Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ariel Tumpal A.

NIM : 03061381621071

Pengertian Pranata Keluarga


Pranata keluarga merupakan suatu sistem nilai atau aturan-aturan yang mengatur
aktivitas-aktivitas anggota keluarga di lingkungannya. Pranata keluarga adalah
suatu bagian dari pranata sosial yang wilayah berlakunya meliputi sebuah lingkungan
keluarga dan kerabat. Pranata ini berisi suatu ketentuan-ketentuan yang tidak tertulis
yang menyangkut masalah perkawinan guna melanjutkan keturunan, afeksi, dan
sosialisasi. Bagi masyarakat, pranata keluarga ini fungsinya untuk menjaga dan
mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. Tanpa keluarga tidak mungkin ada
masyarakat. karena pada dasarnya masyarakat adalah kumpulan dari keluarga-keluarga.
Pranata keluarga mengatur suatu kebutuhan warga masyarakat yang berkaitan dengan
kehidupan keluarga serta menyangkut sistem kekerabatan dan tata hubungan antara
individu satu dengan individu lain dalam lingkungan keluarga dan kerabat. Sistem
kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat Indonesia dibedakan atas sistem
patrilineal, matrilineal, dan parental atau bilateral.

 Sistem patrilineal yaitu suatu sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan
dari pihak laki-laki atau ayah. Masyarakat yang menganut sebuah sistem
kekerabatan ini antara lain Batak, Nias, Ambon, dan Bali.
 Sistem matrilineal yaitu suatu sistem kekerabatan yang manarik garis keturunan
dari pihak ibu atau perempuan. Masyarakat yang menganut sistem kekerabatan
ini antara lain yaitu suku bangsa Minangkabau.
 Sistem kekerabatan parental yaitu sebuah sistem kekerabatan yang menarik
garis keturunan dan kedua belah pihak, baik laki-laki dan perempuan.
Masyarakat yang menganut sistem ini yaitu antara lain Jawa, Sunda, dan
Kalimantan.

Fungsi Pranata Keluarga


Fungsi utama keluarga ialah menjaga supaya para anggota keluarganya tidak
menyimpang dari pranata masyarakat luas. Di samping itu keluarga memiliki
fungsi, yaitu sebagai berikut :

 Fungsi perlindungan, yang di mana keluarga memiliki fungsi perlindungan bagi


anggotanya baik fisik maupun psikis.
 Fungsi reproduksi, yang di mana keluarga adalah suatu lembaga yang
fungsinya untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
 Fungsi sosialisasi, yang di mana keluarga adalah suatu lingkungan sosial
pertama dalam membentuk kepribadian anak, sehingga keluarga adalah
suatu lembaga belajar bagi anak dan sekaligus penentu masa depan anak dalam
bersosialisasi.
 Fungsi afeksi, yang di mana keluarga adalah tempat pertama untuk
mendapatkan kasih sayang bagi seorang anak.
 Fungsi ekonomi, yang di mana keluarga adalah tempat untuk memenuhi suatu
kebutuhan ekonomi bagi anggota keluarganya

Ciri-Ciri Pranata Keluarga

 Merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari berbagai usia dan jenis
kelamin.
 Minimal 2 orang dari mereka memiliki hubungan sebagai suami istri yang diakui
oleh masyarakat dan memiliki anggota keluarga melalui suatu pernikahan yang
sah.
 Memiliki seperangkat aturan sosial tertentu yang diakui dan dijalankan bersama-
sama oleh seluruh anggota keluarga.
 Memiliki fungsi pokok, diantaranya yaitu fungsi reproduksi(melahirkan
anak),fungsi ekonomi(memenuhi kebutuhan makanan,pakaian,dan
rumah),fungsi sosialisasi,dan fungsi perlindungan.
 Menempati suatu tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.

Contoh Pranata Keluarga

 Anak wajib menghormati orangtuanya.


 Orangtua memberikan sebuah fungsi afeksi (kasih sayang) kepada anaknya,
sehingga anak itu merasa nyaman berada di lingkungan keluarganya.
 Orangtua mengajarkan kepada anak tentang agama. Seorang anak biasanya
secara otomatis mengikuti agama orangtuanya.
 Anak mendengarkan nasehat orangtua.
ISU KEPRANATAAN DALAM KELUARGA
KURANGNYA AFEKSI ORANG TUA KEPADA ANAK
Sebagaimana disebutkan diatas fungsi kepranataan salahsatunya fungsi afeksi. Namun
dewasa ini banyak sekali anak-anak yang tumbuh tanpa perhatian dan kasih sayang
yang cukup dari orang tua. Hal ini mungkin karena kedua orang tua yang sibuk
bekerja hingga pada akhirnya menitipkan anaknya ke orang tua mereka atau kepada
pengasuh yang dipercaya. Hilangnya sosok orang tua dalam diri anak tentunya dapat
berdampak secara besar bagi kehidupan si anak. Dimana ada luka hati yang bisa
ditimbulkan yang dapat semakin besar seiring berjalannya waktu.

Ketidak mampuan untuk mendapatkan rasa kasih sayang dan terlindungi secara penuh
ini mendorong beberapa anak kedalam lembah hitam seperti kasus perundungan
bahkan penggunaan obat-obat terlarang. Disini menggambarkan bagaimana
pentingnya peran orang tua dalam kepranataan keluarga untuk mampu memenuhi
kebutuhan afeksi anak bukan hanya mencukupi anak dari segi materil. Karena pada
hakikatnya anak dan orang tua harus mampu bekerjasama sebagaimana lembaga
keluarga seharusnya.

Banyak sekali orang tua yang merasa hanya perlu mencukupi kebutuhan materil tanpa
pernah memikirkan sang anak jug butuh afeksi dari kedua orang tua. Fungsi yang
hilang dari kepranataan ini tentunya dapat membawa dampak yang buruk bagi kedua
belah pihak. Pentingnya kesadaran untuk menjaga hubugnan antara anak dan orang
tua sangatlah penting. Sehingga anak mampu berkembang dengan baik dan orang tua
mampu menjalankan tugasnya secara penuh.

Anda mungkin juga menyukai