1. Realitas dan praktek korupsi di Indonesia sudah sangat akut, maka masalah
tidakbisa diselesaikan hanya melalui penegakan hukum.
2. Menurut Paulo Freire, pendidikan mesti menjadi jalan menuju
pembebasanpermanen agar manusia menjadi sadar (disadarkan) tentang
penindasan yangmenimpanya, dan perlu melakukan aksi-aksi budaya yang
membebaskannya.
3. Perlawanan masyarakat terhadap korupsi masih sangat rendah >>>
jalur penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi selama ini tidak ada.
Latar Belakang Pendidikan Anti Korupsi :
1. Praktek korupsi di Indonesia telah terjadi sejak masa kerajaan di wilayah
nusantara,bahkan telah tersistematisasi mulai pada masa VOC dan pemerintahan
HindiaBelanda
2. Secara Faktual persoalan korupsi di Indonesia, dikatakan telah sampai pada
titikkulminasi yang akut >>> tidak hanya mewabah di kultur dan struktur
birokrasipemerintah >>> juga menjadi fenomena multi dimensional >> telah
menggerogotisendi2 kehidupan sosial dan kultural
3. Pergeseran pola hidup masyarakat yang tadinya menjunjung tinggi nilai2
spiritualmulai bergeser pada nilai2 materialistis dan konsumerisme.
4. Korupsi =extra ordinary crime>>> Upaya menjadikan ´musuh
bersama/commonenemy ´ belum menjadi bagian dari gerakan moral bangsaKarena
itu pemberantasan korupsi harus dijadikan sebagaicollective ethics movement.
Signifikansi Pendidikan anti Korupsi :
1. Rendahnya tingkat pemahaman terhadap korupsi di Indonesia.
Hal ini tidak hanya dapat menyebabkan kesalahpahaman mengenai bentuk-bentuk
korupsi,namun juga dapat menyeret seseorang terperangkap dalam sistem yang
mangakomodir perilaku korupsi tersebut.Contoh mudahnya adalah kemudahan´ dalam
pengurusan SIM oleh oknum Kepolisian.Sebagian besar dari kita mungkin beranggapan
bahwa kepengurusan SIM itu mahal, namunbisa sehari jadi dan tanpa tes. Padahal
menurut peraturan, kepengurusan SIM itu adalahmurah dan harus melalui tes.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-
unsur sebagai berikut :‡ perbuatan melawan hukum;‡ penyalahgunaan kewenangan,
kesempatan, atau sarana;‡ memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;‡
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;Selain itu terdapat beberapa
jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:‡ memberi atau menerima hadiah
atau janji (penyuapan);‡ penggelapan dalam jabatan;‡ pemerasan dalam jabatan;‡ ikut
serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);‡ menerima
gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).Dalam arti yang luas, korupsi
atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmiuntuk keuntungan pribadi.
PEMBAHASAN
1. A. Proses Persidangan
KasusArga Tirta Kiranabergulir sejakdijadikan tersangka kasusBank Centurysampai
perkaranyadigelar di pengadilan negeri Jakarta Pusat. Tuduhan yangdidakwakan
kepadanya adalah keterlibatannya dalam pencairankredit kepada para debitur yang
merugikanBank Centurysebesartiga ratus enam puluh miliar rupiah dan beberapa kasus
lainnyayang masih berjalan. Proses persidangan yang selama iniditangani oleh tim
penasehat hukum probono (bebas biaya) yangmerupakan rekan-rekanArga alumni
Fakultas Hukum UniversitasIndonesiaangkatan „80 dari Tim Advokasi
PenanggulanganBencanaHukum dan Gani Djemat dan Partners, telah memakan waktu
yangbegitu panjang, berbelit-belit dan sangat melelahkan.
Gayuskita semua tahu kasusnya, kekayaannya, kontroversinyadivonis 7 tahun penjara
dan denda 300 juta. Robert Tantulardituntut hukuman penjara selama 8 tahun dan
Hermanus HasanMuslim dituntut hukuman penjara selama 6 tahun dari PN
JakartaPusat. Lalu, mengapa mbak Arga 10 tahun bahkan dengan denda yangsangat
mencengangkan 10 M? KasusBank Centuryyangsemakin heboh dan tidak jelas
menimbulkan banyak spekulatif danpresenden buruk di mata masyarakat pada
umumnya dan ex-nasabahBank Centurykhususnya. Tentu saja mbak Arga yangberjuang
mengalami tekanan , stress dan depresi mampu melewatiini semua. Semoga dengan
dukungan moral dan perjuangan putritercinta Alanda,dan ratusan ribu masyarakat
Indonesia, Argabisa memperoleh keadilan yang hakiki. dari
kasusBankCenturyini.“Seharusnya bukan Arga yang dijadikan terdakwa,jangan sampai
penyelidikan menjadi salah alamat”, kata Humphreytegas, menutup pembicaraan.
