Anda di halaman 1dari 2

5R – Kelirumologi Dasar!

Konon Jepang adalah negara asal 5S. Konon pula, ”ilmu” 5S ini pertama kali dijumpai disebagian
besar rumah tangga – rumah tangga mayoritas penduduk Jepang. Kemudian karena kelihatan dapat
membawa manfaat, maka diusunglah 5S ini untuk juga diberlakukan ke dalam lingkungan pabrik.

Mulailah 5S dikenal dikalangan praktisi industri, yang notabene keberhasilan-keberhasilan 5S


pun, dilirik oleh tidak hanya praktisi industri di Jepang, tapi bahkan merebak pesat ke se-antero
dunia, tidak hanya asia, tapi saat ini merambah sampai euro dan negara paman sam.

Dengan segenap pencapaian kemajuan teknologi komunikasi saat ini, tentu sangat membantu
penyebaran informasi, apapun itu, informasi penting seputar pemilu bahkan sampai sekedar
infotainment, mbah surip mengantongi 4,6 milyar dari ring-tone lagu hitsnya: ”tak gendong
kemana-mana” ::> ] (in memoriam for mbah Surip.; catatan: awal tulisan ini dibuat mbah Surip
masih sehat bugar bersama penggemarnya)

Kebetulan, tempat dulu saya bekerja, selalu mengikuti perkembangan baru, trend dunia, mulai
dari GKM s/d six sigma. Nah, sebelum, merebaknya TPS yang dibungkus apik dalam best seller
”Toyota Way”, diperusahaan tempat saya bekerja dulu, isu 5S dini didengungkan dan
manajemen pun segera menderap langkah penerapan. Diperkuat lagi, 5S di-plot menjadi salah
satu KPI manajemen orang nomor satu ditempat saya bekerja.

Ujug-ujug, tahu sendiri, HR Dept tentu kecipratan disibukkan dengan mendatangkan pelatihan
dari luar pabrik, penunjukkan kandidat-kandidat, cikal bakal koordinator area masing-masing
unit. Kebetulan saya, lama bergelut, dalam dunit audit-mengaudit, dipercaya mewarnai bagian
team audit 5S.

Selepas pelatihan, ditambah membaca referensi-referensi dalam bahasa asing, salah satunya
bahasa mandarin, yang notabene, saya gak paham sepenuhnya, tertolong hanya dengan mereka-
reka gambar karikatur yang dapat dijumpai dihalaman-halaman buku referensi yang dipinjamkan
oleh bos saya. Mulailah 5S diterapkan, di kantor, diawali sesuai urutan ringkas, rapi, resik, dan
buruan juga sampai pada pengaturan program rawat dan rajin.
Tak terasa, setahun berlalu, ditempat saya bekerja, kebetulan mulai proyek pemasangan mesin
kertas, bukan mesin baru, tapi beli bekas dari salah satu perusahaan di Jepang yang tutup.
Disertai teknisi, sebanyak 2 (dua) orang berkebangsaan Jepang. Yang satu, bekas kepala mesin
kertas, dan seorang lainnya dulu menjabat manager quality assurance.

Sekedar informasi, kalo mesin kertas beragam jenisnya, tapi mesin kertas sejak dua dekade
terakhir, selalu dirancang membutuhkan bangunan dua lantai, dimana disisi lantai dua, akan
bercokol mesin utama, dan dilantai satu terdiri dari sekian jumlah besar tangki-tangki (chest).
Dan kali ini, ditempat saya dipasang mesin dengan panjang hampir 150 meter dan lebar 4,65
meter…sembari menunggu kelarnya pemasangan mesin tsb, kedua teknisi ditempatkan
sementara dibagian QA, ditempat saya, sambil memberi kesempatan memperkenalkan diri,
beradaptasi dan sekaligus juga sharing ke segenap personil QA lokal. Tentang apa saja ilmu-ilmu
seputar Inspeksi dan menjaga kualitas. Dan pada kesempatan awal, itulah saya coba menanyakan
tentang 5S, kepada salah seorang, yaitu yang sebelumnya menjabat manajer QA selama 28
tahun!.

Jawabannya sungguh mengagetkan, dia berkata tidak sama sekali mengenal apa itu istilah 5S,
bahkan dasar baku kata singkatan 5S pun (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) terkesan tidak
awam, tapi arti terjemahan boleh dibenarkan, bila seiri sepadan ringkas, dllnya, begitu sih
katanya.

Nah, kembali ke awal tulisan ini, persepsi keliru, tentu dapat membawa hal keliru, apalagi bila
itu muara pemahaman untuk pembentukan kebiasaan ditempat kerja. Mungkin saja pengalaman
saya bahwa semua orang Jepang pasti tahu 5S adalah sesuatu yang ternyata keliru! Tapi, untung
saja, pemahaman seperti pengalaman saya tersebut tidak berpengaruh pada pembentukan
kebiasaan kerja 5S. Nah, bagaimana kalo pemahaman keliru berujung pada pembentukan
kebiasaan kerja, katakanlah, apakah Anda masih berpendapat bahwa 5S adalah sekedar kegiatan
‘bersih-bersih’? Nah, tentu Anda sendiri yang paling tahu jawabannya, bukan? :>)

Silahkan rekan2 sekalian bila ingin berbagi pengalaman-pengalaman seputar penerapan 5S, yang
saya yakin, tentunya tidak jarang kita menjumpai hal-hal unik/’lucu’/tetapi semua itu tentunya
adalah bagian dari proses pembelajaran kita menuju pematangan!

Nah, giliran Anda melengkapi tulisan ini.

Salam Hormat,

https://rusdiantokurniawan.wordpress.com/2009/08/23/5r-kelirumologi-dasar/

Anda mungkin juga menyukai