Anda di halaman 1dari 9

Potensi Halaman Sekolah sebagai Mikrohabitat, serta Persepsi Masyarakat Sekitar

Sekolah tentang Undur-undur (Myrmeleon sp.) sebagai Predator di Kec. Campurdarat,


Kab. Tulungagung
Ardhanyswariputri, Yanuwiadi, B., Leksono, A.S.
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Brawijaya, Malang

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi halaman sekolah sebagai mikrohabitat undur-undur
(Myrmeleon sp.) dan mengetahui persepsi masyarakat sekolah dan masyarakat di sekitar sekolah tentang
undur-undur (Myrmeleon sp.) sebagai pengendali hayati di Kecamatan Campurdarat Kecamatan
Tulungagung. Prosentase halaman sekolah yang dapat digunakan sebagai mikrohabitat undur-undur
(Myrmeleon sp.) dapat diukur dengan membandingkan luasan tanah kering gembur dan tidak lembab
maupun tanah berpasir pada halaman sekolah dengan seluruh luasan halaman sekolah. Kemudian
presentase tersebut dideskripsikan berdasarkan skala estimasi. Adapun pengambilan data dilakukan
dengan wawancara secara tertutup melalui questioner kepada responden yang merupakan warga sekolah
dan masyarakat sekitar sekolah di Kecamatan Campurdarat. Pengolahan data dilakukan dengan analisis
statistic skala lickert (lickert scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata prosentase halaman
sekolah yang berpotensi sebagai mikrohabitat undur-undur (Myrmeleon sp.) sebesar 19,61%, yang
berarti bahwa rata-rata sekolah yang berada di Kecamatan Campurdarat mempunyai pontensi yang
sangat rendah sebagai mikrohabitat undur-undur (Myrmeleon sp.). Sedangkan persepsi warga sekolah
dan masyarakat di sekitar sekolah berada pada kategori yang cukup. Prosentase pengetahuan responden
tentang undur-undur sebagai musuh alami sebesar 53,92%, sikap responden tentang undur-undur
sebesar 55,09%, keterampilan responden terhadap hal-hal berkenaan dengan undur-undur sebesar
55,09%, dan persepsi respondent yang lain secara pribadi sebesar 46,55%.

Kata kunci : Mikrohabitat, Undur-undur (Myrmeleon sp.), potensi, persepsi

ABSTRACT

This objectives of this study were to determine the potency of school yards as antlion (Myrmeleon sp.)
microhabitat and to identify the school community perceptions about the antlion (Myrmeleon sp.) as a
biological control in Campurdarat District Tulungagung Regency. Percentage of schoolyards used as
antlion microhabitat (Myrmeleon sp.) could be measured by comparing the area of loose dry not moist
soil as well as sandy soil on school yards with the entire area of the school yards. These percentage then
was described based on the scale estimate. The data collection for the perception was conducted by private
interviews through questionnaires to the school members and to the community around the school. Those
perception data was processed by Lickert scale statistical analysis. The results showed that the average
percentage of the schoolyards as a potential antlion (Myrmeleon sp.) microhabitat was 19.61%, which
meant that the average schools located in Campurdarat District had a very low potency for the antlion
(Myrmeleon sp.) microhabitat. While the schools community perception was in good. Percentage of
respondents knowledge about the role of antlion as natural enemy was 53.92%, respondents attitude
regarding to the antlion was 55.09%, respondents skills regarding to the antlion was 55.09%, and the
other individual perception was 46.55%.

Keywords: microhabitat, (Myrmeleon sp.), potency, perception

PENDAHULUAN Predator merupakan organisme yang hidup bebas


dengan memakan, membunuh atau memangsa
Pengendalian hayati dalam pengertian ekologi serangga lain. Parasitoid adalah serangga yang
didefinisikan sebagai pengaturan populasi meletakkan telurnya pada permukaan atau di
organisme dengan musuh-musuh alam hingga dalam tubuh serangga lain yang menjadi inang
kepadatan populasi organisme tersebut berada atau mangsanya. Sedangkan patogen adalah
dibawah rata-ratanya dibandingkan bila tanpa golongan mikroorganisme atau jasad renik yang
pengendalian (Sunarno, 2012). Dilihat dari menyebabkan serangga sakit dan akhirnya mati
fungsinya, musuh alami dapat dikelompokkan (Sunarno, 2012).
menjadi, parasitoid, predator dan patogen.

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 2 | 2014 78


Musuh alami (agens pengendalian hayati) (Swanson, 2007). Namun dewasa ini, halaman
sebagai salah satu komponen ekosistem yang sekolah telah banyak dibangun dengan didirikan
memiliki peranan penting dalam proses interaksi bangunan-bangunan dan paving sebagai
intra dan inter-spesies. Di dalam suatu ekosistem infrastruktur sekolah. Hal ini mengakibatkan
terjadi hubungan timbal balik baik intra maupun semakin kecilnya potensi halaman sekolah yang
antarspesies, yang disebut sebagai rantai bisa digunakan sebagai mikrohabitat undur-
makanan. Tingkat pemangsaan musuh alami undur (Myrmeleon sp.) karena pengetahuan
berubah-ubah menurut kepadatan populasi hama, masyarakat sekolah dan sekitar sekolah yang
sehingga musuh alami digolongkan ke dalam minim terhadap manfaat undur-undur
faktor ekosistem yang bergantung kepadatan (Myrmeleon sp.) sebagai agen pengendali hayati.
(density dependent factors). Ketika populasi Atas dasar hal tersebut di atas, perlu diketahui
hama meningkat, mortalitas yang disebabkan potensi halaman sekolah sebagai mikrohabitat
oleh musuh alami semakin meningkat, demikian undur-undur (Myrmeleon sp.) dan persepsi
pula sebaliknya (Stehr, 1982). masyarakat sekolah dan sekitar sekolah terhadap
Keberadaan musuh alami dapat menjadi manfaat undur-undur (Myrmeleon sp.) sebagai
alternatif untuk mengontrol populasi serangga pengendali hayati.
hama tanpa resiko yang berarti dibanding dengan
insektisida. Serangga musuh alami dapat berupa METODE PENELITIAN
serangga entomofagus yaitu predator dan
parasitoid (Mudjiono, 1994). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Dalam kurun waktu tertentu ekosistem alami November 2010 – Juni 2011. Observasi lapang
dapat menjaga sifat-sifatnya dengan cukup dilaksanakan pada bulan Februari 2011.
konstan, terutama karena desakan-desakan yang Pengambilan data dilaksanakan di Kecamatan
dibuat oleh lingkungan fisik bersama-sama Campurdarat, Kabupaten Tulungagung.
dengan lingkungan timbal balik baik intra Pengolahan dan analisis data dilaksanakan pada
maupun antar-spesies. Salah satu mekanisme bulan Maret 2011 – Juni 2014 di Jurusan
tersebut adalah predasi (peristiwa mangsa- Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
memangsa). Sifat mangsa-memangsa tersebut Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya,
akan terus berlangsung dalam kehidupan dan Malang.
dalam ekositem, yang disebut dengan rantai
makanan. Rantai makanan tersebut akan Luas Halaman Sekolah yang Berpotensi Sebagai
berlansung sepanjang masa, antara herbivora Mikrohabitat Undur-undur (Myrmeleon sp.)
(pemakan tanaman) dan karnivora (musuh Luas halaman sekolah yang berpotensi sebagai
alami). mikrohabitat undur-undur diketahui dengan cara
Undur-undur (Myrmeleon sp.) merupakan mengukur luasan tanah kering gembur dan tidak
larva serangga dari famili Myrmeleontidae, ordo lembab maupun tanah berpasir pada halaman
Neuroptera yang merupakan predator dari semut sekolah secara estimasi. Kemudian luasan
(Conomyrma sp.). Penelitian terdahulu tersebut dibandingkan dengan luas halaman
menunjukkan bahwa semut (Conomyrma sp.), secara keseluruhan yang diketahui dari informasi
merupakan makanan ideal bagi undur-undur yang diberikan pihak sekolah saat dilakukan
(Myrmeleon sp.) (Lucas, 1986). Oleh karena itu, studi pendahuluan, sehingga dapat diketahui
undur-undur (Myrmeleon sp.) efektif digunakan persentase luas halaman sekolah yang berpotensi
sebagai agen pengendali hayati dari semut sebagai mikrohabitat dari undur-undur. Estimasi
tersebut. terhadap luas halaman sekolah yang berpotensi
Kinerja dan efektivitas musuh alami/predator sebagai mikrohabitat undur-undur dilakukan
dapat terjaga dengan masih tersedianya habitat secara deskriptif dengan menggunakan lima
dengan kondisi yang paling cocok bagi skala estimasi yaitu sangat rendah, redah,
pemenuhan persyaratan hidup predator tersebut sedang, tinggi, dan sangat tinggi (Tabel 1).
(mikrohabitat). Halaman sekolah merupakan Penggunaan skala ini sangat efektif untuk
lahan yang mempunyai potensi sebagai menyatakan tingkat potensi halaman sekolah
mikrohabitat undur-undur (Myrmeleon sp.). sebagai mikrohabitat undur-undur.
Karena halaman sekolah mempunyai area yang Tabel 1. Skala Estimasi Luas Halaman Sekolah yang
cocok sebagai tempat hidup undur-undur Berpotensi sebagai Mikrohabitat Undur-undur
(Myrmeleon sp.) yaitu tanah kering gembur, (Myrmeleon sp.)
tidak lembab, serta ternaungi dari air hujan

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 2 | 2014 79


Skala Estimasi % Luas Halaman Variabel Penelitian
Sangat rendah 0 – 20 Variabel dalam penelitian ini
Rendah 21 – 40 merupakan variabel faktor internal yang
Sedang 41 – 60 mempengaruhi persepsi, yaitu pengetahuan,
Tinggi 61 – 80 sikap, dan keterampilan, serta persepsi.
Sangat tinggi 81 – 100 Penjabaran variabel dan cara pengumpulan
data, dirumuskan pada tabel berikut:
Kajian Persepsi
Untuk penelitian tentang persepsi ini
Tabel 2. Variabel dan Indikator Penelitian
dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap
Variable Indikator Cara
penelitian tersebut diantaranya adalah penentuan Pengumpulan
responden hingga penentuan variabel yang akan Data
diukur. Pengetahuan 1. Pengetahuan Angket dengan
(A) 2. Pemahaman pertanyaan
Penentuan Responden 3. Analisa tertutup
Responden merupakan orang yang 4. Evaluasi
berasal dari masyarakat asli Kecamatan Sikap 1. Penerimaan Angket dengan
Campurdarat, Kabupaten Tulungagung dengan (B) 2. Respon pertanyaan
kategori sebagai berikut: 3. Penilaian tertutup
4.
- Key person, yaitu masyarakat yang
Pembentukan
dipandang menguasai dan berpengalaman dalam pola hidup
bidang konservasi dan banyak mengerti tentang Keterampilan 1. Informasi Angket dengan
manfaat undur-undur (Myrmeleon sp.) sebagai (C) 2. Kesiapan pertanyaan
predator. Responden ini merupakan tokoh 3. Gerakan tertutup
akademisi (Dosen, Guru, Mahasiswa, dsb) yang terbimbing
menjadi panutan secara akademis bagi 4. Gerakan
masyarakat Kecamatan Campurdarat. terbiasa
- Warga sekolah dan masyarakat sekitar Persepsi Manfaat Angket dengan
sekolah, yang merupakan masyarakat yang (D) estetika pertanyaan
pernah secara langsung maupun tidak langsung Manfaat tertutup
ekologi
menyediakan area untuk mikrohabitat undur-
Manfaat medis
undur dan juga masyarakat yang tidak pernah
melakukan hal itu. Responden ini diambil secara
acak pada usia minimal 10 tahun sebanyak 60 Pengukuran Variabel
orang. Indikator-indikator variabel penelitian diukur
menggunakan penilaian responden yang
Pengambilan Data didapatkan dari pertanyaan-pertanyaan yang
Pengambilan data dilakukan dengan cara diwawancarakan. Jawaban responden yang
menyebar kuisioner serta wawancara secara bersifat kualitatif, akan dikuantitatifkan dengan
langsung kepada responden. Data penelitian juga menggunakan skala Lickert (Lickert scale). Skala
didapatkan berdasarkan studi literatur buku Likert ini mempunyai skor 1 sampai dengan 5,
maupun jurnal yang mempunyai hubungan dimana untuk bobot tertinggi diberi skor 5 dan
dengan manfaat undur-undur (Myrmeleon sp.) untuk yang terendah akan diberi skor 1.
sebagai predator. Cara menghitung skor dan persentase skor
Data yang diambil merupakan informasi penilaian adalah sebagai berikut:
untuk merumuskan persepsi masyarakat terhadap a. Cara menghitung skor
manfaat undur-undur (Myrmeleon sp.) sebagai Skor = frekwensi x bobot nilai
predator. Sedangkan data yang diperoleh dari Jumlah skor = jumlah skor skala penilaian 1
key person meliputi informasi konservasi yang sampai dengan 5
diberikan kepada masyarakat, terutama yang b. Cara menghitung persentase penggolongan
berkaitan dengan kemanfaatan undur-undur skor penilaian
(Myrmeleon sp.). Penggolongan skor penilaian berdasarkan pada
skor internal, dimana nilainya tergantung pada
jumlah responden yang dilihat. Misalnya jika

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 2 | 2014 80


dibandingkan dengan jumlah keseluruhan yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau
responden yang berjumlah 60, maka: menggambarkan persepsi masyarakat, khususnya
Skor ideal (skor tertinggi) = 60 x bobot nilai tertinggi masyarakat sekitar sekolah di Kecamatan
= 60 x 5 Campurdarat tentang manfaat undur-undur
= 300 (sangat setuju) (Myrmeleon sp.) sebagai predator. Penelitian ini
juga serupa dengan penelitian yang dilakukan
Cara penghitungan persentasi penggolongan skor oleh Sumarni (2006) tentang persepsi masyarakat.
penilaian adalah:
Definisi Operasional
x 100% Definisi operasional pada penelitian
( )
adalah unsur penelitian yang terkait dengan
Sedangkan kriteria intepretasi skor berdasarkan
variabel yang terdapat dalam judul penelitian
persentase penilaian kelompok responden adalah
atau yang tercakup dalam paradigma penelitian
sebagai berikut: sesuai dengan hasil perumusan masalah. Teori
Skor Prosentase Kategori ini dipergunakan sebagai landasan atau alasan
1 0% - 20% Sangat kurang mengapa suatu yang bersangkutan memang bias
2 21% - 40% Kurang mempengaruhi variabel tak bebas atau
3 41% - 60% Cukup merupakan salah satu penyebab (Supranto, 2003).
4 61% - 80% Baik Definisi operasional pada penelitian adalah
5 81%% - Sangat baik unsure penelitian memberitahukan bagaimana
100% caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun,
1995). Perumusan dalam bentuk deskripsi objek
Validitas atau fenomena tentang seperti apa atau terdiri
Pertanyaan-pertanyaan kuisioner yang dari apa ciri-ciri statis objek atau fenomena
akan digunakan, harus dilakukan uji validitas penelitian. Sehingga dari penelitian ini dapat
sebelumnya. Uji validitas ini bertujuan untuk diketahui definisi operasionalnya berupa variabel
mengetahui apakah data yang diambil benar- Skala Estimasi.
benar bisa digunakan untuk mengukur sesuatu Skala Estimasi yang dimaksud dalam
yang hendak diukur. Dalam metode validitas dan penilitian ini digunakan untuk mengetahui
reabilitas, acuan untuk mengambil keputusan potensi halaman sekolah tersebut sebagai
valid atau tidaknya suatu butir dapat dilakukan mikrohabitat undur-undur (Myrmeleon sp.)
dengan melihat nilai seluruh butir alpha. Bila dengan cara membandingkan luasan tanah kering
nilai alpha seluruhnya bertanda positif, maka gembur dan tidak lembab, maupun tanah berpasir
butir tersebut dianggap valid. (yang dapat digunakan sebagai mikrohabitat
Uji validitas dilakukan dengan metode undur-undur (Myrmeleon sp.) dengan luas
Pearson atau Product Moment, yaitu dengan halaman sekolah tersebut secara keseluruhan.
mengkorelasikan skor butir pada questioner Dari hal tersebut diharapkan dapat diketahui
dengan skor totalnya. Apabila nilai koefisien bahwa mikrohabitat undur-undur (Myrmeleon
korelasi (r) hitung lebih tinggi dari pada nilai sp.) di halaman sekolah mengalami gangguan
korelasi tabel (r), maka questioner tersebut secara alami ataupun buatan (karena manusia)
dikatakan valid. Uji validitas ini menggunakan serta gangguan tersebut tidak merusak total
bantuan program SPSS 16.0 for windows. tempat tumbuh organisme yang ada (Lincoln,
1985 dalam Purnomo, 2011).
Analisis Deskriptif Kuantitatif HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil wawancara dengan responden
maupun key person akan dianalisis secara Kategori Potensi Halaman Sekolah sebagai
kualitatif, selain menggunakan analisis Mikrohabitat Undur-undur (Myrmeleon sp.)
kuantitatif yang menggunakan skala lickert.
Analisis deskriptif kualitatif bertujuan untuk Berdasarkan hasil perhitungan luas
menggambarkan suatu gejala sosial. halaman sekolah yang berpotensi sebagai
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mikrohabitat undur-undur, diketahui masing-
mendeskripsikan realita sosial yang ada di masing sekolah mempunyai persentase yang
masyarakat mengenai suatu gejala atau fenomena berbeda-beda. Terdapat 7 sekolah yang
(Munthe, 2009). Berkaitan dengan penelitian ini mempunyai potensi yang sangat rendah, 1

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 2 | 2014 81


sekolah
ekolah berpotensi rendah, dan 2 sekolah digunakan sebagai lahan untuk mendirikan
berpotensi sedang. Hal ini diketahui setelah bangunan. Selain itu halaman yang seharusnya
dideskripsikan menggunakan skala estimasi. digunakan sebagai gai lahan terbuka, mayoritas
Hasil penghitungan luas halaman sekolah yang sudah ditutup oleh paving. Menurut pihak
berpotensi sebagai mikrohabitat undur-undur
undur sekolah hal ini dilakukan untuk keuntungan
(Myrmeleon sp.) dapat digambarkan pada secara estetika dan kebersihan.
gambar 1 berikut:
Pengetahuan Masyarakat Sekitar Sekolah
pada Kecamatan Campurdarat terhadap
Manfaat Undur-undur undur (Myrmeleon sp.)
sebagai Predator
Berdasarkan hasil perhitungan skor yang
didapat dari wawancara tertutup terhadap
responden, diketahui bahwa tingkat pengetahuan
Keterangan: 0% - 20 % : Sangat rendah masyarakat sekitar sekolah pada Kecamatan
21% - 40% : Rendah Campurdarat terhadap undur-undur
undur (Myrmeleon
41% - 60% : : Sedang sp.) sebagai predator pada
ada kategori cukup dengan
61% - 80% : Tinggi persentase skor rata-ratarata variabel sebesar
81% - 100% : Sangat tinggi 53,92%. Hal tersebut berarti, masyarakat
Gambar 1. Kategori Potensi Halaman Sekolah sebagai
Kecamatan Campurdarat memiliki pengetahuan
Mikrohabitat Undur-undur
undur (Myrmeleon sp.)
yang cukup baik tentang manfaat undur-undur
undur
Berdasarkan perhitungan diketahui 7 (Myrmeleon sp.) sebagai predator. Hasil
sekolah yang mempunyai potensi sangat rendah perhitungan skor untuk
tuk masing-masing
masing variabel
sebagai mikrohabitat undur-undur
undur (Myrmeleon dapat digambarkan pada gambar 2 berikut:
sp.) yaitu SDN 1 Pelem (5,95%), SDN 1 Pojok
(11,28%), SDN 1 Campurdarat (2,16%), SDN 2 80.67
Persentase %

100
Campurdarat (2,92%), SMPN 1 Campurdarat 43.67 41.67 49.67
50
(9%), SMPN 2 Campurdarat (14,84%), dan
SMAN 1 Campurdarat (14,24%). Satu sekolah 0
yang berpotensi rendah yaitu SDN 1 Gamping
(38,61%), sedangkan 2 sekolah yang berpotensi
sedang yaitu SDN 4 Campurdarat (56,39%) dan
SDN 5 Campurdarat (41,06%). Rata-rata
Rata dari Variabel
semua persentase tersebut adalah 19,61%, yang
berarti bahwa rata-rata
rata sekolah yang berada di
Kecamatan Campurdarat mempunyai pontensi Gambar 2. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Sekitar
yang sangat rendah sebagai mikrohabitat undur-
undur Sekolah terhadap Undur-Undur
Undur (Myrmeleon sp.)
undur (Myrmeleon sp.). Setelah dihubungkan
dari pertimbangan bahwa halaman sekolah tidak Berdasarkan wawancara tertutup terhadap
harus digunakan sebagai mikrohabitat undur-
undur seluruh responden, dihasilkan bahwa hampir
undur (Myrmeleon sp.) saja, hasil tersebut semua (80,67%) responden mengaku mengetahui
merupakan hasil yang sudah besar dan cukup (A1) adanya binatang undur-undur
undur (Myrmeleon
memuaskan. Seperti diketahui bahwa halaman sp.). Nilai tersebut berada pada kategori baik.
sekolah harus mempunyai unsur Pemahaman masyarakat (A2) tentang manfaat ma
estetika,pemenuhan fasilitas siswa, dsb selain undur-undur
undur (Myrmeleon sp.) sebagai
unsur konservasi. Dari unsur estetika, halaman pengendali hayati seperti semut, nyamuk, dsb
sekolah harus mempunyai diantaranya contohnya masuk dalam kategori cukup (43,67%). Begitu
adalah taman bunga, paving, dll. Sedangkan dari juga dengan skor untuk indikator mampu
segi penemuhan fasilitas siswa, halaman sekolah mengevaluasi kesesuaian pengetahuan dengan
misalnya harus mempunyai lapangan basket, hasil yang didapat setelah penerapan
lapangan upacara, dsb yang tidak dapat pengetahuan
ahuan (A4), menghasilkan skor dengan
digunakan sebagai mikrohabitat undur-undur
undur kategori cukup (49,67%). Nilai-nilai
Nilai tersebut
(Myrmeleon sp.). digunakan untuk menggolongkan skor penilaian
Sebagian besar halaman sekolah yang berdasarkan skor internal, yang diperoleh dengan
berada di Kecamatan Campurdarat sudah membandingkan skor internal tersebut dengan

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 2 | 2014 82


skor ideal dari 60 responden yaitu 300 kemudian Campurdarat memiliki respon yang cukup
dikalikan dengan 100% untuk memperoleh nilai terhadap manfaat undur-undur
undur (Myrmeleon sp.)
dalam persen. sebagai predator. Hasil pengukuran indikator
Sebagian besar pengetahuan masyarakat
penerimaan (B1), menghasilkan bahwa sebagian
sebagi
tentang manfaat undur-undur
undur (Myrmeleon sp.)
sebagai predator didapatkan dari pengalaman masyarakat setuju dengan manfaat undur-undur
undur
sehari-hari.
hari. Responden mengaku pernah melihat (Myrmeleon sp.) sebagai predator. Hasil
adanya hewan-hewan
hewan kecil seperti semut yang pengukuran indikator tersebut bernilai 51,67%
tergelincir di lubang-lubang
lubang undur-undur
undur dengan kategori cukup. Demikian juga dengan
(Myrmeleon sp.) dan akhirnya dimangsa oleh indikator respon masyarakat (B2), diketahui
undur-undur
undur (Myrmeleon sp.) itu sendiri. Selain bahwa respon masyarakat berada pada
pad kategori
itu, beberapa responden menyatakan bahwa
baik (68,00%). Masyarakat menilai cukup
pengetahuan tentang manfaat undur-undur
undur
(Myrmeleon sp.) sebagai predator didapatkan terhadap manfaat undur-undur
undur (Myrmeleon sp.)
dari bangku sekolah. Pelajaran IPA dan Biologi sebagai predator dengan persentase 51,67%.
di sekolah telah sedikit memberikan informasi Demikian juga dengan indikator pembentukan
tentang hal tersebut. Hal ini diperkuat oleh pola sikap hidup mereka terhadap keberadaan
penuturan salah satu responden (Ibu X), seorang undur-undur
undur (B4) skor yang didapat
did berada pada
guru Biologi, bahwa pelajaran Biologi
Biolog yang kategori cukup dengan persentase 49,00%.
diberikan memberikan informasi tentang ekologi
dan salah saatunya adalah manfaat undur-undur
undur Keterampilan Masyarakat Sekitar Sekolah
(Myrmeleon sp.) sebagai predator. pada Kecamatan Campurdarat terhadap
Penyediaan Lahan sebagai Mikrohabitat
Sikap Masyarakat Sekitar Sekolah pada
Undur-undur (Myrmeleon sp.)
Kecamatan Campurdarat terhadap Undur- Undur
Berdasarkan hasil perhitungan skor yang
undur (Myrmeleon sp.) sebagai Predator
didapatkan dari wawancara secara tertutup
Berdasarkan
rkan hasil perhitungan skor yang
dengan responden, diketahui bahwa tingkat
didapat dari wawancara tertutup dengan
keterampilan masyarakat sekitar sekolah pada
responden, diketahui bahwa tingkat sikap
Kecamatan Campurdarat terhadap penyediaan
masyarakat sekitar sekolah pada Kecamatan
lahan sebagai mikrohabitat undur
undur-undur
Campurdarat tentang undur-undur
undur (Myrmeleon
(Myrmeleon sp.) berada pada kategori cukup
sp.) sebagai predator berada pada kategori cukup
dengan skor rata-rata
ata variabel
variab sebesar 55,09%.
dengan persentase skor rata-rata
rata variabel sebesar
Hasil perhitungan skor untuk masing-masing
masing
55,09%. Hasil perhitungan skor untuk masing-
masing
dapat digambarkan pada gambar 4 berikut:
masing variabel dapat digambarkan pada gambar
3 berikut:

73.33
Persentase %

100 52.67 57.67


Persentase %

68 80
51.67 51.67 49 60 36.67
50 40
20
0
0

Variabel Variabel
Gambar 3. Tingkat Sikap Masyarakat Sekitar Sekolah
terhadap Undur-undur
undur (Myrmeleon sp.) sebagai
Gambar 4. Tingkat Kesiapan Masyarakat Sekitar
Predator
Sekolah terhadap Penyediaan Lahan sebagai
Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa Mikrohabitat Undur-undur
undur (Myrmeleon sp.)
masyarakat sekitar sekolah pada Kecamatan

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 2 | 2014 83


Berdasarkan gambar di atas dapat Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui
diketahui bahwa indikator informasi (C1) bahwa persepsi masyarakat sekitar sekolah pada
menggambarkan bahwa masyarakat mengaku Kecamatan Campurdarat tentang manfaat
bersedia menginformasikan manfaat undur-undur
undur estetika (D1) berada pada kategori kurang
(Myrmeleon sp.) kepada orang lain. Hasil dengan skor persentase 32,33%. Sedangkan
pengukuran indikator tersebut bernilai 52,67% persepsi masyarakat tentang manfaat ekologi dan
dengan kategori cukup.. Sedangkan untuk medis (D2 dan D3) berada pada kategori cukup.
indikator kesiapan (C2) didapatkan skor 57,67%. Hal ini berarti bahwa masyarakat menilai bahwa
Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat undur-undur
undur cukup memiliki manfaat.
Campurdarat mengaku cukup siap untuk Terkait dengan hasil tersebut di atas
menjalankan penyediaan lahan sebagai dapat diketahui bahwa masyarakat Campurdarat
mikrohabitat undur-undur
undur (Myrmeleon sp.) sebenarnya sudah cukup tahu tentang manfaat
ma
untuk mendukung manfaat undur-undur undur-undur
undur (Myrmeleon sp.). Namun demikian
(Myrmeleon sp.) sebagai predator. Responden mereka belum bersedia untuk menyediakan lahan
pada instrumen C3 dengan indikator gerakan untuk mikrohabitat undur-undur
undur (Myrmeleon
terbimbing menggambarkan bahwa responden sp.) dengan berbagai alasan antara lain adalah
mengaku bersedia menyediakan lahan untuk karena masalah estetika. Hal ini dapat diatasi
mikrohabitat undur-undur
undur (Myrmeleon sp.) salah satunya dengan pendekatan
dekatan pada mereka
apabila ada yang membimbing (dosen,(dos guru, berdasarkan tingkat pendidikan, latar belakang,
mahasiswa, dll). Indikator untuk hal ini serta bisa dilakukan dengan pendekatan secara
mempunyai nilai skor sebesar 73,33. Sedangkan agama.
pada instrument C4 diketahui bahwa gerakan KESIMPULAN
terbiasa pada hal-hal
hal yang berhubungan dengan
Berdasarkan penelitian yang telah
udur-undur
undur berada pada kategori kurang dengan
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa, rata-rata
rata
prosentase skor sebesar 36,67%.
halaman sekolah yang ada di Kecamatan
Persepsi Masyarakat Sekitar Sekolah pada Campurdarat
rdarat mempunyai potensi yang Sangat
Kecamatan Campurdarat terhadap Manfaat rendah (19,61%) sebagai mikrohabitat undur-undur
Undur-undur
undur (Myrmeleon sp.) undur (Mymeleon sp.). Halaman sekolah yang
seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai
Berdasarkan hasil perhitungan skor yang mikrohabitat undur-undur
undur (Mymeleon sp.) telah
didapatkan dari wawancara secara tertutup banyak ditutupi oleh bangunan, cor, paving, dsb
dengan responden, diketahui bahwa tingkat dengan
engan alas an estetika, kebersihan, dan
persepsi masyarakat
arakat sekitar sekolah pada kerapian.
Kecamatan Campurdarat terhadap manfaat Persepsi masyarakat sekitar sekolah pada
undur-undur
undur (Myrmeleon sp.) berada pada Kecamatan Campurdarat berada pada kategori
kategori cukup dengan persentase skor rata-rata
rata Cukup. Rata-rata
rata persentase Pengetahuan sebesar
variabel sebesar 46,55%. Hasil perhitungan skor 53,92%, Sikap sebesar 55,09%, Keterampilan
untuk masing-masing
masing variabel dapat sebesar 55,09%, dan Persepsi sendiri
s sebesar
digambarkan pada gambar 5 berikut: 46,55%. Warga sekolah dan masyarakat di
sekitar sekolah belum banyak yang tau tentang
54 53.33 manfaat undur-undur
undur (Mymeleon sp.) sebagai
60
predator dan sangat berperan penting dalam
Persentase %

32.33
40 ekologi.
20
DAFTAR PUSTAKA
0
Manfaat Manfaat Manfaat Azwar. 2005. Sikap Manusia, Teori, dan
estetika ekologi medis Pengukurannya.
urannya. Pustaka Pelajar.
Variabel Yogyakarta.
Chaplin, J.P. 1999. Dictionary of Psychology
(School & Library Binding). Dell
Gambar 5. Tingkat Persepsi Masyarakat terhadap Publishing, New York.
Manfaat Undur-Undur
Undur (Myrmeleon sp.) David O., Sears, et. al., 1994. Psikologi Sosial,
Jilid 1, Alih bahasa oleh Micahael

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 2 | 2014 84


Adriayanto dan Savitri Soekrisno. Jakarta: Journal of Biology Departement, Science
Penerbit Erlangga. and Art Faculty, Kahramanmaras Sutcu
Devetak, D. 2000. Competition in Larvae of Two Imam University, 46100 Kahramanmaras,
European Ant-lion Species (Neuroptera: Turkey. Vol 45(6), pp. 1525-1532.
Myrmeleontidae). J. Neuropterology 3: 51- J. Supranto. 2003. Statistik Teori dan Aplikasi.
60. Edisi 5. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Devetak, D. 2005. Effects of Larval Antlions Jenniffer. 2007. The Effect of Ant Size and Trap
Euroleon nostras (Neuroptera, Diameter on Myrmeleon crudelis Prey
Myrmeleontidae) and Their Pits on the Capture Succes. Faculty editor: Rebecca. E.
Escape-time of Ants. Physiology Irwin. Journal of Palo Verde National Park
Entomology 30: 82-86. in the Guanacaste Region of Costa Rica.
Devetak, D. 2007. Capture Success in Pit- Lauren, M. Guilette. 2008. Learning in a
building Antlion Euroleon Nostras Sedentary Insect Predator: Anylions
(Geoffroy in Fourcroy, 1785) (Neuroptera: (Neuroptera: Myrmeleontidae) Anticipate a
Myrmeleontidae) Depends on the Presence Long Wait. Journal of Departement of
of Pits, Sand Particle Size and Transmission Psycology, Mount Holyoke College, South
of Vibratory Signals: a Mini-review. Ann. Hadley, MA 01075-1462, United States.
Mus. civ. Storia nat. Ferrara 8, 161-165. Behavioural Processes 80 (2009) 224-232.
Dewi dan Wawan, A. 2010. Teori dan Lucas, J.R., 1986. Antlion Pit Construction and
Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Kleptoparasitic Prey. Florida Entomologist
Perilaku Manusia Dilengkapi Contoh 69: 702-710.
Kuisioner. Nuha Medika. Yogyakarta. Mudjiono, G. 1994. Peranan serangga
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. 2009. entomofagus. Pengendalian Hayati terhadap
Profil Kesehatan. Serangga Hama. Fakultas Pertanian.
http://dinkes.tulungagung.go.id/index.php?o Universitas Brawijaya. Malang. 178 hlm.
ption=com_content&view=article&id=233: Munthe, R. 2009. Persepsi Masyarakat Terhadap
bab-2-profil-kesehatan-tahun- Sarjana
2009&catid=29:data-dan- Munthe, R. 2009. Persepsi Masyarakat Terhadap
informasi&Itemid=115. Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan
Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung. (SP-3). Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan
2010. SD Menurut Status per Kecamatan. Politik. Universitas Sumatera Utara. Medan.
http://dindik.tulungagung.go.id/statussd.php Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku
. Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Farji, B. 2003. Microhabitat Selection by Antlion Purnomo, Haryoso. 2011. Perubahan Komunitas
Larvae, Myrmeleon crudelis: Effect of Soil Gulma dalam Suksesi Sekunder pada Area
Particle Size on Pit-trap Design and Prey Persawahan dengan Genangan Air yang
Capture. Journal of Insect Behaviour, Vol Berbeda. Jurusan Pendidikan Biologi IKIP
16, No. 6. PGRI Semarang. Bioma, Vol. 1, No. 2.
Fletcher, J. 2013. Learned Behaviour in Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi.
Myrmeleon immaculatus Population from Indeks. Jakarta.
Two Distinc Sites. Journal of Behavioural Rookers, P. & Willson, J. 2000. Perception
Ecology University of Michigan Biological Theory. Development and Organisation.
Station. Niemisto, Meeth. London. Routlodge.
Ginting, M. 2010. Pemanfaatan Pekarangan : Sarwono, S.W. 2003. Psikologi dalam Praktek
Eksplorasi Pemanfaatan Pekarangan secara (Psychology in Practice), editor: Kaelany,
Konseptual H.D. Restu Agung. Jakarta.
Sebagai Konsep ”Program Gerakan Dinas Scharf I, Ovadia O. 2006. Factors Influencing
Pertanian Kota Pematangsiantar. Site Abandonment and Aite Selection in a
http://musgin.wordpress.com/2010/03/27/pe Sit-and-wait Predator: a Review of Pit-
manfaatan-pekarangan/. building Antlion Larvae. Insect Behav
Hakan. 2013. Some Behavioral Observations on 19:197–218.
Larvae of Antlion, Myrmeleon formicarius Scharf, I. 2008. Phenotypic Variation and
Linnaeus, 1967 (Neuroptera: Plasticity in Antlion Populations: Effect of
Myrmeleontidae) in Forest an Non-Forest Population of Origin and Climate on
Areas of Kahramanmaras Province, Turkey.

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 2 | 2014 85


Morphology and Life History Development.
J Evol Biol 21:162–172.
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelititan
Survei. LP3S. Jakarta.
Stehr, F.W. 1982. Parasitoids and predators in
pest management. In: R.L. Metcalf and
W.H. Luckmann (Eds.). Introduction to
Insect Management. John Wiley and Sons,
New York. pp. 135-173.
Sugiharton. 2007. Psikologi Pendidikan. UNY
Press. Yogyakarta.
Sumarmi. 2006. Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Pemukiman Di Kota Malang. Makalah
disajikan di Fakultas Pertanian, Universitas
Brawijaya, Malang.
Sunarno, 2012. Pengendalian Hayati (Biologi
Control) sebagai Salah Satu Komponen
Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
http://journal.uniera.ac.id/abst/31/pengendal
ian-hayati-biologi-control)-sebagai-salah-
satu-komponen-pengendalian-hama-
terpadu-(pht). Diakses tanggal 07 Januari
2013.
Swanson, Mark. 2007. The Antlion Pit-
“Antlion” in the World’s Languages.
Retrieved 2008-May-04.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi
Umum. Andi. Yogyakarta.

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 2 | 2014 86

Anda mungkin juga menyukai