Anda di halaman 1dari 2

11/15/2017

SISTEM POLITIK ISLAM Ruang Lingkup Pembahasan


Siyasah Dusturiyyah

Pengertian Politik
Islam
Disusun oleh :
SISTEM
1. PRAPANCA YUSUF ALQORI SUCIPTO (171910501042)
2. RAY ZAHIN SAVERO (171910501052)
POLITIK
3. SELGI PUSPAMIKA (171910501057) ISLAM
4. MAULANA RAFAEL IRIANTO (172410101102)

Nilai-nilai Dasar Sistem Politik dalam


Islam

Nilai-nilai Dasar Sistem Politik dalam


Pengertian Sistem Politik Islam
Al-Qur’an
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata politik a) Keharusan mewujudkan persatuan dan kesatuan umat.
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua,
diartikan sebagai “segala urusan dan tindakan (kebijakan, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah
siasat dan sebagainya) mengenai pemerintahan”. Kata kepada-Ku. (Q.S. al-Mukminun: 52)”.
Islam, adalah agama yang diajarkan oleh Nabi b) Kemestian bemusyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah
Muhammad SAW, berpedoman pada kitab suci al-Qur’an ijtihadiyah.
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT. Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan)
Sedangkan secara harfiyah, Politik Islam disebut juga Fiqh dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan
Siyasah yang dapat diartikan sebagai mengurus, sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (QS Asy Syura :
38)”.
mengendali atau memimpin. Fiqh siyasah dalam konteks
c) Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil.
terjemahan diartikan sebagai materi yang membahas “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
mengenai ketatanegaraan dalam Islam (Sistem Politik). kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
Dengan demikian, sistem politik Islam adalah sebuah menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil.Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
aturan tentang pemerintahan yang berdasarkan nilai-nilai baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar
Islam. lagi Maha Melihat.( Q.S. an-Nisa: 58)”.

d) Kemestian mentaati Allah dan Rasulullah serta Ulil Amri (pemegang g) Kemestian mementingkan perdamaian daripada permusuhan.
kekuasaan). “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah.Sesungguhnya
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Anfal
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul
(sunahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
8:61)”.
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik h) Kemestian meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan
akibatnya.(Q.S. An-Nisa: 59)”. dan keamanan.
e) Keniscayaan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja
Islam. yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
“Dan jika dua golongan daripada orang Mukmin berperang, maka berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan
damaikanlah antara kedua-duanya. Maka jika salah satu daripada kedua- musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang
duanya berbuat aniaya terhadap yang lain, maka perangilah yang berbuat kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.Apa
aniaya itu sehingga kembali kepada perintah Allah. Maka jika telah
saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas
kembali, damaikanlah antara kedua-duanya dengan adil.Dan hendaklah
berlaku adil, sesungguhnya Allah menyukai orang yang berlaku adil”.Dan dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang (dirugikan).(Q.S. al-Anfal: 60)”.
hendaklah kamu damaikan antara keduanya.(Q.S. al-Hujurat:9)”. i) Keharusan menepati janji.
f) Keharusan mempertahankan kedaulatan Negara dan larangan melakukan “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
agresi dan invasi. janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai
(tetapi) janganlah kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu).Sesungguhnya Allah
tidak mencintai orang-orang yang melampaui batas.(Q.S. al-Baqarah:
mengetahui apa yang kamu perbuat.(Q.S. an-Nahl:91)”.
190)”.

1
11/15/2017

j) Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa.


“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
Ruang Lingkup Pembahasan
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan Siyasah Dusturiyyah
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling Siyasah “dusturiyah” (hukum tata negara),
taqwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha menjelaskan hubungan pemimpin dengan rakyatnya
Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Q.S. al-Hujurat: 13)”
serta institusi yang ada di negara itu sesuai dengan
k) Kemestian peredaran harta pada seluruh lapisan masyarakat
“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada kebutuhan rakyat untuk kemaslahatan dan
Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk pemenuhan kebutuhan rakyat itu sendiri. Seperti
kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum persoalan imamah, hak dan kewajibannya, persoalan
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang- rakyat, status, hak dan kewajibannya, persoalan bai’at,
orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan persoalan perwakilan, wizarah dan pembagiannya, dll.
beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan
apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan
bertakwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya.(Q.S. al-Hasyr: 7)”.

Anda mungkin juga menyukai