

Gambaran

Fuel Filter
Fungsi fuel filter adalah untuk membersihkan bahan
bakar dari partikel kotoran yang dapat menyebabkan
keausan pada permukaan luncur fuel injection nozzle;
dan untuk memisahkan air dari bahan bakar, yang
timbul dari kondensasi dalam fuel tank. Pre-fuel filter
(water separator) terletak antara fuel tank dan injection
pump. Secondary fuel filter terletak antara fuel pump
dan injection pump.

Pre-Fuel Filter
Saat air kondensasi dalam pre-fuel filter (water
separator) mencapai level peringatan yang ditunjukkan
pada body plastik, kuras cairan secepatnya melalui
drain plug yang terletak di bawah water separator.

Injection Pump
Sistem injeksi bahan bakar terdiri dari fuel tank, fuel
hose dan garis, fuel/water separator, fuel filter, fuel
pump, Bosch-type in-garis fuel injection pump dengan
internal governor, delivery valve, fuel injection garis
dan fuel injection nozzle.
Fuel pump, injection pump dan nozzle dibuat oleh
Bosch AS corporation, tetapi diperbaiki oleh Bosch.
Lepas injection pump dan governor assembly sebagai
satu unit untuk perbaikan. Jangan membuka atau
merusak seal apapun pada pompa atau garansi batal.
Injection pump memiliki plat identifikasi terpasang ke
pump body.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -3

Aliran Bahan Bakar

N6A0817E

Keterangan B. Return
A. Feed 1. Nozzle
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -3
2. Water separator
3. Fuel tank
4. Fuel filter
5. Injection pump
6C -4 SISTEM BAHAN BAKAR

4HF1-2

N6A0818E

Keterangan
1. Engine 4. Injection pump
2. Leak off pipe 5. Fuel filter (sedimeter)
3. Nozzle 6. Fuel tank
Fungsi Aneroid Compensator
Bellow pada aneroid compensator disediakan dengan
dengan gaya pengesetan awal dengan aneroid
compensator spring dan ditekan oleh push rod C. saat
tekanan atmosfir turun, bellow mulai mengembang
melawan gaya dari aneroid compensator spring, yang
menyebabkan push rod B, melalui push rod C dan
boost compensator lever F, bergerak ke kiri.
Kemudian push rod B bertemu dengan U-shaped lever
dan, bellow yang mengembang mengalahkan gaya
dari cancel spring yang terpasang pada U-shaped
lever, menyebabkan U-shaped lever berputar searah
jarum jam. Karena bagian bawah dari sensor lever
bersinggungan dengan torsi cam, torsi cam kemudian
bekerja sebagai pivot dimana bagian atas dari sensor
lever bergerak ke kanan bersama dengan U-shaped
lever. Pada saat yang sama, control rack, yang terkait
pada sensor lever, bergerak menuju governor untuk
mengurangi fuel injection.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -5

N6A0819E

Keterangan MITICS dilengkapi dengan RLD-M type governor,


1. Control rack Yang terdiri dari pre-stroke control mechanism.
2. Sensor lever Dengan ini, posisi pre-stroke (yaitu, permulaan static
3. U-shaped lever injection) dapat dibedakan untuk mengontrol injection
4. Torsi cam timing dan injection rate (yaitu, kuantitas injeksi bahan
5. Push rod B bakar yang diinjeksikan dari nozzle per derajat sudut cam).
6. Cancel spring Inimemungkinkan high injection rates1 pada putaran
rendah dan medium melalui interval injeksi yang pendek,
Penjelasan Singkat Sistem Kontrol Emisi sehingga menyebabkan torsi mesin lebih tinggi dan gas
dan Kelistrikan buang lebih bersih.

MITICS (Mechanically Integrated Timing and


Injection Control System)
4HE1-TC
Mechanically Integrated Timing dan Injection rate
Control System (MITICS) menggunakan kontrol
mekanikal, dalam perbandingan dengan TICS system,
yang menggunakan kontrol elektronik.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -5

7. Full load set screw


8. Boost compensator lever
9. Aneroid compensator spring
10. Bellow
11. Return spring
12. Push rod C

MITICS dikembangkan dalam respon terhadap


kebutuhan akan mesin diesel ukuran medium
dengan biaya murah, konsumsi bahan bakar
rendah, output tinggi dan gas buang lebih bersih.
High injection rate menggunakan interval injeksi
yang pendek.
 Putaran dimana injection pump plunger
naik perlahan saat putaran mesin turun dan
tekanan dalam injection pipe turun. Karena
ini, pengabutan nozzle spray memburuk
dan membuatnya tidak mungkin untuk
mendapatkan campuran bahan bakar -
udara yang benar. Untuk mendapatkan
campuran bahan bakar - udara yang benar
saat putaran rendah dan medium,
diperlukan untuk menaikkan tekanan di
dalam injection pipe menggunakan interval
injeksi yang pendek.
6C -6 SISTEM BAHAN BAKAR

Keterangan Keterangan
1. Tekanan injection pipe A. Putaran plunger
2. PE-AD type injection pump B. Pengangkatan cam
3. Putaran mesin 1. Putaran plunger (m/sec)
2. Pengangkatan cam (mm)
 Gambar berikut menunjukkan putaran plunger 3. Cam angle (degrees)
dan pengangkatan lift dalam hubungannya
dengan sudut cam. Dapat dilihat dari grafik bahwa
putaran plunger increases together dengan
Governor (Model RLD-M)
4HE1-TC
pengangkatan cam.
MITICS varies the beginning of injection posisi pada Governor tipe RLD-J dapat digunakan dengan MI,
low dan medium speeds sehingga injection occurs MITICS injection pump, dan didesain untuk memberi
saat putaran plunger increases during the latter kontrol dan ketahanan lebih baik dibanding governor
half of pengangkatan cam (shown by the bold garis). tipe RLD sebelumnya.
Pada high Meskipun konstruksi dasar identik dengan dengan
speeds, injection is performed saat plunger Governor tipe RLD, tipe RLD-M lebih besar untuk
speed decreases during the first half of pengangkatan aplikasi pada pompa yang lebih besar.
cam ke Keistimewaan
prevent an berlebihan increase in injection pipe 1. Variable speed control governor dengan gaya
pressure. reaksi lever diturunkan.
This enables high pressures pada low dan medium Sedangkan dengan governor tipe RLD
speeds dengan a fast putaran plunger. Thus, a fine fuel sebelumnya , RLD-M governor control didapat
oil spray is injected into the cylinder dari nozzles menggunakan kecepatan control lever untuk
within a short time ke provide the proper mixture merubah fulcrum dari internal link mechanism.
untuk combustion, helping ke increase torsi dan Maka dari itu, gaya reaksi dari governor spring
keep exhaust emissions bersihkan. tidak bereaksi langsung pada speed control
lever, hanya gaya reaksi lever yang sangat kecil
digunakan pada accelerator pedal.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -7

Keterangan
1. Sensor lever
2. Torsi cam
3. Control posisi rack (mm)
4. Putaran pompa (r/min)

3. Kontrol diperbaiki melalui internal guide plate


Saat speed control lever dioperasikan, 2nd
supporting lever pin bergerak disepanjang guide
plate.
Floating lever yang dihubungkan ke pin
kemudian bergerak untuk merubah posisi ball
joint fulcrum. Saat putaran sedang ke tinggi,
guide plate menyebabkan floating lever bergerak
untuk menaikan lever ratio secara terus-menerus
dari 1.1 (idling) — 6 (putaran penuh). Kenaikan
lever ratio ini saat putaran sedang ke tinggi
memperbaiki putaran kendur (speed droop).

Keterangan
1. Saat kontrol putaran maksimum
2. Saat kontrol putaran idle
3. Speed control lever
4. Governor spring
5. Link mechanism

2. Pengesetan karakteristik torsi melalui internal


torsi cam.
Saat beban penuh, ujung dari sensor lever
mengikuti permukaan dari torsi cam untuk
menentukan posisi rack saat beban penuh dan
mengontrol kuantitas injeksi saat beban penuh.
Maka dari itu, karakteristik torsi yang diminta oleh
mesin dapat diset dengan bebas dengan
merubah bentuk dari permukaan torsi cam.

Keterangan
1. Ball joint
2. Floating lever
3. 2nd supporting lever pin
4. Speed control lever
5. Guide plate

Injection Nozzle
Bosch hole type injection nozzle digunakan. Terdiri
dari nozzle body dan needle valve assembly.
Injection nozzle assembly mengabutkan bahan bakar
bertekanan dari injection pump ke dalam combustion
chamber melalui nozzle body injection orifice.
6C -8 SISTEM BAHAN BAKAR

Fuel Filter dan Water Separator


Cartridge type fuel filter dan water separator digunakan
bersama dengan in-garis type injection pump.
Saat bagian dalam injection pump dilumasi oleh bahan
bakar yang dipompa, bahan bakar harus benar-benar
dibersihkan.
Fuel filter dan water separator menghilangkan partikel
air dan material asing lain dari bahan bakar sebelum
mencapai injection pump.
Water separator memiliki internal float. Saat float
mencapai level tertentu, peringatan light menyala Keterangan
untuk mengingatkan anda untuk menguras air dari 1. Body assembly
separator. 2. Filter cartridge
3. Case
4. Lever sensor
5. Drain plug
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -9

FUEL FILTER ASSEMBLY (Kecuali Model 4HF1-2)


Komponen

N6A0827E

Keterangan bebas dari gelembung udara.


1. Fuel pipe  Kencangkan bleeder plug.
 Operasikan priming pump.
Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery.
 Jungkitkan cab
1. Fuel pipe
2. Fuel Filter Assembly
Memasang
1. Fuel Filter Assembly
Kencangkan:
Fuel filter bracket sampai 34 N.m (3.5 kg.m / 25 lb.ft)
2. Fuel pipe
Kencangkan:
Baut fuel pipe joint sampai 23 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
Pembuangan Udara
 Kendurkan priming pump cap (1).
 Kendurkan air bleeding plug. (hanya model
4HG1-T)
 Operasikan priming pump.
Pompa primer pump sampai aliran bahan bakar
bebas dari gelembung udara. (Kecuali model
4HG1-T)
 Kencangkan air bleeding plug. (Hanya model
4HG1-T)
 Kendurkan bleeding plug.
 Operasikan priming pump.
Pompa primer pump sampai aliran bahan bakar
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -9

2. Fuel filter

Pompa primer pump sampai aliran bahan


bakar bebas dari gelembung udara.
(Kecuali model 4HE1-TC)
 Kendurkan bleeding plug pada injection
pump (2). (Hanya model 4HE1-TC)
 Operasikan priming pump.
Pompa primer pump sampai aliran bahan
bakar bebas dari gelembung udara.
(Hanya model 4HE1-TC)
 Kencangkan bleeding plug pada injection
pump (2). (Hanya model 4HE1-TC)
 Kunci priming pump cap (1).
Perhatian:
Periksa dari kebocoran bahan bakar di sekitar
injection pump dan fuel filter.
6C -10 SISTEM BAHAN BAKAR

Penggantian Cartridge 2. Berikan lapisan tipis oli mesin pada O-ring.


Melepas 3. Berikan bahan bakar ke fuel filter baru untuk
Prosedur Penggantian memfasilitasi bleeding.
1. Kendurkan fuel filter bekas dengan memutarnya 4. Putar masuk fuel filter sampai filter O-ring
berlawanan arah jarum jam dengan filter wrench. terpasang pada sealing face.
Hati-hati untuk mencegah bahan bakar tumpah.

Memasang
1. Bersihkan upper cover fitting face. 5. Gunakan filter wrench untuk memutar fuel filter
Ini akan memberikan fuel filter baru duduk tambahan 1/3 sampai 2/3 putaran.
dengan benar. 6. Operasikan priming pump untuk membuang
udara dari fuel garis.
Lihat ke “FUEL FILTER ASSEMBLY” untuk
informasi lebih lengkap.
7. Hidupkan mesin.
Start mesin selama sepuluh detik atau sampai
hidup.
Jika mesin tidak start setelah sepuluh detik,
ulangi Langkah 6.
Menguras Pre-fuel Filter
1. Kendurkan air bleeding plug dan drain plug
dengan memutar berlawanan arah jarum jam.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -11
2. Kuras kira 0.1 liter (3.4 oz) air.
3. Kencangkan dengan kuat drain plug.
4. Operasikan primer pump pada fuel pump untuk
menghilangkan udara dari sistem bahan bakar.
5. Kencangkan air bleeding plug.

Keterangan
1. Air bleeding plug
2. Pre-fuel filter
3. Drain level
4. Drain plug

6. Hidupkan mesin dan periksa untuk memastikan


tidak ada bahan bakar yang bocor dari drain plug.
7. Pastikan bahwa peringatan light pada instrument
panel mati. (Kecuali 4HE1-TC)
6C -12 SISTEM BAHAN BAKAR

FUEL FILTER ASSEMBLY (Hanya Model 4HF1-2)


Komponen

N6A0834E

Keterangan
1. Filter cap 4. Baut pemasangan fuel filter
2. Lead switch wiring connector 5. Fuel filter assembly
3. Fuel hoses

Melepas Memasang
Persiapan 1. Fuel filter assembly
 Lepas kabel massa battery. 2. Baut pemasangan fuel filter
1. Filler cap 3. Fuel hose
2. Lead switch wiring connector  Pasang inlet hose dan outlet hose.
3. Fuel hose 4. Lead switch wiring connector
 Lepas inlet dan outlet hoses dari fuel filter dan 5. Filler cap
sumbat hose untuk mencegah bahan bakar
keluar.
4. Baut pemasangan fuel filter Penggantian Cartridge
5. Fuel filter assembly Melepas
1. Lepas cartridge menggunakan filter wrench.
Alat khusus
Filter wrench: 5-8840-0253-0
2. Lepas sedimenter/center.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -13

Pembuangan Udara
1. gerakkan priming pump (1) untuk mengirim udara
dalam sistem bahan bakar ke injection pump.
2. Kendurkan sedimenter air bleeding plug (2) dan
operasikan priming pump sampai tidak ada
gelembung.
3. Kencangkan air bleeding plug dengan sempurna.
4. Coba untuk menghidupkan mesin. Jika mesin
tidak hidup dalam 10 detik, pembuangan udara
harus dilakukan sekali lagi.
5. Periksa bahwa tidak ada kebocoran bahan bakar,
dan kemudian kencangkan priming pump dengan
sempurna.

Keterangan
1. Air bleeding plug

Merakit
1. Pasang sedimenter/center ke dalam cartridge
baru.
2. Bersihkan permukaan pemasangan cartridge dari
filter body sehingga cartridge baru dapat duduk
secara penuh.
3. Berikan oli mesin tipis ke O-ring cartridge baru.
4. Isi cartridge baru dengan solar untuk
memfasilitasi pembuangan udara.
5. Kencangkan cartridge sampai O-ring
bersinggungan dengan permukaan sealing. Hati-
hati jangan menumpahkan solar. Menguras Air
Berikan 1/3 sampai 2/3 putaran menggunakan Jika lebih dari standar dikumpulkan, peringatan light
filter wrench. menyala. Pada kondisi ini, ikuti prosedur menguras
Alat khusus udara berikut:
Filter wrench: 5-8840-0253-0 1. Tempatkan bak (Kira-kira kapasitas 0.2 lit (0.18
Imp qt/0.21 US qt)) di bawah drain plug pada
separator.
2. Kendurkan drain plug dan air bleeding plug.
3. Setelah menguras, kencangkan drain plug.
4. Operasikan kembali priming pump beberapa kali
dan periksa dari kebocoran bahan bakar.
5. Kencangkan air bleeding plug.
6. Pastikan bahwa peringatan light pada instrument
panel mati.
6C -14 SISTEM BAHAN BAKAR

INJECTION NOZZLE ASSEMBLY


Komponen

Keterangan
1. Nozzle cover 3. Injection pipe
2. Leak off pipe 4. Injection nozzle assembly

N6A0839E
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -15

4HE1-TC (Engine)

N6A0840E
Keterangan
1. Nozzle cover Melepas
2. Leak off pipe Persiapan
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -15
 Lepas kabel massa battery.
 Jungkitkan cab. 3. Injection pipe
1. Nozzle Cover 4. Injection nozzle assembly
2. Leak-Off Pipe
3. Fuel Injection Tutup lubang delivery valve holder dan lubang nozzle
1) Kendurkan injection pipe sleeve nut (1). holder (3) dengan tutup untuk mencegah masuknya
Jangan berikan gaya berlebihan pada injection material asing.
pipe (4).
2) Kendurkan injection pipe clip (2).
3) Lepas injection pipe assembly.
6C -16 SISTEM BAHAN BAKAR

Tekanan pembukaan Injection MPa


(kg/cm2/psi) Nozzle
4HF1/4HF1-2/4HG1 18.1 (185/2,631)
4HE1-TC 21.6 (220/3,128)
1st 18.1 (185/2,631)
4HG1-T
2nd 21.1 (215/3,057)

4. Injection Nozzle Assembly


Tandai posisi pemasangan nozzle holder
assembly dengan menandai setiap nozzle holder
assembly dengan nomor silinder dimana ia
dilepas.

Bentuk Pengabutan
Periksa bentuk pengabutan
Lihat pada gambar.
Kondisi Pengabutan
 Benar (1)
 Tidak benar (Hambatan pada orifice) (2)
 Tidak benar (Menetes) (3)
Jika kondisi pengabutan buruk, injection nozzle
harus diganti atau disetel.

Memeriksa
Sebelum membongkar injection nozzle assembly,
periksa tekanan pembukaan nozzle, bentuk
pengabutan, gemeretak dan kebocoran oli.
Tekanan Pembukaan
Gunakan nozzle tester untuk memeriksa tekanan
pembukaan injection nozzle.
Jika the tekanan pembukaan di atas atau di bawah
nilai standar, injection nozzle harus diganti atau
disetel.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -17

Kebocoran
Tahan tester handle sampai sekitar 2,070 kPa (21
kg/cm2 / 300 psi) bdi bawah tekanan pembukaan. Jika
tidak ada bahan bakar yang jatuh dari nozzle tip dalam
10 detik, nozzle tidak bocor.
Gemeretak
Terdengar dengan mudah bunyi gemeretak pada
semua putaran pump lever.
PERINGATAN:
CAIRAN TEST DARI INJECTION NOZZLE AKAN
DIKABUTKAN DENGAN TEKANAN YANG SANGAT
TINGGI. IA DAPAT DENGAN MUDAH MASUK KE
KULIT MANUSIA. JAUHKAN TANGAN ANDA DARI
INJECTION NOZZLE TESTER SETIAP WAKTU.
Membongkar
Klem injection nozzle holder pada ragum.

3. Injection Nozzle
Simpan nozzle bersama dengan needle valve
terpisah untuk menjaga kombinasi nozzle ke
needle valve aslinya.
4. Spacer
5. Spring Seat
6. Nozzle Spring
7. Adjusting Shim
Simpan adjusting shim pada grup aslinya untuk
menjaga kombinasi shim awal ke nozzle spring.
8. Nozzle Holder Body
Perhatian:
 Cuci semua komponen yang dilepas dan atur
berdasarkan silinder, hati-hati jangan melupakan
komponen apapun.
 Rendam nozzle assembly dalam wadah
komponen yang berisi solar.
Keterangan  Hati-hati jangan menghilangkan shim, jika
1. Flange digunakan.
2. Retaining nut
3. Injection nozzle
4. Spacer
5. Spring seat
6. Nozzle spring
7. Adjusting shim
8. Nozzle holder body

1. Flange
2. Retaining Nut
Gunakan wrench untuk melepas injection nozzle
retainer nut.
6C -18 SISTEM BAHAN BAKAR

Memeriksa Nozzle Body dan Needle Valve


Injection Nozzle Needle Periksa nozzle body dan needle valve dari kerusakan
1. Lepas nozzle dari nozzle body. dan deformasi.
2. Hati-hati cuci nozzle needle dan nozzle body Nozzle dan body assembly harus diganti salah satu
dalam solar bersih. dari dua kondisi ditemukan selama memeriksa.
3. Periksa bahwa nozzle needle bergerak lembut Perhatian:
dalam injection nozzle body. Nozzle baru harus dibersihkan dalam solvent untuk
Jika nozzle tidak bergerak lembut, ia harus melepas lapisan pelindung (protective coating).
diperbaiki (Lihat “Procedur Nozzle Lapping” di Nozzle body dan needle harus diganti sebagai
bawah). assembly.

Prosedur Nozzle Lapping


1. Putar nozzle needle (1) dan nozzle body (2) Merakit
dengan memberikan compound dari oxidized
chrome dan animal oil (3).
Perhatian:
Jangan berikan compound oxidized chrome dan
animal oil dalam jumlah yang berlebihan ke injection
needle valve seat area.

2. Hati-hati cuci needle valve dan nozzle body


dalam solar bersih setelah lapping.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -19

Keterangan
1. Flange
2. Retaining nut
3. Injection nozzle
4. Spacer
5. Spring seat
6. Nozzle spring
7. Adjusting shim
8. Nozzle holder body

1. Nozzle Holder Body


2. Adjusting Shim
3. Nozzle Spring
4. Spring Seat
5. Spacer
6. Injection Nozzle
Pasang nozzle dowel pin dengan mengesetnya
ke dowel hose dari nozzle holder body.

Lepas injection nozzle holder dari ragum.


8. Flange

Menyetel Tekanan Awal Injeksi


Setelah merakit injection nozzle, periksa kembali
tekanan pembukaan dan kondisi pengabutan.
Tekanan pembukaan
Pasang injection nozzle holder ke injection nozzle
tester.
Berikan tekanan ke nozzle tester untuk memeriksa
bahwa injection nozzle terbuka pada tekanan standar.
Jika injection nozzle tidak terbuka pada tekanan
standar, pasang atau lepas sejumlah adjusting shim
yang sesuai untuk menyetelnya.

7. Retaining Nut
Klem injection nozzle holder pada ragum.
Kencangkan injection nozzle holder retaining nut
sesuai torsinya.
Kencangkan:
Injection nozzle holder retaining nut sampai 34 N.m
(3.5 kg.m / 25 lb.ft)
Tekanan Pembukaan MPa
(kg/cm2/psi) Injection Nozzle
4HF1/4HF1-2/4HG1 18.1 (185/2,631)
4HE1-TC 21.6 (220/3,128)
6C -20 SISTEM BAHAN BAKAR

Menyetel Tekanan Pembukaan 9. Pasang injection nozzle holder ke injection nozzle


1. Klem injection nozzle holder (1) pada ragum (2). tester.
2. Gunakan wrench untuk melepas injection nozzle 10. 10. Berikan pressure ke nozzle tester untuk
retaining nut (3). memeriksa bahwa injection nozzle terbuka pada
tekanan standar.
Jika injection nozzle tidak terbuka pada tekanan
standar, pasang atau lepas sejumlah adjusting
shim yang sesuai untuk menyetelnya.
Melepas atau memasang satu shim akan
menaikkan atau menurunkan tekanan
pembukaan nozzle kira-kira 370 kPa (3.77
kg/cm2 / 53.6 psi).

Ketersediaan Adjusting Shim mm (in)


Range 0.5 — 1.5 (0.02 — 0.06)
Kenaikan 0.025 (0.001)
Jumlah Total Shim 41

Bentuk Pengabutan
Periksa kondisi pengabutan.
Lihat pada gambar.
Kondisi pengabutan
 Benar (1)
3. Lepas injection nozzle holder dari ragum.
4. Lepas injection nozzle (4), spacer (5), spring seat  Tidak benar (Hambatan pada orifice) (2)
(6) spring (7) dan adjusting shim (8).  Tidak benar (Menetes) (3)
5. Pasang adjusting shim baru, spring, spring seat, Jika kondisi pengabutan buruk, injection nozzle
spacer, injection nozzle, dan retaining nut. harus diganti atau disetel.

6. Klem injection nozzle holder pada ragum. Lihat ke “Penyetelan”.


7. Kencangkan injection nozzle holder retaining nut Perhatian:
sesuai torsinya. Setel nozzle pada area berventilasi baik. Jangan
Kencangkan: menghirup oli atau kabut yang diinjeksikan dari nozzle.
Injection nozzle holder retaining nut sampai 34 N.m Membongkar
(3.5 kg.m / 25 lb.ft) 4-1 Injection Nozzle (Two spring nozzle holder)
8. Lepas injection nozzle holder dari ragum. (Hanya 4HG1-T)
Two-spring nozzle holder telah dikembangkan untuk
mengurangi NOx (Nitrogen Oxides) dan particulate dari
gas buang mesin diesel direct injection.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -21

Merakit dan Menyetel Tekanan Pembukaan

Keterangan
1. Retaining nut
2. Nozzle & pin Keterangan
3. Spacer & pin 1. Nozzle holder body
4. Lift piece 2. Shim (Penyetel tekanan pembukaan pertama)
5. Spring seat 3. First spring
6. Push rod 4. Spring seat
7. Shim (Penyetel tekanan pembukaan kedua nozzle) 5. Collar
8. Second spring 6. Second spring
9. Collar 7. Push rod
10. Spring seat 8. Shim (Penyetel tekanan pembukaan kedua)
11. First spring 9. Spring seat
12. Shim (Penyetel tekanan pembukaan pertama 10. Lift piece
nozzle) 11. Spacer & pin
13. Nozzle holder body 12. Nozzle & pin
14. Eye bolt 13. Retaining nut
15. Gasket 14. Gasket
15. Eye bolt
1. Sebelum membongkar bersihkan deposit karbon
dari nozzle dan nozzle holder menggunakan sikat Nozzle holder disetel saat komponen dipasang
kawat dan cuci bagian luar nozzle holder kembali sesuai urutan di atas.
assembly. Sebagai penyetel dari two-spring nozzle holder terbuat
Perhatian: dari seperseratus millimeter, bersihkan komponen
Jangan menyentuh lubang nozzle dengan sikat kawat dengan teliti dalam solar untuk membersihkan kotoran
saat membersihkan. atau benda asing dengan sempurna.
2. Bongkar nozzle holder assembly sesuai urutan.
Merakit dan Prosedur penyetelan
1. Setel tekanan pembukaan pertama nozzle
 Setel tekanan pembukaanpertama nozzle
menggunakan shim.
6C -22 SISTEM BAHAN BAKAR
2. Konfirmasi pengangkatan needle valve penuh 4. Tekanan pembukaan kedua nozzle konfirmasi
 Konfirmasi pengangkatan needle valve penuh • Pastikan the tekanan pembukaan kedua nozzle in
sesuai dengan metode tertutup. accordance dengan the closed method.
3. Konfirmasi pre-lift 5. Penyetel tekanan pembukaan kedua nozzle
 Konfirmasi pre-lift sesuai dengan metode • Setel the tekanan pembukaan kedua nozzle using
tertutup. the shim.
Perhatian: 6. Final memeriksa
Jika tidak standar, ganti nozzle assembly, lift • Pastikan the kondisi of bahan bakar spray dengan
piece, pin dan spacer dengan menggunakan nozzle the
service kit. nozzle dan nozzle holder assembled.

Data Perbaikan Penyetelan (Hanya 4HG1-T)

Nozzle needle valve full-lift 0.30 mm (0.0118 in)


Nozzle needle valve pre-lift 0.04 mm (0.0016 in) pada 19.1 MPa (195 kg/cm 2, 2,770 psi)
Tekanan nozzle 1st Stage 18.1 MPa (185 kg/cm2, 2,630 psi)
2nd Stage 22.1 — 23.0 MPa (225 — 235 kg/cm2, 3,200 — 3,342 psi) pada lift
0.09 mm (0.0035 in) = pre lift + 0.05 mm (0.0020 in)

Penyetel tekanan pembukaan pertama nozzle 2. Pasang shim, first spring dan spring seat pada
1. Klem nozzle holder pada ragum. nozzle holder.

Keterangan
Keterangan
1. Nozzle holder body
1. Spring seat
2. First spring
3. Shim penyetel tekanan pembukaan pertama nozzle
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -23
3. Pasang collar, second spring, shim, spring seat
dan push rod pada nozzle holder.

7. Kencangkan dengan tangan adjustment retaining


nut bersama dengan gasket ke nozzle holder.
Retaining nut: 157892-3200 (* Bosch AS)
Keterangan
Gasket: 157892-5100 (* Bosch AS)
1. Shim penyetel tekanan pembukaan kedua nozzle
(* Bosch Automotive System Corporation)
2. Second spring
3. Collar
4. Push rod
5. Spring seat

4. Pasang pin (1), lift piece (2) dan spacer (3) pada
nozzle holder.

Keterangan
1. Retaining nut (alat khusus)
2. Gasket
3. Nozzle

8. Kencangkan adjustment retaining nut sesuai


torsinya.
5. Pasang pin (1) pada spacer.
Torsi: 29 — 39 N.m (3.0 — 4.0 kg.m / 257 — 345
6. Pasang nozzle (2) pada spacer.
lb.in)
6C -24 SISTEM BAHAN BAKAR

 Adjusting shim tekanan pembukaan pertama


nozzle

Komponen No.
Ketebalan mm (in)
(ISUZU)
115349-0420 0.40 (0.0157)
115349-0430 0.50 (0.0197)
115349-0440 0.52 (0.0205)
115349-0450 0.54 (0.0213)
115349-0460 0.56 (0.0220)
115349-0470 0.58 (0.0228)
115349-0480 0.60 (0.0236)
115349-0490 0.70 (0.0276)

Keterangan
1. Torque wrench
2. Retaining nut (alat khusus)

9. Pasang nozzle holder (1) ke nozzle tester (2).

Keterangan
1. Ketebalan

Konfirmasi Pengangkatan Penuh Needle Valve


1. Pasang gasket (1) dan plug (2) pada adjustment
retaining nut.
Gasket:
026508-1140 (Bosch AS)
10. Operasikan nozzle tester dan ukur tekanan 894227-6020 (ISUZU)
pembukaan pertama nozzle. Plug:
11. Jika tekanan pembukaan pertama nozzle tidak 157892-1600 (Bosch AS)
standar, bongkar nozzle holder dan ganti shim
sampai tekanan sesuai standar.
Perhatian:
 Gunakan micrometer untuk mengukur ketebalan
shim.
 Gunakan kombinasi 3 adjusting shim untuk
menyetel tekanan.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -25

2. Posisikan nozzle holder dengan nozzle Keterangan


menghadap ke bawah dan pasang dial gauge 1. Nut (alat khusus)
holder pada nozzle holder. 2. Holder (alat khusus)
Dial gauge holder: 157892-5000 (Bosch AS)
4. Pasang pin (1) ke dial gauge (2).
Perhatian:
Panjang dari pin tidak termasuk bagian ulir.
Pin (l=100 mm (3.94 in)):
157892-5200 (Bosch AS)
Dial gauge:
157954-3800 (Bosch AS)
185317-0150 (ISUZU)

Keterangan
1. Holder (alat khusus)

3. Pasang nut pada dial gauge holder.


Nut: 157892-1000 (Bosch AS)

5. Pasang dengan kuat dial gauge ke nozzle holder


menggunakan nut sehingga pin bersinggungan
dengan ujung dari first spring seat.
6C -26 SISTEM BAHAN BAKAR

Perhatian:
 Kunci dial gauge sehingga langkah 2 mm (0.08 in)
dapat diukur.
 Jangan mengencangkan berlebihan nut karena
dapat menyebabkan dial gauge shaft macet.
(Pastikan pada dial gauge bahwa shaft bergerak
lembut.)

8. Operasikan nozzle tester dan naikkan tekanan in-


garis sampai 34.3 — 44.1 MPa (350 — 450
kg/cm2 / 4,975 — 6,396 psi) sehingga nozzle’s
needle valve bergerak sampai pengangkatan
penuh.
Catat pengangkatan penuh ‘L’. (Baca dial gauge)
Pengangkatan Penuh Nozzle mm (in)
0.30 (0.0118)

Perhatian:
Operasi di atas digunakan untuk menentukan apakah
nozzle seat aus dan apakah nozzle assembly dalam
kondisi baik.

Keterangan
1. Dial gauge
2. Nut
3. Holder
4. Pin
5. Nozzle holder
6. First spring seat

6. Pasang nozzle holder (1) ke nozzle tester (2) dan


posisikan needle ke nol pada dial gauge.
7. Operasi Secure kan nozzle tester untuk
membuang udara dari dalam retaining nut dan
untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran
bahan bakar.

Keterangan
1. Needle valve
2. Tekanan pembukaan pertama nozzle 34.3 — 44.1
MPa (350 — 450 kg/cm2 / 4,975 — 6,396 psi)
3. In-garis pressure
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -27

Konfirmasi Pre-lift Titik pengukuran pre-lift:


1. Dengan needle valve pada pengangkatan penuh, Baca dial gauge pada tekanan pembukaan pertama
lepas nozzle tester handle. nozzle
Perhatian: +kira-kira 1 MPa (10 kg/cm2 / 145 psi).
In-garis pressure akan turun dan pengangkatan needle
valve (seperti ditunjukkan pada dial gauge) juga akan
turun sedikit. Pre-lift
Tekanan MPa Pengangkata
Mesin
(kg/cm2 / psi) n mm (in)
4HG1-T 19.1 (195/2,770) 0.04 (0.0016)

Perhatian:
Titik ini dapat ditemukan saat tekanan turun.

Keterangan
1. Pressure gauge

Keterangan
1. Needle valve lift
2. Titik pengukuran prelift
3. Tekanan pembukaan pertama nozzle

3. Pastikan bahwa pre-lift ‘l’ sesuai standar.

Keterangan
1. Needle valve lift
2. In garis pressure

2. Baca pengangkatan needle valve ‘l’ dari indikasi


dial gauge (saat needle valve turun saat second
spring berhenti bekerja).
Lihat ke titik pengukuran pre-lift untuk ‘l’.
6C -28 SISTEM BAHAN BAKAR

Keterangan
1. Push rod
2. Spring seat
3. Spacer
4. Second spring
5. Adjusting shim
6. Lift piece
7. Needle valve

4. Jika pre-lift tidak sesuai standar, ganti pin, lift


piece, spacer dan nozzle assembly sebagai set
dengan service kit.

Service kit:
4HG1-T 897313-8970

Keterangan
1. Nozzle holder
2. Nozzle tester

2. Lepas nozzle tester handle sehingga in-garis


pressure turun.
Perhatian:
In-garis pressure akan turun dan pengangkatan needle
valve (seperti ditunjukkan pada dial gauge) juga akan
turun sediit.

Keterangan
1. Lift piece
2. Nozzle assembly
3. Pin
4. Spacer
5. Capsule

Konfirmasi Tekanan Pembukaan Kedua Nozzle


1. Setelah konfirmasi pre-lift, operasikan nozzle tester
untuk menaikkan in-garis pressure sampai 34.3 —
44.1 MPa (350 — 450 kg/cm2 / 4,975 — 6,396 psi)
sehingga nozzle needle valve bergerak melalui
pengangkatan penuh.

Keterangan
1. Needle valve lift
2. Tekanan pembukaan kedua nozzle 34.3 — 44.1
MPa (350 — 450 kg/cm2 / 4,975 — 6,396 psi)
3. In garis pressure

3. Kemudian, baca penunjukkan pressure gauge


(tekanan pembukaan kedua nozzle) saat dial
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -29
gauge menunjukkan nilai standar pengangkatan needle Komponen No.
Ketebalan mm (in)
valve (biasanya pre-lift l + 0.05 mm (0.0020 in). (ISUZU)
897116-0370 0.52 (0.0205)
Tekanan pembukaan kedua nozzle
897116-0380 0.53 (0.0209)
Pengangkata Tekanan
n mm (in) MPa (kg/cm2/psi) 897116-0390 0.54 (0.0213)
0.09 22.1 — 23.0 (225 — 235/
4HG1-T 897116-0400 0.55 (0.0217)
(0.0035) 3,200 — 3,342)
897116-0410 0.56 (0.0220)
897116-0420 0.57 (0.0224)
897116-0430 0.58 (0.0228)
897116-0440 0.59 (0.0232)

Keterangan
1. Saat needle valve lift l + 0.05 mm (0.0020 in)
2. Dial gauge
3. Full needle valve lift
Penyetel tekanan pembukaan kedua nozzle
Jika tekanan pembukaan kedua nozzle tidak sesuai Keterangan
standar, bongkar nozzle dari nozzle holder dan 1. Adjusting shim tekanan pembukaan kedua nozzle
ganti shim sampai tekanan sesuai standar. 2. Second spring
Perhatian: 3. Collar
 Karena tekanan pembukaan kedua berubah saat 4. Push rod
tekanan pembukaan pertama berubah, tekanan 5. Spring seat
pembukaan kedua harus disetel saat tekanan
pembukaan pertama berubah.
 Gunakan micrometer untuk mengukur ketebalan
shim.
 Gunakan kombinasi dari 3 adjusting shim untuk
menyetel tekanan.
 Adjusting shim tekanan pembukaan kedua nozzle

Komponen No.
Ketebalan mm (in)
(ISUZU)
897116-0290 0.10 (0.0039)
897116-0320 0.20 (0.0079)
897116-0330 0.30 (0.0118)
897116-0340 0.40 (0.0157)
897116-0350 0.50 (0.0197)
897116-0360 0.51 (0.0201)
6C -30 SISTEM BAHAN BAKAR

Keterangan kondisi pengabutan, kerapatan seat oli dan setiap


1. Ketebalan komponen dari kebocoran oli.
5. Saat mengganti nozzle, ganti nozzle, lift piece,
Pemeriksaan terakhir pins dan spacer sebagai set dengan nozzle
1. Lepas dial gauge (1), nut (2) dan dial gauge service kit.
holder (3). Perhatian:
Pre-lift tidak akan standar jika hanya nozzle yang
diganti.

2. Lepas adjustment retaining nut dan gasket.


3. Pasang retaining nut asli, pastikan bahwa pin
masuk penuh ke dalam nozzle, dan kemudian
kencangkan dengan tangan retaining nut. Memasang
Kemudian, kencangkan retaining nut asli sesuai 1. Injection Nozzle Assembly
torsinya. 1) Pasang injection nozzle (1) gasket dan O-ring
Torsi: 29 - 39 N.m (3.0 - 4.0 kg.m / 22 - 29 lbft) (2) baru ke nozzle holder, dan kemudian
pasang nozzle holder ke cylinder head seperti
terlihat pada gambar.

Keterangan
1. Torque wrench 2) Kencangkan nozzle holder flange nut dengan
2. Retaining nut (alat khusus) urutan sesuai torsinya.
Kencangkan:
4. Pasang nozzle holder (1) ke nozzle tester (2) dan Nozzle holder flange nut sampai 19 N.m (1.9 kg.m / 14
periksa tekanan pembukaan pertama nozzle, lb.ft)
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -31

2. Fuel Injection pipe


1) Pasang injection pipe assembly dan
kencangkan sementara injection pipe sleeve
nut.
2) Pasang clip pada posisi seperti terlihat pada
gambar.
Perhatian:
Pastikan bahwa posisi clip benar.
Posisi clip yang salah akan menyebabkan injection
pipe rusak dan suara pulsing bahan bakar.
Kencangkan:
3. Fuel Injection pipe (hanya model 4HF1-2)
Clip screw sampai 3 N.m (0.3 kg.m / 26 lb.in)
1) Hubungkan Injection pipe dan pasang dengan
3) Kencangkan injection pipe sleeve nut sesuai
clip seperti pada gambar.
torsinya.
Kencangkan:
Kencangkan:
 Injection pipe sampai 29 N.m (3.0 kg.m / 22 lb.ft)
Injection pipe sleeve nut sampai 29 N.m (3 kg.m / 22
lb.ft)  Clip sampai 3 N.m (0.3 kg.m / 26 lb.in)
6C -32 SISTEM BAHAN BAKAR

4. Leak off pipe


Baut Leak-off pipe joint sampai 13 N.m (1.3 kg.m
/ 113 lb.in)
5. Nozzle Cover
 Pasang kabel massa battery.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -33

INJECTION PUMP ASSEMBLY (Kecuali Model 4HF1-2)


Komponen

N6A0894E

Keterangan  Kuras air pendingin


1. Intake air duct 1. Intake Air Duct
2. Vacuum hose 2. Vacuum Hose
3. Oil level guide tube 3. Oil Level Guide Tube
4. Engine stop cable  Lepas baut pemasangan guide tube dan tarik
5. Accelerator control cable keluar guide tube.
6. Engine control wire
7. Engine control lever
8. Oil Pipe
9. Fuel return hose

Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -33

10. Fuel feed hose


11. Nozzle cover
12. Leak off pipe
13. Fuel pipe
14. Fuel filter assembly
15. PCV hose
16. Injection pipe
17. Injection pump assembly
18. Injection rubber spacer
6C -34 SISTEM BAHAN BAKAR

Untuk 4HE1-TC

4. Engine Stop Cable


 Kendurkan locking nut pada bracket dan lepas
engine stop cable dari injection pump stop 5. Accelerator Control Cable
lever.  Kendurkan locking nut pada bracket dan lepas
accelerator control cable dari injection pump
control lever.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -35
Untuk 4HE1-TC

16. Injection pipe


 Kendurkan injection pipe sleeve nut (1).
6. Engine Control Wire
Jangan berikan gaya berlebihan pada
7. Engine Control Lever
injection pipe (5).
8. Oil Pipe
9. Fuel Return Hose  Kendurkan injection pipe clip (3).
10. Fuel Feed Hose  Lepas injection pipe assembly.
 Lepas fuel hose dari sisi injection pump dan Tutup lubang delivery valve holder (2) dan
jangan sampai tumpah dan kemasukan debu. lubang nozzle holder (4) dengan tutup untuk
11. Nozzle Cover mencegah masuknya benda asing.

12. Leak-Off Pipe 17. Injection Pump Assembly


13. Fuel pipe 1) Lepas baut injection pump bracket dan baut
14. Fuel Filter Assembly injection pump rear bracket.
15. PCV Hose 2) Kemudian lepas injection pump assembly.
6C -36 SISTEM BAHAN BAKAR

18. Injection Pump Rubber Spacer (Untuk 2. Injection Pump Assembly


4HF1/4HG1) 1) Putar crankshaft sampai tanda timing pada
crankshaft damper pulley lurus dengan garis
“13”.
2) Periksa No.1 cylinder intake dan exhaust valve
rocker arm dari kekenduran.
Jika No.1 cylinder intake dan exhaust valve
rocker arm tertekan berarti No.4 piston pada
langkah kompresi.
Putar crankshaft satu putaran penuh (360
derajat) dan luruskan tanda timing crankshaft
damper pulley dengan garis “13”.
Perhatian:
BTDC 13 diluruskan disini dengan sudut dimana
injection pump dipasang, dan tidak ada hubungannya
dengan injection timing.
 Lepas tutup lubang periksa dari cylinder body.
 Pasang O-ring ke injection pump bracket.

Memasang
1. Injection Pump Rubber Spacer
1) Masukkan rubber spacer ke lokasi yang
ditunjukkan pada gambar dengan pressure
sensitive adhesive double coated tape.
(4HF1/Mesin 4HG1)
2) Mesin 4HE1-TC (4HE1-XS) EURO-3
menggunakan rubber spacer lebih besar dari
mesin lain. Akan tetapi, mesin untuk tujuan
Hong Kong tidak memiliki rubber spacer.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -37

Keterangan
1. TDC

3) Luruskan injection pump bracket slit dengan


timer slit.
4) Pasang injection pump assembly ke cylinder
body.
Perhatian:
Saat injection pump memiliki perkaitan gigi buruk saat
memasang assembly ke cylinder body, masukkan
obeng ke dalam slit pada waktu bersamaan dengan
pump bracket slit digunakan sebagai panduan, dan
gerakkan ke atas dan bawah agar masuk.

Keterangan
1. Pointer
2. Timer outside tanda
3. Lubang periksa timing

Untuk 4HE1-TC

5) Setelah memasang injection pump, injection


timing dapat diperiksa melalui lubang
pemeriksa timing pada injection pump bracket.
Set No.1 cylinder ke BTDC (injection timing
dari mesin) pada langkah kompresi. Saat
pointer dari lubang pemeriksa timing segaris
dengan tanda pada timer injection pump
seperti terlihat pada gambar, injection timing
normal.
Setelah selesai memeriksa Injection Timing,
kencangkan tutup lubang periksa sesuai
torsinya.

Injection Timing derajat Keterangan


4HF1: 1. Tanda 8
4HE1-TC BTDC 8 2. Pointer
(4HE1-XS, XN) 3. Tanda 13
4HG1 BTDC 9 4. Lubang periksa timing
BTDC 7
6) Putar crankshaft sampai tanda timing pada
4HG1-T BTDC 9 (Untuk
crankshaft damper pulley lurus dengan garis
Colombia)
“8” (98EPA) atau “9” (Spec EURO3).
4HE1-TC (4HE1-XS) BTDC 9 (Spec EURO3) Perhatian:
Posisikan pada arah putaran normal. (hanya untuk
4HE1-TC)
6C -38 SISTEM BAHAN BAKAR

8) Kencangkan baut dan mur injection pump


bracket sesuai torsinya.
Kencangkan:
Mur dan baut iInjection pump bracket sampai 48 N.m
(4.9 kg.m / 35 lb.ft)

Keterangan
1. TDC

7) Setel injection pump ke bawah sehingga “8”


(98EPA) atau “9” (Spec EURO3) sampai ke
posisi ada lubang periksa timing. (hanya untuk
4HE1-TC) 9) Pasang injection pump rear bracket.
Perhatian: Kencangkan:
Kapanpun injection pump diganti, pastikan untuk Baut injection pump rear bracket sampai 48 N.m (4.9
menyetel injection timing. Untuk detail dari penyetelan, kg.m / 35 lb.ft)
lihat ke “BAGIAN 00 MEMPERBAIKI: 10) Pasang inspection hole plug.
MEMERIKSA DAN MENYETEL INJECTION TIMING”. Kencangkan:
Inspection hole plug sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35
lb.ft)
Perhatian:
Jika crank pulley memiliki dua tanda seperti pada
gambar, tanda (1) BTDC 49 pada coakan kedua dan
tanda (2) TDC pada coakan ketiga (dilihat dari sisi
depan), pastikan untuk mengeset pada tanda (2). (Jika
terdapat dua tanda berbeda pada satu dan coakan
yang sama, set pada tanda yang kedua saat diputar
pada arah normal.) Tanda (1) yang digunakan saat
memasang injection pump untuk 4HF1-2.

Keterangan
1. Tanda 8
2. Pointer
3. Tanda 13
4. Lubang periksa timing
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -39

Posisi clip yang salah akan menyebabkan


injection pipe rusak dan suara pulsing bahan
bakar.
Kencangkan:
Clip screw sampai 3 N.m (0.3 kg.m / 26 lb.in)
3) Kencangkan injection pipe sleeve nut sesuai
torsinya.
Kencangkan:
Injection pipe sleeve nut sampai 29 N.m (3 kg.m / 22
lb.ft)
4. PCV Hose
5. Fuel Filter
Kencangkan:
Baut fuel filter bracket sampai 34 N.m (3.5 kg.m / 25
lb.ft)
6. Fuel pipe
7. Leak off pipe
8. Nozzle Cover
9. Fuel Feed Hose
10. Fuel Return Hose
3. Fuel Injection pipe 11. Oil Pipe
1) Pasang injection pipe assembly dan 12. Engine Control Lever
kencangkan sementara injection pipe sleeve 13. Engine Control Wire
nut. 14. Accelerator Control Cable
2) Pasang clip pada posisi seperti terlihat pada 15. Engine Stop Cable
gambar. 16. Oil Level Guide Tube
17. Vacuum Hose
18. Intake Air Duct

Keterangan
A. 4HG1-T

Perhatian:
Pastikan bahwa clip diposisikan dengan benar.
6C -40 SISTEM BAHAN BAKAR

INJECTION PUMP ASSEMBLY (hanya model 4HF1-2)


Komponen

N6A0915E

Memasang
1. Putar crankshaft ke No. 1 cylinder 49 sebelum
TDC pada langkah kompresi. (49 adalah sudut
pemasangan pompa, tidak berhubungan dengan
injection timing.)
6C -40 SISTEM BAHAN BAKAR
4. Luruskan tanda pump bracket dengan gigi (sisi di
bawah pompa) sebelum gigi tanda  (Z).
5. Masukkan pompa menggunakan sisi blok dari
baut stud sebagai panduan.

2. Pasang O-ring ke injection pump.


3. Berikan cat pada sisi tanda  (Z) dari injection
pump gear.

6. Setelah memasang injection pump, lepas


tachometer sensor dari housing, dan pastikan
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -41
bahwa gigi yang dicat di tengah lubang Kencangkan:
pemasangan sensor.
 Injection pipe sampai 29 N.m (3.0 kg.m / 22 lb.ft)
 Clip sampai 3 N.m (0.3 kg. m / 26 lb.in)

7. Kencangkan baut dan mur injection pump


clamping sesuai torsinya:
Kencangkan:
 Baut sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35 lb.ft)
 Mur sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
8. Dengan referensi pada Memeriksa & Menyetel
Injection Timing, set No. 1 Cylinder ke
12 sebelum TDC.
Perhatian:
Jika crank pulley memiliki dua tanda seperti pada
gambar, tanda (1) BTDC 49 pada coakan kedua dan
tanda TDC pada coakan ketiga (seperti terlihat dari sisi
depan), pastikan mengeset pada tanda (2). (Jika
terdapat dua tanda berbeda pada satu dan coakan 10. Fuel pipe
yang sama, set pada tanda yang kedua saat diputar Jangan berikan gaya berlebihan ke fuel pipe.
pada arah normal.) Kencangkan:
 Baut fuel pipe joint (1) sampai 41 N.m (4.2 kg.m /
30 lb.ft)
 Baut fuel pipe joint (2) sampai 23 N.m (2.3 kg.m /
17 lb.ft)
 Clip screw sampai 4 N.m (0.4 kg.m / 35 lb.in)

9. Injection pipe (hanya model 4HF1-2)


1) Pasang Injection pipe dan pasang dengan clip
seperti pada gambar.
6C -42 SISTEM BAHAN BAKAR
14. Fuel Return Hose
15. Pembuangan Udara
1) Kendurkan priming pump cap (2) pada sisi
injection pump.
2) Kendurkan bleeder valve (1) di atas fuel filter.
3) Operasikan priming pump untuk membuang
udara dari injection pump.
4) Kencangkan kembali bleeder valve (1).
5) Operasikan priming pump.
Periksa dari kebocoran bahan bakar di sekitar
injection pump dan fuel filter.
6) Kunci priming pump cap (2) ke injection pump.

Keterangan
1. Fuel pipe joint baut
2. Fuel pipe joint baut
3. Clip
Untuk 4HE1-TC
11. Leak off pipe
Kencangkan:
Baut leak-Off Pipe joint sampai 13 N.m (1.3 kg.m / 9.6
lb.ft)

16. Pembuangan Udara (hanya model 4HF1-2)


1) Operasikan priming pump (1) untuk mengirim
udara dalam sistem bahan bakar ke injection
pump.
12. Nozzle Cover
13. Fuel Feed Hose
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -43
2) Kendurkan sedimenter air bleeding plug (2)
dan operasikan priming pump sampai tidak
tampak gelembung udara.

Untuk 4HE1-TC

3) Kencangkan air bleeding plug dengan


sempurna.
4) Coba untuk menghidupkan mesin. Jika mesin
tidak hidup dalam 10 detik, pembuangan udara
harus dilakukan sekali lagi.
5) Periksa bahwa tidak ada kebocoran bahan
bakar, dan kemudian kencangkan priming
pump dengan sempurna.
17. Oil Pipe
Kencangkan:
Baut oil pipe joint sampai 17 N.m (1.7 kg.m / 12 lb.ft)

19. Engine Control Wire


20. Accelerator Control Cable
1) Periksa untuk melihat apakah idling control
knob diputar penuh ke kiri.
2) Pasang ujung dari cable ke engine control
lever.
3) Tarik outer cable ke sisi depan dari kendaraan,
dan sediakan engine control wire dan inner
cable dengan gerak bebas secukupnya
sebelum mengencangkan klem dengan mur.

18. Engine Control Lever Assembly


Kencangkan:
Baut engine control lever sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17
lb.ft)
6C -44 SISTEM BAHAN BAKAR

4) Periksa untuk melihat apakah injection pump 23. Vacuum Hose


control lever pada posisi idle (dengan lever 24. Intake Air Duct
bersentuhan dengan dengan baut stopper).
 Tuangkan air pendingin ke dalam radiator.
21. Engine Stop Cable
 Pasang kabel massa battery.
1) Pasang ujung dari cable ke engine stop lever.
2) Tarik cable ke sisi belakang dari kendaraan,  Hidupkan mesin dan periksa dengan hati-hati
dan kencangkan klem dengan mur pada posisi dari kebocoran oli dan bahan bakar.
dimana lever berhenti.

22. Oil Level Gauge Guide Tube


1) Pasang O-ring ke bagian bawah guide tube
dan mesukkan guide tube dengan sempurna
ke cylinder body.
2) Kencangkan baut guide tube sesuai torsinya.
Kencangkan:
Baut guide tube sampai 13 N.m (1.3 kg.m / 9.6 lb.ft)
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -45

MENYETEL INJECTION TIMING


Pemeriksaan Garis Notch Injection Pump Injection Timing derajat
1. Periksa injection pump bracket nut (1) dari
kekenduran. 4HF1
BTDC 8
Kencangkan seperlunya. 4HE1-TC (4HE1-XS)
2. Periksa bahwa garis notch (2) pada injection 4HG1 BTDC 9
pump bracket dan timing gear case lurus.
BTDC 7
Jika garis notch tidak lurus, injection timing harus 4HG1-T
BTDC 9 (Untuk Colombia)
diperiksa.
4HE1-TC (4HE1-XS) BTDC 9 (Spec EURO3)

3. Saat yang sama, periksa injection timing pada


crank damper pulley. Jika injection timing yang
diluruskan tidak benar, injection timing disetel
kembali. 2. Lepas dua karet busa.
3. Kendurkan empat mur pemasangan injection
pump (1).
Ini akan memungkinkan pump untuk pivot.
Jangan membengkokkan atau menggores fuel
pipe.

Menyetel Injection Timing (Kecuali model


4HF1- 2)
1. Putar crankshaft sampai tanda timing pada 4. Luruskan garis notch antara injection pump
crankshaft damper pulley lurus dengan injection bracket dan timing gear case.
timing dari tanda setiap mesin seperti pada Pastikan bahwa tanda timing pada crank damper
gambar. pulley lurus dengan injection timing yang benar.
6C -46 SISTEM BAHAN BAKAR

5. Kencangkan mur pemasangan injection pump (1) Keterangan


sesuai torsinya. 1. Lever
Kencangkan: 2. Spacer
Mur pemasangan injection pump sampai 25 N.m (2.6 3. Water hose
kg.m / 19 lb.ft) 4. Wax CSD
Perhatian:
Jika terdapat dua tanda pada crank pulley, sisi depan 4. Lepas pump rear plug, pasang dial gage dan set
dari tanda diset pada BTDC 49 dan sisi belakang dari pengangkatan pada 1 mm (0.039 in).
tanda diset ke TDC. Alat Khusus
Alat ukur: 5-9940-0145-0

Memeriksa Injection Timing (hanya model


4HF1-2) 5. Set tanda TDC crankshaft damper pulley ke
1. Set No. 1 Cylinder ke TDC pada langkah pointer atau 45 sebelum TDC.
kompresi.
2. Lepas Injection pipe.
3. Turunkan Wax CSD lever, masukkan spacer
dengan ketebalan 10 — 12 mm (0.39 — 0.47 in)
thick antara plunger dan baut penyetel, dan
batalkan Wax CSD.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -47

6. Set dial gage ke posisi “0”.


7. Putar crankshaft ke kiri dan kanan sedikit dan Menyetel Injection Timing (hanya model
pastikan bahwa jarum tetap pada posisi “0”. 4HF1-2)
8. Putar crankshaft pada arah normal dan baca Jika injection timing di luar standar, ikuti prosedur
indikasi alat ukur pada 12 sebelum posisi TDC. berikut untuk menyetel:
Perhatian: 1. Kendurkan mur pemasangan injection pump (1)
Jika tidak ada tanda 12 , set di tengah antara tanda dan baut bracket (2).
11 dan 13 .
Nilai standar: 0.5 mm (0.0197 in)

2. Setel sudut pemasangan injection pump:


 Jika injection timing terlalu cepat, dekatkan
Perhatian: injection pump ke mesin.
Jika crank pulley memiliki dua tanda seperti pada  Jika injection timing terlalu lambat, jauhkan
gambar, tanda (1) BTDC 49 pada coakan kedua dan injection pump dari mesin.
tanda (2) TDC pada coakan ketiga (seperti terlihat dari 3. Saat dial gage meunjukkan nilai standar,
sisi depan), pastikan mengeset pada tanda (2). (Jika kencangkan mur dan baut pemasangan sesuai
terdapat dua tanda berbeda pada satu dan coakan torsinya.
yang sama, set pada tanda yang kedua saat diputar Kencangkan:
pada arah normal.) Tanda (1) digunakan saat  Mur sampai 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
memasang injection pump untuk 4HF1-2.  Baut sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35 lb.ft)
6C -48 SISTEM BAHAN BAKAR
4. Lepas dial gage, pasang dan kencangkan plug
sesuai torsinya. (Pastikan coper washer
terpasang pada plug)
Kencangkan:
Plug sampai 17 N.m (1.7 kg.m / 12 lb.ft)
5. Lepas wax CSD dan pasang injection pipe.
Kencangkan:
Pipe sleeve nut sampai 29 N.m (3.0 kg.m / 22 lb.ft)

Memeriksa Putaran Idle (Kecuali model


4HF1-2)
1. Periksa Putaran Idle
1) Idle mesin.
2) Ukur putaran idle dengan tachometer.
3) Saat putaran idle di luar nilai standar, setel
dengan baut penyetel idle (tanda panah).

Putaran idle:
550 — 600 rpm
(4HE1-TC)
775 — 825 rpm

Memeriksa & Menyetel Putaran Idle (hanya


model 4HF1-2)
1. Panaskan mesin.
2. Ukur dengan tachometer.
3. Jika putaran idle di luar standar, setel dengan
baut penyetel idle (tanda panah).
Putaran idle: 575 — 625 rpm
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -49

DATA INJECTION PUMP


Menyetel Injection Volume (Mesin 4HF1)
Kondisi Tes
Mesin 4HF1

Item Kondisi
Injection nozzle dan holder assembly Bosch AS Part No.: 105118-6051
Injection nozzle Bosch AS Part No.: 105017-1860
Nozzle holder Bosch AS Part No.: 105048-3673
2
Tekanan pembukaan injection nozzle kPa (kg/cm / psi) 18,142 (185 / 2,631)
Injection line dimension
Diameter dalam mm (in) 2.0 (0.079)
Diameter luar mm (in) 6.0 (0.236)
Panjang mm (in) 500 (19.7)
2
Fuel delivery pressure kPa (kg/cm / psi) 156.9 (1.6 / 22.75)
Bahan bakar tes SAE Standard Test Diesel Fuel (SAE J967d)
ISO Standard Test Diesel Fuel (ISO 4113)
Temperatur bahan bakar tes °C (°F) 40 — 45 (104 — 113)
Nomor identifikasi 101401-7070
101401-7060
101401-7090
101401-7311

Plat dan Nomor Identifikasi


Gunakan data nomor identifikasi berikut untuk
menyetel injection volume.

Keterangan
A. Isuzu komponen No. (Pump assembly No.)
B. Bosch pump assembly No.

Injection Volume dan Diagram Performa Governor


6C -50 SISTEM BAHAN BAKAR

Nomor Identifikasi : 101401-7070/101401-7060


[Mesin 4HF1]
Pre-stroke : No. 1 plunger 4.1±0.05 mm (0.1614±0.0020 in)
Urutan injeksi : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±30′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe penyetel baut : Lebih dari 0.3 mm (0.0118 in) untuk semua silinder.
: Tipe penyetel shim : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa
camshaft berputar lembut.

