Anda di halaman 1dari 12

AKTUATOR

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM


(TUGAS 3)

Dosen Pengampu:
Drs. Gunawan, M.T.

Disusun oleh :
MUHAMMAD CHAJIB HARY PAMUNGKAS
20021012

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL
2023
ACTUATOR
1. Sebutkan Jenis Actuator pada mobil / motor dengan ketentuan :
A. Sebutkan Jenis mobil / motor :
1. Toyota Rush 3. Daihatsu Xenia
2. Toyota Avanza 4. Daihatsu Terios
Keempat mobil tersebut menggunakan basic mesin dan sistem injeksi
tipe D-EFI yang sama, yang menjadikan pembedanya CC.
B. Jenis Actuator apa saja yang ada pada mobil / motor tersebut :
1. VSV (Vacuum Switchin 5. Pompa Bensin (Fuel P
g Valve) Atau EVAP ump Gasoline)
2.  ISC (Idle Speed Contr 6.  Kontrol Cut AC Syste
ol) m (Air Conditioner)
3. OCV (Oil Control Valv 7. Kontrol Electric Coolin
e) g Fan
4. Injektor 8. EGR (Exhaust Gas Reci
rculation)
C. Foto / gambar letak actuator tercebut dengan detail

Letak Actuator
1. VSV (Vacuum Switchin
g Valve) Atau EVAP

2. ISC (Idle Speed Contr


ol)
6. Kontrol Cut AC System
(Air Conditioner)

3. OCV (Oil Control Valv


e)

7. Kontrol Electric Coolin
g Fan

4. Injektor

8. EGR (Exhaust Gas Reci


rculation)

5. Pompa Bensin (Fuel P


ump Gasoline)

D. Buat diagram kelistrikannya dari ECU ke actuator


1. VSV (Vacuum Switchin
g Valve) Atau EVAP

4. Injektor

2.  ISC (Idle Speed Contr


ol)

5. Pompa Bensin (Fuel P


ump Gasoline)

3. OCV (Oil Control Valv


e)
7. Kontrol Electric Coolin
g Fan

6.  Kontrol Cut AC Syste


m (Air Conditioner)

8. EGR (Exhaust Gas Recirculation)

E. Uraikan cara kerja dari actuator tersebut


1. VSV (Vacuum Switching Valve) Atau EVAP
ketika bahan bakar menguap di dalam tangki,uap tersebut disalu
rkan ke tabung Evap canister melalui selang. Uap tersebut disaring dan
disimpan disana sampai uap tersebut dapat disalurkan ke mesin untuk d
isertakan dengan campuran udara dan bahan bakar untuk proses pemb
akaran.
ketika mesin mobil hidup , gerakan piston menciptakan kevakum
an pada inttake manifold sehingga menyedot udara bersih dan uap ben
sin tersebut masuk keruang pembakaran.
Namun ada komponen yang menjaga agar uap bensin tersebut t
idak masuk ke intake manifold setiap saat. komponen tersebut adalah P
URGE VALVE. Purge valve dikontrol oleh ECM secara computerized. ECM
memberi perintah kapan katup membuka agar uap bensin yang disimpa
n dalam evap canister ikut terbakar didalam mesin, dan kapan katup ter
tutup agar uap bensin tidak dapat masuk ke intake manifold.
purge valve terbuka ketika mesin berputar pada putaran tinggi sekitar 3
000 rpm, bukan pada saat idle.
2.  ISC (Idle Speed Control)
ISC bekerja dengan cara membuka dan menutup katup bypass
yang dapat dilakukan melalui ECU secara otomatis.Awalnya, kompone
n ECU akan menerima berbagai data yang dikirimkan dari sensor yang
ada di dalam mesin mobil, lalu diolah menjadi informasi.Bila katup sud
ah penuh, maka sensor TPS akan mengirimkan sinyal ke ECU dengan
tegangan 4,8-4,9 volt untuk memberitahunya.
3. OCV (Oil Control Valve)
a) Timing Advance
Pada saat sinyal duty ratio dari ECU besar (Heavy)
Maka posisi spool valve akan bergerak kekiri,sehingga pada
tekanan oli akan masuk menuju mekanisme vvt-I melalui
advance chamber (advance chamber terbuka) dan pada saat
yang sama retard chamber terjadi pengosongan oli (retard
chamber tertutup),sehingga hal ini akan mendorong
mekanisme vvt-i pada  intake camshaft untuk memajukan
timing bukaan katub hisap.
b) Timing Holding
Pada saat sinyal duty ratio dari ECU stabil atau sedang 
(Hold)  Maka posisi spool valve akan bergerak tertahan diposisi
tengah sehingga tidak terjadi perubahan tekanan oli yang
masuk menuju mekanisme vvt-i baik pada advance chamber
maupun retard chamber sehingga hal ini akan menahan posisi
mekanisme vvt-i pada pada posisi holding dan intake camshaft
tidak akan memajukan atau memperlambat timing bukaan
katub hisap.
c) Timing Retarding
Pada saat sinyal duty ratio dari ECU kecil (light)  Maka
posisi spool valve akan bergerak kekanan sehingga pada
tekanan oli akan masuk menuju mekanisme vvt-i  melalui
retard chamber (retard chamber terbuka) dan pada saat yang
sama advance chamber terjadi pengosongan oli (advance
chamber tertutup),sehingga hal ini akan mendorong
mekanisme vvt-i pada  intake camshaft untuk memundurkan
atau memperlambat timing bukaan katub hisap.
4. Injektor
 Saat injektor bekerja
ECU akan memerintahkan injektor untuk bekerja sesuai dengan da
ta-data dari sensor dengan cara ECU akan mengirimkan signal berben
tuk arus listrik pada kumparan lilitan yang ada di dalam injektor. Ketik
a lilitan ini mendapatkan arus listrik maka akan menjadi magnet sehin
gga akan menarik katup jarum (plunger) pada injektor. Karena katup j
arum (plunger) tertarik maka saluran akan membuka sehingga akan t
erjadi penginjeksian bahan bakar.
 Saat injektor tidak bekerja
Saat ECU tidak mendapatkan data signal dari sensor-sensor maka
ECU tidak akan memerintahkan injektor untuk bekerja. Pada saat ini E
CU tidak akan mengirimkan signal arus listrik ke lilitan pada injektor s
ehingga lilitan ini tidak akan menjadi magnet dan katup jarum (plunge
r) pun tidak akan tertarik. Katup jarum (plunger) tidak tertarik maka s
aluran injektor juga tidak akan membuka sehingga pada saat ini injekt
or tidak akan bekerja.
5. Pompa Bensin (Fuel Pump Gasoline)
Fuel pump bekerja dengan cara memompa bahan bakar ke rua
ng bakar mesin terlebih dahulu melalui selang bahan bakar, lalu mesin
akan mengolahnya dalam ruang bahan bakar.Dari proses itulah akan t
ercipta energi yang akan disalurkan ke berbagai komponen mesin mo
bil untuk menghidupkan mesin kendaraan.Jadi, ketika mobil dinyalaka
n, maka fuel pump akan langsung aktif mengalirkan bahan bakar.
6.  Kontrol Cut AC System (Air Conditioner)
 Ketika mesin hidup, pulley pada kompressor akan berputar namun ko
mpressor tidak bekerja karena kopling magnet tidak terhubung.
 Saat AC dinyalakan, kopling magnet akan terhubung dengan pulley ko
mpressor sehingga kompressor akan bekerja. Saat awal kopling magn
et terhubung dengan pulley akan terdengar bunyi ketukan.
 Kompressor akan memompa refrigerant akibatnya terjadi kenaikan su
hu dan tekanan pada refrigerant.
 Refrigerant bertekanan tinggi tersebut mengalir melalui high pressure
hose menuju condenser.
 Di condenser suhu refrigerant cair akan diturunkan oleh hembusan an
gin yang dihasilkan dari extra fan.
 Umumnya pada condenser terpasang sebuah dryer. Sehingga proses
pengeringan akan berlangsung ketika refrigerant melewati condenser.
 Refrigerant bertekanan tinggi tersebut mengalir menuju expansion val
ve.
 Di expansion valve cairan refrigerant akan diubah ke bentuk gas. Kon
sep ini sama dengan konsep spray paint, dengan menyemprotkan cair
an bertekanan dari tabung ke ruang dengan volume lebih besar.
 Gas refrigerant bergerak ke evaporator. Pada proses ini akan terjadi k
onveksi.
 Blower akan menghembuskan udara melewati evaporator. Gas refrige
rant didalam evaporator akan menyerap suhu udara yang dihembuska
n sehingga suhu udara turun. Udara dingin ini bergerak ke kabin mela
lui air vent tube.
 Dari evaporator refrigerant harus diubah kembali menjadi wujud cair.
Gas ini bergerak menuju compressor melalui low pressure hose.
 Di compressor tekanan gas refrigerant dinaikan kembali. Sehingga ber
ubah wujud menjadi cair. Proses ini terus berlangsung sehingga prose
s pendinginan dapat terjadi secara berkesinambungan.

