Anda di halaman 1dari 25

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN  (RPP)

Nama Sekolah : _______________________________

Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1

Nama Guru : _______________________________

NIP / NIK : _______________________________

RENCANA  PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

:
: Teknologi dan Rekayasa
n : Teknik Otomotif
hlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
: Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
: XI / I 
:  
: 32 JP (@ 45 Menit)

A. KompetensiInti
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
(Pengetahuan) faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
:   lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KI-4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
(Keterampilan) yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
:       Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Menerapakan Perlengkapan  Kelistrikan Tambahan Merinci macam-macam sistem kelistrikan
(Asesoris) tambahan
Menjelaskan prinsip Kerja sistem kelistrikan
Memasang Perlengkapan  Kelistrikan Tambahan tambahan
(Asesoris)
Menggunakan perlengkapan  kelistrikan
tambahan (Asesoris)

C. Tujuan  Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta
didik menerapakan Perlengkapan  Kelistrikan Tambahan (Asesoris), mengajukan pertanyaan,
mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun simpulan
untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi), 

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta
didik memasang Perlengkapan  Kelistrikan Tambahan (Asesoris), mengajukan pertanyaan,
mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun simpulan
untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar),
dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).

D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Sistem kelistrikan 
dapat diamati dengan indera atau alat  Daytime Running Light / DRL) 
 Lampu kabut
 Sistem kontrol lampu otomatis
 Sistem power mirror
 Sistem engine immobilizer
Materi Konseptual  Perlengkapan Kelistrikan Tambahan
Gabungan antar fakta-fakta yang saling (Asesoris) 
berhubungan
Materi Prinsip  Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan
Generalisasi hubungan antar konsep-konsep yang  Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan
saling terkait
Materi Prosedural  Mereparasi secara berkala sistem kelistrikan
Sederetan langkah yang sistematis dalam
menerapkan prinsip

E. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

F. Alat dan  Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD  Proyektor.

G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Pertama
Langkah
Tahap Sintaks
Kegiatan Saintifik
pemebelajara Model PPK Waktu
Pembelajaran M M M M M
n Pembelajaran
1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik 
dan psikis peserta
didik dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan 
Materi sebelumnya,
 Guru 
menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti  Guru menampilkan
tayangan tentang
Macam-macam 
Sistem Kelistrikan
Tambahan
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Perawatan Macam-
macam Sistem
Kelistrikan Tambahan 
 Guru menanyakan
maksud dari tayangan
tentang  Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan 
Identifikasi
 Siswa secara
masalah
berkelompok
mendiskusikan
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan 
Pengumpulan  Guru meminta
data siswa mengali
informasi tentang
Perawatan Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahan   
 Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan   
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Pembuktian
Tambahan   
 Siswa menjawab 
dan mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru secara
berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan   
Menarik
 Siswa lain 
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan   
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa 
menyimpulkan materi
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan   
 Guru
menyimpulkan
pelajaran yang sudah
dibahas
 Guru
melaksanakan
penilaian pengetahuan
melalui tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru Religiositas
mengarahkan siswa
untuk berdo’a sebelum
selesai pembelajaran.

Pembelajaran Kedua
Langkah
Tahap Sintaks
Kegiatan Saintifik
pemebelajara Model PPK Waktu
Pembelajaran M M M M M
n Pembelajaran
1 2 3 4 5
 Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik 
dan psikis peserta
didik dalam
mengawali kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
Pendahuluan
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan 
Materi sebelumnya,
 Guru 
menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti  Guru menampilkan
tayangan tentang
Prinsip Kerja Sistem 
kelistrikan
Tambahan
Stimulus
 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Prinsip Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan
 Guru menanyakan
maksud dari tayangan
tentang  Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
Identifikasi
 Siswa secara
masalah
berkelompok
mendiskusikan
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
Pengumpulan  Guru meminta
siswa mengali
informasi tentang
Prinsip Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan  
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan  
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Pembuktian Tambahan  
 Siswa menjawab 
dan mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru secara
berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan  
Menarik
 Siswa lain 
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Prinsip
Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan  
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa 
menyimpulkan materi
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan  
Penutup  Guru
menyimpulkan
pelajaran yang sudah
dibahas
 Guru
melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru Religiositas
mengarahkan siswa
untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :  
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan
soal tambahan misalnya.

CONTOH PROGRAM REMIDI

: ……………………………………………..
mester : ……………………………………………..
ajaran : ……………………………………………..
Harian Ke : ……………………………………………..
Ulangan Harian : ……………………………………………..
angan Harian : ……………………………………………..
angan Harian : ……………………………………………..
kator) : ……………………………………………..
: ……………………………………………..

Nama Bentuk
Nilai Indikator yang Nilai Setelah
No Peserta Tindakan Keterangan
Ulangan Belum Dikuasai Remedial
Didik Remedial
1
2
3
4
5
6
ds
t

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan. 
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
.............……..,.....................
Mengetahui 
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK. 

Catatan Kepala Sekolah


........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

Lampiran
Materi Pembelajaran

Sistem Kelistrikan Tambahan

1. Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan

Sistem lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light / DRL)


DRL (Daytime Running Light) system merupakan sistem penerangan yang menyalakan lampu pada
siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati terowongan atau berkabut. Hal
ini penting untuk keselamatan sehingga beberapa negara sudah menetapkan aturan untuk sistem ini.
Jika intensitas nyala lampu disamakan antara siang dan malam hari maka umur pemakaian lampu
tidak akan awet oleh karena itu sistem ini mengatur pencahayaan lampu kepala menjadi lebih rendah
intensitasnya saat dioperasikan pada sistem lampu pengendaraan siang hari.

Sistem lampu pengendaraan siang hari


1.
Sistem lampu kabut depan dan belakang
Sistem lampu kabut depan dan belakang sesuai dengan namanya digunakan untuk penerangan
pada cuaca berkabut. Sistem ini dinyalakan melalui saklar  tersendiri jika saklar kontrol lampu pada
posisi TAIL atau HEAD.
Sistem kontrol lampu otomatis
Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan lampu depan dan belakang untuk langsung menyala
bila kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan di bawah jembatan atau di bawah
pepohonan di mana sekelilingnya masih terang. Sistem ini juga secara otomatis memadamkan
kembali lampu depan dan belakang bila kemudian kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya
yang cukup dari lingkungan sekitarnya.

Sistem power mirror


Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion sesuai yang
dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada panel pintu. Cermin yang
dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri. Pada beberapa tipe kendaraan, power mirror
sistem juga digunakan pada kaca spion tengah. Power mirror bekerja tanpa tergantung posisi kunci
kontak.

Sistem engine immobilizer


Sistem engine immobilizer mencegah mesin dihidupkan tanpa kunci kontak yang tepat. Hanya kunci
kontak dengan kode yang dapat dikenali oleh sistem pada kendaraan saja yang dapat menghidupkan
mesin. Dengan demikian sistem ini mencegah terjadinya pencurian. Engine immobiliser dalam
bekerjanya mengontrol sistem bahan bakar dan sistem pengapian.

Transponder chip
(ID code)

Kunci kontak

Transponder key amplifier


Engine ECU

Transponder
key ECU

Engine ECU

Busi

Injector
Transponder key coil
Saklar courtesy pintu

Engine immobilizer
Pompa injeksi

Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan


Sistem power mirror
Sistem power mirror terdiri dari komponen:
 Saklar power mirror untuk mengaktifkan motor power mirror mana yang bekerja Saklar ini memiliki
posisi kiri, kanan, atas, bawah untuk masing-masing kaca spion kanan dan kiri
 Motor power mirror untuk menggerakkan tuas penggerak posisi kaca
 Kaca spion dan tuas penggerak
 Kaca spion dan tuas penggerak digerakkan oleh motor power mirror

Saklar power mirror ditempatkan pada dashboard dekat dengan pengemudi. Pada saklar power
mirror terdapat tanda L (Left) untuk memilih kaca spion kiri dan R (Right) untuk memilih kaca spion
kanan yang ingin disetel. Setelah kaca spion dipilih selanjutnya ada saklar berikutnya yang
merupakan tombol kontrol gerakan kaca yaitu atas, bawah, kanan dan kiri.

Cara kerja power mirror


Ketika saklar power mirror diaktifkan, maka arus dari baterai akan diteruskan oleh saklar power
mirror menuju motor power mirror yang dikehendaki. Motor power mirror akan menggerakkan tuas
pengontrol posisi kaca. Motor hanya akan bekerja selama saklar power mirror ditekan. Jika arah arus
dari baterai yang menuju motor dibalik dengan cara menekan saklar power mirror pada sisi yang
berkebalikan maka gerakan dari pengaturan kaca spion akan menjadi berlawanan. Baik kaca spion
kanan maupun kiri dapat dikontrol langsung pada sisi pengemudi.

Sistem lampu pengendaraan siang hari


DRL beroperasi saat mesin hidup dan saat rem parkir bebas. Untuk mengaktifkan keadaan ini,
dipakai masukan sinyal dari alternator atau saklar rem parkir. Beberapa model tidak memakai sinyal
rem parkir. Pada beberapa model lampu belakang menyala pada saat yang sama. Ada tiga tipe
pengoperasian sistem lampu pengendaraan siang hari. Ketiga tipe dibedakan menurut caranya
mengurangi intensitas penerangan lampu saat sistem ini bekerja.

 Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor Intensitas cahaya
berkurang lewat resistor DRL pada saat sistem ini beroperasi.
 Tipe di mana pengurangan intensitas cahaya dikurangi lewat hubungan seri pada lampu besar.
 Intensitas cahaya dikurangi dengan mengalirnya arus ke hubungan seri lampu depan kiri dan
kanan saat DRL beroperasi. Rangkaian seri menyebabkan arus yang mengalir ke tiap lampu
berkurang.
 Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL. Intensitas cahaya
dikurangi oleh kontrol sirkuit di relay utama DRL pada saat sistem DRL beroperasi.

Cara kerja sistem penerangan siang hari


Bila mesin dihidupkan dan tuas rem parkir dibebaskan, relay utama DRL membentuk rangkaian
massa kumparan relai lampu kepala sehingga relai lampu kepala bekerja. Selanjutnya arus mengalir
dari baterai, sekering, relai lampu kepala, relai dim dan menuju lampu kepala, resistor DRL dan ke
massa. Akibatnya arus yang mengalir ke lampu lemah sehingga intensitas cahaya yang dihasilkan
lampu kepala berkurang dibandingkan pengoperasian normal. Bila saklar kontrol lampu berada pada
posisi OFF atau TAIL dan sakalr dim berada pada posisi LOW , relay DRL No.2 memutus arus dan
berpindah ke DRL resistor. Hasilnya nyala lampu depan berkurang intensitasnya hingga 80-85%.
Bila saklar kontrol lampu dipindahkan ke posisi HEAD, maka relay utama DRL membentuk rangkaian
massa untuk relai utama lampu kepala dan relai DRL No.2. Arus selanjutnya mengalir dari baterai
menuju sekering, relai lampu kepala, relai dim, lampu kepala No 2, lampu-lampu kepala, relai DRL
No.2 dan menuju massa tanpa melalui resistor. Lampu depan menyala dengan normal. Relay DRL
No 2 menyala meskipun saklar dim sedang dalam posisi HIGH atau FLASH. Maka lampu depan
tetap menyala secara normal.

Cara kerja sistem penerangan siang hari saat bekerja normal

Sistem lampu kabut depan dan belakang

Cara kerja lampu kabut depan dan belakang


Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut digerakkan ke
posisi Fr (front), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan
relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari
baterai mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator
lampu kabut dan menuju massa. Lampu kabut depan dan lampu indikator menyala.

Cara kerja lampu kabut belakang


Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut digerakkan ke
posisi Rr (rear), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan
relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari
baterai mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator
lampu kabut dan menuju massa. Saat yang sama. Arus juga mengalir dari baterai menuju sekering
lampu belakang, saklar kombinasi, lampu kabut belakang dan lampu indikator lampu kabut belakang.
Lampu kabut depan dan belakang dan lampu indikator menyala.

Konstruksi lampu kabut belakang mencegah pengendara dari kelalaian mematikan lampu. Ketika
saklar kontrol lampu di posisi OFF sementara lampu kabut belakang dalam posisi menyala (ON),
maka secara otomatis lampu kabut belakang akan mati. Ketika ini terjadi lampu kabut belakang akan
tetap mati meskipun saklar kontrol kembali ke posisi HEAD. Fungsi atau listrik.

Bila kunci kontak ON dan saklar kontrol lampu pada posisi AUTO serta sensor kontrol lampu
otomatis mendeteksi penurunan cahaya terjadi di area sekeliling kendaraan maka sensor kontrol
lampu otomatis mengeluarkan sinyal ke terminal A dari unit kontrol lampu. Unit pengontrol lampu
kemudian akan membentuk rangkaian massa untuk kumparan relai lampu kepala dan lampu
belakang. Selanjutnya arus mengalir dari baterai menuju ke masing-masing relai lampu kepala dan
lampu belakang dan menuju ke lampu-lampu depan dan belakang. Bila unit kontrol lampu
memutuskan ada peningkatan cahaya terjadi di area sekeliling, maka relay lampu depan dan
belakang secara otomatis dinonaktifkan sehingga lampu depan dan belakang mati.

Engine immobilizer
Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip , transponder key coil, transponder key
amplifier, transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua  tipe engine immobilizer system, ada yang
dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan transponder key dan ada yang terpisah.

Komponen engine immobilizer

Komponen engine immobilizer


 Kunci kontak (Transponder chip terpasang)
Transponder chip pada kunci kontak memiliki kumparan yang akan bereaksi terhadap medan
magnet yang ditimbulkan oleh transponder key coil pada lubang silinder kunci kontak. Akibatnya
transponder chip teraliri arus dan kode ID kunci kontak dapat dibaca.
 Transponder key coil
Transponder key coil menghasilkan medan magnet di seputar lubang kunci kontak dan menerima
kode dari kunci.
 Transponder key amplifier
 Sinyal dari transponder key ECU memungkinkan transponder key amplifier mengalirkan
arus ke kumparan pada transponder chip dalam kunci dan menghasilkan medan magnet.
 Kode ID kunci kontak yang diterima oleh transponder key coil diteruskan ke transponder key
ECU.
 Transponder key ECU
 Transponder key ECU menerima kode ID kunci dari transponder key amplifier dan
menelitinya dengan kode yang sudah didaftarkan sebelumnya. Selanjutnya sinyal hasil
pemeriksaan akan diteruskan ke engine ECU.
 Transponder key ECU mengontrol penyalaan lampu indicator keamanan.
 Engine ECU
Sinyal yang diperoleh dari transponder key ECU digunakan untuk menyalakan atau mematikan
mesin.
 Saklar pencegah kunci tertinggal
Saklar ini mendeteksi apakah kunci kontak masih terdapat pada lubangnya atau tidak dan
mengirimkan sinyal ke transponder key ECU.
 Lampu indikator keamanan
Lampu ini untuk menandakan bahwa sistem engine immobilizer sedang aktif atau tidak. Jika aktif
lampu akan menyala.

Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (mengaktifkan)

Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU Saat kunci kontak posisi ACC
atau LOCK

Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi ACC atau LOCK, setelah 20 detik transponder key
ECU mendeteksi hal ini dari terminal IG, sehingga membuat sistem dalam engine immobiliser bekerja
serta membuat lampu indikator keamanan menyala.

Engine immobilizer saat kunci kontak dilepas


Saat kunci kontak dilepas dari lubang kunci
Bila kunci kontak kemudian ditarik dari lubang kuncinya, maka saklar peringatan kunci tertinggal tidak
bekerja. Transponder key ECU mendeteksi sinyal ini dan membuat engine immobiliser bekerja dan
lampu indikator keamanan terus menyala.

Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (menonaktifkan)

Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU

Menonaktifkan engine immobiliser system


Dengan medan magnet yang dihasilkan di seputar lubang kunci kontak, sinyal kode ID dari
transponder chip dicatat dan diteruskan ke terminal CODE dari transponder key ECU. Transponder
key ECU memeriksa kode ID yang diterima ini dengan kode ID yang sudah terdaftar. Bila bahwa
sinyal yang masuk ini cocok, ECU meneruskan sinyal ini ke engine ECU menggunakan jalur
komunikasi spesial (terminal EFIO dan terminal EFII) untuk menonaktikan engine immobilizer.
Dengan demikian sistem pengapian dan sistem bahan bakar tidak terkunci.

Menonaktifkan engine immobilizer

Mematikan lampu indikator keamanan


Bila transponder key ECU menonaktifkan engine immobiliser system, maka kedipan lampu kontrol
indikator keamanan padam..

Gangguan dan Pemeriksaan


Tabel 13.1 Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada sistem kelistrikan tambahan

Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi


Saat jalan gelap lampu kepala Sensor kontrol lampu Periksa sensor
tidak menyala otomatis rusak
Sinyal dari alternator atau saklar Periksa sinyal dari alternator
rem parkir tidak ada atau saklar rem parkir
Periksa relai utama Periksa relai
Relai utama DRL rusak DRL Periksa unit pengon- trol
Relai DRL rusak lampu
Unit pengontrol lampu rusak Perbaiki seperlunya

Rangkaian kabel rusak


Saat jalan terang lampu kepala Sensor kontrol lampu Periksa sensor
tetap menyala otomatis rusak
Sinyal dari alternator atau saklar Periksa sinyal dari alternator
rem parkir tidak ada atau saklar rem parkir
Periksa relai utama Periksa relai
Relai utama DRL rusak DRL Periksa unit pengon- trol
Relai DRL rusak lampu
Unit pengontrol lampu rusak Perbaiki seperlunya

Rangkaian kabel rusak


Lampu kabut tidak Sekering FOG putus Saklar Ganti sekering
menyala lampu kabut rusak Periksa saklar lampu kabut
Periksa saklar kontrol lampu
Saklar kontrol lampu rusak Ganti lampu kabut Perbaiki
seperlunya
Lampu kabut putus
Rangkaian kabel rusak
Kunci kontak ditarik, lampu Lampu indikator keamanan putus Ganti lampu indikator keamanan
indikator keaman- an tidak Transponder key ECU tidak Periksa transponder key ECU
menyala bekerja Periksa saklar peri- ngatan kunci
Saklar peringatan terting- gal
kunci tertinggal tidak Perbaiki seperlunya
bekerja

Rangkaian kabel rusak


Power mirror tidak Sekering ACC putus Ganti sekering dan periksa
bekerja hubungan singkat
Periksa saklar Perbaiki
Saklar power mirror rusak seperlunya
Mekanisme kaca spion rusak
Rangkaian kabel rusak Perbaiki seperlunya

Power mirror bekerja Saklar power mirror rusak Periksa saklar Perbaiki
tidak normal Mekanisme kaca spion rusak seperlunya
Rangkaian kabel rusak
Perbaiki seperlunya

Referensi
https://www.scribd.com/doc/229071702/Bab-13-Sistem-Kelistrikan-Tambahan-Asesoris
Lampiran Instrumen  Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


 Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap spiritual Sikap sosial


Jumlah Skor
No Nama Siswa
Jujur  
Mensyukuri 1-4 Kerja sama 1-4 Harga diri 1-4
1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”: 


 Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran 
 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut 
 Saling menghormati, toleransi 
 Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor: 


 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut 
 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut 
 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut 
 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur 
Indikator sikap sosial “jujur” 
 Tidak berbohong 
 Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu 
 Tidak nyontek, tidak plagiarism 
 Terus terang. 

Rubrik pemberian skor 


 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut 
 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut 
 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut 
 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. 

2. Sikap kerja sama 


Indikator sikap sosial “kerja sama”
 Peduli kepada sesama 
 Saling membantu dalam hal kebaikan
 Saling menghargai/ toleran 
 Ramah dengan sesama. 

Rubrik pemberian skor 


 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut 
 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut 
 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut 
 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. 

3. Sikap Harga diri 


Indikator sikap sosial “harga diri” 
 Tidak suka dengan dominasi asing 
 Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek 
 Cinta produk negeri sendiri 
 Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor 


 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut 
 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut 
 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut 
 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. 

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi Kisi Soal Uraian

:
: Teknologi dan Rekayasa
n : Teknik Otomotif
hlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
: Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
: XI / I

KD Kompetensi Bahan/ Konten/ Level Indikator Soal Bentuk No


Kelas
Dasar Materi Kognitif Soal Soal
Semester
3.2 Menerapakan XI / 1  Macam Pengetahuan  Merincim
Perlengkapan  -macam (C1) macam-
Kelistrikan Sistem macam sistem
Uraian 1,2,3
Tambahan Kelistrikan kelistrikan
(Asesoris) Tambahan tambahan.
n   Menjelaska
 Prinsip Pemahaman n prinsip Kerja
Kerja (C2) Sistem
Sistem kelistrikan Uraian 4,5
kelistrikan tambahan
Tambahan

Soal Uraian :
1. Sebutkan apa saja yang termasuk dalam sistem kelistrikan tambahan!
2. Apakah fungsi:
 Sistem lampu pengendaraan siang hari
 Sistem kontrol lampu otomatis
 Sistem power mirror
 Engine immobilizer system
3. Sebutkan komponen:
a. Sistem lampu pengendaraan siang hari
b. Sistem kontrol lampu otomatis
c. Sistem power mirror
d. Engine immobilizer system
4. Gambarkan rangkaian:
a. Sistem lampu pengendaraan siang hari
b. Sistem kontrol lampu otomatis
c. Sistem power mirror
d. Engine immobilizer system
5. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan pada sistem power mirror?

