Anda di halaman 1dari 21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

4.1. Pemeriksaan dan Uji Performa Komponen

Setiap kendaraan yang akan dilakukan perbaikan tentunya memiliki


beberapa masalah pada komponen yang terdapat pada kendaraan tersebut.
Masalah yang terjadi pada komponen kendaraan bisa diketahui dengan
melakukan pemeriksaan kondisi kendaraan tersebut sebelum melakukan
perbaikan. Pemeriksaan kondisi tersebut dapat dilakukan secara visual pada
komponen kendaraan, pembongkaran kompoonen dan dapat dilakukan dengan
uji performa kendaraan.

Pemeriksaan dan uji performa dilakukan pada tahap awal pengerjaan


untuk kondisi sebenarnya dari sistem rem mobil Mitsubishi L300, dan juga untuk
menentukan penanganan yang akan dilakukan apabila terdapat kerusakan-
kerusakan. Untuk uji performa yang dilakukan pada sistem rem dengan cara
menjalankan mobil dan melakukan pengereman baik secara bertahap/pelan
maupun pengereman mendadak. Setelah pemeriksaan dan uji performa
dilakukan, maka kita dapat mengetahui kondisi dari masing-masing komponen
sistem rem.

Pemeriksaan secara visual dan uji performa pada komponen sistem


rem mobil Mitsubishi L300 ditunjukkan pada Tabel 4.1. dan Tabel 4.2.

Tabel 4.1. Pemeriksaan secara visual sistem rem Mitsubishi L300.

Komponen Langkah Pemeriksaan


Pedal rem Mengamati kondisi dari batang pedal rem apakah ada
kerusakan, mengamati kondisi pen penghubung
operating rod pada hubungan ke boster rem.
Boster rem Mengamati kondisi dari komponen yag terdapat pada
commit to user

23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

boster rem seperti operating rod, karet penutup debu,


chising, dan selang vakum.
Master silinder rem Mengamati ketinggian permukaan minyak rem,
mengamati kondisi reservoir tank apakah terdapat
kebocoran pada sambungan dengan master silinder dan
mengamati kondisi dari master silinder rem.
Pipa dan selang fleksibel Mengamati sambungan-sambungan pipa minyak rem
apakah terdapat kerusakan/kebocoran, dan sambungan
pipa minyak rem dengan selang fleksibel.
Rem tromol Mengamati kondisi permukaan dalam tromol, permukaan
dan ketebalan kampas sepatu rem, kondisi silinder rem,
kondisi pegas pengembali sepatu rem, dan kondisi nepel
pembuangan angin.
Rem tangan/rem parkir Mengamati kondisi tuas rem tangan/rem parkir yang
terdapat pada ruang kendali, mengamati kondisi kabel
kawat rem, mengamati kondisi mekanisme rem
tangan/rem parkir dan mengamati kondisi tuas rem
tangan/rem parkir pada tromol.
Katup P (propotioning Mengamati kondisi katup P yaitu pada bagian
valve/katup pengimbang ) sambungan-sambungan pipa minyak rem dari master
silinder maupun pipa yang menuju ke silinder roda.

Tabel 4.2. Uji performa komponen sistem rem mobil Mitsubishi L300.

Komponen Langkah Pengujian


Pedal rem Menginjak pedal secara berulang-ulang untuk
merasakan atau mengetahui jarak bebas pedal rem dan
fungsi pegas pengembali.
Boster rem Menginjak pedal rem secara penuh pada saat engine

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

mati kemudian engine dihidupkan dan memperhatikan


gerakan pedal rem apakah beban tekannya menjadi
ringan atau sama seperti beban tekan sesaat sebelum
engine dihidupkan.
Master sillinder rem Menginjak pedal rem berulang-ulang dan merasakan
adanya beban yang menahan tekanan yang diberikan
dari pedal rem, melepaskan injakan sesaat pedal rem
diinjak penuh dan memperhatikan pedal rem yang
kembali pada posisi awal (bebas).
Pipa dan selang fleksibel Menginjak pedal rem secara penuh dan ditahan
kemudian memeriksa pipa-pipa saluran minyak rem dari
master silinder menuju ke rem depan dan rem belakang,
memutar roda kemudian untuk membelokkan roda
depan ke kanan maupun ke kiri dan memperhatikan
selang fleksibel.
Rem tromol Mengangkat mobil menggunakan dongkrak, kemudian
memutar-mutar ban dengan tangan dan memeriksa
gesekan antara sepatu rem dengan tromol,
Rem tangan/rem parkir Memarkirkan mobil di jalan menurun/menanjak,
kemudian menarik tuas rem parkir.
Katup P (propotioning Pemeriksaan kondisi secara visual.
valve/katup pengimbang )

4.2. Kondisi Komponen Sistem Rem

Kondisi suatu komponen rem sangat mempengaruhi kinerja dari


sistem rem. Setiap kondisi komponen-komponen sistem rem yang bermasalah,
dapat kita analisa penyebabnya dan pengaruhnya terhadap kinerja dari sistem
rem tersebut. Setelah melakukan analisa penyebab dan pengaruhnya, maka dapat
melakukan perbaikan pada masing-masing komponen sistem rem.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

Sistem rem pada mobil Mitsubishi L300 pada dasarnya masih


berfungsi dengan baik, hanya perlu perbaikan dan penambahan kelengkapan
pada komponen-komponennya.

1. Pedal rem
Pada dasarnya kondisi dari pedal rem masih berfungsi. Komponen pegas
pengembali pada pedal rem juga masih berfungsi. Kondisi pen penghubung
poros pengoperasi (operating rod) pada boster rem terdapat keausan, tetapi tidak
mempengaruhi kinerja dari pedal rem, ditunjukkan oleh Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Kondisi pedal rem

Pedal rem

Boster rem

Operating rod

Gambar 4.2. Pedal rem

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27

Penyebab keausan dari pen penghubung operating rod antara pedal rem
dengan boster rem, seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.2. kemungkinan
dikarenakan gesekan dan tidak diberi pelumas.

2. Boster rem
Kondisi dari boster rem mengalami karat pada permukaan chasingnya,
ditunjukkan oleh Gambar 4.3. Hal ini dikarenakan pemakaian yang sudah lama
dan tidak dilakukan perawatan yaitu pemberian lapisan anti karat/cat pada
permukaan chasing boster rem.

Gambar 4.3. Boster rem

3. Master silinder rem


Pelepasan dan pembongkaran master silinder rem dilakukan untuk
memeriksa kondisi komponen-komponen pendukung didalamnya, seperti piston
master silinder rem dan pegas pengembali. Kondisi dari master sillinder masih
dalam keadaan baik, namun terdapat kebocoran pada sambungan boster rem,
ditunjukkan oleh Gambar 4.4.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28

Gambar 4.4.Kondisi master silinder


4. Pipa dan selang fleksibel
Dari pemeriksaan pada roda depan, fungsi dari selang fleksibel masih
bagus, dan kondisi dari pipa minyak rem masih bagus, seperti ditunjukkan oleh
Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Pipa dan selang fleksibel


5. Rem tromol
Pada dasarnya rem tromol pada mobil Mitsubishi L300 masih berfungsi
sebagaimana mestinya, akan tetapi dari hasil pemeriksaan terdapat keausan.
Kerusakan-kerusakan yang terdapat pada rem tromol diantaranya: permukaan
tromol aus, sillinder roda, penyetel tromol,seperti gambar 4.5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29

Gambar 4.6. Rem tromol


6. Rem tangan/rem parkir
Rem tangan/rem parkir pada mobil Mitsubishi L300 tidak berfungsi.
Karena kabel rem bagian tengah sudah rusak.

Gambar 4.7. Rem tangan/rem parkir


7. Katup P (propotioning valve/katup pengimbang )
Pada dasarnya katup P (propotioning valve/katup pengimbang ) masih
berfungsi dengan baik.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30

Kondisi masing-masing komponen sistem rem yang telah dijelaskan di atas,


dapat dibuat dengan bentuk tabel yang ditunjukkan oleh Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Kondisi komponen sistem rem Mitsubishi L300.


Komponen sistem rem Kondisi komponen sistem rem

Pedal rem  Kinerja dan fungsi masih bagus


 Pegas pengembali masih bagus
 Pen penghubung operating rod pada
boster rem mengalami sedikit keausan.

Boster rem  Kinerja dan fungsi masih bagus


 Chasing luar berkarat

Master silinder rem  Kinerja dan fungsi masih bagus


 Chasing terdapat kerak

Pipa dan selang fleksibel  Kondisi pipa masih bagus


 kondisi selang fleksibel ada yang sobek,
tetapi tidak sampai bocor

Rem tromol  Kinerja dan fungsi cukup bagus


 Permukaan dalam tromol aus.
 Karet penutup debu pada silinder roda
sobek.

Rem tangan/rem parkir  Tidak berfungsi


 Tuas sepatu rem tangan masih dapat
digunakan

Katup P (propotioning  Kinerja dan fungsi katup P masih bagus


valve/katup pengimbang )

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31

4.3. Perencanaan Perbaikan

Hasil pemeriksaan dan uji peforma pada sistem rem mobil Mitsubishi
L300 menunjukkan beberapa masalah atau kerusakan yang perlu perbaikan.
Berikut ini rencana perbaikan yang akan dilakukan:

1. Pedal rem
Penanganan yang akan dilakukan pada pedal rem adalah:
a. Penyatelan pedal rem, yaitu tinggi pedal rem, langkah pedal rem, dan
jarak pedal rem. Jarak bebas pedal rem standard (10 mm – 20 mm).
b. Pemberian pelumas pada bagian pen yang berhubungan dengan batang
penekan boster (operting rod).
2. Boster rem

Penanganan yang akan dilakukan pada boster rem adalah:

a. Membersihkan permukaan chasing boster rem dengan menggunakan


amplas dan majun.
b. Melapisi permukaan chasing dengan cat untuk mencegah terjadinya
karat.
3. Master silinder rem
Penanganan yang akan dilakukan pada master silinder rem adalah:
a. Melepas piston yang ada didalamnya, kemudian memeriksa kondisi
seal piston apakah rusak atau sobek.
b. Membersihkan permukaan luar master silinder dari kotoran atau jamur
dengan menggunakan amplas dan marjun.
c. Perbaikan pada seal perapat antar reservoir tank dengan master
silinder.
4. Pipa dan selang fleksibel
Penanganan yang akan dilakukan pada pipa dan selang fleksibel adalah:
a. Pemeriksaan pipa saluran minyak rem dari adanya kebocoran.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32

b. Pemeriksaan selang fleksibel dari adanya cacat yang menimbulkan


kebocoran.
5. Rem tromol
Penanganan yang akan dilakukan pada rem tromol:
a. Pada permukaan sepatu rem tromol akan dilakukan perantara
permukaan atau diamplas.
b. Pada permukaan dalam tromol yang aus, akan dilakukan perantara
permukaan dengan cara bubut.
c. Memeriksa permukaan silinder dalam pada silinder roda dan
membersihkan dengan amplas.
d. Mengeluarkan piston silinder roda dan membersihkan permukaannya
dari karat dengan menggunakan amplas.
e. Menggunakan seal penutup debu dengan seal baru
f. Melakukan air blending untuk mengeluarkan udara yang terdapat di
dalam sistem rem.
6. Rem tangan/rem parkir
Penanganan yang akan dilakukan pada rem tangan/rem parkir adalah:
a. Memperbaiki atau mengganti kabel rem parkir bagian tengah.
b. Mengadakan atau memasang kabel rem ke masing-masing rem tromol
roda belakang.
c. Memberi pelumas pada engsel tuas penghubung kabel rem tengah
dengan kabel rem tiap-tiap roda.

4.2. Perbaikan Sistem Rem

Perbaikan dan perawatan sistem rem Mitsubishi L300 dilakukan sesuai


dengan kondisi dari masing–masing komponen sistem rem. Langkah-langkah
perbaikan dan perawatan sitem rem Mitsubishi L300 yaitu:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

4.2.1. Persiapan

Langkah-langkah persiapan sebelum melakukan perbaikan maupun


perawatan pada sistem rem Mitsubishi L300 meliputi:

a. Persiapan objek yang akan diperbaiki


Persiapan yang dilakukan antara lain memarkirkan mobil pada tempat
yang aman, mengangkat mobil dengan menggunakan dongkrak dan
menyangganya dengan menggunakan jack stand.
b. Persiapan alat-alat yang akan digunakan
Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam perbaikan maupun
perawatan meliputi:
 Kunci pas, ring, shock (satu set)
 Obeng (+) dan (-)
 Tang biasa dan tang lancip
 Kunci nepel 8 mm dan 10 mm
 Kuas
 Tang snap ring
Sementara untuk alat–alat penunjang (alat bantu) untuk melakukan
perbaikan maupun perawatan meliputi :
 Kunci roda 19
 Dongkrak hidrolik
 Jack stand
 Jangka sorong
Perlengkapan lain yang digunakan untuk melakukan perbaikan maupun
perawatan pada komponen sistem rem meliputi:
 Amplas halus dan amplas kasar
 Majun

