Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI EKSLUSIF

Disusun untuk Pelaksanaan Penyuluhan Asi Ekslusif

Disusun Oleh : Kelompok 3


Ate Nandang
Doni
Fitria Nur Fadila
Intan Nur Saumiati
Muhammad Rizal
Nita Nurliyah
Utari Putri Utami
Yuli Yulianti

S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
KOTA TASIKMALAYA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Keperawatan Maternitas


SUB POKOK BAHASAN : ASI Eklusif
SASARAN : Keluarga Pasien
TEMPAT : Ruang Perinatologi
WAKTU : Jum’at, 19 Juli 2019 Pukul

1. Latar Belakang
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak
pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum
mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini
banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya
karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan
menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan
tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru
lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak terpenuhi haknya. Hal ini banyak
terjadi pada bayi dimanapun.

2. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif
diharapkan Keluarga Pasien dapat mengerti dan memahami manfaat ASI
ekslusif bagi Ibu dan bagi Bayi di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Dr.
Soekardjo Kota Tasikmalaya.

3. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan
Keluarga Pasien mampu :
a. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
b. Menjelaskan kandungan ASI
c. Menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
d. Menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
e. Menjelaskan teknik cara menyusui yang benar
f. Memahami masalah dalam menyusui dan penanganannya
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

5. Media
Leaflet

6. Rencana Kegiatan Penyuluhan


No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Kegiatan
1. Pembukaan 5 Menit 1. Mengucap salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengar dan
3. Menyampaikan tentang
menyimak
tujuan pokok materi
4. Menyampaikan pokok
pembahasan
5. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 15 Menit Menyampaikan materi :
1. Menjelaskan
Mendengarkan
Pengertian ASI
penjelasan dan
Eksklusif
2. Menjelaskan menyimak
kandungan ASI
3. Menjelaskan
keuntungan ASI untuk
ibu
4. Menjelaskan
keuntungan ASI untuk
bayi
5. Menjelaskan teknik
cara menyusui yang
benar
6. Memahami masalah
dalam menyusui dan
penanganannya

3. Penutup 10 Menit 1. Memberikan 1. Bertanya


kesempatan bertanya
2. Melakukan evaluasi
2. Menjawab tentang
dengan memberikan
pertanyaan yang
pertanyaan
3. Menyampaikan diajukan.
3. Mendengarkan
kesimpulan materi
4. Menjawab salam
4. Mengucapkan salam
penutup

7. Pengorganisasian
a. Moderator : Ate Nandang
b. Pemateri : Intan Nur Saumiati, Fitria Nur Fadila, Yuli Yulianti
c. Observer : Utari Putri Utami, Doni
d. Documentasi : Nita Nurliyah, Muhammad Rizal A

8. Materi
Terlampir

9. Evaluasi
a. Daftar pertanyaan
1) Apa pengertian Asi Eksklusif?
2) Apa saja kadungan dari ASI?
3) Apa manfaat ASI untuk Ibu dan untuk Bayi?

b. Kunci Jawaban
1) ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes
RI, 2004)
2) Protein, Kalori, Lemak, Vitamin A, Vtamin B1, Vitamin C, Laktosa,
Kalsium.
3) Manfaat ASI bagi Ibu, yaitu Mengurangi insiden kanker payudara,
mempercepat kembali ke berat semula, steril, aman dari pencemaran
kuman, selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi,
mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus,
tidak ada bahaya alergi.
4) Manfaat ASI untuk Bayi, yaituASI meningkatkan daya tahan tubuh
bayi, ASI sebagai nutrisi, ASI meningkatkan jalinan kasih sayang,
menjaga terhadap penyakit, alergi dan mengupayakan pertumbuhan
yang baik.
MATERI

A. Pengertian Asi Eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI,
2004)
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,
tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih
dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu,
biscuit, bubur dan nasi tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah
tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara
(WHO,2001).

B. Kandungan ASI
Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya dengan susu sapi.

Kadar Zat Gizi Asi Susu sapi

Protein 12 gr 3,3 gr

Lemak 3,8 gr 3,8 gr

Laktosa 7,0 gr 4,8 gr

Kalori 75,0 kal 66,0 kal

Vitamin a 53,0 ki 34,0 ki

Vitamin b1 0,11 mgr 0,42 mgr

Vitamin c 43,0 mgr 1,8 mgr


Kalsium 30,0 mgr 125,0 mgr

Besi 0,15 mgr 0,1 mgr

C. Manfaat ASI Eksklusif


1. Manfaat ASI bagi ibu
a. Mengurangi insiden kanker payudara
Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen
mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui,
kadar hormon esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga
menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya
keseimbangan hormon esterogen dan progesterone.
b. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan
diteruskan ke otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan
merangsang terbentuknya hormone oksitosin. Oksitosin
membantu mengkontraksikan kandungan dan mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan.
c. Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya
menunda haid. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan
pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian anemia
d. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan.
Rata-rata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan
sedangkan yang tidak menyui adalah 11 bulan.Hormon yang
mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi,
sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat
digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat: bayi
berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI
diberikan secara eklusif.
e. Mempercepat kembali ke berat semula
f. Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi.
g. Steril, aman dari pencemaran kuman.
h. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan
virus
i. Tidak ada bahaya alergi.
j. Murah, lebih mudah, lebih ramah lingkungan.
k. Lebih praktis, Ibu dapat melakukannya dimana saja.

2. Manfaat ASI bagi Bayi


a. Meningkatkan daya tahan tubuh
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan
yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri,
virus, parasit, dan jamur.
b. ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan
komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan bayi.
c. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan
bayi. Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying
dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan
memberikan efek psikologis yang besar. Interaksi yang timbul
waktu menyusi antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman
bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk membangun dasar
kepercayaan bayi (basic sense of trust) yaitu dengan mulai
mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa
percaya pada diri sendiri.

d. ASI untuk tumbuh kembang anak yang optimal


Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan
yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang
baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu
yang diberikan penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunya berat
badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-
ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu
tersebut segera memberikan ASI setelah melahirkan. Frekuensi
menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat
karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga
penurunan berat badan bayi hanya sedikit.

D. Teknik menyusui yang benar


Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan
keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak
produksi ASI.
1. Posisi ibu menyusui
a. Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi
yang ada sandaran punggung dan lengan.
b. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak
terlalu jauh dari payudara.

2. Memasukkan puting susu


a. Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah
kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi
mengahadap ke badan ibu.
b. Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan
kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi.
c. Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian
yang berwarna hitam ( aerola mamae ).
d. Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu.
e. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar.

3. Melepaskan hisapan bayi


Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah
isapan bayi dengan cara :
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi.
b. Dengan menekan dagu bayi kebawahDengan menutup lubang
hidung bayi.
c. Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya.

4. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum
menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :
a. Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan
pelan sampai keluar sendawa.
b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok
punggungnya.

E. Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya


1. ASI kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal
sebenarnya tidak, apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-
gesa ingin memberikan tambahan susu formula.
Penanganannya :
a. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi.
b. Menyusuilah dengan sabar.
c. Menyusui secara bergantian antara kedua payudara.
d. Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan
untuk memproduksi ASI.
2. Bayi Bingung Puting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI
akan mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya
sering terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu
ibunya.
Penanganannya :
a. Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif.
b. Menyusui dengan cara yang benar.
c. Menyusui lebih lama dan sering.

3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif
sehingga ASI mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh
darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi
bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
a. Susui bayi segera setelah bayi lahir.
b. Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan.
c. Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar.
d. Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa.
Penanganannya:
a. Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan.
b. Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri.
c. Lakukan pengurutan atau massage payudara.

4. Puting payudara nyeri


Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut
bayi dan putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang.
Cara menanganinya :
a. Posisi menyusui sudah benar.
b. Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit,
guna membantu mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
c. Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing
susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu
sampai puting susu kering.

5. Puting payudara lecet


Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan :
a. Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu
sakit.
b. Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan
sesudah menyusui.
c. Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
d. Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap
dikeluarkan dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat
pompa karena nyeri
e. Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok
bersih selama masa istirahat.

Anda mungkin juga menyukai

  • APALKEUN
    APALKEUN
    Dokumen8 halaman
    APALKEUN
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Pathway Luka Bakar
    Pathway Luka Bakar
    Dokumen1 halaman
    Pathway Luka Bakar
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Brain Gym
    Brain Gym
    Dokumen25 halaman
    Brain Gym
    Trias Ayuningrum
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen1 halaman
    A
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii-1
    Bab Ii-1
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii-1
    Elis Listiawati
    Belum ada peringkat
  • COVER Dan Kata Pengantar
    COVER Dan Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    COVER Dan Kata Pengantar
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Intervensi Keperawatan
    Intervensi Keperawatan
    Dokumen4 halaman
    Intervensi Keperawatan
    Deni Mulyana
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi-1
    Daftar Isi-1
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi-1
    Elis Listiawati
    Belum ada peringkat
  • DAFUS
    DAFUS
    Dokumen2 halaman
    DAFUS
    Deni Mulyana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen32 halaman
    Bab Iii
    Elis Listiawati
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen3 halaman
    1
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
    Dokumen3 halaman
    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Dafus
    Dafus
    Dokumen1 halaman
    Dafus
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii-1
    Bab Ii-1
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii-1
    Elis Listiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen32 halaman
    Bab Iii
    Elis Listiawati
    Belum ada peringkat
  • Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
    Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
    Dokumen2 halaman
    Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Posisi Meneran Dan Teknik Bernapas
    Posisi Meneran Dan Teknik Bernapas
    Dokumen13 halaman
    Posisi Meneran Dan Teknik Bernapas
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Askep Laparoscopy Cholelithiasis
    Askep Laparoscopy Cholelithiasis
    Dokumen46 halaman
    Askep Laparoscopy Cholelithiasis
    Jhon Fleece
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • Nama: Intan Nur Saumiati NIM: MB1016053 Kelas: 3A S1 Keperawatan
    Nama: Intan Nur Saumiati NIM: MB1016053 Kelas: 3A S1 Keperawatan
    Dokumen4 halaman
    Nama: Intan Nur Saumiati NIM: MB1016053 Kelas: 3A S1 Keperawatan
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat
  • LP Choledocholithiasis
    LP Choledocholithiasis
    Dokumen20 halaman
    LP Choledocholithiasis
    IntanNurSaumiati
    Belum ada peringkat