8-Bab 3
8-Bab 3
STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. W
Usia : 13 tahun
Agama : Islam
3.2 Anamnesis
A. Keluhan Utama
Bintil-bintil merah dan bernanah yang disertai gatal pada kedua tangan dan
kedua kaki sejak 1 bulan yang lalu.
43
44
B. Keluhan Tambahan
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Tanah Jambo Aye dengan keluhan
bintil-bintil merah dan bernanah yang disertai gatal pada tangan dan kaki.
Keluhan tersebut muncul sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya bintil-bintil merah
ini hanya muncul pada tangan pasien, tetapi sekarang sudah menyebar ke
badan pasien dan bintil-bintil sudah disertai dengan cairan yang berisi nanah
yang disertai gatal yang dirasakan pasien sekarang sudah terlalu mengganggu
pasien, terutama pada malam hari. Pasien sering menggaruk bintil-bintil
tersebut, lalu disekitar bintil-bintil tersebut ada yang disertai dengan keropeng
dan luka.
Pasien tinggal bersama orangtua dan saudara kandungnya dirumah. Riwayat
orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh pasien,
yakni seluruh anggota keluarga pasien dan tetangga pasien yang sering
bermain dengan pasien. Pasiennya biasanya mandi 2 kali dalam sehari,
mengganti pakaiannya 2 kali dalam sehari. Dari pengakuan pasien, kebiasaan
pasien yang sering memakai pakaian dan handuk bersama dengan saudara
pasien yang lain. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya dibenarkan oleh
pasien dan riwayat penyakit alergi sebelumnya disangkal.
Keluhan seperti ini sebelumnya pernah juga timbul pada pasien sekitar 3
bulan yang lalu dan pernah sembuh namun 1 bulan terakhir ini timbul
kembali, diketahui selain dari anggota keluarga pasien, tetangga pasien juga
ada mengeluhkan keluhan yang sama dengan pasien.
45
Riwayat penyakit yang sama dibenarkan oleh pasien yaitu sekitar beberapa
bulan yang lalu keluhan pernah sembuh tetapi dalam sebulan ini keluhan yang
bintil-bintil merah dan gatal, tetapi tidak seberat yang dialami oleh pasien.
Setiap harinya pasien tidur bersama-sama dengan saudara pasien yang lain.
Penggunaan obat salap yang didapat dari puskesmas dan dibeli di apotek.
Pasien merupakan anak kedua dari empat bersaudara, pasien dilahirkan secara
H. Riwayat Imunisasi
Pasien An.W, 13 tahun, merupakan anak dari Tn. S dan Ny. E. Pasien
merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pasien tinggal bersama kedua orang
Kedudukan Jenis
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam keluarga Kelamin
tangga
Sekolah Sekolah
belakang rumah
Kualitas Menurut
pelayanan keluarga
kesehatan kualitas
pelayanan
kesehatan yang
didapat cukup
memuaskan.
Tabel Pelayanan Kesehatan
Pekerjaan orangtua pasien adalah pedagang dan ibu rumah tangga. Pendapatan
keluarga. Pasien ini tinggal di rumah pribadi yang terdiri dari 3 kamar tidur dan 1
kamar mandi yang berada didalam rumah. Rumah berada di lingkungan perumahan
dalam sehari dengan bahan-bahan baku dibeli langsung dari pasar. Pasien biasanya
Status Present :
GCS : E4V5M6
Vital sign:
Tensi :-
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,7oC
Pengukuran Antropometri
Umur : 13 tahun
Berat badan : 45 kg
50
Status Generalis :
o Kepala
Bentuk : Normal
(+/+)
o Leher
o Thorax
51
Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, retraksi (-), bentuk
dada normal
Jantung
o Abdomen
o Ekstremitas
o Status Dermatologis
- Pemeriksaan Mikroskopik
Skabies + Impetigonisasi
- Prurigo Hebra
- Dermatitis atopi
- Pedikulosis korporis
3.8 Penatalaksanaan
tempat tinggal
serta keramas pada sore hari, memotong kuku secara rutin 1 kali
serumah.
kali sehari.
turut. Penggunaan obat tersebut tidak boleh terkena air, jika terkena air
2. Pasien tidak perlu membeli obat atau berobat ke rumah sakit karena
membutuhkan biaya yang lebih. Dalam hal ini, pihak puskesmas bisa
3.9 Prognosis
Faktor lingkungan menjadi hal yang sangat erat kaitannya dengan penyebaran
skabies di berbagai tempat, karena skabies dapat menular melalui kontak langsung
serta kontak tidak langsung. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit) dapat terjadi
saat bermain bersama bahkan sering tidur bersama. Hubungan erat tersebut dimulai
56
sejak lama, bahkan sebelum keduanya menderita skabies. Kontak tak langsung
(melalui benda), misalnya pakaian, handuk, seprei, bantal dan lain-lain digunakan
secara bersama-sama.
transmisi parasit skabies. Jarak rumah dekat dengan penderita scabies lain atau pasien
sering bermain dengan penderita scabies yang rumahnya berdekatan dengan rumah
pasien. Jarak yang demikian memungkinkan para penghuni dalam suatu kompleks
untuk berinteraksi lebih erat sehingga menyebabkan transmisi parasit skabies semakin
mudah.
Penyebaran juga terjadi dalam keluarga pasien, dimana adik dan kakak pasien
yang selalu tidur bersama pasien serta sering menggunakan pakaian atau handuk
bersama. Keadaan ini diperparah dengan kondisi lingkungan di dalam rumah, dimana
ventilasi kurang baik, banyak ditemukan pakaian digantung dalam kamar, dll.
dengan melakukan kebiasaan hidup sehat dan menciptakan lingkungan rumah yang
sehat. Selain dari kebiaasan hidup sehat, keadaan rumah juga sebagai perhatian
penting, ventilasi yang baik serta pengaturan intensitas cahaya yang masuk ke dalam
skabies yaitu saroptes scabei. Seluruh anggota keluarga yang tinggal serumah
beresiko tinggi terkena scabies, karena didukung juga dengan keadaan rumah dengan
57
jumlah anggota keluarga enam yang tinggal dalam rumah dengan ukuran 20 x 15 m2,
Faktor sosial ekonomi mempunyai peran yang sangat penting untuk penularan
dan penyebaran skabies. Keluarga pasien harus secara rutin dan berkala mengganti
seprei, sarung bantal, handuk, pakaian serta menjemur kasur untuk memperkecil
risiko perkembangan dan penyebaran skabies. Semua itu memerlukan dana yang
tidak sedikit untuk pengadaan barang-barang tersebut sedangkan pada keluarga ini
kepala keluarga tidak menentu namun harus membiayai seluruh anggota keluarganya
(6 orang).
Ketersediaan obat juga menjadi permasalahan pada kasus ini, karena tidak
membelinya diluar atau harus mengambil obatnya tersebut di rumah sakit cut meutia
yang mana itu membutuhkan biaya yang lebih, sedangkan penyakit scabies ini sudah
Skabies merupakan penyakit yang dapat disembuhkan secara total jika diobati
melakukan dengan benar dan juga tidak memperhatikan lingkungannya. Hal ini
karena beberapa orang menganggap hanya dirinya saja yang sakit, tanpa melihat
menyerangnya kembali dan bahkan dapat juga menyerang orang lain di lingkungan
sekitarnya.