Anda di halaman 1dari 1

4.

Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda

Pada tahun 1816 secara resmi Komisaris Jendral menerima penyerahan kekuasasaan atas
Indonesia dari Inggris. Setelah menerima kekuasasaan itu, Komisaris Jendral mengambil
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyusun pemerintah baru
b. Mengembalikan kekuasaan di daerah-daerah yang dulu dijajah oleh Belanda (VOC).
Kebijakan penting yang diambil pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 adalah
pelaksanaan tanam paksa dan politik colonial liberal (politik pintu terbuka).

a. Tanam paksa (Cultuur Stelsel)


Tanam paksa ( Cultuur Stelsel) adalah kewajiban yang dibebankan kepada petani untuk
menyerahkan sebagian tanahnya guna ditanami tanaman yang laku di pasar Internasional. Ide
pelaksanaan tanam paksa datang dari Van den Bosch yang kemudian diangkat menjadi Gubernur
Jendral sekaligus pelaksana tanam paksa di Indonesia. Latar belakang pelaksanaan tanam paksa
adalah terjadinya kesulitan keuangan yang dialami oleh pemerintah Belanda pada awal abad ke-
19. Penyebab kekosongan kas Negeri Belanda adalah sebagai berikut:
1) Belanda banyak mengeluarkan biaya perang, baik yang terjadi di Eropa maupun di
Indonesia (terutama perlawanan Diponegoro)
2) Belanda terlilit utang luar negeri sehingga banyak biaya dikeluarkan untuk membayar
utang.
Pada tahun 1830 Van den Bosch mulai menyusun program-program sebagai berikut:
1) Menhapus sistem sewa tanah karena dianggap sulit dan tidak efisien
2) Mengganti sistem tanam bebas menjadi tanam wajib dengan jenis-jenis tanaman yang
telah ditentukan pemerintah
3) Menhidupkan kembali program kerja wajib untuk menunjang program tanam wajib
Aturan-aturan tanam wajib (tanam paksa) yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
1) Petani menyerahkan seperlima dari tanahnya untuk keperluan tanam paksa
2) Tanah yang diserahkan tersebut bebas pajak
3) Rakyat yang tidak memiliki tanah dapat menggantinya dengan kerja di perkebunan
pemerintah selama 66 hari (1/5 tahun)
4) Kegagalan panen yang bukan karena kesalahan petani menjadi tanggung jawab
pemerintah
5) Waktu pengerjaan tanam paksa tidak melebihi waktu tanam padi
6) Kelebihan hasil panen akan dikembalikan kepada petani
Dalam praktiknya aturan-aturan tersebut ternyata mengalami penyimpangan sebagai berikut:
1) Tanah yang diserahkan petani lebih dari seperlima
2) Tanah petani yang diserahkan untuk tanam paksa ternyata tidak bebas pajak
3) Mereka yang tidak memiliki tanah bekerja di perkebunan pemerintah lebih dari 1/5
tahun
4) Kegagalan panen ada pun penyebabnya, menjadi tanggung jawab petani
5) Waktu pengerjaan tanam paksa melebihi waktu tanam padi
6) Kelebihan hasil panen tidak dikembalikan kepada petani

Anda mungkin juga menyukai