Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

I. KASUS (MASALAH UTAMA)


Harga Diri Rendah

a. Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaaan yang berasal dari
penerimaan diri sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan, kegagalan, tetap merasa penting dan berharga. (Stuart,
2007).
Harga diri rendah merupakan rasa negatif terhadap diri sendiri
termasuk kehilangan percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak
berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putuasa (Depkes, 2000).
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian
diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal
diri, atau cita-cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan
bahagia ( Keliat,2005).

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


a. Factor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis adalah
penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali,
kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketegantungan pada
orang lain, ideal diri yang tidak realistis.

1
b. Factor presipitasi

Factor Presipitasi Terjadinya harga diri rendah biasanya adalah


kehillangan bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh,
kegagalan atau produktifitas yang menurun. Faktor prespitasi yaitu
ketegangan peran adalah stres yang berhubungan dengan frustasi yang
dialami individu dalam peran atau posisi yang diharapkan. Konflik peran
adalah ketidak sesuaian peran antara yng dijalankan dengan yang
diinginkan. Peran yang tidak jelas adalah kurangnya pengetahuan
individu tentang peran yang dilakukannya. Peran berlebihan adalah
kurangnya sumber adekuat untuk menampilkan seperangkat peran yang
kompleks. Perkembangan yang transisi yaitu perubahaan norma yang
berkaitan dengan nilai untuk menyesuaikan diri. Situasi transisi peran
adalah bertambah atau berkurangnya orang penting dalam kehidupan
individu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti.

c. Jenis-jenis konsep diri

Konsep diri terdiri atas komponen-komponen berikut ini:

1. Citra tubuh (Body Image)

Citra tubuh (Body Image) adalah kumpulan dari sikap


individu yang disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya.
Termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang
ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi, yang secara
berkesinambungan dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman
yang baru (Stuart & Sundeen, 1998).

2
2. Ideal diri (Self Ideal)

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus


berperilaku sesuai dengan standar, aspirasi, tujuan atau nilai
personal tertentu. Sering juga disebut bahwa ideal diri sama dengan
cita-cita, keinginan, harapan tentang diri sendiri (Stuart & Sundeen,
1998).

3. Identitas diri (Self Identifity)

Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian


yang bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan,
konsistensi, dan keunikkan individu. Pembentukan identitas dimulai
pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi
merupakan tugas utama pada masa remaja (Stuart & Sundeen,
1998).

4. Peran diri (Self Role)

Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan


sosial berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok
sosial. Peran yang diterapkan adalah peran dimana seseorang tidak
mempunyai pilihan. Peran yang diterima adalah peran yang terpilih
atau dipilih oleh individu (Stuart & Sundeen, 1998).

5. Harga diri (Self Esteem)

Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal


yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku
seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah
perasaan yang berakar dalam penerimaan diri tanpa syarat,

3
walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, tetap merasa sebagai
seorang yang penting dan berharga (Stuart & Sundeen, 1998).

d. Rentang respon

Keterangan :

1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang


pengalaman nyata yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep
diri maladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri
yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.

4
e. Mekanisme koping

Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek atau


jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk
melindungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang
menyakitkan. Pertahanan jangka pendek mencakup sebagai berikut:

1. Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dan krisis identitas


diri (misalnya konser musik, bekerja keras, menonton televisi
secara obsesif).
2. Aktivitas yang memberikan identitas penggantian sementara
(misalnya ikut serta dalam klub sosial, agama, politik, kelompok,
gerakan).
3. Aktivitas sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri
yang tidak menentu (misalnya olahraga yang kompetitif, prestasi
akademik, konteks untuk mendapatkan polaritas).
4. Aktivitas yang merupakan upaya jangka pendek untuk membuat
identitas diluar dari hidup yang tidak bermakna saat ini (misalnya
penyalahgunaan obat).

Pertahanan jangka panjang mencakup sebagai berikut:

1. Penutupan identitas: adopsi identitas premature yang diinginkan


oleh orang yang terdekat tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi
atau potensi diri individu.
2. Identitas negatif: asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai
dan harapan yang diterima masyarakat.

5
III. A. POHON MASALAH
Isolasi sosial

HDR

Gangguan citra tubuh

B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


1. Masalah keperawatan

Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

2. Data yang perlu dikaji


a. Data subyektif:
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu
apa-apa, klien mengatakan perasaannya malu terhadap diri
sendiri, klien mengatakan merasa tidak berguna.
b. Data obyektif:
Klien malu untuk berkontak mata, tidak berinisiatif
berinteraksi dengan orang lain, malu berjabat tangan tangan,
klien mau menyebutkan nama, malu duduk berdampingan
dengan perawat, nada suara lembut dan pelan.

IV. DIAGNOSE KEPERAWATAN


Harga diri rendah
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Terlampir

6
VI. SUMBER

Carpenito, Lynda Juall.1998.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta:


EGC.
Keliat, Budi Anna dkk.1998.Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta:
EGC.
Stuart & Sundeen.1998.Buku Saku Keperawatan Jiwa.Edisi 3.Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai