Anda di halaman 1dari 5

PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RS Bhakti Yudha No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4


Jl. Raya Sawangan 243/RSBY/03/Kesling 2
No.2ADepok-16436
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS Bhakti Yudha
03 Juli 2017
SPO

Drg. Sjahrul Amri, MHA


Upaya untuk mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang
PENGERTIAN pengganggu lainnya sehingga keberadaannya tidak menjadi vektor
penularan penyakit
1. Meningkatkan sanitasi di Rumah Sakit Bhakti Yudha
2. Melakukan pengamatan keberadaan gangguan serangga, tikus dan
binatang pengganggu lainnya.
3. Terbebasnya Rumah Sakit Bhakti Yudha dari gangguan serangga,
TUJUAN
tikus dan binatang pengganggu lainnya.
4. Menurunkan kepadatan dan penyakit yang bersumber dari serangga,
tikus dan binatang pengganggu lainnya.
5. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit dalam pengendalian
SK Direktur RSU Bhakti Yudha Nomor : Skep -91C/00-
KEBIJAKAN 1/RSBY/VI/2015 Tentang Sanitasi /Kesehatan lingkungan RS Bhakti
Yudha .
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan.
2. Surveilans jentik nyamuk, nyamuk, kecoa, lalat, tikus dan kucing.
Dilakukan seluruh area rumah sakit terutama area rawan dan
dilakukan secara berkala sesuai jadwal harian.
3. Melakukan tindakan jika ditemukan binatang pengganggu seperti :
 NYAMUK
a. Inspeksi ruangan dan area outdoor.
a. Mengamati tempat berkembang biak (breeding places).
 Larva Aedes Agypti dapat dijumpai pada hampir semua tempat
PROSEDUR yang mengandung air, seperti genangan air, kaleng kosong &
ban bekas berisi air, pohon bambu, pelepah daun, lubang
pohon.
 Larva Culex ditemui ditempat-tempat dekat perumahan yang
sistem drainasenya kotor, dapat juga ditemukan di air sawah.
 Larva Anopheles dijumpai pada air tergenang seperti rawa,
kolam dan sawah, disumur atau sungai yang tidak mengalir.
b. Mengamati tempat mendapatkan makanan / darah (feeding
places), seperti didalam ruangan , aktifitas membuka pintu
jendela, ada atau tidaknya kawat kasa.
PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RS Bhakti Yudha No. Dokumen No. Revisi Halaman 2/4


Jl. Raya Sawangan 243/RSBY/03/Kesling 2
No.2ADepok-16436
c. Mengamati tempat istirahat (resting places).
 Didalam ruangan seperti : dibalik gorden jendela, gantungan
pakaian, pojok ruangan, pojok gedung yang gelap, tanaman
dalam ruangan.
 Diluar rumah seperti : semak – semak, taman, tempat sampah
kering.
d. Mengamati lingkungan sekitar, seperti semak – semak, taman,
pepohonan, saluran limbah / got & kondisi umum sanitasi.
2. Pelaksanaan pengendalian nyamuk.
1. Pengendalian secara sanitasi (koordinasi dengan bag RT)
 Membersihkan saluran air yang macet.
 Memusnahkan semak- semak yang kotor.
 Membuang dan membersihkan tempat sampah secara
teratur.
2. Pengendalian fisik (koordinasi dengan bag Sarana )
 Memasang kawat halus pada lubang ventilasi.
3. Pengendalian kimia( pihak ke 3)
 Abatesasi pada tempat yang berpotensi.
 Coldfog pada ruangan secara periodik (2 kali seminggu)
atau sesuai dengan kondisi ruangan.
 Fogging satu bulan dua kali atau lebih jika booming.
 KECOA
1. Inspeksi ruangan dan area outdoor.
 Jejak kecoa.
 Habitat yang sesuai dengan kehidupan kecoa.
 Kecoa Amerika : dikamar mandi, toilet, saluran air, saringan
pembuangan air.
 Kecoa Jerman : dapur / pantry, tumpukan kertas, celah
lemari, retakan dan tembok – tembok dinding.
 Kulit yang ditinggalkan.
 Dropping / kotoran kecoa.
 Tercium bau khas kecoa.
 Kapsul telur kecoa.
 Terlihat kecoa hidup.
Pelaksanaan pengendalian kecoa.
1. Pengendalian secara sanitasi (koordinasi dengan bag RT).
PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RS Bhakti Yudha No. Dokumen No. Revisi Halaman 2/4


Jl. Raya Sawangan 243/RSBY/03/Kesling 2
No.2ADepok-16436
Menghilangkan sisa-sisa makanan dengan cara mengumpulkan
sampah, terutama sampah basah di dalam kantong plastik
2. Pengendalian secara fisik (koordinasi dengan bag Sarana).
Meniadakan tempat-tempat yang retak, celah-celah dan
kemudian mengatur pembuangan air kotor dengan baik.
3. Pengendalian kimiawi.
 Spraying knockdown effect, biasanya ditujukan ke tempat-
tempat tertutup/ agak tertutup seperti lubang-lubang septic
tank.
 Spraying dengan residual effect, bertujuan untuk
meninggalkan residu ditempat-tempat tertentu yang biasa
dilalui dan dijadikan tempat berkembang biak.
 Fogging satu bulan dua kali atau lebih jika booming.
 SEMUT
1. Inspeksi ruangan dan area outdoor.
 Mengamati serpihan kayu atau semut mati yang dikeluarkan dari
koloni.
 Mengamati adanya lubang-lubang sarang.
 Mengamati tempat semut memperoleh makanan seperti dapur &
tempat penyimpanan bahan makanan.
 Mengamati semut terbang atau semut bersayap.
2. Pelaksanaan pengendalian semut.
1. Sanitasi (koordinasi dgn bag RT dan Ruangan).
 Membersihkan sisa-sisa dan tempat-tempat penyimpanan
makanan, membuang kayu – kayu yang sudah lapuk.
2. Pengendalian kimiawi.
 Melakukan spraying residual dicelah atau diretakkan keramik,
dinding, pintu, dan jendela
 LALAT
1. Inspeksi ruangan dan area outdoor.
 Inspeksi di dalam dan di luar gedung.
 Tempat-tempat teduh.
 Tempat-tempat berdebu, kotoran, tumpukan sampah & saluran
got.
Pelaksanaan pengendalian lalat.
1. Pengendalian secara sanitasi (koordinasi dengan bag RT).
PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RS Bhakti Yudha No. Dokumen No. Revisi Halaman 3/4


Jl. Raya Sawangan 243/RSBY/03/Kesling 2
No.2ADepok-16436
 Membersihkan saluran air atau got secara teratur dan
berkelanjutan.
 Membersihkan dapur dan tempat penyimpanan yang
berbau.
berkelanjutan.
2. Pengendalian secara mekanis (koordinasi dengan bag Sarana )
 Menggunakan kipas, exhause, gorden, door closer untuk
pintu.
3. Pengendalian secara kimiawi.
 Fly Trap dengan menggunakan lem.
 Spraying direct contact (penyemprotan langsung) dengan
menggunakan alat mist blower di area outdoor.
 Spraying residual, di tempat sampah dan tempat kotor yang
diidentifikasi sebagai resting dan feeding site lalat.
 Fogging untuk tempat-tempat tertutup seperti saluran
limbah.
 TIKUS
1. Inspeksi seluruh area rumah sakit.
 Pengamatan lokasi secara detail dengan melihat tanda-tanda
kotoran tikus, urine, jejak kaki, jejak badan, kerusakan akibat
bekas gigitan, lubang tikus, tikus mati atau hidup dan suara
tikus.
 Pengamatan jalur yang dilalui (akses masuk) seperti lubang-
lubang atau retakan pada dinding luar, ventilasi, pintu-pintu.
 Pengamatan sumber makanan, jenis bahan makanan yang
sering rusak oleh tikus.
 Pemetaan perangkap massal.
2 Pelaksanaan pengendalian tikus.
Peletakan umpan pada station umpan di sekeliling
 pagar bagian dalam dengan jarak 20 m.
 Peletakkan umpan pada station umpan di sekeliling dinding bangunan
bagian dasar dengan jarak 20 m.
 Peletakkan perangkap lem atau di sekeliling dinding dalam.
 Peletakan jebakan dengan lem kertas di atap atau plafon.
 Setiap station umpan, perangkap lem, dan jebakan dilengkapi dengan
label peringatan bahaya dan checking list
PEMANTAUAN
1. Inspeksi rutin dilakukan setiap hari.
2. Kegiatan pemantauan meliputi pemeriksaan umpan, penggantian
PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RS Bhakti Yudha No. Dokumen No. Revisi Halaman 4/4


Jl. Raya Sawangan 243/RSBY/03/Kesling 2
No.2ADepok-16436
umpan dan pencucian jebakan.
3. Hasil pekerjaan didokumentasikan sebagai bukti pekerjaan.
4. Pembuatan denah lokasi umpan, perangkap lem dan jebakan tikus.
LAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM
1. Petugas pest and rodent control melaporkan pada atasan area-area
yang menjadi rawan hama dan mengajukan perbaikan yang diketahui
oleh penanggung jawab kesehatan lingkungan.
2. Kemudian pengajuan perbaikan diserahkan kepada bagian Rumah
Tangga untuk dilakukan perbaikan.
3. Petugas melaporkan hasil kerjanya setiap hari agar dapat langsung
dievaluasi dan dibuat laporan bulanan untuk diserahkan pada atasan.

1. RT &Kesehatan Lingkungan.
UNIT TERKAIT 2. Sarana
3. Unit Pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai