Anda di halaman 1dari 7

Persebaran dan Karakter Populasi Maja (Aegle marmelos L.

Correa)
Di Situs Candi Trowulan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto
Isrovievie Vinolia
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

ABSTRAK

Maja (Aegle marmelos) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili


Rutaceae. Habitus berupa pohon yang tumbuh di dataran rendah hingga dataran
tinggi. Maja dapat tumbuh hingga 20 m dengan tajuk yang menjulang keatas dan
kayunya sangat keras, selain itu maja juga memiliki beberapa manfaat diantaranya
buah, akar dan daun bersifat antibiotik. Ranting dan daun dapat digunakan sebagai
racun ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan karakter
populasi (sosiabilitas, vitalitas dan periodisitas) maja (Aegle marmelos) di Situs
Candi Trowulan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Metode penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode eksplorasi. Eksplorasi dilakukan di
delapan belas situs Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Dilakukan
pencatatan tumbuhan maja (Aegle marmelos) dengan mengamati persebaran
karakter populasi. Karakter populasi maja (Aegle marmelos) dilakukan dengan
melakukan analisis sosiabilitas, vitalitas dan periodisitas penilaian Braun-
Blanquet. Sebaran jumlah individu tumbuhan maja (Aegle marmelos). Analisis
data persebaran maja (Aegle marmelos) menggunakan indeks penyebaran morisita
dan analisis data karakter populasi secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa maja (Aegle marmelos) di delapan belas situs di Kecamatan
Trowulan Kabupaten Mojokerto dengan persebaran terbanyak di situs Candi
Bajang Ratu. Pola persebaran berdasarkan analisis indeks morisita yaitu
mengelompok. Sosiabilitas maja (Aegle marmelos) ditemukan dengan nilai 2 yaitu
karena individu hidup berkelompok kecil yaitu kurang dari seratus (100) individu.
Nilai vitalitas maja (Aegle marmelos) di Kecamatan Trowulan termasuk dalam
kategori 3 yaitu nilai vitalitas 3 mengartikan bahwa pada populasi tumbuhan maja
tidak terdapat tunas, ada dalam bentuk semak maupun pohon. Periodisitas maja
(Aegle marmelos) bernilai 4 pada semua situs yang artinya pada tumbuhan
tersebut tidak ditemukan bunga dan buah.

Kata Kunci: Aegle marmelos, sosiabilitas, vitalitas, periodisitas

PENDAHULUAN Menurut Hariana, 2008


Maja termasuk dalam famili beberapa manfaat maja diantaranya
Rutaceae, habitus berupa pohon yang yaitu pada daging buah maja
tumbuh di dataran rendah hingga mengandung substansi semacam
dataran tinggi. Pohon maja dapat minyak balsem, 2-
tumbuh sampai 20 meter dengan furocoumarinspsoralen, dan
tajuk yang menjulang ke atas dan marmelosin (C13H12O3). Buah, akar,
kayunya sangat keras (Rismayani, dan daun maja bersifat antibiotik.
2013). Ranting digunakan untuk mengobati
gigitan ular dan sebagai racun ikan.
Daun maja juga menyebabkan aborsi dengan melakukan pengukuran
dan steril bagi wanita. Tanin dari terhadap pola distribusi, dalam suatu
daun maja yang digunakan secara koloni kecil, pada lahan yang luas
berlebihan dan dalam jangka waktu atau penutupan lahan. Selain itu juga
lama menyebabkan antinutrisi serta pada suatu komunitas yang
kanker. Dilihat dari beberapa berdiversitas tinggi atau populasi
manfaat maja di atas, masyarakat murni. Karakter sosiabilitas yang
banyak yang tidak mengetahui diamati bervariasi tergantung jenis
tentang pemanfaatan tanaman maja, tumbuhan (Kent dan Coker, 1994).
sehingga di daerah Trowulan maja
tidak difungsikan secara optimal. BAHAN DAN METODE
Vegetasi di suatu wilayah Penelitian dilaksanakan
dipengaruhi oleh iklim yang terdapat selama dua bulan. Mulai bulan Juni
di daerah tersebut dan dinyatakan sampai dengan bulan Juli 2014. Alat
bahwa faktor iklim, temperatur dan dan bahan yang digunakan ialah
kelembaban merupakan faktor utama Thermo higrometer, kamera digital,
yang mengontrol distribusi dari alat tulis menulis dan populasi maja
vegetasi. Manusia, seperti halnya di Situs Candi Trowulan Kecamatan
hewan juga mempunyai pengaruh Trowulan Kabupaten Mojokerto.
yang kuat terhadap lingkungan Prosedur kerja dengan cara
tempat mereka tinggal. Hal ini pada eksplorasi Eksplorasi pohon maja
akhirnya juga dapat mempengaruhi dilakukan dengan cara menjelajahi
distribusi vegetasi yang ada situs-situs Majapahit di Kecamatan
(Purnamasari, 2011). Trowulan Kabupaten Mojokerto.
Distribusi semua tumbuhan maja yang ditemukan dihitung,
di alam dapat disusun dalam tiga didokumentasikan dengan kamera,
pola dasar yaitu, acak, teratur, dan dicatat deskripsi meliputi, jumlah
mengelompok. Pola distribusi individu, lokasi dan tanggal
demikian erat hubungannya dengan dilakukan eksplorasi serta diambil
kondisi lingkungan. Organisme pada sebagai sampel.
suatu tempat bersifat saling
bergantung, sehingga tidak terikat Tabel 3.1 Daftar situs-situs Trowulan
berdasarkan kesempatan semata, dan yang dieksplorasi
bila terjadi gangguan pada suatu No. Nama situs-situs Trowulan
organisme atau sebagian faktor 1 Gapura Wringin Lawang
lingkungan akan berpengaruh
2 Candi Bajang Ratu
terhadap keseluruhan komunitas
(Noviantari,2009). 3 Candi Tikus
Tingkat komunitas, secara 4 Candi Gentong
deskriptif karakterisasi tumbuhan
5 Candi Brahu
dapat dilakukan dengan pengamatan
struktural. Deskripsi tersebut 6 Museum Trowulan
dilakukan berdasarkan morfologi 7 Candi Minak Jinggo
8 Candi Kedaton
bentuk luar, bentuk hidup, stratifikasi 9 Segaran
dan ukuran komunitas. Sosiabilitas 10 Situs Sentonorejo
tumbuhan merupakan deskripsi dan 11 Situs Pemukiman Segaran
analisis dari suatu komunitas 12 Makam Troloyo
13 Makam Putri Campa
tumbuhan yang bisa dilakukan 14 Situs Pendopo Agung
15 Kubur Panjang kelembaban dan cahaya kurang
16 Situs Yoni Klinterejo
17 Siti Inggil
optimum maka akan berpengaruh
18 Watu Umpak terhadap tanaman. Karena
lingkungan kurang mendukung,
HASIL maka dalam pertumbuhan tanaman
Persebaran populasi maja di tidak dapat berkembang secara
Kecamatan Trowulan Kabupaten maksimal, bahkan tidak dapat
Mojokerto pada delapan belas (18) membentuk individu baru.
situs beserta jumlah maja yang Masing-masing vegetasi
ditemukan, dan berdasarkan hasil tumbuhan pada dasarnya, memiliki
perhitungan kepadatan populasidapat kisaran toleransi terhadap semua
ditunjukkan pada tabel 4.1 di bawah kondisi faktor lingkungan abiotik.
ini: Setiap organisme mempunyai suatu
Tabel 4.1 Jumlah Pohon Maja di minimum dan maksimum ekologis
Sekitar Candi Trowulan yang merupakan batas bawah dan
No. batas atasLuasdari
Jumlah(Individu) Area kisaran toleransi
Kepadatan
Nama Candi di Situs Trowulan (Ha) (ind/Ha)
organisme terhadap kisaran faktor
1. 21,11 0
Kolam Segaran 0 lingkungannya. Daerah antara batas
2. 0,077 0
Kubur Panjang 0 terbawah dan batas teratas yang
0 menjadi daerah optimum dan
3. 3,73 0
Pendopo Agung
4.
Sumur Upas 0
merupakan kondisi
3,51 fisiologis0 yang
5. paling baik bagi
2,040 vegetasi tumbuhan.
0,98
Candi Kedaton 2
6.
Apabila vegetasi
0,26
tumbuhan 7,69
berada
Situs Sentonorejo 2 pada kondisi faktor lingkungan yang
7. 0,053 56,60
Situs Yoni Klinterejo 3 mendekati batas kisaran toleransinya,
8. 0,21 14,28 akan
Siti Inggil 3 maka vegetasi tersebut
4 mengalami tekanan atau berada
9. 3,140 1,27
Gapura Wringin Lawang
10.
Makam Putri Campa 4
dalam kondisi0,051 kritis menentukan
78,43
11. vegetasi tumbuhan
2,84 untuk0,0002tumbuh
Makam Troloyo 6
12.
(Katili, 2008).0,10 70
Candi Gentong 7 4.2 Tabel Nilai Karakter
13. 6,82 1,02
S. Lantai Segi Enam 7 Populasi
14. No 3,82
Karakter Nilai 2,35
Keterangan
Candi Brahu 9
Populasi
15. 1,58 6,96
Candi Minak Jinggo 11 1. Sosiabilitas 2 Individu
16. 1,23 hidup
21,95
Candi Tikus 27
berkelompok
17. 35,07 0,94 (<100
kecil
Museum Majapahit 33
18. 2,80 individu).
12,85
Candi Bajang Ratu 36 2. Vitalitas 1 Dapat
15,29
berkembang
Total 154
baik,
2 terdapat
Berdasarkan tabel 4.1 dapat tunas, dalam
diketahui bahwa pada situs Kolam 3 bentuk
semak dan
Segaran, Kubur Panjang, Sumur 4 pohon
Upas dan Pendopo Agung tidak (sebanyak
ditemukan populasi pohon maja. Hal 38,31%).
Terdapat
ini disebabkan karena faktor abiotik tunas, ada
yang berpengaruh terhadap dalam
pertumbuhan tanaman. Apabila suhu, bentuk
semak, tidak
ditemukan Sosiabilitas yaitu diamati
pohon (0%)
Tidak bentuk populasi tanaman dan
terdapat pemberian nilai berdasarkan
tunas, ada penilaian Braun Blanquet (1965).
dalam
bentuk Berdasarkan tabel 3.2 sosiabilitas,
semak dan pada S. Sentonorejo, Candi Kedaton,
pohon S.Yoni Klinterejo, Siti Inggil,
(61,69%).
Tidak Gapura Wringin Lawang, M. Putri
terdapat Campa, M. Troloyo, Candi Gentong,
tunas, ada S. Lantai Segi Enam, Candi Brahu,
dalam
bentuk Candi Minak Jinggo, Candi Tikus,
semak dan Museum Majapahit dan Candi
tidak
ditemukan
Bajang Ratu masing-masing
pohon (0%). termasuk dalam nilai sosiabilitas ke
3. Periodisitas 1 Ditemukan dua, karena individu hidup
2 bunga saja
3 (0%)
berkelompok kecil yaitu kurang dari
Ditemukan seratus (100) individu. Tidak
4 buah saja ditemukan dalam sosiabilitas dengan
(0%)
Ditemukan nilai tiga, hal ini mengindikasikan
bunga dan bahwa maja pada umumnya tumbuh
buah dalam deret suatu populasi kecil
(sebanyak
23,37%) (<100). Namun bentuk yang soliter
Tidak atau termasuk dalam kelompok
ditemukan sosiabilitas satu juga tidak
bunga dan
buah ditemukan.
(sebanyak Vitalitas yaitu adanya
76,63%). keberadaan tunas-tunas atau shoot
apical (daun muda) serta habitus
PEMBAHASAN tanaman (Purnawati, 2012) . Jenis
Pola penyebaran populasi karakter vitalitas dengan nilai satu
maja (Aegle marmelos) di dari tumbuhan maja sebesar 38,31%
Kecamatan Trowulan Kabupaten yaitu maja pada Situs Candi
Mojokerto dianalisis menggunakan Trowulan dapat berkembang baik
Indeks Penyebaran Morisita. Pola dan terdapat tunas, ditemukan juga
penyebaran maja di Kecamatan maja dalam bentuk semak dan pohon
Trowulan Kabupaten Mojokerto sebesar 61,69% maja bernilai 3 pada
setelah dianalisis dengan indeks Situs Candi Trowulan, dimana tidak
penyebaran morisita (lampiran 3) ditemukan adanya tunas atau anakan,
adalah mengelompok. Hal ini terdapat dalam bentuk semak dan
disebabkan karena Id> 1 yaitu 2,562. tidak ditemukan dalam bentuk pohon
Setelah di uji lanjut dengan Chi- atau sebaliknya.
Squere (lampiran 3) didapatkan Periodisitas yaitu adanya
bahwa x2hitung lebih besar x2tabel yaitu keberadaan bunga dan buah
256,02597 >35,718. Hal ini (Purnawati, 2012). Periodisitas maja
menunjukkan bahwa pola pada SitusCandi Trowulan sebesar
penyebaran maja (Aegle marmelos) 23, 37% yang bernilai 3 yaitu
di Kecamatan Trowulan Kabupaten terdapat bunga dan buah, sedangkan
Mojokerto mengelompok.
76, 63% bernilai 4 tidak ditemukan Kabupaten Malang. Malang:
bunga dan buah pada tanaman maja. UB Press.
Purnawati, D. 2012. Pemetaan
KESIMPULAN Persebaran dan Karakter
Berdasarkan hasil pengamatan Populasi Jeruk Pamelo
dan pembahasan pada bab (Citrus grandis L.)di
sebelumnya, dapat diambil Sepanjang Jalan Utama Desa
kesimpulan bahwa pola persebaran Belutan, Bulugledeg dan
Maja di Situs Candi Trowulan Duwet, Kecamatan Bendo
Kecamatan Trowulan Kabupaten Kabupaten Magetan. Malang:
Mojokerto adalah mengelompok. UB Press.
Karakter populasi maja (Aegle Rismayani. 2013. Manfaat Buah
marmelos) di Kecamatan Trowulan Maja Sebagai Pestisida
diantaranya, sosiabilitas hidup Nabati untuk Hama Pengerek
berkelompok kecil yaitu kurang dari Buah Kakao (Conomorpha
100 individu, vitalitas tidak terdapat cramerella). Warta Penelitian
tunas, ada dalam bentuk semak dan dan Pengembangan Tanaman
pohon. Periodisitas tidak ditemukan Industri, vol.19, No.3.
bunga dan buah.

DAFTAR PUSTAKA
Hariana, A. 2008. Tumbuhan Obat
Dan Khasiatnya Seri 2.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Katili, A.S. 2008. Deskripsi Pola
Penyebaran dan Faktor
Bioekologis Tumbuhan Paku
(Pteridophyta) Di Kawasan
Cagar Alam Gunung Ambang
Sub Kawasan Bolaang
Mongondow Timur. Diakses
17 Desember 2014.
Kent, M. And P. Coker. 1994.
Vegetation Description and
Analysis. John Willey & Sons
Ltd. Chichester.
Noviantari, Y. 2009. Pemetaan
persebaran tempat budidaya
dan karakter populasi
Pandanus tectorius Sol. Ex
Park. Di Kabupaten Jombang
Jawa Timur. Malang: UB
Press.
Purnamasari, I. 2011. Pemetaan
Sebaran Dan Karakter
Populasi Adas Foeniculum
vulgare Mill. Di Desa Ngadas

Anda mungkin juga menyukai