AKSI Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie men-deadlocksidang paripurna
DPR terkait dengan kasus Bank Century dansontak membuat ricuh proses persidangan
di parlemen. Reaksisejumlah anggota dewan dari berbagai fraksi, khususnya
yangberasumsi bahwa telah terjadi sejumlah pelanggaran dalampengucuran bailout
Bank Century, dengan tegas menyatakan bahwaapa yang dipertontonkan ketua DPR
adalah sikap yang sarat denganpelanggaran konstitusi. Bahkan, Akbar Faisal dari Fraksi
Hanuradengan lantang menegaskan bahwa ketua DPR telah melakukankejahatan
konstitusi.
Sesungguhnya, dari rangkaian proses demi proses yang dilaluiPanitia Khusus Angket
Bank Century, menjadi sangat gampangditebak bahwa penyelesaian kasus Bank
Century akan menghadapisejumlah persoalan. Sekalipun mayoritas suara di
parlemenmengalamatkan kesalahan pada proses pencairan dana talangan BankCentury,
pemerintah tidak akan legawa menerima pandangan ini.
Apalagi pihak-pihak yang dulu menjadi pengambil kebijakandalam kasus yang menelan
uang negara Rp 6,7 triliun itu kiniberada dalam pusaran kekuasaan. Intinya,
pembongkaran kasus iniakan langsung menyentuh episentrum kekuasaan. Sekalipun
tidakbisa disimpulkan bahwa pengungkapan kasus ini tidak bisadipersamakan dengan
upaya menggugat legitimasi dan keabsahanpemerintah saat ini, pihak lain justru
meresponsnya secaraberlebihan.
Rakyat hanya akan disanjung dan dipuja pada saat pemilu.Selebihnya, rakyat akan
ditendang, bahkan digilas olehkepentingan ideologi yang sesungguhnya telah dirancang
di balikbasa-basi politik. Berbagai manuver dan siasat yang dibangunkemudian dibalut
dan dibungkus rapi dengan kemuliaan dankeagungan ajaran agama dan atas nama
rakyat. Tetapi,sesungguhnnya, yang ada hanyalah kenafian belaka.
Sikap yang kurang lebih sama runyamnya kini disuguhkan kepadapublik. Berbagai
dagelan politik dipertontonkan yang tidakjarang membuat hati terasa tersayat, miris,
dan akhirnya muakdengan agenda politik yang penuh dengan tipu muslihat.
Pengungkapan kasus bailout Bank Century yang sedari awaldicurigai publik sebagai
jalan panjang tanpa makna, tampaknya,akan menjadi kenyataan. Kesalahan fatal yang
telah dilakukanpara pengambil kebijakan bailout Bank Century seolah
sedangdiperjuangkan untuk ditutupi kebobrokannya.
Buntu dengan isu reshuffle yang tidak mampu menyurutkan suara-suara lantang di
parlemen, pemerintah pun menggelar road showpolitik dengan melobi pimpinan
parpol. Namun, lagi-lagi lobipolitik yang digulirkan juga menemui nasib yang
sama buruknya.Tidak hanya itu, menjelang masa pembacaan kesimpulan fraksi diDPR,
sejumlah staf ahli presiden juga keluyuran untuk merangkulpara petinggi parpol dan
tokoh masyarakat. Namun, hinggadigelarnya sidang paripurna pertama dan, hasilnya
tetap sajanihil.
Lagi-lagi pemerintah tidak siap menerima buah tindakan konyolyang pernah dilakukan.
Setelah semua upaya dan lobi politikgagal membuahkan hasil, kini menggelinding
tindakan-tindakanotoriter yang dipertontonkan ketua dewan. Kegagalan lobi
politikyang digulirkan para penggawa istana ternyata tidak menyurutkanniat
pemerintah untuk membungkus aib yang sesungguhnya sudahtercium publik.
Bahkan, Pansus menilai proses akuisisi dan merger itu telahmelanggar peraturan
perundang-undangan, syarat penipuan danpraktik pencucian uang oleh pemilik,
pengurus dan pejabat bank.Praktik penipuan dan pencucian uang yang dilakukan
manajemenBank Century, dilakukan secara terus menerus ini terjadi, akibatlemahnya
pengawasan otoritas Bank Indonesia.Pihak BI pun dinilai tidak tegas dalam
menindakpelanggaran-pelanggaran yang dilakukan manajemen Bank Century.Bahkan,
BI justru memberikan kebijakan yang berlebihan terhadapproses akuisisi merger Bank
Century. Padahal, pemilik bankjelas-jelas tidak melaksanakan komitmen-komitmen-
nya.
Dalam kesimpulan Pansus ini, sebagian besar fraksi yang adamenyatakan beberapa
pejabat perbankan dan institusi lainnya yangdiduga bertanggung-jawab atas semua
pelanggaran dalam kasus BankCentury. Nama mantan Gubernur BI yang kini Wakil
Presiden,Boediono, dan mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan(KSSK) yang
kini Menteri Keuangan, Sri Mulyani, termasuk pejabatyang dianggap paling
bertanggung-jawab. Selain sejumlah pejabatperbankan, juga disebutkan pihak-pihak
lain dari pemilik danmanajemen Bank Century. Pansus merekomendasikan agar semua
pihakyang diduga bertanggung-jawab ditindak lanjuti oleh aparatpenegak hukum,
dalam hal ini Polri dan Komisi PemberantasanKorupsi.
1. Demi menjaga stabilitas ekonomi, kriminal atau tidak,bobrok ngga bobrok, Bank
Century ini harus diselamatkan at allcost.
2. Dana talangan yang dikucurkan pemerintah dan BI, SriMulyani dan Boediono
terus naik mencapai Rp 6,3 Trilyun.Digelontorkan sejak 23 November 2008.
Dasarnya karena masalahnyamembesar dan pemerintah harus menambah suntikan
dana (Perppu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem
Keuangan).Kalau ini tidak dilakukan, kerugian yang ditimbulkan oleh krisisekonomi
akan jauh lebih masif.
3. Alasan utama bail-out Bank Century, versi Pemerintahdan BI :Bail out harus
dilakukan karena bisa secara sistemik merembetdan mengguncang ekonomi
nasional, melalui :
4. Terganggunya sistem pembayaran nasional, b. guncangan padastabilitas pasar
uang, nilai rupiah, dan menurunnya cadangandevisa, c. merembet ke bank-bank
lain, d. pelarian besar-besaranmodal ke luar negeri, e. masuk ke sektor riil, f. dan
akhirnya,faktor psikologis masyarakat dan pasar yang tidak rasional,terutama saat
krisis global, membuat ini bisa mengguncangekonomi Indonesia secara umum, g.
Indonesia bisa masuk jurangkrisis ekonomi jilid II
5. Untuk menyelamatkan Bank Century, BI juga merubah aturansyarat kecukupan
modal (CAR), dari 8% menjadi 0%. Perubahanperaturan termasuk juga
memungkinkan deposan-deposan besardiatas Rp 2 milyar yang sebelumnya tidak
dijamin, bisamendapatkan uangnya kembali.
6. Pendapat Kontra Bail-out :
Bank Century terlalu kecil untuk bisa mempengaruhi sistemkeuangan dan
ekonomi Indonesia secara umum. Aset Century cuma0,05 persen dari total aset
perbankan Indonesia.
Bank Century diselamatkan bukan karena faktor sistemik, tapikonspirasi
sementara pejabat BI untuk menyelamatkan deposanbesar, seperti Budi Sampoerna
dengan simpanan Rp 2 Trilyun(diantaranya pendapat ICW).
Para deposan besar ini diantaranya adalah penyumbang kampanye SBY (status :
rumor, belum ada bukti, dan buku “Gurita Cikeas”).
Kekacauan Bank Century awalnya adalah kelemahan BankIndonesia dalam
mengawasi bank nakal. BI harus bertanggungjawab.
Para tokoh kontra bail out : Kwik Semakin Gie, Anwar Nasution(Ketua BPK), mantan
Wapres Jusuf Kalla, Amien Rais, ekonom ImamSugema, dll.
Ditengah krisis keuangan, kebangkrutan sebuah bank bisa merembetcepat ke bank lain
yang selevel. Hal ini bisa kita analisisbahwa akan timbul sistemik risk secara direct dan
indirect.Resiko secara langsung terjadi karena Bank Century memilikihubungan bisnis
dengan bank lain sehingga bila bank ini bankruttentu akan mempengaruhi bank lain
dan berpotensi terjadikebangkrutan berantaui Resiko secara tidak langsung
terjadikarena bila suatu bank bangkrut maka akan berpengaruh terhadap kepercayaan
masyarakat terhadap perbankan.
Menurut kami, bailout untuk Century adalah harga matidikarenakan alasan di atas
namun perkara lain bila kita melihatfakta dan data berikut:
Indikator lain tercermin dalam kebijakan investasi BankCentury yang dapat kita lihat
dari cuplikan artikel berikut :“Sejak 2005 Bank Century ini sangat aktif berinvestasi di
surat berharga (efek). Pada 2007, portofolio efek melebihi penyalurankredit dengan
rasio antara keduanya sekitar 140% (Rp4,4 triliunberbanding dengan Rp3,1 triliun, per
September 2007).PadaSeptember 2008, angka itu menurun menjadi 75%. Tidak
herankemudian Century membukukan LDR kurang dari 50%, sementara rata-rata LDR
bank umum telah mencapai sekitar 70%. Lebih dari 90%dari total efek dicatat sebagai
dimiliki hingga jatuh tempo,sehingga sangat rentan mendatangkan risiko likuiditas bagi
bank.Belakangan diketahui, banyak di antaranya tidak terbayar(default) pada saat jatuh
tempo, sehingga menim-bulkan kerugian besar; CAR Century menjadi negatif.”
CAR dipakai sebagaitolak ukur kemampuan bank dalam menyediakan uang cash
kepadanasabah yang ingin menarik uangnya dimana erat kaitannya dengankepercayaan
masyarakat terhadap suatu bank. Sedangkan danapenjaminan simpanan adalah dana
nasabah yang dijamin oleh LPSketika bank tersebut mengalami kolaps yaitu
sebesar100jt/nasabah(tahun 2008,kini dijamin sebesar 2milyar/nasabah).
Dalam kasus ini kerugian memang tidak dialami oleh negarasecara langsung(dalam hal
ini APBN) karena potensi kerugianhanya dialami oleh LPS. Namun mengingat LPS
adalah lembaga yangdidirikan oleh negara dan sebagian besar uangnya
adalahmerupakan premi dari tiap bank yang tentu saja bank menghimpundananya dari
nasabah yang notabene masyarakat. Hal ini secaraindirect berpotensi merugikan
masyarakat dan negara.
Skandal terbaru terkait berita kasus Bank Century, AdaKedekatan Antara NII dengan
Pemilik Bank Century, JaringanNegara Islam Indonesia (NII) diduga memiliki
hubungan denganRobert Tantular, pemilik Bank Century. Disebut-sebut
pimpinanPondok Pesantren Al-Zaitun Panji Gumilang pernah
menanamkaninvestasinya sebesar Rp 250 miliar di bank bermasalah tersebut.
Kedekatan antara Panji dan Robert dimulai dari aktivitasPanji yang sering dakwah
bolak-balik ke Sabah, Malaysia.Sholahudin mencatat kedekatan Panji dan Robert
dimulai dariaktivitas Panji yang sering dakwah bolak-balik ke Sabah,Malaysia. “Setiap
pulang dari Sabah, dia sering menukar duit dimoney changer CIC yang dikelola oleh
tantenya Robert Tantular.
Sebuah ironi memang, ketika kita terpaksamenolong orang jahat agar tidak
menimbulkan kerugian yang lebihbesar bagi orang banyak. Namun yang lebih penting
adalahbagaimana kita mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwaini. UU PJSK
yang mampu melindungi perbankan harus diimbangidengan pengawasan dan tindakan
tegas bagi pelanggar peraturan BI.
Saran
Dalam menghadapi kasus bank Cemtury perlunnya kerjasama dengan baik
antara pemerrintah, DPR-RI dan Bank Indonesia. Pemerintahharus bertanggung
jawab kepada nasabah Bank Century agar bisauangnyya dicairkan.
Harusnya ada trasparansi public dalam menyelesaikan kasus Bankcentury
sehingga tidak terjadi korupsi
Audit infestasi BPK harus dilakukan dengan tuntas dan dibantu oleh Polri,
kejaksaan, Pemerintah Bank Indonesia.
Iklan