ANALISA KETAHANAN STRUKTUR ARSITEKTUR TRADISIONAL

RUMAH BAGHI DI KAWASAN PELANG KENIDAI TERHADAP

AKTIFITAS KEGEMPAAN

NAMA : ARIEL TUMPAL A. URSIA

NIM : 03061381621071

Email : ariel.tumpal@gmail.com

Ditinjau dari letak kawasannya area Basemah terletak diderah dataran tinggiyang
berdekatan dengan gunung Dempo dan juga bersisiang langsung dengan kawasan Bengkulu yang
secara langsung dilewati oleh Bukit Barisan yang berada di area pantai barat pulau Sumatera yang
terlahir oleh aktifitas lempeng tektonik Eurasia.Dengan letak geografisnya yang secara langsung
berkenaan dengan aktfitas kegempaan Rumah Baghi dari suku Basemah telah terbukti mampu
meredam efek dari gempa dengan berperilaku linear dari kekuatan gempa itu, dan membuat
Rumah Baghi tetap bertahan tanpa ada kerusakan berarti yang disebabapkan oleh aktifitas
kegempaan.

Adapun metode yang dilakukan menggunakan metode pengamatan secara langsung yang
dilakukan pada tahun 2017 melalui kegiatan KKL tematik di desa Pelang Kenidai pada bulan
Januari 2017. Melalui pengamatan secara langsung didapatkan fakta-fakta mengenai bagaimana
Rumah Baghi mampu merespon aktifitas kegempaan melalui penataan struktur yang telah
dilakukan para pendahulu, dimana dengan teknologi yang sangat sederhaan dan melalui porses
diyakini melalui proses trial and error yang panjang hingga menghasilkan arsteitktur tradisional
Rumah Baghi seperti sekarang.

Adapun bentuk adaptas yang ditemukan melalui pengamatan lapangan antra lian,
penggunan struktur bawah yang tidak langsung bersentuhan dengan tanah yang membuat gaya
dari getaran gempat tidak secara langsung diserap oleh struktur bagian bawah, juga bentukkan
simteris yang dinilai lebih efektif untuk meredam gaya dari getaran gempat. Juga penggunaan kayu
yang dinilai lebih lentur dan tidak sekaku material modern yang lebih rawan untuk pecah saat
dihantam oleh getaran gempa. Juga penggunaan coakan-coakan antar sambugan yang membuat
ikatan antar struktur tetap kuat namun tetap elastis mengikuti getaran gempa