Disusun Oleh:
Sofni Rohmania 1102014256
Kelompok 3
Laporan studi kasus dengan judul “Preeklampsia Ringan pada Ibu Hamil
dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih” periode 24 Juni 2019 – 27 Juli 2019 telah disetujui oleh
pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Pembimbing,
dr. Erlina Wijayanti, MPH, DiplDK
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya sehingga
tim penulis dapat menyelesaikan Laporan studi kasus yang berjudul
“Preeklampsia Ringan pada Ibu Hamil dengan Pendekatan Kedokteran
Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih”. Shalawat beserta salam
semoga senantiasa terlimpahkan curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, kepada sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.
Aamiin.
1. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DiplDK selaku dosen pembimbing dan staf
pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI yang telah membimbing dan memberi masukan yang
bermanfaat.
2. dr. Yusnita, M.Kes, DiplDK selaku koordinator kedokteran keluarga dan
staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
3
4. April Yani, SKM, MKM beserta seluruh tenaga kesehatan yang terkait di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
5. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Tim penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
tim penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Penulis
4
BAB I
DIAGNOSIS KLINIS
A. BERKAS PASIEN
1.1. Identitas Pasien
Nama Puskesmas : Kecamatan Cempaka Putih
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 25 thn
Agama : Islam
Alamat : Jl. Rawa tengah Gg.Kwista VIII No.4 Galur,
Kec. Johar Baru, Jakarta Pusat
Tanggal Berobat : Rabu, 10 Juli 2019
1.2. Anamnesa
Dilakukan secara autoanamnesa kepada Ibu hamil pada hari Rabu, 10
Juli 2019 pukul 11.00 WIB di Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih.
a. Keluhan Utama
Pasien datang untuk kontrol kehamilan
b. Keluhan Tambahan
Kaki bengkak
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang Ibu hamil dengan G3P2A0 berusia 25 tahun datang ke poli KIA di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, dengan keluhan kaki bengkak kanan
dan kiri dan Tekanan darah pasien yaitu 160/120mmHg.. badan terasa
lemas, namun tidak begitu mengganggu, riwayat tekanan darah tinggi ketika
hamil sebelumnya. Nyeri kepala dirasakan menyeluruh. Hasil lab
menunjukan proteinuria +1. Pasien khawatir penyakitnya akan mempersulit
kelahiran bayinya. Pasien berharap dapat melahirkan bayi dengan lancar dan
selamat dan tempat yang dekat (puskesmas). Pasien mengganggap bahwa
penyakitnya merupakan penyakit yang umum diderita oleh ibu hamil.
5
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah memiliki keluhan atau sakit yang
sama saat kehamilan sebelumnya. Riwayat kejang saat hamil disangkal
• Riwayat Hipertensi : (+)
• Riwayat Anemia : (-)
• Riwayat Asma : (-)
• Riwayat Alergi : (-)
• Riwayat Diabetes melitus : (-)
• Riwayat Penyakit jantung : (-)
• Riwayat Sakit Kuning : (-)
• Riwayat TB : (-)
f. Riwayat Pengobatan
Selama kehamilan, pasien kontrol kehamilan ke puskesmas. Riwayat
pemakaian obat-obatan ketika hamil disangkal.
6
g. Riwayat Lingkungan dan Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya di rumah
kontrakan. Status ekonomi keluarga adalah menengah ke bawah.
Kebutuhan pasien dan keluarga tercukupi dari pendapatan Suami pasien
yang bekerja sebagai satpam sebesar Rp 3.500.000,- /bulan, dan pasien
sebagai Ibu Rumah Tangga. Pasien tinggal di lingkungan padat. Anak
pasien berada di bangku SD dan TK
h. Riwayat Kebiasaan
PNC : Di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Vaksin : TT1 pada usia kehamilan 20 minggu
KB : pil 28 hari
i. Riwayat Obstetri
b. Vital Sign
1) Tekanan darah : 160/120 mmHg
7
2) Nadi : 103 x /menit
3) Suhu : 36,70C
4) Respirasi : 22 x/menit
c. Status Gizi
1) Berat Badan (BB) : 80 kg
2) Tinggi Badan (TB) : 170 cm
3) Lingkar Lengan : 26 cm (status gizi ibu hamil baik)
4) IMT
IMT = BB (kg)/TB(m2) : 80/2,89 = 27,68kg/m2
d. Status Generalis
a) Kepala : normocephal
b) Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
c) Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)pupil bulat, isokor,
refleks cahaya (+/+)
d) Telinga : bentuk normal
e) Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat
sekret
f) Tenggorokan : T1-T1 Tenang, Hiperemis (-)
g) Leher :Trakea di tengah, Pembesaran
kelenjar getah bening (-)
h) Thorak
Inspeksi : bentuk dada simetris
: pergerakan dinding dada simetris
: iktus kordis tidak
terlihat
Palpasi : fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri
: iktus kordis teraba di sela iga V garis
midclavicula kiri
Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, batas jantung
dalam batas normal
8
Auskultasi : vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-),
ronki (-)
: bunyi jantung I dan II regular, murmur (-)
gallop (-)
i) Abdomen
L1 : TFU 33 cm.
L2 : tahanan memanjang di perut bagian kiri, bagian-bagian kecil di
bagian kanan.
L 3 : Teraba bulat besar keras
L 4 : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP
11 Juli 2019
Jumlah Gr Protein Karbohidrat Lemak
/kal
Nasi 100 gr = 12,45 gr 41,82 gr 11,96 gr
goreng 329 kal
Telur 60 gr = 240 11 gr 0 gr 0 gr
ceplok kal
Teh manis 75 kal 0 gr 0 gr 0 gr
9
Tumis 100 gr = 92 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
capcay kal
Tempe 1 buah = 34 2 gr 1,79 gr 2,28 gr
goreng kal
Tahu 1 buah = 35 2,23 gr 1,36 gr 2,62 gr
goreng kal
Ikan 100 gr = 200 20, 95 gr 2,38 gr 11,41 gr
goreng kal
Air Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr
12 Juli 2019
Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat Lemak
10
Nasi 100 gr = 175 4,07 gr 32,84 gr 12,95 gr
kal
Tumis 100 gr = 92 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
kangkung kal
Telur ceplok 60 gr = 240 11 gr 0 gr 0 gr
kal
Air Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr
13 Juli 2019
Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat Lemak
11
Gorengan 120 gr = 274 kal 3,97 gr 13,47 gr 23,18 gr
12
Jeruk 1 buah = 62 1,23 gr 15,39 gr 0,16 gr
kal
Air 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr
Putih
13
c. Analisis Food Record
Indeks Massa Tubuh (IMT) = BB / TB2 (m)
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny.S mendapat total kalori perhari:
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1.644 kkal, dengan
rata-rata asupan karbohidrat 136,82 gr, protein 67,25 gr, dan lemak 40,1 gr.
Faktor Risiko:
Aktivitas Fisik:
Perhitungan Kalori
Kebutuhan kaloti basal = 1.487,5 kkal
Koreksi
Aktivitas Fisik = 148,75 kkal
14
Total Kebutuhan Kalori = 1.636,25 kkal
Kebutuhan zat gizi:
Protein 15% dari total kalori = (15% x 1.636,25 kalori) : 4 = 61,35 gram
Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1.636,25 kalori) : 9 = 36,36 gram
Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan lemak =
(65% x 1.636,25 kalori) : 4 = 265,89 gram
B. BERKAS KELUARGA
1. Profil Keluarga
a. Karakteristik Keluarga
1) Identitas Kepala Keluarga : Tn. A berusia 42 tahun
2) Identitas Pasangan : Ny. S berusia 25 tahun
3) Struktur Komposisi Keluarga
b. Bentuk Keluarga
Tn. A menikah dengan Ny. S mempunyai dua orang anak , yaitu An.
P yang berusia 8 tahun dan An. M yang berusia 5 tahun. Bentuk keluarga
Tn. A Menurut Friedman adalah nuclear family yaitu keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
15
c. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1984) tahapan siklus keluarga Ny. S termasuk ke dalam tahap IV,
yaitu keluarga dengan anak usia sekolah.
d. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Biologis
Secara aspek biologis keluarga Tn. A telah menjalankan
fungsinya dengan baik. Tn. A dan Ny. S telah memiliki dua orang anak,
satu anak laki-laki yang berusia 5 tahun dan satu anak perempuan
berusia 8 tahun, dan kondisi anak-anaknya sehat tanpa memiliki
kecacatan dan Ny. S sedang mengandung anak ketiga dari pernikahan
mereka.
2) Fungsi Psikologis
Secara psikologis keluarga tersebut saling menyayangi satu
sama lainnya. Komunikasi antar keluarga berjalan baik dan
pengambilan keputusan dalam keluarga melalui kesepakatan Tn. A dan
Ny. S. Tn. A dan Ny. S sangat menyayangi anak mereka.
3) Fungsi ekonomi
Penghasilan utama keluarga didapatkan dari gaji Tn. A yang
bekerja sebagai security sebesar Rp 3.500.000 per bulan. Keluarga
mempu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seluruh anggota
keluarga, seperti kebutuhan makanan dan pakaian. Untuk tempat
tinggal, keluarga Tn. A tinggal di rumah kontrakan. Keluarga mengaku
mampu untuk menyisihkan sedikit penghasilan untuk menabung. Untuk
biaya kesehatan, pasien menggunakan BPJS sehingga tidak
mengeluarkan biaya dan terjamin kesehatannya. Pengaturan
penggunaan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
dilakukan oleh Ny. S. Tn. A dan Ny. S ingin sekali bisa menabung uang
lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan
datang seperti memiliki rumah pribadi atau kendaraan pribadi serta
untuk pendidikan anaknya kemudian hari
16
4) Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk. Keluarga pasien dapat bersosialisasi dengan baik dengan
tetangga disekitar rumah kontrakan dan turut serta dalam kegiatan yang
diadakan oleh RT maupun RW setempat. Tn. A dan Ny. S sudah mulai
mengajarkan norma-norma agama dan sopan santun terhadap orang lain
sejak kecil kepada anak - anaknya, memberikan pemahaman bahwa
mereka akan memiliki seorang adik.
5) Fungsi Pendidikan
Tn. A dan Ny. S berencana untuk menyekolahkan anak-anaknya
sampai ke jenjang yang tinggi.
6) Fungsi Spiritual
Keluarga pasien melaksanakan ibadah wajib. Tn. A belum
menerapkan solat berjamaah di masjid, dikarenakan pekerjaannya.
Keluarga pasien melaksanakan ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai
syariat Islam tanpa adanya hambatan dalam keluarga dan lingkungan
sosial. Pengajaran agama kepada An. P dan An.M sudah mulai
diperhatikan sejak dini.
e. Dinamika Keluarga
Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. Anak
pertama cenderung lebih dekat kepada ayahnya dibandingkan ibunya.
Semua anak pasien sangat akrab dan kakaknya melindungi serta menjaga
adiknya. Pasien dengan suaminya tergolong dekat dan kalau ada masalah
pasien lebih sering emosi dibanding suaminya yang lebih sabar.
17
f. Genogram
An. P An. M
8 thn 5thn
: Pasien : Menikah
18
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
I. KOMPONEN RUMAH 31
1. Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 62
2. Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air
3 93
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang
diplester) papan kedap air
0
3. Lantai a. Tanah
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah 2 62
panggung).
19
4. Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31
5. Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31
6. Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas 1 31
lantai
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7. Lubang asap dapur
a. Tidak ada 0 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1
dapur
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai 2
dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust
fan atau ada peralatan lain yang sejenis.
8. Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk 0
membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk 1 31
membaca dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan 2
untuk membaca dengan normal
TOTAL HASIL PENILAIAN KOMPONEN RUMAH 11 341
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YG DINILAI
II. SARANA SANITASI a. Tidak ada 25
1. Sarana Air Bersih 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi 1
syarat kesehatan
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 2
kesehatan
d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat 3 75
kesehatan
e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 4
kesehatan
2. Jamban (sarana a. Tidak ada. 0
pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, 1
disalurkan ke sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 2
sungai atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 100
3. Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di 0
Limbah (SPAL) halaman
20
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air 1
(jarak sumber air (jarak dengan sumber air <
10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 50
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber 3
air (jarak dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) 4
untuk diolah lebih lanjut.
4. Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 50
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
TOTAL HASIL PENILAIAN SARANA SANITASI 11 275
KOMPONEN RUMAH
NO YG DINILAI KRITERIA NILAI BOBOT
21
Total = 1057
Kriteria :
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan :
Rumah Tn. A (total skor 1057) termasuk dalam kategori rumah tidak sehat
dengan kurangnya 3 faktor yang medukung rumah sehat, yaitu komponen fisik
rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni.
22
c. Perilaku terhadap Makanan
Keluarga Tn. A memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari dengan
makanan yang biasanya dimasak oleh Ny. S. Menu setiap harinya pun
bervariasi. Keluarga Tn.A membiasakan diri untuk mencuci tangan dan
berdoa saat sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan
peralatan makan setelah selesai makan.
d. Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan
Ny.S tinggal di rumah yang berada pada lingkungan yang padat.
Rumah Ny.S tidak cukup memadai untuk ditempati karena hanya terdiri dari
sebuah ruangan dan ditempati oleh 4 orang. Rumah hanya terdiri ruang
keluarga yang langsung bergabung dengan kamar tidur, kemudian dapur dan
MCK. Rumah Tn. A memiliki jendela yang bisa dibuka dan terdapat
ventilasi. Keluarga Tn. A menggunakan air PAM untuk mandi dan
keperluan sehari-hari seperti mencuci baju atau piring.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 8. Sarana Pelayanan Kesehatan
No. Faktor Keterangan Kesimpulan
1. Cara mencapai pusat Kendaraan pribadi Keluarga Tn. A biasa berobat ke
pelayanan kesehatan (sepeda motor) Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih
dengan menggunakan sepeda motor.
23
Keluarga Tn.A membiasakan diri untuk berdoa dan mencuci tangan saat
sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan
makan setelah selesai makan.
24
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Aspek Personal
a. Alasan Kedatangan
Pasien datang ke Puskesmas dengan keinginan sendiri dan dukungan
dari suami untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
b. Harapan
Pasien memiliki harapan dapat melahirkan bayi dengan lancar dan
selamat dan tempat yang dekat (puskesmas).
c. Kekhawatiran
Pasien memiliki kekhawatiran penyakitnya akan mempersulit saat kelahiran
d. Persepsi terhadap Penyakit
Pasien mengganggap bahwa penyakitnya merupakan penyakit yang umum
diderita oleh ibu hamil.
e. Aspek Religi
Pasien percaya bahwa penyakit yang dialaminya datang dari Allah
dan akan sembuh dengan seizin Allah.
2. Aspek Klinik
a. Diagnosis Kerja
G3P2A0 gravida 30-32 minggu dengan Preeklampsia ringan
b. Diagnosis Banding
25
G3P2A0 gravida 30-32 minggu dengan Hipertensi kronis
3. Aspek Risiko Internal
– Genetik : Ada (ibu pasien menderita hipertensi)
– Usia : Pasien termasuk berisiko hamil tua yang bisa berujung
kepada perdarahan saat hamil dan sungsang.
– Pola makan : Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang.
– Kebiasaan : Pasien jarang makan sayur dan buah-buahan dan masih
suka mengemil.
– Spiritual : Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah
cobaan dari Allah SWT, pasien juga mulai bisa tenang menghadapi
penyakitnya.
4. Aspek Risiko Eksternal
– Keadaan rumah pasien termasuk kategori rumah tidak sehat.
– Kurangnya pengetahuan Pasien tentang penyakitnya dan pola makan pasien
yang tidak memenuhi pola gizi seimbang.
5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, pasien termasuk derajat 1 yang mana pasien
sehat dan dapat melakukan aktivitas sehari – hari.
26
B. RENCANA PENATALAKSANAAN
Tabel 9. Rencana Penatalaksanaan
No. Daftar Masalah Pada
Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow up
Setiap Aspek
A. Aspek Personal
1. Pasien mempunyai TD Menjelaskan kepada Pasien Pada saat Pasien memahami tanda- Pasien memahami
160/120 mmHg, pasien tanda-tanda di tanda penyakitnya yang lebih tentang penyakit
proteinuria +1, dan penyakitnya dan apa yang Puskesmas sigap bila tanda-tanda yang dialaminya.
edema pada tungkai harus dilakukan dan tersebut muncul.
bawah selanjutnya. kunjungan
ke rumah
2. Pasien memiliki harapan Membuat tenang pasien Pasien Pada saat Pasien menjadi lebih Pasien menjadi lebih
dapat melahirkan bayi dengan cara memeriksa di tenang karena mengetahui tenang.
dengan lancar dan pemeriksaan fisik serta Puskesmas dirinya dan sang bayi sehat
selamat. merujuk pasien ke dan dan aman
dokter Sp.OG agar di kunjungan
USG. ke rumah
Memotivasi pasien
untuk rajin meminum
obat
3. Pasien memiliki Meningkatkan Pasien Pada saat Pasien sadar dan mau Pasien mau berobat
kekhawatiran kesadaran pasien untuk di untuk sembuh dengan cara teratur ke dokter.
penyakitnya akan kontrol berobat ke Puskesmas berobat teratur ke dokter.
mempersulit saat dokter secara teratur. dan
kelahiran kunjungan
ke rumah
27
4. Pasien percaya bahwa Mengingatkan kepada Pasien Pada saat Pasien percaya bahwa Pasien bersyukur
penyakit yang pasien bahwa di kesembuhannya atas izin kepada Allah karena
dialaminya datang dari kesembuhannya bukan Puskesmas Allah dan dokter hanya memberi
Allah dan akan sembuh dari dokter, namun atas sebagai perantaranya kesembuhan pada
dengan seizin Allah. seizin Allah dan dokter dirinya.
hanya perantara bagi
kesembuhan pasien.
B. Aspek Klinik
1. Preeklampsia - Menyiapkan persiapan Pasien Pada saat a. Pasien lebih siap dan
kelahiran untuk pasien di aman saat melahirkan Pasien siap saat
serta siap – siap Puskesmas b. Kebutuhan kalori melahirkan dengan
merujuk ke rumah sakit terpenuhi dan dengan TD normal dan
apabila terdapat tanda- garam yang dikonsumsi bengkak berkurang
tanda yang lebih buruk berkurang diharapkan serta gizinya
dari penyakitnya berupa penyakit terpenuhi
PEB. preeklampsianya bisa
- Memberi obat-obatan membaik
anti hipertensi
- Methyl dopa 3 x 250mg
28
Daftar Masalah Hasil yang
No. Kegiatan Sasaran Waktu Follow up
Pada Setiap Aspek Diharapkan
C. Aspek Risiko Internal
1. – Pasien termasuk – Menyarankan Pasien Pada saat Pasien terhindar dari Pasien memakai KB
berisiko hamil tua kepada pasien agar di komplikasi hamil tua setelah melahirkan
yang bisa berujung memakai KB Puskesmas untuk meghindari
kepada perdarahan setelah melahirkan dan risiko kehamilan
saat hamil dan karena takut kunjungan saat berikutnya.
sungsang. berisiko saat ke rumah
kehamilan
berikutnya.
2. – Pola makan pasien – Diet garam dari 18 Pasien Pada saat Kebutuhan kalori Pasien mulai
tidak memenuhi gram perhari di terpenuhi, gizi menerapkan gizi
pola gizi menjadi 6 gram Puskesmas seimbang terpenuhi dan seimbang.
seimbang. perhari yaitu 1 dan dengan garam yang
sendok teh perhari. kunjungan dikonsumsi berkurang
– Memenuhi ke rumah diharapkan penyakitnya
kebutuhan bisa membaik.
kalorinya yang Pasien mau untuk
kurang dan pola kontrol dan minum obat
gizi seimbang secara teratur.
dengan cara
memberitahu
daftar makanan
tambahan serta
kandungan
kalorinya.
29
3. – Pasien percaya – Menjelaskan Pasien Pada saat Pasien paham bahwa Pasien tetap
bahwa penyakit kepada pasien di penyakitnya merupakan berusaha untuk
yang dideritanya bahwa apapun Puskesmas takdir dari Allah menghadapi
adalah cobaan dari yang terjadi dan penyakitnya.
Allah SWT, pasien memang sudah kunjungan
juga mulai bisa menjadi takdir ke rumah
tenang Allah SWT tetapi
menghadapi sebagai manusia
penyakitnya. tetap harus
berusaha.
D. Aspek Risiko Eksternal
1. Keadaan rumah – Menjelaskan kepada Pasien Pada saat Pasien mengetahui Pasien menjaga
pasien termasuk pasien aspek penilaian kunjungan aspek penilaian rumah lingkungan rumah
kategori rumah tidak rumah sehat dan ke rumah sehat dan menjaga tetap sehat
sehat. mengedukasi pasien pasien lingkungan rumah tetap
untuk menjaga sehat
lingkungan rumah
tetap sehat
E. Aspek Fungsional
1. Pasien termasuk – Menyarankan pasien Pasien Pada saat – Pasien tidak terbebani Pasien dapat tetap
derajat 1 yang mana untuk tetap di oleh pekerjaan beraktivitas seperti
pasien sehat dan dapat beraktivitas sehari- Puskesmas rumahnya dan bisa biasa
melakukan aktivitas hari seperti biasa dan lebih sehat
sehari – hari. namun agar kunjungan – Pasien tidak beresiko
menguranginya ke rumah anemia
karena masalah
penyakitnya.
– Pasien diberikan tablet
Fe.
30
A. PROGNOSIS
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanationam: dubia ad bonam
3. Ad fungsionam: dubia ad bonam
Lampiran