Anda di halaman 1dari 10

Tkr kelas XII

Memperbaiki
sistem starter

STARTER
Sistem Starter berfungsi untuk memberikan putaran awal bagi mesin agar dapat menjalankan sirklus
kerjanya dengan cara mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi gerak (Mekanik) untuk memutar
fly wheel pertama kali untuk menghidupjkan mesin.

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Starter


Tabel Kemungkinan Penyebab Kerusakan Sistem Sterter

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan

Motor Tidak Berputar (Tidak Baterai Lemah Isi Baterai


ada suara Magnetic Switch)
Sambungan Terminal Baterai Kencangkan Kembali atau
Kendor Ganti
Kabel Ground Kendor Atau Kencangkan Kembali dan
Kotor Bersihkan
Fuse Kendor Atau Putus Kencangkan Kembali atau
Ganti
Kerusakan Pada Kunci Ganti
Kontak
Soket Kabel Kendor Kencangkan Kembali
Kerusakan Pada Komponen Perbaiki atau Ganti
Starter Komponen yang Rusak

Motor Tidak Berputar (Suara Baterai Lemah Isi Baterai atau Ganti
magnetic Switch Terdengar)
Sambungan Kabel Baterai Kencangkan dan Bersihkan
Kendor atau Kotor Terminal Baterai
Kerusakan Pada Komponen Perbaiki atau Ganti
Stareter Komponen yang Rusak
Motor Starter Berputar Baterai Lemah Isi Baterai atau Ganti
Tetapi Terlalu Lambat
Sambungan Terminal Baterai Kencangkan dan Bersihkan
Kendor Terminal Baterai
Sirkuit Armature Konslet Ganti

Commutator Terlepas, Perbaiki atau Ganti


Terbakar atau Aus
Brush Aus Ganti

Brush Spring Lemah Ganti

Motor Sterter Hidup Tetapi Ujung Pinion Aus Ganti Over-Running Clucth
Tidaka Memutar Mesin
Over-Running Clutch Tidak Perbaiki
Lancar
Over-Running Clutch Slip Ganti

Ring Gear Aus Ganti Fly Wheel

Suara Tidak Normal Brush Aus Ganti

Pinion atau Ring Gear Aus Ganti Pinion atau Fly Wheel

Pinion Tidak Lancar (Tidak Perbaiki atau Ganti


Dapat Kembali)
Gigi Panetary Aus Ganti

Motor Starter Tidak Dapat Sirkuit Magnetic Switch Coil Ganti Magnetic Switch
Berhenti Konsleting
Kunci Kontak Tidak Dapat Ganti
Kembali

1
Langkah-Langkah Pemeriksaan Komponen dan Bagian Sistem Starter

1. Langkah-Langkah Pemeriksaan Baterai :


a. Pengukuran Berat Jenis Baterai Menggunakan Hidrometer Dengan Standar 1,26.
b. Periksa Terminal dan Socket yang Terhubung ke Baterai, Jika Kotor atau Korosi Segera
Bersihkan dan Jika Kendor Lakukan Pengencangan, Karena Dapat Menyebabkan Kerugian
Tegangan (Hambatan).
c. Lakukan Pengujian Kemampuan Baterai Dengan Melepas Kabel Negatif (-) Pada Terminal
Koil Pengapian. Apabila Pada Saat di Starter Tegangan Kurang dari 10 Volt, Lakukan
Pengisian Ulang Pada Baterai atau Ganti.

2. Langkah-Langkah Pemeriksaan Tegangan Pada Terminal Motor Starter :


a. Lepaskan Kabel Pengapian atau Busi Saat Starter Dihidupkan, Ukur Tegangan Pada Terminal
50, Jika Tegangan Kurang Dari 10 Volt Maka Periksa Rugi Tegangan Dari Kunci Kontak Ke
Solenoid.
b. Ukur Juga Tegangan Terminal Utama Starter (Terminal 30), Jika Tegangan Kurang Dari 0,5
Volt, Berati Wiring Sistem Starter Dalam Kondisi Baik.
c. Ukur Rugi Tegangan Antara Terminal Positif Baterai Dengan Terminal Utama Starter, Jika
Terukur Nol Maka Baik. Tetapi Jika Terukur Lebih dari 0,5 Volt, Periksa Sambungan Dari
Baterai, Solenoid dan Starter.
d. Ukur Rugi Tegangan Antara Terminal 30 dan Terminal Utama Pada Solenoid, Jika Terukur
Nol Maka Baik. Tetapi Jika Terukur Lebih dari 0,25 Volt, Solenoid Perlu Diperbaiki atau Ganti.
e. Ukur Rugi Antara Terminal Negatif Baterai Dengan Body Starter, Jika Terukur Nol Maka Baik.
Tapi Jika Terukur Lebih Dari 0,25 Volt, Perbaiki Sambungan Massa Dari Baterai ke Body dan
Mesin.

2
3. Langkah-Langkah Pemeriksaan Relay Starter :
Hubungkan Terminal 85 dan 86 ke Baterai (+ dan -), Jika Terdengan Suara “Cetak” Berati Masih Baik,
Jika Tidak Terdengar Maka Ganti.
4. Langkah-Langkah Pengujian Motor Starter Tanpa Beban :
Bertujuan Mengetahui Gangguan Pada Motor Starter, Apakah Adanya Pemakaian Arus Yang Terlalu
Besar atau Adakah Penurunan Tegangan Yang Tidak Normal.
a. Hubungkan Kabel Field Coil Pada Terminal C. Pastikan Kabel Tidak Terhubung Dengan
Massa.
b. Hubungkan Positif Ampere Meter ke Terminal 30 dan Hubungkan Terminal 50 ke Terminal
30 Sedangkan Negatif Dari Baterai ke Body Starter.
c. Pastikan Starter Berputar Dengan Lembut dan Stabil, Serta Pinion Gear Bergerak ke Luar.

5. Langkah-Langkah Pengujian Motor Starter :


a. Kabel Negatif Baterai Harus di Lepas Sebelum Melepas Motor Starter.
b. Pengujian Dengan Motor Starter Menggunakan Baterai Dilakukan Hanya 3 Sampai 5 Detik,
Untuk Menghindari Terjadinya Terbakarnya Kumparan.
c. Selalu Menggunakan Buku Manual Yang Sesuai Jenis dan Merek Kendaraan Saat Melakukan
Pengujian.

Pengujian Motor Starter


a. Pemeriksaan Pull-In Test :
a. Lepaskan Mur, Kemudian Lepaskan Kabel Utama dari Terminal C.
b. Hubungkan Baterai ke Switch Magnet Starter. Periksa Bahwa Roda Gigi Pinion Memanjang,
Jika Tidak Bergerak Ganti Swicth Magnet Starter.

3
b. Pemeriksaan Hold-In Test :
a. Lepaskan Kabel Negatif dari Terminal C Dengan Roda Gigi Pinion Memanjang.
b. Pastikan Bahwa Roda Gigi Pinion Tetap, Apabila Masuk Ganti Switch Magnet Starter.
c. Pemeriksaan Kembalinya Gigi Pinion :
a. Lepaskan Kabel Negatif dari Body Starter, Posisi Roda Gigi Pinion Yang Tadinya Keluar Akan
Masuk ke Dalam, Jika Tidak Ganti Switch Magnet Starter.
b. Hubungkan Kembali Kabel Utama ke Terminal C Dengan Mur.

Overhaul Motor Starter

4
Langkah-Langkah Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen-Komponen
Motor Starter
Pemeriksaan Switch Magnet Starter Assembly
1. Periksa Pengoperasian Plunger
a. Dorong Plunger dan Bebaskan, Pastikan Plunger Kembali Ke Pososi Awal Dengan Cepat.
b. Jika Diperlukan Ganti Switch Magnet Starter.

