Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENCATATAN DAN

PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS


(SP2TP)
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/3

PUSKESMAS I Wayan Budi, S.Kep, M.Kes


BARADATU NIP. 19700409 199101 1 001

 Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan.


 SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan
upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua
data hasil kegiatan Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur,
Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data
1. Pengertian yang berkaitan, serta dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi
diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang
pengelolaan upaya kesehatan masyarakat (Ahmad, 2005).
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan
dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang ditetapkan melalui SK MENKES/SK/II/1981.
Tersedianya data dan informasi yang akurat tepat waktu dan mutakhir secara

2. Tujuan periodik dan teratur pengolahan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di
berbagai tingkat administrasi.
- UU no. 24 TH. 2009 Tentang Kesehatan
- UU no. 23 TH. 1992 Tentang Kesehatan
3. Referensi
- Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas

SK Kepala Puskesmas Nomor


4 Kebijakan

1. Dikirim kedinas kesehatan tingkat II, diteruskan kedinas kesehatan tingkat I,


kemudian diteruskan ke departemen kesehatan (bagian informasi Ditjen
pembinanaan kesehatan masyarakat)
2. Umpan balik dikirim ke kanwil ke departemen kesehatan provinsi
5 Prosedur
c. alur pengiriman jangka panjang
d. mengikuti alur jenjang administrasi organisasi. Departemen kesehatan menerima
laporan dari kanwil departemen kesehatan provinsi

1. Registrasi dan Dokumentasi : pencatatan dalam buku pengaduan yang memuat :


Nomor arsip, Nomor surat Jika ada, Tanggal pengiriman dan penerimaan,
6 Langkah-
identitas pengirim, identitas yang diadukan, isi pengaduan
langkah
2. Pengelompokan dan Distribusi ; dikelompokkan berdasarkan jenjang subjek
yang diadukan, issu pengaduan (Kategori masalah), Status pengaduan ( Kasus
lama, lanjutan, dampak ikutan atau tambahan informasi)
3. Uji Silang dan Analisis : dilakukan untuk : memastikan pokok permasalahan,
kepastian status kasus, mendapatkan informasi baru/tambahan
4. Proses analisis untuk melalui : Membuat Risalah Permasalahan dari pengaduan ,
Membuat Risalah hasil uji silang, Membuat Rekomendasi penanganan.
5. Tindakan Turun Tangan: dilakukan secara berjenjang sesuai dengan wilayah
kewenangan masing-masing. Tindakan tersebut dapat berupa :

a. Klarifikasi pengaduan kepada unsur terkait; kepada aparat dan lainya.


b. Penjelasan kembali kepada pelapor, baik secara tertulis ataupun lisan dengan
dan/ atau mengunakan forum-forum yang ada di masyarakat , jika memang
berdasarkan hasil klarifikasi menunjukkan permasalahan yang diaduan
karena kekurang pahaman si pelapor terhadap proses dan prosedur
c. Klarifikasi lanjutan dan investigasi langsung ke lokasi kejadian atau yang
diadukan bila berdasarkan hasil klarifikasi awal diindikasikan telah terjadi
pelanggaran atas proses dan prosedur yang semestinya. Klarifikasi lanjutan
ini dimaksudkan untuk mengumpulkan fakta dan sekaligus menentukan
tindakan atau usulan tindakan yang diperlukan.
d. Melakukan teguran dan pengenaan sanksi kepada pelaku-pelaku yang dinilai
bersalah.
e. Menjelaskan kembali tentang proses atau prosedur yang seharusnya
dilakukan dan memfasilitasi ulang proses-proses yang tidak sesuai
ketentuan.
f. Jika ada unsur tindak pidana agar difasilitasi pengaduan melalui prosedur
hokum
g. Pemantauan dan Investigasi Lanjutan

6. Pemantauan dimaksudkan sebagai alat kendali penanganan pengaduan, sehingga


diketahui perkembangan penyelesaian kasusnya. Pemantauan
dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: Kontak melalui kunjungan lapangan,
surat, fax, telepon, email dll.
7. Investigasi, dilakukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

a. Jika kasusnya melibatkan kepentingan masyarakat lebih luas


b. Jika kasusnya tidak kunjung selesai.
c. Cakupan kasus semakin meluas.
d. Penyelesaian Masalah

Penyelesaian masalah ini mengedepankan prinsip transparansi, dan partisipasi..


