Anda di halaman 1dari 3

Menurut pendapat saya pribadi, tugas seorang guru bukan hanya mengajar, tapi yang lebih penting

adalah membuat murid-muridnya suka belajar. Hal ini mungkin terkesan sepele, tapi menurut saya cara
pandang seperti ini krusial sekali dengan bagaimana cara guru membawa materi di kelas.

Dari pengalaman seorang guru yang berfokus hanya pada konteks “mengajar”, mentransfer ilmu pada
murid-muridnya, membawa misi agar murid-muridnya mampu mengerjakan soal… seringkali justru
kurang berhasil membawa suasana kelas yang positif dan bersemangat untuk belajar. Di sisi lain,
seorang guru yang fokus untuk membangun nuansa belajar yang positif dulu di awal, bercerita dulu
tentang berbagai contoh nyata yang menggambarkan kenapa materi tersebut penting untuk dikuasai,
kenapa materi itu menarik dan seru untuk dibahas… guru semacam ini lebih bisa membangun nuansa
kelas yang siap menerima pengajaran, sehingga proses belajar-mengajar jadi lebih menyenangkan, seru,
menarik, tidak membosankan, dan para siswa jadi lebih termotivasi belajar.menurut saya model
pembelajaran yang saya sukai diantaranya :

1.Jigsaw (Model Tim Ahli)

Langkah-langkah yang harus dipersiapkan guru;

 siswa dikelompokkan kedalam 4 anggota tim


 tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
 tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan anggota dari tim yang berbeda
yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok yang baru
(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusinya
guru memberi evaluasi penutup

2. Mind Mapping.

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternativ jawaban
Langkah-langkah yang harus dipersiapkan guru ;

 guru menyampaikan kompetensi yang hendak dicapai


 guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya
permasalahan yang mempunyai alternativ jawaban
 membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
 tiap kelompok menginventaris/mencatat alternativ jawaban hasil diskusi
 tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di
papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru dari data-data di papan siswa diminta
membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai dengan konsep yang disediakan
guru.

Mengapa harus dengan Model?

Mempergunakan Model Pembelajaran bertujuan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan


pencapaian tujuan pembelajaran. Indikatornya adalah Guru dan Siswa fokus pada materi pembelajaran ,
Guru mudah mentransfer isi pelajaran kepada Siswa, Siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebut. Waktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat dimanfaatkan secara
maksimal. Ketertarikan dan Minat Siswa dalam mengikuti Pembelajaran cenderung tinggi. Guru dan
Siswa tidak mudah bosan membahas isi materi pelajaran.

Faktor Kesulitan dalam Mempergunakan Model.

Tidak seluruhnya penggunaan model ini mudah untuk dilaksanakan. Masih banyak Guru yang selama
menjalani profesinya kurang memperhatikan kreativitas kerjanya. Pada hal inti dari penggunaan model
pembelajaran ini adalah kemampuan analisis yang dikonversikan kedalam bentuk visualisasi dan grafis.
Selalu kita temui alasan paling mudah yang dikemukakan adalah soal ketidak mampuan menggambar,
ketidak mampuan bereksplorasi dengan IT dan sebagainya. Persoalan ini menjadi mudah diatasi ketika
para Guru yang bermasalah dengan hal ini mau melatih diri dan tidak malu mencoba bereksplorasi.
Menjadi tidak mudah jika paradigma profesi guru tidak berubah, tetap menganggap dirinya adalah
sentral ilmu pengetahuan.

Solusinya Bagaimana ?

Kurikulum harus secara tegas mengarahkan tugas guru untuk melaksanakan teknis yang berwawasan
aplikasi dan berbasis IT. Guru didorong untuk melatih dirinya menguasai dasar-dasar aplikasi
penggunaan IT. Pemerintah harus melengkapi perlengkapan dan peralatan IT di sekolah-sekolah.
Memasukkan kemampuan penggunaan dan pengembangan model pembelajaran menjadi komponen
penilaian prestasi kerja guru. Kondisi kemampuan guru dibeberapa sekolah dan daerah harus didorong
dengan tegas sehingga upaya Pemerintah memperbaiki kesejahteraan guru itu tidak menjadi pekerjaan
sia-sia saja yang telah menghabiskan sekian banyak dana rakyat. Selama ini kita tidak dapat mengingkari
bahwa ukuran guru berkemampuan masih terbatas pada soal bisa tidak guru tersebut memindahkan
ilmu pengetahuannya kepada siswa dalam bentuk teori tanpa memperdulikan sedikitpun apa bentuk
aplikasi dari teori yang ia ajarkan sehingga jadilah keberhasilan belajar yang semu. Mengutamakan
kognitif tetapi mengabaikan sama sekali point psikomotorik dan afektif.

Penutup.

Pemanfaatan Model Pembelajaran sebagai kelengkapan kerja guru harus terus didorong sebab sudah
mendesak sifatnya. Keberhasilan penggunaan Model pembelajaran sangat tergantung kemampuan guru
dalam menganalisi materi pembelajaran dan kemampuan mengkreasikan materi tersebut kedalam
bentuk audiovisual dan grafis. Pemanfaatan Model Pembelajaran mempersingkat tenggang waktu
pencapaian sasaran dan tujuan pendidkan

Anda mungkin juga menyukai