7. Kontrol Electric Cooling Fan


kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik ini mengguna
kan sensor temperatur air pendingin atau water temperature sensor (W
TS). Sensor suhu air pendingin ini akan mendeteksi suhu air pada mesin,
bila suhu air telah mencapai batas yang ditetapkan maka sensor ini aka
n mengirimkan data ke ECU sehingga ECU akan memberikan signal tega
ngan ke relay fan sehingga relay fan aktif dan arus listrik dapat mengali
r ke motor listrik dan akhirnya motor listrik dapat bekerja bekerja. Hal t
ersebut berrarti bahwa kipas pendingin radiator akan bekerja jika tempe
ratur air pendingin mesin telah mencapai batas yang ditentukan (antara
800 C sampai 900 C).
8. EGR (Exhaust Gas Recirculation)
Gas buang akan terhisap sebagian ke saluran masuk melalui E
GR valve. Pembukaan EGR valve dikendalikan oleh katup electomagne
tik yang bekerja berdasarkan kevakuman pada intake manifold. Gas b
uang yang sudah melewati EGR selanjutnya langsung dimasukkan ked
alam saluran masuk setelah throlte valve.
2. Berikan contoh mobil yang menggunakan CAN CONVENTIONAL IGNITION COIL
(Coil Tipe Tabung) dan MOLDED IGNITION COIL TYPE (Coil Tipe Selubung) Tipe ,
Ignition Coil On Plug (Single Spark Coil) , dan Tipe double Spark Coil disertai dengan
dokumen yang sesuai.
Ignition Coil pada mobil bermesin bensin memiliki fungsi penting agar mesin bisa
hidup dan bekerja secara normal. Coil menjadi sumber listrik tegangan tinggi agar di
busi bisa tercipta percikan bunga api sehingga proses pembakaran di dalam ruang ba
kar bisa terjadi.

A. Can Conventional Ignition Coil (Coil tipe tabung)

Ignition coil jenis ini adalah jenis coil yang cukup populer dan banyak
digunakan, khususnya pada sistem pengapian konvensional ataupun pada sistem
pengapian semi transistor. Ignition coil jenis ini biasa digunakan untuk melayani
seluruh busi yang ada pada silinder mesin. Artinya, satu koil untuk banyak busi.

Untuk sistem pengapian konvensional yang menggunakan Can Conventional


Ignition Coil ini juga membutuhkan distributor sebagai komponen yang akan
mengarahkan listrik tegangan tinggi ke masing-masing busi.

Koil Tabung memiliki bentuk seperti tabung besar, dengan besar tegangan ya
ng dihasilkan sebesar 20.000V. Faktor dimensi (besar dan berat tabung) menjadikan
Ignition coil jenis ini sudah tidak lagi digunakan pada mobil-mobil modern.
Contoh : Toyota Kijang 7k
B. Molded Ignition Coil Type (Coil tipe selubung)

Molded Ignition Coil Type adalah ignition coil yang saat ini jenisnya paling
banyak dipakai oleh mobil-mobil modern masa kini. Dinamakan Molded Ignition Coil
Type karena bentuknya yang dibungkus oleh resin khusus yang menyerupai lilin
namun sangat tahan terhadap panas dan tegangan tinggi.

Hal ini dibutuhkan karena pada beberapa tipe Molded Ignition Coil dapat
menghasilkan tegangan tinggi hingga 40.000 V di setiap ignition coilnya. Berikut
beberapa tipe Molded Ignition coil yang kami ketahui

Contoh : Nissan X-Trail

C. Single Coil Pack

Single Coil Pack Ignition Coil adalah ignition coil type molded yang digunakan
pada sistem pengapian dengan distributor (konvensional dan semi transistor).

Single Coil Pack Ignition Coil ini sejatinya menggantikan Can Conventional
Ignition Coil (Coil Tabung), yang artinya coil tipe ini juga digunakan untuk melayani
banyak busi tergantung dari jumlah silinder yang dimiliki oleh mesin.
Ignition coil model ini ada yang dipasang langsung kedalam distributor ada
juga yang dipasang diluar distributor, tergantung dari kebutuhan model mesin yang
digunakan.

Contoh : Hyundai Atoz

D. Ignition Coil On Plug (Single Spark Coil)

Ignition Coil On Plug memiliki nama lain yang juga sering disebut dengan
single spark coil ataupun pencil coil karena bentuknya yang dianggap mirip pensil.

Ignition Coil On Plug ini merupakan tipe coil yang saat ini banyak dipakai
pada mobil-mobil modern masa kini, lebih tepatnya untuk mobil yang sudah
menggunakan sistem pengapian distributorless (tanpa distributor).

Ignition Coil On Plug (Single Spark Coil) ini digunakan hanya untuk satu busi
saja. Semakin banyak busi, maka akan semakin banyak jumlah Single Spark Coil
yang dibutuhkan. Coil jenis ini memiliki desain yang lebih kecil ramping dan
umumnya di letakkan langsung tepat diatas lubang busi.

Spesifikasi:

 Voltase [V]: 12

 Ignition Coil: Connector Type SAE, incl. spark plug connector

 Jumlah Poles/Connector: 3 - Tipe Mounting: Bolted/Baut - Jumlah lubang


mounting: 2

 Jumlah inlets/outlets: 1

 Bentuk Connector: Persegi panjang

 RIDEX: Ignition Coil

 No. part pabrikan: 689C0010

 No. Barcode: 4059191162437

Contoh : BMW 5 (E39) 528i 2.8 M52 (193hp) 09.1996 - 07.2000

E. Double Spark Coil

Jika pada single spark coil hanya digunakan untuk satu busi, double spark coil
digunakan untuk dua busi, artinya satu koil melayani dua busi. Oleh karenanya,
Double Spark Coil sanggup memberikan tegangan output hingga mencapai 40.000V.

Akibatnya, penggunaan resin dan material berkualitas tinggi membuat koil


jenis double spark ini memiliki harga yang terbilang lebih mahal dibanding jenis koil
lainnya. Double Spark Coil ini juga digunakan khusus pada mobil-mobil yang sistem
pengapiannya sudah menganut sistem distributorless (tanpa distributor).

Contoh : Chevrolet Spark 1200 cc

Anda mungkin juga menyukai