Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN STUDI KASUS

PREEKLAMPSIA RINGAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN


KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA
PUTIH

Disusun Oleh:
Sofni Rohmania 1102014256
Kelompok 3

Pembimbing: dr. Erlina Wijayanti, MPH, DiplDK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JULI 2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan studi kasus dengan judul “Preeklampsia Ringan pada Ibu Hamil
dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih” periode 24 Juni 2019 – 27 Juli 2019 telah disetujui oleh
pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Juli 2019

Pembimbing,
dr. Erlina Wijayanti, MPH, DiplDK

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya sehingga
tim penulis dapat menyelesaikan Laporan studi kasus yang berjudul
“Preeklampsia Ringan pada Ibu Hamil dengan Pendekatan Kedokteran
Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih”. Shalawat beserta salam
semoga senantiasa terlimpahkan curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, kepada sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.
Aamiin.

Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas


kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai ilmu kesehatan
masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen


pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DiplDK selaku dosen pembimbing dan staf
pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI yang telah membimbing dan memberi masukan yang
bermanfaat.
2. dr. Yusnita, M.Kes, DiplDK selaku koordinator kedokteran keluarga dan
staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

3. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes,


dr. Maya Trisiswati, MKM selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

3
4. April Yani, SKM, MKM beserta seluruh tenaga kesehatan yang terkait di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
5. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.

Tim penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
tim penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Jakarta, Juli 2019

Penulis

4
BAB I

DIAGNOSIS KLINIS
A. BERKAS PASIEN
1.1. Identitas Pasien
Nama Puskesmas : Kecamatan Cempaka Putih
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 25 thn
Agama : Islam
Alamat : Jl. Rawa tengah Gg.Kwista VIII No.4 Galur,
Kec. Johar Baru, Jakarta Pusat
Tanggal Berobat : Rabu, 10 Juli 2019
1.2. Anamnesa
Dilakukan secara autoanamnesa kepada Ibu hamil pada hari Rabu, 10
Juli 2019 pukul 11.00 WIB di Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih.
a. Keluhan Utama
Pasien datang untuk kontrol kehamilan
b. Keluhan Tambahan
Kaki bengkak
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang Ibu hamil dengan G3P2A0 berusia 25 tahun datang ke poli KIA di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, dengan keluhan kaki bengkak kanan
dan kiri dan Tekanan darah pasien yaitu 160/120mmHg.. badan terasa
lemas, namun tidak begitu mengganggu, riwayat tekanan darah tinggi ketika
hamil sebelumnya. Nyeri kepala dirasakan menyeluruh. Hasil lab
menunjukan proteinuria +1. Pasien khawatir penyakitnya akan mempersulit
kelahiran bayinya. Pasien berharap dapat melahirkan bayi dengan lancar dan
selamat dan tempat yang dekat (puskesmas). Pasien mengganggap bahwa
penyakitnya merupakan penyakit yang umum diderita oleh ibu hamil.

5
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah memiliki keluhan atau sakit yang
sama saat kehamilan sebelumnya. Riwayat kejang saat hamil disangkal
• Riwayat Hipertensi : (+)
• Riwayat Anemia : (-)
• Riwayat Asma : (-)
• Riwayat Alergi : (-)
• Riwayat Diabetes melitus : (-)
• Riwayat Penyakit jantung : (-)
• Riwayat Sakit Kuning : (-)
• Riwayat TB : (-)

e. Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat Hipertensi : (+) Ibu pasien
• Riwayat Anemia : (-)
• Riwayat Asma : (-)
• Riwayat Alergi : (-)
• Riwayat Diabetes melitus : (-)
• Riwayat Penyakit jantung : (-)
• Riwayat Sakit Kuning : (-)
• Riwayat TB : (-)

f. Riwayat Pengobatan
Selama kehamilan, pasien kontrol kehamilan ke puskesmas. Riwayat
pemakaian obat-obatan ketika hamil disangkal.

6
g. Riwayat Lingkungan dan Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya di rumah
kontrakan. Status ekonomi keluarga adalah menengah ke bawah.
Kebutuhan pasien dan keluarga tercukupi dari pendapatan Suami pasien
yang bekerja sebagai satpam sebesar Rp 3.500.000,- /bulan, dan pasien
sebagai Ibu Rumah Tangga. Pasien tinggal di lingkungan padat. Anak
pasien berada di bangku SD dan TK

h. Riwayat Kebiasaan
 PNC : Di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
 Vaksin : TT1 pada usia kehamilan 20 minggu
 KB : pil 28 hari

i. Riwayat Obstetri

 Riwayat Kehamilan : Ke-3


 Riwayat Pernikahan : Pernikahan pertama
 Menarche :-
 Nyeri : Tidak nyeri
 Siklus : Lancar 28 Hari
 HPHT : 14 Desember 2018
 TP : 20 September 2019
 TUK : 31 minggu
 ANC :3
 Riwayat KB : Pil KB

1.3. Pemeriksaan Fisik


Dilakukan pada hari Kamis, 11 Juli 2019.
a. Keadaan Umum
1) Tampak sakit sedang
2) Kesadaran : Compos mentis

b. Vital Sign
1) Tekanan darah : 160/120 mmHg

7
2) Nadi : 103 x /menit
3) Suhu : 36,70C
4) Respirasi : 22 x/menit
c. Status Gizi
1) Berat Badan (BB) : 80 kg
2) Tinggi Badan (TB) : 170 cm
3) Lingkar Lengan : 26 cm (status gizi ibu hamil baik)
4) IMT
IMT = BB (kg)/TB(m2) : 80/2,89 = 27,68kg/m2
d. Status Generalis
a) Kepala : normocephal
b) Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
c) Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)pupil bulat, isokor,
refleks cahaya (+/+)
d) Telinga : bentuk normal
e) Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat
sekret
f) Tenggorokan : T1-T1 Tenang, Hiperemis (-)
g) Leher :Trakea di tengah, Pembesaran
kelenjar getah bening (-)
h) Thorak
Inspeksi : bentuk dada simetris
: pergerakan dinding dada simetris
: iktus kordis tidak
terlihat
Palpasi : fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri
: iktus kordis teraba di sela iga V garis
midclavicula kiri
Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, batas jantung
dalam batas normal

8
Auskultasi : vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-),
ronki (-)
: bunyi jantung I dan II regular, murmur (-)
gallop (-)
i) Abdomen
L1 : TFU 33 cm.
L2 : tahanan memanjang di perut bagian kiri, bagian-bagian kecil di
bagian kanan.
L 3 : Teraba bulat besar keras
L 4 : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP

j) Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan


k) Ekstremitas :
Superior : Akral Hangat, CRT <2”, edema -/-
Inferior : Akral Hangat, CRT <2”, edema +/_

Pemeriksaan Penunjang: Tidak dilakukan.


4. Pola Makan
a. Food Record

11 Juli 2019
Jumlah Gr Protein Karbohidrat Lemak
/kal
Nasi 100 gr = 12,45 gr 41,82 gr 11,96 gr
goreng 329 kal
Telur 60 gr = 240 11 gr 0 gr 0 gr
ceplok kal
Teh manis 75 kal 0 gr 0 gr 0 gr

JumlahGr Protein Karbohidrat Lemak


/kal
Nasi 100 gr = 175 4,07 gr 32,84 gr 12,95 gr
kal

9
Tumis 100 gr = 92 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
capcay kal
Tempe 1 buah = 34 2 gr 1,79 gr 2,28 gr
goreng kal
Tahu 1 buah = 35 2,23 gr 1,36 gr 2,62 gr
goreng kal
Ikan 100 gr = 200 20, 95 gr 2,38 gr 11,41 gr
goreng kal
Air Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

Jumlah Gr Protein Karbohidrat Lemak


/kal
Nasi 100 gr = 2,6 gr 27,9 gr 0,28 gr
175 kal
Tumis 100 gr = 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
capcay 92 kal
Ikan 100 gr = 20, 95 gr 2,38 gr 11,41 gr
goreng 200 kal
Apel 1 buah = 0,32 gr 18,8 gr 0,24 gr
72 kal
Air putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

12 Juli 2019
Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat Lemak

Nasi uduk 1 bungkus = 232 3 gr 28 gr 12 gr


kal
Gorengan 120 gr = 274 kal 3,97 gr 13,47 gr 23,18 gr

Teh manis 75 kal 0 gr 0 gr 0 gr

JumlahGr Protein Karbohidrat Lemak


/kal

10
Nasi 100 gr = 175 4,07 gr 32,84 gr 12,95 gr
kal
Tumis 100 gr = 92 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
kangkung kal
Telur ceplok 60 gr = 240 11 gr 0 gr 0 gr
kal
Air Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

JumlahGr Protein Karbohidrat Lemak


/kal
Nasi 100 gr = 175 4,07 gr 32,84 gr 12,95 gr
kal
Tumis 100 gr = 92 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
kangkung kal
Tempe 1 buah = 34 2 gr 1,79 gr 2,28 gr
goreng kal
Tahu goreng 1 buah = 35 2,23 gr 1,36 gr 2,62 gr
kal
Martabak 5 buah = 212 14,2 gr 9,8 gr 12,6 gr
telur kal
Apel 1 buah = 72 0,32 gr 18,8 gr 0,24 gr
kal
Air Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

13 Juli 2019
Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat Lemak

Nasi uduk 1 bungkus = 232 3 gr 28 gr 12 gr


kal

11
Gorengan 120 gr = 274 kal 3,97 gr 13,47 gr 23,18 gr

Teh manis 75 kal 0 gr 0 gr 0 gr

JumlahGr Protein Karbohidrat Lemak


/kal
Nasi 100 gr = 4,07 gr 32,84 gr 12,95 gr
175 kal
Sayur sop 100 gr = 92 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
kal
Tahu 1 buah = 35 2,23 gr 1,36 gr 2,62 gr
goreng kal
Lalapan 100 gr = 0,59 gr 2,16 gr 0,16 gr
`12 kal
Air Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

JumlahGr Protein Karbohidrat Lemak


/kal
Nasi 100 gr = 4,07 gr 32,84 gr 12,95 gr
175 kal
Sayur 100 gr = 92 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
sop kal
Tempe 1 buah = 34 2 gr 1,79 gr 2,28 gr
goreng kal
Tahu 1 buah = 35 2,23 gr 1,36 gr 2,62 gr
goreng kal
Ayam 5 buah = 14,2 gr 9,8 gr 12,6 gr
goreng 212 kal

12
Jeruk 1 buah = 62 1,23 gr 15,39 gr 0,16 gr
kal
Air 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr
Putih

13
c. Analisis Food Record
Indeks Massa Tubuh (IMT) = BB / TB2 (m)

= 80/(1,7)2 = 80/2,89 = 27,68kg/m2


Berat Badan Ideal (BBI) = (TB(cm)-100) – (15% x (TB(cm)-100)

= (170 - 100 ) – ((170 - 100) x 15%)


= 70 – 10,5 = 59,5
Interpretasi terhadapat food recall pasien Ny. S:

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny.S mendapat total kalori perhari:

 Tanggal 11 Juli 2019 : 1.719 kkal

 Tanggal 12 Juli 2019 : 1.708 kkal

 Tanggal 13 juli 2019 : 1.505 kkal

Rata-rata asupan pasien selama 3 hari, adalah 1.644 kkal.

Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1.644 kkal, dengan
rata-rata asupan karbohidrat 136,82 gr, protein 67,25 gr, dan lemak 40,1 gr.

Jumlah kebutuhan kalori per hari:

 Kebutuhan kalori basal

59,5 x 25 Kkal = 1.487,5 Kkal

Faktor Risiko:

 Aktivitas Fisik:

= Aktivitas ringan (+10%) x Kebutuhan Basal

= 10% x 1.487,5 = 148,75 kkal

Perhitungan Kalori
 Kebutuhan kaloti basal = 1.487,5 kkal
 Koreksi
Aktivitas Fisik = 148,75 kkal

14
Total Kebutuhan Kalori = 1.636,25 kkal
Kebutuhan zat gizi:

 Protein 15% dari total kalori = (15% x 1.636,25 kalori) : 4 = 61,35 gram
 Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1.636,25 kalori) : 9 = 36,36 gram
 Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan lemak =
(65% x 1.636,25 kalori) : 4 = 265,89 gram

B. BERKAS KELUARGA
1. Profil Keluarga
a. Karakteristik Keluarga
1) Identitas Kepala Keluarga : Tn. A berusia 42 tahun
2) Identitas Pasangan : Ny. S berusia 25 tahun
3) Struktur Komposisi Keluarga

Tabel 6. Daftar Anggota Keluarga


Kedudukan Jenis
No. Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam keluarga Kelamin
1. Tn. A Suami L 42 tahun SMA Security

2. Ny. S Istri P 25 tahun SD Ibu Rumah


Tangga
3. An. P Anak Pertama P 8 tahun SD Pelajar
4. An. M Anak Kedua L 5 tahun TK Pelajar

b. Bentuk Keluarga
Tn. A menikah dengan Ny. S mempunyai dua orang anak , yaitu An.
P yang berusia 8 tahun dan An. M yang berusia 5 tahun. Bentuk keluarga
Tn. A Menurut Friedman adalah nuclear family yaitu keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.

15
c. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1984) tahapan siklus keluarga Ny. S termasuk ke dalam tahap IV,
yaitu keluarga dengan anak usia sekolah.
d. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Biologis
Secara aspek biologis keluarga Tn. A telah menjalankan
fungsinya dengan baik. Tn. A dan Ny. S telah memiliki dua orang anak,
satu anak laki-laki yang berusia 5 tahun dan satu anak perempuan
berusia 8 tahun, dan kondisi anak-anaknya sehat tanpa memiliki
kecacatan dan Ny. S sedang mengandung anak ketiga dari pernikahan
mereka.

2) Fungsi Psikologis
Secara psikologis keluarga tersebut saling menyayangi satu
sama lainnya. Komunikasi antar keluarga berjalan baik dan
pengambilan keputusan dalam keluarga melalui kesepakatan Tn. A dan
Ny. S. Tn. A dan Ny. S sangat menyayangi anak mereka.
3) Fungsi ekonomi
Penghasilan utama keluarga didapatkan dari gaji Tn. A yang
bekerja sebagai security sebesar Rp 3.500.000 per bulan. Keluarga
mempu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seluruh anggota
keluarga, seperti kebutuhan makanan dan pakaian. Untuk tempat
tinggal, keluarga Tn. A tinggal di rumah kontrakan. Keluarga mengaku
mampu untuk menyisihkan sedikit penghasilan untuk menabung. Untuk
biaya kesehatan, pasien menggunakan BPJS sehingga tidak
mengeluarkan biaya dan terjamin kesehatannya. Pengaturan
penggunaan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
dilakukan oleh Ny. S. Tn. A dan Ny. S ingin sekali bisa menabung uang
lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan
datang seperti memiliki rumah pribadi atau kendaraan pribadi serta
untuk pendidikan anaknya kemudian hari

16
4) Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk. Keluarga pasien dapat bersosialisasi dengan baik dengan
tetangga disekitar rumah kontrakan dan turut serta dalam kegiatan yang
diadakan oleh RT maupun RW setempat. Tn. A dan Ny. S sudah mulai
mengajarkan norma-norma agama dan sopan santun terhadap orang lain
sejak kecil kepada anak - anaknya, memberikan pemahaman bahwa
mereka akan memiliki seorang adik.

5) Fungsi Pendidikan
Tn. A dan Ny. S berencana untuk menyekolahkan anak-anaknya
sampai ke jenjang yang tinggi.
6) Fungsi Spiritual
Keluarga pasien melaksanakan ibadah wajib. Tn. A belum
menerapkan solat berjamaah di masjid, dikarenakan pekerjaannya.
Keluarga pasien melaksanakan ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai
syariat Islam tanpa adanya hambatan dalam keluarga dan lingkungan
sosial. Pengajaran agama kepada An. P dan An.M sudah mulai
diperhatikan sejak dini.

e. Dinamika Keluarga
Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. Anak
pertama cenderung lebih dekat kepada ayahnya dibandingkan ibunya.
Semua anak pasien sangat akrab dan kakaknya melindungi serta menjaga
adiknya. Pasien dengan suaminya tergolong dekat dan kalau ada masalah
pasien lebih sering emosi dibanding suaminya yang lebih sabar.

17
f. Genogram

Tn. B Tn. C Ny. H


Ny. L 73 thn
62 thn 69 thn
60 thn

Tn. N Ny. S 25 Tn. A Tn. S


Ny. C thn
28 thn 42 thn 39 thn
31 thn
D

An. P An. M
8 thn 5thn

: Perempuan : Tinggal Satu Rumah

: Laki-laki : Garis Keturunan

: Pasien : Menikah

18
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan Tempat Tinggal

1) Status Kepemilikan Rumah : Mengontrak


2) Daerah Pemukiman : Padat penduduk
Tabel 7. Pedoman Penilaian Rumah Sehat
No. KOMPONEN RUMAH
YANG DINILAI KRITERIA NILAI BOBOT

I. KOMPONEN RUMAH 31
1. Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 62
2. Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air
3 93
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang
diplester) papan kedap air
0
3. Lantai a. Tanah
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah 2 62
panggung).

19
4. Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31
5. Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31
6. Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas 1 31
lantai
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7. Lubang asap dapur
a. Tidak ada 0 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1
dapur
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai 2
dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust
fan atau ada peralatan lain yang sejenis.
8. Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk 0
membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk 1 31
membaca dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan 2
untuk membaca dengan normal
TOTAL HASIL PENILAIAN KOMPONEN RUMAH 11 341

KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YG DINILAI
II. SARANA SANITASI a. Tidak ada 25
1. Sarana Air Bersih 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi 1
syarat kesehatan
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 2
kesehatan
d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat 3 75
kesehatan
e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 4
kesehatan
2. Jamban (sarana a. Tidak ada. 0
pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, 1
disalurkan ke sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 2
sungai atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 100
3. Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di 0
Limbah (SPAL) halaman

20
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air 1
(jarak sumber air (jarak dengan sumber air <
10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 50
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber 3
air (jarak dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) 4
untuk diolah lebih lanjut.
4. Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 50
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
TOTAL HASIL PENILAIAN SARANA SANITASI 11 275

KOMPONEN RUMAH
NO YG DINILAI KRITERIA NILAI BOBOT

III. PERILAKU PENGHUNI 44


1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 88
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 88
3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0
dan halaman b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 88
4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 88
5 Membuang sampah pada a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam 0
tempat sampah sembarangan
b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 88
TOTAL HASIL PENILAIAN PERILAKU 10 440
Pedoman Penilaian Rumah Sehat
Keterangan:
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 11 x 31 = 341
II. Sarana Sanitasi = 11 x 25 = 275
III. Perilaku penghuni = 10 x 44 = 440

21
Total = 1057
Kriteria :
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan :
Rumah Tn. A (total skor 1057) termasuk dalam kategori rumah tidak sehat
dengan kurangnya 3 faktor yang medukung rumah sehat, yaitu komponen fisik
rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni.

b. Kepemilikan Barang Berharga


Keluarga ini memiliki barang-barang antara lain
1) 2 buah handphone
2) 1 buah kendaraan bermotor
3) 1 buah kulkas
4) 1 buah AC
5) 1 unit TV
6) 1 buah kompor gas
7) 1 buah rice cooker
8) 1 buah setrikaan
9) 1 buah dispenser
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit
Jika Tn. A dan Ny. S sakit, maka keluarga Tn. A akan membeli obat
terlebih dahulu di warung atau apotek terdekat, jika tidak ada perbaikan
maka keluarga langsung membawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
b. Perilaku terhadap Pelayanan Kesehatan
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn.
A akan berobat ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih atau Rumah Sakit
terdekat karena semua anggota keluarga memiliki Kartu Jaminan Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Keluarga Tn. A ke puskesmas
mengendarai kendaraan bermotor. Keluarga Tn. A merasa cukup puas
dengan pelayanan Puskesmas Kecamtan Cempaka Putih.

22
c. Perilaku terhadap Makanan
Keluarga Tn. A memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari dengan
makanan yang biasanya dimasak oleh Ny. S. Menu setiap harinya pun
bervariasi. Keluarga Tn.A membiasakan diri untuk mencuci tangan dan
berdoa saat sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan
peralatan makan setelah selesai makan.
d. Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan
Ny.S tinggal di rumah yang berada pada lingkungan yang padat.
Rumah Ny.S tidak cukup memadai untuk ditempati karena hanya terdiri dari
sebuah ruangan dan ditempati oleh 4 orang. Rumah hanya terdiri ruang
keluarga yang langsung bergabung dengan kamar tidur, kemudian dapur dan
MCK. Rumah Tn. A memiliki jendela yang bisa dibuka dan terdapat
ventilasi. Keluarga Tn. A menggunakan air PAM untuk mandi dan
keperluan sehari-hari seperti mencuci baju atau piring.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 8. Sarana Pelayanan Kesehatan
No. Faktor Keterangan Kesimpulan
1. Cara mencapai pusat Kendaraan pribadi Keluarga Tn. A biasa berobat ke
pelayanan kesehatan (sepeda motor) Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih
dengan menggunakan sepeda motor.

2. Tarif Pelayanan Terjangkau Keluarga Tn. A berobat gratis di


kesehatan puskesmas dengan menggunakan BPJS

3. Kualitas Pelayanan Memuaskan Keluarga Tn. A merasa puas dengan


Kesehatan pelayanan kesehatan yang ada di
Puskesmas.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Keluarga Tn. A memiliki kebiasaan makan 3 kali dalam sehari, yaitu
pagi, siang, dan malam hari. Makanan yang keluarga Tn. A konsumsi
dimasak oleh Ny. S namun kadang keluarga Tn. A juga membeli makanan
di luar. Menu makanan yang dimasak oleh Ny. S bervariasi setiap harinya.

23
Keluarga Tn.A membiasakan diri untuk berdoa dan mencuci tangan saat
sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan
makan setelah selesai makan.

b. Penerapan Pola Gizi Seimbang


Keluarga Tn. A selalu mengupayakan penerapan pola gizi seimbang.
Menu makanan sehari-hari yang sering dikonsumsi keluarga Tn. A antara
lain nasi, tahu, tempe, ikan, sayur, ayam, dan telur.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
• Suami pasien memberikan saran atas penyakit pasien dengan cara :
– Mengingatkan bahwa penyakit pasien tidak dapat sembuh namun
dapat dikontrol.
– Memotivasi pasien untuk menjaga pola makan dan meminum obat
– Mengingatkan ke pasien untuk selalu kontrol penyakitnya ke
dokter/puskesmas/RS.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
– Suami pasien kurang kooperatif dikarenakan kesibukan kerja, sehingga
suami pasien sulit untuk diajak periksa dan konsultasi bersama dengan
pasien.
– Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita oleh
Ny. S, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang dapat
memperburuk atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan berulangnya
penyakit.

7. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam Keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:
a. Masalah yang didapatkan dari keluarga ini, pasien belum mengetahui
mengenai kesembuhan penyakitnya dan hubungan penyakit dengan
kehamilannya.
b. Suami tidak selalu di tempat karena sibuk dengan pekerjaannya yang
berisiko takut pasien sakit tiba-tiba atau mau melahirkan tiba-tiba.
c. Pasien dan suaminya tidak begitu mengetahui tanda-tanda penyakit
pasien tersebut sehingga kurang sigap mengobati penyakit tersebut.

24
BAB II

DIAGNOSIS HOLISTIK

A. DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Aspek Personal
a. Alasan Kedatangan
Pasien datang ke Puskesmas dengan keinginan sendiri dan dukungan
dari suami untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
b. Harapan
Pasien memiliki harapan dapat melahirkan bayi dengan lancar dan
selamat dan tempat yang dekat (puskesmas).
c. Kekhawatiran
Pasien memiliki kekhawatiran penyakitnya akan mempersulit saat kelahiran
d. Persepsi terhadap Penyakit
Pasien mengganggap bahwa penyakitnya merupakan penyakit yang umum
diderita oleh ibu hamil.
e. Aspek Religi
Pasien percaya bahwa penyakit yang dialaminya datang dari Allah
dan akan sembuh dengan seizin Allah.

2. Aspek Klinik
a. Diagnosis Kerja
G3P2A0 gravida 30-32 minggu dengan Preeklampsia ringan
b. Diagnosis Banding

25
G3P2A0 gravida 30-32 minggu dengan Hipertensi kronis
3. Aspek Risiko Internal
– Genetik : Ada (ibu pasien menderita hipertensi)
– Usia : Pasien termasuk berisiko hamil tua yang bisa berujung
kepada perdarahan saat hamil dan sungsang.
– Pola makan : Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang.
– Kebiasaan : Pasien jarang makan sayur dan buah-buahan dan masih
suka mengemil.
– Spiritual : Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah
cobaan dari Allah SWT, pasien juga mulai bisa tenang menghadapi
penyakitnya.
4. Aspek Risiko Eksternal
– Keadaan rumah pasien termasuk kategori rumah tidak sehat.
– Kurangnya pengetahuan Pasien tentang penyakitnya dan pola makan pasien
yang tidak memenuhi pola gizi seimbang.
5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, pasien termasuk derajat 1 yang mana pasien
sehat dan dapat melakukan aktivitas sehari – hari.

26
B. RENCANA PENATALAKSANAAN
Tabel 9. Rencana Penatalaksanaan
No. Daftar Masalah Pada
Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow up
Setiap Aspek
A. Aspek Personal
1. Pasien mempunyai TD Menjelaskan kepada Pasien Pada saat Pasien memahami tanda- Pasien memahami
160/120 mmHg, pasien tanda-tanda di tanda penyakitnya yang lebih tentang penyakit
proteinuria +1, dan penyakitnya dan apa yang Puskesmas sigap bila tanda-tanda yang dialaminya.
edema pada tungkai harus dilakukan dan tersebut muncul.
bawah selanjutnya. kunjungan
ke rumah
2. Pasien memiliki harapan Membuat tenang pasien Pasien Pada saat Pasien menjadi lebih Pasien menjadi lebih
dapat melahirkan bayi dengan cara memeriksa di tenang karena mengetahui tenang.
dengan lancar dan pemeriksaan fisik serta Puskesmas dirinya dan sang bayi sehat
selamat. merujuk pasien ke dan dan aman
dokter Sp.OG agar di kunjungan
USG. ke rumah
Memotivasi pasien
untuk rajin meminum
obat
3. Pasien memiliki Meningkatkan Pasien Pada saat Pasien sadar dan mau Pasien mau berobat
kekhawatiran kesadaran pasien untuk di untuk sembuh dengan cara teratur ke dokter.
penyakitnya akan kontrol berobat ke Puskesmas berobat teratur ke dokter.
mempersulit saat dokter secara teratur. dan
kelahiran kunjungan
ke rumah

27
4. Pasien percaya bahwa Mengingatkan kepada Pasien Pada saat Pasien percaya bahwa Pasien bersyukur
penyakit yang pasien bahwa di kesembuhannya atas izin kepada Allah karena
dialaminya datang dari kesembuhannya bukan Puskesmas Allah dan dokter hanya memberi
Allah dan akan sembuh dari dokter, namun atas sebagai perantaranya kesembuhan pada
dengan seizin Allah. seizin Allah dan dokter dirinya.
hanya perantara bagi
kesembuhan pasien.
B. Aspek Klinik
1. Preeklampsia - Menyiapkan persiapan Pasien Pada saat a. Pasien lebih siap dan
kelahiran untuk pasien di aman saat melahirkan Pasien siap saat
serta siap – siap Puskesmas b. Kebutuhan kalori melahirkan dengan
merujuk ke rumah sakit terpenuhi dan dengan TD normal dan
apabila terdapat tanda- garam yang dikonsumsi bengkak berkurang
tanda yang lebih buruk berkurang diharapkan serta gizinya
dari penyakitnya berupa penyakit terpenuhi
PEB. preeklampsianya bisa
- Memberi obat-obatan membaik
anti hipertensi
- Methyl dopa 3 x 250mg

28
Daftar Masalah Hasil yang
No. Kegiatan Sasaran Waktu Follow up
Pada Setiap Aspek Diharapkan
C. Aspek Risiko Internal
1. – Pasien termasuk – Menyarankan Pasien Pada saat Pasien terhindar dari Pasien memakai KB
berisiko hamil tua kepada pasien agar di komplikasi hamil tua setelah melahirkan
yang bisa berujung memakai KB Puskesmas untuk meghindari
kepada perdarahan setelah melahirkan dan risiko kehamilan
saat hamil dan karena takut kunjungan saat berikutnya.
sungsang. berisiko saat ke rumah
kehamilan
berikutnya.
2. – Pola makan pasien – Diet garam dari 18 Pasien Pada saat Kebutuhan kalori Pasien mulai
tidak memenuhi gram perhari di terpenuhi, gizi menerapkan gizi
pola gizi menjadi 6 gram Puskesmas seimbang terpenuhi dan seimbang.
seimbang. perhari yaitu 1 dan dengan garam yang
sendok teh perhari. kunjungan dikonsumsi berkurang
– Memenuhi ke rumah diharapkan penyakitnya
kebutuhan bisa membaik.
kalorinya yang Pasien mau untuk
kurang dan pola kontrol dan minum obat
gizi seimbang secara teratur.
dengan cara
memberitahu
daftar makanan
tambahan serta
kandungan
kalorinya.

29
3. – Pasien percaya – Menjelaskan Pasien Pada saat Pasien paham bahwa Pasien tetap
bahwa penyakit kepada pasien di penyakitnya merupakan berusaha untuk
yang dideritanya bahwa apapun Puskesmas takdir dari Allah menghadapi
adalah cobaan dari yang terjadi dan penyakitnya.
Allah SWT, pasien memang sudah kunjungan
juga mulai bisa menjadi takdir ke rumah
tenang Allah SWT tetapi
menghadapi sebagai manusia
penyakitnya. tetap harus
berusaha.
D. Aspek Risiko Eksternal
1. Keadaan rumah – Menjelaskan kepada Pasien Pada saat Pasien mengetahui Pasien menjaga
pasien termasuk pasien aspek penilaian kunjungan aspek penilaian rumah lingkungan rumah
kategori rumah tidak rumah sehat dan ke rumah sehat dan menjaga tetap sehat
sehat. mengedukasi pasien pasien lingkungan rumah tetap
untuk menjaga sehat
lingkungan rumah
tetap sehat
E. Aspek Fungsional
1. Pasien termasuk – Menyarankan pasien Pasien Pada saat – Pasien tidak terbebani Pasien dapat tetap
derajat 1 yang mana untuk tetap di oleh pekerjaan beraktivitas seperti
pasien sehat dan dapat beraktivitas sehari- Puskesmas rumahnya dan bisa biasa
melakukan aktivitas hari seperti biasa dan lebih sehat
sehari – hari. namun agar kunjungan – Pasien tidak beresiko
menguranginya ke rumah anemia
karena masalah
penyakitnya.
– Pasien diberikan tablet
Fe.

30
A. PROGNOSIS
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanationam: dubia ad bonam
3. Ad fungsionam: dubia ad bonam
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai