Anda di halaman 1dari 11

1

BEST PRACTICE JON FIRMAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bulan Maret 2016, tepat 3 tahun 3 bulan yang lalu, Surat Keputusan Wali Kolikota
Padang Panjang perihal pengangkatan sebagai pengawas SD penulis terima bersamaan
dengan 3 orang Pengawas lainnya. Ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olah Raga Kota Padang Panjang diterbitkannya SK Pembagian tugas kepengawasan
tanggal 11 Juli 2016, penulis diberi tugas membina 10 sekolah binaan yaitu; SSN 02
Tanah Pak Lambik, SDN 07 Silaing Bawah, SDN 12 Silainfg Bawah, SDN 18 Silaing
Bawah, SDN 16 Kampung Manggis, SDN 15 Tanah Hitam, SDN 19 Kampung Manggis,
SD IT Maaris, SD Muhammadiyan dan SDN 16 Koto Katik.
Setelah tiga tahun masa kerja penulis sebagai pengawas hingga bulan Juni 2019 ini,
penulis baru mendapatkan pelatihan penguatan pengawas yang dilaksanakan oleh P4TK
Matematika Jogja, yang dilaksanakan di Hotel Roky Padang.
Penyusunan best practice ini penulis berfokus pada satu sekolah binaan, yaitu SDN 07
Silaing Bawah, sekolah tersebut berdasarkan hasil supervisi manajerial dan supervisi
akademik ditemukan berbagai macam masalah diantaranya; 1) melaksanakan proses
pendidikan tanpa mengacu pada rencana kerja sekolah, 2) proses pembelajaran
berlangsung secara konvensional belum mengunakan pendekatan PAIKEM dan CTL, 3)
administrasi guru belum lengkap hanya terpenuhi 60%, 4) belum memiliki rencana kerja
sekolah baik rencana kerja jangka panjang ataupun rencana kerja tahunan, 5) Kepala
Sekolah masih beranggapan rencana kerja sekolah cukup dengan RAPBS saja. Untuk
mengatasi berbagai macam permasalahan tersebut penulis mempelajari berbagai macam
metode pembimbingan. Dari berbagai macam metode pembimbingan yang penulis
pelajari, metode pembimbingan diskusi kelompok terfokus (Fokus Group
Discussion/FGD) yang paling tepat penulis gunakan, karena metode FGD dapat dilakukan
beberapa putaran sesuai dengan kebutuhan. Tujuan FGD adalah untuk menyatukan sudut
pandang stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah, serta
menentukan langkah-langkah strategis maupun oprasional untuk memajukan sekolah.
Peran pengawas dalam hal ini adalah sebagai fasilitator sekaligus menjadi narasumber
apabila diperlukan, untuk memberikan masukan berdasarkan pengetahuan dan
2

pengalamannya. (Supervisi Manajertial. Bahan Ajar Diklat Supervisi Pengawas Sekolah .


2012:8).
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka judul best practice ini adalah “Mensuport
kepala sekolah dan guru-guru di SDN 07 Slaing Bawah Padang Panjang agar
melaksanakan pendidikan dengan menajemen yang efektif melalui pembimbingan Diskusi
Kelompok Terfokus”.

2. Rumusan Masalah Penulisan Best Practice


Agar penulisan best practice ini lebih mudah dibahas, maka masalah yang akan
dipaparkan dalam artikel ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana gambaran kondisi awal sekolah pada saat penulis membina di SDN 07
Silaing Bawah Padang Panjang
b. Bagaimana gambaran hasil analisis dan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan sekolah pada saat penulis membina di SDN 07 Silaing Bawah Padang
Panjang
c. Bagaimana bentuk Rencana Kerja Sekolah di SDN 07 Silaing Bawah Padang Panjang
d.Bagaimana hasil identifikasi dan bentuk perencanaan skala prioritas bidang
pengembangan sekolah di SDN 07 Silaing Bawah Padang Panjang
e. Bagaimana capaian yang dihasilkan melalui implementasi strategi pembimbingan
kelompok di SDN 07 Silaing Bawah Padang Panjang
3. Tujuan Penulisan Best Practice
Adapun tujuan penulisan hasil best practice ini adalah untuk :
a. Memberikan gambaran kondisi awal sekolah pada saat penulis membina di SDN 07 Silaing
Bawah Padang Panjang
b. Memberikan gambaran hasil analisis dan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan sekolah di SDN 07 Silaing Bawah Padang Panjang
c. Memberikan gambaran bentuk Rencana Kerja Sekolah di SDN 07 Silaing Bawah Padang
Panjang
d. Memberikan gambaran hasil identifikasi dan bentuk perencanaan skala prioritas bidang
pengembangan sekolah di SDN 07 Silaing Bawah Padang Panjang .
e. Memberikan gambaran capaian program yang dihasilkan melalui implementasi strategi
pembimbingan kelompok.
3

