Anda di halaman 1dari 11

Bab 1

Perbaikan Sistem Rem Hidrolik

Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis gangguan pada sistem rem hidrolik
4.1 Memperbaiki sistem rem hidrolik

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu
1. Mendiagnosis gangguan pada sistem rem hidrolik dengan tepat; dan
2. Melakukan pembongkaran, perbaikan, dan perakitan sistem rem hidrolik dengan terampil
tanpa menyebabkan kerusakan.
Peta Konsep

konstruksi dan cara kerja


komponen sistem rem
hidrolik
trouble shooting
perawatan sistem rem
hidrolik

Perbaikan Sistem Rem


Hidrolik
pembongkaran

overhoul sistem rem


pemeriksaan
hidrolik

perakitan
Apakah pentingnya sistem rem pada sepeda motor? Bagaimana prinsip kerjanya? Untuk
memperlambat maupun menghentikan laju sepeda motor demi meningkatkan keselamatan
pengendara maka perlu dilengkapi dengan adanya sistem rem pada kendaraan. Prinsip kerjanya
yaitu dengan mengubah energi gerak/kinetik (putar) menjadi energi panas yang timbul akibat
dari gesekan dua buah benda.
Bagaimana cara perbaikan kerusakan pada sistem rem hidrolik? Pada bab ini mempelajari
tentang konstruksi, prinsip kerja sistem rem, langkah pembongkaran, perbaikan, dan
pemasangan komponen-komponen pada sistem rem hidrolik. Perhatikan materi berikut.

A. KONSTRUKSI SISTEM REM HIDROLIK


Pada umumnya sepeda motor saat ini banyak menggunakan sistem rem hidrolik. Tenaga
pengereman yang diteruskan dari handel/pedal rem menuju ke pad rem/disk rem
menggunakan mekanisme pengerak hidrolik (fluida/cairan) dengan memanfaatkan tenaga
hidrolik dari minyak rem.. Mekanisme penggerak hidrolik memakai kaidah hukum pascall “
jika fluida atau cairan diberikan tekanan dalam sebuah ruang yang tertutup, maka tekanan
tersebut akan diteruskan sama besar ke segala arah”.

Handel/pedal rem – reservoir tank – master rem – selang rem – master kaliper – pad rem

Gb. Rem cakram hidrolik


Cara kerja rem hidrolik (cakram):
1. Sebelum bekerja.
 Tekanan fluida (minyak rem) didalam selang rem masih belum bekerja
 Kampas (pad rem) belum mulai menjepit piringan (cakram)
2. Saat mulai bekerja
 Tekanan fluida (minyak rem) secara bertahap mulai bertambah seiring handel/pedal
rem menekan piston master silinder.
 Tekanan fluida (minyak rem) akan mendorong piston kaliper.
 Piston kaliper akan mendorong kampas (pad rem) sehingga menyentuh cakram
 Gesekan kecil mulai menimbulkan gaya pengereman
3. Saat bekerja.
 Tekanan minyak rem menjadi lebih besar (tinggi) sehingga tekanan piston kaliper
pada kampas (pad rem) menjadi lebih besar.
 Tekanan kampas (pad rem) yang besar menjadikan gesekan yang terdai antara
kampas (pad rem) dengan cakram menjadi besar sehingga gaya pengereman yang
timbul menjadi besar.
 Laju kendaraan mulai melambat/berhenti.
4. Saat pelepasan rem
 Ketika handel/pedal dilepas Tekanan fluida (minyak rem) menjadi kecil.
 Kampas (pad rem) kembali ke posisi semula tanpa adanya tekanan pengereman.

Beberapa keuntungan rem hidroilk jika dibandingkan dengan rem mekanik, yaitu:

B. TROUBLESHOOTING
1. Handel/pedal rem terasa kenyal
Handel/pedal rem terasa kenyal dapat disebabkan oleh kerusakan komponen apada sistem
rem hidrolik. Gejala tersebut diatas disebabkan antara lain sebagai berikut :
N
Penyebab Permasalahan Cara Perbaikan
O
1. Didalam sistem rem hidrolik terdapat udara Udara palsu yang terdapat pada
palsu sistem rem hidrolik dikeluarkan
(Bleeding rem)
2. Didalam sistem rem hidroik terdapat Memperbaiki/mengganti
kebocoran komponen yang menyebabkan
kebocoran pada sitem rem hidrolik
3. Adanya kotoran pada kampas (pad rem) Membersihkan kotoran yang ada
maupun pada cakram pada kampas (pad rem) maupun
pada cakaram dengan
menggunakan cairan pembersih
4. Keausan pada sil piston kaliper Mengganti sil piston kaliper
5. Keausan pada sil piston master silinder (kip Mengganti sil master silinder /
rem) piston master silinder (kip rem)
6. Keausan (habis) kampas (pad rem) maupun Mengganti kampas (pad rem) dan
pada cakram cakram
7. Terdapat kotoran pada kaliper Membersihkan kaliper dengan
cairan pembersih
8. Pergerakan/pergeseran kaliper tidak baik Membersikan bracket dan memberi
(lancar) grease(pemegang kaliper) dan
karet pelindung dengan cairan
pembersih, apabila karet pelindung
rusak maka dganti.
9. Minyak rem terlalu sedikit Menambahkan minyak rem
10. Terjadi penyumbatan minyak rem pada Dilakukan pembersihan pada
sistem rem hidrolik komponen yang terjadi
penyumbatan, apabila tidak dapat
dibersihkan maka komponen
terwsebut harus diganti.
11. Adanya perubahan bentuk pada ckram Dilakukan perbaikan/diganti
(bengkok) dengan yang baru
12. piston kaliper menyangkut/mengalami Dilakukan pembersihan/diganti
keausan dengan yang baru
13. Piston master silinder tidak dapat bergerak/ Dilakukan pembersihan /
mengalami keausan penggantian
14. Master silinder terdapat kotoran Dilakukan pembersihan pada
master silinder
15. handel/pedal rem mengalami kebengkokan Dilakukan perbaikan/penggantian
handel/pedal rem

2. Handel/pedal rem terasa keras


Handel/pedal rem terasa keras dapat disebabkan oleh kerusakan komponen pada sistem
rem hidrolik. Gejala tersebut diatas disebabkan antara lain sebagai berikut :
N
Penyebab Permasalahan Cara Perbaikan
O
1. Terdapat kotoran pada kampas (pad rem) Dilakukan pembersihan pada
maupun pada cakram kampas (pad rem) maupun pada
cakram.
2. Pergerakan/pergeseran kaliper tidak baik Membersikan bracket dan memberi
(lancar) grease(pemegang kaliper) dan
karet pelindung dengan cairan
pembersih, apabila karet pelindung
rusak maka dganti.
3. Terjadi penyumbatan minyak rem pada Dilakukan pembersihan pada
sistem rem hidrolik komponen yang terjadi
penyumbatan, apabila tidak dapat
dibersihkan maka komponen
terwsebut harus diganti.
4. Piston master silinder tidak dapat bergerak/ Dilakukan pembersihan /
mengalami keausan penggantian
5. handel/pedal rem mengalami kebengkokan Dilakukan perbaikan/penggantian
handel/pedal rem

3. Rem menyangkut
Rem menyangkut dapat disebabkan oleh kerusakan komponen pada sistem rem hidrolik.
Gejala tersebut diatas disebabkan antara lain sebagai berikut :
N
Penyebab Permasalahan Cara Perbaikan
O
1. Pemasangan roda yang tidak tepat Dilakukan penyetelan / perbaikan
pada pemasangan roda.
2. Adanya kotoran pada kampas (pad rem) Membersihkan kotoran yang ada
maupun pada cakram pada kampas (pad rem) maupun
pada cakaram dengan
menggunakan cairan pembersih
3. Keausan (habis) kampas (pad rem) maupun Mengganti kampas (pad rem) dan
pada cakram yang berlebihan cakram
4. Pergerakan/pergeseran kaliper tidak baik Membersikan bracket dan memberi
(lancar) grease(pemegang kaliper) dan
karet pelindung dengan cairan
pembersih, apabila karet pelindung
rusak maka dganti.
5. Terjadi penyumbatan minyak rem pada Dilakukan pembersihan pada
sistem rem hidrolik komponen yang terjadi
penyumbatan, apabila tidak dapat
dibersihkan maka komponen
terwsebut harus diganti.
6. Adanya perubahan bentuk pada cakram Dilakukan perbaikan/diganti
(bengkok) dengan yang baru
7. piston kaliper menyangkut/mengalami Dilakukan pembersihan/diganti
keausan dengan yang baru

4. Rem gagal berfungsi ketika berjalan (Vapor Lock)


Meningkatnya suhu pada minyak rem karena sreingnya penekanan rem ketika berjalan
sehingga menyebabkan minyak rem mendidih. Kondisi tersebut akan menghasilkan
gelembung gelembung uap air pada sistem rem hidrolik.walaupun handel/pedal rem di
tekan gelembung uap air tersebut juga akan ikut tertekan sehingga efektifitas pengereman
menjadi jelek (rem blong).
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan pemeriksaan/penggantian minyak rem
secara berkala. Penggantian minyak rem sebaiknya dilakukan setiap 40.000 km dan
setiap kelipatannya. Selanjutnya, pada saat melintasi kondisi jalan yang menurun tajam,
untuk tidak reralu sering menekan rem untuk memperlambat laju maupun menghentikan
laju kendaraan tetapi bisa menggunakan bantuan dari mesin kendaraan tersebut (Engine
Brake).
C. PERAWATAN SISTEM REM HIDROLIK
1. Penggantian minyak rem
Sepeda motor diletakkan pada standar tengah. Posisikan kotak minyak rem (reservoir)
supaya sejajar dengan permukaan tanah kemudian buka tutup kotak minyak rem, plat dan
membran. Pasangkan selang pembuangan pada katup pembuangan kemudian longgarkan
katup pembuangan. Tekan berulang kaki handel / pedal rem sampai minyak rem habis.
Kencangkan kembali katup pembuangan pada kaliper.
Lakukan pengisian minyak rem pada kotak minyak rem (reservoir) sampai pada tanda
batas atas dengan menggunakan minyak rem rem DOT 4.
2. Pembuangan udara palsu (air bleeding)
Menggunakan alat brake bleeder
Hubungkan brake bleeder pada katup pembuangan kaliper kemudian tekan handel/pedal
rem berulang-ulang lalu tahan. Longgrkan katup pembuangan dan tambahkan minyak
rem pada kotak minyak rem ketika tinggi permukaannya berkurang (tidak boleh sampai
habis). Lakukan proses tersebut dan pastikan udara palsu tidak berada didalam sistem
rem hidrolik. Kencangkan kembali baut pembuangan kaliper.
Tanpa menggununakan alat brake bleeder
Pasang selang pembuangan pada katup pembuangan. Tekan berulang kali (kocok-kocok)
handel / pedal rem sampai terasa ada tahanan pada handel / pedal rem kemudian tahan
handel/pedal rem ( jangan dilepaskan). Longgarkan katup pembuangan lalu kencangkan
kembali. Lepaskan perlahan-lahan handel /pedal rem (perhatikan tinggi permukaan
minyak rem pada kotak minyak rem, isi kembali sebelum minyak rem dalam kotak
minyak rem habis). Ulangi proses tersebut sampai gelembung / udara palsu didalam
sistem rem hidrolik tidak ada lagi. Isi kotak minyak rem pada kotak minyak rem sampai
pada tanda permukaan atas.

D. OVERHOUL SISTEM REM HIDROLIK


1. Kampas rem
Penggantian kampas rem
Buka penutup pin kampas dari master kaliper, kemudian longgarkan pin kampas rem.
Baut pemasangan kaliper dilepas dari dudukannya (garpu depan/ swing arm). Piston
kaliper ditekan secara penuh untuk melonggarkan ruangan pada saat pemasangan kampas
rem baru. Tekan kampas rem terhadap pegas kampas rem untuk melepaskan pin kampas
rem. Lepaskanlah kampas rem. Sebelum melakukan pemasangan kampas rem baru,
pastikan pegas kampas rem terpasang pada posisi semula. Pasang kampas rem baru
dengan menekan pegas pin kampas rem, kemudian masukkan pin kampas rem dan
pasang caliper pada dudukannya sehingga posisi cakram rem berada diantara kampas
rem. Kencangkan baut pemasangan kaliper, pin kampas rem dan penutup pin kampas
rem.

2. cakram
pemeriksaan cakram
lakukan pemeriksaan secara visual terhadap adanya kerusakan maupun keretakan yang
terjadi pada cakram. Untuk mengetahui adanya keausan dan perubahan bentuk pada
cakram maka perlu dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat ukur micrometer
sekrup dan dial gauge. Apabila keausan dan keolengan (perubahan bentuk) cakram
melebihi batas servis yang dijinkan maka perlu dilakukan penggantian cakram baru.
3. Master silinder rem
Lakukan langkah pembongkaran dengan teliti dan hati-hati, pastikan minyak rem tidak
mengenai komponen yang dicat, tutupilah komponen tersebut dengan kain lap. Apabila
sampai terkena bagian yang dicat siram sgera dengan menggunakan air.
Langkah pembongkaran
Lepaskan spion dari dudukannya, kemudian lepaskan konektor switch rem depan.
Lakukan pengeluaran minyak rem dari sistem rem hidrolik. Lepaskan baut oli dan washer
perapat untuk melepaskan selang rem. Buka tutup kotak minyak rem, plat dan membran.
Handel rem depan beserta mur engsel dan bautnya dilepas. Kemudian buka tutup karet
piston master silinder. Lepaskan piston master silinder beserta pegas pengembalinya.
Kemudian bersihkan bagian dalam master silinder dan piston master silinder dengan
minyak rem bersih.
Langkah pemeriksaan
periksa secara visual master silinder dan piston master silinder terhadap adanya
kerusakan maupun goresan. Lakukan pemeriksaan dengan diameter dalam master silinder
dan diameter luar piston master silinder. Bila keausan melebihi dari standar batas servis
yang diijinkan maka perlu diganti dengan yang baru.
Langkah perakitan
Lumasi sil piston master silinder rem dan piston master silinder (kip rem) dengan minyak
rem yang bersih. Pasang pegas pengembali pada ujung piston master silinder (kip rem)
kemudian masukkan pada master silinder. Pasang klip pengunci pada dudukannya
didalam master silinder. Pasang karet penutup piston kedalam master rem. Beri lah
pelumas gemuk silikon pada daerah kontak handel dan piston master silinder rem. Pasang
handel rem dan berilah pelumas pada baut engselnya kemudian kencangkan. Pasang
master silinder pada stang kemudi, pasang selang rem pada master silinder. Pasang
konektor switch rem depan. Isikan minyak rem sesuai dengan standar pabrikan samapi
batas atas permukaan. Kemudian lakukan langkah pembuangan udara palsu (air
bleeding).
4. Kaliper rem
Lakukan langkah pembongkaran dengan teliti dan hati-hati, pastikan minyak rem tidak
mengenai komponen yang dicat, tutupilah komponen tersebut dengan kain lap. Apabila
sampai terkena bagian yang dicat siram sgera dengan menggunakan air.
langkah pembongkaran
Minyak rem didalam sistem rem hidrolik dikeluarkan, lepas baut oli dan washer perapat
untuk melepas selang rem. Lepaskan kampas rem
Tugas Mandiri

Rangkuman (Rangkuman terdiri atas 100–150)


Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh terutang kepada pengusaha (menurut
norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontra prestasi, dan semata-
mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. Pengertian pajak
tersebut dikemukakan oleh ....
A. Prof. Dr. M. J. H. Smeets
B. Mr. Dr. NJ. Fieldmann
C. Prof. Dr. P. J. A. Adriani
D. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.
E. Prof. Edwin R. A. Seligman
2. Orang pribadi atau badan meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, dan pemungut
pajak yang memiliki hak serta kewajiban perpajakan sesuai ketentuan undang-undangan
perpajakan disebut ....
A. wajib pajak
B. pengusaha kena pajak terdaftar
C. pengusaha kena pajak
D. petugas pajak
E. penanggung jawab
3. Pajak yang digunakan untuk menjalankan kebijakan dengan cara mengatur peredaran
uang di masyarakat agar harga stabil merupakan fungsi ....
A. budgetair
B. regulared
C. redistribution
D. stabilitas
E. demikrasi
4. Salah satu fungsi pemungut pajak adalah ....
A. sebagai sarana untuk melaporkan perhitungan jumlah PPN dan pajak penjualan atas
barang mewah
B. bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan menggunakan formulir
atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran
C. melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan julah PPN dan PPnBM
D. pembayaran oleh PKP melalui pihak lain dalam satu masa pajak
E. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut serta
disetorkan
5. Hukum pajak yang mengatur norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa
yang dikenakan pajak, pihak yang dikenakan, besarnya pajak maupun sanksi pajak, serta
norma tentang objek pajak, subjek pajak, tarif pajak dan sanksi adalah pengertian ....
A. perlawanan pajak pasif
B. perlawanan pajak aktif
C. penggelapan pajak
D. tax avoidance
E. tax evasion
6. Pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi/keadaan wajib pajak dan penerapannya
di Indonesia sesuai dengan PPh pasal 21 disebut ....
A. pajak subjektif
B. pajak langsung
C. pajak tidak langsung
D. pajak pusat
E. pajak daerah
7. Pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi/keadaan wajib pajak disebut ....
A. pajak pusat
B. pajak daerah
C. pajak langsung
D. pajak tidak langsung
E. pajak subjektif
8. Official assessment system, self assessment system, dan with holding system
merupakan ....
A. cara pemungutan pajak
B. sistem pemungutan pajak
C. asas pemungutan
D. teori pemungutan pajak
E. wajib pajak
9. Pengenaan pajak yang didasarkan pada penetapan besaran angsuran di awal tahun dengan
anggapan bahwa pendapatan tahun ini adalah sama dengan pendapatan tahun lalu. Hal
tersebut merupakan pengenaan pajak berdasarkan ....
A. riil stelsel
B. fitive stelsel
C. mixed stelsel
D. stelsel kombinasi
E. fitive stelsel dan riil stelsel
10. Pajak yang dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang
lain, seperti PBB disebut ....
A. pajak langsung
B. pajak tidak langsung
C. pajak subjektif
D. pajak objektif
E. pajak penghasilan
11.
12.
13.
14.
15.

B. Soal Esai Uraian


Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Pajak merupakan sumber keuangan negara yang digunakan untuk membiayai semua
pengeluaran (budgeter). Pajak ini juga berfungsi mengatur kebijakan tertentu di bidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Berikan contoh
penerapannya.
2. Hukum pajak adalah kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah
dengan wajib pajak. Menurut ajaran formal, utang pajak timbul karena surat ketetapan
pajak. Dijelaskan pada official asessment system, sedangkan menurut ajaran materian
utang pajak timbul karena undang-undang, ajaran ini diterapkan pada self asessment
system. Jelaskan penyebab berakhirnya utang.
3. Berdasarkan lembaga pemungutannya, pajak dapat dibedakan menjadi pajak pusat dan
pajak daerah. Sebutkan contoh-contoh pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah
(kabupaten/kota) dengan pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat (provinsi).
4. Salah satu teori pemungutan pajak adalah teori asuransi. Akan tetapi, teori tersebut
banyak ditentang oleh para ahli dan sudah lama ditinggalkan. Jelaskan alasan teori
asuransi tidak dapat dijadikan sebagai dasar pemungutan pajak suatu negara.
5. Pemungutan pajak oleh pemerintah harus memenuhi syarat pemungutan agar dalam
upaya pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan. Jelaskan syarat
pemungutan pajak yang harus dibuat.

C. Tugas Praktik
1. ……………………………………………………………………………………..….

Anda mungkin juga menyukai