Anda di halaman 1dari 9

NAMA : THOMY TRI SUSANTO

NIM : 20360005

TUGAS PERENCANAAN DAN PENGOPERASIAN ANGKUTAN UMUM


TABEL REKAPITULASI PERBANDINGAN TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM

PP 74 TAHUN 2014
Perizinan Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan perizinan
angkutan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1)
huruf a meliputi:
a. dokumen perizinan;
b. dokumen Angkutan orang yang terdiri atas:
1. tiket Penumpang umum untuk angkutan dalam trayek.
2. tanda pengenal bagasi; dan/atau
3. manifes.
c. bukti pelunasan iuran wajib asuransi yang menjadi tanggung
jawab perusahaan.
d. jenis pelayanan dan tarif sesuai dengan izin yang diberikan.
e. tanda identitas Perusahaan Angkutan Umum.
f. tanda identitas awak Kendaraan Angkutan umum.

Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan teknis dan laik


jalan Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal
48ayat (1) huruf bmeliputi:
a.tanda bukti lulus uji berkalaKendaraan Bermotor;
b.fisik Kendaraan Bermotor; dan
c.standar pelayanan minimal.

Angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum yang


melayani Trayektetap lintas batas negara,antarkota
antarprovinsi,dan antarkota dalam provinsi harus dilengkapi
dengan dokumenAngkutan orang.( PASAL 55)

Angkutanbarang dengan Kendaraan Bermotor Umum wajib


dilengkapi dengan dokumen yang meliputi: a.surat muatan barang;
danb.surat perjanjian pengangkutan Barang (Pasal 57 )

Pelayanan Tempat yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf c dapat berupa:
a. Terminal;
b. Halte
c. Rambu pemberhentian Kendaraan Bermotor Umum.

Dalam Trayek
Jenis pelayanan Angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum dalam Trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
huruf a terdiri atas:

a. Angkutan lintas batas negara;


b. Angkutan antarkota antarprovinsi;
c. Angkutan antarkota dalam provinsi;
d. Angkutan perkotaan; atau
e. Angkutan perdesaan.

Pelayanan Angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum


dalam Trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 harus
memenuhi kriteria.
a. Memiliki rute tetap dan teratur.
b.Terjadwal, berawal, berakhir, dan menaikkan atau menurunkan
Penumpang di Terminal untuk Angkutan antarkota dan lintas
batas negara.
c. Menaikkan dan menurunkan Penumpang pada tempat yang
ditentukan untuk Angkutan perkotaan dan perdesaan.

Tidak Dalam Trayek


Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum
tidak dalam trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21huruf b
terdiri atas:

a. Angkutan orang dengan menggunakan taksi.


b. Angkutan orang dengan tujuan tertentu.
c. Angkutan orang untuk keperluan pariwisata.
d. Angkutan orang di kawasan tertentu.

Pelayanan angkutan orang dengan menggunakan taksi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diklasifikasikan menjadi:
a. reguler
b. eksekutif.
Pelayanan angkutan orang dengan tujuan tertentu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 41 huruf b merupakan angkutan yang
melayani paling sedikit meliputi antarjemput, keperluan sosial, atau
karyawan.
Pelayanan Angkutan orang untuk keperluan pariwisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 huruf c merupakan
angkutan yang digunakan untuk pelayanan angkutan wisata.
Pelayanan angkutan orang di kawasan tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41 huruf d merupakan angkutan yang
dilaksanakan melalui pelayanan angkutan di jalan lokal dan jalan
lingkungan

Jenis Dalam Trayek


Kendaraan Kendaraan yang dipergunakan untuk pelayanan Angkutan orang
dalam Trayek meliputi:
a. Mobil Penumpang Umum
b. Mobil Bus Umum.
Tidak Dalam Trayek
Kendaraan yang dipergunakan untuk pelayanan Angkutan
orang dalam Trayek meliputi:
a. Taxi.
b. Mobil Penumpang Umum.
c. Mobil Bus Umum.

PM 15 TAHUN 2019
Perizinan Perusahaan Angkutan umum wajib memiliki izin penyelenggaraan
Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek. Izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai biaya sebagai Penerimaan
Negara Bukan Pajak atau retribusi daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Perusahaan Angkutan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65
ayat (1) harus berbentuk badan hukum Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Badan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berbentuk:
a. badan usaha milik negara.
b. badan usaha milik daerah.
c. perseroan terbatas.
d. koperasi.
Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) terdiri atas:
a. surat keputusan izin penyelenggaraan Angkutan
b. kartu pengawasan berupa kartu elektronik.
Surat keputusan izin penyelenggaraan Angkutan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan kepada pimpinan perusahaan
Angkutan umum dan berlaku selama perusahaan menjalankan usahanya.
Kartu pengawasan berupa kartu elektronik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b merupakan bagian dokumen perizinan pada setiap
Kendaraan Bermotor Umum.
Kartu pengawasan berupa kartu elektronik sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) harus diperbarui setiap tahun.
Surat keputusan izin penyelenggaraan Angkutan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 69 ayat (1) huruf a meliputi :
a. surat keputusan izin paling sedikit memuat:
1. nomor surat keputusan.
2. jenis pelayanan.
3. nama Perusahaan.
4. nomor induk bersaha.
5. nama pimpinan Perusahaan.
6. alamat Perusahaan.
7. masa berlaku izin.
8. jumlah kendaraan yang diizinkan
b. lampiran surat keputusan izin berupa daftar kendaraan paling sedikit
memuat:
1. nomor surat keputusan.
2. nama dan domisili Perusahaan.
3. nomor kartu pengawasan.
4. tanda nomor kendaraan bermotor.
5. merek Kendaraan.
6. tahun pembuatan.
7. daya angkut orang.
8. asal, tujuan, dan lintasan Trayek.
9. kode Trayek yang dilayani.
10. nomor rangka kendaraan bermotor.
11. nomor uji berkala kendaraan bermotor.
c. lampiran surat keputusan berupa jadwal perjalanan paling sedikit
memuat:
1. nomor surat keputusan.
2. nama dan domisili Perusahaan AngkutanUmum.
3. jumlah kendaraan.
4. jumlah ritase.
5. kode Trayek yang dilayani.
6. lintasan Trayek yang dilayani.
7. Terminal asal.
8. Terminal tujuan.
9. Terminal persinggahan.
10. waktu tiba dan waktu berangkat.
Pelayanan Jenis kelas pelayanan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum dalam Trayek yang menggunakan Mobil Bus umum terdiri atas:
a. pelayanan ekonomi.
b. pelayanan nonekonomi.

Setiap Perusahaan Angkutan Umum harus menyediakan jenis kelas


pelayanan ekonomi paling rendah 20% (dua puluh persen) dari jumlah
Mobil Bus pada pelayanan Angkutan Antarkota Antarprovinsi atau
Angkutan Antarkota dalam Provinsi.

Pelayanan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam


Trayek terdiri atas:
a. Angkutan Lintas Batas Negara;
b. Angkutan Antarkota Antarprovinsi;
c. Angkutan Antarkota Dalam Provinsi;
d. Angkutan Perkotaan; dan
e. Angkutan Pedesaan.
Pelayanan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam
Trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 harus memenuhi kriteria:
a. Memiliki rute tetap dan teratur.
b.Terjadwal, berawal, berakhir, dan menaikkan atau menurunkan
Penumpang di Terminal untuk Angkutan antarkota dan Angkutan
Lintas Batas Negara
c. Menaikkan dan menurunkan Penumpang pada tempat yang ditentukan
untuk Angkutan Perkotaan dan Angkutan Pedesaan. Tempat yang
ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat berupa:
a. Terminal;
b. halte; dan/atau
c. rambu pemberhentian Kendaraan Bermotor Umum.

Jenis pelayanan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum


dalam Trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 terdiri atas:
a. pelayanan bersifat cepat, dengan pembatasan jumlah Terminal yang
wajib disinggahi selama perjalanan palingbanyak 3 (tiga) Terminal
singgah.
b. pelayanan bersifat regular, dengan pembatasan jumlah Terminal yang
wajib disinggahi selama perjalanan sesuai dengan yang tertera di kartu
elektronik standar pelayanan.

Kendaraan yang dipergunakan untuk pelayanan Angkutan Orang


dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek sebagaimana
Jenis Kendaraan dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Mobil Penumpang umum.
b. Mobil Bus umum.

PM 118 TAHUN 2018


Perizinan Perusahaan Angkutan Sewa Khusus wajib memiliki izin
penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus. Izin penyelenggaraan
Angkutan Sewa Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan
biaya sebagai penerimaan negara bukan pajak atau retribusi daerah.
Perusahaan Angkutan Sewa Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 ayat (1) harus berbentuk badan hukum Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Badan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berbentuk:
a. badan usaha milik negara;
b. badan usaha milik daerah;
c. perseroan terbatas; atau
d. koperasi.
Selain badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) penyelenggara
Angkutan Sewa Khusus dapat dilakukan oleh pelaku usaha mikro atau
pelaku usaha kecil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Surat keputusan izin penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a meliputi:
a. surat keputusan izin paling sedikit memuat:
1. Nomor surat keputusan.
2. Jenis pelayanan.
3. Nama perusahaan.
4. Nomor induk berusaha perusahaan.
5. Nama pimpinan perusahaan.
6. Alamat perusahaan.
7. Masa berlaku izin.
b. lampiran keputusan izin berupa daftar Kendaraan Bermotor Umum
paling sedikit memuat:
1. nomor surat keputusan.
2. nama dan domisili perusahaan.
3. jumlah Kendaraan Bermotor Umum yang diizinkan.
4. nomor Kartu Elektronik Standar Pelayanan.
5. tanda nomor Kendaraan Bermotor Umum.
6. merek Kendaraan Bermotor Umum.
7. tahun pembuatan.
8. daya angkut orang.
9. nomor rangka Kendaraan Bermotor Umum.
Kartu Elektronik Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (1) huruf b paling sedikit memuat:
a. Nomor surat keputusan.
b. Nomor induk Kendaraan.
c. Nama perusahaan.
d. Nama pimpinan perusahaan.
e. Masa berlaku Kartu Elektronik Standar Pelayanan.
f. Wilayah operasi.
g. Tanda nomor kendaraan bermotor.
h. Daya angkut.
i. Riwayat pemeliharaan Kendaraan sesuai standar Agen Pemegang
Merek (APM).
Pelayanan Pelayanan Angkutan Sewa Khusus harus memenuhi kriteria pelayanan
sebagai berikut:
a. wilayah operasi berada di dalam Kawasan Perkotaan, dan dari dan
ke bandar udara, pelabuhan, atau simpul transportasi lainnya.
b. tidak berjadwal.
c. pelayanan dari pintu ke pintu.
d. tujuan perjalanan ditentukan oleh Pengguna Jasa.
e. besaran tarif Angkutan tercantum pada aplikasi berbasis teknologi
informasi.
f. memenuhi Standar Pelayanan Minimal
g. pemesanan dilakukan melalui aplikasi berbasis teknologi
informasi.
Besaran tarif Angkutan Sewa Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf e ditetapkan berdasarkan perhitungan biaya langsung dan biaya
tidak langsung.
Besaran tarif Angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
tercantum pada aplikasi teknologi infomasi disertai bukti dokumen
elektronik.
Pedoman perhitungan biaya langsung dan biaya tidak langsung
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.
Pelayanan Angkutan Sewa Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 menggunakan Kendaraan Bermotor Umum dengan batasan kapasitas
silinder paling sedikit 1.000 (seribu) sentimeter kubik.
Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk pelayanan
Angkutan Sewa Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan meliputi:
1. Mobil Penumpang Sedan
2. Mobil Penumpang Bukan Sedan
b. Menggunakan tanda nomor kendaraan bermotor dengan warna
dasar hitam tulisan putih sesuai dengan data di aplikasi atau
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Memenuhi persyaratan Standar Pelayanan Minimal;
d. Dilengkapi dengan aplikasi yang menunjukkan besaran tarif yang
dikenakan pada Penumpang dan identitas pengemudi dan
Kendaraan yang tertera diaplikasi.
e. Dilengkapi dengan alat pemantau unjuk kerja pengemudi yang
dapat merekam kecepatan kendaraan perilaku pengemudi dalam
mengoperasikan kendaraan.
f. Dilengkapi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dan izin
penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus
g. Mencantumkan alamat surat elektronik dan nomor telepon
layanan pengaduan masyarakat yang ditempatkan di dalam
Kendaraan dan mudah terbaca oleh Pengguna Jasa.

Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan meliputi:


a. Mobil Penumpang Sedan.
Jenis Kendaraan
b. Mobil Penumpang Bukan Sedan.

PM 117 TAHUN 2018


Perusahaan Angkutan Umum wajib memiliki izin penyelenggaraan
Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam
Trayek.
Izin penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
Perizinan
Umum Tidak dalam Trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenakan biaya sebagai penerimaan negara bukan pajak atau retribusi
daerah.

Pelayanan Pelayanan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak


Dalam Trayek terdiri atas:
a. Angkutan Orang dengan Menggunakan Taksi.
b. Angkutan Orang dengan Tujuan Tertentu.
c. Angkutan Orang untuk Keperluan Pariwisata.
d. Angkutan Orang di Kawasan Tertentu.
Perusahaan Angkutan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35
ayat (1) harus berbentuk badan hukum Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Badan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berbentuk:
a. Badan usaha milik negara.
b. Badan usaha milik daerah.
c. Perseroan terbatas.
d. Koperasi.
Surat keputusan izin penyelenggaraan Angkutan Orang dengan
Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayeksebagaimana dimaksud
dalam Pasal 39 ayat (1) huruf a meliputi:
a. surat keputusan izin, paling sedikit memuat:
1. Nomor surat keputusan;
2. Jenis pelayanan;
3. Nama perusahaan;
4. Nomor induk berusaha perusahaan;
5. Nama pimpinan perusahaan;
6. Alamat perusahaan;
7. Jumlah Kendaraan Bermotor Umum yang diizinkan.
8. Masa berlaku izin.
b. lampiran surat keputusan berupa daftar kendaraan paling sedikit
memuat:
1. Nomor surat keputusan.
2. Nama dan domisili perusahaan.
3. Nomor kartu pengawasa.
4. Tanda nomor kendaraan bermotor.
5. Merek kendaraan.
6. Tahun pembuatan.
7. Daya angkut orang.
8. Asal dan tujuan, untuk Angkutan antar jemput.
9. Nomor rangka kendaraan bermotor.
10. Nomor uji berkala kendaraan bermotor.
Kartu Elektronik Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
39 ayat (1) huruf b, paling sedikit memuat:
a. Nomor kartu.
b. Nomor induk kendaraan.
c. Nama perusahaan.
d. Nama pimpinan perusahaan.
e. Masa berlaku kartu pengawasan.
f. Wilayah operasi, untuk Angkutan Orang Dengan Menggunakan
Taksi.
g. Asal dan tujuan (untuk Angkutan antar jemput dan Angkutan
permukiman).
h. Tanda nomor kendaraan bermotor.
i. Nomor uji kendaraan bermotor.
j. Daya angkut.
Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan meliputi:
a. Mobil Penumpang Umum.
b. Mobil Bus Umum.
c. Mobil Bus Kecil.
Jenis Kendaraan d. Mobil Bus Sedang.
e. Mobil Bus Besar.
f. Mobil Bus Maxi
g. Mobil Bus Tingkat

Anda mungkin juga menyukai