PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Posyandu adalah UKBM ( Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) terpenting dalam
penyelenggaraan Desa Siaga. Posyandu merupakan Gerbang Membangun Masyarakat Desa
yang menjadi Wadah Pemberdayaan Masyarakat meliputi Bidang Kesehatan, KB, Kesehatan
Wanita/ Kesehatan Reproduksi, Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi, Keagamaan dan sector
terkait lainnya Oleh karena itu sebagai gerbang menuju masyarakat sehat posyandu harus diberi
perhatian lebih dalam usaha pengembangan dan peningkatan keberhasilannya dan tentunya ini
merupakan tugas semua elemen yang terkait di dalamnya yang tak lepas dari peran kader
Posyandu dan masyarakat.
Dasar dilaksanakannya Posyandu adalah Surat Keputusan Bersama:
Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No.23 tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985,
1I2/HK-011/ A/1985 tentang penyelenggaraan Posyandu yaitu :1) Meningkatkan kerja sama
lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam lingkup LKMD dan PKK. 2)
Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program – program pembangunan masyarakat desa.
3) Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan. 4) Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/di daerah masing-masing
dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN. 5) Undang-
undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara penyelenggaraan dan pengelolaan
pemeliharaan kesehatan secara paripurna.
Posyandu memberikan layanan dasar seperti imunisasi, monitor berat badan sebagai
skrining status gizi, pendidikan kesehatan masyarakat, pengelolaan penyakit ringan, dan
konsultasi umum kesehatan. Ia strategis karena terletak dekat dengan masyarakat dan karena itu
menghilangkan biaya waktu perjalanan ke tempat pelayanan. Posyandu mengajak masyarakat
sadar memelihara kesehatan. Masyarakat rawan yang sehat juga pergi ke posyandu setiap bulan
untuk belajar dan bertanya membangun cara hidup sehat ketika belum sakit. Yang tidak kalah
penting adalah bahwa posyandu dikelola bersama oleh masyarakat dan puskesmas. Kader yang
mengenal keadaan masyarakat bisa membantu secara aktif mendekatkan kebutuhan-kebutuhan
layanan itu dengan ciri-ciri spesifik anggota masyarakatnya. Kader yang aktif bisa membantu
mencegah kekurangan gizi dan kematian ibu jika ibu-ibu dapat dikelola jauh-jauh hari.
Pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, telah diakui oleh semua
pihak. Hasil pengamatan,pengalaman lapangan sampai peningkatan cakupan program yang
B. LUAS WILAYAH
Kecamatan Ratolindo memiliki luas wilayah ± 80,58 KM² yang terdiri dari areal
perkebunan/pertanian dan areal pekarangan/pemukiman dengan wilayah
administrasif terdiri dari 6 (enam) Kelurahan dan 4 (empat) Desa, sebagai berikut
:
1. Kelurahan Uentanaga Atas
2. Kelurahan Uemalingku
3. Kelurahan Uentanaga Bawah
4. Kelurahan Muara Toba
5. Kelurahan Dondo
6. Kelurahan Dondo Barat
7. Desa Sumoli
8. Desa Patingko
C. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Ratolindo sampai dengan bulan Desember
2016 sebanyak 30.319 jiwa terdiri dari :
Laki-laki : 15.225 Jiwa
Perempuan : 15094 Jiwa
Terdiri dari : 9.684 KK
Uentanaga Bawah : 2.227 Jiwa
: 794 KK
Uentanaga Atas : 5195 jiwa
: 1.700 KK
Dondo : 3.827 Jiwa
: 1.170 KK
Uemalingku : 2.829 Jiwa
: 937 KK
Dondo Barat : 3.852 Jiwa
: 1.216 KK
Muara Toba : 3.684 Jiwa
: 1.208 KK
Sumoli : 2.258 Jiwa
: 714 KK
Sabulira Toba : 2.770 jiwa
: 848 KK
Labuan : 2.910 Jiwa
: 867 KK
Patingko : 722 Jiwa
: 230 KK
Jumlah Penduduk Menurut Umur Dan Jenis kelamin
0-4 tahun
Pendeta : 18 Orang
Penterjemah : 1 Orang
Perdagangan : 31 Orang
Konstruksi : 2 Orang
Transportasi : 42 Orang
Peternak : 3 Orang
Sopir : 71 Orang
Seniman : 2 Orang
Wartawan : 4 Orang
Mekanik : 7 Orang
Ustadz/Mubaligh : 6 Orang
Pengacara : 2 Orang
Bidan : 35 Orang
Perawat : 35 Orang
Pelaut : 22 Orang
Profil Posyandu Kecamatan RatolindoTahun 2016 Page 9
Pembantu Rumah Tangga : 12 Orang
Dosen : 3 Orang
Dokter : 10 Orang
Notaris : 3 Orang
Tabel 2
B. Riwayat Posyandu :
Pada tahun 2014 Posyandu berjumlah 18 Posyandu dan tahun 2015 sampai dengan 2016
Posyandu meningkat menjadi 20 hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan
bayi, Balita dan bumil di posyandu
Perkembangan Posyandu yang semula digabung menjadi satu yaitu Bayi, balita
dan ibu Hamil. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan maka dalam pelaksaannya
Posyandu Permata telah di Integrasikan dengan PAUD dan Posbindu Lansia, Posyandu .
Hal ini dimaksudkan selain untuk memudahkan dalam melakukan pemantauan serta agar
Posyandu menjadi lebih ramai.
Posyandu dilaksanakan setiap bulan sekali sesuai jadwal dengan pemberian
Makanan tambahan berupa bubur sayur,Bubur Telur, Bubur Ikan, Kolak kacang hijau,
kolak pisaang/ ubi jalar yang dibuat secara bergantian dengan menyusun Jadwal menu
dan menyusun jadwal untuk Kader yang memasak. PMT dibuat 1 bulan 3 kali pembuatan
yaitu untuk posyandu, Balita dan Posyandu Ibu Hamil serta Posyandu lansia untuk
Posyandu ibu Hamil PMT nya Berupa Nasi, Bubur sayur/Manado dan Bubur kacang
hijau.
Untuk Lansia diberikan Bubur Kacang Hijau. Memberikan Penyuluhan terhadap
ibu-ibu balita yang mempunyai balita dibawah garis merah (BGM )dan 2T (balita 2 x
berturut-turut tidak naik berat badannya Penyuluhan tentang makanan bergizi dan PHBS
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Uent Uem Uent Muar Dond Dond Sum Patin Labu Sabul Pusk
anag aling anag a o o oli gko an ira esma
aA ku a B Toba Barat Toba s
2014 62% 63% 67% 60% 67% 72% 75% 70% 69% 75% 68%
2015 72% 71% 61% 61% 65% 55% 72% 69% 58% 55% 63%
Series 3 79% 72% 73% 77% 76% 74% 77% 71% 71% 63.00 73.00
Dari Grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan D/S Dari Tahun Ketahun terjadi
peningkatan capaian terutama posyandu Sumoli telah mencapai diatas rata-rata 50 %
dengan frekuensi penimbangan ≥ 8 kali dalam 1 ( Satu) Tahun yang berarti Posyandu
Permata telah layak pada Strata Purnama atau Mandiri. Namun demikian nilai cakupan ini
masih sangat butuh untuk ditingkatkan lagi agar kedepannya Posyandu Permata dan 19
Posyandu lainnya dapat melayani semua balita yang ada dilingkup Kecamatan Ratolindo.
15%
10%
5%
0%
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa terjadi penurunan kasus BGM (Gizi kurang
Maupun gizi Buruk dimana pada tahun 2014 2 % tetapi pada tahun 2015 terjadi
peningkatan kasus menjadi 6 % dan pada tahun 2016 terjadi kembali penurunan kasus
BGM namunpada tahun 2016 telah diberikan penanganan dalam bentuk pemberian
makanan pendamping lokal dan Mp-Asi pabrikan serta memberikan konseling gizi
oleh kader dan petugas Gizi Puskesmas Ampana Timur. Dan kader posyandu pada
tahun 2012 mulai menerapkan di posyandu bahwa balita/bayi yang didapat 2 x berturut
turut tidak naik BB nya atau digaris kuning pada pita kms dan balita yang kurang nafsu
makan atau lagi sakit langsung di rujuk ke petugas gizi/ Puskesmas.
JUMLAH KASUS
NO DESA/KELURAHAN
2014 2015 2016
1 Uentanaga Atas 4 5 4
2 Uemalingku 2 1 2
100%
90% 95%
86%
81% 89% 90%
80%
73%
74% 77%
65%
60% 59%
40%
20%
0%
Tabel 7
Hasil cakupan Imunisasi di Wilayah Kecamatan Ratolindo Tahun 2014
Muara 57 63 85.9 44 44 54 36 31 54 36 31 12 4
Toba
Dondo 60 66 85 65 65 54 40 44 54 40 44 14 4
Dondo B. 61 69 81.9 82 82 72 49 64 72 49 64 13 5
Sumoli 38 42 68.4 31 31 32 30 30 32 30 30 12 6
Patuingko 10 10 110 16 16 9 5 5 9 5 5 2 4
Labuan 47 52 108.5 48 48 33 29 30 33 29 30 14 4
S. toba 15 49 104.4 26 26 35 27 23 35 27 23 10 6
Kecamatan 480 531 89.3 429 429 395 301 340 395 301 340 13 46
6
Tabel 9
Presentase cakupan Imunisasi di Wilayah Kecamatan Ratolindo Tahun 2016
Muara 67 73 100 67 67 83 58 65 80 55 65 61 53
Toba
Dondo 55 60 100 89 90 90 65 85 90 63 85 84 34.2
Dari Grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Imunisasi telah mencapai
diatas rata-rata 50 % yang berarti Posyandu Permata telah layak pada Strata Purnama atau
Mandiri. Namun demikian nilai cakupan ini masih rendah untuk beberapa jenis Imunisasi
yaitu Polio dan HBO( Belum mencapai target SPM = 90 %) demikian dengan
desa/kelurahan lain tidak semua anti gen memnuhi target uci, namun upaya-upaya telah
ditempuh oleh kader, bidan dan jurim, yaitu melakukan sweeping serta kunjungan rumah
pada bayi yang tidak datang posyandu untuk memberikan konseling .Oleh karena itu
masih perlu ditingkatkan lagi agar kedepannya Posyandu di wilayah Kecamatan Ratolindo
dapat melayani semua balita agar semua bayi dan balita dapat diimunisasi tanpa ada yang
terlewatkan.
5. Posbindu
Pelayanan Kesehatan bagi Lansia berjalan dengan baik walaupun tidak semua
desa/kelurahan yang memiliki Posbindu, hanya desa Sumoli, Patingko, Labuan
dan Kelurahan Uentanaga atas, namun telah diupayakan pelayanan bagi lansia
melalui Kegiatan puskling dan Kegiatan PTM dimana sebagian besar
Pengunjungnya adalah kaum lansia. sebelum pelaksanaanpengobatan oleh petugas
kesehatan para kader terlebih dahulu melakukan pendataan termasuk mendata
nama. Umur yang ditulis dalam buku register lansia Melakukan senam jari,
memimpin untuk menyanyikan Mars lansia dan sedikit penyuluhan selama 15
menit dan dilanjutkan pengobatan pemeriksaan kesehatan, diakhiri dengan
pemberian PMT
ANC dilakukan Sebulan sekali oleh kader diposyandu dengan mendata dan
melakukan penimbangan pada bumil serta memberikan konseling , sweping
terhadap ibu hamil dan mendata Bumil KEK untuk digiring ke posyandu hal ini
ditandai dengan adanya kunjungan :
Tabel 10
Desa/Kel Sasar K1 Tdk K4 Persalin Fe Fe KN KB
an murni Murni % an o/ 1 3 KN1 Leng Aktif
Bumi % % Nakes % % kap %
l %
Uentanaga A. 92 91 25 68 81 110.8 70.65 85.5 84 82.76
Uemalingku 42 112 9.5 107 90 111.90 95.24 100 95 72.56
Uent. Bawah 45 87 8.7 83 86 91.30 73.91 90.5 85 53.47
Muara Toba 63 87 13 59 65 87.30 55.56 66.7 61 92.08
Dondo 66 114 29 102 73 131.82 90.91 80 65 80.00
Dondo Barat 69 97 42 88 59 127.54 81.16 63.9 52 63.59
Sumoli 42 100 12 119 73 100 114.29 76.3 87 66.91
Patingko 10 110 30 100 130 130 130 130 100 62.99
Labuan 52 110 5.8 71 90 117.31 86.54 95.7 85 79.15
Sabulira 49 80 18 82 79 77.55 57.14 82.2 82 86.67
Toba
Pendataan Kadarzi dilakukan oleh Kader dan petugas Gizi dimana pendataan
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola makan dan keanekaragaman serta
Kebiasaan Keluarga dalam perilaku Gizi yang baik.Pendataan Kadarzi dilakukan
pada tahun 2014 dan sampel tiap desa/ kelurahan sebanyak 10 KK dan
sekecamatan 100 KK dan pada tahun 2016 dilakukan pendataan kadarsi 25 KK
desa Labuan didanai dari dana BOK PKm ampana Timur dan untuk masing-
masing 25 kk dibiayai dari anggaran JKN tahun 2016 yaitu di kelurahan
Profil Posyandu Kecamatan RatolindoTahun 2016 Page 21
uemalingku, Uentanaga atas, Uentanaga Bawah, Muara Toba, Dondo, Dondo
Barat, desa Sumoli, Patingko, dan sabulira Toba Sebagai berikut :
Tabel 11
8. Desa Siaga
Desa Siaga dicanangkan pada akhir tahun 2006 dan disosialisasikan kepada
masyarakat pada awal tahun 2007 oleh Tim dari Puskesmas dan Camat Ampana
Kota pada bulan februari 2007Forum dan kader desa siaga telah dibentuk dan
bertempat di Poskesdes yang merupakan induk dari semua UKBM yang ada. Dan
pelaksanaan Desa Siaga sangat membantu dan memberi dampak yang sangat baik
untuk meningkatkan Kewaspadaan warga terutama kader tentang bahaya penyakit
menular, Gizi buruk/Kurang serta Risiko Tinggi dalam Kehamilan. Dimana Kader
berperan aktif membantu Bidan didalam kunjungan rumah pada Balita, Bumil Sejak
Oktober tahun 2008 hingga sekarang, Poskesdes telah dimanfatakan sebagai tempat
persalinan, Posyandu, melakukan Kegiatan Survey Mawas Diri dilakukan disetiap
dusun kemudian membahas masalah tersebut dalam forum Musyawarah Desa
bekerja sama dengan program pemerintah yaitu P2DTK/PnPm Mandiri, Melaui
Kerja sama ini, masyarakat semakin mengetahui masalah-masalah Kesehatan
Pemerintah Desa / Kelurahan sangat mendukung peningkatan Kesehatan dengan
Kegiatan Posyandu didanai oleh Ibu-Ibu balita dan ibu hamil dengan iuran sebesar Rp.
5000,- setiap kali datang penimbangan.
Rincian Iuran :
Dana Sehat = Rp. 2.000,-
PMT = Rp. 2000,-
Administrasi = Rp. 1.000,-
Dalam hal ini kader ikut menyumbangdengan pengadaan alat-alat maka/minum, meja,
bahan-bahan PMT, Materi dan Tenaga.
C. Intensif Kader
Kader yang berada Di Desa yang bertugas pada kegiatan Posyandu diberikan
insentive dari Desa sebesar Rp. 100.000,- /orang/Kegiatan. Kader juga diberikan
Transportasi sebesar Rp.10.000,- dari Dana BOK Puskesmas.
Kader Posyandu yang berada di kelurahan tidak mendapatkan insetif, tetapi hanya
mendapat transport dari dana BOK Puskesmas sebesar Rp. 10.000 dan mendapat
pembagian uang dari dana yang dikumpulkan oleh ibu-ibu Balita pada saat kegiatan
posyandu, uang yang didapatkan berkisar Rp.10.000 s/d Rp. 15.000, sebagian di
simpan sebagai uang kas `
Dana sehat diberikan kepada ibu Balita yang tidak mempunyai Biaya Berobat kalaupun
memiliki kartu akan dipergunakan sebagai pengganti transportasi bagi pasien yang berobat
dipuskesmas atau di rujuk ke rumah sakit, seperti pada ibu hamil dan anak Balita.
Dan dengan Dana tersebut Posyandu telah mampu membiaya kegiatan-kegiatannya baik
pada hari Posyandu maupun diluar hari buka Posyandu. Pengumpulan Dana sehat Baru
posyandu sumoli Yang menerapkan dan direncanakan tahun 2017 desa Patingko akan
mengikuti jejak dari desa Sumoli.
A. Kesimpulan
B. Kendala
Kader Posyandu sebagai partner Bidan didesa merupakan ujung tombak dari
pada kegiatan dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat
membutuhkan semangat dan tanpa imbalan jasa sehingga terkadang
meninggalkan keluarga dan pekerjaan rumah tangga dirumah, Khususnya kader
Posyandu yang berada di kelurahan tidak mendapat insentif tetapi Semangat
Kerja demi menyehatkan Masyarakat.
Pelayanan yang berkualitas membutuhkan Sumber daya manusia yang
berkualitas sehingga keterbatasan kader untuk memberikan informasi tentang
kesehatan masih kurang
C. Saran
Sukses Kader adalah sukses Bidan, Petugas Gizi, Jurim dan Sukses Program Kesehatan
1. Bekerja dengan iklas tanpa mengharap imbalan
2. Tetaplah Konsisten
3. Bangunlah hubungan dengan semua Pihak dengan meningkatkan kepercayaan orang,
lain terhadap kita dengan menunjukkan kualitas pelayanan
4. Jadikan Poskesdes (Posyandu), Posbindu sebagai wadah yang paling menyenangkan
untuk semua orang.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga penyusunan Buku Profil Posyandu
Kecamatan ratolindo ini dapat terlaksana dengan baik
Secara garis besar profil Posyandu Kecamatan Ratolindo memberikan gambaran
mengenai Kegiatan-kegiatan Kader posyandu seperti hasil kegKegiatan 5 langkah
diposyandu, kumjungan rumah, sweeping, kegiatan jumat bersih, pendataan dan
pemberian PMT. Dan hasil kegiatan tahun 2014 s/d 2016 menjadi parameter untuk
kegiatan di tahun 2017 apakah Posyandu di Desa/kelurahan berkembang menjadi Strata
mandiri.
Profil Posyandu Kecamatan Ratolindo yang disusun masih membutuhkan
penyempurnaan secara berkelanjutan, artinya segala saran maupun ide-ide dari semua
unsur yang berkaitan dengan Data Hasil Kegiatan Posyandu, Desa/Kelurahan kami
terima sebagai bahan masukan dalam penyempurnaan selanjutnya