Artinya proses penyelesaian harus dilakukan secara terbuka dan melibatkan
masyarakat. Aparat hanya memfasilitasi proses penyelesaian masalah
tersebut. Panduan yang dapat digunakan sebagai landasan atau tolak ukur
penyelesaian masalah,

8. Umpan balik (feed back) merupakan tanggapan balik masyarakat terhadap


penyelesaian kasus ytang muncul. Hal ini dapat berupa :

a. Menerima dan menganggapi kasus telah selesai,


b. Menerima dengan beberapa catatan persaratan dan memberikan informasi
tambahan
c. Menolak tanpa alas an
d. Menolak dengan alasan;
e. Tidak ada tanggapan sama sekali.

Umpan balik tersebut juga merupakan masukan bagi kasus yang mungkin
muncul sebagai dampak dari tindakan ( tindak turun tangan).

9. Pelaporan

a. Kompilasi tentang pengaduan yang muncul dan tindak lanjut penanganan baik
yang telah ditangani maupun yang sedang dalam proses penanganan oleh
masing-masing jenjang, dilaporkan sebagai kelengkapan dari laporan bulanan
yang dilaksanakan secara berjenjang. Berdasarkan laporan ini, jika ada masalah
yang tidak dapat diselesaikan atau proses penyelesaian berlarut-larut, maka
jenjang diatasnya atau pihak-pihak terkait lainnya dapat membantu
penyelesaiannya.
b. Pelaporan dimaksudkan sebagai gambaran kemajuan penanganan masalah yang
terjadi di lapangan. Terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya, fasilitator dan
konsultan juga memiliki tugas administrative berupa pelaporan progress
penanganan masalah secara berjenjang.

a. SOP Pelaksaan tindakan di Puskesmas


10. Hal-hal yang
perlu b. SOP Keselamatan Kerja
diperhatikan c. Informed consent
a. Puskesmas

11. Unit terkait b. Rumah Sakit Rujukan


c. Dinas Kesehatan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

12. Rekaman
Historis
Perubahan
Penguna Hak Dan Kewajiban Pasien
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

PUSKESMAS I Wayan Budi, S.Kep, M.Kes


BARADATU NIP. 19700409 199101 1 001

a. Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien.
b. Kewajiban Pasien adalah segala kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap

1. Pengertian pasien.
c. Pasien adalah penerima jasa pelayanan yang mendapat pelayanan di Puskesmas
baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
- Sebagai acuan petugas agar setiap pasien yang mendapat pelayanan di
Puskesmas dapat menggunakan haknya sebagai mana mestinya dan memenuhi
kewajibannya.
- Pasien mengerti akan hak-hak dan kewajiban.
2. Tujuan
- Menigkatkan pelayanan pasien.
- Melibatkan kelurga pasien, bila mungkin, dalam keputusan tentang pelayanan
pasien
- Mendidik pasien tentang kewajibannya.
SK Kepala Puskesmas No.
3. Kebijakan

- UU no.24 TH.2009 tentang Kesehatan.


- UU no. 35 TH. 2009 tentang rumah sakit.
4. Referensi
- UU no. 23 TH. 1992 tentang Kesehatan.
- UU no. 29 TH. 2004 tentang praktek kedokteran pada pasal 50.
1. Poster

5. Prosedur 2. Banner
3. Leaflet

HAK PASIEN
a. Memperoleh informasi tentang tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
d. Memperoleh pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar profesi, dan standar
prosedur operasional.
e. Mendapatkan ‘privacy” dan kerahasian penyakit yang dideritanya, tindakan medis
yang dilakukan , kemungkinan adanya penyulit / resiko sebagai akibat tindakan
tersebut dan upaya mengatasinya.
f. Menyetujui/ memberi ijin atas tindakan yang akan dilakukan sehubungan dengan
penyakitnya.
g. Menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh
informasi yang jelas.
4. Langkah-
langkah h. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis
i. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianutnya dengan syarat
tidak mengganggu pasien lainnya.
j. Mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Puskesmas.
k. Mengajukan usul,saran perbaikan atas perlakuan dan pelayanan puskesmas
terhadap dirinya:

KEWAJIBAN PASIEN :
1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di puskesmas.
2. Mematuhi segala intruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.
3. Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
diderita kepada dokter yang merawat.
4. Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan puskesmas dan dokter.
5. Mematuhi hal-hal yang telah disepakati/diperjanjikan.
1. Ruang Pendaftaran
2. Ruang Umum

5. Unit terkait 3. Ruang KIA


4. Ruang Gigi
5. Ruang Laboratorium
6. Ruang Farmasi
7. Ruang IGD
Informed consent
8. Dokumen Form rujukan
Terkait
Rekam medis

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

9. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai