Anda di halaman 1dari 3

FORM AUDIT JOURNEY MANAGEMENT PLAN PADA KENDARAAN

ANGKUTAN BARANG BIDANG ANGKUTAN JALAN

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manajemen Armada


Dosen Pengampu : Ajie Setiawan, S.T.,M.T.

Disusun oleh : 
DARMAWAN SIDIK 20021012
MUHAMMAD CHAJIB HARY P 20021015

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF 


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN 
TEGAL
2023
No Uraian Ya Tidak Keterangan

1 Pasal 2
Angkutan barang disubsidi oleh pemerintah
pusat dan/atau pemerintah daerah

2 Pasal 6
biaya pengoperasian Angkutan orang atau
Angkutan barang yang dikeluarkan oleh
Perusahaan Angkutan Umum, jika pendapatan
diambil oleh pihak lain yang
ditunjuk oleh pemberi Subsidi.

3 Pasal 8
Untuk subsidi angkutan barang dilakukan
pada lintas tertentu Kawasan yang belum
berkembang dan tidak terdapat pelayanan
angkutan barang
4 Pasal 8
Subsidi angkutan barang pada lintas
tertentu dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi

5 Pasal 8
Subsidi angkutan barang pada lintas
tertentu dapat sebagai stabilisator pada suatu
daerah tertentu dengan
tarif Angkutan yang lebih rendah dari tarif yang
berlaku
6 Pasal 9
Subsidi Angkutan barang pada Lintas tertentu
diberikan berdasarkan biaya pengoperasian
Angkutan barang yang
dikeluarkan oleh perusahaan Angkutan umum.
7 Pasal 9
Penyelenggaraan Subsidi Angkutan barang)
dilaksanakan oleh Menteri,
gubernur,bupati/wali kota sesuai dengan
kewenangannya dengan menunjuk perusahaan
Angkutan
umum melalui proses pemilihan.
8 Pasal 9
Pemilihan perusahaan Angkutan umum
dilakukan melalui proses pelelangan yang
diikuti oleh badan usaha berbadan
hukum yang bergerak di bidang Angkutan
umum;
9 Pasal 9
Pemilihan perusahaan Angkutan umum
dilakukan melalui proses
penunjukan langsung kepada badan usaha
milik
negara atau badan usaha milik daerah yang
bergerak di bidang Angkutan umum dengan
prinsip
penugasan.
10 Pasal 10
Bentuk Subsidi Angkutan barang di jalan
berupa bantuan biaya
operasional
11 Pasal 10
Pemberian bantuan biaya operasional
dituangkan dalam kontrak. Kontrak
sebagaimana dimaksud merupakan kontrak
kerja Angkutan barang. Kontrak kerja Angkutan
barang sebagaimana dimaksud memuat:
a. lintasan Angkutan barang;
b. jenis kendaraan;
c. Juumlah kendaraan;
d. jumlah hari operasi;
e. jarak operasional;
f. waktu tempuh perjalanan;
g. jadwal pelayanan;
h. besaran Subsidi;
1. frekuensi pelayanan (ritase);
J. jumlah awak Angkutan barang;
k. pembayaran biaya operasional; dan
1. pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai