Anda di halaman 1dari 69

TAHAP SELEKSI AWAL

BRIGADIR POLISI
2017-2018
Pemeriksaan Administrasi Awal
Materi Pemeriksaan

1. Surat Permohonan :
a. ditulis dengan tinta warna hitam di atas kertas folio bergaris bermaterai Rp.
6.000,-;
b. ditulis sendiri oleh pelamar;
c. menggunakan huruf balok tanpa coretan/dihapus.
2. fotokopi akte kelahiran/surat kenal lahir
a. bagi yang tidak memiliki akte kelahiran dapat menggunakan Surat Keterangan
Kelahiran/Surat Kenal Lahir
b. akte kelahiran/surat kenal lahir/surat keterangan kelahiran dibuat oleh
bupati/walikota setempat;
c. jika akte kelahiran/surat kenal lahir hilang/ rusak/terdapat kesalahan/perubahan,
harus dilampiri surat keterangan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
3. fotokopi Ijazah pendidikan umum sampai dengan pendidikan terakhir
a. fotokopi Ijazah beserta transkrip/daftar nilai
b. jika Ijazah hilang/rusak/terdapat kesalahan/ perubahan, harus dilampiri surat
keterangan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;
c. fotokopi Ijazah dari sekolah/perguruan tinggi luar negeri harus mendapat
penyesuaian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
d. fotokopi Ijazah yang digunakan harus sesuai dengan yang diterbitkan oleh
sekolah/perguruan tinggi;
e. fotokopi sertifikat akreditasi program studi yang dikeluarkan BAN-PT dilegalisir
oleh sekolah/perguruan tinggi.
4. bagi siswa yang masih duduk di kelas 3 (tiga) SMA / MA agar membawa raport atau
fotocopy raport yang telah dilegalisir;
5. fotokopi surat keterangan berbadan sehat yang dikeluarkan dari institusi kesehatan resmi
milik pemerintah (di luar kesehatan Polri);
6. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) :
7. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) Calon Taruna/i
Akademi Kepolisian dengan masa penerbitan minimal 1 (satu) tahun terakhir terhitung
pada saat waktu pembukaan pendidikan;
8. persetujuan orang tua/wali
9. pernyataan belum pernah nikah
10. daftar riwayat hidup
11. surat perjanjian Ikatan Dinas Pertama Anggota Polri
12. surat pernyataan tidak terikat perjanjian dengan instansi lain
13. surat pernyataan orang tua/wali
Keterangan : semua persyaratan Administrasi dibuat rangkap 3 (tiga).

Pemeriksaan Administrasi Awal & Penilaian

Panitia menerima dokumen berupa persyaratan dari peserta, selanjutnya dilakukan pemeriksaan
untuk menyatakan keabsahan dan kelengkapan dokumen. Penilaian hasil pemeriksaan
administrasi berupa penilaian kualitatif yaitu : Memenuhi Syarat (MS) dan Tidak memenuhi
Syarat (TMS).

Hal-hal lain yang perlu dibawa oleh peserta :

1. selama mengikuti seleksi memakai kemeja lengan panjang warna putih dan celana
panjang bahan warna hitam;
2. pada saat rikkes tahap 1 dan rikkes tahap 2 membawa kaos oblong dan celana pendek
warna putih;
3. pada saat uji renang membawa pakaian renang;
4. pada saat pemeriksaan anthropometri calon siswa Pria membawa celana pendek warna
putih dan calon siswa wanita membawa pakaian renang;
5. peralatan tulis (ballpoint pens, penghapus pulpen (tipp-ex), pensil, dan penghapus pensil.

Pemeriksaan Kesehatan tahap 1 (tingkat Daerah)


Pemeriksaan Kesehatan tahap 1, meliputi :

1. bentuk kepala;
2. bentuk kaki (normal, X atau O);
3. bentuk telapak kaki;
4. varikokel;
5. varices;
6. ambeien;
7. THT (Telinga, Hidung dan Tenggorakan);
8. pengecekan Tekanan Darah (normal, darah rendah atau darah tinggi);
9. tes nadi (per menit);
10. pengukuran tinggi dan berat badan;
11. tes kesehatan mata.

Sistem Penilaian

Sistem Penilaian untuk Pemeriksaan Kesehatan tahap 1 berupa nilai kualitatif dan kuantiatif
yaitu :

a. Nilai B yaitu 70 sampai dengan 75


b. Nilai C yaitu 60 sampai dengan 67
c. Nilai K1 yaitu 55 sampai dengan 57
d. Nilai K2 yaitu 50
e. Memenuhi syarat (MS) stakes I dan 2 (nilai B/C);
f. Memenuhi syarat, stakes 3 (nilai K1) dengan catatan “K1” tidak dapat diubah menjadi
nilai B/C;
g. Tidak memenuhi syarat, stakes 4 (nilai K2) tidak dapat diluluskan dengan pertimbangan
karena kelainan kesehatan.

TATA CARA PEMERIKSAAN KESEHATAN

1. Klasifikasi Pemeriksaan Kesehatan

a. Prosedur pemeriksaan kesehatan tahap II, meliputi:


1) pemeriksaan fotoToraks;
2) pemeriksaan rekam jantung istirahat/ elektrokardiografi;
3) pemeriksaan kesehatan jiwa:
a) pengisian lembar jawaban Keswa (LJK);
b) scanning LJK;
c) interpretasi hasil Keswa.
4) pemeriksaan laboratorium:
a) urine, meliputi:
kejernihan;
berat jenis (BJ);
tingkat keasaman;
leukosit;
nitrit;
protein;
reduksi;
urobilinogen;
keton;
bilirubin;
eritrosit;
sedimen;
b) darah, meliputi:
hemoglobin;
leukosit
eritrosit;
trombosit;
hematokrit;
laju endap darah;
hitung jenis;
c) kimia darah, meliputi:
serum glutamat piruvate transaminase (SGPT);
gula darah puasa;

5) pemeriksaan tambahan (Plus), meliputi:


a) Narkotika dan obat-obatan (narkoba), meliputi: Morfin,
THC, Amfetamin, Metamfetamin dan Benzodiazepin;
b) imuno serologis, meliputi hepatitis B serum antigen (HBs
Ag), anti HIV dan VDRL;
c) kimia darah, meliputi: kolesterol total dan kreatinin;
d) uji kehamilan untuk calon Polisi Wanita.

KOMPOSISI TUBUH

Ukuran Berat dan Tinggi Badan


Pengukuran berat dan tinggi badan baik laki-laki maupun wanita dengan
menggunakan tabel Pedoman penilaian tinggi dan berat badan
berdasarkan Indeks Massa Tubuh (lihat Sublampiran II).

a. Cara pengukuran :
1) Cocokkan tinggi badan dan berat badan dengan tabel (lihat
Sublampiran II)

2) Tentukan bahwa Calon Anggota Polri masuk dalam kategori


Stakes 1, Stakes 2, Stakes 3 atau Stakes 4.

3) Bila masuk kategori Stakes 1 berarti mempunyai berat badan


ideal.

4) Bila masuk kategori Stakes 2 berarti mempunyai berat badan


masih dalam kategori normal.

5) Badan dalam kategori tidak normal (under weight/over


weight), dilakukan konfirmasi dengan penilaian Persen
lemak tubuh untuk yang over weight (lihat tabel-1 untuk pria
dan tabel 2 untuk wanita), Penilaian akhir berdasarkan
Persen Lemak Tubuh (PLT).

b. Pemeriksaan Persen Lemak Tubuh/PLT (%).


Pemeriksaan persen lemak tubuh dibedakan antara pria dan wanita, untuk pria
estimasi persen lemak tubuh diambil dari penjumlahan tebal lemak di dada, perut
dan paha (lihat tabel-1) dengan menggunakan alat skinfold caliper atau
bioelectrical impedance. Untuk wanita estimasi persen lemak tubuh diambil dari
penjumlahan tebal lemak trisep, suprailiaka dan paha ( lihat tabel-2). Kemudian
hasil estimasi persen lemak tubuh dikonfirmasi ke dalam penilaian persen lemak
tubuh ( tabel-3)

Untuk kelainan yang belum tercantum dalam Lampiran ini, Stakesnya ditentukan oleh Dokter
pemeriksa dalam rapat Pendalaman yang dipimpin oleh Ketua Panitia dengan
mempertimbangkan derajat kelainan, prognosis dan kelayakan sebagai calon anggota Polri.
Pemeriksaan Psikologi (tingkat Daerah)
Ujian Psikologi (tingkat daerah), meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. faktor kecerdasan
a. kecerdasan umum;
b. kemampuan praktis;
c. kemampuan verbal;
d. kemampuan abstrak.
2. faktor kepribadian
a. prososial;
b. pengendalian diri;
c. penyesuaian diri;
d. kepercayaan diri.
3. faktor minat
a. prosedural;
b. pelayanan sosial;
c. adil;
d. kebenaran;
e. demokratis;
f. humanisme.
4. sikap kerja
a. kecepatan;
b. daya tahan;
c. ketelitian.

Sistem Penilaian

nilai psikologi diwujudkan dalam skala 0 sampai 100 dengan kategori sebagai berikut

1. 0 – 40 : Kurang sekali;
2. 41 – 60 : Kurang;
3. 61 – 80 : cukup;
4. 81 – 100 : Baik.
Tes Akademik Calon Taruna Akademi Kepolisian (tingkat Daerah)
Mata pelajaran yang akan diujikan, meliputi :

1. bahasa Indonesia;
2. pengetahuan umum (muatan lokal);
3. Matematika.

Pelaksanaan Ujian Akademik dan Koreksi :

1. untuk pelaksanaan ujian Akademik secara tertulis menggunakan Lembar Jawaban


Komputer (LJK);
2. dilaksanakan one day test kecuali dalam situasi tertentu;
3. pemeriksaan atau koreksi hasil ujian dilaksanan secara transparan menggunakan
komputer, scanner yang sebelumnya atau pada saat itu diaudit oleh ahlinya;
4. saat itu juga hasilnya diperlihatkan kepada Calon Taruna Akademi Kepolisian.

Sistem Penilaian

1. penilaian hasil tes/ujian berbentuk objektif:


a. kuantitatif berskala 0 – 100;
b. yang diberi nilai hanya jawaban yang betul;
c. jawaban yang salah dan tidak memberi jawaban tidak diberi nilai.
2. pembobotan materi tes/ujian
a. pengetahuan umum x 35;
b. matematika x 35;
c. bahasa Indonesia x 30.
3. nilai akhir akademik
a. nilai akhir akademik adalah penjumlahan dari ketiga mata pelajaran setelah
masing-masing dikalikan dengan bobot, kemudian dibagi 100. Adapun rumus nilai
akademik sebagai berikut.

TATA CARA PENGUJIAN AKADEMIK


2. Pelaksanaan
a Persiapan:
1) persiapan alat tulis;
b mata pelajaran yang akan diujikan:
1) pengetahuan umum (muatan lokal);
2) matematika;
3) bahasa Indonesia;
(atau disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan);
c Jenis dan bentuk Tes/Ujian:
1) Jenis Tes/Ujian:
untuk pelaksanaan seleksi Calon Taruna Akpol, jenis ujiannya
adalah tertulis dengan soal-soal dan jawaban disampaikan secara
tertulis;
2) bentuk soal tes/ujian tertulis dalam bentuk objektif:
a) ciri-ciri:
dalam soal-soal bentuk objektif, tugas peserta adalah
memilih di antara kemungkinan-kemungkinan jawaban yang
telah disediakan dengan memberi jawaban singkat atau
mengisi titik-titik yang disediakan;
b) bentuk soal berbentuk objektif dengan ragam pilihan ganda
dengan 4 (empat) pilihan jawaban
100 soal. Untuk setiap soal pilihan-ganda ini perlu
diperhatikan agar:
perumusan itemnya cukup jelas;
hanya ada satu jawaban yang betul atau paling tepat;
kemungkinan-kemungkinan jawabannya sejenis (isi
maupun susunan kalimat);
bebas dari clues (petunjuk atau tanda yang
memungkinkan peserta untuk menebak jawaban
yang benar);

d. Tata Cara Penilaian:


1) penilaian hasil tes/ujian berbentuk objektif;
a) kuantitatif berskala 0 – 100;
b) yang diberi nilai hanya jawaban yang betul;
c) jawaban yang salah dan tidak memberi jawaban tidak diberi
nilai;
2) pembobotan materi tes/ujian:
a) pengetahuan umum x 35;
b) matematika x 35;
c) bahasa Indonesia x 30;

3
) 3) transformasi nilai:
nilai akhir akademik adalah penjumlahan dari nilai total
ketiga mata pelajaran yang diujikan, sehingga nilai ujian
akademik merupakan jumlah nilai ketiga mata
pelajaran tersebut dibagi 3 (tiga). Adapun rumus nilai
akademik sebagai berikut:

Nilai (N. Matematika x 35) + (N. Bhs Indonesia x 30) + (N. PU x 35)
=
Akademik 100

a) nilai rata-rata antara:


91 s.d. 100 Baik Sekali;
70 s.d. 90 Baik;
51 s.d. 69 Cukup;
41 s.d. 50 Kurang (K1);
0 s.d. 40 Kurang (K2);
b) nilai kelulusan:
nilai kelulusan adalah nilai rata-rata kelulusan dengan nilai
Cukup, Baik dan Baik Sekali;
nilai tidak lulus adalah yang mempunyai nilai rata-rata
kurang dari 50.
c) apabila terdapat beberapa Calon Taruna Akpol yang memiliki Nilai
Akademik sama, maka untuk menentukan ranking Nilai
Akademik, sebagai berikut:
apabila terjadi kesamaan nilai/ranking hasil ujian akademik,
maka dilihat dari nilai bahasa Inggris yang tertinggi di antara
para calon Taruna Akpol yang memiliki nilai sama;
apabila nilai bahasa Inggris yang tertinggi masih tetap sama,
maka dilihat dari nilai pengetahuan umum yang tertinggi di
antara para calon Taruna Akpol yang memiliki nilai sama;
apabila nilai pengetahuan umum yang
tertinggi masih tetap sama, maka dilihat dari nilai bahasa
Indonesia yang tertinggi di antara para calon Taruna Akpol
yang memiliki nilai sama;
apabila nilai bahasa Indonesia yang tertinggi masih tetap
sama, maka dilihat dari nilai rata-rata Hasil Ujian Akhir
Nasional (HUAN) yang tertinggi di antara para calon Taruna
Akpol yang memiliki nilai sama.
Pemeriksaan Kesehatan tahap II (tingkat Daerah)
Prosedur Pemeriksaan Kesehatan tahap II

1. Pemeriksaan foto Toraks;


2. Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG);
3. Pemeriksaan Laboratorium :
a. urine, meliputi :
o kejernihan;
o berat jenis (BJ);
o tingkat keasaman;
o leukosit;
o nitrit;
o protein;
o reduksi;
o urobilinogen;
o keton;
o bilirubin;
o eritrosit;
o sedimen;
b. darah, meliputi :
o hemoglobin;
o leukosit;
o eritrosit;
o trombosit;
o hematokrit;
o laju endap darah;
o hitung jenis;
c. kimia darah, meliputi :
o serum glutamat piruvate transaminase (SGPT);
o gula darah puasa.

Sistem Penilaian

Sistem Penilaian untuk Pemeriksaan Kesehatan tahap II berupa nilai kualitatif dan kuantiatif
yaitu :

a. Nilai B yaitu 70 sampai dengan 75


b. Nilai C yaitu 60 sampai dengan 67
c. Nilai K1 yaitu 55 sampai dengan 57
d. Nilai K2 yaitu 50
e. Memenuhi syarat (MS) stakes I dan 2 (nilai B/C);
f. Memenuhi syarat, stakes 3 (nilai K1) dengan catatan “K1” tidak dapat diubah
menjadi nilai B/C;
g. Tidak memenuhi syarat, stakes 4 (nilai K2) tidak dapat diluluskan dengan
pertimbangan karena kelainan kesehatan.
TATA CARA PEMERIKSAAN KESEHATAN

1. Klasifikasi Pemeriksaan Kesehatan

a. Prosedur pemeriksaan kesehatan tahap II, meliputi:


1) pemeriksaan fotoToraks;
2) pemeriksaan rekam jantung istirahat/ elektrokardiografi;
3) pemeriksaan kesehatan jiwa:
a) pengisian lembar jawaban Keswa (LJK);
b) scanning LJK;
c) interpretasi hasil Keswa.
4) pemeriksaan laboratorium:
a) urine, meliputi:
 kejernihan;
 berat jenis (BJ);
 tingkat keasaman;
 leukosit;
 nitrit;
 protein;
 reduksi;
 urobilinogen;
 keton;
 bilirubin;
 eritrosit;
 sedimen;
b) darah, meliputi:
 hemoglobin;
 leukosit
 eritrosit;

 trombosit;
 hematokrit;
 laju endap darah;
 hitung jenis;
c) kimia darah, meliputi:
 serum glutamat piruvate transaminase (SGPT);
 gula darah puasa;
5) pemeriksaan tambahan (Plus), meliputi:
a) Narkotika dan obat-obatan (narkoba), meliputi: Morfin,
THC, Amfetamin, Metamfetamin dan Benzodiazepin;
b) imuno serologis, meliputi hepatitis B serum antigen
(HBs Ag), anti HIV dan VDRL;
c) kimia darah, meliputi: kolesterol total dan kreatinin;
d) uji kehamilan untuk calon Polisi Wanita.

XIV. KOMPOSISI TUBUH

42. Ukuran Berat dan Tinggi Badan

Pengukuran berat dan tinggi badan baik laki-laki maupun wanita dengan
menggunakan tabel Pedoman penilaian tinggi dan berat badan berdasarkan
Indeks Massa Tubuh (lihat Sublampiran II).

a. Cara pengukuran :

1) Cocokkan tinggi badan dan berat badan dengan tabel (lihat


Sublampiran II)

2) Tentukan bahwa Calon Anggota Polri masuk dalam kategori


Stakes 1, Stakes 2, Stakes 3 atau Stakes 4.

3) Bila masuk kategori Stakes 1 berarti mempunyai berat badan


ideal.

4) Bila masuk kategori Stakes 2 berarti mempunyai berat badan


masih dalam kategori normal.

5) Bila masuk kategori Stakes 3 atau Stakes 4 berati mempunyai


berat badan dalam kategori tidak normal (under weight/over
weight), dilakukan konfirmasi dengan penilaian Persen lemak
tubuh untuk yang over weight (lihat tabel-1 untuk pria dan tabel
2 untuk wanita), Penilaian akhir berdasarkan Persen Lemak
Tubuh (PLT).

b. Pemeriksaan Persen Lemak Tubuh/PLT (%).

Pemeriksaan persen lemak tubuh dibedakan antara pria dan wanita,


untuk pria estimasi persen lemak tubuh diambil dari penjumlahan tebal
lemak di dada, perut dan paha (lihat tabel-1) dengan menggunakan alat
skinfold caliper atau bioelectrical impedance. Untuk wanita estimasi
persen lemak tubuh diambil dari penjumlahan tebal lemak trisep,
suprailiaka dan paha ( lihat tabel-2). Kemudian hasil estimasi persen
lemak tubuh dikonfirmasi ke dalam penilaian persen lemak tubuh
( tabel-3)

Untuk kelainan yang belum tercantum dalam Lampiran ini, Stakesnya ditentukan oleh
Dokter pemeriksa dalam rapat Pendalaman yang dipimpin oleh Ketua Panitia dengan
mempertimbangkan derajat kelainan, prognosis dan kelayakan sebagai calon anggota
Polri.

2. Pedoman Penilaian Tinggi dan Berat Badan Penerimaan

BERAT BADAN

TINGGI UW BB Min BB Max OW


BADAN Stakes
Stakes
Stakes3 Stakes2 Stakes1 Stakes2 Stakes3
4 4

154 Cm 40 44 46 53 58 61 kg

155 Cm 40,5 44,5 46,5 53,5 58,5 62 kg


156 Cm 41 45 47 54 59 63 kg

157 Cm 41,5 45,5 47,5 55 60 63,5 kg

158 Cm 42 46 48 56 61 64 kg

159 Cm 42,5 46,5 48,5 56,5 61,5 65 kg

160 Cm 43 47 49 57 62 66 kg

161 Cm 43,5 47,5 50 58 63 66,5 kg

BERAT BADAN

TINGGI UW BB Min BB Max OW


BADAN Stakes
Stakes 4 Stakes3 Stakes 1 Stakes 2 Stakes 3 Stakes 4
2

162 Cm 44 48 51 59 64 67 kg

163 Cm 45 48,5 51,5 59,5 64,5 68 kg


164 Cm 46 49 52 60 65 69 kg

165 Cm 46,5 49,5 52,5 61 66 70 kg

166 Cm 47 50 53 62 67 71 kg

167 Cm 47,5 51 54 62,5 68 71,5 kg

168 Cm 48 52 55 63 69 72 kg

169 Cm 48,5 52,5 55,5 64 69,5 73 kg

170 Cm 49 53 56 65 70 74 kg

BERAT BADAN

TINGGI UW BB Min BB Max OW


BADAN Stakes Stakes Stakes
Stakes 4 Stakes 2 Stakes 3 Stakes 4
3 2 1

171 Cm 49,5 53,5 56,5 65,5 71 75 kg

172 Cm 50 54 57 66 72 76 kg
173 Cm 51 54,5 58 67 73 77 kg

174 cm 52 55 59 68 74 78 kg

175 cm 52,5 56 59,5 68,5 74,5 78,5 kg

176 cm 53 57 60 69 75 79 kg

177 cm 53,5 57,5 61,5 70 76 80 kg

178 cm 54 58 61 71 77 81 kg

179 cm 54,5 58,5 62 71,5 78 82 kg

BERAT BADAN

TINGGI UW BB Min BB Max OW


BADAN Stakes Stakes Stakes Stakes
Stakes 2 Stakes 3 Stakes 4
4 3 2 1

180 cm 55 59 63 72 79 83 kg

181 cm 56 59,5 63,5 73 80 84 kg


182 cm 57 60 64 74 81 85 kg

183 cm 57,5 60,5 65 75 81,5 86 kg

184 cm 58 61 66 76 82 87 kg

185 cm 58,5 62 66,5 76,5 83 88 kg

186 cm 59 63 67 77 84 89 kg

187 cm 59,5 63,5 67,5 78 85 90 kg

188 cm 60 64 68 79 86 91 kg

189 cm 61 65 69 80 86,5 92 kg

190 cm 62 66 70 81 87 93 kg

Rujukan : Klasifikasi berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada orang Asia
dewasa (WHO–WPRO 2000).
1. Pedoman Penilaian Hasil Pemeriksaan Kesehatan

NO NILAI KETERANGAN

KUALITATIF KUANTITATIF

1. Baik (B) 80  Bila setiap aspek pemeriksaan MS


termasuk kategori Stakes 1
78  1 kelainan dengan Stakes 2 MS

76  2 kelainan dengan Stakes 2 MS

74  3 kelainan dengan Stakes 2 MS

72  4 kelainan dengan Stakes 2 MS

70  5 kelainan dengan Stakes 2 MS

2. Cukup (C) 68  6 kelainan dengan Stakes 2 MS

66  7 kelainan dengan Stakes 2 MS

64  8 kelainan dengan Stakes 2 MS

62  9 kelainan dengan Stakes 2 MS

60  >9 kelainan dengan Stakes 2 MS

3. Kurang (K1) 55  Bila terdapat kelainan dengan Stakes 3 TMS

4. Kurang Sekali 50  Bila terdapat kelainan dengan kategori TMS


(K2) Stakes 4
Keterangan:

 Stakes 1 adalah kondisi tidak ada kelainan atau penyakit sama sekali atau kalau ada
kelainan tersebut adalah sangat ringan atau tidak berarti;

 Stakes 2 adalah kondisi mempunyai kelainan atau penyakit derajat ringan yang tidak
mengganggu fungsi tubuh;

 Stakes 3 adalah kondisi mempunyai kelainan atau penyakit derajat sedang yang tidak
mengganggu fungsi tubuh;

 Stakes 4 adalah kondisi mempunyai kelainan atau penyakit derajat berat yang akan
mengganggu fungsi tubuh.
Kesamaptaan A
Lari 12 menit
1. peserta dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan nomor urut ujian, selanjutnya
kelompok pertama setelah melakukan pemanasan, menuju garis start, kemudian
kelompok berikutnya untuk persiapan dan melakukan pemanasan, demikian
seterusnya
2. starter merangkap timer (pemegang stop watch) memberi aba-aba “bersedia, siap, ya”
dan langsung menghidupkan stop watch
3. setelah aba-aba “ya” peserta langsung lari mengelilingi lapangan dengan arah
berlawanan jarum jam mengikuti garis lintasan selama 12 menit
4. petugas starter/timer mengumumkan melalui pengeras suara bahwa waktu telah
berjalan 2, 4, 6, 8, 10 menit serta pada saat 10 detik terakhir memberikan hitungan
mundur 10, 9, 8 dan seterusnya sampai dengan hitungan 1 diakhiri dengan tanda
peluit panjang
5. setelah petugas starter/timer meniup peluit panjang, timer mengumumkan bahwa
waktu sudah habis, agar peserta berhenti melepaskan nomor dada dan berjalan
berbalik arah menuju tempat istirahat
6. koordinator kesamaptaan “A” (lari 12 menit) memberikan peringatan/teguran kepada
peserta yang masih melakukan lari atau jalan apabila tanda waktu 12 menit telah
dibunyikan
TABEL PENILAIAN JASMANI A - LARI

PRIA 7. WANITA
LARI 12 NILAI LARI 12 NILAI
MENIT GERAKAN MENIT GERAKAN
(METER) (NG) (METER) (NG)
3444 100 3095 100
3422 99 3084 99
3401 98 3062 98
3380 97 3041 97
3369 96 3020 96
3338 95 2999 95
3317 94 2978 94
3296 93 2957 93
3274 92 2936 92
3253 91 2914 91
3232 90 2893 90
3211 89 2872 89
3190 88 2851 88
3169 87 2830 87
3148 86 2809 86
3126 85 2788 85
3105 84 2767 84
3084 83 2746 83
3062 82 2725 82
3041 81 2703 81
3021 80 2682 80
2999 79 2661 79
2978 78 2639 78
2957 77 2618 77
2936 76 2597 76
2914 75 2576 75
2893 74 2555 74
2872 73 2534 73
2851 72 2513 72
2820 71 2491 71
2809 70 2470 70
2788 69 2449 69
2767 68 2428 68
2746 67 2407 67
8.
2725 66 2385 66
2703 65 2364 65
2682 64 2343 64
2661 63 2322 63
2639 62 2301 62
2618 61 2280 61
2597 60 2259 60
2576 59 2237 59
2555 58 2216 58
2534 57 2195 57
2513 56 2174 56
2491 55 2153 55
2470 54 2132 54
2449 53 2111 53
2428 52 2090 52
2407 51 2069 51
2386 50 2048 50
2364 49 2026 49
2343 48 2005 48
2322 47 1984 47
2301 46 1962 46
2280 45 1941 45
2259 44 1920 44
2237 43 1899 43
2216 42 1878 42
2195 41 1857 41
2174 40 1836 40
2153 39 1814 39
2132 38 1793 38
2111 37 1772 37
2090 36 1750 36
2069 35 1729 35
2048 34 1708 34
2026 33 1687 33
2005 32 1666 32
1984 31 1645 31
1962 30 1624 30
1941 29 1603 29
1920 28 1582 28
1899 27 1561 27
1878 26 1539 26
9.
1857 25 1518 25
1836 24 1497 24
1814 23 1476 23
1793 22 1455 22
1772 21 1434 21
1750 20 1412 20
1729 19 1391 19
1708 18 1370 18
1687 17 1349 17
1666 16 1328 16
1645 15 1307 15
1625 14 1286 14
1603 13 1265 13
1582 12 1244 12
1561 11 1223 11
1539 10 1202 10
1518 9 1181 9
1497 8 1160 8
1476 7 1139 7
1455 6 1118 6
1434 5 1097 5
1413 4 1076 4
1392 3 1055 3
1371 2 1034 2
1349 1 1013 1
Kesamaptaan B
Pull Up (Pria)
1. Sikap Permulaan
a. peserta menggantung pada palang dengan telapak tangan menghadap
ke depan, ibu jari di bawah palang dan kaki tidak menyentuh tanah
b. badan, kedua kaki dan siku lurus ke bawah
c. peserta yang tidak mampu melompat untuk memegang palang dapat
diberikan bantuan dengan kursi atau diangkat oleh petugas
2. Gerakan
a. peserta mengangkat badan dengan kekuatan kedua tangan sampai
dagu melewati palang
b. gerakan selanjutnya turun menggantung seperti sikap permulaan (Gbr.
5) kemudian kembali mengangkat badan dengan kedua tangan sampai
dagu melewati palang (seperti gerakan di atas), demikian diulang
terus menerus sebanyak mungkin selama 1 menit
3. Gerakan yang salah dan tidak dihitung, apabila
a. mengangkat badan untuk hitungan berikutnya pada waktu siku belum
lurus
b. pada saat mengangkat badan dagu tidak melewati palang
c. kaki yang bersangkutan menyentuh tanah
4. Ketentuan hitungan
a. satu hitungan adalah gerakan mengangkat badan sampai dengan dagu
melewati palang
b. peserta mengangkat badan dengan posisi kaki dihentakan dan ayunan
tetap dihitung dengan ketentuan lengan siku lurus dan dagu melewati
palang
c. gerakan yang salah tidak mendapatkan hitungan

Pull Up wanita dilakukan dengan cara yang berbeda. Klik link berikut untuk melihat
cara melakukan Pull Up Wanita / Chinning.
TABEL PENILAIAN PULL UP

PRIA WANITA
CHINNING-
CHINNING-UP NILAI
NILAI
1 MENIT GERAKAN
UP 1
(GERAK) (NG)
GERAKAN
17 100 MENIT
16 94 (NG)
(GERAK)
15 88
14 82
72 100
13 76
71 97
12 70
70 95
11 64
69 92
10 58
68 90
9 52
67 87
8 46
66 85
7 39
65 82
6 32
64 80
5 26
63 77
4 20
62 75
3 14
61 72
2 8
60 70
1 4
59 67
58 65
57 62
56 60
55 57
54 55
53 52
52 50
51 47
50 45
49 42
48 40
47 37
46 35
45 32
44 30
43 27
42 25
Kesamaptaan B
Sit Up
1. Sikap Permulaan
a. peserta ujian berbaring telentang dengan lutut ditekuk sehingga kedua
telapak kaki menempel di tanah kedua paha dan betis membentuk sudut
90 derajat, jarak kedua lutut selebar bahu
b. kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dengan jari-jari
terpegang (dianyam)
c. siku-siku tangan menyentuh tanah
d. peserta pembantu berikutnya memegang kedua kaki pada
pergelangan/mata kaki peserta yang akan melakukan gerakan dengan
posisi jongkok, lutut sebelah kanan menyentuh tanah sedangkan lutut
kaki kiri atau kanan berada di antara kedua telapak kaki peserta yang
akan melakukan gerakan. cara memegang tidak dibenarkan menduduki
kaki peserta
2. Gerakan
a. peserta mengangkat badan dengan kedua telapak tangan berada belakang
kepala sampai pada posisi duduk 90 derajat, kemudian badan
membungkuk, siku tangan kanan diarahkan sampai melewati di atas
lutut sebelah kiri
b. kemudian dengan cepat turun berbaring terlentang seperti sikap
permulaan
c. kemudian melakukan gerakan seperti gerakan pertama namun dengan
posisi sebaliknya dengan siku tangan kiri diarahkan sampai melewati di
atas lutut sebelah kanan
d. demikian gerakan dilakukan sebanyak mungkin selama 1 menit
e. gerakan berakhir bila peserta tidak mampu lagi melakukan gerakan dan
berhenti selama lebih dari 5 detik
3. Gerakan yang salah dan tidak dihitung, apabila
a. posisi pada saat mengangkat badan tidak sampai 90 derajat
b. siku kanan tidak melewati lutut kaki sebelah kiri atau sebaliknya
c. pada waktu kembali ke sikap semula (sikap terlentang) kedua siku
tangan tidak menyentuh tanah
d. apabila pegangan tangan terlepas, gerakan tersebut tidak dihitung dan
peserta kembali ke posisi semula serta meneruskan gerakan untuk
mendapatkan hitungan berikutnya dengan memulai gerakan dari sikap
terlentang
4. Ketentuan hitungan
a. dihitung satu hitungan dari sikap terlentang sampai siku tangan kanan
melampaui lutut sebelah kiri atau sebaliknya
b. gerakan yang salah tidak mendapatkan hitungan
TABEL PENILAIAN SIT UP

PRIA WANITA
SIT-UP NILAI SIT UP 1 NILAI
1 MENIT GERAKAN MENIT GERAKAN
(GERAK) (NG) (GERAK) (NG)
40 100 50 100
39 96 49 96
38 92 48 93
37 88 47 91
36 84 46 87
35 80 45 84
34 76 44 82
33 72 43 78
32 68 42 75
31 64 41 73
30 60 40 69
29 56 39 66
28 52 38 64
27 48 37 60
26 44 36 57
25 41 35 55
24 38 34 51
23 35 33 48
22 32 32 46
21 30 31 42
20 28 30 39
19 26 29 37
18 24 28 33
17 22 27 29
16 20 26 26
15 18 25 24
14 16 24 21
13 14 23 19
12 12 22 15
11 10 21 12
10 8 20 10
9 6 19 6
8 4 18 3
7 2 17 1
Kesamaptaan B
Push Up

1. Sikap Permulaan
a. peserta tiarap seluruh tubuh menempel di tanahkedua telapak tangan
diletakkan di belakang kepala dengan jari-jari terpegang (dianyam)
b. kedua telapak tangan boleh terbuka atau mengepal menempel di tanah ke
samping badan di bawah bahu dengan jarak selebar tubuh
c. kedua kaki rapat lurus ke belakang dengan jari-jari bertumpu di tanah
2. Gerakan
a. peserta mengangkat badan dengan meluruskan lengan ke atas, sehingga
tubuh terangkat membentuk sudut 30 derajat dengan tanah dalam posisi
kaki dan tubuh lurus
b. gerakan berikutnya menurunkan badan dengan membengkokkan lengan
sehingga badan turun dalam posisi jarak satu kepal (± 10 cm) antara
dada dengan tanah posisi badan menjadi lurus horizontal dengan tanah
c. gerakan selanjutnya badan diangkat kembali dengan meluruskan lengan
posisi badan tetap lurus dan kembali membentuk sudut 30 derajat
dengan tanah
d. demikian dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin dengan waktu
selama 1 menit
e. posisi peserta tangan dalam keadaan lurus (badan diangkat) apabila
peserta tidak melakukan gerakan/istirahat
3. Gerakan yang salah dan tidak dihitung, apabila
a. sebelum lengan lurus pada saat mengangkat badan sudah turun kembali
b. gerakan dilakukan dengan tubuh tidak lurus (bergelombang)
c. bagian tubuh menyentuh tanah pada saat turun
4. Ketentuan hitungan
a. dihitung satu hitungan mulai saat mengangkat badan dengan meluruskan
lengan sampai lengan benar-benar lurus
b. kemudian turun kembali dengan tubuh lurus sampai berjarak 1 kepal
(± 10 cm) dari tanah langsung mengangkat badan untuk hitungan
berikutnya
c. gerakan yang tidak benar tidak memperoleh hitungan
TABEL PENILAIAN PUSH UP

PRIA WANITA
PUSH-UP NILAI PUSH UP 1 NILAI
1 MENIT GERAKAN MENIT GERAKAN
(GERAK) (NG) (GERAK) (NG)
42 100 37 100
41 97 36 97
40 94 35 93
39 91 34 90
38 88 33 86
37 85 32 83
36 82 31 79
35 79 30 76
34 76 29 72
33 73 28 69
32 70 27 65
31 67 26 62
30 64 25 58
29 61 24 55
28 58 23 51
27 55 22 48
26 52 21 44
25 50 20 41
24 48 19 37
23 46 18 34
22 44 17 30
21 42 16 27
20 40 15 23
19 38 14 20
18 36 13 16
17 34 12 13
16 32 11 9
15 29 10 6
14 26 9 2
13 23
12 21
11 19
10 17
9 15
8 13
7 11
6 9
5 7
4 6
3 5
2 4
1 3
Kesamaptaan B
Shuttle Run

1. Sikap Permulaan
a. kelompok peserta yang terdiri dari 3 - 4 orang mengambil posisi start
berdiri di belakang garis start di sebelah kanan atau kiri masing-masing
tiang
b. dalam posisi “siap” menunggu aba-aba dari penguji
2. Gerakan
a. setelah ada aba-aba “ya” peserta lari secepat mungkin menuju tiang yang
berada di depannya sampai melewati tiang langsung memutar berbalik
kembali ke tempat semula menuju ke tiang pertama
b. apabila peserta start dari sebelah kanan tiang maka yang bersangkutan
berlari menuju ke sebelah kiri tiang di
depannya kemudian berbalik memutar melewati tiang menuju ke
sebelah kanan tiang pertama sehingga membentuk angka delapan,
dilakukan sebanyak 3 kali putaran bolak-balik, demikian pula sebaliknya
apabila peserta start dari sebelah kiri
c. posisi finish, apabila peserta saat start di sebelah kanan tiang pertama
maka pada putaran ke 3 ketika berada di tiang ke 2 berlari lurus ke
depan ke arah sesuai posisi pada waktu start, demikian pula sebaliknya
d. peserta tidak diperbolehkan memegang tiang pada waktu berlari
3. Gerakan yang salah dan tidak dihitung, apabila
a. start mendahului aba-aba “ya”
b. pada putaran pertama dan kedua tidak membuat angka delapan
c. gerakan tidak dilakukan 3 kali bolak-balik
d. pada putaran terakhir tidak berlari lurus menuju ke posisi waktu start
e. peserta memegang tiang pada waktu berlari
4. Ketentuan hitungan
a. hasil gerakan diambil dari catatan waktu yang ditempuh dalam jarak 6 x
10 m
b. bila ada peserta mendahului start sebelum ada aba-aba “ya” maka
pelaksanaan ujian untuk kelompok tersebut diulangi
c. bila ada peserta yang melakukan gerakan yang salah maka peserta
tersebut dapat mengulangi setelah kelompok tersebut selesai
TABEL PENILAIAN SHUTTLE RUN

PRIA WANITA
SHUTLE-RUN NILAI SHUTTLE RUN NILAI
6 X 10 M GERAKAN 6 X 10M GERAKAN
(DETIK) (NG) (DETIK) (NG)
16,2 100 17,6 100
16,3 99 17,7 99
16,4 98 17,8 98
16,5 97 17,9 97
16,6 96 18 96
16,7 95 18,1 95
16,8 94 18,2 94
16,9 92 18,3 93
17,0 90 18,4 92
17,1 88 18,5 91
17,2 86 18,6 90
17,3 84 18,7 89
17,4 82 18,8 88
17,5 80 18,9 87
17,6 78 19 86
17,7 76 19,1 85
17,8 74 19,2 84
17,9 72 19,3 83
18,0 70 19,4 82
18,1 68 19,5 81
18,2 66 19,6 80
18,3 64 19,7 79
18,4 62 19,8 78
18,5 60 19,9 77
18,6 58 20 76
18,7 56 20,1 75
18,8 54 20,2 74
18,9 52 20,3 73
19,0 51 20,4 72
19,1 49 20,5 71
19,2 47 20,6 70
19,3 45 20,7 69
19,4 43 20,8 68
19,5 41 20,9 67
19,6 40 21 66
19,7 38 21,1 65
19,8 36 21,2 64
19,9 34 21,3 63
20,0 32 21,4 62
20,1 30 21,5 61
20,2 28 21,6 60
20,3 26 21,7 59
20,4 24 21,8 58
20,5 22 21,9 57
20,6 21 22 56
20,7 19 22,1 55
20,8 17 22,2 54
20,9 15 22,3 53
21,0 13 22,4 52
21,1 11 22,5 51
21,2 10 22,6 50
21,3 8 22,7 49
21,4 6 22,8 48
21,5 4 22,9 47
21,6 2 23 46
23,1 45
23,2 44
23,3 43
23,4 42
23,5 41
23,6 40
23,7 39
23,8 38
23,9 37
24 36
24,1 35
24,2 34
24,3 33
24,4 32
24,5 31
24,6 30
24,7 29
24,8 28
24,9 27
25 26
25,1 25
25,2 24
25,3 23
25,4 22
25,5 21
25,6 20
25,7 19
25,8 18
25,9 17
26 16
26,1 15
26,2 14
26,3 13
26,4 12
26,5 11
26,6 10
26,7 9
26,8 8
26,9 7
27 6
27,1 5
27,2 4
27,3 3
27,4 2
27,5 1
Renang
Gaya Renang

1. Peserta menggunakan gaya yang dikuasai (bebas gaya).

Peserta yang Memenuhi Syarat (MS) :

1. peserta menempuh jarak 25 meter;


2. waktu yang ditempuh oleh peserta dengan Nilai Batas Lulus 41 adalah untuk
pria diatas 55 detik dan wanita diatas 60 detik.

Peserta yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

1. Peserta tidak mencapai jarak 25 meter;


2. Mendapat nilai 0 (nol) karena tidak melaksanakan ujian renang;
3. Mendapatkan nilai dibawah nilai batas lulus.

Perlengkapan yang harus dibawa :

1. pria dan wanita menggunakan pakaian renang


2. tidak boleh memakai perhiasan/benda yang mengganggu gerakan atau bagian
tubuh
3. tidak boleh menggunakan kaca mata renang atau alat bantu lainnya
TABEL PENILAIAN RENANG

PRIA WANITA
WAKTU TEMPUH NILAI WAKTU TEMPUH NILAI
25 METER GERAKAN 25 METER GERAKAN
(DETIK) (NG) (DETIK) (NG)

14 100 20 100
14.7 99 20.7 99
15.4 98 21.3 98
16.1 97 22 97
16.8 96 22.7 96
17.5 95 23.4 95
18.2 94 24 94
18.9 93 24.7 93
19.6 92 25.4 92
20.3 91 26 91
21 90 26.7 90
21.7 89 27.4 89
22.4 88 28 88
23.1 87 28.7 87
23.8 86 29.4 86
24.5 85 30.1 85
25.2 84 30.7 84
25.9 83 31.4 83
26.6 82 32.1 82
27.3 81 32.7 81
28 80 33.4 80
28.7 79 34.1 79
29.4 78 34.7 78
30.1 77 35.4 77
30.8 76 36.1 76
31.5 75 36.8 75
32.2 74 37.4 74
32.9 73 38.1 73
33.6 72 38.8 72
34.3 71 39.4 71
35 70 40.1 70
35.7 69 40.8 69
36.4 68 41.4 68
37.1 67 18 M 29
37.8 66
38.5 65
39.2 64
39.9 63
40.6 62
41.3 61
42 60
42.7 59
43.4 58
44.1 57
44.8 56
45.5 55
46.2 54
46.9 53
47.6 52
48.3 51
49 50
49.7 49
50.4 48
51.1 47
51.8 46
52.5 45
53.2 44
53.9 43
54.6 42
55.00 ke
41
atas/asal sampai

24 M 40
23 M 39
23 M 38
22 M 37
22 M 36
21 M 35
21 M 34
20 M 33
20 M 32
19 M 31
19 M 30
42.1 67 17 M 29
42.8 66
43.5 65
44.1 64
44.8 63
45.5 62
46.1 61
46.8 60
47.5 59
48.1 58
48.8 57
49.5 56
50.2 55
50.8 54
51.5 53
52.2 52
52.8 51
53.5 50
54.2 49
54.8 48
55.5 47
56.2 46
56.9 45
57.5 44
58.2 43
58.9 42
60.00“ ke
41
atas/asal sampai

23 M 40
22 M 39
22 M 38
21 M 37
21 M 36
20 M 35
20 M 34
19 M 33
19 M 32
18 M 31
18 M 30
17 M 28 16 M 28
17 M 27 16 M 27
16 M 26 15 M 26
16 M 25 15 M 25
15 M 24 14 M 24
15 M 23 14 M 23
14 M 22 13 M 22
14 M 21 13 M 21
13 M 20 12 M 20
12 M 19 11 M 19
12 M 18 11 M 18
11 M 17 10 M 17
11 M 16 10 M 16
10 M 15 9M 15
10 M 14 9M 14
9M 13 8M 13
9M 12 8M 12
8M 11 7M 11
7M 10 6M 10
7M 9 6M 9
6M 8 5M 8
6M 7 5M 7
5M 6 4M 6
5M 5 4M 5
4M 4 3M 4
4M 3 3M 3
3M 2 2M 2
1M 1 1M 1
Tes Anthropometri
Perlengkapan yang harus dibawa :

1. pria menggunakan celana pendek warna hitam sejenis celana renang;


2. wanita menggunakan celana pendek dan pakaian warna biru tua sejenis pakaian renang
tanpa lengan.

Jenis Pemeriksaan :

1. menentukan tipe tubuh (Somatotype)


a. Endomorphic (gemuk);
b. Mesomorphic (atletis / ideal);
c. Ectomorphic (kurus).
2. Pemeriksaan kelainan tubuh
a. Kepala (miring kanan/kiri);
b. Leher menjulur ke depan (Head Posture);
c. Bahu kiri/kanan rendah (shoulder droop);
d. Bahu kiri/kanan ke depan (shoulder thrust);
e. Lekuk tulang punggung ke depan (lordosis);
f. Lekuk tulang punggung ke belakang (kyphosis);
g. Tulang belakang berbentuk S (scoliosis);
h. Dada (pipih/ceking);
i. Dada meruncing ke depan;
j. Perut menonjol ke depan (abdominal ptosis);
k. Tipe tubuh (gemuk/kurus);
l. Pinggul (hip thrust);
m. Keseimbangan Panggul;
n. Lutut maju ke depan (knee thrust);
o. Kaki ( X );
p. Kaki (O);
q. Arah telapak kaki;
r. Telapak kaki datar (foot flat);
s. Sikap;
t. Cara Berjalan;
u. Kelainan lain :
 mata juling;
 telinga lebar sebelah;
 gigi tonggos kelihatan;
 kulit, muka hitam/bercak-bercak;
 tangan bengkok;
 jari – jari tangan/kaki tidak dapat ditekuk.
Cara penilaian Anthropometrik:
Masing-masing item mempunyai nilai yang bersifat mutlak, apabila salah satu
item ada nilai yang kecil maka nilai yang dipakai adalah nilai yang paling kecil
tersebut.

Contoh soal:
Seorang peserta A terdapat kelainan antara lain:

Kepala = 70;
leher = 70;
bahu miring = 65;
bahu ke depan = 70;
lordosis = 60;
kyphosis = 65;
scoliosis = 75;
dada pipih = 60;
perut = 67;
gemuk / kurus = 75;
pinggul = 76;
lutut = 70;
kaki x = 40;
kaki o = 60;
arah telapak kaki = 65;
telapak kaki = 70;
sikap = 70;
kelainan lain = .…

Nilai akhir kelainan bagian tubuh adalah 40 (kaki X). Apabila penguji lebih dari
1 orang maka nilai terkecil harus dikoordinasikan/dibicarakan, sehingga
memperoleh kesepakatan bersama untuk menentukan nilai akhir.

3. Penilaian Akhir Anthropometric (NA):

Nilai Akhir Anthropometric adalah gabungan Nilai Tipe Tubuh (NTT) dan
Nilai Kelainan (NK) postur tubuh yang dijumlahkan dengan
menggunakan rumus Nilai akhir Anthropometrik(NA) pemeriksaan
postur tubuh atau dengan rumus:

a bila NK dan NTT, keduanya atau salah satu memiliki nilai terkecil
berada antara nilai 81 – 100.

NK + NTT
2 - 81
=
2 + 81
66

b) bila NK dan NTT, keduanya atau salah satu memiliki nilai terkecil
berada antara nilai 61 – 80.

NK + NTT
- 61
= 2
+ 61
2

d) bila NK dan NTT, keduanya atau salah satu memiliki nilai terkecil
berada antara nilai 41 – 60.

NK + NTT
- 41
= 2
+ 41
2

d) bila NK dan NTT, keduanya atau salah satu memiliki nilai terkecil
berada antara nilai 0 – 40.

NK + NTT
- 21
= 2
+ 21
3

Contoh soal Nilai Akhir Anthropometrik:

Diketahui seorang/peserta Nilai Tipe Tubuhnya (NTT) = 56 dan Nilai


Kelainannya (NK) = 40. Antara Nilai Kelainan dan Tipe Tubuh yang terkecil
adalah Nilai Kelainan yaitu: 40.

Rumus yang digunakan adalah rumus Nilai Akhir Antropometrik pada


halaman di atas dengan nilai antara 0 – 40.

NK + NTT
- 21
NA = 2
+ 21
3

40 + 56
- 21
NA = 2
+ 21
3

48 - 21
NA = + 21
3

27
NA = + 21
3

NA = 9 + 21
NA = 30

Nilai Akhir Postur Tubuh adalah: 30 termasuk kategori K (kurang).

Kategori penilaian pemeriksaan anthropometri adalah sebagai berikut:


a) Baik Sekali (BS) = 81 – 100;
b) Baik (B) = 61 – 80;
c) Cukup (C) = 41 – 60;
d) Kurang (K) = 21 – 40;
e) Kurang Sekali (KS) = 0 – 20.
Pemeriksaan Administrasi Akhir (tingkat Daerah)
Materi Pemeriksaan

1. Surat Permohonan :
a. ditulis dengan tinta warna hitam di atas kertas folio bergaris bermaterai Rp. 6.000,-
;
b. ditulis sendiri oleh pelamar;
c. menggunakan huruf balok tanpa coretan/dihapus.
2. fotokopi akte kelahiran/surat kenal lahir
a. bagi yang tidak memiliki akte kelahiran dapat menggunakan Surat Keterangan
Kelahiran/Surat Kenal Lahir
b. akte kelahiran/surat kenal lahir/surat keterangan kelahiran dibuat oleh
bupati/walikota setempat;
c. jika akte kelahiran/surat kenal lahir hilang/ rusak/terdapat kesalahan/perubahan,
harus dilampiri surat keterangan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
3. fotokopi Ijazah pendidikan umum sampai dengan pendidikan terakhir
a. fotokopi Ijazah beserta transkrip/daftar nilai
b. jika Ijazah hilang/rusak/terdapat kesalahan/ perubahan, harus dilampiri surat
keterangan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;
c. fotokopi Ijazah dari sekolah/perguruan tinggi luar negeri harus mendapat
penyesuaian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
d. fotokopi Ijazah yang digunakan harus sesuai dengan yang diterbitkan oleh
sekolah/perguruan tinggi;
e. fotokopi sertifikat akreditasi program studi yang dikeluarkan BAN-PT dilegalisir
oleh sekolah/perguruan tinggi.
4. bagi siswa yang masih duduk di kelas 3 (tiga) SMA / MA agar membawa raport atau
fotocopy raport yang telah dilegalisir;
5. fotokopi surat keterangan berbadan sehat yang dikeluarkan dari institusi kesehatan resmi
milik pemerintah (di luar kesehatan Polri);
6. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) :
7. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) Calon Taruna/i
Akademi Kepolisian dengan masa penerbitan minimal 1 (satu) tahun terakhir terhitung
pada saat waktu pembukaan pendidikan;
8. persetujuan orang tua/wali
9. pernyataan belum pernah nikah
10. daftar riwayat hidup
11. surat perjanjian Ikatan Dinas Pertama Anggota Polri
12. surat pernyataan tidak terikat perjanjian dengan instansi lain
13. surat pernyataan orang tua/wali

Keterangan : semua persyaratan Administrasi dibuat rangkap 3 (tiga).

Metode Pemeriksaan Administrasi Awal

1. pemeriksaan administrasi akhir dilaksanakan pada Panitia Daerah oleh tim pemeriksa
administrasi akhir;
2. tim pemeriksa administrasi akhir melakukan pemeriksaan ulang kelengkapan dan
keabsahan dokumen persyaratan administrasi calon taruna Akpol satu persatu dengan
cermat dan teliti, mencocokkan detail nama, tanggal/bulan/tahun lahir yang tertera pada
ijazah/STTB, Akte kelahiran, KTP dan KK dengan melibatkan outsourcing (Diknas,
Disdukpencapil) serta mencocokan foto calon taruna Akpol sesuai blanko pemeriksaan
administrasi yang telah ditentukan;
3. setelah kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan administrasi calon taruna Akpol
dinilai maka dibuatkan Keputusan tentang kelulusan pemeriksaan administrasi akhir
penerimaan taruna Akpol baik yang MS maupun yang TMS;

Penilaian

Penilaian hasil pemeriksaan administrasi awal ditentukan secara kualitatif dengan


kualifikasi sebagai berikut

a. Memenuhi Syarat (MS) : berkas administrasi lengkap;


b. Tidak Memenuhi Syarat (TMS):
1. berkas administrasi lengkap tetapi diragukan keabsahannya;
2. berkas administrasi sah tetapi tidak lengkap;
3. berkas administrasi lengkap tetapi tidak sah;
4. berkas administrasi tidak lengkap dan tidak sah.

Yang perlu dipersiapkan oleh peserta :

1. memakai kemeja warna putih dan celana panjang bahan warna hitam
2. peralatan tulis (ballpoint pens, bold liner pens, penghapus pulpen (tipp-ex), pensil, dan
penghapus pensil

Tim

Anda mungkin juga menyukai