.BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengangkuta Darat merupakan bagian dari klasifikasi pengangkutan
yang paling umum digunakan, baik dalam aktivitas sehari-hari maupun dalam
aktivitas ekonomi (Lubis, 2018). Dalam melakukan aktifitas pengangkutan segala
unsur yang terkait dalam pengangkutan, baik penyedia jasa dan pemakai jasa
masing-masing memiliki hak dan kewajibannya agar semua bisa berjalan secara
kondusif. Implementasi pengangkutan darat seringkali masih menemui banyak
masalah sehingga kegiatan pengangkutan darat memiliki tendensi menimbukan
tragedi, sebagai contoh adalah kecelakaan lalulintas akibat jasa pengangkutan
umum (Syahriza, 2019).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengaturan yang ditetapkan oleh UU lalu lintas mengenai uji berkala
bagi kendaraan penyedia jasa pengangkutan umum ?
2. Apa jenis sanksi yang dapat dikenakan bagi pelanggar ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengujian dilaksanakan oleh unit pelaksanaan pengujian pemerintah, unit
pelaksanaan agen tunggal pemegang merek yang mendapatkan izin dari
pemerintah, atau unit pelaksaan pengujian swasta yang mendaptkan izin dari
pemerintah. Pengujian berkala harus dilakukan berdasartkan kententuan dalam
pasal (53) agar pengguna jasa mendapat kepastian oleh pemerintah bahwa
penyedia jasa menggunakan alat transportasi yang aman (Kesuma, 2019).
4
B. Klasifikasi dan Jenis Sanksi bagi pelanggar
Sanksi mengenai pelanggaran bagi ketentuan pasal (53), (54), dan (55)
UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Pengangkutan Umum diatur
dalam pasal (76) ayat (1) UU tersebut. Klasifikasi sanksi yang dikenakan bagi
penyedia jasa berupa sanksi administratif, ini disebabkan bahwa pengujian berkala
dan pemberian izin merupakan hubungan antara pemerintah dan warga negaranya
(Yonnawati, 2022).
Menegani jenis-jenis sanksi yang dapat dikenakan bagi pelanggar juga diatur
dalam pasal yang sama dalam undang-undang tersebut, jenis sanksinya antara lain
:
a. Peringatan tertulis ;
b. Pembayaran denda ;
c. Pembekuan izin ;
d. Pencabutan izin.
5
dikenakan bagi pelanggar berdasarkan asas-asas dan ketentuan-ketentuan dalam
Hukum Administrasi Negara.
BAB III
KESIMPULAN
Pengujian berkala atau uji berkala adalah kegiatan yang wajib dilakukan untuk
mobil penumpang umum, bus, barang, kereta gandengan dan kereta tempelan
yang dioperasikan di jalan. Pengawasan uji berkala dilakukan oleh pemerintah
terkhusus kementerian perhubungan yang pengaturannya terdapat dalam Undang-
Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Tidak semua penyedia jasa sadar akan pentingnya pengujian berkala sehingga
masih ada pihak penyedia jasa pengangkutan yang tidak melakukan
kewajibannya. Sebagai bentuk perlindungan terhadap pengguna jasa transportasi
maka diberlakukan sanksi bagi setiap pelanggar. Pelanggaran pada pasal 53, 54,
dan 55 UU Nomor 22 tahun 2006 akan dikenai sanksi berupa Peringatan tertulis,
Pembayaran denda, Pembekuan izin, Pencabutan izin.
6
Daftar Pustaka
Kesuma, I. K. T. D. (2019). Inovasi Pengujian Kendaraan Sistem Drive Thru
Sebagai Upaya Untuk Mengurangi Praktik Percaloan. Jurnal Hukum
Saraswati.
Siti, S., & Mukhamad Faizin. (2023). Evaluasi Pelaksanaan Pengujian Berkala
Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Topsis di Unit Pengelola
7
Pengujian Kendaraan Bermotor Pulogadung DKI Jakarta. LOGISTIK.
https://doi.org/10.21009/logistik.v16i01.34180
Sugianto, A. H., Rochmah, S., & Adiono, R. (2013). Evaluasi Kinerja Pelayanan
Dinas Perhubungan Dalam Bidang Transportasi Umum Perkotaan. Jurnal
Administrasi Publik (JAP).
Wahyu Ningrum, S., Muchsin, S., & Pindahanto Widodo, R. (2019). EVALUASI
KINERJA PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN DALAM BIDANG
TRANSPORTASI UMUM PERKOTAAN (Studi Pada Dinas Perhubungan
Kota Malang Provinsi Jawa Timur). Jurnal Respon Publik.