Injection Volume
Kecepatan pompa Injection volume
Titik penyetelan Variasi (%) Catatan
(r.p.m.) (cc/ 1000 langkah)
960 61±1.6 ±4
Basic
H 285 16±1.3 ±10.0
A 960 61±1 — Basic
B 1,600 (62)±2 —
C 500 (60.5)±2 —
I 150 (82)+16 −0 —

Spesifikasi Pemajuan Timing


Kecepatan Pompa (r.p.m.) 1,050 atau kurang 1,000 1,600 atau lebih
Derajat Sudut Pemajuan (derajat.) Mulai 0.5 atau kurang Selesai 5±0.5

Penyetelan Governor
6C -50 SISTEM BAHAN BAKAR
Injection Volume dan Diagram Performa Governor
N6A0947E
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -51
Nomor identifikasi : 101401-7090
[Mesin 4HF1]
Pre-stroke : No. 1 plunger 4.1±0.05 mm (0.1614±0.0020 in)
Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±30′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe baut penyetel : Lebih dari 0.3 mm (0.0118 in) untuk semua silinder.
: Tipe shim penyetel : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa
camshaft berputar dengan lembut.

Injection Volume

Putaran pompa Injection volume


Titik penyetelan Variasi (%) Catatan
(r.p.m.) (cc/ 1000 langkah)
960 61±1.6 ±4
Basic
H 285 16±1.3 ±10.0
A 960 61±1 — Basic
B 1,600 (62)±2 —
C 500 (60.5)±2 —
I 150 (82)+16 −0 —

Spesifikasi Pemajuan Timing

Putaran pompa (r.p.m.) 1,050 atau kurang 1,000 1,600 atau lebih
Derajat sudut pemajuan (derajat) Mulai 0.5 atau kurang Selesai 5±0.5
6C -52 SISTEM BAHAN BAKAR

Penyetelan Governor

N6A0948E
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -53

Injection Volume dan Diagram Performa Governor

Nomor identifikasi : 101401-7311


[Mesin 4HF1]
Pre-stroke : No. 1 plunger 4.1±0.05 mm (0.1614±0.0020 in)
Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±30′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe baut penyetel : Lebih dari 0.3 mm (0.0118 in) untuk semua silinder.
: Tipe shim penyetel : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa it
camshaft berputar dengan lembut.

Injection Volume
Putaran pompa Injection volume
Titik penyetelan Variasi (%) Catatan
(r.p.m.) (cc/ 1000 langkah)
960 61±1.6 ±4
Basic
H 285 16±1.3 ±10.0
A 960 65±1 — Basic
B 1,600 (62)±2 —
C 500 (63.5)±2 —
+16
I 150 (82) −0 —

Spesifikasi Pemajuan Timing


Putaran pompa (r.p.m.) 1,000 1,600 atau lebih
Derajat sudut pemajuan (derajat) 0.5 atau kurang Selesai 5±0.5

Penyetelan Governor
6C -54 SISTEM BAHAN BAKAR

Menyetel Injection Volume (Mesin 4HF1-2) N6A1655E

Kondisi Tes
4HF1-2 (Bosch distributor type)

Item Kondisi
Injection nozzle dan holder assembly Bosch AS Part No.: 105118-4680
Injection nozzle Bosch AS Part No.: 105017-2200
Nozzle holder Bosch AS Part No.: 105048-3673
2
Tekanan pembukaan injection nozzle kPa (kg/cm / psi) 13,042 (133 / 1,891)
Injection line dimension
Diameter dalam mm (in) 2.0 (0.079)
Diameter luar mm (in) 6.0 (0.236)
Panjang mm (in) 450 (17.7)
2
Fuel delivery pressure kPa (kg/cm / psi) 19.6 (0.2 / 2.84)
Bahan bakar tes SAE Standard Test Diesel Fuel (SAE J967d)
ISO Standard Test Diesel Fuel (ISO 4113)
Temperatur bahan bakar tes °C (°F) 40 — 45 (104 — 113)
Nomor identifikasi 101742-1630

Plat dan Nomor Identifikasi


Gunakan data nomor identifikasi injection pump berikut
untuk menyetel injection volume.

Keterangan
A. Isuzu komponen No. (Pump assembly No.)
B. Bosch pump assembly No.

Injection Volume dan Diagram Performa Governor


SISTEM BAHAN BAKAR 6C -55

Nomor identifikasi : 104742-1630


[Mesin 4HF1-2]
Pre-stroke : No. 1 plunger 0.45±0.05 mm (0.0177±0.0020 in)
Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±30′) Plunger dinomori dari sisi Governor

Injection Volume

Putaran pompa Injection volume Uneven amplitude Oil temperature (°C


Catatan
(rpm) (mm3/langkah) (mm3/langkah) (°F))
500 48.2 ± 4.5 — 48±2 (118±36)
960 60.3±1.0 5.0 50±2 (122±36) Basic
1280 63.9±3.5 — 50±2 (122±36)
1600 61.4±4.5 — 50±2 (122±36)
1925 17.9±3.0 5.5 50±2 (122±36) Basic
300 10.1±2.0 2.0 48±2 (118±36) Basic
150 37.0±10 — 48±2 (118±36)

Spesifikasi Pemajuan Timing

Putaran pompa (r.p.m.) 1,100 1,280 1,600 1,800


Derajat sudut pemajuan (derajat) 0.7 2.8 6.2 Selesai 6.5

Penyetelan Governor (4HF1-2)


6C -56 SISTEM BAHAN BAKAR
N6A1656E
Menyetel Injection Volume (Mesin 4HG1)
Kondisi Tes
Mesin 4HG1

Item Kondisi
Injection nozzle dan holder assembly Bosch AS Part No.: 105118-6041
Injection nozzle Bosch AS Part No.: 105017-1850
Nozzle holder Bosch AS Part No.: 105048-3673
Tekanan pembukaan injection nozzle kPa (kg/cm2 /
18,142 (185 / 2,631)
psi)
Injection line dimension
Diameter dalam mm (in) 2.0 (0.079)
Diameter luar mm (in) 6.0 (0.236)
Panjang mm (in) 600 (23.6)
2
Fuel delivery pressure kPa (kg/cm / psi) 156.9 (1.6 / 22.75)
Bahan bakar tes SAE Standard Test Diesel Fuel (SAE J967d)
ISO Standard Test Diesel Fuel (ISO 4113)
Temperatur bahan bakar tes °C (°F) 40 — 45 (104 — 113)
Nomor identifikasi 101401-7430
101401-7440

Plat dan Nomor Identifikasi


Gunakan the data following injection pump
identification
number untuk menyetel injection volume.

Keterangan
A. Isuzu komponen No. (Pump assembly No.)
B. Bosch pump assembly No.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -57

Injection Volume dan Diagram Performa Governor

Nomor identifikasi : 101401-7430/101401-7440


[Mesin 4HG1]
Pre-stroke : No. 1 plunger 4.1±0.05 mm (0.1614±0.0020 in)
Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±30′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe baut penyetel : Lebih dari 0.3 mm (0.0118 in) untuk semua silinder.
: Tipe shim penyetel : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa it
camshaft berputar dengan lembut.

Injection Volume

Putaran pompa Injection volume


Titik penyetelan Variasi (%) Catatan
(r.p.m.) (cc/ 1000 langkah)
1,310 70.5±1.6 ±4
Basic
H 315 10±1.3 ±10.0
A 1,310 70.5±1 — Basic
B 1,600 (75.5)±2 —
C 520 (64)±2 —
D 960 (70.5)+2 −0 —
I 150 (95)+16 −0 —

Spesifikasi Pemajuan Timing

Putaran pompa (r.p.m.) 1,050 atau kurang 1,000 1,600 atau lebih
Derajat sudut pemajuan (derajat) Mulai 0.5 atau kurang Selesai 5±0.5
6C -58 SISTEM BAHAN BAKAR

Penyetelan Governor

N6A1657E
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -59

Menyetel Injection Volume (Mesin 4HG1-T)


Kondisi Tes
Mesin 4HG1-T

Item Kondisi
Injection nozzle dan holder assembly Bosch AS Part No.: 105118-7542
Injection nozzle Bosch AS Part No.: 105019-1470
Nozzle holder Bosch AS Part No.: 105048-3832
2
Tekanan pembukaan injection nozzle kPa (kg/cm / psi) 18,044 (184 / 2,616)
Injection line dimension
Diameter dalam mm (in) 2.2 (0.079)
Diameter luar mm (in) 6.0 (0.236)
Panjang mm (in) 600 (23.6)
2
Fuel delivery pressure kPa (kg/cm / psi) 254.9 (2.6 / 36.97)
Bahan bakar tes SAE Standard Test Diesel Fuel (SAE J967d)
ISO Standard Test Diesel Fuel (ISO 4113)
Temperatur bahan bakar tes °C (°F) 40 — 45 (104 — 113)
Nomor identifikasi 101401-7452

Plat dan Nomor Identifikasi


Gunakan data nomor identifikasi injection pump berikut
untuk menyetel injection volume.

Keterangan
A. Isuzu komponen No. (Pump assembly No.)
B. Bosch pump assembly No.
6C -60 SISTEM BAHAN BAKAR

Injection Volume dan Diagram Performa Governor

Nomor identifikasi : 101401-7452


[Mesin 4HG1-T]
Pre-stroke : No. 1 plunger 3.8±0.05 mm (0.1496±0.0020 in)
Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±30′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe shim penyetel : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa it
camshaft berputar dengan lembut.
: Tipe baut penyetel : Lebih dari 0.3 mm (0.0118 in) untuk semua silinder.

Injection Volume

Titik Putaran Max


Posisi rack Injection q’ty (cm3/
penyetela pompa var bet. Fixed Catatan
(mm (in)) 1000 langkah)
n (rpm) cyl. (%)
11.5
1000 73.5±1.6 ±4 Rack Basic
(0.4528)
Approx. 8.9
H 315 (Measure)±1.3 ±10 Rack
(0.3504)
Basic Boost press. kPa
R1 (11.5
A 1000 73.5±1 — Lever (mmHg/ psi)
(0.4528))
Di atas 62.0 (465/8.99)
Lever Boost press. kPa
R1 +1.0
B 1500 (78.5)±2 — Lever (mmHg/ psi) Di atas 62.0
(0.0394)
(465/8.99)
R2 -0.8
C 500 (66.5)±2 — Lever Boost press. 0
(0.0315)
Boost press.
0
I — 150 (Measure)±16 — Lever
Pastikan bahwa timing
dimajukan 1°±30′ dari A.

Spesifikasi Pemajuan Timing

Putaran pompa (rpm) Di bawah (N1 + 50) N1 N3


Sudut pemajuan (°) Mulai Di bawah 0.5 Selesai 4.0±0.5
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -61

Penyetelan Governor (4HG1-T)

N6A0955E
6C -62 SISTEM BAHAN BAKAR

Menyetel Injection Volume (Mesin 4HE1-TC)


Kondisi Tes
Mesin 4HE1-TC
Item Kondisi
Injection nozzle dan holder assembly Bosch AS Part No.: 105118-6462
Injection nozzle Bosch AS Part No.: 105017-2181
Nozzle holder Bosch AS Part No.: 105048-4510
Tekanan pembukaan injection nozzle kPa (kg/cm2 / psi) 18,142 (185 / 2,631)
Injection line dimension
Diameter dalam mm (in) 3.0 (0.118)
Diameter luar mm (in) 8.0 (0.315)
Panjang mm (in) 600 (23.6)
2
Fuel delivery pressure kPa (kg/cm / psi) 254.9 (2.6 / 36.97)
Bahan bakar tes SAE Standard Test Diesel Fuel (SAE J967d)
ISO Standard Test Diesel Fuel (ISO 4113)
Temperatur bahan bakar tes °C (°F) 40 — 45 (104 — 113)
Nomor identifikasi 107492-1023
107492-1062
107492-1032
107492-1100
107492-1110
107492-1120
107492-1130
897212-9351 (ISUZU NO.)

Plat dan Nomor Identifikasi


Gunakan data nomor identifikasi injection pump berikut
untuk menyetel injection volume.

Keterangan
A. Isuzu komponen No. (Pump assembly No.)
B. Bosch pump assembly No.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -63

Injection Volume dan Diagram Performa Governor

Nomor identifikasi : 107492-1110


[Mesin 4HE1-TC]
Pre-stroke : No. 1 plunger 4.0±0.03 mm (0.1575±0.0012 in)
Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±15′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe baut penyetel : Lebih dari 0.3 mm (0.0118 in) untuk semua silinder.
: Tipe shim penyetel : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa it
camshaft berputar dengan lembut.

Injection Volume

Putaran pompa Injection volume


Titik penyetelan Variasi (%) Catatan
(r.p.m.) (cc/ 1000 langkah)
1,000 82.5±1.6 ±4
Basic
H 400 19±1.5 ±14
Z 500 — —
A 1,000 82.5±1 — Basic
B 1,450 92.5±2 —
C 500 67 —
D 1,450 89.5 —
I 150 220 —
6C -64 SISTEM BAHAN BAKAR

Penyetelan Governor

N6A1658E
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -65

Injection Volume dan Diagram Performa Governor

Nomor identifikasi : 107492-1023 / 107492-1100


[Mesin 4HE1-TC]
Pre-stroke : No. 1 plunger 4.0±0.03 mm (0.1575±0.0012 in)
Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±15′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe baut penyetel : Lebih dari 0.3 mm (0.0118 in) untuk semua silinder.
: Tipe shim penyetel : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa it
camshaft berputar dengan lembut.

Injection Volume

Putaran pompa Injection volume


Titik penyetelan Variasi (%) Catatan
(r.p.m.) (cc/ 1000 langkah)
1,000 107.5±1.6 ±4
Basic
H 400 22±1.5 ±10.0
Z 510 — — Basic
A 1,000 107.5±1 —
B 1,200 112.5±2 —
C 500 (78) —
D 1,200 (103) —
I 150 (235) —
6C -66 SISTEM BAHAN BAKAR

Penyetelan Governor

N6A1659E
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -67

Injection Volume dan Diagram Performa Governor

Nomor identifikasi : 107492-1062 / 107492-1120 / 897212-9350 (ISUZU NO.)


[Mesin 4HE1-TC]
Pre-stroke : No. 1 plunger 4.0±0.03 mm (0.1575±0.0012 in)
Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±15′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe baut penyetel : Lebih dari 0.3 mm (0.0118 in) untuk semua silinder.
: Tipe shim penyetel : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa it
camshaft berputar dengan lembut.

Injection Volume

Putaran pompa Injection volume


Titik penyetelan Variasi (%) Catatan
(r.p.m.) (cc/ 1000 langkah)
1,000 107.5±1.6 ±4
Basic
H 400 22±1.5 ±14
Z 510 — — Basic
A 1,000 107.5±1 —
B 1,400 121.5±2 —
C 500 78 —
D 1,400 103 —
I 150 235 —
6C -68 SISTEM BAHAN BAKAR

Penyetelan Governor

N6A0959E
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -69

Injection Volume dan Diagram Performa Governor

Nomor identifikasi : 10749-1032 / 107492-1130


[Mesin 4HE1-TC]
Pre-stroke : No. 1 plunger 4.0±0.03 mm (0.1575±0.0012 in)
Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±15′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe baut penyetel : Lebih dari 0.3 mm (0.0118 in) untuk semua silinder.
: Tipe shim penyetel : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa it
camshaft berputar dengan lembut.

Injection Volume

Putaran pompa Injection volume


Titik penyetelan Variasi (%) Catatan
(r.p.m.) (cc/ 1000 langkah)
900 78±1.6 ±4
Basic
H 400 19±1.5 ±14
Z 500 — — Basic
A 900 78±1 —
B 1,450 89.5±2 —
C 500 67.5 —
D 1,450 91.5 —
E 700 78 —
I 150 220 —
6C -70 SISTEM BAHAN BAKAR

Penyetelan Governor

N6A0960E
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -71

MENYETEL ANEROID COMPENSATOR


Komponen

N6A0961E

Keterangan
1. Setting screw 2. Antara 1.4 — 1.7 mm (0.055 — 0.067 in) pada
permukaan laut (setel dengan setting screw)
6C -72 SISTEM BAHAN BAKAR

MENYETEL INJECTION VOLUME


Mesin 4HE1-TC (4HE1-XS) untuk EURO3
Kondisi Tes

Item Kondisi
Injection nozzle dan holder assembly Bosch AS Part No.: 105118-6831
Injection nozzle Bosch AS Part No.: 105017-2930
Nozzle holder Bosch AS Part No.: 105048-4430
Tekanan pembukaan injection nozzle MPa (kg/cm2 / psi) 20.7 (211 / 3,000)
Injection line dimension
Diameter dalam mm (in) 3.0 (0.118)
Diameter luar mm (in) 8.0 (0.315)
Panjang mm (in) 600 (23.6)
2
Fuel delivery pressure kPa (kg/cm / psi) 254.9 (2.6 / 36.97)
Bahan bakar tes SAE Standard Test Diesel Fuel (SAE J967d)
ISO Standard Test Diesel Fuel (ISO 4113)
Temperatur bahan bakar tes °C (°F) 40 — 45 (104 — 113)
Nomor identifikasi 107492-1162
897225-4322 (ISUZU No.)

Injection Timing

Pre-stroke : No. 1 plunger 4.0±0.03 mm (0.1575±0.0012 in)


Urutan penginjeksian : 1 — 3 — 4 — 2 (interval 90°±15′) Plunger dinomori dari sisi Governor
Celah tappet : Tipe shim penyetel : Putar secara manual camshaft 2 — 3 kali dan pastikan bahwa it
camshaft berputar dengan lembut.

Menyetel Injection Timing


(Lihat ke Manual Perbaikan dan Perawatan MITICS
untuk detail penyetelan.)
Persiapan Penyetelan
1. Pasang setscrew (3) (P/N 157927-2820), screw
(4) (P/N 157927-3321) dan solenoid switch (5) ke
dalam housing (1).
1) Screw in setscrew (3) sampai counterweight
menyentuh housing press fitted stopper pin.
2) 2) Kencangkan screw (4) sampai celah antara
screw (4) dan counterweight (2) adalah 1 — 2
mm (0.04 — 0.08 in).
3) 3) Kencangkan solenoid switch (5) sampai
celah antara solenoid switch dan
counterweight (2) pin adalah 1 — 2 mm (0.04
— 0.08 in), kemudian kencangkan locknut (6).

2. Pasang starting advance mechanism cover.


3. Posisikan control rack pada posisi penuh.
4. Set tegangan power supply ke manual controller
pada 12V.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -73

Penyetelan pre-stroke
Setel mulai dari static injection No.1 cylinder
menggunakan shim (1).
Penyetelan urutan penginjeksian individual silinder
Setel perbedaan antara sudut injeksi setiap silinder
berdasarkan No.1 cylinder menggunakan shim (1).

Saran
Jika alat ukur (P/N 105782-6420) dilepas, tegangan
output (a1, a2) harus dikukr kembali.
Penyetelan stopper penyetel sudut pemajuan
minimum
1. Lepas screw (4) (P/N 157927-3321) dan pasang
stopper penyetel sudut pemajuan minimum.
Mengukur tegangan output pre-stroke
2. Pasang stopper penyetel sudut pemajuan
1. Pasang alat ukur (P/N 105782-6420).
minimum sampai pre-stroke No 1 cylinder adalah
2. Lepas setscrew (3) (P/N 157927-2820) dan
3.84 — 3.90 mm (0.1512 — 0.1535 in).
pasang baut air bleeder.
Kemudian, kencangkan locknut sesuai torsinya.
3. Pasang screw (4) (P/N 157927-3321) dan ukur
3. Ukur tegangan output (c) pada saat ini.
tegangan output No 1 cylinder’s untuk nilai
Penyetelan solenoid switch
pengangkatan prestroke pada tabel di bawah.
1. Berikan tegangan 24 V ke solenoid switch (5).
2. Kendurkan solenoid switch (5) sampai No 1
Titik Teganga cylinder pre-stroke adalah 1.90 — 2.03 mm
Pre-stroke
konfirmasi titik n output Catatan (0.0748 — 0.0799 in), kemudian kencangkan
(mm (in))
penyetelan (aktual) locknut sesuai torsinya.
+ 3. Pastikan solenoid switch beroprasi pada 14.5 —
3.70 0.1 V.
a1 tolerans
(0.1457)
i
a

3.44
a2 tolerans
(0.1354)
i
+
3.24
b1 tolerans
(0.1276)
i
b

3.04
b2 tolerans
(0.1197)
i
(kalkulasi dari setiap spesifikasi)
6C -74 SISTEM BAHAN BAKAR

Penyetelan Governor
Penyetelan Governor

N6A0964E

Penyetelan Boost compensator 6. Pastikan bahwa tegangan output pre-stroke


SISTEM BAHAN BAKAR 6C -75

1. Pilih push rod sehingga (C) = 37.50.5 mm dalam range b1 — b2.


(1.480.02 in) pada full boost pressure. ((C)
adalah jarak dari ujung dari housing ke atas dari
lever.)
2. Setel langkah boost compensator menggunakan
screw (A). (penyetelan posisi 0 boost pressure)
Setel awal dari operasi boost compensator
dengan menyetel notch adjusting nut (B).

Keterangan
1. Top of lever
2. Push rod
3. Boost pressure inlet
4. Boost compensator spring

Penyetelan timing cam (Timing cam No: 510)


1. Tahan speed control lever ke baut full speed
stopper.
2. Berikan boost pressure setidaknya 44.0 kPa (330
mmHg/6.38 psi)
3. Operasikan pump pada titik penyetelan timing
cam (titik pada tabel di bawah: Np = 1,000 r/min).
4. Lakukan penyetelan timing cam sehingga
tegangan output dalam range a1 — a2
sebenarnya diukur untuk tegangan output pre-
stroke selama penyetelan injection timing pada 3
— 4.

Teganga
Titik Pre-stroke
n output Catatan
penyetelan (mm (in))
(aktual)
3.70 +
(0.1457) a1 toleransi
a
3.44 −
(0.1354) a2 toleransi

5. Operasikan pump pada titik konfirmasi timing


cam.
(titik b pada tabel di bawah: Np = 1,200 r/min)
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -75
Teganga
Titik Pre-stroke
n output Catatan
konfirmasi (mm (in))
(aktual)
3.24 +
(0.1276) b1 toleransi
b
3.04 −
(0.1197) b2 toleransi
6C -76 SISTEM BAHAN BAKAR

Injection Quantity

Injection Variasi
Titik Posisi Putaran q’ty (cm3 Maks. Pre-stroke
penyetela rack (mm pompa /1,000 antara Fixed saat Catatan
n (in)) (r/min) langkah) silinder penyetelan

16.1 Variasi standar


— 1,000 124±1.6 ±4 Rack a1 — a2 (v) Basic
(0.6339) penyetelan silinder
8.7±0.5
Variasi standar
Z (0.3425± 585 14±1.5 ±14 Rack c (v)
penyetelan silinder
0.0197)
Boost press. kPa (mmHg/
R1 (16.1
A 1,000 124±1 — Lever a1 — a2 (v) Basic psi) Di atas 44.0
(0.6339))
(330/6.38)
Boost press. kPa (mmHg/
R1+0.45
B 1,150 123.5±2 — Lever Ukur psi) Di atas 44.0
(0.0177) (330/6.38)
Boost press. kPa (mmHg/
16.15±0.1 psi) Di atas 44.0
D* (0.6358± 1,150 — — Lever Ukur (330/6.38) Negative
0.0039) press. kPa (mmHg/psi)
53.3 (400/7.73)

D*: Titik penyetelan aneroid compensator actuator

Penyetelan FICD
1. Matikan injection pump.
2. Tahan speed control lever ke baut stopper idling.
3. Setel celah antara FICD actuator lever dan speed
control lever sampai kira-kira 1+1 mm
(0.0394+0.0394 in).
4. Kendurkan nut (3) dan kencangkan dengan
sempurna FICD set bolt (2).
5. Berikan 53.3 kPa (400 mmHg/7.73 psi) negative
pressure ke actuator (1) dan set putaran pompa
pada 450 r/min.
6. Secara bertahap kendurkan set bolt (2) kemudian
pasang baut menggunakan mur saat posisi rack
adalah 8.1±0.1 mm (0.31890.0039 in).
7. Berikan tekaanan negatif di atas beberapa kali
dan pastikan FICD actuator bekerja dengan baik
dan celah antara FICD actuator lever dan speed
control lever.

Keterangan
1. Actuator
2. Set bolt
3. Nut
4. Speed control lever
5. FICD actuator lever
6. Tightening torsi 5 — 7 N.m (0.5 — 0.7 kg.m / 3.7 —
5.2 lb.ft)
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -77

Penyetelan Aneroid Compensator Actuator


(Injection Quantity Turun)
Perhatian:
Pasang actuator ini setelah menyetel posisi rack
penuh.
1. Matikan injection pump.
2. Setel wire nut sehingga full load set lever
bersinggungan dengan full load set bolt dan
aneroid compensator actuator wire tidak kendur.
Kemudian, pasang nut.
3. Berikan tekanan negatif 53.3 kPa (400
mmHg/7.73 psi) ke aneroid compensator, set
putaran pompa pada 1,150 r/min.

Keterangan
1. Nut
2. Set bolt
3. Full load set lever
4. Full load set bolt

Penyetelan Rack Sensor


1. Sebelum melepas alat ukur posisi rack, berikan
setidaknya 44.0 kPa (330 mmHg/6.38 psi) boost
pressure dan pastikan posisi rack adalah R1 =
16.1 mm dan fuel injection quantity adalah 1241
mm3/st pada N = 1,000 r/min.

Keterangan
1. Posisi rack (mm)
2. Putaran pompa (r/min)
3. Langkah
4. Titik penyetelan injection quantity turun

4. Berikan paling tidak 44.0 kPa (330 mmHg/6.38


psi) boost pressure ke boost compensator.
5. Setelah mengoperasikan full load set lever, setel
aneroid compensator set bolt sehingga posisi
control rack adalah 16.15±0.1 mm
(0.63580.0039 in) dan fuel injection quantity
adalah standar. Kemudian, pasang set bolt.

Keterangan
1. Posisi rack (mm)
2. Putaran pompa (r/min)

2. Lepas alat ukur posisi rack.


3. Pasang rack sensor core ke control rack.
6C -78 SISTEM BAHAN BAKAR
Pada saat ini, pegang control rack menggunakan
spanner (untuk mencegah rack dari
kebengkokan).
Standar torsi: 3.4 — 4.9 N.m (0.35 — 0.5 kg.m/2.5
— 3.6 lb.ft)
4. Saat menarik stop lever, pasang rack sensor ke
rack sensor core.
5. Kencangkan dua sekrup pemasangan flange.
Standar torsi: 6.9 — 8.8 N.m (0.7 — 0.9 kg.m/5.1
— 6.5 lb.ft))
6. Pasang rack sensor wire harness ke tegangan
power supply konstan dan digital voltmeter.
7. Putar saklar tegangan power supply konstan ON
dan set ke DC 50.01V.
8. Berikan setidaknya 44.0 kPa (330 mmHg/6.38
psi) boost pressure, set putaran pompa pada N =
1,000 r/min, dan tahan speed control lever
terhadap baut stopper full speed.
9. Pastikan tegangan output rack sensor dari digital
voltmeter. (Vist = 2.770.28V)
10. Pastikan bahwa tegangan berubah saat speed
control lever digerakkan ke sisi idle dan full.

Keterangan
1. Sensor tegangan output (V)
2. Posisi rack (mm)
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -79

FUEL TANK
Komponen

N6A0971E

Keterangan Drain plug sampai 29 N.m (3 kg.m / 22 lb.ft)


1. Evapo fuel hose 1. Evapo Fuel Hose
2. Fuel feed hose 2. Fuel Feed Hose
3. Fuel return hose 3. Fuel Return Hose
4. Fuel gauge unit connector  Tutup return hose untuk mencegah bahan bakar
tumpah, ikat ke frame dengan ujung yang ditutup
Melepas menghadap ke atas.
Persiapan 4. Fuel Gauge Unit Connector
 Lepas kabel massa battery.
 Kendurkan bahan bakar filler cap.
 Kuras bahan bakar dari drain plug.
 Setelah menguras bahan bakar, kencangkan
drain plug sesuai torsinya.
Kencangkan:
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -79

5. Band
6. Fuel tank
7. Frame

 Lepas fuel gauge unit connector.


5. Band
 Lepas mur fuel tank fixing band, dan
kemudian lepas ujung band pada sisi
frame.
6. Fuel Tank
 Tarik fuel tank ke luar.
Perhatian:
Saat tidak memungkinkan untuk menarik
fuel tank keluar, lepas bracket dan
kemudian keluarkan fuel tank lewat
bawah.

Memasang
1. Fuel Tank
Perhatian:
Saat bracket telah dilepas untuk
mengeluarkan fuel tank, pasang bracket ke
frame dan kencangkan sesuai torsinya.
6C -80 SISTEM BAHAN BAKAR

Kencangkan:
Fuel tank bracket sampai 55 N.m (5.6 kg.m / 41 lb.ft)
Juga, saat memasang fuel tank ke bracket, tempatkan
bagian packing yang terpasang ke fuel tank dengan
kuat pada bracket.
2. Band
 Kencangkan band sampai 12 N.m (1.2 kg.m
/104 lb.in)
3. Fuel Gauge Unit Connector
 Pasang fuel gauge unit connector.
4. Fuel Return Hose
5. Fuel Feed Hose
 Pasang hose ke pipe dengan kedalaman lebih
dari 25 mm (0.98 in).
6. Evapo Fuel Hose
 Isi bahan bakar ke fuel tank.
 Pasang kabel massa battery.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -81

FUEL GAUGE UNIT


Komponen

N6A0972E

Keterangan
1. Fuel gauge unit connector 3. Evapo fuel hose
2. Fuel gauge unit 4. Frame

Melepas
Persiapan
Lepas kabel massa battery.
1. Fuel Gauge Unit Connector
 Lepas fuel gauge unit connector dari fuel
gauge unit.
2. Fuel Gauge Unit
 Lepas sekrup pemasangan fuel gauge unit
dan fuel gauge unit.
Perhatian:
Setelah melepas fuel gauge unit, tutup fuel tank
dengan lap untuk mencegah masuknya debu.
Memasang
1. Fuel Gauge Unit
2. Fuel Gauge Unit Connector
 Pasang wiring connector ke fuel gauge unit.
6C -82 SISTEM BAHAN BAKAR

ACCELERATOR CONTROL CABLE


Komponen

N6A0973E

Keterangan 4. 4. Accelerator Control Cable


1. Adjust nut  Tarik keluar wire ke sisi chassis melalui
2. Accelerator control wire (Injection pump side) grommet hole dari floor board, dan lepas
control cable.
Melepas Memeriksa
1. Adjust Nut Periksa item-item berikut, dan ganti control cable jika
 Kendurkan adjust nut pada cable bracket ditemukan ketidak-normalan.
mounted.  Control cable harus bergerak dengan lembut.
2. Accelerator Control Wire (Injection pump side)
 Lepas control wire dari injection pump control
lever.
3. Accelerator Control Wire (Accelerator pedal side)
 Lepas Accelerator control wire dari accelerator
pedal.
6C -82 SISTEM BAHAN BAKAR

3. Accelerator control wire (Accelerator pedal side)


4. Accelerator control cable

 Control cable tidsk bolrh brngkok atau terjepit.


 Control cable harus bebas dari kerusakan
dan korosi.

Memasang
1. Accelerator Control Cable
 Hati-hati bahwa core wire dari cable
tidak boleh rusak.
 Masukkan cable melalui grommet
hole di bawah lantai.
 Set groove dari grommet dengan rapat
pada floor panel.
2. Accelerator Control Wire (sisi Accelerator Pedal)
 Pasang accelerator control
wire ke accelerator pedal.
3. Cable Clip
 Pasang cable clip ke chassis frame.
 Kencangkan cable clip sampai 16 N.m
(1.6 kg.m / 12 lb.ft)
4. Accelerator Control Wire
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -83
5. Adjust Nut
 Pasang ujung dari wire ke engine control
lever.
 Tarik outer cable perlahan ke depan dari
kendaraan, dan sediakan engine control wire
dan accelerator control wire gerak bebas
secukupnya sebelum mengencangkan klem
dengan mur.
Kencangkan:
Nut sampai 8 N.m (0.8 kg.m /69 lb.in)
 Periksa untuk melihat apakah injection pump
lever pada posisi idle (dengan lever
bersentuhan dengan baut stopper).
 Pasang kabel massa battery.
 Periksa untuk melihat apakah accelerator
pedal penuh pada range 5 — 10 mm (0.2 —
0.4 in) di atas pedal pad.
 Tekan ke bawah dengan penuh accelerator
pedal, dan periksa untuk melihat apakah
mesin berputar pada putaran maksimum
dengan linkage pada beroperasi lembut.
 Pada range kerja dari accelerator pedal,
periksa untuk melihat apakah accelerator
pedal dan injection pump lever kembali tanpa
hambatan ke posisi semula.
6C -84 SISTEM BAHAN BAKAR

ACCELERATOR PEDAL
Komponen

N6A0974E

Keterangan 4. Switch Connector


1. Switch connector
2. Accelerator control cable
3. Idling control cable

Melepas
1. Switch Connector
2. Accelerator Control Cable.
 Lepas control cable dari Accelerator pedal
bracket.
3. Idling Control Cable
 Lepas control cable dari accelerator pedal
bracket.
4. Accelerator Pedal Assembly
 Lepas accelerator pedal assembly dari brake
pedal bracket.

Memasang
1. Accelerator Pedal Assembly
 Berikan grease ke bagian yang meluncur, dan
pasang ke brake pedal bracket.
2. Idling Control Cable
 Pasang idling control cable ke lever dari
accelerator pedal bracket.
3. Accelerator Control Cable
 Setelah memastikan bahwa idling control
knob diputar penuh ke kiri, pasang accelerator
control cable.
6C -84 SISTEM BAHAN BAKAR

4. Accelerator pedal assembly


5. Accele pedal bracket
6. Wire guide
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -85

IDLING CONTROL CABLE


Komponen

N6A0974E

Keterangan bracket.
1. Idling control knob
2. Idling control cable nut Memasang
3. Wave washer 1. Idling Control Cable
4. Idling control cable  Pasang control cable ke Accelerator pedal
bracket.
Melepas 1. Wave Washer
1. Idling Control Knob 2. Idling Control Cable Nut
 Kendurkan idling control knob screw dan
lepas knob dari cable.
2. Idling Control Cable Nut
3. Wave Washer
4. Idling Control Cable
 Lepas control cable dari accelerator pedal
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -85

5. Screw
6. Accelerator pedal bracket
7. Wire guide

 Masukkan idling control cable ke dalam


standar hole dari instrument panel.
 Pasang washer ke cable, dan
kencangkan dengan mur.
4. Idling Control Knob
 Masukkan idling control knob ke
dalam cable, dan kencangkan screw.
Memeriksa:
 Dengan idling control knob tidak
digunakan, periksa untuk melihat apakah
injection pump lever pada posisi idle
(dengan lever bersentuhan dengan baut
stopper).
 Dengan idling control knob diputar penuh
ke kanan, periksa untuk melihat apakah
putaran idle mesin mencapai 1,500 rpm
atau lebih.
6C -86 SISTEM BAHAN BAKAR

AIR CLEANER ELEMENT


Komponen

N6A0977E

Keterangan
1. Cover wing nut 3. Filter wing nut
2. End cover 4. Air cleaner element

Melepas Metode Pembersihan


1. Cover Wing Nut Elemen Penuh Debu
2. End Cover Putar elemen dengan tangan anda sambil
3. Filter Wing Nut menyemprotkan udara bertekanan ke bagian dalam
4. Air Cleaner Element dari element. Ini akan meniup debu keluar.
Membersihkan
 Bersihkan bagian dalam dari Air cleaner
assembly Tekanan udara bertekanan kPa (kg/cm2/psi)
 Bersihkan Cover 392 — 490 (4 — 5/57 — 71)
Memeriksa
 Air filter dengan lampu dari sobek atau lubang. Perhatian:
Jangan membenturkan elemen ke benda lain untuk
membersihkannya. Kerusakan pada elemen akan
terjadi.
SISTEM BAHAN BAKAR 6C -87

Element Penuh Karbon dan Debu 4. Keringkan element pada area berventilasi baik.
1. Siapkan cairan pembersih Isuzu Genuine Kipas listrik akan mempercepat pengeringan.
Element Cleaner (Donaldson D1400) dicampur Perhatian:
dengan air. Jangan gunakan udara bertekanan atau api terbuka
2. Rendam element pada cairan selama dua puluh untuk mengeringkan element dengan cepat.
menit. Kerusakan pada element akan terjadi.
Umumnya dibutuhkan dua sampai tiga hari untuk
mengeringkan element degan sempurna. Karena itu,
ide yang baik untuk mempunyai cadangan yang dapat
digunakan sementara.

3. Keluarkan element dari cairan dan bilas dengan


air berjalan.
Tekanan air tidak boleh lebih dari 274 kPa (2.8
kg/cm2 / 40 psi)
Memasang
1. Air Cleaner Element
2. Filter Wing Nut
3. End Cover
4. Cover Wing Nut
6C -88 SISTEM BAHAN BAKAR
KELISTRIKAN MESIN 6D1-1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6D1

KELISTRIKAN MESIN
Daftar Isi
BATTERY.....................................................
6D1-2
Gambaran Umum ......................................
6D1-2
Diagnosa ...................................................
6D1-2
Perbaikan pada Kendaraan .......................
Data dan Spesifikasi Utama ...................... 6D1-3
6D1-4
6D1 -2 KELISTRIKAN MESIN

BATTERY
Gambaran Umum
Terdapat enam tutup cairan battery pada bagian atas
battery.
Battery sepenuhnya tertutup kecuali untuk enam
lubang ventilasi di sisi. Lubang ventilasi ini
memungkinkan keluarnya sejumlah kecil gas yang
dihasilkan oleh battery.
Tipe battery ini memiliki keuntungan dibanding battery
konvensional:
1. Tidak dibutuhkan penambahan air selama umur
pakai battery.
2. Battery melindungi dirinya terhadap overcharging.
Battery akan menolak menerima arus pengisian
yang berlebihan.
(Battery konvensional akan menerima arus
pengisian yang berlebihan, menyebabkan cairan
battery menguap dan hilang.)
3. Pembuangan arus sendiri battery lebih kecil
dibanding battery konvensional.

Diagnosa Keterangan
1. Battery
Visual Pemeriksaan 2. Upper level
Periksa battery dari kerusakan fisik, seperti case retak 3. Lower level
atau rusak, yang dapat menyebabkan electrolit habis.
Ganti battery jika kerusakan fisik ditemukan selama
Pemeriksaan tegangan
pemeriksaan.
1. Tempatkan voltmeter test lead ke terminal
Periksa dari kerusakan fisik lain dan perbaiki
battery.
seperlunya. Jika tidak, lanjutkan ke “Pemeriksaan
a. TEGANGAN 12.4V ATAU DI ATAS - Lihat ke
Hydrometer”.
“Tes Beban”.
Pemeriksaan Hydrometer b. TEGANGAN DI BAWAH 12.4V - Lihat ke
Terdapat built-in hydrometer (Indikator tes pengisian) prosedur 2 di bawah.
di atas battery. Yang didesain untuk digunakan selama
2. Tentukan arus pengisian cepat dari spesifikasi.
prosedur diagnostik.
(Lihat Data dan Spesifikasi Utama pada nagian
Sebelum mencoba untuk membaca hydrometer, hati-
ini).
hati bersihkan permukaan atas battery.
Pengisian cepat battery selama 30 menit pada
Jika penerangan paad area kerja anda kurang, lampu nilai arus tidak lebih tinggi dari nilai standar.
tambahan mungkin dibutuhkan untuk membaca
Lihat pembacaan tegangan dan arus setelah
hydrometer.
pengisian.
a. CINCIN ATAU TITIK BIRU TERLIHAT – Lihat
a. TEGANGAN DI ATAS 16V PADA NILAI ARUS
ke “Pemeriksaan Tegangan”.
DI BAWAH 1/3 - Ganti battery.
b. CINCIN ATAU TITIK BIRU TIDAK TERLIHAT
b. TEGANGAN DI ATAS 16V PADA NILAI ARUS
– Lihat ke “Pemeriksaan Level Cairan”.
DI ATAS 1/3 - Turunkan pengisian tegangan
Pemeriksaan Level Cairan sampai 15V dan isi arus selama 10 — 15 jam.
Level cairan harus di antara garis upper level dan garis Kemudian lihat ke “Tes beban”.
lower level pada sisi battery. c. TEGANGAN ANTARA 12V DAN 16V -
a. LEVEL CAIRAN BENAR – Isi arus battery. Teruskan pengisian pada nilai yang sama
b. LEVEL CAIRAN DI BAWAH – Ganti battery. dengan tambahan 3-1/2 jam. Kemudian lihat
ke “Tes beban”.
d. TEGANGAN DI BAWAH 12V - Ganti battery.
Tes Beban
1. Hubungkan voltmeter dan battery test loader
pada terminal battery.
2. Berikan beban 300 ampere selama 15 detik
untuk melepas permukaan charge dari battery.
Lepas beban.
KELISTRIKAN MESIN 6D1-3
3. Tunggu 15 detik untuk membiarkan battery
Jump Starting
recover. Kemudian berikan beban standar dari
Jump Starting Dengan Battery Tambahan (Booster)
spesifikasi (Lihat Data dan Spesifikasi
Perhatian:
Utamapada bagian ini).
Jangan pernah mendorong kendaraan untuk
Baca tegangan setelah 15 detik, kemudian lepas
menghidupkannya.
beban.
Kerusakan serius akan terjadi pada sistem emisi juga
1) TEGANGAN TIDAK JATUH DI BAWAH NILAI
komponen kendaraan lain.
MINIMUM PADA TABEL BERIKUT - Battery
Perlakukan battery yang kosong dan battery booster
baik dan harus dipasang kembali.
dengan hati-hati saat menggunakan kabel jumper.
2) TEGANGAN KURANG DARI NILAI MINIMUM
Dengan hati-hati ikuti prosedur jump starting, berhati-
- Ganti battery.
hati selalu untuk mencegah timbulnya percikan api.
PERINGATAN:
PERKIRAAN KESALAHAN DALAM MENGIKUTI PROSEDUR
TEMPERATUR TEGANGAN MINIMUM JUMP STARTING DAPAT MENYEBABKAN:
1. LUKA SERIUS, KHUSUSNYA PADA MATA
°F °C
ANDA.
70 21 9.6 2. KERUSAKAN PROPERTI KARENA LEDAKAN
60 16 9.5 BATTERY, BATTERY ACID, ATAU API.
3. KERUSAKAN KOMPONEN ELEKTRONIK
50 10 9.4 PADA SALAH SATU ATAU KEDUA
40 4 9.3 KENDARAAN.
Jangan mendekatkan battery pada api atau percikan
30 −1 9.1 api listrik. Gas yang dihasilkan battery dapat terbakar
20 −7 8.9 atau meledak.
Lepas cincin, jam, atau perhiasan lain sebelum bekerja
10 −12 8.7 dengan battery. Lindungi mata anda dengan
0 −18 8.5 mengenakan kacamata.
Temperatur battery harus diestimasi dengan Jangan biarkan cairan battery terkena mata atau kulit
merasakan dan dengan temperatur battery yang anda.
sebelumnya telah terkena udara selama beberapa Jangan biarkan cairan battery terkena permukaan kain
jam. atau cat.
Cairan battery adalah asam yang sangat korosif.
Jika cairan battery terkena mata anda, kulit, kain, atau
Perbaikan pada Kendaraan permukaan cat, bilas secepatnya dan dengan teliti
Pengisian Battery area yang terkena denga air bersih.
Amati perhatian keselamatan berikut saat pengisian Jangan biarkan alat-alat besi atau kabel jumper
battery: terkena terminal positif battery, atau permukaan besi
1. Jangan pernah mencoba untuk mengisi battery lain dari kendaraan. Ini akan melindungi dari short
saat level cairan di bawah garis lower level pada circuit.
sisi battery. Selalu jauhkan battery dari jangkauan anak kecil.
Pada kasus ini, battery harus diganti.
2. Perhatikan dengan seksama battery selama Prosedur Jump Starting
prosedur pengisian. 1. Pasang parking brake kendaraan.
Pengisian battery harus dihentikan atau nilai Jika kendaraan dilengkapi dengan automatic
pengisian dikurangi jika battery terasa panas saat transmission, tempatkan selector lever pada
dipegang. posisi “PARK”.
Pengisian battery harus dihentikan atau nilai Jika kendaraan dilengkapi dengan manual
pengisian dikurangi jika battery mulai menguap transmission, tempatkan shift lever pada posisi
atau mengeluarkan elektrolit dari lubang ventilasi. “NEUTRAL”.
3. Untuk mempermudah melihat cincin atau titik biru “OFF”-kan kunci kontak.
hydrometer, diperlukan untuk menggoyang atau “OFF”-kan semua lampu dan aksesoris lain yang
menjungkitkan battery. membutuhkan daya listrik.
4. Temperatur battery dapat memberikan efek yang 2. Lihat pada built-in hydrometer.
besar pada kapasitas pengisian battery. Jika area indikasi dari built-in hydrometer benar-
5. Sealed battery yang digunakan pada kendaraan benar bersih, jangan mencoba untuk jump start.
ini adalah quick-charged atau slow-charged sama
dengan battery lain.
Metode manapun yang akan anda gunakan,
pastikan bahwa anda mengisi battery dengan
penuh. Jangan pernah mengisi battery sebagian.
6D1 -4 KELISTRIKAN MESIN

3. Pasang satu ujung kabel jumper ke terminal Pastikan untuk terlebih dahulu melepas kabel
positif dari battery booster. negatif dari kendaraan dengan battery yang
Pasang ujung lain kabel yang sama ke terminal kosong.
positif dari battery yang kosong.
Jangan biarkan kendaraan bersinggungan astu
sama lain. Melepas
Ini akan menyebabkan hubungan massa, secara 1. Negative cable
efektif menetralkan prosedur pengisian. 2. Positive cable
Pastikan bahwa battery booster memiliki nilai 12 3. Retainer screw dan rod
volt. 4. Retainer
4. Hubungkan satu ujung dari kabel sisanya ke 5. Battery
terminal negatif battery booster.
Pasang ujung lain dari kabel yang sama ke
massa mesin yang baik (seperti A/C compressor
bracket atau generator mounting bracket) dari
kendaraan dengan battery yang kosong.
Hubungan massa ini paling tidak harus 450 mm
(18 in) dari battery kendaraan yang battery-nya
diisi arusnya.

PERINGATAN:
JANGAN MENGHUBUNGKAN UJUNG KABEL
JUMPER LANGSUNG KE TERMINAL NEGATIF
DARI BATTERY YANG MATI.
5. Hidupkan mesin dari kendaraan dengan battery
yang baik.
Pastikan bahwa semua aksesoris kelistrikan telah
di-“OFF”-kan.
6. Hidupkan mesin dari kendaraan dengan battery
yang mati.
7. Untuk melepas kabel jumper, ikuti petunjuk di
atas dalam urutan terbalik.
Memasang
Untuk memasang battery, ikuti prosedur melepas
dalam urutan terbalik, catat poin berikut:
1. Pastikan bahwa rod terkait pada sisi body.

Data dan Spesifikasi Utama

Model (JIS) 65D23R 75D23R 80D26R 115E41R DELCO 31-750


Tegangan (V) 12 12 12 12 12
Performa Cold-Cranking (Amp) 520 356 750
Kapasitas Cadangan (Min.) 180 133 160
SISTEM STARTING 6D2-1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6D2

SISTEM STARTING
Daftar Isi
GAMBARAN UMUM ..................................... 6D2-2
Komponen ................................................. 6D2-2
PERBAIKAN PADA KENDARAAN ............... 6D2-5
Komponen ................................................. 6D2-5
Melepas .................................................... 6D2-5
Memasang ................................................ 6D2-6
PERBAIKAN UNIT ....................................... 6D2-7
Komponen ................................................. 6D2-7
Membongkar ............................................. 6D2-9
Memeriksa dan memperbaiki ..................... 6D2-11
Merakit ...................................................... 6D2-15
6D2-2 SISTEM STARTING

GAMBARAN UMUM
Komponen
Sirkuit Starting
Sistem cranking terdiri dari battery, starter, starter switch, starter relay, dll. dan komponen utama ini dihubungkan
seperti terlihat pada gambar. Untuk detail dari sirkuit starting.

N6A1660E
Keterangan didorong ke depan oleh shift lever agar berhubungan
1. Ring gear dengan ring gear.
2. Pinion clutch Kemudian, ring gear berputar untuk menghidupkan
3. Shift lever mesin. Saat mesin hidup dan starter switch di-off, plunger
4. Magnetic switch kembali, pinion terlepas dari ring gear, dan armature
5. “S” terminal berhenti berputar. Saat putaran mesin lebih tinggi dari
pinion, pinion idle, sehingga armature tidak digerakkan.
Starter
Sistem starting menggunakan magnetic type reduction
starter dimana motor shaft juga digunakan sebagai
pinion shaft. Saat starter switch di-on, kontak pada
magnetic switch tertutup, dan armature berputar.
Pada saat yang sama, plunger tertarik, dan pinion
6D2-2 SISTEM STARTING

6. “B” terminal
7. Starter
8. Relay; starter
9. Starter switch
10. Battery
SISTEM STARTING 6D2-3

Sirkuit Starting

N6A1661E
6D2-4 SISTEM STARTING

Starting Motor

N6A0987E

Keterangan
1. Magnetic switch 7. Rear cover
2. Gear case 8. Armature
3. Torsion spring 9. Yoke
4. Clutch 10. Brush
5. Pinion 11. Through bolt
6. Dust cover
SISTEM STARTING 6D2-5

PERBAIKAN PADA KENDARAAN


Komponen
Starter

N6A0988E

Keterangan
1. Starter earth cable 3. Starter wiring connector
2. Starter assembly

Melepas
Persiapan
 Lepas kabel massa battery (kedua battery).
1. Starter Earth Cable
SISTEM STARTING 6D2-5

 Lepas starter earth cable pada starter motor.


6D2-6 SISTEM STARTING

 Lepas front frame harness connector dekat


control box dari transmission, lepas setiap clip
yang mengikat harness.
2. Starter Assembly

 Pasang starter ke flywheel housing.


Kencangkan:
Baut starter sampai 126 N.m (12.9 kg.m / 93 lb.ft)
3. Starter Earth Cable
 Lepas starter assembly dari flywheel housing.  Hubungkan kabel massa ke starter motor.
3. Starter Wiring Connector  Hubungkan kabel massa battery.

Memasang
1. Starter Wiring Connector

Keterangan
1. Terminal B
2. Terminal S

2. Starter Assembly
SISTEM STARTING 6D2-7

PERBAIKAN UNIT
Komponen
S25-168

Keterangan
1. Lead wire nut 12. Bearing retainer
2. Through bolt 13. Clutch assembly
3. Rear cover 14. Bearing holder
4. Brush holder 15. Ball bearing
5. Armature 16. Pinion stopper clip
6. Yoke 17. Pinion stopper
7. Baut 18. Return spring
8. Torsion spring 19. Pinion shaft
9. Magnetic switch assembly 20. Pinion clutch
10. Dust cover 21. Gear case
11. Shift lever

N6A0993E
6D2-8 SISTEM STARTING

S25-305A

N6A1003E

Keterangan 2. Through bolt


1. Lead wire nut 3. Rear cover
6D2-8 SISTEM STARTING
4. Brush holder
5. Armature 14. Bearing holder
6. Yoke 15. Ball bearing
7. Baut 16. Pinion stopper clip
8. Torsion spring 17. Pinion stopper
9. Magnetic switch assembly 18. Return spring
10. Dust cover 19. Pinion shaft
11. Shift lever 20. Pinion clutch
12. Bearing retainer 21. Gear case
13. Clutch assembly 22. Clip
23. Pinion stopper
24. Pinion
25. Cushion spring
26. Washer
SISTEM STARTING 6D2-9

Membongkar

5. Armature
6. Yoke
1. Lead Wire Nut Lepas brush holder dan tarik armature assembly
Lepas lead wire pada magnetic switch. dari yoke.
2. Through Bolt Lepas empat brush dari brush holder.

3. Rear Cover Keterangan


Lepas through bolt, kemudian lepas rear cover. 1. Brush
4. Brush Holder 2. Brush spring

Lepas yoke bersama dengan armature dan brush


holder dari drive housing.
6D2-10 SISTEM STARTING

Lepas brush dan commutator dengan hati-hati 10. Dust Cover


jangan membiarkan mereka bersinggungan 11. Shift Lever
dengan komponen yang berdekatan. 12. Bearing Retainer
7. Baut 13. Clutch Assembly
8. Torsion Spring
9. Magnetic Switch Assembly

1) Lepas bearing retainer.


2) Lepas clutch assembly dari gear case.
Lepas baut magnetic switch, kemudian lepas 14. Bearing Holder
switch dari shift lever. 15. Ball Bearing
Lepas torsion spring dari magnetic switch. 16. Pinion Stopper Clip
17. Pinion Stopper
18. Return Spring
19. Pinion Shaft
20. Pinion Clutch
Gunakan obeng untuk melepas stopper clip.
Kemudian bongkar clutch assembly.
SISTEM STARTING 6D2-11

Kedalaman Segmen Mika mm (in)


Standar Limit
0.5 — 0.8
(0.020 — 0.031) 0.2 (0.008)

Jika kedalaman segmen mika kurang dari standar


tetapi lebih dari limit, commutator dapat dibubut.
Jika kedalaman segmen mika kurang limit,
commutator harus diganti.

Memeriksa dan Memperbaiki


Lakukan penyetelan seperlunya, perbaikan, dan
penggantian komponen jika keausan berlebihan atau
kerusakan ditemukan selama pemeriksaan.
Armature
1. Ukur run-out commutator.
Ganti commutator jika hasil pengukuran run-out
melebihi limit.

Run-Out Commutator mm (in)


Keterangan
Standar Limit 1. Insulator
0.05 (0.002) or less 0.2 (0.008) 2. Commutator segment

4. Ukur diameter luar commutator.

2. Periksa segmen mika commutator dari keausan


berlebihan.
3. Ukur kedalaman segmen mika.
6D2-12 SISTEM STARTING

Diameter Luar Commutator mm (in) 1) Hubungkan satu probe dari circuit tester ke
commutator segment.
Diameter 2) Hubungkan circuit tester probe yang lain ke
Model Standar Limit
Yoke armature core.
36.5 35.5 Jika circuit tester mengindikasikan adanya
S25-163C 80 hubungan, armature short ke massa.
(1.437) (1.398)
Armature harus diganti.
38.0 36.6 7. Gunakan circuit tester untuk memeriksa armature
S25-305C 90
(1.496) (1.441) dari hubungan.

Jika hasil pengukuran diameter luar kurang dari


limit, commutator harus diganti.
5. Tes armature dari short circuit.

1) Hubungkan circuit tester probe ke dua


armature core segment.
2) Ulangi langkah 1 pada segment yang berbeda
dari armature core.
a. Tempatkan armature pada growler tester. Harus ada hubungan antara semua segment
b. Pegang gergaji besi di atas armature core. dari armature core.
Jika armature short circuit, gergaji besi akan Jika tidak terdapat hubungan, armature harus
bergetar. diganti.
Ganti armature jika terjadi short circuit.
6. Gunakan circuit tester untuk memeriksa armature Yoke
short ke massa. 1. Gunakan circuit tester untuk memeriksa field
winding ground.
SISTEM STARTING 6D2-13
1) Hubungkan satu circuit tester probe ke ujung Ganti brush satru set jika satu atau lebih panjang
field winding atau brush. brush kurang limit.
2) Hubungkan circuit tester probe lain ke
permukaan terbuka dari yoke body.
Harus tidak ada hubungan. Panjang Brush mm (in)
Jika terdapat hubungan, field coil Yoke
berhubungan dengan massa. Model Standar Limit
Diameter
Yoke harus diganti.
2. Gunakan circuit tester untuk memeriksa 15.0 10.5
S25-168 φ80
hubungan field winding. (0.591) (0.413)
18.0 11.0
S25-305 φ90
(0.709) (0.433)

2. Gunakan circuit tester untuk memeriksa insulasi


brush holder.

1) Hubungkan satu circuit tester probe ke “C”


terminal lead wire.
2) Hubungkan circuit tester probe lain ke field
winding brush.
Harus ada hubungan.
Jika tidak ada hubungan, yoke harus diganti.
Hubungkan satu probe ke holder plate dan probe
Brush dan Brush Holder yang lain ke positive brush holder.
Harus tidak terdapat hubungan.
1. Gunakan vernier caliper untuk mengukur panjang
3. Periksa brush dari keausan berlebihan.
brush (empat brush).
Jika keausan negative brush berlebihan, seluruh
brush holder assembly harus diganti.
Jika keausan positive brush berlebihan, hanya
brush yang harus diganti.
1) Gunakan sepasang side cutter untuk
memotong lead wire dari the brush.
6D2-14 SISTEM STARTING

2) Kikir benda asing yang menggantung pada 10) Ulangi prosedur untuk setiap brush.
ujung dari lead wire.
3) Lepas brush dari brush holder. Overrunning Clutch
4) Pasang brush baru. 1. Periksa overrunning clutch gear teeth dari
5) Luruskan bagian yang bengkok dari clip. keausan berlebihan dan kerusakan.
Ganti overrunning clutch jika diperlukan.
2. Putar pinion searah jarum jam.

6) Kikir benda asing yang menggantung pada


permukaan clip.
7) Tempatkan lead wire pada clip. harus berputar lembut.
8) Bengkokkan clip tertutup. 3. Coba putar pinion ke rah sebaliknya.
9) Solder brush lead. Pinion harus terkunci.
Ball Bearing
Periksa bearing dari keausan berlebihan dan
kerusakan.
Ganti bearing jika diperlukan.
SISTEM STARTING 6D2-15

Magnetic Switch 3. Return Test


Tes berikut harus dilakukan dengan starter motor telah Hubungkan kabel negatif battery ke starter body
terakit. dan terminal 50.
Yoke lead wire harus dilepas dari terminal “C”.
Untuk mencegah terbakarnya coil, selesaikan setiap
tes secepatnya (dalam tiga sampai lima detik).
Sementara hubungkan magnetic switch antara clutch
dan housing dan rlakukan tes berikut.
Selesaikan setiap tes dalam tiga sampai lima detik.
1. Pull-Out Test
Hubungkan battery negative terminal dengan
magnetic switch body dan C terminal. Saat arus
diberikan ke terminal 50 dari battery positive
terminal, pinion harus bergerak maju.

Hubungkan kabel positif battery pada terminal C.


Pinion harus kembali ke posisi awal.

Merakit
1. Gear Case
2. Magnetic Switch Assembly
3. Torsion Spring
4. Shift Lever
1) Pasang torsion spring ke lubang dalam
magnetic switch seperti pada gambar.
2. Hold-in Maintenance Test
Lepas lead dari terminal C. Pinion harus tetap
maju.
6D2-16 SISTEM STARTING

2) Masukkan shift lever ke dalam plunger hole 9. Return Spring


dari magnetic switch. 10. Pinion Stopper
5. Dust Cover 11. Pinion Stopper Clip
Pasang the dust cover. 12. Ball Bearing
6. Baut 13. Bearing Holder
Pasang magnetic switch assembly ke dalam gear 14. Clutch Assembly
case dan kencangkan baut sesuai torsinya. 15. Bearing Retainer
16. Armature
17. Yoke
18. Brush Holder

Kencangkan:
Baut gear case sampai 8 N.m (0.8 kg.m / 69 lb.in)
7. Pinion Clutch
8. Pinion Shaft 1) Puntir holder spring dan tahan.
Berikan lapisan grease ke pinion clutch gear dan 2) Pasang brush ke brush holder.
pasang pinion assembly ke armature shaft. 3) Ulangi langkah 1 dan 2 dari holder sisanya.
4) Pasang brush holder assembly ke yoke.
SISTEM STARTING 6D2-17

Hati-hati jangan merusak permukaan Kencangkan:


commutator. Mur terminal lead wire sampai 10 N.m (1.0 kg.m / 87
19. Rear Cover lb.in)
20. Through bolt
Pasang through bolt pada rear cover dan
Dimensi Pinion Jump-out
kencangkan sesuai torsinya.
 Hubungkan kabel (+) dari battery ke terminal S
dan kabel () ke terminal M. Putar switch on,
dan ukur pinion travel dimension “L” pada arah
maju dari posisi keluar.

Kencangkan:
Through bolt sampai 6 N.m (0.6 kg.m / 52 lb.in)
21. Lead Wire Nut
Keterangan
Hubungkan lead wire pada magnetic switch dan
1. Spacer
kencangkan mur terminal sesuai torsinya.
Dalam mengukur dimensi, tarik keluar pinion sedikit ke
arah panah.
mm (in)
Dimensi Standar
L 0.3 — 0.1 (0.01 — 0.004)

Jika hasil pengukuran di luar standar, setel shim.


6D2-18 SISTEM STARTING
SISTEM PENGISIAN 6D3-1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6D3

SISTEM PENGISIAN
Daftar Isi
GAMBARAN UMUM ..................................
6D3-2
Komponen ..............................................
6D3-2
DIAGNOSA ................................................
6D3-4
PERBAIKAN PADA KENDARAAN
............. 6D3-5
Komponen .............................................. 6D3-5
Melepas .................................................. 6D3-5
Memasang .............................................. 6D3-5
PERBAIKAN UNIT ..................................... 6D3-8
Komponen .............................................. 6D3-8
Membongkar ........................................... 6D3-9
Memeriksa dan memperbaiki .................. 6D3-10
Merakit .................................................... 6D3-16
Memeriksa .............................................. 6D3-19
6D3-2 SISTEM PENGISIAN

GAMBARAN UMUM
Sistem pengisian adalah sistem pengisian IC integral regulator dan komponen utama dihubungkan seperti terlihat
pada gambar.
Regulator adalah solid state type dan terpasang bersama dengan brush holder assembly di dalam generator
terpasang pada rear end cover.
Generator tidak membutuhkan perawatan khusus seperti penyetelan tegangan. Rectifier yang dihubungkan ke stator
coil memiliki sembilan dioda untuk merubah tegangan AC ke tegangan DC. Tegangan DC ini dihubungkan ke
terminal output dari generator.

Komponen

N6A1032E

Keterangan 6. Ball bearing


1. Fan 7. Pulley
2. Stator
3. Rotor
4. Brush
5. IC regulator
6D3-2 SISTEM PENGISIAN
cover
8. Ball bearing 11. Slip ring
9. Oil seal 12. Baut through
10. Front 13. Rear cover
14. Vacuum pump
SISTEM PENGISIAN 6D3-3

N6A1033E
6D3-4 SISTEM PENGISIAN

DIAGNOSA
Pemeriksaan Umum Pada Kendaraan
Kondisi kerja sistem pengisian dindikasikan oleh charge warning lamp. Warning lamp akan hidup saat starter switch
diputar ke posisi “ON”. Sistem pengisian bekerja dengan normal operates jika lampu mati saat mesin hidup. Jika
warning lamp memperlihatkan ketidak normalan atau jika kondisi undercharged atau overcharged battery dicurigai,
lakukan diagnosa dengan memeriksa sistem pengisian sebagai berikut:

N6A1034E

1. Periksa secara visual belt dan wiring connector.


2. Dengan mesin mati, putar starter switch ke posisi
“ON” dan perhatikan warning lamp.
 Jika lampu tidak hidup:
Lepas wiring connector dari generator, dan
massakan terminal “L” pada sisi konektor.
 Jika lampu hidup:
Perbaiki atau ganti generator.
SISTEM PENGISIAN 6D3-5

PERBAIKAN PADA KENDARAAN


Komponen
Generator

N6A1035E

Keterangan 2. A/C Compressor (Jika dilengkapi dengan A/C)


1. A/C compressor drive belt • Setelah melepas A/C compressor harness
2. A/C compressor connector, lepas compressor dari A/C compressor
3. Vacuum pump oil pipe bracket dan kencangkan dengan kawat pada lokasi
4. Vacuum pump rubber hose yang sesuai bersama dengan hose.
5. Vacuum hose 3. Vacuum Pump Oil Pipe
4. Vacuum Pump Rubber Hose
Melepas 5. Vacuum Hose
Persiapan 6. ACG Harness
 Lepas kabel massa battery.
 Jungkitkan cab.
1. A/C Compressor Drive Belt (Jika dilengkapi
dengan A/C)
SISTEM PENGISIAN 6D3-5

6. ACG harness
7. Fan belt
8. Generator
9. Adjust plate

Lepas kabel terminal B dan harness


connector dari generator.
7. Fan Belt
8. Generator
9. Adjust Plate

Memasang
1. Adjust Plate
Pasang adjust plate seperti terlihat pada
gambar.
6D3-6 SISTEM PENGISIAN

Keterangan
1. Sliding piece Defleksi Drive Belt mm (in)
2. Adjust baut Belt baru 8 — 12 (0.31 — 0.47)
3. Adjust plate
4. Mur Belt lama 10 — 14 (0.39 — 0.55)
5. Generator Periksa drive belt dari keretakan dan kerusakan lain.

2. Generator Penyetelan Fan Belt


Perhatian: Ketegangan fan belt disetel dengan menggerakkan
Sebelum mengencangkan generator, kencangkan generator.
dahulu fan belt sementara setelah penyetelan.
 Masukkan baut pemasangan bawah dari sisi
belakang seperti terlihat pada gambar, dan
kencangkan dengan mur pada sisi depan.

Kencangkan:
Baut sampai
 (1): 40 N.m (4.1 kg.m / 30 lb.ft)
 (2): 24 N.m (2.4 kg.m / 17 lb.ft)
 (3): 46 N.m (4.7 kg.m / 34 lb.ft)
3. Fan Belt 4. ACG Harness
Periksa ketegangan drive belt. 5. Vacuum Hose
Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya 98 6. Vacuum Pump Rubber Hose
N (10 kg / 22 lb). 7. Vacuum Pump Oil Pipe
SISTEM PENGISIAN 6D3-7

Kencangkan:
Vacuum pump oil pipe sampai Keterangan
 Sisi cylinder body: 41 N.m (4.2 kg.m / 30 lb.ft) 1. Defleksi belt
 Sisi Generator: 23 N.m (2.3 kg.m / 17 lb.ft)
8. A/C Compressor (Jika dilengkapi dengan A/C) Defleksi Drive Belt mm (in)
Belt baru 16 — 20 (0.63 — 0.79)
Belt lama 18 — 22 (0.71 — 0.87)

Kencangkan:
Mur pengunci sampai 27 N.m (2.8 kg.m / 20 lb.ft)
 Hubungkan kabel negatif battery.
 Turunkan cab.

 Kencangkan baut pemegang sesuai torsinya.


Kencangkan:
Baut A/C compressor sampai 48 N.m (4.9 kg.m / 35
lb.ft)
Perhatian:
Saat memasang baut pemegang compressor,
kencangkan dahulu 2 baut pada sisi belakang, dan
kemudian 2 sisanya pada sisi depan.
9. A/C Compressor Drive Belt (Jika dilengkapi
dengan A/C)
 Pasang drive belt setel ketegangan belt
dengan adjusting baut dan kencangkan mur
pengunci sesuai torsinya.
 Tekan bagian tengah drive belt dengan gaya
98 N (10 kg / 22 lb).
6D3-8 SISTEM PENGISIAN

PERBAIKAN UNIT
Komponen

Keterangan
1. Vacuum pump assembly 11. Bearing retainer
2. Baut through 12. Front ball bearing
3. Rotor dan front cover assembly 13. Rear ball bearing
4. Stator dan rear cover assembly 14. Mur dan baut terminal
5. Mur pulley 15. Stator
6. Pulley 16. Fan guide
7. Fan 17. Rectifier
8. Spacer 18. Brush dan IC regulator
9. Rotor 19. Rear cover
10. Front cover
N6A1043E
SISTEM PENGISIAN 6D3-9

Membongkar 5. Mur pulley


1. Vacuum Pump Assembly 6. Pulley
7. Fan
8. Spacer
9. Rotor

1) Kendurkan baut pemegang vacuum pump.


2) Support vacuum pump center plate.
3) Dengan hati-hati lepas vacuum pump.
2. Baut through 1) Dengan hati-hati klem rotor assembly pada
3. Rotor dan Front Cover Assembly ragum.
4. Stator dan Rear Cover Assembly
1) Kendurkan baut through.
2) Lepas rotor dan front cover assembly dari
stator dan rear cover assembly.
Jangan biarkan stator terpisah dari rear cover.
Hati-hati jangan merusak oil seal.
Isolasi rotor spline untuk melindungi mereka
dari kerusakan.

2) Kendurkan mur pulley (1).


3) Lepas pulley (2), fan (3), spacer (4), front
cover (5) dan rotor (6).
10. Front Cover
11. Bearing Retainer
12. Front Ball Bearing
13. Rear Ball Bearing
Keterangan 14. Mur dan baut terminal
1. Taping 15. Stator
6D3-10 SISTEM PENGISIAN

19. Rear Cover


1) Kendurkan mur dan baut terminal.
2) Lepas lead wire, insulator, dan washer. Memeriksa dan Memperbaiki
3) Lepas stator dan IC regulator assembly dari Lakukan penyetelan seperlunya, perbaikan, dan
rear cover. penggantian komponen jika keausan berlebihan atau
16. Fan guide kerusakan ditemukan saat pemeriksaan.
17. Rectifier Rotor
18. Brush dan IC Regulator 1. Periksa permukaan slip ring dari kotoran dan
Lepas stator coil lead antara setiap rectifier dan bintik-bintik.
N-terminal dengan mencairkan hubungan solder. Bersihkan kotoran dengan kain bersih direndam
dalam alcohol.
Gunakan grinda tangan untuk membersihkan
bintik-bintik.
2. Ukur slip ring diameter.

Perhatian:
Pegang lead wire antara solder dan rectifier dengan
tang lancip.
Ini akan mencegah transfer panas dan akan merusak
rectifier. Slip Ring Diameter mm (in)
Lihat ke “MEMERIKSA DAN MEMPERBAIKI” untuk Standar Limit
prosedur penggantian IC regulator, rectifier, brush
holder, dan condenser. 37.6 (1.480) 36.6 (1.441)
Jika slip ring diameter kurang dari limit, slip ring harus
diganti.
SISTEM PENGISIAN 6D3-11
3. Ukur tahanan rotor coil.

Keterangan
1. Ball bearing
Tahanan Rotor Coil pada ohm
20°C (68°F)  Periksa untuk melihat apakah ball bearing
Standar 12.6 berputar lembut tanpa terdengar bunyi.
 Sebagai hasil pemeriksaan, jika ditemukan
bahwa ball bearing tidak berputar lembut atau
4. Periksa hubungan antara slip ring dan rotor core
terdengar bunyi, ganti mereka dengan yang baru.
atau shaft.

Ukuran pengepressan (L) mm (in)


saat mengganti bearing
Standar 58.0 — 58.2
(2.283 — 2.291)

Stator
1. Periksa hubungan stator coil.

Jika terdapat hubungan, seluruh rotor assembly


harus diganti.

5. Rear ball bearing

Jika tidak terdapat hubungan, stator coil harus diganti.


6D3-12 SISTEM PENGISIAN

Tahanan Antara Ujung ohm 5. Lepas baut stud dari terminal plate.
Coil “N” Dan Setiap Perhatian:
Ujung Coil (Referensi) Jika brush, brush holder, dan condenser akan
digunakan kembali, jangan melepas baut stud.
Standar 0.17 6. Lepas brush holder dari terminal plate.

2. Periksa hubungan antara setiap stator coil dan Memeriksa


stator core. 1. Brush
Setiap brush memiliki garis untuk
mengindikasikan apakah brush dapat digunakan
atau tidak.

Jika terdapat hubungan, stator coil harus diganti.

Rectifier, IC Regulator, dan Brush Holder


Assembly
Jika garis tidak terlihat, brush harus diganti.
Membongkar

Panjang Brush (Referensi) mm (in)


Standar Limit
25 (0.984) 6 (0.236)

2. Rectifier

1. Lepas IC regulator dan rectifier dengan


mencairkan hubungan solder.
2. Kendurkan terminal baut sampai lepas rectifier.
3. Lepas IC regulator, brush holder, dan condenser
dengan mencairkan hubungan solder.
4. Lepas IC regulator dari terminal plate.
SISTEM PENGISIAN 6D3-13

IC regulator dapat dites dengan circuit tester atau


sepasang voltmeter standar.
Lihat pada gambar.
1) Range circuit tester (atau voltmeter) adalah
dari 0 — 50 volt dengan kenaikan 0.5 volt.
2) Dua battery 12 volt dibutuhkan.
3) Catat variable resistor.
4) Resistor ini adalah 100 watt/3 ohm.
4. Tes IC Regulator

1) Periksa hubungan dengan circuit tester antara


battery dan setiap tiga stator coil lead terminal.
Jika terdapat hubungan dari battery ke setiap
tiga stator coil lead terminal, rectifier normal.
Jika tidak terdapat hubungan, rectifier harus
diganti.
Periksa hubungan dengan circuit tester antara
massa dan setiap tiga stator coil lead terminal.
Jika terdapat hubungan dari setiap tiga stator
coil lead terminal massa, rectifier normal.
Jika tidak terdapat hubungan, rectifier harus Lihat ke wiring diagram saat mengetes IC
diganti. regulator.
2) Balik polaritas dari test probe. 1) Hubungkan battery secara seri.
Jika tidak terdapat hubungan, rectifier normal. 2) Ukur tegangan battery.
Jika terdapat hubungan, rectifier harus diganti.
3. IC Regulator
Tegangan Battery V
28 — 29

3) Hubungkan circuit tester (1) (atau voltmeter


V2) seperti terlihat pada gambar.
4) Set variable resistor (3) ke nol.
5) Naikkan perlahan tahanan dari variable
resistor sampai build-up point.
Ukur tegangan antara E dan F.
Selama tahanan di bawah build-up point,
pembacaan tegangan harus stabil dan kurang
dari dua volt.
Saat tahanan melebihi build-up point,
pembacaan tegangan harus dua volt atau
lebih besar.
Jika tegangan tidak melebihi dua volt setelah
mencapai build-up point, IC regulator harus
diganti.
6) Kembalikan variable resistor (3) ke nol.
7) Hubungkan circuit tester (atau voltmeter V1)
seperti terlihat pada gambar.
8) Ukur tegangan pada terminal S, L, dan E.
9) Naikkan tahanan secara perlahan dari
variable resistor.
6D3-14 SISTEM PENGISIAN
Catat titik dimana tegangan naik dengan Hati-hati jangan memanaskan IC regulator.
cepat sampai antara 2 sampai 6 volt. Over-heating akan merusak IC regulator.
Ini akan mengindikasikan titik dimana 4. Pasang rectifier ke IC regulator assembly.
voltage regulator mulai berfungsi. 5. Solder rectifier dan IC regulator.
Jika tegangan pengukuran diluar nilai Hati-hati jangan memanaskan IC regulator.
standar, voltage regulator harus diganti. Over-heating akan merusak ke rectifier dan IC
10) Ulangi langkah 3 sampai 5 untuk mengukur regulator.
tegangan antara terminal B, L, dan E. 6. Kencangkan baut terminal rectifier.

Oil Seal
Periksa rear cover oil seal bore dari kebocoran oli.
Penggantian Oil Seal
1. Gunakan obeng untuk melepas oil seal dari rear
cover sisi.
Hati-hati jangan merusak oil seal bore.
2. Buang oil seal bekas.
3. Gunakan oil seal installer untuk memasang oil
seal baru.

Lihat ke wiring diagram.


Tegangan regulator harus antara 0.5 dan 3
volt lebih tinggi dari tegangan pengukuran.
Jika tegangan regulator diluar is range ini,
voltage regulator harus diganti.

Merakit

Keterangan
1. Oil seal installer
2. Oil seal

1. Pasang brush holder dan baut stud ke terminal


plate.
Periksa bahwa baut stud masuk dengan pas.
2. Pasang IC regulator ke terminal plate.
3. Solder IC regulator, brush holder dan condenser.
SISTEM PENGISIAN 6D3-15

Vacuum Pump
Diameter Dalam Vacuum mm (in)
Membongkar
Pump Housing (Referensi)
69.5 — 69.6
Standar
(2.736 — 2.740)

6. Vane

1. Lepas center plate dari vacuum pump housing.


2. Lepas vacuum pump rotor dan vane dari housing.

Memeriksa dan Memperbaiki


5. Vacuum Pump Housing dan Center Plate

Periksa vane dari keausan berlebihan dan


kerusakan.
Ganti semua (empat) vane jika terdapat kondisi
di atas.
Jangan ganti hanya satu vane.

Panjang Vane (Referensi) mm (in)


Standar 18.0 (0.709)

7. Rotor
1) Periksa rotor dari keausan berlebihan, abrasi,
dan scoring.
Berikan perhatian khusus pada spline internal.
Ganti rotor jika terdapat kondisi di atas.
2) Periksa generator rotor shaft spline dari
backlash.
Ganti rotor jika terdapat backlash.
8. Periksa Valve
Periksa vacuum pump housing dan center plate 1) Dengan hati-hati masukkan dari sisi “B” seperti
dari keausan berlebihan, abrasi, dan scoring. terlihat pada gambar.
Jika terdapat kondisi di atas, vacuum pump
housing dan center plate harus diganti.
Periksa bagian dalam vacuum pump housing dari
keausan dan kerusakan.
Jika hasil pengukuran diameter dalam diluar
standar, ganti vacuum pump housing.
6D3-16 SISTEM PENGISIAN

Valve harus bergerak dengan lembut. 3. Pasang center plate ke rotor housing.
Jika tidak, check valve harus diganti. Pastikan untuk menggunakan O-ring baru.
2) Berikan udara bertekanan ke sisi “A”.

Tekanan Udara kPa (kg/cm2/psi)


98 — 490 (1 — 5/14.22 — 71.10)

Periksa dari kebocoran udara pada check valve.


Jika terdapat kebocoran udara, valve harus diganti.

Merakit
1. Pasang vane ke rotor slit.
Sisi bulat dari vane harus menghadap rotor
housing.

Merakit
1. Rear Cover
2. Brush dan IC Regulator
3. Rectifier
4. Fan Guide
5. Stator

2. Pasang rotor dengan sisi cekung menghadap


center plate.
SISTEM PENGISIAN 6D3-17

1) Solder rectifier dan stator lead. 5) Kencangkan pulley sesuai torsinya.


Pegang rectifier lead dekat rectifier dengan Kencangkan:
tang lancip untuk melindungi rectifier dari Mur pulley sampai 98 N.m (10.0 kg.m / 72 lb.ft)
panas. Perhatian:
Selesaikan penyolderan secepat mungkin.
Hati-hati jangan merusak rotor saat mengklem ke
2) Pasang IC regulator/stator assembly ke rear
ragum.
cover.
16. Stator dan Rear Cover Assembly
Pastikan bahwa washer dan insulator
dipasang kembali ke posisi aslinya.
Tahan stator coil ke rear cover.
6. Mur dan baut terminal
7. Rotor
8. Rear Ball Bearing
9. Front Cover
10. Front Ball Bearing
11. Bearing Retainer
12. Spacer
13. Fan
14. Pulley
15. Mur pulley
3) Dengan hati-hati klem rotor dan cover
assembly pada ragum.
4) Pasang pulley dan mur pulley.

17. Rotor dan Front Cover Assembly


18. Baut Through
1) Siapkan kawat pemegang brush atau pin.
2) Pasang kawat pemegang atau pin ke brush
dari sisi vacuum pump.
3) Tekan brush ke holder.
6D3-18 SISTEM PENGISIAN

Keterangan Keterangan
1. Brush holding wire atau pin 1. Retainer ring
2. Brush 2. Bearing outer race
4) Bengkokkan ujung kawat untuk memegang 7) Pasang front cover dan rotor assembly ke
brush. rear cover.
Jika kawat pemegang tidak memegang brush Hati-hati jangan merusak rotor, coil lead, oil
dengan benar, brush akan rusak. seal lip, dan spline.
5) Isolasi rotor shaft spline. 8) Tempatkan guide bar ke lubang rear cover
bracket.
Luruskan lubang front cover bracket dengan
guide bar.
9) Pasang baut through.
10) Kencangkan baut through sesuai torsinya.

Keterangan
1. Taping

Ini akan mencegah oil seal rusak.


6) Tempatkan bearing retainer ring.
Tonjolan ring harus kurang dari 0.65 mm
Kencangkan:
(0.025 in)
Baut through sampai 4 N.m (0.4 kg.m / 35 lb.in)
11) Dengan hati-hati lepas kawat pemegang dari
rear cover.
SISTEM PENGISIAN 6D3-19
19. Vacuum Pump Assembly
1) Posisikan pump rotor bersama dengan pump
housing pada center plate.
Sisi bergerigi rotor harus menghadap ke atas.

 Gunakan battery yang penuh untuk melakukan


pengukuran dengan arus output dari terminal
battery pada 5A atau kurang.
Perhatian:
Saat melakukan tes performa:
2) Putar rotor untuk meluruskan rotor bore Untuk penghubungan antara terminal B generator
dengan lubang center plate. dan terminal (+) battery dan antara terminal E dan
3) Pasang housing, rotor, dan center plate. terminal battery (), gunakan kabel dengan diameter 8
O-ring tidak boleh menonjol melebihi center mm2 dan panjang 2.5 m atau kurang.
plate slot. 2. Ukur tegangan penyetelan
Hati-hati jangan menggores vane.
4) Putar housing untuk meluruskannya dengan
center plate.
5) Kencangkan baut pemegang vacuum pump.
Kencangkan:
Baut pemegang vacuum pump sampai 7 N.m (0.7
kg.m / 61 lb.in)
6) Tambahkan 5cc oli mesin melalui filler port.
7) Periksa bahwa generator berputar lembut
dengan memutarnya dengan tangan anda.

Memeriksa
Tes Performa
1. Generator
 Hubungkan generator seperti terlihat pada
gambar.

 Buka SW1 dan tutup SW2.


 Dengan jumlah putaran generator dinaikkan
ke putaran 5,000 rpm, ukur tegangan
penyetelan.
Tegangan penyetelan = 28 - 29V
 Periksa untuk melihat apakah terdapat
fluktuasi pada tegangan penyetelan tidak
disebabkan oleh kenaikan jumlah putaran.
3. Ukur jumlah putaran pada 27V
 Buka SW1 dan tutup SW2.
6D3-20 SISTEM PENGISIAN

 Naikkan putaran generator secara bertahap  Tuangkan kira-kira 20 liter (5.28 US gal/4.40
sampai pembacaan dari voltmeter UK gal) oli mesin ke vacuum pump tester.
mengindikasikan 27V. Ukur jumlaj putaran
 Naikkan putaran generator secara bertahap,
pada saat ini.
dan periksa untuk melihat apakah oli mesin
4. Ukur arus output
disirkulasikan penuh oleh oli yang keluar dari
sisi exhaust vacuum pump.
 Tutup release valve dan ukur “vacuum
characteristic” dan “vacuum drop
characteristic (air tight characteristic)”.
Kemudian periksa nilai yang didapat
berdasarkan tabel berikut.

 Set tahanan dari variable resistor pada


minimum, dan putar generator dengan SW1
dan SW2 tertutup.
 Sambil menjaga tegangan stabil pada 27V
setelah menyetel variable resistor, baca nilai
pengukuran pada ammeter saat putaran
generator pada 5,000 rpm.
Arus saat 27V dengan 5,000 rpm = 35A atau
lebih (untuk spesifikasi 35A)
Arus saat 27V dengan 5,000 rpm = 45A atau
lebih (untuk spesifikasi 50A)
5. Tes unit vacuum pump
 Dengan pengaturan pipa seperti terlihat pada
gambar, gunakan vacuum pump tester untuk
melakukan pengukuran.
SISTEM PENGISIAN 6D3-21

Item Performa Spesifikasi


5000 rpm — 66.7
Kurang dari
kPa (500 mmHg /
4 detik
9.67 psi)
Vacuum
characteristic Lebih dari
90.7 kPa
Maks. 5000 rpm
(680 mmHg
/ 13.15 psi)

Valve dari vacuum-


Kurang dari
down 15 detik
Vacuum- 2.67
setelah vacuum
down perfor- kPa (20
pump dimatikan
mance mmHg /
pada 53.3 kPa (400
0.39 psi)
mmHg / 7.73 psi).

Oli Mobil oil #30


Suhu oli 75±5°C (167±41°F)
Kondisi tes
441 kPa (4.5 Keterangan
Tekanan oli 1. Vacuum pump tester
kg/cm2 / 63.96 psi)
2. Intake
 4HE1-TC LR180-510 (12-50A)
Item Performa Spesifikasi
5000 rpm — 66.7
Kurang dari
kPa (500 mmHg /
10 detik.
9.67 psi)
Vacuum
characteristic Lebih dari
90.7 kPa
Maks. 5000 rpm
(680 mmHg
/ 13.15 psi)
Valve dari vacuum-
down 15 detik Kurang dari
Vacuum- setelah vacuum 2.67
down perfor- pump dimatikan kPa (20
mance pada 53.3 kPa mmHg /
(400 mmHg / 7.73 0.39 psi)
psi).
Oli Mobil oil #30
Suhu oli 75±5°C (167±41°F)
Kondisi tes
441 kPa (4.5
Tekanan oli
kg/cm2 / 63.96 psi)

6. Tes vacuum pump pada kendaraan


 Pasang generator ke mesin.
 Dengan mesin idling, periksa untuk melihat
apakah oli cukup dikeluarkan dari sisi exhaust
dari vacuum pump.
 Idle-kan mesin sampai suhu oli mesin
mencapai range 70 — 80C (158 — 176F).
 Hubungkan pipa hanya ke sisi hisap dari
vacuum pump tester, dan lakukan tes dengan
cara yang sama dengan tes unit. Saat nilai
yang dihasilkan diluar standar, periksa
kembali vacuum pump.
6D3-22 SISTEM PENGISIAN
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6E (Hanya 4HE1-TC/4HG1-T)

DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI


Perhatian:
Saat baut/mur dilepas, selalu pasang kembali mereka pada lokasi yang sama dimana mereka dilepas. Jika mur/baut
perlu diganti, gunakan komponen number mur/baut yang sesuai untuk penggunaan tersebut. Jika komponen number
mur/baut yang sesuai tidak tersedia, mur/baut dengan ukuran dan kekuatan yang sama (atau lebih kuat) dapat
digunakan. Mur/baut yang tidak dapat digunakan kembali, dan yang membutuhkan thread locking compound, harus
dibuang. Nilai torsi yang benar harus digunakan saat memasang mur/baut yang membutuhkannya. Jika kondisi di
atas tidak diikuti, kerusakan komponen atau sistem dapat terjadi.

Daftar Isi
GAMBARAN UMUM ..................................... 6E-3 DTC-P24 Solenoid Switch Control Sirkuit
Catatan Bekerja pada Item Kelistrikan ....... 6E-3 High Voltage ............................................. 6E-64
Simbol dan Singkatan ............................... 6E-9 DTC-P26 Quick Warm Sistem (QWS)
Prosedur Pemeriksaan Konektor ............... 6E-11 Relay Control Sirkuit High Voltage ........... 6E-68
Komponen Sirkuit Kelistrikan ..................... 6E-12 DTC-P31 Exhaust Gas Recirculation
DIAGNOSA (Hanya 4HE1-TC) ..................... 6E-15 (EGR) Electronic Vacuum Regulating
Strategi Diagnostik .................................... 6E-15 Valve (EVRV) Solenoid Control Low
Informasi Perbaikan Umum ....................... 6E-16 Voltage ..................................................... 6E-72
On-Board Diagnostic (OBD) ...................... 6E-16 DTC-P32 Exhaust Gas Recirculation
Membaca Diagnostic Trouble Code (EGR) Electronic Vacuum Regulating
Menggunakan Tech 2 atau Scan Tool Lain 6E-17 Valve (EVRV) Solenoid Control High
Nilai Scan Data Khusus ............................. 6E-21 Voltage ..................................................... 6E-75
Pemecahan Masalah ................................. 6E-21 DTC-P33 Variable Swirl System (VSS)
Fungsi Self-diagnosa ................................. 6E-23 Control Sirkuit Low Voltage ...................... 6E-78
Data Diagnosis Trouble Code .................... 6E-25 DTC-P34 Variable Swirl System (VSS)
Lokasi Sensor dan Switch .......................... 6E-27 Control Sirkuit High Voltage ..................... 6E-82
Lokasi Komponen ...................................... 6E-29 DTC-P35 Exhaust Gas Recirculation
Engine Control Module (ECM) ................... 6E-30 (EGR) Quick Cut Vacuum Switching Valve
Tabel Input/Output Engine Control Module (VSV) Control Sirkuit Low Voltage ............ 6E-85
(ECM) ........................................................ 6E-31 DTC-P36 Exhaust Gas Recirculation
Lokasi Konektor Engine Control Module (EGR) Quick Cut Vacuum Switching Valve
(ECM) ........................................................ 6E-33 (VSV) Control Sirkuit High Voltage ........... 6E-89
Lokasi Data Link Konektor (DLC) ............. 6E-33 DTC-P41 Quick On Start (QOS) Relay
PENJELASAN SINGKAT SISTEM Control Sirkuit Low Voltage ...................... 6E-92
KONTROL KELISTRIKAN DAN EMISI ......... 6E-35 DTC-P42 Quick On Start (QOS) Relay
MITICS (Mechanically Integrated Timing Control Sirkuit High Voltage ..................... 6E-96
dan Injection Control System) .................... 6E-35 DTC-P43 Aneroid Compensator Vacuum
Governor (Model RLD-M) .......................... 6E-36 Switching Valve (VSV) Control Sirkuit Low
Sistem EGR (Exhaust Gas Recirculation) .. 6E-37 Voltage ..................................................... 6E-100
VSS (Variable Swirl System) ..................... 6E-39 DTC-P44 Aneroid Compensator Vacuum
Diagram Wiring Sistem Engine Control Switching Valve (VSV) Control Sirkuit High
Module (ECM) ........................................... 6E-40 Voltage ............................................. 6E-104
Auxiliary Engine Control System ............... 6E-41 DTC-P45 Engine Speed Sensor Sirkuit
Vacuum Switching Valve (VSV) Sirkuit ...... 6E-43 Low Voltage ............................................. 6E-108
Exhaust Brake dan Engine Warm-up DTC-P52 Electronically Erasable
Control ...................................................... 6E-45 Programmable Read Only Memory
DTC-P13 Engine Coolant Temperature (EEPROM) Error ...................................... 6E-112
(ECT) Sensor Sirkuit High Voltage ............ 6E-46 DTC-P61 Barometric Pressure Sensor
DTC-P14 Engine Coolant Temperature Sirkuit Error .............................................. 6E-112
(ECT) Sensor Sirkuit Low Voltage ............. 6E-50 TANPA DIAGNOSIS TROUBLE CODE ....... 6E-113
DTC-P21 Rack Sensor Sirkuit Low Voltage 6E-54 Mesin Hunting .......................................... 6E-114
DTC-P22 Rack Sensor Sirkuit High Voltage Kegagalan Startup .................................... 6E-115
...................................................... 6E-57 Asap Putih (Berlebihan) ............................ 6E-117
DTC-P23 Solenoid Switch Control Sirkuit Asap Hitam (Berlebihan) .......................... 6E-119
Low Voltage ............................................... 6E-60 Kurang Tenaga ......................................... 6E-121
6E-2 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
Putaran Idle Mesin Tinggi ........................ 6E-123 Exhaust Brake Rusak (Hanya Exhaust
Solenoid Switch Rusak ............................ 6E-124 Brake).........................................................6E-200
Exhaust Brake Rusak .............................. 6E-125 Exhaust Gas Recirculation (EGR) Sistem
Sistem EGR Rusak ................................. 6E-130 Rusak ....................................................... 6E-206
Sistem Variable Swirl System (VSS) ALAT KHUSUS................................................. 6E-209
Rusak (Dilengkapi dengan Exhaust gas
recirculation dan VSS) ............................ 6E-133
Aneroid Compensator Rusak ................... 6E-137
Quick Warm Sistem (QWS) Rusak ......... 6E-140
Sistem Fast Idle Control Device (FICD)
Rusak ..................................................... 6E-145
ALAT KHUSUS .......................................... 6E-148
DIAGNOSA (Hanya 4HG1-T) ..................... 6E-150
Strategi Diagnostik .................................. 6E-150
INFORMASI PERBAIKAN UMUM .............. 6E-151
Pemecahan Masalah ............................... 6E-152
Fungsi Self-diagnosa .............................. 6E-152
Data Diagnosis Trouble Code (DTC) ....... 6E-155
Lokasi Sensor dan Switch ....................... 6E-156
Lokasi Komponen ................................... 6E-158
Engine Control Module (ECM) ................. 6E-159
Tabel Input/Output Engine Control
Module (ECM) ......................................... 6E-160
Lokasi Engine Control Module (ECM)
Konektor ............................................... 6E-161
Lokasi Data Link Konektor (DLC) .......... 6E-161
Wiring Diagram Sistem Engine Control
Module (ECM) ....................................... 6E-163
Auxiliary Engine Control System
(Dilengkapi dengan Exhaust gas
recirculation (EGR)) ................................ 6E-164
Vacuum Switching Valve (VSV) Sirkuit
(Dilengkapi dengan Exhaust gas
recirculation (EGR)) ................................ 6E-165
Exhaust Brake Control ............................ 6E-166
DTC-13 Engine Coolant Temperature
(ECT) Sensor Sirkuit High Voltage ......... 6E-167
DTC-14 Engine Coolant Temperature
(ECT) Sensor Sirkuit Low Voltage ........... 6E-170
DTC-21 Rack Sensor Sirkuit Low Voltage 6E-173
DTC-22 Rack Sensor Sirkuit High Voltage
................................................... 6E-176
DTC-31 Exhaust Gas Recirculation
(EGR) Vacuum Switching Valve (VSV)
Solenoid Control Low Voltage ................. 6E-179
DTC-32 Exhaust Gas Recirculation
(EGR) Vacuum Switching Valve (VSV)
Solenoid Control High Voltage ................
6E-182
DTC-41 Quick On Start (QOS) Relay
Control Sirkuit Low Voltage .....................
6E-185
DTC-42 Quick On Start (QOS) Relay
Control Sirkuit High Voltage ....................
DTC-52 Electronically Erasable 6E-189
Programmable Read Only Memory
(EEPROM) Error .....................................
TANPA DIAGNOSIS TROUBLE CODE ...... 6E-192
Kegagalan Startup (Hanya Quick On 6E-193
Start (QOS)) ...........................................
Asap Hitam (Berlebihan) ......................... 6E-194
Kurang Tenaga ....................................... 6E-196
6E-198
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-3

GAMBARAN UMUM
Sistem kontrol emisi dan kelistrikan beroperasi dengan
12 atau 24 volt power supply dengan negative ground
polarity.
Setiap kabel pada kendaraan memiliki ukuran spesifik
dan insulasi identifikasi warna.
Warna ini ditunjukkan pada wiring diagram dan akan
membantu dalam menelusuri sirkuit dan membuat
hubungan yang benar.
Ukuran kabel ditentukan oleh kapasitas beban dan
panjang sirkuit. Beberapa kabel digabungkan bersama
dan diisolasi.
Penggabungan kabel disebut harness.
Harness menggunakan split corrugated tube untuk
melindungi kabel dari element. Setiap sirkuit terdiri
dari:
 Sumber tenaga - battery dan alternator.
 Kabel - untuk membawa arus kelistrikan melalui
sirkuit.
 Fuse - Untuk melindungi sirkuit terhadap arus
overload.
 Relay - Untuk melindungi voltage drop antara Keterangan
battery komponen sirkuit dan untuk melindungi A. Untuk 24 volt
switch points dari terbakar. 1. Cable
 Switch - Untuk membuka dan menutup sirkuit.
 Beban - Peralatan, seperti lampu atau motor,
yang merubah arus kelistrikan menjadi kerja yang
berguna.
 Massa - Untuk memungkinkan arus untuk
mengalir kembali ke sumber tenaga.
Pada manual ini, peralatan kelistrikan diklasifikasi oleh
sistem. Untuk komponen utama yang terlihat pada
sirkuit berdasarkan sirkuit diagram untuk setiap sistem,
prosedur pemeriksaan dan melepas dan memasang
dijelaskan dengan rinci.
Catatan untuk Bekerja pada Item
Kelistrikan
Kabel Battery
Melepas Kabel Battery
1. Semua switch harus pada posisi “OFF”.
2. Lepas kabel massa battery.
3. Lepas kabel positif battery
4. Lepas kabel Battery (1).
Perhatian:
Sangatlah penting untuk melepas kabel massa battery
terlebih dahulu. Keterangan
Melepas kabel positif battery terlebih dahulu dapat A. Untuk 12 volt
menyebabkan short sirkuit.
Menghubungkan Kabel Battery
Ikuti prosedur melepas dalam urutan terbalik.
Perhatian:
Bersihkan terminal battery dan berikan lapisan tipis
gemuk untuk mencegah terminal berkarat.
Penanganan Penghubungan
Melepas Konektor
Beberapa konektor memiliki tang lock untuk mengunci
konektor saat kendaraan beroperasi.
6E-4 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
Beberapa tang lock dilepas dengann menariknya ke
arah anda.
Tang lock lain dilepas dengan menekannya ke depan.
Tentukan tipe tang lock yang mana pada konektor
yang ditangani.
Dengan kuat pegang kedua sisi (male dan female) dari
konektor.
Lepas tang lock dan hati-hati tarik kedua bagian
dari konektor.

Pemeriksaan Konektor
Gunakan sirkuit tester untuk memeriksa konektor dari
hubungan.
Masukkan test probe dari sisi konektor kabel.

jangan menarik pada kabel untuk memisahkan


konektor. Ini akan menyebabkan kabel putus.

Keterangan
1. Test probe

Jangan pernah memasukkan sirkuit tester test probe


ke dalam ujung terbuka konektor untuk mengetes
hubungan. Akan menyebabkan terminal konektor
rusak atau terbuka.
Meghubungkan Konektor
Dengan kuat pegang kedua sisi (male dan female) dari
konektor.
Pastikan bahwa konektor pin dan pin hole cocok.
Pastikan bahwa kedua sisi dari konektor lurus satu
dengan yang lain. Dengan kuat tetapi hati-hati tekan
kedua sisi dari konektor sampai terdengar bunyi klik.
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-5

2. Push the tang lock up (in the direction dari arrow


in the illustration). Pull kabel dengan pin free dari
kabel side dari konektor.

Keterangan
1. Test probe

Pemeriksaan Konektor Waterproof


Tidak mungkin untuk memasukkan test probe ke
dalam sisi kabel konektor dari konektor waterproof. Keterangan
Gunakan satu sisi konektor (1) dengan kabel 1. Slender shaft
dipostong untuk melakukan test. Hubungkan test 2. Housing open pad
konektor (2) pada konektor yang dites. Hubungkan test 3. Pin
probe untuk memotong kabel untuk memeriksa 4. Tang lock
hubungan konektor. 5. Kabel

Tang Lock Tipe Pin


1. Masukkan batang kecil ke dalam konektor
housing open end.
2. Tekan rata tang lock (ke sisi kabel dari konektor).
Tarik kabel dengan pin bebas dari sisi kabel dari
konektor.

Keterangan
1. Konektor
2. Test konektor
3. Test probe

Melepas Pin Konektor


Tang Lock Tipe Konektor Housing
1. Masukkan batang kecil ke dalam konektor
housing open end.
6E-6 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Keterangan
1. Slender shaft
2. Housing open pad
3. Pin
4. Tang lock
5. Kabel

Memasukkan Konektor Pin


1. Periksa bahwa tang lock tertarik penuh ke atas.
2. Masukkan pin dari sisi kabel konektor.
Tekan pin sampai tang lock tertutup dengan kuat.
3. Tarik dengan hati-hati kabel untuk memastikan
bahwa pin konektor duduk pada tempatnya
dengan kuat.

Cable Harness
Saat memasang komponen, hati-hati jangan menjepit
wiring harness.
Semua huubungan kelistrikan harus dijaga tetap bersih
dan kencang.

Keterangan
1. Tang lock
2. Pin
3. Kabel

Penanganan Komponen
Hati-hati saat menangani komponen kelistrikan.
Jangan menjatuhkan atau terlempar, karena dapat
menyebabkan short sirkuit atau kerusakan lain.
Menyambung Kabel
1. Buka Harness
Jika harness diisolasi, lepas isolasi. Untuk
mencegah kerusakan insulasi kabel, gunakan
“seam ripper” (tersedia pada toko jahit) untuk
membuka harness. Jika harness memiliki pipa
blok plastik, tarik saja kabel yang diinginkan.
2. Potong kabel
Mulai dengan memotong sesedikit mungkin kabel
dari harness. Anda mungkin membutuhkan
panjang ekstra dari kabel setelahnya jika anda
tentukan untuk memotong kabel lagi untuk
merubah lokasi penyambungan. Anda mungkin
perlu untuk menyetel lokasi penyambungan
untuk memastikan bahwa setiap sambungan
paling tidak 1.5 in (40 mm) dari sambungan lain,
cabang harness, atau konektor.
3. Kupas insulasi
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-7
Saat mengganti kabel, gunakan kabel dengan
ukuran yang sama seperti kabel aslinya. Periksa
kabel yang disambung dari torehan atau
terpotong. Jika kabel rusak, ulangi prosedur pada
bagian baru dari kabel. Dua ujung kabel yang
disambung panjangnya harus sama.
4. Crimp kabel
Pilih clip yang sesuai untuk mengamankan
sambungan. Untuk menentukan ukuran clip yang
sesuai untuk kabel yang disambung, ikuti
petunjuk pada clip. Pilih anvil yang sesuai pada
crimper. (Pada crimper umumnya pilihan anda
dibatasi dengan anvil kecil atau besar.) Overlap
dua ujung kabel yang dikupas dan pegang antara
ibu jari dan telunjuk anda.
Kemudian, tengahkan splice clip di bawah kabel
yang dikelupas dan pegang pada tempatnya.

Keterangan
1. Wing dari clip menyentuh former
2. Belakang dari clip di tengah anvil

Sebelum crimping ujung dari clip, pastikan bahwa:


 Perpanjang kabel melebihi clip pada setiap arah.
 Tidak ada bidang dari kabel yang lepas, dan
 Tidak ada insulasi tersangkut di bawah clip.
Crimp sambungan kembali, sekali di setiap ujung.
Jangan membiarkan crimping tool panjang melebihi
tepi dari clip atau anda dapat merusak atau menoreh
kabel.

Keterangan
1. Over lap bare wires
2. Splice clip

 Buka penuh crimping tool dan letakkan satu


handle pada permukaan rata dan kuat.
 Tengahkan belakang dari splice clip pada anvil
yang sesuai dan tutup crimping tool sampai titik
dimana belakang dari splice clip menyentuh wing
dari clip.
 Pastikan bahwa clip dan kabel tetap pada posisi
yang benar. Kemudian, berikan tekanan tetap
sampai crimping tool tertutup.

Keterangan
1. Splice clip
2. Luruskan tool dengan tepi dari clip untuk crimp
ujung dari sambungan
6E-8 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
5. Solder
Berikan 60/40 rosin core colder untuk membuka
belakang dari clip. Ikuti instruksi pembuat
peralatan solder yang anad gunakan.

6. Isolasi Sambungan
Tengahkan dan gulung isolasi sambungan.
Isolasi harus menutup seluruh sambungan.
Gulung cukup isolasi untuk menduplikasi
ketebalan dari insulasi pada kabel yang ada.
Jangan melambaikan isolasi. Isolasi yang
melambai mungkin tidak cukup memberikan
insulasi, dan ujung yang melambai akan kusut
dengan kabel lain pada harness.

Keterangan
1. Baik (Tergulung)
2. Buruk (Melambai)

Jika kabel bukan di dalam pipa atau tutup harness lain,


isolasi kembali kabel. Gunakan gerakan menggulung
untuk menutup bagian pertama dari isolasi.
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-9

Simbol dan Singkatan


Simbol

N6A1123E

Singkatan
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-9
Singkatan Arti Singkatan Arti
A/C Air Conditioner OBD BOARD Diagnostic
ACC Accessory OFF Turn Off (Switch/Lamp)
ACT Actuator ON Turn On (Switch/Lamp)
ASSIT Assistant OPT Option
BATT Battery P/BRAKE Parking Brake
PGND Power Ground (Untuk Body Earth)
CAS Cab Air Suspension PIN Pin atau Terminal
CAS C/U Cab Air Suspension Control Unit P/L Pilot (Warning) Lamp
CCS Combined Charging Sistem PRESS Pressure
CONN Connector P/T Power Train
6E-10 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Singkatan Arti Singkatan Arti


C/U Control Unit PTO Power Take Off

Q
DC
Direct Current Diagnosa Konektor ADJUST- Injection Quantity Adjustment
D/CONN
MENT
DTC Diagnostic Trouble Code QOS Quick On Start
QWS Quick Warm Sistem
EC Kelistrikan Control Governor
ECM Engine Control Module RH Right Hand (Side)
ECT Engine Coolant Temperature RHD Right Hand Drive
EGR Exhaust Gas Recirculation R/L Relay
EH Kelistrikan dan Hydraulic Timer RR Rear
EXH Exhaust
EVRV Electronic Vacuum Regulating Valve S/ASB Shock Absorber
SIG Signal
FICD Fast Idle Control Device SS Speed Sensor
FRT Front SS C/U Speed Sensor Control Unit
STD Standard
GND Ground (Body Earth) SUSP Suspension
SW Switch
IE ISUZU Economy Sistem
IN Inlet, Intake TCV Trailer Cock Valve
IVES ISUZU Variable Electric dan Economy TICS Timing dan Injection Rate Control
Swirl System

LH Left Hand (Side) VGS Variable Geometry Turbocharging


LHD Left Hand Drive System
VSS Variable Swirl System
MAG Magnetic VSV Vacuum Switching Valve
ME/CONN Memory Eraser Konektor
MIL Rusak Indicator Lamp W/L Warning Lamp
M/V Magnetic Valve W/ With
W/O Without
N Neutral (Transmission Gear)
N-TDC Numbers Top Dead Center
NR Noise Reducer
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-11

Prosedur Pemeriksaan Konektor


Prosedur Pemeriksaan Konektor

Pemeriksaan konektor

Periksa Bersihkan permukaan luar dan


permukaan luar dan terminal NG
kontak (Gunakan contact
dari karat atau kontaminasi
recovery agent)

OK

Periksa NG
terminal male dari deformasi Perbaiki terminal

OK

Periksa
OK
terminal female dari tekanan Periksa apakah OK
kontak yang sesuai konektor terkunci
dengan baik

NG NG

Ganti harness yang rusak


Sisi injection pump  RACK SENSOR harness
Temukan konektor yang rusak
 Timing Advance Solenoid
switch

Sisi harness

Ganti harness yang rusak


 Body harness
 Engine harness
 Frame front harness
 Extension harness

Selesai. Kembali ke “Prosedur unruk


Pemeriksaan dengan Self-
Diagnostic”

N6A1124E
6E-12 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Komponen Sirkuit Kelistrikan


Wiring
Warna Kabel
Semua kabel memiliki insulasi dengan kode warna.
Kabel untuk harness utama sistem akan memiliki satu
warna. Kabel untuk sistem sub circuit akan memiliki
strip berwarna. Kabel strip menggunakan kode berikut
untuk menampilkan ukuran dan warna kabel.

Keterangan
1. Warna strip
2. Diameter luar
3. Warna dasar
4. Area penampang

Singkatan digunakan untuk menunjukkan warna kabel


dalam sirkuit diagram.
Lihat ke tabel berikut.

Keterangan
1. Strip berwarna
2. Satu warna
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-13

Kode Warna Kabel


Kode warna Arti Kode warna Arti
B Black Br Brown
W White Lg Light green
R Red Gr Gray
G Green P Pink
Y Yellow Sb Sky blue
L Blue V Violet
O Orange

Kode Warna Strip


Kode warna Warna Dasar Warna Strip
LB Blue Black
OB Orange Black
PB Pink Black
PG Pink Green
PL Pink Blue
RY Red Yellow
VR Violet Red
VW Violet White
YB Yellow Black
YB Yellow Green
YV Yellow Violet

Ukuran Kabel Keterangan


Ukuran dari kabel, yang digunakan pada sirkuit 1. Diameter luar
ditentukan oleh jumlah arus (amperage), panjang dari 2. Area penampang
sirkuit, dan voltage drop yang diijinkan. Ukuran kabel
berikut dan kapasitas beban, yang terlihat di bawah,
ditentukan oleh JIS (Japanese Industrial Standard)
(Ukuran nominal berarti area penampang kira-kira)
6E-14 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Ukuran nominal (mm) Area penampang (mm2) Diameter luat (mm) Arus yang diijinkan (A)

0.3 0.372 1.8 9


0.5 0.563 2 12
0.85 0.885 2.2 16
1.25 1.287 2.5 21
2 2.091 2.9 28
3 3.296 3.6 37.5
5 5.227 4.4 53
8 7.952 5.5 67
15 13.36 7 75
20 20.61 8.2 97
6E-150 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

DIAGNOSA (Hanya 4HG1-T)


Diagnostik Berdasarkan Strategi 3. Ikuti saran untuk diagnosa intermittent yang
Diagnostik Berdasarkan Strategi ditemukan pada dokumentasi perbaikan.
Diagnostik berdasarkan strategi adalah pendekatan Tidak Ditemukan Masalah
seragam untuk memperbaiki semua sistem Kondisi ini ada saat kendaraan ditemukan beroperasi
Elektrikal/Elektronik (E/E). Aliran diagnostik dapat dengan normal. Kondisi yang dijelaskan oleh
selalu digunakan untuk memperbaiki problem sistem pelanggan meungkin normal. Pastikan keluhan
E/E dan merupakan titik awal saat diperlukan pelanggan terhadap kendaraan lain yang beroperasi
perbaikan. dengan normal. Kondisi mungkin intermittent. Pastikan
Langkah berikut akan melatih bagaimana melanjutkan keluhan di bawah kondisi yang dijelaskan oleh
dengan diagnosa: pelanggan sebelum mengeluarkan kendaraan.
1. Buktikan keluhan pelanggan. 1. Periksa kembali keluhan saat keluhan tidak dapat
 Untuk membuktikan keluhan pelanggan, ditemukan atau diisolasi dengan sukses, evaluasi
teknisi harus tahu operasi normal dari sistem. kembali diperlukan.
2. Lakukan pemeriksaan awal. Keluhan harus dipastikan kembali dan mungkin
 Lakukan pemeriksaan secara menyeluruh. intermittent seprti dijelaskan pada Intermittent,
 Periksa sejarah perbaikan. atau mungkin normal.
 Deteksi suara atau bau yang tidak biasa. 2. Perbaiki dan pastikan.
 Kumpulkan informasi diagnostic trouble code Setelah mengisolasi penyebab, perbaikan harus
untuk mencapai perbaikan efektif. dilakukan.
3. Periksa bulletin dan informasi perbaikan lain. Sahkan untuk kerja yang sebenarnya dan
 Ini termasuk video, koran, dll. pastikan bahwa gejala telah diperbaiki. Ini
4. Lihat ke informasi (manual) perbaikan mungkin membutuhkan tes jalan atau metode
pemeriksaan sistem. lain untuk memastikan bahwa keluhan telah
 “Pemeriksaan sistem” berisi informasi pada diperbaiki di bawah kondisi berikut:
sistem yang tidak dibantu oleh satu atau lebih  Kondisi diketahui oleh pelanggan.
DTC.  Jika DTC telah didiagnosa, pastikan perbaikan
Pemeriksaan sistem memastikan operasi yang dengan menduplikasi kondisi saat ini sesuai
benar dari sistem. Ini akan mengarahkan dengan keluhan pelanggan.
teknisi dalam pendekatan yang terorganisasi Memastikan Perbaikan Kendaraan
dalam diagnostik. Pastikan perbaikan dari kendaraan akan lebih luas
5. Lihat ke diagnostik perbaikan. untuk kendaraan dengan sistem diagnostik self
Diagnostic Trouble Code (DTC) Disimpan diagnostic.
Ikuti tabel DTC yang ditunjukkan dengan tepat untuk Saat perbaikan, teknisi harus melakukan langkah
melakukan perbaikan efektif. berikut:
Tidak Ada DTC Penting:
Pilih gejala dari tabel gejala. Ikuti langkah di bawah saat anda memastikan
Ikuti jalur diagnostik atau saran untuk menyelesaikan perbaikan sistem self diagnostic. Kesalahan dalam
perbaikan. Anda dapat melihat ke komponen yang mengikuti langkah ini dapat menyebabkan perbaikan
dapat dipakai / periksa sistem pada pemeriksaan yang tidak perlu.
sistem. 1. Periksa dan catat Failure Record untuk DTC
Tidak Ada Gejala yang Cocok yang telah didiagnosa.
1. Analisa keluhan. 2. Hapus DTC.
2. Kembangkan rencana untuk diagnostik. 3. Operasikan kendaraan dalam kondisi yang sama
3. Gunakan wiring diagram dan teori kerja. dengan keluhan pelanggan.
Panggil bantuan teknis untuk kasus yang sama 4. Monitor informasi status Diagnostic Trouble Code
dimana sejarah perbaikan mungkin tersedia. (DTC) untuk DTC spesifik yang telah didiagnosa
Kombinasi pengetahuan teknisi dengan sampai tes diagnostik yang berhubungan dengan
penggunaan efisien dari informasi perbaikan yang DTC itu ada.
tersedia.
Intermittent
Kondisi yang tidak selalu ada disebut intermittent.
Untuk memperbaiki intermittent, lakukan langkah
berikut:
1. Evaluasi gejala dan kondisi yang dijelaskan oleh
pelanggan.
2. Gunakan lembar pemeriksaan atau lain metode
untuk mengidentifikasi komponen sistem sirkuit
atau elektrikal.
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-151

INFORMASI PERBAIKAN UMUM


Pemeriksaan Visual/Fisik Engine Compartment
Lakukan pemeriksaan visual dan fisik engine
compartment dengan hati-hati saat melakukan
prosedur diagnostik atau mendiagnosa sebab dari
kegagalan tes emisi.
Ini dapat sering kali menunjukkan perbaikan masalah
tanpa langkah lebih lanjut. Gunakan garis pedoman
berikut saat melakukan pemeriksaan visual/fisik:
 Pemeriksaan semua selang vacuum dari lubang,
sobek, lepas, dan rute yang benar.
 Periksa hose yang sulit untuk dilihat di belakang
komponen lain.
 Periksa semua kabel pada engine compartment
untuk penghubungan yang benar, terbakar atau
luka, kabel terjepit, terkena sisi tajam atau
terkena dengan exhaust manifold atau pipa yang
panas.
Dibutuhkan Pengetahuan Dasar Alat
Perhatian:
Kurangnya pengetahuan dasar dari powertrain saat
melakukan prosedur diagnostik dapat menyebabkan
diagnosa yang tidak beanr atau kerusakan komponen
powertrain. Jangan mencoba untuk mendiagnosa
problem powertrain tanpa pengetahuan dasar ini.
Pengertian dasar dari alat diperlukan untuk
menggunakan bagian ini dari Manual Perbaikan
secara efektif.
Pemeriksaan Sistem Self Diagnostic
Sistem Self Diagnostic harus diperiksa sebagai berikut:
1. Saat Kunci kontak diputar dari posisi “OFF” ke
“ON”, pastikan bahwa Malfunction Indicator Lamp
(MIL) menyala selama 0.3 — 0.8 detik.
2. Pasang Scan Tool dan periksa untuk melihat jika
MIL selalu hidup.
Jika demikian, Sistem Self Diagnostic normal.
6E-152 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Pemecahan Masalah
Perhatian yang diambil saat memeriksa
1. Dalam memeriksa sistem, catat Diagnostic Trouble Code (DTC) yang ditampilkan.
(khususnya, saat banyak kode self-diagnosis yang ditampilkan.)
2. Sebelum menghapus DTC yang ditampilkan dengan memory clear switch, periksa dua kali tempat abnormal
yang ditunjukkan pada DTC.
Flowchart Prosedur Pemeriksaan (Periksa Sistem Diagnostik)
6E-152 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
Perhatian:
Catat bahwa beberapa item dari DTC tidak dapat ditampilkan kecuali mesin telah panas atau kendaraan dijalankan
dengan beban.
Fungsi Self-diagnosis * Kecuali prosedur penghapusan dilakukan, diagnostic
Penyimpanan diagnostic trouble code trouble code (DTC) akan tetap dalam memory.
Self-diagnosis code yang ditampilkan akan disimpan (Memory akan dihapus hanya oleh memory clear
pada Electronically Erasable Programmable Read switch.)
Hanya Memory (EEPROM) dalam Engine Control Penghapusan diagnostic trouble code
Module (ECM). DTC yang disimpan pada EEPROM dalam ECM dapat
Bahkan jika kunci kontak dimatikan atau ECM dilepas dihapus hanya oleh kerja dari memory clear switch.
dari kendaraan, self-diagnosis metode penghapusan memory clear switch akan
code yang disimpan tidak akan hilang. dijelaskan di bawah:
1. OFF-kan kunci kontak. 4. OFF-kan kunci kontak.
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-153

2. Gunakan tahanan 4.7kΩ dan short-kan sirkuit 5. Lepas tahanan shortage dari memory clear
memory clear switch. switch.
3. ON-kan kunci kontak. Indication lamp menyala
terus setelah tiga detik indication lamp berkedip.

Lokasi dari Memory Clear Switch


Lokasi dari Memory Clear Switch (Konektor Diagnosa)

N6A1665E

Keterangan
A. Right-hand drive C. Terminal assignment dari diagnosis connector
B. Left-hand drive

Bagaimana membaca kedipan dari indicator lamp:


Dua-digit diagnosis code berkedip mulai dari angka
puluhan untuk menampilkan diagnosis code.
Baca diagnosis code dari kedipan.
Jika banyak diagnosis codes yang ditampilkan,
diagnosis code yang sama dikedipkan berulang kali
sebanyak tiga kali.
Baca dengan benar.
 Keluarnya Diagnostic Trouble Code (DTC)
dilakukan dalam urutan menurun dari nomor
DTC.
 Tampilan berubah setelah selesainya tampilan
output DTC.
 DTC indicator dihentikan saat diagnostic switch
dimatikan.
 Saat tidak terdapat output DTC, output -12+
adalah kode DTC normal.
 Setelah menampilkan 3 kali per 1 DTC,
TIDAK NAMA TERMINAL pergantian dilakukan untuk DTC berikut. (Setelah
satu putaran, tampilan diulang kembali.)
6 DIAG CONTROL
 Jika terdapat diagnostic code yang sama,
7 CHECKER SIG digunakan 1 DTC (3 kali tampilan.)
4, 5 CHECKER GND
6E-154 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Contoh Output Diagnosis trouble Code

N6A1299E

Keterangan
1. (Sebagai contoh) Jika menampilkan angka dua digit 2. Angka puluhan
“DTC22” 3. Angka satuan
Kedipan Indicator Lamp

N6A1667E
6E-154 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Keterangan
A. Right-hand drive C. Terminal assignment dari diagnosis connector
B. Left-hand drive
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-155

Daftar Diagnosis Trouble Code (DTC)

DTC# TECH 2 STRING


21 Rack Sensor Circuit Low Voltage
22 Rack Sensor Circuit High Voltage
13 Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor Circuit High Voltage
14 ECT Sensor Circuit Low Voltage
31 Exhaust Gas Recirculation (EGR) Vacuum Switching Valve (VSV) Solenoid Sirkuit Low Voltage
32 EGR VSV Solenoid Sirkuit High Voltage
52 Electronically Erasable Programmable Read Hanya Memory (EEPROM) Error

Trouble Kondisi Dugaan


Klasifikasi Error Kondisi Diagnostik Cadangan
Code Kembali Waktu
Tidak ada trouble code Tidak ada history dari
Normal 12 —
lain. diagnosis ini yang tercatat
Rack Voltage 0.3V atau
lebih rendah, putaran
mesin 600 — 900rpm,
Harness Open 3.52
21 dan Temp. air 0°C
Rack GND short Saat detik
(32°F) atau lebih tinggi VSV: EGR Output stop.
Senso forward
terdeteksi selama 3 Rack Learning valve: 0
r normal
detik setelah jalan.
+5V short
Rack Voltage 5V atau 0.52
Rack Sensor 22
lebih tinggi terdeteksi. detik
Power Voltage
Water Harness Open -79°C/-110°F (390kΩ) Saat VSV: EGR Output stop
+B short 13
Temp atau lebih rendah, atau forward
0.52
GND short 120°C/ 248°F (115kΩ) normal
detik
14 atau lebih tinggi
terdeteksi.
Harness Open Output TR Monitor Saat VSV: EGR Output stop 1.57
VSV: *31
GND short forward detik
EGR
+B short *32 normal
ECM 52 Periksa saat ECM Saat Trouble Code selain
EEPROM dimulai dan saat forward 52 (EEPROM error) tidak
error Trouble Code ditulis. normal ditampilkan.
6E-156 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Lokasi Sensor dan Switch

N6A1301E

Keterangan 2. ECM including atmospheric


1. Diagnosis connector (Left-hand drive)
6E-156 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
3. Diagnosis connector (Right-hand drive)
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-157

N6A1302E

Keterangan
1. EGR pipe 4. Rack sensor
2. Coolant temp sensor 5. Speed sensor
3. EGR valve
6E-158 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Lokasi Komponen

N6A1678E
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-159

Engine Control Module (ECM)


Bentuk dari ECM

N6A1304E

Keterangan A. Detail dari 30 pin connector


DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-159
B. Detail dari 22 pin connector
1. ECM
2. Name plate
6E-160 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Tabel dari Input/ Output Engine Control


Module (ECM) Nomor
Nama konektor
konektor
Nomor B-1 VSV: EGR
Nama konektor
konektor B-2 GLOW RELAY
A-1 CHECKER
B-3 GLOW IND LAMP
A-2 Tidak digunakan
B-4 Tidak digunakan
A-3 QOS (W/Glow hanya)
B-5 Tidak digunakan
A-4 Tidak digunakan
B-6 Tidak digunakan
A-5 Tidak digunakan
B-7 THERMO -
A-6 RACK+
B-8 THERMO +
A-7 RACK SIG
B-9 ENGINE -
A-8 BATTERY
B-10 ENGINE +
A-9 IGKBY
B-11 Tidak digunakan
A-10 Tidak digunakan
B-12 Tidak digunakan
A-11 Tidak digunakan
B13 Tidak digunakan
A-12 Tidak digunakan
B-14 Tidak digunakan
A-13 Tidak digunakan
B-15 Tidak digunakan
A-14 Tidak digunakan
B-16 Tidak digunakan
A-15 CHECKER GND
B-17 Tidak digunakan
A-16 DIAG
B-18 STARTER
A-17 Tidak digunakan
B-19 EXH BRAKE
A-18 Tidak digunakan
B-20 Tidak digunakan
A-19 Tidak digunakan
B-21 Tidak digunakan
A-20 Tidak digunakan B-22 Tidak digunakan
A-21 RACK -
A-22 GND
A-23 Tidak digunakan
A-24 Tidak digunakan
A-25 Tidak digunakan
A-26 Tidak digunakan
A-27 Tidak digunakan
A-28 Tidak digunakan
A-29 Tidak digunakan
A-30 Tidak digunakan
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-161

Lokasi dari Engine Control Module (ECM) Connector

N6A1305E

Keterangan
A. 30 pins connector (hijau) 1. Engine control module (ECM)
B. 22 pins connector (hijau)

Lokasi dari Data Link Connector (DLC)


N6A1665E

DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-161


Keterangan
A. Right-hand drive C. Terminal assignment dari diagnosis connector
B. Left-hand drive
6E-162 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

TIDAK NAMA TERMINAL


6 DIAG CONTROL
7 CHECKER SIG
4, 5 CHECKER GND
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-163

Wiring Diagram Sistem Engine Control Module (ECM)

N6A1307E
6E-164 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Auxiliary Engine Control System (Dilengkapi dengan Exhaust gas recirculation (EGR))

N6A1308E
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-165

Sirkuit Vacuum Switching Valve (VSV) (Dilengkapi dengan Exhaust gas recirculation (EGR))

N6A1309E
Keterangan
1. Intake throttle chamber 5. Vacuum Switching Valve
2. Vacuum hose 6. Vacuum source
3. Intake throttle valve 7. EGR valve
4. FICD valve
6E-166 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Exhaust Brake Control

N6A1310E

Keterangan 2. Fusible link kabel


1. Batteries 3. Charge relay
6E-166 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
4. Fuse
5. Exhaust brake relay 13. Magnetic valve: Exhaust brake
6. Exhaust brake switch 14. Vacuum pump
7. Indicator light 15. Vacuum tank
8. Diode 16. Vacuum chamber: Exhaust brake
9. Exhaust brake control relay 17. Exhaust brake valve
10. Neutral switch 18. Key switch
11. Clutch switch 19. Vacuum chamber: Intake throttle
12. Accelerator switch 20. Intake throttle
21. Magnetic valve intake throttle
22. Generator (L)
23. Starter relay coil
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-167

DTC-13 Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor Circuit High Voltage

N6A1311E
Bentuk dari Water Temperature Sensor dan
Connector Pin Assignment
Temperature Sensor

Keterangan
1. 3 pin connector
2. Engine coolant temperature sensor
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-167
Connector Pin Assignment 2. 3 pin abu-abu

Keterangan
1. Untuk ECT sensor
6E-168 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Connector No. Signal


1 Thermistor untuk mesin
2 Thermistor untuk mesin
3 Thermistor untuk meter

Ukur Tahanan pada Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor


Perhatian:
Saat mengukur tahanan dengan circuit tester, hati-hati jangan merusak atau membengkokkan terminal.

N6A1162E

Keterangan
1. Circuit tester 3. Engine coolant temperature sensor
2. Lepas engine cable harness 4. Ukur tahanan antara connector pin

Nilai Tahanan

Titik Pemeriksaan Nilai Temperatur


Referensi
Konektor Tidak.Pin Tahanan Pada sensor
Thermistor untuk mesin ←→ Thermistor untuk
1 ←→ 3 ∞ —
meter
2.5 (kΩ) 20°C (68°F) Thermistor untuk mesin
1 ←→ 2
247 (Ω) 90°C (194°F)
3 pin Hitam 1 ←→ Body ∞ — Thermistor untuk mesin ←→ Body
Thermistor untuk mesin ←→ Thermistor untuk
2 ←→ 3 ∞ —
meter
3 ←→ Body 146.6 (Ω) 60°C (140°F) Thermistor untuk meter ENGINE
2 ←→ Body ∞ — Thermistor untuk ECM ←→ Body
6E-168 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Perhatian:
Nilai Tahanan berbeda tergantung dari temperatur dari dari temperature sensor.
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-169

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah “Pemeriksaan sistem diagnostik” Lanjut ke Lanjut ke pemeriksaan
1 —
dilakukan? Langkah 2 sistem self diagnostic
1. Kunci kontak “OFF” —
2. Lepas ECT sensor electrical connector.
3. Jumper ECT sensor signal circuit dan
2 ECT sensor ground circuit pada ECT
sensor harness connector. Lanjut ke
Apakah ditampilkan DTC 13? Langkah 4 Lanjut ke Langkah 3
1. Kunci kontak “OFF”
2. Jumper ECT signal circuit pada ECT
3 sensor harness connector untuk
chassis ground. Lanjut ke
Apakah ditampilkan DTC 13? — Langkah 5 Lanjut ke Langkah 6
Lanjut ke Lanjut ke Langkah 8
Periksa hubungan buruk pada ECT sensor
Langkah 10
4 dan ganti terminal jika perlu.
Apakah ada terminal yang perlu diganti?

1. Kunci kontak “OFF”.
2. Lepas ECM, dan periksa ECT sensor
ground circuit dari terbuka.
5 3. Jika ECT sensor ground circuit terbuka,
perbaiki seperlunya.
Apakah ECT sensor ground circuit terbuka? Lanjut ke
— Langkah 10 Lanjut ke Langkah 7
1. Kunci kontak “OFF”.
2. Lepas ECM, dan periksa ECT sensor
signal circuit dari terbuka.
6 3. Jika ECT signal circuit terbuka, perbaiki
seperlunya. Lanjut ke
Apakah ECT sensor signal circuit terbuka? — Langkah 10 Lanjut ke Langkah 7
Periksa dari buruknya sensor ground atau
penghubungan ECT sensor signal circuit
7 terminal pada ECU dan ganti terminal jika
perlu.
Lanjut ke
Apakah ada terminal yang perlu diganti?
— Langkah 10 Lanjut ke Langkah 9
1. Kunci kontak “OFF”
2. Ganti ECT Sensor.
8 Apakah tindakan menyelesaikan? Lanjut ke
— Langkah 10 —
1. Ganti ECM. Lanjut ke
9 Apakah tindakan menyelesaikan? — Langkah 10 —
1. Pasang kembali semua connector yang
dilepas.
10 2. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF” Lanjut ke
Apakah DTC 13 sampai kondisi normal? — Langkah 11 Lanjut ke Langkah 2
Apakah ada current trouble selain DTC 13
11 Lanjut ke bagian
ditampilkan oleh indicator light? — Hapus trouble code
trouble code
6E-170 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

DTC-14 Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor Circuit Low Voltage

N6A1315E
Bentuk dari Water Temperature Sensor dan
Connector Pin Assignment
Temperature Sensor

Keterangan
1. 3 pin connector
2. Engine coolant temperature sensor
6E-170 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
Connector Pin Assignment 2. 3 pin abu-abu

Keterangan
1. Untuk ECT sensor
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-171

Connector No. Signal


1 Thermistor untuk mesin
2 Thermistor untuk mesin
3 Thermistor untuk meter

Ukur Tahanan pada Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor


Perhatian:
Saat mengukur tahanan dengan circuit tester, hati-hati jangan merusak atau merubah bentuk terminal.

N6A1162E

Keterangan
1. Circuit tester 3. Engine coolant temperature sensor
2. Lepas engine cable harness 4. Ukur Tahanan antara connector pin

Nilai Tahanan

Titik Pemeriksaan Nilai Temperatur


Connector Pin No. Referensi
Tahanan pada sensor
3 pin Hitam 1 ←→ 3 ∞ — Thermistor untuk mesin ←→ Thermistor untuk meter
2.5 (kΩ) 20°C (68°F) Thermistor untuk mesin
1 ←→ 2
247 (Ω) 90°C (194°F)
1 ←→ Body ∞ — Thermistor untuk mesin ←→ Body
2 ←→ 3 ∞ — Thermistor untuk mesin ←→ Thermistor untuk meter
3 ←→ Body 146.6 (Ω) 60°C (140°F) Thermistor untuk meter ENGINE
2 ←→ Body ∞ — Thermistor untuk ECM ←→ Body

Perhatian:
Nilai Tahanan berbeda tergantung dari temperatur pada temperature sensor.
6E-172 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah “Pemeriksaan sistem diagnostik” Lanjut ke Lanjut ke pemeriksaan
1
dilakukan? — Langkah 2 sistem self diagnostic
1. Simpan DTC ke ECM.
2. Hapus DTC.
3. Kunci kontak “OFF”
2 4. Lepas ECT sensor.
5. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF”
Apakah ditampilkan DTC 14? (Abaikan DTC Lanjut ke
13) — Langkah 3 Lanjut ke Langkah 6
1. Kunci kontak “OFF”
2. Periksa Connector ECT Sensor
3 Harness untuk interterminal short.
3. Perbaiki jika perlu. Lanjut ke
Apakah ECT Sensor connector short? — Langkah 8 Lanjut ke Langkah 4
1. Kunci kontak “OFF”
2. Periksa ECM connector terminal short.
4 3. Perbaiki jika perlu.
Apakah ECM terminal short?
Lanjut ke
— Langkah 8 Lanjut ke Langkah 5
1. Lepas ECM.
2. Periksa jika ECT sensor signal circuit
dari short ke ground atau short ke
5 ground circuit.
3. Perbaiki jika perlu.
Apakah ECT sensor signal circuit short ke Lanjut ke
ground? — Langkah 8 Lanjut ke Langkah 7
1. Kunci kontak “OFF”
6 2. Ganti ECT Sensor.
Apakah tindakan menyelesaikan? Lanjut ke
— Langkah 8 —
1. Ganti ECM. Lanjut ke
7 Apakah tindakan menyelesaikan? — Langkah 8 —
1. Pasang kembali semua connector yang
dilepas.
8 2. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF” Lanjut ke
Apakah DTC 14 sampai kondisi normal? — Langkah 9 Lanjut ke Langkah 2
Apakah ada current trouble selain DTC 14
9 Lanjut ke bagian
ditampilkan oleh indicator light? — Hapus trouble code
trouble code
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-173

DTC-21 Rack Sensor Circuit Low Voltage

N6A1319E

Lokasi dari Rack Sensor Connector


DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-173

Keterangan
1. OSC (red) 3. GND (hitam)
2. MDL (white) 4. Rack sensor
N6A1320E
Nama Konektor dari Rack Sensor
6E-174 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Perhatian:
Tanda “ ” pada connector yaitu ditutup, karenanya,
harus dipastikan untuk dimainkan.
Hubungan Antara Nomor konektor dan Nama
Signal

Connector Warna
Nama signal
No. kabel
1 Rack sensor (OSC) R
2 Rack sensor (GND) W
4 Rack sensor (MDL) B
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-175

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah “Pemeriksaan sistem diagnostik” Lanjut ke
1 dilakukan? Lanjut ke pemeriksaan sistem
— Langkah 2 diagnostik
1. Periksa harness side power source
sirkuit dan signal circuit dari GND short.
2 2. Perbaiki jika perlu.
Apakah DTC21 telah diperbaiki? Lanjut ke
— Langkah 10 Lanjut ke Langkah 3
Lepas Sensor Connector.
Jumper RACK+ dan RACK signal.
3 Bebas dari masalah sekarang?
Lanjut ke
Abaikan code 22. — Langkah 4 Lanjut ke Langkah 6
1. Berikan 5V pada RACK+ TERMINAL.
Ukur RACK SIG Voltage. 0.9 - 2.0V
4 Apakah RACK SIG VOLTAGE sesuai (Putaran Lanjut ke
standar? idle) Langkah 7 Lanjut ke Langkah 5
1. Periksa Rack Sensor Harness Signal
Circuit dan power source untuk GND
short.
5 Periksa signal circuit dari lepas.
2. Perbaiki jika perlu.
Lanjut ke
Bebas dari masalah sekarang? — Lanjut ke Langkah 7
Langkah 10
1. Periksa harness signal circuit dan
power source sirkuit dari lepas.
6 2. Perbaiki jika perlu.
Lanjut ke
Bebas dari masalah sekarang?
— Langkah 10 Lanjut ke Langkah 9
1. Periksa iron core dari RACK Sensor
dari kerusakan, pembeslahan, dan
keausan.
7 2. Setelah pemeriksaan, Perbaiki jika
perlu.
Apakah terdapat masalah pada iron core Lanjut ke
(RACK end) dalam RACK Sensor? — Langkah 10 Lanjut ke Langkah 8
1. Ganti RACK Sensor.
8 Apakah tindakan menyelesaikan? Lanjut ke
— Langkah 10 —
1. Ganti ECM. Lanjut ke
9 Apakah tindakan menyelesaikan? — Langkah 10 —
1. Pasang kembali semua connector yang
dilepas.
10 2. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF”
Apakah DTC 21 tidak masalah saat Lanjut ke
Pemeriksaan dengan Scan Tool? — Lanjut ke Langkah 2
Langkah 11
Apakah ada current trouble selain DTC 21
11 Lanjut ke bagian
ditampilkan oleh scan tool? — Hapus trouble code
trouble code
6E-176 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

DTC-22 Rack Sensor Circuit High Voltage

N6A1319E

Lokasi dari Rack Sensor Connector


6E-176 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

N6A1320E

Keterangan
1. OSC (red) 3. GND (hitam)
2. MDL (white) 4. Rack sensor
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-177

Nama konektor dari Rack Sensor

Perhatian:
Tanda “ ” pada connector yaitu ditutup, karenanya,
harus dipastikan untuk dimainkan.
Hubungan Antara Nomor konektor dan Nama
Signal

Connector Warna
Nama signal
No. kabel
1 Rack sensor (OSC) R
2 Rack sensor (GND) W
4 Rack sensor (MDL) B
6E-178 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah “Pemeriksaan sistem diagnostik”
1 Lanjut ke Lanjut ke pemeriksaan
dilakukan? — Langkah 2 sistem diagnostik
Lepas Sensor Connector.
2 Apakah DTC22 telah diperbaiki? (Abaikan Lanjut ke
DTC 21) — Langkah 3 Lanjut ke Langkah 7
1. Jumper Harness signal Terminal dan
GND terminal pada Sensor side dari
3 Connector.
2. Kunci kontak “ON”
Lanjut ke
Apakah DTC22 telah diperbaiki?
— Langkah 4 Lanjut ke Langkah 5
1. Periksa Sensor Connector dari inter
terminal short.
4 Setelah memeriksa, Perbaiki jika perlu. Lanjut ke
Apakah Connector Terminal short? — Langkah 12 Lanjut ke Langkah 6
1. Periksa Sirkuit GND dari lepas.
5 Setelah memeriksa, Perbaiki jika perlu.
Lanjut ke
Apakah sirkuit GND lepas?
— Langkah 12 Lanjut ke Langkah 11
1. Periksa Sensor Harness signal circuit
dan power source sirkuit dari short.
6 Setelah memeriksa, Perbaiki jika perlu. Lanjut ke
Apakah Harness short? — Langkah 12 Lanjut ke Langkah 8
1. Periksa Harness signal circuit dan
power source dari short.
7 Setelah memeriksa, Perbaiki jika perlu. Lanjut ke
Apakah Harness short? — Langkah 12 Lanjut ke Langkah 11
1. Berikan 5V ke RACK+ TERMINAL.
2. Ukur RACK SIG Voltage. 0.9 - 2.0V
8 Apakah RACK SIG VOLTAGE sesuai (Putaran Lanjut ke
standar? idle) Langkah 9 Lanjut ke Langkah 10
1. Periksa iron core dari RACK Sensor
dari kerusakan, pembeslahan, dan
keausan.
9 2. Setelah memeriksa, Perbaiki jika perlu.
Apakah terdapat masalah pada iron Lanjut ke
core(RACK end) dalam RACK Sensor? — Lanjut ke Langkah 11
Langkah 12
Ganti RACK Sensor.
10 Apakah tindakan menyelesaikan? Lanjut ke
— Langkah 12 —
Ganti ECM.
11 Lanjut ke
Apakah tindakan menyelesaikan? — —
Langkah 12
1. Pasang kembali semua connector yang
dilepas.
12 2. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF”
Apakah DTC22 tidak masalah saat Lanjut ke
Pemeriksaan dengan Scan Tool? — Langkah 13 Lanjut ke Langkah 2
Apakah ada current trouble selain DTC 22
13 Lanjut ke bagian
ditampilkan oleh indicator light? — Hapus trouble code
trouble code
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-179

DTC-31 Exhaust Gas Recirculation (EGR) Vacuum Switching Valve (VSV) Solenoid Control
Low Voltage

N6A1325E
6E-180 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Bentuk dari Vacuum Switching Valve (VSV): VSV: EGR Connector


Exhaust Gas Recirculation (EGR)
Connector VSV: EGR

Connector No. Signal


Keterangan 1 GND
1. 2 pin 2 SIG
2. Port

Ukur Tahanan pada VSV: EGR


Perhatian:
Saat mengukur tahanan dengan circuit tester, hati-hati jangan merusak atau merubah bentuk terminal.

N6A1328E
Keterangan 2. Lepas VSV kabel harness
1. Circuit tester
6E-180 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
3. Ukur Tahanan antara connector pin
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-181

Nilai Tahanan

Titik Pemeriksaan
Connector Pin No. Nilai Tahanan (kΩ) Referensi
2 pin Hitam 2 ←→ 1 37 untuk 44 (untuk 12 volt)
159 untuk 169 (untuk 24 volt) SIG ←→ GND
1 ←→ Body ∞ SIG ←→ Body

Perhatian:
Nilai Tahanan berbeda tergantung pada temperatur mesin (kondisi dari pemanasan mesin).

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah “Pemeriksaan sistem diagnostik” Lanjut ke
1 dilakukan? Lanjut ke pemeriksaan
— Langkah 2 sistem diagnostik
1. Kunci kontak “OFF”.
2. Lepas VSV dari wiring harness
connector.
3. Kunci kontak “ON” Mesin “OFF”.
2 4. Gunakan Digital Voltmeter (DVM),
periksa tegangan pada “Power supply
side terminal” dari VSV harness
connector.
12 Volt atau Lanjut ke Lanjut ke Langkah
Apakah DVM membaca nilai berikut?
24 Volt Langkah 4 3
1. Periksa sirkuit yang dicurigai antara
VSV connector dan “Engine Ignition”.
Fuse dari kondisi berikut.
3  Short ke ground
 Sirkuit terbuka
2. Perbaiki jika perlu.
Apakah DTC 31 telah diperbaiki? Lanjut ke
— Langkah 8 —
Gunakan DVM, periksa tahanan dari VSV. 37 — 44Ω
4 Apakah DVM membaca nilai berikut? 159 — Lanjut ke Lanjut ke Langkah
169Ω Langkah 5 6
1. Kunci kontak “OFF”
2. Lepas ECM connector dari ECM.
3. Periksa sirkuit VSV antara ECU dan
VSV connector.
5  Short ke ground
 Sirkuit terbuka
4. Perbaiki jika perlu.
Apakah DTC 31 telah diperbaiki? Lanjut ke Lanjut ke Langkah
— Langkah 8 7
Ganti VSV.
6 Apakah tindakan menyelesaikan? Lanjut ke
— Langkah 8 —
Ganti ECM.
7 Apakah tindakan menyelesaikan? Lanjut ke
— Langkah 8 —
1. Pasang kembali semua connector yang
dilepas.
8 2. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF”.
Apakah DTC 31 sampai kondisi normal? Lanjut ke Lanjut ke Langkah
— Langkah 9 2
6E-182 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah ada current trouble selain DTC 31 Lanjut ke bagian Hapus trouble
9 ditampilkan oleh indicator light? — trouble code code

DTC-32 Exhaust Gas Recirculation (EGR) Vacuum Switching Valve (VSV) Solenoid Control
High Voltage
N6A1329E

DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-183

Bentuk dari Vacuum Switching Valve (VSV): VSV: EGR Connector


Exhaust Gas Recirculation (EGR)
Connector VSV: EGR

Keterangan
1. 2 pin
2. Port
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-183
Connector No. Signal
1 GND
2 SIG

Ukur Tahanan pada VSV: EGR


Perhatian:
Saat mengukur tahanan dengan circuit tester, hati-hati jangan merusak atau merubah bentuk terminal.

N6A1328E

Keterangan
1. Circuit tester 3. Ukur Tahanan antara connector pin
2. Lepas VSV kabel harness
6E-184 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Nilai Tahanan

Titik Pemeriksaan
Connector Pin No. Nilai Tahanan (kΩ) Referensi
2 pin Hitam 2 ←→ 1 37 untuk 44 (untuk 12 volt)
159 untuk 169 (untuk 24 volt) SIG ←→ GND
1 ←→ Body ∞ SIG ←→ Body

Perhatian:
Nilai Tahanan berbeda tergantung pada temperatur mesin (kondisi saat pemanasan mesin).

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah “Pemeriksaan sistem diagnostik” Lanjut ke
1 dilakukan? Lanjut ke pemeriksaan
— Langkah 2 sistem diagnostik
Gunakan DVM, periksa tahanan dari VSV. 37 — 44Ω Lanjut ke Lanjut ke
2 Apakah DVM membaca nilai berikut? 159 — 169Ω Langkah 3 Langkah 4
1. Kunci kontak “OFF”.
2. Lepas ECM connector dari ECM.
3. Periksa short ke voltage dari VSV
3 sirkuit antara ECM dan VSV connector.
4. Perbaiki jika perlu.
Apakah DTC 32 telah diperbaiki? Lanjut ke Lanjut ke
— Langkah 6 Langkah 5
Ganti VSV.
4 Lanjut ke
Apakah tindakan menyelesaikan? — —
Langkah 6
Ganti ECM.
5 Lanjut ke
Apakah tindakan menyelesaikan? — Langkah 6 —
1. Pasang kembali semua connector yang
dilepas.
6 2. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF”.
Apakah DTC 32 sampai kondisi normal? Lanjut ke Lanjut ke
— Langkah 7 Langkah 2
Apakah ada current trouble selain DTC 32
7 Lanjut ke bagian Hapus trouble
ditampilkan oleh indicator light? — trouble code code
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-185

DTC-41 Quick On Start (QOS) Relay Control Sirkuit Low Voltage

N6A1333E
6E-186 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Lokasi dari Relay

N6A1184E

Keterangan
1. Relay box (Terpasang pada sisi kiri belakang dari
6E-186 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
cab)
NO. NAMA RELAY
X-20 Glow plug
X-21 Starter
X-22 Marker lamp
X-23 Rear fog
X-24 A/C COMP, 4WD ind.
X-25 Exh, Brake control
X-26 CSD, A/C ON SIGNAL
X-27 Condenser fan
X-28 Exh. Brake cut
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-187

Pemeriksaan untuk prestroke power cut relay

Keterangan
A. QOS relay
Keterangan
A. QOS relay

Nilai Tahanan

Titik Pemeriksaan Tahanan Referensi


23 (Ω) (untuk 12 volt)
4 ←→ 5
Pemeriksaan 100 (Ω) (untuk 24 volt)
relay unit ∞ Tidak diberikan listrik ke coil
2 ←→ 3
Di bawah 0.5 (Ω) Diberikan listrik ke coil
6E-188 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah “Pemeriksaan sistem diagnostik” Lanjut ke
1 dilakukan? Lanjut ke pemeriksaan
— Langkah 2 sistem diagnostik
1. Kunci kontak “OFF”
2. Lepas Relay dari Relay box connector.
3. Kunci kontak “ON” Mesin “OFF”
4. Gunakan Digital Voltmeter (DVM),
2 periksa tegangan pada “Power supply
side terminal” terminal dari Relay Box
Connec-tor. 12 Volt atau Lanjut ke Lanjut ke
Apakah DVM membaca nilai berikut? 24 Volt Langkah 4 Langkah 3
1. Periksa sirkuit yang dicurigai antara
Relay connector.
Fuse dari kondisi berikut.
3  Short ke ground
 Sirkuit terbuka
2. Perbaiki jika perlu. Lanjut ke
Apakah DTC 41 telah diperbaiki? — Langkah 8 —
Gunakan DVM, periksa tahanan dari inter “4” 23Ω (untuk
“5” Relay terminal. 12 Volt)
4
Apakah DVM membaca nilai berikut? 100Ω (untuk Lanjut ke Lanjut ke
24 Volt) Langkah 5 Langkah 6
1. Kunci kontak “OFF”
2. Lepas ECM connector dari ECM.
3. Periksa Relay sirkuit antara ECU dan
Relay connector.
5  Short ke ground
 Sirkuit terbuka
4. Perbaiki jika perlu.
Lanjut ke Lanjut ke
Apakah DTC 41 telah diperbaiki?
— Langkah 8 Langkah 7
Ganti Relay.
6 Apakah tindakan menyelesaikan? Lanjut ke
— Langkah 8 —
Ganti ECM. Lanjut ke
7 Apakah tindakan menyelesaikan? — Langkah 8 —
1. Pasang kembali semua connector yang
dilepas.
8 2. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF” Lanjut ke Lanjut ke
Apakah DTC 41 sampai kondisi normal? — Langkah 9 Langkah 2
Apakah ada current trouble selain DTC 41
9 Lanjut ke bagian Hapus trouble
ditampilkan oleh indicator light? — trouble code code
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-189

DTC-42 Quick On Start (QOS) Relay Control Sirkuit High Voltage

N6A1337E
6E-190 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Lokasi dari Relay

N6A1184E
Keterangan
1. Relay box (Terpasang pada sisi kiri belakang dari
cab)
6E-190 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
NO. RELAY NAME
X-20 Glow plug
X-21 Starter
X-22 Marker lamp
X-23 Rear fog
X-24 A/C COMP, 4WD ind.
X-25 Exh, Brake control
X-26 CSD, A/C ON SIGNAL
X-27 Condenser fan
X-28 Exh. Brake cut
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-191

Pemeriksaan untuk Quick On Start (QOS)


Power Cut Relay

Keterangan
A. QOS relay
Keterangan
A. QOS relay

Nilai Tahanan

Titik Pemeriksaan Tahanan Referensi


23 (Ω) (untuk 12 volt)
4 ←→ 5
Pemeriksaan 100 (Ω) (untuk 24 volt)
relay unit ∞ Tidak diberikan listrik ke coil
2 ←→ 3
Di bawah 0.5 (Ω) Diberikan listrik ke coil
6E-192 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah “Pemeriksaan sistem diagnostik” Lanjut ke
1 dilakukan? Lanjut ke pemeriksaan
— Langkah 2 sistem diagnostik
Gunakan DVM, periksa tahanan antara 23Ω (untuk
terminal number 4 dan 5 dari Relay. 12 Volt)
2
Apakah DVM membaca nilai berikut? 100Ω (untuk Lanjut ke Lanjut ke
24 Volt) Langkah 3 Langkah 4
1. Kunci kontak “OFF”
2. Lepas ECM connector dari ECM.
3. Periksa short ke tegangan dari Relay
3 sirkuit antara ECM dan Relay
connector
4. Perbaiki jika perlu. Lanjut ke Lanjut ke
Apakah DTC 42 telah diperbaiki? — Langkah 6 Langkah 5
Ganti Relay.
4 Lanjut ke
Apakah tindakan menyelesaikan? — Langkah 6 —
Ganti ECM. Lanjut ke
5 Apakah tindakan menyelesaikan? — Langkah 6 —
1. Pasang kembali semua connector yang
dilepas.
6 2. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF”
Apakah DTC 42 sampai kondisi normal? Lanjut ke Lanjut ke
— Langkah 7 Langkah 2
Apakah ada current trouble selain DTC 42
7 Lanjut ke bagian Hapus trouble
ditampilkan oleh indicator light? — trouble code code

DTC-52 Electronically Erasable Programmable Read Hanya Memory (EEPROM) Error

Langkah Tindakan Nilai YA TIDAK


Apakah “Pemeriksaan sistem diagnostik” Lanjut ke
1 dilakukan? Lanjut ke pemeriksaan
— Langkah 2 sistem diagnostik
Ganti ECM. Lanjut ke
2 Apakah tindakan menyelesaikan? — Langkah 3 —
1. Pasang kembali semua connector yang
dilepas.
3 2. Kunci kontak “ON”, Mesin “OFF”
Apakah DTC 52 tidak masalah saat
Lanjut ke Lanjut ke
Pemeriksaan dengan Scan Tool? — Langkah 4 Langkah 2
Apakah ada current trouble selain DTC 52
4 Lanjut ke bagian Hapus trouble
ditampilkan oleh indicator light? — trouble code code
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-193

TANPA DIAGNOSIS TROUBLE CODE


Pendahuluan
Jika terjadi malafungsi meskipun tidak ada Diagnostic
Trouble Code (DTC) yang ditampilkan, kemudian
periksa dan perbaiki sistem sesuai dengan flowchart
yang diberikan pada halaman berikut.
Saat Diagnostic Trouble Code (DTC) dihasilkan,
periksa dan perbaiki sistem dengan referensi pada
“DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI”
6E-194 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Gagal Hidup (hanya Quick On Start (QOS))

N6A1341E
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-195

N6A1342E

Perhatian:
Kondisi dari sistem dimana malafungsi terjadi harus diperiksa dengan membuat perbandingan antara Engine Control
Module (ECM) kendaraan dan ECM pemeriksaan.
6E-196 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Asap Hitam (Berlebihan)

N6A1343E
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-197

N6A1344E

Perhatian:
Kondisi dari sistem dimana malafungsi terjadi harus diperiksa dengan membuat perbandingan antara Engine Control
Module (ECM) kendaraan dan ECM pemeriksaan.
Lihat ke trouble code untuk pemeriksaan supplier, jika tersedia.
6E-198 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Kurang Tenaga

N6A1345E
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-199

N6A1346E

Perhatian:
Kondisi dari sistem in which the malfunction apakah occurred harus checked oleh making comparisons antara
kendaraan Engine Control Module (ECM) dan the checking ECM.
6E-200 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Exhaust Brake Tidak Berfungsi (hanya Exhaust Brake)

N6A1679E
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-201

N6A1348E
6E-202 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

N6A1349E
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-203

Pemeriksaan Airtight Periksa


1. Exhaust Brake Magnetic Valve Berikan tekanan negatif dari 53.3 — 93.3 kPa (400
Pemeriksaan — 700 mmHg/7.73 — 13.54 psi) ke power chamber
Pasang magnetic valve connector terminal No.1 dengan menggunakan vacuum pump dan pastikan
dan No.2 untuk (+) terminal dan (-) terminal dari pembukaan/penutupan yang lembut dari exhaust
battery, berturut-turut, dan periksa hubungan brake valve.
antara port.
Perhatian:
Saat mengukur tahanan dengan circuit tester, hati-hati
jangan merusak atau merubah bentuk terminal.

Keterangan
1. Power chamber
2. Adjust bolt
Keterangan 3. Valve
A. Inlet (Vacuum pump) 4. Close
B. Outlet (unit)
C. EXH (air filter) Berikan tekanan negatif dari 86.7 — 93.3 kPa (650
— 700 mmHg/12.57 — 13.54 psi) ke power
2. Exhaust Throttle Valve chamber menggunakan vacuum pump dan pastikan
Pemeriksaan Kerja rata-rata pengukuran pada Titik A dan Titik B
Operasikan exhaust brake dengan mesin idle dan dari celah antara valve dan body adalah sebagai
pastikan bahwa anda mendengar benturan valve berikut:
pada stopper. 0.4 — 0.6 mm (0.016 — 0.024 in) (Minimum: 0.4
mm/0.016 in)
Jika celah diluar standar, setel dengan adjusting bolt.
6E-204 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Keterangan
1. Vacuum hose

3. Intake Throttle Valve


Pemeriksaan Kerja
Lepas vacuum hose dari actuator dan coba untuk
menggerakkan rod dengan tangan, pastikan
pergerakan dari rod lembut.
4. Vacuum Switching Valve; Intake Throttle
Pemeriksaan
Pasang vacuum switching valve connector
5. Accelerator Switch (2-pole connector type)
terminal No.1 dan No.2 untuk (+) terminal dan (-)
Pemeriksaan
terminal dari battery, berturut-turut, dan periksa
1) Periksa hubungan antara switch connector
hubungan antara port.
terminal.
Jika hasil pemeriksaan abnormal, perbaiki atau ganti
Perhatian:
valve.
Saat mengukur tahanan dengan circuit tester, hati-hati
janga merusak atau merubah bentuk terminal.
2) Periksa gerakan yang lembut dari pushrod.
Jika hasil pemeriksaan abnormal, perbaiki
atau ganti pushrod.
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-205

Melepas
1) Accelerator Switch
Lepas connector.
Kendurkan lock nut.
Putar switch untuk melepas.
Memasang Kembali
Untuk memasang, ikuti kebalikan prosedur
melepas:
1) Gerakkan bagian ulir dari switch sampai
permukaan ujung menjadi sama rata dengan
bracket side dari nut.
2) Kencangkan lock nut.
Kencangkan:
 Lock nut sampai 1.3 N.m (0.13 kg.m/11.5 lb.in)
6E-206 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Sistem Exhaust Gas Recirculation (EGR) Tidak Berfungsi

N6A1680E
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-207

Pemeriksaan
1. Thermosensor (Engine coolant temperature)
Rendam bagian sensitif temperatur dari
thermosensor dalam air, dan sambil merubah
temperatur air, pastikan tahanan berubah seprti
yang ditampilkan grafik berikut:

Keterangan
1. 2 Pin
2. Port

Hubungkan tegangan battery antara VSV


connector terminal dan pastikan hubungan antara
port.

Keterangan
1. Resistance (kΩ) Memeriksa Kerapatan Udara
2. ECT F (C) Berikan tekanan negatif ke negative pressure
input port seperti gambar di kiri.
2. Vacuum Switching Valve (VSV) Meskipun terdapat kebocoran, tidak masalah jika
Memeriksa Tahanan tekanan negatif naik sampai -46.7 kPa (-350
Periksa tahanan antara VSV connector terminal mmHg /
menggunakan circuit tester. -6.77 psi) atau lebih.
Tahanan Dingin
: 37 — 44 (Ω) (untuk model 12 volt)
: 159 — 169 (Ω) (untuk model 24 volt)
6E-208 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI

Pemeriksaan Kerja
Berikan tegangan kerja antara terminal, tidak
masalah jika tekanan negatif tidak naik saat
diberikan ke input port.
Perhatian:
Saat mengukur tahanan dengan circuit tester, hati-hati
jangan merusak atau merubah bentuk terminal.
3. Exhaust Gas Recirculation (EGR) Valve
Dengan tekanan negatif diberiksan ke diaphragm
chamber, pastikan bahwa valve bekerja dengan
lembut untuk membuat area antara (1) dan (2)
bertukar udara.
Startup: Kira-kira -13.3  2.7 kPa (-100  20
mmHg / -1.93  0.39 psi)

Periksa untuk melihat apakah EGR valve bekerja


dengan normal di bawah kondisi berikut:
Suhu air pendinginmesin: 80C (176F) atau lebih
tinggi
DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI 6E-209

ALAT KHUSUS
6E-210 DIAGNOSA KELISTRIKAN DAN EMISI
PEMBUANGAN 6F-1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6F

PEMBUANGAN
Perhatian:
Komponen sistem exhaust harus memiliki celah yang cukup dari underbody untuk mencegah overheating dari floor
pan dan kemungkinan kerusakan pada passenger compartment, insulation dan trim material.

Daftar Isi
GAMBARAN UMUM ..................................... 6F-2
Komponen ................................................. 6F-2
Gasket ....................................................... 6F-2
PERBAIKAN PADA KENDARAAN 6F-4
............... 6F-4
Komponen ................................................. 6F-4
Melepas .................................................... 6F-5
Memasang ................................................
6F-2 PEMBUANGAN

GAMBARAN UMUM
Komponen

N6A1365E

Keterangan
1. Flexible tube 3. Rubber mount
2. Rubber support 4. Silencer dengan converter
Kendaraan dilengkapi dengan sistem exhaust single
horizontal yang terdiri dari front exhaust pipe dengan Gasket
heat shield terpasang, main exhaust pipe, silencer Gasket harus diganti kapan pun exhaust pipe, muffler
dengan catalytic converter dan tail pipe. atau exhaust throttle baru dipasang.
Engine exhaust brake terpasang antara front exhaust Catalytic Converter
pipe dan exhaust manifold. Untuk Taiwan
Exhaust brake, saat dihidupkan, membatasi aliran dari
gas buang sehingga memperlambat mesin.
Pastikan sistem exhaust brake dimatikan sebelum
melakukan diagnosa sistem exhaust.
6F-2 PEMBUANGAN
Keterangan 3. Catalyst assembly
1. Inlet assembly 4. P.NO.
2. Outlet assembly
PEMBUANGAN 6F-3

Untuk Venezuela

Keterangan
1. Inlet assembly
2. Outlet assembly
3. Catalyst assembly
4. P.NO.

Untuk Hongkong

Keterangan
1. Inlet assembly
2. Outlet assembly
3. Catalyst assembly
4. P.NO.
6F-4 PEMBUANGAN

PERBAIKAN PADA KENDARAAN


Derik dan suara vibrasi pada sistem exhaust biasanya 2. Periksa klem dan karet dari kelemahan,
disebabkan oleh kesalahan pemasangan komponen. keretakan atau kerusakan.
Saat memasang sistem, biarkan semua baut atau mur 3. Periksa dari penyok atau rusak dan dari lubang
kendur sampai semua komponen terpasang dengan atau keretakan yang disebabkan oleh korosi.
benar; kemudian kencangkan, dari depan ke belakang.
1. Periksa hubungan dari kekenduran atau
kerusakan, khususnya dari kebocoran gas buang.

Komponen
Front Exhaust Pipe

N6A1368E

Keterangan Persiapan
1. Front exhaust pipe I (Exhaust manifold side)  Lepas kabel negatif battery.
2. Front Exhaust Pipe I (Exhaust manifold side)
Melepas  Lepas tiga mur dari front exhaust pipe I
6F-4 PEMBUANGAN
(exhaust manifold side)
 Lepas baut dari mounting bracket (engine right 2. Front exhaust pipe II (Exhaust brake side)
side)
PEMBUANGAN 6F-5

 Lepas empat baut dan mur dari front exhaust


pipe II (exhaust brake side)
2. Front Exhaust Pipe II (exhaust brake side)
Memasang
1. Front Exhaust Pipe II (exhaust brake side)
Kencangkan:
Baut pemasangan exhaust brake unit sampai 17 N.m
(1.7 kg.m/12 lb.ft)
2. Front Exhaust Pipe I (exhaust manifold side)
Kencangkan:
Exhaust Pipe II side sampai 17 N.m (1.7 kg.m/12 lb.ft)
Baut Mounting Bracket sampai 18 N.m (1.8 kg.m/13
lb.ft)

Kencangkan:
Mur Pemasangan Manifold sampai 67 N.m (6.8 kg.m
/49 ft.lb)
 Hubungkan kabel massa battery.
 Hidupkan mesin dan periksa dari kebocoran gas
buang dari exhaust pipe.
6F-6 PEMBUANGAN
TURBOCHARGER 6G-1

MESIN SERI 4H
BAGIAN 6G

TURBOCHARGER
Daftar Isi

GAMBARAN UMUM ............................................ 6G-2


PERBAIKAN PADA KENDARAAN 6G-3
....................... 6G-3
Charge Air Pipe ................................................ 6G-3
Intake Manifold ................................................. 6G-4
Turbocharger .................................................... 6G-5
Pemeriksaan dan Perbaikan ............................. 6G-8
Exhaust Manifold ..............................................
Penggantian Turbocharger Turbine Housing 6G-8
(Untuk Model 4HG1-T) ...................................... 6G-12
Charge Air Cooler..............................................
6G-2 TURBOCHARGER

GAMBARAN UMUM
Turbocharger

N6A1371E

Komponen garrett turbocharger adalah Center


Housing dan Rotating Assembly (CHRA), compressor
housing, dan turbine housing.
Komponen yang berputar terdiri dari turbine shaft,
compressor wheel, shaft bearing, thrust bearing dan oil
seal ring. Komponen ini ditopang oleh center housing.
Turbocharger bearing dan turbine shaft dilumasi
dengan oli mesin dan pada saat yang sama
didinginkan dengan air pendingin mesin untuk
memperbaiki durabilitasnya.
Turbocharger menaikkan efisiensi pemasukan udara,
menghasilkan naiknya tenaga mesin, berkurangnya
konsumsi bahan bakar dan meminimalkan suara
mesin.
Komponen berputar turbocharger bekerja pada
6G-2 TURBOCHARGER
putaran dan suhu yang sangat tinggi. Material
komponen telah dipilih dan dibuat dengan hati-hati
untuk presisi yang sangat tinggi.
Turbocharger untuk mesin 4HG1-T memiliki konstruksi
unit dari turbine housing dan exhaust manifold.
Warna untuk plat peringatan pada turbocharger 4HE1-
TC adalah, kendaraan EURO3 memiliki plat peringatan
biru. Semua kendaraan lain memiliki plat peringatan
perak.
TURBOCHARGER 6G-3

PERBAIKAN PADA KENDARAAN


Charge Air Pipe 4. Clamp.
Melepas 5. Connecting hose.
1. Connecting hose clamp. 6. Bracket accelerator cable.
2. Connecting hose. 7. Bracket engine stop cable dan vacuum hose.
8. Engine harness connector.
9. Charge air pipe.
10. Gasket.
Perhatian:
 Periksa hose dari kerapuhan, atau kerusakan.
 Charge air pipe dari kerusakan.
Memasang
1. Gasket ke intake manifold.
2. Charge air pipe.
3. Engine harness connector.
4. Bracket engine stop cable dan vacuum hose.
5. Bracket accelerator cable.
6. Connecting hose.
7. Clamp.
8. Charge air pipe dan baut bracket.
9. Connecting hose.
10. Clamp.

3. Baut bracket dan washer dan charge air pipe.

Intake Manifold
Komponen

N6A1372E

Keterangan 1. Intake manifold


TURBOCHARGER 6G-3
Melepas 2. Intake manifold gasket
1. PCV hose.
2. Accelerator cable injection pump side. 4. Bracket accelerator cable.
3. Connecting hose. 5. Bracket engine stop cable dan vacuum hose.
6. Engine harness connector.
7. Charge air pipe.
6G-4 TURBOCHARGER
8. Gasket.
Memasang
9. Injection pipe.
1. Intake manifold.
10. Intake manifold.
Kencangkan:
11. Gasket dan discard.
Intake manifold sampai 19 N.m(1.9 kg.m/ 14 lb.ft)
2. Injection pipe
Kencangkan:
Mur fuel injector line sampai 26 N.m(2.7 kg.m/ 20 lb.ft)
3. Gasket
4. Charge air pipe.
5. Engine harness connector.
6. Bracket engine stop cable dan vacuum hose.
7. Bracket accelerator cable.
8. Connecting hose.
9. Accelerator cable injection pump side.
10. PCV hose.

Turbocharger
Lihat ke “Pernyataan pada Kebersihan dan Perawatan”
sebelumnya pada bagian ini.

Komponen
6G-4 TURBOCHARGER

N6A1373E
TURBOCHARGER 6G-5

Keterangan
1. Water return pipe 6. Turbocharger assembly
2. Turbocharger intake pipe 7. Water feed pipe
3. Heat shield 8. Oil return pipe
4. Exhaust adapter 9. Oil feed pipe
5. Gasket

Melepas  Turbine dan compressor blade dari kerusakan


1. Turbocharger air inlet pipe. atau tumpukan karbon.
2. Turbocharger intake pipe.  Tempat keluar udara dan exhaust dari oli atau
3. Connecting hose. basah.
4. Exhaust gas recirculation (EGR) pipe.
 Dari menggilas atau kekasaran saat memutarkan
5. Baut heat shield.
turbine dan compressor wheel dengan tangan.
6. Water feed dan drain lines.
 Dari tanda-tanda turbine atau compressor blade
7. Oil feed line.
bersinggungan dengan shroud atau housing. Jika
8. Oil drain line.
terdapat salah satu kondisi di atas, turbocharger
9. Exhaust pipe ke mur exhaust adapter.
harus diganti atau diperbaiki oleh fasilitas
10. Exhaust adapter ke mur turbocharger.
perbaikan resmi.
11. Turbocharger ke mur exhaust manifold.
Gerak Bebas dalam Celah Radial
Gerakkan rotor dalam celah radial, ukur gerak bebas
dengan dial gage.
 Ukur gerak bebas pada beberapa titik sambil
membiarkan rotor berputar.
 Gunakan hanya dial gage attachment yang rata.
Jangan menggunakan yang lancip.
 Pasang turbocharger dan dial gage dengan
rapat.

Gerak bebas dalam celah radial mm (in)


Standar Limit
0.056 — 0.127 0.140
(0.0022 — 0.0050) (0.0055)

Jika berlebihan, ganti turbocharger.

Keterangan
1. Air inlet pipe
2. Oil supply line
3. Turbo charger
4. Heat shield

Perhatian:
Turbocharger untuk mesin 4HG1-T Engine memiliki
konstruksi unit turbin housing dan exhaust manifold.

Pemeriksaan dan Perbaikan


Perhatian:
 Turbocharger housing dari keretakan atau
kerusakan.
 Permukaan gasket dari kerusakan.
 Seal dan gasket dari kerusakan.
Keterangan
1. Oil outlet
2. Oil inlet
6G-6 TURBOCHARGER

Gerak Bebas dalam Celah Aksial Periksa Kebocoran Oli


Gerakkan rotor dalam celah aksial, ukur gerak bebas 1. Lepas charge air pipe yang menghubungkan
dengan dial gage. hose ke sisi compressor dari turbocharger.
 Ukur gerak bebas pada beberapa titik sambil 2. Bersihkan area disekitar compressor wheel.
membiarkan rotor berputar. 3. Lepas blow-by hose.
 Pasang turbocharger dan dial gage dengan rapat. 4. Hidupkan mesin dan biarkan idle. Gas mesin dan
tahan pada wide open throttle (WOT) selama
Gerak bebas dalam celah aksial mm (in) lima detik, kemudian lepas dan biarkan idle
selama lima detik. Ulangi siklus ini sebanyak lima
Standar Limit kali kemudian biarkan mesin idle selama lima
0.013 — 0.097 0.097 menit.
(0.0005 — 0.0038) (0.0038) 5. Matikan mesin.
6. Periksa compressor area dari aliran oli.
Jika berlebihan, ganti turbocharger.
Perhatian:
 Aliran oli mengindikasikan kemungkinan
rusaknya turbocharger.
Jika terdapat kabut atau percikan, ini normal dan
TIDAK mengindikasikan problem turbocharger.
7. Jika turbocharger dicurigai, lihat ke prosedur
perbaikan pada kendaraan pada bagian ini.

Memasang
1. Exhaust manifold ke turbocharger.
2. Gasket baru dan turbocharger ke exhaust
manifold.
Kencangkan:
Turbo charger sampai 52 N.m (5.3 kg.m/ 38 lb.ft)

Kerja dari Waste Gate


 Lepas hose (2) dari waste gate (1), dan pasang
pressure gauge (3) seperti terlihat pada gambar.
 Dengan mesin mati, operasikan pressure gauge
pump untuk memberikan tekanan ke waste gate
untuk memeriksa fungsi waste gate.

3. Kencangkan cylinder head ke turbin housing dan


exhaust manifold sesuai torsinya dalam urutan
seperti terlihat pada gambar. (4HG1-T)
Kencangkan:
Exhaust manifold sampai 34 N.m (3.5 kg.m/ 25 lb.ft)
TURBOCHARGER 6G-7

9. Heat shield ke exhaust adapter


10. Charge air pipe yang menghubungkan hose dan
clamp ke turbocharger.
11. Air inlet pipe ke turbocharger.
12. Pasang connecting hose di atas pipe pada
komponen yang menonjol. (4HG1-T)
13. Luruskan tanda connecting hose dan pipe satu
sama lain (4HG1-T)

4. Turbocharger ke exhaust adapter.


Kencangkan:
Exhaust adapter sampai 32 N.m (3.3 kg.m/ 24 lb.ft)

5. Exhaust pipe ke exhaust adapter.


Kencangkan:
Exhaust pipe sampai 67 N.m (6.8 kg.m/ 49 lb.ft)
6. Turbocharger oil drain line.
Kencangkan:
Oil drain line sampai
 Turbocharger 9 N.m (0.9 kg.m/ 6 lb.ft)
 Cylinder body 21 N.m (2.1 kg.m/ 15 lb.ft)
7. Turbocharger oil supply line ke turbocharger.
Kencangkan:
Oil supply line sampai 27 N.m (2.8 kg.m/ 20 lb.ft)
8. Water supply dan drain line.
Kencangkan:
Water supply sampai 41 N.m (4.2 kg.m/ 30 lb.ft)
6G-8 TURBOCHARGER

Exhaust Manifold
Komponen

N6A1600E
Keterangan
1. Heat shield 4. Exhaust manifold
2. Exhaust adapter 5. Gasket
3. Turbocharger Perhatian:
 Exhaust manifold dan cylinder head dari retak atau
Melepas kerusakan pada permukaan gasket.
1. Turbocharger seperti dijelaskan sebelumnya
pada bagian ini.
2. Heat shield
3. Kendurkan baut exhaust manifold, mur dan
washer dalam urutan seperti terlihat pada
gambar.
6G-8 TURBOCHARGER

4. Exhaust manifold
5. Exhaust manifold gasket

Memasang
1. Gaskets.
2. Exhaust manifold.
3. Mur dan baut washer.
Kencangkan:
Exhaust manifold sampai 34 N.m (3.5 kg.m/ 25 lb.ft)
4. Heat shield
5. Turbocharger seperti dijelaskan
sebelumnya pada bagian ini.

Penggantian Turbocharger
Turbine Housing
(Untuk Model 4HG1-T)
Mengganti turbine housing
turbocharger (digabung dengan
exhaust manifold) Pemeriksaan
Sebelum mengganti turbine housing, pastikan
tidak terdapat ketidak-normalan pada
komponen lain.
TURBOCHARGER 6G-9

Keterangan 3. Pisahkan turbine housing dari sensor housing.


1. Compressor port
Perhatian:
 Hati-hati jangan menggores turbine blade saat
Perhatian:
melepas komponen.
 Adalah normal jika ditemukan oli dalam Memeriksa center housing assembly:
compressed air duct. Oli untuk melumasi turbine Periksa bahwa tidak ada blade yang bengkok, retak,
shaft, dan selama gas buang tidak berwarna atau tergores. Pastikan tidak terdapat gangguan yang
putih, ini tidak mengindikasikan problem. dapat mengganggu pergerakan dari blade atau
1. Pastikan komponen tidak retak, gerakan dengan pemasangan housing baru. Bersihkan
terganggu, rusak, atau distorsi bentuk, bahwa kelebihan karbon atau oli.
tidak ada kebocoran oli dari seal, dan bahwa
tidak ada kebocoran gas.
Mengganti Komponen
2. Putar rotor untuk melihat jika ia berputar lembut,
Saat merakit, pastikan untuk mengganti komponen
juga periksa arah putaran juga jumlah
berikut. (Gunakan hanya komponen asli Isuzu.)
kekenduran.
1. E Ring (2)
Lihat ke lembar referensi terpisah untuk jumlah
2. Baut tie-down turbine housing (7)
kekenduran yang tepat.
3. Turbine housing clamp (6)
Jika terdapat salah satu ketidak-normalan di atas,
4. Mur adapter (4)
anda harus mengganti turbocharger sebagai satu
5. Adapter stud (5)
unit.

Membongkar
1. Pisahkan ujung dari actuator rod (1) dari E Ring
(2), kemudian lepas crank (3) dari ujung rod (1).
2. Lepas baut tie-down turbine housing (7).
6G-10 TURBOCHARGER

Membersihkan 5. Untuk memberi sensor housing sedikit


Bersihkan dengan teliti oli dan karbon dari permukaan kekenduran, kendurkan baut pada sisi (1)
yang berbatasan, oil passage, permukaan flange, air setengah putaran.
dan exhaust duct, dll. Selalu keringkan komponen
setelah pembersihan.
Merakit
1. Masukkan sensor housing ke dalam turbine
housing.
Perhatian:
 Saat memasukkan sensor housing, pastikan tidak
mengganggu gerakan turbine blade.
2. Berikan molybdenum disulfide ke ulir dan bagian
bawah kepala dari setiap baut (1).
3. Sementara kunci sensor housing pada tempatnya
dengan clamp (2).

6. Kencangkan baut tie-down turbine housing sesuai


torsinya.
Kencangkan:
Baut tie-down housing sampai 22 N.m (2.2 kg.m/ 16
lb.ft)
7. Lepas baut yang mengunci pressure gauge,
kemudian lepas gauge.
8. Putar secara manual rotor searah jarum jam
untuk memastikan putaran yang lembut. Periksa
dari suara abnormal, macet, dll.
9. Pasang ujung dari actuator rod (1) ke crank pada
waste gate (3), dan kunci dengan E Ring (2).
4. Hubungkan oil side dari sensor housing (1) dan
EGR-connection side dari exhaust manifold (2) ke
angle setting gauge, kemudian kencangkan baut
untuk mengunci gauge pada tempatnya. (Sudut
dari sensor housing dan turbine housing akan
diset dengan menggunakan gauge ini).
Turbocharger housing setting gauge: 5-8840-2673-0
(1) M6 x P = 1.00
(2) M8 x P = 1.25

10. (Tunjukan nameplate komponen yang diganti.)


TURBOCHARGER 6G-11

11. Tuangkan oli bersih ke oil filler port untuk


mencegah korosi.
12. Tutup air dan exhaust duct dari turbocharger,
juga water dan oil filler port untuk mencegah
benda asing masuk.
Ikuti petunjuk perakitan untuk memasang kembali
ke mesin.
6G-12 TURBOCHARGER

Charge Air Cooler


Komponen

N6A1684E
6G-12 TURBOCHARGER
Keterangan
1. Lower radiator hose 8. Stay radiator support
2. Upper radiator hose 9. Charge air cooler
3. Heater hose bracket 10. Reserve tank hose
4. Rubber ring dan bell-mouth 11. Air duct panel
5. Fan shroud assembly 12. Guide panel
6. Flexible hose 13. Mount mur dan cushion rubber
7. Flexible hose 14. Radiator assembly
Melepas
 Lepas kabel massa battery.
 Kuras air pendingin mesin.
1. Lower radiator hose.
TURBOCHARGER 6G-13

5. Reserve tank hose.


6. Charge air cooler.

2. Upper radiator hose.


3. Heater hose bracket.
4. Rubber Ring, bell-mouth to shroud.
5. Fan shroud assembly. 7.Stay radiator support.
6. Flexible hose LH. 8.Flexible hose RH.
7. Flexible hose RH. 9.Flexible hose LH.
10.
Fan shroud assembly.
11.
Rubber Ring.
12.
Heater hose bracket.
13.
Upper radiator hose.
14.
Lower radiator hose.
atau bracket yang dilepas.
 Isi sistem dengan air pendingin mesin baru
seperti dijelaskan PENDINGINAN MESIN (BAG.
6B) pada manual ini. Kemudian periksa sistem
dari kebocoran.
 Hubungkan kabel massa battery.

8. Stay radiator support.


9. Charge air cooler.
10. Reserve tank hose.
11. Air duct panel.
12. Guide panel.
13. Mur mount dan cushion rubber.
14. Radiator assembly.
Memasang
1. Radiator assembly.
2. Mur mount dan cushion rubber.
3. Guide panel.
4. Air duct panel.
6G-14 TURBOCHARGER
LG4H-WE-0553

Anda diminta untuk memesan manual ini


menggunakan nomor manual yang terlihat di atas.

Manual ini dapat digunakan untuk kendaraan di


semua negara kecuali USA dan Kanada.

Hak cipta. Manual ini tidak dapat diperbanyak


semua atau sebagian, tanpa ijin tertulis dari ISUZU
MOTORS LIMITED.

Dikeluarkan oleh

ISUZU MOTORS LIMITED


INTERNATIONAL SERVICE DEPARTMENT

Tokyo, Jepang

Edisi pertama February, 2006


No.LG4H-WE-0553

Anda mungkin juga menyukai