Edukasi Prolanis Mitra 02 Kertosono

23 Februari 2018
“Karang Gigi Pada Penderita Diabetes Mellitus”

1. Definisi Karang Gigi

Gambar Kalkulus Gigi atau Karang Gigi

Kalkulus gigi atau biasa disebut dengan karang gigi adalah timbunan sisa makanan,
bakteri dan kalsium yang bereaksi dengan air ludah sehingga termineralisasi membentuk
endapan keras yang menempel pada permukaan gigi, hal ini biasa disebabkan oleh adanya
bakteri plak (bakteri streptococcus mutans dan bakteri streptococcus sanguis) yang
menempel pada gigi dan sel-sela gigi. Karang gigi berwarna mulai dari kekuningan,
kecoklatan, hingga kehitaman, dan mempunyai struktur permukaan yang kasar.
Penatalaksanaan dari karang gigi yaitu dengan cara dilakukan pembersihan karang gigi
atau biasa disebut dengan scaling gigi. Pada saat dilakukan pembersihan karang gigi
(scaling gigi) kadar gula darah penderita DM harus normal dan terkontrol.
Kadar gula darah normal dan terkontrol, antara lain:
a) Gula Darah Acak < 200 mg/dL
b) Gula Darah Puasa < 126 mg/dL
c) Gula Darah 2 Jam Setelah Makan < 200 mg/dL

2. Pengaruh Diabetes Mellitus Terhadap Pembentukan Karang Gigi

Pada penderita DM terjadi peningkatan jumlah kalsium pada air ludah. Meningkatnya
kadar kalsium ini mendorong terbentuknya protein dan juga kalsium mampu membantu
mempercepat proses mineralisasi pembentukan karang gigi.
Pembentukan karang gigi terdiri dari 4 tahap, yaitu:
a. Tahap pertama (pembentukan pelikel)
Pelikel adalah lapisan tipis protein air liur yang melekat pada permukaan gigi hanya
dalam beberapa menit setelah menyikat gigi. Pelikel berfungsi untuk melindungi
 enamel dari aktivitas asam dan sebagai perekat dua sisi (sisi yang satu melekat pada
permukaan gigi dan sisi yang lainnya memudahkan bakteri menempel pada gigi).
b. Tahap kedua (kolonisasi bakteri)
Pelikel terdiri dari sekumpulan bakteri streptococcus mutans dan bakteri streptococcus
sanguis dengan mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam
melalui proses fermentasi. Asam akan terus diproduksi oleh bakteri dan akan
menyebabkan pelarutan pada lapisan enamel gigi sehingga struktur gigi menjadi rapuh
dan mudah berlubang. Selain itu, akibat infeksi bakteri yang terdapat pada karang gigi
juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan periodontal (jaringan pendukung
gigi).
c. Tahap ketiga (maturasi plak)
Dalam tahap ini terjadi kombinasi bakteri, asam, sisa makanan dan air liur dalam
rongga mulut yang membentuk suatu substansi lunak berwarna kekuningan yang
melekat pada permukaan gigi yang disebut dengan plak.
d. Tahap keempat (pembentukan karang gigi)
Apabila plak tidak dibersihkan dalam jangka waktu yang cukup lama maka plak dapat
mengalami mineralisasi (pengerasan) sehingga membentuk karang gigi yang melekat
pada permukaan gigi.

3. Akibat Adanya Karang Gigi

Akibat adanya karang gigi, antara lain:
a. Permukaan gigi terlihat tidak bersih
b. Bau mulut yang tidak sedap (halitosis)
c. Gusi berdarah (gingivitis)
d. Gusi bengkak dan bernanah
e. Kerusakan jaringan pendukung gigi (periodontitis)
f. Kegoyangan gigi

4. Pencegahan Terbentuknya Karang Gigi Pada Penderita Diabetes Mellitus

a. Menjaga kebersihan rongga mulut
Rutin menyikat gigi 2 kali sehari yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari
sebelum tidur.
b. Rutin mengontrol kadar gula darah dan mengonsumsi obat secara teratur
c. Menghindari makanan dan minuman manis agar tidak memperparah kondisi DM
d. Membatasi makanan yang mengandung karbohidrat karena bahan utama terbentuknya
karang gigi adalah karbohidrat, selain itu karbohidrat juga merupakan sumber energi
bakteri dalam pembentukan karang gigi.
e. Mengonsumsi sayur dan buah yang tinggi serat
f. Perbanyak minum air putih
g. Menjaga pola hidup sehat (olahraga teratur) untuk memperbaiki kadar gula darah
g. Menggunakan obat kumur antiseptik
Penggunaan obat kumur antiseptik (antikuman) seperti betadine obat kumur yang
berfungsi untuk meminimalisir perkembangan bakteri penyebab karang gigi.
h. Bersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan dengan benang gigi (dental floss)

j. Kontrol ke dokter gigi