KONSEP DASAR
PERSALINAN NORMAL
A. Definisi
1. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) saat uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. (POGI dkk, 2008).
2. Persalinan normal adalah lahirnya bayi hidup dan plasenta dari dalam
uterus dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa
menggunakan alat pertolongan pada usia kehamilan 30-40 minggu atau
lebih dengan berat badan bayi 2500 gram atau lebih dengan lama
persalinan kurang dari 24 jam yang dibantu dengan kekuatan kontraksi
uterus dan tenaga mengedan.
B. Sebab-sebab Persalinan
Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui benar, dikemukakan
beberapa teori yang menyatakan kemungkinan proses persalinan. (Dewi,
2012)
1. Teori penurunan hormonal
1-2 minggu sebelum partus normal terjadi penurunan kadar hormone
estrogen dan progesteron bekerja sebagai penenang kontraksi otot-otot
polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul his bila kadar progesteron turun.
2. Teori plasenta menjadi lebih tua
Yang akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron
sehingga menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan
menyebabkan kontraksi rahim.
3. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot
sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenta
4. Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglions servikale (frankenhauser). Bila
ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
5. Induksi partus (induction drips)
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan rangsang laminaria,
amniotomi, dan oksitosin drips.
D. Faktor-faktor persalinan
1. Power
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah His (kontraksi
otot-otot rahim). Otot-otot diafragma dan aksi ligamentum. Keempat
kekuatan ini bekerjasama dengan aik dan sempurna.
a. His dikatakan sempurna jika:
1) Kontraksi bersifat simetris
2) Dominan di fundus uteri
3) Diikuti dengan relaksasi
b. Yang penting diawasi tentang his adalah:
1) Frekuensi
Jumlah his dalam 10 menit.
2) Intensitas
Kekuatan his (dapat diketahui melalui palpasi saat kontraksi
terjadi)
3) Durasi
Lamanya setiap his diukur dengan detik
4) Interval
Masa relaksasi
c. Perubahan-perubahan akibat his
1) Uterus teraba keras atau padat karena kontraksi
2) Rasa nyeri karena iskemia dan kontraksi rahim
3) Ada kenaikan nadi dan tekanan darah
4) Pada janin dan pertukaran oksigen pada sirkulasi utero plasenta
erkurang ,maka timbul hipoksia ringan.
2. Passage
a. Bagian keras panggul
1) Tulang panggul terdiri atas 4 tulang, yaitu
a) 2 tulang pangkal paha (os coxae)
b) 1 tulang kelangkang (os sacrum)
c) 1 tulang tungging (os koksigis)
2) Bidang atau pintu panggul
a) Pintu atas panggul (PAP)
Promontorium, linea innominata, dan tepi atas simfisis
b) Pintu tengah panggul (PTP)
Pada spina ischiadika
c) Pintu bawah panggul (PBP)
Simfisis dan arkus pubis
3) Ukuran panggul
a) Distansia spinarum
Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior (24-26 cm)
b) Distansia kristarum
Jarak terjauh antara kedua Krista illiaka kanan dan kiri (26-29)
c) Konjugata eksterna
Jarak dari pinggir atas simfisis ke lumal V
d) Lingkar panggul
Jarak dari SIAS kanan tepi atas simfisis. SIAS kiri ke lumbal V
(belah ketupat) kembali ke SIAS kanan.
e) Distansia tuberum
Jarak antara kedua tuber ischiadika kiri dan kanan
f) Konjugata diagonalis
Jarak dari pinggir bawah simfisis ke promontorium.
4) Bidang Hodge
a) Bidang hodge I
Bidang khayal yang terletak setinggi atas simfisis dan
promontorium.
b) Bidang hodge II
Bidang khayal yang sejajar dengan hodge I, setinggi tepi
bawah simfisis.
c) Bidang hodge III
Sejajar hodge I setinggi spina ischiadika kanan dan kiri
d) Bidang hodge IV
Sejajar hotge I dan setinggi os koksigis.
b. Bidang Lunak Panggul
Terdiri atas segmen bawah rahim uterus, serviks uteri, vagina,
muskulus, dan ligamentum yang menyeluungi dinding dalam dan
bawah panggul.
3. Passanger
Passanger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan interaksi
beberapa faktor, ykni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan
posisi janin. Plasenta juga dianggap bagian dari passanger karena
menyertai janin.
a. Tulang-tulang kepala janin
1) Bagian tengkorak
a) Os frontal/tulang dahi 2 buah
b) Os parietal/tulang ubun-ubun 2 buah.
c) Os occipital/tulang belakang kepala 1 buah
d) Os temporal/tulang pelipis 2 buah
Diantara tulang-tulang tersebut terdapat sela tengkorak (sutura)
yang memungkinkan terjadinya pergeseran dan menyebabkan
moulase. Sutura yang harus dikenal adalah:
a) Sutura sagitalis
Sela panah antara kedua os parietal
b) Sutura coronaria
Sela mahkota antara os frontal dan os parietal
c) Sutura lambdoidea
Sela antara os occipital dan kedua os parietal
d) Sutura frontalis
Sela antara os frontal kiri dan kanan
Selain sutura, dalam proses persalinan juga dikenal ubun-ubun
(frontanel), yaitu:
a) Ubun-ubun besar (frontanel mayor) adalah lubang dalam
tulang tengkorak yang berbentuk segiempat dan hanya tertutup
oleh selaput dan merupakan pertemuan dari 4 sutura (sutura
sagitalis, sutura coronaria, dan 2 sutura frontalis). Bentuknya
menyerupai kepala panah, sudut depan yang runcing menunjuk
ke bagian muka anak.
b) Ubun-ubun kecil (frontanel minor) bukan merupakan lubang
besar pada tengkorak, tapi tempat dimana 3 sutura bertemu (2
sutura lambdoidea dan sutura sagitalis).
2) Bagian muka
a) Tulang hidung (os nasela)
b) Tulang pipi (os zigomatikum) 2 buah
c) Tulang rahang atas (os maxilaris)
d) Tulang rahang bawah (os mandibularis)
3) Ukuran kepala janin
a) Ukuran muka belakang
Diameter suboccipito-bregmatica dari foramen magnum ke
uun-ubun besar (9,5cm)
Diameter suboccipito-frontalis dari foramen magnum ke
pangkal hidung (11cm)
Diameter fronta-occipitalis dari pangkal hidung ke titik
yang terjauh pada belakang kepala (12cm)
Diameter mento-occipitalis dari dagu ke titik yang terjauh
pada belakang kepala (13,5)
Diameter submento-bregmatica dari bawah dagu ke ubun-
ubun besar (9,5cm)
b) Ukuran melintang
Diameter biparietalis adalah jarak os parietal kiri dan kanan
(9,5cm)
Diameter bitemporalis adalah jarak dari os temporalis kiri
dan kanan (8cm)
c) Ukuran lingkaran
Sirkumferensia suboccipito bregmatica (32cm)
Sirkumferensia fronto-occipitalis (34cm)
Sirkumferensia mento-occipitalis (35cm)
b. Presentasi
Presentasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas
panggul dan terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai aterm.
Tiga presentasi janin yang utama adalah kepala, bokong, dan bahu.
c. Letak
Letak adalah hubungan antara sumbu panjang (punggung janin)
terhadap sumbu panjang (punggung ibu). Ada dua macam letak yaitu
letak memanjang dan letak melintang. Letak memanjang dapat berupa
presentasi kepala atau presentasi bokong.
d. Jumlah janin
e. Posisi
Posisi adalah hubungan antara bagian presentasi terhadap empat
kuadran panggul ibu.
4. Kala IV (Pemantauan)
Kala IV dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
Setelah plasenta lahir, yang perlu diperhatikan adalah:
a. Kelengkapan plasenta (selaput dan jumlah kotiledonnya)
b. Evalusai tinggi fundus uteri dan kontraksi uterus
c. Jumlah perdarahan yang keluar dalam batas normal
d. Menilai jika ada laserasi jalan lahir dan derajatnya:
1) Derajat I jika mengenai kulit perineum, mukosa vagina dan
komisura posterior.
2) Derajat II jika mengenai kulit perineum, mukosa vagina, komisura
posterior, dan otot perineum.
3) Derajat III jika mengenai kulit perineum, mukosa vagina, komisura
posterior, otot perineum dan otot sfingter ani.
4) Derajat IV jika mengenai kulit perineum, mukosa vagina,
komisura posterior, otot perineum, otot sfingter ani dan dinding
depan rectum.
Derajat I tidak memerlukan jahitan, drajat II, III, IV perlu
dilakukan penjahitan.
e. Evaluasi keadaan umum ibu melalui pemeriksaan tanda-tanda vital
setiap:
1) 2-3 kali dalam 15 menit pertama post partum.
2) 15 menit sekali dalam 1 jam pertama post partum.
3) 30 menit sekali dalam 1 jam kedua post partum.
f. Dokumentasi asuhan dan temuan selama persalinan kala IV di lembar
belakang partograf. Penolong persalinan harus mendampingi ibu
selama dua jam pertama post partum. Ajarkan keluarga menilai
kontraksi uterus dan cara merangsangny, jumlah perdarahan serta
pastikan bayi hangat dan ditutupi dengan baik.