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

4.2.2. Perbaikan Komponen Sistem Rem

a. Pedal rem
Langkah-langkah perbaikan maupun perawatan pada pedal rem:
 Melepas pen penghubung operating rod dengan menggunakan kunci 12 mm
yang ditunjukkan oleh Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Melepas pen penghubung operating rod


 Memeriksa kondisi pen penghubung operating rod, memasangnya kembali
dan memberikan pelumas
 Memeriksa jarak bebas pedal rem setelah dilakukan penyetelan dengan cara
menekan pedal rem menggunakan tangan hingga ada tahanan dari pedal.
Jarak yang di ijinkan sekitar 10 – 20 mm

b. Boster rem
Langkah-langkah perbaikan dan perawatan pada boster rem yang
ditunjukkan oleh Gambar 4.9 berikut:
 Memisahkan master silinder dari boster rem dengan cara melepas sambungan
nepel pipa-pipa minyak rem (1), melepas mur pengikat pada dudukan master
silinder (2).
 Melepas selang vakum pada boster rem (3)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

Gambar 4.9 Master silinder dan boster rem


 Mengangkat master silinder dan menguras minyak rem yang ada di
dalamnya.
 Melepas mur pada dudukan boster rem yang terdapat di dalam ruang kabin,
seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.10.
 Melepas boster dari dudukan.

Gambar 4.10 Mur dudukan boster rem


 Membersihkan permukaan chasing boster rem dari karat.
 Memasang kembali boster rem .

c. Master silinder rem


Langkah-langkah perbaikan dan perwatan pada master silinder

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

 Membongkar master silinder, yang ditunjukkan oleh Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Silinder rem

 Melepas ring pengunci piston dengan menggunakan tang snap ring, melepas
baut penahan piston dengan menggunakan kunci ring 10 mm, kemudian
mengeluarkan piston dan pegas yang ada di dalam silinder master.
 Memeriksa kondisi seal piston dan pegas piston, yang ditunjukkan oleh
Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Pegas piston dan seal.


 Membersihkan permukaan piston dan permukaan dalam maupun luar silinder
dengan menggunakan amplas halus dan mencucinya.
 Melepas tangki reservoir dari master silinder.
 Membersihkan sisa sealer yang terdapat saluran masuk dan seal karet pada
tangki, seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.13.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

Gambar 4.13 Tangki reservoir


 Memasukkan pegas dan piston ke dalam silinder master, kemudian
menguncinya kembali.
 Memasang kembali master silinder rem dengan memasang mur pada
dudukan master yang terdaoat di boster rem.

d. Pipa dan selang fleksibel


Langkah-langkah perbaikan dan perawatan pada pipa minyak rem dan selang
fleksibel yang ditunjukan oleh Gambar 4.14. dan Gambar 4.15.
 Mengendorkan roda mur roda depan.
 Mengangkat mobil dengan menggunakan dongkrak.

Gambar 4.14 mendongkrak mobil


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

 Memasang jack stand untuk menahan mobil.


 Melepas mur roda dan melepas roda.
 Memeriksa kondisi pipa saluran minyak rem.
 Memeriksa selang fleksibel.

Gambar 4.15 Pipa penyalur

e. Rem tromol
Langkah-langkah perbaikan dan perawatan rem tromol yaitu:
 Mengendorkan mur roda
 Mendongkrak roda dan memasang jack stand untuk menyangga mobil.
 Melepas mur roda dan melepas ban.
 Melepas tromol dan membutuhkan permukaan dalam tromol yang telah aus.
 Memeriksa ketebalan sepatu rem menggunakan jangka sorong. Sepatu rem
tidak diganti karena masih diatas batas yang telah diijinkan yaitu 1,5 mm,
seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.16.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

Gambar 4.16 Memeriksa ketebalan rem


 Melepas komponen rem tromol
 Membongkar silinder roda, yaitu melepas seal penutup debu, melepass piston
dan melepas pegas piston.
 Memeriksa kondisi seal piston.
 Membersihkan permukaan piston dan permukaan dalam silinder roda dari
karat dengan menggunakan amplas.
 Meratakan permukaan sepatu rem dengan menggunakan amaplas kasar.
 Mememasang komponen rem tromol, yaitu : memasang tuas sepatu rem
tangan, memasang strut (penopang sepatu rem), memasang sepatu rem
kemudian menahannya dengan pen pegas penahan, dan memasang pegas
pembalik sepatu rem.
 Melakukan penyetelan sepatu rem

f. Rem tangan
Langkah-langkah perbaikan pada rem tangan/rem parkir sebagai berikut:
 Mengganti kabel rem tangan bagian tengah, seperti ditunjukkan Gambar
4.17.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

Gambar 4.17 Mengganti kabel rem tangan


 Memasang pegas pengembali pada tuas sepatu rem tangan sepeti ditunjukkan
Gambar 4.18.

Gambar 4.18 Memasang pegas


 Memasang kabel rem pada penyeimbang dan dihubungkan komponen-
komponen rem pada roda belakang.
 Menyetel jarak bebas tuas rem supaya pada saat rem ditekan kampas rem
dapat bekerja dan melakukan pengereman dan sebaliknya bila tuas dilepas
maka tidak terjadi pengereman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

c. Membuang udara di dalam sistem rem


Langkah-langkah pembuangan udara yang ditunjukkan Gambar 4.19.
 Mempersiapkan selang plastik ,botol transparan dan kunci nepel.
 Memasang selang plastik pada nepel pembuangan angin dan menaruh ujung
selang plastik kedalam botol transparan.
 Proses pembuangan udara dilakukan oleh dua orang, orang pertama bertugas
untuk membuka dan menutup nepel angin, orang ke dua berada di ruang
kemudi untuk memijak-mijak pedal rem dan memeriksa tinggi permukaan
minyak dalam tangki reservoir.
 Orang pertama memberikan aba-aba kepada orang ke dua untuk memijak
pedal rem berkali-kali, sesudah itu pedal rem dipijak penuh (untuk beberapa
saat dipertahankan), orang pertama mengendorkan nepel dan segara
menutupnya kembali. Pada waktu nepel dikendorkan , udara dan minyak rem
akan keluar bersamaan.

Gambar 4.19 Proses pembuangan udara


 Bersamaan dengan pembuangan udara tersebut, pada tangki reservoir minyak
rem akan berkurang, maka minyak rem juga harus ditambah, seperti
ditunjukkan oleh gambar 4.20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

Gambar 4.20 Menambahkan minyak rem

 Minyak rem yang digunakan adalah DOT 3


 Setelah proses pembuangan selesai, pijak pedal rem beberapa kali supaya
minyak rem dalam sistem terisi penuh.

4.3. Pengujian Jalan Kendaraan


Setelah sistem rem sudah dipasang secara keseluruhan, maka diuji
jalan. Seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.16 yang berguna untuk mengetahui
kendaraan dapat sesuai kebutuhan dan tuntutan. Maka dilakukan langkah-
langkah uji jalan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan kendaraan, stopwatch, dan meteran sebelum dilakukan uji
jalan.
2. Memilih jalan yang rata dan kering untuk melakukan uji pengereman.
3. Tiga orang melakukan uji jalan, yaitu satu sebagai pengemudi, (orang ke-2)
penghitung waktu pengereman, dan (orang ke-3) sebagai pengukur jarak hasil
pengereman.
4. Melakukan uji pengereman dengan kecepatan yang berbeda-beda yaitu 20
km/jam, 30 km/jam, 40 km/jam.
5. Pada titik A di beri tanda bendera, saat kendaraan melaju dan melalui titik A
maka pengemudi melakukan pengereman orang ke-2 memencet star tombol
stopwatch.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

6. Saat kendaraan berhenti, orang ke-3 memberi tanda titik B dan memberi aba-
aba pada orang ke-2 untuk menghentikan waktu pada stopwatch.
7. Orang ke-3 mencatat hasil uji pengereman untuk menghitung jarak
pengereman dan orang ke-2 mencatat hasil waktu pengereman.
8. Hasil percobaan sistem rem Mitsubishi L300 dapat dibuat dengan bentuk
tabel, seperti ditunjukkan oleh Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil percobaan sistem rem pada Mitsubishi L300
Pengujian Kecepatan (km/jam) Waktu (detik) Jarak (meter)
1 20 2,34 0,64
2 30 3,51 1,18
3 40 4,04 1,52

Gambar 4.21 Pengujian jalan kendaraan

commit to user

Anda mungkin juga menyukai