Menurut Hamid Shirvani dalam bukunya "urban design process", terdapat 8 macam elemen yang menjadi acuan (parameter)

dalam membentuk sebuah kota.

PARAMETER VARIABEL INDIKATOR

landmark bangunan iconic, public space, slupture
kawasan komersil / industri
kawasan perkantoran
kawasan pendidikan
Landuse districk
kawasan perumahan
kawasan peribadatan
kawasan kesehatan
nodes persimpangan jalan, titik fokus/tempat strategis
gaya bangunan, KLB, KDB, GSB, material, texture,
warna bangunan, ukuran bangunan, skala
Building Form and Massing bangunan
bangunan, orientasi bangunan, jarak antar
bangunan
parkir letak area parkir, jenis kendaraan, kapasitas
jenis kendaraan, pola sirkulasi, kondisi jalan,
Circulation and Parking
sirkulasi rambu jalan, jenis jalan, jembatan, rel kereta,
pedestrian
jenis ruang terbuka, pedestrian, tempat sampah,
Open Space public space
tempat duduk, teduhan, lansekap
tempat duduk, tempat sampah, lanscape, track
street funiture
pejalan kaki, rambu pejalan kaki
Pedestrian Ways
sirkulasi pejalan kaki, pengguna, ukuran
sirkulasi pejalan kaki
pedestrian, material pedestrian
jenis aktivitas (ruang interaksi sosial, ruang
Activity Support ruang dan fasilitas penunjang aktivitas ekonomi), lokasi, pengguna, fasilitas
penunjang
jenis penanda (rambu jalan, lampu lalu lintas,
Signage penanda lampu jalan, papan reklame), perletakan, ukuran,
bentuk
tempat penyimpanan benda-benda bersejarah,
Preservation bangunan sejarah
bangunan lama
 LOKASI DAN BATAS-BATAS

BARAT : JL KI GEDE ING SURO -

JL. PANGERAN SIDO ING LAUTAN

UTARA : ZAINAL SONGKET

LOKASI: JL KI GEDE ING SURO - JL.

SELATAN : SUNGAI KEDUKAN, PANGERAN SIDO ING LAUTAN, 32 ILIR,
KANTOR PEMERINTAH DINAS ILIR BARAT II, KOTA PALEMBANG, TIMUR : SUNGAI MUSI
PERHUBUNGAN KOTA SUMATERA SELATAN.
PALEMBANG
LANDUSE
LANDUSE

JEMBATAN MUSI 6

LANDMARK

DISTRICK
DINAS PERHUBUNGAN KOTA PALEMBANG

MASJID NURUSA'ADAH

ZAINAL SONGKET

NODES
 PERMASALAHAN LAND USE

- Banyaknya bangunan Komersil pada Jl. Ki Gede Ing

Suro, membuat banyak aktivitas dipinggir jalan.
- Perumahan yang kumuh pada pinggir sungai
- Kurangnya area open space dan wisata
- Banyak Bangunan preservation tersebar dan kurang
terawat

RESPON
- Mengelompokkan bangunan komersil dan
memundurkannya dari jalan.
- Membuat area pinggir sungai sebagai area wisata
- Membuat beberapa open space dalam tapak
- Mengelompokkan Bangunan Bersejarah
 KONSEP LAND USE
- Pengelompokan
bangunan Preservation
menjadi Komplek rumah
lama.
- Menempatkan 2 titik
parkir utama
- Tetap menempatkan area
komersil didepan jalan,
mundur 7 meter
- Terdapat rumah yang
direvitalisasi lebih teratur
- Membuat Rusun untuk
mengganti perumahan
pinggir sungai.
- Membuat open space
dan area wisata pada
pinggir Sungai Musi.
BUILDING FORM
AND MASSING
Peraturan yang berlaku:
• KDB yang diarahkan di Kecamatan Ilir Barat II berdasarkan jenis penggunaan lahannya adalah sebagai berikut :
a. Bangunan hunian, KDB maksimum 70%,
b. Bangunan keagamaan, KDB maksimum 60%,
c. Bangunan usaha, KDB maksimum 60%,
d. Bangunan social budaya, KDB maksimum 50%,
e. Bangunan khusus, KDB maksimum 40%.
• KDH Kecamatan Ilir Barat II adalah :
a. Daerah padat, KDH minimum 10%,
b. Daerah Tidak Padat, KDH minimum 20%.
• Ketinggian bangunan gedung, tidak boleh mengganggu lalu lintas penerbangan.
• Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. GSB jalan utama= ½. DAMIJA + 1 = 4M
b. Lebar jalan yang kurang dari 5M , GSB = 2,5M
c. Letak garis sempadan samping dan belakang bangunan yang berbatasan dengan tetangga adalah min 2M untuk
bangunan satu lantai, min 2,5M untuk bangunan dua lantai, min 3M untuk bangunan tiga lantai serta min 3,5M
untuk bangunan empat lantai,
d. Garis sempadan pagar depan/telanjakan minimal 1 meter untuk jalan antara dan minimal 0,5 meter untuk jalan local
diukur dari pinggir saluran.
 Tabel 4.1 Pengelolaan Sungai Kecamatan Ilir Barat II

Rencana
No. Nama Sungai Lokasi Pjng.(m) Lebar(m) Dalam(m)
GSS (m)
I. Sungai Besar.
- Sungai Musi Ilir Barat II 3.000 400 - 500 10 - 20 20
II. Anak-anak Sungai.
10
- Sei.Kedukan Bukit Ilir Barat II 1.560 8 - 12 1-2

Sumber : Dinas PU Bina Marga dan PSDA Kota Palembang, 2011

Gambar4.1 Peta Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruang di Kecamatan Ilir Barat II

Kondisi
Koridor Jalan GSB/GSI KDB Peruntukan Rincian
Bangunan

Jl.Ki Gede Ing 5/8/5 BT I 60% BRT/BNRT Permukiman/perdagangan/perkantoran

Suro (dari simp.
Sei Tawar s/d
Mesjid Suro)

Jl.P.Sido Ing 5/8/5 BT I 60% BRT/BNRT Permukiman/Perdagangan/Perkantoran

Lautan (dari
mesjid Suro s/d
simp.Jl.Pebem

Sumber: Dinas Tata Ruang Kota Palembang dan Hasil Rencana Konsultan, 2014
Building Form & Massing
DATA SURVEY
Rumah Gudang, Rumah limas
MATERIAL : Kayu
FINISHING: Kayu asli ,di cat
JARAK ANTAR BANGUNAN : 1.5-2m
TINGGI BANGUNAN: 1-2 Lantai
WARNA BANGUNAN : Cokelat, putih

Bangunan Komersial
MATERIAL : Kayu,Bata,Beton
FINISHING: Cat
JARAK ANTAR BANGUNAN : 1.5-3m
TINGGI BANGUNAN : 1-3 Lantai
WARNA BANGUNAN : Beragam

Banyak bangunan dinaikan dari

permukaan tanah () panggung

ORIENTASI BANGUNAN
Orientasi linier mengikuti jalan dan
sungai

KALA BANGUNAN
Skala yang digunakan adalah skala Orientasi linier bangunan ke
manusia RUMAH LIMAS jalan gede ing suro
Orientasi linier bangunan ke
RUMAH GUDANG jalan-jalan kecil

SUNGAI
SUNGAI Orientasi linier bangunan ke
sungai
 BUILDING AND FORM
ANALISA :
• JARAK ANTAR BANGUNAN RATA-RATA TIDAK SESUAI DENGAN
PERATURAN YANG ADA
• BANYAK BANGUNAN YANG MASIH BELUM SESUAI PENERAPAN
GSB,KLB, DAN KDHNYA
• BANGUNAN PINGGIR SUNGAI BERUPA BANGUNAN SEMI
PERMANEN DENGAN BAHAN UTAMA KAYU SEDANGKAN PADA RESPON :
DAERAH YANG DEKAT DENGAN JALAN KI GEDE ING SURO
MERUPAKAN RUMAH PERMANEN DENGAN KONTRUKSI BATA.
• MENGATUR JARAK ANTAR BANGUNAN SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERATURAN YANG ADA.
• ORIENTASI BANGUNAN ADA PADA 2 ARAH. SETENGAH BAGIAN • TETAP MEMPERTAHANKAN ORIENTASI BANGUNAN. DIMANA SEBGAIAN
MENGARAH PADA SUNGAI MUSI SEDANGKAN BAGIAN LAIN
PADA JALAN KI GEDE ING SURO. KEARAH SUNGAI MUSI DAN SEBAGIAN LAGI KEARAH JALAN KI. GEDE
ING SURO
• BANGUNAN SEMI PERMANEN TEPIAN SUNGAI MUSI AKAN
DIHAPUSKAN DAN DIRELOKASI KE RUSUN. DAN DAERAH TEPIAN
SUNGAI AKAN DIBUAT SEBAGAI OPEN SPACE.
BULDING, FORM AND MASSING
AREA PRESERVATION/ PELESTARIAN KAWASAN. AREA DIISI
DENGAN RUMAH LIMAS DAN RUMAH GUDANG. DENGAN
KONSTRUKSI KAYU. BANGUNAN BER ORIENTARSI PADA JALAN DAN
SUNGAI YANG ADA. BENTUK BANGUNAN SEBAGAIMANA
MESTINYA BANGUNAN RUMAH LIMAS. DENGAN MENGGUNAKAN
SKALA MANUSIA.
BULDING, FORM AND MASSING
KAWASAN PERTOKOAN/RUKO.
BERORIENTASI PADA JALAN KI GEDE ING
SURO. DENGAN BENTUKAN YANG
SERAGAM. GSB 7 METER. DENGAN TINGI
BANGUNAN KOMERSIL = 2 LANTAI.
Dengan jarak antar tetangga 2,5 M

PERUMAHAN WARGA. BANGUNAN

PERMANEN DENGAN KONSTRUKSI BATA.
DENGAN JARAK DARI
JALAN/LORONG/GANG 2,5 METER. JARAK
ANTAR RUMAH 2 METER. BAGUNAN
BERORIENTASI PADA JALAN/GANG
SEKITAR.

ADANYA RUSUN 4 LANTAI, YANG

DIFUNGSIKAN UNTUK MERELOKASIKAN
HUNIAN WARGA. DENGAN
MENGGUNAKAN SKALA MANUSIA.
MENGGUNAKAN MATERIAL SEDERHANA
SEHINGGA MENYERUPAI TEMPAT
TINGGAL MEREKA SEBELUMNYA.
CIRCULATION AND PARKING
 Lebar Akses Lebar Akses
sekitar 1.4meter sekitar 2.2meter,
(KR2) hanya dapat
diakses 1 mobil.
(KR2-4)
Jembatan 1 Akeses Masuk Jembatan 2 Jembatan 3
Lebar Jembatan daerah
sama dengan Lebar sama Lebar sama
Perumahan
Jalan.

Jalan Perumahan
Lebar Akses sekitar 1.4
meter (KR2)
Akses utama ke Dinas
Perhubungan
Dapat diakses :
-kendaraan pribadi (R2-4)
-kendaraan dinas (R2-4)

Akeses Masuk daerah

Perumahan

SIRKULASI Akeses Masuk

daerah
Perumahan
Jalan Masuk
daerah
Perumahan
Lebar Akses sekitar 1.4
meter (KR2)
- Jembatan
Lebar Akses Lebar Jalan
- Akses sekitar 2.8 meter
sekitar 1.4meter
(KR2) (KR2-4)

Jembatan 4 lebar sama

 POTONGAN JALAN
Jl. KI GEDE ING SURO

ANALISA
- Tidak memiliki
Pedestrian Ways
- Drainase sudah
banyak yang ditutup
sehingga air tidak
dapat masuk
- Jarak jalan ke
bangunan terlalu
dekat sehingga
terlihat kumuh

30 30 50 600
15 220 15
1 110 15
5
 PERMASALAHAN SIRKULASI Jalan Utama

- Lebar jalan hanya 6 meter dan dua arah, sirkulasi

pengendara dan pejalan kaki terganggu
- Tidak tersedia pedestrian ways membuat tidak
nyaman berjalan dipinggir jalan
- Jarak antara bangunan kejalan terlalu dekat membuat
kesan kumuh dan tidak rapih.

RESPON
- Memperlebar jalan Ki Gede Ing Suro menjadi 12m
sehingga jalur kendaraan lebih leluasa.
- Memberikan pedestrian ways pada tiap sisi jalan
- Memundurkan GSB agar bangunan tidak terlalu dekat
dengan jalan Utama
 PERMASALAHAN SIRKULASI Perumahan

- Akses beberapa perumahan tidak cukup untuk mobil

- Masih ada jalan perumahan yang belum diperkeras
(berlumpur ditutupi papan kayu)
- Drainase tertutup
- Jalan berkelok – kelok tidak teratur
- Tidak terdapat Pedestrian Ways

RESPON
- Memperlebar akses ke perumahan agar sirkulasi tidak
terhambat
- Memperkeras Jalan utama dengan aspal dan
beberapa jalan lainnya dengan paving.
- Membenahi saluran drainase
- Memperjelas jalur agar tidak membingungkan
 Kantung Parkir didepan Kantung Parkir Kantung Parkir didepan Kantung Parkir didepan
Alfamart didepan PD. Serasi Lahan Kosong Ruko-ruko
Parkiran motor disebelah 1
bangunan
(KR 2, 4, dsb.)

Lahan Kosong yang dijadikan

Kantung Parkir oleh
masyarakat.
Parkiran mobil di sebrang
bangunan
- Banyak terdapat pertokoan dan
(KR 2, 4, dsb.) tempat makan (restauran, warung, dll)
tetapi tidak memiliki kantung parkir
- Kurangnya jumlah kantung parkir
membuat banyak kendaraan parkir di
pinggir jalan dan menghambat lalu
lintas
- Kantung parkir yang tersedia
merupakan milik bangunan
didepannya ataupun parkiran
sementara dari lahan kosong sehingga
Terdapat Pedestrian
Ways di setiap jalan
KANTUNG PARKIR tidak dapat digunakan secara maksimal
Dinas Perhubungan.
(KR 2, 4, dsb.)
 PERMASALAHAN KANTUNG PARKIR
- Banyak terdapat perokoandan tempat makan (restaurant,
warung,dll) tetapi tidak memiliki tempat parkir
- Kurangnya jumlah kantung parkir membuat banyak
kendaraan parkir di pinggir jalan dan menghambat lalu
lintas
- Kantung parkir yang tersedia merupakan milik bangunan
didepannya ataupun parkiran sementara dari lahan kosong
sehingga tidak dapat digunakan secara maksimal.