4. Manfaat Penulisan
Best practice ini disusun sebagai bentuk laporan pengalaman penulis dalam
merealisasikan hasil pelatihan penguatan pengawas, dengan demikian manfaat yang
diperoleh dalam penulisan ini adalah:
a. Sebagai bahan desiminasi bagi pengawas di Padang Panjang tentang arti penting
kegiatan pembinaan di sekolah binaan.
b. Sebagai bahan acuan untuk Sekolah Dasar yang ada di Padang Panjang dalam
mengembangkan manajemen sekolah.

B. LANDASAN TEORI
Beberapa pengertian dari konsep yang dipaparkan dalam artikel ini berkaitan dengan topik
penulisan best practise diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Hakekat Pengawas
Pengawas sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang memegang
peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah dan mutu
pendidikan di sekolah. Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi
penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan terhadap guru dan kepala
sekolah, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) standar nasional pendidikan, penilaian
kinerja guru dan kepala sekolah, pembimbingan dan pelatihan profesional guru,
evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan
di daerah khusus.( Permenpan dan RB No 21 Tahun 2010)
b. Manajemen Sekolah yang Efektif
Manajemen sekolah adalah pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan
peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi,
pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM)
pendidikan dan sumber lainnya. (Supervisi Manajertial. Bahan Ajar Diklat Supervisi
Pengawas Sekolah .2012:5).
c. Diskusi Kelompok Terfokus (Focused Group Discussion)
Diskusi kelompok terfokus adalah diskusi kelompok yang melibatkan unsur-
unsur stakeholder sekolah. Diskusi kelompok terfokus ini dapat dilakukan dalam
beberapa putaran sesuai dengan kebutuhan. Tujuan FGD adalah untuk menyatukan
4

sudut pandang stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan)


sekolah, serta menentukan langkah-langkah strategis maupun oprtasional untuk
memajukan sekolah. Peran pengawas dalam hal ini adalah sebagai fasilitator sekaligus
menjadi narasumber apabila diperlukan, untuk memberikan masukan berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya. (Supervisi Manajertial. Bahan Ajar Diklat Supervisi
Pengawas Sekolah .2012:8).

C. PEMBAHASAN HASIL BEST PRACTICE PENGAWAS

1. Kondisi Awal Sekolah Binaan (SD N 07 Padang Panjang )


Awal pembinaan penulis melakukan observasi terhadap berbagai hal untuk
mendapatkan data awal tentang kondisi sekolah yang sebenarnya. Agar lebih fokus, maka
proses observasi yang penulis lakukan berdasar kepada delapan standar nasional sesuai
dengan PP 19 Tahun 2005. Hasil observasi menunjukkan data sebagai berikut.
a. Standar Kelulusan
1) Rata-rata kelulusan peserta didik sudah 100%
2) Nilai rata-rata UN masih rendah
3) Nilai KKM di bawah standar
b. Standar Isi
1) Dokumen Kurikulum sekolah belum tersusun lengkap
2) Pengelolaan kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler belum optimal
3) Beban belajar, kalender pendidikan, dan muatan kurikulum belum disosialisasikan
secara memadai
c. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Jumlah tenaga pendidik belum memenuhi ratio banyaknya rombel
2) Kualifikasi akademik S1 baru mencapai 80%
d. Standar Proses
1) Sistem administrasi pembelajaran masih seadanya
2) Pembelajaran belum menyiratkan PAKEM dan Kontekstual
e. Standar Penilaian
1) Pelaporan nilai pada raport belum menggunakan sistem KKM
2) Sistem penilaian terbatas pada bidang kognitif saja
3) Tidak ada data penilaian selain hasil ulangan dan hasil UTS/UAS
5

f. Standar Pengelolaan
1) Belum melaksanakan manajemnen sekolah secara efektif
2) Komite sekolah belum diberdayakan optimal
g. Standar Sarana dan Prasarana
1) Luas lahan sekolah cukup representative
2) Memiliki lokal kelas meski belum 100% memadai
3) Memiliki ruang perpustakaan
4) Belum memiliki sarana ibadat
5) Masih ada ruang kelas yang tidak layak pakai
6) Suasana sekolah belum nyaman dan kurang terpelihara
7) Belum memiliki sarana ICT dan multimedia
h. Standar Pembiayaan
1) Pengelolaan keuangan hanya bersumber dari BOS
2) Masih terdapat utang sekolah yang tak bertuan
3) Masih terdapat pinjaman oleh warga sekolah
2. Kegiatan Analisis dan Identifikasi
Setelah kondisi awal sekolah penulis dapatkan maka tahap selanjutnya melakukan
analisis dan identifikasi dalam berbagai hal baik secara internal maupun eksternal. Hasil
observasi dan identifikasi penulis jadikan bekal untuk melakukan analisis konteks tentang
kekuatan dan kelemahan (SWOT Analysis) sekolah. Data temuan yang penulis dapatkan
dari hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi sekolah saat penulis melakuakan
supervisi adalah:
a. Kekuatan (strong)
SDN 07 Silaing Bawah Padang Panjang Padang Panjang secara internal
memiliki kekuatan dilihat dari jumlah peserta didik yang cukup besar, jumlah tenaga
pendidik yang memadai, serta lahan sekolah relatif luas.
b. Kelemahan (weakness)
Meski secara kuantitas jumlah pendidik dan peserta didik cukup besar, namun
kelemahannya komitmen organisasi dari sumber daya manusianya masih lemah,
implementasi delapan standar pendidikan nasional belum optimal, serta penataan dan arah
pengembangan sekolah yang masih belum jelas.
c. Peluang (opportunity)
6

Meski masih memiliki banyak kelemahan, namun SDN 07 Silaing Bawah Padang
Panjang secara eksternal memiliki peluang yang cukup besar untuk dikembangkan
diantaranya sekolah ini memiliki posisi strategis karena secara geografis berada di
pinggir Jalan Propinsi. Selain itu adanya dukungan program pemerintah dalam bidang
pendidikan , baik di daerah maupun di pusat yang cukup besar menjadi peluang yang
juga besar untuk dikembangkan.
d. Ancaman (threat)
Selain adanya peluang yang cukup besar, kondisi ekonomi orang tua siswa yang
rata-rata kelas menengah ke bawah dapat menimbulkan ancaman/hambatan yang harus
diperhitungkan diantaranya yaitu adanya orang tua yang masih membawa anak(siswa)
untuk bekerja di waktu hari sekolah sehingga siswa sering bolos, peluang putus sekolah
tinggi dan dukungan masyarakat akan pendidikan masih sangat lemah.

3. Mendampingi Kepala Sekolah Menyusun Rencana Pengembangan Sekolah


Simpulan dari hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi SDN 07 Silaing
Bawah Padang Panjang yang akan dijadikan dasar untuk menentukan kebijakan adalah
fokus pengembangan pada Standar Nasional Pendidikan. Tetapi dengan karakteristik
sekolah dengan kondisi sumber daya manusia yang masih relatif rendah, maka tujuan
pengembangan sekolah dan capaian out comes bukan hanya ditekankan dalam
hal academic skill tapi lebih pada competency skill. Untuk mendapatkan hasil optimal
perlu penguatan dalam bidang manajerial kepala sekolah dengan titik fokus pada
implementasi Manajemen Sekolah dan dalam bidang pembelajaran dengan implementasi
PAIKEM.
Dengan memiliki data hasil analisis dan identifikasi tersebut ditambah dengan
pengetahuan yang penulis dapatkan dari hasil belajar di MKPS dan dari Diklat Penguatan
Pengawas, maka langkah yang penulis tempuh dalam memulai upaya pembinaan untuk
mengembangkan sekolah adalah sebagai berikut.
a. Membimbing Menentukan Visi, Misi, Tujuan dan Rencana Strategis
Sekolah
1) Visi SD Negeri 07 Silaing Bawah Padang Panjang
Agar sesuai dengan dengan rencana pengembangan sekolah maka visi SD
Negeri 07 Silaing Bawah Padang Panjang “beriman dan bertaqwa, Cerdas, Trampil,
Unggul, Bermoral Serta Mencintai lingkungan”
7

2) Misi SD N 07 Silaing Bawah Padang Panjang yaitu;


1. Tercapainya NEM standar nasional
2. Memiliki kemampuan prestasi di segala bidang
3. Tercapainya suasana lingkungan sekolah yang harmonis
4. Terwujudnya warga sekolah yang berbudaya
5. Terbentuk keimanan dan ketaqwaan
3) Tujuan SD Negeri 07 Silang Bawah Padang Panjang sesuai dengan visi dan misi
adalah
1. Pada tahun pelajaran 2019/2020 peningkatan nilai UN dan US minimal 2
2. Pada tahun 2019/2020 memiliki kelompok Olimpiada MIPA
3. Pada tahun 2019/2020 memiliki kelompok tim olah raga minimal 3 cabang yang
mampu msuk pinalis di tingkat Kota
4) Mendampingi Kepala Sekolah Menentukan Rencana Strategis Pengembangan Sekolah
Sesuai dengan hasil identifikasi dan analisis peluang sekolah, maka rencana
pengembangan strategis sekolah untuk jangka pendek sampai jangka panjang adalah :
a) Untuk 1 tahun pertama SD N 07 Silaing Bawah Padang Panjang menjadi sekolah
berstandar nasional
b) Untuk 1 tahun kedua SD N 07 Silaing Bawah Padang Panjang diarahkan untuk sekolah
unggulan
c) Untuk 1 tahun ketiga SD N 07 Silaing Bawah Padang Panjang menjadi SD
Percontohan PAKEM
d) Untuk 1 tahun keempat SD N 07 Silaing Bawah Padang Panjang menjadi Sekolah
Percontohan di Kota Padang Panjang .
b. Membantu Kepala Sekolah Mengidentifikasi dan Merencanakan Skala Prioritas
Bidang Pengembangan Sekolah.
Dalam rangka merealisasikan rencana pengembangan sekolah maka skala
prioritas dalam mengembangkan sekolah berdasar pada capaian 8 Standar Nasional
Pendidikan sebagai berikut.
1) Standar Isi dan Kelulusan
a) Mensupor kepala sekolah dan guru-guru untuk menyusun dan mengembangkan
perangkat kurikulum yang terintegrasi dengan pendidikan karakter bangsa
b) Mensupor kepala sekolah dan guru-guru untuk meningkatkan hasil rata-rata UN dengan
mengadakan try out dan tambahan jam pelajaran
8

c) Mensupor kepala sekolah untuk melakukan kegiatan supervisi akademik dan pembinaan
secara terfokus
d) Mensupor kepala sekolah dan guru-guru untuk mengubah sistem administrasi
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
2) Standar Proses Pembelajaran
a) Mensupor kepala sekolah untuk membentuk kelas unggulan mulai dari kelas VII s.d IX
b) Mensupor kepala sekolah dan guru-guru untuk melengkapi media dan sarana
pembelajaran menjadi lebih bernuansa PAKEM dan CTL
c) Melakukan kunjungan kelas
d) Membimbing guru-guru membuat portal fortofolio peserta didik
e) Menganjurkan guru-guru memperbanyak pajangan hasil karya peserta didik
3) Standar Penilaian
a) Mensupor kepala sekolah untuk melakukan pembinaan terfokus terhadap penyusunan
KKM
b) Mensupor kepala sekolah untuk memperbaiki sistem pengisian buku raport peserta
didik dengan mengotimalkan bidang pengembangan diri dan pendidikan karakter
bangsa.
c) Mensupor kepala sekolah untuk memberikan sertifikat kompetensi bagi 10 peserta didik
tiap kelas, ditandatangani guru
d) Mensupor kepala sekolah dan guru-guru untuk mengembangkan sistem penilaian budi
pekerti dalam bentuk buku catatan perkembangan budi pekerti
e) Mensupor kepala sekolah dan guru-guru untuk memperbaiki sistem reward di akhir
tahun pelajaran dengan mengikutsertakan orang tua peserta didik
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a) Mensupor kepala sekolah untuk melakukan analisis dan perbaikan jam mengajar/ beban
kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b) Mensupor kepala sekolah untuk memotivasi dan memberi dukungan guru untuk
melanjutkan kuliah
c) Mensupor kepala sekolah untuk mengikutsertakan guru dalam kegiatan-kegiatan
peningkatan mutu
d) Mensupor kepala sekolah untuk membagi tugas piket guru
e) Mensupor kepala sekolah untuk melakukan penertiban tugas tambahan guru melalui
Surat-surat Keputusan
9

5) Standar Pengelolaan
a) Mensupor kepala sekolah untuk mengembangkan sistem perubahan secara kontinyu ke
arah perbaikan, misalnya dalam hal iklim kerja, budaya bersih sekolah, penyusunan
kalender sekolah
c) Mensupor kepala sekolah untuk menetapkan kebijakan dalam bidang Sekolah
Adiwiyata misalnya mewajibkan tanam dan pelihara satu pohon bagi tiap satu peserta
didik setiap tahun, membentuk piket sekolah dsb.
d) Mensupor kepala sekolah untuk menyusun Rencana Kerja Sekolah untuk jangka
panjang, menengah dan pendek, serta membuat Laporan Tahunan
e) Mensupor kepala sekolah untuk melakukan link dan mengajukan proposal terhadap
beberapa instansi yang terkait dan relevan dengan dunia sekolah
f) Mensupor kepala sekolah untuk memperkuat hubungan dengan komite sekolah dan
orang tua murid
6) Standar Pembiayaan
a) Mensupor kepala sekolah untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan BOS
pusat dan provinsi dengan membentuk Team Pelaksana
b) Mensupor kepala sekolah untuk membuka koperasi sekolah.
c) Mensupor kepala sekolah untuk memberdayakan kewirausahaan sekolah misalnya dari
penjualan hasil karya anak
7) Standar Sarana Prasarana
a) Mensupor kepala sekolah untuk memasang sarana ICT sekolah seperti sarana telepon,
internet, dan melengkapi sarana multi media, proyektor dan Slide
b) Mensupor kepala sekolah untuk melakukan penataan lingkungan sekolah dari dana
pemeliharaan BOS
c) Mensupor kepala sekolah untuk menyediakan sudut edukatif berupa sudut tamu, sudut
baca, sudut santai, sudut belajar, dan sudut pajang, lab. alami, sudut hijau, dll.
d) Mensupor kepala sekolah untuk melengkapi sarana pengembangan diri peserta didik
dengan membentuk Tim Olah Raga
c. Membantu Kepala Sekolah untuk Menentukan Strategi Implementasi dalam
Rencana Pengembangan Sekolah.
Untuk merealisasikan berbagai upaya peningkatan kinerja prestatif sekolah, maka
strategi yang dipilih adalah pembimbingan kelompok mengenai hal-hal sebagai berikut;
10

a) Membagi tugas kepada semua unsur sekolah sesuai dengan kemampuan dan
keahliannya masing-masing dalam bentuk team work yang solid.
b) Memberikan berbagai pelatihan internal sekolah dalam bentuk diskusi terbimbing,
mengaktifkan guru dalam KKG dan Kepala Sekola dalam KKKS, memanggil nara
sumber yang kompeten, mendorong guru untuk mengikuti pelatihan, dan
mendayagunakan sarana belajar sekolah seperti internet dan buku-buku panduan
4) Menggalang dana swadaya dari hasil kewirausahaan sekolah dalam berbagai bidang
dengan mengajak dan melibatkan semua unsur sekolah.

4. Capaian Pembimbingan
Selama kurang lebih dua minggu dilakukan pembimbingan Diskusi Kelompok
Terfokus, maka tersusunlah manajemen sekolah yang efektif dan rencana kerja sekolah
yang terdiri dari rencana kerja empat tahunan dan rencana kerja tahunan yang efektif
berdasarkan delapan (8) standar nasional pendidikan, yang sebelumnya sekolah belum
memiliki manajemen dan rencana kerja tersebut

D. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan
Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program
pengawasan, pelaksanaan pembinaan terhadap guru dan kepala sekolah, pemantauan
pelaksanaan 8 (delapan) standar nasional pendidikan, penilaian kinerja guru dan kepala
sekolah, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.
Berkaitan dengan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dan guru telah
dilaksanakan dalam kegiatan pembimbingan pengembangan manajemen sekolah dan
penyususnan rencana kerja sekolah dengan hasil mencapai 90 %, yaitu tersusunnya
rencana kerja sekolah baik jangka menengah ataupun jangka pendek.

2. Rekomendasi
Setelah tersusunnya rencana kerja sekolah maka penulis rekomendasika kepada;
11

a. Kepala Sekolah hendaknya melaksanakan kegiatan pendidikan dan kependidikan agar


beracuan kepada program kerja sekolah yang telah disusun
b. Guru-guru hendaknya melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
PAIKEM dan CTL.
c. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Padang Panjang agar mendukung
segala upaya yang dilaksanakan oleh sekolah untuk meningkatkan kompetensi lulusan.

Anda mungkin juga menyukai