A. Pendahuluan
Di era globalisasi ini Rumah Sakit berlomba-lomba untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, termasuk diantaranya RS Ludira Husada
Tama. Rumah Sakit yang tidak memberikan pelayanan yang maksimal bagi
masyarakat sudah tentu akan ditinggal atau tidak diminati masyarakat.
Unit Radiologi RS Ludira Husada Tama yang merupakan bagian dari
penunjang diagnostic dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari RS
Ludira Husada Tama secara keseluruhan, harus mempersiapkan diri sebaik-
baiknya dan mendukung sepenuhnya program Rumah Sakit yang didambakan
masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.
Program peningkatan mutu Unit Radiologi RS Ludira Husada Tama
merupakan salah satu program yang akan menjawab tantangan tersebut di atas dan
harus dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
B. Latar Belakang
Kepuasan pasien dalam mendapatkan pelayanan di Unit Radiologi merupakan
hal mutlak yang harus diperhatikan oleh seluruh personil di Unit Radiologi.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disusun program peningkatan mutu
sebagai bahan acuan semua personil Radiologi dalam bekerja.
C. Tujuan Umum
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan kualitas pelayanan di Unit Radiologi, sehingga dapat
menegakkan diagnosa.
b. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarganya terhadap Unit Radiologi
RS Ludira Husada Tama.
2. Tujuan Khusus
Mengurangi/meminimalkan rasa tidak puas pasien dan keluarganya terhadap
pelayanan di Unit Radiologi RS Ludira Husada Tama.
D. Rincian Kegiatan
1. Penggunaan dan perawatan peralatan Radiologi yang baik.
2. Dokter spesialis Radiologi tersedia sesuai jadwal yang telah disepakati dengan
pihak Rumah Sakit.
3. Mencegah dan memberi pertolongan pertama pada pasien akibat reaksi
pemakaian media kontras.
4. Penggantian larutan pencuci film dilakukan secara berkala.
5. Pengawasan, pengecekan foto dan melakukan koreksi cepat apabila ada
kesalahan kemudian mendokumentasikannya.
6. Petugas Radiologi kemudian melakukan validasi sebelum menyerahkan hasil
pemeriksaan.
7. Ketetapan waktu penyerahan hasil pemeriksaan Radiologi.
8. Pengukuran kepuasan pelanggan.
E. Pelaksanaan
1. Pesawat yang ada baik Konvensional dan USG dioperasionalkan secara
professional mengacu pada SPO yang ada, apabila ada gangguan/kerusakan
secepatnya dilakukan perbaikan. Kalibrasi dilakukan setiap satu tahun sekali
oleh instansi yang berkompeten. Perawatan pemeliharaan dilakukan agar
pesawat dapat dioperasionalkan tanpa gangguan.
2. Dokter spesialis Radiologi ada 1 (satu) orang sebagai dokter part time/Mitra,
dengan pembagian jadwal dinas sesuai kesepakatan dengan Rumah Sakit,
sehingga pelayanan Radiologi dapat berjalan lancar dan hasil ekspertise dapat
dilakukan dengan baik. Penghitungan jumlah pemeriksaan yang dibaca oleh
dokter spesialis Radiologi (ekspertise) dilakukan setiap jadwal jaga Radiologi
dan dilaporkan setiap bulan.
3. Untuk mencegah terjadinya reaksi alergi terhadap media kontras non ionik,
sebelum melakukan penyuntikkan intra vena dilkukan skin tes. Dan untuk
memberi pertolongan pertama atas kejadian tersebut disediakan emergency kit.
4. Petugas Radiologi memeriksa cairan pencuci film dan dicek kelayakannya,
larutan developer akan diganti setelah satu bulan dengan metode tes
pengecekan terhadap larutan dengan menggunakan kertas lakmus warna merah.
Kertas lakmus dicelupkan ke dalam cairan pencuci film, apabila kertas lakmus
masih berwana merah menandakan cairan tersebut masih layak digunakan
(normal cairan pencucian bersifat asam)apabila kertas lakmus berubah menjadi
warna biru maka menandakan cairan tersebut sudah tidak layak digunakan
(cairan berubah menjadi basa).
5. Setelah foto rontgen selesai diproses dilakukan identifikasi kualitas hasilnya
meliputi: identitas, jenis dan proyeksi pemeriksaan, marker dan ditentukan
apakah hasil foto tersebut layak untuk dibaca dokter spesialis Radiologi untuk
menegakkan dagnosa. Apabila foto rontgen tersebut tidak layak dibaca maka
segera dilakukan pengulangan dan didokumentasikan. Kerusakan/kegagalan
film yang terjadi diusahakan seminimal mungkin. Dengan bekerja penuh
kehati-hatian dan ketelitian akan menghasilkan gambaran foto yang layak
dibaca oleh dokter dan tidak menimbulkan salah presepsi.
6. Setelah foto rontgen selesai dibaca dokter spesialis Radiologi sebelum
diserahkan kepada pasien dilakukan validasi meliputi identitas pasien, nomor
foto, jenis pemeriksaan, hasil ekspertise. Hasil rontgen pasien rawat inap
diantarkan ke ruangan rawat inap sedangkan yang dari rawat jalan akan
disimpan di Unit Radiologi sebelum diambil oleh pasien.
7. Hasil pasien rawat jalan dapat diambil setelah foto di ekspertise sesuai jadwal
dokter spesialis Radiologi.
8. Formulir kepuasan pelanggan diisi oleh pasien dan hasilnya akan dikelola oleh
bagian humas dan pemasaran Rumah Sakit.
F. Sasaran
1. Pesawat meliputi pesawat USG dan pesawat konvensional, serta alat kesehatan
pendukung lainnya harus siap dioperasionalkan dalam kondisi yang prima.
2. Hasil foto rontgen 100% dibaca dokter spesialis Radiologi.
3. Kejadian reaksi alergi terhadap media kontras dapat diturunkan sampai 0%.
4. Hasil foto konvensional harus layak baca dokter spesialis Radiologi.
5. Film reject yang disebabkan faktor kesalahan petugas, target pencapaian
maksimal 2% sesuai SPM.
6. Hasil pemeriksaan Radiologi yang diserahkan kepada pasien adalah benar atau
valid.
7. Penyerahan hasil pemeriksaan Radiologi tidak melebihi waktu yang telah
ditentukan.
8. Kepuasan pelanggan target pencapaian ≥ 80% SPM.
Bulan
Jenis
Larutan Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Au Se Ok No De
n b r r i n l g p t p s
Develope
r
Fixer