RESPON
- Membuat kantung parkir yang cukup besar pada ujung –
ujung tapak agar kendaraan dapat parkir secara teratur.
- Memundurkan bangunan agar tersedia lahan parkir
didepannya
- Menyediakan area pemberhentian bagi kendaraan umum
(angkot, gocar, dll)
 RESPON
Terhadap Jembatan MUSI VI

Pertemuan Persimpangan
Jl. Ki gede Ing suro dan
jl. Sultan Moh. masyur
 RESPON
- Memperlebar jalan Ki Gede Ing Suro
menjadi 12m sehingga jalur
kendaraan lebih leluasa.
- Memberikan pedestrian ways pada
tiap sisi jalan
- Memundurkan GSB agar bangunan
tidak terlalu dekat dengan jalan
Utama

- Memperlebar akses ke perumahan agar

sirkulasi tidak terhambat
- Memperkeras Jalan utama dengan
aspal dan beberapa jalan lainnya
dengan paving.
- Membenahi saluran drainase
- Memperjelas jalur agar tidak
membingungkan

- Membuat kantung parkir yang

cukup besar pada ujung – ujung
tapak agar kendaraan dapat parkir
secara teratur.
- Memundurkan bangunan agar
tersedia lahan parkir didepannya
- Menyediakan area
pemberhentian bagi kendaraan
umum (angkot, gocar, dll)
 KONSEP
- Lebar Jalan Ki Gede Ing
Suro 12 meter
- Pedestrian di pada sisi
jalan utama
- Jalan menembus tapak
untuk kendaraan darurat
(pemadam, ambulan)
- Jalan – jalan khusus
becak
- Jalan – jalan setapak
untuk mencapai objek JL. KI GEDE ING SURO (Jl. 4 Jalur, 2 Arah)
- Jembatan di jalan dan JEMBATAN MUSI VI (12meter)
menuju dermaga JALAN BECAK (3 – 4,5 meter)
- Kantung parkir beserta
PARKIRAN
Pangkalan Becak
- Area pemberhentian DROP OFF
kendaraan umum (drop
off)
OPEN SPACE
OPEN SPACE CONTOHNYA :

HASIL ANALISA :
‐ KURANGNYA AREA OPEN SPACE DI SEKITAR LOKASI
‐ DAYA TAMPUNG YANG TIDAK MAKSIMAL UNTUK
DIJADIKN AREA WISATA
‐ AREA PARKIR YANG KURANG MEMADAI
TAMAN BUDAYA
‐ FUNGSI GEDUNG SERBAGUNA HANYA UNTUK ACARA
HAJATAN

RESPON : ESPLANADE TEPIAN SUNGAI

‐ MEMBUKA AREA OPEN SPACE DI BEBERAPA TITIK
‐ JENIS OPEN SPACE YANG AKAN DI BENTUK : TAMAN
BUDAYA, ESPLANADE, DERMAGA, AMPHITHEATER, DERMAGA
FOOD ZONE, TEMPAT BERMAIN ANAK, AREA
BEROLAHRAGA, 30% AREA HIJAU, PUSAT
PERDAGANGAN SONGKET DAN KHAS PALEMBANG
LAINNYA.
 Ruang terbuka hijau
Food zone Area Komersil Amphitheater

Dermaga
Taman budaya

Esplanade

Taman olahraga dan bermain anak

PEDESTRIAN WAYS
 DINAS PERHUBUNGAN
PEDESTRIAN WAYS STREET FURNITURE
INDIKATOR :
Track pejalan kaki,Rambu Pejalan Kaki,Lansekap(pohon,tanaman pot)

SIRKULASI PEJALAN KAKI

INDIKATOR :
Sirkulasi pejalan kaki : tidak digunakan dengan efisien dan kurang terawat
Pengguna : Pengunjung,Karyawan Dinas Perhubungnan
Ukuran : 2m & 1m
Material :Paving block & conblock

JALAN KI GEDE ING SURO

STREET FURNITURE
INDIKATOR :
Tidak ada fasilitas Track Pejalan Kaki (TROTOAR) di sepanjang Jalan KI GEDE ING SURO

SIRKULASI PEJALAN KAKI

INDOKATOR:
Terdapat sirkulasi pejalan kaki tetapi tidak ada fasilitas pendukung.Para pejalan kaki berjalan di sepanjang
pinggir jalan KI GEDE ING SURO dengan fasilitas seadanya,Penutup drainase juga difungsikan sebagai trotoar
Pengguna : masyarakat sekitar daerah KI GEDE ING SURO,Pengunjung daerah
Material Pedestrian : Penutup Drainase
PEDETRIAN WAYS

HASIL SURVEY
JALAN KI GEDE ING SURO

STREET FURNITURE
INDIKATOR : ANALISA
Tidak ada fasilitas Track Pejalan Kaki (TROTOAR) di sepanjang Jalan KI GEDE ING SURO SIRKULASI JALAN
TERDAPAT SIRKULASI PEJALAN KAKI TETAPI MEREKA MEMANFAATKAN BAHU JALAN YANG TERKADANG
SIRKULASI PEJALAN KAKI DIGUNAKAN PENGUNA JALAN LAIN SEBAGAI PARKIR KENDARAAN YANG TIDAK MENDUKUNG PEJALAN
INDOKATOR: KAKI
Terdapat sirkulasi pejalan kaki tetapi tidak ada fasilitas pendukung.Para pejalan kaki berjalan di
sepanjang pinggir jalan KI GEDE ING SURO dengan fasilitas seadanya,Penutup drainase juga
PENGGUNA YANG MENGGUNAKAN AREA PEDESTRIAN WAYS YAITU MASYARAKAT SEKITAR
difungsikan sebagai trotoar
PEDESTRIAN,PENGUNJUNG YANG MEMILIKI KEPERLUAN DI DAERAH TERSEBUT,TETAPI MEREKA TIDAK
Pengguna : masyarakat sekitar daerah KI GEDE ING SURO,Pengunjung daerah
DAPAT MEMAKSIMALKAN TROTOAR KARNA TIDAK ADANYA FASILITAS TERSEBUT
Material Pedestrian : Penutup Drainase
MATERIAL PEDETRIAN,SEBENARNYA TIDAK TERDAPAT TROTOAR YANG DIFUNGSIKAN SEBGAI
ANALISA PEDESTRIAN,TETAPI MEMANFAAKAN PENUTUP DRAINASE YANG HANYA TERBUAT DARI COR BETON YANG
STREET FURNITURE
SANGAT TIDAK MEMAKSIMALKAN UNTUK MENUNJANG KEBUTUHAN PEJALAN KAKI
TIDAK TERDAPAT TEMPAT DUDUK DI SEPANJANG JALAN I GEDE ING SURO ,MENAMBAH TINGKAT
KELELAHAN PEJALAN KAKI,TIDAKADANYA PENDUKUNG UNSUR ESTETIS DI SEPANJANG JALAN I GEDE
ING SURO .

TIDAK TERDAPAT TEMPAT SAMPAH DI SEPANJANG JALAN I GEDE ING SURO DAN DI JALAN-JALAN KECIL
DI LORONG KAWASAN MENYEBABKAN PENUMPUKAN SAMPAH DIPERSIMPANGAN JALAN ATAU SISI
POJOK YANG MEMBUAT LINGKUNGAN MENJADI KUMUH.
LANSECAPE PADA SEPANJANG JALAN IGEDE ING SURO HANYA TERDAPAT POHON BESAR YANG TITIK
NYA TIDAK MENENTU,SEBAGIAN BESAR DAERAH TERSEBUT TERLIHAT GERSANG KARNA KURANGNYA
VEGETASI ALAMI MAUPUN VEGETASI DARI RUMAH-RUMAH SEKITAR
DARI FAKTOR PENDUDUK SEKITAR JUGA
RAMBU PEJALAN KAKI
TERDAPAT NAMA LORONG,TETAPI PADA LOKASI NAMA LORONG TIDAK BEGITU JELAS DAN MEMILIKI
UKURAN YANG KECIL KEBERADAANYA SEHINGGA PEJALAN KAKI TIDAK BEGITU MEMFUNGSIKAN
KEBERADAAN RAMBU PEJALAN KAKI DENGAN BAIK
TIDAK TERDAPAT UBIN PENANDA YANG MEMBANTU PENYANDANG DISABILITAS
RESPON
1. MEMBUAT KURSI TAMAN SEBAGAI FURNITURE STREET PADA DAERAH TROTOAR,MENAMBAH
UNSUR ESTETIS KAWASAN,DAPAT MENAMBAH KENYAMANAN PEJALAN KAKI
2. MELETAKAN KOTAK SAMPAH BERJENIS DI SETIAP JARAK,MEMBANTU PARA PETUGAS KEBERSIHAN
DALAM MENGATUR KEBERSIHAN DI DAERAH SEKOTAR AGAR TIDAK KUMUH
3. PENGATURAN TATA LETAK TANAMAN ATAU TATA LANSEKAP
4. MEMBUAT UBIN PENANDA BAGI DISABILITAS
5. MEMBUAT RAMBU PEJALAN KAKI SEBAGAI PENUNJUK SEBAGAI PENUNJANG KEBUTUHAN PEJALAN
KAKI,YAITU PETUNJUK JALAN,RAMBUT PEYEBRANGAN
6. MEMBUAT DIMENSI TROTOAR BERDASARKAN KEBUTUHAN SIRKULASI PEJALAN KAKI
7. MEMPERHATIKAN DALAM MENGGUNAKAN MATERIAL DALAM PEMBUATAN TROTOAR,TERUTAMA
PADA FINISHING
 KONSEP KONSEP

PEMBUTAN UBIN TIMBUL

SPESIFIKASI PEMBUATAN TROTOAR

1. PELANDAIAN TROTOAR
2. PERMUKAAN TROTOAR
3. KONTRUKSI TROTOAR
4. TIPE TROTOAR
5. PERLENGKAPAN TROTOAR
6. DIMENSI TROTOAR
7. PENEMPATAN TROTOAR

KONSEP

SPESIFIKASI KURSI DI SEPANJANG TROTOAR YANG SERAGAM:

1. BENTUK
2. PERLETAKAN JARAK TERATUR
3. MATRIAL
4. UKURAN

TATA LANSEKAP
MENGGUNAKAN VEGETASI YANG SERAGAM,VEGETASI PENEDUH MENGGUNAKAN VEGETASI BERUPA POHON RINDANG SEBGIAN
MENGGUNAKAN VEGETASI YANG DIFUNGSIKAN SEBGAI PENAMBAH KESAN INDAH DI PEDETRIAN WAYS

PEMBUNGAN
PENEMPATAN TONG SAMPAH DI SEPANJANG JALAN KI GEDE ING SURO DENGAN MENENTUKAN JARAK AGAR JANGKAUAN TAK
TERLALU JAUH
DESAIN TONG SAMPAH YANG SESUAI STANDART
 KONSEP

PEDESTRIAN DI SEPANJANG DERMAGA

 MEMBUAT PEDESTRIAN DI
SEPANJANG DERMAGA
SEBAGAI PENDUKUNG VIEW
KW ARAH MUSI 6

 PEMBUATAN JEMBATAN KE
DARATAN YANG
DIFUNGSIKAN SEBAGAI
DERMAGA,AGAR SIRKULASI
KAPAL TIDAK MENGGANGGU
SIRKULASI PEDESTRIAN

 PADA BAGIAN PEDESTRIAN

TETAP TERDAPAT SIRKULASI
BECAK SEBAGAI PENUNJANG
PENGUNJUNG KE DERMAGA PRESEDEN
 PEMBUATAN SCLUPTURE
SEBAGAI POINT FOKUS DI
DERMAGA SEBAGAI FOKUS
PELAYAR UNTUK
MENYANDARKAN
PERAHUNYA
 PEDESTRIAN WAYAS DI JALAN PARIWISATA
KONSEP

KONSEP
 DIBUAT SIRKULASI BECAK DI TENGAH-TENGAH
PEDESTRIAN DENGAN UKURAN 4.5 M,YANG
DAPAT DIFUNGSIKAN SEBAGAI JALUR MOBIL PENYERAGAMAN KONSEP KURSI
AMBULAN SAAT SITUASI DARURAT TAMAN DI SEPANJANG JALAN
PARIWISATA
 PADA JAM JAM MALAM SIRKULASI BECAK
DIALIHFUNGSIKAN SEBAGAI SIRKULASI
TRANSPORTASI MASYARAKAT YANG TINGGAL DI
SEKITAR DAERAH WISATA

 DI KANAN KIRI SIRKULASI BECAK TERDAPAT PEDESTRIAN DI SEPANJANG JALUR

PEDESTRIAN WAYS SEBAGAI PENUNJANG DARI YANG MERUPAKAN AREA PARIWISATA
KAMPUNG WISATA RUMAH TRADISIONAL

 PEDESTRIAN DITATA DENGAN FASILITAS

PENUNJANG SEPERTI KURSI TAMAN,AREA
PENEDUH

 PENEMPATAN KURSI TAMAN BERJARAK 7M

DENGAN DISELINGI POHON RINDANG AGAR
PENGGUNA MERASA NYAMAN DENGAN MENJADIKAN AREA INI SEBAGAI JALAN KHUSUS
LINGKUNGAN PEDESTRIAN BECAK SEBAGAI PARIWISATA
PEDESTRIAN WAYAS DI I GEDE ING SURO

 LEBAR PEDESTRIAN DI
RESPON
SEPANJANG JALAN I GEDE
ING SURO ADALAH 2.5M

 PENAMBAHAN TANAMAN
KOTA DI SEPANJANG
PEDESTRIAN UNTUK
MENAMBAH KESAN INDAH

 DI SEPANJANG PEDETRIAN
JUGA DI PASANG KURSI
TAMAN YANG FUNGSIKAN
SEBAGAI WADAH TITIK
LELEAH PEJALAN KAKI YANG
DITEMPATKAN DENGAN
JARAK 7M
PRESEDEN
 PENANAMAN POHON PERDU
SEBAGAI PEDETRIAN
SEBAGAI RESPON TERHADAP
PANAS DAN TERIK MATAHARI
YANG MENGGANGGU
PEJALAN KAKI
ACTIVITY SUPPORT
ACTIVITY SUPPORT

Gedung, Prabrik dan Museum

Zainal Songket

Area kantor Dinas Perhubungan

kota Palembang
ACTIVITY SUPPORT
Aktivitas penunjang disekitar site ada beberapa kelompok kegiatan.
Antara lain :
1. Aktivitas ekonomi
2. Aktivitas MCK
3. Aktivitas Rekreasi

RESPON :

ANALISA: KAWASAN AKAN

Kawasan tidak memiliki 1 TERBAGI MENJADI
fungsi utama sehingga BEBERAPA BAGIAN.
activity support tidak terlalu SEHINGGA AKAN ADA
Nampak dan terlihat ada BEBERAPA AKTIVITAS
pada area ini. Selain kawasan UTAMA DIAREA INI
kantor Dinas dan Zainal ANTARA LAIN KOMERSIL
Songket tidak ada aktivitas DAN PARIWISATA YANG
utama ditengah kawasan. AKAN MENUNJANG
AKTIVITAS DALAM
KAWASAN.
 ACTIVITY SUPPORT
ADA JUGA AKTIVITAS
AKTIVITAS PARIWISATA KOMERSIL DIMANA AREA
DIBAGI MENJADI 2 BAGIAN YANG
BAGIAN. 1 AREA BERORIENTASI PADA
KAMPUNG PALEMBANG.
DENGAN ISI RUMAH-
JALAN KI GEDE ING SURO
RUMAH ASLI MENJADI AREA
PALEMBANG. JUGA PERTOKOAN.
MENJADI PUSAT TENUN.
SEHINGGA
DIMANFAATKAN
SEBAGAI WISATA
ARSITEKTUR DAN AREA
PELESTARIAN KAIN KHAS
PALEMBANG.
 ACTIVITY SUPPORT
ADA JUGA AREA
AREA OPEN SPACE TRANSPORTASI DIMANA
DIMANFAATKAN AKAN ADA DERMAGA
SEBGAAI AREA RUANG YANG DAPAT
INTERAKSI SOSIAL BAIK
BAGI MASYARAKAT
DIMANFAATKAN BUS AIR
SEKITAR DAN JUGA UNTUK KONEKTIVITAS
PENGUNJUNG. SELAIN DARI KAWASAN KE AREA
SEBAGAI RUANG LAIN DI PALEMBANG.
INTERAKSI OPENSPACE
JUGA DIMANFAATKAN
MENJADI AREA
KOMERSIL DAN WISATA.
SIGNAGE
SIGNAGE PAPAN REKLAME
DATA
1. AREA ADVERTENSI (SPESIFIKASI REKLAME YANG
SERAGAM)
LETAK= PAPAN REKLAME (PADA BANGUNAN)
UKURAN= BESAR PADA BANGUNAN KOMERSIL
WARNA= BERAGAM MACAM WARNA
BENTUK= PERSEGI/PERSEGIPANJANG

2. LALU LINTAS
-PENERANGAN JALAN
KETINGGIAN= 13M
JARAK INTERVAL LAMPU=50M
LETAK= SATU ARAH, HANYA TERLETAK SEPANJANG SISI
KIRI JALAN
WARNA TIANG= SILVER
BENTUK= LAMPU MERKURI, TIANG LAMPU MENYATU
DENGAN TIANG LISTRIK
-RAMBU
KETINGGIAN= 1,75 M - 2,65 M
LETAK= RAMBU SUNGAI (DIPINGGIR SUNGAI), RAMBU
JALAN (DIPINGGIR JALAN)
WARNA= RAMBU JALAN (KUNING), RAMBU SUNGAI
(BIRU)
UKURAN= SEDANG
BENTUK= BERSIKU (RAMBU DIPINGGIR JALAN
BERBENTUK BUJUR SANGKAR, RAMBU DIPINGGIR
SUNGAI BERBENTUK PERSEGI)
-NAMA LORONG PENERANG JALAN
UKURAN= SANGAT KECIL RAMBU JALAN
WARNA= BERAGAM MACAM WARNA (MERAH, PUTIH, DAN SUNGAI
HIJAU)
BENTUK= PERSEGIPANJANG
NAMA LORONG
ANALISA SIGNAGE

PAPAN NAMA LORONG

TERLALU KECIL, SERTA
PENEMPATAN YANG KURANG
STRATEGIS SEHINGGA SUSAH
UNTUK MENGETAHUI NAMA
LORONG BAGI PARA
PENGGUNA JALAN
REKLAME YANG BERBEDA ANTAR BANGUNAN KOMERSIL

BENTUK SERTA
PEWARNAAN PAPAN
NAMA LORONG
TIDAK SERAGAM.

RESPON
-PAPAN NAMA LORONG DIBUAT LEBIH BESAR DARI KEADAAN SEMULA GUNA MEMPERMUDAH
PENERANG JALAN TIDAK PENGENDARA, SERTA PENEMPATANNYA DILETAKKAN DI DEPAN LORONG/JALAN.
MEMBERIKAN KESAN VISUAL -PENYERAGAMAN BENTUK SERTA WARNA PAPAN NAMA LORONG JALAN
YANG MENARIK. -SPESIFIKASI REKLAME YANG SERAGAM ANTAR BANGUNAN
-MENDESAIN PENERANG JALAN(LAMPU JALAN) YANG MEMBERIKAN KESAN VISUAL YANG
MENARIK BAGI PENGGUNANYA SERTA SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU
KONSEP SIGNAGE
1. AREA ADVERTENSI (SPESIFIKASI REKLAME YANG SERAGAM)
1. JENIS SIGNAGE DAN PELETAKANNYA
-FREE STANDING SIGNAGE, DIATUR DALAM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NO.20/PRT/M/2010.
PAPAN NAMA NEON BOX TOKO/TEMPAT USAHA YANG TERLETAK DIDEPAN PERSIL MEMILIKI UKURAN
LUAS MAX 1,2M2 DENGAN KETINGGIAN 2M DARI ATAS TANAH. JARAK MIN ANTAR MASING-MASING
SIGN ADALAH 2M.
-WALL SIGNAGE, MENEMPEL PADA BANGUNAN.
DIATUR SEDEMIKIAN AGAR TIDAK MENUTUPI FASADE BANGUNAN DAN TIDAK BOLEH LEBIH TINGGI
DARI BANGUNAN.
2. MATERIAL:
-BIDANG SIGN, TERBUAT DARI PELAT ALUMINIUM DENGAN FINISHING AIR BRUSH UNTUK SIGN YANG
PERLETAKANNYA BERDIRI DAN ACRYLIC DENGAN FINISHING CUTTING STICKER BERBAHAN ORACAL
UNTUK SIGN YANG PERLETAKANNYA MENEMPEL
-TIANG SIGN, BERBAHAN BATANGAN LOGAM
-PONDASI SIGN, TERBUAT DARI BETON COR YANG DITANAM DALAM TANAH
3. BENTUK: BERSIKU (PERSEGI/PERSEGI PANJANG)
4. FONT: FONT YANG MUDAH UNTUK DIBACA

MATERIAL SIGNAGE
JENIS DAN PELETAKAN SIGNAGE
KONSEP SIGNAGE
2. LALU LINTAS
-PERLETAKAN NAMA LORONG/JALAN
BENTUK - UKURAN (PERSEGI PANJANG, SEDANG)
FONT (ARIAL - MERUPAKAN JENIS FONT YANG BIASA DIGUNAKAN UNTUK HAL YANG BERSIFAT FORMAL.
TINGKAT TEBACA TINGGI. )
WARNA (HIJAU - TULISAN PUTIH) (WARNA YANG SERING DIGUNAKAN, DAN MUDAH UNTUK DILIHAT DAN
DIBACA)
MATERIAL TAHAN AIR (ALUMINIUM)

-RAMBU JALAN DAN SUNGAI

BENTUK, UKURAN DAN WARNA DI SESUAIKAN DENGAN KEPUTUSAN MENHUB NO. KM 61 TAHUN 1993
DAN LAMPIRANNYA TENTANG RAMBU LALU LINTAS DI JALAN DAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 52 TAHUN 2012 TENTANG ALUR-PELAYARAN SUNGAI DAN DANAU

-PENERANG JALAN
1. TINGGI TIANG LAMPU
RATA2 YG DIGUNAKAN = 13 M
2. JARAK INTERVAL LAMPU (JARAK ANTAR LAMPU)
BERDASAR RUMUS JL KOLEKTOR SEKUNDER= 3.5 H - 4 H= 45.5 - 52 M
MENGGUNAKAN 50M
3. JARAK TIANG LAMPU KE TEPI PERKERASAN
MIN = 0.7 M
4. PENATAAN PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN JALAN:
TEMPAT: JALAN SATU ARAH
PENATAAN/PENGATURAN LETAK: DI KIRI DAN KANAN JALAN BERSELANG-SELING
5. BENTUK
TERDAPAT ORNAMEN / BENTUK KHAS YANG DIAMBIL DARI CIRI KHAS KOTA PALEMBANG, SEHINGGA
MENAIKKAN NILAI VISUAL DARI KAWASAN WISATA TERSEBUT
PANJANG JALAN 700M, ADA SEKITAR 14 TITIK LAMPU SEPANJANG JALAN KI GEDE ING SURO.
PRESERVATION
PRESERVATION
 PRESERVATION

PRESERVATION
DIFOKUSKAN DI 1
ZONA PELESTARIAN.
YANG DIMANFAATKAN
SEBAGAI AREA WISATA
DAN JUGA KOMERSIL.
KONSEP PRESERVATION

PRESERVATION
PRESERVATION
 PADA PRESERVATION MEMFOKUSKAN
PELESTARIAN RUMAH-RUMAH
PENDUDUK YANG MASIH DAPAT
DIPERTAHANKAN DAN LAYAK

 BANGUNAN YANG MASIH DIANGGAP

LAYAK DIPERTAHANKAN DAN DIRAWAT
SEBAGAI AREA WISATA RUMAH
PALEMBANG

 RUMAH-RUMAH PENDUDUK YANG AKAN

DIJADIKAN RUMAH WISATA MERUPAKAN
RUMAH GUDANG DAN RUMAH LIMAS
TEPIAN SUNGAI
KONSEP