Pedoman Penskoran Soal Uraian :


NO
KUNCI JAWABAN SKOR
SOAL
1. Jawaban :
 Sistem lampu pengendaraan siang hari DRL (Daytime Running Light)
 Sistem lampu kabut (foglamp) depan dan belakang
 Sistem kontrol lampu otomatis
 Sistem power mirror
 Sistem engine immobilizer
SKOR MAKSIMUM 10
2. Jawaban :
Fungsi:
 Sistem lampu pengendaraan siang hari : DRL ( Daytime Running Light) system 
merupakan sistem penerangan yang menyalakan lampu pada siang hari bila kondisi
cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati terowongan atau berkabut. Hal ini
penting untuk keselamatan sehingga beberapa negara sudah menetapkan aturan
untuk sistem ini.
 Sistem kontrol lampu otomatis : Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan
lampu depan dan belakang untuk langsung menyala bila kondisi cuaca gelap atau
ketika kendaraan melalui terowongan di bawah jembatan atau di bawah pepohonan
di mana sekelilingnya masih terang. Sistem ini juga secara otomatis memadamkan
kembali lampu depan dan belakang bila kemudian kendaraan mendeteksi tingkat
pancaran cahaya yang cukup dari lingkungan sekitarnya.
 Sistem power mirror : Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur
posisi cermin/kaca spion sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu
saklar yang terpasang pada panel pintu. Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion
luar kanan dan kiri. 
 Engine immobilizer system : Engine immobilizer system terdiri dari transponder
chip , transponder key coil, transponder key amplifier, transponder key ECU dan
engine ECU. Ada dua tipe engine immobilizer system, ada yang dikontrol dengan
ECU yang disatukan dengan transponder key dan ada yang terpisah
SKOR MAKSIMUM 30
3. Jawaban :
 Sistem lampu pengendaraan siang hari komponenya adalah : switch atau saklar
DRL, fuse, relay.
 Sistem kontrol lampu otomatis komponenya adalah : Sensor/Tranduser, Kontroler,
Aktuator, 
 Sistem power mirror  komponenya adalah : Saklar power mirror, Motor elektrik
mirror, kaca spion dan tuas penggerak.
 Engine immobilizer system komponenya adalah : Transponder chip atau ID code,
Kunci kontak dimana transponder chip terpasang, Transponder key coil, Transponder
key amplifier, Transponder key ECU, Engine ECU, Saklar pencegah kunci tertinggal,
Lampu indikator keamanan.
SKOR MAKSIMUM 10
4. Jawaban :
Gambarkan rangkaian :
 Sistem lampu pengendaraan siang hari.

 Sistem kontrol lampu otomatis, 

 Sistem power mirror  


 Engine immobilizer system 

SKOR MAKSIMUM 40

5 Jawaban :
Langkah perbaikan dilakukan pada sistem power mirror:
 Sekering ACC putus , Ganti sekering dan periksa hubungan singkat
 Saklar power mirror rusak , Periksa saklar
 Mekanisme kaca spion rusak 
 Rangkaian kabel rusak
SKOR MAKSIMUM 10

TOTAL SKOR MAKSIMUM 100

Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda


 
Jenjang Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kurikulum : 2013
Kelas : XI
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
 
Bahan/
Kompetensi Konten/ Level Bentuk No
KD Kelas Indikator Soal
Dasar Materi Kognitif Soal Soal
Semester
3.2 Menerapakan XI / 1  Macam Pengetahuan  Merincim Uraian 1,2,3
Perlengkapan  -macam (C1) macam-
Kelistrikan Sistem macam sistem
Tambahan Kelistrikan kelistrikan
(Asesoris) Tambahan tambahan.
n   Menjelaska
 Prinsip Pemahaman n prinsip Kerja
Kerja (C2) Sistem
Sistem kelistrikan Uraian 4,5
kelistrikan tambahan
Tambahan
 
Soal Pilihan Ganda :
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang paling tepat !

1. Dalam sebuah kendaraan (mobil) terdapat beberapa sistem seperti dibawah ini,system yang
berfungsi untuk memercikan bunga api pada busi adalah:
a. Sistem pengapian
b. Sistem pengisian
c. Sistem pemindah tenaga
d. Sistem penerangan
e. Sistem starter

2. Berikut adalah urutan kerja dalam sistem pengapian yang benar adalah:
a. Bateray – kuncikontak – fuse – resistor – coil – distributor – busi
b. Bateray – fuse – kuncikontak – coil – distributor – busi
c. Bateray – fuse – resistor – coil – distributor – busi
d. Bateray – kuncikontak – coil – distributor – busi
e. Bateray – kuncikontak – resistor – coill – distributor – busi

3. Dibawah ini adalah komponen – komponen system pengapian,kecuali:


a. Bateray 
b. Lampu
c. Distributor
d. Kondensor
e. Busi

4. Didalam coil terdapat dua buah rangkaian yaitu:


a. Primer dan resistor
b. Sekunder dan resistor
c. Positif dan negative
d. Seri dan parallel
e. Primer dan sekunder 

5. Coil dalam system pengapian berfungsi untuk:


a. Menaikan tegangan dari bateray
b. Menurunkan tegangan dari bateray
c. Menstabilkan tegangan dari bateray
d. Mengecilkan tegangan dari bateray
e. Mengalirkan tegangan dari bateray

6. Didalam coil dengan external resistor terdapat berapa terminal:


a. 1 teminal
b. 2 terminal
c. 3 terminal
d. 4 treminal
e. 5 terminal
7. Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu:
a. Terminal positif,negative dan R
b. Terminal positif,negative dan B
c. Terminal positif,negative dan S
d. Terminal possitif,negative dan T
e. Terminal positif,negative dan 

8. Proses naiknya tegangan didalam coil sering disebut dengan proses


a. Elektrik
b. Elektrodinamik
c. Elektroinduction
d. Elektromagnetik
e. Elektronika 

9. Sudut dwell adalah besarnya sudut putaran hubungan distributor saat kontak point dalam kondisi:
a. Membuka sebagian
b. Menutup sebagian
c. Membuka dan menutup
d. Membuka
e. Menutup 

10. Apabila celah kontak point besar maka sudut dwell:


a. Besar
b. Kecil
c. Tetap
d. Berubah
e. Jawaban a,b,c dan d salah

Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :


NO SOAL SKOR
KUNCI JAWABAN
Benar Salah
1 Jawaban : A 1 0
2 Jawaban : C 1 0
3 Jawaban : B 1 0
4 Jawaban : E 1 0
5 Jawaban : A 1 0
6 Jawaban : C 1 0
7 Jawaban : B 1 0
8 Jawaban : D 1 0
9 Jawaban : E 1 0
10 Jawaban : B 1 0
TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Soal Praktek
:
: Teknologi dan Rekayasa
n : Teknik Otomotif
hlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
: Pemeliharaan Kelistrikan  Kendaraan Ringan
: XI / I
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen Ya

CK K SK
Tidak
7,0- 8,0- 9,0-
7,9 8,9 10

1 2 3 4 5 6

I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30)


1.1  Penggunaan pakaian kerja 
1.2  Persiapan tools and equipment 
1.3  Persiapan buku manual 
 Memeriksa,menyetel serta memperbaiki kelistrikan tambahan
kendaraan ringan.
 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kelistrikantambahan 
kendaraan ringan.

Sikap kerja

a. kerapihan   dalam bekerja Bekerja dengan rapih  85 - 100

Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84

Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74

b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100

Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84

Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74

c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100

Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84

Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74

d.  ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100

Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84

Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74

RATA-RATA SIKAP KERJA

4 Waktu  

Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100

Selesai tepat waktu 75 - 84

Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74

RATA-RATA WAKTU

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)

Persiapan Proses dan Hasil Kerja Sikap Kerja Waktu ∑ NP


1 2 3 5 6

Rata-rata skor perolehan

Skor Maksimum

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:

 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian


 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk
komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimum

.......……..,.....................

Mengetahui 
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK. 

Anda mungkin juga menyukai