Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Biosains Vol. 3 No. 2.

Agustus 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)


ISSN 2460-6804 (online)

TINJAUAN EKOLOGI DAN ETNOBOTANI GANDARIA


(Bouea macrophylla Griffith)

Tri Harsono
Jurusan Biologi FMIPA Unimed, Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate, Sumatera Utara
trihasrsonounimed@gmail.com

ABSTRAK

Indonesia dikenal memiliki tingkat keragaman hayati yang tinggi. Keragaman hayati tanaman
di Indonesia merupakan potensi yang dapat dikembangkan dan bernilai tinggi. Salah satu tanaman
yang berpotensi untuk dikembangkan adalah gandaria. Gandaria merupakan tanaman yang dapat
tumbuh tinggi. Sebagai salah satu tanaman asli Indonesia, gandaria dimanfaatkan mulai dari buah,
daun, hingga batangnya. Pemanfaatan yang optimal dari tanaman gandaria dapat meningkatkan nilai
ekonomis. Secara ekologi, gandaria menyebar mulai dari kawasan pantai hingga dataran tinggi.
Gandaria merupakan tumbuhan tropik basah dan dapat tumbuh pada tanah yang ringan dan subur.
Gandaria mudah beradaptasi pada lingkungan budidayanya dan merupakan salah satu komoditas
buah-buahan tropis yang berpotensi baik.

Kata kunci : ekologi, gandaria, tanaman

ECOLOGY REVIEW AND ETHNOBOTANI GANDARIA


(Bouea macrophylla Griffith)

ABSTRACT

Indonesia is known to have a high level of biodiversity. The biodiversity of plants in Indonesia
is a potential that can be developed and high value. One of the plants that have the potential to be
developed is gandaria. Gandaria is a plant that can grow high. As one of the native plants of Indonesia,
gandaria used from the fruit, leaves, until the trunk. The optimal utilization of gandaria plants can
increase the economic value. Ecologically, gandaria spread from the coast to the highlands. Gandaria is
a wet tropical plant and can be grown on a mild and fertile soil. Gandaria is easy to adapt to its
cultivation environment and is one of the most potent tropical fruits commodities.

Keywords : ecology, gandaria, plant

Pendahuluan (Filipina), Marian-plum (Ingrris) adalah tanaman


Gandaria (Bouea macrophylla Griffith) yang berasal dari kepulauan Indonesia dan
adalah satu spesies dari suku Anacardiaceae, Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis,
yang di beberapa daerah di Indonesia disebut dan banyak dibudidayakan di Sumatera ,
dengan berbagai nama yang berbeda seperti Thailand dan Ambon, jadi masih berkisar di
gandaria (Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu kawasan malesiana.
(Gayo), barania (Dayak ngaju), Asam djanar, Gandaria dimanfaatkan buah, daun, dan
Kedjauw lepang; Kundang rumania; Ramania batangnya. Buah gandaria berwarna hijau saat
hutan; Ramania pipit; Rengas; Tampusu; Tolok masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak
burung; Umpas (Kalimantan) dandoriah atau campuran sambal gandaria. Buah gandaria
(Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), yang matang berwarna kuning, memiliki rasa
Kalawasa, rapo-rapo kebo (Makasar), buwa kecut-manis dan dapat dimakan langsung.
melawe (Bugis), ma praang, somprang (Thailand). Daunnya digunakan sebagai lalap. Batang
Kundangan, kondongan, gondongan, si gandaria dapat digunakan sebagai papan.
kundangan, rumenia, kemenya, rembunia, rumia, Tanaman gandaria tumbuh dengan habitus
setar, serapoh, asam suku, medang asam, pohon dengan ketinggian hingga 27 m dengan
gandaria, kundang (Malaysia), Gandaria tajuk rapat. Daunnya tunggal, berbentuk bundar

119
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 2. Agustus 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

telur-lonjong sampai bentuk lanset atau jorong. dari pemanfaatan jenis tumbuhan ini dalam
Waktu muda berwarna putih, kemudian kehidupan sehari-hari.
berangsur ungu tua, lalu menjadi hijau tua.
Perbungaannya malai, muncul di ketiak daun, Bahan dan Metode
Buahnya bertipe buah batu, berbentuk agak Penulisan naskah tentang gandaria ini
bulat, berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning dilakukan dengan cara melakukan analisis dan
sampai jingga, daging buahnya mengeluarkan pembahasan tentang gandaria berdasarkan 2
cairan kental; buahnya tidak berbulu, rasanya permasalahan yang diajukan dengan
asam sampai manis, dengan bau yang khas agak menggunakan berbagai sumber data seperti
mendekati bau terpentin. Keping biji berwarna literatur, data-data gandaria yang diakses dari
lembayung. Gandaria adalah tumbuhan tropik internet, data-data komunikasi pribadi tentang
basah dan dapat tumbuh pada tanah yang ringan berbagai nara sumber, pengalaman penulis,
dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah kaitan satu pengalaman dibandingkan dengan
di bawah 300 m dpl., tetapi dalam pengalaman lain pada komoditas yang berbeda.
pembudidayaan telah berhasil ditanam pada
ketinggian sekitar 850 m dpl (Rifai, 1992). Hasil dan Pembahasan
Pembudidayaan gandaria umumnya Keberadaan Gandaria di Indonesia
dilakukan di beberapa lokasi tertentu seperti Gandaria adalah satu tumbuhan asli
Jawa Barat, Ambon, Kalimantan dan yang paling Indonesia yang termasuk dalam kelompok suku
banyak melakukan pembudidayaan adalah Anacardiaceae. Suku Anacardiaceae masih
petani-petani buah dari Thailand. Ditinjau dari membawahi beberapa marga yang masih
nama-nama lokal yang dikenal di Indonesia, berkerabat dekat dengan Bouea seperti :
Malaysia, maupun Thailand, maka ada lebih Anacardium, Androtium, Bouea, Buchanania,
kurang 15 nama lokal yang diberikan kepada Fegimanra, Gluta, Melanorrhoea, Mangifera,
tanaman ini. Bahkan warga di Kalimantan Swintonia (Pell, 2004). Gandaria merupakan
penduduk setempat membedakannya menjadi nama pohon dan buah yang mempunyai nama
ramania pipit dan ramania tembaga yang latin (ilmiah) Bouea macrophylla. Pohon gandaria
rasanya manis dan Ramania hintalu yang rasanya juga ditetapkan sebagai flora identitas dari
asam. Petani-petani di Thailand membedakannya provinsi Jawa Barat, mendampingi macan tutul
menjadi 3 rasa berdasarkan rasa daging buahnya (Panthera pardus) yang ditetapkan sebagai fauna
yaitu ma-prang prew yang rasanya asam, ma- identitas provinsi Jawa Barat. Pohon gandaria
prang waan atau ma-prang ta it yang rasanya (Bouea macrophylla) disebut juga sebagai
manis dan ma-yong yang rasanya manis pada ramania atau kundangan di beberapa daerah di
saat buah matang dan mengandung sedikit asam. Indonesia disebut dengan berbagai nama yang
Rifai (1992) melaporkan bahwa berdasarkan rasa berbeda seperti gandaria (Jawa), jatake, gandaria
buahnya, maka di Kalimantan dikenal beberapa (Sunda), remieu (Gayo), barania (Dayak ngaju),
kultivar lokal seperti 1. Hintalu (sangat asam). 2. dandoriah (Minangkabau), wetes (Sulawesi
Ramania pipit (manis) 3. Ramania Tembaga Utara), Kalawasa, rapo-rapo kebo (Makasar),
(manis). Di Thailand, tanaman ini dikenal dengan buwa melawe (Bugis). (Anonim, 2010,
Bouea oppositifolia (Roxb.) Meissner yang juga http://alamendah.files.wordpress.com/2010/06)
merupakan synonim dari Bouea macrophylla . Banyaknya muncul nama-nama kultivar lokal ini
Griffith dan Bouea burmanica Griffith dengan memperlihatkan tingginya pemanfaatan tanaman
buah yang juga dapat dimakan, tetapi ukurannya gandaria dalam kehidupan kelompok etnis di
lebih kecil dan lebih asam, dikenal dengan nama Indonesia. Namun keterbatasan penelitian dan
kultivar lokal ma-praang. laporan ilmiah mengakibatkan banyak
Melihat peluang pengembangan gandaria potensinya yang tidak tergarap, bahkan tanaman
(Bouea macrophylla Griffith) di masa datang serta ini telah dilaporkan sebagai tanaman langka
masih terbatasnya penelitian dan pembahasan Indonesia (Mogea, et al, 2005).
yang dilakukan para ahli botani terhadap salah Gandaria dimanfaatkan mulai dari buah,
satu tanaman langka khas Indonesia ini, maka daun, hingga batangnya. Buah gandaria yang
permasalahan yang hendak diulas dalam tulisan masih muda sering dikonsumsi sebagai rujak
berikut ini adalah : (1). Kondisi kondisi ekologi atau campuran sambal gandaria. Buah gandaria
yang berperan dalam menunjang keberadaan yang matang dapat dimakan langsung. Daun
gandaria. (2). Etnobotani Gandaria yang ditinjau gandaria sering digunakan sebagai lalap.
Sedangkan batang gandaria dapat dimanfaatkan

120
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 2. Agustus 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

sebagai papan dan bahan bangunan. Pada hutan. Sedangkan di pulau jawa dilakukan
beberapa laporan diketahui bahwa kayu gandaria penanaman secara lokal dan ditanam sebagai
juga tergolong kayu yang cukup bagus untuk tanaman sambilan di kebun atau pekarangan
dijadikan sebagai sarung keris, benda pusaka rumah.
tradisional dalam masyarakat pulau Jawa. Gandaria mudah beradaptasi pada
Ciri-ciri dari tanaman gandaria (Bouea lingkungan budidayanya dan merupakan salah
macrophylla) mempunyai tinggi hingga mencapai satu komoditas buah-buahan tropis yang
27 meter. Pohon yang ditetapkan sebagai flora berpotensi baik, sehingga ditetapkan menjadi
identitas Jawa Barat ini memiliki tajuk yang flora untuk Provinsi Jawa Barat. Gandaria telah
membulat, rimbun dengan untaian daunnya yang dibudidayakan dalam waktu yang cukup lama
berjuntai. Pohon ini lambat pertumbuhannya. dan menjadi bagian dari budaya lokal dimana
Daun gandaria berbentuk bundar telur tumbuhan ini ditemukan, sehingga penyebutan
memanjang sampai lanset atau jorong. nama tumbuhan ini menjadi beraneka ragam.
Permukaan daun mengkilat dan mempunyai Penyebutan nama gandaria yang berbeda-beda
ujungnya yang runcing. Ukuran daunnya berkisar tersebut merupakan satu cerminan asal usul dan
antara 11- 45 cm (panjang) dan 4 – 13 cm (lebar). persebarannya. Nama-nama yang diberikan
Bunga gandaria muncul dari ketiak daun dan untuk gandaria lebih mengikuti pola penamaan
berbentuk malai. Bunga berwarna kekuningan yang berkembang di kawasan Asia Tenggara
yang kemudian berubah kecoklatan. Buah sesuai dengan daerah dan negara asalnya.
gandaria berbentuk agak bulat dengan diameter
antara 2.5-5 cm. Buah gandaria yang masih muda Penamaan lokal gandaria
berwarna hijau. Ketika mulai tua dan matang Di Asia Tenggara dikenal serangkaian nama-
buah berwarna kuning hingga jingga. Buah nama seperti : gandaria, jatake, remieu, barania,
gandaria memiliki daging buah yang asam djanar, kedjauw lepang, kundang rumania,
mengeluarkan cairan kental. Buah ini memiliki ramania hutan, ramania pipit, rengas, tampusu,
bau khas yang menyengat dan memiliki rasa agak tolok burung, Umpas, dandoriah, wetes, Kalawasa,
asam hingga manis. rapo-rapo kebo, buwa melawe, ma praang,
somprang, kundangan, kondongan, gondongan, si
Ekologi gandaria kundangan, rumenia, kemenya, rembunia, rumia,
Tanaman gandaria (Bouea macrophylla setar, serapoh, asam suku, medang asam (Heyne,
Griffith) merupakan tumbuhan asli Indonesia 1927; Rifai, 1992; Rehatta, 2005; ).
yang juga terdapat di semenanjung Malaysia dan Munculnya kerancuan atau perbedaan
Thailand, Selatan China, Indochina, Myanmar, penamaan gandaria (Bouea macrophylla Griffith)
Pulau Andaman. Di Indonesia tanaman ini banyak yang menggunakan berbagai kriteria seperti rasa
ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan daging buah, atau warna kulit buah matang
Maluku. Pohon gandaria tumbuh di daerah dimungkinkan oleh plastisitas morfologi yang
beriklim tropis yang basah. Secara alami, besar antara kultivar-kultivar gandaria yang ada
tumbuhan yang menjadi flora identitas provinsi di sentra pertumbuhannya yang dimungkinkan
Jawa barat ini tumbuh di daerah dataran rendah oleh adanya perkawinan silang antar kultivar,
hingga pada ketinggian 300 meter dpl. Namun sehingga menghasilkan bentuk-bentuk antara
pada tanaman yang dibudidayakan, gandaria yang sulit dibuat batasan kultivarnya. Di sisi lain
mampu tumbuh dengan baik hingga ketinggian untuk tujuan pendayagunaan, pengelolaan dan
850 meter dpl. konservasi plasma nutfah gandaria memerlukan
Gandaria menyebar sejak kawasan kejelasan nama dan batasan kultivar.
pantai hingga dataran tinggi. Beberapa sentra Identifikasi, karakterisasi dan evaluasi
pertumbuhan gandaria antara lain Pantai Carita kultivar dalam jenis gandaria (Bouea
(Jawa Barat). Kota Ambon, Sampit, Banjarmasin macrophylla Griffith) belum pernah dilakukan,
(Kalimantan), Padang Bolak (Sumut), Selat terutama untuk kultivar-kultivar yang ada di
Panjang (Riau), dan Thailand. Di Thailand Indonesia. Sebagian kultivar yang ada di
gandaria merupakan buah-buahan pavorit dan Kalimantan telah dilakukan identifikasi secara
pembudidayaannya sudah jauh lebih maju. Di lokal oleh penduduk asli sehingga dikenal adanya
Indonesia, pembudidayaan gandaria masih hintalu, ramania pipit, ramania tembaga,
dilakukan secara sambilan oleh beberapa petani ramania harang. Adanya pertautan ciri antara
di Ambon. Di Kalimantan dan Sumatera tanaman kultivar gandaria dan besarnya plastisitas ciri
ini tumbuh liar di kawasan hutan dan tepian morfologi menjadi salah satu penyebab sulitnya

121
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 2. Agustus 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

dilakukan pembatasan kultivar dalam jenis pohon gandaria bisa digunakan sebagai papan
gandaria, sehingga perlu didukung oleh sumber dan bahan bangunan lainnya. Di samping manfaat
data dengan pendekatan lain yang lebih dari buah, daun, dan batang (kayu) gandaria.
komprehensif. Pohon ini juga cocok ditanam di halaman sebagai
Pemberian nama untuk jenis ini dalam tanaman peneduh karena memiliki tajuk yang
beberapa versi nama lokal memperlihatkan lebat. Kayu tanaman ini dapat digunakan untuk
bahwa gandaria merupakan jenis yang dikenal di sarung keris dan untuk bahan bangunan. Sebagai
banyak daerah di sentra produksi kawasan tumbuhan perenial yang hidupnya menahun,
Malesiana. Pemberian nama lokal oleh penduduk diperkirakan baru berbuah setelah berumur 8-12
setempat ternyata banyak juga yang memiliki arti tahun, maka gandaria memiliki banyak hal yang
dan sekaligus memperlihatkan ciri yang berbeda dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.
antara satu tanaman dengan tanaman yang lain. Kualitas kayu yang dihasilkan, memang masih
Di Kalimantan tanaman ini dikenal dengan tergolong kayu kelas menengah.
nama ramania. Rifai (1992) melaporkan bahwa Di Jawa barat, tanaman ini sangat dikenal,
berdasarkan rasa daging buahnya dikenal adanya terutama dengan pemanfaatannya sebagai
: Ramania pipit yang rasanya manis dan sambal gandaria. Cara membuat sambal gandaria
ramania hintalu (Dicirikan dengan bentuk buah cukup mudah. Yang dibutuhkan sama dengan
yang bundar, besar, warna kulit buah kuning bahan-bahan untuk membuat sambal terasi biasa
mulus, rasa buahnya yang manis). Selain dua yakni, cabe (merah keriting, campur cabe rawit
kultivar tersebut, dikenal juga dua nama kultivar merah/hijau), terasi (jenis apa saja, tapi saya
lokal lainnya yaitu ramania tembaga dan paling suka terasi Bangka, atau kalau tidak terasi
ramania harang yang dicirikan dengan warna dari Jawa Timur), tomat, garam & gula merah.
kulit buah kuning berbintik-bintik hitam, Cabai dan tomat kita rebus sebentar agar lunak,
berukuran agak kecil. Rasa manis (Saleh dkk, lalu diulek hingga halus bersama terasi matang
2005). (boleh dibakar atau digoreng), garam dan gula
Jadi dengan mengacu nama lokal yang merah. Setelah halus, lalu masukkan daging buah
diberikan penduduk sudah dapat dipastikan gandaria dan ulek kasar. Hidangkan bersama
bawah di sana dikenal adanya dua kultivar lokal lalapan yang segar.
yang memang sangat berbeda dari segi rasa. Kandungan rasa asam pada daging buahnya
Di Jawa Barat, dikenal dengan nama gandaria yang masih muda, dilaporkan sangat merangsang
atau juga jatake. Namun yang ditemukan di Jawa selera makan, apalagi jika dilengkapi dengan
Barat umumnya terasa asam dan dimanfaatkan produk makanan lainnya seperti ikan bakar, ikan
pada saat buah masih muda. Pemanfaatannya goreng dan lain sebagainya. Rasa asam yang
sebagai sambal gandaria yang merupakan terkandung pada buah muda gandaria
hidangan khas penduduk Jawa Barat yang sangat diperkirakan akan merangsang kelenjar ludah
dikenal. Pemanfaatan gandaria sebagai sambal dibawah telinga (glandula saliva parotis) untuk
juga dikenal oleh suku Dayak dan Suku Banjar di mengeluarkan sekretnya. Di dalam sistem
Kalimantan. Mereka memanfaatkannya sebagai pencernaan makanan, salah satu fungsi ludah
sambal ramania. adalah untuk membantu sistem pencernaan
makanan. Namun tidak semua rasa asam dapat
Pemanfaatan gandaria dalam kehidupan merangsang kelenjar ludah di bawah telinga
Gandaria dimanfaatkan mulai dari buah, untuk menghasilkan sekretnya. Dengan
daun, hingga batangnya. Buah gandaria yang dikeluarkannya sekret dari glandula saliva
masih muda banyak dimanfaatkan sebagai rujak parotis tersebut, timbul rangsangan untuk makan
atau sebagai campuran pada sambal gandaria bagi siapa saja yang mengkonsumsinya. Hal ini
yang banyak diminati di Jawa Barat (Sunda). sepertinya berkaitan erat dengan penggunaan
Buah Gandaria yang masih muda dapat pula andaliman Zanthoxylum acanthopodium
diramu menjadi rujak Kanistren yang (Rutaceae) dalam makanan khas Batak yang
dipergunakan dalam upacara Tebus Wetengan bernama arsik. Arsik juga merupakan panganan
pada saat wanita sunda hamil 7 bulan. Selain yang sangat merangsang napsu makan orang
dibuat asinan dan sirup buah gandaria yang yang mengkonsumsinya. Diperkirakan
sudah matang juga dapat dikonsumsi (dimakan) kandungan rasa asam pada andaliman yang
langsung. berperan dalam merangsang sekret glandula
Daun gandaria yang masih muda sering kali saliva parotis untuk keluar (Harsono, 2011).
dimanfaatkan sebagai lalap. Sedangkan batang

122
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 2. Agustus 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

Di beberapa sentra produksi Indonesia, asam djanar, kedjauw lepang, kundang rumania,
buah dari tanaman ini diperdagangkan di sentra- ramania hutan, ramania pipit, rengas, tampusu,
sentra perdagangan. Umumnya buah gandaria tolok burung, Umpas, dandoriah, wetes, Kalawasa,
diperdagnagkan sesuai musimnya. Musim buah rapo-rapo kebo, buwa melawe, ma praang,
matang berkisar antara bulan Desember hingga somprang, kundangan, kondongan, gondongan, si
bulan Februari. Namun ada juga yang dipasarkan kundangan, rumenia, kemenya, rembunia, rumia,
dalam keadaan buah muda untuk dijadikan setar, serapoh, asam suku, medang asam
sebagai bahan baku sambal. Pemanfaatan gandaria dalam kehidupan
Di Kalimantan, suku Dayak dan Suku Banjar kelompok etnis di Indonesia Gandaria
juga memanfaatkan Bouea macrophylla Griffith dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya. Buah
ini sebagai sumber makanan khas daerah. Di gandaria berwarna hijau saat masih muda, dan
Kalimantan gandaria dikenal dengan nama sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran
Ramania, dan juga dimanfaatkan sebagai sambal sambal gandaria di Jawa Barat dan sambal
ramania yang sangat cocok dipakai untuk ramania di kalimantan. Buah gandaria yang
menemani lalapan, ayam, ikan, tahu atau tempe matang berwarna kuning, memiliki rasa kecut-
goreng, maupun ikan asin. Cara membuat sambal manis dan dapat dimakan langsung. Daunnya
ini cukup sederhana, yaitu dengan menghaluskan digunakan sebagai lalap. Batang gandaria dapat
bahan mentah berupa cabe rawit, bawang merah, digunakan sebagai papan, perumahan dan
garam, gula atau MSG sedikit, dan terasi bakar. perabot. Juga dimanfaatkan sebagai sarung keris.
Bila bahan tersebut sudah halus masukan buah
ramania mentah yang diiris dan dimemarkan,
aduk sampai merata, siap dihidangkan. Jenis Daftar Pustaka
sambal ini dibuat untuk sekali makan. Sambal ini Anonim, 2011. Resep makanan Daerah
cocok dikombinasikan dengan sayur rebus, Kalimantan. ttp://resepmasakandaerahku.
lalapan, ikan bakar, ikan goreng, daging maupun blogspot. com/2011/12/sambal-
sayur berkuah. ramania.html.
Selain dua daerah yang memiliki Anonim, 2010, Gandaria (Bouea macrophylla)
pendayagunaan gandaria yang sangat khas (Jawa http://alamendah.files.wordpress.
barat dan Kalimantan) , di beberapa lokasi lain com/2010/06
yang menjadi sentra produksi buah gandaria, Anonim, 2008, Gandaria,
komoditas ini umumnya dimanfaatkan sebagai http://id.wikipedia.org/wiki/ Gandaria, 4
konsumsi buah segar, dan di beberapa lokasi di Februari 2008
kalimantan lebih dikenal dengan buah-buahan Anonim, 2011. Resep makanan Daerah
hutan, karena tidak dihasilkan lewat penanaman Kalimantan.
oleh penduduk, tetapi didapatkan dari hutan- ttp://resepmasakandaerahku.
hutan yang berdekatan dengan lokasi tersebut. blogspot.com/2011/12/sambal-
Umumnya gandaria yang didapatkan dari hutan ramania.html.
rasanya asam, kalaupun terasa manis harus Griffith . 1854. Bouea macrophylla Griff., Pl.
dipetik dalam keadaan yang sangat matang. Cantor in Journal Asia Soc. Benghal : 23
Selain buahnya, warga lokal memanfaatkan (1854)
batang tanaman sebagai sumber papan untuk Heyne, K. 1927. De Nuttige Planten Van
perumahan, perabotan & kebutuhan lainnya. Netherlands Indie. Vol. 2 967-969.
Gedruke by Ruygrok & Co. Batavia
Kesimpulan Meisnerr. 1837. Bouea oppositifolia (Roxb.)
Beberapa simpulan dan saran yang dapat Meisn. Pl. vasc. gen. 2:55. 1837
diambil berdasarkan analisis dan pembahasan Miquel. 1859. Bouea gandaria Blume ex Miq.
yang dilakukan antara lain : Flora. Nedherland Indie 1(2):635. 1859
Keberadaan gandaria di Indonesia Pell., S.C. 2004. Molecular Systematics of The
Gandaria merupakan nama pohon dan buah Cashew Family (Anacardiaceae).
yang mempunyai nama latin (ilmiah) Bouea Dissertasion. The Depart. of Biological
macrophylla. Pohon gandaria juga ditetapkan Sciences. Louisiana State University
sebagai flora identitas dari provinsi Jawa Barat. Rahayu, M; S. Susiarti DanN Y. Purwanto, 2006.
Gambaran penamaan kultivar gandaria Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Hutan Non
Di Asia Tenggara dikenal serangkaian nama- Kayu oleh Masyarakat Lokal di Kawasan
nama seperti : gandaria, jatake, remieu, barania, Konservasi PT. Wira Karya Sakti Sungai

123
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 2. Agustus 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

Tapa – Jambi. BIODIVERSITAS ISSN: 1412- Penelitian. Lemlit. Universitas Pattimura.


033X Volume 8, Nomor 1 Januari 2007 Ambon.
Halaman: 73-78 Rudini, 1990. Daftar Identitas flora dan fauna
Rifai, M.A., 1992. Bouea macrophylla Griffith. In daerah. Jakarta. Depdagri.
Coronel, R.E. & Verheij, E.W.M. (Eds.): Plant Saleh, M. Mawardi M., Eddy W. dan D. Hatmoko,
Resources of South-East Asia. No. 2: Edible 2005. Determinasi Dan Morfologi Buah
fruits and nuts. Prosea Foundation, Bogor, Eksotis Potensial Di Lahan Rawa. Balai
Indonesia. pp. 104-105. Penelitian Pertanian Lahan Rawa
Rehatta,H. 2005. Potensi dan pengembangan Banjarbaru
tanaman gandaria (Bouea macro phylla Tim Penulis Penebar Swadaya, 1990. Mengenal
Griffith) di desa Soya Kecamatan Tanaman Langka Indonesia, Jakarta:
Sirimau, Kota Ambon. Laporan Hasil Penebar Swadaya, Cetakan III.

124

Anda mungkin juga menyukai