Anda di halaman 1dari 29

PEMBELAJARAN

A. KEGIATAN BELAJAR 1
1. Tujuan Kegiatan Belajar
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, siswa
diharapkan mampu :
1. Menyelidiki kerusakan sistem starter
2. Mendeteksi kerusakan sistem starter
3. Mendiagnosis kerusakan sistem starter
4. Mengatasi kerusakan sistem starter
2. Uraian Materi
a. Mendiagnosis Kerusakan Sistem Starter
Sebelum melakukan kegiatan perbaikan komponen motor starter yang
kemungkianan terjadi kerusakan seharusnya dilakukan diagnosis terlebih
dahulu terhadap kerusakan sehingga pekerjaan yang dilakukan tepat
dengan tujuan perbaikan. Pendiagnosisan dilakukan untuk mengetahui
kerusakan yang terjadi pada sistem starter. Setelah ditemukan letak
kerusakan hal yang dilakukan adalah melakukan perbaikan.
Langkah-langkah diagnosis kerusakan sistem starter:
1. Mengetahui gejala yang timbul dari kerusakan sistem starter.
2. Menyelidiki masalah penyebab kerusakan kerusakan sistem
starter.
3. Memeriksa komponen yang terjadi kerusakan sistem starter
4. Mendeteksi kerusakan komponen sistem starter
5. Melakukan langkah perbaikan pada komponen yang rusak pada
sistem starter

Berikut beberapa table diagnosis penyebab kerusakan motor starter


dan pemecahan gangguannya :
No Gangguan Penyebab Cara Memperbaiki
1 Motor Untuk melakukan a. Periksa kabel
starter tidak pemerikasaan , baterai dan terminal
berputar hidupkan lampu baterai keraskan dan
atau tidak a. Lampu tidak menyala. bersihkan terminal
bekerja Kemungkinan batterai , ukur
pada saat penyebabnya adalah tegangan baterai tidak
kunci hubungan kabel positif boleh dibawah 12 volt.
kontak atau kabel massa Jika tegangn kurang
pada posisi terputus ,atau batterai lakukan pengisian
start kosong batterai (charge)

b. Lampu menyala ,
namun ketika distart b. Bersihkan pool
tiba-tiba lampu mati. batterai dan pastikan
Kemungkinan hubungan yang baik
penyebabnya adalah antara baterai dengan
arus listrik yang motor starter (terminal
mengalir kurang karena 50, terminal 30 dan
adanya rugi tegangan. massa) starter
Ini biasanya terjadi
karena terjadinya
oksidasi pada soket
kabel dan pada
sambungan-sambungan
terminal batterai

c. Lampu menyala,
namun ketika distart c. Isi batterai , lakukan
lampu menajadi redup. charge batterai
Biasanya kondisi ini
terjadi karena kapasitas
baterai telah berkurang
d. Lampu menyala
terang. Hubungkan d. Perikasa hubungan
terminal 30 dengan kabel, soket-soket
terminal 50 motor starter dan ganti jika
starter. Jika motor rusak
starter bisa berputar,
maka kemungkinan
penyebabnya adalah
terputusnya hubungan
kabel dari kunci kontak
terminal 50 dengan
terminal 50 pada
solenoid motor starter.
Atau terjadi kerusakan
pada kunci kontak

e. Lampu menyala
terang Lepaskan
kebel terminan 30 pada e. bersihkan selenoid
solenoid starter dan atau ganti.
hubungkan langsung ke
terminal C. Jika motor
starter bisa berputar,
maka kemungkinan
kerusakan adalah pada
solenoid starter. (Kontak
utama seleniod aus atau
kotor)
2 Motor a. Sikat arang tidak e. Lepas dan perbaiki
starter tidak duduk dengan benar komutator ( atau ganti
berputar sehingga kontak anker)
pada saat terhadap komutator f. Perbaiki kumparan
kabel dari tidak baik anker (ganti anker)
terminal 30
dihubungka b. Sikat arang aus
n langsung (terlalu pendek)
ke terminal
C motor c. Pegas penekan sikat
starter arang kurang
tekanannya sehingga
sikat arang kurang rapat
terhadap komutator

d. Komutator (kolektor)
kotor

e. Komutoror cacat
atau terbakar

f. Kumparan angker
rusak atau terjadi
hubungan singkat
3 Solenoid c. Dudukan sikat arang a. Ganti baterai
starter kurang baik
bekerja(men b. Bersihkan dan
arik dan d. Sikat arang aus atau kencangkan
menahan) terlalu tipis pengikatan pool
tetapi motor batterai
starter tidak e. Kolektor atau
berputar komutator kotor c. Bersihkan dudukan
atau sikat arang
solenoid f. Komutoror cacat
menarik, atau terbakar d. Ganti sikat arang
kemudian
kembali lagi g. Kumparan medan
atau field coil rusak e. Bersihkan
komutator(kolektor)

f. Lepas dan perbaiki


komutator motor
starter

g. Ganti motor starter


4 Roda gigi a. Roda gigi pinion a. Ganti roda gigi
pinion motor starter rusak pinion starter
starter
berputar b. Roda gigi ring gear) b. Perbaiki kerusakan
bebas, pada roda gaya rusak gigi pada ring gear
Motor atau ganti roda gaya
starter bisa
berputar ,
tetapi roda
gaya tidak
berputar
5 Roda gigi a. Penggerak pinion, a. Lepas dan
pinion tidak gigi ulir memanjang bersihkan dang anti
bergerak kotor atau rusak bila perlu
maju pada
saat di start b. Selenoid starter
rusak b. Ganti solenoid

c. Pegas pengembali starter

pinion lemah atau patah c. Ganti pegas


pengembali pinion
6 Motor a. Kunci kontak tetap a. Secepat mungkin
starter pada posisi start matikan mesin dan
berputar walaupun telah diputar periksa kerja solenoid,
terus, pada kembali ke posisi On atau ganti bila perlu
saat kunci atau terjadi kerusakan
kontak telah pada solenoid, atau
dikembalika kerusakan (starter
n ke posisi macet pada roda gaya)
On
7 Motor a. Baterai lemah a. Charge baterai
starter b. Hubungan utama b. kencangkan
berputar pada magnetic switch hubungan utama pada
tapi sangat longgar magnetic switch
lemah
c. Adanya hubungan c. Armatur coil harus
singkat pada armatur diganti
coil
d. Commutator aus d. ganti comutator
e. Brush aus e. Ganti brush
f. Spring brush lemah f. Ganti spring brus
g. Bushing aus g. Ganti bushing
8 Motor a. Pengikat rumah fly a. Kencangkan baut
starter wheel dan motor starter pengikat motor starter
menimbulka longgar
n suara b. brush aus b. Ganti brush
yang sangat c. Pinion dan fly c. Ganti pinion dan
brisik wheelaus ringger
d. pinion macet d. bersihkan pinion
e. Bhusing karet perlu dan lumasi
dilumasi e. lumasi bhusing karet
f. Over runinning cluth f. ganti cluth
aus
9 Gigi pinin a. Pegas pengembali a. Ganti pegas
kembali lemah / rusak pengembali
dengan b. Drive lever rusak b. Ganti drive lever
lambat c. Gigi pinion rusak c. Ganti gigi pinion
10 Magnetic a. Baterai lemah a. Charge ulang
switch tidak b. Hubungan terminal baterai
bisa bekerja baterai lemah b. kencangkan baut
c. Sekring putus terminal baterai
d. Tidak ada hubungan c. Ganti sekering
kunci kontak dengan d. Periksa kabel
magnetic switch baterai motor starter
B. KEGIATAN BELAJAR 2
1. Tujuan Kegiatan Belajar
1. Membongkar komponen sistem starter
2. Memeriksa komponen sistem starter
3. Memperbaiki kerusakan komponen sistem starter
4. Merakit komponen sistem starter

2. Uraian Materi
a. Perbaikan Sistem Starter
1. Pengukuran Tegangan
Periksa kondisi baterai dengan hidrometer
 Bila baterai kosong  isi baterai dengan alat pengisi baterai.
 Bila baterai terisi di atas 70%  lanjutkan tes 2

Gambar 1. Menguji Baterai


 Periksa hubungan pada klem - klem kabel baterai Bila hubungan klem
- klem baterai kurang baik (kotor, kendor atau korosi)  perbaiki
Gambar 2. Menguji Klem Baterai
 Matikan sistem pengapian dengan melepas kabel pada terminal 1 (-)
pada koil pengapian
 Ukur tegangan antara terminal-terminal baterai saat di start

Gambar 3. Mengukur Tegangan Saat Starter


 Bila tegangan terukur kurang dari 10 volt  isi atau ganti baterai
 Bila tegangan terukur diatas 10 Volt lanjutkan tes 4

Gambar 4. Tegangan Voltmeter


Ukur tegangan pada terminal “50” saat mesin di-start

Gambar 5. Mengukur Tegangan Terminal 50 Saat Starter


 Jika tegangan terukur minimal 10 volt  lanjutkan tes 5
 Jika tegangan terukur kurang dari 10 volt  periksa rugi tegangan dari
kunci kontak ke solenoid

Gambar 6. Tegangan Pada Terminal 50


 Ukur tegangan terminal utama starter saat di “ start”
 Jika selisih tegangan terukur antara tes 3 dan tes 5 kurang dari 0,5 volt
 pengabelan sistem starter baik
 Jika selisih tegangan terukur antara tes 3 dan tes 5 lebih besar dari 0,5
volt  lanjutkan tes 6
Gambar 7. Mengukur Tegangan Pada Terminal
Ukur rugi tegangan pada penghantar antara terminal positif baterai dengan
terminal utama motor starter saat di “start”

Gambar 8. Mengukur Rugi Tegangan

 Jika tegangan terukur tetap “Nol” berarti baik lanjutkan tes 7

Gambar 9. Rugi Tegangan


 Jika tegangan terukur lebih besar 0,5 volt  periksa hubungan dari
baterai, solenoid dan starter

Ukur rugi tegangan antara terminal 30 dan terminal utama pada solenoid saat
starter bekerja.

Gambar 10. Mengukur Rugi Tegangan Terninal 30 dan Utama


 Jika tegangan terukur tetap “Nol”  lanjutkan tes 8.
 Jika tegangan terukur lebih besar dari 0,25 volt  solenoid diperbaiki
atau diganti.

Gambar 11. Rugi Tegangan Terninal 30 dan Utama


Ukur rugi tegangan pada penghantar negatif antara terminal negatif baterai
dengan bodi starter saat di start
Gambar 12. Mengukur Rugi Tegangan Negatif
 Jika tegangan terukur “nol rangkaian massa baik.
 Jika tegangan terukur lebih dari 0,25 volt perbaiki hubungan
massa dari baterai ke bodi dan mesin.

Gambar 13. Rugi Tegangan Negatif

 Ukur arus utama dan tegangan saat mesin di “start” (tes hubung
singkat).
 Pengukuran arus utama dan tegangan saat mesin di start dengan gigi
percepatan tiga dan rem tangan di tarik, rem kaki di tekan.
 Bandingkan hasil pengukuran tersebut dengan buku manual.

Tes hubung singkat ini hanya di lakukan maxsimal 5 detik.


Gambar 14. Pengujian Tegangan Terminal

2. Melepas dan memasang motor starter.


 Lepas klem negatif baterai
 Lepas klem 30 dan 50 pada selenoid
 Lepas motor starter dari dudukannya dengan melepas baut mur
pengikatnya
 Mengontrol kodisi gigi roda gaya
 Jika bantalan terakhir starter terdapat dalam rumah kopling, perlu
diberi sedikit vet sewaktu memasang kembali
 Memasang kembali dengan urutan kebalikan dari pelepasan

3. Pembongkaran dan Perakitan Starter


Pembongkaran
 Jepit starter pada ragum
 Buka mur pengikat klem kabel utama ke motor starter
 Lepas baut-mur pemegang solenoid
Gambar 15. Melepas Mur Selenoid
 Lepas solenoid dari motor starter
 Goyang-goyangkan solenoid supaya plunyernya terlepas dari tuas
penggerak

Gambar 16. Melepas Selenoid


 Buka tutup bantalan
 Dengan lidah pengukur (fluler) periksa celah samping poros anker
antara plat pengunci dan ujung kerangka (rumah starter).
 Bandingkan hasil pengukuran dengan buku petunjuk

Gambar 17. Mengukur Celah Samping Poros Angker


 Buka plat pengunci, pegas dan ring/karet
 Buka dua baut panjang dan keluarkan kerangka ujung komutator

Gambar 18. Membuka Baut Panjang


 Dengan sepotong kawat baja lepas pegas-pegas sikat dan lepas sikat-
sikat dari pemegangnya

Gambar 19. Melepas Pegas Sikat Arang


 Lepaskan pemegang sikat dari anker

Gambar 20. Melepas Pemegang Sikat Arang


 Buka kerangka kumparan medan dari rumah penggerak pinion
Gambar 21. Melepas Kumparan Medan

 Buka tuas penggerak dari rumah penggerak pinion


 Lepaskan anker dari rumah penggerak

Gambar 22. Melepas Angker


 Dengan alat khusus keluarkan cincin penyetop dari ring pengunci
 Lepaskan ring pengunci
 Keluarkan pinion beserta kopling jalan bebas dan poros anker

Gambar 23. Melpaskan Pinion Gear dan Kopling


Gambar 24. Komponen Motor Starter

4. Membersihkan komponen-komponen
 Bersihkan pinion beserta kopling jalan bebas --- tanpa dicuci
 Bersihkan dengan bensin komponen-komponen lainnya -- jangan
sampai basah.
 Keringkan komponen yang dicuci -- ring-ring jangan sampai hilang

5. Pengetesan dan pengukuran


Mengetes Anker dan Kumparan Medan
 Dengan alat tes 110 volt - Ohmmeter – Pipser
 Periksa gulungan anker terhadap hubungan singkat dengan massa
 Jika ada hubungan singkat dengan massa anker diganti / diperbaiki

Gambar 25. Memeriksa Hubungan Angker dan Masa


 Periksa hubungan segmen-segmen komutator terhadap kemugkinan
putus pada gulungan Dengan growler
 Periksa gulungan anker terhadap hubungan singakt dengan massa
menggunakan growler. Letakkan anker pada tester dan tempelkan
sebilah plat atau daun gergaji diatas anker  bila plat
bergetar keras, berarti ada hubungan singakat
Gambar 26. Pengujian Dengan Glowler
Memeriksa komutator, sikat, pemegang sikat dan kopling jalan bebas
 Periksa komutator terhadap kotor dan terbakar / oksidasi listrik.
 bila kotor bersihkan dengan kertas gosok no. 400
 Periksa komutator terhadap kelonjongan dengan dial indikator

Gambar 27. Memeriksa Kelonjongan komutator


 Periksa diameter komutator dengan mikrometer / mistar sorong
 bandingkan hasil pengukuran kelonjongan dan diameter dengan
ketentuan pada buku petunjuk

Gambar 28. Mengukur Diameter Komutator


 Periksa segmen-segmen komutator terhadap kotoran, kebersihan alur-
alur segmen dengan daun gergaji.
 Jika alur-alur segmen kedalamannya kurang dari minimum perbaiki
dengan daun gergaji atau frais komutator

Gambar 29. Memeriksa Kedalaman Alur Komutator


 Periksa permukaan bidang kontak sikat-sikat bersihkan
 Ukur panjang sikat-sikat, bandingkan dengan ukuran minimal pada
buku petunjuk, jika terlalu pendek ganti dengan yang baru

Gambar 30. Mengukur Panjang Sikat Arang


Periksa tekanan pegas sikat dengan timbangan tarik bandingkan dengan
ketentuan pada buku petunjuk.
 Hasil pengukuran dibaca saat pegas sikat lepas dari sikat
Gambar 31. Mengukur Tegangan Pegas Sikat Arang
 Periksa pemegang sikat positif terhadap hubungan singkat dengan sikat
negatif

Gambar 32. Memeriksa Hubungan Pemegang Sikat Arang Positif dan


Negatif
 Periksa roda gigi pinion dan poros ulir memanjang terhadap aus dan
cat.

Periksa kopling jalan bebas diputar searah jarum jam pinion berputar
bebas; diputar berlawanan arah jarum jam pinion terkunci

Gambar 33. Memeriksa Putaran Pinion


Mengetes kumparan medan dengan alat tes 110 volt Ac - Ohmmeter - Pipser
 Periksa kumparan medan terhadap kemungkinan putus hubungan.

Gambar 34. Memeriksa Hubungan Kumparan Medan

 Perikasa kumparan medan terhadap hubungan singkat dengan massa

Gambar 35. Memeriksa Hubungan Kumparan Medan Dengan Masa


6. Perakitan motor starter
 Tempatkan pinion pada poros anker.
 Tempatkan cincin penyetop pada porosanke
 Pasang ring pengunci
Gambar 36. Memasang Ring Pengunci Gigi Pinion
 Dengan ragum tekan ring pengunci periksa bahwa ring pengunci
terpasang dengan benar

Gambar 37. Menguji Cincin pengunci


 Dengan obeng, pukul pinion dalam usaha memasukkan cincin
penyetop ke dalam ring pengunci

Gambar 38. Menempatkan Ring Pengunci


 Pasang tuas penggerak pinion pada rumah penggerak
 Pasang anker beserta pinion pada rumah penggerak
 Pasang kerangka kumparan medan pada naker
Gambar 39. Memasang tuas Penggerak
 Tempatkan pemegang sikat di atas poros anker
 Dengan sepotong kawat baja pegang pegas sikat serta pasang sikat
pada pemegang sikat

Gambar 40. Memasang Sikat Arang


 Pasang kerangka ujung pada poros anker dan pasang 2 baut panjang.
 Pasang karet, pegas dan plat pengunci.
 Ukur celah samping anker antara plat pengunci dan kerangka ujung
 Pasang tutup bantalan dengan dua sekrup.

Gambar 41. Mengukur Celah Samping


 Kaitkan solenoid pada tuas penggerak Pasang baut / mur pengikat
solenoid.
 Pasang klem kabel utama ke motor starter
Gambar 42. Memasang Selenoid

7. Membongkar, Mengetes dan Memasang Solenoid

Gambar 43. Selenoid


 Kumparan penarik mendapat massa melalui anker, penampang
kawatnya besar, tahanan kawat ~ 0,4 Ohm
 Kumparan penahan mendapat massa langsung pada bodi solenoid
penampang kawatnya kecil, tahanan kawat ~ 1,1 Ohm
 Tes kumparan penarik.
 Hubungkan tegangan 8 volt diantara terminal utama bawah ( C )
 Jika plunyer tertarik masuk dengan cepat dan keras  gulungan baik
Gambar 44. Menguji terminal 30 dan C
 Hubungkan tegangan baterai diantara terminal 50 dan bodi (massa)
solenoid
 Bila plunyer tertarik dan tertahan  gulungan baik

Gambar 45. Menguji Terminal 50 dan Masa


 Tes pegas pengembali
 Tekan plunyer dan kemudian dilepaskan  plunyer harus dapat
kembali dengan cepat

Gambar 46. Menekan Plunyer


Membongkar Selenoid
 Bersihkan relai starter
 Lepaskan dua baut pengikat rumah kontrak
 Bila pada terminal 50 dan ujung kumparan penarik disolder pada
rumah kontak, cairkan solderan dan kibas-kibaskan hingga lepas
solderannya .Jaga cairan jangan sampai menetes kedalam

Gambar 47. Melepas Termina


 Buka rumah kontak dan bersihkan pelat kontak
 Periksa lagi masing-masing gulungan dengan multimeter pada ujung-
ujungnya
 Rakit kembali rumah kontrak, waktu merakit posisi kontak harus tepat
 jangan sampai lupa memasang paking dan solderan jangan sampai
masuk ke dalam
 Tes solenoid lagi dan pasang kembali pada motor starter dengan urutan
kebalikan dan pelepasannya
DAFTAR PUSTAKA
.

Tim Fakultas Teknik UNY, 2004, Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine, Deroktorat
PSMK, Jakarta.

Toyota Astra Motor, 1988. Dasar-Dasar Outomobil. PT. Toyota Astra Motor.
Jakarta

Toyota Astra Motor. 1995. New Step 1. Training Manual. PT. Toyota Astra
Motor. Jakarta

Toyota Astra Motor, 1995, Engine Step 2, PT. Toyota Astra Motor . Jakarta

Anda mungkin juga menyukai