2. Periksa Kontinuitas Dari Pull in Coil


a. Gunakan Ohmmeter Untuk Mengukur Tahanan Antara Terminal 50 dan Terminal C. Tahanan
Standar Di Bawah 1 Ohm.
b. Jika Hasil Pengukuran Tidak Sesuai Standar, Ganti Switch Magnet Starter.

3. Periksa Kontinuitas Hold in Coil


a. Gunakan Ohmmeter, Periksa Tahanan Antara Terminal 50 dan Bodi Switch. Tahanan Standar
Adalah 2 Ohm.
b. Jika Tidak Sesuan Standar, Ganti Switch Magnet Satrter.

5
Pemeriksaan Starter Armature Assembly
1. Periksa Kontinuitas Komutator
a. Gunakan Ohmmeter, Periksa Tahanan Antara Segmen-Segmen Dari Komutator. Tahanan
Standar Dibawah 1 Ohm.
b. Jika Tidak Sesuai Standar Ganti Armature

2. Periksa Komutator Terhadap Massa (Ground)


a. Gunakan Ohmmeter, Ukur Tahanan Antara Komutator dan Inti Armature Coil. Tahanan
Satandar 10 K Ohm Atau Lebih Tinggi.
b. Jika Tidak Sesuai Standar, Ganti Armature Starter.
Periksa Tampilan Permukaan Komutator
Jika Permukan Komutator Kotor Atau Terbakar, Aluskan Menggunakan Kertas Amplas No. 400
Atau Mesin Bubut.

3. Periksa Runout Keliling Komutator


a. Tempatkan Komutator Pada V-Blok.
b. Gunakan Dial Indikator, Ukur Ronout Keliling Armature. Runout Putaran Maksimum Adalah
0,4 mm (0,406 mm).
c. Jika Runout Kelilingnya Melebihi Maksimum, Perbaiki Dengan Cara Dibubut Atau Ganti
Armature.

6
4. Periksa Diameter Komutator
a. Gunakan Jangka Sorong, Standar Diameter Komutator 28 mm (2,799 cm) Sedangkan
Diameter Minimum 27 mm (2,700 cm).
b. Jika Diameter Kurang Dari Nilai Menimum, Ganti Armature.

5. Periksa Kedalaman Alur Segmen


a. Gunakan Jangka Sorong, Standar Kedalaman Alur 0,6 mm Sedangkan Kedalaman Minimum
0,2 mm.
b. Jika Kedalaman Alurnya Kurang Dari Nilai Minimum, Tambah Kedalamannya Dengan Mata
Atau Bilah Gergaji Besi.

Periksa Starter Clutch Sub-Assembly


1. Periksa Roda Gigi Pinion Terkunci Saat Diputar Ke Kiri dan Roda Gigi Pinion Berputar Dengan
Lmbut Saat Diputar Ke Kanan.
2. Apabila Diperlukan, Ganti Clutch.

7
Periksa Starter Yoke Assembly
1. Periksa Kontinuitas Field Coil
a. Gunakan Ohmmeter, Periksa Tahanan Antara Kabel Sikat Field Coil dan Kabel Utama.
Tahanan Standarnya Dibawah 1 Ohm.
b. Apa Bila Tidak Sesuai Standar, Ganti Starter Yoke.

2. Periksa Kemungkinan Hubungan Singkat Field Coil Terhadap Massa (Ground)


a. Gunakan Ohmmeter, Periksa Tahanannya Dengan Standar 10 Ohm Atau Lebih.
b. Apa Bila Tidak Sesuai Standar, Ganti Satrter Yoke.

Periksa Satrter Brush


1. Gunakan Jangka Sorong, Ukur Panjang Sikat.
a. Panjang Standar 10 mm Sedangkan Panjang Minimum 6 mm.
b. Apabila Panjang Keseluruhan Kurang Dari Nilai Minimum, Ganti Brush.

Anda mungkin juga menyukai