CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA No. :SOP/195/426.102.23/2016 Dokumen No. Revisi : 8 Februari 2019 PUSKESMAS SOP KREJENGAN Tgl. Terbit : 11 Pebruari 2019 Halaman : 1 /3 KABUPATEN dr. Moh Erfan Kafiluddin PROBOLINGGO NIP. 19820803 200903 1 003
1. Pengertian 1. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil 2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera 2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas 2. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas 3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Krejengan No 440/ /KEP/426.102.23/ 2019 Tentang keharusan melakukan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus kejadian tidak diharapkan, Kejadian Potensial cedera dan kejadian nyaris cedera 4. Referensi 1. Undang-Undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 9 tahun 2015 tentang Klinik 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien 5. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. tahun 2006 5. Prosedur 1. Petugas unit layanan yang mengetahui adanya kejadian (KTD,KPC,KNC) segera melaporkan pada Penaggung jawab unit layan . 2. Penaggung jawab unit layanan segera melaksanakan TL terhadap kejadian dan melaporkan pada tim keselamata pasiemmpaling lambat 2x24 jam. 3. Tim Keselamatan Pasien bersama Penaggung jawab unit terkait melakukan identifikasi terhadap KTD, KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan, 4. Tim Keselamatan Pasien menganalisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC yang terjadi dengan melakukan RCA 5. Tim keselamatan pasien dan penanggung jawab unit terkait menyusun rencana/rekomendasi tinadk lanjut penanganan KTD, KPC atau KNC yang terjadi. 6. Tim keselamatan pasien melaporkan rekomendasidan RTL kepada Kepala Puskesmas 7. Tim keselamatan pasien dan penanggung jawab unit terkait melaksanakan penanganan KTD, KPC atau KNC sesuai dengan rencana, 8. Tim keselamatan pasien dan penanggung jawab unit terkait mengevaluasi penanganan terhadap KTD, KPC atau KNC yang dilakukan 6. Diagram Alir
Petugas unit layanan yang mengetahui adanya
kejadian (KTD,KPC,KNC) segera melaporkan pada Penaggung jawab unit layan
Penaggung jawab unit layanan segera melaksanakan TL terhadap
kejadian dan melaporkan pada tim keselamata pasien paling lambat 2x24 jam
Tim Keselamatan Pasien bersama Penaggung jawab unit terkait
melakukan identifikasi terhadap KTD, KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan
Tim Keselamatan Pasien menganalisa penyebab dari KTD, KPC atau
KNC yang terjadi dengan melakukan RCA
Tim keselamatan pasien dan penanggung jawab unit terkait
menyusun rencana/rekomendasi tinadk lanjut penanganan KTD, KPC atau KNC yang terjadi.
Tim keselamatan pasien melaporkan rekomendasidan RTL kepada
Kepala Puskesmas
Tim keselamatan pasien dan penanggung jawab unit terkait
melaksanakan penanganan KTD, KPC atau KNC sesuai dengan rencana, 1. 2. 3. lamatan pasien dan penanggung jawab unit terkait melaksanakan Tim keselamatan pasien dan penanggung penanganan KTD, KPC atau KNC sesuai dengan rencana, jawab unit terkait mengevaluasi penanganan terhadap KTD, KPC atau KNC yang dilakukan