Makalah Mutu Pendidikan
Makalah Mutu Pendidikan
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Di dalam masyarakat Indonesia saat ini muncul banyak kritikan baik dari
pendidikan nasional yang tidak mempunyai arah yang jelas. Dunia pendidikan
sekarang ini bukan merupakan pemersatu bangsa tetapi merupakan suatu ajang
pertikaian dan persemaian manusia - manusia yang berdiri sendiri dalam arti yang
sempit, mementingkan diri dan kelompok. Maka dari itu perlu kiranya kami bahas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah suatu usaha manusia
untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekolompok orang dalam
sendiri. Dalam penididkan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi.
Kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek didik. Rendahnya mutu dan
belum didukung oleh system pengujian dan penilaian yang melembaga dan
independen, sehingga mutu pendidikan tidak dapat dimonitor secara objektif dan
teratur.
1
B. PerumusanMasalah
C. Tujuan
Pendidikan di Indonesia
Mutu Pendidikan.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pendidikan dari tiga sisi; yaitu: prestasi, suasana, danekonomi. Dalam hubungan
yang mengatakan sekolah itu bermutu atau unggul dengan hanya melihat fisik
Banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak,
3
lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi
tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak
Bukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak
di berbagai satuan pendidikan sbb: untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07%
(negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta),
untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk SMK yang layak
besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru
dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat
kesejahteraan guru.
4
3. Rendahnya kesejahteraan guru
benarkah Tunjangan Profesi Guru atau biasadisebut dengan sertifikasi guru bisa
guru maka kinerja, kemampuan dan kreatifitas guru dalam mengelola kegiatan
belajar mengajar dikelas akan menjadi sangat baik sehingga proses belajar
penghasilan yang diterima seorang guru PNS golongan 3 C masa kerja 6 tahun
Penghasilan yang diterima setiap bulan rata-rata 6.100.000 kalau ini kita bagi
empat maka gaji tiap minggu adalah 1.525.000, jika guru tersebut masuk selama
enam hari mulai jam tujuh sampai jam satu maka dia akan mendapat gaji lebih
dari 250.000,- setiap harinya, jika dihitung berdasar jam mengajar 24 JP tiap
minggu maka gaji setiap 1 JP (40 menit) adalah 63.500, sebuah angka yang
“fantastis”.
5
Dengan penghasilan sebesar itu ,asihditemukan guru yang
bekerja/mengajar dengan ala kadarnya, sekadar masuk kelas dan memberi tugas,
apalagi sering meninggalkan tugas dengan alasan yang tidak logis. Tentu jika
masih ada guru yang melakukan hal tersebut bukanlah suatu perbuatan yang
bijaksana.
pesimis manfaat adanya tunjangan profesi guru bahkan beropini agar tunjangan
ini dihapus.
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data
Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang
pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas
1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki
Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini
6
5. Mahalnya biaya pendidikan
Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak
memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.
Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 1.000.000, —
gambaran jelas bahwa ketiga komponen ini tidak berjalan beriringan bahkan
7
masyarakat bukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, masyarakat lebih
pendidikan. Padahal dana pendidikan menurut pakar perencana keuangan Ibu Rini
yang dimuat di Tribun Jateng 80% dikeluarkan oleh masyakat di luar dana
operasional sekolah (SPP dan SPI). Dana yang hanya 20% ini diributkan dengan
keras oleh masyarakat. Menjadi headline berita di surat kabar tentang reaksi
masyarakat dengan sumbangan sukarela di sekolah. Jarang ada orang tua yang
pelajaran, laptop, internet, dan alat pendukung belajar lain. Akibatnya adalah
saja susah. Dalam proses belajardari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK, berapa kali
anaknya berhasil menyabet gelar juara suatu lomba. Sangat sedikit orang tua yang
peduli anaknya untuk ikut lomba, sementara yang lain cukup senang anaknya
berangkat setiap hari kesekolah. Apa yang didapat anak? Tidak usah dirisaukan.
sebagai operator tidak jauh beda dengan pemerintah dan masyarakat. Banyak
melakukan terobosan dan inovasi untuk mencetak lulusan yang hebat. Di level
guru, samasaja. Banyak Bapak dan Ibu guru melaksanakan kegiatan belajar
kreatifitas agar pembelajaran yang dia berikan menyenangkan. Penyakit tidak mau
belajar terus menjangkitinya sehingga setiap tahun metode belajar akan terus
8
Ceramah menjadi metode belajar wajib yang dilakukan bapak dan ibu guru.
Lebih parah lagi, guru tidak mau mengambil resiko untuk tidak menaikkan anak
dengan menyulap nilai. Tidak ada beda antara anak yang bisa dan anak yang
yang menjadi korban padahal mereka generasi penerus. Siapa yang salah dengan
D. UpayaMeningkatkanMutuPendidikan
1. Memperkuat Kurikulum
pada pendekatan yaitu: (1) Pengasaan aspek kognitif dalam bentuk kemampuan,
(2) penguasaan aspek afektif yang lebih komprehensif, dan (3) penguasaan aspek
dapat membentuk suatu kapasitas yang utuh dan komprehensif sehingga tidak
9
(2000) mengemukakan kompetensi yang berada dalam suatu keutuhan dan
dasar yaitu basic, knowledge, skill ( intellectual skill, participation skill), and
disposition. Melalui proses pembelajaran yang efektif, dari tiga elemen dasar ini
dapat dibentuk kompetensi dan komitmen untuk setiap keputusan yang diambil.
Kapasitas ini harus menjadi muatan utama kurikulum dan menjadi landasan bagi
modern terutama dalam dunia bisnis untuk kemudian diadopsi dalam dunia
pendidikan. Salah satu model yang diadopsi dalam dunia pendidikan. Salah satu
10
3. Memperkuat Sumber Daya Tenaga Kependidikan
karena alasan:
dan,
individu.
b. Memperkuat Kepemimpinan
11
pengguna jasa pendidikan, menumbuhkan sense of team work dalam
Kompetensi
12
BAB III
SIMPULAN
antara lain:
13
DAFTAR PUSTAKA
Sirodjuddin, Ardan. 2014. Mengapa Pendidikan Indonesia Saat ini Tidak Mampu
. Penerbit :Guraru
http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html
http://guraru.org/guru-berbagi/tunjangan-profesi-guru-meningkatkan-mutu-
pendidikan/
http://adisujai.wordpress.com/2010/10/09/strategi-peningkatan-mutu-pendidikan/
14